2008 Vclume 4 Edisi Desember terrDet zuuo
lsst\
1g5g_303
ff @dnMWWWMM
BALAI BAHASA BANDA ACE,I.
.
DAFTAR ISI PENGANTAR REDAKSI
lll
DAITAR lSI Pclestarian Bahasa Daerah Merupakan Usaha Mempercrat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Rajab Bahry
Peran Bahasa Indonesia dalam Mempercrat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Amrin Sarugih
10
Peran Sastra dalam Membangun Bangsa Bambang Trisman Kata Pengingkar dalam Bahasa Gayo d Ri : t7 i ..................... -....:..
31
Akronimisasi di Mcdia Massa Cetak di Aceh Dindin Sansudin
55
Uji Coba Model Pembelajaran Inkuiri Untuk Mcningkatkan Kemampuan Membaca Scktlas (Ski mming) L[inci Firdcas
63
lvl o ho n
ma
Refleks Foncm Proto Austronesia dalam Bahasa Aceh I-eguh Suntoso....
19
K"ckclpol Volurne 4 Edisi Desember 2008
PELESTARIAN BAHASA DAERAH MERUPAI{-AN USAHA MEMPERER{T PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA Ralab Bahrl
1.
Pendahuluan
Negara Republik Tndonesia terbentang dati Sabang sampai Nlerauke mempakan negera kepulauan -vatrg terbesar di dunia Selain itu' lndonesia juga rlcrupakin negara yang mcniliki bahasa vang mempun-vai -iumlah i.ri otu no*u. .l,ra iert.tanlak di Dunja setelah Papua Nugini K ita harus itl kiLa bouggu n.ntpunl'ai bahasi yang jumlahnla besar dan di samping rnenjaga bahasa yang berancl<e lagrrtt itli' 1,go-irr"toputil oi-kelvaj iban r.rntul< di scluruh .tI""nuru, cataian StL atla sckitar 742 bahasa dacrah vang tcrsebar yatlg daetah ada karena berlanbah akau nusantata. Jumlah ini nrungkiu bahasa ada juga karena akan berkulang lang beluur clitcliti rlan tlungkin punah. Pr.rsat tsahasa sendrri ini masih melakukan pcnelitian telltang bahasa daerah,
Bahasa cliSunakan oLeh m'aslarakat sebagai sarana berkontunikasi
clan juga s.baea] suranu berpikir' Ketika bahasa digunakan untuk b.rhub,itgan cl"ngan orang lajn. bahasa berperatr sebagai saratra
betkonrunikasi. Pada saal seseorang berhuburrgan dengan dilirrva sendiri' inj' bahasa betperan sebagai sarana bcrpikrr (Als'i' 2000) Dalam kaitan dan satatta bahasa daerah jrtga tligunakan sebagai saratla berkomttnikasi berpikir'. Bahasa claerali digunakan uleh prra penulttr rttarirt-l-nrasing dalam kcluarga dan dalam pcrganlan schari-hari. lingkungan " -tsahasu da-erah di Inrlonesia mentpakan salah satu keka'vaan budal'a dari bangsa yang ticlak temilai harganl'a liarena bahasa merttpakan bagian latar belakang buclil'a.-Kita vakin setiap masl'arakat Inclonesia mentpLtnl'ai bahasa dacrui nrasing-masing dan latar bclakang ini t.nerljrdi karalttcr rnasvarahat. Akan terapi. keadaan yang terclapat dalatn bahasa daerah 1'ang relsebar di selutuh Jndonesia lidak sarna antara salu bahasa ilaetah dan Ada bahasa daerah laitr. Keadaau ini bcrgautung pada sikap penutur l)ahasa kurang pcnutur )'ang -bersikap penutrrr yang bcrsikap positif dan trda .juga poslLiltetlalap bahasa daerah. Sikap inicli sarnping diset.rabkan oleh peuulttr
lelatif kecil jumlah penuftrrnva dan melnandarrg dirlnl'a kelompok nirtoritas vang kurang berprestisc' .iuga semak-in dotrinattnva Lahasa claerah l'ang
pemakaian bahasa nasional dan berbagai aspek kehidupan (Mahsun' 2000)' Masalah y-ang dihadapi di Indoresia vang bet-liaitan dergan bahasa
adalah tnasalah Lahisa dacrah- masalah bahasa Indoncsia, dan tnasalah balrasa asing. Namun. clalam kehidupan bennas)/arakat terdapat berbagai anggapan teihaclap ketiga masalah [rahasa ini. -''-ang kaclang-kadang anggapan schingga rncnirnbulkan sikap i'ang tidak positif" Sihap lang itu t "ti.u berlcbihan atau tjdak Pada tempatn)'a terhadap bahasa tertentu akan dapat
(ekslpot
Volume 4 Edisi Dcscrnber 2008
menyebabkan sikap negataif terhadap bahasa lain. Oleh karena itu. semua komponen masyara"kat hatus memahami bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa asing Berkailan dengan latar belakang di atas, fokus makalah ini adalah (l) bagaimana kondisi kedudukan dan lungsi bahasa daerah sekatang, (2) bagaimana usaha Pusat Bahasa dalam melestarikan bahasa dacrah, dan (3) apakah pelestarian bahasa daerah dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, bahasa di Indonesia ada bahasa daerah. bahasa Indonesia, dan bahasa asing. Keliga kelompok birhasa
mernang sudah terbentuk di nusantara sebclum negera Repubtik Indonesia berdiri. Terutama bahasa daelah, bahasa ini telah dimiliki oleh nenek moyang kira sejak arval sehingga bahasa daerah sudah merupakan cikal bakal terbentuknya bangsa Indoncsia. Bahasa daerah sudah digunakan dalam berbagai aspek kehidupan dan sudali membentuk budaya pada setiap penunr bahasa itu. Berkaitan dengan ini, sungguh luar biasa para pemikir kita yang Ilencetuskan Sumpah Pemuda -vang menyatakan "nenjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia". Jika dikaji makna yang terkait dalam pernyataan tersebut, tidak ada sedikit pun makna untuk rnenghilanglian bahasa daerah. Namun, ada beberapa lulisan dalam buku pelajaran yang menyebutkan isi Sumpah Pemuda di antaranya ''berbahasa satu, bahasa Indonesia". Jika bcnar begini teksnya. berafii bahasa daerah tidak lagi menrpunyai tempat di burni Indonesia. Sekali lagi, bangsa Iudonesia harus bcrsyukur bahrva pendahulu kita sudah mcnentukan langkah yang benar dalam permasalahan bahasa di Indonesia. Dalam kebijakan bahasa nasional (hasil runrusan seminar politik bahasa nasional tahun 1999) telah dirumuskan dengan -jelas perbedaan bahasa Indoncsia. bahasa. daerah. dan bahasa asing (Ahvi,2000). tsahasa lnclonesia adalah bahasa persatuan yang diikratkan dalanr Sumpah Pentttda tanggal 28 Oktobcr i928 dan yang dinyatakal dalarr Undang-LIndang Dasat' i945, Bab XV, Pasal 36 sebagai bahasa negara. Bahasa daerah adalah bahasa yang dipakar sebagai ba"hasa perhubungan intradaerah atau intrarnasyarakat di samping bahasa lndonesia dan yang dipakai sebagai sarana pendukung sastra seda budaya daelah atau masyarakat etnik di wilayah Republik Indonesia. Bahasa asing di Indonesia adalah semua bahasa. kecuali bahasa Indonesia, bahasa-bahasa daerah, dan bahasa serumpun Melayu. Dad rumusan ini telahjelas ketiga kclompok hahasa ini. tsahasa daerah sebenamya telah mempunyai dasar hukum yang kuat di Inrlonesia. Dalam penjelasan pasal 32 dan 36 UUD 1945 disebutkan bahrva (1) budaya bangsa adalah buah budinya [sic] seluruh rakyat Indonesia, (2) bahasa-bahasa daerah yang terdapat di seluruh Indonesia termasok budaya bangsa, dan (3) unsur budaya bangsa tetap dihormati dan
ini
KBkglpot Volume 4 Edisi Desember 20{i8
r-
dipelihara oleh negara (Anonjn. 2002). Dari penjelasan pasal ini terlihal belapa penLingnya bahasa daerah
bagi bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah mcngakui bahwa bahasa daerah lierupakarr kebudayaan bangsa Indonesia. Selan-jutnya, bahasa daerah lebih terasa penting lagi bila dikaji pembentukan negara kita.vang terdili atas berbagai suku yang notabene beragam bahasa daerah. Artinya. bahasa dacrah
nasih dipclihara oleh penutur masing-masing, scdangkan sebagai alat pelhuburgan antarsuku digunakan bahasa nasional. Se Lajn betdasarkan UUD 19,15" kedudukan serta fungsi bahasa dacrah tclah dirnmLLskan dalam scminar politik bahasa pada tahun 1999 r;\1rvi. 2000). Bahasa lndonesia berkedudukan sebagai Dalrnsa nusional fiuu bahas( persatuan da:n sebagai bahusa negura. Dalan kedudrLkannla sebagai bahasa uasional. bahasa Indonesia belfunesi sebagai (1) lambang idcntitas nasional. (2) lambang kebanggan nasional. (3) alat pemelsafu berbagai kelompok etnik -vang berbeda lalar belakang sosial budal,a dan bahasanl'a. dan (,1) alat perhubungau antardacrah dan antarbuda-va.
Dalam kcdudukannva sebagai bahasa regala, bahasa Indonesia berlungsi sebagai (1) bahasa reslri lienegaraan, (2) bahasa pengantar resnri di lembaga pendidikan" (3) bahasa resmi dalam perhnbungan pada tingkal nasional. (.1) bahasa resmi pengenrbangan kcbudayaan nasional. (5) sarana pengernbangan dan pemanfiratan ilrnu penuetahuan dan teknolr:gi tnoder-n, (6) bahasa nedia nrassa. (7) perdukung saslr'a lndonesia. dan (8) pemelkal a bahasa dan sastla dacrah.
Sclain bahasa Indoncsia dan bahasa asing. bahasa-bahasa di Indonesia betkedudukan sebagai hahustr tkteruh. Bahasa-bahasa daerah bcrfungsi (1) lambang idurtiras daelah- i2) larnbang kcbanggan daeralt, (3) alat perhubungar kelLrarga dalam masyaraliat daerah. (4) sarana pcndukung budlya claerah dan bahasa Jndonesia. tlan (5) pendukLurg sastra daelah dan sastra Indonesja. Di samping itu. pada Pasal 3i a]at 2 Undang-Undang no. l0 Tahun l00i tcntang Sisten Pendiilikan Nasional. bahasa dacrah dapat digunakan sebtrgai bahasa penqantar dalam tahap au'al pendidikan apabila dipcilukan dalam pcnvampaian pengetalruan dan,/atau kctcrarrpilan tcrtcntu. Sciain bahasa Indoncsia dan bahasa daetah. bahasa-bahasa yang digunakan di Tndoncsia berkedLrdLrkan sebagai buhusa asrng. Dalam liedudukan itu bahasa lsing di Indonesia berlirngsi sebagai (1) sarana pcrhubungan antarbangsa. (2) sarana pcmanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi noder-n. (3) sumber kebahasaan untuk memperkal a bahasa lndonesia. terutafla dalanl kaitann.va dengan pengenttrangan kosakata dan pcristilahan.
Jika disimak kedudukan dan fungsi kctiga kelornpoh bahasa-bahasa l ang ada di Indonesia. dapat disimpulkan bahwa ketiga kelompok bahasa iLu mempunyai kedudukal dan furgsi masing-masing. Artinya. jika halus ada pilihau nrana kclompok bahasa yang lebih pcntin-q. .jau'aban .vang paling benar adalah keLiga-tigan)'a sa gat penting. Mengapa demikian? Jarvabannya
Ke
kelpct
Vulumc 4 Edisi Descnber'2008
tentu sederhana karena kelorrpok bahasa itu tnasing-masing mentpunvai fungsi yang belbeda. Misalnya" dalam fungsi perhubungan keluarga dalam masyaral(at pasti yang paling unggul adalah baliasa daerah. Namun, dalam sarana pergaulan antarbangsa yang harus digunakan adalah bahasa asing. Tidak mungkin kita unggulkan bahasa asing di clalam mmah tangga karena kita bukan orang asing dan juga tidak mungkh kita unggulkan bahasa daerah dalarn kontcks pemanfaatan teknologi modeln. Apabila senrua masyaraltal rletnahami kedudukan dan fungsi ketiga kelompok bahasa lang ada di Indonesia, pasti akan terjadi sikap positif tcrhadap sernua bahasa. Masal'arakat tidak akan merasa rcndah diri dalam penggunaan bahasa daerah dan tidak ada satu orang pun )'ang menganggap bahasa daerah mer-eka kurang prestise. Mereka akan seLalu bangga menggunakan bahasa tlacrah masing-masing harena kcdudukan bahasa dacrah mcreha sama dcngan bahasa daerah lain. Kenyataan sekarang ini lda masvat akat -!-ang lnerasa 'lnalu" mcnggunakan bahasa dacrah sendiri -vang munqkir merasa bahasa dacrahnya kulang populer jika dibandingkan dengan bahasa daerah lain. Pcdoman kita dalam rnenyikapi tnasalah bahasa ini adalah, (l) gunakan clan lestarikan bahasa daerah unluk rrembentuk jati diri nrasl arakat clan iuga sebagai sarana persaingan pada tingkat lokal. (2) gunakan bahasa Indoncsia dalam nrembentuk jati diri bangsa Indonesia dan juga sebagai sarana persainuan tingkat nasional. tlan (3) gunakan bahasa asiug dalam bubungan antarbangsa dan scbagai sarana persaingan global. Sclanjutnya ada masalah yang pcrlu mcndapat perhatian dalam kaitan dengan fungsi bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional. Fungsi ini scbcnam-va bertujuan agar konsep-konsep -vang ada dalam baltasa dacrah vang tidak terdapat rlalam bahasa lndoncsia dapat dijadikan kosakata bahasa Jndonesia. Konsep ini memang wajar bagi serrua bahasa karena bahasa yang satu selalu diperkal'a oleh bahasa lain. Akan retapi. pada kenyataannya kecenderunsan sekarang pcmcd;aya bahasa Indoncsia didominasi oleh bahasa asing ('f'aha. 2000). Yang lebih tnen,.''edihkan lagi adalah kosakata lang tclah ada dalarn bahasa Indonesia ltadang-kadang diusahakarr akan digantikan oleh kosakata asing. Kata-kata asing tidak salah dr.ladikan kosakata bahasa Indonesia, tetapi priolilas utama sebenamla adalah bahasa-bahasa yang ada di lndonesia. l\{asalah ini akan dibahas lebih lanjut pada bagian bcrikut ini 3. Usaha Pusat Bahasa dalam Melestarikan Bahasa Daer:rh
tsan-vak hal sebcnamya lang dilakirkan I'usat Bahasa dalattr melestarikan bahasa daerah. Secara garis besar usalta Pusat Bahasa atau kebijakan pemerintah dalam bidang bahasa ada dua konsep. yaitu pembinaan
dan pengembangan bahasa. (Ahvi, 2000). Yang dimaksud dengan pcmbinaan ialah upaya untuk mcningkatkan mutu pentakaian bahasa. Pembinaan bahasa ini dilakukan melalui pengajaran dan petn as-varahatar. Kfkelpot
VolLme 4 Edisi Dcsornbcr 2008
Pembinaan bahasa daerah nrelalui pengajaran dalam bentuk kegiran (l) pengembangan kurikulum bahasa daeralt, (2) pengembang,an bahan aju.1.ug scsuai dengan kcbutuhan sisu.a dan perkcmbangan metodelogi pengajaran
bahasa, (3) pengenrbangan tenaga kependidikan kebahasaan yang prof'esional, (4) pengernbangan sarana pendidikan lang memadai, (5) penvcdiaan program pcndidikan bahasa daerah di jenjang pendidikan tingui setempat; (6) penggunaan bahasa daerah sehagai bahasa pcngatar di kclas pennulaan pada jenjang pendidikan dasar. Pembinaan bahasa daerah melalui pemasl.aral
Selain penrbinaan. ada konsep pengenibanean lrahasa. yang dimaksud denean pcngcutbangan ialah upava nreninrkatkan mutu bahasa asar dapat dipakai untult herbagai keper.luan dalarl kehidupan mas.yarakal nroder-n. Pengenbangan bahasa dilakukan melalui penelitialr, pernbakuan. dan penteliharaan (pelestarian). Pengenrbangan bahasa daerah nrelaluj pc'nelitian dalam bentLrk (l) penclitian berbagai aspeli bahasa dacrah urtuk kepenLingan perekanran atau inventarisasi bahasa-bahasa daerah, (2) penelitian berbagai aspek balrasa daelah darr pemakaiannr,a untuli keperluan pcningkatan mutu bahasa daelah yang dipelihara penuturnva. Pengembangan bahasa daer.ah rlclalui pcmbaliuan dalam bcntuk ( l) penyusunan pedoman^ (2) pen,v' usunan kamus, dan (j) pen)usunan tata irahasa. Pengcntbangan bahasa daerah rrelalui perrreliharaan ilalant bentuk ( l) pemclihalaan bahasa daerah tcrutama ditu.lukan pada bahasa daerah vang
clipelihara oleh rrasl,arakat penutu.n)'a,
(2)
pendokurnentasian bahasa-
bahasa daerah \ a,tg tel ancam punah.
Sccara garis bcsar inilah liebijakar pciltcrintah yang bc
banvak jurlrlalrnva di Indonesia. Scllin itu. tcnagx \anc ada masih disarankan kurang dar-i junrlah dalam menangani bahasa yang .vang sangat beragam ini. Oleh l
sebagai pemerkava bahasa Tndonesia. Bagian akhir clari penrbahasan scbclum ini ada discbutkan bahu'a penterkaya bahasa Indoncsia sckarang ini didominasi oleh bahasa asing. Kondisi ini sudah mutlal.r kita lihat. baik di kota besar maupun di kota-kota kecil. Medra luar ruang dan.juga nama-nana
(Bkelpot
Volume 4 Edjsi Deserrbcr. 2008
toko sudah dianggap lebih megah jika menggunakan nama asing. Menyikapi hal ini ada suatu terobosan yang dilakukan Pusat Bahasa. Sejak tahun 2005 Pusat Bahasa sudah mengusahakan penambahan kosakata baliasa lndonesia berasal dari bahasa daerah. Balai/Kantor Bahasa di seluruh Indonesia dirvajibkan rnencat'i istilah-is1ilah 1,ang berasal dari bahasa daerah masing-rnasing. Istilah yang dinraksudkan ialah istilah yang belum ada padanannya dalam bahasa Indoncsia dan istilah terscbut "dicalonkan" menjadi kosakala bahasa lndonesia. Istilah yang sudah dikumpulkan oleh semua balai/kantor di seluruh Indonesia ini sekarang sedang dianalisis di Pusat Bahasa dan pada bulan Oktober tahun 2008 ini akan terbit Kamus Besar Bahasa lndonesia edisi keernpat dan insya Allah akan ada konsep dari bahasa Aech nrcnjadi baha'a lndonesia. Santpai saat ini sudah empat bahasa daelah dari Nanggr.oe Aceh Darussalam yang sudah dicalonkan oleh Balai Bahasa banda Acch menjadi liata-kata bahasa lndonesia. Kosakata bahasa Aceh mencapai 637 katabahasa Gavo 387 kata, bahasa Alas 177 kata. dan bahasa Devayan 9 kata. Bahasa-bahasa daerah lain bclum bisa kami calonkan karena belum ditemukan kamusnya. Pada rnasa yang zLlian datang masih kita galt kosakata
-vang berasal dari daerah di NAD untuk dicalorkar; menjadi bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan Pusat bahasa dengan tujuan agal sebaiknva
istilah lang ada dalam bahasa Jndonesia berasal dari bahasa-bahasa daerah dan juga agar peltur bahasa daerah juga merassa bairasa mereka seja-jar dengan bahasa-bahasa dacrah yang lain. Usaha lain vang selalu dibangun olch Pnsat Bahasa adalah sikap bahasa masyarakat penutur. Dalam suatu bahasa harus dibangun loyalitas positif tclhadap bahasa. Chacdar (1999) men."-ebutkan jika masyarakat mcmpunyai lo1'alitas positif, akan ada pclasaan emosional batiniab pada penutur babasa, )'akni berniat nretrperta|ankan bahasa manakala ada ancaman dari luar maupun dari dalam. LoyaliLas ini akan tumbuh subur. manakaia pcsan vans disampaikan _vang disimpulkan ieuat bahase itu sesuri dengan gejolak yang menggelora dalam psiltologis bangsa. Dengan usaha I'usat Bahasa dan bidang pcmbinaan cian pengenrbangan bahasa, rnudahmudahan sikap ini akan rnurcul pada mas,"-arakat pcmakai bahasa.
4. Pelestarian
Bahasa l)aerah Adalah Usaha Mempererat Persatuan
dan Kesatuan Bangsa Ada cerita yang menarik yang disampaikan oleh Nadra (2007) dalam pelestarian bahasa daerah. Ada seorang penutur Minangkabau kawin dengan olang Australia. Pada mulanya mereka nrerretap di Ausrralia dan sekarang tinggal di Jakada. Dalam keluarga tcrsebut ada pembagian yang tegas dalarr
bidang bahasa. Di n-rmah dengan anak-;urak. sang ibu berbrLhasa Minangkabau dan suanrinya berbahasa lnggris. Di sekolah anak-anak berbahasa Indonesia dan juga belajar bahasa lnggris. Anak-anak akhirnya semua firampu menggunakan bahasa Minangkabau. Indonesia. dan In-qgris. (e
Re
lpo. Volrrrne4I-dr. De..mbcr2rtrtx
Dari cerita ini dapat disirnpulkan bahwa bahasa yang digunakan orang tua daiam lingkungan keluarga akan mampu dikuasai oleh anaknya. Dalam konteks ini, fungsi bahasa daelah yang telah ditetapkan dalam kebijakan nasional sangat tepat yaitu sebagai bahasa alat perhubungan keluarga. Pembahasan selanjutnya mengenai kaitan antara pelestarian bahasa daerah dan memerkukuh persatuan dan kesatuan bangsa. Mungkin saja ada lang berpendapat bahwa pelestarian bahasa daerah malah sebenarnya nembuat perpecahan antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
larn. Pada prinsipnya tidak petlu ter.!adi perpecahan
ini jiha
semua
masyarakat memahami kedudukan dan fungsi bahasa yang ada di Indonesia dan juga jika disadari bahu'a terbentuknya negara Indonesia dari berbagai suku.
Yogie S.M. (1998) menyebutkan bah*'a bahasa merupakan jati diri bangsa sehingga pcrbincangan pada lingkup yang lebih luas dan jangkauan lebih jauh akan berani sebagai usaha menrbenahi diri agal mempunvai ketahanan dan bahkan berperan dalam pembangr.rnan kehidupan antalbangsa dalam harmoni yang kita cita-citakan. Berdasarkan pemikiran ini, bahasa daerah sebagai bahasa perlama yang dimiliki tnasyarakat Indonesia tentu sama dengan bahasa iain dan terltu juga usaha membenahi diri dan mempunyai ketahan dan berpcran dalam kehidupan. Dari pendapat ini dapat tersirat bahwa pelestarian bahasa daerah juga mempakan usaha untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Selanjutnya, Dendy Sugono (2007) menyatakan bahwa bahasa ibu (bahasa daerah) menjadi pentir.rg karena bahasa itu memiliki pcran sebagai
sarana pernbentukan kepribadian anak-anak bangsa. Pernyataan ini bcmakna bahwa bangsa Indonesia dibentuk pribadinya melalui bahasa daerah dan munculnya rasa nasional juga melalui bahasa dacrah yang drajarkan secara infbrual oleh orang tua dan juga oleh masyarakat. Jika kita cermati pendapat ini. juga menunjukkan betapa bahasa daerah itu mempunyai fungsi untuk nempererat persatuan bangsa karcna pcmbcntukan kepribadian arrak-anak bangsa mentpakan usaha untuk membentuk kesadalan nasional. Bahasa daerah vang mantap dan pcmakaiannl,a yang betmutu akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan kebuda.vaan nasional
(Alwi, 2000). Kita niengatahui bahrva
bahasa daerah akan melahirkan kcbudayaan daerah dan selanjutnya akan mcnjadi kebudayaan nasional. Kebudayaan daerah tidak akan mungkil muncul tanpa adanya pelestarian bahasa daerah dan setemsnya kebudayaan nasional tidak akan lnuncul kebudayaan nasional. Bahasa daerah. baik yang penuturnya banyak maupun yang sedikit harus kita lestarikan agar bahasa daerah tidak punah. Masalah ini perlu dipikirkan karena bahasa daerah tidak mcmpunyai kedudukan seperti yang dimiliki bahasa Indonesia. Jika bahasa daerah dapat dipcrtahankan keberadaannya, kita baru dapat berharap bahwa babasa daerah mantpu
Kaktzlpot Volume
4 Edisi Desember 2008
memperkokoh ketahanan budaya bangsa (Lakitan, 2003). Oleh karena ilu, usaha untuk melestarikan bahasa daerah perlu dilakukan. Bahasa daerah merupakan utsur kebudayaan nasional. Sebagai bagian dari budaya nasional, bahasa daerah menpunyai peranan yang besar karena dapat mendukung terciptanya ketahanan budaya bangsa. Peran ini dapat dicmban bahasa daerah melalui kontribusinya dalam (I) rnentpcrkal'a keragaman budaya bangsa. (2) menyosialisasikan nilai-nilai budaya bangsa kepada masyarakat penutur, dan (3) mernperkuat dan memperkaya nilai budala bangsa (I-akitan, 2003). Konsep ini sebenarnya telah diperankan bahasa di
NAD dengan pengakuan tari SeLtdati dan Sumcm sebagai budaya nasional. Dari beberapa uraian ini dapat dilihat bahx'a usaha pelestarian bahasa daerah merupakan usaha untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indoncsia. 5, Penutup tsahasa di Indoncsia ada tiga kelonrpok, yakni bahasa daerah. bahasa Indoncsia. dan bahasa asing. Ketiga kelompok mempunyai kedudukan dan
fungsi masing-masing. Agar kita bersikap positif rerhadap ketiga kelompok ini, perlu dipahami kedudukan dan fungsinya dan gunakan bahasa tersebut sesuai dengan fungsinya. Pcmerintah. dalam hal ini Pusat Bahasa, telah menggariskan usaha-usaha pembinaan dan pengembangan bahasa-bahasa di indonesia dengan sebuah kebijakan nasional. Jadi, penanganan kebahasaan selalu mengacu pada kebijakan tersebut- Pelcstarian bahasa daeralt salgat perlu karcna bahasa daerah merupakan sarana pembent[kan kepribadian bangsa yang bemruara pada terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
DAFTAJI PUSTAKA
Alrvi, Hasan. dan Sugono. Dendy (Trd). 2000. Politik Bahasu: Risulah Seninar Politik Buhusd. Jakana: Pusat Bahasa Depdihnas
Alwi, Hasan. 2000.
Pelestarian Bahasa Daerah. d,alan Bahastt
Indonesia tlalam Era GLoboli,sasi. Jakata: Depdiknas
Anonim, 2002. {.lndang-Undang Dctsar Tdhun 1915, Surabaya: Bina Pustaka fama
Chacdar. 1997. Politik Bahasa dan Pendidikan. Bandung: Rosdakarva
Pre
ke
lpot
Volume ;l Edisi Desember
20011
Lakitan. Benyamur . 7003. Peran bahasa dan Sastra Daerah dalam Memperkukuh Ketahanan Budaya fi6ng561, Makalah Kongres Bahasa Indonesia
VIII. Jakarta
Mahsun. 2000. Bahasa Daerah Sebagai Peningkatan Pemahaman Kondisi Kebinekaan dalam Ketunggalikaan Masyat'akat Indonesia: Ke Arah Pemikiran dalam Mereposisi Fungsi Bahasa D aerah. dalam Politik Bahas a, Jakarta: Depdiknas
Nadra. 2007. Pelestarian Bahasa Daerah Melallti Pendidikan Informal, Makalah Kongres Bahasa-Bahasa Daerah Wilayah Rarat, Bandar Lampung Sugono, Dendy. 2007 . Perencanaan Bahasa Daerah dalam Upaya Pemeliharaan Bahasa dan Sastra Daerah. Makalah Kongres BahasaBahasa Daerah Wilayah Barat- Bandar Lampung
Taha, Zainuddin. 2000. Kedudukan dan Fungsi Bahasa daerah dalam Era Globalisasi, d,a1am Bahasa Indonesia dctlam Era Globalisasi. Jakarta: Depdiknas
Yogie, S.M. 1998. Peran Bahasa Indonesia dalam Persatuan dan Kesatuan Bangsa, dalam Bahasa Indonesia dalam Era Globolisasi. Jakarta: Depdiknas
Kukglpot Volume
4 Edisi Desember 2008