EDISI 7, APRIL 2014 I 16 HALAMAN D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T Va l e I n d o n e s i a T b k
- Tidak Diperjualbelikan -
Aha! > Hal 11
Sejarah Pengobatan Herbal di Nusantara SOSOK > HAL 5
KREASI > HAL 8
MUH. ABRINSYAH
FASHION
ALAT MUSIK TRADISIONAL
"PTPM ADALAH KONSEP TERBAIK SAAT INI UNTUK LUWU TIMUR"
KREASI HIJAB MODERN
MUSIK BAMBU TAPULEMO SOROWAK0
KOMUNITAS > HAL 15
VALE DUKUNG PERBAIKAN SANITASI WARGA
Laporan Utama > Hal 3
Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM Wawasan > Hal 7
Manfaat Olahraga bagi Anak-anak Darmiati (48 tahun) salah seorang penerima bantuan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) untuk pengadaan jamban keluarga, di Jalan Nangka Desa Baruga Kecamatan Malili.
Dongeng > Hal 9
Kumbang dan Calon Istrinya
Pemda Menyapa > Hal 13
Dua Sekolah di Lutim Sabet Penghargaan
2
EDITORIAL
Pembaca yang budiman.
Program Mitra Desa Mandiri atau yang disingkat PMDM, merupakan bagian dari Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) yang merupakan program sosial terpadu PT Vale Indonesia Tbk, selangkah demi selangkah telah memberikan manfaat nyata. Sebanyak 38 desa di empat kecamatan di wilayah terdampak operasi telah secara bertahap mengelola dana Rp350 juta per tahun per desa. Di bidang kesehatan salah satu program nyata adalah pengadaan jamban untuk keluarga di Kecamatan Malili, khususnya di Desa Baruga. Program ini dilaksanakan setelah melalui penjaringan usulan dari masyarakat dan disesuaikan dengan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa). Saat kami mencetak edisi ini, lebih dari 140 jamban telah selesai dibangun. Berbeda dengan pelaksanaan program tahun-tahun sebelumnya, penerima manfaat kali ini turut berpartisipasi nyata, misalnya terlibat dalam tahap konstruksi jamban. Sesuai misinya untuk bidang ekonomi dan kesehatan, PMDM mendorong akses layanan kesehatan dasar untuk kelompok rentan dan masyarakat miskin. Barangkali ada yang mengatakan, pe-ngadaan jamban keluarga adalah sepele dibandingkan dengan program lain. Pendapat semacam itu patut dikoreksi. Program pengadaan jamban keluar-ga ini sangat dirasakan faedahnya oleh penerima manfaat. Ambil misal keluarga Hamzah, salah seorang warga Desa Baruga. Selama ini, dia dan keluarganya membuang hajat menggunakan kantong kresek. Kemudian dibuang ke semak-belukar atau dibawa ke tempat sampah terdekat. Di desa itu, ada 77 KK belum memiliki jamban keluarga. Di bidang ekonomi, PMDM lebih mengutamakan program-program yang dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat miskin. Salah satunya dengan mengembangkan unit ekonomi produktif melalui program block grant. Pembaca, laporan utama Verbeek edisi kali ini menyuguhkan programprogram PMDM di bidang ekonomi dan kesehatan. Artikel-artikel lain pada rubrik ”Wawasan”, ”Kreasi”, dan ”Jendela”, semoga tetap menjadi sajian menarik bagi Anda. Verbeek mengucapkan terima kasih kepada Anda yang telah mengirimkan masukan. Selamat membaca.
VERBEEK
Salam untuk Verbeek. Saya sangat senang dengan kehadiran tabloid Verbeek ini. Seperti menemukan sebuah media dengan tampilan yang segar. Saya berharap tabloid Verbeek menambah halaman dan menuliskan fenomena di sekitar Luwu Timur. Saya telah beberapa kali menemukan tabloid ini. Saya membacanya dengan semangat, ada beragam informasi yang disajikan dari wilayah sekitar yang belum banyak saya ketahui. Sebagai seorang pendatang, ini sangat membantu mengenal daerah. Namun saya kurang mengerti, kenapa fenomena seperti demonstrasi ataupun konflik yang sedang terjadi di tengah masyarakat tak pernah dimuat. Saya kira peristiwa seperti itu akan menjadi sejarah data fakta dari satu sisi kehidu-pan masyarakat. Terima kasih Verbeek, saya mendoakan agar media ini menjadi besar kelak. Umar, Jl. Hasanuddin, Sorowako
Terima kasih atas masukan Anda. Tabloid Verbeek menyajikan beritaberita edukasi dan pengembangan masyarakat, berbeda dengan koran umum yang menyajikan semua jenis berita. Saat ini kami terbit sebulan sekali dengan 16 halaman. Belum ada rencana untuk menambah halaman.
Tabloid Verbeek adalah bacaan menarik saat senggang atau memulai hari sembari sarapan. Saya sangat menikmatinya. Rubrik-rubriknya menyegarkan, ada masalah ekonomi, budaya, hingga berita pemerintahan. Saya juga senang dengan penyajian bahasanya yang mudah dicerna. Tapi saya juga berharap, Verbeek menyajikan dinamika politik di sekitaran wilayah Luwu Timur, agar masyarakat dapat membaca dan diberikan gambaran yang menyuluruh. Semoga Verbeek menjadi media yang independen. Salam dan sukses selalu untuk redaksi Verbeek. Haryanto, Malili
Untuk sementara ini, Verbeek menaruh perhatian pada hal-hal yang bersifat pemberdayaan masyarakat, informasi-informasi ringan dan prestasi yang bisa menjadi inspirasi. Peristiwa politik kiranya bisa didapat dari media umum lainnya.
I EDISI 7 , APRIL 2014
Saya pembaca baru Verbeek. Rasanya senang mendapatkan bacaan yang isinya tidak terbatas masalah perusahaan saja. Konten dan rubrik Verbeek beraneka ragam. Saya kira ini akan membantu pembaca memperoleh informasi lebih luas. Saya berharap Verbeek lebih banyak mengulas cerita atau kisah di seputaran Luwu Timur, atau bila perlu berfokus pada empat kecamatan pemberdayaan saja. Saya kira ada ratusan kisah yang layak menjadi konten Verbeek. Sejarah, budaya, lingkungan, ataupun kehidupan sosial masyarakat. Saya kira, Verbeek dapat melakukannya dan saya percaya itu. Tetap semangat untuk awak redaksi Verbeek. Salam. Erika Tobing, Wawondula
Sepakat dengan Anda, Verbeek memang sedang berusaha untuk sedapat mungkin menyajikan konten seputar sejarah, budaya, dan kehidupan sosial masyarakat lokal. Kendati demikian, konten sejarah dan budaya tersebut kami bawa dalam konteks lebih luas.
Salam untuk Redaksi Verbeek. Saya adalah pembaca baru Verbeek. Saya senang membacanya karena menemukan beragam konten, mulai dari program perusahaan, seputar kegiatan Pemda, hingga sejarah dan budaya setempat. Rasanya seperti melihat buku kecil Luwu Timur. Saya membaca Verbeek edisi 5 di rubrik “Aha!” mengenai yogurt. Menurut saya, artikel ini menarik dan sangat bermanfaat bagi pembaca seperti saya, yang selalu mencari tahu apa yang saya konsumsi. Saya tak menyangka perjalanan sejarah yogurt seperti itu. Tapi saya agak kecewa, karena dalam artikel itu tak ada kolom yang menjelaskan manfaat yogurt, yang ada malah cara pembuatannya. Saya kira menampilkan manfaat lebih penting dibanding menjelaskan cara membuatnya. Terima kasih. Wulan, Jl. Hasanuddin, Sorowako
Terima kasih atas maskannya. Ke depan, kami akan menuliskan secara seimbang antara manfaat suatu hal dan cara pembuatannya. Verbeek bagi saya adalah media yang sangat membantu memahami seluk beluk Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Selama ini, program CSR perusahaan menuai banyak kritik dan kehadiran Verbeek memberikan gambarannya. Selain laporan utama mengenai PTPM, saya senang membaca rubrik “Dongeng” tentang cerita rakyat. Semoga Verbeek selalu bisa terbit tepat waktu, jikamemungkinkan Verbeek dapat terbit secara mingguan. Terbit bulanan membuat saya lama menunggu, apa lagi halamannya masih kurang banyak. Semangat untuk redaksi Verbeek, semoga semakin baik. Nurcahyani, Sorowako
Terima kasih atas apresiasi dan masukan Anda. Saat ini kami masih terbit secara bulanan dengan 16 halaman. Wilayah sebaran Verbeek kini meliputi 38 Desa di empat Kecamatan wilayah terdampak operasi PT Vale.
Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke:
[email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi. Tabloid Verbeek
@tabloidverbeek
Redaksi.
Redaksi Verbeek
Pelindung: Dewan Direksi PT Vale I Penasihat: Basrie Kamba (Director Communications and External Affairs) I Penanggung jawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications), Busman Dahlan Shirat (GM Community Relations) I Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela I Editor: Sohra, La Ode M. Ichman, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris I Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Maman Ashari, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Eko Rusdianto I Fotografer: Doni Setiadi I Desain & Layout: Sandy Pauling I Alamat Redaksi: Kantor Departemen External Relations, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
EDISI 7 , APRIL 2014
I
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
3
Menguatkan Kelembagaan Desa Melalui PMDM
Penyerahan dan Kegiatan PMDM PT Vale. Progam PMDM PT Vale yang fokus pada sektor EKonomi dan Kesehatan menyentuh semua lapisan. Dari bantuan alat kesehatan di Poskesdes, pembuatan batako untuk UMKM, hingga usulan pembuatan jembatan tani. Pada gambar ketiga, nampak Kepala Desa Timampu Kadir mengunjungi langsung usulan pembuatan jembatan untuk akses jalan tani.
Desa yang mandiri menjadi pilar untuk mewujudkan Luwu Timur yang sejahtera.
D
esa menjadi kekuatan ekonomi daerah. inilah yang akan diwu judkan Pemerintah Daerah Luwu Timur. Bekerjasama dengan PT Vale melalui upaya pengembangan masyarakat melalui penguatan kelompok, pemenuhan infrastruktur pertanian, pemenuhan kebutuhan kesehatan mendasar, dan peningkatan UMKM. Lahan yang subur, kata Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, merupakan anugerah terbaik. ”Petani yang sejahtera akan membawa perubahaan yang besar. Maka kesejahteraan bukanlah hal yang muluk-muluk yang akan dicapai,” katanya, beberapa waktu lalu. Untuk mewujudkan itu, PT Vale bekerjasama dengan Pemerintah Daerah melalui Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) melaksanakan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) untuk peningkatan sektor ekonomi dan pemenuhan kesehatan dasar. PMDM memberikan dana stimulan dalam bentuk program block grant. Penyusunan kegiatan dikelola di tingkat desa dan kecamatan. Sebanyak 38 desa di empat Kecamatan—Malili, Wasuponda, Towuti, dan Nuha—yang terdampak operasi PT Vale akan mengelola dana sebesar Rp350 juta per tahun. Kegiatan dari sektor ekonomi dan kesehatan yang terpilih dihasilkan melalui Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) desa, kecamatan, hingga kabupaten. Usaha itu juga telah diverifikasi oleh Tim Koordinasi PTPM. PMDM dilaksanakan sejak September 2013. Seperti halnya program lain di PTPM, PMDM dijalankan melalui kerjasama tiga pilar (Pemerintah Daerah, PT Vale dan Masyarakat). Setiap usulan kegiatan disesuaikan dengan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Mene-
ngah Daerah) dan RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa). Ketua Tim Koordinasi PTPM, yang juga Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Luwu Timur Muh. Abrinsyah mengatakan, pelaksanaan PMDM tidak hanya mengenai bantuan dan kewajiban perusahaan pada masyarakat, namun menjadi kerja sosial yang berkelanjutan. Selama ini, pengembangan masyarakat berjalan tak sesuai dengan perencanaan pembangunan Pemerintah Daerah. ”Untuk kita mulai berbenah dan sekarang saatnya memulai hal baru yang lebih baik,” katanya. Dalam PMDM usulan kegiatan merupakan rangkaian pendokumentasian untuk melihat proses kontribusi masyarakat. Kemudian hasil penjaringan usulan dari setiap desa akan berbasis dusun di sektor kesehatan dan ekonomi yang dilaksanakan sejak Desember 2013 hingga sekarang dan masih tersisa lima desa yang belum rampung, yakni tiga desa di Kecamatan Towuti, satu desa di Kecamatan Wasuponda dan satu desa di Kecamatan Malili. Menilik lima tahun ke belakang, program kegiatan pengelolaan dampak sosial dan lingkungan yang dilakukan PT Vale di empat kecamatan mencapai Rp 300 milyar. Dana itu, bergulir ke masyarakat dengan tidak begitu merata. ”Dari pengalaman itulah, PT Vale dengan Pemerintah Daerah bersama masyarakat merumuskan kegiatan yang benar-benar akan berdampak dan tepat sasaran terhadap penerima manfaat,” kata Staf Community Relation PT Vale, Andi Zulkarnain. Kegiatan PMDM yang saat ini sedang dilaksanakan diantaranya, pelatihan bagi para kader desa, revitalisasi Posyandu, pembuatan jamban keluarga, program Kampung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, pelatihan usaha, dan
bantuan sarana prasarana pendukung produksi di 38 desa.
Sektor Ekonomi Melalui PMDM dilaksanakan kegiatan untuk meningkatan kapasitas kelompok dalam masyarakat, pengelohan lahan yang baik, hingga akses ketersediaan pasar. Di bidang ini, diharapkan akan menciptakan lapangan kerja serta pengembangan unit ekonomi produktif dan kelembagaan desa. Program nyatanya meliputi, peningkatan produksi pertanian, agroindustri, penguatan kelembagaan lokal di desa, akses pasar dan jaringan usaha, dan penyediaan sarana, prasana dan infrastruktur. Di Desa Wasuponda, Kecamatan Wasuponda, dilaksanakan pembuatan jalan tani sepanjang satu kilometer untuk memberikan akses bagi para petani. Sementara untuk rencana pembangunan pusat jajanan makanan tradisional di dekat tugu Nanas Wasuponda melibatkan kelompok Karang Taruna dalam penyediaan batako sebanyak 20 ribu buah untuk lantai. Dan pengadaan gerobak jajajanannya dilaksanakan oleh Karang Taruna desa Balambano. Di Desa Tole, Kecamatan Towuti, kelompok tani mendapatkan dua buah unit traktor tangan. Bantuan pembuatan pupuk di desa Tole dan Lioka. Dan saat ini pengadaan bantuan lainnya di tujuh desa lainnya dalam tahap proses akhir. ”Di Towuti bantuan PMDM lebih banyak di sektor ekonomi. Terutama UMKM dan sektor pertanian,” kata Fasilitator PMDM Kecamatan Towuti, Fitrah As’ad. Di Kecamatan Nuha, bantuan ekonomi lebih bervariasi, dari fasilitas pertanian hingga UMKM. Salah seorang yang mendapatkan bantuan pengembangan usaha adalah Mas’ati (52), pemilik warung sederhana di Jalan Merapi F 375.
Dia memproleh lemari pajang dari kaca, lemari pendingin, dan beberapa barang jualan lainnya. Sebelumnya, Mas’ati menjajakan jualannya dengan menggantung dan menggunakan rak sederhana. ”Sekarang saya bisa letakkan beberapa barang dalam lemari kaca dengan rapi. Saya juga bisa menjual minuman dingin. Saya sangat senang,” katanya.
Sektor Kesehatan Untuk sektor Kesehatan, PMDM mendorong akses layanan kesehatan dasar untuk kelompok rentan dan masyarakat miskin, yang meliputi promosi kesehatan lingkungan, ibu dan anak, perbaikan gizi,pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, dan upaya pengobatan. Di wilayah Kecamatan Nuha, bantuan diberikan pada Poskesdes Magani, berupa timbangan untuk pasien usia lanjut dan ibu hamil, alat ukur tinggi badan, alat pendeteksi (strip) kolesterol, strip glukosa, hingga strip pengukur asam urat. ”Ini adalah bantuan yang sangat bermanfaat. Pasien usia lanjut dan ibu hamil akan semakin mudah ditangani di Poskesdes,” kata bidan Putu Hasriani. Di Kecamatan Wasuponda, dilaksanakan pembuatan sumur gali dan pengadaan air bersih di Desa Tabarano. Dan beberapa waktu lalu dilaksanakan pemberantasan sarang dan jentik nyamuk untuk memutus mata rantai penyakit demam berdarah. Di Kecamatan Malili dilaksanakan program Kampung Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Puncak Indah. Awal tahun 2014, PMDM telah melaksanakan program sanitasi sehat untuk keluarga kurang mampu, seperti pengadaan jamban untuk 142 KK di enam desa, serta sosialisasi akan pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. []
4
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
I EDISI 7 , APRIL 2014
Vale Dukung Perbaikan Sanitasi Warga Menciptakan lingkungan yang sehat, salah satunya dengan membenahi sanitasi warga termasuk pengadaan jamban.
R
umah keluarga Hamzah Said (44) berdiri di atas tanah pemberian kerabat jauhnya. Berdinding tripleks sederhana dan berlantai semen. Bangunannya seperti dihimpit dua rumah beton. Hamzah menerima Verbeek dan Tim PMDM pada suatu siang, 6 Maret 2014. Sambil mengerahkan kekuatan tangannya untuk menopang tubuh, dia bergerak menemui kami dengan mengesot. “Tahun 1999, saya kecelakaan. Saya jalan dan ada mobil menabrak. Maaf, keadaannya begini,” katanya, tersenyum. Akibat kecelakaan itu, kaki Hamzah mengecil dan akhirnya tak lagi berfungsi, lumpuh. Istrinya menggantikan dia sebagai pencari nafkah. Bekerja sebagai tukang cuci. Penghasilannya sekitar Rp500 ribu per bulan. ”Dari hasil itu, kebutuhan sehari-hari dicukupkan,” kata Hamzah. Tahun 1998, di Jalan Kelapa Desa Baruga, Malili, keluarga Hamzah membangun rumah sederhana, di antara semak-belukar dan rerumputan yang tumbuh subur. Rumah itu, yang tak dilengkapi jamban, dibangun bertahap dari penghasilan Hamzah sebagai nelayan. ”Biaya bikin jamban cukup mahal. Saya belum sanggup. Pikiran awalnya, yang penting ada tempat berteduh dengan keluarga dulu,” ujarnya. Karena tidak punya jamban, Hamzah dan keluarga melakukan aktivitas buang air kecil dan besar menggunakan kantong kresek. Kemudian dibuang ke semak-belukar, atau jika ada kesempatan dibawa ke tempat sampah terdekat. Namun, sejak mendapat bantuan pengadaan jamban, kebiasaan tersebut sudah tak lagi dilakukan. Bahkan keluarga Hamzah yang datang berkunjung pun mulai menginap. ”Kami mulai bercanda hingga larut malam. Kami bebas mengobrol. Jika tiba-tiba ada yang ingin buang air besar, mereka tidak perlu
pulang ke rumah masing-masing, atau membangunkan tetangga. Cukup melangkah beberapa meter sudah mencapai jamban,” kata Hamzah, bahagia. Kondisi tersebut tidak hanya dialami oleh keluarga Hamzah. Di Desa Baruga, ada sekitar 70 KK belum memiliki jamban. Namun, untuk tahap awal, Tim PMDM memprioritaskan 38 KK untuk pengadaan jamban. Catatan Tim PMDM, di Kecamatan Malili masih terdapat ratusan Kepala Keluarga belum memiliki jamban. Untuk itu, dilaksanakan pembuatan jamban sebanyak 142 KK. Di Desa Baruga 38 KK, Kelurahan Malili 10 KK, Desa Puncak Indah 24 KK, Desa Harapan 25 KK. Untuk tahap kedua, masing-masing untuk Desa Balantang 20 KK dan Desa Pasi-pasi 25 KK. ”Setiap kali saya berjalan atau mengelilingi desa, saya melihat beberapa orang membuang kotoran di aliran kali atau sungai ataupun menggunakan kantong kresek. Saya kira itu pemandangan kurang baik dan kurang sehat,” kata Ketua Komite Desa Baruga, Mahaseng.
Sinergi Tiga Pilar Pengadaan jamban di Kecamatan Malili, khususnya di Desa Baruga, merupakan wujud kerja sama tiga pilar. Pengadaan jamban ini melalui penjaringan usulan dari masyarakat dan disesuaikan dengan RPJMDes. Jadi, PMDM melaksanakan program kerja sesuai kebutuhan masyarakat, bukan atas inisiatif orang per orang. Setelah mengesahkan RPJMDes, pemerintah daerah dan PMDM memilah program yang akan dikerjakan bersama. Sekretaris Desa Baruga, Nasir Haruni mengatakan, pemilihan dan penentuan keluarga yang layak mendapat bantuan jamban dilaksanakan melalui proses verifikasi lapangan. ”Jadi pihak pemerintah, Tim PMDM, dan Komite Desa secara bersama melakukan kunjungan ke setiap rumah sekaligus melakukan wawancara ,” kata Nasir. ”Dari hasil kunjungan lapangan itulah, kami membuat skala prioritas untuk 38 KK di Desa Baruga dari sekitar 70 KK yang belum memiliki jamban,” lanjutnya. Selama ini, kata Haruni, tingkat kesadaran masyarakat untuk
memiliki jamban sangat kurang. Data kesehatan di Desa Baruga menyatakan, risiko penyakit diare dan beberapa penyakit lain yang terkait kesehatan lingkungan sangat besar. Melalui pengadaan jamban bagi keluarga kurang mampu diharapkan dapat mengurangi risiko penyakit diare dan penyakit lain yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan. ”Model ini akan menjadi contoh bagi masyarakat lain. Kita akan pelan-pelan mensosialisasikan tentang pentingnya sanitasi,” kata Haruni. Kepala Bappeda Luwu Timur, yang juga Ketua Tim Koordinasi PTPM, Muh. Abrinsyah mengatakan, inisiatif pembuatan jamban sangat baik, sebab berdampak langsung pada masyarakat penerima sasaran. ”Tak ada keraguan akan hal itu. Jamban adalah bangunan sederhana, namun masih ada beberapa keluarga kita yang belum mampu membuatnya. Maka melalui PMDM kita menyentuhnya,” katanya. Di Kecamatan Malili, di Kecamatan Wasuponda juga akan dilakukan program serupa secara bertahap. []
Pengadaan Jamban Keluarga dalam Program Mitra Desa Mandiri. Penggawa Institutional Capacity Building PTPM Andi Zulkarnain (kaus putih), bersama Ketua Tim Komite Desa Baruga Mahaseng, dan Sekretaris Desa Baruga Nasir Haruni, saat mengunjungi program pembangunan jamban keluarga di Kecamatan Malili.
Apa Kata Mereka?
Saya sangat senang dapat bantuan usaha. Selama ini, saya berjualan dengan sederhana, menggantung barang jualan dengan paku. Sekarang, dengan lemari kaca, barang jualan semakin terlihat rapi. Itu bisa membantu pembeli lebih tertarik. Selain lemari, PMDM juga memberikan saya bantuan kulkas pendingin untuk minuman. Saya tahu barang itu harganya mahal. Membeli sendiri cukup berat. Saya akan berusaha menjaga amanah ini. Semoga dengan tambahan fasilitas di warung, usaha saya bertambah baik.
Sejak Tim PMDM membuatkan saya jamban, saya merasa salah satu beban hidup yang berat sudah teratasi. Meskipun saya lumpuh, hanya beberapa meter dari kamar tidur, saya bisa membuang hajat, tidak perlu menahan untuk menunggu tetangga bangun, atau meminta anak-anak membuang kotoran dalam kresek. Tak hanya itu, dengan adanya jamban keluarga ini, tidak hanya beban perut yang teratasi, melainkan hubungan dengan keluarga jauh semakin baik. Keluarga yang datang sekarang bisa menginap di rumah. Saya bahagia sekali.
Sejak membangun rumah di tempat ini, tahun 2006, saya bersama keluarga membuang hajat di sungai samping rumah. Saya tahu membangun jamban sangat penting, namun saya tak punya biaya. Suami saya hanya bekerja serabutan dengan penghasilan yang tetap. Namun sejak ada program PMDM, untuk pengadaan jamban keluarga dan membantu, saya sangat senang dan sangat bahagia. Kini saya tak perlu lagi menyiapkan senter dan harus berhati-hati jika hendak buang air di aliran sungai. Jamban sudah di depan pintu dapur.
Nasir Haruni, Sekretaris Desa Baruga, Malili
Mas’ati, Pemilik Warung, Kelurahan Magani, Sorowako
Hamzah Said, Penerima Manfaat Jamban Keluarga, Desa Baruga, Malili
Darmiati, Penerima Manfaat Jamban Keluarga, Desa Baruga, Malili
Program pengadaan jamban bagi masyarakat kurang mampu merupakan kegiatan yang sangat baik. Dampaknya sangat banyak. Penyakit lingkungan yang bersumber dari kebiasaan buruk akan berkurang. Saya berharap, setelah ada jamban, penyakit diare akan berkurang dan tak ada lagi bau kotoran manusia di bak-bak sampah pinggir jalan.
EDISI 7 , APRIL 2014
I
SOSOK
VERBEEK
Muh. Abrinsyah (Ketua Tim Koordinasi PTPM)
"PTPM Adalah Konsep Terbaik Saat Ini untuk Luwu Timur" Menciptakan masyarakat yang mandiri menjadi tujuan utama Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat (PTPM) dan pemerintah daerah.
M
uh. Abrinsyah bersemangat ketika bercerita mengenai program pemberdayaan masyarakat. Bagi dia, program pemberdayaan bukan semata-mata bersifat duniawi. Lebih daripada itu, ia merupakan suatu ibadah. “Dunia pemberdayaan adalah wilayah yang harus dilakukan dengan sabar dan ikhlas. Seperti ibadah. Tak ada kata capek,” katanya. Saat Verbeek bertemu di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Abrinsyah baru saja mengikuti rapat paripurna di gedung DPRD Kabupaten Luwu Timur. Jabatannya sebagai Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Luwu Timur mengharuskan dia bekerja dengan waktu yang padat. Bagaimana dan apa sebenarnya PTPM? Apa pula peran Tim Koordinasi dalam menjalankan PTPM? Berikut petikan wawancaranya:
Kapan pertama kali Anda mengenal dunia pemberdayaan? Saya kira jauh sebelum saya menjadi pegawai negeri sipil. Saya senang bercengkerama dan membantu beberapa LSM dalam mengelola kebutuhan masyarakat. Kemudian tahun 2000, saya menjadi Camat di Towuti. Saya mendatangi warga, bercerita, hingga ke pelosok. Saya merasa menyatu dengan mereka, mendengar-
BIODATA
Nama Lengkap Tempat / Tanggal Lahir Istri Anak
PENDIDIKAN
- Sekolah Dasar - SMP dan SMU - Diploma Tiga (D3) - Strata Satu (S1) - Strata Dua (S2)
KARIR
kan keluh kesah mereka, mencari solusi, hingga mendiskusikan hal-hal yang ringan. Capek seperti terlupa.
Bagaimana Anda melihat PTPM? PTPM adalah program pengembangan masyarakat yang saat ini paling bagus. Sejak pertama kali disodorkan konsep PTPM ini, saya langsung setuju dan sangat optimistis. Saya percaya, jika dilakukan dengan konsisten, program ini akan membuahkan hasil yang sangat baik. Selain itu, strukturnya pun dinamis. Jika kelak ada perbaikan dan pembenahan, itu bisa dilakukan bersama. Keunggulan utama lainnya adalah memberikan akses luas kepada masyarakat kelas bawah, dari kesehatan hingga ekonomi. Masyarakat menjadi suara utama yang harus didengarkan, untuk kemudian dicermati dan didiskusikan bersama. Sebelumnya, kita tak mendapati program CSR dengan konsep seperti itu. Perusahaan berjalan sendiri, pemerintah berjalan sendiri. Masyarakat pun membuat program yang tidak sesuai kebutuhan, melainkan keinginan. Itu adalah masa lalu. Meskipun ada beberapa yang bagus, kita mulai membenahinya. Apa program utama PTPM? PTPM adalah program yang laksanakan bersama tiga pilar, Pemerintah Daerah, Masyarakat dan PT Vale. Programnya mengacu pada upaya pengembangan. Tim yang merancang sangat baik dan tertib. Dilakukan usulan masyarakat yang berbasis dusun, desa, kecamatan, dan kabupaten. Semua usulan kegiatan dirembukkan melalui RPJMD
: : : :
Muh. Abrinsyah Luwu, 5 Oktober 1966 Junarmi (Kepala seksi kearsipan Luwu Timur. - Adela, SMU 1 Makassar - Raehan, SDN Malili - Jiat, SDN Malili - Difa (usia 4 tahun)
: : : : :
Sekolah Dasar Kecamatan Bua Pesantren IMIM Makassar APDN Makassar IIP Jakarta Universitas Patriarta Makassar, Jurusan Manajemen
1. Kepala Desa Batu Lappa Kecamatan Larompong Selatan Luwu 2. Camat Towuti Luwu Timur 3. Kepala Kesatuan Bangsa (Kesbang) Luwu Timur 4. Asisten 3 Bidang Administrasi Luwu Timur 5. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Luwu Timur (2013-sekarang)
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah—Red.) dari tingkat desa hingga kabupaten. Jadi pembangunan yang diharapkan pemerintah daerah berjalan bersama, ada benang merahnya. Salah satunya adalah visi Luwu Timur menjadi wilayah agroindustri. Maka dibentuklah sekolah lapang atau Community Learning Center (CLC), pelatihan UMKM untuk masyarakat, dan pelatihan koperasi. PTPM kita laksanakan untuk membentuk suatu wilayah yang mandiri, dengan kualitas SDM yang baik. Maka dari itu, saya selalu menyampaikan pada masyarakat, jika konsep pengembangan masyarakat tidak hanya memberikan bantuan uang, melainkan yang paling utama adalah pelatihan dan peningkatan pengetahuan bagi warga. Anda menjadi Ketua Tim Koordinasi PTPM, sekaligus Kepala Bappeda Luwu Timur. Apakah pekerjaan Anda tidak saling mengganggu? Oh, tidak sama sekali, malah saling membantu. Bappeda adalah badan atau instansi dalam lingkup pemerintah daerah yang tugasnya merencanakan pembangunan. Sementara tujuan utama PTPM untuk mendukung upaya percepatan pembangunan, karena itu malah sangat membantu pemerintah.
Apa sebenarnya tugas utama Tim Koordinasi? Tim Koordinasi adalah tim yang beranggotakan beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah—Red.) terkait, seperti Dinas Kehutanan, Kesehatan, BPMPD, BP4K, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan lain-lain. Tim inilah yang melihat dan turun ke lapangan, ketika dilakukan Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan—Red.) di tingkat Kecamatan. Tim Koordinasi inilah yang menjadi penyelaras usulan masyarakat, sekaligus melakukan verifikasi usulan masyarakat bersama Tim PMDM (Program Mitra Desa Mandiri—Red.) dan Komite Desa. Sederhananya, Tim Koordinasi menjadi jembatan kebutuhan masyarakat terhadap perusahaan. Bisakah Anda memberikan contoh? Salah satu program yang mencuat di Desa Mahalona adalah pengadaan listrik tenaga surya. Nah kami sadar PTPM tidak memiliki anggaran sebesar itu. Maka kami mengalihkannya untuk mencari anggaran pusat atau melalui APBD. Saat ini sedang dalam tahap verifikasi. Beberapa pandangan menyatakan, bergabungnya pemerintah dalam program CSR perusahaan hanya akan menambah masalah. Bagaimana pendapat Anda? Saya juga mendengar hal itu. Saya mendengarnya sejak pertama kali
5
PTPM akan digulirkan. Tapi niat baik tentu harus dijalankan bukan? Pertama kali Tim PTPM melalui konsultan A+ Indonesia melaksanakan crash program, kemudian melakukan monitoring dan evaluasi (Monev). Itu sungguh mencengangkan. Semua orang terperangah. Separah inikah pelaksanaan program CSR kita? Akhirnya, Pak Bupati Luwu Timur—Andi Hatta Marakarma—mengundang Tim PTPM untuk mencari jalan tengah. Maka kita pun menemukan konsep Kemitraan Tiga Pilar. Dengan masuknya pemerintah, kami ingin meminimalisir “kecurangan”, proposal fiktif, dan kegiatan yang hanya menguntungkan orang per orang saja. Perlu masyarakat tahu, kami dari Tim Koordinasi tak ada satu pun yang digaji. Kami sebagai pihak pemerintah hanya ingin program berjalan baik dan masyarakat sejahtera. Saya kira itulah intinya. Berapa besar anggaran PTPM? PTPM mencakup 38 desa dari empat wilayah terdampak operasi PT Vale—Kecamatan Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili. Untuk satu kegiatan yang dinamakan PMDM, setiap desa akan mengelola anggaran sebesar Rp350 juta per tahun. Sementara itu, masih terdapat beberapa program lainnya, seperti peningkatan kapasitas masyarakat ataupun dana bantuan pelengkap. Salah satunya adalah CLC, beasiswa, pendidikan, seni budaya, dan donasi. Apa harapan Anda terhadap PTPM? Harapan saya sangat besar. Program ini akan membantu masyarakat secara luas. Mengerti kebutuhan hidup, bukan sekadar keinginan. Pada awalnya, saya beranggapan tahun pertama PTPM belum bisa memperlihatkan dampak. Namun saya keliru. Ternyata beberapa kegiatan sudah berjalan sangat baik, seperti sekolah lapang untuk pertanian, program sanitasi, hingga kampung sehat. Jadi bukan hal yang tak mungkin jika kita menjalankan prinsip transparansi dan konsisten. Saya kira PTPM adalah konsep terbaik saat ini untuk Luwu Timur. []
6
WAWASAN V ERB E E K
EDISI 7
JAUPLRI I L2 021031 4
Sudahkah Anda Mengajari Anak untuk Kreatif? Tanpa disadari, seringkali cara asuh orangtua justru memendam kreativitas anak. Apa saja yang harus kita ketahui?
K
Menumbuhkan Kreativitas Tentang arti penting daya khayal ini, Einstein mengatakan, “Daya khayal itu lebih berharga daripada pengetahuan. Karena, pengetahuan menjabarkan semua yang sudah kita ketahui dan pahami, sedangkan daya khayal membimbing kita menuju semua yang mungkin kita temukan dan ciptakan.” Contoh lebih mutakhir, Bill Gates, bilang, “Microsoft adalah perusahaan yang mengelola daya khayal.” Bagi kita orangtua, masalahnya bukan terletak pada bagaimana membuat anak-anak menjadi kreatif, melainkan apa yang harus kita lakukan agar tidak merintangi kreativitas anak-anak dengan alasan pendidikan sesuai kebiasaan. Mengajarkan penyesuaian sikap dengan standar yang diterima secara sosial menekan rasa ingin tahu dan emosi alami anak-anak, melatih mereka agar berdamai, dan membungkam suara-suara dan kesadaran mereka. Sebagai orangtua, tanggung jawab kita yang paling utama adalah tidak menumpulkan sifat alamiah anak yang penuh daya khayal. Wajah-wajah ceria yang memancarkan kebahagiaan tampak saat anakanak paling bersemangat, yaitu ketika mereka sibuk membuat strategi se bagai pejuang; membangun kota dengan kotak-ko tak, ban tal, se prai,
kursi; menjelajahi dunia khayalan luar angkasa, bawah tanah, negeri naga, negeri dongeng; membuat makanan eksotis dari kertas, lilin mainan. Mereka menjadi apa pun yang mereka inginkan, dokter, guru, pemadam kebakaran, dan pelukis. Anak-anak jadi kreatif tidak hanya selama bermain tapi, menurut penelitian, kreativitas meningkat seiring dengan bermain. Dalam satu penelitian, 52 anak-anak sekolah Inggris, 6-7 tahun, dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diizinkan bermain selama 25 menit, sementara kelompok satunya menyalin tulisan dari papan tulis. Setelah itu semua anak diminta untuk membuat kolase sebuah makhluk, dengan menggunakan materi kertas tisu yang diatur. Sepuluh juri menilai kualitas kreatif hasil pekerjaan. Ragam warna dan jumlah potongan yang digunakan dari setiap warna dicatat. Hasilnya menunjukkan dampak positif yang signifikan dari bermain tanpa struktur terhadap kreativitas. Anakanak menghasilkan karya seni lebih berwarna-warni dan rumit setelah diizinkan bermain, dibandingkan dengan anak-anak yang sebelumnya mengikuti latihan terstruktur. Pentingnya Bermain Para praktisi kesehatan mental menemukan, kegiatan kreatif juga dapat melindungi anak-anak dari stres. Kegiatan yang kreatif membantu kita mengakui dan menghargai keunikan serta keragaman anak-anak. Peran apa pun yang dimainkan oleh anak-anak kita kelak, baik itu guru, juru masak, insinyur, ar-
sitek, maupun musisi, mereka perlu menyentuh bagian diri mereka yang kreatif dan imajinatif. Ini membantu dalam menghadapi tantangan yang disajikan oleh tuntutan dunia baru, yang dasar pengetahuannya kian meluas dengan cepat. Di seluruh penjuru dunia, orang-orang yang memegang tampuk kekuasaan mengenali bahwa inovasilah yang akan mendorong keberhasilan ekonomi pada abad kedua puluh satu. Namun, apa yang sering kita lakukan dewasa ini? Kita mendaftarkan anak-anak kita ke dalam berbagai macam kegiatan dan menyangka kita sedang meletakkan fondasi bagi keberhasilan dan kebahagiaan kepada mereka. Anak-anak seolah tidak diizinkan bersenang-senang lagi, kecuali dalam acara yang telah diatur. Membuat anak sibuk sepanjang waktu sangatlah berbahaya. Lantas, kapan waktunya berkhayal? Khayalanlah yang membuat anak berkembang! Anak-anak sibuk tidak akan punya peluang untuk menemukan jati diri. Tidak ada waktu membaca, menulis, berpikir, bermimpi, menggambar, membangun, mencipta, berkhayal, dan menjelajahi minat khusus. Penelitian juga menunjukkan, otak anak-anak prasekolah yang tertekan sekarang mirip otak orang dewasa yang sedang tertekan, yang punya tingkat adrenalin dan hormon stres berlebihan, zat kimia yang bertanggungjawab atas reaksi tubuh melawan-atau-kabur. Nah bagaimana dengan cara Anda mendidik anak?... []
DISARIKAN DARI BUKU ROOTS AND WINGS KARYA RAKSHA BHARADIA, KPG: 2013.
wo
rdp
res
s.co
m
onon, Edison mulai melakukan penelitian begitu dia bisa berja lan. Salah satu percobaan pertamanya adalah inkubasi ternak unggas. Saat berumur dua tahun dia mengunjungi pertanian kakaknya, Mariane, dan menghilang. Suami Mariane akhirnya menemukannya di lumbung, sedang duduk di atas sarang angsa. Saat ditanya sedang apa, Edison menjawab dia sedang mencoba menetaskan anak angsa. Suami Mariane menertawakan kekonyolan anak itu, tapi Mariane terkesan. Kepada Edison dia mengatakan, “Kalau tidak ada yang pernah mencoba sesuatu, bahkan ketika beberapa orang mengatakan itu mustahil, tidak ada yang akan mempelajari apa-apa.” Edison mencamkan kata-kata kakaknya itu di dalam hati. Edison adalah gambaran seorang anak yang kreatif dan penuh daya khayal. Kreativitas sendiri dapat diekspresikan dalam berbagai caragerak tari, lukisan, mencari jalan keluar untuk masalah lama, membuat lagu sederhana, berdandan, berpurapura, atau bahkan memikirkan jawaban yang benar-benar tidak biasa. Tidak ada definisi yang jelas tentang kreativitas. Kata itu mengacu kepada daya khayal, cara berpikir yang bercabang-cabang, fantasi, naluri, rasa ingin tahu, pemecahan masalah, dan berbagai kombinasi dari faktor-faktor tersebut. Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat hal-hal di luar yang sudah ada dan mengombinasikan pemikiran dan pengalaman menjadi gagasan baru. Walaupun sulit menjabarkan kreativitas, kita bisa mengenalinya saat berhadapan dengannya, baik di dalam diri kita sendiri maupun pada diri orang lain di sekitar kita. Ketika kita bersikeras agar anakanak menirukan pekerjaan yang sa-
ma setiap waktu, baik itu menjawab pertanyaan, membuat gambar, menulis esai, atau melakukan pekerjaan tangan, kita telah mematikan penjelajahan kreatif mereka. Kreativitas membantu anak memahami, menyelidiki, dan bereksperimen dengan dunia sekitar. Ketika anak-anak bermain peran dan menjadi pemadam kebakaran, pegulat, guru, mereka tidak hanya mencoba menampilkan karakter-karakter itu, melainkan menjadi dunia itu sendiri. Anakanak yang kreatif adalah pembelajar yang giat! Kreativitas memberikan dan memupuk pertumbuhan intelektual. Anak-anak yang mencampurkan merah, kuning, dan biru untuk membuat warna cokelat tumbuh secara intelektual. Mereka bereksperimen dengan ideide baru, mencoba berbagai cara baru saat berpikir dan memecahkan masalah, dan ini menuntun ke perkembangan serta pertumbuhan mental mereka.
b lo g s p
o t. c o m
deviantart.net
WAWASAN
7
VERB EEK
EDISI 7
A P3 R1 I0L2 2 I0L1U4J
Manfaat Olahraga bagi Anak-anak
Fasilitas pendukung juga mudah dijumpai. Ada lapangan bola basket, jogging track, lapangan sepak bola, karate, voli, hingga kolam untuk berenang. Yang penting, selalu awasi kegiatan si kecil dan kenalkan dengan aktivitas pemanasan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera. Sebagian besar anak dapat memilih dan menentukan sendiri olahraga yang disukainya. Bila si kecil tidak memiliki ide untuk melakukan olahraga yang disukainya, berilah contoh dan tawarkan pilihan, agar si kecil mencobanya terlebih dahulu sebelum ia memilih olahraga yang ia sukai. Melihat semua kenyataan tersebut, sudah saatnya kita membangun kembali suasana yang tepat agar anak-anak gemar berolahraga. Atau menyemangati mereka agar berada di lapangan untuk berolahraga secara bebas. Beberapa hal yang perlu dan penting Anda perhatikan:
Anak senang berolahraga lebih terlindungi dari penyakit dan mudah belajar mengendalikan emosi.
A
pakah manfaat yang dapat dipe tik dari berolahraga? Bagi anak anak, olahraga memiliki manfaat ganda, yakni meningkatkan semangat dan membangun fondasi untuk masa depan yang sehat. Dr Nancy Carter, dokter anak di pusat kesehatan Ochsner for Children North Shore, menjelaskan, anak-anak yang aktif akan memiliki fisik yang lebih kuat, belajar lebih baik, punya energi ekstra, merasa lebih nyaman dengan diri sendiri, serta memulai lebih awal gaya hidup yang akan melindungi mereka dari penyakit jantung, diabetes, dan osteoporosis. Dari sisi psikologis, olahraga mengajarkan seorang anak untuk tidak cepat bereaksi, bahkan saat menghadapi provokasi, dan belajar mengendalikan rasa panik pada saat-saat genting. Olahraga juga mengajarkan anak agar bermain dengan adil serta menumbuhkan semangat berkorban demi kebaikan tim. Lebih penting lagi, olahraga mengajarkan disiplin, kerja keras, dan keuletan. Anak yang senang berolahraga cenderung memiliki integritas dan kapasitas untuk berkomitmen terhadap satu sasaran atau tujuan. Banyak perusahaan sudah lama menyadari bahwa persaingan yang sehat di lapangan bola juga menyiapkan seseorang untuk menghadapi pertempuran saat memperebutkan pasar dan di ruang rapat. Keterampilan yang diperoleh lewat olahraga dapat diterapkan di luar konteks permainan olahraga dalam segala jenis pekerjaan dan setiap jenjang tanggung jawab dalam sebuah organisasi.
1.Olahraga Kolektif Bagi sebagian anak, melakukan olahraga jauh lebih menyenangkan dan seru jika dilakukan bersama teman, misalnya rollerblade, bersepeda, jogging, dsb. Beberapa jenis olahraga bahkan harus dilakukan dengan partner atau secara kolektif, seperti badmninton, berenang, tenis, sepakbola.
Olahraga beladiri dapat menumbuhkan motivasi, kedisiplinan, serta pengendalian emosi pada anak.
Orang tua dapat mengarahkan anak untuk menyediakan waktu berolahraga sejak anak tersebut menginjak usia balita.
wordpress.com
Olahraga, Dunia Anak-anak Olahraga bagi anak-anak pada dasarnya ibarat air bagi bebek. Lantas, mengapa kita harus mengupayakan olahraga menjadi bagian dalam kehidupan harian anak? Fakta menunjukkan, memasuki tahun 2000-an kemunculan TV, komputer, hingga game rumahan seperti play station membuat beberapa anak malas bergerak. Anak-anak menghabiskan waktu menjelajahi internet, menyelesaikan permainan yang tidak membuat mereka beranjak dari tempat. Padahal anak yang kurang olahraga cenderung lebih mudah lelah, mudah terserang penyakit, dan berisiko memiliki berat badan tak ideal. Secara psikologis, mereka pun cenderung lebih mudah cemas, kurang ceria, kurang percaya diri, dan munculnya perasaan terisolasi. Anak-anak yang tidak menyenangi olahraga akan terlihat lebih tua, tidak
tahu cara bersantai, tidak tahu cara bersenang-senang, dan tidak tahu cara bergaul untuk mengatasi perbedaan. Batas toleransi anak-anak kita juga cenderung menurun. Ini keterampilan hidup yang tidak diajarkan kepada mereka. Berolahraga merupakan pereda stres yang baik, dan jika tidak dilakukan malah menimbulkan stres. Setiap jenis olahraga menyehatkan tubuh si kecil. Banyak olahraga tidak memerlukan tempat, waktu, atau alat khusus. Kegiatan sehari-hari si kecil sudah dapat bernilai olahraga. Bagaimana dengan anak-anak di Luwu Timur? Melakukan aktivitas yang mengeluarkan keringat adalah hal biasa. Tersedianya lapangan dan lahan terbuka membuat anak-anak di Luwu Timur memiliki banyak pilihan permainan, dari sepak bola hingga bermain layang-layang.
blogspot.com
Pada 2004, European Commission’s Directorate General, Education and Culture, menyelenggarakan survei tentang nilai pendidikan dan sosial olahraga di Uni Eropa. Saat ditanya tentang pentingnya olahraga dan nilai-nilai yang dikembangkannya, para responden survei kebanyakan menjawab semangat tim (52%), disiplin (46%), persahabatan (38%), usaha (36%), kontrol diri (33%), bermain dengan adil (32%), menghormati orang lain (32%), dan mematuhi peraturan (31%).
wordpress.com Anak yang tidak menyukai olahraga memiliki fisik yang lemah sehingga rentan terhadap penyakit.
2. Arahkan Anak Menyediakan Waktu Berolahraga Sebagian anak tidak bisa mengatur waktu untuk melakukan olahraga. Seringkali anak tidak mau menyediakan waktu untuk berolahraga, dan lebih suka memanfaatkan waktu luang untuk melakukan aktivitas lain. Jika tidak diarahkan untuk menyediakan waktu khusus, anak cenderung malas berolahraga.
Sepak bola merupakan olahraga yang mampu mengajarkan semangat kerjasama tim serta paling digemari oleh anak laki-laki.
3. Tumbuhkan Motivasi Bagi sebagian anak, melakukan gerak badan dinilai tidak sama asyiknya dengan melakukan aktivitas lain seperti nonton TV, main games, menjelajahi internet, dsb. Mereka kurang menyadari bahwa olahraga bisa menjadi aktivitas yang sama menyenangkan dan memberikan manfaat bagi kesehatan. Karena itu, Anda perlu mendorong si kecil. 4. Buat Lingkungan yang Mendukung Di Luwu Timur, sarana dan fasilitas berolahraga sangat mudah diakses. Maka tidak ada alasan bagi anak malas berolahraga, kecuali ligkungan keluarga tidak mendukung. []
8
KREASI V ERB E E K
EDISI 7
JAUPLRI I L2 021031 4
Berhijab bukan lagi alasan untuk tidak tampil keren.
S
dianpelangi.net
aat ini semakin banyak wanita di Indonesia, bahkan di dunia, me nyertakan hijab sebagai bagian tak terpisahkan dari busana sehari-hari. Sebagai wanita, tampil cantik tentu menjadi sebuah keinginan. Kini sebagian besar orang mengakui bahwa wanita tetap bisa tampil menawan, bahkan semakin cantik, dengan hijab tersemat di kepala. Semua berkat para perancang busana, selebritas, dan fashion blogger yang mengkreasikan gaya berhijab modern tapi tetap syar’i. Sebut saja Dian Pelangi dan Hana Tajima. Dua perempuan ini punya pengaruh besar bagi gaya berbusana para hijabers. Yuk, kita intip kreasi hijab mereka yang kini sedang digandrungi di Indonesia maupun di negara-negara lain.
1.
5.
2.
6.
3.
7.
4.
8.
Hijab ala Dian Pelangi Perempuan 23 tahun ini adalah desainer utama Dian Pelangi Company, salah satu perusahaan busana muslim terkemuka di Indonesia. Setelah diwawancarai oleh CNN pada 2010, popularitas Dian melejit. Anggota termuda Asosiasi Perancang Pengusaha Muda Indonesia (APPMI) ini menerbitkan satu buku berisi kumpulan street style para muslimah yang ditemuinya di negara-negara yang dia kunjungi. Pada akhir 2011, Dian Pelangi diundang ke Paris untuk mengikuti The International Fair of Muslim World di Le Bourget Paris, dan pada 2014 ambil bagian di The 2014 Haute Arabia Fashion Show di London.
Tutorial Hijab Dian Pelangi
dewimagazine.com
1. Kenakan ciput ninja dengan warna se nada dengan kerudung. 2. Lipat kain kerudung segi empat men jadi bentuk segitiga. 3. Letakkan di atas kepala, bagian kiri, & kanan sama panjang. 4. Tambahkan peniti/ jarum untuk me nahan kain kerudung di bagian yang tepat, lalu letakkan bagian kiri ke arah kanan di depan telinga kanan. Tambah kan peniti atau jarum untuk menahan. 5. Selipkan bagian ekor ke arah belakang. Tahan dengan peniti/ jarum. 6. Ambil bagian kanan, bawa ke arah depan. 7. Pelintir secukupnya, tapi pastikan pe lintiran tidak terlalu rapat untuk ke san bergelombang. 8. Letakkan bagian ekor ke bagian atas kepala sebelah kiri. Tambahkan peniti atau jarum untuk menahan bentuknya.
Hijab ala Hana Tajima
Tutorial Hijab Hana Tajima
Anda sudah akrab dengan nama ini? Hana Tajima Simpson adalah fashion blogger yang dikenal dengan gaya hijab unik dan kasual. Pemilik label busana Maysaa ini masuk Islam pada usia 17 tahun dan langsung berhijab. Gadis asal Inggris yang memiliki darah Jepang ini membuktikan, hijab bisa tampil sebagai gaya busana cantik yang diterima dunia. Dalam blognya, Hana menulis bahwa bukan hal mudah menjadi seorang muslimah berhijab di negara Barat. Rasa takut pada pemeluk agama Islam membuat Hana Tajima termotivasi untuk membuat masyarakat muslim lebih diterima, salah satunya dengan menyajikan desain pakaian yang modern tanpa meninggalkan syariat Islam.
1. Kenakan ciput arab atau ciput ninja. 2. Gunakan hijab satin dengan ukuran setengah panjang hijab panjang biasa. 3. Sematkan jarum pada sisi kanan dan kiri tepat di atas telinga. 4. Ambil kedua ujung kanan-kiri dari hijab, dan letakkan ke belakang kepala. 5. Tahan dengan peniti atau bros cantik, sematkan sampai ke ciput. 6. Ambil bagian dalam hijab sebelah kiri, kemudian tahan dengan jarum tepat di pinggiran ciput. 7. Tarik mengelilingi leher, tahan dengan jarum di sisi kiri. []
5.
2.
3.
6.
4.
7.
cmeythasari.wordpress.com, garbagelapsap.com
hanatajima.com
1.
DONGENG
9
VERB EEK
EDISI 7
A P3 R1 I0L2 2 I0L1U4J
D
ikisahkan, sebelum manu sia diturunkan dari langit, di Tanah Luwu terdapat sebuah kampung binatang. Di antara penduduk kampung itu, terdapat seekor kumbang yang tampan lagi kaya. Lahan pertaniannya luas. Sang kumbang adalah teladan binatang yang mau bekerja keras. Tiada hari dilewatkannya tanpa mengolah lahan, mencangkul, menanam, dan menyiram tanaman. Melihat ketampanan dan kekayaan si Kumbang, banyak gadis yang jatuh cinta. Yang paling bersemangat adalah si Udang dan Bekicot. Udang dan Bekicot adalah remaja putri paling jelita di kampung binatang masa itu. Suatu hari, si Udang dan si Bekicot terlibat pertengkaran. Mereka saling cemburu. Untunglah si Kumbang melihatnya. Maka dia pun melerai mereka dan memberikan syarat bagi siapa pun yang mau menjadi calon istrinya. “Besok pagi-pagi buta aku akan bekerja di kebun. Banyak pekerjaan yang akan kulakukan. Aku pasti akan kelelahan. Siapa di antara
kalian yang paling tepat waktu membawa sarapan untukku, akan kujadikan istri,” kata si Kumbang. “Makanan apakah yang harus disajikan,” tanya si Udang. “Itu tidak penting, yang penting enak dan tepat waktu.” Maka bergegaslah si Udang dan si Bekicot ke rumah masing masing untuk menyiapkan diri. Sementara si Kumbang, di rumahnya, sibuk menimbang-nimbang siapakah di antara Udang dan Bekicot yang pantas menjadi istrinya. Si Udang gesit dan cekatan, namun suka teledor. Keselamatan dan kenyamanan bekerja tak begitu diperhatikannya. Si Bekicot bekerja sangat lambat, pemilih, dan amat hati-hati. Namun semua pekerjaan dilakukan dengan sangat teliti. “Ah, mereka sebenarnya adalah calon-calon istri yang saling melengkapi. Namun tidaklah mungkin aku menikahi keduanya,” kata si Kumbang dalam hatinya. Malam itu si Kumbang sulit memejamkan mata. Dan ketika dia belum juga menetapkan pilihan, suara kokok ayam telah terdengar. Dia harus segera pergi ke kebun. ”Biarlah alam yang nanti menentukan pilihannya,” kata si Kumbang. Pagi-pagi betul si Udang sudah siap dengan bakul penuh makanan masih mengepul. “Bekicot tidak bakal mengalahkanku. Sebentar lagi aku akan menjadi istri si Kumbang,” kata si Udang. Bakul penuh masakan masih panas itu disungginya di atas kepala. Ketika melewati rumah Bekicot, si
Udang menyapa Bekicot yang tampak masih enak-enakan duduk di teras rumah. “Makananmu sudah jadikah Bekicot?” tanya Udang. “Sudah. Tapi tunggu biar dingin dulu,” jawabnya. “Ah, kalau begitu aku duluan.” “Heh Udang, nasi yang kau bawa di atas kepalamu itu masih panas. Hatihati, nanti kau bisa masak di tengah jalan!” kata Bekicot memperingatkan. “Ah, tenang saja,” jawab Udang. Ketika matahari mulai muncul dari balik bukit di depan rumah Bekicot, dia baru mulai membungkus makanan. Dengan perlahan dia menyungginya di atas kepala menuju kebun si Kumbang. “Ah, sepertinya saya tidak bakal menang. Tapi biarlah, lebih baik makanan ini dibawa saja untuk Kumbang,” kata si Bekicot sambil berjalan perlahan. Namun alangkah senangnya Bekicot ketika dari kejauhan tampak si Kumbang masih bekerja. Dia yakin Udang belum menemui si Kumbang. Tiba-tiba, ketika melewati sebu-
ah belokan, Bekicot menemukan si Udang sudah mengering karena terpanggang makanan panas yang disungginya. Melihat jasad si Udang yang sudah memerah itu, Bekicot pun menangis tersedusedu. Tanpa disadarinya, airmatanya meleleh begitu banyak. Hidungnya dipenuhi cairan ingus. Langsung saja suaranya hilang, karena semua lendir di dalam tubuhnya keluar. Maka ia pun meninggal. Menjelang tengah hari, si Kumbang telah merasa kelaparan. Sementara si Udang dan Bekicot belum juga datang. Dia merasa kecewa. Akhirnya dia memutuskan pulang ke rumah. Maka alangkah terkejutnya dia ketika di tengah jalan menemukan si Udang dan si Bekicot yang sudah menjadi mayat. Kumbang pun menangis meraung-raung. Dia berusaha mengangkat jasad dua calon istrinya itu. Maka dia perkuat tali ikatan celananya. Namun saking kuatnya, ikatan itu justru memutuskan pangkal perut si Kumbang. Dan matilah si Kumbang. []
10
JENDELA
VERBEEK
Rokok dan tembakau bermula dari obat, hingga pelarangan.
1.
Dok. buku Rokok Kretek
Rokok dan Pro Kontra 1. Haji Jamahari penemu rokok kretek yang awalnya digunakan sebagai obat. 2. Prijaji, salah satu merek rokok kretek di Kudus. 3. Bupati Luwu TImur Andi Hatta Marakarma, meresmikan gedung baru di RS I La Galigo dengan kawasan bebas asap rokok.
kata inilah lahir kata ‘tobacco’ dalam bahasa Inggris dan ‘tembakau. dalam bahasa Indonesia. Soal nama ‘tobacco’ itu, ada cerita lain. Alkisah, utusan Columbus bertemu dengan banyak lelaki membawa kayu bakar dan bungkusan-bungkusan berisi daun obat yang telah dikeringkan dan digulung dalam selembar daun kering. Para lelaki itu mengisap gulungan daun tersebut sambil menjelaskan, daun yang mereka isap itu bisa mendatangkan kenikmatan, sekaligus mengurangi kelelahan. Gulungan daun itu mereka sebut ‘tobacco’.
Dok. Buku Rokok Kretek.
Anggota suku Indian memamerkan penggunaan rokok.
Dok Humas Pemda Lutim
3.
Rokok Kretek Bagaimana dengan masyarakat Nusantara? Pada akhir abad XVIII, merokok telah menjadi salah satu kebutuhan di kalangan masyarakat Jawa, tidak ubahnya dengan makan sirih. J. W. Winter, dalam “Beknopte Beschrijving Van Het Hof Soerakarta in1824”, punya catatan menarik berdasarkan catatan sang ayah, C. F. Winter Sr. Sang ayah pernah tinggal di daerah Surakarta dan Yogyakarta, dari 1799-1820. Winter menulis dalam memoarnya, dalam kehidupan sehari-hari seorang laki-laki Jawa jika tidak makan sirih, uangnya digunakan untuk merokok. Menggunakan selembar kulit jagung yang dikeringkan, disebut klobot. Rokok klobot merupakan jenis rokok yang umum dinikmati di kalangan ma-
>
2.
liveauctioneers.co
P
Pertengahan tahun lalu, Bupati Luwu Timur H Andi Hatta Mara karma meminta pegawai di lingkup pemerintahan Kabupaten Luwu Timur untuk menghentikan kebiasaan merokok di lingkungan kantor. Menurut Pak Bupati, kebiasaan merokok merupakan salah satu sikap kurang disiplin dan mengganggu pegawai lain yang tidak merokok. Kebiasaan merokok saat bekerja, kata Pak Bupati, menyebabkan lingkungan kantor maupun ruang kerja kotor akibat puntung rokok dan abu rokok. “Meski tanpa surat keputusan, saya minta kesadaran seluruh pegawai di lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu Timur untuk tidak merokok di lingkungan kantor. Apalagi dilakukan di ruang kantor,” himbau Pak Bupati. Himbauan itu tidak main-main. Pemerintah Kabupaten Luwu sampai memerlukan studi banding segala ke Kota Bogor. “Kami ingin belajar seperti apa penerapan peraturan daerah tentang kawasan tanpa rokok di Kota Bogor,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, Sayuti Asbudi. Bagi mereka yang tidak merokok, himbauan Pak Bupati bakal mendapat tepuk tangan. Sebaliknya bagi mereka yang kadung susah meninggalkan kebiasan isap-mengisap asap tembakau. Tak dapat disangkal, kebiasaan merokok sudah berurat-berakar dalam peradaban dunia. Catatan sejarah, merokok telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indian Amerika, jauh sebelum kedatangan Columbus. Dalam penelitian arkeologis di daerahdaerah kering Arizona dan New Meksiko, dijumpai banyak jenis pipa untuk merokok. Caranya dengan menyumpalkan daun tembakau yang telah dilumatkan ke dalam sebilah tongkat atau buluh. Para petualang Eropa pertama sangat tertarik terhadap kebiasaan masyarakat Indi¬an menikmati tembakau itu. Dalam suatu gambar dari abad XVIII tampak seorang Indian dengan pipa rokoknya, berdiri di samping tanaman tembakau. Mereka mengisap asap rokok yang mereka nikmati lewat ujung. Pipa itu disebut ‘tubak’. Konon, dari
selacollc.com
Sejarah Rokok & Himbauan Bupati Lutim
Daun Tembakau dan Cengkeh merupakan bahan utama pembuatan Rokok Kretek.
I EDISI 7 , APRIL 2014
syarakat Jawa dan berbagai suku bangsa di luar Jawa dan Madura pada abad XIX. Hingga pertengahan abad XIX, masyarakat pribumi di tanah air belum mengenal kata ‘rokok’. Kata ini baru dikenal akhir abad XIX dengan lahirnya industri rokok kretek di Kudus. Lahirnya industri rokok kretek di Kudus, tidak bisa dipisahkan dari peran penting Haji Jamahri, seorang penduduk di Kudus. Pada suatu hari, Haji Jamahari menderita penyakit dada dan menderita serangan sesak napas. Untuk mengobatinya, dia menggunakan minyak cengkeh yang digosokkan di bagian dada dan punggungnya. Ternyata, dia merasa lebih baik. Selanjutnya dia mencoba mengunyah cengkeh. Hasilnya jauh lebih baik, hingga terlintas dalam pikirannya untuk memakai rempah-rempah ini sebagai obat. Cengkeh dirajang halus-halus, dicampurkan dengan tembakau yang dipakainya untuk merokok. Cara ini membuatnya mengisap asap sampai masuk ke dalam paruparunya. Hasilnya di luar dugaan. Penyakit dadanya pun sembuh. Demikianlah yang terjadi. S≠uatu barang yang semula hanya dimaksudkan sebagai obat, dalam waktu singkat telah menjadi sumber manfaat dan kenikmatan, hingga sebuah perusahaan kecil harus didirikan. Banyak orang kemudian mengikuti jejaknya. Maka lahirlah industri rokok kretek di Kudus.
Dampak Kesehatan Kini, rokok kretek berbahan dasar tembakau dan cengkeh telah menjadi bagian hidup kebanyakan orang Indonesia. Sebagai industri, rokok kretek menyumbang pendapatan negara yang luar bisa. Di sisi lain, para ahli kesehatan mewanti-wanti dampak buruk merokok. Hasil penelitian King’s College London menyatakan, merokok dapat merusak memori otak, sehingga berbahaya bagi pola pikir dan daya ingat seseorang. Mengingat dampak negatif rokok, banyak negara memutuskan menuliskan bahaya rokok dalam kemasan, termasuk Indonesia. Beberapa instansi pemerintahan dan swasta tidak mengizinkan perokok bebas menikmati asap, apa lagi di ruangan berpendingin udara. Rokok mengancam kesehatan perokok aktif maupun pasif. Rokok kini dianggap sebagai pembunuh paling mematikan di dunia. Setiap batangnya menyimpan lebih dari 4. 000 elemen berbahaya, seperti karbon monoksida, nikotin, tar, dan timah hitam (PB). Karbon monoksida adalah bahan kimia yang menghasilkan asap. Nikotin adalah zat kimia yang bisa menenangkan namun membahayakan, seperti menyebabkan kegemukan (walapun tidak langsung) dan memicu penyempitan pembulu darah. Tar adalah zat adiktif yang dapat menempel pada organ paru-paru. []
BAHAYA ROKOK 1. Membahayakan Paru-paru Perokok aktif maupun pasif sama-sa ma berisiko mengalami penyakit pa ru-paru. Penyakit ini, pada tingkat lanjut, belum ada obatnya. 2. Membahayakan Tulang Sekitar 6-10 persen wanita perokok akan mengalami rapuh tulang (osteo porosis). 3. Menimbulkan Stroke & Jantung Zat kimia karbon monoksida dalam setiap batang rokok dapat mengaki batkan seseorang terkena serangan stroke & jantung. 4. Membahayakan Gigi & Mulut Gigi seseorang perokok bisa menjadi kuning dan menimbulkan bau mulut. Pada tingkat lanjut menjadi kanker lidah, bibir, dan bahkan tenggorokan. 5. Membahayakan Kulit Terlalu banyak merokok akan mengu rangi oksigen yang diperlukan oleh kulit, sehingga mempercepat kerutan. 6. Menyebabkan Kanker Rokok dapat menyebabkan serangan kanker lidah, paru-paru, lambung, dan nasofaring.
EDISI 7 , APRIL 2014
I
AHA!
VERBEEK
11
Sejarah Pengobatan Herbal di Nusantara Nusantara kaya tanaman obat berkhasiat. Salah satunya temulawak untuk mengatasi peyakit hati (hepatitis).
menderita batuk terdiri atas akar ketepeng, akar tampak liman, daun dan akar sokanatar, serta kelapa bakar. Untuk orang dewasa, ramuan tersebut ditambah dengan bangle, akar kedondong putih, diramu dengan bawang putih dan jangu, lalu dipendam dalam abu panas.
auh sebelum bangsa Barat datang, Nusantara sudah memiliki sejarah panjang dalam metode pengobatan. Ukiran gambar tanaman obatobatan ditemukan di dinding-dinding candi, seperti Borobudur, Prambanan, dan Panataran. Pada abad ke-10 hingga ke-11, racikan obat-obatan dari Jawa, Bali, hingga Sulawesi Selatan dituliskan pada daun lontar.
Di Jawa terdapat Serat Centhini. Kitab ini, yang ditulis sebagai ensiklopedia kebudayaan Jawa pada 18141823, memuat berbagai jenis jamu dan kebiasaan orang Jawa meminum jamu untuk mengobati penyakit serta memelihara kesehatan. Pada 1858 terbit Kawruh Bab Jampi-Jampi Jawi, kumpulan tulisan tentang racikan tanaman herbal untuk obat-obatan yang semuanya berjumlah 1.734, diterbitkan oleh Keraton Solo. Di Bali terdapat Lontar Usada, teks pada daun lontar, berisi berbagai macam pengobatan dalam masyarakat Bali dari bahan tanaman dan hewan. Dalam Lontar Usada dijelaskan secara terperinci berbagai ilmu tentang cara pembuatan, cara penggunaan, hingga khasiat ramuan obat tradisi. Misalnya, obat untuk anak-anak yang
blogspot.com
Bhumihusadacilacap.com
Minum jamu dalam relief di Candi Borobudur.
Ilmuwan Barat Sejarah pengobatan Barat di Hindia Belanda muncul ketika VOC mulai menancapkan kekuasaannya di Nusantara pada abad ke-17. Meski demikian, dokter-dokter VOC tidak meremehkan obat-obatan herbal yang digunakan di Nusantara, bahkan mereka berusaha mengidentifikasi dan menggunakannya. Jacob de Bondt atau Jacob Bontius, seorang dokter di masa Jan Pieterszoon Coen, misalnya, menulis De Medicina Indorum (Ilmu Pengobatan Orang Hindia), terbit di Leiden tahun 1642. Kitab ini sebagian besar berisi kajian tentang tanaman tropis. Di Batavia, pada 1746 terbit Bataviasche Apotheek, katalog obat-obatan yang secara tradisional digunakan di Hindia Belanda. Dapat disimpulkan, pada masa awal, para dokter Eropa masih meraba-raba tentang berbagai penyakit tropis, dan mereka masih mendengarkan rekan-rekan dari Asia. Kegetolan orang Barat untuk memanfaatkan tanaman sebagai obat terus berlanjut. Seorang botanikus asal Jerman bernama Franz Wilhelm Junghuhn punya peran besar dalam mengatasi salah satu penyakit tropis yang menjadi momok bagi Belanda di Hindia Belanda, yakni malaria. Dia mengembangkan tanaman kina. Lahir pada 26 Oktober 1809, Junghuhn tiba di Batavia untuk pertama kalinya pada 1835 setelah menempuh pendidikan di Universitas Halle dan Berlin. Tujuannya adalah untuk meneliti alam tropis Hindia-Belanda. Tapi karena tak punya biaya, ia mendaftar masuk ke Dinas Kesehatan Militer. Ekspedisinya sebagai petugas kesehatan membawanya berkeliling Jawa dan Sumatera Utara. Ketika kembali ke Eropa karena alasan kesehatan, ia berhasil menyusun karya Java—seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bauart (Jawa—Bentuk, Permukaan dan Susunan Dalamnya) yang terbit di Belanda dan Jerman pada 1854 dalam 3 jilid. Berkat buku itu, reputasinya sebagai ahli botani diakui secara internasional. Pada Juni 1855, Junghuhn ditugaskan
Temulawak (Curcuma zanthorrhiza). Temulawak adalah tanaman obat yang banyak dijumpai di Nusantara. Fungsinya untuk kesehatan fungsi hati, gangguan pencernaan, dan iritasi usus.
sen produksi kinine di seluruh dunia. Kulit kayu kina mengandung Kuinina yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan gejala malaria. Kina juga digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, membantu pengeluaran cairan pencernaan, mengobati kembung, dan masalah perut lainnya.
untuk menjadi pengawas perkebunan kina di wilayah Pengalengan. Tanaman itu, yang telah digunakan oleh Belanda di Batavia sejak akhir abad ke-18, awalnya didatangkan dari Amerika Selatan. Kebutuhan tinggi akan kina mendorong pemerintah kolonial untuk memproduksi sendiri. Peran penting Junghuhn adalah merintis budidaya kina hingga pada akhir abad ke-19 Hindia-Belanda menghasilkan dua pertiga kina yang beredar di dunia. Langkahnya yang terpenting adalah memindahkan perkebunan ke daerah yang lebih tinggi, yaitu di Cibodas, dan menginstruksikan agar bibit kina disemai di dalam keteduhan hutan. Tahun 1865, Junghuhn meninggal di Lembang setelah empat tahun menderita penyakit infeksi. Ia tak dapat menyaksikan datangnya spesies kina baru yang lebih unggul pada 1865. Spesies ini, Cinchona ledgeriana, nantinya memungkinkan peningkatan produksi kina dalam skala besar sesuai landasan yang telah dibangun oleh Junghun. Seorang dokter asal Swiss, E. Haffter 1898 tiba di Lembang, 33 tahun setelah meninggalnya Junghuhn, melaporkan, lebih dari dua juta pohon kina telah digunakan untuk produksi kinine. Sampai pada tahun 40-an, menjelang pecahnya PD II, perkebunan di sekitar Bandung menghasilkan bahan baku bagi 90 per-
irapl.altervista.org
Franz Wilhelm Junghuhn, pelopor tanaman kina di Indonesia.
Spesies unggul tanaman Kina; Cinchona Ledgeriana.
Temulawak Kali ini Verbeek memberikan satu tanaman Nusantara yang sudah terkenal ampuh sebagai obat, yakni temulawak (Curcuma zanthorrhiza). Kandungan aktif temulawak, terutama kurkumin, bermanfaat untuk kesehatan fungsi hati, gangguan pencernaan, dan iritasi usus. Temulawak juga mengandung antioksidan dan imunostimulator yang bermanfaat bagi kesehatan. Sudah sejak dahulu, rimpang temulawak digunakan oleh penduduk Jawa untuk mengobati penyakit hati. Temulawak juga efektif dalam mengatasi penyakit kanker, seperti kanker payudara, usus, dan prostat. Dari jurnal ilmiah The Prostate, diketahui kandungan kurkumin dalam temulawak dapat menghambat pertumbuhan kanker prostat. The University of Maryland Medical Center menjelaskan hal tersebut dengan membuat hipotesis bahwa kurkuma bekerja menghentikan pembuluh darah yang menyuplai pertumbuhan kanker. Anda tertarik mencoba? Berikut resepnya: 1. Siapkan rimpang temulawak 15-20 gram. 2. Cuci dan kupas sampai bersih ke mudian parut temulawak. 3. Campur air matang sedikit saja, ke mudian peras dan ambil sarinya. 4. Tambahkan air perasan temulawak itu dengan air sebanyak 400 ml. 5. Masak dan rebus hingga mendidih dan dinginkan. 6. Minum langsung sehari sekali saja. []
12
DOKTER MENJAWAB
VERBEEK
Saraf Muka dan Bell's Palsy
Apabila itu terjadi, kondisi penyembuhannya akan semakin berat, karena seiring pertambahan usia, saraf wajah semakin rentan.
Oleh dr Kristiawan Basuki (Occupational Health Specialist RS Inco) Kenali Bell’s Palsy dengan cepat.
Mengatasi Gigitan Ular & Serangga Oleh Tim EHS Department PT Vale
Mengenal reaksi gigitan ular dan serangga untuk menghindari akibat yang fatal. igitan ular berbisa merupakan masalah kesehatan lingkungan yang bersifat darurat dan memerlukan penanganan segera. Secara garis besar, ular di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, terdapat dua golongan, yakni ela-
G
Penyakit Bell's Palsy menyerang saraf pada wajah sehingga menimbulkan rasa kaku atau mati rasa pada wajah.
gian tubuh lainnya, Bells Palsy tidak menyerang tubuh bagian lain. Selain itu, tidak ada gejala awal serangan, karena penyakit ini datang tiba-tiba.
Tanda-tanda Serangan 1. Wajah sebelah kanan atau kiri men jadi kaku secara tiba-tiba. 2. Bagian mata & mulut tidak bisa dige rakkan atau ditutup, & terasa kering. 3. Sulit minum dan meniup. 4. Jika coba tersenyum/tertawa, mulut miring sebelah dan tidak simetris. 5. Alis di sisi wajah yang terserang tidak dapat dinaikkan atau dikerutkan. Gejala Khas Bell's Palsy 1. Kelumpuhan otot-otot muka yang me libatkan semua otot, termasuk dahi.
pidae dan viperidae. Jenis ular dalam family elapidae adalah king cobra, cobra, kratits, coral snakes, dan sea snakes. Di Banten, dalam suatu seminar tahun 2013, terdapat 422 warga Kabupaten Lebak menjadi korban gigitan ular berbisa sepanjang Januari-Juni 2013. Bagaimana dengan wilayah Luwu Timur? Alam dan kondisi hutan yang masih terjaga rentan terhadap gangguan ular. Terlebih dengan maraknya perambahan hutan. Ular lantas mencari perlindungan dan habitat baru. Berikut beberapa gejala yang perlu Anda perhatikan saat terkena gigitan ular. Berdasarkan jenis bisa, akibat gigitan ular: (1) Merusak jaringan lokal. (2) Merusak saraf dan otot. (3) Merusak sistem pembekuan darah. Jika bisa ular ditemukan, maka dapat membantu pemulihan jenis anti-bisa.
Lakukan pertolongan balut tekan pada luka korban gigitan ular.
Gigitan ular berbisa mampu melumpuhkan otot-otot pada tubuh manusia sekaligus merusak sistem sarafnya.
Normal 2. Timbul mati rasa atau nyeri pada teli nga, muka, leher, atau lidah. 3. Pada 60% pasien ada penyakit virus yang mendahuluinya.
Cegah dan Sembuhkan Penderita dapat sembuh dari penyakit ini dalam waktu 2 minggu sampai 6 bulan. Namun dalam beberapa kasus, penyembuhan dapat berlangsung lebih dari setahun untuk mengembalikan wajah secara normal. Untuk itu, jangan tunda untuk memeriksakan dengan segera ketika terjadi serangan. Jika membiarkan berlamalama akan mempersulit penyembuhan. Orang yang sudah terkena Bells Palsy juga bisa mengalami serangan itu kembali untuk kedua kali dan seterusnya.
Untuk pertolongan pertama: (1) Jangan panik, jauhkan korban dari ular. (2) Kurangi pergerakan (makin banyak gerak makin cepat bisa menyebar). (3) Buat letak tubuh yang tergigit lebih rendah daripada jantung. (4) Balut tekan dari daerah yang tergigit sampai ke pangkal kaki/tangan (fiksasi dengan tekanan). (5) Berikan penahan di daerah tergigit supaya tidak bergerak. (6) Kirim korban dengan tandu ke klinik atau rumah sakit terdekat. Dalam melakukan pertolongan pertama itu, jangan sekali-kali mengikat, merobek kulit, mengisap racun, membakar, dan memberikan obat. Gigitan Serangga Biasanya serangga, seperti halnya ular, akan bereaksi jika terganggu, seperti bila kita mendekati sarangnya.
Sehabis menyengat, lebah meninggalkan sengatannya.
Berikut, beberapa nasihat yang perlu Anda ingat: 1. Hindari stres berlebihan agar imu nitas tubuh tidak menurun. 2. Jangan berganti suhu lingkungan secara ekstrem. Misalnya, berpin dah dari tempat yang panas atau hangat langsung masuk ke ruang an dingin dan berlama-lama di situ. 3. Hindari paparan langsung angin kencang dan dingin seperti AC atau membuka kaca mobil. Jangan biar kan wajah terkena suhu dingin se cara tiba-tiba. Misalnya, tidur de ngan menempelkan wajah di lan tai kamar yang dingin. 4. Jalani pola hidup sehat, rutin bero lahraga, dan berpikir positif. 5. Rutin lakukan senam wajah agar otot wajah bergerak sehat. 6. Tertawa & tersenyumlah agar saraf wajah bergerak aktif. 7. Jika muncul gejala, segera ke dok ter, jangan tunda! []
tipsdantutorialblog.com
SAFETY
Bell's Palsy
vracu.com
B
ell's palsy adalah penyakit ke lumpuhan saraf muka yang ti dak diketahui sebabnya. Bell's palsy diperkirakan disebabkan oleh infeksi virus dari saraf muka. Virus yang paling mungkin adalah herpes simplex. Bell's palsy biasanya adalah suatu kondisi yang bakal hilang sendiri, tidak mengancam jiwa. Biasanya hilang secara spontan dalam waktu enam minggu. Penyakit ini terjadi karena ada kerusakan akibat pembengkakan saraf wajah no.7 (Carnial Nerve VII). Dampaknya akan menyebabkan kelumpuhan saraf pada salah satu sisi wajah: sebelah kiri atau kanan. Meski demikian, belum ada penelitian secara pasti penyebab Bell’s Palsy. Tapi secara umum penyakit ini kerap dikaitkan dengan udara dingin dan terpaan angin. Biasanya berkaitan dengan aliran udara dari mesin pendingin udara atau AC dan paparan angin malam yang langsung menerpa wajah, seperti saat mengendarai motor tanpa helm atau duduk di bawah embusan AC. Gejala Bell’s Palsy mirip serangan stroke, yakni kelumpuhan pada satu sisi wajah. Namun, berbeda dengan stroke yang juga disertai lumpuh ba-
I EDISI 7 , APRIL 2014
Senam wajah merupakan salah satu cara mencegah Bell's Palsy.
Ada beberapa reaksi alergi akibat gigitan atau sengatan serangga. Sengatan serangga bisa berbahaya karena adanya racun dalam tubuh serangga. Gejala yang bisa timbul, antara lain, kulit kemerahan dan terasa panas, sakit, gatal dan bengkak pada kulit dan saluran napas. Pertolongan pertama untuk korban sengatan serangga, gunakan fiksasi dengan tekanan—terutama untuk gigitan laba-laba—dan cari pertolongan segera. Untuk gigitan atau sengatan yang tidak berbahaya dari lebah, lipan, kalajengking, labalaba merah, gunakan kompres. Secepatnya bawa korban ke ke klinik atau rumah sakit terdekat, terlebih bila korban mengalami gangguan pada pernapasan. Untuk sengatan lebah, biasanya sengat lebah tersebut tertinggal. Lepaskan sengat kalau bisa, bersihkan daerah sengatan, dan gunakan kompres dingin. Jika tejadi alergi, segera bawa korban ke klinik atau rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut oleh tim medis. Untuk gigitan laba-laba, biasanya timbul gejala: rasa sakit pada daerah gigitan; mual dan nyeri perut; otot lemah; susah bernapas; rasa kaku; keringat, ludah, dan airmata keluar; kulit dingin gemetar. Untuk pertolongan pertama, gunakan fiksasi bertekanan dan selanjutnya bawa ke klinik atau rumah sakit terdekat. []
EDISI 7 , APRIL 2014
I
PEMDA MENYAPA
VERBEEK
13
Tudang Sipulung Sukses Tingkatkan Produksi Berdiskusi dan duduk bersama mencari solusi adalah budaya masyarakat Sulawesi Selatan.
Dok. Humas Pemda Luwu Timur
M
emulai Musim Tanam (MT) pada April - September 2014 dan Oktober 2014 hingga Maret 2015, pemerintah Kabupaten Luwu Timur menggelar “Tudang Sipulung” atau duduk bersama berdiskusi, berbagi pengalaman dan pengetahuan, untuk menemukan solusi terkait sektor pertanian. Tudang Sipulung ini digelar di berbagai tempat dan kesempatan sesuai usulan petani. Salah satu satunya di Desa Kaltiri Kecamatan Burau, Kamis 3 April 2014. Petani bersama, tenaga penyuluh dan stakeholder lainnya menentukan jadwal tanam yang tepat, jenis varietas yang akan digunakan, waktu tanam hingga dosis pemupukan. Di Sulawesi Selatan, Tudang Sipulung adalah tradisi lama yang hingga sekarang tetap terjaga. Tujuan utama Tudang Sipulung adalah merumuskan paket rekomendasi teknologi pembangunan pertanian komoditas saat menghadapi musim panas. Dari mulai penjadwalan hambur benih, tanam, buka tutup air, pengendalian organisme pengganggu tanaman serta penetapan paket teknologi anjuran. Kepala Badan Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Pertanian (BP4K)
Luwu Timur, Nursih Hariani mengatakan produktivitas padi pada 2013 lalu rata-rata sebesar 6,569 ton/ha. Dari jumlah tersebut ada tiga kecamatan yang tertinggi yakni Wotu dengan produktivitas 8,74 ton/ha, Tomoni 84,7 ton/ha, dan Mangkutana 7,10 ton/ta. Kegiatan ini, kata dia, menjadi pendorong akulturasi untuk memadukan budaya lokal (kearifan lokal) dan teknologi, sekaligus menentukan jadwal tanam yang disesuaikan dengan kondisi atau musim yang diperkirakan bisa berubah setiap tahunnya. Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, mengatakan, masyarakat Luwu Timur patut bersyukur, karena petani Luwu Timur dapat memproduksi beras dalam jumlah yang cukup. Diakuinya, pembangunan di sektor pertanian butuh sentuhan Pemerintah Daerah, utamanya terkait pengairan, jalan tani, serta fasilitas pendukung lainnya. "Pembangunan sektor pertanian Luwu Timur akan terus digenjot baik melalui sharing program di tengah masyarakat petani, seperti perbaikan jalan tani serta terus melakukan program pada akses peningkatan produksi pertanian, peternakan dan perikanan", ungkap Hatta. Bupati dua periode ini juga berharap Tudang Sipulung akan melahirkan konsep baru yang bisa mengendalikan hal-hal yang bersentuhan dengan perekonomian masyarakat, seperti pengen-
Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, memimpin acara Tudang Sipulung di Desa Kalatiri pada 3 April 2014.
dalian harga dan kualitas produk untuk mensukseskan pencapaian target Peningkatan Produksi Beras Nasional(P2BN) yakni surplus 10 juta ton beras tahun 2014 dan Pencapaian Visi Kabupaten Agroindustri Tahun 2015. Peserta “Tudang Sipulung” berjumlah 320 Orang yang terdiri dari SKPD Lingkup Pertanian, Camat, Koordinator BP3K, Kepala Desa, Kelompok KTNA
Kabupaten, Penyuluh Pertanian, Petugas Teknis Dinas Pertanian, Petugas POPT, Kelompok P3A, Gapoktan, Kelompok Tani dan BUMD. Selain di hadiri oleh Bupati Luwu Timur, hadir pula, Wakil Bupati Luwu Timur, Thoriq Husler, Dandim 1403 Sawerigading Palopo, Aco Lamamma, Ketua DPRD Luwu Timur, Sukman Sadike. (Humas Lutim). []
Dua Sekolah di Lutim Sabet Penghargaan Peringkat Pertama Lomba PIK Remaja Provinsi Sulsel.
Dok. Humas Pemda Luwu Timur
S
ukses meraih juara pertama Lom ba Pusat Informasi dan Konse ling Remaja unggulan (PIK-R) Tahap Tegak Tingkat Nasional 2012 lalu, PIK-R ‘Generasi Harapan’ SMAN 1 Malili kembali mendulang sukses menjadi Jawara Pertama Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahap Tegar 2014. Tidak hanya PIK-R SMAN 1 Malili. Sekolah lainnya, PIK-R ‘Harapan Bangsa’ SMAN 1 Burau juga berhasil meraih Jawara Pertama Lomba PIK-R Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan Tahap Tumbuh. Keberhasilan kedua sekolah ini diputuskan setelah dilayangkannya surat keputusan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, dr. H. Bambang Arya, M. Kes bernomor 498/hk.010/J4/2014, tanggal 7 April 2014. Pembina PIK-R Generasi Harapan SMAN 1 Malili, Kamaruddin yang ditemui, Jumat (11/04) mengatakan keberhasilan meraih jawara ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur melalui Badan KB PP, Dinas Pendidikan, PLKB/PKB Malili, Kelompok Bina Keluarga Remaja ‘Harapan Kita’ Kelurahan Malili dan utamanya pengurus dan anggota PIK-R SMAN 1 Malili dalam merealiasasikan program kerjanya seperti penyuluhan kelompok, individu, kon-
Salah satu ruang konseling di SMA Negeri 1 Malili.
seling, ekpansi PIK-R ke sekolah lain, advokasi dan pelayanan konsultasi lewat media Online yakni Email, Facebook, Twitter, blog dan SMS konseling. Selain itu, PIK-R Generasi Harapan juga turut aktif menjalin kerjasama dengan Puskesmas Malili, Badan Narkoti-
ka Kabupaten (BNK), Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), dan Kantor urusan Agama (KUA) Malili. Lebih lanjut, Kama menjelaskan beberapa kegiatan lainnya juga aktif dilakukan diantaranya kegiatan life skill, pembuatan film, iklan layanan masyarakat,
pembuatan kerajinan tangan hingga pelatihan membaca Al-Qur’an. “Semua kegiatan-kegiatan tersebut didokumentasikan dalam bentuk foto dan video” katanya. Saat ini jumlah anggota PIK-R sebanyak 903 anggota, dimana pendidik sebaya berjumlah 9 orang dan konselor sebaya sebanyak 10 orang. Terpisah, ditemui di kantornya Kepala Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan (KBPP) Lutim, dr Nataniel Rampo mengaku bangga atas apa yang dicapai pihaknya. Menurutnya perkembangan program PIK Remaja di Luwu Timur menunjukkan capaian yang sangat baik. Ia berharap prestasi ini dapat terus ditingkatkan. Ia juga menambahkan, penerimaan hadiah ini nantinya akan diserahkan pada Peringatan Hari Keluarga ke-21 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dijadwalkan Juni mendatang di Kabupaten Bone. Penilaian PIK-R Tingkat Provinsi Sulsel oleh Hj Ceke Karai dan Hj Rini di Kabupaten Luwu Timur berlangsung tanggal 26 Maret 2014. Fokus penilian terbagi dua. Untuk Tahap Tumbuhmeliputi Kegiatan Penyuluhan TriadKesehatan Reproduksi Remaja (KRR), Pencatatan dan Pelaporan, sementara Tahap Tegar meliputi Kegiatan Penyuluhan ekspansi ke sekolah lain, kecakapan hidup atau life skill, sosialisasi penyuluhan lewat media cetak dan internet, integrasi dengan kelompok BKR. (Humas Lutim). []
14
PEMDA MENYAPA
VERBEEK
I EDISI 7 , APRIL 2014
Kecamatan Malili:
Musrenbang untuk Menjaring Usulan Musyawarah dan diskusi untuk menjaring usulan dari tingkat bawah.
Dok. Humas Pemda Luwu Timur
B
ertempat di aula kantor Camat Malili, 15 Februari lalu, Pemerin tah Kecamatan Malili menyelenggarakan Forum Musrenbang tingkat kecamatan untuk perencanaan program kegiatan tahun anggaran 2015. Sekretaris Kecamatan Malili, Hadis Tenri Giling M.Si, mengajak forum agar dalam merencanakan kegiatan pembangunan difokuskan pada kebutuhan mendesak masyarakat Malili “Melihat tingkat kehadiran peserta dari 14 desa dan 1 kelurahan di Kecamatan Malili, menandakan kesadaran masyarakat Malili akan pentingannya mengikuti Musrenbang sebagai sarana dalam memperjuangkan pembangunan di Malili sangat tinggi,” ujar Hadis. Musrenbang kecamatan adalah forum musyawarah perencanaan pembangunan tahunan kecamatan yang perencanaannya bersifat bottom-up. Sebelum Musrenbang tingkat kecamatan dilangsungkan, pada Januari lalu dilaksanakan Musrenbang tingkat desa/kelurahan se-Kecamatan Malili. Dari Musrenbang desa/kelurahan tersebut lahir dokumen Rencana Kerja Pembangunan (RKP) Desa/Kelurah-
an Tahunan. Selanjutnya direkapitulasi sebagai bahan dokumen Musrenbang tingkat kecamatan untuk tahun anggaran 2015. Pelaksanaan Musrenbang tahun ini sedikit berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Kali ini pelaksanaannya diintegrasikan antara perencanaan pembangunan reguler dengan perencanaan program pembangunan lain yang masuk di Kecamatan Malili, yakni Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) dan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), program CSR PT Vale Indonesia. Selain daftar rencana kegiatan prioritas yang bersumber dari APBD Luwu Timur, ditetapkan pula daftar kegiatan prioritas yang akan didanai tahun 2014 lewat PNPM-MPd dan PMDM. Singkat kata, Musrenbang Kecamatan Malili ini bertujuan: Menyepakati prioritas program/kegiatan di wilayah kecamatan yang akan dituangkan dalam Rencana Pembangunan Kecamatan Malili; menetapkan dana PNPM-MPd untuk kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan tahun 2014; menyepakati daftar urutan prioritas kegiatan yang akan didanai CSR PT Vale melalui PMDM tahun 2014; dan menyepakati daftar urutan prioritas kegiatan yang akan diajukan pendanaannya melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah Ka-
Musrenbang Kecamatan Malili. Suasana pertemuan Musrenbang Kecamatan Malili yang dihadiri ratusan perwakilan masyarakat, 15 Februari 2014.
bupaten (SKPD) Luwu Timur. Hasil kesepakatan Musrenbang Kecamatan selanjutnya menjadi dasar penyusunan RPK Malili untuk diusulkan sebagai rencana kerja SKPD tahun 2015. Musrenbang Kecamatan Malili menghasilkan usulan prioritas kegiatan yang akan menjadi urusan wajib dan pilihan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur.
Musrenbang dihadir Staf Ahli Bidang Ekbang, Drs La Besse; anggota DPRD Luwu timur, Ir Andi Amal Fahri; Kepala Bappeda Luwu Timur, Abriansyah; Kadis Kesehatan Luwu Timur, dr H. April; Kepala Badan Ketahanan Pangan Lutim, Drs Rapiuddin Tahir; Tim SKPD Luwu Timur; para Kades & lurah; tim delegasi masing-masing desa/kelurahan. [] (mra)
Kecamatan Nuha:
Membangun Kantor Desa, Meningkatkan Pelayanan Sinergi pendanaan antara pemerintah dan perusahaan.
A
da yang istimewa pada Senin siang, 24 Februari 2014, siang itu. Enam penari wanita dan empat penari pria mempertontonkan tari Monsado, lengkap dengan pekik-
an khas dari para pria. Mereka mengenakan pakaian adat berwarna cerah yang tampak cantik terpapar matahari. Hari itu, Bupati Luwu Timur meresmikan Kantor Desa Nikkel yang juga disaksikan oleh anggota DPRD Provinsi Sulsel, anggota DPRD Luwu Timur, pejabat daerah dari berbagai instansi, tokoh masyarakat, dan tentunya warga Desa Nikkel. Kepala Desa Nikkel Yusuf Pombatu mengatakan, dengan dibangunnya kantor desa Nikkel tersebut, diharapkan ad ministrasi desa lebih tertata yang artinya meningkatkan kuali tas pelayanan kepada
masyarakat. Dana pembangunan Kantor Desa Nikkel berasal dari crash program PT Vale 2012 dan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2011, 2012, dan 2013. Jelang peresmian, SGM Operation Supports PT Vale Gunawardana Vinyaman menekankan pentingnya dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap keberhasilan program pemberdayaan serta pemanfaatan dana pemberdayaan secara tepat sasaran. Puncak acara peresmian adalah penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita oleh Bu-
pati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma yang diiringi alunan musik bambu oleh kelompok Tapulemo. Tahun 1990-an, wujud fisik Kantor Desa Nikkel sangat berbeda dengan bangunan saat ini. “Dengan beroperasinya kantor desa yang baru, saya berharap hubungan antara pemerintah dan masyarakat Desa Nikkel semakin harmonis,” kata Andi Hatta. []
EDISI 7 , APRIL 2014
I
KOMUNITAS
VERBEEK
15
Musik Bambu Tapulemo Sorowako Bermain musik bukan hanya soal irama dan lagu, tapi bisa jadi perekat silaturahmi antar-masyarakat.
A
da sebuah ritual kecil di sudut kampung Sorowako. Beberapa orang selalu berkumpul, kebanyakan telah beruban. Mereka dengan tekun berlatih dan memainkan alat musik tiup dari bambu. Mereka bisa dikatakan generasi terakhir pemain musik bambu. Usia mereka di atas 50 tahun. Ketika Verbeek bertemu pada sebuah malam, mereka menggebu-gebu untuk bercerita. “Ini adalah musik yang menyatukan kami. Musik bambu bagi kami adalah musik silaturahmi,” kata Nirwan Yusuf anggota musik bambu Tapulemo. Pada 1990-an akhir, Nirwan Yusuf bersama kawan-kawannya menceritakan kegelisahaannya. Dia menginginkan irama dari musik bambu itu kembali tampil dan menjadi peneduh hati masyarakat Sorowako. Akhirnya, sekitar 20 orang berkumpul dan menyatakan keinginan yang sama. Awal tahun 2000-an, Kelompok Musik Bambu Tapulemo lahir. Komunitas pemusik ini berkumpul di rumah Nirwan di Jalan Tosalili. Beramai-ramai mereka memainkan alat musik tiup itu. “Setiap bermain, meniup musik bambu, saya selalu merasa kembali muda, kenangan masa lalu kembali,” kata H. Masdin (67) Rentang Masa Musik Bambu Suryamin (57) masih duduk sekolah dasar ketika musik bambu di Sorowako menjadi hiburan yang menyenangkan. Dimainkan saat pesta pesta panen (padungku), penyambutan tamu, hingga pesta pernikahan. ”Suaranya seperti mendayu, tapi
memiliki semangat yang kuat. Musik bambu benar-benar menyihir saya,” katanya. Dengan semangat, Suryamin menemui beberapa orang tua dan mulai belajar alat musik tiup itu. Dia berhasil. “Bisa bermain musik bambu tahun 19601970 merupakan kebanggaan tersendiri,” katanya. Menurut Yusri Yusuf, salah seorang anggota Komunitas Musik Bambu Tapulemo, musik bambu dibawa oleh kaum misionaris yang datang menyebarkan agama Nasrani di Sorowako.” Jadi ketika ada ibadah di gereja, musik bambu yang menjadi pengiring. Tak ada piano atau alat musik lainnya, apalagi yang berhubungan dengan listrik,” katanya. Seiring berjalannya waktu, musik bambu makin digandrungi dan mulai keluar dari ranah agama. Musik bambu mulai terdengar di mana-mana, dimainkan secara berkolompok sabagai wujud kegembiaraan. Dalam ingatan anggota Lelompok Musik Bambu Tapulemo, sebelum tahun 1970, parade musik bambu sangat menyenangkan. Mereka bermain dari kampung ke kampung. Selalu diadakan pertandingan. Di Kecamatan Nuha, ada beberapa kelompok musik bambu, seperti Matano, Tole-tole, Nuha, Lampusue, Timampu, dan Loeha. “Kami pernah berkunjung ke Toletole untuk bertanding musik bambu, dari Sorowako kami jalan kaki hampir seminggu pulang dan pergi. Maka kami bawa bekal. Kami juara dua, tak ada bayaran. Tapi kami senang saja,” kata salah seorang anggota Kelompok Musik Tapulemo H.Ali Nurdin (57). Musik bambu meredup menjelang tahun 1970-an. “Kalau tidak salah festival musik bambu terakhir tahun 1973 di Desa Timampu, dan sampai tahun 1990 tidak ada lagi,” kata H.Masdin.
Orang Banyak Untuk memainkan musik bambu, dibutuhkan orang cukup banyak. Sedikitnya oleh 27 orang, dan idealnya dimainkan oleh 42 orang. Namun tinggi nada yang dihasilkan hanya 1 oktaf. Setiap pemain berbaris dan dibagi sesuai nada yang dihasilkan, dari suling, bas, stem. dan gendang. Suling menjadi pemimpin permainan. Irama suling akan menjadi penanda pergantian lagu atau ritme. Secara umum, setiap alat musik bambu memiliki peran masing-masing. Jika salah satu pemain memainkan nada yang salah, maka semua akan terganggu. ”Musik bambu adalah musik kekompakan. Semua harus kerja sama dan saling mengerti,” kata Nirwan Yusuf.
Memilih Bambu Kualitas suara atau irama dari musik bambu sangat ditentukan oleh batang bambu dan cara pembuatannya. Membuat alat musik bambu tidak dilakukan dengan sembarangan. Pemilihan dan kecermatan merupakan pedoman utamanya. Selama ini, menurut Suryamin, beberapa alat musik bambu yang dibuat seadanya menghasilkan kualitas suara kurang baik dan cepat rusak. Padahal untuk mendapatkan kualitas terbaik, bambu yang digunakan harus berusia tua dan cukup terpapar sinar matahari. Mengenali bambu yang telah tua, cukup mudah. Tak perlu menggunakan alat khusus melainkan dapat dilihat dengan mata telanjang. Misalnya dari segi warna yang semakin pekat ataupun dari ruasnya. Tempat tumbuh bambu diutamakan yang berada di tengah padang rumput. Bambu yang tumbuh di dalam hutan kurang baik. ”Bambu dari dalam hutan kualitasnya kurang baik. Sebab bambu tak ter-
kena sinar matahari secara langsung, tertutup beberapa pohon hingga batangnya lembab,” kata Suryamin. Beruntung, di wilayah Kecamatan Nuha, bambu dengan kualitas terbaik seperti itu masih cukup tersedia dan mudah ditemukan.
Regenerasi Saat ini, anggota kelompok Musik Bambu Tapulemo terdiri dari para orang tua. Atau para pensiunan karyawan dan pegawai negeri sipil. Bagaimana dengan generasi muda Sorowako? Nirwan Yusuf mengatakan, minat anak-anak atau generasi muda untuk memainkan musik bambu sangat kurang. “Kami selalu mengajak beberapa anak muda, namun mereka tak tertarik. Mungkin kurang keren dan menarik saja dibanding dengan alat musik modern yang ada saat ini.” Tahun 2003, Yusri Yusuf yang juga anggota Komite Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Nikkel mengusulkan pelajaran tambahan musik bambu untuk anak didik. Tapi tak bertahan lama. “Saya tak tahu bagaimana memikirkannya, jika tak ada anak muda memainkan musik bambu lagi, maka ini benar-benar sesuatu yang menakutkan,” ungkap Suryamin. Anggota kelompok lain, Damir Yama (41), berharap pemerintah memperhatikan musik bambu. Menurut dia, musik bambu bukan hanya sekadar hiburan, namun telah menjadi produk kebudayaan masyarakat Sorowako. “Saya kira pemerintah harus membuka mata, jangan menjadikan musik bambu ini sebagai perhelatan sementara, misalkan menyambut tamu, atau merayakan hajatan. Sesaat dibanggakan lalu dilupakan,” katanya. []
16
EVENT V ERB E E K
EDISI 7
APRIL 2014
60 Menit Sorowako Padam Bergabung dalam gerakan global untuk menyelamatkan Bumi. enjelang akhir Maret setiap tahun, gerakan Earth Hour menyatukan masyarakat dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi, yakni dengan mematikan lampu dan alat elektronik selama satu jam. Earth Hour 2014 diselenggarakan pada 29 Maret 2014, pukul 20.30-21.30 waktu setempat. Sorowako, selain Makassar, masuk dalam 37 kota di Indonesia yang mengikuti Earth Hour 2014. Karena itu, warga Sorowako layak berbangga sebagai percontohan bagi warga kota-kota lain. Dari sebuah gerakan kecil di Sidney, Australia, tahun 2007, Earth Hour menjelma menjadi kampanye global. Tahun lalu, kampanye Earth Hour di Sorowako terpilih menjadi salah satu kampanye paling kreatif di Indonesia, karena melibatkan lebih dari 4.000 siswa sekolah. Mengulang sukses tahun lalu, kampanye dilakukan di sekolah-sekolah,
M
Aksi Earth Hour di Sorowako. Peringatan Earth Hour di Sorowako, dilakukan dari mulai bersih lingkungan hingga aksi mati lampu selama satu jam.
baik sekolah dalam lingkup Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS), sekolah negeri, maupun sekolah swasta. Kampanye berlangsung mulai 26 Februari hingga 7 Maret 2014. Di TK YPS, misalnya, puluhan siswa dan siswi antusias menyaksikan video potongan aksi Spiderman. Spiderman merupakan Duta Earth Hour 2014. Tokoh ini mengajak warga dunia untuk berperan aktif menyelamatkan Bumi.
Bergabunglah Menjadi Jurnalis Warga
Pelatihan dan pembentukan komunitas bagi para penghobi tulis-menulis. ika Anda sering mengabarkan satu peristiwa melalui status di media so sial di Facebook atau Twitter, atau di blog pribadi, sadar atau tidak Anda telah menerapkan praktik jurnalis warga. Di dunia, jurnalisme warga dipandang sebagai media alternatif untuk melengkapi keberadaan media massa umum. Minat warga Sorowako untuk menjadi jurnalis warga cukup tinggi. Demi mewadahi aspirasi tersebut, PT Vale mengadakan workshop “Citizen Journalism” di dining room Taman Antar Bangsa (TAB), 25-26 Maret 2014. “Terkadang, berita yang disampaikan war-
ga lebih mudah ditangkap publik karena menggunakan bahasa yang sederhana. Ada unsur lokalitas yang sulit ditampilkan oleh jurnalis profesional dari media mainstream,” kata GM Community Relations PT Vale, Busman Dahlan Shirat. Lebih dari 40 peserta mengikuti workshop tersebut. Mereka berasal dari berbagai kalangan, seperti karyawan PT Vale, pelajar dan mahasiswa, staf Humas Pemda Luwu Timur, ibu rumah tangga, pemuda, dan anggota berbagai komunitas seperti Ikatan Keluarga Vale Indonesia (IKVI), Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Sorowako, dan Sicma. Sepanjang dua hari pelatihan, peserta diberikan berbagai materi oleh wartawan senior harian Kompas, Pepih Nugraha, mengenai teknik penulisan hingga kiat menggali ide melalui metode mind mapping. Mempertajam Kemampuan Bagi siswi SMA YPS yang mengelola publikasi sekolah Suara Siswa, bekal teknik menulis yang mereka dapatkan akan mendukung proses belajar dan kemajuan majalah sekolah. “Saya ber-
Setelah Satu Jam “Tahun 2014, ada empat fokus dalam Earth Hour. Bijak membuang dan mengolah sampah, gunakan transporasi umum, bijak menggunkan kertas dan tisu, serta hemat energi dan air. Jadi, event Earth Hour di seluruh kota, termasuk Sorowako, terpusat pada empat isu tersebut,” kata Andi Batari Astini Sjamsu, Senior Coordinator of External for Government Relations, yang menjadi Kocita-cita menjadi jurnalis televisi. Saya tahu, bekal untuk menjadi jurnalis itu adalah kemampuan menulis. Karena itu, saya senang sekali dikirim oleh sekolah untuk ikut pelatihan ini,” kata Tika, siswi kelas XI SMA YPS, staf redaksi Suara Siswa. Bagi ibu rumah tangga seperti Lida Maulida, ingin memperkaya blog pribadinya dengan tulisan-tulisan yang lebih enak dibaca banyak orang. “Saya baru enam bulan tinggal di Sorowako. Sebelumnya, saya guru SMK di Bandung. Setelah menjadi ibu rumah tangga, saya punya waktu luang dan banyak hal baru yang ingin saya tulis di blog. Saya ingin semakin banyak orang tahu tentang Sorowako,” kata wanita yang tinggal di Jl. Pongkia itu.
ordinator Earth Hour Kota Sorowako. Dalam rangkaian event Earth Hour, masyarakat diminta mengumpulkan sampah kertas untuk disumbangkan ke Sorowako Green Community, kelompok usaha yang mengolah sampah kertas menjadi karya seni. Ada pula aksi bersih Danau Matano demi melestarikan sumber air dan menjaga keindahan ikon Sorowako tersebut. Hermawanto, salah satu peserta bersih danau yang tampak paling antusias. “Sebagai warga asli, saya merasa punya tanggung jawab lebih untuk menjaga Danau Matano. Bagi saya, danau ini karunia Tuhan yang luar biasa dan harus kita jaga. Saya selalu berpesan kepada anak-anak untuk tidak membuang sampah di danau.” Puncak acara dilaksanakan di gedung pertemuan Ontaeluwu, 29 Maret. Ditemani nyala lilin, audiens dari berbagai kelompok usia disuguhi tontonan menarik, mulai dari tari tradisional hingga musik akustik. Earth Hour sudah menjelma sebagai sebuah gerakan yang jauh dari “sekadar” mematikan lampu. Dengan tagline “Use Your Power” yang diusung tahun ini, warga dunia disadarkan bahwa setiap orang punya kekuatan super bak Spiderman. Cukup kekuatan satu jari untuk mematikan lampu di siang hari, cukup kekuatan sebelah tangan untuk membuang sampah pada tempatnya, cukup kekuatan satu manusia untuk menanam sebuah pohon, dan masih banyak lagi. [] Menurut Pepih Nugraha, yang membagikan buku Citizen Journalism: Pandangan Pemahaman, dan Pengalaman di sela-sela workshop, Sorowako punya potensi literasi yang besar. “Tulislah bidang yang Anda kuasai, atau tulislah hal-hal yang Anda sukai. Dengan begitu, menulis jadi mudah dan menyenangkan,” kata penggagas kanal jurnalisme warga Kompasiana itu. Bagi Anda yang tertarik menjadi jurnalis warga, telah lahir komunitas Pena Sorowako. Aktivitas komunitas ini akan diwadahi dalam situs penasorowako. com. Bagi Anda warga Luwu Timur yang ingin menyalurkan hobi menulis, silakan mendaftar dengan mengirimkan email ke
[email protected] untuk mulai menjadi seorang jurnalis warga. []