V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis data yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. Ada pengaruh persepsi siswa terhadap prestasi belajar sejarah kelas XII IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Kedua variabel dapat berjalan seiring, artinya semakin tinggi persepsi siswa tentang pelajaran sejarah makin tinggi pula prestasi belajar sejarah. Ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar sejarah kelas XII IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Kedua variabel dapat berjalan seiring, artinya semakin tinggi pemanfaatan sumber belajar maka makin tinggi pula prestasi belajar sejarah. Ada pengaruh aktivitas siswa terhadap prestasi belajar sejarah kelas XII IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Kedua variabel dapat berjalan seiring, artinya semakin tinggi aktivitas belajar siswa maka akan makin tinggi pula prestasi belajar sejarah.
Ada pengaruh signifikan persepsi siswa tentang mata pelajaran sejarah, pemanfaatan sumber belajar dan aktivitas siswa dengan prestasi belajar sejarah kelas XII IPS SMA Gajah Mada Bandar Lampung, ketiga variabel yaitu persepsi siswa tentang mata pelajaran sejarah, pemanfaatan sumber belajar dan aktivitas siswa dengan prestasi belajar berjalan seiring dengan variabel prestasi belajar sejarah siswa SMA Gajah Mada Bandar Lampung, artinya semakin tinggi persepsi siswa tentang mata pelajaran sejarah, pemanfaatan sumber belajar dan aktivitas siswa maka semakin tinggi pula prestasi sejarah.
5.2 Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas diketahui bahwa variabel yang diteliti baik secara terpisah atau secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dengan prestasi belajar sejarah. Hal ini mengisyaratkan bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah dapat dilakukan dengan meningkatkan persepsi siswa tentang pelajaran sejarah, pemanfaatan sumber belajar dan aktivitas siswa dengan prestasi belajar.
5.2.1 Meningkatkan Persepsi siswa tentang Pelajaran Sejarah Persepsi siswa tentang pelajaran sejarah
adalah suatu proses individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera untuk memberikan makna
terhadap
lingkungannya,
baik
lewat
penglihatan,
pendengaran,
penghayatan perasaan pada semua yang terkait dengan pelajaran sejarah dengan tujuan memperkuat tingkah laku yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga siswa mampu memperoleh prestasi belajar yang baik. Oleh karena itu, upaya-
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan persepsi siswa terhadap pelajaran dapat dilakukan sebagai berikut. 1. Guru harus dapat membangun persepsi siswa bahwa pelajaran sejarah memiliki arti penting dalam kehidupan sosial masyarakat khususnya pada aplikasi kehidupan nyata dari nilai yang terkandung dalam mata pelajaran sejarah misalnya nilai nasionalisme. 2. Dalam penyampaian materi pelajaran, guru harus dapat memilih bagian pelajaran yang perlu diberi tekanan agar mendapat perhatian dari siswa 3. Guru harus dapat menyusun materi pelajaran dalam tatanan yang baik sehingga tidak terjadi kesalahan interpretasi pada diri siswa.
5.2.2 Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Belajar Pemanfaatan sumber belajar merupakan keberagaman dari berbagai jenis sumber belajar yang berupa orang, pesan, alat, bahasa, teknik dan lingkungan yang dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran dan dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian ini pemanfaatan sumber belajar memberikan sumbangan yang positif terhadap peningkatan prestasi belajar sejarah di samping faktor yang lainya, sehingga pemanfaatan sumber belajar harus menjadi bagian yang terintegratif
dalam
setiap
kegiatan
pembelajaran. Sudah
saatnya
pembelajaran sejarah yang berorientasi pada teks book beralih ke pemanfaatan berbagai sumber belajar, guru juga perlu memperluas wawasan terhadap informasi yang terkait dengan peristiwa sejarah (kontroversial), dan peristiwa aktual lainnya yang menimbulkan polemik dengan saling bertukar informasi dengan siswa yang
secara kebetulan siswa lebih tahu dan memiliki peluang lebih cepat untuk informasi terbaru. Untuk itu guru dan siswa diharapkan rajin membaca buku referensi terbaru yang dapat mendukung pembelajaran sejarah. Guru perlu memperbaiki penilaian, sehingga penilaian tidak hanya dilakukan dengan pelaksanaan tes objektif atau pilihan ganda yang secara tidak sadar telah menggiring siswa untuk merasakan fobia sejarah. Sebaliknya, tes uraian akan lebih memberi ruang bagi siswa untuk melakukan analisis kritis. Penilaian hasil belajar juga tidak hanya berorientasi domain kognitif tetapi domain afektif yang dapat dilakukan dengan penilaian rubrik dan observasi. Guru juga perlu mengadaptasi SK-KD yang ada dan melakukan elaborasi KD dari yang berorientasi pada tujuan kognitif menjadi tujuan afektif. 5.2.3 Meningkatkan Aktivitas Belajar Aktivitas belajar adalah aktivitas baik yang bersifat fisik (jasmani) maupun mental (rohani). Dalam kegiatan belajar, kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Dengan demikian, aktivitas itu dalam arti luas baik yang bersifat fisik maupun mental akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal. Sebagai upaya meningkatkan aktivitas belajar perlu dilakukan upaya-upaya berikut. 1. Menanamkan disiplin waktu pada guru dan siswa, hal ini bertujuan memberikan contoh kepada siswa sehingga siswa dapat mengikuti kedisiplinan waktu, siswa akan lebih disiplin dalam belajar di sekolah dan dirumah. 2. Guru dan siswa mempersiapkan materi yang matang, hal ini dilakukan agar aktivitas belajar siswa terpacu jika gurunya dapat mempersiapkan
materi secara matang. Hal ini membuat siswa lebih siap melakukan aktivitas belajar dengan baik. 3. Guru menguasai dan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, hal ini dimaksudkan agar menimbulkan aktivitas siswa berkembang terutama dalam memperhatikan materi oleh guru, aktif bertanya dalam diskusi, aktif memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti lebih sering membaca buku di perpustakaan, aktif mengerjakan soal-soal latihan sejarah, aktif membuat resume materi ajar. 4. Memberikan evaluasi sesuai jadwal, dengan evaluasi yang tepat dalam proses
pembelajaran
maupun
setelah proses
pembelajaran
akan
menimbulkan aktivitas siswa terutama aktivitas dalam menjawab atau memberi pertanyaan kepada guru dan mengerjakan tugas-tugas pelajaran sejarah di rumah.
5.3 Saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang diperoleh dari hasil penelitian, berikut ini diajukan berbagai saran. 1. Dengan ditemukannya ada pengaruh positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang pelajaran sejarah, pemanfaatan sumber belajar dan aktivitas siswa dengan prestasi belajar sejarah siswa SMA Gajah Mada Bandar Lampung, maka kepada pengelola sekolah disarankan agar variabel ini dapat menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Prestasi belajar sejarah siswa dipengaruhi oleh persepsi siswa tentang pelajaran sejarah, pemanfaatan sumber belajar, dan aktivitas siswa maka disarankan kepada guru untuk terus mengembangkan persepsi siswa, sehingga pembelajar
yang baik, mampu
menjadi
mengoptimalkan pemanfaatan
sumber belajar yang ada, mampu membangkitkan aktivitas belajar siswa, dan dengan sendirinya siswa memiliki persepsi yang baik terhadap sejarah, sehingga mengikuti pembelajaran
dengan
pelajaran
kesadarannya
dengan baik yang
siswa
implikasinya
prestasi
belajarnya akan meningkat. 3.
Dengan diketemukannya bahwa prestasi belajar sejarah siswa dipengaruhi oleh pemanfaatan sumber belajar, kepada orang tua siswa disarankan untuk dapat menyediakan sumber belajar di rumah bagi putra-putrinya, seperti buku, majalah, koran, CD pembelajaran, internet dan lain-lain, untuk membantu mereka dalam penguasaan konsep pembelajaran dan memperkaya khasanah pengetahuan.
4.
Penelitian ini mengungkap 32,7% prestasi belajar sejarah ditentukan oleh variabel penelitian, artinya masih 67,3% faktor penentu prestasi belajar sejarah yang
belum
terungkap,
sehingga
penelitian
ini
dapat
ditindaklanjuti dengan menambahkan variabel lain misalnya faktor minat siswa, motivasi, latar belakang siswa, kecerdasan, kemampuan intelektual, kultur sekolah, masyarakat, keluarga atau faktor yang lainnya yang secara teoritis diduga memberikan andil/sumbangan terhadap prestasi belajar siswa.