Jupe UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 13 Reni Kusumastuti---Upaya SMK Bidang Studi Bisnis ManajemenDalam Memenuhi Kebutuhan Softskill Dunia Industri. Juli, 2013 | hal 1 UPAYA SMK BIDANG STUDI BISNIS MANAJEMEN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN SOFTSKILL DUNIA INDUSTRI Reni Kusumastuti, Ngadiman dan Sohidin Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kualifikasi softskills lulusan SMK Bisnis Manajemen yang dibutuhkan oleh industri (2) untuk mengetahui harapan pihak pengguna lulusan SMK terhadap softskills tenaga kerja lulusan SMK Bisnis Manajemen (3) untuk mengetahui tanggapan pihak pengguna lulusan SMK terhadap softskills tenaga kerja lulusan SMK Bisnis Manajemen (4) untuk mengetahui upaya SMK Bisnis Manajemen dalam memenuhi kebutuhan softskillsduniaindustri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.Teknik validitas yang digunakan adalah triangulasi metode dan sumber. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat 8 kualifikasi softskill yang memang dibutuhkan oleh industri (DU/DI), yaitu 1) tanggap terhadap kebutuhan lingkungan, 2) kemampuan kerja sama yang baik, 3) kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain, 4) tingkat kreativitas, 5) semangat kerja, 6) kejujuran, 7) disiplin, serta 8) tanggung jawab yang tinggi. Upaya yang dilakukanuntuk memenuhi tuntutan industri adalah melakukan sinkronisasi kurikulum dan melaksanakan pendidikan berkarakter di sekolah Kata kunci:softskill, lulusan SMK, industri ABSTRACT The aims of this research are (1) to know about soft skills qualifications of SMK business management alumnus needed by industry, (2) to know about users’ expectations of employers’ soft skills from SMK business management alumnus, (3) to know about users’ response of alumnus SMK towards soft skills of SMK business management alumnus, (4) to know response from SMK business management towards soft skill demand needed by industry.Research method used in this research is descriptive qualitative. Informants in this research are the head of SMK, vice of SMK’s head in curriculum, head of BKK SMK, also factory HRD. The sampling technique used is purposive sampling and snowball sampling. Data collecting technique used are observation, interview and documentation. Validity techniques used in this research are triangulation of method and source. Technique of analyzing data used is interactive analysis.The results of this research conclude that there are 8 qualifications of soft skill needed by industry (DU/DI), 1) quick response to environment need, 2) good ability in team work, 3) good communication skill to other people, 4) creativity level, 5) spirit of work, 6) honesty, 7) discipline, and 8) good responsibility. The efforts are by synchronizing curriculum with industry (DU/DI) and applying characters education in the school Key words: soft skill, SMK alumnus, industry.
Hal 2 | Jupe UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 13 PENDAHULUAN Perkembangan perusahaan
yang
lingkungan
begitu
cepat
sulit
belajar
disekolah.
lembaga
pendidikan
Sekolah
sebagai
formal
memiliki
dibendung efeknya bagi perusahaan. Oleh
peranan penting dalam penyiapan lulusan
karena itu, perusahaan harus mampu
sebagai tenaga kerja yang siap pakai sesuai
secara
melakukan
dengan bidang dan jenjang pendidikannya.
berbagai
Di samping itu sekolah juga berperan
perubahan tersebur. System, orang dan
dalam mempersiapkan peserta didik untuk
budaya
mampu
berkesinambungan
respon
optimal
menjadi
terhadap
tiga
factor
yang
beradaptasi
dengan
menentukan competitive advantage seperti
lingkungannya. Harapan tersebut ternyata
yang
belum
akan
dibangun
perusahaan.
dapat
terpenuhi
Rekruitmen yang berhasil mendatangkan
mestinya,
orang berkualitas akan menjadi tidak
kepribadian yang dimiliki para lulusan
berguna
ternyata masih lemah dalam menghadapi
bila
perusahaan
system tidak
yang
dapat
ada
di
menunjang
ketrampilan
dan
tantangan kehidupan yang ada.
peningkatan kinerja yang diharapkan dari orang tersebut.
tingkat
sebagaiana
Setiap perusahaan menuntut tenaga kerja yang profesional, yaitu tenaga kerja
Perkembangan ilmu pengetahuan
yang
memiliki
mental
yang
kuat,
dan teknologi serta tuntutan globalisasi
pengetahuan dan ketrampilan yang cukup
secara bersama-sama telah mengakibatkan
untuk terjun dalam dunia kerja. Keadaan
persaingan yang semakin ketat dalam
seperti ini merupakan tantangan dan
penyediaan sumber daya manusia yang ada
tuntutan bagi dunia pendidikan, khususnya
dituntut
meningkatkan
dalam menyiapkan peserta didiknya agar
pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai-
siap berkompetisi dalam memasuki dunia
nilai atau kompetensinya, sehingga setiap
kerja.
orang harus mampu menjadi pembelajar
dilakukan oleh dunia pendidikan agar
sepanjang
tingkat
sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi yang tinggi, seseorang akan
kemampuan professional dapat tercipta
memiliki fleksibilitas yang tinggi pula
setelah siswa lulus dari bangku sekolah.
dalam menyikapi perubahan yang ada di
Prasyarat
sekitarnya, termasuk dalam pergaulan,
akselerasi suatu pembangunan apapun
dalam pekerjaan, maupun globalisasi.
adalah peningkatan kualitas sumber daya
untuk
hayat.
terus
Dengan
Berbagai
utama
macam
dalam
usaha
harus
kepentingan
Penyediaan sumber daya manusia
manusia.kualitas sumber daya manusia
yang unggul dapat dimulai sejak seseorang
menyangkut dua aspek, yaitu aspek fisik
Reni Kusumastuti---Upaya SMK Bidang Studi Bisnis ManajemenDalam Memenuhi Kebutuhan Softskill Dunia Industri |hal 3 (kualitas fisik) dan aspek non fisik
yang dipersiapkan sebagai tenaga kerja
(kualitas non fisik) yang menyangkut
terampil tingkat menengah. Secara rinci
kemampuan
dan
misi penyelenggaraan Sekolah Menengah
Upaya
Kejuruan (SMK) adalah (1) menyiapkan
peningkatan kualitas sumber daya manusia
siswa untuk memasuki lapangan kerja
ini dapat diarahkan pada kedua aspek
serta mengembangkan sikap profesional,
tersebut.
(2)
bekerja,
berpikir,
ketrampilan-ketrampilan
Pendidikan
lain.
merupakan
suatu
menyiapkan
siswa
agar
mampu
memilih karir, mampu berkompetensi, (3)
proses transformasi anak didik agar dapat
menyiapkan
mencapai hal-hal tertentu sebagai akibat
menengah
dari proses pendidikan yang diikutinya.
tenaga kerja saat ini dan masa mendatang
Suatu sistem pendidikan bukan hanya
serta (4) menyiapkan tamatan agar menjadi
terdiri dari lembaga pendidikan (sekolah,
warga
perguruan tinggi), tetapi juga meliputi
berkembang, beradaptasi serta kreatif.
perpustakaan,
(Depdikbud, 1999)
museum,
penerbit,
dan
berbagai agen yang melakukan transmisi pengetahuan
dan
ketrampilan.
tenaga untuk
negara
terampil mengisi
yang
tingkat
kebutuhan
produktif,
siap
Upaya dalam peningkatan kualitas
Secara
sumber daya manusia menjadi suatu
keseluruhan berbagai sasaran pendidikan
tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan,
dilaksanakan
lembaga
khususnya adalah pendidikan pada tingkat
pendidikan dapat diklasifikasikan sebagai
menengah kejuruan. Hal ini dikarenakan
pengetahuan
perubahan
oleh
berbagai
(sasaran
pengembangan
kognitif),
ketrampilan
kemampuan
(sasaran
pembentukan
sikap
Sasaran-sasaran
ekonomi
kemajuan
dan
industri dan kemajuan informasi menuntut
dan
tamatan
pendidikan
kejuruan
sesuai
afektif).
dengan
persyaratan
keahlian,
artinya
hendaknya
mereka
ditempatkan
pada
motorik) (sasaran
ini
sosial
dapat
diterjemahkan dalam berbagai sasaran
kedudukan sesuai kompetensinya. Untuk
yang dapat diukur secara rinci dan spesifik
mencapai persyaratan keahlian tersebut
tentang apa yang diharapkan dari hasil
maka banyak hal yang harus diperbaiki
belajar mengajar (proses pendidikan),
dalam
demikian juga dengan sasaran motorik dan
Menengah
afektif.
pengembangan kurikulum dan peningkatan Sekolah
Menengah
penyelenggaraan Kejuruan
Sekolah terutama
Kejuruan
sarana prsarana yang dapat menunjang
merupakan subsistem pendidikan formal
kompetensi siswa. Untuk meningkatkan
Hal 2 | Jupe UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 13 kualitas atau kemampuan-kemampuan non
adanya
fisik maka upaya pendidikan dan pelatihan
penbelajaran ini diarahkan pada kebutuhan
merupakan hal yang sangat diperlukan.
industry. Seperti kita ketahui bahwa
Upaya inilah yang dimaksud dengan
lulusan SMK dipersiapkan untuk dapat
pengembangan sumber daya manusia.
bekerja
Oleh karena itu, peranan sekolah sebagai
kompetensinya
lembaga pendidikan yaitu mempersiapkan
Pembelajaran produktif harus benar-benar
siswa
mampu
dikuasai oleh siswa agar mereka dapat
berkompetisi di dunia kerja dalam hal
bersaing secara sehat untuk mendapatkan
meningkatkan
pekerjaan.
agar
unggul
dan
wawasan,
pengetahuan,
pembinaan mental dan ketrampilan siswa.
pembelajaran
langsung
Akan
produktif,
sesuai
dengan
masing-masing.
tetapi
selama
ini
pembelajaran produktif belum memuaskan
Dalam pendidikan, berbagai upaya
atau masih belum sesuai dengan harapan.
tentu telah dilakukan pemerintah melalui
Hal tersebut disebabkan oleh berbagai
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
faktor yang sangat komplek, salah satu
untuk
diantaranya adalah kurikulum.
meningkatkan
kualitas
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Langkah
Sekolah
Menengah
Kejuruan
tersebut
diambil
untuk
menghasilkan
(SMK) merupakan salah satu institusi
lulusan
yang
siap
mendukung
pendidikan yang secara khusus bertujuan
pembangunan nasional terutama untuk
mempersiapkan peserta didik agar siap
mengantisipasi
ilmu
bekerja, baik secara mandiri maupun
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
mengisi lowongan pekerjaan yang ada.
sangat
dengan
Sebagaimana dinyatakan dalam Penjelasan
yang
atas UU No. 20 Tahun 2003 Tentang
perkembangan
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 15
teknologi dan kondisi yang sebenarnya
bahwa, “pendidikan kejuruan merupakan
terjadi. Unit produksi digunakan sebagai
pendidikan
menengah
tempat para siswa untuk melatih praktek
mempersiapkan
peserta
menerapkan teori yang telah didapatkan di
bekerja dalam bidang tertentu”, maka
dalam
SMK dituntut untuk mampu menghasilkan
perkembangan
pesat.
Salah
pengembangan
unit
disesuaikan
satunya produksi
dengan
sekolah,
sebelum
mereka
menerapkan ilmunya di dunia kerja.
didik
yang untuk
lulusan dengan kompetensi standar yang
Pembelajaran yang diterima oleh
diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja
siswa SMK berbeda dengan pembelajaran
yang dibutuhkan adalah sumber daya
siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA).
manusia yang memiliki kompetensi sesuai
Salah satu hal yang membedakan adalah
dengan bidang pekerjaannya, memiliki
Reni Kusumastuti---Upaya SMK Bidang Studi Bisnis ManajemenDalam Memenuhi Kebutuhan Softskill Dunia Industri |hal 3 daya adaptasi dan daya saing tinggi. Atas
dibutuhkan oleh stakeholder, sehingga
dasar itulah penyelenggaraan pendidikan
ketika lulus siswa SMK akan kesulitan
di SMK senantiasa disesuaikan dengan
dalam memperoleh pekerjaan yang sesuai
kondisi dan kebutuhan dunia kerja.
dengan bidangnya. Hal ini terjadi karena
Tidak teridentifikasinya kebutuhan
kurangnya informasi yang diperoleh siswa
dunia kerja oleh SMK akan sangat
SMK
tentang
berpengaruh terhadap daya serap lulusan
sesungguhnya.
SMK di dunia kerja, karena dunia kerja
Sekolah
dunia
kerja
Menengah
yang
Kejuruan
hanya akan mempekerjakan seseorang
bidang keahlian Bisnis Manajemen terdiri
yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
dari tiga program keahlian, yaitu program
itu
keahlian
sendiri.
Dengan
diharapkan
dapat
kebutuhan
dunia
demikian,
SMK
mengidentifikasi kerja
serta
akuntansi,
program
keahlian
administrasi perkantoran dan program keahlian
pemasaran.
Ketiga
program
mengaplikasikan kebutuhan tersebut pada
keahlian tersebut cukup diminati oleh
materi yang diberikan kepada peserta
industri sebagai pengguna tenaga kerja
didiknya.
Untuk
lulusan SMK. Bidang keahlian bisnis
kebutuhan
dunia
mengidentifikasi diperlukan
manajemen menghasilkan siswa dengan
komunikasi yang lebih jauh antara pihak
kompetensi yang cukup dibutuhkan oleh
SMK dengan dunia kerja.
industri. Lulusan bidang keahlian bisnis
Kompetensi
kerja,
kerja
sangat
dibutuhkan dan penting artinya dalam
manajemen memilki keahlian dasar yang cukup bila digunakan untuk bekerja.
memperoleh pekerjaan, karena siswa SMK
Dalam mempersiapkan siswa SMK
dituntut untuk mempunyai skill yang
Bisnis Manajemen sebagai tenaga kerja
diperlukan dalam suatu pekerjaan baik
tingkat menengah, kerap ditemui adanya
berupa hardskill maupun softskill. Saat ini
masalah. Direktorat Pendidikan Sekolah
stakeholder lebih cenderung melihat calon
Menengah Kejuruan (Dit. PSMK), (2008)
pekerja dari softskill, tentunya dengan
mkengatakan bahwa permasalah yang
tidak mengesampingkan hardskill yang
dihadapi
merupakan kemampuan yang sifatnya
terdapatnya
keterampilan. Perlu diperhatikan, bahwa
lulusan SMK Bisnis Manajemen dengan
saat ini masih sedikit siswa SMK yang
kebutuhan riil pihak DU/DI, di mana
mempunyai kesiapan kerja dan belum
lulusan SMK masih lemah dalam aspek
mengetahui
softskill.Kesenjangan ini salah satunya
apa
yang
sebenarnya
diantaranya
adalah
kesenjangan
masih
kompetensi
Hal 2 | Jupe UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 13 dapat diindikasikan dengan rendahnya
rendahnya daya serap lulusan SMK oleh
daya serap tenaga kerja lulusan SMK
DU/DI. Kemudian menurut Mariah dan
Bisnis
Sugandi (2010), disamping pengetahuan
Manajemen
oleh
DU/DI
(SAKERNAS, 2009). Kondisi tersebut
dan
cenderung
membutuhkan
banyak
mengakibatkan
pengangguran
terjadinya
DU/DI
juga
kemampuan
softskill
SMK.
sebagai kualifikasi seorang calon tenaga
Permasalahan lain yang mungkin dihadapi
kerja. Namun kenyataan yang terjadi
oleh lulusan SMK Bisnis Manajemen
adalah
adalah kurang mampu mengembangkan
mendapatkan
hardskill,
diri dan karirnya ditempat kerja. Mariah
softskill-nya
kurang
dan Sugandi (2010) dalam penelitiannya
Sehingga softskill yang dimiliki lulusan
menyatakan
SMK masih lemah.
bahwa
lulusan
ketrampilan
kualifikasi
calon
tenaga kerja yang dibutuhkan dunia kerja di
samping
syarat
SMK
lebih
banyak sementara
diperhatikan.
Berdasarkan fenomena yang ada,
dan
sebagaimana dideskripsikan dalam latar
ketrampilan juga serangkaian kemampuan
belakang, maka judul penelitian ini adalah
non-teknis yang tidak terlihat wujudnya
sebagai berikut “Upaya SMK Bidang Studi
(intangible) namun sangat diperlukan yang
Bisnis
disebut
Kebutuhan Softskill Dunia Industri”.
sebagai
keilmuan
lulusan
softskills.
Softskills
Manajemen
Dalam
Memenuhi
didefinisi sebagai perilaku personal dan interpersonal yang mengembagkan dan memaksimalkan kinerja humanis. Selama
METODE PENELITIAN Penelitian
tentang
upaya
smk
ini peserta didik di SMK lebih banyak
bidang studi bisnis manajemen dalam
mendapatkan hardskills dan lupa terhadap
memenuhi
softskills-nya, sehingga kelemahan lulusan
industri
SMK dalam mengisi peluang kerja pada
penelitian deskriptif kualitatif. Teknik
umumnya adalah masalah personal skills
pengambilan
(dari http://www.dikti.go.id/index.php)
adalah teknik purposive sampling dan
Berdasarkan
pemaparan
diatas
snowball
kebutuhan ini
softskill
menggunakan
sampel
yang
dunia metode
digunakan
sampling.Dengan
kerangka
dapat disimpulkan bahwa menurut Dit.
teknik purposive sampling ini, peneliti
PSMK
kompetensi
hanya mengamati kondisi lokasi penelitian
lulusan SMK dengan kebutuhan pihak
yang relevan dengan permasalahan yang
DU/DI. Kesenjangan tersebut dikarenakan
dikaji. Teknik snowball sampling ini
masih lemahnya softskill yang dimiliki
digunakan
oleh lulusan SMK, sehingga mengkibatkan
mengungkap kedalaman data yang digali
ada
kesenjangan
karena
dipandang
mampu
Reni Kusumastuti---Upaya SMK Bidang Studi Bisnis ManajemenDalam Memenuhi Kebutuhan Softskill Dunia Industri |hal 3 dari
informan
kunci.
Data
yang
dikumpulkan didasarkan atas kebutuhan
digunakan
model
analisis
interaktif
(interactive model of analysis)
dan keperluan penelitian dengan memilih informan yang dianggap mengetahui dan
PEMBAHASAN
dapat dipercaya menjadi sumber data yang
Hasil
penelitian
oleh
yang
peneliti
telah
mantap dan mengetahui masalah yang
dilakukan
menunjukkan
diteliti secara mendalam.
bahwa sebenarnya lulusan SMK itu sudah
Teknik pengumpulan data yang
memiliki keahlian yang kompeten dalam
digunakan adalah observasi, wawancara
bidang atau jurusan yang mereka pilih.
dan dokumentasi. Teknik validitas yang
Sekolah
digunakan dalam penelitian ini adalah
memang mempersiapkan siswanya untuk
triangulasi
dapat
metode
dan
sumber.
Menengah
bekerja
Kejuruan
setelah
(SMK)
mereka
Trianggulasi sumber digunakan dengan
menyelesaikan studinya, Sehingga mereka
teknik wawancara dengan narasumber
dibekali dengan keahlian-keahlian yang
yang berbeda. Kemudian kesamaan data
sesuai dengan kompetensinya. Kompetensi
dari narasumber dibandingkan satu dengan
yang dimiliki oleh lulusan SMK ini
yang lain dan dapat digunakan untuk
sebenarnya
menarik
harapan
kesimpulan.Sedangkan
sudah
DU/DI
dapat
untuk
memenuhi
tenaga
kerja
trianggulasi metode dalam penelitian ini
setingkat lulusan SMK, namun untuk
digunakan untuk mengumpulkan data yang
masalah softskill masih perlu ditingkatkan
sejenis tetapi teknik pengumpulan data
lagi agar dapat memenuhi harapan DU/DI.
yang digunakan berbeda. Dalam
Ada
mengumpulkan
peneliti
menggunakan
observasi
dan
beberapa
softskill
yang
data,
dibutuhkan oleh DU/DI. Softskill tersebut
wawancara,
diantaranya adalah 1) Kemampuan untuk
dokumentasi.
ini
tanggap terhadap kebutuhan lingkungan.
dilakukan untuk mendapat informasi yang
Tanggap disini dapat diartikan mengetahu
jelas sesuai dengan tujuan penelitian.
apa yang dibutuhkan lingkungan dan
Teknianalisis
penelitian
segera melakukan tindakan yang memang
kualitatif dilakukan bersamaan dengan
dibutuhkan oleh lingkungan. Sehingga
proses pengumpulan data sampai diperoleh
tanpa menunggu perintah, ketika kita
suatu kesimpulan, sehingga analisis data
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
tersebut dapat mencapai tujuan yang
lingkungan kerja, kita dapat memenuhi
diinginkan.
kebutuhan tersebut. Lingkungan kerja
data
Dalam
dalam
Hal
penelitian
ini
Hal 2 | Jupe UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 13 yang dimaksud adalah lingkungan sekitar
belum
dimana kita bekerja bukan saja terhadap
masalah baru yang dihadapi. 5) Tanggung
individunya (atasan, rekan kerja) tetapi
jawab yang tinggi. Tanggung jawab adalah
juga terhadap benda mati. 2) Kemampuan
kesadaran manusia akan tingkah laku atau
kerja sama yang baik. Kerja sama adalah
perbuatan yang disengaja maupun yang
keterlibatan mental dan emosional orang di
tidak di sengaja. Tanggung jawab juga
dalam situasi kelompok yang mendorong
berarti
mereka untuk memberikan kontribusi dan
kesadaran
tanggung jawab dalam mencapai tujuan
jawab ini lebih ditekankan pada tanggung
kelompok.Dasar utama dalam kerja sama
jawab terhadap pekerjaannya. 6) Disiplin.
ini adalah keahlian, di mana masing-
Menurut Suradinata (1996: 150), disiplin
masing orang yang memiliki keahlian
pada dasarnya mencakup pelajaran, patuh,
berbeda, bekerja bersama menjadi satu
taat,
kelompok/tim
menyeleseaikan
ketentuan/peraturan/norma yang berlaku.
sebuah pekerjaan. Kerja sama tersebut
Sedangkan disiplin yang dimaksud di sini
adakalanya harus dilakukan dengan orang
adalah disiplin waktu dan bekerja. Disiplin
yang sama sekali belum dikenal, dan
waktu adalah dapat melakukan sesuatu
begitu berjumpa langsung harus bekerja
secara tepat waktu, tidak ditunda-tunda
bersama dalam sebuah kolempok. Oleh
kecuali
karena itu selain keahlian juga dibutuhkan
ditunda.Dalam
kemampuan penyesuaian diri dalam setiap
disiplin kerja, disiplin merupakan unsur
lingkungan atau bersama segala mitra yang
pengikat, unsur integrasi dan merupakan
dijumpai. 3) Kemampuan berkomunikasi
unsur yang dapat menggairahkan kerja
yang baik. Kemampuan komunikasi yang
bahkan
dimaksud disini adalah kecakapan atau
Semangat kerja yang baik. Siswanto
kesanggupan penyampaian pesan, gagasan,
(2000:35), mendefinisikan semangat kerja
atau pikiran kepada orang lain dengan
sebagai keadaan psikologis seseorang.
tujuan orang lain tersebut memahami apa
Semangat kerja dianggap sebagai keadaan
yang dimaksudkan dengan baik, secara
psikologis yang baik bila semangat kerja
langsung lisan atau tidak langsung. 4)
tersebut menimbulkan kesenangan yang
Kreativitas. Kreativitas yang dimaksud
mendorong
adalah
dengan
dalam
kemampuan
seseorang
untuk
dikenal
ataupun
berbuat
sebagai
akan
jika
giat
perwujudan
kewajiban.
kesetiaan,
dapat
memecahkan
Tanggung
hormat
kepada
benar-benar
harus
hubungannya
dengan
pula
sebaliknya.
seseorang dan
untuk
konsekuen
7)
bekerja dalam
menciptakan atau menghasilkan sesuatu
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
yang baru dan asli, yang sebelumnya
perusahaan. 8) Kejujuran.Jujur adalah apa
Reni Kusumastuti---Upaya SMK Bidang Studi Bisnis ManajemenDalam Memenuhi Kebutuhan Softskill Dunia Industri |hal 3 adanya dan tanpa ada kapalsuan dalam
DU/DI mereka lebih terampil karena pada
suatu tindakan jujur ialah murni dan fakta
dasarnya di sekolah mereka lebih banyak
yang benar -benar terjadi. Apabila dalam
praktek
bekerja kita selalu bertindak jujur, maka
didukung dengan program OJT yang
kita akan dapat mendapatkan kepercayaan
dilaksanakan
dari orang lain dalam hal pekerjaan.
melaksanakan studi. Pelaksanaan program
Dengan demikian akan mempermudah kita
ini sedikit lebih lama daripada program
untuk mencapai kesuksesan.
magang
daripada
yang
teorinya,
selama
apalagi
mereka
dilaksanakan
oleh
Beberapa softskill tersebut sangat
mahasiswa yaitu 2 bulan selama 3 tahun,
dibutuhkan oleh calon tenaga kerja lulusan
sementara mahasiswa D3 maupun S1
SMK dalam bekerja agar mereka dapat
hanya 1 bulan selama 3 atau 4 tahun.
terserap dengan baik oleh DU/DI dan
Program ini membawa dampak
dapat bersaing dalam dunia kerja. Namun
positif bagi siswa SMK, karena dari
saat ini masih ada beberapa softskill yang
program ini mereka sudah dilatih untuk
belum
SMK.
terjun langsung dalam dunia pekerjaan.
Beberapa diantaranya adalah kemampuan
Dengan demikian mereka akan lebih
untuk
kebutuhan
terlatih untuk mengaplikasikan ilmu yang
lingkungan, kemampuan berkomunikasi
mereka terima di sekolah dalam dunia
yang baik serta kemampuan kerjasama
kerja. Hal inilah yang membuat lulusan
yang baik.
SMK
dimiliki
oleh
tanggap
lulusan
terhadap
menjadi
lebih
terampil
dalam
Kinerja yang ditunjukkan oleh para
bekerja. Namun untuk kriteria softskill
lulusan SMK terbukti cukup baik. Mereka
yang dibutuhkan oleh DU/DI, lulusan
bisa mengikuti instruksi yang diberikan
SMK masih kurang. Softskill yang dimiliki
dengan
bisa
oleh lulusan SMK masih lemah sehingga
mengerjakan tugas yang diberikan dengan
belum bisa untuk memenuhi kebutuhan
penuh
hasil
DU/DI. Perlu ada peningkatan softskill
penelitian, pihak DU/DI mengaku tidak
agar mereka dapat terserap oleh DU/DI
menemukan masalah dalam pekerjaan
dengan baik.
baik
sehingga
tanggung
jawab.
mereka
Dari
yang ditimbulkan oleh lulusan SMK ini.
Pihak DU/DI tentunya mempunyai
Dalam segi ketrampilan yang dimiliki,
harapan terhadap para lulusan SMK agar
para lulusan SMK ini cenderung memiliki
kinerja mereka lebih baik lagi. Mereka
ketrampilan yang lebih baik daripada
berharap lulusan SMK akan memiliki
lulusan D3 maupun S1. Menurut pihak
kemampuan softskill yang baik setelah
Hal 2 | Jupe UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 13 menyelesaikan studinya, sehingga mereka
DU/DI.
dapat diterima dengan baik oleh DU/DI.
bertujuan untuk mengetahui keinginan
Dari
DU/DI
ataupun harapan DU/DI terhadap siswa
berharap kemandirian dan tanggung jawab
SMK. Setelah melaksanakan sinkronisasi
yang dimiliki oleh lulusan SMK harus
kurikulum
ditingkatkan lagi. Selain dua hal tersebut
menyesuaikan
tingkat kreativitas juga harus lebih baik
diterapkan
lagi,
hanya
memenuhi kebutuhan DU/DI tersebut.
menuruti perintah namun dapat berinovasi
Namun pihak sekolah kurang maksimal
dalam pekerjaan yang mereka laksanakan.
dalam
Pihak DU/DI cenderung lebih memilih
Sinkronisasi yang dilaksanakan dengan
lulusan dengan pengetahuan yang standar
pihak DU/DI kurang maksimal dengan
tapi memiliki kemampuan softskill yang
tidak terpenuhinya kebutuhan DU/DI oleh
tinggi
pihak
hasil
penelitian
sehingga
mereka
daripada
pengetahuan
pihak
tinggi
tidak
lulusan
dengan
namun
memiliki
Sinkronisasi
ini,
di
kurikulum
pihak
kurikulum sekolah
melaksanakan
SMK.
pembelajaran
sekolah
Dalam berkarakter
ini
dapat
yang
akan
agar
dapat
program
ini.
melaksanakan pun
kurang
softskill yang rendah, karena dengan
maksimal. Guru kurang dapat menerapkan
softskill yang tinggi mereka akan dapat
pembelajaran
mengaplikasikan ilmu mereka dengan
pembelajaran secara maksimal.
baik.
Selain
berkarakter
dalam
denganmelaksanakan
Berdasarkan harapan-harapan yang
sinkronisasi kurikulum sekolah juga selalu
telah disampaikan oleh DU/DI mengenai
berusaha untuk meningkatkan fasilitas
kemampuan softskill yang harus dimiliki
belajar yang dapat digunakan siswanya.
oleh lulusan SMK, ternyata pihak SMK
Peningkatan kualitas ini tidak hanya dalam
sendiri memberikan respon yang positif.
sarana dan prasarana saja tetapi juga dalam
Pihak
untuk
hal kualitas SDM atau tenaga pengajarnya.
memenuhi harapan pihak DU/DI tersebut.
Sekolah selalu berusaha meningkatkan
Banyak
dilakukan
kualitas tenaga pengajar agar mereka dapat
sekolah dalam memenuhi harapan-harapan
memberikan pelayanan yang maksimal
DU/DI tersebut. Beberapa diantaranya
kepada
adalah dengan melaksanakan sinkronisasi
diadakan untuk guru agar mereka semakin
kurikulum serta menerapkan pendidikan
terampil dalam memberikan ilmu kepada
karakter dalam setiap mata pelajaran yang
siswanya.
SMK
upaya
selalu
yang
berusaha
telah
siswanya.
Berbagai
pelatihan
diberikan di SMK. Sinkronisasi kurikulum
Dalam lingkungan kerja selain
dilaksanakan antara pihak sekolah dengan
dibutuhkan softskill yang baik juga perlu
Reni Kusumastuti---Upaya SMK Bidang Studi Bisnis ManajemenDalam Memenuhi Kebutuhan Softskill Dunia Industri |hal 3 diimbangi dengan hardskill yang baik
baik dari pengetahuan yang diberikan di
pula. Kombinasi keduanya dibutuhkan
sekolah, baik itu secara teori maupun
oleh seorang tenaga kerja agar mereka
praktek, tetapi softskill-nya masih lemah.
dapat meraih kesuksesan dalam dunia
Dengan
kerja. Kemampuan hardskill lulusan SMK
dimiliki oleh siswa SMK, mereka sudah
bisa dikatakan sudah baik. Mereka sudah
bisa bersaing dan bisa diserap dengan baik
dibekali pengetahuan yang sesuai dengan
oleh
bidang jurusan mereka masing-masing,
berpendapat bahwa hardskill yang dimiliki
sehingga mereka cukup kompeten dalam
oleh lulusan SMK ini sudah baik, bahkan
bidangnya.
kemampuan
sudah cukup sebagai bekal mereka untuk
hardskill yang umumnya dimiliki oleh
menjadi tenaga terampil tingkat menengah.
lulusan SMK adalah: 1) Lulusan SMK
Hanya saja softskill-nya
jurusan akuntansi mempunyai kemampuan
kurang dan perlu ditingkatkan lagi.
Beberapa
mengenai
pembukuan,
mampu
bekal
hardskill
DU/DI.
Pihak
Pendekatan
yang
DU/DI
sudah
pun
yang masih
hardskill
dianggap
menerapkan siklus akuntansi dalam sebuah
sudah tidak efektif, percuma saja jika
transaksi.
jurusan
hardskill baik tapi softskill-nya buruk.
mampu
Perusahaan (DU/DI) akan lebih memilih
2)
administrasi
Lulusan
perkantoran
mengoperasikan dengan
SMK
baik,
mesin-mesin serta
kantor
mempunyai
calon
karyawan
kepribadian
dan
yang karakter
memiliki lebih
baik
kemampuan mengenai surat menyurat
walaupun tidak ditunjang hardskill yang
dalam perusahaan. 3) Lulusan SMK
mumpuni. Alasannya jelas, karena melatih
jurusan
mempunyai
keterampilan teknis jauh lebih mudah
ketrampilan dalam memasarkan suatu
daripada pembentukan karakter seseorang.
produk serta memiliki kemampuan untuk
Dalam dunia kerja hardskill sudah pasti
bernegosiasi dengan rekan kerja.Dengan
dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan
bekal yang sudah mereka miliki tersebut
tepat tujuan. Namun adalah softskill yang
mereka dapat bekerja dengan baik sesuai
bisa membuat seseorang bisa betul-betul
dengan bidangnya.
bekerja dan dipertimbangkan untuk naik
pemasaran
Pihak sekolah sudah memberikan
ke tingkatan karir atau jabatan lebih tinggi.
ketrampilan hardskill yang maksimal bagi
Ini
karena
softskill
menentukan
siswanya, namun softskill yang diberikan
kemampuan seseorang dalam menyikapi
masih kurang. Sehingga lulusan SMK
pekerjaannya,
mempunyai ketrampilan hardskill yang
kerjanya, dan para client-nya.Dengan kata
organisasinya,
rekan
Hal 2 | Jupe UNS, Vol. 1, No. 3, Hal 1 s/d 13 lain, hardskill merupakan faktor penting
memenuhi
bagi
maksimal.
manusia
dalam
bekerja,
tetapi
kebutuhan
DU/DI
secara
keberhasilan seseorang dalam bekerja
Pihak pengguna (DU/DI) menaruh
biasanya lebih ditentukan oleh softskill
harapan besar terhadap lulusan SMK agar
yang lebih baik.
mereka mempunyai softskill yang lebih baik lagi, agar mereka dapat diterima dan diserap DU/DI dengan maksimal serta
SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada
bab
sebelumnya,
maka
lain dalam dunia kerja.
dapat
disimpulkan sebagai berikut Terdapat
mereka akan mampu bersaing dengan yang
Pihak sekolah memberikan respon positif terhadap tuntutan DU/DI mengenai
beberapa
kualifikasi
kualifikasi softskill yang harus dimiliki
softskill yang memang dibutuhkan oleh
oleh lulusan SMK. Sekolah melakukan
DU/DI
beberapa upaya untuk memenuhi tuntutan
(industri),
terhadap
yaitu:
tanggap 2)
DU/DI. Upaya tersebut antara lain adalah
kemampuan kerja sama yang baik, 3)
dengan melakukan sinkronisasi kurikulum
kemampuan berkomunikasi yang baik
dengan
dengan orang lain, 4) tingkat kreativitas, 5)
pendidikan berkarakter di sekolah. Namun
semangat kerja, 6) kejujuran, 7) disiplin,
pihak sekolah kurang optimal dalam
serta 8) tanggung jawab yang tinggi.
melaksanakan
Namun kenyataan yang ada di SMK 1,
softskill yang dibutuhan DU/DI kurang
SMK 3 dan SMK 6 softskill tersebut
terpenuhi.
belum
kebutuhan
1)
optimal,
lingkungan,
sehingga
dan
program
melaksanakan
ini
sehingga
perlu
ditingkatkan lagi. Pihak
DU/DI
UCAPAN TERIMA KASIH pengguna
(DU/DI)
Terselesaikannya
artikel
hasil
memberikan tanggapan positif terhadap
penelitian ini tidak terlepas dari bantuan,
lulusan SMK. Dalam hal ketrampilan,
bimbingan,
DU/DI menilai bahwa lulusan SMK sudah
arahandandorongandariberbagaipihak.
mempunyai ketrampilan yang cukup baik.
Untukitupenulismengucapkanterimakasihk
Namun dalam hal softskill, pihak DU/DI
epada Pembimbing I dan II yang telah
berharap bahwa lulusan SMK mempunyai
memberikan arahan dan bimbingan serta
softskill yang kuat. Saat ini softskill yang
segala motivasinya, Prodi
dimiliki memang sudah cukup baik,
keonomi dan khususnya BKK Pendidikan
namun perlu ditingkatkan lagi agar dapat
Akuntansi, dan segenap tim redaksi jupe
Pendidikan
Reni Kusumastuti---Upaya SMK Bidang Studi Bisnis ManajemenDalam Memenuhi Kebutuhan Softskill Dunia Industri |hal 3 FKIP UNS, serta
semuapihak yang
telahmembantukelancaran
penyusunan
artikel hasil penelitian ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsismi. 1990. Organisasi Dan Administrasi Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan. Jakarta: CV. Rajawali Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktek ). Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 1990. Pendidikan Tenaga Kerja Nasional Kejuruan, Kewiraswastaan Dan Manajemen. Bandung: Citra Aditya Bakti Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sutopo, HB. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar, Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press Usman, husaini. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta : Bumi Aksara. Yamin, Moh. 2009. Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan. Jogjakarta: Diva Press http://www.dikti.go.id/index.php