0
UPAYA SISWA DALAM MENGIKUTI PELAKSANAAN PROGRAM UJIAN PAKET C (Studi pada SMA Gajah Mada Kec. Way Halim) Sekripsi
Oleh
ENITAWATI. ZL. 0646011012 SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2010
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinia keempat menyebutkan bahwa salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. upaya yang dapat dilakukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa adalah melalui pendidikan.
Masyarakat
membutuhkan
pendidikan
dalam
kehidupannya.
Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Kemajuan dan perkembangan pendidikan juga menjadi faktor penentuan keberhasilan suatu bangsa.
Oleh karena itu, pendidikan ini dilakukan untuk dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menjalankan dan menggerakkan semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu juga perkembangan dan kemajuan pendidikan menjadi faktor penentuan keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan yang dilakukan untuk dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menjalankan, melaksanakan serta menggerakkan semua kehidupan berbangsa dan bernegara (Mardiasmo, 2004:230).
2
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di negara Indonesia ini adalah dengan membuat sistem ajaran baru, di mana pemerintah mengadakan Ujian Nasional (UN) bagi siswa yang akan menghadapi kelulusan sekolah atau tingkat pendidikan yang tinggi. Upaya ini adalah agar siswa merasa terpacu dan berprestasi dalam bidang pendidikan dan dapat bersaing dengan negara-negara lain sehingga kita tidak lagi dikatakan sebagai negara yang kurang maju baik dari sisi Intelektual dan pembagunan.
Ujian Nasional (UN) diberlakukan sejak tahun 2004, dengan target rata-rata nilai nasional selalu tercapai. Ujian Nasional (UN) adalah bagian dari pendidikan disiplin. Bahkan, setelah (UN) di laksanakan pada Tahun 2004, angka perkelahian antar sekolah menjadi turun. Pemerintah pun terus meningkatkan nilai kelulusan bagi siswa SD, SMP dan SMA. Pemerintah menargetkan nilai kelulusan 5,5 pada tahun 2010. (Mentri Pendidikan Nasional (MENDIKNAS) Sudibyo (Jakarta))
(Kepala Badan Penelitian dan pengembangan (Balitbang) Depdiknas Ramly) mengemukakan, target nilai dalam tahun ajaran baru, nilai Rata-rata siswa dalam tiga tahun terakhir memenuhi target di atas 7,0 selalu tercapai dengan hasil yang baik,dengan itu pemerintah terus menerus menaikkan target nilai Ujian Nasional agar siswa merasa terpacu untuk berprestasi . Berikut target nilai yang harus dicapai oleh siswa SMA Gajah Mada. Tahun Ajaran 2004-2005 2005-2006 2006-2007 2007-2008
Nilai Rata-rata Siswa 6,5 7,0 7,16 7,2
3
Penilaian yang telah ditetapkan oleh pemerintah tiap tahunnya sebagai mana tertera diatas dikarenakan agar tidak ada lagi pengaturan nilai dari pihak sekolah kepada siswa-siswa dimana pemerintah dapat memastikan siswa yang berprestasi dan siswa yang tidak berprestasi.
Soal-soal Ujian Nasional yang dikeluarkan tidak lagi dari pihak sekolah melainkan dari Departemen Pendidikan Nasonal langsung, serta sistem pemeriksaan soal-soal Ujian Nasional menggunakan langsung dengan komputer sehingga Nilai-nilai yang telah dikeluarkan murni dari hasil pemikiran siswa Asli tanpa adanya pemalsuan nilai. Pelaksanaan kenaikkan standar kelulusan pada jenjang pendidikan SMA membawa dampak buruk pada tingkat kelulusan itu sendiri. Berikut Pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa pada saat mengikuti Ujian Nasional : Jurusan IPA
Jurusan IPS
Matematika
Ekonomi
Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Bahasa Inggris
Naiknya standar kelulusan bagi siswa SMA dirasa cukup berat karena jika para siswa tidak benar-benar mempersiapkan diri sebelum ujian berlangsung maka mereka tidak dapat lulus Ujian Nasional. Hal ini terkait karena para siswa memiliki beban mental yang cukup besar untuk bisa lulus pada Ujian Nasional.
4
Adanya bayang-bayang kehawatiran tidak lulus ujian juga menjadi salah satu penyebab tingginya angka ketidak lulusan diantaranya : Kekecewaan siswa terhadap pemerintah menargetkan nilai Ujian Nasional pada 3 mata pelajaran : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris. disamping itu adanya tekanan orang tua siswa yang khawatir akan anaknya tidak lulus pada Ujian Nasional begitu juga menyangkut pada tekanan siswa dari orang tua serta guru. Sehingga timbul rasa sedih siswa yang timbul dipikirannya khawatir akan tidak lulus Ujian Nasional yang secara langsung maupun tidak langsung memaksa siswa harus lulus Ujian Nasional. Di samping itu ada faktor-faktor lain seperti keluarga
yang
mengharapkan
memberikan
pertimbangan-pertimbangan
pemerintah untuk dapat memberikan keringanan terhadap target nilai Ujian Nasional. Kemudian faktor lingkungan juga menjadi suatu beban siswa karena jika siswa tersebut tidak lulus Ujian Nasional maka timbul akan rasa malu siswa pada lingkungan sekitarnya . Dengan kondisi yang seperti itu akan banyak sekali terjadi hal-hal yang tidak di ingginkan, seperti banyaknya siswa yang berprestasi bahkan pandai namun justru tidak lulus Ujian Nasional. Selain itu juga ada siswa yang diterima di Perguruan Tinggi melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) menjadi tidak jelas nasibnya. Dengan adanya siswa yang tidak lulus dalam mengikuti ujian nasional, maka akan timbul masalah baru bagi pemerintah. Lalu bagaimana nasib siswa-siswa yang tidak lulus Ujian Nasional tersebut oleh sebab itu pemerintah memberikan keringanan bagi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional dengan mengadakan program Ujian Paket C. Di sisi lain, timbul masalah baru karena adanya ketidaksamaan dalam penerimaan ijazah di mana ada perbedaan sistem penilaian. Apakah ijazah paket C disamakan
5
dengan kredibilitas Ijazah Ujian Nasional. Banyak dari mereka merasa kecewa tentang pelaksanaan Ujian Paket C. Maka dari itu siswa berupaya untuk mencari informasi mengenai Ujian Paket C dan juga mencari tahu tentang soal-soal Ujian Paket C yang dikeluarkan apakah sama dengan Ujian Nasional yang dikeluarkan sebelum Ujian Paket C dilaksanakan. Kemudian siswa berupaya untuk dapat Lulus Ujian Paket C agar siswa dapat melanjutkan tingkat prestasinya keperguruan Tinggi. Disamping itu juga upaya siswa untuk berusaha menggali pengetahuan yang lebih dalam lagi. Hal itu karena mereka takut tidak dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri. karena pelaksanaan Ujian Paket C diadakan setelah Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) yang mulai berlangsung sejak bulan Juli, dan hal tersebut menimbulkan kekecewaan bagi para siswa.
Universitas Lampung (UNILA) menerima pendaftaran ulang siswa yang tidak lulus Ujian Nasional melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB) dengan ijazah Paket C. Dan perguruan tinggi swasta dapat menerima siswa yang tidak lulus Ujian Nasional dengan syarat mereka harus Ujian Paket C. Salah satu sekolah yang juga merasakan dampak tersebut adalah SMA Gajah Mada. Dari tabel di bawah ini ternyata ada sejumlah siswa yang tidak lulus dalam Ujian Nasional dan mereka memutuskan untuk mengikuti Ujian Paket C.
6
Berikut tabel jumlah siswa yang tidak lulus Ujian Nasional di SMA Gajah Mada Kec. Way Halim, Lampung Selatan pada tahun pelajaran 2007
Jumlah Ketidaklulusan Siswa SMA Gajah Mada
Jumlah peserta ujian
Jumlah siswa yang tidak lulus dalam mengikuti Ujian Nasional dan mengikuti ujian paket C
300 Siswa
4 Siswa
Dalam penelitian ini, peneliti akan berusaha menyajikan fakta dan data yang akurat mengenai pokok permasalahan yang dihadapi oleh para siswa SMA yang tidak lulus dalam Ujian Nasional. Terdorong dari latar belakang di atas, maka penulis bermaksud mengadakan suatu penelitian di SMA Gajah Mada Kec. Way Halim, Lampung Selatan.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat rumusan permasalahannya yaitu : Bagaimana upaya siswa dalam mengikuti pelaksanaan Program Ujian Paket C.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui upaya siswa dalam mengikuti pelaksanaan Ujian Paket C
D. Kegunaan Penelitian
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah : 1. Secara Teoritis Penelitian ini mencoba mengkaji bagaimanakah upaya siswa dalam mengikuti
7
pelaksanaan Ujian Paket C sebagai suatu realitas sosial yang dapat menambah pengetahuan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
2. Secara Praktis Sebagai masukan dan informasi mengenai pelaksanaan Ujian Paket C, yang akan sangat diperlukan bagi masyarakat dan pemerintah serta instansi yang terkait yang peduli terhadap pendidikan guna penyempurnaan program ini di masa mendatang.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Upaya
Upaya adalah ketetapan untuk mempengaruhi akhir yang diingginkan atau yang menjadikan tujuan yang diharapkan dari masalah. Konsep upaya memiliki beberapa unsur : 1. Usaha yang memiliki tujuan awal dan akhir. 2. Usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan menggunakan akal sehat. 3. Usaha tersebut bisa untuk mencapai suatu maksud dengan mencari jalan keluar (Shuster. 1993 : 12).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia upaya merupakan ikhtisar atau upaya untuk mencapai suatu maksud memecahkan persoalan dan mencari jalan keluar (1993 : 156).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan upaya adalah suatu usaha atau tindakan yang dilakukan dengan akal atau ikhtiar dengan maksud untuk memberi jalan keluar dan memecahkan persoalan tertentu.
9
Berbagai upaya program Paket C adalah : untuk memenuhi hak warga masyarakat memperoleh layanan pendidikan yang layak. Warga masyarakat kita sangat banyak yang tidak memperoleh kesempatan menikmati pendidikan persekolahan, mereka mempunyai hak asasi untuk mendapatkan layanan pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM bangsa . karena itu baik masyarakat lebih-lebih pemerintah memang dituntut untuk semakin meningkatkan kepedulian program Paket C.
Termasuk pembenahan terhadap segala hal ikhwal kelembagaan yang masih banyak kekurangan .baik dari segi Akademik ataupun segi supporting sistemnya dimana pengalaman UT (Universitas Terbuka) yang menyelenggarakan sistem belajar mandiri dengan menfasilitas peserta didiknya dengan tutorial yang Intensif dan buku modul yang sangat bagus kemungkinan bisa menjadi bahan pertimbangan Upaya untuk perbaikan penyelenggaraan program Paket C kedepan yang lebih baik.
Balai pengembangan pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) wilayah IV Disurabaya
bekerja
sama
dengan
Universitas
Negeri
Malang
(UM)
mengembangkan sistem kredit Kompetensi (SKK) untuk membuat panduan guna mengawal kualitas penyelenggaran pembelajaran dan prestasi belajar peserta didik program paket C. Upaya ini tentunya masih merupakan sentuhan terhadap sebagian saja dari tutunan pembenahan program Paket C. (Sumber : Ketua Prodi PLS Program Pasca Sarjana UM)
10
B. Tinjauan Mengenai Siswa 1. Pengertian Siswa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 1077) yang dimaksud dengan siswa adalah murid atau pelajar yang sedang menempuh jenjang pendidikan pada Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau pada Sekolah Menengah Atas (SMA)
Sedangkan menurut Arikuno (1996 : 11) siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai obyek didik di suatu lembaga pendidikan. Siswa sebagai anggota masyarakat sekolah mempunyai hak dan kewajiban.
Hak siswa antara lain : 1. Menerima pelajaran. 2. Mengikuti kegiatan yang diadakan sekolah. 3. Menggunakan semua fasilitas yang ada di sekolah. 4. Memperoleh bimbingan.
Sedangkan kewajiban siswa adalah : 1. Hadir pada waktunya. 2. Mengikuti pelajaran dengan tertib. 3. Mengikuti pelajaran ujian (Ujian) atau kegiatan-kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah. 4. Mentaati tata tertib yang ada di sekolah. Berdasarkan teori di atas, upaya siswa adalah untuk menjadikan tujuan yang diharapkan.
11
2. Faktor-faktor mempengaruhi keberhasilan belajar Menurut Hakim (2005 : 12) faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal : 1. Faktor biologis (jasmaniah) Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. 2. Faktor Psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.
Faktor Eksternal : 1. Faktor lingkungan keluarga Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
2. Faktor lingkungan sekolah Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa di sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa,
12
relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3. Faktor lingkungan masyarakat Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar.
Dari rincian Faktor diatas mengenai keberhasilan belajar siswa yang akan saya teliti adalah ? bagaimana tindakan keluarga siswa dalam sistem pembelajaran. Karena keberhasilan belajar siswa dapat menentukan tingkat keberhasilan belajar ataupun tingkat penurunannya belajar siswa. Salah satu penyebab keberhasilan belajar siswa adalah mendapatkan dorongan dan semangat dari lingkungan sekitarnya baik dari lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat .
C. Tinjauan Tentang Ujian Nasional 1. Pengertian Ujian Nasional Menurut Nasir (2004 : 21). Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah. Ujian Nasional bertujuan untuk mengukur dan menilai kompetensi ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik pada mata pelajaran yang ditentukan dalam rangka pencapaian standar nasional pendidikan. Ujian Nasional digunakan sebagai dasar untuk : 1) Penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan. 2) Pertimbangan dalam penerimaan peserta Didik baru pada jenjang pendidikan selanjutnya.
13
3) Pertimbangan dalam pemetaan mutu pendidikan secara nasional. 4) Pertimbangan dalam akreditas satuan pendidikan. Sedangkan menurut keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2005/2006 pasal 1, Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara Nasional untuk jenjang pendidikan Dasar dan Menengah.
Berdasarkan pendapat diatas, yang dimaksud dengan Ujian Nasional adalah kegiatan penilaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran yang telah ditentukan dan telah meyelesaikan jenjang pendidikan tertentu, yang diselenggarakan secara Nasional.
Upaya pengendalian mutu pendidikan pada hakekat adalah pengendalian mutu sumber daya manusia. Agar program yang direncanakan mencapai hasil yang optimal maka dibutuhkan informasi yang benar dan akurat tentang keadaan sekolah. Salah satu informasi tersebut diperoleh melalui evalusi pendidikan yang valid, kredibel, komparibel dan dilakukan secara berkelanjutan, professional dan independent. Evalusi merupakan mekanisme dan sekaligus instrument penting dalam rangka pemantauan dan pengendalian mutu pendidikan baik ditingkat kedua, sekolah, ragional maupun di tingkat nasional.
2. Fungsi Ujian Nasional Menurut Nasir (2004 : 35) fungsi dari Ujian Nasional adalah : 1. Public Accountability (akuntanbilitas masyarakat) : Ujian Nasional dapat digunakan sebagai instrument akubilitas untuk menyampaikan informasi pada orang tua dan masyarakat mengenai
14
keberhasilan dan manfaat dari dana yang dikeluarkan untuk pendidikan dan untuk menginformasikan kemajuan atau kemunduran prestasi Akademik para lulusan setiap tahunnya. Sebagai instrumen untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kemajuan atau kemunduran prestasi Akademik para lulusan atau tamatan dari tahun ke tahun, baik pada pringkat sekolah, maupun daerah dilihat dalam prespektif standar nasional.
2. Motivator (Motivator) : Ujian Nasional sebagai evalusi eksternal, diharapkan berfungsi alat pendorong pemberi motivasi peserta didik. Untuk belajar sunguh-sunguh dalam mencapai standar nasional minimal yang telah ditetapkan. Selain itu, Ujian Nasional juga akan memberikan motivasi kepada guru untuk mengejar lebih serius, agar peserta didiknya dapat mencapai standar minimum yang berlaku.
3. Quality Control (pengendalian mutu ) : Ujian Nasional dapat dijadikan sebagai salah satu instrumen pengendalian mutu dalam sistem pendidikan. Hal ini berarti Ujian Nasional diharapkan menjadi salah satu mekanisme dan instrument pengendalian mutu lulusan, agar sesuai dengan kualifikasi atau standar kemampuan minimal yang telah ditetapkan. Ujian Nasional berfungsi sebagai instrument untuk memastikan atau menjamin mutu pendidikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian melalui Ujian Nasional dapat diketahui berapa persen lulusan atau tamatan yang memang telah memenuhi kualifikasi atau standar yang telah dilaksanakan. Hal ini terkait pula dengan tingakat pengakuan yang
15
diingginkan terhadap lulusan apakah cukup ditingkat Kabupaten, Propinsi, Nasional atau bahkan Internasional.
4. Selection, Screening and Streaming (Seleksi, penempatan, dan penjurusan) Hasil Ujian Nasional dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, untuk seleksi, penempatan dan penjurusan peserta didik. Nilai Ujian Nasional dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penjurusan seseorang lulusan. Selain itu, nilai dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak seorang lulusan yang melamar atau melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi dan untuk melamar kerja.
3. Penetapan Kelulusan Ujian Nasional a. Peserta didik dinyatakan lulus apabila telah mengikuti Ujian Nasional pada seluruh mata pelajaran yang diujikan, memiliki nilai lebih dari 4,25 untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dengan rata-rata nilai Ujian Nasional lebih Besar dari 4,40. b. Pemerintah daerah dan atau satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana dimaksudkan pada butiran 1. c. Peserta didik yang dinyatakan lulus Ujian Nasional Sekolah berhak memperoleh ijazah melalui Rapat Dewan /Majelis Guru (Keputusan Peraturan Menteri No. 20 Tahun 2005 Pasal 18 Tentang Ujian Nasional).
16
D. Tinjauan Tentang Ujian Paket C Menurut Direktorat Pendidikan Kesetaran, yang dimaksud dengan Ujian Paket C adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai presentasi belajar siswa pada program pendidikan kesetaraan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).Ujian Paket C adalah evaluasi atau penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa pada pendidikan kesetaraan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat mengetahui tingkat kemajuan
yang
telah
dicapai
oleh
siswa
dalam
suatu
kurun
waktu
tertentu.(http://www.depdiknas.go.id, diakses pada tanggal 23 November 2006).
Berdasarkan pendapat diatas, yang dimaksud dengan Ujian Paket C adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai dan mengukur keberhasilan suatu pendidikan kesetaraan setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), sehingga dapat mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu tertentu.
E. Landasan Hukum Tentang Ujian Paket C. Ujian Paket C dilaksanakan dalam rangka pengendalian mutu program pendidikan kesetaraan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.114/U/2001 menetapkan adanya Ujian Nasional pada akhir masa pendidikan peserta didik disetiap program pendidikan kesetaraan (nonformal). Ujian Nasional pada program pendidikan nonformal di maksudkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan dan menjamin bahwa lulusan program pendidikan formal.
17
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil pendidikan formal. Setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah dengan mengacu pada standar nasional, maka Ujian Paket C dilaksanakan untuk menjamin kesetaraan mutu lulusan. Penilaian yang berkesinambungan dilakukan terhadap program kesetaraan Paket C dengan tujuan untuk memantau proses pembelajaran, kemampuan yang telah dicapai dan kemajuan hasil belajar peserta didik.
Ujian pada program pendidikan kesetaraan ini bersifat nasional, baik ditinjau dari segi materi ujian, sistem penyelenggaraan maupun sistem penilaian hasil ujian.sejalan dengan itu, pusat penilaian
Pendidikan Badan Penelitian dan
Pengembangan Depdiknas perlu mengeluarkan Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional Paket A, B, dan C, sebagai upaya mendapatkan keseragaman pemahaman bagi penyelenggara Ujian Nasional.
Penyelenggaraan Ujian Paket C pada tahun 2007 juga diikuti oleh siswa SMA yang tidak lulus dalam Ujian Nasional. Hal tersebut terkait karena pemerintah tidak menyelenggarakan Ujian Susulan. Siswa diberikan dua pilihan yaitu mengikuti Ujian Pakrt C mempunyai hak yang sama untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ujian Paket C untuk SMA bukan ujian persamaan, melainkan sama dengan Ujian Nasional, karena standar penilaian kelulusan yang digunakan sama dengan Ujian
18
Nasional yaitu lebih besar dari 4,5 untuk setiap pelajaran yang diujikan dan lebih besar dari 4,25 untuk rata-rata keseluruhan. Siswa yang mengikuti Ujian Paket C dapat mendaftarkan diri pada pemilik Pendidikan Luar Sekolah (PLS) di kecamatan, Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) yang ada disetiap Kabupaten dan kota atau pada Sanggar Kesenian Belajar (SKB).
Syarat pendaftaran bagi siswa SMA yang mengikuti Ujian Paket C adalah: 1. Memiliki STTB/Ijazah SMP. 2. Menunjukkan Rapor SMA kelas 3 semester 2. 3. Surat keterangan dari sekolah.
F. Kerangka Pikir Kemajuan informasi komunikasi dan teknologi pada era globalisasi telah menyebabkan fenomena perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan. Pada abad ekonomi berbasis pengetahuan ini, kemampuan intelektual, sosial, pengetahuan, dan kecakapan hidup, serta kredibilitas suatu bangsa. Kemampuan bersaing dan beradapatsi serta penguasaan teknologi, menjadi makin penting untuk dapat bertahan pada pasar bebas di abad pengetahuan ini.
Kenaikkan mutu pendidikan dilakukan pemerintah diantaranya dengan menaikkan standar kelulusan Ujian Nasional pada tahun ajaran 2007 terutama pada jenjang pendidikan SMA. Sementara itu, naiknya standar kelulusan menimbulkan berbagai dampak, karena bagi siswa yang tidak memenuhi standar kelulusan dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional dan mereka tidak memperoleh ijazah. Hal tersebut jelas menimbulkan masalah baru, karena siswa yang dinyatakan tidak
19
lulus maka mereka tidak dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi .
Agar para siswa yang tidak lulus Ujian Nasional tidak mengulangi lagi tahun depan, maka pemerintah melalui Menteri Pendidikan membuat suatu pilihan bahwa siswa yang tidak lulus Ujian Nasional dapat mengikuti Ujian Paket C dengan tetap menggunakan nilai standar kelulusan. Hal tersebut dilakukan agar para siswa memperoleh ijazah yang dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan atau untuk mendapatkan pekerjaan.
Sedangkan Upaya siswa sebelum siswa menempuh Ujian Paket C adalah sebagai berikut : 1. Mencari informasi kepastian tentang pelaksanaan Ujian Paket C Hari, Tanggal, Dan Waktu 2. Tempat pelaksanaan ujian tersebut Dimulai 3. Jenis-jenis soal yang dikeluarkan apakah sama dengan jenis soal Ujian Nasional dari semula pemerintah keluarkan 4. Penerimaan Ijazah Paket C, Apakah sama dengan penerimaan Ijazah Ujian Nasional 5. Mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan sebelum memulai Ujian Paket C. Apakah sama dengan Ujian Nasional
20
Siswa yang mengikuti Ujian
Upaya-Upaya Siswa
Paket C 1. Siswa yang mengikuti Ujian Paket C sebanyak : 4 siswa 2. Siswa yang tidak mengikuti Ujian Paket C sebanyak :0
1. Mencari informasi pelaksanaan Ujian Paket C hari, tanggal, dan Waktu 2. Tempat pelaksanaan Ujian Dimulai 3. Jenis-jenis soal yang dikeluarkan 4. Jenis Ijazah paket C,apakah sama dengan Ijazah Ujian Nasional 5. Mengetahui berapa Biaya Paket C
21
BAB III METODE PENELITIAN
1. Tipe Penelitian
Dalam suatu penelitian Metode merupakan faktor penelitian dalam memecahkan masalah yang turut menentukan keberhasilan suatu penelitian. Metode dalam penelitian ini Merupakan cara untuk memahami dan mengerti segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian. Kemudian digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan pendekatan ini, penulis menginginkan adanya penggambaran secara jelas mengenai faktor internal sebagai pendukung Siswa Menurut Meleong (2003 : 3), penelitian kualitatif adalah yang menghasilkan Data Deskritif berupa kata-kata tulisan dari orang-orang yang prilakunya yang dapat diamati dengan pendekatan kualitatif dapat digali informasi sebanyak mungkin dan sedalam mungkin sehingga akan didapatkan informasi yang sejelas-jelasnya tentang apa yang akan Diteliti.
22
Dalam penelitian ini, peneliti inggin memberi gambaran secara sistematis, menjelaskan dan memaparkan fakta-fakta yang akurat tentang bagaimana upaya siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) tentang pelaksanaan Ujian Paket C.
2. Lokasi Penelitian Menurut Moleong (2000 : 26) penemuan lokasi purposif dapat dilakukan karena peneliti menganggap bahwa lokasi tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Demikian pula halnya dengan yang berlaku dalam penelitian ini, yang mana peneliti mengambil lokasi penelitianya di SMA Gajah Mada Kec. Way Halim. Adapun yang menjadi alasan penelitian memilih tempat tersebut karena terdapat jumlah siswa yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) dan mengikuti Ujian Paket C.
3. Fokus Penelitian Dalam suatu penelitian sangat penting adanya fokus penelitian, karena fokus penelitian sangat membatasi ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan dan memegang peranan yang sangat penting dalam memandu serta mengarahkan jalannya suatu penelitian. Dalam fokus penelitian harus memperhatikan keterkaitannya dengan rumus masalah yang ada, karena keduanya saling berhubungan.
Dalam penelitian ini ada beberapa macam yang menjadi fokus penelitian sebagai berikut :
23
A. Upaya siswa dalam mengikuti pelaksanaan Ujian Paket C adalah : a. Mencari informasi kepastian tentang pelaksanaan Ujian Paket C Hari, Tanggal, Dan Waktu b. Tempat pelaksanaan Ujian tersebut Dimulai c. Jenis-jenis soal yang dikeluarkan apakah sama dengan jenis soal Ujian Nasional dari semula pemerintah keluarkan d. Penerimaan Ijazah Paket C, Apakah sama dengan penerimaan Ijazah Ujian Nasional e. Mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan sebelum memulai Ujian Paket C apakah sama dengan Ujian Nasional
B. Kendala-kendala siswa sebelum mengikuti Ujian Paket C adalah : 1. Masalah biaya pendaftaran Ujian Paket C, yang masih dipungut biaya oleh pemerintah 2. Informasi Ujian Paket C yang belum pasti 3. Soal-soal Ujian Paket C yang sulit 4. Sulitnya memasuki Ijazah Paket C di Perguruan Tinggi 5. Sulitnya melamar pekerjaan bagi yang memiliki ijazah Paket C 6. Kredibilitas ijzah Paket C selalu dianggap remeh oleh pemerintah
4. Penentuan Informan Menurut Spradly dan Faisal (1990) informan harus memiliki beberapa kriteria yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
24
1. Subyek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu kegiatan atau medan aktifitas yang menjadi sasaran atau perhatian penelitian dan ini biasanya ditandai oleh kemampuan memberikan informasi di luar kepala tentang sesuatu yang ditanyakan. Subyek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan kegiatan yang menjadi sasaran atau penelitian. 2. Subyek mempunyai cukup banyak waktu untuk dimantai informasi. 3. Subyek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau dikemas telebih dahulu dan mereka relatif masih lugu dalam memberikan informasi.
Sedangkan dalam penelitian ini jumlah informan yang tidak lulus dalam ujian Nasional (UN) di SMA Gajah Mada Kec. Way Halim sebanyak 4 siswa. Untuk memperoleh informasi yang diharapkan, peneliti terlebih dahulu menentukan informan yang akan dimintai informasinya. siswa sebagai informan yang dilakukan secara purposive sampling di mana pemilihan informan dipilih secara sengaja berdasarkan beberapa kriteria yang telah ditentukan. Adapun cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi adalah dengan cara mengunjungin siswa SMA Gajah Mada kerumah masing-masing yang tidak lulus dalam Ujian Nasional dan mengikuti Ujian Paket C.
5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara Mendalam
25
Teknik
ini
digunakan
untuk
mengumpulkan
data
primer
dengan
mewawancarai sumber-sumber data dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian mengaharapkan akan memperoleh data yang terperinci dan gambaran yang lebih jelas mengenai Upaya Siswa Dalam Mengikuti Pelaksanaan Program Ujian Paket C.
b. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung dengan pencatatan secara seksama dan teliti. Metode Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung dengan pencatatan sistematis terhadap obyek penelitian, dengan demikian akan memperoleh kejelasan yang benar dan realistis. Teknik Observasi berguna untuk menjelaskan dan menerima gejala yang terjadi, dimaksudkan untuk mengumpulkan data secara selektif sesuai dengan pandangan peneliti. Dengan metode ini, peneliti melibatkan diri pada situasi sosial.
c. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mencari atau mengumpulkan Data-data sekunder yang berhubungan dengan masalah dalam penelitian yang kaitannya untuk melengkapi data primer, dengan cara mempelajari sumber-sumber data, mencatat dokumen atau arsiparsip yang ada di lokasi penelitian.
26
6. Analisa Data Menurut Nazir (1988 : 419) mengartikan analisa data sebagai kegiatan mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data, sehingga mudah untuk dibaca. Langkah-langkah analisa data dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Reduksi data ( pemilihan). Reduksi data sebagai
proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada
penyederhanan, pengabstrakan dan transformasi dari data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menjamin, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan dengan cara yang sederhana sehingga dapat disimpulkan dan diversifikasikan. Cara yang dipakai dalam reduksi data dapat melalui seleksi yang ketat melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan ke dalam pola yang lebih luas.
b. Penyajian data (sekumpulan informasi). Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pegambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan pada data kualitatif adalah bentuk teks naratif (peristiwa-peristiwa yang ditampilkan secara berurutan). Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, dikumpulkan untuk diambil kesimpulankesimpulan, sehingga biasa disajikan dalam bentuk narasi deskripsif.
27
c. Mengambil kesimpulan dan versifikasi (mencari arti benda-benda, mencatat) Penelitian berusaha untuk mencari benda-benda, mencatat keteraturan, polapola penjelasan, Konfigurasi-konfigurasi dan alur sebab akibat serta proposisi. Kesimpulan divertifikasikan selama penelitian berlangsung. Makna-makna yang muncul dari data yang diuji kebenarannya, kekokohan dan kecocokannya sehingga akan diperoleh kesimpulan kegunaanya.
yang
jelas kebenarannya
dan
28
BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
A. Sejarah Berdirinya SMA Gajah Mada
Sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, maka berdasarkan hal tersebut Yayasan Pandidikan Gajah Mada ikut berperan dan bertanggung jawab dalam usaha mencapai tujuan Pendidikan Nasinal tersebut. Yayasan Pendidikan Gajah Mada adalah merupakan suatu lembaga sosial non pemerintah yang mengelola, khususnya bidang pendidikan. Dan Yayasan Gajah Mada saat ini telah mengolah tiga sekolah yaitu : a) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Gajah Mada b) Sekolah Menengah Atas (SMA) Gajah Mada c) Sekolah Menengah Ekonomi (SMEA) Gajah Mada
Pendiri Yayasan Pendidikan Gajah Mada Pada awalnya Yayasan pendidikan gajah mada didirikan oleh : a) H. Kuryani
29
b) Mattjik. Al c) Hj. Salamah Dengan susunan kepengurusan sebagai berikut : a) Ketua
: H. Kuryani
b) Sekretaris
: Mattjik. Al
c) Bendahara
: Hj. Salamah
d) Pembantu Sekretaris
: Mukrimah, S.H.
e) Pembantu Bendahara : Jaliansyah Sehubungan dengan berpulangnya kerahmatulloh ketua Yayasan Pendidikan Gajah Mada (YPGM) Bapak Mattjik. AL pada bulan Mei 2008 maka setelah diadakan rapat pengurus terhitung sejak bulan November 2009, pengurus Yayasan Pendidikan Gajah Mada sebagai berikut : a) Pembina
: Hi. Kuryani
b) Pengawas
: Dharma Saputra, S.H., M.H
c) Ketua
: Hj. Salamah
d) Sekretaris
: Hi. Yulhazmir
e) Pembantu Sekretaris
: Mukriman, S.H
f) Bendahara
: Arvan Saputra, S.H
g) Pembantu Bendahara : Jaliansyah Yayasan Pendidikan Gajah Mada Didirikan pada tanggal 19 Mei 1983, dengan Akte Notaries No : 72.1983, untuk pertama kali Yayasan Pendidikan Gajah Mada telah memulai penyelenggaraan proses belajar mengajar pada tahun ajaran 1983/1984 dengan izin operasional : SMP Nomor : A3 7442.a / R/ 1986 tanggal 12 Agustus 1986
30
SMA Nomor : A3 7442 / I.12 / R / 1986 Pada tahun 1987 Yayasan Gajah Mada mendirikan sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Gajah Mada dengan surat keputusan Mentri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor : 411 / I. 12 B I / 4 / 1990. Setelah beberapa tahun berlangsung proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan sejak berdirinya tahun 1983 jenjang status sekolah dari status TERDAFTAR berubah kejenjang status DIAKUI.
SMP Gajah Mada menjadi status DIAKUI sejak tahun 1988 dengan surat keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kantor wilayah Lampung No : 10997 / I 12 / 1998.
SMA Gajah Mada menjadi status DIAKUI sejak tahun 1989 dengan surat keputusan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kantor wilayah Propinsi Lampung No : 001 / C / kep / I / 1989. Pada tahun 1992 SMA Gajah Mada menjadi status DISAMAKAN.
Pada tahun 1990 SMEA Gajah Mada menjadi status DIAKUI dengan surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No : 349 / C / kep / I / 1990.
Pada tahun 2006 tepatnya pada tanggal 6 November 2006 berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Lampung ditepatkan bahwa SMA Gajah Mada Bandar Lampung memperoleh akreditasi dengan peringkat “B”, dengan Nomor Surat 09.C / BASPROP / LAP /2006.
31
Kepala Sekolah Pertama : SMP Gajah Mada
: I. N. Adi jaya
SMA Gajah Mada
: Drs. Fakhi Wiraatmaja
SMEA Gajah Mada : Drs. Ragil Sukadis Kepala Sekolah Kedua: SMP Gajah Mada
: I. N. Adi jaya
SMA Gajah Mada
: Drs. Djamhari Rahardi
SMEA Gajah Mada
: Drs. Ragil Sukadis
Kepala Sekolah Ketiga : SMP Gajah Mada
: Drs. Djamhari Rahardi
SMA Gajah Mada
: Drs. Tugiman Elfian
SMEA Gajah Mada
: Drs. Ragil Sukadis
Kepala Sekolah Keempat : SLTP Gajah Mada
: Drs. Sularno
SMU Gajah Mada
: Drs. Djamhari Rahardi
SMK Gajah Mada
: Drs. Ragil Sukadis
Kepala Sekolah Kelima : SLTP Gajah Mada
: Ibnu Munzir, S.Pi
SMU Gajah Mada
: Drs. Djamhari Rahardi
SMK Gajah Mada
: Drs. Ragil Sukadis
Kepala Sekolah Keenam : SMP Gajah Mada
: Ibnu Munzir, B.A
SMA Gajah Mada
: Drs. Djamhari Rahardi
SMEA Gajah Mada
: Maryadi Saputra, S.e.,M.M
32
Kepala Sekolah Ketujuh : SMP Gajah Mada
: Ibnu Munzir, S.Pd.I
SMA Gajah Mada
: Drs. Tugiman Elfian
SMEA Gajah Mada
: Maryadi Saputra, S.e.,M.M
B.
Dasar Diselenggarakan Pendidikan di SMA Gajah Mada
Hal yang mendasari diselenggarakannya pendidikan di SMA Gajah Mada adalah : Pendidikan Nasional berakar kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengamanatkan upaya mencerdaskan
kehidupan
bangsa
agar
pemerintah
mengusahakan
dan
menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan UndangUndang. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan No : A3. 7442 / I. 12 / R / 1986 / Tanggal 8 Desember 1986. Tentang SMP, SMA, SMEA. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga masyarakat dan pemerintah.
C. Visi dan Misi Gajah Mada 1. Visi Visi dari gajah mada adalah : menjadikan SMA Gajah Mada sekolah yang Baik, Bermutu Berprestasi dan Berimtaq 2. Misi Misi dari gajah mada adalah : a) Meningkatkan Iman dan Taqwa terhadap tuhan yang maha Esa
33
b) Meningkatkan Profesional Guru dan Karyawan c) Meningkatkan mutu dan prestasi Hasil belajar / Ujian Nasinal d) Meningkatkan kemampuan Pengembangan Diri / Ekstra Kurikuler e) Meningkatkan Peran serta masyarakat dalam mewujudkan pendidikan.
A. Keadaan Tenaga Pengajar di Gajah Mada SMA Gajah Mada secara keseluruhan memiliki tenaga pengajar sebanyak 52 orang terdiri dari 30 orang guru tetap yayasan. Berikut Tabel Keadaan Guru SMA Gajah Mada No
Bidang Studi Mata
Guru yang ada
Pelajaran
Keterangan Tenaga Rangkap Mengajar
1
Pendidikan agama islam
3
GTY = 2 orang
2
Pendidikan kewarganegaraan
3
GTY = 3orang
3
Bahasa Indonesia
4
GTY = 3 orang
4
Bahasa Inggris
4
GTY = 2 orang
5
Matematika
5
GTY = 2 orang
6
Fisika
3
GTY = 1 orang
7
Kimia
4
GTY = 3 orang
8
Biologi
3
GTY = 3 orang
9
Ekonomi
4
GTY = 2 orang
10
Geografi
2
GTY = 1 orang
11
Sosiologi
3
GTY = 1 orang
12
Sejarah
2
GTY = 2 orang
34
13
Penjaskes Orkes
3
GTY = 2 orang
14
Seni Budaya
3
GTY = 0
15
TIK
3
GTY = 2 orang
16
Mulok
3
GTY = 2 orang
17
Pengembangan Diri
4
GTY = 2 orang
18
BP/BK
4
GTY = 2 orang
Guru tetap yang ada di Gajah Mada merupakan guru yang setiap harinya mengajar di SMA Gajah Mada . adanya guru disekolah memberikan keuntungan tersendiri bagi sekolah, sebab guru itu akan konsisten untuk mengembangkan pendidikan disekolah.
Berdasarkan data tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa tenaga pengajar di sekolah ini sudah mencukupi sesuai dengan jumlah siswa yang ada, sehingga sekolah ini tidak mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar.
B. Keadaan Fasilitas Gedung di SMA Gajah Mada
Tabel Sarana dan Prasarana di SMA Gajah Mada No
Jenis Ruang
Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Ruang kepala sekolah Ruang Dinas Kepala Sekolah Ruang Guru Ruang TU Ruang BK Ruang Praktek Komputer Ruang Laboratorium Ruang Osis Ruang perpustakaan Gudang
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Rata-rata Penggunaan Setiap Minggu (Satuan Jam 45 Menit)
6 Hari 3 Hari
35
11 12 13 14 15 16 17 18 19
Ruang UKS Ruang Koperasi Ruang Mussholla Ruang Dinas TU Ruang Kelas KM/Wc Guru KM/Wc Murid Ruang Serba Guna Ruang Penjaga
1 1 1 1 25 2 2 1 1
Sumber SMA Gajah Mada Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa di SMA Gajah Mada ditinjau dari sarana fisik yang tersedia sudah memadai karena semua sarana fisik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar sudah tersedia.
E. Keadaan Siswa SMA Gajah Mada Jumlah siswa di SMA Gajah Mada pada 2007 adalah sebagai berikut :
Berikut Tabel Jumlah Siswa Kelas 1 Dan Kelas 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kelas X X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 Jumlah
Jumlah 42 41 41 40 41 41 41 39 43 369
Kelas XI XI IPA 1 XI IPA 2 XI 1PA 3 XI IPA 4 XI IPA 5 XI IPA 6 XI IPA 7 XI IPA 8 XI IPA 9
Jumlah 39 39 39 39 42 39 41 39 41 358
36
Berikut Tabel Jumlah Siswa Kelas 3 No 1 2 3 4 5 6 7
Kelas XII IPA 1 XII IPA 2 XII IPA 3 XII 1PS 1 XII IPS 2 XII IPS 3 XII IPS 4 Jumlah
Jumlah 38 40 40 36 35 34 35 258
Dari semua jumlah siswa yang ada, semuanya merupakan peserta didik berasal dari lingkungan SMA Gajah Mada, dan wilayah sekitarnya bahkan ada yang berasal dari kabupaten lain tertarik untuk mengikuti pendidikan SMA Gajah Mada, sehingga siswa-siswa yang bersekolah di SMA Gajah Mada berasal dari berbagai wilayah di Propinsi Lampung. Siswa yang berasal dari luar daerah Way Halim biasanya tinggal di kosan.
37
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil wawancara mendalam dengan informan yang telah dikumpulkan dan diolah secara sistematis dan menurut tata aturan yang ditetapkan dalam metode penelitian. Setelah diadakan penelitian terhadap 4 orang siswa SMA Gajah Mada yang telah lulus pada Ujian Nasonal dan telah mengikuti Ujian Paket C, terdiri dari 2 orang dari Jurusan IPS dan 2 orang dari Jurusan IPA. Berikut bini akan digambarkan hasil penelitian yang menunjukkan Profil Informan, kemudian pembahasan mengenai Upaya siswa yang tidak lulus Ujian Nasional tentang pelaksanaan Ujian Paket C.
A. Empat Orang Siswa SMA Gajah Mada Yang Tidak Lulus 1. Profil Informan Putri
Informan yang bernama Putri, Putri lahir di Bandar lampung pada tanggal 21 Semptember 1990. Putri adalah anak ketiga dari lima saudara. Saat ini Putri usinya 19 Tahun Kondisi perekonomian putri sederhana orang tuanya bekerja Wiraswasta . pada umur 6 Tahun putri mulai mengenyam pendidikan Sekolah
38
Dasar. Yang bertempatan di Sekolah Dasar 1 Suka Menanti Tanjung Karang dan putri mendapatkan rengking sepuluh besar di kelasnya. Kemudian pada saat Putri akan naik ke kelas dua Putri pindah sekolah, di Sekolah Dasar Negeri 1 Way Kandis sampai melanjut ke kelas enam kemudian sampai dengan kelulusan Ujian Nasional pada tahun 2004.
Setelah itu Putri melanjutkan ke Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), pada tahun ajaran 2004 yang berlokasi di SMP Pangudi Luhur dari mulai kelas satu sampai dengan naik kelas tiga SMP Putri selalu mendapatkan Rengking Sepuluh Besar dikelasnya. Pada saat Putri menempu Ujian Nasional putri dinyatakan Lulus Ujian Nasional pada Tahun 2006.
Kemudian putri melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) Gajah Mada Way Halim pada Tahun Ajaran 2006. mulai dari kelas satu SMA sampai dengan kelas tiga SMA. Putri selalu mendapatkan Rengking Sepuluh Besar di kelasnya.
Sewaktu bersekolah di SMA Gajah Mada putri mengambil jurusan IPS. Selama duduk di kelas tiga Putri mengikuti tambahan pelajaran yang ada di sekolah. Dalam hal ini sekolah bekerjasama dengan salah satu lembaga bimbingan belajar yang ada di Gajah Mada. Putri mengetahui adanya standar kelulusan melalui sekolah.
Pada
menginformasikan
saat
upacara
kepada
hari
seluruh
senin siswa.
berlangsung, Sehingga
pihak
Siswa-siswa
sekolah dapat
mempersiapkan diri sebelum Ujian Nasional berlangsung. Putri sendiri merasa cukup berat dengan naiknya standar kelulusan, karena hal tersebut menjadi beban mental bagi siswa. Siswa akan selalu dibayangi perasaan takut tidak lulus ujian.
39
“Pada saat ujian berlangsung” saya sedikit merasa tegang karena saya takut tidak lulus Ujian Nasional. karena pada tahun ajaran 2007 standar kelulusan dinaikkan menjadi 4,5 untuk setiap mata pelajaran yang diujikan dan 4,25 untuk Rata-rata seluruh mata pelajaran .
Pada saat pengumuman kelulusan, Putri dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional karena nilai mata pelajaran Putri tidak memenuhi standar kelulusan, untuk mata pelajaran Matematika Putri mendapatkan nilai 2,57. Pada saat mengetahui tidak lulus Ujian Nasinal putri merasa sedih dan malu. Putri takut memberitahukan hal tersebut kepada orang tuanya.
Orang tua Putri sendiri ikut merasa sedih karena tahu anaknya tidak lulus Ujian Nasional. Orang tua Putri tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa pasrah. Mereka menyerahkan sepenuhnya kepada Putri, karena menurut mereka Putri sudah berusaha untuk bisa lulus Ujian Nasional. Putri juga merasa malu dengan tetangga sekitar rumahnya dan teman-temannya karena teman-teman putri yang lulus Ujian Nasional. Putri merasa bingung harus berbuat apa setelah mengetahui tidak lulus Ujian Nasional. Putri hanya bisa menunggu apakah ada penyampaian informasi yang diberikan oleh pemerintah tentang nasib siswa-siswa yang tidak lulus Ujian Nasional.
2. Profil Informan Novita Informan selanjutnya bernama Novita Sari. Novita lahir Di tanjung karang 8 November 1990. Novita anak ke Tujuh dari enam saudara. saat ini Novita usia 19 Tahun. Kondisi perekonomian keluarga novita bisa dikatakan kurang mampu
40
karena ayah Novita tidak bekerja lagi. Pada umur 6 tahun Novita mengenyam Pendidikan Sekolah Dasar di Surabaya Kedaton. Mulai dari kelas 1 sampai kelas Enam pada saat Novita kelas empat SD Novita mendapatkan Rengking 4 di kelasnya. Novita lulus Ujian Nasional pada Tahun 2004.
Kemudian Novita melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun ajaran 2004 yang berlokasi di SMP Negeri 8 Kedaton. Dari kelas 1 SMP sampai dengan kelas tiga SMP. Novita lulus Ujian Nasional pada Tahun 2006, dan kemudian Novita melanjutkan sekolahnya, ke Sekolah Menengah Atas yang berolaksi di SMA Gajah Mada Way Halim pada Tahun Ajaran 2006. Novita masuk di Sekolah SMA Hajah Mada mulai dari kelas satu hingga ke kelas tiga.
Pada waktu kelas Tiga semester 1, Novita mendapatkan rengking 5 di kelasnya, siswi yang mengambil jurusan IPA ini juga aktif dalam kegiatan Ekstra Kurikuler keagamaan yang ada di sekolahnya.
Novita mengetahui adanya standar kelulusan melalui guru dan kepala sekolah pada waktu upacara berlangsung. Dalam menghadapi Ujian Nasional Novita mempunyai target mendapatkan nilai Rata-rata Tujuh. Naiknya standar kelulusan menurut Novita adalah sebuah kebijakan pemerintah yang harus dihadapi seluruh siswa meskipun cukup dirasa berat dan merasa terbebani. Dalam mempersiapkan diri sebelum Ujian Nasional berlangsung, Novita juga mengikuti pelajaran tambahan yang diberikan oleh sekolah yaitu selama semester 2.
41
Pada saat pengumuman kelulusan novita dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional karena nilai mata pelajaran yang diujikan tidak memenuhi standar kelulusan. Novita mendapatkan nilai 2,46 untuk mata pelajaran Matematika. Saat mengetahui bahwa tidak lulus Ujian Nasional Novita merasa sedih dan bingung harus berbuat apa. Orang tua Novita juga merasa stress karena tahu anaknya tidak lulus Ujian Nasional. Teman-teman dan tetangga Novita juga merasa kaget dan tidak percaya karena disekolah Novita mendapatkan rengking dan Novita dinilai cukup pintar.
Sebelum pengumuman kelulusan Novita juga sudah mendapatkan Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan pada salah satu lembaga pendidikan komputer yang berada di Way Halim. Tetapi beasiswa tersebut akhirnya dibatalkan karena pada waktu itu belum ada kejelasan bagi siswa yang tidak lulus Ujian Nasional. Dengan dibatalkannya beasiswa tersebut. Novita merasa sedih karena sudah membiarkan kesempatan yang ada.
3. Profil Informan Maryana Informan ini di Wawancarai oleh Maryana. Maryana lahir di Tanjung Karang 27 September 1989. Maryana anak pertama dari dua saudara saat ini umur Maryana 21 Tahun kondisi perekonomian Maryana sangat sederhana, ayah Maryana hanyalah seorang pekerja Wiraswasta. Maryana mulai masuk Sekolah Dasar Negeri 2 Surabaya Kedaton pada umur 6 Tahun. Maryana lulus Ujian Sekolah Dasar pada Tahun 2000.
42
Kemudian melanjutkan sekolahnya pada Tahun Ajaran 2000, Di SMP Negeri 8 Kedaton dari kelas 1 SMP sampai dengan kelas 3 SMP Maryana lulus Ujan Nasional. Maryana lulus Ujian Nasional pada Tahun 2002 tetapi karena faktor Ekonomi Maryana tidak mendukung Akhirnya Maryana untuk selama satu Tahun Maryana tidak dapat melanjutkan sekolahnya. Dikarenakan orang tua Maryana belum mendapatkan biaya untuk Maryana melanjutkan sekolahnya.
Tetapi pada tahun 2006 Akhirnya Maryana dapat melanjutkan sekolahya di SMA Gajah Mada Way Halim. Dari kelas 1 SMA hingga kelas 3 SMA. Pada saat Maryana mengetahui adanya standar kelulusan melalui guru dan kepada sekolah pada waktu upacara berlangsung. Guru juga sering memberitahukan kepada Murid-murid ketika ingin mengajar Hal tersebut cukup memotivasi siswa agar mempersiapkan diri sebelum Ujian Nasional berlangsung. Maryana yang mengambil jurusan IPA ini juga mengikuti pelajaran tambahan yang diadakan dua kali dalam seminggu oleh sekolahnya yang dimulai dari semester 2.
Menurut Maryana standar nilai kelulusan Ujian Nasional adalah batasan nilai yang harus dicapai oleh setiap siswa agar dapat dikatakan lulus atau tidak, artinya jika siswa tersebut nilainya mencapai batas nilai yang telah ditetapkan, maka siswa tersebut dapat dikatakan Lulus dan sebaliknya jika siswa tersebut tidak mampu mencapai nilai yang telah ditetapkan maka siswa tersebut dapat dikatakan tidak lulus Ujian Nasional. Pada saat pengumuman kelulusan, Maryana dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional karena salah satu nilai mata pelajaran Maryana tidak memenuhi standar kelulusan, pada mata pelajaran Bahasa Inggris Maryana mendapatkan nilai 3,66.
43
Pada saat mengetahui tidak lulus Ujian Nasional. Maryana merasa sangat sedih dan kecewa. Awalnya Maryana sangat berat untuk memberitahukan kepada orang tuanya bahwa dia tidak lulus Ujian Nasional. Tetapi akhirnya Maryana memberanikan diri untuk memberitahukan kepada orang tuanya, karena cepat atau lambat orang tuanya pasti akan mengetahui. Setelah mengetahui anaknya tidak lulus Ujian Nasional, orang tuanya merasa kecewa tetapi tidak menyalahkan karena mereka tahu bahwa Maryana sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa lulus Ujian Nasional. Selain itu Maryana juga tidak berani ke luar rumah dia merasa malu dengan teman-teman dan tetangganya. Maryana ke luar rumah setelah orang tuanya menasehatinya bahwa dia harus menghadapi segala apapun yang terjadi.
4. Profil Informan Indra Informan keempat ini diWawancarai oleh Indra. Indra lahir di Seputi Rahman pada tanggal 13 Mei 1990. Indra anak ke tiga dari lima bersaudara saat ini umur Indra 19 tahun. Kondisi perekonomian Indra sederhana ayah indra adalah seorang petani di Desa Seputi Rahman. Indra mulai sekolah pada umur 6 Tahun disekolah Dasar 1 Rutiharjo dari kelas satu sampai dengan kelas empat. Kemudian Indra melanjutkan sekolahnya di Sekolah Dasar 1 Rahmat Dewa dari kelas lima sampai dengan kelas Enam dan lulus Sekolah Dasar pada tahun 2003.
Kemudian melanjutkan sekolahnya, di Sekolah Menengah Pertama PGRI Seputih Rahman pada Tahun 2003. Dari kelas Satu sampai dengan kelas Tiga hingga Lulus Ujian Nasional pada Tahun 2005. Kemudian Indra melanjutkan sekolahnya
44
diSekolah Menengah Atas Gajah Mada Way Halim pada Tahun 2005. dari kelas satu sampai dengan menempuh Ujian Nasional.
Indra mengetahui naiknya standar kelulusan dari 4,25 menjadi 4,5 untuk setiap Mata Pelajaran melalui sekolah. Berarti siswa dapat dikatakan lulus apabila nilai yang telah dicapai dalam Ujian Nasional untuk setiap Mata Pelajaran yang di Ujikan mencapai batas standar nilai yang ditetapkan oleh pemerintah. Kepala sekolah menginformasikan hal tersebut pada waktu upacara berlangsung. Sehingga para siswa dapat langsung mengetahui dengan jelas. Selain itu, ketika mengajar di kelas para guru juga menginformasikan. Hal tersebut dilakukan agar para siswa yang akan mengikuti, Ujian Nasional termotivasi untuk belajar dengan giat dan dapat lulus Ujian Nasional.
Agar bisa lulus Ujian Nasional, Indra juga mengikuti tambahan belajar yang diselenggarakan di Sekolahnya. Pelajaran tambahan itu cukup membantu Indra terutama materi pelajaran kelas satu dan kelas dua yang diberikan. Karena dapat membantu mengingat pelajaran yang sudah lewat pada waktu tambahan pelajaran para siswa juga dilatih untuk menjawab soal-soal Ujian Nasional tahun sebelumnya karena biasanya ada beberapa soal yang sama dengan ujian sebelumnya. Para siswa sangat senang karena mereka mempunyai bekal sebelum ujian berlangsung, Indra juga sering mengulang pelajaran yang telah diberikan disekolah pada waktu dirumah.
45
Pada waktu pengumuman kelulusan Indra dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional karena nilai satu mata pelajaran tidak memenuhi standar kelulusan. Indra mendapatkan nilai 2,56 untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Indra merasa sedih karena dia tidak mendapatkan ijazah dan tidak bisa berlangsung mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri. Pada hal Indra sudah belajar semaksimal mungkin itu dibuktikan dengan mendapatkan nilai delapan untuk dua mata pelajaran lain yang diujikan. Orang tuanya juga tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak menyalahkan Indra mereka hanya pasrah dengan hasil yang sudah didapat oleh Indra.
B. Upaya siswa dalam mengikuti pelaksanaan program Ujian Paket C a. Informan Putri dalam mencari Informasi pelaksanaan Ujian Paket C hari, tanggal, dan waktu : Pada saat Putri mengetahui bahwa dirinya dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional. Putri segera mencari informasi apakah pemerintah memberikan kesempatan kedua bagi siswa-siswa yang tidak lulus Ujian Nasional karena Putri mengetahui bahwa pada tahun ini pemerintah tidak memberikan ujian susulan bagi mereka yang dinyatakan tidak lulus pada saat Ujian Nasional .Putri mendapatkan informasi mengenai Ujian Paket C melalui siaran di TV, informasi tersebut mengumumkan kepada para peserta yang tidak lulus Ujian Nasional dapat segera mengikuti Ujian Paket C pada : hari (senin-selasa), tanggal (29-30), pukul (07-00) WIB.
b. Informan Novita dalam mencari Informasi pelaksanaan Ujian Paket C hari, tanggal, dan waktu :
46
Pada saat Novita mengetahui bahwa dirinya dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional berlangsung adalah mencari Informasi bagaimana nasib dirinya selanjutnya . Novita sering datang ke Sekolah untuk mencari informasi bagaimana kelanjuttan bagi Siswa-siswa yang tidak lulus Ujian Nasional karena informasi yang dibutuhkan sangat membantu Novita . informasi selanjutnya didapat melalui TV informasi tersebut memberitahukan bahwa Ujian Paket C akan dilaksanakan pada : hari (senin-selasa), tanggal (29-30), pukul (07-00) WIB.
c. Informan Maryana dalam mencari Informasi pelaksanaan Ujian Paket C hari, tanggal, dan waktu : Maryana merupakan salah satu siswi yang termasuk tidak lulus Ujian Nasional. Setelah Maryana mengetahui tidak lulus ujian , Maryana segera mencari informasi di Sekolah dan juga mencari tahu informasi melalui TV. Akhirnya pemerintah memberitahukan bahwa Ujian Paket C dilaksanakan pada : hari (senin-selasa), tanggal (29-30), pukul (07-00) WIB.
d. Informan Indra dalam mencari Informasi pelaksanaan Ujian Paket C hari, tanggal, dan waktu : Indra mengetahui bahwa dirinya tidak lulus pada saat Ujian Nasional ketika pada saat upacara di Sekolahnya sedang berlangsung. Pada saat itu pihak sekolah menginformasikan kelulusan sekolah, begitu Maryana mengetahui bahwa dirinya tidak lulus Ujian Nasional, Maryana segera mencari informasi di
47
sekolahnya tersebut kapan pelaksanaan Ujian Paket C diadakan dan informasi kedua Maryana mencari tahu melalui Media Cetak dan TV.
a. Informan Putri dalam mencari informasi tempat pelaksanaan Ujian Paket C dimulai : Putri akan melaksanakan Ujian Paket C tersebut di Sekolah Putri sendiri yang berlokasi di Sekolah SMA Gajah Mada, Way Halim.
b. Informan Novita dalam mencari informasi tempat pelaksanaan Ujian Paket C dimulai : Menurut informasi yang didapat oleh Novita melalui pihak sekolah pelaksanaan Ujian Paket C akan dilaksanakan di Sekolah SMA Gajah Mada .
c. Informan Maryana dalam mencari informasi tempat pelaksanaan Ujian Paket C dimulai : Tempat pelaksanaan Ujian Paket C. pihak sekolah telah menentukan kepada siswa-siswa, bahwa Ujian Paket C akan dilaksanakan di SMA Gajah Mada
d. Informan Indra dalam mencari informasi tempat pelaksanaan Ujian Paket C dimulai : Pihak sekolah menetapkan kepada siswa-siswi yang mengikuti Ujian Paket C, maka pelaksanaan tersebut akan diadakan di Sekolah SMA Gajah Mada. Siswasiswi dapat datang ke Sekolah SMA Gajah Mada tersebut untuk mengikuti pelaksanaan Ujian Paket C.
48
a. Informan Putri dalam mencari informasi mengenai jenis-jenis Soal yang dikeluarkan dalam Ujian Paket C : Jenis-jenis soal yang dikeluarkan pada saat Ujian Paket C tahun 2007 adalah tiga Mata Pelajaran yaitu : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika. Jenis mata pelajaran yang dikeluarkan pada Ujian Paket C ini sama dengan mata pelajaran pada saat Ujian Nasional yang telah lewat.
b. Informan Novita dalam mencari informasi mengenai jenis-jenis soal yang dikeluarkan dalam Ujian Paket C : Jenis soal yang dikeluarkan pada Ujian Paket C adalah tiga Mata Pelajaran yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika. Soal-soal yang dikeluarkan pada Ujian Paket C tahun 2007 masih sama dengan tahun- tahun sebelumnya.
c.Informan Maryana dalam mencari informasi mengenai jenis-jenis soal yang dikeluarkan dalam Ujian Paket C : Informasi yang telah didapatkan melalui pihak sekolah mengenai jenis-jenis soal yang dikeluarkan adalah tiga Mata Pelajaran yaitu : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika
d. Informan Indra dalam mencari informasi mengenai jenis-jenis soal yang dikeluarkan dalam Ujian Paket C : Jenis-jenis soal yang dikeluarkan dalam Ujian Paket C adalah tiga Mata Pelajaran yaitu : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika
49
a. Informan Putri mencari informasi tentang jenis ijazah paket C apakah disamakan dengan ijazah Ujian Nasional : Jenis ijazah paket C telah dikredibilitaskan oleh pemerintah pada tahun 2007.pemerintah telah mengamatin dan menilai hasil dari nilai Ujian Paket C tersebut adalah murni dari masing-masing kemampuan siswa tersebut tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak lain.
b. Informan Novita mencari informasi tentang jenis ijazah paket C apakah disamakan dengan ijazah Ujian Nasional : Ijazah paket C pada tahun 2007 ini pemerintah telah mengkredibilitas ijazah tersebut. dikarenakan pemerintah menghargai kemampuan-kemampuan siswa dalam menjawab soal-soal Ujian Paket C tersebut juga upaya-upaya siswa dan semangat siswa yang tinggi untuk medapatkan ijazah paket C
c. Informan Maryana mencari informasi tentang jenis ijazah paket C apakah disamakan dengan ijazah Ujian Nasional : Mengenai jenis ijazah Paket C disamakan atau tidak dengan ijazah nasional Maryana tidak mengetahui dan tidak berupaya mencari informasi tersebut . karena untuk mendapatkan ijazah paket C saja Maryana sudah cukup puas .
d. Informan Indra mencari informasi tentang jenis ijazah paket C apakah disamakan dengan ijazah Ujian Nasional : Indra tidak mencari informasi tentang ijazah tersebut karena indra tidak terpikirkan mengenai ijazah paket C disamakan atau tidaknya
50
a. Informan Putri dalam mencari tahu biaya pendaftaran Ujian Paket C : Biaya yang harus dikeluarkan oleh Putri pada saat pendaftaran Ujian Paket C adalah sebesar Rp. 100.000.00 pendaftaran tersebut adalah melalui bagian Administrasi.
b. Informan Novita dalam mencaritahu biaya pendaftaran Ujian Paket C : Pada pendaftaran Ujian Paket C ini Novita harus mengeluarkan biaya sebesar Rp.100.000.00 sebagai peserta Ujian Paket C dikarenakan pemerintah telah menaikkan biaya pendaftaran Ujian Paket C tahun 2007 ini sebesar Rp. 100.000.00 yang semulanya hanya sebesar Rp. 50.000.00 pada tahun 2006.
c. Informan Maryana dalam mencaritahu biaya pendaftaran Ujian Paket C : Menurut Informasi yang didapatkan dari salah satu pihak sekolah Maryana, mengenai Ujian Paket C siswa yang akan mendaftarkan diri diwajibkan untuk membayar uang pendaftaran sebagai salah satu peserta Ujian Paket C sebesar Rp. 100.000.00
d. Informan Indra dalam mencaritahu biaya pendaftaran Ujian Paket C : Indra merupakan siswa yang tidak Lulus Ujian Nasional sehingga Indra mendaftarkan diri sebagai peserta Ujian Paket C. untuk menjadi salah satu peserta Ujian Paket C Indra harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 100.000.00 pada pihak bagian Administrasi sekolah Indra.
51
C. Kendala-Kendala Siswa Sebelum Mengikuti Ujian Paket C : a.
Informan Putri Dalam Mengenai Pendaftaran Ujian Paket C Pada saat Putri ingin mendaftar diri sebagai peserta Ujian Paket C, Putri sempat ingin mengundurkan diri sebagai peserta Ujian Paket C . Dikarenakan pemerintah memungut biaya Ujian Paket C yang cukup mahal dan Putri termasuk dalam salah satu siswa yang keberatan tentang masalah pemungutan biaya tersebut . tetapi mau tidak mau hanya dikarenakan Putri ingin mendapatkan ijazah dari peserta Ujian Nasional pada akhirnya Putri mendaftarkan diri. Putri berharap pemerintah mengurangi jumlah biaya pendaftaran Ujian Paket C yang cukup mahal
b. Informan Novita Dalam Mengenai Pendaftaran Ujian Paket C. Novita sangat keberatan mengenai biaya pendaftaran Ujian Paket C dari pemerintah. Dikarenakan tidak semua siswa mampu untuk membayar uang pendaftaran tersebut bahkan kebanyakan siswa dari keluarga yang kurang mampu termasuk Novita salah satu siswa yang dianggap kurang mampu. Dikarenakan pemerintah memungut biaya mengenai pendaftaran Ujian Paket C mau tidak mau siswa harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 100.000.00, sebaiknya pemerintah mentiadakan biaya pendaftaran tersebut memberikan keringanan bukan memperberat siswa yang ingin mengikuti Ujian Paket C.
c.
Informan Maryana Dalam Mengenai Pendaftaran Ujian Paket C. Maryana sangat sedih ketika pemerintah memungut biaya pendaftaran Ujian Paket C, Maryana tidak tega meminta uang kepada kedua orang tua dia yang
52
hanya berpenghasilan sedikit. Bagi mereka uang Rp. 100.000.00 sangat berat tetapi demi mendapatkan ijazah Maryana harus mengeluarkan. Pemerintah sebaiknya membantu siswa untuk Lulus Ujian Paket agar siswa tidak putus asa dan mempunyai kesempatan untuk masa depan dan mengurangi pengangguran, bukan dengan memungut biaya pendaftaran Ujian Paket C .
d. Informan Indra Dalam Mengenai Pendaftaran Ujian Paket C. Indra sangat keberatan permasalahan mengenai pendaftaran Ujian Paket C cukup lumayan mahal sebaiknya pemerintah mengurangi biaya pendaftaran Ujian Paklet C Rp. 100.000.00 menjadi Rp. 50.000.00 lebih baik lagi jika pemerintah Tidak memungut biaya pendaftaran Ujian Paket C sama sekali. .
53
a. Informan Putri Mengenai Informasi Ujian Paket C Yang Belum Pasti Putri berharap pemerintah tidak perlu berlama-lama mengeluarkan informasi mengenai pelaksanaan Ujian Paket C karena Putri merasakan bagaimana lama sekali menunggu kabar kepastian iya atau tidak pemerintah melaksanakan Ujian Paket C.mendengarkan informasi-informasi yang belum pasti mengenai kapan pemerintah akan mengeluarkan informasi mengenai Ijazah Paket C.
b. Informan Novita Mengenai Informasi Ujian Paket C Yang Belum Pasti Sulit sekali Novita mencari Informasi pelaksanaan Ujian Paket C mencari tahu berbagai macam cara mulai dari Pihak Sekolah, Media Cetak, hingga TV. Tetapi Informasi mengenai pelaksanaan Ujian Paket C tersebut belum juga dikeluarkan oleh pemerintah sebaiknya pemerintah langsung segera menetapkan tanggal, hari, dan waktu. Kapan pelaksanaan Ujian Paket C tersebut dimulai sehingga siswa-siswa termasuk Novita tidak perlu menunggu waktu yang cukup lama.
c. Informan Maryana Mengenai Informasi Ujian Paket C Yang Belum Pasti Maryana tidak bisa berbuat apa-apa dan belum bisa memastikan nasib dirinya harus kemana, dikarenakan Maryana hanya bisa menunggu Informasi pelaksanaan Ujian Paket C. Dia hanya tergantung kepada Ujian Paket C yang bisa membuat nasib Mayana berubah. Tetapi yang membuat Maryana terhambat adalah belum dikeluarkan Informasi Ujian Paket C oleh pemeintah.
54
d. Informan Indra Mengenai Informasi Ujian Paket C Yang Belum Pasti Indra belum bisa memastikan Ujian Paket C kapan dilaksanakan karena indra merasa pemerintah tidak memperdulikan nasib-nasib siswa yang tidak lulus Ujian Nasional . Indra berharap secepat mungkin pemerintah mengeluarkan Informasi mengenai Ujian Paket C
55
a. Informan Putri Mengenai Soal-soal Ujian Paket C Yang Sulit. Putri kesulitan untuk mencari bahan-bahan yang akan dipelajari. Mengenai soal Ujian Paket C yang akan dikeluarkan oleh pemerintah. Puteri berharap tidak terlalu sulit, karena pada tahun 2005 kebanyakan siswa merasa sulit untuk menjawab soal-soal ujian. Soal Ujian Paket C banyak yang dikeluarkan pada tahun 2005 oleh pemerintah adalah khusus kelas 1 SMA pada semester 1 yang kemungkinan banyak siswa yang sudah lupa pada pelajaran tersebut karena sudah lama, maka dari itu siswa merasa kesulitan. b. Informan Novita Mengenai Soal-soal Ujian Paket C Yang Sulit. Novita berharap pemerintah mengeluarkan Ujian Paket C tidak terlalu sulit, karena Novita beranggap pemerintah tidak adil. Novita berharap pada saat Ujian Paket C berlangsung soal-soal yang dikeluarkan tidak sulit sama dengan pada saat Ujian Nasional yang sudah lewat. c. Informan Maryana Mengenai Soal-soal Ujian Paket C Yang Sulit Maryana merasa tegang belum dia melaksanakan Ujian Paket C dia tidak tahu harus mempelajari apa. Ujian Nasional dengan Ujian Paket C sangatlah berbeda sedikit banyak yang Maryana pelajari sewaktu sekolah dahulu pelajaran-pelajaranyang jarang dikeluarkan cara pengisian soal juga berbeda pada saat pelaksanaan Ujian Nasional. Materi-materi yang sudah cukup lama pada saat kelas 1 dan pada sat kelas 2 dikeluarkan lagi pada Ujian Paket C saat ini d. Informan Indra Mengenai Soal-soal Ujian Paket C Yang Sulit Indra hanya bisa pasrah karena masalah soal-soal Ujian Paket C yang dikeluarkan oleh pemerintah cukup sulit dari pada saat Ujian Nasional kemari
56
a. Informan Indra Mengenai Sulitnya Memasukki Ijazah Paket C di Perguruan Tinggi Pada saat Putri telah menerima ijzah paket C Putri mendaftarkan diri sebagai salah satu mahasiswi di Universitas Lmpung, Tetapi kendala yang dihadapi oleh Putri adalah Putri hanya memiliki ijazah paket C. Universitas Lampung banyak sekali memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada Putri yang intinya Universitas Lampung sulit menerima Putri dan kalaupun Putri dapat diterima. Putri dibedakan dengan mahasiswa-mahasiswa yang memiliki ijazah nasional. b. Informan Novita Mengenai Sulitnya Memasukki Ijazah Paket C di Perguruan Tinggi Novita ingin sekali melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri walaupun t tidak Universitan Swasta tersebut tidak dapat menerima siswa yang memiliki ijazah paket C. Mereka menganggap bahwa siswa yang memiliki ijazah paket C tidak menjamin untuk dapat lulus menjadi sarjana. c. Informan Maryana Mengenai Sulitnya Memasukki Ijazah Paket C di Perguruan Tinggi Maryana mungkin tidak dapat berharap memasukki ijazah di Perguruan Tinggi karena Maryana yakin sulitnya memasukki ijazah paket C tersebut, disamping banyak pertimbangan-pertimbangan di Universitas tersebut, Maryana juga merasa malu yang hanya memiliki ijazah paket C. Setiap Universitas kebanyakan menerima siswa yang tidak memiliki ijazah paket C d. Informan Indra Mengenai Sulitnya Memasukki Ijzah Paket C di Perguruan Tinggi
57
Indra tidak ingin berniat untuk meneruskan ke Perguruan Tinggi karena menurut Indra untuk dapat menerima ijazah paket C saja Indra sudah cukup sulit apa lagi mendaftarkan ke Perguruan Tinggi pasti sangat sulit lagi dan mungkin menurut Indra Universitas tersebut tidak mau menerima siswa yang hanya memiliki ijazah paket C
58
a. Informan Putri Mengenai Sulitnya Melamar Pekerjaan Bagi Yang Memiliki Ijazah Paket C Putri merasa terbebankan mengenai ijazah paket C yang Putri miliki karena Putri merasa kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan diberbagai instansi yang pernah putri masukkin lamaran pekerjaan, kebanyakan menolak dan mengabaikan lamaran yang Putri ajukan. Kebanyakan tempat-tempat yang Putri masukkan pekerjaan menganggap tidak dapat menjamin untuk dapat bekerja dan memandang sebelah mata mengenai ijazah yang Putri terima b. Informan Novita Mengenai Sulitnya Melamar Pekerjaan Bagi Yang Memiliki Ijazah Paket C Novita merasa pemerintah sangat membedakan sekali mengenai ijazah formal dan nonformal. Novita baru sadar bagaimana sulitnya mendapatkan pekerjaan dan hanya memiliki ijazah paket C. Novita berpikir untuk mendapatkan pekerjaan saja sudah sulit dan dipandang remeh oleh pemerintah dan tempat yang menyediakan lowongan pekerjaan. Jika ada lowongan pekerjaan sekalipun, tempat lowongan pekerjaan tersebut hanya dapat menerima seseorang yang memiliki ijazah formal bukan non formal. Perbedaan ini yang membuat Novita merasa c ukup kecewa c. Informan Maryana Mengenai Sulitnya Melamar Pekerjaan Bagi Yang Memiliki Ijazah Paket C Maryana ingin sekali mendaftarkan diri menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetapi sangat sulit sekali, untuk mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi saja sangat sulit dan butuh pertimbangan-pertimbangan lain apa lagi mendaftarkan diri sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Maryana
59
berharap Sebaiknya pemerintah tidak memandang dari sudut ijazah saja, pemerintah juga sebaiknya memandang dari segi keahlian dan pengetahuan lainnya belum tentu seseorang atau siswa yang memiliki ijazah paket C tidak memiliki keahlian dan pengetahuan. d. Informan Indra Mengenai Sulitnya Melamar Pekerjaan Bagi Yang Memiliki Ijzah Paket C Berbagai tempat yang menyediakan lapangan pekerjaan sudah Indra masukkan tetapi semua tempat tersebut menolak Indra untuk bekerja ditempat tersebut yang membuka lapangan pekerjaan tersebut. Mungkin faktor utama adalah Indra memiliki ijazah paket C, mereka juga berpikir Indra tidak dapat menjamin untuk bekerja ditempat dan ada unsur-unsur lain.
60
C. Tabel Wawancara dari empat Informan Nama No
Informan
1
Upaya-upaya Siswa 1
Putri
2
3
4
5
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya 2
Novita Sari
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
3
Maryana
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
4
Indra
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Penjelasan mengenai upaya siswa 1.
Putri
a) Putri mengetahui Informasi mengenai pelaksanaan Ujian Paket C melalui tayangan televisi. Bahwa Ujian Paket C dilaksanakan Pada Hari : (seninselasa), Tanggal : (29-30), Pukul (07.00) WIB. b) Mencari tempat pelaksanaan Ujian Paket C dimulai pihak sekolah yang dimana pihak sekolah mengatakan Ujian Paket C dilaksanakan di SMA Gajah Mada. c) Mencari tahu jenis soal yang dikeluarkan melalui kepala sekolah putri sendiri. Jenis soal yang dikeluarkan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika d) Jenis
Ijazah
Paket
C
disamakan
Kredibilitasnya
dengan
Ijazah
Nasional.Informasi ini didapat melalui Pihak sekolah e) Biaya pendaftara Ujian Paket C sebesar Rp. 100.000.00. Informasi ini didapatkan oleh Putri melalui bagian Administrasi sekolah.
61
2.
Novita
a) Novita mengetahui Informasi mengenai pelaksanaan Ujian Paket C melalui tayangan televisi. Bahwa Ujian Paket C dilaksanakan Pada Hari : (seninselasa), Tanggal : (29-30), Pukul (07.00) WIB. b) Pencarian tempat pelaksanaan Ujian Paket C dimulai adalah di SMA Gajah Mada c) Novita mengetahui jenis-jenis soal yang dikeluarkan adalah melalui Dewan guru Novita sendiri yaitu : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika d) Mengenai Ijazah Paket C pemerintah telah menetapkan Kredibilitas mengenai Ijazah Paket C. Informasi didapt melalui Pihak sekolah e) Novita mengetahui biaya pendaftran Paket C melalui Administrasi sekolahnya sendiri
3. Maryana a) Maryana mencari tahun Informasi tentang pelaksanaan Ujian Paket C melaui berita yang ditayangkan ditelevisi. Pelaksanaan Ujian Paket C dilaksanakan Akhir Agustus .pukul 07.00 WIB. b) Tempat pelaksanaan Informasi dia dapat melalui pihak sekolah adalah di SMA Gajah Mada c) Maryana mengetahui jenis-jenis soal yang dikeluarkan adalah melalui Dewan guru Maryana sendiri yaitu : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika d) Tidak mencari Informasi mengenai Ijazah Paket C
62
e) Maryana berupaya mengetahui biaya Paket C melalui Dewan Guru. Pendaftaran Ujian Paket C tersebut sebesar Rp. 100.000.00
4. Indra a) Indra mengetahui Informasi mengenai pelaksanaan Ujian Paket C melalui tayangan televisi. Bahwa Ujian Paket C dilaksanakan Pada Hari : (seninelasa), Tanggal : (29-30), Pukul (07.00) WIB. b) Tempat pelaksanaan Ujian Paket C di SMA Gajah Mada. Informasi didapt melalui pihak sekolah. c) Indra mengetahui jenis-jenis soal yang dikeluarkan adalah melalui Dewan guru Maryana
sendiri yaitu : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan
Matematika d) Indra tidak mencari tahu tentang pelaksanaan Ujian Paket C e) Biaya pendaftara Ujian Paket C sebesar Rp. 100.000.00. Informasi ini didaptkan olehnPutri melalui bagian Administrasi sekolah..
63
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
B. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan interprestasi data pada Bab V, mengenai Upaya siswa SMA Gajah Mada yang tidak lulus Ujian Nasional (UN) tentang pelaksanaan Ujian Paket C, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Disini saya meneliti empat orang siswa yang mengikuti Ujian paket C dan yang menjadi faktor di penelitian saya adalah Upaya siswa dalam mengikuti pelaksanaan Ujian Paket C dan juga Kendala-kendala siswa sebelum mengikuti Ujian Paket C. Adanya hasil upaya siswa dalam mengikuti Ujian Paket C adalah : Siswa mengetahui tempat pelaksanaan Ujian Paket C melalui kepala sekolah, siswa mengetahui tempat pelaksanaan Ujian Paket C melalui kepala sekolah, siswa mengetahui jenis soal yang dikeluarkan dalam Ujian Paket C melalui pihak sekolah, siswa mengetahui mengenai ijazah paket C melalui pihak sekolah dan melalui Internet, siswa mengetahui biaya pendaftaran Ujian Paket C melalui dewan guru dan kepala sekolah. Mengenai kendala-kendala Ujian Paket C adalah : Masalah biaya pendaftaran Ujian Paket C yang cukup mahal, Informasi Ujian Paket C yang belum pasti dan lama dikeluarkan, Soal ujian paket C yang sulit
64
soal Ujian Paket C yang berbeda dengan Ujian Nasional, Sulit memasukkin ijazah di Perguruan Tinggi Pemerintah yang masih membedakan siswa yang tidak lulus Ujian Nasional, Sulitnya melamar pekerjaan bagi yang memiliki ijazah paket C pemerintah yang menganggap remeh seseorang yang hanya memiliki ijazah paket C. Didalam mengenai upaya siswa tentang pelaksanaa Ujian Paket C tersebut ada dua Informan yang dinyatakan tidak berupaya mencari informasi mengenai Ujian Paket C B. Saran Setelah penulis mengemukakan kesimpulan akhir dari analisis pembahas, maka berdasarkan kesimpulan tersebut penulis dapat mengajukan saran sebagai berikut : Sebaiknya pemerintah tidak membeda-bedakan siswa yang hanya memiliki ijazah Ujian Paket C dan ijazah Ujian Nasional. Setidaknya pemerintah menghargai Upaya siswa yang memilki kemauan keras untuk mengikuti kembali ujian meskipun Ujian Paket C.sehinga dengan begitu siswa tidak perlu merasa malu dan tidak perlu sulit untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi sekalipun Negeri dan tidak perlu sulit untuk mencari pekerjaan karena memilki ijazah paket C belum tentu mereka tidak memiliki keahlian dan pengetahuan yang sempit. Mengenai pendaftaran Ujian Paket C sebaiknya pemerintah tidak memungut biaya pendaftaran Ujian Paket C karena mayoritas siswa yang akan mengikuti Ujian Paket C banyak yang keberatan untuk mendaftarkan diri karena pendaftaran Ujian Paket C cukup mahal.
65
DAFTAR PUSTAKA
Menteri Pendidikan Nasional MENDIKNAS (2000 : 231) Sudibyo Bambang. Jakarta Badan Penelitian Pengembangan. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. Ramly Mansyur. Jakarta Kamus Besar Bahasa Indonesia. Upaya Merupakan Ikhtiar ( 1993: 156) Arikuno Pengertian Siswa (1996 : 11). Jakarta Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian Siswa (2002 ; 1077). Jakarta Direktorat Pendidikan Masyarakat. 2004. Acuan Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, B, Dan C. CV. Bonita Jaya. Jakarta Hakim Thursa Faktor Keberhasilan Belajar Siswa Hakim 2004. Jakarta Nasir Pengertian Ujian Nassional (2004 : 21). Jakarta Meleong pengertian Penelitian Kualitatif 2003. Jakarta Nazir Muhamand Mengartikan Analisa Data (1988 : 419). Jakarta Spradly dan Faisal Informan 1990. Jakarta Ahmadi, Abu. Sosiologi Pendidikan. Rineka Cipta 2004. Jakarta Ketua Prodi PLS Program Pasca Sarjana UM 2004. Jakarta Badan Penelitian Pengembangan. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Departemen Pendidikan Nasional. Ramly Mansyur. Jakarta Sumber-sumber Lain (http : // www. Depdiknas) go.id. diaskes pada tanggal 23 November 2009.