UPAYA PUSTAKAWAN DALAM MENCEGAH KERUSAKAN BAHAN PUSTAKA PADA BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KONAWE Oleh : *Ervina Estianti **Sutiyana Fachrudin
***Saidin
Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, Kendari 93232
[email protected] ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Upaya pustakawan dalam mencegah kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe. Manfaat dalam penelitian ini dapat Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan Ilmu Perpustakaan, khususnya dalam bidang Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan tentang upaya pustakawan dalam mencegah kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pencegahan kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe dan Secara Metodologis, dapat menjadi kajian dalam rangka pengembangan riset dan sebagai bahan informasi bagi mereka yang akan melakukan penelitian sejenis dimasa yang akan datang. Subjek dan Informan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai atau pustakawan yang bekerja pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe dan menetapkan 7 orang yaitu 1 orang kepala Badan Perpustakaan Daerah Kabupaten Konawe, 1 orang Kepala Bidang Perpustakaan Daerah Kabupaten Konawe dan 5 orang Staf/Pustakawan Perpustakaaan Kabupaten Konawe. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Observasi, wawancara dan studi pustaka yang kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat cukup banyak upaya pustakawan dalam mencegah kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe. upaya mencegah kerusakan bahan pustaka tersebut adalah faktor mekanis, faktor hayati, faktor biota, faktor bencana alam dan faktor komiawi. Kata Kunci
: Kerusakan dan Pencegahan Bahan Pustaka
ABSTRACT The purpose of this research was to determine the efforts of librarians in preventing damage to library materials on the Library, Archives and Documentation Konawe. The benefits of this research can Theoretically, the results of this research may contribute to the development of Library Science, particularly in the field of Communication Sciences Department of Library Science Concentration of efforts of librarians in preventing damage to library materials on the Library, Archives and Documentation Konawe. By Practically, the results of this study are expected to provide input and contribute ideas about the importance of preventing damage to library materials on the Library, Archives and Documentation Konawe. and In Methodological, can be studied in the context of research and development as information for those who will conduct similar research in the future. Subjects and informants in this study were all employees or librarian who worked at the Library, Archives and Documentation Konawe and set seven people is one people the head of the Regional Library Board Konawe, and one people Head of Regional Library Konawe and 5 Staff / Librarian Perpustakaaan Konawe. Collecting data in this study is done by using observation, interviews, and literature were analyzed descriptively qualitative. The research results showed indicate that there are quite a lot of effort librarians in preventing damage to library materials on the Library, Archives and Documentation Konawe. efforts to prevent damage library materials are mechanical factors, biological factors, factors biota, natural disasters factors and factors komiawi. Keyword
:
Damage
and
Prevention
of
library
material
PENDAHULUAN 1.1 Ruang Lingkup Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe, merupakan perpustakaan yang berfungsi untuk mengumpul, menyimpan, mengatur, melayani, mengayomi masyarakat untuk menggunakan perpustakaan sebagai sarana belajar,dan menyebarluaskan berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Konawe dan sekitarnya. Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe, koleksi bahan pustaka merupakan salah satu sarana penunjang yang sangat dibutuhkan oleh setiap pemustakanya. Dimana, para pustakawan dituntut agar bahan pustaka yang disediakan pada perpustakaan terhindar dari berbagai kerusakan, dengan tujuan agar pemustaka yang berkunjung dapat menyukai koleksi bahan pustaka yang ada. Pustakawan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe melakukan pencegahan kerusakan bahan pustaka dengan cara seperti membersihkan ruangan dari debu dan kotoran, menghindarkan bahan pustaka dari sinar matahari langsung,mengatur tata ruang layanan bahan pustaka sedemikian rupa, dan menciptakan keadaan perpustakaan yang kondusif baik itu untuk membaca maupun untuk belajar. Berdasarkan uraian pembahasan latar belakang diatas yang berkaitan dengan upaya pencegahan kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe tersebut peneliti akan mendeskripsikan secara mendasar bagaimanakah upaya pustakawan dalam mencegah kerusakan bahan pustaka yang dilakukan pada perpustakaan agar perpustakaan terhindar dari berbagai isu negatif bahwa, bahan pustaka yang disediakan pada perpustakaan tidak terpelihara
dengan baik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat judul tentang “Upaya Pustakawan dalam Mencegah Kerusakan Bahan Pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe ” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumusan permasalahan adalah Bagaimanakah Upaya Pustakawan dalam Mencegah Kerusakan Bahan Pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun
tujuan
penulis
melakukan
penelitian
ini
adalah
untuk
menggambarkan dan menjelaskan mengenai upaya pustakawan dalam mencegah kerusakan bahan pustaka pada Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe. 1.3.2
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah:
1. Secara Teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu perpustakaan, khususnya dalam bidang Jurusan Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan tentang upaya pustakawan dalam mencegah kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe.
2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pencegahan kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe. 3. Secara Metodologis, dapat menjadi kajian dalam rangka pengembangan riset dan sebagai bahan informasi bagi mereka yang akan melakukan penelitian sejenis dimasa yang akan datang. METODE PENELITIAN 2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe. , 2.2 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah pihak–pihak yang terkait dalam penelitian yang dapat memberikan informasi mengenai data-data penelitian. Pihak-pihak yang terkait dimaksud adalah para pegawai atau pustakawan yang bekerja pada Badan Perpustakaan dan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe dengan jumlah keseluruhan 73 orang pegawai/pustakawan. 2.3 Informan Adapun jumlah informan yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah 7 orang dengan kategori sebagai berikut : a.
1 Kepala Perpustakaan Kabupaten Konawe (sebagai Informan Kunci).
b.
1 Kepala Bidang Perpustakaan Daerah
yaitu : Kepala bidang pembinaan perpustakaan dan 5 Staf/ Pustakawan perpustakaaan Kabupaten Konawe 2.4.Teknik Penentuan Informan Penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik purposive sampling, dimana Peneliti menentukan secara sengaja yang akan menjadi informan dengan pertimbangan bahwa mereka yang ditunjuk sebagai informan mampu memberikan keterangan dalam menunjang pengumpulan data-data dalam penelitian untuk penyusunan laporan penelitian. Adapun jumlah informan dalam penelitian ini adalah berjumlah 7 orang yang terdiri dari Kepala Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe sebagai informan kunci dan para pegawai serta staf pada kantor tersebut. 2.6 Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. 2.5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena hal tersebut digunakan penulis untuk mendapatkan data yang akan diolah sehingga bisa ditarik kesimpulan. Terdapat bermacam teknik pengumpulan data yang biasa dipakai dalam melakukan penelitian. Berikut adalah teknik pengumpuan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan studi pustaka.
2.6 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini yaitu Data Primer dan Data Sekunder 2.7 Teknik Analisis Data Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan bentuk analisis kualitatif. Analisis ini mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan temuan dilapangan dan selanjutnya diberi penafsiran dan kesimpulan. Data secara kualitatif ini diuraikan dengan menggunakan kalimat secara logis dan kemudian merelevansikan, dan menginterprestasikannya dalam bentuk narasi dengan menggunakan teori yang mendukung. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.2 Upaya Pustakawan dalam mencegah kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe. Bahan pustaka adalah bagian dari koleksi perpustakaan yang ada di perpustakaan. Menurut Yulilia (1995: 3) Bahan pustaka adalah kitab, buku”. Sedangkan menurut Bafadal (2001: 24) menyatakan ‘’bahwa bahan pustaka adalah salah satu koleksi perpustakaan yang berupa karya cetak seperti buku teks (buku pengunjung), buku fisik, dan buku referensi yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk di sajikan kepada pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi”. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dilapangan dapat diketahui bahwa Upaya Pustakawan dalam mencegah kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe.
4.1.2.1 Faktor Mekanis Membersihkan ruangan dari debu dan kotoran secara teratur. Kotoran dan debu sebaiknya dibersihkan dengan vacuum cleaner yang dapat menghisap debu dan kotoran, karena sapu dan bulu ayam dapat memindahkan debu dari rak buku ke tempat lain. Tabel 1 : Observasi Indikator Penelitian Terhadap Faktor Mekanis No.
Subjek (Informan)
1.
Hj. Alisa, S.Si., S.Ip, M.Si
Indikator Analisis
Faktor Mekanis
Hasil Wawancara
Informan mengatakan bahwa, Saya selaku pimpinan disini, selalu menginstruksikan kepada para pegawai dan staf dikantor ini agar selalu membersihkan ruangan dari kotoran-kotoran yang akan menjadi penyebab kerusakan bahan pustaka disini, hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perpustakaan itu sendiri
4.1.2.2 Faktor Hayati Cara mengatasi tindakan pencegahan kerusakan terhadap bahan pustaka yang terjadi akibat faktor manusia. Upaya pencegahan terhadap tindakan penyalahgunaan bahan pustaka dapat dilakukan untuk meminimalkan jumlah bahan pustaka yang dirusak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara seperti mencegah kerusakan dari faktor manusia (ulah manusia) antara lain :
1.
Mengatur tata ruang layanan bahan pustaka perpustakaan sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan pemustaka melakukan tindakan penyalahgunaan bahan pustaka dengan leluasa. Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe menyediakan beberapa layanan didalamnya diantaranya yaitu layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan deposit, layanan ruang baca umum, dan layanan ruang baca anak. Berdasarkan hasil observasi sebelumnya penataan yang dilakukan di berbagai ruang layanan yang ada didalam perpustakaan sudah cukup baik seperti kursi, meja, buku dirak, lemari, bagian pengadministrasian, dan sebagainya, karena semuanya berada dalam posisi yang cukup menarik, rapi, aman dan mudah di pantau oleh petugas perpustakaannya apabila ada pengunjung yang tidak disiplin. Tetapi selain pengaturan tata ruang layanan bahan pustaka dan lainnya yang sudah cukup baik, masih ada sarana prasarana yang belum lengkap didalamnya yang dapat mendukung pencegahan kerusakan bahan pustaka yaitu AC atau pendingin ruangan
Tabel 2 : Observasi indikator penelitian terhadap faktor hayati No
1.
Subjek (Informan)
Indikator
Hasil
observasi
Wawancara
Hj. Siti Mengatur tata ruang Marwati, S.Sos layanan bahan pustaka perpustakaan sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan pemustaka melakukan tindakan penyalahgunaan bahan pustaka dengan leluasa.
2 Hj. Alisa, S.Si., S.Ip.,M.Si
Menyediakan fasilitas mesin fotocopi yang memadai, dengan harga yang terjangkau dan hasil yang memuaskan
Informan mengatakan bahwa, Tata ruang yang didesain oleh pihak perpustakaan disini sudah cukup baik, karena penataan sarana prasarananya yang teratur maka kerusakan dan kehilangan akan berkurang.
Informan mengatakan bahwa, Kami menyediakan fasilitas mesin foto copy dengan tujuan agar pengunjung tdk memimjam untuk menfotocopy diluar, Pengunjung tidak ada niat lagi untuk menyobek bahan pustaka dikarenakan harga foto copy terjangkau.
3 Menambah Hj. Siti Marwati, S.Sos eksemplar pustaka yang dibutuhkan pemustaka.
jumlah bahan banyak oleh
Informan mengatakan bahwa, Kami selalu menambah examplar bahan pustaka yang banyak dibutuhkan oleh pemustaka dikarenakan bahan pustaka yang sering dipinjam atau di baca maka akan minim atau mudah rusak. Jadi, untuk mengantisipasinya, kami sengaja memperbanyak koleksi bahan pustaka yang
diminati oleh pemustaka.
4 Suljani, S.Sos
Menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya peduli terhadap keutuhan bahan pustaka
Informan mengatakan bahwa, Kami selalu memberikan pemahaman kepada pengguna perpustakaan tentang arti/makna bahan pustaka terhadap kebutuhan. Kami memberikan pemahaman baik melalui lisan maupun secara tertulis seperti tulisan-tulisan yang ditempel disetiap sudut-sudut ruang baca.
5 Naswati Djamal, S.Sos
Memberikan sanksi Informan mengatakan bahwa, kepada perusak bahan pustaka Dengan sanksi yang kami berikan bagi pemustaka yang merusak bahan pustaka maka akan menjadi perhatian terhadap pemustaka tentang akibat jika melakukan pelanggaran merusak bahan pustaka.
4.1.2.3 Faktor Biota Biota yang merusak bahan pustaka adalah serangga, binatang pengerat seperti tikus dan jamur. Untuk mencegah kerusakan tersebut diperlukan berbagai tindakan yang harus dilakukan.
Tabel 11 Matrik : Observasi Indikator Penelitian terhadap Faktor Biota No
1.
Subjek (Informan)
Indikator
Hasil
observasi
Wawancara
Hj. Siti Marwati, Usahakan ruangan S.Sos agar tetap bersih supaya terhindar dari binatang yang ingin merusak bahan pustaka seperti binatang pengerat seperti tikus, serangga dan jamur
Informan mengatakan bahwa, Saya selaku Kepala Bidang Perpustakaan selalu menghimbau kepada Temanteman pustakawan tentang betapa pentingnya suatu kebersihan terhadap perpustakaan karena dengan kebersihan yang dijaga maka serangga dan lain sebagainya akan berkurang dan juga pengunjung akan merasa senang.
Periksa bahan Hj. Alisa, yang S.Si.,S.Sos.,M.Si pustaka mengandung serangga, letakkan dekat jendela atau kipas angin, semprotkan pada obyek.
Informan mengatakan bahwa, Di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe ini ada jadwal piket setiap hari jam kerja yang bertugas memeriksa bahan pustaka yang mengandung serangga dan juga ada yang bertugas untuk menyemprotkan serangga dengan menggunakan kipas angin
2
3
Ibu Masjawiah, S.Sos
Diupayakan agar setiap pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman keruang baca.
Informan mengatakan bahwa, Kami selaku petugas perpustakaan melarang pemustaka untuk membawa makanan dan minuman ke ruang baca karena dapat mengundang datangnya tikus ataupun serangga perusak bahan pustaka.
4.1.2.4 Faktor Bencana Alam Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat di sangkasangka sebelumya. Bencana alam bisa tiba-tiba terjadi yang tidak diketahui kapan bencana alam tersebut akan datang dan akhirnya mengakibatkan hancurnya bahan pustaka. Dalam menghadapi musibah yang akan terjadi, maka sangat diperlukan kesiagaan dari seluruh jajaran perpustakaan untuk menghadapinya. Di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe dalam mencegah kerusakan bahan pustaka yang dapat disebabkan seperti bencana kebakaran yaitu perlu menyediakan nomor telepon perusahaan /kantor pemadam kebakaran yang mudah dijangkau kapan saja,agar apabila terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki dapat meminta bantuan. Tetapi bencana banjir, dan bencana akibat gejala alam seperti gempa dan angin topan, memang sangat sulit untuk dihadapi.
Tabel 3 : Observasi Indikator Penelitian terhadap Faktor Bencana Alam No
1.
Subjek (Informan) Ibu Hj. Alisa, S.Si.,S.Ip.,M.Si
Indikator
Hasil
observasi
Wawancara
Faktor Alam
Bencana Informan mengatakan bahwa, Saya selaku pimpinan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe selalu memperhatikan yang namanya faktor pencegahan bahan pustaka yang berasal dari bencana alam. Saya tau dan yakini kalau bencana alam datangnya secara tibatiba, ada yang bisa dicegah dan adapula yang tidak bisa dicegah. Tapi, setidaknya kita perlu ada persiapan dalam hal ini pencegahannya.
4.1.2.5 Faktor Kimiawi Ada banyak masalah kimiawi yang dapat merusak bahan pustaka. Pada dasarnya kerusakan tersebut disebabkan oleh hasil reaksi kimiawi yang terjadi dalam bahan pustaka. Kertas dihasilkan oleh proses kimia, semakin buruk kualitas kertas, maka semakin rentan terhadap populasi Karat yang terdapat dalam bahan pustaka dapat ditimbulkan dari proses pembuatan kertas, rak yang berkarat dan tinta yang digunakan. Foxing muncul pada ke lembapan udara yang tinggi. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari suhu udara dan kelembapan udara. Adapun cara pencegahannya adalah mengatur suhu udara dalam ruangan
menjadi 20-24 C, memasang alat dehumidifer (untuk ruangan) atau silicagel (untuk almari), untuk mengatur tingkat kelembapan.
Tabel 4 : Observasi Indikator Penelitian terhadap Faktor Kimiawi No
1.
Subjek (Informan)
Ibu Hj. Siti Marwati, S.Sos
Indikator
Hasil
observasi
Wawancara
Faktor Kimiawi
Informan mengatakan bahwa, Kami telah mengadakan perlengkapan sarana dan prasarana didalam perpustakaan ini seperti pendingin ruangan guna untuk mencegah suatu kerusakan bahan pustaka dan perabot lainnya
4.2 Analisa Pembahasan Di setiap perpustakaan pasti membutuhkan perawatan dan pencegahan bahan pustakannya. Bahan pustaka merupakan salah satu unsur yang sangat berpengaruh dalam sebuah perpustakaan. Setiap pustakawan harus dapat mencegah terjadinya kerusakan bahan pustaka. Kerusakan itu dapat dicegah jika kita mengetahui faktorfaktor yang menjadi penyebabnya. Faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pustaka bermacam-macam bisa oleh manusia, oleh tikus, oleh serangga, dan lain-lain.
Dian Wahyu Indriani (1992 : 41) Didalam teori pencegahan kerusakan bahan pustaka, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain : 1.
Faktor Mekanis Merujuk pada upaya pencegahan kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe dengan cara membersihkan ruangan dari debu dan kotoran secara teratur, kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja oleh seluruh pegawai/staf Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe.
2.
Faktor Hayati Merujuk pada upaya pencegahan kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe yaitu dengan cara mengatur tata ruang layanan bahan pustaka perpustakaan sedemikian rupa sehingga
tidak
memungkinkan
pemustaka
melakukan
tindakan
penyalahgunaan bahan pustaka dengan leluasa, menyediakan fasilitas mesin fotocopy yang memadai, menambah jumlah examplar bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pemustaka, menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya peduli terhadap kebutuhan bahan pustaka dan memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka. 3.
Faktor Biota Merujuk pada upaya pencegahan kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi
Kabupaten
Konawe
yaitu
mengupayakan agar ruangan agar tetap bersih supaya terhindar dari binatang
yang ingin merusak bahan pustaka, memeriksa bahan pustaka yang mengandung serangga dan mengupayakan agar setiap pengunjung tidak membawa makanan dan minuman diruang baca. 4.
Faktor Bencana Alam Merujuk pada upaya pencegahan kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe yang disebabkan oleh kebakaran yaitu perlu menyediakan nomor telepon perusahaan/kantor pemadam kebakaran yang mudah dijangkau kapan saja, agar apabila terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki dapat meminta bantuan.
5.
Faktor Kimiawi Merujuk pada upaya pencegahan kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe yaitu dengan cara mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20-24 C, memasang alat dehumidifer (untuk ruangan) atau silicagel (untuk almari), untuk mengatur tingkat kelembapan. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya pustakawan dalam mencegah
kerusakan bahan pustaka pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Konawe adalah faktor mekanis, faktor hayati, faktor biota, faktor bencana alam dan faktor komiawi. Faktor mekanis yang dimaksud adalah dengan cara membersihkan ruangan dari debu dan kotoran secara teratur. Kemudian faktor hayati yang dimaksud adalah
mengatur tata ruang layanan bahan pustaka, menyediakan fasilitas mesin foto copy, menambah jumlah examplar, menumbuhkan kesadaran terhadap pemakai tentang pentingnya peduli terhadap keutuhan bahan pustaka dan memberikan sanksi kepada perusak bahan pustaka. Selanjutnya faktor biota yang dimaksud adalah ruangan harus tetap bersih agar terhindar dari binatang yang ingin merusak bahan pustaka, periksa bahan pustaka yang mengandung serangga dan diupayakan agar setiap pengunjung tidak membawa makanan dan minuman diruang baca. Kemudian faktor bencana yang dimaksud adalah untuk bencana kebakaran, petugas perpustakaan menyediakan nomor telepon perusahaan/kantor pemadam kebakaran yang mudah dijangkau kapan saja, agar apabila terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki dapat meminta bantuan. Selanjutnya faktor komiawi yang dimaksud adalah mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20-24 C, memasang alat dehumidifer (untuk ruangan) atau silicagel (untuk almarti), untuk mengatur tingkat kelembapan. Daftar Pustaka Bafadal, I. (2006). Pengelolaan Perpustakaan
Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
Bafadal, I. (2006). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat. Jakarta: Gramedia. Depdiknas, P. B. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Empat. Jakarta: Gramedia. Indonesia, R. (1992). Undang - Undang No. 47 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kemendiknas. Indonesia, R. (1992). Undang-Undang No. 47 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan Sekolah. Jakarta.
Yusup, P. M. (2013). Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta. Yusup, P. M. (2013). Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.