LOGO
Upaya Percepatan Program Kependudukan dan KB Dr. Wendy Hartanto , MA Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Disampaikan pada: Mukernas IAKMI XII Pontianak, 9 Juli 2012
SITUASI KEPENDUDUKAN INDONESIA
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA 1600 – 2010 237.6 225.00
205.8
200.00 175.00 150.00 125.00 100.00 75.00
40.2
50.00 25.00
10.8
14.2
18.3
0.00
1600
1700
1800
1900
2 x lipat
2000
5 x lipat
2010
KUANTITAS PENDUDUK INDONESIA JUMLAH PENDUDUK BESAR Empat negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia: 1,600.00 1,400.00
1,480.40 1,330.40
1,266.80
1,200.00
998.1
1,000.00 800.00
2010
600.00 400.00
276.2
325.6
237
1999 2025
270.8
200.00 0.00 China 2.50
2.00
India
USA
2.32 2.32
1.97 1.98 1.45
Tren LPP
Indonesia
1.49
1.50 1.47 Est. LPP
1.00
1.27
1.1
0.98
0.50
0.00
1971-1980
1980-1990
1990-2000
2000-2010
2010-2020
2020-2025
Est.1.27 LPP
2.32
1.98
1.47
1.14
1.1
0.98
LPP Real
2.32
1.97
1.45
1.49
LPP Real
Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia 2005-2050
237.6 REALISAS I 2010
234.2 PROYEKSI 2010
PROYEKSI TAHUN 2000
PERKEMBANGAN PENDUDUK INDONESIA (JUTA)
340 JUTA 300.00
285 JUTA 275.00
KELAHIRAN TERCEGAH 80 JUTA
250.00 225.00 200.00
238 JT 205 JT
175.00 150.00 125.00 100.00 75.00
40.2
50.00 25.00
10.8
14.2
18.3
0.00
1600
1700
1800
1900
2000
2010
KELAHIRAN TERCEGAH 100 JUTA
Tren Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) (% per tahun) 2.50%
2.32% 2.15%
2.13%
?
1.97%
2.00%
1.45%
1.50%
1.49%
1,60%
1.00%
0.50%
0.00%
1930-1961
1952-1971
1971-1980
1980-1990
1990-2000
2000-2010
2011
LPP mengalami pembesaran selama 10 tahun terakhir, padahal pada periode 20 tahun sebelumnya LPP mengecil 7
BILA LPP STAGNAN PADA 1,4% PENDUDUK LIPAT DUA SETIAP 50 TAHUN 3808 JUTA 3000
P E N D U D U K
2500
1904
2000 1500
952 1000
476 500
238
0
2010
2060
2110 TAHUN
2160
2210
SITUASI KEPENDUDUKAN INDONESIA YANG KURANG MENGUNTUNGKAN Kuantitas penduduk
Jumlah Struktur Persebaran
Kualitas penduduk Kesehatan Pendidikan Agama Perekonomian Sosial budaya
Komponen pertumbuhan
Kelahiran Kematian Migrasi
AREAL HUTAN SEMAKIN BERKURANG
STRUKTUR PENDUDUK TIDAK MENGUNTUNGKAN TRIPLE BURDEN
Population by Age and Sex,
Penduduk Menurut Kelompok Indonesia Census 2000 Umur dan Jenis Kelamin SP2010 75+ 70-74
LANSIA
65-69 60-64 55-59
Age Group
50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24
REMAJA
15-19 10-14
BALITA DAN ANAK
5-9 0-4 20
15
10
5
0
5
Percentage
10 Percentage
Male
Female
15
20
KUALITAS PENDUDUK INDONESIA 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7.
8.
MMR : 228/100.000 kelahiran hidup IMR : 34 per 1.000 kelahiran hidup 60% penduduk hanya tamat SD atau lebih rendah HDI peringkat ke 124 dari 187 Negara (thn 2011) dan urutan ke 5 dari 5 Negara besar ASEAN (Singapura, Brunai, Malaysia, Thailand dan Philipina) Angka Harapan Hidup Indonesia: 68/72 Tahun Angka kemiskinan: 31,02 juta jiwa (13,3% dari total penduduk Indonesia) *BPS 2010 Indikator kesejahteraan sosial lainnya • Indeks Pembangunan Gender: 66,38 % (2008) • Indeks Pemberdayaan Gender: 62,27% (2008) Angka pengangguran: 7,14% dari angkatan kerja 116,5 juta (*BPS, Agustus 2010)
GAMBARAN KELUARGA BERENCANA
Kecenderungan TFR Indonesia Tahun 1991 - 2007 dan Sasaran RPJMN 3,2 3,0
SASARAN RPJMN 2010-2014
3,0 2,9 2,8
2,8
2,6
2,6
2,6
2,4
2.2 2,1
2,2 2,0 1,8 1,6 1,4 1,2 1,0
1991
1994
Sumber : SDKI
1997
2002
2007
2010
TFR Nasional cenderung stagnan
2014
TFR PROVINSI TAHUN 2007
TFR bervariasi antar provinsi
NASIONAL 2.6 Sumber: SDKI 2007
TFR menurut tingkat pendidikan, indeks kesejahteraan, dan tempat tinggal SDKI 2002/2003 dan 2007 Pendidikan dan Indeks Kesejahteraan
TFR
Anak Pernah Dilahirkan Wanita 40-49
SDKI 2002-03
SDKI 2007
SDKI 2002-03
SDKI 2007
Pendidikan • Tidak Sekolah • Tidak Tamat SD • Tamat SD • Tidak Tamat SMP • Tamat SMP atau lebih
2,6 2,7 2,7 2,5 2,5
2,4 2,8 2,8 2,7 2,5
4,3 4,4 4,0 3,7 3,0
4,1 3,9 3,5 3,4 2,7
Indeks Kesejahteraan (quantile) • Q1 (terendah) • Q2 • Q3 • Q4 • Q5
3,0 2,6 2,7 2,5 2,2
3,0 2,5 2,8 2,5 2,7
4,4 4,3 4,1 4,0 3,4
4,2 3,8 3,6 3,3 3,0
Desa - Kota • Desa • Kota
2,7 2,4
2,8 2,3
4,1 4,0
3,7 3,4
TFR tinggi pada wanita kawin 15 - 49 tahun yang berpendidikan rendah, miskin dan di perdesaan 17
Kecenderungan CPR tahun 1991 s/d 2007 dan Sasaran RPJMN 2010 - 2014 80 SASARAN
75
RPJMN 2010-2014
70
65% !!!
65
61,4
60,3
60 57,4
55 49,7
54,7
50 45 40 1991
1994
1997
2002
2007
CPR tidak meningkat secara signifikan dalam 5 tahun terakhir
CPR Menurut Provinsi Tahun 2007 MALUKU PAPUA PABAR NTT SULBAR NAD MALUT SULTRA SULSEL SUMUT NTB RIAU BANTEN KEPRI KALTIM SUMBAR DKI GRTL JABAR KALBAR SULTENG JATENG KALSEL SUMSEL JAMBI JATIM KALTENG DIY BABEL SULUT BALI LAMPUNG BENGKULU
Sumber: SDKI 2007
33,9
NASIONAL 61.4
37,2 39,1 42,2
45,4 47,9 49,4 50,7 53,4 54,2 54,9 56,7 57,2 57,6 59,3 59,9 60,1 60,2 61,1 62,7 63,6 63,7 64,4 64,8 65,1 66,1 66,5 66,9 67,8 69,2 69,4 71 73,9
CPR bervariasi antar provinsi
Kecenderungan Angka Unmet Need Tahun 1991 – 2007
14 12
12,7
10
10,6 9,2
8
8,6
9,1
6 4 2 0 1991
1994
1997
2002
2007
Sumber : SDKI 2007
Unmet Need cenderung meningkat
Unmet need Menurut Provinsi 2007 (SDKI)) NASIONAL M ALUKU SULBAR NT T PAPUA PAPUA SULSEL M ALUT SULTRA NTB SUM UT SUM BAR JABAR RIAU BANTEN SULT ENG JAT IM KALT IM KALBAR JAT ENG SUM SEL JAM BI DKI DIY GORONT A KALSEL SULUT BENGKULU BALI KALT ENG LAM PUNG BABEL
9.1 22.4 17.4 17.4 16.6 15.8 13.9 13 12.9 12.9 12.3 11.2 10 9.1 9 8.3 8.2 7.7 7.7 7.4 7.4 7 6.9 6.8 6.6 6.2 6.1 6.1 5.8 5.7 5.5 3.2
0.0 21
Nasional 9.1
2.0
4.0
Kepri belum masuk ..
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0 18.0 20.0
22.0
24.0
Presentase Alasan Wanita Tidak Menggunakan Kontrasepsi
Sumber : Survey DHS di 24 Negara 19901990-1994
Kecenderungan Penggunaan Kontrasepsi menurut metode 1994 s/d 2007 (SDKI)
Pemakaian alokon jangka panjang semakin menurun, sedangkan pemakaian alokon jangka pendek semakin meningkat
TEMPAT PELAYANAN TEMPAT PEMERIKSAAN KEHAMILAN
RISKESDAS 2010
TEMPAT PELAYANAN KB MODERN
Pengetahuan tentang alat/cara KB (SDKI 2007) Suntik
96,5
Pil
95,1
IUD
83,9
Implan
86,4
Kondom
76,8
MOW
66,1
MOP
39,4
Pantang berkala
38,9
Senggama terputus Metode menyusui … Diafragma
33,1 23,3 13,7
Wanita Kawin Usia 15-49
First Year Discontinuation Rates 38 % 39 % 23 % 10 % 6%
26 %
Sumber: SDKI 2007
KESEHATAN REPRODUKSI
Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 INDICATORS
5.3.
Angka pemakaian kontrasepsi/Contraceptive Prevalence Rate (CPR) bagi perempuan menikah usia 15-49, semua metode:
5.3a. Angka pemakaian kontrasepsi (CPR) bagi perempuan menikah usia 15-49 tahun, metode modern:
Baseline
Current
Target (2015)
49.70 (1991)
61.40 (2007)
65%
47.10% (2007)
57.40% (2007)
65%
5.4.
Angka kelahiran remaja (perempuan usia 15-19 tahun):
35 birth 67 birth per 1000 per 1000 (1991) (2007)
5.6.
Unmet Need (kebutuhan keluarga berencana/KB) yang tidak terpenuhi:
12.70%
9.10%
30/1000
5%
Angka Kematian Bayi k e m a t ia n b a y i p e r 1 .0 0 0 k e l. h id u p
.
80 68
70
Th 2007 AKB 34
57
60 46
50
40,8
40
33,9
35
35
Target MDG: 23
29,4 25,7
30
22,5 20,7
18,3
17
20
15,5 15,5
Sasaran RPJM: 26
10
Sasaran RPJP: 15,5
0 1989
1993
1997
2001
Tren AKB
2005
2009
2013
2017
Proyeksi AKB (BPS)
2021
2025
Angka Kematian Bayi dan Balita
Kematian per 1.000 kelahiran hidup
120 91
90
81 68
MDG2015
57
60
RPJMN
46
46 32
30
30
30
58
35
26
44 34
20
19
32
24
23
0 1991
1994
1997
2000
2003
2006
2009
2012
2015
ANGKA KEMATIAN NEONATUM, POST NEONATUM DAN BAYI MENURUT KARAKTERISTIK DEMOGRAFI, INDONESIA, SDKI 2007 KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
KEMATIAN NEONATUM (NN)
KEMATIAN POST NEONATUM (PNN)
KEMATIAN BAYI
Umur Ibu saat melahirkan : < 20 20-29 30-39 40-49
30 16 26 33
26 16 17 26
56 32 43 59
Urutan kelahiran : 1 2-3 4-6 7+
21 16 29 56
19 14 21 30
40 30 50 86
Selang kelahiran : < 2 th * 2 th 3 th 4 + th
44 19 20 16
33 21 15 12
77 40 35 28
* : tidak termasuk kelahiran pertama
Kecenderungan Angka Kematian Ibu Tahun 1991-2007
RPJMN 2014 MDG 2015
32
Kecenderungan AKI di Indonesia dan Proyeksi Penurunannya
Th 2007 AKI 228
125
Source: IDHS 2002-2003-2007 and the projection agreement of MOH
ANGKA KEMATIAN IBU DI INDONESIA (SDKI 2007) Angka kematian ibu (Maternal Mortality Ratio): 228/100.000 Berarti: Setiap tahun ada 10.260 kematian ibu Setiap bulan ada 855 kematian ibu Setiap minggu ada 214 kematian ibu Setiap hari ada 8 kematian ibu Setiap 3 jam ada 1 kematian ibu 80-90% penyebab kematian dapat dicegah dengan teknologi sederhana, yang tersedia di tingkat Puskesmas dan jaringannya. Catatan :dihitung dengan menggunakan AKI 228/100.000 kh dan jumlah kelahiran hidup 4,5 juta pertahun.
SEBAB LANGSUNG KEMATIAN IBU SKRT 2001
Lain-lain/resti 12% Perdarahan 30%
/Kompl masa puerpureum/paska kelahiran 8% Emboli obst/darah beku dlm pembuluh darah 3% P. lama/macet 5%
Abortus 5%
Infeksi 12%
Keracunan/Eklamsia 25%
SEBAB TDK LANGSUNG KEMATIAN IBU Pemberdayaan Masyarakat (DEMAND)
Tk Pendidikan ibu rendah Tk sosek ibu rendah Kedudukan & peranan wanita tdk mendukung Sosbud tdk dukung Perilaku Bumil tdk dukung Transportasi tdk mendukung Status KESPRO Bumil rendah 3 Terlambat 4 Terlalu
Cakupan dan Kualitas (SUPPLY) Akses masy thd pelayanan kesehatan ibu rendah Kualitas & Efektifitas pelayanan kesehatan ibu blm memadai Sistem rujukan kesehatan maternal belum mantap
TREND PENCAPAIAN BERKAITAN DENGAN 4 TERLALU SDKI
TREND IBU MELAHIRKAN DENGAN RESIKO GANDA SDKI
KONTRIBUSI KB TERHADAP AKI: Melalui Pengaturan Kehamilan
Penggunaan Alat Kontrasepsi TUJUAN PENUNDAAN
• PIL • SUNTIK • KONDOM
TUJUAN PENJARANGAN
• PIL • SUNTIK • KONDOM
TUJUAN PEMBATASAN
• • • •
IMPLANT IUD MOP MOW
KONTRIBUSI KB TERHADAP AKI Mencegah kehamilan berarti mengurangi risiko kematian karena melahirkan; Mengatur kehamilan sehingga tidak terjadi Unwanted Pregnancy dan aborsi Melahirkan pada usia 20 -35 tahun aman dari risiko kematian ibu. Melahirkan 4 kali atau lebih akan meningkatkan risiko kematian ibu. Penggunaan kontrasepsi mengurangi risiko kematian ibu anemia karena perdarahan
KONTRIBUSI KB TERHADAP AKI dan PENGHEMATAN NEGARA Penelitian LDUI 2007: Jika CPR mencapai 70% (2005-2015) dapat : Menghindari :- kehamilan 4,8 juta - kelahiran 4,5 juta Mengurangi potensi AKI: 4.5 juta kelahiran
Menghemat biaya sebesar US$ 92 juta meliputi : - Biaya ANC - Biaya Persalinan - Biaya Komplikasi Persalinan - Biaya Perawatan Bayi baru lahir
HUBUNGAN UNMET NEED BER- KB DAN ANGKA KEMATIAN IBU UNMET NEED ( Nas.9,1%) (NTB 12.9 %)
Unwanted pregnancy (19,7%)
Kehamilan dilanjutkan (3T+4T)
Aborsi yang aman
Penyebab Angka Kematian Ibu
Aborsi yang tidak aman
PEMILIHAN KONTRASEPSI RASIONAL Fase
Fase
Fase
Menunda Kehamilan
Menjarangkan Kehamilan
Tidak Hamil Lagi
2-4
- Pil - IUD - Sederhana - Suntikan - Implant
Affandi, 1984
20
- IUD - Suntikan - Mini Pil - Pil - Implant - Sederhana
- IUD - Suntikan - Mini Pil - Pil - Implant - Sederhana - Steril
35
- Steril - IUD - Implant - Suntikan - Sederhana - Pil
Remaja..... Hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2007, memperlihatkan bahwa 2% wanita dan 8% laki-laki mengatakan setuju apabila pria melakukan hubungan seksual pra-nikah. Hanya 1% wanita dan 5% laki-laki yang setuju apabila wanita melakukan hubungan seks pra-nikah
Umur pertama kali berhubungan Seksual: Belum Menikah Laki-laki dan perempuan 10-24 tahun
30.0 27.0 24.0
12
12.9 14.3
7.1 4.0
4.2 2.8
3.7
6.3
6.9 8.3
8.0
1.2 1.3
0.3 0.6
11
2.2
0.2 0.9
10
1.5
0.5 1.3
1.0
0.1 0.5
3.0
3.6
6.0
4.0
9.0
6.6 5.4
12.0
12.4
10.8
15.0
10.7 11.8
18.0
10.1
16.0
18.5
21.0
0.0 8
9
RISKESDAS 2010
13
14
15
Laki-laki
16
17
18
Perempuan
19
20
21
22
23
24
Tdk Jwb
51.986 pengguna NAPZA adalah mereka yang berusia remaja (usia 16-24 tahun). Mereka yang pelajar sekolah berjumlah 5.484 dan mahasiswa berjumlah 4.055. (BNN,2008)
45,9% Penderita AIDS adalah Remaja (Kemenkes, 2011)
Persentase Perempuan usia 10-59 tahun menurut Umur Perkawinan Pertama
%Permasalahan kesehatan 45,0
41,9
40,0 33,6
35,0 30,0
pada perempuan berawal dari masih banyaknya usia perkawinan pertama dibawah 20 tahun (4,8% pada usia 1014 tahun, 41,9% pada usia 15-19 tahun).
25,0 20,0 15,0 11,5 10,0 5,0
5,7
4,8 1,9
0,6
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
2010 > 35 Riskesdas Tdk jawab
PROVINSI…
Gambaran Median Umur Kawin Pertama 18.4 18.5 18.6 18.6 18.7 18.9 18.9 19 19.1 19.1 PUP Nas : 19 th 19.2 19.3 PUP Sas : 21 th 19.3 19.5 19.5 19.6 19.6 19.7 19.7 19.9 20.1 20.2 20.3 20.3 20.4 20.7 20.7 21.2 21.3 21.4 21.4 21.4 21.5 16.5
17
17.5
18
18.5
19
19.5
20
20.5
21
21.5
22
SDKI 2007
Sumber: Riskesdas 2010
49
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35+ Tidak tahu
5.0 5.0
10.2 11.0 8.8
10.0
2.1 1.9 1.4 0.9 1.0 0.3 0.3 0.2 0.1 0.0
5.5 6.2
14.0
15.0
5.8 5.9 4.9 3.7 5.6
0.1 0.1 0.7 1.1 2.5
Proporsi Perempuan Usia 10 – 54 tahun Menurut Umur Menikah Pertama, Indonesia 2010
25.0
20.0
Remaja 10-19 tahun
0.0
SEKITAR 2,1 – 2,4 JUTA SETIAP TAHUN DIPERKIRAKAN MELAKUKAN ABORSI (Prof. Biran Affandi)
30% DIANTARANYA REMAJA
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 20102010 - 2014
PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM RPJMN 2010-2014
1. REVITALISASI KB
RPJMN DAN RENSTRA 2010-2014
1. Pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk 2. Pembinaan dan kemandirian keluarga berencana 3. Peningkatan promosi dan penggerakan masyarakat; 4. Peningkatan & pemanfaatan SIM berbasis TI 5. Pelatihan, penelitian & pengembangan program KKB 6. Peningkatan kualitas manajemen program 1.
2. PENYERASIAN KEBIJAKAN KEPENDUDUKAN PERUBAHAN LINGSTRA
3. PENINGKATAN PENYEDIAAN DAN KUALITAS DATA DAN INFORMASI KEPENDUDUKAN
2.
3.
1.
2. 3.
Penyusunan peraturan perundangan pengendalian penduduk Perumusan kebijakan kependudukan yang bersinergi antara aspek kuantitas, kualitas, mobilitas Penyediaan sasaran parameter kependudukan yang disepakati semua sektor terkait Penyediaan data kependudukan yang akurat & tepat bersumber kpd sensus penduduk & survei kependudukan Penyediaan hasil kajian kependudukan Peningkatan registrasi vital
PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM RENSTRA 2010-2014
Revitalisasi KB
Penyerasian Kebijakan Kependudukan
1. Pengembangan dan sosialisasi kebijakan pengendalian penduduk 2. Pembinaan dan kemandirian keluarga berencana 3. Peningkatan promosi dan penggerakan masyarakat; 4. Peningkatan & pemanfaatan SIM berbasia TI 5. Pelatihan, penelitian & pengembangan program KKB 6. Peningkatan kualitas manajemen program 1. Penyusunan peraturan perundangan pengendalian penduduk 2. Perumusan kebijakan kependudukan yang bersinergi antara aspek kuantitas, kualitas, mobilitas 3. Penyediaan sasaran parameter kependudukan yang disepakati semua sektor terkait
VISI : PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015
MISI : Mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
Tujuan Mewujudkan keserasian, keselarasan dan kesimbangan kebijakan kependudukan guna mendorong terlaksananya pembangunan nasional dan derah yang berwawasan kependudukan Mewujudkan penduduk tumbuh seimbang melalui pelembagaan keluarga kecil bahagia sejahtera
PRIORITAS NASIONAL 1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2 Pendidikan 3 Kesehatan : Program KB: Peningkatan kualitas
dan jangkauan layanan KB melalui 23.500 klinik pemerintah dan swasta selama 2010-2014
4 Penanggulangan Kemiskinan 11 Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II 2009-2014
5 Ketahanan Pangan 6 Infrastruktur 7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha 8 Energi 9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi 11 Teknologi
SASARAN STRATEGIS Terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang ditandai TFR 2,1 & NRR = 1 NO
SASARAN
STATUS AWAL
TARGET 2014
1.
Meningkatnya CPR cara modern (%)
57,4 **
65,0
2.
Menurunnya kebutuhan ber KB tidak terlayani / unmet need dari pasangan usia subur (%)
9,1 **
5,0
3.
Menurunnya ASFR 15-19 tahun per 1000 perempuan
35 **
30 **
4.
Meningkatnya median usia kawin pertama perempuan (tahun)
19,8 **
21
5
Menurunnya kehamilan tidak diinginkan
19,7
15
6.
Meningkatnya PB pria dari 3,6 % menjadi 5 %
7.
Meningkatnya kesertaan ber KB PUS KPS dan KS I anggota kelompok usaha ekonomi produktif (dari 85,7% menjadi 87 %) dan Bina Keluarga menjadi 70%
8.
Meningkatnya partisipasi keluarga mempunyai anak & remaja dalam BKB dan BKR
SASARAN STRATEGIS (2) N O 9.
SASARAN Menurunnya disparitas TFR, CPR dan unmet need antar wilayah dan antar sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan ekonomi)
10. Meningkatnya keserasian kebijakan pengendalian penduduk dengan pembangunan lainnya 11. Terbentuknya BKKBD di 435 Kabupaten/Kota 12. Meningkatnya jumlah Klinik KB yang memberikan pelayanan KB sesuai SOP (informed consent) dari 20 persen menjadi sebesar 85 persen. • Sumber data : SUPAS 2005 * SDKI 2007**
ARAH KEBIJAKAN 2013 (1) Pemerataan, pembinaan dan kemandirian ber KB (2) Penyerasian kebijakan pengendalian kependudukan dalam pembangunan berwawasan kependudukan (3) Perluasan promosi dan penggerakkan masyarakat dalam program kependudukan dan KB (4) Peningkatan pemanfaatan SIM berbasis IT (5) Peningkatan kapasitas SDM KKB (6) Peningkatan Kualitas Manajemen program
STRATEGI OPERASIONAL 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Memperluas jangkauan, pembinaan dan peningkatan kemandirian ber KB Memfasilitasi penyerasian kebijakan pengendalian kependudukan dalam pembangunan berwawasan kependudukan di provinsi, kabupaten dan kota. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pembinaan keluarga (BKB, BKR, BKL) dan remaja (PIK Remaja). Melaksanakan promosi dan penggerakkan masyarakat guna meningkatkan komitmen stakeholder dan mitra kerja. Menyediakan dan menyebarluaskan data dan informasi KKB yg akurat dan terpecaya Meningkatkan kapasitas SDM serta litbang KKB Meningkatkan Kualitas Manajemen program melalui perencanaan program dan anggaran yg berbasis kinerja, unified budgeting dan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM).
UPAYA - UPAYA PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DI MASA DATANG
Menyosong Bonus Demografi Percepatan pencapaian target MDG’s 2015 dalam sasaran KB (MDG’s 5b) Akselerasi akses pelayanan yang merata dan berkeadilan (antisipasi capaian SDKI 2012) Percepatan Pencapaian Target Pengendalian Kependudukan Tahun 2025
Bonus Demografi Perubahan struktur umur penduduk dan menurunnya beban ketergantungan memberikan peluang yang disebut bonus demografi atau demographic dividend Dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan, the window of opportunity yang dapat dimanfaatkan untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat.
The Window of Opportunity (Jendela Peluang) The window of opportunity terjadi tahun 2020-2030 dimana dependency ratio mencapai titik terendah, yaitu 44 per 100; Meningkat lagi sesudah 2030 karena meningkatnya proporsi penduduk lansia; Hanya terjadi satu kali dalam sejarah suatu penduduk;
Bonus demografi dan jendela peluang 90 80 Bonus Demografi 70 60
Jendela peluang
Muda
Persentase
50 40 30 20
Lansia
10 1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050
0
Tahun 060409
Kompas-BKKBN
66
Bonus Demografi Landasan Pertumbuhan Ekonomi Suplai tenaga kerja yang besar meningkatkan pendapatan per kapita apabila mendapat kesempatan kerja yang produktif; Peranan perempuan: jumlah anak sedikit memungkinkan perempuan memasuki pasar kerja, membantu peningkatan pendapatan; Tabungan masyarakat yang diinvestasikan secara produktif; Modal manusia yang besar apabila ada investasi Kompas-BKKBN untuk itu;
060409
67
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS PROGRAM
NAMA PROGRAM
KEGIATAN PRIORITAS
TEKNIS
PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB
18 KEGIATAN
GENERIK
PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BKKBN
4 KEGIATAN
PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA - BKKBN
5 KEGIATAN
PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR - BKKBN
3 KEGIATAN
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS I. Program Kependudukan dan KB dengan kegiatan prioritas : (1) Pemaduan Kebijakan Pengendalian Penduduk (2) Perencanaan Pengendalian Penduduk (3) Kerjasama Pendidikan Kependudukan (4) Analisa Dampak Kependudukan (5) Peningkatan Pembinaan Kesertaan KB Jalur Pemerintah (6) Peningkatan Kemandirian dan Pembinaan Kesertaan KB Jalur Swasta (7) Peningkatan Kesertaan ber KB Galciltas, wilayah khusus dan sasaran khusus
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS (2) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi Pembinaan Ketahanan Keluarga Balita dan Anak Pembinaan Ketahanan Remaja Pembinaan Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Peningkatan Advokasi, KIE Program Kependudukan dan KB Peningkatan Kemitraan dengan Linstas Sektor dan Pemerintah Daerah Peningkatan Pembinaan Lini Lapangan Penyediaan data dan Informasi program KKB Penyediaan TI dan dokumentasi program KKB Pengelolaan Pembangunan KKB di Provinsi
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS (3) II. PROGRAM PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN BKKBN (19) Pengembangan Kerjasama International KKB (20) Pendidikan dan Pelatihan KKB (21) Penelitian dan Pengembangan KB dan KS (22) Penelitian dan Pengembangan Kependudukan.
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS (4) III. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BKKBN (23) (24) (25) (26)
Perencanaan program dan anggaran Pengelolaan Administrasi Pegawai Pengelolaan Administrasi Umum Pengelolaan keuangan dan Barang Milik Negara (27) Pengelolaan Hukum, Organisasi dan Humas
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS (5) IV. PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR BKKBN (28) Peningkatan Pengawasan Program (29) Peningkatan Pengawasan keuangan dan perbekalan (29) Peningkatan Pengawasan Ketenagaan dan administrasi umum
RENUNGAN PROFIL GENERASI MENDATANG JIKA PERTUMBUHAN PENDUDUK TIDAK DIKENDALIKAN
Kemiskinan Kesehatan Ibu Kesehatan Anak Pendidikan Lingkungan Pengangguran
MDG’s TIDAK AKAN TERCAPAI DOOR TO DISASTER
WINDOW OF OPPORTUNITY
74
Pelaksanaan program KB di Indonesia sampai saat ini mengacu pada UU No 52 Tahun 2009, dimana pelayanan kontrasepsi hanya diberikan kepada Pasangan Usia Subur (PUS).
BKKBN berupaya bahwa setiap kehamilan adalah di inginkan, untuk itu peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB semakin di tingkatkan, untuk meminimalkan PUS yang unmeet need, memberikan informasi dan konseling yang memadai kepada remaja melalui pembentukan pusat-pusat informasi dan konseling remaja di setiap kecamatan, sekolah maupun universitas-universitas serta melalui Kampanye Generasi Berencana (GenRe). Pemberian pelayanan KB dan kesehatan reproduksi untuk remaja dan kelompok unmarried women sampai saat ini belum ada solusi yang memadai
LOGO