KONSEP
BUKU PANDUAN
KHOTBAH JUM’AT PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ............................................................................ TIM PENYUSUN ……………………………………………………………………... SAMBUTAN-SAMBUTAN ………………………………………………………… Gubernur Jawa Tengah ……………………………………………………… Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Jawa Tengah …………………… Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Jawa Tengah …….. Ketua MUI Jawa Tengah ………………………………………………..…. KATA PENGANTAR ……………………………………………………........... BAB I
PENDAHULUAN ………………………………………………………. A. Latar Belakang ……………………………………………….... B. Tujuan …………………………………………………………….. C. Ruang Lingkup ………………………………………………… D. Landasan Hukum …....………………………………………
ii iii iv v vi vii 1 1 2 2 3
BAB II
SELAYANG PANDANG PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN 6 KELUARGA BERENCANA …………………………………..
BAB III
MATERI KHOTBAH ………………………………………………….. 1. PEMUDA MUSLIM BERKUALITAS SEBAGAI HARAPAN UMAT …............................................................…… 2. MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS ………………………… 3. MANUSIA SEBAGAI KHOLIFAH DI BUMI …………………. 4. PENDIDIKAN ANAK SEBAGAI PILAR KELUARGA SAKINAH ................................................................ 5. KEWAJIBAN ORANG TUA MEMENUHI HAK-HAK ANAK …................................................................… 6. ISLAM SANGAT MEMULIAKAN WANITA …………… …………...............................................…….............…. 7. MENGHORMATI ORANG TUA ………………………………… 8. MENYIAPKAN DIRI SEBAGAI “ORANG TUA” ……… ………....................................................................... 9. DAMPAK NARKOBA DAN KIAT MENGHINDARINYA ……......................................................................... 10. ISLAM MENGAJARKAN SEMANGAT KERJA ……… …………..................................................................... Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
10 10 16 24 30 36 42 47 52 58 67
ii
11. RUMAHKU SYURGAKU ……….............................……. 74 12. PENTINGNYA PERAN IBU DALAM MENYUSUI ANAK 80 ….........................................................................… BAB IV
PENUTUP ……………………………………………………………........……
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
85
iii
TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA SEBAGAI MATERI KHOTBAH JUM’AT DI JAWA TENGAH
Biro Bina Sosial : : : : BP3AKB : Biro Bina Mental : BKKBN : Kanwil Kemenag : MUI : IAIN Walisongo :
Drs. SUDARYANTO, MSi Dra. BINTANG YS, M.Si Dra. RATNA ANDAMARI BUDI PRAMONO, S.Kom Drs. DJAROT SRI NUGROHO, M.Si Drs. AAN JUMENO, MM SUWARNO, SH, MM H. AGUS SURYOSURIPTO, S.Ag, MH Drs. H.ANASOM,M.Hum QOMARUDIN, M.Ag
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
iv
SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
v
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
vi
SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN BKKN PROVINSI JAWA TENGAH
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
vii
SAMBUTAN KEPALA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
viii
SAMBUTAN KETUA MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) JAWA TENGAH
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
ix
KATA PENGANTAR Provinsi Jawa Tengah memiliki berbagai tantangan dan permasalahan kependudukan, diantaranya dari sisi kuantitas dengan jumlah penduduk sebesar 32.382.657 jiwa (Sensus Penduduk 2010) yang menduduki peringkat ketiga setelah Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur. Meskipun Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) terendah se-Indonesia yaitu 0,89% namun angka kelahiran total (TFR) cenderung mengalami peningkatan dari 2,3 (SDKI 2007) mencapai 2,5 (SDKI 2012). Sedangkan dari sisi kualitas yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Nilai IPM Provinsi Jawa Tengah sebesar 72,49 yang berada pada urutan ke-15 dari 33 provinsi. Contraceptive Prevalence Rate (CPR) atau angka pemakaian kontrasepsi di Jawa Tengah pada tahun 2007 adalah 63% (SDKI 2007) kemudian meningkat menjadi 65% (SDKI 2012). Sesuai dengan target MDG’s diharapkan pada tahun 2015 tercapai 70,60% perempuan menikah usia 15-49 tahun memakai kontrasepsi cara modern. Sejalan dengan tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018, program Kependudukan dan KB bertujuan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Provinsi Jawa Tengah di segala bidang, dengan sasaran meningkatnya keluarga kecil, berkualitas dan sejahtera. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Indonesia (SDKI) Tahun 2012 menunjukkan bahwa hampir semua (99%) pasangan usia subur mengetahui tentang alat/ cara kontrasepsi (any methode), tetapi hanya 61,9 % yang memakai kontrasepsi (any method). Artinya, kurang lebih setengah diantaranya hanya sebatas tahu. Kondisi ini berdampak pada pencapaian indikator kinerja program pembangunan kependudukan dan kb. Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
x
Untuk mempercepat target pencapaian indikator kinerja program pembangunan kependudukan dan kb pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 serta tujuan pembangunan millennium (MDGs), perlu dilakukan upaya-upaya meningkatkan advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). Akhirnya, semoga penerbitan Buku Panduan Program Kependudukan Dan Keluarga Berencana Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah ini, dapat menjadi pendorong peningkatan advokasi dan KIE, sehingga program pembangunan kependudukan dan kb dapat berhasil, demi kesejahteraan masyarakat. Semarang,
April 2014
Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah
Drs. SUDARYANTO, MSi
Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
xi
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Jumlah penduduk Jawa Tengah pada tahun 2012 berdasarkan proyeksi Sensus Penduduk (SP) 2010 sebanyak 33.270.207 jiwa atau sekitar 13,52% dari jumlah penduduk Indonesia, terdiri dari laki-laki sebanyak 16.495.705 jiwa (49,58%) dan perempuan sebanyak 16.774.502 jiwa (50,42%), dengan sex ratio sebesar 98,34%. Sedangkan jumlah rumah tangga sebanyak 8.913.425 (tahun 2011) dengan rata-rata anggota rumah tangga sebesar 3,7 jiwa. Jumlah peserta KB aktif dari tahun ke tahun cenderung meningkat, walaupun kenaikannya tidak begitu besar yaitu dari 4,9 juta pada tahun 2008 menjadi 5,4 juta pada tahun 2012. Persentase angka Drop Out (DO) peserta KB dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, dari 11,46% pada tahun 2008 meningkat menjadi 15,09% pada tahun 2012. Peningkatan tersebut dikarenakan antara lain masih rendahnya komitmen kabupaten/kota terhadap program KB, belum mantapnya kelembagaan, ratio PLKB terhadap desa/kelurahan yang ditangani belum proporsional. Disamping itu masih banyak akseptor menggunakan alat kontrasepsi non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Unmet Need adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang tidak ingin mempunyai anak lagi atau ingin menunda kelahiran berikutnya tetapi tidak menggunakan alat/cara KB atau kebutuhan KB yang tidak terpenuhi. Persentase Unmet Need KB masih cukup tinggi walaupun dari tahun ke tahun mengalami penurunan, yaitu sebesar 12,44% pada tahun 2008 menjadi 10,26% pada tahun 2012. Peran serta masyarakat dalam layanan KB mandiri sangat diperlukan bagi suksesnya pengendalian penduduk di Jawa Tengah. Prosentase PUS yang ikut KB di Jawa Tengah cukup tinggi, yaitu setiap 100 PUS rata-rata 70 s/d 80 ikut KB. Kondisi seperti ini merupakan tantangan yang cukup berat bagi Jawa Tengah, karena harus menjaga/memelihara peserta KB aktif dalam jumlah yang besar agar tidak terjadi Drop Out. 1 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Oleh karena itu dalam rangka memperluas KIE program Kependudukan dan KB diperlukan inovasi baru dengan lebih memberdayakan keberadaan Tokoh Agama sebagai salah satu mitra program Kependudukan dan KB. Sasaran KIE program KKB yang telah berlangsung selama ini lebih terfokus pada ibu-ibu, sehingga diperlukan pemahaman program KKB kepada para bapak. Strategi yang dipandang efektif untuk mensosialisasikan program KKB kepada para bapak adalah dengan menyisipkan materi program KKB pada materi khotbah Jum’at di masjid-masjid. Diharapkan dengan adanya pemahaman yang sama antara ibu dan bapak terhadap program KKB, maka program KKB dapat lebih mudah diterima masyarakat. Kedepan, dapat mendorong terwujudnya KB mandiri yang dilandasi atas kesadaran sendiri mengikuti program KB. Bahwa guna maksud tersebut perlu disusun Buku Panduan KIE Program Kependudukan dan KB sebagai materi khotbah Jum’at di Jawa Tengah, untuk dipedomani dalam pelaksanaannya di lapangan. B.
TUJUAN : Dengan adanya Pedoman ini, diharapkan dapat : 1. Meningkatkan pemahaman dan menumbuhkan dukungan Tokoh Agama tentang pentingnya pengendalian penduduk. 2. Menjadi panduan bagi Tokoh Agama dalam menyampaikan kebijakan program Kependudukan dan KB kepada masyarakat. 3. Memperluas pemahaman masyarakat dalam porgram Kependudukan dan KB. 4. Menumbuhkan kesadaran dan peran serta tokoh agama dalam program KB. 5. Memperluas pemahaman sasaran/ masyarakat dalam program KB.
C.
RUANG LINGKUP : Buku panduan ini meliputi kondisi dan pentingnya kependudukan dan KB di Jawa Tengah, sebagai upaya menyamakan pemahaman dan bahan materi KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) kepada Tokoh Agama. Oleh karena itu buku panduan ini juga memuat contoh materi khotbah bagi para Khotib pada sholat Jum’at yang memuat KIE tentang program Kependudukan dan KB. Dari aspek penyebarannya, buku panduan ini disampaikan kepada para Khotib melalui Takmir Masjid Raya, Kantor KUA, dan Petugas Penyuluh Agama. 2 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
D.
LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3475); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan; 5. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 3373); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan Tugas Dan Fungsi Kewenangan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaran Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2002 tentang Kedudukan Tugas Dan Fungsi, Kewenangan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Lembaran Pemerintah Non Departemen; 9. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah 3 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Perubahan Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 9); Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor 17); Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 75 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran Tahun 2014 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor 75); Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penatausahaan Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 Nomor 76); Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 954/285/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Penunjukan Pejabat Pengguna Anggaran/Pengguna Barang, Pejabat Yang Berwenang Mengesahkan SPJ, Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang, Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu dan Bendahara Pengeluaran Pembantu Gaji pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014; Keputusan Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor : 875.1/ 000169/ 2014 tanggal 2 Januari 2014 tentang Pendelegasian Sebagian Wewenang Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014; Keputusan Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor: 875.1/000170/2014 tanggal 2 Januari 2014 tentang Keputusan Plt. Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Penunjukan Pejabat Penatausahaan Keuangan, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Pembantu Verifikator Biro-Biro Pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2014; 4 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
16. DPA Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jateng Nomor : 02614/ DPA/ 2014 tanggal 27 Desember 2013 tentang Kegiatan Peningkatan Koordinasi Pelayanan Keluarga Berencana (KB); 17. Keputusan Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah Nomor : BS.68/PMPK/K/I/2014 tanggal 8 Januari 2014 Tentang Pembentukan Tim Penyusun Buku Panduan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Provinsi Jawa Tengah; 18. Keputusan Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah Nomor : BS.4a/SURAT/K/I/2014 tanggal 16 Januari 2014 Tentang Perubahan Lampiran Keputusan Kepala Biro Bina Sosial Setda Provinsi Jawa Tengah Nomor : BS.68/PMPK/K/I/2014 tanggal 8 Januari 2014 Tentang Pembentukan Tim Penyusun Buku Panduan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Provinsi Jawa Tengah.
5 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
BAB II SELAYANG PANDANG PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KB
Berawal dari adanya peladakan kelahiran bayi (Baby Boom) pada akhir dekade 50-an atau awal 60-an yang belum dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang memadai mengakibatkan terjadinya angka kematian bayi dan ibu melahirkan sangat tinggi. Kondisi ini menggerakkan kalangan kesehatan khususnya yang menangani masalah kesehatan untuk dapat menekan angka kematian ibu, bayi dan anak. Sehingga pada waktu itu terbentuk perkumpulan dengan nama Perkumpulan Keluarga Berencana Nasional (PKBI). Perkumpulan tersebut bertujuan untuk mengatasi kesehatan Ibu, bayi dan anak melalui “Pembatasan Kelahiran” dengan cara mensosialisasikan alat kontrasepsi. Perkumpulan tersebut sampai saat ini masih eksis keberadaan. Menyadari tujuan PKBI sangat bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan Negara di masa yang akan datang, maka pemerintah merasa perlu menangani secara serius permasalahan kependudukan ini dengan membentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) yang kemudian berubah menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang tugas utamanya adalah pengendalian penduduk. Terakhir dengan dikeluarkan UU No: 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional berubah menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan tugas dan tanggungjawab lebih luas. Undang-undang tersebut mengamanatkan bahwa kewenangan dan urusan BKKBN tidak hanya terbatas pada masalah yang berhubungan dengan pembangunan keluarga berencana nasional dan keluarga sejahtera, namun juga menyangkut masalah yang berhubungan dengan pembangunan kependudukan. Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami secara sempit, hanya sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi memilki sasaran yang lebih luas untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Dengan demikian kebijakan kependudukan merupakan bagian integral dari kebijakan pembangunan secara keseluruhan dan diletakan pada kebijakan pembangunan jangka panjang. Sesuai dengan komitmen Negara bersama dalam MDGs yang meratifikasi 8 tujuan yang 6 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
hendak dicapai, yakni: 1) Penghapusan kemiskinan dan kelaparan; 2) Pendidikan dasar universal; 3) Promosi keadilan gender dan pemberdayaan perempuan; 4) Penurunan kematian anak; 5) Peningkatan kesehatan Ibu; 6) Penanggulangan HIV/Aids; 7) Pelestarian lingkungan hidup dan 8) Kemitraan global untuk pembangunan. Pada operasionalnya, BKKBN memiliki Visi yang ingin dicapai yakni mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015 dengan misi mewujudkan Pembangunan yang Berwawasan Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga kecil bahagia sejahtera. Pertumbuhan penduduk pada kondisi tumbuh seimbang memilki persyaratan yang harus dipenuhi yakni angka rata-rata wanita mimiliki anak (TFR) pada posisi 2.1 dan rata-rata anak yang dimiliki wanita (NRR) tersebut adalah 1 (kelamin perempuan). Provinsi Jawa Tengah saat ini masih menghadapi tantangan yang cukup serius dalam Pembangunan Kependudukan dan KB. Walaupun laju pertumbuhan penduduk sudah dapat ditekan pada posisi 0.37%, namun jumlah penduduk sudah berkisaran 37 jutaan, dengan demikian laju pertumbuhan penduduk tetap akan bertambah secara segnifikan. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2012) kondisi TFR pada posisi 2.5, hal ini mengalami kenaikan dibanding posisi hasil SDKI 2002 (2.1) dan SDKI 2007 (2.3). Kondisi ini memilki makna adanya kecenderungan wanita di Jawa Tengah ingin mempunyai anak lebih dari dua. Dalam upaya mencapai visi tersebut berbagai kegiatan dilaksanakan melalui: 1. Pembangunan Kependudukan Kependudukan memiliki arti hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat. Pembangunan yang dilaksanakan berbagai lintas sektor diharapkan memilki wawasan kependudukan. Adapaun cirri dari pembangunan berwawasan kependudukan adalah: Penduduk sebagai subyek dan obyek pembangunan Orientasi kesejahteraan penduduk secara keseluruhan; Memihak (pro) rakyat (penduduk); Pembangunan berkelanjutan; Pemberdayaan penduduk/pembangunan SDM; 7 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Sesuai dengan potensi dan kondisi penduduk (lokal); Kebijakan pembangunan yang “population-responsive” dan “population-influencing”. BKKBN selaku lembaga pemerintah dikhususnyakan menangani permasalahan kependudukan dalam kaitannya dengan kwantitas penduduk. Upaya yang dilakukan dalam program kependudukan antara lain: a. Penyusunan parameter kependudukan b. Menyusun profil kependudukan dan menghitung proyeksi penduduk serta menganalisis dampak kependudukan c. Mendorong lintas sektor untuk mengimplementasikan pembangunan berwawasan kependudukan d. Mensinergikan kebijakan penduduk pemerintahan kota/kabupaten e. Publikasi terhadap isu-isu kependudukan f. Memantapkan mitra kependudukan 2. Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi Pengendalian penduduk bertujuan untuk menurunkan angka TFR menjadi 2.1 dan mempertahankan laju pertumbuhan penduduk 0.37% atau bahkan dapat menekan lebih rendah lagi dengan kegiatankegiatan sbb: a. Sosialisasi pelayanan dan pembinaan keserta KB b. Meningkatkan pelayanan KB baik dari segi kualitas maupun kuantitas termasuk di dalamnya provider c. Meningkatkan peran serta masyarakat dan jejaring kemitraan d. Meningkatkan kesertan ber-KB e. Meningkatkan promosi IMS, HIV/AIDs, kanker alat reproduksi, pelayanan IUD plus Papsmear/IVA, dan penanggulangan infertilitas melalui pencegahan IMS dan HIV/AIDs. 3. Pembangunan Ketahanan Dan Kesejahteraan Keluarga Kegiatan yang dilakukan dalam kaitannya pembangunan ketahanan keluarga adalah sbb: a. Pembinaan ketahanan keluarga balita dan anak melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB); b. Pembinaan ketahanan keluarga lansia dan rentan melalui kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL); 8 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
c. d.
Pembinaan ketahanan ekonomi keluarga melalui kelompok Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS); Sosialisasi dan advokasi program generasi muda berencana (GENRE).
4. Penggerakan Masyarakat Penggerakan masyarakat ikut serta aktif berperan dalam membangun program kependudukan dan KB ini melalui kegiatan advokasi dan komunikasi informasi edukatif (KIE) ke semua sasaran. Adapun berbagai kegiatan antara lain: a. Pengembangan materi advokasi dan KIE; b. Seminar; c. Pelaksanan lomba-lomba; d. Peningkatan kemitraan/jejaring; e. Bhakti sosial; f. Pemilihan PLKB dan kader teladan; g. Pelaksanaan berbagai pertemuan. Demikian pentingnya pembangunan kependudukan dan keluarga berencana, maka memerlukan komitmen yang kuat kepada semua pihak dalam melaksanakan program-programnya. Demikian pula peranserta aktif tokoh agama, tokoh formal, lembaga social kemasyarakatan, perguruan tinggi dan seluruh lapisan masyarakat untuk “nyengkuyung” berhasilnya program dimaksud.
9 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
BAB III MATERI KHOTBAH 1. PEMUDA MUSLIM BERKUALITAS SEBAGAI HARAPAN UMAT ُّ ل ال أحْ َمدُه. َُت َوال ُّنوْ َُر ث َُّم ال َّ هذيْنَُ َكفَروْ ا هب َربِّ هه ُْم يَعْ هدلوْ ن ُظل َما ه َُ ض َو َج َع َُ ْت َواألَر ُق ال َّس َم َوا ه َُ َلل ال َّ هذيُْ َخل ُاَ ْل َح ْمدُ ه ْ ْ ْ َ َ ُْ صنَا به هُه هم َّ َ َو َما اخت.َظي هُْم إن َعا هم هُه ُْ س ْب َحانَهُ َوتَ َعالى َعلى َما أوْ الَهُ هم َوهَدَانَُ لهتَوْ هح ْي هدهُه. ن َمعْ هرُفَته هُه َوإك َرا هم هُه نع ه ُِّك لَهُ َوس ْب َحانَُ َرب َُ الَ ش هَر ْي ُ ُالا للاُ َوحْ دَه ُ أن الإل ُهَ إ ُْ ُ أَ ْشهَد.َُك ْاأل ْكثَروْ ن َُ َن َذله ُْ ل ع َُّ ض َ وإ ْسال هَُم ْال َوجْ هُه لَهُ َوقَ ُْد ْ ا ْ ْ َُ ك َو َرسوْ هل ك َُ صلِّي َعلَى َع ْب هد ُ م ه ألل ن م أ م ال ق ُ د َّا ص ال ه ُ ل س ُ ر و ه ُ ْد ب ع ًا د م ح م َُّأن د ُ ه ش ُْال َعرْ ه َْ و َْ َ و َ َّ َ َ َّ ه َ َوأ.َُصفوْ ن ش َع َّما يَ ه َّ ِّ َُّ للاَ َح ُ فَيَا هعبَا َُد للاهُ اتَّقوْ ا.ُ َو َسل ُْم تَ ْسلَ ْي ًما َكثه ْيرًاأ َّما بَعْد.َُصحْ به هُه ال هذيْنَُ بهسنَّته هُه متَ َمسِّكوْ ن ق تقَاتههُه َ م َح َّمدُ َو َعلَى آله هُه َو ْ ت َوأ ْكبَ َره َا َما هع ْندَك ُْم همنَُ ْاألوْ الَ هُد ْ َو.َُالَّ َوأَ ْنت ُْم م ْسلهموْ ن فَإيَّاك ُْم.واألحْ فَا هُد ُل ْاأل َمان َا ه َُّ اعلَموْ ا أَنَُّ أَ َج ُ َوال ُتَموْ تنَُّ اه ِّ ِّ ْ ْ ْ َ َ َ آخ َرته هه ُْم ُْ َو َحسِّنوْ ا تَرْ بهيَتَه ُْم َوهَذبوْ ا أخالقه ُْم َو َعلموْ ا به َما يَنُفعوْ نَُ به هُه فه.ََُع ْنهَا َمسْئوْ لوْ ن ي هد ْينه هه ُْم َودنيَاه ُْم َو ه Hadirin jama’ah Jum’at rahimakumullah,Pada kesempatan khutbah ini saya mengajak hadirin sekalian –pada umumnya– dan terutama pada diri saya sendiri –khususnya– untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT dan terus menerus berusaha meningkatkan ketakwaan itu dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, serta mensyukuri semua kenikmatan dan karunia yang diberikan kepada kita dengan menggunakan dan menyalurkannya pada jalan yang diridhai olehNya. Dengan demikian, semoga kita senantiasa mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin. Hadirin Jamaah Jum’at yang berbahagia Perubahan dan pergantian zaman merupakan sunnatullah.Oleh karena itu dalam kehidupan kita ini terjadi pergantian generasi dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Masa depan agama, bangsa dan negara salah satunya ditentukan pada hari ini, karena itu setiap kita punya tanggung jawab menghadapi hari esok, yang bisa jadi zamannya sangat berbeda dengan zaman yang kita alami, bahkan tantangan masa depan bisa jadi amat berbeda dengan yang kita hadapi sekarang. Oleh karena itu agama Islam memerintahkan agar kita mempersiapkan generasi atau pemuda dengan sebaik-baiknya. Rasulullah SAW, memiliki banyak sahabat yang lebih muda dari beliau, bahkan banyak yang jauh lebih muda dari beliau. Ali bin Abi Thalib salah satu pemeluk Islam yang paling awal. Beliau memeluk Islam atas keinginannya sendiri ketika berusia 8 tahun, Beliau senantiasa berada di samping Rasulullah. Beliau juga menyertai Rasulullah SAW pada saat bertemu dengan 10 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
40 pemuka Quraisy, yang merupakan tokoh-tokoh paling berpengaruh di masyarakat pada waktu itu. Pada pertemuan itu Rasulullah menyeru mereka untuk masuk Islam, tetapi mereka menolak seruan tersebut.Pada saat itu Ali ra.berdiri di sisi Rasulullah sembari memandang kepada semua yang hadir, kemudian berkata : “Aku beriman kepadanya, dan aku menjadi penolongnya”. Arqam bin Abi Arqam, Usman bin Umair dan sebagainya. Ja’far bin Abi Thalib yang berani berdiri di depan Raja Najasyi dari Habasyah (Ethiopia) untuk mewakili dan membela kaum muslimin, padahal ketika itu ia baru berusia 20 tahun. Masih banyak lagi contoh pemuda pemudi muslim yang mampu memberikan konstribusi yang besar kepada Islam dan berprestasi tinggi semata-mata mencari ridha Allah SWT. Perhatian Islam yang besar terhadap generasi muda menunjukkan bahwa masa muda merupakan masa yang sangat penting dan masa yang paling berharga.Generasi muda merupakan rahasia kekuatan suatu umat, tiangnya kebangkitan, kebanggaan dan kemuliaan. Di atas pundak merekalah masa depan umat terpikul, karena pemuda memiliki keistimewaan tersendiri, baik dari segi keberanian, kecerdasan, semangat, maupun dari kekuatan jasmaninya. “Berikan 10 orang pemuda dan aku akan mampu memindahkan sebuah gunung dan berikan aku 100 orang pemuda maka aku akan dapat menggerakkan dunia” pernyataan populer tersebut ditegaskan Bapak Proklamator Republik Indonesia Bung Karno mengenai arti pentingnya posisi pemuda. Sosok pemuda mempunyai nilai sejarah tersendiri.Peran pemuda Indonesia senantiasa ada pada lini terdepan dalam sejarah bangsa. Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928, Proklamsi Kemerdekaan R.I 1945, Perubahan dari Orde Lama ke Orde Baru 1966, dari Orde Baru ke Orde Reformasi 1988. Bahkan masyarakat Internasional menyadari arti penting dan nilai strategis pemuda sebagai agen perubahan (agent of change) dalam pembangunan. Pada periode lahirnya syari’at Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, generasi muda memegang peranan yang sangat penting dalam menyebarluaskan dakwah Islamiyah, karenanya jangan lewatkan masa muda untuk hal-hal yang tak ternilai di hadapan Allah SWT. Oleh karena itu, 11 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menjadi tanggung jawab kita untuk menghasilkan generasi Islam yang berkualitas Islami. Paling tidak, ada empat hal yang menjadi kriteria dari profil pemuda muslim yang berkualitas, yaitu : Pertama, Pemuda yang memiliki aqidah yang benar. Akidah Islam tegak berdasarkan peng-Esaan kepada Allah, mengakui-Nya sebagai Tuhan, penguasa, pencipta, pemberi rizki, pemilik langit, bumi dan seisinya serta satu-satunya Zat yang akan menghidupkan kembali yang akan memberikan balasan kepada hamba-hamba-Nya, dan inti dari akidah adalah Tauhid. Tauhid menjadi misi utama para nabi dan rasul serta para shalih terdahulu yang tidak boleh dilupakan.Apa yang dilakukan oleh Yaqub as ketika hampir wafat, patut kita teladani dalam mempersiapkan pemuda sebagai generasi penerus. Waktu itu, Yaqub bertanya kepada anak-anaknya, “Apa yang akan kalian sembah sepeninggalanku?” semua anak-anaknya menjawab, kami akan menyembah Tuhanmu, Tuhan bapak-bapakmu-Ibrahim, Ismail, Ishak yakni Allah SWT dan kami berserah diri kepada-Nya (kisah ini diabadikan dalam QS. 2 Al Baqarah : 133). Demikian pula pengajaran Lukman kepada anaknya yang diabadikan dalam Al-Qur’an yang artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. 31 Lukman : 13). Dasar pendidikan akhlak bagi seorang pemuda adalah akidah yang benar, karena akhlak tersarikan dari akidah dan pancaran darinya. Oleh karena itu jika seorang pemuda berakidah dengan benar, niscaya akhlaknya pun akan benar, baik dan lurus. Begitu pula sebaliknya, jika akidahnya salah dan melenceng, maka akhlaknya pun akan tidak benar. Dalam satu hadits Rasulullah SAW bersabda : “اَ ْكم اَُل ْلم ْاؤ ِم ِن ْي َن ِا ْيمَا ًنااَحْ سَ انهامْ اخلا ًقاMukmin yang sempurna imannya, adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Turmudzi dari Abi Hurairah). Ciri Kedua, menempa diri dengan memiliki ilmu dan tsaqafah Islam. Kita semua terutama pemuda hendaklah senantiasa menempa diri dan secara terus-menerus mencari ilmu dan mengamalkannya. Tanpa ilmu pemuda akan tertinggal. Islam mengajak manusia untuk menguasai ilmu, dalam ayat 12 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang artinya : “Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS. 96 Al-‘Alaq : 1-4). Betapa pentingnya ilmu bagi seorang pemuda, Rasul yang mulia senantiasa memotivasi umatnya untuk belajar dan membaca. Ada baiknya kita menelaah kembali kisah seorang pemuda yang usianya belum genap tiga belas tahun berjalan mendekati barisan pasukan muslim dengan membawa sebilah pedang ia mendatangi Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah, aku membaktikan hidupku kepadamu. Izinkan aku untuk pergi bersamamu dan memerangi musuh-musuh Allah di bawah panji-panjimu”. Rasulullah yang mulia memandang anak tersebut dengan penuh kekaguman dan menepuk pundaknya. Beliau memuji keberaniannya, tetapi menolaknya untuk bergabung dengan pasukan muslim. Anak muda itu (Zaid bin Tsabit ra.)Rasulullah pun kemudian memberikan tugas kepadanya.“Zaid pergilah belajar tulisan Yahudi”.Zaid kemudian belajar bahasa Ibrani. Maka kemudian ia sangat fasih berbahasa Ibrani dan menjadi sekretaris Rasulullah SAW. Rasulullah juga memerintahkan Zaid untuk belajar bahasa Syria.Demikian Zaid mempunyai fungsi penting ketika Rasulullah berunding dan berkomunikasi dengan bangsa-bangsa yang tidak bisa bahasa Arab. Ketiga, dari ciri pemuda yang diharapkan di dalam Islam adalah memiliki keterampilan dalam berbagai hal untuk dimanfaatkan dalam kebaikan dan kebenaran dalam upaya mencapai kemajuan diri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara.Pada masa Rasulullah SAW para sahabat telah menunjukkan kemampuan yang terampil dalam berbagai hal, ada yang terampil dalam berdagang, berperang dan sebagainya yang semua ini tentu saja amat berguna. Kepada mereka yang memang terampil, Rasulullah SAW sendiri tidak segansegan memberi penghargaan dan amanah guna mengembangkan keterampilannya itu. Maka ketika Usamah bin Zaid telah menunjukkan keterampilannya yang luar biasa dalam berperang, beliau tidak segan-segan mengangkatnya menjadi panglima perang meskipun umurnya baru 17 tahun, sementara Mush’ab bin Umair yang terampil dalam dakwah, ditugaskan beliau untuk dakwah ke Yatsrib (Madinah). 13 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Ciri keempat, memiliki tanggung jawab, Di antara bukti kebenaran dan kemuliaan nilai-nilai Islam adalah adanya tuntutan tanggung jawab dari setiap individu atas semua perbuatannya.Diferensiasi yang hakiki antara manusia adalah dengan mengukur rasa tanggung jawab serta kemauan untuk menanggung akibat dari perbuatan yang dilakukan. Prinsip tanggung jawab ini merupakan salah satu prinsip yang ditetapkan dalam Al Qur’an dalam sejumlah ayatnya :ٌ اكلُّ َن ْفسٍ ِبمَا َكسَ َب ْترَ هِي َنة. “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya” (QS. 74 Al Mudatsir : 38). Pada prinsipnya tanggung jawab ini mencakup kepada tiga hal, yaitu; tanggung jawab pemuda sebagai seorang individu, tanggung jawab sebagai anggota masyarakat, tanggung jawab sebagai bagian dari umat.Menunaikan kewajiban terhadap umat Islam yang tersebar di seluruh belahan dunia dan dalam setiap bidang kehidupan. Ketiga,tanggung jawab tersebut dengan segala cakupannya menurut DR. Ali Abdul Halim Mahmud mantan Syeikh Al Azhar dalam kitabnya At-Tarbiyah al-Khuluqiyah dengan edisi Indonesia “Akhlak mulia” menegaskan bahwa meninggalkan ketiga kewajiban ini merupakan keburukan yang dicela oleh Islam. Ketiga tanggung jawab tersebut sangat sesuai dengan nilai-nilai kemasyarakatan dan nilai-nilai kemanusiaan atau humanisme. Untuk mewujudkan pemuda yang berkualitas itu, maka paling tidak ada tiga institusi yang mempunyai pengaruh sangat efektif, yaitu : a. Keluarga, dalam pengertian sempit mencakup kedua orang tua, saudara dan kerabat. Dalam pengertian luas mencakup teman, tetangga, masyarakat secara keseluruhan. b. Masjid, memberi pengaruh yang baik bagi jiwa orang-orang dalam berhubungan dengan sang Pencipta. c. Sekolah, meliputi unsur-unsur yang ada di dalamnya, buku, peralatan, methode, gedung dan hal-hal yang mempengaruhi murid. Para pemuda sangat dituntut untuk mempersiapkan dirinya guna menyongsong masa depan agama, bangsa dan negara yang cerah, dan mempersiapkannya memerlukan perhatian dan kerja sama yang serius. Harapan kami, dalam rangka mempersiapkan diri menjadi manusia yang berkualitas perlu berupaya secara serius dan focus tanpa terganggu urusan 14 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
yang tidak seharusnya, seperti kawin muda tanpa adanya alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. أقول ما، ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات والذكر الحكيم،بارك للا لي ولكم في القرآن العظيم .تسمعون وأستغفر للا لي ولكم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
15 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
2. MENGHINDARI PERGAULAN BEBAS Khutbah Pertama وأشهد أن ال إله إال هللا وحده ال شريك له ولي، وال عدوان إال على الظالمين،الحمد هلل رب العالمين صلى هللا وسلم وبارك عليه وعلى آله وأصحابه، وأشهد أن محمدٌاً عبده ورسوله النبي األمين,الصالحين : أما بعد. والتابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين،المتقين ٌَ َقا. ٌَاز َوسَ عَ د ل ٌَ َفمَنٌْ ا َّتقىٌَ رَ َّب اٌه َف،هللا رَ ِح َم اكم هللاا ٌَ َفا َّتقا ْوا،ََّفأ ا ْوصِ ي اك ٌْم أ ُّيهَا ال َّناساٌ َو َن ْفسِ ي ِب َت ْق َوى هللا عَ ٌَّز وٌَجَ ل ا الً َس ِديْدٌا ً ياصْ لِحٌْ َل اك ٌْم أعْ مَا َل اك ٌْم ِوي َْغفِرٌْ َل اك ٌْم ذ ان ْو َب اك ٌْم َومَنٌْ ياطِ ٌِع ٌ يَا أ ُّيهَا الَّ ِذيْنٌَ آ َم انوا ا َّت اق ْوا هللا َو اق ْولا ْوا َق ْو:ل ٌَّ َعَز َوج ٌَّ ًاز َف ْوزٌاً عَ ظِ يْمٌا ٌَ هللا ََ َورَ س ْاو َل اٌه َف َق ٌْد َف Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah… Pada kesempatan yang mulia ini kami mengajak, mari kita perbarui syukur kepada Allah, atas segala nikmat yang diberikan kepada kita. Nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, nikmat waktu dan kesempatan serta nikmat-nimat lain yang tidak mungkin kita hitung. Semoga dengan syukur itu kita mendapatkan nikmat yang lebih banyak lagi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga shalawat dan salam senantiasa diberikan kepada junjungan kita nabi besar Muhhamad, beseta keluarga, sahabat, dan pengikutpengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Dalam kesempatan yang sangat baik ini, tidak lupa saya berpesan setulus-tulusnya, agar kita berusaha lebih serius dan bersungguh-sungguh untuk meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah, dengan iman dan takwa yang sesungguh-sungguhnya. Karena dengan iman dan takwa yang sesungguh-sungguhnya itulah, kehidupan kita akan lebih baik, di dunia hingga ke akhirat nanti. Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah Kalau kita cermati kehidupan disekitar kita ada pergeseran nilai-nilai dan semakin jauh dari norma-norma agama, perilaku antara remaja semakin bebas tanpa batas dan cenderung tidak terkendali. Hal ini dapat kita saksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana para remaja bergaul atau melalui media cetak dan elektronik. Mereka bergaul dan bercanda dengan lawan jenis yang bukan mahramnya dengan begitu bebas dan mencolok. Bahkan mereka menggunakan identitas muslim (berjilbab) sebagai kedok untuk 16 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menutupi perilakunya yang jauh dari nilai-nilai islami. Pergaulan mereka tidak ada dinding pembatas, mereka berpelukan, berciuman dilakukan dimana dia suka, di hiburan malam, tempat rekreasi, di pinggir jalan, di mall, di sekolah, bahkan di tempat peribadatan. Bukankah mereka tidak mengetahui, bahwa Allah ta’ala telah menurunkan adzab yang luar biasa pada zaman nabi Luth. Gempa dahsyat terjadi, seakan bumi dibalikkan yang membinasakan kaumnya. Allah telah mengazab manusia yang menggauli binatang, sesama jenis, dan berganti-ganti pasangan dengan diturunkan penyakit yang selama ini belum diketemukan obatnya yaitu HIV/AIDs. Istilah pergaulan bebas diadopsi dari budaya di dunia barat yang identik dengan perilaku remaja maupun pemuda-pemudinya yang berperilaku (seks) bebas yang dianggap sebagai sebuah kewajaran. Hadirin yang berbahagia... Apabila kita amati penyebab terjadinya pergaulan bebas ini antara lain disebabkan sbb: 1. Longgarnya pengawasan orangtua dan tokoh masyarakat. Orangtua yang terlalu memberikan kelonggaran terhadap putra-putrinya akan menyebabkan menuju pada pergaulan bebas. Sebagai contoh orang tua membiarkan ketika anaknya pergi berduaan sampai larut malam tanpa tujuan yang jelas. Orang tua tidak peduli ketika anaknya berduaan di rumah, bahkan orangtua memberikan kesempatan dengan meninggalnya putra-putrinya berduaan dirumah. Dalam tinjauan islam, laki-laki dan wanita berduaan dengan bukan mahramnya tanpa didampingi orang lain itu dilarang. ……………………………………………………………………………………. Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, kecuali dengan mahramnya. Dan juga seorang wanita tidak boleh berpergian kecuali bersama mahramnya (HR. Muslim) 17 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Demikian pula orang tua membiarkan begitu saja secara bebas putra putrinya keluar berduaan dengan tunangannya. Meskipun mereka telah bertunangan, namun demikian status mereka masih belum menjadi pasangan yang sah. Dan haram baginya untuk pergi berduaan saja. Maka dari itu, seorang yang pergi berduaan saja dengan lain jenis dan bukan mahramnya pada tempat yang sepi dan romantis akan berat godaannya. Dan boleh jadi akan terjerumus di dalamnya tidak kuasa menahan hawa nafsunya. Ini awalnya banyak terjadi perzinahan dan akan menimbulkan akibat kehamilan di luar nikah di kalangan remaja. Maka dari itu, hendaklah para orangtua berhati-hati terhadap putra-putrinya, terutama terhadap anak perempuannya. Jangan dilepas begitu saja tanpa adanya pengawasan, bimbingan dan nasehat. Hendaklah mereka diarahkan kepada tuntunan agama islam dan di perlukan penteladanan yang baik dari orangtua. Islam telah melarang perbuatan yang mendekati zina. 2. Masuknya budaya barat. Budaya barat ini masuk dan sangat sulit untuk dibendung baik melalui media cetak maupun elektronik. Pengaruh ini akan sangat kuat masuk di dalam kehidupan kalangan remaja. Remaja yang terpengaruh budaya barat cenderung memilki gaya hidup bebas dan mengagungkan kebebasan. Oleh karena itu, banyak terjadi pelecehan seksual, perzinahan, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Salah satu cara untuk menanggulangan masalah ini hendaklah kita (khususnya para penguasa dan tokoh masyarakat). Menyeleksi secara ketat budaya asing yang menyimpang tidak sesuai dengan budaya kita. Untuk menunjang hal ini perlu diberikan sanksi yang tegas bagi mereka yang melakukan tindakan a-susila, termasuk terhadap media yang memuat tayangan-tayangan yang mengakibatkan dekadensi moral. 3. Banyaknya hiburan yang memberikan peluang kepada masyarakat terjadinya pergaulan bebas. Adapun peluang ini tidak terbatas pada pemberian fasilitas tempat, namun adanya kekosongan/peluang jiwa 18 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
pada diri seseorang yang mengakibatkan mereka berfantasi, berkhayal kemana-mana dan yang bukan-bukan. Dan ini lebih berbahaya. Pada kondisi seperti ini, bilamana seseorang tidak memiliki kendali iman yang kuat, sementara fasilitas tersedia lengkap, maka tidak ada pilihan lain kecuali mencari kesenangan, kepuasan dan kebebasan. Oleh karena itu, hendaklah waktu luang yang dimiliki digunakan halhal yang bersifak kebajikan, apalagi pekerjaan itu berbuah pahala dan dapat mempertebal keimanan kita kepada Allah Swt. Jangan sampai kita tertipu dengan nikmatnya peluang/kekosongan. ………………………………………………………………………….............…………. “Dua macam kenikmatan yang kebanyakan manusia dapat tertipu keduanya yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang kosong” (HR. Bukhori Muslim) Demikian juga tempat-tempat wisata yang telah disalahgunakan oleh pengelolanya, sehingga tujuan semula tempat wisata untuk rekreasi, menjadikan terkesan negative dan memberikan kesempatan kepada para pengunjung untuk melakukan hal-hal yang negative. Maka untuk mengembalikan citra wisata pada tujuan semula, hendaklah pemerintah melakukan pengawasan terhadap pengelola wisata dengan memberikan sanksi yang tegas. 4. Meminum minuman keras, minuman keras dapat mengakibatkan manusia kehilangan kendali dan menimbulkan nafsu binatang, sehingga dengan mudah dapat terjerumus kepada perzinahan yang mungkin tidak disadari. Selain itu dampak negatif dari minuman keras dapat berakibat rusaknya jaringan tubuh dan otak manusia. Karena itu, jika minuman keras tidak diberantas serta para produsen dan pengedar tidak diberi sanksi tegas, maka pergaulan bebas dan kerusakan moral bangsa semakin merajalela. Agama islam mengajarkan sebagaimana sabda Rasulullah Saw: ……………………………………………………………………… “Segala macam
19 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
minuman yang memabukkan, maka hal itu hukumnya adalah haram”. (HR. Buchori dan Muslim) 5. Bergesernya nilai budaya Bergesernya nilai-nilai kehidupan dari pengaruh barat telah mengubah tujuan hidup kearah mencintai dunia. Dengan demikian perilaku kehidupan akan cenderung memuaskan hawa nafsu dan menghalalkan segala cara. Oleh karena itu, orang yang telah berubah tujuan hidupnya kearah mengejar kehidupan duniawian, mengumbar hawa nafsu mencari kenikmatan dan kepuasan, hendaklah mereka merenungi, bahwa hidup di dunia hanya sesaat, lambat laun pasti akan berakhir. Sebelum semuanya berakhir, pergunakan masa hidup ini untuk menacari bekal di hari kelak dengan bekerja/beribadah hanya semata-mata mencari ridha Allah ta’ala. Gunakan harta benda yang diperoleh untuk mensyukuri nikmat yang di dapat. Yakinlah bahwa kehidupan di akhirat lebih nikmat dibanding kehidupan dunia, seperti firman Allah dalam QS. Al-a’laa 16-17:
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. Hadirin, Jamaah Jum’at yang Mulia. Pergaulan bebas yang dilakukan akan berdampak pada terjadinya hubungan seksual secara bebas dan berganti-gantian pasangan. Perilaku tersebut akan menimbulkan penyakit seksual menular termasuk terjangkitnya HIV/AIDs dan tentu saja akan mengakibatkan kehamilan yang tidak diinginkan. Untuk menumbuhkan keberanian melakukan hubungan bebas, biasanya mereka memacu diri dengan mengkonsumsi barang-barang yang memabukkan, seperti minuman keras dan sejenisnya (narkoba), sedangkan untuk mendapatkan barang tersebut seringkali mereka melakukan tidakan criminal, mencuri, malak, korupsi dsb. Bagi mereka yang terlanjur jauh masuk dalam pergaulan sek bebas maka akan diikuti dengan narkoba dan permasalahan 20 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
penyakit menular. Sungguh mempunyai efek yang sangat membahayakan bagi bangsa ini apabila tidak ditangani secara serius oleh pemerintah dan semua lapisan masyarakat. Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari pergaulan bebas sbb: Pertama, perintah untuk menahan pandangan dan menutup aurat sebagaimana tertera dalam QS: An Nuur: 30-31, dan QS: Al Ahzab : 59, yang intinya bagi kaum hawa dilarang untuk menampakkan perhiasannya dan kecantikannya dihadapan laki-laki asing atau ber-tabarruj. Rasulullah Saw juga bersabda: "Dua golongan di antara penghuni neraka yang belum aku lihat keduanya: suatu kaum yang membawa cambuk seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang-orang; perempuan yang berpakaian, tetapi telanjang yang cenderung dan mencenderungkan orang lain, rambut mereka seperti punuk unta yang miring". (HR Muslim), Kedua, Islam melarang khalwat (berdua-duaan) antara laki-laki dan wanita kecuali disertai mahramnya, Sabda Rasulullah Saw : "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali kali dia bersunyi-sunyi dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya adalah syaitan" (HR/ Ahmad), Ketiga, Islam juga melarang perempuan dan laki-laki bercampur baur (ikhtilath) karena Islam menjaga dan menjadikan jama’ah kaum wanita terpisah dari jama’ah kaum laki-laki yang bukan mahram seperti Islam menjadikan shaf sholat kaum wanita dibagian belakang dari shaf sholat kaum laki-laki, kecuali pada tempat memungkinkan untuk memisahkan keduanya, seperti aktivitas ibadah haji atau jual-beli di pasar-pasar, hal ini semacam ini telah dimanifestasikan secara praktis dan bersifat massal oleh masyarakat Islam pada masa Rasulullah saw.
21 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Ke-empat, jangan mendekati zina, Allah Swt berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk” (QS: Al Isra: 17). Larangan ini tidak hanya menghindari perilakunya saja yang dapat menimbulkan nafsu syahwat, namun juga perkataan atau perbincangan yang menimbulkan dorongan seksual. Kelima, Islam melarang seorang wanita melakukan perjalanan dari suatu tempat yang lain selama sehari semalam, kecuali bila disertai mahramnya. Sabda Rasulullah Saw. : "Tiada dihalalkan bagi seorang wanita yang percaya kepada Allah dan hari kemudian bepergian perjalanan sehari semalam kecuali bersama mahramnya" (Buhkori Muslim), Keenam, anjuran untuk menikah, Firman Allah Swt:
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orangorang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS: An-nur: 32). Cara yang terakhir ini tentu perlu pemikiran yang mendalam. Perkawinan itu tidak sekedar kita mendatangkan penghulu dan terjadi ijab-qabul, perkawinan untuk jangka panjang dan mempunyai banyak konskuensi. Andaikata perkawinan itu merupakan jalan akhir yang harus ditempuh untuk 22 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menghindari perbuatan zina, maka yang perlu dilakukan adalah menunda kehamilan sampai dengan cukup umur untuk melakukan reproduksi yang sehat, cukup siap jasmani dan mental. Jama’ah yang berbahagia .. Setelah kita mengetahui berbagai resiko dari perilaku pergaulan bebas yang berdampak sangat luas terhadap kehidupan berkeluarga, dan kehidupan berbangsa, maka di akhir dari kutbah ini, sekali lagi kami mengajak jama’ah sekalian untuk tidak memberikan ruangan atau kesempatan kepada diri kita sendiri, kepada keluarga dan masyarakat kita untuk melakukan pergaulan bebas. Para remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius agar tidak mudah tergoda, terjerumus dalam pergaulan bebas. Berikan peran aktif kepada remaja untuk membangun masyarakat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Semoga kita sekalian termasuk orang-orang yang mampu menjaga amanah yang diembankan kepada manusia selaku kolifah di bumi, amiin. أقول ما، ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات والذكر الحكيم،بارك هللا لي ولكم في القرآن العظيم .تسمعون وأستغفر هللا لي ولكم فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
23 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
3. MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI BUMI َال ُ َن يَ ْه هُد للا ف ُْ َم.ت أَ ْع َمالهن َا ُن َسيِّئَا ه ُْ ن شروْ هرأَ ْنف هسنا َ َو هم ُْ ْال َح ْم َُد للهُ نَحْ َمدهُ َونَ ْست هَعيْنهُ َونَ ْست َْغفهرهُ َونَعوْ ذُ بهاللهُ هم َوأَ ْشهَدُ أَنَُّ َسيِّ َدنَا َونَ هبيَّنَا م َح َّمدًا،ك لَه َُ الَ ش هَري ُ ُالَّ للاُ َوحْ دَه ُ الَّ هإلَ ُهَ هإ ُ أَ ْشهَدُ أَن.ي ُلَ ُه َُ الَ هَا هد ُ َن يضْ لهلُْ ف ُْ ل لَهُ َو َم َُّ ض م ه َّ ِّ َوالتَّا هب هعينَُ لَه ُْم بإهحْ َسانُ هإلَى، َك َعلَ ْي هُه َو َعلَى آ هل هُه َوأَصْ حا هب هُه أَجْ َم هعين ُْ ار ب و ُ م ل س و ُ ل ص ُ م ه ل ال . ه ُ ول س ر و ُ للا ِّ َ َ َعبْدُ ه َّ َ َ َ ْ َ َ ه .ْن ُيَوْ هُم ال ِّدي ه للا الَّ هذي َخلَقَك ُْم ث َُّم َر َزقَك ُْم َُّ :ل للاُ تَ َعالَى َُ قَا.َُي هبتَ ْق َوى للاهُ فَقَ ُْد فَا َُز ْالمتَّقوْ ن ُْ وصيْك ُْم َونَ ْف هس فَيَا هعبَا َُد للاهُ أ ه:ُأَ َّما بَعْ د ظَهَ َُر.ََُيءُ س ْب َحانَهُ َوتَ َعالَى َع َّما ي ْش هركون ْ ث َُّم ي هميتك ُْم ث َُّم يحْ هييك ُْم هَلُْ همن ش َُركَا هئكم َّمن يَ ْف َعلُ همن َذ هلكم ِّمن ش َّ قلُْ هسيروا فهي.َُض ال َّ هذي َع هملوا لَ َعله ُْم يَرْ هجعون َُ ْاس لهي هذيقَهم بَع ُت أَ ْي هدي النَّ ه ُْ َْالفَ َسادُ فهي ْالبَ ُِّر َو ْالبَحْ هُر به َما َك َسب َُض ُفَانظروا َكيْفَُ كَانَُ عَاقهبَةُ الَّ هذينَُ همن قَبْلُ كَانَُ أَ ْكثَرهم ُّم ْش هر هكين ُْاألَرْ ه Hadirin Rahimakumullah Marilah tidak bosan-bosan kita bersyukur kepada Allah Swt dengan cara meningkatkan takwa yang sebenar-benarnya, yakni dengan terus menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangannya. Hadirin Rahimakumullah Pada tahun 2015 kita akan masuk ke dalam apa yang disebut Komunitas ASEAN 2015? Apa itu? Mungkin dulu waktu SD kita pernah mendapatkan pelajaran tentang ASEAN atau istilahnya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara yang terbentuk tahun 1967. Lalu apa hubungannya dengan Komunitas Asean 2015? Nanti pada tahun 2015 akan dibentuk yang namanya "ASEAN Community”, yakni peningkatan kerjasama antar negara ASEAN yang selama ini masih terbatas sekali. Nah dengan terbentuknya ASEAN Community 2015 ini maka hubungan kerjasama antar negara anggota ASEAN akan menjadi lebih luas. Kalau di Eropa istilah ASEAN Community 2015 ini seperti istilah UNI Eropa, namun ini di kawasan Asia Tenggara. Jadi pada tahun 2015 nanti organisasi ASEAN akan berintegrasi menjadi sebuah organisasi kawasan bersatu yang lebih solid dan maju, membangun kebersamaan untuk satu tujuan, mendorong terciptanya kekompakkan, kesamaan visi dan tujuan, kesejahteraan bersama, dan saling peduli di antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Ada tiga aspek yang akan ditingkatkan kerjasamanya yakni: 1. Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN 2. Komunitas Ekonomi ASEAN 24 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
3. Komunitas Sosial dan Budaya ASEAN Tentu, terbentuknya Komunitas ASEAN seperti ini bukan saja memberikan keuntungan, tetapi juga membawa dampak bagi anak bangsa ini. Sudahkah bangsa kita memilki Sumber Daya Manusia yang siap bersaing dengan SDM dari negara-negara anggota ASEAN lainnya? Sudahkah bangsa kita memiliki kualitas hasil produksi yang mampu bersaing dengan produkproduk dari negara-negara ASEAN lainnya? Jika SDM dan produk-produk yang kita hasilkan memiliki daya saing yang tinggi, tentu hal itu akan menjadi peluang yang menguntungkan bagi bangsa ini. Sebaliknya, jika SDM dan produk-produk kita kalah bersaing, maka hal itu akan menjadi malapetaka bagi nasib anak bangsa ini. Oleh karena itu, apakah dengan terbentuknya komunitas ASEAN itu akan menjadi “masalah” bagi kita, ataukah menjadi “tantangan” bagi kita, tentu sangat tergantung pada sikap yang kita miliki. Jika kita memandangnya sebagai “masalah”, maka kita cenderung akan menghindari dan bersikap pasrah pada nasib. Tetapi jika kita memandangnya sebagai “tantangan”, maka hal itu akan memberikan kesempatan bagi kita untuk merubahnya menjadi “peluang”. Caranya adalah dengan melakukan berbagai persiapan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas SDM dan produk yang kita miliki, agar mampu bersaing dengan SDM dan produk dari negara-negara lain. Jika SDM dan produk kita berkualitas, maka SDM dan produk kita pun akan terjual ke pasar yang lebih luas yaitu ke negara-negara ASEAN. Inilah peluang besar yang kita miliki. Hadirin Rahimakumullah Keberadaan kita sebagai manusia di muka bumi ini adalah sebagai khalifah (pemimpin) disamping sebagai ‘abdullah (hamba Allah). Allah berfirman; ُن ي ْف هسدُ فهيهَا َويَ ْسفهكُ ال ِّد َما َُء َونَحْ ن ُْ ض َخلهيفَ ُةً قَالوا أَتَجْ َعلُ فهيهَا َم ُاعلُ فهي األرْ ه َُ ُّل َرب َُ َو هإ ُْذ قَا ك له ْل َمالئه َك هُة هإنِّي َج ه َُل هإنِّي أَ ْعلَمُ َما ال تَعْ لَمون َُ ك قَا َُ َك َونقَدِّسُ ل َُ ن َسبِّحُ هب َح ْم هد "Ingatlah, ketika Tuhan-mu berfirman kepada para Malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'. Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih, dengan memuji Engkau, dan 25 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
mensucikan Engkau'. Allah berfirman: 'Sesungguhnya, Aku mengetahui, apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. al-Baqarah (2) : 30) Dan dalam ayat lain Allah berfirman; ُس إهال لهيَعْ بدو هن َُ َْو َما َخلَ ْقتُ ْال هجنَُّ َواإلن "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS. adz-Dzariyat (51) : 56) Sebagai khalifah, kita oleh Allah telah diberi berbagai modal berupa potensi kesanggupan dan kemampuan untuk mengolah alam dan lingkungan yang kita tempati, sesuai dengan yang kita inginkan. Akan tetapi, harus selalu kita ingat bahwa jika alam dan lingkungan yang kita tempati ini kita olah semata-mata hanya berdasarkan keinginan kita, tanpa mempedulikan tata aturan yang telah tergariskan dalam sunnatulah-Nya, maka hal itu hanya akan melahirkan bencana dan malapetaka yang justeru dapat merugikan kita sebagai manusia. Oleh karena itu, peran kita sebagai khalifah di bumi ini harus ditempatkan dalam koridor fungsi kita sebagai ‘abdullah, yakni apa yang kita lakukan di muka bumi ini harus dalam konteks merealisasikan kehendak-kehendak Allah yang tertungan dalam ayat-ayat-Nya, baik yang berupa ayat qauliyah maupun ayat kauniyah-Nya. Sebagai khalifah di bumi, kita diberi oleh Allah modal kemampuan yang sama dengan yang diberikan kepada bangsa-bangsa yang lain. Modal kemampuan tersebut di antaranya berupa kemampuan berpikir. Kita pun diberi modal sumber daya alam yang sangat melimpah. Bahkan diri kita, sebagai umat Islam, diberi al-Qur’an yang di dalamnya juga berisikan ayatayat yang memberikan inspirasi luar biasa untuk memaksimalkan fungsi kemampuan yang kita miliki. Oleh karena itu, dalam menghadapi agenda penerapan Komunitas ASEAN, apakah kita hanya akan berpangku tangan dan menyerah pada nasib? Tentunya tidak. Hadirin, jamaah Jum’at rahimakumullah. Di balik rencana besar penerapan Komunitas ASEAN seperti itu, terdapat PR besar bagi kita, terutama kaum muslimin yang merupakan mayoritas penduduk negeri Indonesia tercinta ini. PR besar tersebut adalah menyangkut masalah kependudukan, kemiskinan, dan penguasaan ilmu 26 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
pengetahuan dan teknologi. Ledakan penduduk yang teramat besar, yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai serta ditambah lemahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, hanya akan menjadikan bangsa ini menjadi obyek pemasaran produk material dan jasa dari bangsa-bangsa lain. Kekayaan SDA yang melimpah di negeri ini, hanya akan menjadi ajang penambahan pundi-pundi kekayaan bangsa lain atau oleh sebagian kecil dari penduduk negeri ini. Jika hal ini terjadi, maka jurang kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin di negeri ini akan semakin melebar. Tentu, ledakan penduduk yang terlalu besar seperti itu, yang tidak disertai dengan kesiapan penyediaan lapangan kerja serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, wajib menjadi bahan renungan kita bersama. Apakah kita hanya akan meninggalkan generasi yang banyak, tetapi lemah secara agama, ekonomi, serta lemah dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi? Tentunya tidak. Oleh karena itu, ketika diri kita menyadari bahwa kemampuan kita dalam mempersiapkan generasi yang berkualitas sangat terbatas, maka sudah semestinya kita menentukan sikap untuk fokus dalam mempersiapkan generasi yang kecil tetapi amat sangat berkualitas. Generasi yang kecil tetapi dengan kualitas yang tinggi seperti ini tentu akan mampu mengalahkan generasi yang banyak tetapi dengan kualitas yang rendah. Selain itu, agenda penerapan Komunitas ASEAN seperti itu juga akan semakin menambah berat PR “perlindungan” moral dan penjagaan identitas bangsa. Bagaimanapun, integrasi yang tercipta dalam Komunitas ASEAN seperti itu juga akan diikuti pula oleh pertukaran persoalan sosial dan budaya. Jika yang masuk ke negeri ini adalah persoalan-persoalan sosial yang positif, atau budaya-budaya yang positif, tentu hal itu tidak menjadi masalah. Bahkan, justeru bisa bernilai baik. Tetapi, jika yang masuk itu berupa persoalan-persoalan sosial yang negatif, atau budaya-budaya yang tidak baik, tentu hal ini akan sangat membahayakan nasib anak bangsa ini. Hadirin rahimakumullah Sebagai khalifah di bumi, kita diberi kemampuan oleh Allah untuk memilah dan memilih antara yang baik dan buruk. Kita pun juga memiliki kemampuan untuk menentukan mana yang terbaik untuk kita dan untuk 27 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
negeri kita yang tercinta. Bahkan, Allah pun telah memberikan pedoman yang jelas, melalui al-Qur’an dan al-Hadits, mana yang hak dan mana yang batil. Karena itu, kita harus melakukan pembentengan diri melalui penanaman kesadaran yang tinggi akan moralitas. Melalui kesadaran moralitas inilah, berbagai ekses negatif dari penerapan Komunitas ASEAN tersebut dapat terfilter secara otomatis. Selain itu, potensi besar yang ditawarkan oleh penerapan Komunitas ASEAN itu akahkah hendak kita bawa kemana? Semuanya tergantung pada pilihan dan keputusan kita. Apakah potensi itu hanya akan kita arahkan untuk meraih kesenangan dan kenikmatan yang materialistis dan hedonis, ataukah akan kita arahkan kepada pencapaian akan kebahagiaan yang bersifat duniawi, ataukah akan kita arahkan untuk memaksimalkan pencapaian akan kebahagian hidup di akherat? semuanya tergantung pada kebebasan pilihan dan keputusan kita. Tentu, sebagai khalifah di bumi yang beriman, kita akan memanfaatkan potensi besar itu untuk menjaga, memelihara dan memperbaiki kehidupan manusia demi meraih kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Sebagai akhir khutbah ini, kiranya perlu kita ambil beberapa kesimpulan terkait fungsi keberadaan kita sebagai khalifah di bumi dalam rangka menghadapi agenda penerapan Komunitas ASEAN tahun 2015, mendatang sebagai berikut : 1. Dalam rangka memasuki Asean Community kita harus meningkatkan kualitas diri kita, kualitas masyarakat Indonesia agar siap bersaing dengan sesama negara asean. Komunitas asean ini bagi kita umat Islam, menjadi tantangan bagi kita sebagai khalifah di bumi yang beriman untuk menunjukkan kepada bangsa-bangsa lain bahwa Islam yang kita yakini adalah memiliki misi Rahmatan lil alamin. 2. Penerapan Komunitas ASEAN yang tidak disertai dengan upaya peningkatan kualitas SDM anak bangsa, serta peningkatan kesadaran moralitas dan identitas bangsa yang tinggi, hanya akan menjadikan anak bangsa ini sebagai obyek pemasaran produk-produk dari bangsa-bangsa lain. Selain itu, moralitas bangsa akan semakin terperosok dalam, dan identitas bangsa pun akan menjadi melayang. 3. Komunitas ASEAN juga akan menguji kita semua, mampukah kita menjadi khalifah di bumi yang memiliki kemampuan untuk menjaga, memelihara, 28 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
dan memperbaiki kehidupan manusia demi meraih kebahagiaan di dunia maupun akhirat. Demikianlah, sekelumit khutbah yang kami sampaikan ini. Semoga dapat memberikan inspirasi bagi kita semua untuk semakin memaksimalkan potensi besar kita, yang ditunjuk oleh Allah sebagai khalifah di bumi. ل همنِّي َُ َّت َوالذ ْكر ِه ْال َح هكي هُْم َوتَقَب ُآن ْال َع هظي هُْم َونَفَ َعنهي َوإيَّاك ُْم ِه ب َما ِه ف ْي هُه همنَُ ْاآليا َ ه ُي ْالقرْ ه ُْ ي َولَك ُْم فه ُْ ك للاُ له َُ بَا َر ْ ْ َُو همنك ُْم تهالَ َوتَهُ إنَّهُ ه َُو ال َّس هميْعُ ال َعلهيْم
29 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
4. PENDIDIKAN ANAK SEBAGAI PILAR KELUARGA SAKINAH
إه ان ْ تُ ُو َسيائَا ه ُونَعوْ ذ ُ هبالله ُ هم ْن ُشروْ هر ُأَ ْنف هسنَا َ ُونَ ْستَ ْغفهره َ ُونَ ْستَ هعيْنه َ ُال َح ْم َد ُلله ُنَحْ َمده َ ي ُلَه ُأَ ْشهَد ُأ َ ْن ُالَ ُإهلهَ ُإهالا ُللاُ ُو َم ْن ُيضْ له ْلهُفَالَ ُهَا هد َ أَ ْع َمالهنَاُ َم ْن ُيَ ْه هد هه ُللا ُفَالَ ُم ه ضلا ُلَه َ ُوأَصْ َحا هب ههُ ُو َرسوْ له ُاَلله ام َ ُو َسلا ْم ُعَلىُم َح امد َ ُصلا َ َوأَ ْش َهدُ ُأَ ان ُم َح امدًاُ َعبْده َ ُوعَلىُآ هل هه ه ُح ا ُوالَُتَموْ ت انُ َو َم ْنُتَ هب َعه ْمُ هبإهحْ َسانُإهلَىُيَوْ همُال اديْنُ.يَاأَياهَاُالا َذ ْينَ ُآ َمنوْ اُاتاقواُللاَ َ قُتقَاته هه َ ق ُ هم ْن َهاُ ُوخَ لَ َ ُوأَ ْنت ْم ُم ْس هلمُوْ نَ ُ َياأَيا َهاُالنَاس ُا اتقوْ َ ُو ه احدَة َ اُرباكم ُالا هذيُخَ لَقَك ْم ُ هم ْن ُنَ ْفس َ إهالا َ اُو َب ا ُواْألَرْ َحامُإه انُ للا ُالَ هذيُ َت َسا َءلوْ نَ ُ هب هه َ ُواتاقواُ َ اُونه َسا ًء َ اُر َجاالً ُ َكثهيْرً َ زَ وْ َجهَ َ ث ُ هم ْنه َم ه ُوقوْ لوْ ا ُقَوْ الً ُ َس هد ْيدًا ُيصْ لهحْ ُلَك ْمُ للاَ ُ َكانَ ُ َعلَيْك ْم َ ُرقه ْيبًا ُيَاأَياهَا ُالا هذ ْينَ ُآ َمنوْ ا ُاتاقوا ُللاَ َ َظ ْي ًماُ،أَ اماُ َبعْدُ… ُ ُو َرسوْ لَهُفَقَ ْدُفَازَ ُفَوْ ًزاُع ه للا َ ُو َم ْنُي هط هعُ َ ُو َي ْغ هفرْ لَك ْمُذنوْ َبك ْم َ أَ ْع َمالَك ْم َ ُ،وخَ ُْي َر ْ فَأ ه انُأَصْ َدق ْ ُو َسلا َمُ، ىُ َه ْدىُم َح امد َ ثُ هكتَابُ ه َُال َح هد ْي ه ُصلاىُللاُ َعلَ ْي هه َ للا َ ُال َه ْد ه ُضالَلَ هةُفهيُ ُ،وكلا َ ُوكلا ُ هب ْدعَة َ ُضالَلَةً َ اُ،وكلا ُمحْ َدثَةُ هب ْدعَة َ َو َشرا ُاْألموْ هرُمحْ َدثَاتهَ َ .النا هُ ار Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat jum’at rahimakumullah, Kami mengajak kepada semua jama’ah, marilah kita semua meningkatkan takwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Bekal takwa inilah yang akan menyelamatkan kita dari siksa neraka. Karena tidak ada yang akan selamat dari neraka, kecuali orang-orang yang bertakwa. Firman Allah Ta’ala, artinya:
اُجثهياًا ث َّمُننَجِّ يُالَّ هذينَ ُاتَّقَوْ َ اُونَ َذرُالظَّاله همينَ ُفهيهَ ه “Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam )keadaan berlutut.” (QS. Maryam: 72
30 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Kaum muslimin yang berbahagia, Islam, sebagai agama yang sempurna, sangat memperhatikan pertumbuhan generasi. Untuk itu, Rasulullah SAW telah memerintahkan kita agar memilih wanita yang shalihah, penuh kasih sayang, dan banyak keturunannya. Dari wanita-wanita yang shalihah ini, diharapkan terlahir anak-anak yang shalih-shalihah, kokoh dalam beragama. Sehingga Islam menjadi kuat dan musuh merasa gentar. Demikian pula dalam rumah tangga, seorang ibu biasanya memiliki peran yang dominan dalam membangun pondasi dan mencetak generasi yang berkualitas, karena dialah yang akan mendidik anakanak dalam ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Perhatian Islam lainnya yang terkait dengan pendidikan anak, anjuran Rasulullah agar orang tua memberi nama yang baik terhadap anak-anaknya. Suatu nama akan turut memberi pengaruh pada anak. Sehingga banyak riwayat yang menjelaskan Rasulullah merubah beberapa nama yang tidak sesuai dengan Islam. Ketegasan Islam dalam mendidik anak ini, juga bisa dikaji dari sabda Rasulullah SAW, bahwa ketika anak menginjak usia tujuh tahun, hendaklah kedua orang tuanya mengajarkan dan memerintahkan anak-anaknya untuk melakukan shalat. Rasulullah SAW bersabda ; ُصالَ هُة ُ َوه ُْم ُأَ ْبنَاءُ ُ َسب ُْعهُ هسنهيْنَُ ُ َواضْ هربوه ُْمُ َعلَ ْيهَا ُ َوه ُْمُأَ ْبنَاءُ ُ َع ْشرُُ َوفَرِّقواُبَ ْينَه ُْم ُفهي َّ مروا ُأَوْ الَدَك ُْم ُبهال اج هُع َ اْل َم ض ه “Perintahkanlah anak-anakmu untuk shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah jika enggan melakukannya bila telah berusia sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur di antara mereka.”(HR. Abu Daud, dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam shahih Sunan Abi Dawud.No. 466). Perintah mengajarkan shalat, berarti juga mencakup hal-hal yang berkaitan dengan shalat, seperti tata cara shalat, thaharah, dan kewajiban shalat berjama’ah di masjid, sehingga anak bisa lebih dekat dan akrab dengan kaum Muslimin. Adapun pukulan pada anak, Islam 31 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
memperbolehkan orang tua untuk memukul, jika anak malas dan enggan melakukan shalat. Tetapi hendaklah diperhatikan, bahwa pukulan tersebut dalam batas-batas tarbiyah (pendidikan), dengan syarat bukan pukulan yang membahayakan, dan bukan pula pukulan mainan, sehingga tidak ada pengaruh apapun. Di antara tujuannya, adalah supaya anak merasakan hukuman bila ia melakukan kemaksiatan meninggalkan shalat. Namun kita lihat pada masa kini, pukulan, sebagai salah satu wasilah dalam tarbiyah, banyak ditinggalkan para orang tua. Dalih yang disampaikan, karena rasa sayang kepada anak. Padahal rasa sayang yang sebenarnya harus diwujudkan dengan pemberian pendidikan. Dan salah satunya adalah dengan dipukul saat anak melakukan perbuatan maksiat. Rasulullah juga memerintahkan para orang tua supaya memisahkan tempat tidur anak-anak yang telah memasuki usia sepuluh tahun. Maksud pemisahan ini, ialah untuk menghindari fitnah syahwat. Oleh karena itu, jika dalam urusan tidur saja orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anaknya, lalu bagaimana saat mereka keluar dari rumah dan bergaul dengan masyarakat? Maka tentu orang tua memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi. Orang tua harus senantiasa mengawasi anak-anaknya, menjauhkannya dari teman dan pergaulan yang buruk lagi menyesatkan. Karena tarbiyah tidak hanya ketika berada di rumah saja, namun juga ketika anak-anak berada di luar rumah. Sebagai orang tua harus mengetahui tempat dan dengan siapa anak-anaknya bergaul. Ingatlah, orang tua adalah pemimpin, ia akan diminta tanggung-jawabnya.
َُنُ َر هعيَّته هه ُْ كلُّك ُْمُ َراعُُ َوكلُّك ُْمُ َمسْؤولُُع “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan diminta pertanggungjawaban tentang yang kalian pimpin.” (Muttafaqun ‘alaih). 32 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Ma’asyiral muslimin, jama’ah shalat jum’at rahimakumullah, Kebaikan anak menjadi penyebab kebaikan, khususnya bagi orang tua dan keluarganya, dan secara umum menjadi penyebab kebaikan kaum Muslimin. Rasulullah SAW bersabda ;
ُُاريَةُ ُأَوُْ ُ هع ْلمُ ُي ْنتَُفَعُ ُبه هُه ُأَوُْ ُ َولَد ُْ الَّ ُ هم ُ إه َذا ُ َماتَُ ُابْنُ ُآ َد َُم ُا ْنقَطَ َُع ُ َع َملهُ ُإه َ ُ ُن ُثَالَث ص َدقَةُ ُ َج ه ُصالهحُُيَ ْدعوُلَه َ “Apabila seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya.” (HR. Muslim) Oleh karena itu, keberhasilan pendidikan seorang anak dengan kebaikan dan ketaatannya, memiliki manfaat dan pengaruh yang besar bagi para orang tua, baik ketika masih hidup maupun sesudah meninggal dunia. Ketika orang tua masih hidup, sang anak akan menjadi hiburan, kebahagiaan dan qurrata a’yun (penyejuk hati). Dan ketika orang tua sudah meninggal dunia, maka anak-anak yang shalih senantiasa akan mendoakan, beristighfar, dan bershadaqah untuk orang tua mereka. Sebaliknya, betapa malang orang tua yang anaknya tidak shalih dan ia durhaka. Anak yang durhaka tidak bisa memberi manfaat kepada orang tuanya, baik ketika masih hidup maupun saat sudah meninggal. Orang tua tidak akan bisa memetik buahnya, kecuali hanya kerugian dan keburukan. Keadaan seperti ini bisa saja terjadi, jika orang tua tidak memperhatikan pendidikan atau tarbiyah pada anakanaknya. Salah satu contoh dalam tarbiyah yang benar, yaitu hendaklah para orang tua bersikap adil terhadap semua anak-anaknya. Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita ;
ُفَاتَّقواُللاَُُ َوا ْع هدلواُبَيْنَُُأَوْ الَ هدك ْم 33 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
“Maka bertakwalah kalian semua kepada Allah dan berbuatlah adil kepada anak-anakmu.”(HR. Imam al-Bukhari). Pernah terjadi, ketika salah seorang sahabat memberi kepada sebagian anak-anaknya, kemudian ia menghadap kepada Rasulullah supaya beliau menjadi saksi. Maka beliau pun bertanya, “Apakah semua anakmu engkau beri seperti itu?” Dia menjawab, “Tidak,” kemudian Nabi SAW bersabda, “Carilah saksi selain diriku, karena aku tidak mau menjadi saksi dalam keburukan. Bukankah akan bisa membahagiakanmu, apabila engkau memberikan sesuatu yang sama?” Dia menjawab, “Ya,” maka kata Nabi SAW, “Maka lakukanlah!” Kaum Muslimin yang berbahagia, Anehnya ada sebagian orang tua, manakala dinasehati tentang tarbiyah anak, justru melakukan sanggahan. Orang tua ini mengatakan bahwa kebaikan ada di tangan Allah, atau hidayah terletak di tanganNya. Memang benar hidayah berada di tangan Allah, sebagaimana firman Allah SWT,
َُُوه َوُأَ ْعلَمُ هب ْالم ْهتَ هدين َ ُللاُيَ ْه هديُ َم ْنُيَ َشاء َ َّ ُولَ هك َّن َ َإهنَّكَ ُالُتَ ْه هديُ َم ْنُأَحْ بَبْت “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah lebih mengetahui orangorang yang mau menerima petunjuk”. (QS. Al-Qashash: 56) Namun yang perlu diperhatikan, faktor yang menjadi penyebab adanya kebaikan dan hidayah ialah karena peran orang tua. Apabila para orang tua telah berperan secara maksimal dan telah menunaikan kewajibannya dalam tarbiyah, maka hidayah Allah SWT-pun akan turun kepada anak-anaknya. Sedangkan jika orang tua lalai dan mengabaikan tarbiyah, maka Allah SWT-pun akan memberikan balasan dengan kedurhakaan dan keburukan kapada anak-anaknya. Ingatlah sabda Nabi SAW ; 34 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
ْ َلىُاْلفه ُط َرهُةُفَأَبَ َواهُُيهَ ِّودَانه هُهُأَوُُْينَصِّ َرانه هُهُأَوُُْي َمجِّ َسانه هه َُ كلُُُّ َموْ لودُُيولَدُُع “Setiap anak dilahirkan dalam keadaaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menyebabkan anak menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. al-Bukhari) Di sinilah kita harus memahami secara benar, betapa besar peran orang tua terhadap anak-anaknya. Orang tua memiliki tanggung jawab membentuk keimanan dan karakter anak. Dari orang tua itulah akan terwujud sosok kepribadian seorang anak. Akhirnya, marilah kita menjaga fitrah anak-anak kita, yaitu fitrah kebenaran dan kabaikan pada anak, melalui pemberian pendidikan yang baik dan tepat kepada mereka. Pendidikan anak tidak hanya secara formal, namun tidak kalah pentingnya adalah pendidikan non formal. Berikan hak anak pendidikan yang setinggi-tingginya, agar mereka kelak dapat bersaing. Karena semua yang kita lakukan atas diri anak, akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah SWT.
ُُت ُفَا ْستَ ْغ هفروْ هُ ُإهناه ُللا ُ هلي ُ َولَك ُْم ُ َو هل َسا هئ هُر ُا ْلم ْس هل هميْنَُ ُ َو ْالم ْس هل َما ه َُ ُ ُأَقوْ لُ ُقَوْ هلي ُهَذا ُأَ ْستَ ْغ هفر ه َُوُ ْالغَفوْ رُُالرا هحي هُْم
35 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
5. KEWAJIBAN ORANG TUA MEMENUHI HAK-HAK ANAK
ُ،ُاخ َر هة َّ َُوف،ُ َ لحمدُهللهُالَّ هذيُأَر َس َل َ َأ تُالفَ ه ضلَهُ َعلَىُال َمقَا َما ه ُرسولَهُ هباأليَا ه َ تُالبَا هه َر هة ُهُوُأَشهَد َُ فَ َجالَُ هب هُصدَاُالقلو ه َ َُوحدَهُالَ َش هريكَ ُل َ ُوأَشهَدُأَ ْنُالَُإهلهَُإهالَُّللا، َ ُبُال َكافه َرة ُار ْك َ ُأَللاه َّم،ُهوا هءُالمتَنَافه َر هة َ ُوُ َسلِّ ْم َ ُِّصل َ َُو َرسولهُأَلَّفَ ُ َشتَاتَ ُاأل َ أَ َّنُم َح َّمدًاُعَبده ُوبَ ه ُُفَيَاُ هعبَادَُللا,ُُُأَ َّماُبَعد،ُُصح هب هُهُاألَنج همُال َّزا هه َرة َ ُو َعلَىُألههُ َو َ َعلَىُ َسيِّ هدنَاُم َح َّمد .ََُقوىُللاهُفَقَدُفَازَ ُالمتاقون َ وصيكمُوإهي أَ ه َ َّايُ هبت ُُارةُ َعلَ ْيهَاُ َم َالئه َكة َ ُو ْال هح َج َ اُوقودهَاُالنَّاس َ ًُوأَ ْهلهيك ْمُنَار َ يَاُأَيُّهَاُالَّ هذينَ ُآ َمنواُقواُأَنف َسك ْم َّ ُشدَاد }٦:ُويَ ْف َعلونَ ُ َماُي ْؤ َمرونَ ُ{التحريم هغ َالظ ه َ ُللاُ َماُأَ َم َره ْم َ َّ َُالُيَعْصون Hadirin Jamaah Jum’at Rahimukumullah Pertama dan utama marilah kita meningkatkan taqwa kepada Allah dalam arti taqwa yang benar, yakni melaksanakan perintahperintah Allah, dan menjauhi segala larangannya. Hanya dengan cara seperti itu, kita akan terus meningkat kualitas taqwa kita. Jamaah Jum’at rahimakumullah Orang tua, sebagai pemimpin keluarga, memiliki kewajibankewajiban terhadap keluarga. Kalau kita sudah berani menjadi orang tua, artinya kita sudah menikah secara sah, kemudian buah pernikahan kita mempunyai anak, dan selanjutnya membina rumah tangga sendiri dan melepaskan ketergantungan dengan orang tua, maka kita telah menjadi orang tua. Selanjutnya kita memiliki keluarga, maka disitulah orang tua menjadi pemimpin rumah tangga. ُ.ُر هعيَّته هُه َ ُوكلُّك ْمُ َمسْئوْلُع َْن َ ُأَالَُكلُّك ْمُ َراع:ُُ َع هنُالنَّ هب ِّيُصلىُللاُعليهُوسلم؛ُأَنَّهُقَا َل,َع هنُا ْب هنُع َم َُر ُُوه َو َ ، ُ َوالرَّجل ُ َراع ُ َعلَى ُأَ ْه هل ُ َب ْي هت هه. ُ َُوه َو ُ َمسْئوْ ل ُع َْن ُ َر هعيَّ هت هُه،اس ُ َراع فَاْألَ هميْر ُالَّ هذي ُ َع َلى ُالنَّ ه ْ ُُ َوال َعبْد ُ َراع ُ َعلَىُ َما هل.ي ُ َمسْئوْ لَةُ َع ْنه ُْم ُرا هعيَة ُ َعلَىُبَ ْي ه َ ُ َوا ْل َمرْ أَة.َمسْئوْ ل ُ َع ْنه ُْم َ ت ُبَ ْعلههَاُ َو َولَ هد هه َ ُو هه، .ُُ َوكلُّك ْمُ َمسْئوْ لُع َْنُ َر هعيَّ هت هه.ُُأَالَُفَكلُّك ْمُ َراع.ُُ َوه َوُ َمسْئوْ لُ َعُْنه،َسيِّ هد هه
36 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: “Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya”. (Shahih Muslim No. 3408) Suami dan Istri dalam hadits tersebut di nyatakan sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin dalam rumah tangga tentu harus menunaikan kewajibannya, yakni memberikan hak-hak anak, maupun anggota keluarganya. Orang tidak cukup hanya siap menikah, tetapi tidak memiliki kesiapan untuk hidup berumah tangga. Hidup dalam rumah tangga harus disiapkan betul dari berbagai aspek, sehingga biduk rumah tangga kita bisa berjalan normal. Hadirin Rahimakumullah Apa hak-hak anak kita yang harus dipenuhi orang tua? Minimal terdapat 3 hal penting yang harus diperhatikan orang tua, yakni pendidikan, kesehatan, dan perlindungan. Pertama, aspek pendidikan. Sebagai orang tua kita harus memperhatikan hadits dan ayat al-Qur’an, sebagai berikut. Rasulullah SAW. bersabda : كلُمولودُيوُلدُعلىُالفطرةُفأبواهُيهودانهُأوُينصرانهُأوُيمجسانه
37 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
“ Setiap anak di lahirkan dalam kondisi suci (baik), kemudian peranan kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi (H.R Bukhari) Selanjutnya, mari kita lihat firman Allah SWT. berikut : َّ ُشدَاد ُُال ُوأَ ْهلهيك ْم ُنَارًاُ َوقودهَاُالنَّاس ُ َوا ْل هح َجا َرةُ َعلَ ْيهَاُ َم َالئه َكةُ ُ هغ َالظ ه َ يَاُأَيُّهَاُالَّ هذينَ ُآ َمنواُقواُأَنف َسك ْم }٦:ُويَ ْف َعلونَ ُ َماُي ْؤ َمرونَ ُ{التحريم َ ُللاُ َماُأَ َم َره ْم َ َّ َيَعْصون “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Tahrim: 6) Ayat maupun hadits di atas memberikan dasar pengertian kepada kita bahwa anak-anak kita sangat tergantung pada bagaimana orang tua mendidik mereka. Anak-anak dilahirkan dalam keadaan suci, semula dia tidak mengetaui apa-apa, bersih dan suci, siapapun anak tersebut, walaupun misalnya anak seorang penjahat, ia tetap lahir dalam keadaan suci. Orang tuanyalah yang mendapat beban agar menjaga mereka dari ganasnya api neraka, dalam arti kata orang tua harus mendidik mereka menjadi orang yang memiliki kemampuan hidup di dunia dan juga harus memiliki kemampuan untuk meraih kebahagiaan hidup di akhirat. Oleh karena itu, pemberian pendidikan umum yang bertujuan untuk memberinya bekal mengenai tata cara hidup di dunia serta pendidikan agama yang bertujuan untuk memberinya bekal menjadi hamba Allah yang beriman dan bertakwa, sama-sama tidak boleh dilupakan. Semuanya menjadi tanggung jawab orang tua. Hadirin Rahimakumullah Agar anak kita memiliki kesadaran yang benar terhadap tujuan hidup yang sebenarnya, maka dalam mendidik anak harus kita 38 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
perhatikan beberapa faktor berikut : pertama: kita wajib mengajarkan tauhid kepada anak, mengesakan Allah dalam hal beribadah kepadaNya, menjadikannya lebih mencintai Allah daripada selain-Nya, tidak ada yang ditakutinya kecuali Allah. Ini pendidikan yang paling urgen di atas hal-hal penting lainnya. Kedua: kita wajib mengajari mereka shalat dan membiasakannya berjama'ah. Ketiga: kita wajib mengajari mereka agar pandai bersyukur kepada Allah, kepada kedua orang tua, dan kepada orang lain. Keempat: kita wajib mendidik mereka agar taat kepada kedua orang tua dalam hal yang bukan maksiat, setelah ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya yang mutlak. Kelima: kita wajib menumbuhkan pada diri mereka sikap muraqabah, yakni rasa selalu diawasi Allah. Tidak meremehkan kemaksiatan sekecil apapun dan tidak merendahkan kebaikan walau sedikit. Keenam: kita wajib memberitahu mereka akan wajibnya mengikuti sabilul mukminin al muwahhidin (jalan orang mukminin yang bertauhid), salafush shalih yang merupakan generasi terbaik umat ini, dan memberikan loyalitas kepada mereka. Ketujuh: kita wajib mengarahkan mereka akan pentingnya al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Kedelapan: kita wajib menanamkan pada jiwa mereka sikap tawadlu, rendah hati, dan rujulah wa syaja'ah (kejantanan dan keberanian). Dan masih banyak lagi selain apa yang khatib sampaikan di sini. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita anak-anak yang shalih, sesuai dengan do’a yang diajarkan oleh Allah kepada kita, “ُ َوالَّ هذينَ ُ َيقولونَ ُ َربَّنَا ُهَبْ ُلَنَا ُ هم ْن “ أَ ْز َوا هجنَا ُ َوذ ِّريَّاتهنَا ُق َّرةَ ُأَ ْعين ُ َواجْ َع ْلنَا ُله ْلمتَّقهينَ ُإه َما ًما, "Dan orang-orang yang berkata: Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS Al Furqan: 74). Aspek kedua, yang harus kita perhatikan adalah kesehatan. Sebagai orang tua, kita wajib memikirkan agar anak-anak tumbuh menjadi orang yang sehat, sehingga siap menghadapi masa depannya dengan baik. Al-Qur’an An-Nisa ayat 9 : ُو ْليَقولواُقَوْ الُ َس هديدًا شُالَّ هذينَ ُلَوْ ُت ََركواُ هم ْنُ َخ ْلفه هه ْمُذ ِّريَّةً ه َ َو ْليَ ْخ َ واُللا َ َّ ُض َعافًاُخَافواُ َعلَ ْي هه ْمُفَ ْليَتَّق 39 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. Terwujudnya kesejahteraan pada anak-anak kita, antara lain adalah dengan tercukupinya kebutuhan akan makanan yang baik dan halal. Makanan yang halal dan baik, adalah makanan yang mampu menjadikan anak-anak kita tumbuh menjadi anak yang normal dan sehat. Allah berfirman dalam QS. al-Maidah 88 : َّ ُحالالُطَيِّبًاُ َواتَّق َّ َوكلواُ هم َّماُ َرزَ قَكم َُواُللاَُالَّ هذيُأَ ْنت ْمُبه ههُم ْؤ همنون َ ُللا “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah Telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”. Ketiga, adalah aspek perlindungan. Sebagai orang tua, kita juga memiliki kewajiban memberi perlindungan kepada anak anaknya. Perlindungan seperti apa? Yaitu, perlindungan terhadap ancaman yang akan merusak masa depan anak-anak kita. Itulah sebabnya semua orang tua di suatu lingkungan harus kompak membuat perlindungan agar lingkungan menjadi baik untuk anak-anak kita. Misalnya, usahakan di lingkungan tempat tinggal kita tidak terjadi kemakasiyatan, kejahatan, perjudian, kebiasaan minum minuman keras yang terlihat oleh anak-anak. Allah SWT, dalam QS. al-Baqarah (2) : 168-169, berfirman : ُُ.ُتُال َّش ْيطَا هن ُإهنَّهُلَك ْمُعَدوُُمبهين ضُ َحالالُطَ ِّيبًاُ َوالُتَتَّبهعواُخط َوا ه يَاُأَيُّهَاُالنَّاس ُكلواُ هم َّماُفهيُاألرْ ه ُ َىُللاُ َماُالُتَ ْعلَمون إهنَّ َماُ َيأْمرك ْمُ هبالسُّو هءُ َوا ْلفَُحْ َشا هءُ َوأَ ْنُتَقولواُ َعلَ َّ ه “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat 40 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. Sebagai akhir khotbah ini kami menekankan bahwa, hak-hak anak itu akan sangat sulit kita penuhi, mengingat kualitas kebutuhan saat ini pun sangat tinggi, yang memilki konsekuensi memerlukan biaya yang sangat tinggi pula. Tetapi, hal itu dapat kita siasati dengan memilki jumlah anak yang tidak terlalu banyak, sehingga betul-betul kita sebagai kepala keluarga, dapat memenuhi hak-hak anak sesuai kebutuhan yang diperlukan sesuai tuntutan perkembangan jaman.
ت َوالذ ْكر ِا ْل َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِّي َو ِمنْ ُك ْم ِ َ آن ْالعَ ِظي ِْم َونَفَعَنِي َوإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه مِنَ ْاآليا ِ ْبَا َر َك هللاُ لِ ْي َول َ ُك ْم فِ ْي ْالقُر س ِم ْي ُع ْالعَلِ ْي ُم َّ تِالَ َوتَهُ إنَّهُ هُ َو ال
41 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
6. ISLAM SANGAT MEMULIAKAN WANITA
ُُ الحمدُللُالذىُأعدُللمؤمنينُوالمؤمناتُجناتُتجرىُمنُتحتهاُاالنهار,اَلحمدُلل ُُوأشهدُأنُالالهُاالُللاُوحده,أحمدهُسبحانُللاُتعالىُوأشكرهُعلىُنعمهُال هغزار ُُوأشهدُأنُسيدناُونبيناُمحمداُعبدهُورسوله,الشريكُلهُالملكُالعزيزُالغفار ُ ِّاللهمُصلُوسلمُوباركُعلىُعبدكُورسولكُمحمدُنورُاالنوارُوسر ُ,المختار ه ُُاما.االسرارُوعلىُالهُاألبرارُواصحابهُاالخيارُومنُت هبعهمُباحسانُالىُيومُالقرار ُُ فيامعاشرُالمسلمينُرحمكمُللاُأوصيكمُونفسىُبتقوىُللاُوقدُفازُالمتقون.بعد واحثَّكمُعلىُطاعتهُلعلكمُتفلحون Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib mengingatkan utamanya kepada diri saya pribadi dan juga kepada jama’ah pada umumnya, untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah, dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu ikhlas menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa yang telah dilarang oleh-Nya. Di antara bukti ketaqwaan kita itu adalah kita harus mencari ridha orang tua, terutama ibu sebagai wanita yang telah bersusah payah melahirkan dan membesarkan kita. Kita harus sadar bahwa surga itu berada di bawah telapak kaki ibu, aljannatu tahta aqdamil ummahat. Begitulah Rasulullah saw. mengajarkan kepada umatnya akan kemuliaan kaum ibu. Wanita dalam Islam mendapat tempat yang mulia, tidak seperti dituduhkan oleh sementara masyarakat yang mengatakan bahwa Islam menempatkan wanita sebagai 'kelas bawah' dalam tatanan kehidupan masyarakat. Tuduhan seperti ini sama sekali tidak benar dan tidak berdasar. Kedudukan mulia kaum wanita menurut Islam itu ditegaskan dalam banyak hadis, antara lain diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, sebagaimana berikut : ُص َحابَةُقَا َلُأ ُّمكَُقا َ َلُث َّمُ َم ْنُقَا َلُث َّمُأ ُُّمكَُقَا َلُث َّمُ َم ْنُقَا َل َ ُاسُ هبحس هْن ِّ َجا َءُ َرجلُإهلَىُالنَّ هب يُفَقَا َلُ َم ْنُأَ َحقُُّالن َّ ه ْ َ )َُاريُّ ُ َوم ْسلهم ث َّمُأ ُّمكَُقَا َلُث َّمُ َم ْنُقَا َلُث َّمُأبوْ كَُ( َر َواهُالبخ ه 42 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
"Seorang sahabat datang kepada Nabi Saw.. Kemudian bertanya: "Siapakah manusia yang paling berhak untuk dihormati?", Nabi menjawab:"Ibumu", kemudian siapa Wahai Nabi?, "Ibumu" jawab Nabi lagi, "kemudian siapa lagi Wahai Nabi?:" Ibumu" kemudian siapa Wahai Nabi? "bapakmu", jawab Nabi kemudian." (HR. Bukhari Muslim) Islam memberikan hak penghargaan yang sama antara wanita dan lakilaki atas pengabdian yang mereka lakukan untuk agama, nusa, bangsa dan negara. Ini ditegaskan dalam al-Mukmin ayat 40 صالهحاًُ ِّمنُ َذكَرُأَوْ ُأنثَىُ َوه َوُم ْؤ همنُفؤلئكُيدخلونُالجنةُيرزقونُفيهاُبغيرُحساب َ َُم ْنُ َع هم َل "Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab." (QS. al-Mukmin: 40) Betapa Islam telah meruntuhkan batasan antara laki-laki dan perempuan apalagi dalam hal amal peribadatan. Tidak ada pilih kasih, dalam Islam antara laki-laki dan perempuan. Allah swt akan selalu merespon doa'do'a dan permohonan kaum muslim baik lelaki maupun perempuan. Semua doa mereka itu akan didengarkan oleh Allah SWT. Begitulah janji Allah dalam QS. Ali Imran ayat 195. ُضيعُ َع َم َلُعَا هملُ هم ْنك ْمُ هم ْنُ َذكَرُأَوْ ُأ ْنثَىُبَعْ ضك ْمُ هم ْنُبَعْض ابُلَه ْمُ َربُّه ْمُأَنِّيُالُأ ه َ فَا ْستَ َج "Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakkan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain." (QS. Ali Imran: 195) Demikianlah Islam memposisikan wanita atau perempuan. Mereka tidak dipandang sebelah mata, tidak pula didholimi hak-haknya. Bahkan Rasulullah SAW mengajarkan bahwa manusia, baik lelaki maupun perempuan, semuanya setara laksana gigi sisir yang rata. ْ َان ُّ ُالم ْش هطُ( َر َواهُأَحْ َمدُ َوأَب )ْر ُوُالزبَي ه النَّاسُ َس َو ه اسيَةُ َكأ َ ْسن ه "Manusia itu sama dan setara laksana gigi sisir." (HR. Ahmad dan Abu alZubair)
43 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Jama'ah Juam'ah yang Berbahagia Ayat dan hadis di atas adalah bukti pengakuan Islam terhadap hak-hak wanita secara umum dan itu merupakan anugerah kemuliaan dari Allah Swt. Persoalan yang muncul kemudian bahwa sekalipun Islam telah mendasari penyadaran integratif tentang wanita tidak berbeda dalam beberapa hal dengan laki-laki, pada kenyataannya prinsip-prinsip Islam tentang wanita tersebut telah mengalami distorsi. Kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak manusia yang mencoba mengingkari kelebihan yang dianugerahkan Allah Swt. kepada wanita. Pengaruh kultur yang masih bersifat patrilineal dan kenyataan pada tingkat perbandingan proporsional antara laki-laki dan wanita ditemukan bahwa laki-laki (karena kondisi, sosial dan budaya) memiliki kelebihan atas wanita, maka pengaruh kultur itulah yang pada gilirannya telah melahirkan pandangan yang menafikan atau mengurangi prinsip-prinsip mulia tentang wanita. Pandangan-pandangan yang kurang menghargai hak-hak kaum perempuan, sebenarnya sama sekai bukan dari ajaran Islam. Oleh karena itulah maka di tengah-tengah arus perubahan yang menggejala di berbagai belahan dunia yang pada prinsipnya menuntut kembali hak-hak sebenarnya dari wanita, maka umat Islam perlu meninjau dan mengkaji ulang anggapan-anggapan yang merendahkan wanita karena distorsi budaya, berdasarkan prinsip-prinsip kemuliaan Islam atas wanita. Harus diakui bahwa memang ada perbedaan fungsi laki-laki yang disebabkan oleh perbedaan kodrati/fitri. Sementara di luar itu ada peran-peran non kodrati dalam kehidupan bermasyarakat yang masing-masing (laki-laki dan perempuan) harus memikul tanggung jawab bersama dan harus dilaksanakan dengan saling mendukung satu sama lain. Sebagaimana firman Allah SWT. QS. at-Taubah: 71 ْ وفُ َويَ ْنهَوْ نَ ُع هَن ُُالمنك هَر ْالم ْؤ همنونَ ُ َو ْالم ْؤ همنَاتُبَعْ ضه ْمُأَوْ لهيَاءُبَعْضُيَأْمرونَ ُبه ْال َمعْر ه "Dan orang-orang laki-laki dan perempuan sebagian mereka (adalah) penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar..." (QS. al-Taubah : 71) Peran domestik wanita yang hal itu merupakan kesejatian kodrat wanita seperti; sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak mereka, hamil, melahirkan, menyusui, dan fungsi-fungsi lain dalam keluarga yang memang tidak mungkin digantikan oleh laki-laki, Firman Allah Swt. 44 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
ُيَهَبُ هل َم ْنُيَشَاءُ هإنَاثًاُ َويَهَبُ هل َمنُيَشَاءُال ُّذكو َر "Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki." (QS. As-Syura :49) Mengatasi itu semua, Islam pun telah mengatur hak dan kewajiban wanita dalam hidup berkeluarga yang harus diterima dan dipatuhi oleh masing-masing (suami istri). Akan tetapi ada peran publik wanita, di mana wanita sebagai anggota masyarakat, wanita sebagai warga negara yang mempunyai hak bernegara dan berpolitik, telah menuntut wanita harus melakukan peran sosialnya yang lebih tegas, transparan dan terlindungi. Dalam konteks peran-peran publik menurut prinsip-prinsip Islam, wanita diperbolehkan melakukan peran-peran tersebut dengan konsekuensi bahwa ia dapat dipandang mampu dan memiliki kapasitas untuk menduduki peran sosial dan politik tersebut. Jama'ah Jum'ah yang dimuliakan Allah Maka dengan demikian, kedudukan wanita dalam proses sistem negara-bangsa telah terbuka lebar, terutama perannya dalam masyarakat majemuk ini, dengan tetap mengingat bahwa kualitas, kapasitas, kapabilitas dan akseptabilitas, bagaimanapun harus menjadi ukuran, sekaligus tanpa melupakan fungsi kodrati wanita sebagai sebuah keniscayaan. Partisipasi wanita dalam sektor non kodrati merupakan wujud tanggungjawab kita bersama dalam ikut memprakarsai transformasi kultur, kesetaraan yang pada gilirannya mampu menjadi dinamisator pembangunan nasional dalam era globalisasi dengan memberdayakan wanita Indonesia pada proporsi yang sebenarnya. Jangan malah sebaliknya, menjadikan perempuan sebagai salah satu kambing hitam kemajuan dalam kehidupan kita. Sesungguhnya hanya orang yang hina lah yang menghinakan perempuan dan mereka yang memuliakannya pastilah orang yang mulia. ma ahannahunna illa ahinun, wa ma akramahunna illa karimun (ُماُأهناهنُاالُماهن ا )وماُاكرمهنُاالُكارم.
45 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Pada akhir khotbah ini kami menggarisbawahi, bahwa Islam memberikan kedudukan yang mulia kepada wanita, untuk itu kita sebagai kaum laki-laki perlu memberikan kesempatan untuk memaksimalkan peran dari wanita, seperti memaksimalkan dalam menyusuhi anak selama dua tahun, mendidik anak, memberikan perhatian dan perlindungan anak secara maksimal. ُُإناهُتَعاَلَىُ َجواادُك هَريْمُ َملهكُبَر.تُوال ِّذ ْك هرُال َح هكي هُْم ُ َونَفَ َعنه ْيُ َو هإُيااك ْمُ هباآليا ه,با َ َركَُللاُله ْيُ َولك ْمُفهيُالقرْ آ هنُال َع هظي هُْم .َُرؤوْ فُ َر هحيْم
46 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
7. MENGHORMATI ORANG TUA ْ َُا هإل ْنسَانَ ُ َو َسا هئ َر ْ ُال َعالَ هم ْينَ ُالَّ هذيْ ُ َخلَق ْ ُِّللُ َرب َُ ُأَ ْشهَدُأَ ْنُال.تُ َوالَّ هذيْ ُ َعلَّ َمُاْ هإل ْن َسانَ ُ َُماُلَ ْمُيَعْ ل َ ُْم ُال َم ْخلوْ قَا ه اَ ْل َح ْمد ه َّ ه ْ ُال َحق ْ إهلَهَُإهالَُّللاُ َوحْ دَهُالَُش هَر ْيكَُلَهُاَ ْل َملهك ُُ َوأَ ْشهَدُأَنَّ ُم َح َّمدًاُ َعبْدهُ َو َرسوُْلهُأَ ْش َرف ُْاألَ ْن هبيَا هء،ُُّالم هبيْن ُ ُُأَ َّماُبَعْد؛.َُح َّمدُ َو َعلَىُآلهههُ َوأَصْ َحابه ههُأَجْ َم هعيْن َُ ار ْكُ َعلَىُم َ ُُاَللَّه َّم.ََُو ْالمرْ َسلهيْن صلُِّ َو َسل ِّ ْمُ َوبَ ه ُ.َُللاُتَ َعالَىُ َوطَا َع هت ههُلَ َعلَّك ْمُترْ َحموْ ن يُ هبتَ ْق َوىُ ه َ صيْك ْمُ َو هإيَّا ُأوْ ه،للا اُعبَادَُ ه فَيَ ه Kaum Muslimin Rahimakumullah Marilah kita meningkatkan taqwa kepada Allah Swt dengan cara melaksanakan perintah-perintahnya, dan disertai usaha agar jangan sampai melanggar larangan-larangannya. Semoga dengan usaha yang terus dilakukan akan membuahkan hasil kualitas taqwa kita semakin baik. Kaum Muslimin Rahimakumullah Proses perubahan generasi dalam kehidupan dunia merupakan sunnatullah, manusia dilahirkan ibunya, kemudian menjadi remaja, menjadi pemuda, menjadi orang tua, dan kelak ada yang menjadi orang lanjut usia. Masing-masing dari kita akan menjadi orang tua, bahkan akan menjadi orang yang lanjut usia jika ajal tidak menjemput kita. Berdasarkan pandangan para ahli, orang tua lansia masih dibagi lagi ke dalam beberapa kategori kelompok usia. Ada yang dinamai dengan kelompok lansia dini, yaitu bagi mereka yang memiliki usia antara 55 – 64 tahun, ada yang dinamai dengan kelompok lansia, yaitu bagi mereka yang memiliki usia 65 - 70 tahun, dan ada yang dinamai dengan kelompok lansia resiko tinggi, yaitu bagi mereka yang memiliki usia di atas 70 tahun. Apa yang semestinya kita lakukan terhadap orang yang lebih tua, ketika diri kita menjadi orang yang lebih muda? Terkait hal ini, Islam memberikan ajaran yang sangat mulia kepada kita. Jika kita sebagai orang yang memiliki usia lebih muda, maka kita diajarkan untuk menaruh rasa hormat kepada orang-orang yang memiliki usia yang lebih tua. Dalam pandangan Islam, usia tua sebenarnya merupakan usia yang dipenuhi dengan kematangan dan kedewasaan dalam banyak hal. Ibarat pepatah, mereka itu adalah kelompok orang yang telah banyak memakan 47 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
asam garam kehidupan. Mereka merupakan kelompok orang yang memiliki pengalaman lebih banyak dari orang-orang yang usianya lebih muda. Karena itu, sudah semestinya prilaku mereka bisa menjadi teladan bagi orang-orang yang lebih muda. Islam memperlakukan dengan baik para lansia dan mengajarkan supaya keberadaan mereka tidak dianggap sia-sia dan tak bernilai oleh masyarakat. Islam sangat menekankan agar keberadaan mereka dijadikan sebagai penuntun dan pengayom masyarakat dan generasi muda yang ada. Apalagi mereka itu merupakan orang tua kita. Allah SWT dalam QS. al-Isra’ : 23-24, berfirman : ْ ك ُُال هكبَ َر ُأ َ َحدهُ َماُأَوْ ُ هك َاله َماُفَ َال ُتَقلْ ُلَه َما َ ُع ْن َد َ ُّضىُ َرب ك ُأَ َّال ُتَعْ بدواُإه َّال ُإهي َّاه ُ َوبه ْال َواله َدي هْن ُإهحْ َسانًاُإه َّماُيَبْلغَنَّ ه َ ََوق ْ )ُ َو32(ُأفٍّ ُ َو َال ُتَ ْنهَرْ ه َماُ َوقلْ ُلَه َماُقَوْ ًال ُك هَري ًما ُاخفهضْ ُلَه َماُ َجنَا َح ُال ُّذ ِّل ُمهنَ ُالرَّحْ َم هة ُ َوقلْ ُ َربِّ ُارْ َح ْمه َما )32(ُص هغيرًا َ َُك َماُ َربَّيَانهي “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. Hadirin rahimakumullah Ada kisah menarik dicontohkan oleh sahabat Ali Ibn Abi Thalib dalam memperlakukan orang tua : “Suatu hari Ali bin Abi Thalib sedang berjalan tergesa-gesa menuju masjid. Ia tak ingin melewatkan shalat shubuh hari itu, dimana Nabi SAW sendiri yang menjadi imamnya. Di tengah jalan Ali terpaksa memperlambat langkahnya, karena di depannya sedang berjalan seorang laki-laki tua dengan tertatih-tatih. Ali pun tidak mau mendahului lelaki tua itu karena rasa hormatnya. Walhasil Ali-pun menjadi terlambat tiba di masjid. Setelah sampai di masjid, ternyata lelaki tua itu tidak masuk ke dalamnya. Ia terus saja berjalan tanpa menghiraukan bahwa ia sedang berada di depan sebuah masjid, dimana pada saat bersamaan waktu shalat shubuh sedang tiba. “Barangkali lelaki tua itu adalah seorang yang kafir, atau yang pasti ia bukanlah orang Islam”, begitulah pikir Ali dalam hatinya. Sewaktu Ali masuk ke dalam masjid dilihatnya Nabi SAW sedang ruku`. Ini 48 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
berarti, bahwa masih tersedia waktu baginya untuk shalat dengan diimami Nabi SAW sebagaimana yang diniatkan sebelumnya. Usai shalat para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW. ”Ada gerangan apa ya Rasulullah SAW, sehingga engkau lebih memperlama masa ruku` waktu shalat tadi, padahal sebelumnya hal yang seperti ini belum pernah engkau lakukan?” Mendengar pertanyaan para sahabat itu, Nabi SAW segera menjawab : ”Saat ruku’ tadi, yaitu usai mengucapkan subhana Rabbiyal `adzimi, aku bermaksud segera mengangkat kepalaku, tetapi, tibatiba pada saat yang sama, Jibril datang. Ia menggelar sayapnya dipunggungku sehingga membuat aku terus saja ruku`. Jibril membuat demikian lama sekali, selama yang kalian rasakan. Baru setelah Jibril mengangkat sayapnya, aku dapat berdiri mengangkat kepalaku“. ”Mengapa bisa terjadi begitu, ya Rasulullah SAW?” seorang di antara sahabat bertanya. ”Aku tak sempat menanyakan hal itu”. Ternyata Jibril pun kembali menemui Nabi SAW. lalu ia memberikan penjelasan mengenai sebab ruku` menjadi panjang saat shalat shubuh itu. Malaikat Jibril berkata, “Wahai Muhammad, tadi itu, Ali sedang tergesa-gesa untuk bisa mengejar shalat berjama`ah. Tapi di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang lelaki tua Nasrani yang membuat jalannya menjadi terlambat sampai ke sini. Ali tidak tahu kalau orang itu adalah Nasrani, dan ia biarkan orang tua itu untuk tetap terus berjalan di depannya. Ali tidak mau mendahuluinya. Allah SWT kemudian menyuruhku supaya engkau tetap ruku` sehingga memungkinkan Ali untuk dapat menyusul shalat shubuh berjama`ah. Perintah Allah SWT seperti itu kepadaku bukan hal yang mengherankan bagiku, yang mengherankan adalah perintah Allah SWT kepada Mikail agar ia menahan perputaran matahari dengan sayapnya. Ini tentunya karena perbuatan Ali tadi“. Demikianlah penjelasan Jibril. Setelah memperoleh keterangan dari malaikat Jibril seperti itu, Nabi SAW pun kemudian bersabda, ”inilah derajat orang yang memuliakan orangtua (lansia), meskipun lansia itu adalah Nasrani“. Kisah inspiratif di atas memberikan pengertian dan pelajaran yang sangat dalam terhadap kita semua. Allah SWT dan malaikat-Nya memuliakan orang tua dan juga sekaligus memuliakan orang yang memuliakan orang yang lebih tua. Rasulullah sampai harus ditahan dalam ruku’nya demi menunggu Ali Ibn Abi Thalib yang memuliakan orang yang lebih tua usianya. 49 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Hadirin rahimakumullah Umur kita baik yang masih muda ataupun yang sudah tua atau lansia, harus di manfaatkan sebanyak mungkin untuk ketaatan kepada Allah dan menebarkan kebaikan. Al-Qur’an memberikan gambaran kesedihan orangorang yang masuk neraka, karena lalai terhadap umur yang diberikan Allah kepadanya. Gambaran kesedihan orang yang tidak memanfaatkan umurnya dengan baik seperti ini di antaranya tertuang dalam QS. al-Fathir 37, ُصالهحًا ُ َغ ْي َر ُال َّ هذي ُكنَّا ُنَعْ َملُُۚأَ َول َ ْم ُن َع ِّمرْ ك ْم ُ َُما ُيَتَ َذ َّكر ُفهي هه ُ َم ْن َ ُ َْوه ْم ُيَصْ طَ هرخونَ ُفهيهَا ُ َربَّنَا ُأَ ْخ هرجْ نَا ُنَعْ َمل .َُصير تَ َذ َّك َرُ َو َجا َءكمُالنَّ هذيرُُۖفَذوقواُفَ َماُلهلظَّالهمهينَ ُ هم ْنُن ه “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang Telah kami kerjakan". dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (padahal) telah datang (pula) kepada kamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab kami) dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang yang zalim”. Oleh karena itu, tidak ada gunanya bagi orang yang muda selalu menundanunda pelaksanaan tugas-tugasnya hanya untuk menunggu datangnya usia tua atau lansia. Begitu juga tidak ada gunanya bagi orang yang telah tua atau lansia, merenungi nasib yang menderanya. Semuanya harus memanfaatkan usia yang diberikan Allah kepadanya untuk memperbanyak bekal dalam mengarungi kehidupan akherat yang baka (kekal), sesuai kessanggupan dan kemampuanya. Dan janganlah lupa, untuk selalu berdoa agar amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Hadirin rahimakumullah Terkait pentingnya menghormati orang yang tua, Rasulullah pun menjadikannya sebagai salah satu kriteria dalam menentukan orang yang berhak dijadikan imam dalam shalat. Dalam riwayat Abu Mas'ud disebutkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : "yang berhak untuk menjadi imam bagi sesuatu kaum dalam shalat ialah yang terbaik bacaannya terhadap kitabullah (al-Quran). Jikalau semua jamaah di situ sama baiknya dalam membaca kitabullah, maka yang terpandai dalam as-Sunnah (Hadis) (yang dijadikan imam). Jikalau semua sama pandainya dalam as-Sunnah, maka 50 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
yang terdahulu hijrahnya (-lah yang dijadikan sebagai imam). Jikalau dalam hijrahnya sama dahulunya, maka yang tertua usianya (-lah yang dijadikan imam)”. (Riyadhus Solihin bab 44) Sekali lagi, perlu kami tegaskan bahwa Islam memandang masyarakat lansia dengan pandangan terhormat sebagaimana perhatiannya terhadap generasi muda. Agama Islam memperlakukan dengan baik para lansia dan menegaskan bahwa keberadaan mereka tidak boleh dianggap sia-sia dan tak bernilai oleh masyarakat. Dukungan terhadap para lansia dan penghormatan terhadap mereka itulah yang ditekankan dalam Islam. Dalam Islam, penuaan adalah sebagai tanda dan simbol pengalaman dan ilmu. Para lansia memiliki kedudukan tinggi di masyarakat, khususnya dari sisi bahwa mereka adalah harta, ilmu dan pengalaman, serta informasi dan pemikiran. Oleh sebab itu, mereka harus dihormati, dicintai dan diperhatikan, serta berbagai pengalamannya pun harus dimanfaatkan. Sebagai kesimpulan dalam khutbah ini, kami mengajak kepada jamaah agar diri kita selalu : 1. Muliakan orang tua kita, juga para lansia di antara kita, karena menurut Islam justru usia mereka adalah usia kematangan dalam banyak hal. 2. Manfaatkan usia pemberian Allah ini untuk digunakan sebanyakbanyaknya dalam melakukan kebaikan-kebaikan. 3. Tidak menghardik dan menyia-nyiakan orang tua, bagi yang muda 4. Berusaha menjadi orang-orang yang memiliki makna dan berguna terhadap keluarga dan masyarakat, bagi yang berusia tua 5. Memerankan orang tua/lansia sesuai dengan kemampuannya, bagi kita semua. ت َوالذ ْكر ِا ْل َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِّي َو ِمنْ ُك ْم ِ َ بَا َر َك هللا ُ لِ ْي َول َ ُك ْم ِف ْي اْلقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َع ِني َوإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه مِنَ ْاآليا س ِم ْي ُع ْال َع ِل ْي ُم َّ ِتالَ َوتَهُ إنَّهُ هُ َو ال
51 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
8. MENYIAPKAN DIRI SEBAGAI “ORANG TUA” الحمد هلل الذى أعد للمؤمنين والمؤمنات جنات تجرى من تحتها االنهار أحمده سبحان,اَلحمد هلل وأشهد أن الاله اال هللا وحده الشريك له الملك العزيز,الغزار ِ هللا تعالى وأشكره على نعمه اللهم صل وسلم وبارك على عبدك, وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله المختار,الغفار ورسولك محمد نور االنوار وس ِّر االسرار وعلى اله األبرار واصحابه االخيار ومن تبعهم فيامعاشر المسلمين رحمكم هللا أوصيكم ونفسى بتقوى هللا وقد. اما بعد.باحسان الى يوم القرار فاز المتقون واحثَّكم على طاعته لعلكم تفلحون Jamaah Jum’ah Rahimakumullah Alhamdulillah adalah suatu kata yang berarti syukur sebagai tanda terima kasih kita kepada Allah SWT yang menciptakan dan mengusai alam dan jagat raya beserta isinya, karena di hari yang mulia ini “sayyidul ayyam” kita mendapatkan karunia-Nya sehingga mampu menghadiri undangan perintah-Nya, yakni menjalankan ibadah shalat Jum’at . Shalawat dan salam mari kita sampaikan kepada nabi akhiruzzaman, Muhamamad SAW., yang telah membimbing kita menuju jalan yang benar Pada kesempatan ini pula khatib mengajak jamaah rahimatullah, mari kita hadapkan hati, fikiran, dan seluruh panca indera kita untuk berikhitiar bersama-sama meningkakan taqwa kepada sang khaliq Allah SWT dengan melaksanakan secara iklhas seluruh perintah-Nya dan meningggalkan serta menjauhi seluruh larang-larangan-Nya. Jamaah Jum’ah rahimakumullah Allah SWT berfirman di dalam QS. Yasin : 36, ْ َ س ْبحَانَ ُال َّ هذئُ َخلَق َُْا َال ْز َوا َجُكلَّهَاُ هم َّماُت ْن هبت ُْا َ الرضُ َو هم ْنُاَ ْنف هس هه ْمُ َو هم َّم .ُ َاُالُيَ ْعلَموْ ن “Maha suci Dzat yang telah menciptakan segala sesuatu berpasangpasangan, baik yang ditumbuhkan di bumi dan dari diri mereka, maupun dari apa yang mereka tidak ketahui”. Dalam ayat yang lain, yakni QS. al-Hujurat : 13, Allah SWT. juga berfirman, ََُُّللاه ُأَ ْتقَاك ْم ُ هإن َُّ ُع ْند يَاُأَيُّهَاُالنَّاس ُ هإنَّاُ َخلَ ْقن َاك ْم ُ هم ْن ُ َذكَر ُ َوأ ْنثَىُ َو َج َع ْلنَاك ْم ُشعوبًاُ َوقَبَائه َل ُلهتَ َعا َرفواُ هإنَّ ُأَ ُْك َر َمك ْم ه َّ ُللاَُ َعلهيمُ َخ هبير
52 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
“Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu berbangsabangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha mengenal”. Dari kedua ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT menciptakan sesuatu di bumi ini selalu berpasang-pasangan, dan kita pun sebagai umat manusia diciptakan oleh Allah dalam wujud suku bangsa yang amat beragam. Karena itu, kita diperintahkan oleh Allah untuk saling mengenal, yang akhirnya kita pun dapat melangsungkan hubungan yang sah dalam sebuah ikatan perkawinan untuk meneruskan keturunan. Manusia diciptakan oleh Allah SWT. sebagai makhluk yang diberi keistimewaan berupa akal pikiran, maka timbul pertanyaan :”apakah yang harus kita perbuat dalam melanjutkan keturunan bani Adam (manusia)?” Tentu jawabnya adalah kita harus melakukan hubungan biologis dengan pasangan yang telah ditentukan oleh Allah SWT, Dzat yang menciptakan alam. Lalu, “apakah diri kita sebagai keturunan Adam (manusia) perlu dan harus melakukan cara-cara yang sama dengan makhluk lainnya seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang, dalam mendapatkan keturunan?” Jawabnya, tentu saja tidak, karena keberadaan kita sebagai manusia sangat terikat oleh norma moral dan etika, sementara tidak demikian halnya yang terdapat dalam “dunia” tumbuh-tumbuhan dan binatang. Di akhir perjalanan kehidupan manusia akan dihadapkan pada pertanggungjawaban amal di hadapan Tuhan, sementara tumbuhan dan binatang tidak demikian. Karena itu, untuk meraih keturunan tentunya harus dengan cara-cara yang berbeda dengan dunia tumbuh-tumbuhan dan binatang. Sebagai manusia, kita diberi kemampuan untuk belajar dari lingkungan. Tetapi, hasil pembelajaran kita dari lingkungan seperti itu pun harus selalu didialogkan dengan norma-norma yang kita yakini benar, agar secara etis kita bisa mempertanggungjawabkannya. Begitu juga dalam hal untuk meraih keturunan, kita bisa belajar dari lingkungan. Tetapi apa yang kita peroleh harus kita dialogkan dengan norma-norma agama yang kita yakini benar. Dengan cara seperti ini, kita menjadi mengerti mana yang benar-dan mana yang salah, mana yang boleh dan mana yang tidak diperbolehkan. Sebagai orang muslim, cara yang harus kita lakukan untuk 53 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menghasilkan keturunan tentunya harus selalu didasarkan pada normanorma ajaran Islam, yaitu melalui proses perkawinan yang sesuai dengan syari’at Islam. Jamaah Jum’ah rahimakumullah Islam adalah agama fitrah, artinya ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya selalu sejalan dengan fithrah manusia. Begitu juga ajaran perkawinan yang ditentukan dalam Islam, akan selalu sejalan dengan kebutuhan fitrah manusia. Justeru, perkawinan yang tidak sesuai dengan tuntunan agama Islam akan melahirkan ekses tidak baik, karena berlawanan dengan kebutuhan fitrah manusia itu sendiri. Perkawinan adalah cara hidup yang benar dan jalan yang tepat untuk memperoleh keturunan. Perkawinan yang benar akan melahirkan keluarga yang damai, harmonis, dan memiliki konsekuensi hukum yang bisa dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, perkawinan yang tidak benar akan melahirkan keluarga yang rentan menimbulkan problem yang secara hukum sulit dipertanggungjawabkan. Tidak sedikit kasus orang yang menikah dengan cara-cara yang tidak benar, setelah terjadi perpisahan timbul masalah yang sulit dipecahkan. Celakanya, yang paling terkena dampaknya adalah kaum perempuan dan anak-anak. Hadirin rahimakumullah Menikah adalah jalan yang harus dilalui untuk menjadi orang tua dalam bingkai garis keturunan atau nasab, meski untuk bisa menjadi orang yang dituakan bisa juga dilalui melalui jalur lain, seperti jalur pendidikan atau status sosial. Jika melalui jalur pendidikan orang yang dituakan dinamai dengan guru, dan melalui jalur status sosial seseorang yang dituakan dinamai dengan sesepuh atau pinisepuh, maka di jalur nasab atau keturunan orang yang dituakan disebut dengan istilah ayah-ibu, kakek-nenek, dan seterusnya. Jika untuk menjadi orang tua dalam jalur pendidikan dan status sosial harus melalui suatu proses dan di dalamnya terdapat berbagai syarat yang harus dipenuhi, demikian juga untuk menjadi orang tua dalam jalur nasab juga harus dilalui melalui proses yang di dalamnya pun terdapat syarat-syarat yang wajib dipenuhi.
54 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Oleh karena itu, untuk menjadi orang tua dalam jalur nasab diperlukan persiapan dan kesiapan yang matang, baik secara material dan mentalspiritual. Dalam suatu riwayat Rasulullah menegaskan; ِ وأَح, ض لِلْبص ِر ِ َ اب ! م ِن استط َم يَ ْستَ ِط ْع فَ َعلَْي ِه َ ْ َ ِ َيَا َم ْع َش َر اَلشَّب َ ْ َ َ َ ُّ َ فَِإنَّهُ أَغ, اءةَ فَ لَْيتَ َزَّو ْج ْ َوَم ْن ل, ص ُن ل ْل َف ْر ِج َ َاع مْن ُك ُم اَلَْب ُمتَّ َفق َعلَْي ِه. فَِإنَّهُ لَهُ ِو َجاء, بِالصَّ ْوِم “Wahai pemuda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu.” Sebagian ulama memahami kata al-ba'ah secara bahasa berarti jima' (bersetubuh/berkumpul), namun di samping arti kebahasaannya, al-ba'ah juga mempunyai beberapa makna, yaitu kemampuan biologis yang tercakup di dalamnya kesiapan umur, kemampuan finansial secara minimal, kemampuan psikis yang tercakup di dalamnya kematangan emosi dan mental, kemampuan secara ilmu dan kesiapan model peran dalam rumah tangga. Hal ini dikarenakan nikah tidak hanya diartikan sebagai bergaul dalam artian hubungan badan antara suami dan isteri, namun nikah juga merupakan akad yang mengandung beberapa konsekuensi. Menjadi orang tua adalah suatu anugerah yang tiada duanya, namun untuk menjadi orang tua tidaklah mudah. Hal itu memerlukan banyak pengalaman dan juga harus mempelajari banyak ilmu pengetahuan dalam mengasuh anak yang telah diberikan oleh sang Maha Pencipta, agar kualitas hidup dan masa depan anak-anaknya menjadi lebih baik. Untuk menjadi orang tua, para calon orang tua wajib mempersiapkan diri dengan matang. Banyak persiapan yang harus dilakukan, antara lain; Pertama, melakukan persiapan fisik, seperti menghentikan kebiasaan merokok dan minum-minuman yang memabukkan, sebab kebiasaan seperti ini dapat membuat janin mengalami gangguan pertumbuhan; berusaha mengonsumsi makanan halal dan bergizi, dianjurkan membatasi asupan makanan bergula dan berlemak tinggi, mengusahakan berat badan dalam kondisi yang ideal agar pembuahan berlangsung sempurna; melakukan tes kesehatan untuk memastikan kondisi kesehatan calon ibu; dan melakukan vaksinasi yang perlu dilakukan oleh seorang ibu untuk melindungi janinnya selama kehamilan dan menjalani proses persalinan. 55 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Kedua, melakukan persiapan psikologis, terutama saat menghadapi proses kehamilan dan kelahiran seorang anak. Persiapan seperti ini penting dilakukan, karena seseorang akan mengalami perubahan pengalaman yang luar biasa. Dari semula belum pernah memiliki anak menjadi berubah memiliki anak. Dari semula hanya bersenang-senang berdua, berubah ada anak yang memerlukan kasih sayang. Ketiga, melakukan persiapan finansial, yaitu berupa perencanaan keuangan untuk mencukupi keperluan anak sejak masih berada dalam kandungan hingga lahir. Kehadiran seorang bayi berarti pertambahan biaya tetap bagi sebuah keluarga, yang secara tetap akan meningkat pula seiring kebutuhan pertumbuhan anak. Keberadaan orang tua adalah penentu kehidupan anak selanjutnya, dan orang tua-lah yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya, agar baik dalam hal kepribadian, sosialisasi, penyesuaian, dan pengendalian diri, kemampuan berpikirnya, dan lain hal yang kelak akan menentukan bagi keberhasilan dan kemandirian anak, yang juga akan menentukan keberhasilan anak saat menjadi orang tua. Keempat, yang paling penting dari semua persiapan yang ada, adalah melakukan persiapan spiritual-keagamaan. Tanamkan keyakinan bahwa Allah SWT. adalah Dzat yang senantiasa penuh kasih sayang terhadap hamba-Nya, dan Dia selalu menjawab setiap do’a yang dipanjatkan oleh hamba-hambaNya. Selalu mendekatlah kepada Allah SWT, baik saat suka ataupun duka. Karena hakekatnya, hanya Dia-lah yang akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan yang kita hadapi. Allah berfirman, َّ َُّ هإن,ُىُللاهُفَه َو ُ َحسْبه َّ َُ َو َمنُيَتَ َو َّكلْ ُ َعل,ُُللاَُيَجْ َعلُلَّه ُ َم ْخ َرجًاُ َويَرْ ز ْقه ُ هم ْن ُ َحيْث َُال ُيَحْ ت هَسب َّ ق ُُللاَُبَالهغ َو َمنُيَتَّ ه َّ ُقَ ْدُ َج َع َل,أَ ْم هر هُه ُللاُلهكلُِّش َْيءُق َ ْدرًا “..dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tidak dissangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan (keperluan)nya, sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah menciptakan ketentuan (ukuran) bagi setiap sesuatu.” (QS. at-Thalaq (65) : 2-3) Jamaah Jum’ah rahimakumullah Dalam membina keluarga yang dicita-citakan haruslah selalu menjaga tauhid kepada Allah swt agar keluarga terbina dengan ridla Allah. 56 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Rencanakan keluarga sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan ingatlah bahwa anak juga memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tua, agar anak dapat bersaing pada masa depannya. Rencanakan keluarga dengan memiliki anakanak yang sehat dan berkualitas, terjamin masa depannya dengan memiliki daya kemampuan daya saing dan daya juang yang tinggi. Janganlah memilih memiliki anak dengan jumlah yang banyak tetapi lemah kualitas dan kemampuannya. Peliharalah keluarga dari segala macam kerusakan moral, akhlak, dan berbagai penyakit yang membahayakan diri sendiri dan mereka. Allah berfirman, َُُشدَاد َُالُيَعْ صون َُ ُيَاُأَيُّهَاُالَّذهينَ ُآ َمنواُقواُأَ ْنف َسك ْمُ َوأ َ ْه هليك ْمُنَارًاُ َوقوده َاُالنَّاسُ َو ْال هح َجا َرة ُغ َالظ ه علَ ْيهَاُ َم َال هئكَة ه َ َّ ْ ْ َُللاَُ َماُأ َم َره ْمُ َويَف َعلونَ ُ َماُيؤ َمرون Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. at-Tahrim (66) : 6) Menjaga diri dan keluarga dari api neraka, dalam makna hakiki sering diartikan dengan menjaga diri dan keluarga dari panasnya api neraka. Tetapi, secara majazi juga dapat diartikan dengan menjaga diri dan keluarga dari berbagai musibah, azab, penyakit atau cobaan-cobaan hidup didunia. Demikianlah persiapan yang mesti dilakukan oleh seseorang untuk menjadi orang tua. Ia harus sanggup dan siap memikul berbagai tanggung jawab besar dalam mengarungi bahtera hidup rumah tangga, bukan sematamata membayangkan hal-hal yang menyenangkan. Semoga, khutbah yang singkat ini dapat memberikan pelajaran yang bermanfaat bagi jama’ah shalat jum’at beserta keluarga kita sekalian amiin x3 ya Robbal ‘alamiin. ُت ُ َوالذ ْكرُ ْهال َح هُكي هْم ُ َوتَقَبَّ َل ُ همنِّيُ َو هم ْنك ْم َ بَا َر ك ُللا ُله ْي ُ َولَك ْم ُفه ْي ُْالقرْ آ هن ُاْل َع هظي هْم ُ َونَفَ َعنهيُ َوإيَّاك ْمُهب َماُهف ْي هه ُمهنَ ُْاآليا َ ه ُتهالَ َوتَهُإنَّهُه َوُال َّس هميْعُاْل َعلهيْم
57 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
9. DAMPAK DARI NARKOBA DAN KIAT MENGHINDARINYA َّ الحمداٌهللٌِالذِيٌأَحَ لٌَّل َن َ ٌاٌوأَ ْش َهدا ٌوحَ رَّ َمٌعلي َن،ِاٌالطيِّبات َ ٌأَ ْش َهداٌأَنْ ٌالٌَإِ َلهٌَإِالٌَّهللاا ٌَوحْ دَ هاٌالٌَ َش ٌِر ْيكَ ٌ َله،اٌالخبائث ِّ َ َ ٌٌِوأصحابه َاركْ ٌعلىٌسي ِد َناٌمحم ٍد ٌو َعلىٌآلِ ِه َ أَنَّ ٌماحَ َّم ًداٌعَ ْب اده ِ ِ ٌالل اه َّم ٌصَ لٌِّوسَ ل ْم ٌوب،.اٌورَ س ْاولاهاٌالَ ٌ َن ِبيَّ ٌ َبعْ دَ ها ٌٌفياٌأيهاٌالمسلمونٌأوصىٌنفسىٌونفسكمٌبتقوىٌهللا:ٌأمَّاٌ َبعْ اٌد.ِّين ٌِ ٌبإحسانٌإِ َلىٌي َْو ِمٌالد أجمعينَ ٌو َمنْ ٌتبعَ اه ْم ٍ ََّ ٌ َو َمنْ ٌ َي َّت ِق:ل ٌٌهللا ٌ اي َك ِّفرْ ٌعَ ْنها ٌَ ٌ َقا َل ٌهللاا ٌ َتعَ ا.عزٌوجلٌوتمسّكٍ ٌبهذاٌالدينٌتمسّكاٌقويّاٌواالستقام ِة ٌفيٌسبيله ٌٌِوياعْ ظِ ْمٌ َلهاٌأَجْ رً ا َ سَ ِّي َئا ِته Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah… Dengan penuh kerendahan hati dan terpusatnya konsentrasi alam pikiran kita, maka khatib ingin mengajak kepada kita semua agar senantiasa mengistiqamahkan keimanan dan ketaqwaan kita yang sangat rentan dengan kondisi diri maupun linkungan. Terkadang ketaqwaan kita bertambah dan kadangkala pula menurun, yaitu dengan terus melaksanakan apa yang menjadi perintah Allah dan rasul-Nya, dan menjauhi sekaligus berupaya meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Selain itu, rasa syukur yang paling dalam, mesti pula kita curahkan kehadirat llahi Rabbina yang telah menganugerahkan beraneka ragam kenikmatan-Nya, sehingga kita tidak mampu menghitung-hitung semua nikmat dan anugerah Allah SWT itu. Tidak lupa pula, shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang benar, jalan yang lurus kepada kita semua. Semuanya berakhir kepada kita semua pilihan mana yang kemudian kita pilih, jalan yang benar ataukah jalan yang salah, dan semuanya memiliki resiko masing-masing. Hadirin, jamaah Jum’at yang mulia. Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada kita sekalian untuk memilih hidup yang sehat. Rasulullah mencitai umatnya sehat, agar umatnya menjaga kesehatan baik kesehatan fisik maupun psikis berupa jiwa dan pikiran. Sehingga dengan terciptanya kesehatan tersebut, umat muslim memiliki badan, jiwa dan pikiran yang kuat, yang pada akhirnya dapat pula merasakan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan di dunia ini dengan 58 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
tenteram. Kenapa kita diperintahkan untuk sehat, karena Nabi Muhammad sendiri telah bersabda: ْ ْىٌهللاٌِمِن َّ ٌخيْر ٌَوأَحَ بُّ ٌٌإِ َل ْ ٌالم ْاؤمِنا ْ ٌِوسَ لَّ َم َّ َّاٌهللاٌِصَ ل َّ عَ نْ ٌأَ ِبيٌهارَ ْيرَ ةٌَ َقالٌَ َقالٌَرَ ساول َ ٌُّال َق ِوي ٌِن َ ىٌهللااٌعَ َل ْيه ِ ٌالم ْاؤم ٌِ ضعِي ف َّ ال "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dibanding dengan mukmin yang lemah"(HR Muslim 4816 kutubut tis’ah) Berdasarkan hadis nabi di atas, kita diwajibkan menjaga kesehatan tubuh kita, menjaga kesehatan jiwa kita dan menjaga kesehatan akal pikiran kita. Tujuannya tidak lain adalah agar untuk kebaikan kita sendiri dan kita pun dapat melaksanakan fungsi kita sebagai khalifah Allah untuk melaksanakan segala kewajiban yang dibebankan kepada kita serta dapat menjaga dan memakmurkan bumi ini. Dengan adanya kewajiban menjaga kesehatan tersebut, maka hal ini menunjukkan bahwa betapa mulianya kehidupan manusia ini dan Allah pun telah menyatakan kemuliaan manusia tersebut di dalam Alquran. Oleh karena itu, tentunya diharamkan pula kepada manusia untuk tidak menjaga kesehatan tubuh, jiwa dan pikiran atau melakukan hal-hal yang dapat mendatangkan kemudaratan serta kesengsaraan di dunia ini, terlebih lagi di akhirat. Dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda: َّ صلَّى ٌٌَهللا ا ٌعَ َل ْي ِه ٌَو َسلَّ َم ٌَال ٌضَرَ رَ ٌَو َال ٌضِ رَ ار َ ٌ ٌهللا ِ َّ َّاس ٌ َقا َل ٌ َقا َل ٌرَ ساو ال ٍ ْن ٌعَ ب ِ عَ نْ ٌاب "Janganlah mendatangkan kemudaratan pada orang lain dan jangan pula dimudaratkan oleh orang lain"(HR Ibnu Majah 2341). Salah satu hal yang dapat merusak kesehatan tubuh, jiwa, dan akal kita serta dapat mendatangkan kemudaratan kepada kita adalah meminum khamar dan sejenisnya. Oleh karena itu khamar secara tegas diharamkan dalam Islam. Hal ini ditunjukkan dalam firman Allah dalam Q.S. al-Maidah ayat 90 : ْ يَا ُأَيُّهَاُالَّذهينَ ُآ َمنوا ُ هإنَّ َما ُن ُفَاجْ تَنهبوه ُلَ َعلَّك ْم ُُرجْ س ُ هم ْن ُ َع َم هل ُال َّش ْيطَا ه َ ُالخ َْمر ُ َو ْال َمي هْسر ُ َو ْاألَ ْن صاب ُ َو ْاألَ ْز َالم ه َُت ْف هلحون Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, 59 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia, Khamar itu sendiri memiliki kandungan zat yang dapat memabukkan baik dimakan atau pun diminum, sehingga khamar dapat menimbulkan efek negatif kepada tubuh, jiwa dan akal pikiran manusia. Terkait dengan permasalahan ini, Nabi Muhammad juga bersabda : َّ َّْنٌ اعمَرَ ٌ َقالٌَعَ نْ ٌال َّن ِبيِّ ٌصَ ل َ ٌخمْر ٌَو اكل َ ٌِوسَ لَّ َمٌ َقالٌَ اكلٌُّماسْ ك ٍِر ٌمْرٌحَ رَ ام َ ىٌهللااٌعَ َل ْيه ٍ ٌُّخ ِ عَ نْ ٌاب "Setiap yang memabukkan adalah khamar, dan setiap khamar adalah haram"(HR Muslim 3735). Apabila dikaitkan dengan zaman kita sekarang dan bahwa berdasarkan hadits nabi di atas, minuman-minuman keras dengan berbagai macam nama, begitu juga dengan narkoba atau narkotika dengan berbagai jenis beserta turunan-turunannya, dalam hukum Islam juga disebut khamar yang berarti hukumnya juga haram. Kenapa minum-minuman keras dan narkotika/narkoba diharamkan dalam Islam, jawabannya adalah karena dalam ajaran Islam, barang-barang itu memang diharamkan. Selain itu minum-minuman keras dan narkotika/narkoba merupakan penyakit sosial yang dapat meresahkan kehidupan di masyarakat. Termasuk juga, barang-barang haram itu dapat menguras harta yang dimiliki dan disebut juga menyia-nyiakan sumber daya manusia yang menyebabkan pengguna barang-barang ini menjadi orang yang tidak produktif atau tidak dapat berfungsi sebagai manusia yang seharusnya. Intinya, haramnya minum-minuman keras dan narkotika/narkoba adalah karena memiliki dampak atau efek yang sangat negatif pada tubuh, jiwa dan akal pikiran, bahkan dapat berakhir dengan kematian. Oleh karena itu minum-minuman keras dan narkotika/narkoba juga disebut sebagai pembunuh yang dapat mengancam bahkan merusak kehidupan anak-anak kita, saudara-saudara kita, bahkan mungkin juga orang tua kita. Kenapa disebut seperti demikian, jawabannya adalah karena minum-minuman keras dan narkotika/narkoba tidak memandang usia, jenis kelamin dan tingkat ekonomi. Semua orang, yang muda maupun tua, kaya atau miskin, berandalan atau pejabat berpotensi terkena barang haram ini yang akhirnya 60 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
dapat kecanduan. Mungkin mereka tidak menyadari atau tidak mengetahui bahwa barang-barang yang mereka konsumsi dapat menghancurkan kehidupan mereka, menghancurkan masa depan mereka bahkan juga termasuk penjajahan terhadap bangsa dan negara kita. Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia, Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Istilah lainnya adalah Napza [narkotika, psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Lebih sering digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan. [UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika] bahan ini bisa mengarahkan atau sebagai jalan adiksi terhadap narkotika. Dalam istilah para ulama, narkoba ini masuk dalam pembahasan mufattirat (pembuat lemah) dan mukhaddirat (pembuat mati rasa). Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia, Pengaruh narkoba secara umum ada tiga: 1. Depresan, yakni memperlambat fungsi sistem saraf pusat sehingga dapat mengurangi aktivitas fungsional tubuh dan dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa melambung tinggi, memberikan rasa bahagia dan bahkan membuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri. 2. Memberikan stimulan, yakni merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan kegairahan (segar dan bersemangat) dan kesadaran. Dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah, mengurangi nafsu makan, mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pernafasan. 61 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
3. Memberikan halusinogen, yakni dapat mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah perasaan dan pikiran sehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi. Seorang pakar kesehatan pernah mengatakan, “yang namanya narkoba pasti akan mengantarkan pada hilangnya fungsi kelima hal yang sangat dijaga oleh Islam, yaitu merusak agama, jiwa, akal, kehormatan dan harta.” Oleh karena itu pula, kita perlu menyatakan perang terhadap narkoba ini. Harus kita sadari bahwa minuman keras dan narkoba bukan dijadikan bahan dagangan, tetapi ia adalah penghancur diri kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita, keluarga-keluarga kita, teman-teman kita, bangsa dan negara. Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia, Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa kini Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi tempat dan jalur peredaran narkotika/narkoba. Maka, kita pun perlu berhati-hati, kita juga perlu mengawasi diri kita sendiri dan anak-anak kita, baik dari perilakunya sebagai pribadi, atau pun lingkungan bergaulnya, jangan sampai salah memilih teman yang justru dapat membawa kepada kehancuran dan kebinasaan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah ayat 195. ْ ُُّللاَُي هحب َّ َُّللاُ َو َالُت ْلقواُبهأ َ ْي هديك ْمُإهلَىُالتَّهْل َك هةُُۛ َوأَحْ هسنواُُۛإهن َُُالمُحْ هسنهين يل َّ ه َوأَ ْنفهقواُفهيُ َسبه ه “Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”. Begitu juga dalam firman Allah yang lain yaitu pada QS Anisa’ ayat 29, disebutkan : ُاط هل ُإه َّال ُأَ ْن ُتَكونَ ُته َجا َرة ً ُع َْن ُتَ َراضُ ُ هم ْنك ْمُۚ ُ َو َال ُتَ ْقتلوا يَا ُأَيُّهَا ُالَّذهينَ ُآ َمنوا َُال ُتَأْكلوا ُأَ ْم َوالَك ْم ُبَ ْينَك ْم ُبه ْالبَ ه َّ َّأَ ْنف َسك ْمُُۚإهن ٌُللاَُ َكانَ ُبهك ْمُ َر هحي ًما “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kam, dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” 62 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Makna Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan. Apabila dikaitkan dengan firman Allah di atas, maka meminum minuman keras dan memakai narkotika/narkoba adalah sama dengan menjatuhkan diri kita ke dalam kebinasaan dan sama juga membunuh diri kita sendiri. Adapun orang yang mengizinkan peredaran barang-barang haram ini atau orang yang mengedarkannya, mereka termasuk penjajah dan di dalam al-Quran mereka disebut sebagai penghancur dan pembunuh. Hadirin jamaah Jum’at yang mulia, Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada Sistem Syaraf Pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Berbagai akibat penyalahgunaan narkoba sebagai berikut: Dampak Fisik: 1.
Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2.
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (cardiovasculer) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3.
Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim.
4.
Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5.
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
6.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
63 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
7.
Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
8.
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya .
9.
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya dan hal ini bisa menyebabkan kematian.
Dampak Psikis: 1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah. 2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga. 3. Agitatif, menjadi ganas dengan tingkah laku yang brutal. 4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan. 5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri Dampak Sosial: 1. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. 2. Merepotkan dan menjadi beban keluarga. 3. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan menjadi suram Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat yang pada akhirnya menimbulkan kecanduan. Dan ketika terjadi kecanduan akan mendorong timbulnya kejahatan/perbuatan kriminal. Sidang jum’at yang berbahagia… Masa remaja adalah masa yang rentan. Masa dimana remaja pada kondisi labil yang mudah terpengaruh oleh situasi yang dialaminya. Keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenangsenang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong pada penyalahgunaan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah pada kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, akan berdampak perilaku hubungan seksual bebas yang akan berakhir pada 64 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
terjadinya kehamilan dan terjangkitnya penyakit menular seksual, dan yang lebih parah lagi terjangkitnya penyakit HIV/AIDS di kalangan remaja. Ketika yang demikian terjadi maka suramlah masa depan remaja. Apa yang masih bisa dilakukan? Hadirin Jamaah Jum’at yang Mulia, Banyak yang masih dapat dilakukan untuk mencegah remaja melakukan penyalahgunaan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi yang bisa dilakukan, yaitu : 1.
Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, bisa dilakukan dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi Komunikasi Informasi Edukatif (KIE) yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2.
Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan.
3.
Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Pada akhir khutbah ini dapat kami simpulkan, bahwa permasalahan narkoba ini adalah masalah yang serius dan memerlukan penanganan yang serius pula. Berbagai kalangan swasta, pemerintah, tokoh agama, masyarakat, tokoh adat, lembaga sosial kemasyarakatan, perguruan tinggi dan masyarakat hendaklah memiliki komitmen yang kuat dalam mengatasi narkoba yang merebak dikalangan kita. Bagi para remaja, pilihlah teman bergaul yang baik, yang memberikan motivasi yang tinggi untuk merencanakan kehidupan yang baik. Isilah waktu senggang dengan melakukan aktivitas positif, masuk dalam kelompok-kelompok kepemudaan atau keagamaan. Jadikanlah generasi muda yang berencana, generasi yang berkualitas agar dapat bersaing di era 65 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
kehidupan yang global ini. Peganglah al-Qur’an dan hadist, insya-Allah kita akan mendapatkan jalan yang benar, dan termasuk orang-orang yang mutaqin. Amiin. Demikianlah khutbah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan semoga Allah melindungi kita dari segala keburukan, dan membawa kita pada setiap kebaikan, semoga Allah memberikan taufiq untuk selalu taat di jalan Allah dan mentaati orang-orang yang diperintah Allah untuk ditaatinya. Tentunya, doa saja tidak cukup, karena itu, kita pun mesti berupaya melalui usaha-usaha yang kita lakukan agar selalu dalam naungan hidayah dan taufiq Allah SWT. ُآن ُْال َع هظي هْم ُ َونَفَ َعنهي ُ َوإيَّاك ُْمُهب َماُهف ْي هه ُمهنَ ُْاآلياَته ُ َوالذ ْكرُ ْهال َح هكي هْم ُ َوتَقَبَّ َل ُ همنِّي ُ َو هم ْنك ْم َ بَا َر ك ُللا ُله ْي ُ َولَك ْم ُفه ْي ُاْلقرْ ه ُتهالَ َوتَهُإنَّهُه َوُال َّس هميْعُاْل َعلهيْم
66 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
10.ISLAM MENGAJARKAN SEMANGAT KERJA
ُن ُْ للُ َربُُِّ ْال َعالَ هميْنَُُنَحْ َمدهُُ َونَ ْستَ هعيْنهُُ َونَ ْستَ ْغفهرهُُ َونَتوُْبُُاهلَ ْي هُهُ َونَعوْ ذُُ هباللهُُ هم ُاَ ْل َح ْمدُُ ه اه ُي َُ الَُهَا هد ُ َنُيضْ لهلُُْف ُْ لُلَهُُ َو َم َُّ ض ُ َنُيَ ْه هُدُللاُُف ُْ تُاَ ْع َمالهنَاُ َم ُشروْ هُرُاَ ْنف هسنَاُ َو َسيِّئَا ه الَُم ه ُُنُم َح َّمدًاُ َعبْدهُُ َو َرسوْ له َُّ َالَُّللاُُ َوحْ دَهُُالَُُ َش هريْكَُُلَهُُ َواَ ْش َهدُُا ُ نُالَُُاهل َُهُا ه ُْ َُاَ ْش َهدُُا.ُلَه ُنُتَ هب َعهُُاهلَىُيَوْ هُم ُْ صالَةُُ َوال َّسالَمُُ َعلَىُنَ هبيِّنَاُم َح َّمدُُ َو َعلَىُاَله هُهُ َواَصْ َحا هب هُهُ َو َم َّ َوال ُ.َُللاُ َوطَا َع هت هُهُلَ َعلَّك ُْمُت ْف هلحوْ ن ُصيْك ُْمُ َونَ ْف هسيُ هب َت ْق َُوُ ه ُُفَ َيا هع َبا َُدُ ه:ُُاَ َّماُ َبعْد.ْن ُال ِّدي ه ُاوْ ه:ُللا َُُقُتقَاته هُهُ َوال َُّ للاُ َح َُ ُُيَااَيُّهَاُالَّ هذيْنَُُاَ َمنواُاتَّقوا:آنُ ْال َك هري هُْم ُالُللاُُتَ َعالَىُفهىُ ْالقرْ ه َُ َق َُالَُّ َواَ ْنت ُْمُم ْسلهموْ ن ُ نُاه َُّ تَموْ ت Kaum Muslimin Rahimakumullah. Marilah kita meningkatkan taqwa kepada Allah Swt dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya, dan disertai usaha agar jangan sampai melanggar larangan-larangan-Nya. Semoga dengan usaha yang terus kita lakukan akan membuahkan hasil kualitas taqwa yang semakin baik. Rasulullah adalah teladan umat dalam hampir banyak segi kehiduipan, termasuk dalam kaitannya dengan bekerja. Bagaimana keteladanan beliau dalam membina masyarakat supaya giat bekerja, bagaimana seharusnya bekerja pada orang lain, bagaimana berdagang, bagaimana kerjasama dengan orang lain dalam menjalankan ekonomi dan sebagainya, semua ini sudah diberikan contoh dan pedomannya oleh Rasulullah SAW. Ada tiga peristiwa dimana Rasulullah dapat dijadkan sebagai teladan dalam masalah bekerja : 1. Menggembala Kambing Dalam sejarah hidupnya Rasulullah pernah menjadi seorang penggembala kambing. Mungkin memang pengalaman hidup beliau waktu masih usia anak-anak, namun pengalaman sebagai penggembala ini menjadi sangat penting dalam kehidupan rasul setelah dewasa, bahkan juga ketika beliau sesudah diangkat menjadi seorang rasul.
67 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Dalam salah satu hadits Rasulullah Saw. sendiri telah menyatakan keadaan para nabi sebelum beliau dan termasuk dirinya sendiri sebagai berikut : “Tidaklah Allah mengutus seorang nabi melainkan pernah menjadi penggembala kambing. Para sahabat bertanya kepada beliau, "Bagaimana engkau sendiri wahai Rasulullah? " Beliau menjawab, "Saya juga pernah menjadi penggembala kambing milik penduduk Mekah dengan mendapatkan upah beberapa qirath". (H.R. Ibnu Majah dari Abu Hurairah) Dengan rasa gembira beliau menyebutkan saat-saat yang dialaminya pada waktu menggembala itu. Di antaranya beliau berkata: "Nabi-nabi yang diutus Allah itu gembala kambing." Dan katanya lagi: "Musa diutus, dia gembala kambing, Daud diutus, dia gembala kambing, aku diutus, juga gembala kambing keluargaku di Ajyad." 2. Ke Suria membawa dagangan Khadijah Suatu waktu Abu Thalib, pamannya nabi Muhammad, mendengar berita bahwa Khadijah binti Khuwailid mengupah orang-orang Quraisy untuk menjalankan perdagangannya. Khadijah adalah seorang wanita pedagang yang kaya dan dihormati, mengupah orang yang akan memperdagangkan hartanya itu. Tatkala Abu Thalib mengetahui, bahwa Khadijah sedang menyiapkan perdagangan yang akan dibawa dengan kafilah ke Syam, ia memanggil kemenakannya - yang ketika itu sudah berumur dua puluh lima tahun. "Anakku," kata Abu Thalib, "aku bukan orang berpunya. Keadaan makin menekan kita juga. Aku mendengar, bahwa Khadijah mengupah orang dengan dua ekor anak unta. Tapi aku tidak setuju kalau kamu akan mendapat upah semacam itu juga. Setujukah kau kalau hal ini kubicarakan dengan dia?." "Terserah paman," jawab Muhammad. Abu Thalibpun pergi mengunjungi Khadijah : "Khadijah, setujukah kau mengupah Muhammad?" tanya Abu Thalib. "Aku mendengar engkau mengupah orang dengan dua ekor anak unta, tapi buat Muhammad aku tidak setuju kurang dari empat ekor." Kata Abu Thalib. "Kalau permintaanmu itu buat orang yang jauh dan tidak kusukai, akan kukabulkan, apalagi buat orang yang dekat dan kusukai." Demikian jawab Khadijah. Kembalilah sang paman kepada kemenakannya dengan 68 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
menceritakan peristiwa itu. "Ini adalah rejeki yang dilimpahkan Tuhan kepadamu," katanya. Setelah mendapat nasehat dari paman-pamannya, Muhammad pun pergi dengan Maisyarah, pembantu laki-laki Khadijah. Dengan mengambil jalan padang pasir, kafilah itupun berangkat menuju Syam, dengan melalui Wadi'l-Qura, Madyan dan Diar Thamud serta daerah-daerah yang dulu pernah dilalui Muhammad dengan pamannya Abu Thalib tatkala umurnya baru duabelas tahun. Setelah sampai di Bushra ia bertemu dengan agama Nasrani Syam. Ia bicara dengan rahib-rahib dan pendeta-pendeta agama itu, dan seorang rahib Nestoria juga mengajaknya bicara. Barangkali dia atau rahib-rahib lain pernah juga mengajak Muhammad berdebat tentang agama Isa, agama yang waktu itu sudah berpecah-belah menjadi beberapa golongan dan sekte-sekte. Dengan kejujuran dan kemampuannya ternyata Muhammad mampu benar memperdagangkan barang-barang Khadijah, dengan cara perdagangan yang lebih banyak menguntungkan daripada yang dilakukan orang lain sebelumnya. Demikian juga dengan karakter yang manis dan perasaannya yang luhur ia dapat menarik kecintaan dan penghormatan Maisyarah kepadanya. Setelah tiba waktunya mereka akan kembali, mereka membeli segala barang dagangan dari Syam yang kira-kira akan disukai oleh Khadijah. Dalam perjalanan kembali, kafilah itu singgah di Marr'a-az-Zahran. Ketika itu Maisyarah berkata: "Muhammad, cepat-cepatlah kau menemui Khadijah dan ceritakan pengalamanmu. Dia akan mengerti hal itu." Muhammad berangkat, dan tengah hari sudah sampai di Mekah. Ketika itu Khadijah sedang berada di ruang atas. Saat melihat Muhammad di atas unta dan sudah memasuki halaman rumahnya, ia pun segera turun dan menyambutnya. Ia mendengarkan Muhammad bercerita dengan bahasa yang begitu fasih tentang perjalanannya serta laba yang diperolehnya, demikian juga mengenai barang-barang Syam yang dibawanya. Khadijah gembira dan tertarik sekali mendengarkannya. Sesudah itu Maisyarah pun datang pula dan bercerita tentang Muhammad, betapa halusnya wataknya, betapa tingginya budi-pekertinya. Hal ini menambah pengetahuan Khadijah di samping yang sudah diketahuinya sebagai pemuda Mekah yang besar jasanya. 69 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
3. Nabi mengajari Bekerja Di dalam suatu hadits yang cukup panjang lebar, yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam kitabnya : Sunan Tirmidzi (Juz II, him. 345) dan Imam Ibnu Majah dalam kitabnya Sunan Ibnu Majah (Juz II, him. 19) yang diterima dari sahabat Anas bin Malik r.a. bahwa ada seorang sahabat dari kaum Anshar pernah datang kepada Nabi Saw. untuk meminta sesuatu, lalu terjadilah percakapan sebagai berikut : +
"Apakah masih ada sesuatu yang kamu miliki di rumah?"
-
"Ada! Barang yang masih ada hanyalah bekas kain pelana unta, yang sebagian kami pakai dan sebagian lagi sebagai hamparan tempat duduk, dan satu lagi mangkuk buat minum."
+
"Pergilah dan bawa keduanya ke sini!" Sahabat itu lalu pergi mengambil kedua barang miliknya dan langsung diserahkan kepada Nabi. Nabi lalu mengumpulkan orang-orang yang ada, lalu menjual barang-barang itu secara lelang di tengah orang banyak.
+
"Siapa yang mau membeli barang-barang ini?"
-
"Saya berani membelinya dengan harga satu dirham", kata seseorang.
+
"Siapa yang berani melebihinya?", kata Nabi, beliau berkata demikian itu sampai dua tiga kali.
-
"Saya mau mengambilnya dengan harga dua dirham", kata seseorang yang lainnya.
Lalu dilakukanlah transaksi jual beli oleh Nabi dengan pembeli. Kemudian Nabi menyerahkan uang dua dirham itu kepada sahabat tadi, lalu Nabi bersabda kepadanya : إشترُبأحدهماُطعاماُفانب ًذهُإلىُاهلكُواشترُباألخرُقَدوماُفأتنىُبه “Separo uang ini kamu belikan makanan untuk keluargamu di rumah, dan separonya lagi kamu belikan kapak, kemudian kamu bawa ke sini”. 70 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Sahabat dari Anshar itu berangkat memenuhi perintah Nabi, kemudian dia kembali ke hadapan Nabi dengan membawa kapak yang baru dibelinya. Nabi menyambutnya dan memegang erat tangannya, dan menyerahkan sebatang kayu ke dalam tangannya, seraya beliau bersabda: “Berangkatlah kamu sekarang, cari dan tebanglah kayu, dan janganlah kamu kembali menemui saya dalam waktu lima belas hari”. Sahabat itu pun berangkat pergi mencari kayu kemudian dijualnya. Sesudah lewat lima belas hari, barulah dia datang untuk menjumpai Nabi, sedang di tangannya sudah dimilikinya uang sebanyak sepuluh dirham. Sebagian uang itu sudah dapat dibelikan makanan, sebagian lagi pakaian, sedang sisanya disimpannya untuk modal usaha. Maka Nabi Muhammad Saw. bersabda kepadanya : ا ُكتةُفىُوجهكُيومُالقيامةُإن ُالمسألةُالتصلحُإالُلذى هذاُخيرُلكُمنُأنُتجيءُوالمسألة ُن عُأوُدمُموجع فقرُمدقهعُأوُلذىُغرمُمف هظ ه “Perbuatan ini lebih baik bagimu, daripada kamu datang (untuk mengemis/meminta-minta). Meminta-minta itu akan menjadi cacat bagi mukamu pada hari kiamat. Sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh, kecuali pada tiga keadaan: (1) sangat miskin, (2) berutang yang sangat memberatkan, dan (3) penabayaran denda yang menyedihkan".
Tanpa perlu dijelaskan ulang, tiga cerita di atas sudah cukup memberikan bukti bahwa dalam bekerja pun Rasulullah memiliki etos tinggi yang patut diteladani oleh umatnya. Bahkan munculnya teori-teori muamalah dalam Islam, tidak sekadar teori yang muncul dari pemikiran saja, tetapi teori-teori muamalah yang banyak dibahas dalam kitab-kitab salaf dan kini sudah diterapkan dalam kegiatan ekonomi baik di masyarakat, perbankan, dan perusahaan-perusahaan muslim, semuanya merupakan praktek hidup Rasulullah SAW. Dalam Al-Qur’an banyak bertebaran ayat-ayat yang intinya memberi motivasi agar manusia memiliki etos giat bekerja, diantaranya QS. At-Taubah : 105 ; 71 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
ْ ىُللا ُ َع َملَك ْم ُ َو َرسوله ُ َو ْالم ْؤ همنونَ ُُۖ َو َست َر ُّدونَ ُإهلَىٰ ُعَا هل هم َّ ُاع َملواُفَ َسيَ َر ْ َوق هل ُب ُ َوال َّش ُهَا َد هة ُفَينَبِّئك ْم ُ هب َماُك ْنت ْم ُال َغ ْي ه َُتَعْ َملون “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-Taubah:105). Dalam ayat lain juga disebutkan, ْ قلْ ُيَاُقَوْ هم ََُّارُُۗإهُنَّه َُالُي ْفلهحُالظَّالهمون ُاع َملواُ َعلَىٰ ُ َمكَانَتهك ْمُإهنِّيُعَا هملُُۖفَ َسوْ فَ ُتَعْ لَمونَ ُ َم ْنُتَكونُلَهُعَاقهبَةُالد ه “Katakanlah: “Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya Aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (diantara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya orang yang dzalim itu tidak akan mendapat keberuntungan”. (QS. Al-An’am:135). Konsep kerja dalam Islam tidak hanya penting dalam hubungannya dengan memenuhi kebutuhan di dunia saja, tetapi Islam tidak memisahkan niat bekerja untuk mencapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT. QS. al-Qashash ayat 77 ; ْ كُُۖ َو َال ُتَب هْغ َّ َك ُمهنَ ُال ُّد ْنيَاُُۖ َوأَحْ هس ْن ُ َك َماُأَحْ سَن َّ َوا ْبت هَغ ُفهي َماُآتَاك َُُالفَ َساد َ ُْللا ُ هإلَي َ ََصيب س ُن ه َ َُللا ُالدَّا َُر ُ ْاآل هخ َرةَُُۖ َو َال ُتَ ْن ْ ُُّللاَ َُالُي هحب َّ َّضُُۖ هإن ْ هف َُُالم ْف هس هدين يُاألَرْ ه “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. Begitu juga dalam QS. al-Jumu’ah ayat 10, disebutkan ; َّ ُللاُ َو ْاذكر ْ تُالص ََّالةُفَا ْنت هَشرواُفه .َُواُللاَُ َكثهيرًاُلَ َعلَّكُ ْمُتفْلهحون يُاألَرْ ضهُ َوا ْبتَغواُ هم ْنُفَضْ هل َّ ه ضيَ ه فَإه َذاُق ه “Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”. 72 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Sebagai akhir kutbah ini, kami mengajak jamaah sekalian untuk menciptakan keluarga yang berdaya, keluarga yang tidak tergantung belas kasihan orang lain, bahkan kita ciptakan keluarga kita lebih sering memberi daripada menerima. Perkecil waktu luang yang tak ada gunanya. Manfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk berproduksi dan beraktifitas pada hal-hal yang baik. Semoga hidup kita berarti bagi keluarga, masyarakat dan bangsa, serta agama. Amiin. ُبارك ُللا ُلى ُولكم ُونفعنىُواياكم ُبما ُفيه ُمنُااليات ُوالذكرُالحكيم ُوتقبل ُمنى ُومنكم ُتالوتهُانه ُهو السميعُالعليم
73 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
11.RUMAHKU SYURGAKU
ْ َّهإن ُُ َم ْن ُيَ ْه هدهه ُللا،ُ َونَعوْ ذ ُباللُ هم ْن ُشروْ هر ُأَ ْنف هسنَاُ َو هم ْن ُ َسيِّئَاته ُأَ ْع َمالهنَا،ست َْغفهره ُْ َُال َح ْمدَُللُنَحْ َمده ُ َونَ ْست هَعيْنه ُ َون ُُ َوأَ ْشهَدُُأَنَّ ُم َح َّمدًاُ َعبْدُه،ك ُلَه َ ُأَ ْشهَد ُأَ ْن َُال ُإلهَُإالُللاُ َوحْ دَه َُال ُش هَر ْي،يُلَه َ ض َّل ُلَه ُ َو َم ْن ُيضْ هللْ ُفَ َال ُهَا هد فَ َال ُم ه ا َ َ َ ا ْ ْح َ ْص .ُُوأ َحابه ههُ َو َمنُتبه َعه ْمُبهإه َسانُإهلىُيَوْ همُالديْن َ َُو َرسوْ له الله ام صلاُ َو َسل ْمُعَلىُم َح امدُ َوعَلىُآلههه ه َُيَاأَيُّهاَُالَّذهينَ ُ َءا َمنواُاتَّقواُللاُ َحقَُّتقَا هت ههُ َوال َُتَموتنَّ ُ هإالَُّ َوأَنتمُ ُّم ْس هلمون َّ ْ ُاُر َجاالً ُ َكهُثيرًاُ َو هن َسء ًء م ه ن م ُ ث ب و ُا ه ج ز ُا َ َ يَاأَيُّهَاُالنَّاس ُاتَّقواُ َربَّكم ُال َّ هذيُ َخلَقَكمُ ِّم ْن ُنَفْس ُ َوا هحدَة ُ َو َخل ق ُ هم ْنهَ َوْ َ َ َ َ ه َ ه َواتَّقواُللاَُال َّ هذيُتَ َسء َءلونَ ُبه ههُ َو ْاألَرْ َحا َمُإهنَّ ُللاُ َكانَ ُ َعلَيْك ْمُ َرقهيبًا َ ْ َ َ َُ ُيصْ لهحْ ُلَك ْم ُأ ْع َمالك ْم ُ َويَغفهرْ ُلك ْم ُذنوبَك ْم ُ َو َمن ُي هط هع ُللا.ُ يَاأَيُّهَا ُال َّ هذينَُ ُ َءا َمنوا ُاتَّقوا ُللا ُ َوقولوا ُقَوْ الً ُ َس هديدًا َظي ًما َو َرسولَهُفَقَ ْدُفَازَُفَوْ ًزاُع ه Jamaah Jumat Rahimakumullah Kami mengajak kepada semua jama’ah, marilah kita semua meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Bekal takwa inilah yang akan menyelamatkan kita dari siksa neraka. Karena tidak ada yang akan selamat dari neraka, kecuali orang-orang yang bertakwa. Jamaah Jum’at yang berbahagia. Keadaan surga yang akan dimasuki oleh orang-orang yang beriman kelak di hari Akhir, telah termaktub di dalam Kitabullah dan hadits-hadits Rasulullah SAW. Lalu, bagaimana gambaran atau keadaan “Surga” yang ada di dunia ini, khususnya di rumah kita? Bagaimana hakikat “Rumahku Adalah Surgaku”? Kita sering menyaksikan dan bahkan mungkin mengalami di dalam keluarga kita, di rumah kita, suatu keadaan yang membuat sempit dada, tegangnya urat leher, naiknya darah ke ubun-ubun kepala, gemertaknya gigi sembari mengepalnya tangan. Itulah keadaan yang diakibatkan oleh berbagai ulah anggota keluarga yang tidak pada tempatnya. Orang sering mengatakan, “Rumahku bagai neraka, yang membuat seluruh anggota keluarga tak kerasan tinggal di dalamnya. Ia penuh dengan malapetaka. Bahtera rumah tangga terhempas karenanya. Cita-cita keluarga hanya tinggal angan-angan belaka. Alangkah sengsaranya dunia”
74 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Percekcokan, saling ejek, egoistis, piring terbang sering terjadi, hingga kekerasan fisik mewarnai perjalanan rumah tangga yang jauh dari sakinah mawaddah warahmah. Kita semua tentu saja tidak menginginkan hal itu terjadi. Akan tetapi, seringkali anggota sebuah rumah tangga tidak mampu menahan hal tersebut, sekaligus tidak memiliki bekal yang cukup dan hidayah dari-Nya untuk mewujudkan keluarga sakinah mawaddah warahmah, keluarga cermin “Rumahku Adalah Surgaku”. Jamaah Jumat Rahimakumullah Di awal khutbah telah kami sampaikan bahwasanya Allah SWT. berfirman, ُاُر َجاال ً ُ َك هثيرًاُ َو هن َسء ًء َُّ َق ُ هم ْنهَاُزَوْ َجهَاُ َوب َ َيَاأَيُّهَاُالنَّاس ُاتَّقواُ َربَّكم ُالَّ هذيُ َخلَقَكمُ ِّم ْن ُنَفْس ُ َوا هحدَة ُ َو َخل ث ُ هم ْنه َم ه .َواتَّقواُللاَُال َّ هذيُتَ َسء َءلونَ ُبه ههُ َو ْاألَرْ َحا َمُإهنَّ ُللاَُ َكانَ ُ َعلَيْك ْمُ َرقهيبًا “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (An-Nisa`: 1). Kita yang hadir di masjid yang mulia ini adalah ciptaan Allah SWT. Kita diseru oleh-Nya agar bertakwa kepada-Nya. Allah SWT juga menginformasikan bahwasanya diciptakan-Nya pula pasangan hidup kita masing-masing yakni istri-istri kita masing-masing. Melalui pasangan suamiistri (pasutri) inilah, Allah SWT. memperkembangbiakkan manusia yang banyak jumlahnya, laki-laki dan perempuan. Pergaulan suami istri yang Allah taqdirkan membuahkan hasil berupa anak, hendaknya atas dasar takwa, sehingga pergaulan suami istri tersebut benar-benar membuahkan anakanak shalih dan shalihah. Selanjutnya jumlah manusia yang banyak itu hendaknya tetap menjaga silaturahim, menjaga hubungan baik secara harmonis, sebab pada asalnya manusia adalah satu rahim (satu keturunan yang sama).
75 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Jamaah Jumat Rahimakumullah Untuk menjaga pasutri dan anak-anak, serta anggota keluarga lainnya agar tetap hidup harmonis, penuh kasih sayang di bawah ridha Allah SWT. (mawaddah warahmah), yang hal itu merupakan wujud dari rumahku surgaku, maka beberapa kiat berikut ini layak untuk ditempuh yakni : Pertama, jaga masing-masing hak dan kewajiban anggota rumah tangga. Allah SWT. telah berfirman, َُزيزُ َح هكيم َولَهنَّ ُ هم ْثلُال َّ هذيُ َعلَ ْي ههنَّ ُ هب ْال َمعْر ه وفُ َولهل ِّر َج ه الُ َعلَ ْي ههنَّ ُ َد َر َجةُ َوللاُع ه “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Dan Allah Maha-perkasa lagi Mahabijaksana.” (Al-Baqarah: 228). Diriwayatkan bahwa Mu’awiyah bin Haidah al-Qusyairi berkata, ‘Aku pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apa hak istri salah seorang di antara kami atas suaminya?’ Beliau menjawab, ‘Hendaknya kamu memberinya makan sebagaimana yang kamu makan, memberinya pakaian sebagaimana yang kamu kenakan, dan jangan kamu pukul wajah, jangan menjelek-jelekkan, serta janganlah kamu tidak mengajak bicara kepadanya kecuali di rumah saja’.” (H.R. Abu Dawud no.2142, hadits ini hasan shahih menurut al-Albani). Rasulullah SAW juga bersabda : ُ ُفَأ َ َّما ُ َحقُّك ْم ُ َعلَى ُنه َسائهك ْم ُفَالَ ُيُوْ هط ْئنَ ُفرشَك ْم ُ َم ْن، ُ َولهنه َسائهك ْم ُ َعلَيْك ْم ُ َحقاًا،أَ َال ُ هإنَّ ُلَك ْم ُ َعلَى ُنه َسائهك ْم ُ َحقاًا .َُُّأَ َالُ َو َحقُّهنَّ ُ َعلَيْك ْمُأَ ْنُتحْ هسنوْ اُإهلَ ْي ههنَّ ُ هفيُ هك ْس َو هت ههنَّ ُ َوطَ َعا هم ههن، َُ َو َالُيَأْ َذنَّ ُ هفيُبيوْ هُتك ْمُ هل َم ْنُتَ ْك َرهوْ ن، َتَ ْك َرهوْ ن “Ketahuilah, bahwa kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian, dan istri-istri kalian juga memiliki hak terhadap diri kalian. Adapun hak kalian terhadap istri-istri kalian adalah: Hendaknya mereka tidak membiarkan orang yang tidak kalian sukai untuk tidur di atas tempat tidur kalian, dan tidak mengizinkan orang yang tidak kalian sukai masuk ke rumah kalian. Sedangkan hak mereka terhadap kalian adalah: Hendaknya kalian memberi pakaian dan makanan yang baik kepada mereka.” (H.R. atTirmidzi no.1161, menurutnya hadits hasan gharib).
76 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Jamaah Jumat Rahimakumullah Kedua, saling menasihati di dalam kebenaran, kesabaran, dan keikhlasan atas dasar kasih sayang dan dengan cara yang lembut. Firman Allah SWT., صب هُْر َّ صوْ اُ هبال َ صوْ اُ هب ْال َحقُِّ َوتَ َوا َ تُ َوتَ َوا ُ هإالَُّالَّذهينَ ُ َءا َمنواُ َو َع هملواُالصَّا هل َحا ه.ُُاإلنسَانَ ُلَ هفيُخسْر هإنَّ ه “Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (Al-Ashr : 2-3). ْ َللا ُ هلنتَ ُلَه ْم ُ َولَوْ ُكنتَ ُفَظاًا ُ َغ هليظ ْ َك ُف ُاعف ُ َع ْنه ْم ُ َوا ْست َْغ هفرْ ُلَه ْم َ ب ُالَنفَضُّوا ُ هم ْن ُ َحوْ هل ُالقَُْل ه فَ هب َما ُ َرحْ َمة ُ ِّمنَ ُ ه ْ ْ َاورْ ه ْمُفه َّ ِّ َ َ َ َ َّن َُيُاألَ ْم هرُفإهذاُ َعز َْمتَ ُفتَ َوكلْ ُ َعلىُللاهُإه ُللاَُي هحبُّ ُالمتَ َوكلهين َوش ه “Maka, disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadaNya.” (Ali Imran: 159). Saling menasihati merupakan pilar penjaga harmonisasi keluarga, sebab manusia adalah makhluk yang suka lupa. Jika salah satu lupa dan yang lainnya mengingatkan (menasihati) dengan cara yang lembut, maka pasangannya tetap berada di dalam jalan yang benar. Dan ini tentu saja yang dikehendaki bersama. Jamaah Jumat Rahimakumullah Ketiga, sebagai pasutri dan anggota keluarga lainnya yang senantiasa menghendaki rumahku adalah surgaku, keluarga yang mulia karena takwa, tinggi derajat karena beriman dan berilmu, maka sudah seharusnya untuk senantiasa berlomba untuk mewujudkan Surga dunia dan akhirat. Sebagaimana yang Allah SWT. gambarkan berikut ini di dalam Firman-Nya, ْ ارعوا ُإهلَى ُ َم ْغفه َرة ُ ِّمن ُ َّربِّك ْم ُ َو َجنَّة ُ َعرْ ضهَا ُال َّس َما َوات ُ َو ْاألَرْض ُأ هعد ُ ُالَّذهينَ ُينفهقونَ ُ هفي.ُ ََّت ُله ْلمتَّقهين َو َس ه ْ ُّاسُ َُوللاُي هحب ْ ْ ْ َّ َ ْ َ ُْاح َشةًُأَو ن ُال َن ع ُ ف ا ع ال و ُ ظ ي غ ُال م َاظ ك ال و ُ َّآء ر ض َّ ال و ُ َّآء َهين َهين ُ َوالَّذهينَ ُ هإ َذاُفَ َعلواُفَ ه.ُ َُالمحْ هسنهين َ ه ه ه َ َ َ ال َّسر ه ه 77 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
ُصرُّواُ َعُلَىُ َماُفَ َعلواُ َوه ْم وب ُ هإال َّ ُللاُ َولَ ْم ُي ه َ ظَلَمواُأَنف َسه ْم ُ َذكَرواُللاَ ُفَا ْست َْغفَرواُلهذنو هب هه ْم ُ َو َمنُيَ ْغ هفر ُال ُّذن ُ َيَعْ لَمون “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orangorang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orangorang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Ali Imran: 133-135). Jamaah Jumat Rahimakumullah Keempat, anggota keluarga yang dapat mewujudkan rumahku surgaku adalah mereka yang senantiasa tolong menolong dan bekerja sama di dalam kebajikan dan ketakwaan. Mereka akan senantiasa mengenyahkan keburukan, permusuhan, dan perbuatan dosa lainnya. Allah SWT. berfirman, ْ انُ َواتَّقواُللاَُ هإنَّ ُللاَُ َش هديد ْ ََوتَ َعا َونواُ َعل ُُال هعقَا ه ب ىُال هبرُِّ َوالتَّ ْق َوىُ َوالَتَ َعا َونواُ َعلَىُاْ هإل ْث همُ َو ْالع ْد َو ه “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al-Ma`idah: 2). Berdasarkan kerja sama dan tolong menolong atas dasar kebajikan dan takwa itulah, setiap muncul problematika keluarga, akan dapat diatasi, dihadapi, dan diselesaikan dengan solusi yang menyenangkan, bukan berakhir dengan mengenaskan. Itulah sekelumit kiat yang, insya Allah, dapat mengantarkan keluarga kita semuanya menuju kepada cinta sejati, cinta dari Sang Pencipta. Kiat yang apabila kita dapat mewujudkannya, semoga dapat membantu untuk meraih ridha-Nya semata, bagaimanapun keadaan kita. Itulah kiat yang dapat 78 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
mengantarkan kita kepada kebahagiaan yang hakiki dunia hingga akhirat. Kebahagiaan yang hanya akan dapat diraih oleh orang-orang yang benarbenar beriman, bertakwa, dan hidup Islami. Sebagai akhir dari kutbah ini, maka bisa kami sampaikan bahwa dalam mewujudkan syurga di rumah keluarga harus menjalankan fungsi agama, fungsi cinta kasih, fungsi sosial budaya, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan dan sosialisasi, fungsi ekonomi serta keluarga memiliki fungsi kelestarian lingkungan. ْ َُالك هَري هْم ُ َو َج َعلَنَاُللا ُمهنَ ُال َّ هذ ْينَ ُيَ ْستَ همعوْ ن ْ آن ْ ك ُللاُله ْي ُ َولَك ْم ُفه ُُأَقوْ ل ُقَوْ له ْي.ُُالقَوْ َل ُفَيَتَّ هبعوُْنَ ُأَحْ َسنَه َ بَا َر يُالقرْ ه ُُ.هذاُ َوأَ ْست َْغ هفـرُللاُ هل ْيُ َولَك ُْم
79 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
12.PENTINGNYA PERAN IBU DALAM MENYUSUI ANAK َُ ُ َم ْن ُيَ ْه هد ُللاُ ُفَال.ع َمالهنَا ُْ َت ُأ ْال َح ْم َد ُلله ُنَحْ َمده ُ َونَ ْست هَعيْنه ُ َونَ ْست َْغفهره ُ َونَعوْ ذ ُبهالله ُ هم ْن ُشروْ هرأَ ْنف هسنا َ ُ َو هم ْن ُ َسيِّئَا ه َ َ ْ ُُ َوأشهَد ُأنَّ ُ َسيِّ َدنَاُ َونَبهيَّنَا،ك ُلَه َ ُأَ ْش ُهَد ُأَنُالَّ ُإهلَهَ ُإهالَّ ُللا ُ َوحْ دَه ُال َُش هَري.ُي ُلَه َ ض َّل ُلَه ُ َو َم ْن ُيضْ لهلْ ُفَالَُه َا هد م ه َ َ َّ ِّ ُ ُ َوالتَّابه هعينَ ُلَه ْم، َار ْك ُ َعلَ ْي هه ُ َو َعلَى ُآله هه ُ َوأصْ حابه هه ُأجْ َم هعين ب و ُ م ل س و ُ ل ص ُ م ه ل ال ُ . ه ُ ول س ر و ُ للا ُ ْد ب ع ُ ًا د م م َح ِّ َ َ ْ َ َ َ ه َّ َّ َ َ َ ه .ْن ُبإهحْ َسانُُإهلَىُيَوْ همُال ِّدي ه ْ وصيْك ْمُ َونَ ْف هس ْيُ هبتَ ْق َوىُللاهُفَقَ ْدُفَاز ُ ََُُالمتَّقوْ ن اُعبَادَُللاهُأ ه ُفَيَ ه:ُأَ َّماُبَعْد َُُشدَاد َُّالُيَعْ صون ُيَاُأَيُّهَاُالَّذهينَ ُآ َمنواُقواُأَنف َسك ْمُ َوأ َ ْهلهيك ْمُنَارًاُ َوقوده َاُالنَّاسُ َو ْال هح َجا َرةُ َعلَ ْيهَاُ َم َالئهكَةُُ ه غ َالظ ه َّ }٦:للاَُ َماُأَ َم َره ْمُ َويَ ْف َعلونَ ُ َماُي ْؤ َمرونَ ُ{التحريم Hadirin rahimakumullah Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan meningkatkan taqwa yang sebenar-benarnya. Kemusliman kita harus harus dibuktikan dengan taat kepada perintah-perintahNya dan menjauhi laranganNya. Hadirin rahimakumullah Tema khutbah yang diangkat kali ini tentang menyusui anak, mungkin harusnya tema ini tepatnya langsung kepada para ibu. Mangingat menyusui adalah pekerjaan para ibu, namun menjadi penting diangkat dalam khutbah karena para suami, atau para kaum lelaki adalah pemimpin dalam rumah tangga. Sehingga masalah menyusui anak juga menjadi bagian penting yang harus di ketahui suami atau laki-laki, karena menyangkut keluarga dan anak-anak kita juga. Al-Qur’an sangat memperhatikan tentang masalah menyusui ini. Dalam beberapa ayat berikut menunjukkan perhatian Islam terhadap kesehatan anak-anak kita: Al-Baqarah 233: ْ ضا َعةَُۚ ُ َو َعلَى َُُّر ْزقهن َ ضعْ نَ ُأَوْ َالدَهنَّ ُ َحوْ لَ ْي هن ُكَا هملَ ْي هنُۖ ُله َم ْن ُأَ َُرا َد ُأَ ْن ُيته َّم ُال َّر َو ْال َوالهدَات ُيرْ ه ُال َموْ لو هد ُلَه ه َّ ْ َّ َ َ َ ْ َ ُضا َّر ُ َوا هلدَة ُ هب َولَ هدهَا ُ َو َال ُ َموْ لود ُُلَه ُ هب َول َ هد ههُۚ ُ َو َعلَى ُت ُال ۚ ُ ا ه ع س ُو ال إ ُ س ف ن ُ ف ل ك ُت ُال ۚ ُ وف عْر َو هك ْس َوتهنَّ ُ هب ْال َم َ َ َ ه ه ٰ َ َ ُْص ًاال ُع َْن ُتَ َراض ُ هم ْنه َما ُ َوتَشَاور ُفَ َال ُجنَا َح ُ َعلَ ْي هه َماُۗ ُ َوإه ْن ُأَ َر ْدت ْم ُأَن ْ َ َ ارثه ُ هم ْثل ُذله َ كُۗ ُفإهن ُُأ َرادَا ُفه ْال َو ه ْ َّ َ َّ َّ َ َ َّ َ َ َُوفُُۗ َواتقواُللا َُ َوا ْعلمواُأنَّ ُللا َُبه َما ُتَعْ َملون سل ْمت ْم ُ َماُآتَيْت ْم ُبهال َمعْر ه َ ُضعواُأوْ َالدَك ْم ُفَ َال ُجنَا َح ُ َعليْك ْم ُإهذا تَ ْستَرْ ه ُصير بَ ه “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban ayah memberi makan dan Pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. 80 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan Karena anaknya dan seorang ayah Karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan”. Hal yang sama juga disampaikan dalam surat Lukman 14: ُي َّ َو َو َ ْصاله ُفهي ُعَا َمي هْن ُأَ هن ُا ْشكرْ ُلهي ُ َُوله َواله َدي َ ُاإل ْنسَانَ ُبه َواله َد ْيهه ُ َح َملَ ْته ُأ ُّمه ُ َو ْهنًا ُ َعلَىٰ ُ َو ْهن ُ َوفه َّ َك ُإهل ص ْينَا ْ ه .ُصير ْال َم ه “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat kembali”. Berdasarkan petunjuk dari ayat ini, sebaiknya menyusui anak disempurnakan selama 2 tahun, oleh karena itu idealnya kelahiran anak akan berjarak antara 3 tahun. Setiap kelahiran anak sampai menyapih dari ASI memakan waktu dua tahun, baru setelah itu ibu hamil lagi. Maka jarak usia anak berkisar tiga tahun, jika menghendaki. Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat bergizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan teknologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini. Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat 81 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus, dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar. Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Selain sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ. Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya. Hadirin rahimakumullah Ketercukupan ASI untuk anak-anak kita dapat dilaksanakan, manakala ada menejemen yang baik, dan semua kendali kepemimpinan keluarga ada pada kaum lelaki. Itulah sebabnya kita kaum lelaki harus bertanggung jawa terhadap keberlansungan rumah tangga dan anak-anak kita memiliki keseimbangan dunia dan akhirat. Itulah sebabnya jarak antar anak juga harus diperhitungan, masa akan menikah harus dipersiapkan dengan baik. Dalam kamus kependudukan dikenal adanya 4 T, yaitu singkatan dari empat terlalu : 1. 2. 3. 4.
Terlalu muda (usia di bawah 21 tahun) Terlalu tua (usia diatas 35 tahun) Terlalu sering (perbedaan usia antara anak sangat dekat) Terlalu banyak (memiliki lebih dari empat orang anak) 82 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
Terlalu muda usia saat pernikahan untuk anak sekarang kurang bijaksana, karena kompetisi hidup yang sangat tinggi. Anak-anak harus diberi kesempatan mengenyam pendidikan yang baik minimal sampai perguruan tinggi, atau jika di pondok pesantren sampai aliyah juga memerlukan waktu lama. Maka usia pernikahan anak-anak akan menjadi ideal bila berumur diantara 21-25 tahun. Tetapi tentu juga jangan sampai terlalu tua, karena harus mempertimbangkan pula kekuatan orang tua dalam mencari nafkah dan ketercukupan orang tua mendidik anak sampai tuntas, juga dibutuhkan keterlibatan orang tua. Tidak pula terlalu sering dan terlalu banyak anak. Kita harus mnengingat bahwa anak adalah amanah dari Allah. Memang setiap kelahiran anak adalah taqdir , namun harus diingat pula bahwa manusia memiliki usaha/kasab untuk membuat perencanaan yang baik, agar anak-anak menjadi generasi yang kuat dan siap mengarungi hidup dan kehidupan dunia, juga siap menyiapkan diri kebahagiaan di kampung akhirat. Allah berfirman, َُُشدَاد َُّالُيَعْ صون يَاُأَيُّهَاُالَّذهينَ ُآ َمنواُقواُأَنف َسك ْمُ َوأ َ ْهلهيك ْمُنَارًاُ َوقوده َاُالنَّاسُ َو ْال هح َجا َرةُ َعلَ ْيهَاُ َم َالئهكَةُُ هغ َالظ ه َّ }٦:للاَُ َماُأَ َم َره ْمُ َويَ ْف َعلونَ ُ َماُي ْؤ َمرونَ ُ{التحريم “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Tahrim: 6). Rasulullah SAW pun juga bersabda : ُكلُّك ْمُ َراعُ َوكلُّك ْمُ َمسْئولُع َْنُ َر هعيَّ هت هه "Setiap diri kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawabannya tentang yang dipimpinnya." (mutafaqun ‘alaih Hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhum). Sebagai kesimpulan akhir, melalui khutbah ini saya mengingatkan bahwa para bapak yang memiliki kewajiban shalat Jum’at adalah para pemimpin dalam rumah tangga kita masing-masing. Tanggung jawab pemimpin rumah tangga tidak hanya mencari nafkah yang cukup, tetapi juga 83 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
mengarahkan seluruh anggota rumah tangga menjadi anggota rumah tangga yang baik, sehat, dan mampu hidup bahagia dunia dan akhirat.
ت َوالذ ْكر ِا ْل َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِّي َو ِمنْ ُك ْم ِ َ آن ْالعَ ِظي ِْم َونَفَعَنِي َوإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه مِنَ ْاآليا ِ ْبَا َر َك هللاُ لِ ْي َول َ ُك ْم فِ ْي ْالقُر س ِم ْي ُع ْالعَلِ ْي ُم َّ تِالَ َوتَهُ إنَّهُ هُ َو ال
84 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah
BAB IV PENUTUP Pengembangan akses penyebarluasan informasi tentang program Kependudukan dan KB, merupakan serangkaian upaya berbagai pihak baik Pemerintah maupun masyarakat yang dilakukan secara integratif dan komprehensif. Pada pelaksanaannya dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak sejak dari Pusat sampai dengan Desa/Kelurahan secara lintas sektoral serta masyarakat sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing. Panduan Khutbah Jum’at Program Kependudukan dan KB Provinsi Jawa Tengah, dimaksudkan sebagai acuan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) kepada Penyuluh KB, Penyuluh Agama, Petugas KUA dan Kader Penyuluh masyarakat lainnya baik di Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, maupun di Desa/Kelurahan. KIE program Kependudukan dan KB harus dipandang sebagai prioritas dalam pelaksanaan program Kependudukan dan KB, serta perlu mendapat dukungan dari semua pihak baik Pemerintah di semua tingkatan, Swasta maupun masyarakat. Panduan ini merupakan dokumen yang disusun secara bersamasama oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan BKKBN dan Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, serta MUI Jawa Tengah. Diharapkan panduan ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan KIE program Kependudukan dan KB di Jawa Tengah. Keberhasilan program Kependudukan dan KB ini sangat tergantung pada komitmen dan peranserta semua pihak dalam rangka pengendalian penduduk di Jawa Tengah. Untuk menjamin keberhasilan, perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara terpadu agar apa yang menjadi tujuan program Kependudukan dan KB di Jawa Tengah dapat tercapai dengan maksimal. Semarang, Maret 2014
85 Buku Panduan Program Kependudukan Dan KB Sebagai Materi Khotbah Jum’at Di Jawa Tengah