UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh : Muhammad Zulaini NIM : G000100177 NIRM : 10/X/02.2.1/1/4464
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
ABSTRAK
UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015 Oleh : Muhammad Zulaini Al-Quran merupakan petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat manusia di bumi. Allah SWT menurunkan Al-Quran dan menjadikannya sebagai kitab yang mulia dan terpelihara. Rasulullah SAW menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang memiliki interaksi dengan Al-Quran dalam bentuk belajar dan mengajar. Interaksi manusia dengan Al-Quran dapat dilakukan mulai dari mengenal huruf hijaiyah, membaca dengan tartil sampai dengan menghafal AlQuran. Hal tersebut dapat dilakukan melalui lembaga-lembaga Al-Quran yang mampu menyajikan pengajaran Al-Quran secara integrasi dan penanganan yang profesional. Salah satu lembaga yang menyajikan pengajaran Al-Quran tersebut adalah Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah(PAYPM) Andong. Sebagai salah satu amal usaha Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Andong, PAYPM menampung anak yatim piatu dari latar belakang keluarga yang belum bisa membaca Al-Quran. Untuk mewujudkan generasi Qur’ani, maka pengasuh PAYPM melakukan upaya-upaya dengan menyelenggarakan pengajaran AlQuran. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya dan kendala PAYPM dalam pembelajaran Al-Quran. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni kegiatan penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat tertentu dengan mendatangi langsung objek yang dituju. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sedangkan metode analisis data dilakukan dengan cara deskriptif, yaitu pengungkapan keadaan sebagaimana adanya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PAYPM memiliki beberapa upaya dalam mewujudkan generasi Qur’ani. Upaya-upaya tersebut antara lain dengan memberikan motivasi, membaca buku Al-Barqy, tadarus Al-Quran, dan menghafal Al-Quran. Sedangkan kendala yang dihadapi PAYPM yakni tingkat kecerdasan anak asuh yang berbeda-beda, lingkungan sekolah yang tidak menerapkan kurikulum keagamaan secara khusus, lingkungan keluarga yang kurang mendukung, dan konsentrasi belajar anak asuh yang berbeda-beda.
Kata kunci : PAYPM, Al-Quran, Pembelajaran
ABSTRACT UPAYA PANTI ASUHAN YATIM PIATU MUHAMMADIYAH ANDONG DALAM PEMBELAJARAN AL-QURAN TAHUN 2015 Oleh : Muhammad Zulaini Al-Quran is a guide and a way of life for all human beings on earth. Allah revealed the Quran and made it as a book of noble and well-maintained. Rasulullah SAW stated that the best man is that having interaction with the Quran in the form of learning and teaching. Human interaction with the Quran can be done starting from recognizing hijaiyah letters, reading by tartil, up to memorizing the Quran. This can be done through the institutions of the Quran being able to present the teachings of the Quran in integration and professional management. One institution that presents the teaching of the Quran is Panti Asuhan Yatim Piatu Muhammadiyah (PAYPM, the Muhammadiyah Orphan Home) at Andong. As one of the charitable enterprises of Muhammadiyah Branch Board of Andong, PAYPM accommodate orphans from family background not being able to read Al-Quran. To realize the Qur'anic generation, then the PAYPM guiders make efforts to organize the teaching of the Quran. Based on this background, the purpose of this study was to describe the efforts and obstacles of PAYPM in helping to learn the Quran. This research is a field one that its activities are carried out in a particular community by visiting directly the target object. The methods used in this study are the observation, documentation, and interviews. While data analysis has been done in a descriptive way, that disclosures the circumstances as they are. From this study, it is concluded that PAYPM have some efforts in realizing the Qur'anic generation. Such efforts include provision of motivation, reading AlBarqy, reading the Quran and memorizing it. While the obstacles encountered PAYPM are the difference of intelligence level of foster children, the school environment that do not apply specifically religious curriculum, less supportive family environment, and the difference of concentration of foster children who learn.
Keywords: PAYPM, the Quran, Helping to Learn
PENDAHULUAN
Al-Quran merupakan petunjuk
bisa membaca Al-Quran. Bahkan
dan pedoman hidup bagi seluruh
sebagian dari mereka buta huruf Al-
umat manusia di bumi. Allah SWT
Quran.
menurunkan
dan
mendapatkan pengajaran Al-Quran
menjadikannya sebagai kitab yang
secara penuh dari kedua orang
mulia dan terpelihara. Rasulullah
tuanya.
Al-Quran
SAW menyatakan bahwa sebaik-baik manusia
adalah
yang
memiliki
Sehingga
Untuk
mereka
mewujudkan
tidak
generasi
Qu’rani, lebih khususnya menjadikan
interaksi dengan Al-Quran dalam
anak
bentuk belajar dan mengajar.
Andong mampu membaca sampai
Interaksi manusia dengan Al-
asuh
PAYPM
Kecamatan
dengan menghafal Al-Quran, maka
Quran dapat dilakukan mulai dari
pengasuh
mengenal huruf hijaiyah, membaca
upaya-upaya
dengan
dengan
menyelenggarakan pengajaran Al-
menghafal Al-Quran. Hal tersebut
Quran yang harus diikuti oleh anak
dapat dilakukan melalui lembaga-
asuh PAYPM. Oleh karena itu,
lembaga Al-Quran yang mampu
penulis tertarik untuk mengadakan
menyajikan
Al-Quran
penelitian dengan rumusan masalah
secara integrasi dan penanganan
“Bagaimana Upaya Panti Asuhan
yang profesional. Salah satu lembaga
Yatim
yang menyajikan pengajaran Al-
Andong dalam Pembelajaran Al-
Quran tersebut adalah Panti Asuhan
Quran Anak Asuh tahun 2015?
Yatim
dan
tartil
sampai
pengajaran
Piatu
Muhammadiyah(PAYPM) Andong.
PAYPM
dengan
Piatu
Apa
melakukan
saja
Muhammadiyah
kendala
yang
dihadapi?”
Sebagai salah satu Amal Usaha
Penelitian ini bertujuan untuk
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
mendiskripsikan upaya Panti Asuhan
Kecamatan
Yatim
Andong,
PAYPM
Piatu
Muhammadiyah
menampung anak yatim piatu dari
Andong dalam pembelajaran Al-
latar belakang keluarga yang belum
Quran anak asuh, serta kendala yang
dihadapinya. Selain itu, penelitian ini
Sedangkan
pada
pelaksanaan
diharapkan memiliki manfaat yang
pembelajaran
bersifat teori maupun praktis.
pendahuluan,
KONSTRUK TEORI
kegiatan penutup. Pada kegiatan
1. Konsep Proses Pembelajaran
pendahuluan
Pembelajaran
adalah
proses
peserta
meliputi
kegiatan
kegiatan
guru
didik,
dan
dan
menyiapkan menjelaskan
interaksi peserta didik dengan guru
tujuan
dan sumber belajar pada suatu
dipelajari. Kegiatan inti memuat
lingkungan
eksplorasi
belajar.
pembelajaran
perlu
Proses
direncanakan,
pembelajaran
inti,
yang
(mencari
akan
informasi),
elaborasi (pemberian tugas), dan
dilaksanakan, dinilai, dan diawasi
konfirmasi (pengecekan hasil).
agar terlaksana secara efektif dan
c. Penilaian Hasil Pembelajaran
efisien.
Penilaian
a. Perencanaan Proses Pembelajaran Pembelajaran dapat terlaksana dengan
baik
rencana
diharuskan
adanya
pembelajaran.
Guru
merancang
penggalan
pelaksanaan
pembelajaran
dilakukan
secara
konsisten, sistematis, dan terprogram dengan menggunakan bentuk
tertulis
pengamatan
tes dalam
maupun
kinerja,
lisan,
pengukuran
rencana
sikap, penilaian hasil karya berupa
untuk
tugas, portofolio, serta penilaian diri.
setiap pertemuan yang disesuaikan
d. Pengawasan Proses Pembelajaran
dengan
penjadwalan
di
satuan
Kegiatan
pengawasan
proses
pendidikan.
pembelajaran dilakukan oleh kepala
b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
sekolah
Pelaksanaan
proses
pembelajaran tidak terlepas syarat
dan
pembelajaran.
dari
pelaksanaan Adapun
pelaksanaan
proses
diantaranya
rombongan
syarat
pembelajaran
dan
pengawas
satuan
pendidikan. Kegiatan ini berupa pemantauan,
supervisi,
evaluasi,
pelaporan, dan tindak lanjut. 2. Pembelajaran Al-Quran a. Konsepsi Pembelajaran Al-Quran
belajar,
Kata Pembelajaran merupakan
beban kerja minimal guru, buku teks
sebuah proses pengubahan status
pelajaran, dan pengelolaan kelas.
siswa dari tidak tahu menjadi tahu
yang meliputi pengetahuan, sikap
Al-Quran adalah Kitab Suci
dan tingkah laku. Disamping itu,
terakhir yang diturunkan oleh Allah
pembelajaran tidak hanya terbatas di
SWT, oleh karenanya
dalam ruang saja. Namun, sistem
merupakan petunjuk paling lengkap
pembelajaran
bagi umat manusia sejak turunnya
dapat
dilaksanakan
dengan cara membaca buku, belajar di
kelas
atau
pembelajaran organisasi
dan
sekolah.
Sebab
diwarnai
oleh
interaksi
antara
berbagai
komponen
berkaitan,
untuk
yang
saling
membelajarkan
peserta didik. Sedangkan Al-Quran
Al-Quran
15
abad
Al-Quran
yang
lalu.
Susunan kata-kata di dalam AlQuran yang bersajak sangat indah memungkinkan menghafalnya
manusia di
untuk
luar
kepala,
walaupun terdiri dari 30 juz dan 114 surat. Jadi
pembelajaran
Al-Quran
yaitu kitab suci umat Islam yang
merupakan proses pengubahan status
memberi petunjuk bagi seluruh orang
siswa atau peserta didik mengenai
yang
pengetahuan
bertakwa
keraguan
dan
padanya.
tidak
ada
Sebagaimana
akan
Al-Quran
sehingga menimbulkan perubahan
telah disebutkan dalam firman-Nya
pola pikir, sikap dan tingkah laku.
Surat Al-Jatsiyyah ayat 20 berikut
b. Upaya Pembelajaran Al-Quran
ini :
1) Memberikan semangat
yang
“Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.”
terus-menerus
harus
mampu
mendorong dan memotivasi peserta didik untuk dapat belajar dengan baik.
dan
untuk mempelajari Al-Quran Pendidik
motivasi
Hal
pendidik
ini
dapat
pada
dilakukan
saat
awal
pembelajaran terkait apersepsi. Pada apersepsi,
pendidik
menjelaskan
berbagai manfaat yang dapat diraih peserta didik dari mempelajari pokok bahasan tertentu, aspek karier dan pengembangan tertentu.
2) Membaca Al-Quran
mudah. Seorang pendidik maupun
Membaca Al-Quran yang baik
peserta didik harus siap menghadapi
dapat dilakukan melalui berbagai
kendala-kendala dalam pembelajaran
tahap. Tahap yang paling dasar
Al-Quran. Adapun kendala-kendala
adalah pengenalan huruf Hijaiyah.
yang menjadi penghalang dalam
Tahap dasar ini diperuntukkan bagi
pembelajaran Al-Quran diantaranya :
anak-anak
1) Tingkat Kecerdasan Rendah
yang
mengenal
belum
huruf
pernah Hijaiyah.
Kecerdasan
atau
inteligensia
Selanjutnya, tahap pelafalan huruf
adalah kemampuan mental secara
sampai peserta didik dapat membaca
umum.
Al-Quran dengan baik dan benar
diklasifikasi menjadi dua bagian.
sesuai ilmu tajwid. Disamping itu,
Pertama, kecerdasan nyata yang
untuk menyempurnakan pembacaan
dapat dilihat dari nilai prestasi
Al-Quran
belajar
dapat
diimbangi
oleh
Inteligensia
di
sekolah.
tilawah yang berirama.
kecerdasan
3) Menghafal Al-Quran
disebut bakat.
Menghafal Al-Quran merupakan usaha meresapkan ayat-ayat
Al-
ini
potensial
dapat
Kedua,
atau
biasa
2) Kurangnya Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah kondisi
Quran ke dalam pikiran agar selalu
psikologis
ingat sehingga dapat diucapkan di
seseorang
luar kepala. Al-Quran merupakan
lemahnya motivasi belajar peserta
satu-satunya
didik
untuk
belajar.
Kuat
dalam
yang
telah
keberhasilan belajar. Oleh sebab itu,
dihafal untuk diteruskan, dan apabila
motivasi belajar perlu diusahakan,
dilacak akan sampai pada pribadi
terutama yang berasal dari dalam
Nabi Muhammad SAW sendiri.
diri, yakni dengan cara senantiasa
c. Kendala Pembelajaran Al-Quran
memikirkan masa depan yang penuh
manusia
Al-Quran merupakan Kitab Suci yang
sangat
mulia.
Untuk
mempelajari sesuatu yang mulia tidak mungkin didapatkan dengan
turut
mendorong
di
peradaban
kitab
yang
mempengaruhi
tantangan dan harus dihadapi untuk mencapai cita-cita.
3) Konsentrasi Lemah
diteliti adalah Panti Asuhan Yatim
Peserta didik dikatakan mampu berkonsentrasi memiliki terhadap
penuh
perhatian sebuah
apabila
yang
Piatu Muhammadiyah Kecamatan Andong.
besar
pelajaran.
Sedangkan
pendekatan
yang
Jika
digunakan
yakni
pendekatan
setiap kali peserta didik membaca
kualitatif,
yaitu
melakukan
buku atau mengikuti pelajaran di
pengamatan terhadap orang dalam
kelas pikiran melayang ke mana-
kehidupannya
mana maka peserta didik belum
berinteraksi dengan mereka, dan
mempunyai konsentrasi yang tinggi.
berupaya memahami bahasa dan
4) Lingkungan Negatif
tafsiran
Lingkungan sosial yang buruk dapat dimulai dari keluarga hingga pergaulan di lingkungannya. Kendala
sehari-hari,
mereka
tentang
dunia
sekitarnya. B.
Tempat dan Subjek Penelitian
ini
dilakukan
di
belajar biasanya terjadi pada orang
lingkungan Panti Asuhan Yatim
yang
Piatu Muhammadiyah Kecamatan
mementingkan
pergaulan
dengan lingkungannya dari pada
Andong.
bergaul dengan lingkungan tempat
penelitian ini yaitu pihak-pihak yang
belajarnya.
bersedia
METODE PENELITIAN
berupa data maupun keterangan yang
A.
mendukung serta dibutuhkan dalam
Jenis dan Pendekatan Jenis
penelitian
ini
adalah
Adapun
untuk
memberikan
subjek
informasi
penelitian ini, yakni pengasuh dan
penelitian lapangan, yakni kegiatan
anak asuh PAYPM.
penelitian
C. Metode Pengumpulan Data
yang
dilakukan
di
lingkungan masyarakat tertentu, baik di
lembaga
dan
organisasi
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis antara lain sebagai
kemasyarakatan maupun lembaga
berikut :
pemerintah, dengan cara mendatangi
1. Observasi
rumah perusahaan,
tangga,
perusahaan-
dan
tempat-tempat
lainnya. Dalam hal ini, objek yang
Metode ini merupakan teknik pengamatan
dan
pencatatan
sistematis dari fenomena-fenomena
yang diselidiki untuk menemukan
penelitian ini terbatas pada usaha
data. Adapun objek yang digunakan
mengungkapkan suatu masalah atau
yakni pengasuh dan anak asuh di
keadaan
PAYPM Andong.
sehingga
2. Wawancara
mengungkapkan fakta. Sedangkan
Metode ini merupakan teknik
sebagaimana bersifat
adanya
sekadar
untuk
proses penelitian kualitatif ini seperti
pengumpulan
data
dengan
pendapat Mudjia Rahardjo dapat
mengajukan
pertanyaan
kepada
disajikan melalui beberapa tahap
atau
penting, pertama, tahap pralapangan
responden
dan
merekam
mencatat
jawaban-jawaban
yaitu
kegiatan
menyusung
dan
responden.
merancang hal-hal
3. Dokumentasi
perlukan dalam kegiatan penelitian.
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan langsung
data
ditujukan
yang
tidak
Kedua, pekerjaan lapangan yakni melakukan
pengumpulan
data
subjek
melalui beberapa metode yang telah
penelitian, tetapi melalui dokumen.
dijelaskan dengan subjek peneliti.
Dokumen adalah catatan tertulis
Ketiga,
yang isinya merupakan pernyataan
penarikan kesimpulan dari data yang
tertulis yang disusun oleh seseorang
telah ada.
atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
lembaga
pengujian
pada
yang peneliti
untuk
suatu
keperluan
peristiwa,
dan
berguna bagi sumber data. Adapun
pascalapangan,
yaitu
1. Gambaran Umum Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Andong
dokumentasi
yang
Panti
Asuhan
Yatim
dikumpulkan yaitu, foto kegiatan
Muhammadiyah Andong didirikan
pembelajaran
oleh
Al-Quran
PAYPM,
Pimpinan
Cabang
data anak asuh PAYPM, capaian
Muhammadiyah Kecamatan Andong
hasil pembelajaran Al-Quran, dan
pada tanggal 1 Mei 2014. Pendirian
struktur organisasi PAYPM.
tersebut didasarkan pada banyaknya
D. Metode Analisis Data
anak yatim piatu terlantar dengan
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif,
dimana
ekonomi lemah yang tersebar di daerah sekitar kecamatan Andong.
Untuk itu, PCM Andong membuat
Pengasuh I
alternatif untuk mengatasi masalah
Sutrisno, S.Pd.I
tersebut
Pengasuh II
melalui
pendirian
Panti
Asuhan.
: Muhammad Amin
: Sri Wahyuni, S.Pd
Tata Usaha I : Hj. Sumini
Kehadiran
PAYPM
Andong
Tata Usaha II : Hj. Siti Fatimah
berawal dari gagasan salah satu
Konsumsi
Pimpinan Cabang Muhammadiyah
2. Letak Geografis
Andong, yaitu dr. Sigit Widyatmoko,
Panti
: Kusrini
Asuhan
Yatim
Sp.Pd. Beliau mewakafkan tanahnya
Muhammadiyah Andong berada di
untuk didirikan sebuah amal usaha
desa
sosial yaitu PAYPM Andong yang
kecamatan
terletak di Desa Kacangan, Andong,
Boyolali.
Boyolali. Gagasan tersebut didukung
kecamatan Andong, sekitar 0.5 km
sepenuhnya oleh semua Pimpinan
dari
Cabang
Gemolong.
Muhammadiyah
Andong
Kacangan
Jalan
RT/RW
Andong, Terletak
Raya Adapun
02/01,
Kabupaten di
pusat
Karanggedebatas-batas
pada saat rapat PCM di bulan
PAYPM Andong, yaitu:
Februari.
Batas Utara
: Dukuh Pelemrenteng
Batas Timur
: Desa Pakis
Setelah itu, dibentuklah tim untuk
menjalankan
operasional
Batas Selatan : Desa Magersari
PAYPM, mulai dari pembangungan
Batas Barat
gedung
3. Tujuan Pendirian
sampai
pengurus
harian
PAYPM. Adapun pengurus PAYPM
: Desa Mojo
Berdasarkan Anggaran Dasar
dari tahun pendirian-2020 :
Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah
Ketua I
: Drs. H. Kumaidi
Andong pasal 5 tujuan utama dari
Ketua II
: H. Jami’an
PAYPM
Sekretaris I
:
mengentaskan anak asuh sehingga
H.
Sumaryono,
M.Pd
Andong
adalah
dapat mandiri dalam segala aspek
Sekretaris II
: Sariman, S.Pd
Bendahara I
:
Drs.
H.
Muttaqin Bendahara II : Dwi Mulyono
kehidupan, mempunyai masa depan Aris
yang cerah untuk hidup layak yang didasari iman dan taqwa terhadap
Allah SWT, hidup bahagia di dunia dan akhirat.
Anak asuh yang belum bisa membaca Al-Quran atau pemula,
4. Upaya
PAYPM
dalam
Pembelajaran Al-Quran
diajarkan pengenalan huruf Hijaiyah serta
Adapun upaya PAYPM dalam menyelenggarakan
pelafalannya.
PAYPM
menggunakan buku dengan metode
kegiatan
Al-Barqy. Dengan metode tersebut,
pembelajaran Al Quran tersebut
anak asuh yang belum bisa membaca
antara lain sebagai berikut :
Al-Quran dalam tempo 2 minggu
a. Pemberian Motivasi Anak Asuh
sudah mampu membaca Al-Quran,
Bentuk motivasi yang berasal dari
internal
dilakukan
oleh
dengan durasi perhari 20 menit, 10 menit ba’da subuh dan 10 menit
pengasuh sendiri dan ustadz/ustadzah
ba’da maghrib.
yang mengajar di PAYPM. Motivasi
c. Membaca Al-Quran
tersebut
dilakukan
memberikan penghargaan
dengan
reward kepada
atau
anak
asuh.
Diantaranya : sepeda, pakaian, alat tulis
sekolah,
dan
lain-lain.
Sedangkan bentuk motivasi yang berasal
dari
eksternal
dilakukan
dengan mendatangkan trainer dan motivator. Trainer tersebut selain memberikan pembelajaran
pelatihan Al-Quran
untuk juga
Membaca terdapat
Al-Quran
yang
di
PAYPM
Andong
menggunakan
metode
Talaqy,
Sorogan
Tadarus.
Ustadz
dan
memberikan
capaian
atau
target
membaca Al-Quran. Target yang diberikan oleh pengasuh yakni 1 juz per hari. Namun, hasil yang dicapai hanya sebagian saja yang mampu mencapai target tersebut. d. Tahfizhul Quran Dalam
hafalan
Al-Quran,
diselingi dengan pemberian motivasi
PAYPM menggunakan metode Al-
kepada anak asuh. Diantara trainer
Qosimi. Target yang dicapai anak
tersebut yakni Ustadz Abu Qosim
asuh dalam hafalan yakni 1 juz per-
Al-Hafidz.
semester,
Beliau
merupakan
dimulai
dari
juz
30.
pengarang buku “Menghafal Al-
Pelaksanaan hafalan dilakukan setiap
Quran dengan Metode Al-Qosimi”.
hari Senin, Selasa, dan Rabu pada
b. Membaca buku Al-Barqy
pukul 16.00 – 17.15.
Pengasuh memberikan target
membacanya dengan baik dan benar
hafalan Al-Quran sebanyak 3 juz
sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
yakni juz 30, 29, dan 28 dalam 1
Sedangkan dalam menghafal Al-
tahun. Hasil yang dicapai belum
Quran anak asuh mampu mencapai
mampu memenuhi target. Dari 17 anak asuh, 3 diantaranya mampu mencapai 3 Juz. 7 anak asuh mampu
target yang diberikan oleh pengasuh. 2. Kendala-kendala yang dihadapi
menghafal sampai 2 Juz. Dan 7 anak
PAYPM
asuh mampu menghafal sampai 1
upayanya tersebut antara lain, tingkat
Juz.
kecerdasan anak asuh yang berbeda-
5. Kendala-Kendala
beda, lingkungan sekolah yang tidak
a. Kecerdasan
anak
asuh
yang
berbeda-beda.
dalam
menjalankan
menerapkan kurikulum keagamaan secara khusus, lingkungan keluarga
b. Lingkungan keluarga yang kurang yang
mendukung. c. Lingkungan sekolah yang tidak menerapkan
kurikulum
keagamaan secara khusus,
mendukung,
dan
konsentrasi belajar anak asuh yang berbeda-beda. SARAN
KESIMPULAN 1. Upaya
kurang
Penelitian di atas menunjukkan
PAYPM
dalam
bahwa
setiap
pengasuh
yang
kuat
dalam
pembelajaran Al-Quran dilakukan
memiliki
dengan beberapa cara. Diantaranya
memberikan
yakni pemberian motivasi, membaca
hasilnyapun akan memuaskan. Anak
buku Al-Barqy, tadarus Al-Quran,
asuh harus didampingi mulai dari
dan menghafal Al-Quran. Upaya-
awal sampai akhir. Hal tersebut akan
upaya membuat
pembelajaran,
maka
tersebut
telah
berhasil
membuat anak asuh tertarik dengan
anak
asuh
mampu
materi yang disampaikan.
membaca Al-Quran sampai dengan menghafalkannya. Dalam membaca Al-Quran
tekad
anak
asuh
mampu
DAFTAR PUSTAKA Arifin,
Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung:Remaja Rosda Karya
Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. JurusJurus Belajar Efektif untuk SMP dan SMA. Yogyakarta:Diva Press, 2009 Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia Departemen Agama RI. 1998. AlQuran dan Terjemahnya. Semarang:CV Asy-Syifa Departemen Sosial Republik Indonesia. Keputusan no. 239 tahun 1974 tentang Panti Asuhan Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesa. Jakarta: Balai Pustaka Gulen, Muhammad Fethullah. 2011. Cahaya Al-Quran bagi Seluruh Makhluk. Jakarta:Republika Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Mafaza, Nazid. t.t. Skripsi. Model Pembelajaran Membaca AlQuran Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar (Studi Kasus di SD Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta). Yogyakarta:UIN. Unpublished Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Pustaka Setia
Poerwanti, Endang dan Nur Widodo. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Pers Qodir, Zuly. 2004. Muhammadiyah dan Islam Indonesia. Yogyakarta:Suara Muhammadiyah Rauf, Abdul Aziz Abdul. 2004. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Daiyah. Bandung:Syaamil Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Shofiyani, Anisa Fitri. 2013. Skripsi. Peran Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Surakarta dalam Upaya Pembinaan Akhlak Anak Asuh Tahun 2013. Surakarta:UMS. Unpublished Suardi, Mohammad. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:Penerbit Deepublish Subhkan, Ahmad. 2012. Studi Penerapan Metode Al-Mahir dalam Pembelajaran Al-Quran di PPQ Al-Mahir Gawanan, Colomadu, Karanganyar Tahun 2011-2012. Surakarta:UMS Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya Thabrany, Hasbullah Thabrany. 1994. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta:Raja Grafindo Persada