UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD, DESA. CITROSONO, KEC. GRABAG, KAB. MAGELANG, TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ANA LATIFAH NIM 125 07 003 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD, DESA. CITROSONO, KEC. GRABAG, KAB. MAGELANG, TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh ANA LATIFAH NIM 125 07 003 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama
: Ana Latifah
NIM
: 12507003
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika melalui penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang Tahun Ajaran 2009/2010”.
telah kami setujui untuk dimunaqosahkkan.
Salatiga, Pebruari 2010 Pembimbing
Winarno, S.Si, M.Pd NIP. 19730526 199903 1 004
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 http:// www.stainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudari ANA LATIFAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 125 07 003 yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
MATEMATIKA
MELALUI
PENERAPAN
MASTERY
LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD, DESA. CITROSONO, KEC. GRABAG, KAB. MAGELANG, TAHUN AJARAN 2009/2010. Telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari Sabtu, 20 Maret 2010 dan telah diterima sebagai syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Salatiga, 20 Maret 2010____ 4 Rabiul Akhir 1431 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1002
Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag NIP. 19660215 199103 1001
Penguji I
Penguji II
Rovi’in M.Ag NIP. 19730526 199903 1 005
Peni Susapti, M.Si NIP. 19700403 20003 2 003 Pembimbing
Winarno, S.Si, M.Pd NIP. 19730526 199903 1 004
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Ana Latifah
NIM
: 125 07 003
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa Skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, Pebruari 2010 Yang Menyatakan
Ana Latifah
MOTTO
“Kesempatan adalah waktu karena ia hanya datang sekali. Kesempatan adalah peluang karena kita dapat mengambil atau mengabaikannya. Kesempatan adalah keluasan karena ia membuka jalan-jalan baru dimasa depan. Dihadapan kita berjajar pintu-pintu kesempatan tak terhingga yang terbuka lebar. Kita hanya bisa memilih satu dan tak ada jalan kembali, karenanya putuskanlah yang terbaik bagi kita. Nasib tidak memihak kepada siapa-siapa melainkan pada keputusan kita”.
PERSEMBAHAN
1. Ibuku Siti Fatimah dan Bapakku Djumeri yang selalu mencurahkan kasih sayang dan do’anya kepada penulis 2. Bapak Suparman beserta kelurga besarnya. 3. Kakak-kakakku
M
Heri
Subhan,
Erwin
Sumanto, M. Sukron Abdillah, beserta keluarga dan Ummi Hanik 4. Calon pendamping hidupku. 5. Teman-temanku
di Safira April, Mbak Ana
Mufidah, Mbak Yana, Deq Faizah, Titik, Mbak Narsi,Mbak imami, Inayatul Ulya, Frince, Deq Ana Zaid, Deq Nur, Deq Faiq dan Deq Umi. Sahabat-sahabatku Khofifah dan Nur Afifi 6. Teman-temanku PGMI Transfer yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi.
Abstrak
Latifah, Ana, 2009, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citosono Kec Grabag Kab Magelang Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi Jurusan Tarbiyah, Progdi Pendidikan Guru Madrasah Ibidaiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga,Pembimbing: Winarno S.Si, M.Pd. Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Mastery Learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika khususnya materi bangun datar jajar genjang dan segitiga. Pada dasarnya setiap guru matematika mengharapkan peserta didik mampu menguasai dan mempunyai prestasi belajar baik. Namun daripada itu sering proses pembelajaran matematika berlangsung membosankan dan siswa tidak mempunyai banyak waktu untuk mempelajari sebuah materi, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak terlaksana sehingga menyebabkan prestasi dan penguasaan materi matematika peserta didik rendah. Materi yang diberikan guru kadang tidak dapat diterima dengan sempurna oleh siswa hal ini dikarenakan siswa tidak tertarik dengan pelajaran matematika sehingga mereka asyik berbicara sendiri sehingga menyebabkan siswa tidak menyerap materi yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi di MI Al Ittihaad Desa Citrosono Kec Grabag Kab Magelang. Salah satu cara yang digunakan guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan penerapan Mastery Learning. Konsep Mastery Learning adalah bahwa di dalam kondisi yang tepat semua siswa mampu belajar dengan baik dan memperoleh nilai yang maksimal terhadap materi yang dipelajari. Agar hasil yang diperoleh maksimal pembelajaran harus dilaksanakan secara sistematis. Mastery Learning menberikan waktu yang cukup untuk siswa menguasai materi, bila siswa kurang cepat menerima materi guru akan memberikan bimbingan dan remedial dan siswa yang cepat menguasai materi diberikan pengayaan dan membantu siswa yang belum menguasai materi sehingga tidak ada siswa yang tertinggal dalam menguasai materi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kehadirat Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta para sahabat dan pengikutnya. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Strata Satu (S-I) dalam Program Ilmu Tarbiyah. Penyusunan
skripsi
yang
berjudul
“UPAYA
MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MASTERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ITTIHAAD CITROSONO KEC GRABAG KAB MAGELANG TAHUN AJARAN 2009/2010”, penulis susun dengan semaksimal mungkin. Penulis menyadari bahwa tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu berbuat banyak dalam penyelesaiaan skripsi ini. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa hormat dengan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Dr. Sa’adi, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 3. Bapak H. Ahmad Sulthoni, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. 4. Bapak Winarno S.Si, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing yang penuh kesabaran telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini sejak awal hingga skripsi ini selesai. 5. Ibu Dra. Siti Asdiqoh Selaku Dosen Pembimbing Akademik. 6. Bapak Kepala Sekolah MI Al Ittihaad Citrosono Grabag Magelang yang telah memberikan izin penelitian di MI dan segenap Guru MI Al Ittihaad. 7. Ibuku Siti Fatimah dan Ayahku Djumeri yang selalu aku sayangi dan aku banggakan. 8. Kakak-kakakku tercinta yang selalu memotivasi penulis. 9. Rekan-rekan mahasiswa PGMI Transfer STAIN, yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis. 10. Teman-temanku di P.M Safira (April, Mbak Ana, Mbak Yana, Titik, Deq Faizah, Frince, Inayatul ulya, Mbak Narsi, Deq Ana Zaid, Deq Nur,Deq Faiq dan Deq Umi) yang selalu memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan penulisan skripsi ini. 11. Edi Purnama yang selalu memotivasi penulis. 12. Mbak Imami dan Mbak Dita Wijayanti yang selalu membimbing penulis. 13. Sahabat-sahabatku Khofifah dan Nur Afifi yang selalu menemani penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini 14. Teman-teman KKN (Agustina, Mbak Ika, Maksum, Mbak Mukaromah, Mbak Tri, Iswanto, Darsono, Bu Hanif dan Mbak Anif) 15. Teman-temanku STAIN Salatiga angkatan 2007 dan semua teman-teman STAIN Salatiga yang mengenalku.
Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal sholih yang akan mendapat balasan yang berlipat ganda. Amin. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan bahkan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya. Amin amin Yaa Robbal ‘alamin
Salatiga, Pebruari 2010 Penulis
Ana Latifah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.
...................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... . ii PENGESAHAN KELULUSAN .. ................................................................... . iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ iv MOTTO ........................................................................................................... . v PERSEMBAHAN ........................................................................................... . i KATA PENGANTAR ..................................................................................... . i ABSTRAK DAFTAR ISI ................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... . xi DAFTAR GRAFIK ........................................................................................... . xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... . xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Rumusan Masalah ......................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ . 5 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... . 5 E. Definisi Operasional ...................................................................
6
F. Hipotesis ..................................................................................... . 7 G. Metodologi Penelitian .............................................................. . 8 H. Sistematika Penulisan ................................................................. 12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................. 16 2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ....................... 17 3. Pengertian Belajar .............................................................. . 19 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar .......................... . 20 5. Prinsip-prinsip belajar ......................................................... . 21 B. Pengertian Matematika 1. Pengertian Matematika........................................................ 22 2. Teori Belajar Matematika ................................................... 22 3. Tujuan dan Ruang Lingkup Matematika ............................ 24 4. Standar Kompetensi ............................................................ 25 5. Kompetensi Dasar ............................................................... . 25 E. Penerapan Mastery Learning/Belajar Tuntas 1. Mastery Learning .................................................................. . 26 3. Faktor yang mempengaruhi penguasaan penuh .................... . 30 4. Kelebihan Mastery Learning ................................................ . 33 5. Kelemahan Mastery Learning ............................................... . 34
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Penelitian 1. Subyek Penelitian ................................................................ 35 2. Obyek Penelitian ................................................................. 37 B. Pelaksanaan Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................... 37 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .......................................... 40 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III......................................... 43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ......................................................................... . 46 B. Pembahasan ............................................................................... . 62
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………………... 69 B. Saran-saran ................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 72 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR
Gambar 4.1 Siklus-siklus penelitian PTK .......................................................
10
Grafik 4.1
Hasil Pre Test ..............................................................................
51
Grafik 4.2
Prosentase ketuntasan Siklus I. ....................................................
56
Grafik 4.3 Prosentase ketuntasan Siklus II ...................................................
61
Grafik 4.4 Prosentase ketuntasan Siklus III. .................................................
65
Grafik 4.5 Prosentase ketuntasan Siklus I. ....................................................
67
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel 4.1 Hasil Pre Test ..................................................................................
47
Tabel 4.2 Penguasaan Materi Siklus I .............................................................
48
Tabel 4.3 Hasil Post Test ................................................................................
49
Tabel 4.4 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus I ..................................................
50
Tabel 4.5 Penguasaan Materi Siklus II ...........................................................
54
Tabel 4.6 Hasil Post Test Siklus II ..................................................................
55
Tabel 4.7 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus II.................................................
56
Tabel 4.8 Penguasaan Materi Siklus III ..........................................................
59
Tabel 4.9 Hasil Post Test Sikus III .................................................................
60
Tabel 4.10 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus III .............................................
61
Tabel 4.11 Penguasaan Materi Selama Penelitian ..........................................
65
Tabel 4.12 Prestasi belajar siswa selama penelitian........................................
67
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Izin penelitian Lampiran 2 Surat Keterangan Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 5 Hasil Pre Test Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus III Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III Lampiran 10 Prosentase Penguasaan Materi Siklus I Lampiran 11 Prosentase Penguasaan Materi Siklus II Lampiran 12 Prosentase Penguasaan Materi Siklus III Lampiran 13 Daftar Guru MI Al Ittihaad Citrosono Lampiran 14 Jadwal Pelajaran kelas IV Lampiran 15 Hasil Mid Semester Ganjil tahun 2009 Lampiran 16 Lembar Konsultasi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. Proses belajar mengajar matematika yang berlangsung saat ini banyak menyebabkan siswa yang mengalami kendala dalam penguasaan materi. Salah satu penyebabnya adalah kesalahan guru dalam mengelola kelas, sehingga prestasi belajar siswa rendah. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah berkembang amat pesat baik materi maupun kegunaannya. Salah satu tujuan pengajaran matematika di SD berdasarkan GBPP Matematika SD menurut Soedjadi dalam Doyin (2009: 46) adalah menumbuhkembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari. Matematika sebagai induk dari berbagai cabang ilmu harus dilaksanakan dengan baik, apalagi matematika oleh sebagian siswa dianggap pelajaran yang sulit dan momok sehingga siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran matematika. Berdasarkan data yang diperoleh dari MI ada siswa kelas IV yang kurang tertarik mengikuti mata pelajaran matematika, hal ini dapat dilihat pada proses kegiatan belajar mengajar, setiap kali guru menjelaskan materi ada siswa yang terlihat malas, bermain sendiri dan mengantuk saat pelajaran berlangsung, hal ini menyebabkan ada siswa yang tidak menyerap materi dengan sempurna sehingga penguasan materi rendah. Data yang diperoleh dari sekolah menunjukkan ada 9 siswa mendapat nilai 40, 12 siswa mendapat nilai
55, 11 siswa mendapat nilai 75 dan 8 siswa nilainya 90 pada ujian tengah semester I tahun 2009. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui hanya ada sebagian kecil siswa yang mampu menguasai pelajaran sebesar 90% dari penyajian guru, sebagian besar bervariasi antara 50%-80%. Adanya variasi dalam penguasaan bahan ini mencerminkan adanya variasi kemampuan (intelektual dan bakat) yang dimiliki siswa (Rusyan, 1989: 179). Keberhasilan pembelajaran matematika dipengaruhi oleh ketepatan guru dalam mengelola kelas diantaranya ketepatan dalam memilih strategi, metode dan pendekatan pembelajaran sehingga proses belajar mengajar tidak bersifat monoton tetapi menyenangkan, dan dalam proses pembelajaran guru serta siswa terlibat aktif. Apabila dalam proses pembelajaran ditemukan adanya siswa yang tidak mampu menyerap materi dengan sempurna maka akan segera diketahui oleh guru dan guru akan segera mencari jalan penyelesaiannya dengan memberikan bimbingan dan latihan. Belajar tuntas berasumsi bahwa di dalam kondisi yang tepat semua siswa mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal terhadap seluruh materi yang dipelajari. Agar semua siswa memperoleh hasil secara maksimal, pembelajaran harus dilaksanakan dengan sistematis. Kesistematisan akan tercermin dari strategi pembelajaran yang dilaksanakan, terutama dalam mengorganisir tujuan dan bahan ajar, melaksanakan evaluasi dan memberikan bimbingan dan latihan terhadap peserta didik yang gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan (http://wikimedia foundation. Org/27 oktober 2009).
Menurut Carrol, setiap siswa akan mampu menguasai bahan kalau diberi waktu atau kesempatan yang cukup untuk mempelajarinya, sesuai dengan kapasitas masing-masing siswa (Djamarah, 2006: 24). Oleh karena itu bila guru mengharapkan siswa dapat mencapai taraf penguasaan atas bahan pelajaran metematika misalnya 60% maka bahan harus dipersiapkan secara sempurna, begitu juga pengukuran hasil belajarnya juga sudah dipersiapkan dengan baik, sehingga apabila seorang guru menginginkan siswanya mampu menguasai matematika dengan sempurna diperlukan upaya yaitu dengan penerapan Mastery Learning, yang diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa sehingga terjadi penguasaan materi yang diberikan oleh guru dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Mastery Learning memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk menguasai materi, bila siswa kurang cepat menerima materi guru akan memberikan bimbingan dan remedial dan siswa yangn cepat menguasai materi diberikan pengayaan dan membantu siswa yang belum menguasai materi sehingga tidak ada siswa yang tertinggal dalam menguasai materi. Pada dasarnya setiap guru matematika mengharapkan peserta didik mampu menguasai dan mempunyai prestasi belajar baik, namun daripada itu sering proses pembelajaran matematika berlangsung membosankan dan siswa tidak mempunyai banyak waktu untuk mempelajari sebuah materi, sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak terlaksana dan banyak siswa yang tidak menguasai materi sepenuhnya, hal ini juga disebabkan karena dalam
pengelolaan kelas kurang tepat sehingga menyebabkan prestasi dan penguasaan materi matematika peserta didik rendah. Materi yang diberikan guru kadang tidak dapat diterima dengan sempurna oleh siswa hal ini dikarenakan siswa tidak tertarik dengan pelajaran matematika, mereka asyik berbicara sendiri sehingga menyebabkan siswa tidak menyerap materi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan munculnya masalah diatas, seorang guru hendaknya dapat menghidupkan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa mampu menguasai materi matematika, maka diperlukan Mastery Learning, yang dapat membantu siswa menguasai pelajaran matematika. Berdasarkan latar belakang itulah, penulis terdorong melakukan penelitian dengan mengangkat judul, “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Matematika melalui Penerapan Mastery Learning pada siswa kelas IV MI AL ITTIHAAD Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang, Tahun Ajaran 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah. 1. Apakah penerapan Mastery Learning dapat meningkatkan penguasaan materi mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang, Tahun Ajaran 2009/2010? 2. Apakah penerapan Mastery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad, Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang Tahun Ajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian. 1. Untuk mengetahui pendekatan Mastery Learning dapat meningkatkan penguasaan materi mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang, Tahun Ajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui pendekatan Mastery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV MI Al Ittihaad Desa. Citrosono, Kec Grabag, Kab. Magelang Tahun Ajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian. Manfaat penelitian dapat dilihat dari sifat dan sasarannya. Dari segi sifat, manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Dari sisi sasaran, manfaat dapat tertuju kepada guru, siswa, pengelola sekolah bahkan orang tua siswa atau masyarakat umum (Syarifah, 2008: 33). 1. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan matematika yang diperoleh dari penelitian di lapangan. 2. Manfaat Praktis. a. Untuk Guru 1) Dapat meningkatkan mutu pendidikan matematika di Indonesia. 2) Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar matematika
3) Dapat
diperoleh
strategi
yang
tepat
untuk
meningkatkan
pembelajaran Matematika. b. Untuk Siswa. 1) Meningkatkan hasil belajar siswa baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. 2) Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar. 3) Dapat menumbuhkan minat dan semangat dalam mempelajari matematika.
E. Definisi Operasional. Agar tidak terjadi perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama penulisan dalam penggunaan kata pada judul maka akan dijelaskan dalam definisi operasional sebagai berikut: 1. Prestasi Prestasi adalah nilai kemampuan hasil belajar anak yang digunakan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan anak terhadap materi yang telah diberikan untuk mengetahui tingkat kecerdasaan seseorang (Soetomo, 1993: 248). 2. Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991: 2).
3. Mata Pelajaran Matematika Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada tingkat sekolah dasar yang berkaitan dengan operasi hitung (pengurangan, penambahan, perkalian, pembagian). Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan sebagai penjelasan masalah mengenai bilangan (Poerwadarminta, 2006: 554). 4. Mastery Learning Mastery Learning adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun kelompok dengan kata lain apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya (Usman, 1993: 96).
F. Hipotesis. Hipotesis adalah dugaan sementara yang apabila benar akan diterima jika fakta-fakta membenarkan, dan apabila salah akan ditolak jika fakta-fakta tidak membenarkannya. Menurut Arikunto (1982: 63), hipotesis adalah suatu jawaban sementara terhadap permasalahan yang dirumuskan. Dalam hal ini penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: 1. Penerapan Mastery Learning dilakukan dengan baik maka akan dapat meningkatkan penguasaan materi mata pelajaran matematika pada siswa. 2. Penerapan Mastery learning dilakukan dengan baik maka akan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa.
G. Metodologi Penelitian. 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada tahap ini menurut Suharjono (2008: 75), peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. 2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian a.
Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian
: MI Al Ittihaad Citrosono Grabag Magelang
2. Mata Pelajaran
: Matematika
3. Materi
: Keliling, luas jajaran genjang dan segitiga
4. Kelas/Semester
: IV/1
b. Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada akhir semester 1 Tahun Ajaran 2009/2010. Observasi dilakukan pada tanggal 21 dan 23 November 2009 Siklus 1 dilaksanakan tanggal 24 Nopember 2009. Siklus 2 dilaksanakan tanggal 30 Nopember 2009. Siklus 3 dilaksanakan tanggal 01 Desember 2009.
c. Subjek Penelitian Siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citrosono Grabag Magelang, yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. 3. Siklus Penelitian a. Perencanaan. 1) Peneliti
menetapkan
penggunaan
Mastery
Learning
untuk
pemecahan masalah. 2) Peneliti membuat skenario pembelajaran yang dapat meningkatkaan hasil belajar dengan meminta masukan dari guru. 3) Membuat dan melengkapi alat pembelajaran. 4) Membuat lembar observasi. b. Pelaksaan tindakan. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat. c. Observasi. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang kegiatankegiatan yang ada disekolah dan dalam kelas untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar. d. Refleksi. Data yang diperoleh dari tahap observasi yang kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat
dijadikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Gambar 1. 1 Siklus-siklus penelitian tindakan kelas.
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
Siklus III
Pengamatan ?
Pelaksanaan
4. Instrumen Penelitian 1. Rencana pembelajaran Yaitu merupakan perangkat pelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran siklus. Masingmasing rencana pembelajaran berisi kompetensi dasar, standar kompetensi, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan khusus dan kegiatan belajar mengajar. 2. Tes formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai digunakan untuk mengukur kemampuan penguasaan materi matematika. 3. Lembar Observasi Lembar observasi/pengamatan terdiri dari lembar observasi guru dan siswa. 5. Tehnik Pengumpulan Data. a. Test Digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa setelah proses pembelajaran. b. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah mencapai sasaran.
c. Dokumentasi Digunakan untuk mencari data-data mengenai variabel yang berupa catatan, transkrip buku dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk mendapat gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, dan keadaan sarana prasarana.
6. Analisisis data. Setelah semua data terkumpul, penulis menganalisa data tersebut dengan teknik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif prosentase nilai yang diperoleh siswa kemudian dirata-rata untuk mengetahui keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 2. Data kualitatif yang berasal dari observasi atau pengamatan, digunakan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan tindakan pembelajaran dengan ditandai semakin meningkatnya penguasaan materi dan prestasi belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Ittihaad Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
H. Sistematika Penulisan. Dalam skripsi ini terdiri dari beberapa bab yang saling berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai-berikut: A. Bagian Pembuka
Halaman Judul Nota Pembimbing Lembar pengesahan Pernyataan keaslian tulisan Motto Persembahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Lampiran B. Bagian Isi BAB I PENDAHUUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian, D. Manfaat Penelitian E. Hipotesis F. Definisi Operasional G. Metodologi penelitian: rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah
penelitian,
instrument
pengumpulan data dan analisis data.
penelitian,
tehnik
BAB II Mengenai kajian pustaka yang berisi: A. Prestasi Belajar 1. Pengertian prestasi belajar. 2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. 3. Pengertian belajar 4. Faktor yang mempengaruhi belajar 5. Prinsip-prinsip belajar B. Pengertian Matematika 1. Pengertian Matematika. 2. Teori Belajar Matematika. 3. Tujuan dan Ruang Lingkup Matematika. 4. Standar Kompetensi. 5. Kompetensi Dasar. C. Penerapan Mastery Learning/Belajar Tuntas 1. Mastery Learning. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguaasaan penuh. 3. Kelebihan Mastery Learning 4. Kelemahan Mastery Learning. BAB III Pelaksanaan Penelitian: A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan: A. Deskripsi per siklus B. Pembahasan. BAB V Penutup: A. Kesimpulan B. Saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi belajar. 1.
Pengertian prestasi belajar. Prestasi belajar menurut Sudjana (1995: 23) adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajar. Sedangkan menurut Sukmadinata (2004: 102) prestasi belajar/hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Sudjana, Syarifah (2008: 45) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari serangkaian usaha yang disengaja dalam rangka untuk memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Hasil belajar dapat berupa penguasaan terhadap sejumlah materi matematika, berhasil tidaknya siswa dalam pembelajaran matematika dapat diketahui dengan memberikan tes. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang kembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Proses belajar dan hasil belajar merupakan dua hal yang berkaitan sangat erat, karena kegiatan pembelajaran atau proses belajar berhasil tidaknya dapat dilihat dari hasil belajar atau hasil tes. Di dalam kegiatan belajar terdapat proses berfikir dan didalam proses berfikir, siswa menyusun hubungan-hubungan antara bagian informasi yang telah diperoleh sebelumnya, sehingga siswa menjadi memahami dan menguasai hubungan-hubungan itu, dengan memahami dan menguasai hubunganhubungan tersebut siswa dapat menampilkan pemahaman dan penguasaan bahan pelajaran matematika, inilah yang merupakan suatu perwujudan hasil belajar (Syarifah, 2008: 44). Prestasi belajar dapat digunakan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Hasil belajar memuat kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Pengalaman belajar adalah semua kegiatan fisik dan mental yang dialami siswa selama proses belajar mengajar. Prestasi belajar mempunyai berbagai berbagai fungsi, diantaranya sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai atau diserap oleh siswa, sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan dan sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu (Arifin, 2001: 72).
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika menurut Sudjana (1989: 49) yaitu: a. Faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa itu sendiri yang berupa kemampuan yang dimiliki oleh siswa seperti motivasi belajar, minat dan sikap belajar. b. Faktor eksternal atau faktor dari luar diri siswa yang berupa sarana prasarana, kualitas pengajar atau guru, alat peraga, lingkungan sekolah dan lain-lain. Sedangkan menurut Rusyan (1989: 81) prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang merupakan hasil antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Adapun yang tergolong faktor internal adalah: a. Faktor Jasmaniah (fisiologis), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. b. Faktor Psikologis, terdiri atas: 1) Faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial (kecerdasan dan bakat), faktor kecakapan nyata (prestasi yang dimiliki). 2) Faktor non intelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu seperti kebiasaan, sikap, minat, kebutuhan, motivasi, dan emosi. c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Sedangkan yang tergolong faktor eksternal adalah: a. Faktor sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok. b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi dan kesenian. c. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. Dalil tentang orang yang berilmu Orang yang berilmu oleh Allah akan diberikan pahala yang besar, hal ini sesuai dengan firman Allah yang berbunyi:
Artinya: Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.s Al Mujaadillah: 11)
3. Pengertian Belajar
)ﻃﻟﺏ ﺍﻟﻌﻟﻡ ﻔﺭﻳﺿﺔ ﻋﻟﻰ ﻛﻝ ﻤﺴﻟﻡ ﻭﻤﺴﻟﻤﺔ (ﺮﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻋﺑﺪ ﺍﻟﺑﺭﻯ
Artinya mencari ilmu kewajiban bagi setiap orang Islam pria dan wanita (H.R Ibnu Abdul Bari). Mencari ilmu disebut juga dengan belajar, belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan dan perubahan tingkah laku yang nampak disekolah. Sedangkan menurut Skinner belajar adalah suatu perilaku pada saat seseorang belajar maka responnya menjadi lebih baik dan sebaliknya bila seseorang tidak belajar maka responnya menurun. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto, 1991: 2).
Ernest R Hilgrad berpandangan bahwa belajar adalah suatu proses melahirkan atau mengubah suatu kegiatan karena mereaksi terhadap suatu
keadaan (karena adanya latihan). Perubahan ini
tidak disebabkan karena
proses pertumbuhan.
Menurut Poewadarminto (2006: 121) belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat kepandaian. Dari pengertian belajar diatas maka penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku karena adanya respon terhadap
suatu usaha.
4. Faktor yang mempengaruhi belajar.
Belajar sebagai suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pemahaman dan tingkah laku atau kecakapan (Purwanto, 1988: 106). Untuk mencapai suatu keberhasilan didalam belajar harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar. Menurut Hamalik (1983: 28) ada unsur-unsur dinamis dalam proses belajar yang terdiri dari motivasi (dorongan untuk berbuat), bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, kondisi siswa (keadaan jasmani dan mental untuk kegiatan belajar).
5. Prinsip-prinsip Belajar. Prinsip-prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Adapun prinsip belajar menurut Hamalik (1983: 28) adalah: a. Belajar senantiasa harus bertujuan terarah dan jelas bagi siswa, tujuan akan menunjukkannya dalam belajar untuk mencapai harapan-harapan. b. Belajar yang paling efektif apabila didasari oleh dorongan, motivasi yang murni dan bersumber dari dirinya sendiri. c. Senantiasa ada hambatan dan rintangan dalam belajar karena itu harus sanggup mengatasinya. d. Belajar memerlukan bimbingan. e. Belajar memerlukan penajaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertiannya.
f. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang dipelajari dikuasainya.
B. Pengertian Matematika. 1. Pengertian Matematika Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani Mathein atau manthenein yang artinya mempelajari, namun kata ini erat kaitannya dengan bahasa Sansekerta medha atau widya yang artinya kepandaian (Nasution, 1982 : 12). Rusefendi (1988 : 160) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu seni kreatif oleh karena itu matematika harus dipelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaiaan masalah mengenai bilangan (Alwi, 2007 : 723) Berdasarkan pernyataan para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan bilanganbilangan. 2. Teori Belajar Mengajar Matematika.
Teori belajar disebut juga teori perkembangan mental yang pada prinsipnya berisi tentang apa yang terjadi dan apa yang diharapkan terjadi pada mental anak yang dapat dilakukan pada usia (tahap perkembangan mental) tertentu. Beberapa teori belajar hasil penemuan para ahli dibidangnya antara lain:
a. Aliran Latihan Mental Anak yang belajar harus banyak latihan, semakin banyak dan kuat serta keras latihannya semakin baik. b. Teori Thorndike. Belajar itu harus dengan pengaitan maksudnya pengaitan antara pelajaran yang akan dipelajari siswa dengan pelajaran yang telah diketahui atau yang telah dipelajari sebelumnya. Penekanan teori ini bahwa setiap pelajaran harus “dilatihafalkan” dengan cara stimulus respon berupa hadiah dengan nilai yang baik dan atau setiap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada anak didik, pendidik juga memberikan jawaban. c. Teori Dewey. Dewey termasuk aliran pendidikan yang progresif dimana Dewey mengutamakan pada pengertian dan belajar bermakna, maksudnya anak didik yang belum siap jangan dipaksa belajar. Para guru dan orang tua sebaiknya menunggu kesiapan peserta didik atau anak untuk belajar,
atau dapat dilakukan mengatur suasana pengajaran sehingga siswa siap untuk belajar. d. Aliran Psikologi “Gestalt” (William Brownell). Aliran psikologi Gestalt saling mendukung dengan aliran dari Thorndike dan aliran Dewey yaitu pengajaran ditekankan pada pengertian, belajar bermakna dan pengaitan. Dan penekanan pada latih hafal yang dilakukan setelah siswa memperoleh pengertian (Lisnawati, dkk, 1993: 66).
3. Tujuan dan Ruang Lingkup Matematika Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali peserta didik memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat, dalam pemecahan masalah, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh serta mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. Ruang lingkup mata pelajaran matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Bilangan b. Geometri dan pengukuran c. Pengolahan Data.
4. Standar Kompetensi Mata pelajaran Matematika diajarkan pada kelas IV MI AL Ittihaad, Desa Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang tentunya memiliki standar kompetensi. Adapun standar kompetensi untuk MI kelas IV adalah sebagai berikut : a. Memahami dan menggunakan sifat-sifat pengerjaan hitung bilangan dalam menyelesaikan masalah. b. Memahami dan menggunakan faktor serta kelipatan dalam pemecahan masalah. c. Menggunakan pengukuran sudut, panjang dan berat dalam pemecahan masalah. d. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam memecahkan masalah.
5. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompetensi, jadi siswa diharapkan bisa paham lebih detail tentang pelajaran yang diajarkan
di MI Al Ittihaad Desa. Citrosono, Kec. Grabag, Kab. Magelang Tahun Ajarann 2009/2010. Adapun kompetensi dasar pada mata pelajaran Matematika kelas IV ini adalah sebagai berikut : a. Pelajaran I (satu) : Bilangan Mengidentifikasi sifat-sifat pengerjaan hitung. b. Pelajaran II (dua) : Faktor dan kelipatan 1)
Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan.
2)
Menentukan kelipatan dan faktor bilangan.
3)
Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB).
c. Pelajaran III (tiga) : Sudut dan Satuan 1) Menentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat. 2) Menentukan hubungan antar satuan panjang, antar satuan berat dan antar satuan waktu. 3) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan jumlah. d.
Pelajaran IV (empat): Bangun datar 1) Menentukan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. 2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga.
C. Penerapan Mastery Learning (Belajar Tuntas). 1. Mastery Learning (Belajar Tuntas)
Pada mulanya belajar tuntas diperkenalkan oleh Bloom dan Carrol (1963). Carrol menyatakan bahwa sesungguhnya bakat merupakan ukuran mengenai waktu yang diperlukan untuk mempelajari suatu tugas pada jenjang tertentu dalam kondisi pengajaran yang diharapkan/ideal (Hamalik, 1991: 84). Sistem belajar tuntas mengharapkan program belajar mengajar dapat dilaksanakan sedemikian rupa agar tujuan yang hendak dicapai dapat diperoleh secara optimal. Belajar tuntas merupakan pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan strategi kelompok. Ciri-ciri belajar tuntas menurut Nasution (2005: 87) adalah a. Pengajaran didasarkan atas tujuan-tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. b. Memperhatikan perbedaan individu terutama dalam hal kemampuan dan kecepatan belajarnya. c. Evaluasi dilakukan secara kontinue agar guru maupun siswa dapat segera memperoleh balikan. Orman E. Gronlund dalam Sardiman (2001: 26) mengemukakan bahwa batas ketuntasan hasil belajar sebaiknya menggambarkan tingkat pembelajaran yang obyektif dari hasil penilaian dan disesuaikan dengan batas ketuntasan yang ditetapkan sekolah. Belajar tuntas adalah setiap siswa dalam kelas dapat menguasai tiap topik pelajaran matematika minimal 75% atau antara 70%-75%, sehingga semua guru diharapkan agar dalam pengisian raport tidak ada penambahan
angka, kalau guru menghendaki siswa mencapai penguasaan bahan pelajaran, maka bahan harus disusun secara sempurna, begitu juga dengan instrument evaluasi hasil belajar. Bahan harus diperinci dan diorganisasikan kedalam satuan-satuan tertentu sampai satuan yang terkecil yang bermakna dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari satuan yang lebih besar. Dalam kegiatan Mastery learning ada dua kegiatan yaitu pengayaan dan perbaikan atau remedial. a. Pengayaan. Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa yang telah mencapai ketentuan dalam belajar yang dimaksudkan untuk menambah wawasan atau memperluas pengetahuannya dalam materi pelajaran yang telah dipelajarinya (Usman, 1993: 108). Pengayaan bukan merupakan kegiatan untuk memberikan konsep baru yang akan diberikan pada waktu mendatang. Kegiatan pengayaan yang dilakukan oleh guru tidak dibenarkan untuk memberikan kegiatan pengayaan dengan konsep yang baru. Tujuan program pengayaan selain untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap materi yang sedang dipelajarinya juga agar siswa dapat belajar secara optimal. Program pengayaan didasarkan pada hasil tes formatif. Bentuk pelaksanaannya dapat berupa pengayaan untuk membantu temantemannya yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dapat juga bentuk
pengayaan dengan menyelesaikan tugas, latihan mengerjakan soal-soal yang rumit.
b. Remedial atau perbaikan. Remedial dilihat dari arti katanya berarti menyembuhkan, membetulkan, ataupun membuat menjadi baik (Usman, 1993: 103), dengan demikian remedial atau perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau pengajaran yang membuat menjadi lebih baik. Suharsimi Arikunto dalam Djamarah (2006: 24) juga mengemukakan konsepnya dalam upaya pelaksanaan kegiatan perbaikan atau remedial. Keampuhan peranan metode diusulkan dalam hal ini. Menurutnya jika ditinjau dari jenis metode, banyaknya metode yang sudah dikenal dapat digunakan untuk mengajar. Sebagai program perbaikan, guru seyogyanya memilih metode mengajar yang paling sesuai dengan topik yang akan diajarkan. Menurut Mariana (2003: 23) ada beberapa prinsip dalam membantu siswa pada pembelajaran remedial yaitu: 1) Penyiapan pembelajaran merupakan proses identifikasi kebutuhan siswa dan menyiapkan rencana pembelajaran agar efektif. 2) Merancang berbagai kegiatan: mengelompokkan berbagai kegiatan belajar untuk siswa yang bervariasi dalam mencapai tujuan yang sama
3) Merancang belajar bermakna: merancang situasi yang bermakna, misalnya dalam bentuk permainan yang memberikan pengalaman belajar yang menarik minatnya dan timbul inisiatif belajar. 4) Pemilihan
pendekatan:
pendekatan
dalam
pembelajaran
yang
memungkinkan siswa belajar dari contoh yang konkret sebelum masuk ke konsep yang abstrak. 5) Memberikan arahan yang jelas: pembelajaran remedial hendaknya memberikan arahan yang jelas untuk menghindari kebingungan. 6) Rumusan gagasan utama: ajak siswa merumuskan gagasan utama pembelajaran tersebut sesuai dengan kesulitan yang dialaminya. 7) Meningkatkan keinginan belajar dan motivasi: karena terlalu sering mengalami kesulitan dalam belajar dapat menyebabkan frustasi pada siswa. 8) Mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam kelas. 9) Memfokuskan pada proses belajar. 10) Memperlihatkan kepedulian terhadap aktifitas siswa.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penguasaan Penuh a. Bakat untuk mempelajari sesuatu Bakat, misalnya intelegensi, mempengaruhi prestasi belajar. Korelasi antara bakat, misalnya untuk matematika dan prestasi bidang studi itu setinggi 70. Hasil itu akan tampak bila kepada murid dalam suatu kelas diberikan metode yang sama dan waktu belajar yang sama. Atas
kenyataan ini timbul kepercayaan pada guru bahwa matematika hanya dapat dikuasai oleh sebagian siswa saja yaitu yang mempunyai bakat khusus, sehingga timbul anggapan bahwa antara bakat dan prestasi terdapat hubungan kausalitas. Bakat tinggi menyebabkan prestasi tinggi dan prestasi yang rendah disebabkan karena bakat yang rendah. b. Mutu atau Kualitas Pengajaran. Menurut Carrol kualitas pengajaran ditentukan oleh kualitas penyajian penjelasan dan pengaturan unsur-unsur belajar. Yang perlu diperhatikan adalah mengembangkan metode-metode mengajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa secara individual sehingga dapat menghasilkan tingkat penguasaan bahan yang hampir sama pada semua siswa yang berbeda-beda bakatnya (Usman, 1993: 98). c. Kesanggupan untuk memahami pengajaran. Kemampuan siswa untuk menerima dan memahami pelajaran bertalian erat dengan kemampuan untuk mengerti bahasa lisan dan tulisan. Bahasa lisan bertalian dengan ucapan guru, guru yang tidak sanggup menyatakan buah pikirannya dengan jelas akan sukar dipahami oleh siswa, sehingga siswa tidak dapat mencapai penguasaan penuh atas bahan yang disampaikan. Bahasa tulisan (kemampuan membaca) banyak ditentukan oleh cara penyusunan buku teks. d. Ketekunan. Carrol mendefinisikan ketekunan sebagai jumlah waktu yang diinginkan oleh siswa. Untuk belajar mempelajari sesuatu memerlukan
jumlah waktu tertentu. Apabila siswa membutuhkan sejumlah waktu untuk mempelajari bahan pelajaran tetapi siswa hanya mendapat waktu kurang dari yang ia butuhkan, tingkat penguasaan bahan tidak akan mencapai harapan. Indikasi ketekunan belajar antara lain jumlah rata-rata dalam seminggu yang digunakan oleh siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru baik tugas disekolah maupun tugas dirumah. Ketekunan belajar berkaitan dengan sikap dan minat terhadap pelajaran. Apabila suatu pelajaran, karena suatu hal tidak menarik minatnya maka pelajaran tersebut akan dikesampingkan dan apabila pelajaran tersebut senantiasa menghasilkan angka buruk betapapun ia berusaha, sehingga ia merasa dirinya rendah, bodoh maka akhirnya timbul rasa benci dan sikap negatif terhadap mata pelajaran tersebut. e. Waktu yang tersedia untuk belajar Sistem pendidikan kita kurikulum dibagi dalam bahan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, misalnya untuk satu semester atau satu tahun. Guru dapat menguraikannya menjadi tugas bulanan dan mingguan, maksudnya ialah agar bahan yang sama dikuasai oleh semua siswa tetapi waktu yang sama tidak akan sesuai bagi semua siswa karena berhubungan dengan perbedaan individual. Pendirian para ahli yang menganut “Mastery learning” ialah faktor waktu yang essensial untuk menguasai bahan pelajaran tertentu sepenuhnya (Nasution, 2005: 48). Dengan waktu yang cukup setiap
siswa dapat menguasai bahan pelajaran. Jika waktunya sama bagi semua murid, maka tingkat penguasaan ditentukan oleh bakat anak. Anak yang berbakat akan lebih cepat menangkap isi pelajaran.
3. Kelebihan Mastery Learning a. Strategi Mastery Learning sejalan dengan pandangan psikologi belajar modern yang berpegang pada prinsip perbedaan individual siswa. b. Strategi ini memungkinkan siswa belajar aktif sebagaimana disarankan dalam konsep CBSA yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan diri sendiri, memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan bekerja sendiri. c. Guru dan siswa bekerja secara partisipatif dan persuasif, baik dalam proses belajar maupun dalam proses bimbingan terhadap siswa yang lainnya. d. Strategi ini berorientasi pada peningkatan produktifitas hasil belajar, yakni siswa yang menguasai bahan pelajaran secara tuntas, menyeluruh dan utuh. e. Strategi ini tidak mengenal siswa yang gagal belajar karena ternyata siswa yang mendapat hasil yang kurang memuaskan, terus menerus dibantu oleh teman dan guru. f. Strategi ini menyediakan waktu belajar yang cukup sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing individu siswa sehingga memungkinkan mereka belajar secara lebih leluasa.
5. Kelemahan Mastery Learning. a. Guru masih mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan belajar. b. Strategi ini sulit dalam pelaksanannya karena melibatkan berbagai kegiatan. c. Guru yang sudah terbiasa dengan cara lama akan mengalami hambatan untuk menyelenggarakan strategi ini yang relatif masih baru. d. Strategi ini membutuhkan waktu yang lama, sedangkan proses belajar mengajar waktunya singkat. e. Strategi ini menuntut guru untuk menguasai materi secara menyeluruh dan lebih.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Penelitian. 1. Subyek Penelitian a. Lokasi dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MI Al Ittihaad Desa Citrosono, Kecamatan. Grabag, Kabupaten, Magelang mulai tanggal 24 November 2009-01 Desember 2009. b. Mata Pelajaran. Mata Pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah Matematika, pada kompetensi dasar menentukan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga, dengan standar kompetensi menentukan keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. c. Karakteristik Siswa Jumlah siswa dalam kelas IV yang dijadikan subyek penelitian berjumlah 40 siswa terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Siswa ini secara detail dapat digambarkan sebagai berikut: 1) Usia rata-rata 10 dan 11 tahun. 2) Latar belakang orang tuanya, mayoritas berpendidikan SD dan sebagian kecil SMP.
3) Tingkat kemampuan siswa berdasarkan pengamatan selama observasi adalah 10 orang kemampuannya kurang, 26 siswa kemampuannya sedang dan 5 siswa kemampuannya baik. d. Daftar Siswa kelas IV Biodata siswa kelas IV MI Al Ittihaad Citrosono
No
Nama Siswa
P/L
Tempat Tanggal Lahir
1
Alafi makfiyati
P
Magelang, 21-52000
2
Atina hasanatain
P
Magelang, 12-22000
3
Asrofah
P
Magelang, 05-81999
4
Ahmad ainun
L
Najib 5
Adhi Prasetya
Magelang, 16-61999
L
Magelang, 27-12000
6
Aldila A
P
Magelang, 06-91999
7
Arif Maulana
L
Magelang, 11-11999
8
Aeni Muflikhah
P
Magelang, 3-101999
9
A Hanif Hudaya
L
Magelang, 23-71999
10
Abdillah Mas’ud
L
Magelang, 20-12000
11
Ahmad Sulistiyo
L
Magelang, 29-91999
12
Abdurrozaq
L
Magelang, 14-52000
13
Anwar
L
Magelang, 23-31999
14
Anis Widayanti
P
Magelang, 20-21997
15
Datul Rahmatika
P
Magelang, 01-51997
16
Dinda Dewi Nur
P
S 17
Dwi Riyanti
Magelang, 04-21999
P
Magelang, 21-52000
18
Edi S
L
Magelang, 6-92000
19
Endra P
L
Magelang, 22-71999
20
Erna D. R
P
Magelang, 1710-2000
21
Fatirisanti
P
Magelang, 23-52000
22
Faridatul
P
Khasanah 23
Farisi
Magelang, 301998
L
Magelang, 16-3-
2000 24
Hasan Idris
L
Magelang, 14-62000
25
Galih P
L
Magelang, 9-22000
26
Hilyatul Zulfa
P
Magelang, 04-21999
27
Halimah Sa’diah
P
Magelang, 01-71998
28
Laznatu M
L
Magelang, 20-72000
29
M. Rizal
L
Magelang, 29-61999
30
Misbakhul Munir
L
Magelang, 1412-1996
31
Putra W
L
Magelang, 0912-2000
32
Ratna Rahmatika
P
Magelang, 26-31999
33
Ramadhani arsita
P
P 34
Rina Nur Santi
Magelang, 0712-2000
P
Magelang, 11-21999
35
Risqon Nur A
L
Magelang,4-102000
36
Rizqi Rahayu N
L
Magelang, 18-61999
37
Titik Purwati
P
Magelang, 15-72000
38
Utami Ningsih
P
Magelang, 07-42000
39
Windasari
P
Magelang, 0212-1999
40
Yuli H
L
Magelang, 05-62000
2. Objek penelitian Objek tindakan pada penelitian ini adalah: a. Penguasaan Materi pelajaran setelah proses belajar mengajar Indikatornya adalah siswa mampu menjawab pertanyaan dengan benar dalam tes tertulis yang diberikan guru setelah pembelajaran dan kefahaman siswa terhadap materi. b. Tingkat prestasi belajar setelah Proses Pembelajaran. Adapun indikatornya adalah meningkatnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika dapat dibuktikan dengan nilai tes yang tinggi setelah diberi tindakan.
B. Pelaksanaan Penelitian. Dalam penelitian ini dilaksanakan 3 siklus penelitian, yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Gambaran ketiga siklus tersebut adalah: 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I.
Siklus pertama penelitian ini dilaksanakan pada selasa, 24 November 2009. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan adalah: a. Perencanaan. 1) Pembuatan RPP silkus I. RPP ini disusun dengan mempertimbangkan hasil pre test yang dilakukan sebelum tindakan dilakukan. RPP sesuai dengan pokok bahasan, sub pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan. 2) Penyiapan perangkat yang meliputi menyiapkan instrument yang akan digunakan untuk pengamatan dan alat tes. Alat tes berupa soal pre test dan soal post test. b. Pelaksanaan. 1) Melaksanakan pre test untuk pengetahuan siswa mengenai materi pelajaran Bangun datar. 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi yang ada pada RPP yang dimulai dengan perencanaan dan observasi. Pelaksanaan Pembelajaran. a) Pembukaan (5 menit) (1) Guru memulai pelajaran dengan salam. (2) Presensi siswa (3) Appersepsi Guru bertanya “siapa yang tahu bentuk bangun apa yang sisinya ada tiga?” b)
Menyiapkan Pembelajaran (45 menit).
(1) Membagikan soal pre test. (2) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan. (3) Guru memberi penjelasan materi bangun datar (keliling, luas jajaran genjang dan segitiga). (4) Siswa mendengarkan penjelasan guru. (5) Guru memberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya. (6) Siswa berlatih mengerjakan soal. (7) Guru mengevaluasi soal yang dikerjakan oleh siswa. c) Kegiatan akhir (20 menit) (1) Guru membagikan soal post test. (2) Melaksanakan post test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. Soal post test sama dengan pre test. (3) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk meningkatkan prestasi pembelajaran matematika, maka observasi difokuskan pada pemahaman dan penguasaan materi, dengan jalan mengamati jalannya proses pembelajaran. d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan situasi kelas atau pembelajaran, hasil perbandingan dan peningkatan post test dibandingkan dengan nilai pre test. Berdasarkan hasil pengamatan
terhadap situasi pembelajaran pada siklus I peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Siswa yang kemampuannya kurang cenderung pasif saat proses pembelajaran berlangsung. 2) Proses belajar mengajar membosankan sehingga ada siswa yang berbicara sendiri ketika guru menjelaskan materi pelajaran.
Meskipun demikian pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan: 1) Adanya keinginan siswa untuk berlatih mengerjakan latihan soal. 2) Adanya minat siswa terhadap pelajaran matematika. Selanjutnya perbandingan nilai hasil pre test terhadap post test menunjukkan adanya peningkatan walaupun hanya sedikit. Berdasarkan hal diatas maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus satu adalah: 1) Kegiatan pembelajaran selanjutnya guru tidak hanya menggunakan metode ceramah dan latihan saja tetapi perlu adanya variasi metode. 2) Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Penguasaan materi pelajaran
2. Deskripsi Pelaksanan Siklus II. a. Perencanaan. 1) Pembuatan
RPP
silkus
II.
RPP
ini
disusun
dengan
mempertimbangkan hasil post test yang dilakukan pada siklus I. RPP
sesuai dengan pokok bahasan, sub pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan. 2) Penyiapan perangkat yang meliputi menyiapkan instrument yang akan digunakan untuk pengamatan dan alat tes. b. Pelaksanaan. Pelaksanaan Pembelajaran 1) Kegiatan awal (5 menit) a) Guru memulai pelajaran dengan salam. b) Presensi siswa c) Appersepsi Guru bertanya “siapa yang tahu Rumus jajaran genjang dan luas segitiga?” 2) Menyiapkan Pembelajaran (50 menit). a) Menjelaskan tujuan pembelajaran. b) Guru memberi penjelasan materi bangun datar (keliling, luas jajaran genjang dan segitiga). c) Siswa mendengarkan penjelasan guru. d) Guru memberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya. e) Guru memberikan soal kepada siswa antara siswa yang pandai dengan yang tidak soalnya berbeda. f) Siswa berlatih mengerjakan soal. g) Guru menyuruh siswa yang pandai maju kedepan untuk mengerjakan soal yang agak sulit.
h) Guru mengevalusi terhadap hasil pekerjaan siswa. i) Guru menyuruh siswa yang agak terlambat menerima materi maju kedepan untuk menyelesaikaan soal yang mudah. j) Guru memberikan evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa. k)
Guru memberikan tugas/PR untuk dikerjakan dirumah tetapi soal untuk yang pandai diberi soal yang agak sulit.
3) Kegiatan akhir (15 menit) a) Guru membagikan soal post test atau tes formatif. b) Melaksanakan post test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. c) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk meningkatkan prestasi belajar pada matematika, maka observasi difokuskan pada penguasaan materi dan prestasi belajar siswa. d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan situasi kelas atau pembelajaran, hasil perbandingan dan peningkatan post test dibandingkan dengan nilai post test pada siklus I. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:
1) Siswa ada yang malas mengerjakan latihan/tugas yang diberikan guru. 2) Siswa yang tidak disuruh maju cenderung tidak memperhatikan. Meskipun demikian pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan: 1) Adanya keberanian untuk maju kedepan mengerjakan soal dipapan tulis 2) Kegiatan pembelajaran berlangsung cukup menyenangkan. Selanjutnya perbandingan nilai hasil post test siklus I terhadap post test siklus II menunjukkan adanya peningkatan walaupun hanya sedikit. Berdasarkan hal diatas maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus dua adalah: 1) Dalam pembelajaran selanjutnya guru menggunakan metode variasi metode yang lebih banyak. 2) Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. 3) Latihan mengerjakan soal. 4) Penguasaan materi keliling dan luas bangun jajargenjang dan segitiga.
2. Deskripsi Pelaksanan Siklus III a.
Perencanaan. 1) Pembuatan RPP silkus III. RPP ini disusun dengan mempertimbangkan hasil post test yang dilakukan pada siklus III. RPP sesuai dengan pokok bahasan, sub
pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan. 2) Penyiapan perangkat yang meliputi menyiapkan instrument yang akan digunakan untuk pengamatan dan alat tes. b.
Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran 1) Kegiatan awal (5 menit) a) Guru memulai pelajaran dengan salam. b) Presensi siswa c) Appersepsi Guru bertanya: 1. Jika kita mengitari sekolah ini dari kelas satu melewati kantor sampai kelas satu lagi dinamakan apa?” 2. Bentuk bangun apa yang sisinya ada tiga? 2) Menyiapkan Pembelajaran (50 menit). a) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan. b)
Siswa mengumpulkan PR.
c) Guru mengevalusi hasil pekerjaan siswa dan membahas soalsoal yang dianggap sulit. d) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa. e) Siswa menjawab pertanyaan guru. f) Siswa yang tidak paham untuk bertanya dan jika ada temannya yang tahu untuk memberi penjelasan.
g) Guru memperlihatkan gambar segitiga dan jajaran genjang dan menjelaskan mengenai keliling dan luas bangun tersebut. h) Guru meminta siswa untuk maju kedepan menjelaskan bangun jajargenjang dan segitiga. i) Siswa berlatih kembali mengerjakan latihan soal. j) Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyelesaikan soal didepan kelas. 3) Kegiatan akhir (15 menit) a) Guru membagikan soal tes. b) Melaksanakan test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. c) Guru menutup pelajaran dengan salam. c. Observasi. Sesuai dengan tujuan penelitian, untuk meningkatkan prestasi pembelajaran Matematika, maka observasi difokuskan pada pemahaman dan penguasaan materi, dengan jalan mengamati jalannya proses pembelajaran. d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti yaitu hasil pengamatan situasi kelas atau pembelajaran, hasil perbandingan dan peningkatan tes formatif siklus III dibandingkan dengan nilai tes pada siklus II ada peningkatan.
Peneliti berkolaborasi dengan guru dalam mengetahui kemampuan tiap siswa dalam pembelajaran melalui penerapan Mastery Learning dan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran dilakukan tes pada setiap akhir pembelajaran. Hal-hal yang diamati pada siklus III adalah penguasaan materi dan prestasi belajar siswa.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran I, soal pre test, soal post test, lembar observasi dan alat-alat pengajaran yang mendukung proses belajar mengajar. Pada Siklus I ini peran guru sangat dominan karena metode yang digunakan adalah ceramah tetapi siswa juga aktif mengerjakan latihan yang diberikan guru. b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada selasa, 24 November 2009 dikelas IV dengan jumlah siswa 40.. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan. Siklus I pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan difokuskan pada metode ceramah dan latihan sehingga diperoleh pemahaman materi keliling dan luas jajaran genjang dan segitiga. Kegiatan belajar mengajar diawali dengan diadakannya pre test untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan awal siswa terhadap materi. Adapun hasil pre test dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Hasil Pre Test Diagnosa Awal No
Nilai
Frekuensi
%
1
20
13
32,5%
2
30
-
-
3
40
16
40%
4
50
4
10%
5
60
6
15%
6
70
-
-
7
80
1
2,5%
Jumlah
40
100%
Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa hasil belajar 1siswa (2,5%) dari 40 siswa dapat menuntaskan kompetensi dasar yang akan diujikan dan sebagian besar 39 (97,5%) siswa belum tuntas.
Pada siklus I untuk memperoleh data, menggunakan lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru dan tes formatif. Dari instrument tes formatif dan lembar observasi kegiatan siswa diperoleh data tentang penguasaan dan prestasi belajar siswa setelah pembelajaran. Adapun lembar dan hasil observasi yang dilakukan adalah:
Tabel 4.2 Penguasaan Materi Siklus I Post test Siklus I No
Nama siswa
Kebenaran Partisipan jawaban
1
AM
√
2
AH
√
√
3
AS
√
√
4
AAN
√
√
5
AP
√
6
ADA
√
7
ARM
√
8
AMF
√
9
AHH
√
10
ABM
√
11
AHS
√
12
AR
√
13
ANW
√
14
AWD
√
15
DR
√
16
DDN
√
17
DRY
√
18
ES
√
19
EP
√
20
EDR
√
21
FTR
√
22
FK
√
23
FRI
√
24
HI
√
25
GP
√
26
HZ
√
27
HS
√
28
LM
√
29
MR
√
30
MM
√
31
PW
√
32
RR
√
33
RAP
√
34
RNS
√
35
RNA
√
36
RRN
√
37
TP
√
38
UN
√
39
WD
√
40
YH
√ Jumlah
40
3
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat hanya ada 3 siswa saja yang telah menguasai materi dan masih 37 siswa yang belum menyerap materi secara sempurna. Dalam pembelajaran Siklus I, guru tidak hanya memberikan penjelasan materi saja tetapi guru juga memberikan contoh soal yang kemudian dijelaskan bagaimana mengerjakannya. Setelah itu guru memberikan latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Guru pada akhir proses belajar mengajar memberikan tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun nilai post test siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Post Test Siklus I
No
Nama
Nilai
Keterangan
1
AM
40
BT
2
AH
80
T
3
AS
80
T
4
AAN
80
T
5
AP
60
BT
6
ADA
50
BT
7
ARM
40
BT
No
8
AMF
50
BT
9
AHH
60
BT
10
ABM
60
BT
11
AHS
50
BT
12
AR
50
BT
13
ANW
60
BT
14
AWD
60
BT
15
DR
40
BT
16
DDN
60
BT
17
DRY
70
BT
18
ES
40
BT
19
EP
40
BT
20
EDR
60
BT
21
FTR
40
BT
22
FK
60
BT
23
FRI
60
BT
24 Nama 25
HI
40
GP
70
BT Keterangan BT
26
HZ
50
BT
27
HS
60
BT
28
LM
60
BT
29
MR
40
BT
30
MM
60
BT
31
PW
40
BT
32
RR
60
BT
33
RAP
40
BT
34
RNS
60
BT
Nilai
35
RNA
50
BT
36
RRN
60
BT
37
TP
50
BT
38
UN
40
BT
39
WD
60
BT
40
YH
60
BT
Jumlah
2190
Rata-rata
54.75
Jumlah Tuntas
3
Jumlah Tidak
37
Tuntas Ketuntasan
7,5%
Keterangan: BT
= Belum Tuntas
T
= Tuntas
Dari tabel 4.3, apabila dibuat prosentase hasil post test pada siklus I dapat disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus I No
Nilai
Frekuensi
(%)
1
40
11
27,5
2
50
7
17,5
3
60
17
42,5
4
70
2
5
5
80
3
7,5
Jumlah
40
100
Pada pembelajaran siklus I perolehan nilai terendah 40 dan tertinggi 80.
Prosentase Ketuntasan Siklus I 7,5% Siswa Tuntas Siswa Belum Tuntas 92,5%
Grafik 4.1 Prosentase ketuntasan Siklus I
Berdasarkan data seperti pada grafik 4.1 dapat diketahui hasil belajar 3 siswa (7,5%) telah dapat menuntaskan kompetensi yang dipelajari dan 92,5% siswa belum tuntas dengan nilai rata-rata 54,75. Merunjuk pada kriteria keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan yaitu 75% atau minimal nilai 75, siswa telah mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari kriteria sebesar 75%, maka hasil belajar siswa pada siklus I belum memenuhi kriteria. c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1. Penjelasan guru terlalu cepat sehingga banyak siswa yang kurang memahami materi yang diberikan guru. 2. Siswa kesulitan mengerjakan latihan/tugas yang diberikan oleh guru terutama dalam mengerjakan latihan soal luas jajaran genjang dan segitiga. 3. Motivasi siswa dalam pelajaran kurang, sehingga banyak siswa yang ramai dan bermain sendiri. d. Revisi. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. 1. Guru perlu memberikan penjelasan materi secara perlahan-lahan terutama mengenai luas jajaran genjang dan Segitiga. 2. Guru lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran, sehingga dalam kegiatan belajar mengajar tidak bersifat monoton. 3. Guru memberikan arahan yang jelas terhadap tugas/latihan yang diberikan kepada siswa.
2. Siklus II a. Tahap Perencanaan.
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran II, soal tes formatif II, lembar observasi dan alat-alat pembelajaran lain yang mendukung. Dalam siklus II ini metode yang digunakan adalah ceramah, latihan-latihan, dan tugas.
b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 30 November 2009 dikelas IV dengan jumlah siswa 40. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kekurangan pada siklus I dapat diperbaiki pada siklus II. Pada Siklus II ini, pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan difokuskan pada metode ceramah, tugas, latihan dan bimbingan sehingga diperoleh pemahaman materi keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya proses belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberi tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian dan pengamatan siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.5 Penguasaan Materi siklus II
Post test siklus II No
Nama siswa
Kebenaran Partisipan jawaban
1
AM
√
2
AH
√
√
3
AS
√
√
4
AAN
√
√
5
AP
√
√
6
ADA
√
√
7
ARM
√
8
AMF
√
9
AHH
√
10
ABM
√
11
AHS
√
12
AR
√
13
ANW
√
√
14
AWD
√
√
√
√
15
DR
√
16
DDN
√
√
17
DRY
√
√
18
ES
√
19
EP
√
20
EDR
√
21
FTR
√
22
FK
√
√
23
FRI
√
√
24
HI
√
25
GP
√
√
26
HZ
√
√
27
HS
√
√
28
LM
√
29
MR
√
30
MM
√
31
PW
√
32
RR
√
33
RAP
√
34
RNS
√
√
35
RNA
√
√
36
RRN
√
√
37
TP
√
38
UN
√
39
WD
√
√
40
YH
√
√
Jumlah
15
25
√
√
√
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui siswa yang dapat menguasai materi pelajaran matematika mengalami peningkatan bila dibandingkan siklus I yaitu 25 siswa atau 62,5% telah menguasai materi. Pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberi tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun hasil tesnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Post Test Siklus II No
Nama
Nilai
Keterangan
1
AM
70
BT
2
AH
100
T
3
AS
100
T
4
AAN
100
T
5
AP
80
T
6
ADA
80
T
7
ARM
70
BT
8
AMF
80
T
9
AHH
70
BT
10
ABM
80
T
11
AHS
70
BT
12
AR
70
BT
13
ANW
80
T
14
AWD
80
T
15
DR
70
BT
16
DDN
80
T
17
DRY
80
T
18
ES
60
BT
19
EP
70
BT
20
EDR
90
T
21
FTR
60
BT
22
FK
90
T
23
FRI
90
T
24
HI
70
BT
25
GP
100
T
26
HZ
80
T
27
HS
100
T
28
LM
80
T
29
MR
70
BT
30
MM
90
T
31
PW
60
BT
32
RR
90
T
33
RAP
70
BT
34
RNS
80
T
35
RNA
80
T
36
RRN
80
T
37
TP
70
BT
38
UN
70
BT
39
WD
80
T
40
YH
80
T
Jumlah
3170
Rata-rata
79,25
Jumlah Tuntas
25
Jumlah Tidak Tuntas
15
Ketuntasan
62,5%
Keterangan: BT
= Belum tuntas
T
= Tuntas
Tabel 4.7 Prosentase Hasil Evaluasi Siklus II No
Nilai
Frekuensi
%
1
60
3
7,5
2
70
12
30
3
80
15
37,5
4
90
5
12,5
5
100
5
12,5
Jumlah
40
100
Pada pembelajaran siklus II ini perolehan nilai terendah 60 dan tertinggi 100.
Grafik 4.2 Prosentase Ketuntasan Siklus II
Berdasarkan data pada grafik 4.2 dapat diketahui hasil belajar 25 siswa (62,5%) telah dapat menuntaskan kompetensi yang dipelajari dan 37,5% saja siswa belum tuntas dengan rata-rata 79,25. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dibandingkan dengan siklus I. c. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1. Siswa
sudah
banyak
yang
mendengarkan
penjelasan
yang
disampaikan oleh guru. 2. Siswa terlihat aktif dalam mengikuti pelajaran. 3. Adanya keberanian siswa untuk maju kedepan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. 4. Siswa sudah mampu mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dengan baik. d. Revisi.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya diantaranya: 1. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa agar berani tampil didepan kelas. 2. Guru perlu membimbing siswa yang kesulitan mengerjakan latihan soal. 3. Guru harus sabar dalam membimbing siswa yang belum memahami materi yang diberikan guru. 4. Siswa yang pandai diberikan pengayaan dan membantu menjadi tutor bagi temannya yang belum bisa memahami materi.
3. Siklus III a. Tahap Perencanaan. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran III, soal tes formatif III, lembar observasi dan alat-alat pengajaran lain yang mendukung pembelajaran. b. Tahap kegiatan dan Pelaksanaan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada Selasa, 1 Desember 2009 dikelas IV dengan jumlah siswa 40. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada Rencana pembelajaran yang sudah dipersiapkan dengan memperhatikan revisi
pada siklus II, sehingga kekurangan pada siklus II dapat diperbaiki pada siklus III. Pada Siklus III ini, pelaksanaan pembelajaran yang direncanakan difokuskan pada metode demonstrasi, tanya jawab, dan latihan-latihan soal sehingga diperoleh pemahaman materi keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. Pada akhir proses belajar mengajar, siswa diberi test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi dan prestasi belajar. Adapun data hasil penelitian siklus III sebagai berikut:
Tabel 4.8 Tabel penguasaan Materi Siklus III Post test siklus I No
Nama siswa
Kebenaran Partisipan jawaban
1
AM
√
√
2
AH
√
√
3
AS
√
√
4
AAN
√
√
5
AP
√
√
6
ADA
√
√
7
ARM
√
√
8
AMF
√
√
9
AHH
√
√
10
ABM
√
√
11
AHS
√
12
AR
√
√
13
ANW
√
√
14
AWD
√
√
15
DR
√
√
16
DDN
√
√
17
DRY
√
√
18
ES
√
19
EP
√
√
20
EDR
√
√
21
FTR
√
22
FK
√
√
23
FRI
√
√
24
HI
√
√
25
GP
√
√
26
HZ
√
√
27
HS
√
√
28
LM
√
√
29
MR
√
30
MM
√
31
PW
√
32
RR
√
√
33
RAP
√
√
34
RNS
√
√
35
RNA
√
√
36
RRN
√
√
37
TP
√
√
√
38
UN
√
√
39
WD
√
√
40
YH
√
√
Jumlah
40
35
Berdasarkan tabel 4.8 telah ada 35 siswa yang telah menguasai materi dengan sempurna dan hanya 5 siswa saja yang belum. Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus III
No
Nama
Nilai
Keterangan
1
AM
80
T
2
AH
100
T
3
AS
100
T
4
AAN
100
T
5
AP
90
T
6
ADA
90
T
7
ARM
80
T
8
AMF
100
T
9
AHH
90
T
10
ABM
90
T
11
AHS
70
BT
12
AR
90
T
13
ANW
90
T
14
AWD
90
T
15
DR
90
T
16
DDN
100
T
17
DRY
90
T
18
ES
70
BT
19
EP
90
T
20
EDR
100
T
21
FTR
70
BT
22
FK
100
T
23
FRI
100
T
24
HI
80
T
25
GP
100
T
26
HZ
80
T
27
HS
100
T
28
LM
90
T
29
MR
70
BT
30
MM
100
T
31
PW
70
BT
32
RR
100
T
33
RAP
90
T
34
RNS
80
T
35
RNA
90
T
36
RRN
90
T
37
TP
80
T
38
UN
80
T
39
WD
80
T
40
YH
80
T
Jumlah
3530
Rata-rata
88,25
Jumlah Tuntas
35
Jumlah Tidak Tuntas
5
Ketuntasan
87,5%
Keterangan:
BT
= Belum Tuntas
T
= Tuntas
Tabel 4.9 apabila dibuat prosentase hasil post test pada siklus II dapat disajikan pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Prosentase Hasil Post Test Siklus III
No
Nilai
Frekuensi
%
1
70
5
12,5
2
80
9
22,5
3
90
14
35
4
100
12
30
Jumlah
40
100
Grafik 4.3 Prosentase Ketuntasan siklus III
Dilihat dari grafik 4.3 dapat diketahui bahwa 35 siswa dengan prosentase 80% siswa telah dapat tuntas dan hanya ada 5 siswa saja yang belum tuntas. Ketuntasan pada siklus III ini naik menjadi 87,5% dengan rata-rata 88,25, hal ini menunjukkan bahwa Mastery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Pembahasan. 1. Siklus I
Pada siklus I ini peran guru lebih dominan, karena guru menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi keliling, luas jajargenjang dan segitiga. Tetapi guru tidak hanya menjelaskan materi saja akan tetapi guru memberikan contoh soal dan penyelesaiaannya sehingga siswa lebih faham akan materi. Siswa juga diminta oleh guru untuk mengerjakan latihan soal yang sudah disiapkan. Latihan ini berguna untuk memudahkan siswa memahami materi keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. Setelah siswa selesai mengerjakan soal guru mengevaluasi soal bersama-sama dengan siswa. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pada siklus I ini terlihat bahwa dominasi guru lebih banyak sehingga siswa cenderung pasif, dan banyak siswa yang enggan mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru. Siswa yang malas ini malah asyik bermain dengan teman sebangkunya. Dalam siklus I ini penguasaan materi hanya ada 3 orang saja dan 7,5 % saja siswa yang telah tuntas dalam belajar, sedangkan 92,5 % siswa belum tuntas sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus selanjutnya. 2. Siklus II Hasil evaluasi siklus I menunjukkan siswa belum mencapai ketuntasan dalam belajar, yang disebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. Pada siklus II
ini juga siswa yang telah mencapai ketuntasan telah mencapai 62,5% dengan nilai rata-rata kelas 79,25 Pada siklus II ini guru lebih menekankan siswa untuk tampil didepan kelas dan meminta siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru agar diperoleh pemahaman materi. Siswa pada siklus II ini mulai banyak yang maju didepan kelas walaupun begitu ada siswa yang enggan maju kedepan karena takut salah. Keaktifan dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran merupakan faktor penting yang mendukung keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu guru harus mengupayakan agar siswa lebih aktif, dan guru harus selalu memotivasi siswa untuk tidak takut maju kedepan. Guru juga harus memberikan bimbingan kepada siswa yang belum memahami materi dengan baik. Berdasarkan hal itu perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran selanjutnya. Guru harus lebih banyak memotivasi siswa agar timbul kepercayaan diri untuk aktif dalam pembelajaran dan harus mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga guru dapat membantu siswa. Guru juga harus menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa agar siswa tidak bosan terlibat aktif dalam pembelajaran. 3. Siklus III. Perbaikan pembelajaran pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan baik peran guru, prosentase keberhasilan pembelajaran
maupun prosentase ketuntasan belajar. Akan tetapi hasil belajar belum maksimal. Selama proses pembelajaran hal yang utama diamati adalah penguasaan materi siswa yang berbeda-beda. Selanjutnya pada siklus III penelitian difokuskan pada perbaikan dan pengayaan yang diberikan guru dengan cara siswa yang kurang memahami materi diberi kesempatan untuk bertanya dan mengerjakan latihan soal yang mudah sedangkan siswa yang sudah memahami materi diberi soal yang agak rumit. Siswa yang tidak bisa mengerjakan soal diberi bimbingan oleh temannya yang sudah bisa. Pada siklus III ini juga siswa aktif mengikuti kegiatan dengan maju kedepan menunjukkan gambar segitiga dan jajaran genjang kemudian menjelaskan keliling dan luas kepada teman-temannya. Hasil pada siklus III ini telah menunjukkan ketuntasan belajar siswa yang mencapai 87,5% meskipun belum dapat mencapai 100% dan ratarata 88,25.
A. Penguasaan Materi Selama Penelitian Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan penguasaan materi dalam mata Pelajaran Matematika pada materi Keliling dan Luas Jajargenjang dan Segitiga. Apabila selama pembelajaran dibuat prosentase peningkatan penguasaan materi yang diukur dari kebenaran jawaban terhadap post test
dari siklus pertama sampai siklus III, hal ini dapat disajikan tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Penguasaan Materi Selama Penelitian No
Siklus I
Kemunculan Frekuensi
%
1
Siklus I
3
7,5%
2
Siklus II
25
62,5%
3
Sikus III
35
87,5%
Grafik 4.4 Prosentase Penguasaan Materi Selama Penelitian
Berdasarkan tabel 4.11 maka hipotesis yang diajukan yaitu melalui penerapan Mastery Learning dapat meningkatkan penguasaan materi siswa dapat diterima sebagai suatu kebenaran. Penguasaan materi dapat dikatakan meningkat karena dalam pembelajaran pertama sampai ketiga terjadi peningkatan dari siklus pertama hanya sebesar 7,5%, pada siklus kedua meningkat menjadi 62,5% dan pada sikus ketiga dapat meningkat walaupun belum 100% tetapi sudah
mencapai 87,5%. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menguasai materi diantaranya siswa yang tekun akan lebih cepat menyerap materi yang diberikan oleh guru dan yang kurang tekun akan lebih lama menyerap materi, karena siswa yang tekun akan memperhatikan dan mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh, begitu juga dengan ketersediaan waktu sangat mempengaruhi siswa dalam menguasai materi karena antara siswa yang satu dengan yang lain memerlukan waktu yang berbeda dalam mempelajari sebuah materi, hal ini dapat dilihat pada siklus I hanya ada 7,5% saja siswa yang dapat menyerap materi dengan sempurna. Setelah siswa diberikan tambahan dengan mengerjakan latihan-latihan dan bimbingan guru pada siklus II meningkat menjadi 62,% dan setelah pembelajaran kedua siswa diberikan tambahan tugas dirumah dan pada proses pembelajaran pada siklus ketiga siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, sehingga pada siklus III siswa yang mampu menguasai materi pembelajaran meningkat menjadi 87,5%. Hal itu tidak jauh dari pendapat Usman (1993: 98) yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi siswa menguasai materi antara lain bakat untuk mempelajari sesuatu, kualitas pengajaran, ketekunan siswa, kesanggupan memahami pelajaran dan waktu yang dibutuhkan siswa dalam belajar.
B. Mastery Learning dapat meningkatkan Prestasi belajar siswa Tujuan penelitian yang kedua adalah peningkatan prestasi belajar siswa. Tabel 4.12 Prestasi Belajar Siswa selama Penelitian
Nilai No Siklus
Terendah
Tertinggi
Jumlah
Rata-
tuntas
rata
1
Pre test
20
80
1
39
2
Siklus I
40
80
3
54,75
3
Siklus II
60
100
25
79,25
4
Siklus II
70
100
35
88,25
Grafik 4.5 Ketuntasan Belajar selama Penelitian
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat terjadi peningkatan dari Siklus I sampai siklus III, hal ini terlihat dari nilai siswa yang pada Siklus I mendapat nilai terendah 20 pada Siklus II sudah tidak ada, pada Siklus II nilai terendahnya 60 dan pada Siklus III nilai terendah 70 dan tertinggi 100. Sehingga dapat dikatakan hipotesis yang diajukan yaitu melalui penerapan Mastery Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dapat diterima sebagai suatu kebenaran. Tabel 4.12 menunjukkan nilai rata-rata meningkat dari siklus I 54,75 pada siklus II meningkat menjadi 79,25 dan pada siklus III menjadi 88,25. Jumlah siswa yang tuntas belajar juga terjadi peningkatan dari siklus I hanya ada 3 siswa pada siklus II sudah ada 25 siswa dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 35 siswa walaupun belum semua siswa tuntas belajar hal ini dapat dilihat grafik 4.5. Guru menggunakan metode yang berbeda-beda disetiap pembelajaran. Pada Siklus I metode yang digunakan adalah ceramah dan latihan sedangkan pada Siklus II guru menggunakan metode ceramah, tanya jawab, latihan dan tugas dan pada Siklus III metode yang digunakan adalah ceramah, latihan, dan demonstrasi. Dalam pembelajaran juga guru memberikan bimbingan kepada siswa yang terlambat menyerap materi. Menurut Rusyan (1989: 81) prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang merupakan hasil antara berbagai faktor yang mempengaruhi,
baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Adapun yang tergolong faktor internal adalah: a. Faktor Jasmaniah (fisiologis), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. b. Faktor Psikologis, terdiri atas: 1) Faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial (kecerdasan dan bakat), faktor kecakapan nyata (prestasi yang dimiliki). 2) Faktor non intelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu seperti kebiasaan, sikap, minat, kebutuhan, motivasi, dan emosi. 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis. Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah: a. Faktor sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan kelompok. b.
Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi dan kesenian.
c. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. Berdasarkan hasil yang didapat dari setiap siklus menujukkan proses pembelajaran yang optimal, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya penguasaan materi dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan penerapan Mastery Learning sangat sesuai dengan mata pelajaran Matematika, maka Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini bisa dikatakan berhasil karena hasil peningkatan proses pembelajarannya tinggi.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV untuk Mata Pelajaran dengan materi Keliling dan Luas Jajaran genjang dan Segitiga dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan Mastery Learning dapat meningkatkan Penguasaan materi siswa Kelas IV MI Al Ittihaad Desa Citrosono Kec. Grabag, Kab Magelang. Penguasaan materi dapat dikatakan meningkat karena dalam pembelajaran pertama sampai ketiga terjadi peningkatan dari siklus pertama hanya ada 3 siswa (7,5%) yang mampu menguasai materi dengan
sempurna dan masih ada 92,5% siswa yang belum menguasai materi dengan baik dan pada siklus kedua meningkat menjadi 25 siswa atau sebesar (62,5%) yang telah menguasai materi dengan sempurna dan pada sikus ketiga dapat meningkat lagi menjadi 35 siswa (87,5%) yang telah menguasai materi dengan baik dan hanya ada 5 siswa (12,5%) saja siswa yang belum menguasai materi, walaupun penguasaan materi belum 100% tetapi sudah ada peningkatan dari siklus I sampai siklus III. 2. Pembelajaran
dengan
menggunakan
Mastery
Learning
mampu
meningkatkan prestasi siswa Kelas IV MI Al Ittihaad desa Citrosono, Kec. Grabag, Kab Magelang. Terutama dalam materi Keliling dan Luas Jajargenjang dan Segitiga ditandai dengan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus yaitu siklus I ada 3 siswa (7,5%) yang telah tuntas dan 37 siswa yang belum tuntas dengan rata-rata 54,75, kemudian pada siklus II telah ada peningkatan siwa yang tuntas ada 25 siswa atau sebesar 62,5% siswa telah tuntas dan hanya 37,5% saja siswa belum tuntas dengan rata-rata 79,25 dan pada siklus III ada peningkatan siswa yang telah tuntas sebanyak 35 siswa (87,5%) dan hanya ada 5 siswa (12,5%) saja siswa yang belum tuntas dengan rata-rata 88,25.
B. SARAN
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar matematika. Pada penerapan pembelajaran keliling, luas Jajaran genjang dan Segitiga penulis memberikan masukan: 1. Bagi Guru a. Mencoba menerapkan berbagai strategi dan metode yang sesuai dengan materi yang disajikan. b. Mengevaluasi strategi dan metode yang sudah diterapkan sudah tepat atau belum. c. Lebih kreatif dan inovatif dalam setiap pembelajaran terutama pada mata pelajaran Matematika. 2. Bagi sekolah a. Hendaknya memberikan fasilitas pada guru dalam pengembangan atau penerapan strategi atau metode. b. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya. 3. Bagi siswa a. Berlatih untuk kreatif berfikir dalam menerima pembelajaran keliling, luas jajaran genjang dan segitiga. b. Termotivasi untuk memanfatkan fasilitas yang telah disediakan oleh sekolah. c. Lebih aktif dalam proses belajar mengajar. d. Termotivasi untuk lebih menyukai pelajaran matematika.
e. Dapat memotivasi siswa untuk giat belajar dan berprestasi dalam pelajaran Matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Hasan, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Arifin, Zainal, 2001. Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik dan Prosedur, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto Suharsimi, 1982. Metodologi Reseach, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Ditjen Binbaga Islam Depag, 2001. Matematika I, Jakarta: Direktotat Jendral pembinaan Agama Islam.
Djamarah Syaiful bahri dan Aswan Zain, 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik Oemar, 1995. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara,
______, 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito.
______, 1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Bandung: Sinar Baru.
Http://Id.Wikimedia.Org/Wiki/halaman_utama.tanggal 30 Oktobr 2009 .
Kurniawan Dwi, Andi, 2001. Kamus Praktis bahasa Indonesia. Surabaya: Fajar Mulya.
Mariana, Made Alit, 2003. Pembelajaran Remedial, Jakarta: Dept Pendidikan Nasional Jend Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat tenaga Kependidikan, Nasution, Andi Hakim, 1982, Landasan Matematika, Bogor: Bhatara
Nasution S, 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara
Purwanto Ngalim, 1988. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rusefendi, 1988. Pengantar kepada Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA, Bandung: Tarsito.
Rustini, 2009. Contoh proposal Penelitian Tindakan Kelas, Jurnal PTK,I (I). Rusyan Tabrani, Atang Kusdinar, Zainal Arifin, 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar mengajar, Bandung: Rineka cipta.
Simanjutak Lisnawaty, dkk, 1993. Metode Mengajar Matematika I, Jakarta Rineka Cipta.
Slameto, 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Soetomo, 1993. Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional.
Sudjana Nana, 1989. Dasar-dasar Proses belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru.
________, 1995. Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Suhardjono, 2008.Penelitian Tindakan Kelas sebagai kegiatan pengembangan profesi Guru, dalam Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Saodih, 2004. Landasan Psikologi Proses pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Syarifah Ety, Mukh Doyin, 2008. Teknik Penyususnan Proposal dan Laporan Penelitian Kelas, Bandungan: Bandungan Institute.
Usman, Moh Uzer dan Lilies Setiawati,1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.
W.J.S. Poerwadarminta, 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI SIKLUS I
Mata Pelajaran
: Matematika
Fokus observasi
: Keliling dan Luas Jajargenjang dan Segitiga
Kemunculan NO Aspek yang diobservasi
B
1
Apersepsi
√
2
Menyampaikan
tujuan
C
Keterangan K
√
Pembelajaran 3
Penyampaian materi
4
Memberikan
√
Semangat √
mengerjakan tugas 5
Memotivasi siswa
6
Membimbing siswa
7
Evaluasi
√ √ √
8
√
Menutup Pelajaran
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Mata pelajaran : Matematika Kelas/semester : IV/I Waktu
: 2 x 35 menit
Hari,tanggal
: Selasa, 24 November 2009
A. STANDAR KOMPETENSI. Menggunakan konsep keliling dan Luas bangun datar sederhana dalam memecahkan masalah. B. KOMPETENSI DASAR Menentukan keliling dan Luas Jajargenjang dan Segitiga. C. INDIKATOR. 1. Mengenal dan menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 2. Melakukan pengukuran keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 3. Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga pada soal cerita. D. TUJUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1. Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur jajargenjang dan segitiga. 2. Siswa dapat menentukan rumus keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 3. Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 4. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. E. MATERI PEMBELAJARAN Keliling dan Luas Jajargenjang dan segitiga. F. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Drill/latihan G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN A. Kegiatan awal a. Guru memulai pelajaran dengan salam.
b. Presensi siswa c. Appersepsi Guru bertanya “siapa yang tahu bentuk bangun apa yang sisinya ada tiga B. Kegiatan Inti (1) Membagikan soal pre tes. (2) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan. (3) Guru memberi penjelasan materi bangun datar (keeiling dan luas jajargenjang dan segitiga). (4) Siswa mendengarkan penjelasan guru. (5) Guru memberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya. (6) Siswa berlatih mengerjakan soal. 3. Kegiatan akhir (4) Guru membagikan soal post test. (5) Melaksanakan post test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. Dalam post test soal sama dengan pre test. (6) Guru menutup pelajaran. H. SUMBER DAN BAHAN. Buku matematika kelas IV Burhan Mustaqim Jakarta: Pusat perbukuan Departeman pendidikan nasional, 2008, hlm 114-133 LKS Cemara hlm 39-45 I. EVALUASI 1. Prosedur Tes awal
: Apersepsi
Tes dalam proses
: pengamatan
Tes Akhir
: tes formatif
2. Jenis Tes Tes lisan Tertulis Tes perbuatan 3. Bentuk tes
: Uraian
4. Kriteria penilaian
: Jumlah benar x 20 5 x 20 = 100
Soal Pre Test dan Tes Formatif siklus I Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat! 1. Sebutkan unsur-unsur segitiga? 2. Tentukan Rumus untuk mencari keliling bangun disamping! C
B
A 3. Hitunglah Luas Bangun jajargenjang dbawah ini! D 12 cm
C 4 cm
A
B 4. Hitung Keliling jajarangenjang dibawah ini! N
M
10 cm
K
16 cm
L
5. Sebuah taman taman dipinggir jalan berbentuk segitiga dengan ukuran sisinya 8 m, 7 m dan 11 m. Hitunglah berapa luasnya? C 7m
11 m 8m
8 A
B
Kunci jawaban pre test dan Post Test Siklus I 1.
Unsur-unsur Segitiga a. 3 buah sudut b. 3 buah sisi
2. Rumus keliling Segitiga AB + BC+ CA 3.
Luas jajarangenjang L=aXt L = 12 cm x 4 cm L = 48 cm2
4. Keliling jajarangenjang K = 2 x (a + b) K = 2 x (16 cm + 10 cm) K = 2 x 26 cm K = 52 cm
5. Luas Segitiga adalah: L = 1 x alas x tinggi 2
L = 1 x AB x CA 2 L= 1x8mx7m 2 L = 28 m2
Grabag, 24 November 2009
Guru Mapel
Peneliti
Ana Latifah, A.Ma Umi Asyarotun, S.Pd.
Nim 125 07 003
Mengetahui Kepala Sekolah
Mahmudi, A.Ma NIP: 150 139 747
Lampiran 5 Tabel Hasil Pre Test
No
Nama
Nilai
1
Alafi makfiyati
20
2
Atina hasanatain
60
3
Asrofah
80
4
Ahmad ainun Najib
60
5
Adhi Prasetya
40
6
Aldila
20
7
Arif
20
8
Aeni Muflikhah
40
9
Ahmad Hanif Hudaya
60
10
Abdillah Mas’ud
50
11
Ahmad Sulistiyo
20
12
Abdurrozaq
20
13
Anwar
40
14
Anis Widayanti
40
15
Datul Rahmatika
20
16
Dinda Dewi Nur S
60
17
Dwi Riyanti
50
18
Edi S
20
19
Endra
20
20
Erna D. R
40
21
Fatirisanti
40
22
Faridatul Khasanah
40
23
Faris
50
24
Hasan
20
25
Galih
40
26
Hilyatul Zulfa
20
27
Halimah Sa’diah
40
28
Laznatu masfiaturohim
60
29
M. Rizal
40
30
Misbakhul Munir
40
31
Putra
40
32
Ratna Rahmatika
40
33
Ramadhani arsita P
40
34
Rina Nur Santi
40
35
Risqon
30
36
Rizqi Rahayu Ningtyas
40
37
Titik Purwati
30
38
Utami Ningsih
40
39
Windasari
60
40
Yuli H
30
Lampiran 6 LEMBAR OBSERVASI SIKLUS II
Mata Pelajaran
: Matematika
Fokus observasi
: Keliling dan Luas Jajargenjang dan Segitiga
Kemunculan NO Aspek yang diobservasi
B
1
Apersepsi
√
2
Menyampaikan
C
√
tujuan
pembelajaran 3
Penyampaian materi
4
Memberikan
√
Semangat √
mengerjakan tugas √
5
Memotivasi siswa
6
Membimbing siswa
√
7
Evaluasi
√
8
Menutup Pelajaran
√
Keterangan K
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Mata pelajaran
: Matematika
Kelas/semester : IV/I Waktu
: 2 x 35 menit
Hari,tanggal
: Senin, 30 November 2009
A. STANDAR KOMPETENSI. Menggunakan konsep keliling dan Luas bangun datar sederhana dalam memecahkan masalah. B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan keliling dan Luas Jajargenjang dan Segitiga. C. INDIKATOR. 1. Mengenal dan menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 2. Melakukan pengukuran keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 3. Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga pada soal cerita. D. TUJUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. 1. Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur jajargenjang dan segitiga. 2. Siswa dapat menentukan rumus keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 3. Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 4. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. E. MATERI PEMBELAJARAN Keliling dan Luas Jajargenjang dan segitiga. F. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Drill/latihan 3. Tugas G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN 1. Kegiatan awal a. Guru memulai pelajaran dengan salam. b. Presensi siswa c. Appersepsi Guru bertanya “siapa yang tahu Rumus jajaran genjang dan luas segitiga?” 2.
Kegitan inti l) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan.
m) Guru memberi penjelasan materi bangun datar (keliling dan luas jajargenjang dan segitiga). n) Siswa mendengarkan penjelasan guru.Guru memberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya. o) Guru memberikan soal kepada siswa,antara siswa yang pandai dengan yang tidak soalnya berbeda. p) Siswa berlatih mengerjakan soal. q) Guru menyuruh siswa yang pandai maju kedepan untuk mengerjakan soal yang agak sulit. r) Guru mengevalusi terhadap hasil pekerjaan siswa. s) Guru menyuruh siswa yang agak terlambat menerima materi maju kedepan menerima materi untuk menyelesaikaan soal yang mudah. t) Guru memberikan evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa. u) Guru memberikan tugas/PR untuk dikerjakan dirumah tetapi soal untuk yang pandai diberi soal yang agak sulit. 3. Kegiatan akhir a. Guru membagikan soal post tes. b. Melaksanakan post test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. c. Guru menutup pelajaran dengan salam. H. SUMBER DAN BAHAN. Buku matematika kelas IV Burhan Mustaqim Jakarta: Pusat perbukuan Departeman pendidikan nasional, 2008, hlm 114-133 LKS Cemara hlm.39-45 I. EVALUASI
1. Prosedur Tes awal
: Apersepsi
Tes dalam proses
: Pengamatan
Tes Akhir
: Tes formatif
2. Bentuk tes
: Uraian
3. Kriteria penilaian
: Jumlah Benar x 20 B x 20 = 10
Soal Post Test Siklus II Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat! 1. Sebutkan unsur-unsur jajargenjang? 2. Tentukan Rumus untuk mencari Luas bangun disamping!
t h
a
3. Hitunglah Keliling Bangun segitiga dibawah ini! C 10 cm 6 cm
A
8 cm
B
4. Pak Anton mempunyai papan berbentuk segitiga siku-siku dengan ukuran sisinya 12 m, 13 m dan. Hitunglah berapa luasnya? 5. Andi mempunyai sawah yang berbentuk jajargenjang seperti gambar dibawah ini. Berapa keliling sawah andi tersebut? N
M
12 m
K
32 m
L
Kunci jawaban test formatif II
1. Unsur-unsur jajargenjang
a. Bangun datar segi empat b. 2 pasang sisi sejajar 2. Rumus Luas jajar genjang L = Alas x tinggi L=axt 3. Keliling segitiga K = AB + BC + CA K = 8 cm + 10 cm + 6 cm K = 24 cm 4. Luas Papan kayu pak agus adalah L = ½ alas x tinggi L = ½ 12 cm x 13 cm L = 78 cm2 5.
Keliling sawah andi adalah: K = jumlah sisi K = 2 x (KL + MN) K = 2 x ( 32 m + 12 m) K = 2 x 42m. K = 88 m
Grabag, 30 November 2009
Guru Mapel
Peneliti
Ana Latifah, A.Ma Umi Asyarotun, S.Pd.
Mengetahui Kepala Sekolah
Mahmudi, A.Ma
NIM 125 07 003
NIP: 150 139 747
Lampiran 8 LEMBAR OBSERVASI SIKLUS III
Mata Pelajaran
: Matematika
Fokus observasi
: Keliling dan Luas jajargenjang dan segitiga
Kemunculan NO Aspek yang diobservasi
B
1
Apersepsi
√
2
Menyampaikan
C
tujuan √
pembelajaran 3
Penyampaian materi
4
Memberikan
√
Semangat √
mengerjakan tugas √
5
Memotivasi siswa
6
Membimbing siswa
7
Evaluasi
√
8
Menutup Pelajaran
√
√
Keterangan K
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
Mata pelajaran
: Matematika
Kelas/semester : IV/I Waktu
: 2 x 35 menit
Hari,tanggal
: Selasa, 1 Desember 2009
A. STANDAR KOMPETENSI. Menggunakan konsep keliling dan Luas bangun datar sederhana dalam memecahkan masalah. B. KOMPETENSI DASAR Menentukan keliling dan Luas Jajargenjang dan Segitiga. C. INDIKATOR. 1. Mengenal dan menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 2. Melakukan pengukuran keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 3. Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga pada soal cerita. D. TUJUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN.
1. Siswa dapat menjelaskan unsur-unsur jajargenjang dan segitiga. 2. Siswa dapat menentukan rumus keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 3. Siswa dapat menghitung keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. 4. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga. E. MATERI PEMBELAJARAN Keliling dan Luas Jajargenjang dan segitiga. F. METODE PEMBELAJARAN 1. Ceramah 2. Drill/latihan 3. Demonstrasi 4. Eksperimen G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN 1. Kegiatan awal (5 menit) a. Guru memulai pelajaran dengan salam. b. Presensi siswa c. Appersepsi Guru bertanya: d. Jika kita mengitari sekolah ini dari kelas satu melewati kantor sampai kelas satu lagi dinamakan apa?” e. Bentuk bangun apa yang mempunyai 2 sisi yang sejajar? 2. Kegiatan inti (50 menit). k) Menjelaskan tujuan pembelajaran dan kegiatan. . l)
Guru mengevalusi hasil pekerjaan siswa dan membahas soal-soal yang dianggap sulit.
m) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa. n) Siswa menjawab pertanyaan guru. o) Siswa yang tidak paham untuk bertanya dan jika ada temannya yang tahu untuk memberi penjelasan. p) Guru memperlihatkan gambar segitiga dan jajargenjang dan
menjelaskan
mengenai keliling dan luas bangun tersebut. q) Guru meminta siswa untuk maju kedepan menjelaskan bangun jajargenjang dan segitiga. r) Siswa berlatih kembali mengerjakan latihan soal. s) Guru memberikan kesempatan siswa untuk menyelesaikan soal didepan kelas. 3. Kegiatan akhir (15 menit) d)
Guru membagikan soal tes formatif III
e) Melaksanakan test untuk mengetahui kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang telah diberikan guru. f) Guru memberikan kesimpulan materi. g)
Guru menutup pelajaran dengan salam.
H. SUMBER DAN BAHAN. Buku matematika kelas IV Burhan Mustaqim Jakarta: Pusat perbukuan Departeman pendidikan nasional, 2008, hlm 114-133 LKS Cemara Gambar segitiga dan jajargenjang I. EVALUASI 1. Prosedur Tes awal
: Apersepsi
Tes dalam proses
: Pengamatan
Tes Akhir
: Tes formatif
2. Bentuk tes
: Uraian
3. Kriteria penilaian : Jumlah benar x 20 B x 20 = 100 Soal Tes Formatif siklus III Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat! 1. Sebutkan jenis-jenis segitiga? 2. Hitunglah Luas bangun dibawah ini?
8m H
14 m 3. Hitunglah luas Bangun segitiga dibawah ini! C
10 cm
A
12 cm
B
4. Rita mempunyai bendera yang berbentuk segitiga siku-siku. Seperti pada gambar
22 cm
24 cm
ii. m Dia ingin member pita pada bendera tersebut. Berapakah panjang pita yang diperlukan rita?
5. Aji mempunyai kebun jeruk yang berbentuk jajargenjang dengan panjang 40 m dan lebar 25 m. Berapa keliling kebun jeruk aji tersebut?
Kunci Jawaban 1. Jenis jenis segitiga a. Segitiga sama kaki b. Segitiga sama sisi c. Segitiga siku-siku d. Segitiga sembarang.
2. Luas Jajargenjang L = alas x tinggi L = 14 m x 8 m L = 112 m2
3. Luas segitiga L = ½ Alas x tinggi L = ½ 12 cm x 10 cm L = 60 cm2
4. Panjang pita yang rita perlukan adalah K= sisi + sisi +sisi K = 24 cm + 20 cm + 22 cm K = 66 cm Jadi panjang pita yang diperlukan adalah 66 cm.
5. Keliling kebun jeruk adalah: K = 2 x (a + b) K = 2 x (40 m + 25 m) K = 2 x 65 m K = 135 m Grabag, 01 Desember 2009
Guru Mapel
Peneliti
Ana Latifah, A.Ma Umi Asyarotun, S.Pd.
Nim 125 07 003
Mengetahui Kepala Sekolah
Mahmudi A.Ma NIP: 150 139 747
Lampiran 10 Tabel Penguasaan materi Siklus I
No
Nama
Jumlah Jawaban
Nilai
Prosentase
benar
1
Alafi makfiyati
2
40
40%
2
Atina hasanatain
4
80
80%
3
Asrofah
4
80
80%
4
Ahmad ainun Najib
4
80
80%
5
Adhi Prasetya
3
60
60%
6
Aldila
2.5
50
50%
7
Arif
2
40
40%
8
Aeni Muflikhah
2.5
50
50%
9
Ahmad Hanif Hudaya
3
60
60%
10
Abdillah Mas’ud
3
60
60%
11
Ahmad Sulistiyo
2.5
50
50%
12
Abdurrozaq
2.5
50
50%
13
Anwar
3
60
60%
14
Anis Widayanti
3
60
60%
15
Datul Rahmatika
2
40
40%
16
Dinda Dewi Nur S
3
60
60%
17
Dwi Riyanti
3.5
70
70%
18
Edi S
2
40
40%
19
Endra
2
40
40%
20
Erna D. R
3
60
60%
21
Fatirisanti
2
40
40%
22
Faridatul Khasanah
3
60
60%
23
Faris
3
60
60%
24
Hasan
2
40
40%
25
Galih
3.5
70
70%
26
Hilyatul Zulfa
2.5
50
50%
27
Halimah Sa’diah
3
60
60%
28
Laznatu masfiaturohim
3
60
60%
29
M. Rizal
2
40
40%
30
Misbakhul Munir
3
60
60%
31
Putra
2
40
40%
32
Ratna Rahmatika
3
60
60%
33
Ramadhani arsita P
2
40
40%
34
Rina Nur Santi
3
60
60%
35
Risqon
2.5
50
50%
36
Rizqi Rahayu Ningtyas
3
60
60%
37
Titik Purwati
2.5
50
50%
38
Utami Ningsih
2
40
40%
39
Windasari
3
60
60%
40
Yuli H
3
60
60%
Lampiran 11 Tabel Prosentase Penguasaan Materi Siklus II
No
Nama
Jumlah Jawaban
Nilai
Prosentase
Benar
1
Alafi makfiyati
3.5
70
70%
2
Atina hasanatain
5
100
100%
3
Asrofah
5
100
100%
4
Ahmad ainun Najib
5
100
100%
5
Adhi Prasetya
4
80
80%
6
Aldila
4
80
80%
7
Arif
3.5
70
70%
8
Aeni Muflikhah
4
80
80%
9
Ahmad Hanif Hudaya
3.5
70
70%
10
Abdillah Mas’ud
4
80
80%
11
Ahmad Sulistiyo
3.5
70
70%
12
Abdurrozaq
3.5
70
70%
13
Anwar
4
80
80%
14
Anis Widayanti
4
80
80%
15
Datul Rahmatika
3.5
70
70%
16
Dinda Dewi Nur S
4
80
80%
17
Dwi Riyanti
4
80
80%
18
Edi S
3
60
60%
19
Endra
3.5
70
70%
20
Erna D. R
4.5
90
90%
21
Fatirisanti
3
60
60%
22
Faridatul Khasanah
4.5
90
90%
23
Faris
4.5
90
90%
24
Hasan
3.5
70
70%
25
Galih
5
100
100%
26
Hilyatul Zulfa
4
80
80%
27
Halimah Sa’diah
5
100
100%
28
Laznatu M
4
80
80%
29
M. Rizal
3.5
70
70%
30
Misbakhul Munir
4.5
90
90%
31
Putra
3
60
60%
32
Ratna Rahmatika
4.5
90
90%
33
Ramadhani arsita P
3.5
70
70%
34
Rina Nur Santi
4
80
80%
35
Risqon
4
80
80%
36
Rizqi Rahayu Ningtyas
4
80
80%
37
Titik Purwati
3.5
70
70%
38
Utami Ningsih
3.5
70
70%
39
Windasari
4
80
80%
40
Yuli H
4
80
80%
Lampiran 12 Tabel Prosentase Penguasaan Materi Siklus III
No
Nama
Jumlah
Nilai
Prosentase
Jawaban Benar
1
Alafi makfiyati
4
80
80%
2
Atina hasanatain
5
100
100%
3
Asrofah
5
100
100%
4
Ahmad ainun Najib
5
100
100%
5
Adhi Prasetya
4.5
90
90%
6
Aldila
4.5
90
90%
7
Arif
4
80
80%
8
Aeni Muflikhah
5
100
100%
9
Ahmad Hanif Hudaya
4.5
90
90%
10
Abdillah Mas’ud
4.5
90
90%
11
Ahmad Sulistiyo
3.5
70
70%
12
Abdurrozaq
4.5
90
90%
13
Anwar
4.5
90
90%
14
Anis Widayanti
4.5
90
90%
15
Datul Rahmatika
4.5
90
90%
16
Dinda Dewi Nur S
5
100
100%
17
Dwi Riyanti
4.5
90
90%
18
Edi S
3.5
70
70%
19
Endra
4.5
90
90%
20
Erna D. R
5
100
100%
21
Fatirisanti
3.5
70
70%
22
Faridatul Khasanah
5
100
100%
23
Faris
5
100
100%
24
Hasan
4
80
80%
25
Galih
5
100
100%
26
Hilyatul Zulfa
4
80
80%
27
Halimah Sa’diah
5
100
100%
28
Laznatu masfiaturohim
4.5
90
90%
29
M. Rizal
3.5
70
70%
30
Misbakhul Munir
5
100
100%
31
Putra
3.5
70
70%
32
Ratna Rahmatika
5
100
100%
33
Ramadhani arsita P
4.5
90
90%
34
Rina Nur Santi
4
80
80%
35
Risqon
4.5
90
90%
36
Rizqi Rahayu Ningtyas
4.5
90
90%
37
Titik Purwati
4
80
80%
38
Utami Ningsih
4
80
80%
39
Windasari
4
80
80%
40
Yuli H
4
80
80%
3530
3530.00%
Jumlah
Kriteria Penguasaan Materi
Jumlah jawaban benar X 100% Jumlah Soal
Jumlah soal dalam tiap siklus ada 5
Lampiran 13 Daftar Guru MI Al Ittiahaad Citrosono Grabag Magelang No
Nama
Jabatan
1
Mahmudi A. Ma
Kepala Sekolah
2
Soim A.Ma
Guru Kelas IV/ Sekretaris
3
Marsudi
Humas
4
Hamim Asy’ari A. Ma
Guru Kelas III
5
Jarkoni A. Ma
Guru Kelas V
6
Tri Wahyudi Ma’ani SE
Bendahara
7
Sarifah Mahsun S. PdI
Guru Kelas II
8
Umi Asysrotun S. Pd
Guru Kelas VI
9
Umi Farida S. Pd
Guru Kelasa I
`10
Titin farida SE
Guru Bidang Studi
11
Ani Supadmi SE
Guru Bidang Studi
12
Samrotun Hasani
Guru Bidang Studi
Lampiran 14 JADWAL PELAJARAN KELAS IV
No Waktu
Senin
1
Upacara
Selasa
Kamis
Jum’at
B ARAB
B IND
PENJAS MTK
Rabu
Sabtu
Sholat 07.15 - 07.50
Dhuha 2
07.50 - 08.25
MTK
MTK
B ARAB
B IND
PENJAS MTK
3
08.25 - 09.00
MTK
MTK
B ING
B IND
IPA
4
09.00 - 09.15
ISTIRAHAT
5
09.15 - 09.50
PKN
B IND
B ING
QUR’AN IPA
B IND
6
09.50 - 10.25
PKN
B IND
B JAWA
IPS
SBK
B IND
7
10.25 - 11.00
AA
B IND
B JAWA
IPS
MTK
B IND
8
11.00 - 11.15
ISTIRAHAT
9
11.15 - 11.50
IPS
FIQH
SKI
IPA
10
11.50 - 12.25
IPS
FIQH
SKI
IPA
MTK
Lampiran 15 Tabel Hasil Mid Semester Tahun 2009 No
Nama
Nilai
1
Alafi makfiyati
55
2
Atina hasanatain
90
3
Asrofah
75
4
Ahmad ainun Najib
90
5
Adhi Prasetya
55
6
Aldila
75
7
Arif
55
8
Aeni Muflikhah
75
9
Ahmad Hanif Hudaya
55
10
Abdillah Mas’ud
55
11
Ahmad Sulistiyo
40
12
Abdurrozaq
40
13
Anwar
55
14
Anis Widayanti
55
15
Datul Rahmatika
55
16
Dinda Dewi Nur S
75
17
Dwi Riyanti
75
18
Edi S
40
19
Endra
55
20
Erna D. R
75
21
Fatirisanti
40
22
Faridatul Khasanah
90
23
Faris
90
24
Hasan
40
25
Galih
75
26
Hilyatul Zulfa
55
27
Halimah Sa’diah
90
28
Laznatu masfiaturohim
75
29
M. Rizal
40
30
Misbakhul Munir
90
31
Putra W
40
32
Ratna Rahmatika
90
33
Ramadhani arsita P
75
34
Rina Nur Santi
55
35
Risqon
75
36
Rizqi Rahayu Ningtyas
90
37
Titik Purwati
75
38
Utami Ningsih
55
39
Windasari
40
40
Yuli H
40
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ana Latifah
Tempat tanggal lahir
: Magelang, 3 April 1985
Jenis Kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Alamat
: Citrosono Rt 04 Rw 01 Grabag Magelang Jawa Tengah
Pendidikan
:
1. MI Citrosono I Grabag Magelang Lulus tahun 1997 2. SLTP Islam Sarbini Grabag Magelang Lulus Tahun 2000 3. SMUN I Grabag Magelang Lulus Tahun 2003 4. D2 PGK STAIN Salatiga Lulus Tahun 2005 Demikian daftar Riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 11 Maret 2010 Penulis
Ana Latifah NIM 125 07 003