UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LAY UP SHOOT BOLA BASKET DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUTORIAL TEMAN SEBAYA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI TKJ 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bawang Tahun 2015)
SKRIPSI diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang
oleh Ady Rochman Fitriansah 6301410039
Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang 2015
ABSTRAK Ady Rochman Fitriansah. 2015. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Lay Up Shoot Bola Basket Dengan Menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas XI TKJ 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bawang Tahun 2015). Skripsi jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Priyanto, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci : Pembelajaran, Penjas, Bola Basket, Lay Up Shoot, Tutorial Teman Sebaya. Pendidikan jasmani bersifat menyeluruh, tidak hanya terpaku pada aspek psikomotor (keterampilan), melainkan mencakup aspek kognitif (pengetahuan) dan afektif (sikap). Model pembelajaran seringkali dirasa kurang variasi dan monoton. Sebagai contoh pada pembelajaran bola basket menggunakan model pembelajaran secara demonstrasi. Tidak semua anak mampu memahami apa yang guru demonstrasikan dan tidak semua anak berani bertanya langsung kepada guru. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan metode Tutorial Teman Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar teknik lay up shoot bola basket pada siswa kelas XI TKJ 1 di SMK Negeri 1 Bawang tahun 2015?”. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) prosedur penelitian tindakan kelas meliputi tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan (action), tahap observasi (observation), dan tahap refleksi (reflection). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan pengamatan dilapangan (observasi), wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah silabus, RPP, dan instrumen penilaian yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif. Ketuntasan belajar klasikal yang harus dicapai pada pembelajaran Lay Up Shoot adalah 75%. Nilai ketuntasan belajar klasikal pada siklus I mencapai 73,77% (belum tuntas). Sedangkan nilai ketuntasan belajar klasikal pada siklus II mencapai 83,40% (tuntas). Peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakan siklus II (gain) sebesar 0,8 dengan kriteria tinggi. Simpulan dari penelitian ini adalah ada peningkatan hasil belajar pada pembelajaran lay up shoot menggunakan metode tutorial teman sebaya pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang tahun 2015. Saran dari peneliti adalah penggunaan metode tutorial teman sebaya dapat dijadikan motivasi guru agar lebih kreatif dalam pengembangan proses pembelajaran, penggunaan metode tutorial teman sebaya dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan Lay Up Shoot.
ii
PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini, Saya : Nama
: Ady Rochman Fitriansah
NIM
: 6301410039
Jurusan
: Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Lay Up Shoot Bola Basket Dengan Menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI TKJ 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bawang Tahun 2015). Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Bagian tulisan dalam ini yang merupakan kutipan dari karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan sumbernya sesuai dengan tata cara pengutipan. Apabila pernyataan saya tidak benar saya bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas Negeri Semarang dan sanksi hukum sesuai ketentuan yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia.
iii
LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Lay Up Shoot Bola Basket Dengan Menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas XI TKJ 1 Sekolah
Menengah
Kejuruan Negeri 1 Bawang Tahun 2015).” Telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke Panitia Sidang Ujian Skripsi pada : Hari
: Senin
Tanggal
: 28 Desember 2015
Semarang, Desember 2015 Pembimbing
Yang Mengajukan
Priyanto, S.Pd, M.Pd. NIP. 19800619 200501 1 002
Ady Rochman Fitriansah
NIM. 6301410039
Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
iv
PENGESAHAN
Skripsi atas nama Ady Rochman Fitriansah. NIM. 6301410039. Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Lay Up Shoot Bola Basket Dengan Menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas XI TKJ 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bawang Tahun 2015) telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada hari Senin, tanggal 28 Desember 2015.
Panitia Ujian
Sekretaris
Dewan Penguji
1. Drs. Margono, M.Kes. NIP. 196012101986011001
( Ketua )
2. Dra. Kaswarganti Rahayu, M.Kes. ( Anggota ) NIP. 196701191992032001
3. Priyanto, S.Pd, M.Pd. NIP. 198006192005011002
( Anggota )
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga (H.R. Muslim).”
Persembahan : Dengan memohon ridho Allah SWT Skripsi ini Penulis persembahkan kepada kedua orang tua dan adik tercinta, Ibu Rochati, Bapak Ayi Tarman, Irfan Herdiansyah dan Faiz Asyraf Erliansyah. Teman-teman PKLO 2010. Almamater FIK UNNES.
vi
KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, bimbingan, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Lay Up Shoot Bola Basket Dengan Menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas XI TKJ 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bawang Tahun 2015).” Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat : 1.
Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Semarang .
2.
Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi.
3.
Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan berbagai kemudahan dalam penyusunan skripsi ini.
4.
Bapak Priyanto, S.Pd, M.Pd. selaku dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, bantuan, kritik dan saran, serta motivasi dalam penyusunan skripsi.
5.
Bapak dan Ibu Dosen serta Staf karyawan Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
vii
6.
Drs. Purwanto selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bawang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
7.
Bapak Hermawan Dewanto, S.Pd. selaku Guru Penjasorkes SMK Negeri 1 Bawang.
8.
Seluruh siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang yang bersedia menjadi sampel penelitian.
9.
Teman-teman PKLO 2010 dan keluarga kost Fullhouse yang memotivasi dan membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Atas segala bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan semoga mendapat balasan yang melimpah dari Allah SWT, dan akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah berkenan membaca skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, 28 Desember 2015
Ady Rochman Fitriansah NIM. 6301410039
viii
DAFTAR ISI JUDUL ............................................................................................... ABSTRAK ......................................................................................... PERNYATAAN ................................................................................. PERSETUJUAN ................................................................................ PENGESAHAN .................................................................................. MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... KATA PENGANTAR .......................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................... DAFTAR TABEL ................................................................................ DAFTAR GRAFIK/GAMBAR/PETA.................................................... DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................... 1.2 Perumusan Masalah ......................................................... 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................. 1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................
Halaman i ii iii iv v vi vii ix xi xii xiv 1 5 5 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ................................................................. 2.1.1 Hasil Belajar ............................................................... 2.1.2 Pengerian Pembelajaran ............................................ 2.1.2.1 Tujuan Pembelajaran ........................................... 2.1.2.2 Metode Pembelajaran .......................................... 2.1.3 Tutorial Teman Sebaya .............................................. 2.1.4 Lay Up Shoot ............................................................. 2.1.5 Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 2.1.5.1 Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ........................ 2.1.5.2 Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ...................... 2.2 Kerangka Berpikir ............................................................. 2.3 Hipotesis ..........................................................................
7 7 8 8 8 12 13 17 19 20 20 22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian ............................................................. 3.2 Obyek Penelitian .............................................................. 3.3 Waktu Penelitian .............................................................. 3.4 Lokasi Penelitian .............................................................. 3.5 Perencanaan Tindakan Per Siklus.................................... 3.5.1 Proses Tindakan Siklus I ............................................ 3.5.1.1 Perencanaan Tindakan ........................................ 3.5.1.2 Pelaksanaan Tindakan ......................................... 3.5.1.3 Observasi ............................................................. 3.5.1.4 Refleksi ................................................................ 3.5.2 Proses Tindakan Siklus II ........................................... 3.5.2.1 Perencanaan Tindakan ........................................ 3.5.2.2 Pelaksanaan Tindakan ......................................... 3.5.2.3 Observasi ............................................................. 3.5.2.4 Refleksi ................................................................ 3.6 Teknik Pengumpulan Data ...............................................
23 23 23 23 24 24 24 24 24 25 25 25 25 26 26 26
ix
3.6.1 Teknik Observasi ....................................................... 3.6.2 Teknik Komunikasi ..................................................... 3.6.3 Teknik Dokumentasi ................................................... 3.6.4 Tes ............................................................................. 3.7 Instrumen Penelitian ......................................................... 3.7.1 Silabus ....................................................................... 3.7.2 RPP ........................................................................... 3.7.3 Instrumen Penilaian ................................................... 3.7.3.1 Lembar Pengamatan di Lapangan ....................... 3.7.3.2 Kuesioner ............................................................. 3.7.3.3 Tes Praktik ........................................................... 3.8 Analisis Data .................................................................... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ................................................................. 4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I .............................................. 4.1.1.1 Perencanaan Siklus I ........................................... 4.1.1.2 Tindakan Siklus I .................................................. 4.1.1.3 Pengamatan Siklus I ............................................ 4.1.1.4 Refleksi Siklus I .................................................... 4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ............................................. 4.1.2.1 Perencanaan Siklus II .......................................... 4.1.2.2 Tindakan Siklus II ................................................. 4.1.2.3 Pengamatan Siklus II ........................................... 4.1.2.4 Refleksi Siklus II ................................................... 4.2 Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II ......... 4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Afektif ........... 4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif ......... 4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Psikomotor ... 4.2.4 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ............. 4.3 Pembahasan .................................................................... BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .......................................................................... 5.2 Saran................................................................................ DAFTAR PUSTAKA........................................................................... LAMPIRAN ........................................................................................
x
26 26 27 27 27 27 28 28 28 28 28 29 33 33 33 34 35 38 41 41 42 44 47 48 48 50 52 53 54 56 56 57 59
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Dalam % ................... 31 2. Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Penjasorkes ........................... 32
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman 1. Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus I ....................................... 36 2. Hasil Pengamatan Ranah Kognitif Siklus I ..................................... 37 3. Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus I ............................... 38 4. Hasil Pengamatan Ranah Afektif Siklus II ...................................... 45 5. Hasil Pengamatan Ranah Kognitif Siklus II .................................... 46 6. Hasil Pengamatan Ranah Psikomotor Siklus II .............................. 47 7. Peningkatan Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II ............................ 48 8. Peningkatan Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II .......................... 50 9. Peningkatan Ranah Psikomotor Siklus I dan Siklus II .................... 52 10. Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II 53
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1. Gerakan Lay Up Shoot .................................................................. 14 2. Fase Persiapan Lay Up Shoot ....................................................... 15 3. Fase Pelaksanaan Lay Up Shoot ................................................... 16 4. Desain Penelitian Tindakan Kelas.................................................. 20 5. Kerangka Berpikir .......................................................................... 22
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Usulan Topik Skripsi ...................................................... 59 Lampiran 2. Usulan Penetapan Pembimbing ..................................... 60 Lampiran 3. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing .......... 61 Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................... 62 Lampiran 5. Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ............... 63 Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ......................................... 64 Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen Wawancara ...................................... 66 Lampiran 8. Lembar Pertanyaan Wawancara Observasi ................... 67 Lampiran 9. Lembar Uji Kuesioner ..................................................... 69 Lampiran 10. Lembar Jawab Uji Kuesioner........................................ 73 Lampiran 11. Data Siswa Uji Kuesioner Kelas XI TKJ 2..................... 74 Lampiran 12. Tabel Validitas dan Reliabilitas Uji Tes ......................... 75 Lampiran 13. Lembar Uji Kuesioner ................................................... 76 Lampiran 14. Lembar Pengamatan Sikap .......................................... 80 Lampiran 15. Lembar Tes Praktik ...................................................... 81 Lampiran 16. Silabus ......................................................................... 83 Lampiran 17. RPP ............................................................................. 93 Lampiran 18. Daftar Nilai Harian SMK Negeri 1 Bwang ..................... 110 Lampiran 19. Lampiran Nilai Ranah Afektif ........................................ 112 Lampiran 20. Lampiran Nilai Ranah Kognitif ...................................... 113 Lampiran 21. Lampiran Nilai Ranah Psikomotor ................................ 114 Lampiran 22. Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I ....................... 115 Lampiran 23. Lembar Wawancara Guru Penjasorkes Siklus I............ 116 Lampiran 24. Analisis Pembelajaran Siklus I ..................................... 119 Lampiran 25. Dokumentasi Siklus I .................................................... 120 Lampiran 26. Lampiran Nilai Ranah Afektif ........................................ 123 Lampiran 27. Lampiran Nilai Ranah Kognitif ...................................... 124 Lampiran 28. Lampiran Nilai Ranah Psikomotor ................................ 125 Lampiran 29. Lampiran Observasi Kinerja Guru Siklus II ................... 126 Lampiran 30. Lampiran Wawancara Guru Penjasorkes Siklus II ........ 127 Lampiran 31. Analisis Pembelajaran Siklus II .................................... 129 Lampiran 32. Dokumentasi Siklus II ................................................... 130
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik, dan dewasa ini bola basket menjadi olahraga yang berkembang. Tayangan televisi yang menyajikan permainan bola basket ke seluruh dunia telah mempengaruhi banyak
orang
yang
meminatinya.
Hal
tersebut
sangat
mempengaruhi
perkembangan bola basket di Indonesia. Berbagai kompetisi bola basket sekarang banyak dijumpai, antara lain kejuaraan bola basket antar pelajar dari sekolah dasar sampai sekolah menengah, hingga perguruan tinggi dan kompetisi yang ditangani secara profesional yaitu putaran kompetisi bola basket nasional antar klub profesional se-Indonesia atau IBL (Indonesian Basketball League). Berbagai kompetisi tersebut dengan sendirinya akan memunculkan bakat yang potensial di bidang bola basket nasional. Bola basket juga merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh semua kalangan. Bola basket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar dan dimainkan dengan tangan. Bola basket dimainkan oleh 2 tim dengan 5 pemain per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukan bola ke keranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa. Untuk menjadi pemain bola basket yang baik harus menguasai teknik dasar diantaranya footwork (gerak kaki), shooting (menembak), passing (operan) dan menangkap, dribble, rebound, bergerak dengan dan tanpa bola, serta bertahan (Wissel, 2000: 2).
1
2
Tanpa mengesampingkan teknik dasar yang lain, teknik shooting (menembak) merupakan salah satu teknik yang sangat penting dan harus dikuasai oleh seorang pemain bola basket untuk mendapatkan nilai (skor). Salah satu teknik shooting (menembak) yang efektif adalah dengan lay up shoot. Terkait dengan proses pembelajaran, salah satu upaya yang dapat diterapkan guna mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat. Metode yang sesuai dengan kondisi siswa, kemampuan sekolah, alokasi waktu, sarana dan prasarana, serta kemampuan guru, diharapkan hasil yang diperoleh akan maksimal dan optimal. Selama ini pembelajaran olahraga dilakukan secara konvensional tanpa melakukan variasi metode pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Pembelajaran konvensional merupakan metode pembelajaran yang secara rutin dilakukan dengan cara dan urutan yang relatif sama. Metode yang biasa dilakukan dalam pembelajaran mata pelajaran olahraga terdiri dari ceramah dan pemberian contoh, kemudian siswa mempraktikkan materi yang telah disampaikan oleh guru, sedangkan guru biasanya hanya mengawasi. Tahap berikutnya seorang guru melakukan penilaian sebagai bentuk evaluasi dari materi yang diajarkan atau dilakukan oleh para siswa. Padahal jika seorang guru melakukan dengan metode yang menarik maka siswa akan cepat menyerap materi yang diajarkan dan tidak membosankan. Metode ini memiliki kekurangan yaitu kurang mengoptimalkan keterlibatan siswa untuk menemukan dan mempraktikkan materi secara mandiri, sehingga kemampuan atau potensi dari anak didik tidak akan keluar sehingga seorang guru tidak akan tahu seberapa jauh kemampuan seorang siswa tersebut. Selain itu siswa cenderung bersifat individualis karena kurangnya interaksi atau
3
komunikasi untuk berkembang secara bersama-sama dan berbagi pengalaman yang dimiliki. Proses pembelajaran seorang guru pasti menemukan suatu kejenuhan, ketidakcocokan dan berbagai permasalahan lainnya dengan siswa terkait dengan gejala tersebut. Ditinjau dari tiga ranah tujuan pembelajaran yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa tidak akan berkembang dan maksimal dalam proses pembelajaran apabila terjadi hal tersebut seorang siswa tidak akan mampu menerima dan menangkap pengetahuan secara benar jika emosional siswa menolak dan akan merasa jenuh. Oleh karena itu perlu dilakukan adanya metode sebagai strategi pelaksanaan pembelajaran bagi siswa yang harus dikembangkan dan dikemas dengan menarik agar siswa tertantang dan mampu mengatasi permasalahan ini. Salah satu metode pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai alternatif pembelajaran dan mengatasi permasalahan diatas adalah metode pembelajaran tutorial teman sebaya. Metode pembelajaran tutorial teman sebaya merupakan metode yang kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan pada anak didik untuk berkerjasama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur (Anita Lie, 2002:12). Pembelajaran kooperatif dan tutor sebaya menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok yang beragam untuk membantu satu sama lain dalam proses belajar. Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditinjau atau ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar (Adang Suherman, 2003:276). Tutor sebaya merupakan sumber belajar selain guru yaitu teman sebaya yang lebih pandai yang mampu memberikan
4
bantuan kepada teman-temannya yang belum bisa. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan rasa kecanggungan, bahasa teman lebih mudah dipahami, tidak ada rasa segan, rendah diri, malu dan sebagainya untuk bertanya ataupun minta bantuan (Adang Suherman, 2003:277). Inti dari pembelajaran tutorial teman sebaya ini adalah pembelajaran yang pelaksanaannya dengan membagi kelas dan kelompok-kelompok kecil, yang sumber belajarnya bukan hanya guru saja, melainkan murid (teman sebaya) yang lebih pintar dan cepat menyerap materi tertentu daripada temannya. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, peneliti melakukan modifikasi pembelajaran dengan metode pembelajaran tutorial teman sebaya pada kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang dengan materi lay up shoot. Dari
hasil
observasi
awal,
peneliti
dapat
mengidentifikasi
beberapa
permasalahan yaitu sistem pembelajaran yang masih menggunakan cara konvensional atau mengajar yang monoton dalam pembelajaran teknik lay up shoot, nilai keterampilan teknik lay up shoot kurang baik. Hal itu dilihat dari ratarata nilai keterampilan teknik dasar lay up shoot yang dicapai siswa kurang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hasil pengamatan lain di kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang menunjukkan proses pembelajaran belum melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Proses belajar mengajar hanya didominasi oleh beberapa siswa saja, hal ini menunjukkan kurang efektifnya suatu metode dalam proses belajar dan pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kurangnya tingkat partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Akibatnya hanya sebagian siswa saja yang secara aktif mengikuti proses pembelajaran, sedangkan beberapa siswa asik bercanda, mengobrol dengan teman dan
5
bermain sendiri di lapangan tanpa menghiraukan materi yang dijelaskan oleh guru. Maka dari itu diadakannya metode pembelajaran tutorial teman sebaya yaitu pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa untuk berperan dalam proses pembelajaran, karena dalam prosesnya tutorial teman sebaya siswa diberi keleluasaan untuk melakukan interaksi belajar dalam kelompok-kelompoknya begitu juga yang diajar, mereka akan saling berinteraksi pada teman lainnya. Adanya tutor dalam kelompok tersebut memungkinkan terjadinya interaksi dan pembelajaran yang lebih efektif dikarenakan adanya kelompok-kelompok yang kecil tidak seperti metode klasikal. Diharapkan dengan pembelajaran tutorial teman sebaya, masalah yang dihadapi dapat teratasi, sehingga kedepannya pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan rencana yang diharapkan. Berdasarkan dari penjelasan diatas alasan pemilihan judul, maka dapat disusun sebuah judul penelitian sebagai berikut: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Lay Up Shoot Bola Basket Dengan Menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya” 1.2 Perumusan Masalah Apakah penggunaan metode Tutorial Teman Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TKJ 1 dalam melakukan teknik Lay Up Shoot pada permainan Bola Basket di SMK Negeri 1 Bawang. 1.3 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui penggunaan metode Tutorial Teman Sebaya dalam upaya meningkatkan hasil belajar materi Lay Up Shoot pada siswa SMK Negeri 1 Bawang kelas XI TKJ 1 tahun 2015.
6
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk: a. Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
Sebagai sumbangan informasi di bidang penelitian dalam melakukan penelitian tindakan kelas pembelajaran pendidikan jasmani.
b. Bagi Guru
Memotivasi guru agar lebih kreatif dalam pengembangan proses pembelajaran.
Memecahkan masalah dalam pembelajaran sehingga adanya peningkatan mutu pembelajaran.
Tercapainya ketuntasan belajar siswa.
c. Bagi Siswa
Meningkatkan keterampilan lay up shoot bola basket.
Hasil belajar siswa dapat meningkat.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Hasil Belajar Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon (C. Asri Budiningsih, 2005:20). Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Nana Sudjana, 2010:22). Selanjutnya Warsito dalam (Depdiknas, 2006:125) mengemukakan bahwa hasil belajar dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Hasil belajar merupakan tujuan akhir dari dilaksanakannya kegiatan pembelajaran disekolah dan akhir dari perolehan suatu hasil belajar siswa. Dalam suatu proses belajar mengajar, guru berperan penting sebagai fasilitator kelas, sehingga subjek belajar yaitu siswa akan lebih banyak berperan serta dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pada dasarnya setiap siswa memiliki keinginan untuk berprestasi tinggi secara akademik maupun non-akademik di lingkungan sekolahnya. Namun hal itu tentu saja tidak mungkin dicapai oleh semua siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor internal, kecerdasan siswa dan kelengkapan belajar. Sedangkan faktor eksternal misalnya guru, sarana dan prasarana di sekolah dan hubungan dengan sesama siswa.
7
8
2.1.2 Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa bertambah kearah yang lebih baik (Max Darsono, 2000:24). Adapun ciri-ciri pembelajaran menurut Max Darsono adalah : 1.
Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
2.
Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.
3.
Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu yang unik dan menarik.
4.
Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.
5.
Pembelajaran dapat menghasilkan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.
6.
Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik atau psikologis.
2.1.2.1 Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah, baik kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa (Max Darsono, dkk., 2000 : 26). 2.1.2.2 Metode Pembelajaran Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno (2007 : 61-
9
64) yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) tanya jawab; (3) diskusi; (4) kisah/cerita; (5) demonstrasi; (6) karyawisata; (7) tutorial; (8) perumpamaan; (9) pemahaman dan penalaran; (10) suri teladan; (11) peringatan dan pemberian motivasi; (12) praktek; (13) pemberian ampunan dan bimbingan; (14) kerja sama; (15) tulisan; (16) penugasan. 1.
Metode Ceramah Metode
ceramah
ialah
sebuah
metode
mengajar
dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Dalam metode ini, perhatian terpusat pada guru sedangkan siswa hanya menyimak sambil sesekali mencatat, sehingga keaktifan guru lebih banyak dituntut daripada keaktifan siswa. Metode ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan. 2.
Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi bisa juga dari siswa kepada guru. Metode ini dimaksudkan untuk merangsang pola pikir siswa dan membimbing siswa dalam mencapai kebenaran.
3.
Metode Diskusi Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi secara bersam-sama yang masing-masing
mengajukan
argumentasinya
untuk
memperkuat
10
pendapatnya. Tujuan metode ini adalah untuk memotivasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam. 4.
Metode Kisah atau Cerita Dimana guru dalam menyampaikan materi dalam bentuk kisah atau cerita. Kisah atau cerita tersebut terdapat nilai-nilai atau pesan-pesan yang terkandung didalamnya, sehingga dapat memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir dengan renungan yang dalam.
5.
Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan. Dengan metode ini proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan, sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna. Tujuan penggunaan metode ini dalam proses pembelajaran yaitu untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
6.
Metode Karyawisata Metode karyawisata adalah metode dalam proses belajar siswa yang perlu diajak keluar sekolah untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang mengandung sejarah, hal ini bukan rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat langsung.
7.
Metode Tutorial Metode tutorial ini diberikan dengan bantuan tutor. Setelah siswa diberikan bahan ajar, kemudian siswa diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut, pada bagian yang dirasakan sulit siswa dapat bertanya pada tutor.
11
8.
Metode Perumpamaan Suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu. Perumpamaan dapat dilakukan dengan menggambarkan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang serupa.
9.
Metode Pemahaman dan Penalaran Metode ini adalah metode mendidik dengan membimbing siswa untuk dapat memahami masalah yang dihadapi dengan menemukan jalan keluar yang benar. Metode ini dilakukan guna membangkitkan akal dan kemampuan berpikir siswa secara logis.
10. Metode Suri Teladan Metode ini dapat diartikan sebagai “keteladanan yang baik”. Dengan adanya teladan yang baik, maka akan menumbuhkan hasrat bagi orang lain untuk meniru atau mengikutinya. 11. Metode Peringatan dan Pemberian Motivasi Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu untuk melakukan suatu kegiatan mencapai tujuannya. 12. Metode Praktek Metode praktek adalah metode mendidik yang memberikan materi dengan diperagakan baik menggunakan alat atau benda. Dengan harapan siswa menjadi jelas dan dapat mempraktekkan materi yang dimaksud. 13. Metode Pemberian Ampunan dan Bimbingan Metode ini dilakukan dalam rangka memberi kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki tingkah lakunya dan mengembangkan dirinya.
12
14. Metode Kerja Sama Metode kerja sama ialah upaya saling membantu antara dua orang atau lebih dalam melaksanakan atau menyelesaikan tugas yang dihadapi. 15. Metode Tulisan Metode ini merupakan metode mendidik dengan menggunakan huruf atau simbol. 16. Metode Penugasan Dalam metode ini guru memberi tugas yang bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan atau tempat lain. Metode penugasan untuk merangsang anak aktif belajar baik secara individu atau kelompok. 2.1.3
Tutorial Teman Sebaya Seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran sebenarnya telah
menggunakan metode pembelajaran yang beragam guna meningkatkan prestasi belajar siswa, akan tetapi usaha tersebut masih belum mencapai hasil yang maksimal, maka untuk meningkatkan prestasi siswa perlu adanya variasi yang mungkin tidak bersumber dari guru. Dalam kegiatan proses belajar mengajar ada kalanya anak cenderung lebih dapat meniru atau mengikuti petunjuk dari temannya dari pada gurunya, hal ini disebabkan karena merasa lebih akrab dan tidak canggung atau rileks. Banyak pula anak yang bersifat pemalu dan tidak percaya diri apabila dengan orang lain yang belum dikenal, bahkan dengan gurunya sendiri. Maka sangat penting bagi guru untuk memanfaatkan siswa yang sudah bisa secara materi pembelajaran guna menularkan kepada temannya.
13
Seperti yang dikemukakan Oemar Hamalik (1991:73), Tutorial adalah bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif. Seperti yang dikemukakan Oemar Hamalik (2008:189), pada dasarnya tutorial berdasarkan pada hubungan antara satu orang guru dan satu orang siswa. Namun dewasa ini sudah mulai umum dilaksanakan tutorial kelompok, dimana satu orang guru membimbing sekelompok siswa yang terdiri dari 5 atau 7 orang siswa / lebih pada waktu yang sama. Tutor teman sebaya adalah memanfaatkan siswa yang telah lulus atau berhasil untuk melatih temannya. Dimana siswa bertindak sebagai pelatih dan pembimbing seorang siswa yang lain (Zainal Aqib, 2013:110). Menurut Ruseno Arjanggi dan Titin Suprihatin (2010:94), metode tutorial teman sebaya adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberdayakan siswa yang memiliki daya serap yang tinggi dari kelompok siswa itu sendiri untuk menjadi tutor bagi teman-temannya, dimana siswa yang menjadi tutor bertugas untuk memberikan materi belajar dan latihan kepada teman-temannya (tutee) yang belum faham terhadap materi atau latihan yang diberikan guru yang dilandasi aturan yang telah disepakati bersama dalam kelompok tersebut, sehingga akan terbangun suasana belajar kelompok yang bersifat kooperatif bukan kompetitif. 2.1.4
Lay Up Shoot Tembakan lay up shoot adalah tembakan yang efektif, sebab dilakukan
pada jarak yang sedekat-dekatnya dengan basket atau keranjang (Imam Sodikun, 1992:64). Tembakan lay up adalah tembakan yang sangat berguna untuk mencetak angka, karena peluang masuk kedalam ring cukup besar yaitu
14
90%. Dewasa ini lay up shoot semakin bervariasi, unsur yang perlu diperhatikan dalam teknik lay up shoot ada beberapa macam, diantaranya langkah kaki, juluran tangan dan lompatan. Setiap pemain basket harus belajar dan bisa melakukan lay up shoot dengan tangan kanan maupun tangan kiri, langkah kaki pun mengikuti juluran tangan saat lay up shoot. Menurut (Hal Wissel, 2000:61) langkah sebelum anda melakukan lay up shoot haruslah pendek sehingga anda dapat segera membungkuk lalu mengangkat lutut untuk melakukan lompatan. Lengan tangan, pergelangan tangan dan jari-jari harus lurus ke arah ring basket dan lepaskan bola dari telunjuk dengan sentuhan yang halus. Seperti yang dikemukakan Danny Kosasih (2008:50) Setiap pemain harus belajar melakukan lay up shoot dengan tangan kanan maupun tangan kiri. Lompatan yang tinggi dibuat dengan jejakan kaki terakhir sebelum melompat, jadi usahakan lompatan kita mendekati ring, jika memungkinkan lakukanlah dunk. Lay up shoot dapat dilakukan dengan 2 (dua) hitungan kaki ataupun dengan 1 (satu) hitungan kaki.
Gambar 2.1 Gerakan Lay Up Shoot Sumber: Danny Kosasih. 2008. p.50
15
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika melakukan gerakan lay up shoot agar dapat dikuasai dengan mudah, seperti yang diutarakan oleh Hal Wissel (2000 : 61-62) tentang kunci sukses lay up terdapat 3 fase, yaitu: 1. Fase Persiap Pada fase ini ada beberapa tahapan yang harus dicermati yaitu: 1) lihat target, 2) langkah pendek, 3) lutut yang rendah untuk melompat, 4) bahu rileks, 5) tangan yang tidak menembak dibawah bola, 6) tangan menembak dibelakang bola, 7) siku masuk atau rapat, 8) bola berada diantara telinga dan bahu.
Gambar 2.2 Fase Persiapan Lay Up Shoot Sumber: H. Wissel. 2000. p.61
16
2. Fase Pelaksanaan Fase pelaksanaan adalah fase dimana pemain melayang sambil melepaskan bola atau menembakkan bola ke arah keranjang. Tahapan fase pelaksanaan ialah: 1) angkat lutut untuk menembak, 2) lompat, 3) rentangkan kaki, punggung, bahu, 4) rentangkan siku, 5) lenturkan pergelangan dan jarijari kedepan, 6) lepaskan jari telunjuk, 7) penyeimbang tangan pada bola sampai lepas, 8) irama yang sama atau seimbang.
Gambar 2.3 Fase Pelaksanaan Lay Up Shoot Sumber: H. Wissel. 2000. p.62 3. Fase Follow-Through Fase Follow-Through adalah suatu gerakan lanjutan pada suatu gerakan, dalam pergerakan lay up shoot terdapat pergerakan lanjutan yang sama pentingnya dengan gerakan dasar lay up shoot. Gerakan ini berguna
17
untuk mengambil bola rebound apabila lay up shoot tersebut gagal. Gerakan lanjutan pada lay up shoot tersebut adalah: 1) melihat sasaran setelah melakukan lay up shoot, 2) mendarat dengan seimbang, 3) lutut ditekuk, 4) tangan keatas untuk mengambil bola yang keluar dari basket. 2.1.5
Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah
yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim peneliti) yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhaadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan (Iskandar, 2012 : 21). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bagian dari penelitian masalah praktis yang memiliki tujuan utama untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani atau memperbaiki kualitas proses dan hasil kepelatihan olahraga (Agus Kristiyanto, 2010 : 28). Seperti yang dikemukakan oleh Agus Kritiyanto dalam bukunya (2010:2932), beberapa ahli mengutarakan definisi Penelitian Tindakan Kelas yang berbeda-beda. Berikut definisi Penelitian Tindakan Kelas menurut beberapa ahli: a. Stephen Kemmis Stephen Kemmis mengatakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah “Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan guru dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
18
tindakan-tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.” b. Mc Niff Mc Niff memberikan definisi Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan sebagainya. c. Susilo Definisi Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. d. Iskandar Adalah suatu kegiatan penelitian ilmiah yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris, reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru/dosen atau tenaga pendidik serta kolaborator, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berupa tindakan belajar mengajar untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang dilakukan.” e. Zainal Aqib Yakni Penelitian Tindakan Kelas itu terdiri dari: 1. Penelitian, 2. Tindakan, 3. Kelas:
Penelitian
adalah
kegiatan
mencermati
suatu
obyek
menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu
19
dari suatu hal yang menarik minat dan dianggap penting bagi peneliti.
Tindakan
adalah
sesuatu
gerak
kegiatan yang
sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian PTK berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Kelas bukan sekedar ruangan tempat guru mengajar.
f. Agus Kristiyanto Agus Kritiyanto secara lebih spesifik menyusun perumusan definisi dan pengertian PTK untuk pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan guru/pelatih dalam melaksanakan tugas memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran pendidikan jasmani/kepelatihan olahraga tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi untuk setiap siklusnya. 2.1.5.1 Tujuan penelitian tindakan kelas (PTK) Tujuan meningkatkan
Penelitian
Tindakan
kondisi-kondisi
Kelas
belajar
adalah
serta
a)
kualitas
memperbaiki pembelajaran,
dan b)
meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima, c) memberikan kesempatan kepada guru untuk berimprovisasi dalam melakukan tindakan
20
pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya (Mulyasa, 2011 :89). 2.1.5.2 Manfaat penelitian tindakan kelas (PTK) Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengembangkan dan melakukan inovasi dalam pembelajaran, merupakan upaya pengembangan kurikulum di tingkat kelas dan untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukan.
Gambar 2.4 Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus I dan Siklus II Sumber: Suharsimi, dkk, 2012 : 74 2.2 Kerangka Berpikir Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran dan stabilitas emosional. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik untuk mencapai tujuan yang diharapkan salah satunya adalah dengan cara memilih metode yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, baik dari segi
21
sarana prasarana ataupun dari kondisi siswa. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pemilihan metode pembelajaran tutorial teman sebaya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi teknik lay up shoot bola basket pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang. Metode ini selain sebagai alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar siswa supaya optimal,
metode ini juga mengedepankan pendekatan kemampuan sosial siswa, kemampuan bekerjasama, meningkatkan kemandirian siswa, serta tanggung jawab terhadap tugas belajarnya. Tentunya siswa melakukannya harus dengan senang agar cepat dan mudah dalam menangkap materi pembelajaran. Oleh karena itu metode pembelajaran tutorial teman sebaya ini sangat cocok untuk anak yang mau belajar bagaimana caranya bersosialisasi terhadap teman-teman sebayanya dan meningkatkan hasil belajar, digambarkan pada kerangka berpikir berikut ini:
22
Guru Materi
Tutor Sebaya
Tutor Sebaya
Tutor Sebaya
Tutor Sebaya
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Refleksi
Tahap II
Evaluasi
Kriteria Ketuntasan Belajar
Tingkat Keberhasilan
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir Upaya Meningkatkan Teknik Lay Up Shoot Dengan Metode Tutorial Teman Sebaya
2.3 Hipotesis Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir diatas, dapat diambil suatu hipotesis yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu penggunaan metode Tutorial Teman Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar gerakan lay up shoot bola basket pada siswa kelas XI TKJ 1 di SMK Negeri 1 Bawang tahun 2015.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ 1 yang berjumlah 37 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Peneliti memilih kelas XI TKJ 1 berdasarkan pada kurang berhasilnya pembelajaran lay up shoot dalam cabang olahraga bola basket.
3.2 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah keterampilan melakukan lay up shoot dalam pembelajaran bola basket pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang tahun 2015.
3.3 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun 2015/2016 yang terdiri dari 2 tahap atau tindakan. Tindakan pertama (Siklus I) pada hari Senin 12 Agustus 2015 dan tindakan kedua (Siklus II) pada hari Senin 19 Agustus 2015. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender sekolah dan jadwal mata pelajaran yang ada di kelas tersebut.
3.4 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMK Negeri 1 Bawang dengan pertimbangan peneliti dahulu adalah alumni dan juga peduli akan sekolah
tersebut
dan
membantu
untuk
memberikan metode Tutorial Teman Sebaya .
23
mengembangkan
dengan
cara
24
3.5 Perencanaan Tindakan per Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 2 siklus guna melihat peningkatan hasil belajar lay up shoot dengan menggunakan metode Tutorial Teman Sebaya. 3.5.1 Proses Tindakan Siklus I 3.5.1.1 Perencanaan tindakan Rencana persiapan dalam pembelajaran siklus I ini adalah mempelajari metode pembelajaran yang diberikan, menentukan dan menyiapkan alat yang digunakan untuk penelitian, membuat skenario pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan jenis penilaian sebagai bahan evaluasi. 3.5.1.2 Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan skenario pembelajaran. Tahapannya adalah 1) guru menjelaskan rencana kegiatan yang akan dipelajari guna mencapai tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa agar bersungguh-sungguh, 2) guru menjelaskan tehnik dasar lay up shoot kepada siswa, 3) guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdapat 9 orang, 4) siswa mempraktikkan gerakan lay up shoot. 3.5.1.3 Observasi/pengamatan/pengumpulan data Obsevasi dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilaksanakan untuk mengamati proses jalannya pembelajaran khususnya keterampilan siswa dalam melakukan lay up shoot. Pengamatan dilakukan secara cermat oleh peneliti kepada setiap siswa selama melakukan proses pembelajaran.
25
3.5.1.4 Refleksi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menganalisis jalannya pembelajaran dan mengevaluasi perangkat tes yang berupa hasil pembelajaran lay up shoot. Berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian diidentifikasi dan menjadikan bahan masukan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. 3.5.2 Proses Tindakan Siklus II Setelah melakukan refleksi siklus I, strategi untuk pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: 3.5.2.1 Perencanaan tindakan Pelaksanaan tindakan pembelajaran lay up shoot ini adalah membuat perangkat pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar
evaluasi
dan
menyiapkan
alat
yang
akan
digunakan
dalam
pemebelajaran lay up shoot. 3.5.2.2 Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan ini juga mengacu pada skenario pembelajaran dan perbaikan dari siklus I. Dengan kekurangan pada siklus I guru berusaha memperbaiki di siklus II. Berikut adalah tahapan-tahapannya:
1) guru
menjelaskan rencana kegiatan yang akan dipelajari guna mencapai tujuan pembelajaran dan memberi motivasi kepada siswa agar bersungguh-sungguh, 2) guru menjelaskan teknik dasar lay up shoot kepada siswa, 3) guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdapat 9 orang, 4) siswa mempraktikkan gerakan lay up shoot dengan cara sesuai nomor urut absen.
26
3.5.2.3 Observasi/pengamatan/pengumpulan data Obsevasi dalam penelitian ini adalah tindakan yang dilaksanakan untuk mengamati proses jalannya pembelajaran khususnya keterampilan siswa melakukan lay up shoot dalam siklus II. Pengamatan dilakukan secara cermat oleh peneliti kepada setiap siswa selama melakukan proses pembelajaran. 3.5.2.4 Refleksi Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menganalisis jalannya pembelajaran dan mengevaluasi perangkat tes yang berupa hasil pembelajaran lay up shoot. Berdasarkan data yang telah terkumpul pada siklus II ini kemudian diidentifikasi dan dijadikan indikator keberhasilan penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah: 3.6.1 Teknik Observasi Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra (Suharsimi Arikunto, 2006:156). Jadi observasi adalah cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan. Observasi bertujuan untuk mengetahui hasil proses pembelajaran lay up shoot dengan metode tutorial teman sebaya, sarana dan prasarana yang tersedia, dan metode pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 1 Bawang. 3.6.2 Teknik Komunikasi Teknik komunikasi adalah teknik pengumpulan data melalui kontak secara pribadi atau personal antara pengumpul data dan sumber data, yaitu: wawancara, kuesioner atau angket. Dalam hal ini wawancara dengan guru olahraga SMK Negeri 1 Bawang.
27
3.6.3 Teknik Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk bukti otentik bahwa peneliti telah melakukan penelitian di sekolah tersebut. Dokumentasi tersebut berupa data hasil penelitian dan berupa foto. 3.6.4 Tes Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lainnya yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006:150). Tes dilaksanakan pada tiap akhir setiap siklus. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lay up shoot.
3.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2006:160). Dalam penelitian ini menggunakan beberapa instrumen penelitian, diantaranya: 1) Silabus, 2) RPP, 3) Instrumen Penilaian. 3.7.1 Silabus Silabus adalah sebuah rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. Silabus juga
digunakan
sebagai
pedoman
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
dalam
rangka
pembuatan
rencana
28
3.7.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP merupakan seperangkat rencana yang menggambarkan proses dan prosedur pengorganisasian kegiatan pembelajaran untuk mencapai satu kompentensi dasar (KD) yang telah ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan didalam silabus. 3.7.3 Instrumen Penilaian Instrumen penilaian yang digunakan adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap teknik dasar lay up shoot yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor. 3.7.3.1 Lembar pengamatan di lapangan (aspek afektif) Untuk
mengetahui
sikap
dan
pemahaman
peserta
didik
pada
pembelajaran lay up shoot menggunakan metode tutorial teman sebaya pada siswa kelas XI TKJ 1 di SMA Negeri 1 Bawang tahun 2015 menggunakan lembar pengamatan. 3.7.3.2 Kuesioner (aspek kognitif) Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151). Pada penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang tahun 2015 tentang lay up shoot dengan menggunakan 13 item pertanyaan. 3.7.3.3 Tes praktik (aspek psikomotor) Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK)
ini
menggunakan
tes
praktik
(psikomotor) yang terdiri dari 4 aspek yang digunakan penilaian, yaitu dribble bola, langkah lay up shoot, gerakan saat melepas bola dan masuk tidaknya bola.
29
Sesuai dengan penjelasan diatas maka pelaksanaan praktik dalam penelitian ini terdapat dua tahapan yaitu: 1) Fase Persiapan Testee berbaris diluar garis three point sesuai kelompok sambil memegang bola untuk melakukan lay up shoot secara bergantian. 2) Fase Pelaksanaan Testee melakukan lay up shoot dengan cara men-dribble atau dengan kata lain dinamis, mulai dari men-dribble bola, melakukan langkah lay up shoot, melepas bola dan memasukkan ke dalam ring basket.
3.8 Analisis Data Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Data yang diperoleh dari tindakan yang di analisis untuk memastikan apakah dengan metode tutorial teman sebaya dapat meningkatkan hasil belajar lay up shoot bola basket pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dicapai juga memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama pembelajaran. Untuk
menganalisa
tingkat
keberhasilan
siswa
atau
persentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap siklusnya dilakukan dengan memberi evaluasi berupa tes praktek pada tiap akhir putaran.
30
Analisa ini dihitung dengan menggunakan statistika sederhana (Daryanto, 2011:191-192) yaitu: a)
Untuk menilai tes Praktek Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes praktek yang dirumuskan:
Dengan: X
= Nilai rata-rata
∑X = Jumlah semua nilai siswa ∑N = Jumlah siswa b)
(Daryanto, 2011:191)
Untuk menghitung ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 2013, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 75% atau nilai 75, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 75%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
N = Nilai
31
a. Ketuntasan belajar secara individual
P = Persentase ketuntasan belajar ∑ = jumlah b. Ketuntasan belajar secara Klasikal
P = Persentase ketuntasan belajar ∑ = Jumlah
(Daryanto, 2011:192)
Tabel 3.1 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam % Tingkat Keberhasilan >80 % 60-79 % 40-59 % 20- 39 % <20 %
Arti Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Sumber: (Zainal Aqib, 2011:41) Adapun rumus Hake’s Normalized Gain menurut Savinainen & Scott dalam Mu’limah (2011:48) yang digunakan untuk mengetahui peningkatan (gain) pada ketrampilan proses yang diamati pada setiap siklus adalah: (g) =
(
) ( (
) )
(Savinainen & Scott, 2002)
Keterangan : G (gain) : peningkatan keterampilan siswa S awal : rata-rata keterampilan proses awal S akhir : rata-rata keterampilan proses akhir Mengklasifikasi gain sebagai berikut : g-tinggi : (g) > 0,7 g-sedang : 0,7 < (g) > 0,3 g-rendah : (g) < 0,3
32
c)
Untuk lembar observasi Lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
d)
Untuk ranah afektif Dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Penjasorkes Kriteria Ketuntasan Kualifikasi ≥75 <75
Tuntas Tidak Tuntas
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Adapun deskripsi hasil penelitian tindakan kelas yang berupaya meningkatkan hasil belajar lay up shoot bola basket dengan metode tutorial teman sebaya pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang tahun 20152016 ini dilakukan dalam 2 siklus. Hasil penelitian ini terdiri dari tes yang meliputi tes kognitif, tes afektif dan tes psikomotor. 4.1.1 Siklus I Hasil yang dicapai dalam siklus I terdapat 4 tahap, perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observing), refleksi (reflection). Tahap-tahap yang dilakukan dalam siklus pertama adalah: 4.1.1.1 Perencanaan (planning) siklus I Pada tahap perencanaan tersebut kegiatan yang dilakukan adalah: a) Menentukan pokok permasalahan. b) Membuat skenario pembelajaran. c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. d) Mempersiapkan sarana dan prasana seperti lapangan, bola basket, peluit, cone untuk menunjang kelancaran penelitian. e) Mengembangkan format evaluasi f) Mengembangkan format observasi pembelajaran.
33
34
4.1.1.2 Tindakan (action) siklus I Penelitian tindakan kelas pada siklus I ini dilakukan 1 kali pada tanggal 12 Agustus 2015 pukul 07:00 di SMK Negeri 1 Bawang, Kabupaten Banjarnegara, yang berlangsung selama 3 jam pertemuan (135 menit). Tindakan pada siklus I ini meliputi: a)
Kegiatan Awal (20 menit) Siswa dibariskan menjadi 3 baris. Presensi kehadiran siswa. Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap/olahraga. Berdoa sesuai kepercayaan masing-masing. Pemanasan yang berorientasi pada inti penelitian.
b)
Kegiatan Inti (95 menit) Guru dan peneliti menjelaskan materi penelitan yang akan dipelajari. Bermain Catch & Throw Cara bermain: Peserta dibagi menjadi 4 kelompok sama rata dengan 9 orang pada setiap kelompok, kemudian siswa melingkar, ada 1 siswa berada ditengah lingkaran guna memberi komando untuk siswa yang lain. Apabila siswa yang ditengah berteriak dan memberikan bola kepada
siswa
yang
melingkar,
maka
siswa
tersebut
harus
memberikan bola kepada siswa yang ditengah lingkaran. Apabila siswa yang berada ditengah berteriak “chest pass”, maka siswa mengembalikan bola tersebut dengan bounce pass, begitu juga
35
sebaliknya. Jika terdapat siswa salah dalam mengembalikan bola, maka akan mendapatkan hukuman yang telah disepakati di awal. Siswa melakukan tes lay up shoot kanan. Peneliti menilai hasil tes lay up shoot kanan pada siklus I dan memilih siswa sebagai Tutor Teman Sebaya. c) Kegiatan Penutup (20 menit) Pendinginan. Evaluasi, mengisi kuesioner dan tanya jawab seputar materi yang telah dipelajari. Berbaris dan berdoa. 4.1.1.3 Pengamatan (observing) siklus I Ketika pembelajaran berlangsung peneliti dan guru penjas mengamati jalannya pembelajaran lay up shoot dengan metode tutorial teman sebaya pada siklus I. Peneliti dan guru penjas juga menganalisis data hasil pembelajaran pada siklus I yang berupa tes akhir lay up shoot. Dalam hasil observasi siklus I pada persentase menunjukan rata-rata nilai ranah tes afektif mencapai angka 78,24% (tinggi), sedangkan untuk rata-rata nilai ranah tes kognitif mencapai angka 74,01% (tinggi) dan yang terakhir untuk nilai ranah tes psikomotor mencapai angka 69,05% (tinggi). Untuk rata-rata nilai ranah afektif, kognitif dan psikomotor dengan penilaian yang telah diamati selama pembelajaran berlangsung pada siklus I, menunjukan penilaian seperti berikut:
36
1. Pengamatan Ranah Afektif Grafik 4.1 Hasil pengamatan ranah afektif siklus I
Siklus I Ranah Afektif 86.00
83.78
84.00 82.00 80.00 78.00
79.73 77.70 75.68
76.00 74.00
74.32
72.00 70.00 68.00 Berkomunikasi
bekerjasama
Taat peraturan
Menghormati
Antusias
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa aspek berkomunikasi mencapai angka persentase 77,70% (tinggi), aspek bekerjasama mencapai angka persentase 74,32% (tinggi), aspek taat peraturan mencapai angka persentase 75,68% (tinggi), sedangkan aspek menghormati mencapai angka persentase 83,78% (sangat tinggi), dan yang terakhir aspek antusias mencapai angka persentase sebanyak 79,73% (sangat tinggi). Nilai rata-rata ranah afektif mencapai persentase sebanyak 78,24% (tinggi). 2. Pengamatan Ranah Kognitif Hasil pengamatan rata-rata nilai ranah kognitif dari penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran lay up shoot menunjukkan bahwa item pertanyaan nomor 1 menunjukkan rata-rata angka persentase 91,9% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 2 menunjukkan rata-rata angka persentase 97,3% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 3 menunjukkan rata-rata angka persentase 32,4% (rendah), item pertanyaan nomor 4 menunjukkan rata-rata angka persentase 75,7% (tinggi), item pertanyaan nomor 5 mencapai rata-rata
37
angka persentase 91,9% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 6 menunjukkan rata-rata angka persentase 64,9% (tinggi), item pertanyaan nomor 7 mencapai rata-rata
angka
persentase
78,4%
(tinggi),
item
pertanyaan
nomor
8
menunjukkan rata-rata angka persentase 67,6% (tinggi), item pertanyaan nomor 9 mencapai rata-rata angka persentase 64,9% (tinggi), item pertanyaan nomor 10 menunjukkan rata-rata angka persentase 75,7% (tinggi), item pertanyaan nomor 11 menunjukkan rata-rata angka persentase 48,6% (sedang), item pertanyaan nomor 12 mencapai rata-rata angka persentase 91,9% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 13 menunjukkan rata-rata angka persentase 81,1% (sangat tinggi), sehingga hasil nilai rata-rata data pengamatan ranah kognitif melalui media kuesioner adalah 74,01% (tinggi). Data diatas sesuai yang digambarkan pada grafik dibawah ini: Grafik 4.2 Hasil pengamatan ranah kognitif siklus I
Siklus I Ranah Kognitif 120.0 100.0
91.9
97.3
91.9
91.9 78.4
75.7
80.0
67.6 64.9
64.9
81.1
75.7
60.0
48.6 32.4
40.0 20.0 0.0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
3 Pengamatan Ranah Psikomotor Grafik 4.3 Hasil pengamatan ranah psikomotor siklus I
12
13
38
Siklus I Ranah Pskikomotor 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
71.89
77.84 65.95
60.54
Siklus I
Dribble bola
Langkah lay up
Gerakan saat melepas bola
masuk tidaknya bola
Pada grafik diatas menunjukkan nilai rata-rata hasil pengamatan ranah psikomotor lay up shoot menggunakan media tutorial teman sebaya. Jika dijelaskan secara mendalam, aspek dribble bola mencapai nilai rata-rata persentase 71,89% (tinggi), aspek langkah lay up shoot menunjukkan nilai ratarata persentase 77,84% (tinggi), aspek gerakan saat melepas bola mencapai nilai rata-rata persentase 65,95% (tinggi), aspek masuk tidaknya bola menunjukkan nilai rata-rata persentase 60,54% (tinggi) sehingga nilai rata-rata persentase ranah psikomotor melalui media tutorial teman sebaya ini sebanyak 69,05% (tinggi). 4.1.1.4 Refleksi (reflection) siklus I Pada proses pembelajaran lay up shoot siklus I, peneliti dan guru penjas telah melakukan refleksi pada pembelajaran lay up shoot terlihat bahwa kualifikasi perolehan nilai rata-rata untuk ranah afektif adalah tinggi, maka dari itu tidak perlu penekanan materi pada siklus berikutnya. Sedangkan untuk ranah kognitif atau pemahaman, kualifikasinya tinggi akan tetapi terdapat beberapa nomor dimana kualifikasinya kurang baik dan tidak baik. Item pertanyaan nomor 3 dengan nilai rata-rata persentase 32,4% (kualifikasi rendah) yaitu dengan
39
materi gerakan kaki pada lay up shoot, item pertanyaan nomor 11 dengan nilai rata-rata persentase sebanyak 48,6% (kualifikasi sedang) yaitu dengan materi menerima bola pada lay up shoot. Untuk ranah terakhir yaitu ranah psikomotor, kualifikasi nilai rata-ratanya adalah tinggi. Kendala yang paling sulit dalam ranah psikomotor ini adalah gerakaan saat melepas bola dan masuk tidaknya bola, siswa hanya mencakup nilai rata-rata persentase aspek gerakaan saat melepas bola sebanyak 65,95% dengan kualifikasi (tinggi) dan nilai rata-rata persentase aspek masuk tidaknya bola 60,54% dengan kualifikasi (tinggi). Jumlah persentase skor pada siklus I adalah 73,77% dengan total siswa yang mengikuti pembelajaran 37 siswa. Total siswa yang tuntas sebanyak 21 siswa atau 56,76% dan total siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa atau 43,24%. Dengan melihat persentase skor pada siklus I, pembelajaran lay up shoot menggunakan metode tutorial teman sebaya ini belum melampaui indikator ketercapaian ketuntasan klasikal yaitu 75%. Menurut Daryanto (2011:28) hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan PTK. Bila masalah PTK belum tuntas atau indikator belum tercapai, maka PTK akan dilanjutkan pada siklus berikutnya melalui tahap-tahap yang sama dengan siklus sebelumnya. Dalam penelitian ini siklus I belum tuntas atau indikator belum tercapai maka perlu adanya siklus II. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru teman sejawat, bapak Hermawan Dewanto (Wawancara tanggal 14 Agustus 2015, pukul 08:00 WIB) selaku guru olahraga SMK Negeri 1 Bawang dan perwakilan siswa kelas XI TKJ 1 ditemukan kelebihan dan kekurangan dari
40
kegiatan pembelajaran materi lay up shoot dengan menggunakan metode tutorial teman sebaya pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang (Lampiran 23:115), sebagai berikut: Kelebihan: 1. Pada ranah afektif siklus I, siswa dapat mengembangkan sikap saling menghormati dengan sesama siswa, guru dan wasit, dapat dilihat dari aspek menghormati yang mencapai nilai persentase 83,78% (sangat tinggi). 2. Pada ranah kognitif siklus I, siswa telah menguasai materi tentang gerakan langkah lay up shoot, dapat dilihat dari uji kuesioner item pertanyaan nomor 2 yang mencapai nilai persentase 97,3% (sangat tinggi). Siswa juga telah menguasai materi tentang gerakan tangan pada lay up shoot, dapat dilihat dari item pertanyaan nomor 5 yang mencapai nilai persentase 91,9% (sangat tinggi). 3. Pada ranah psikomotor siklus I, siswa mampu menguasai tehnik dasar lay up shoot yang dilihat dari aspek langkah lay up shoot. Pada aspek langkah lay up shoot pada siklus I nilai persentase mencapai 77,84% (tinggi). Kekurangan: 1. Pada ranah afektif siklus I, siswa kurang mampu dalam bekerjasama dengan baik dalam proses pembelajaran, baik dengan teman, guru maupun wasit. Dapat dilihat dalam aspek bekerjasama yang hanya mencapai nilai persentase 74,32% (tinggi). 2. Pada ranah kognitif siklus I, siswa kurang mampu menguasai materi tentang gerakan saat menerima bola, dapat dilihat dari uji kuesioner item
41
pertanyaan nomor 11 yang hanya mencapai nilai persentase 48,6% (sedang). 3. Pada ranah psikomotor siklus I, siswa kurang menguasai aspek gerakan melepas bola yang
mencapai nilai persentase 65,95% (tinggi) dan
kurang menguasai aspek masuk tidaknya bola yang mencapai nilai presentase 60,54 (tinggi). Setelah mendapatkan hasil refleksi siklus I, peneliti merencanakan untuk mengadakan perbaikan pada aspek yang masih kurang dari siklus I, yaitu aspek bekerjasama, gerakan saat melepas bola dan aspek masuk tidaknya bola yang selanjutnya dilaksanakan pada siklus II. 4.1.2 Siklus II Melihat refleksi dari siklus I, didapatkan hasil belajar siswa dari siklus II yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotor yang disajikan sebagai berikut: 4.1.2.1 Perencanaan (planning) siklus II Berdasarkan hasil refleksi siklus I maka peneliti dan guru penjas menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 3x45 menit. Materi siklus II masih sama dengan materi siklus I yaitu materi lay up shoot dengan menggunakan metode tutorial teman sebaya. Namun hasil refleksi siklus I dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajaran penjasorkes dengan menggunakan metode tutorial teman sebaya pada permainan bola basket pada siklus II. Peneliti harus mengoptimalkan pembelajaran lay up shoot dengan menggunakan metode tutorial teman sebaya dengan cara memberikan motivasi lebih kepada siswa dan jika diperlukan memberikan penghargaan lebih berupa barang atau yang lainnya.
42
4.1.2.2 Tindakan (action) siklus II Tindakan pada siklus II sama seperti tindakan pada siklus I, guru menjelaskan materi kepada siswa, yaitu teknik dasar lay up shoot. Penelitian tindakan kelas pada siklus II ini dilakukan 1 kali pada tanggal 19 Agustus 2015 pukul 07:00 di SMK Negeri 1 Bawang, Kabupaten Banjarnegara, yang berlangsung selama 3 jam pertemuan (135 menit). Tindakan pada siklus II ini meliputi: d) Kegiatan Awal (20 menit)
Siswa dibariskan menjadi 3 baris.
Presensi kehadiran siswa.
Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap/olahraga.
Berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.
Pemanasan yang berorientasi pada inti penelitian.
e) Kegiatan Inti (95 menit)
Guru dan peneliti menjelaskan materi penelitan yang akan dipelajari.
Bermain Move To The Other Hole Cara bermain: Peserta membuat kelompok sesuai dengan jumlah peserta dalam kelas ini dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok 9 siswa, hole disini menggunakan Holla Hop yang berjumlah 5 buah dan disebar ke seluruh lapangan basket dan masing-masing hole diberi angka. Tiap-tiap kelompok menempati satu per satu hole tersebut dan hanya menyisakan satu hole yang kosong.
Peraturannya
adalah
ketika guru/peneliti
memberi
43
komando dengan menyebutkan salah satu angka, maka kelompok yang menempati hole tersebut harus pindah ke hole yang lain, begitu pula kelompok lainnya yang tidak berada didalam hole yang disebutkan oleh guru/peneliti, mereka harus pindah ke hole yang lain. Dengan kata lain angka yang disebutkan oleh guru/peneliti tidak boleh ditempati oleh kelompok mana pun, dan setiap kelompok harus pindah ke hole yang lain.
Sesuai refleksi pada siklus I, siswa sebagai model pembelajaran metode tutorial teman sebaya, mendemonstrasikan cara lay up shoot kanan yang benar dan perbaikan ditekankan pada aspek bekerjasama ranah afektif, gerakan saat menerima bola ranah kognitif, dan aspek gerakan saat melepas bola dan masuk tidaknya bola pada ranah psikomotor.
f)
Siswa melakukan tes lay up shoot kanan.
Peneliti menilai hasil tes lay up shoot kanan pada siklus II.
Kegiatan Penutup (20 menit)
Pendinginan.
Evaluasi, mengisi kuesioner dan tanya jawab seputar materi yang telah dipelajari.
Berbaris dan berdoa.
4.1.2.3 Pengamatan (observing) siklus II Ketika pembelajaran berlangsung peneliti dan guru penjas mengamati jalannya pembelajaran lay up shoot dengan metode tutorial teman sebaya pada siklus II. Peneliti dan guru penjas juga menganalisis data hasil pembelajaran
44
pada siklus II yang berupa tes akhir lay up shoot. Dalam hasil observasi siklus I pada persentase menunjukan rata-rata nilai ranah tes afektif mencapai angka 83,24% (sangat tinggi), sedangkan untuk rata-rata nilai ranah tes kognitif mencapai angka 86,69% (sangat tinggi), dan yang terakhir untuk nilai ranah tes psikomotor mencapai angka 78,92% (tinggi). Melihat hasil diatas, siklus II berjalan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru dan peneliti telah memperbaiki semua kekurangan yang didapat pada saat siklus I. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya hasil nilai rata-rata persentase ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotor. Untuk rata-rata nilai ranah afektif, kognitif dan psikomotor dengan penilaian yang telah diamati selama pembelajaran berlangsung pada siklus II, menunjukan penilaian seperti berikut: 1. Pengamatan Ranah Afektif Hasil pengamatan ranah afektif menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase berkomunikasi mencapai 79,05% (tinggi), nilai rata-rata persentase bekerjasama mencapai 81,76% (sangat tinggi), nilai rata-rata persentase taat peraturan
mencapai
87,16%
(sangat
tinggi),
nilai
rata-rata
persentase
menghormati 86,49% (sangat tinggi), nilai rata-rata persentase antusias 81,76% (sangat tinggi). Sehingga nilai rata-rata yang diperoleh adalah 83,24% (sangat tinggi). Berdasarkan penjelasan diatas maka didapati grafik sebagai berikut: Gambar 4.4 Hasil pengamatan ranah afektif siklus II
45
Siklus II Ranah Afektif 87.16
88.00
86.49
86.00 84.00 81.76
82.00 80.00
81.76
79.05
78.00 76.00 74.00 Berkomunikasi
bekerjasama
Taat peraturan
Menghormati
Antusias
2. Pengamatan Ranah Kognitif Hasil pengamatan rata-rata nilai ranah kognitif dari penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran lay up shoot menunjukkan bahwa item pertanyaan nomor 1 menunjukkan rata-rata angka persentase 100% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 2 menunjukkan rata-rata angka persentase 100% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 3 menunjukkan rata-rata angka persentase 67,6% (tinggi), item pertanyaan nomor 4 menunjukkan rata-rata angka persentase 70,3% (tinggi), item pertanyaan nomor 5 mencapai rata-rata angka persentase 97,3% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 6 menunjukkan rata-rata angka persentase 97,3% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 7 mencapai rata-rata angka persentase 86,5% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 8 menunjukkan rata-rata angka persentase 75,7% (tinggi), item pertanyaan nomor 9 mencapai rata-rata angka persentase 86,5% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 10 menunjukkan rata-rata angka persentase 89,2% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 11 menunjukkan rata-rata angka persentase 67,6% (tinggi), item pertanyaan nomor 12 mencapai rata-rata angka persentase 97,3% (sangat tinggi), item pertanyaan nomor 13 menunjukkan rata-
46
rata angka persentase 91,9% (sangat tinggi), sehingga hasil nilai rata-rata data pengamatan ranah kognitif melalui media kuesioner adalah 86,69% (sangat tinggi). Gambar 4.5 Hasil pengamatan ranah kognitif siklus II
Siklus II Ranah Kognitif 120.0 100.0100.0
97.3 97.3
100.0
97.3 86.5 89.2
86.5
80.0
91.9
75.7
67.6 70.3
67.6
60.0 40.0 20.0 0.0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
3. Pengamatan Ranah Psikomotor Pada grafik diatas menunjukkan nilai rata-rata hasil pengamatan ranah psikomotor lay up shoot menggunakan metode tutorial teman sebaya. Jika dijelaskan secara mendalam, aspek dribble bola mencapai nilai rata-rata persentase 82,16% (sangat tinggi), aspek langkah lay up shoot menunjukkan nilai rata-rata persentase 85,41% (sanagat tinggi), aspek gerakan saat melepas bola mencapai nilai rata-rata persentase 78,38% (tinggi), aspek masuk tidaknya bola menunjukkan nikai rata-rata persentase 75,14% (tinggi) sehingga nilai ratarata persentase ranah psikomotor melalui metode tutorial teman sebaya ini sebanyak 80,27% (tinggi). Gambar 4.6 Hasil pengamatan ranah psikomotor siklus II
47
Siklus II Ranah Psikomotor 88.00 86.00 84.00 82.00 80.00 78.00 76.00 74.00 72.00 70.00 68.00
85.41 82.16 78.38 75.14
Dribble bola
Langkah lay up
Gerakan saat melepas bola
Siklus II
masuk tidaknya bola
4.1.2.4 Refleksi (reflection) siklus II Pada proses pembelajaran lay up shoot siklus II, peneliti dan guru penjas telah melakukan refleksi pada pembelajaran lay up shoot. Jumlah persentase skor pada siklus II adalah 83,40% dengan total siswa yang mengikuti pembelajaran 37 siswa. Total siswa yang tuntas sebanyak 34 siswa atau 91,89% dan total siswa yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau 8,11%. Hasil diskusi antara peneliti dan guru penjas tentang siklus II, menyimpulkan bahwa hasil perencanaan (planning), tindakan (action) dan pengamatan (observing) yang dilakukan oleh guru dan peneliti berjalan sesuai yang diharapkan karena adanya perubahan peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II, sehingga pada siklus II bisa dikatakan berhasil dengan kata lain peneliti telah selesai pada siklus II dan tidak ada tindakan siklus selanjutnya. Seperti yang dikemukakan E.Mulyasa (2011:72) peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan PTK siklus II dan menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang dirancang
48
dengan PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran atau memperbaiki masalah yang diteliti. Menurut guru penjasorkes SMK Negeri 1 Bawang, hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) tidak perlu diadakan siklus selanjutnya.
4.2 Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II 4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Afektif Grafik 4.7 Peningkatan Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II 90.00 85.00 80.00 75.00
86.49
87.16 83.78
81.76 77.70
79.73
79.05 74.32
81.76
75.68 Siklus I
70.00
Siklus II
65.00
Pada grafik diatas menunjukkan peningkatan hasil belajar ranah afektif siklus I dan siklus II dengan persentase peningkatan dari aspek berkomunikasi sebanyak 1,35%, persentase peningkatan dari aspek bekerjasama sebanyak 7,44%, persentase peningkatan dari aspek taat peraturan sebanyak 11,48%, persentase peningkatan dari aspek menghormati sebanyak 2,71%, persentase peningkatan dari aspek antusias sebanyak 2,03%.
Hasil pengamatan ranah afektif siswa selama proses pembelajaran bola basket pada siklus I dan siklus II diperoleh seperti pada tabel berikut:
49
Siklus I
Siklus II
78,24%
83,24%
AFEKTIF
Dari hasil pengamatan ranah afektif pada siklus I dan siklus II kemudian dianalisis menggunakan rumus Hake’s Normalized Gain sebagai berikut: Rata-rata siklus I : 78,24% Rata-rata siklus II : 83,24% Hake’s Normalized Gain : (g) =
(
) ( (
) )
(g) = (83,24%) – (78,24%) = 0,23 100% - (78,24%) Dan kriteria gain adalah rendah, yang memiliki arti bahwa pengamatan proses belajar siswa pada siklus I dan siklus II meningkat dalam kategori rendah.
4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif Grafik 4.8 Peningkatan Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II
50
120.00% 100.00% 80.00% 60.00% 40.00%
Siklus 1
20.00%
Siklus 2
0.00%
Pada grafik diatas menunjukkan peningkatan pada ranah kognitif pada siklus I dan siklus II dengan persentase peningkatan pada aspek soal nomor 1 sebanyak 8,1%, presentase peningkatan pada aspek soal nomor 2 sebanyak 2,7%, persentase peningkatan dari aspek soal nomor 3 sebanyak 35,3%, terjadi penurunan persentase dari aspek soal nomor 4 sebanyak 5,4%, presentase peningkatan pada aspek soal nomor 5 sebanyak 5,4%, persentase peningkatan pada aspek soal nomor 6 sebanyak 32,4%, persentase peningkatan pada aspek soal nomor 7 sebanyak 8,1%, persentase peningkatan pada aspek soal nomor 8 sebanyak 8,1%, peningkatan persentase pada aspek soal nomor 9 sebanyak 21,6%, peningkatan persentase pada aspek soal nomor 10 sebanyak 13,5%, peningkatan persentase pada aspek soal nomor 11 sebanyak 19%, peningkatan persentase pada aspek soal nomor 12 sebanyak 5,4%, persentase peningkatan pada aspek soal nomor 13 sebanyak 10,8%.
Hasil pengamatan ranah kognitif siswa selama proses pembelajaran bola basket pada siklus I dan siklus II diperoleh seperti pada tabel berikut:
51
Siklus I
Siklus II
74,01%
86,69%
KOGNITIF
Dari hasil pengamatan ranah kognitif pada siklus I dan siklus II kemudian dianalisis menggunakan rumus Hake’s Normalized Gain sebagai berikut: Rata-rata siklus I : 74,01% Rata-rata siklus II : 86,69% Hake’s Normalized Gain : (g) =
(
) ( (
) )
(g) = (86,69%) – (74,01%) = 0,48 100% - (74,01%) Dan kriteria gain adalah sedang, yang memiliki arti bahwa pengamatan proses belajar siswa pada siklus I dan siklus II meningkat signifikan dalam kategori sedang.
4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar Ranah Psikomotor Grafik 4.9 Peningkatan Ranah Psikomotor Siklus I dan Siklus II
52
100.00% 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
Siklus 1 Siklus 2
Dribble Bola Langkah Lay Up Shoot
Gerakan Saat Melepas Bola
Masuk Tidaknya Bola
Pada grafik diatas menunjukkan peningkatan hasil belajar ranah psikomotor siklus I dan siklus II dengan persentase peningkatan dari aspek dribble bola sebanyak 10,27%, persentase peningkatan dari aspek langkah lay up shoot sebanyak 7,57%, persentase peningkatan dari aspek gerakan saat melepas bola sebanyak 12,43%, persentase peningkatan dari aspek masuk tidaknya bola sebanyak 14,6%. Hasil pengamatan ranah psikomotor siswa selama proses pembelajaran bola basket pada siklus I dan siklus II diperoleh seperti pada tabel berikut: Siklus I
Siklus II
69,05%
80,27%
PSIKOMOTOR
Dari hasil pengamatan ranah psikomotor pada siklus I dan siklus II kemudian dianalisis menggunakan rumus Hake’s Normalized Gain sebagai berikut: Rata-rata siklus I : 69,05% Rata-rata siklus II : 80,27%
53
Hake’s Normalized Gain : (g) =
(
) ( (
) )
(g) = (80,27%) – (69,05%) = 0,36 100% - (69,05%) Dan kriteria gain adalah sedang, yang memiliki arti bahwa pengamatan proses belajar siswa pada siklus I dan siklus II meningkat signifikan dalam kategori sedang. 4.2.4 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Grafik 4.10 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II 91.89%
100.00% 80.00% 60.00%
56.76%
40.00% 20.00% 0.00% Siklus 1
Siklus 2
Hasil ketuntasan belajar siswa selama proses pembelajaran bola basket pada siklus I dan siklus II diperoleh seperti pada tabel berikut: Siklus I
Siklus II
57%
92%
TUNTAS
Dari hasil ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II kemudian dianalisis menggunakan rumus Hake’s Normalized Gain sebagai berikut:
54
Rata-rata siklus I : 57% Rata-rata siklus II : 92% Hake’s Normalized Gain : (g) =
(
) ( (
) )
(g) = (92%) – (57%) = 0,81 100% - (57%) Dan kriteria gain adalah tinggi, yang memiliki arti bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II meningkat signifikan dalam kategori tinggi.
4.3 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dari siklus I dan siklus II penerapan metode tutorial teman sebaya dalam pembelajaran lay up shoot pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang tahun 2015 dapat meningkatkan aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Hasil belajar dari siklus I menunjukkan bahwa masih terdapat siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), setelah dilakukan siklus II diperoleh hasil belajar siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Penelitian tindakan kelas ini tidak lepas dari peran penting seorang guru dalam mempersiapkan strategi pembelajaran yang semula dirasa sulit untuk dipahami dan dilaksanakan kini dapat dilakukan dengan mudah oleh siswa dan siswa merasa senang, gembira dan terhibur dalam memahami materi tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran lay up shoot dengan menggunakan metode tutorial teman sebaya pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang tahun 2015 dapat meningkatkan hasil belajar lay up shoot.
55
Seperti yang dikemukakan E.Mulyasa (2011:144) penilaian penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai perbaikan sehingga melalui proses dan siklus kegiatan tersebut guru dapat meningkatkan kegiatan dan hasil pembelajaran secara optimal. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru teman sejawat, bapak Hermawan Dewanto (Wawancara hari senin, tanggal 24 Agustus 2015, pukul 08:00 WIB) selaku guru penjasorkes SMK Negeri 1 Bawang dan perwakilan siswa kelas XI TKJ 1, didapatkan bahwa aspek bekerjasama pada ranah afektif meningkat dari 74,44% menjadi 81,76%. Aspek gerakan saat menerima bola pada ranah kognitif meningkat dari 48,6% menjadi 67,6%. Aspek gerakan melepas bola pada ranah psikomotor meningkat dari 65,95% menjadi 78,38% dan aspek masuk tidaknya bola pada ranah psikomotor meningkat dari 60,54% menjadi 75,14% (Lampiran 30: 127). Menurut pendapat dari guru penjasorkes SMK Negeri 1 Bawang, penerapan metode tutorial teman sebaya dalam pembelajaran lay up shoot pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dengan demikian dapat di katakan bahwa metode tutorial teman sebaya pada materi lay up shoot bola basket dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Lay Up Shoot Dengan Menggunakan Metode Tutorial Teman Sebaya (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas XI TKJ 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Bawang Tahun 2015)”, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: Ada
peningkatan
hasil
belajar
pada
pembelajaran
lay
up
shoot
menggunakan metode tutorial teman sebaya pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang tahun 2015.
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut : 5.2.1 Bagi Sekolah: Penggunaan metode tutorial teman sebaya merupakan sumbangan informasi dibidang penelitian dalam melakukan penelitian tindakan kelas pembelajaran pendidikan jasmani. 5.2.2 Bagi guru: Penggunaan metode tutorial teman sebaya dapat dijadikan motivasi
guru
agar
lebih
kreatif
dalam
metode
tutorial
pengembangan
proses
pembelajaran. 5.2.3 Bagi
siswa:
Penggunaan
teman
sebaya
dapat
meningkatkan hasil belajar dan keterampilan lay up shoot bola basket.
56
DAFTAR PUSTAKA
Adang Suherman. 2003. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar Dan Menengah. Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press. Anita Lie. 2002. Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo. C. Asri Budiningsih. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Danny Kosasih. 2008. Fundamental Basketball. Bandung: Karmedia. Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas. FIK UNNES. 2014. Pedoman Penyusunan Skripsi. Semarang: FIK UNNES. Imam Sodikun. 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group). Max Darsono. 2000. Belajar Dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Press. Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 1991. Strategi Belajar Berdasarkan CBSA. Bandung: CV. Sinar Baru. -----. 2008. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT. Bumi Akasara. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
57
58
-----. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Wissel, Hal. 2000. Bola Basket Dilengkapi Dengan Program Pemahiran Tehnik dan Taktik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Zainal Aqib, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung : Yrama Widya. -----. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung : Yrama Widya.
LAMPIRAN
59
Lampiran 1 Usulan Topik Skripsi
60
Lampiran 2 Usulan Penetapan Pembimbig
61
Lampiran 3 Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing
62
Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Penelitian
63
Lampiran 5 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
64
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian VARIABEL UPAYA MENINGKATKAN
INDIKATOR Tehnik
PERTANYAAN
Dasar Apakah benar lay up shoot
Lay Up Shoot
NO 1
merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola
HASIL BELAJAR TEKNIK LAY UP SHOOT DENGAN
basket? Apakah benar lay up shoot
Gerakan Langkah
Lay
terdiri dari 2 hitungan kaki? Apakah salah jika pada saat
Up Shoot MENGGUNAKAN
2
3
melakukan lay up shoot
METODE
gerakan kakinya lompatlangkah-lompat?
TUTORIAL
Apakah benar jika saat TEMAN SEBAYA
4
melakukan lay up shoot langkah pertama panjang dan langkah kedua pendek? Apakah benar jika pada saat
Gerakan Tangan
Lay
5
melakukan lay up shot kanan maka bola dimasukkan ke
Up Shoot
ring basket menggunakan tangan kanan? Apakah benar jika pada saat
6
melakukan lay up shoot kiri maka bola dimasukkan ke ring basket menggunakan tangan kanan? Apakah salah jika melakukan
Gerakan Lompat Up Shoot
Lay
7
lay up shoot kanan lompatan terakhir dengan tumpuan kaki kiri? Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot kiri
8
65
lompatan terakhir dengan tumpuan kaki kiri? Gerakan Saat Apakah benar jika pada saat Melepas Bola
9
melakukan lay up shoot posisi bola berada diantara telinga dan bahu? Apakah benar jika melakukan
10
lay up shoot pada saat melepaskan bola menggunakan jari telunjuk? Apakah benar jika pada saat
11
melakukan lay up shoot tangan yang akan menembak berada dibelakang bola? Gerakan
Apakah benar jika melakukan
Follow
lay up shoot kanan pada saat
Through
akan memasukkan bola ke
12
ring basket maka lutut yang ditekuk adalah lutut kanan? Apakah salah jika melakukan
13
lay up shoot kiri pada saat akan memasukkan bola ke ring basket lutut yang ditekuk adalah lutut kiri?
Jumlah
13
66
Lampiran 7 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara VARIABEL UPAYA MENINGKATKAN
INDIKATOR
PERTANYAAN Metode pembelajaran apa
Metode Pembelajaran
NO 1
yang bapak terapkan pada materi bola basket?
HASIL BELAJAR TEKNIK LAY UP SHOOT DENGAN
Apakah ada kendala dalam
Kendala Dalam
2
pembelajaran bola basket?
Pembelajaran MENGGUNAKAN METODE TUTORIAL
Materi
Yang Apa saja materi bola basket
Dipelajari
3
yang diajarkan pada kelas XI
TEMAN SEBAYA
semester 1?
Kendala Yang Apa saja kendala yang Ditemui
Pada
Kelas
XI
Semester 1
Jumlah
4
ditemui dalam pembelajaran materi bola basket semester 1 kelas XI?
4
67
Lampiran 8 Lembar Pertanyaan Wawancara Observasi Hari/Tanggal Waktu Tempat Sumber
: Rabu, 5 Agustus 2015 : 08.00 WIB : SMK Negeri 1 Bawang : Hermawan Dewanto, S.Pd. (Guru Penjasorkes)
Hasil Wawancara 1. Metode Pembelajaran apa yang bapak terapkan pada materi bola basket? Jawab : Metode yang saya gunakan adalah metode demonstrasi dan ceramah. 2. Apakah ada kendala dalam pembelajaran bola basket? Jawab : Ada, beberapa faktor yang menjadi kendala dalam pembelajaran bola basket adalah kurangnya antusias dari siswa, adanya sebagian siswa yang kurang serius dalam pembelajaran dan kurangnya pemahaman mengenai permainan bola basket. 3. Apa saja materi bola basket yang diajarkan pada kelas XI semester 1? Jawab : Materi bola basket pada semester 1 adalah lay up shoot, dimana lay up shoot ini dilakukan menggunakan dribble. 4. Apa saja kendala yang ditemui dalam pembelajaran materi bola basket semester 1 pada siswa kelas X? Jawab : Minimnya penguasaan materi dalam pembelajaran permainan bola basket. Hal ini dilatar belakangi dari kurangnya pemahaman materi permainan bola basket dari bangku Sekolah Menengah Pertama. Siswa-siswi berasal dari Sekolah Menengah Pertama yang beragam, ada yang berasal dari daerah perkotaan dan pedesaan sehingga banyak siswa yang mengaku kurang memahami materi permainan bola basket dikarenakan banyak Sekolah
68
Menengah Pertama dari pedesaan yang sarana dan prasarananya kurang dapat menunjang untuk pembelajaran materi permainan bola basket.
69
Lampiran 9
Lembar Uji Kusioner Kuesioner Pemahaman Pembelajaran Lay up shoot Bola Basket
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya 2. Berilah tanda silang (x) pada huruf a atau b sesuai dengan pilihan
I.
IDENTITAS RESPONDEN NAMA :..................................................... UMUR :..................................................... KELAS :.....................................................
II. PERTANYAAN 1. Apakah benar lay up shoot merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola basket? a. Ya b. Tidak
2. Apakah benar lay up shoot terdiri dari 2 hitungan kaki? a. Ya b. Tidak 3. Apakah salah jika pada saat melakukan lay up shoot gerakan kakinya lompat-langkah-lompat? a. Ya b. Tidak
70
4. Apakah benar jika saat melakukan lay up shoot langkah pertama panjang dan langkah kedua pendek? a. Ya b. Tidak
5. Apakah salah arah gerak menolak saat melakukan lay up shoot tegak lurus ke atas (vertikal)? a. Ya b. Tidak
6. Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot kanan maka bola dimasukkan ke ring basket menggunakan tangan kanan? a. Ya b. Tidak
7. Apakah salah jika pada saat melakukan lay up shoot kiri maka bola dimasukkan ke ring basket menggunakan tangan kanan? a. Ya b. Tidak 8. Apakah salah jika melakukan lay up shoot kanan lompatan terakhir dengan tumpuan kaki kiri? a. Ya b. Tidak
71
9. Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot kiri lompatan terakhir dengan tumpuan kaki kiri? a. Ya b. Tidak
10. Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot posisi bola berada diantara telinga dan bahu? a. Ya b. Tidak
11. Apakah benar jika melakukan lay up shoot pada saat melepaskan bola menggunakan jari telunjuk? a. Ya b. Tidak
12. Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot tangan yang akan menembak berada dibelakang bola? a. Ya b. Tidak 13. Apakah salah jika pada saat melakukan lay up shoot, saat menerima bola badan harus dalam keaadan melayang? a. Ya b. Tidak
72
14. Apakah benar jika melakukan lay up shoot kanan pada saat akan memasukkan bola ke ring basket maka lutut yang ditekuk adalah lutut kanan? a. Ya b. Tidak
15. Apakah salah jika melakukan lay up shoot kiri pada saat akan memasukkan bola ke ring basket lutut yang ditekuk adalah lutut kiri? a. Ya b. Tidak
73
Lampiran 10 Lembar Jawab Uji Kuesioner
1. A 2. A 3. B 4. A 5. B 6. A 7. A 8. B 9. B 10. A 11. A 12. A 13. B 14. A 15. B
74
Lampiran 11 Data Siswa Uji Kuisioner Kelas XI TKJ 2
NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ABDUL FATAH ALEX OKKY HENDRIAWAN ALFIAN PRATAMA I. AMALIA IHTIARINI BAGAS ARISANDI HIDAYAT BAYU ADE SAPUTRA CAHYA AJI PAMUNGKAS DANDI RAMADHAN EKAHARDIYATI EUGAN WAHYU R. FARIDATUL MUNAWAROH GILANG ROMADON INDRA PRAYOGA P. IRFAN ARDIANSAH ISTI NGAIFAH KUAT DWI PRASETIYO LINA SOFIANA LINTANG LARASATI LITA MAELANI S. MEGAWATI RIZKI SAPUTRI MELINA SAFITRI MOHAMADNUROHMAN MUHAMMAD GALAN M. MUJIANTI MUJIONO PRASETYO NIA WULANDARI NOFA SUGARA NUR AYU QONA’AH RIDWAN PAMUNGKAS RIVALDY ARIESTO AJI H. RIYAN ANUGRAH R. RIZKY ARDIANA P. SELY DIANI SONIAR RISKI ASTUTI SURYO MULYONO TEGUH SANTOSO TOHARNO
ITEM PERTANYAAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1
4 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
5 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
7 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
8 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
9 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0
10 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
11 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0
12 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1
13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
15 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0
75
Lampiran 12 Tabel Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Penelitian TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS UJI COBA ANGKET PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 SX 2 SX SXY rxy
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 35 35 277 0.650
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 35 35 373 0.650
3 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 20 20 225 0.424
4 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 30 30 330 0.410
5 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 16 16 175 0.037
6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 33 33 350 0.424
BUTIR SOAL 7 8 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 23 23 23 23 256 254 0.400 0.328
9 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 20 20 222 0.331
10 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 31 31 340 0.441
11 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 19 19 214 0.187
12 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 27 27 289 0.402
13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 32 32 342 0.481
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 34 34 359 0.404
15 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 23 23 264 0.591
k=
15
rtabel
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
0.325
Ssb2 =
2.65
Kriteria Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
st
5.58
sb
2
0.0526 0.0526 0.2553 0.1577 0.2523 0.0991 0.2417 0.2417 0.2553 0.1396 0.2568 0.2027 0.1201 0.0766 0.2417
Y
Y2
10 9 14 12 11 13 12 12 9 11 10 9 11 10 13 9 12 14 10 10 13 12 14 12 5 13 11 3 11 13 11 11 12 6 11 12 10 401
100 81 196 144 121 169 144 144 81 121 100 81 121 100 169 81 144 196 100 100 169 144 196 144 25 169 121 9 121 169 121 121 144 36 121 144 100 4547
2
=
r11 = 0.564
76
Lampiran 13 Lembar Uji Kuisioner Kuisioner Pemahaman Pembelajaran Lay Up Shoot Bola Basket PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER 1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya 2. Berilah tanda silang (x) pada huruf a atau b sesuai dengan pilihan
III. IDENTITAS RESPONDEN NAMA :..................................................... UMUR :..................................................... KELAS :..................................................... IV. PERTANYAAN 1. Apakah benar lay up shoot merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola basket? c. Ya d. Tidak
2. Apakah benar lay up shoot terdiri dari 2 hitungan kaki? c. Ya d. Tidak 3. Apakah salah jika pada saat melakukan lay up shoot gerakan kakinya lompat-langkah-lompat? c. Ya d. Tidak
77
4. Apakah benar jika saat melakukan lay up shoot langkah pertama panjang dan langkah kedua pendek? c. Ya d. Tidak
5. Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot kanan maka bola dimasukkan ke ring basket menggunakan tangan kanan? c. Ya d. Tidak
6. Apakah salah jika pada saat melakukan lay up shoot kiri maka bola dimasukkan ke ring basket menggunakan tangan kanan? c. Ya d. Tidak
7. Apakah salah jika melakukan lay up shoot kanan lompatan terakhir dengan tumpuan kaki kiri? c. Ya d. Tidak 8. Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot kiri lompatan terakhir dengan tumpuan kaki kiri? c. Ya d. Tidak
9. Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot posisi bola berada diantara telinga dan bahu?
78
c. Ya d. Tidak
10. Apakah benar jika pada saat melakukan lay up shoot tangan yang akan menembak berada di belakang bola? c. Ya d. Tidak 11. Apakah salah jika pada saat melakukan lay up shoot, saat menerima bola badan harus dalam keadaan melayang? c. Ya d. Tidak
12. Apakah benar jika melakukan lay up shoot kanan pada saat akan memasukkan bola ke ring basket maka lutut yang ditekuk adalah lutut kanan? c. Ya d. Tidak 13. Apakah salah jika melakukan lay up shoot kiri pada saat akan memasukkan bola ke ring basket lutut yang ditekuk adalah lutut kiri? c. Ya d. Tidak
79
Lampiran 14 Lembar Pengamatan Sikap
No
1
2
3
4
5
Tabel 1. Penilaian Pengamatan Sikap ASPEK YANG SKOR DESKRIPSI DINILAI Berkomunikasi dalam bahasa daerah 1 dengan membentak Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia Berkomunikasi 2 dengan membentak dengan sopan dalam proses Berkomunikasi dalam bahasa daerah 3 pembelajaran (Jawa) Berkomunikasi dengan bahasa Indonesia 4 yang disempurnakan (baku) 1 Bekerjasama dengan teman tertentu Bekerjasama dengan semua teman 2 (berkomunikasi) Bekerjasama dengan semua teman dan Bekerjasama 3 memberikan saran dan strategi bermain Mampu menjadi pemimpin dan berbagi 4 kesempatan penguasaan bola pada semua teman 1 Melakukan foul dengan tidak sengaja Memprotes kebijakan yang diambil wasit 2 (ketika wasit salah pengamatan) Menyadari melakukan kesalahan dan telah Menaati peraturan 3 melaporkan kepada wasit tetapi tetap melanjutkan permainan Menaati semua peraturan yang telah 4 ditentukan oleh guru/wasit Raut muka tidak antusias tehadap 1 guru/wasit 2 Bertutur kata dengan ekspresi bercanda Menghormati guru dengan bertutur kata Menghormati 3 dan sikap yang sopan tetapi tidak dengan guru/wasit wasit Menghormati guru dan semua wasit saat 4 proses pembelajaran berlangsung dengan bertutur kata dan sikap yang sopan Bermalas-malasan saat mengikuti proses 1 pembelajaran Pada saat pemanasan bermalas-malasan, Menunjukkan sikap 2 pada saat game bersemangat yang antusias terhadap Bergembira pada saat mengikuti 3 pembelajaran pembelajaran Bergembira dan semangat dalam mengikuti 4 pembelajaran
80
Lampiran 15
Lembar Tes Praktik Tabel 2. Penilaian Tes Praktik
No
Aspek yang dinilai 1
1
Gerakan saat men-dribble bola
2
Langkah lay up shoot
3
Gerakan saat melepas bola
4
Masuk tidaknya bola
Skor 2 3 4
5
KETERANGAN SKOR 1. Gerakan saat men-dribble bola Skor 1 = dribble dengan memukul bola dan berjalan Skor 2 = dribble dengan memukul bola dan jogging Skor 3 = menggunakan pergelangan tangan dan jogging Skor 4 = menggunakan seluruh lengan dan pergelangan tangan dan jogging Skor 5 = menggunakan seluruh lengan dan pergelangan tangan dan sprint 2. Langkah lay up Skor 1 = lebih dari 2 langkah Skor 2 = hanya dengan 1 langkah Skor 3 = dengan 2 langkah kaki kiri (lay up kiri) Skor 4 = dua langkah dengan kaki kanan tidak ditekuk saat lompat melepas bola Skor 5 = dua langkah dengan kaki kanan ditekuk saat lompat melepas bola 3. Gerakan saat melepas bola Skor 1 = melepas bola dengan 2 tangan dari atas Skor 2 = melepas bola dengan 2 tangan dari bawah Skor 3 = melepas bola dengan 1 tangan kiri Skor 4 = melepas bola dengan 1 tangan kanan dari bawah Skor 5 = melepas bola dengan 1 tangan kanan ditekuk
81
4. Masuk tidaknya bola Skor 1 = bola tidak masuk dan tidak menyentuh ring atau papan sama sekali Skor 2 = bola tidak masuk namun menyentuh ring atau papan Skor 3 = bola masuk langsung ke ring Skor 4 = bola masuk dengan papan pantul terlebih dahulu lalu menyentuh ring Skor 5 = bola masuk dengan papan pantul terlebih dahulu langsung ke ring
82
Lampiran 16 SILABUS : SMA/MA/SMK/SMAK
Mata Pelajaran : Penjasorkes Sekolah : SMKN 1 BAWANG Kelas : XI Kompetensi Inti : 1. Menghargaidanmenghayatiajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
83
KOMPETENSI DASAR kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai. 1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain. 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran. 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
84
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
Mengamati Mengamati peragaan yang dilakukan oleh guru ataupun peserta didik lainnya yang berkompeten tentang teknik dasar yang ada dalam permainan sepak bola (mengumpan, mengontrol, menggiring, dan menembak bola ke gawang).
Unjuk kerja: Untuk mengukur keterampilan gerak aspek psikomotor
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
5 X 3 JP
Bola sepak Lapangan sepakbola Tiang gawang Tiang pancang Peluit Sumber: Buku Penjasorkes SMA
2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik. 2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan kesempatan. 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik. 2.7 Belajar menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan. 3.1
Menganalisis dan Sepakbola mengkategorikan keterampilan gerak salah satu permainan bola besar serta menyusun rencana perbaikan
4.1 Mempraktikkan perbaikan
Menanya Setiap peserta didik secara bergantian
Observas: Untuk mengukur keterampilan
85
KOMPETENSI DASAR
.
keterampilan salah satu permainan bola besar sesuai hasil analisis dan kategorisasi
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN mengajukan pertanyaan mengenai teknik dasar (mengumpan, mengontrol, menggiring, dan menembak bola ke gawang) Eksplorasi Mencari berbagai informasi tentang teknik dasar yang ada dalam permainan sepak bola (mengumpan, mengontrol, menggiring, dan menembak bola ke gawang) melalui Video, TV, media yang lain ataupun pengamatan langsung.
Mendiskusikan keterampilan gerak teknik mengumpan, mengontrol, menggiring, dan menembak bola ke gawang dan membuat kesimpulannya.
Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan teknik dasar keterampilan gerak permainan sepakbola..
Mendiskusikan cara memperbaiki kesalahan yang sering dilakukan saat
PENILAIAN gerak dan perilaku selama aktifitas Portofolio: Tulisan atau hasil kerja berupa kajian konsep dan prinsip permainan serta keterampilan gerak Tes: Prinsp dan konsep keterampilan gerak
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR Kelas XI TV/Vidro
86
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN melakukan keterampilan gerak permainan sepakbola dan membuat kesimpulannya.
Peserta didik mencoba mempraktikkan teknik dasar permainan sepak bola dengan benar sesuai dengan yang diperagakan oleh guru
Mengasosiasi Memilih/memutuskan cara mengumpan, mengontrol, menggiring, dan menembak bola dengan baik sesuai dengan arah datangya bola.
Memutuskan cara mengumpan, dan menembak bola dengan baik sesuai dengan arah sasaran.
Mengkomunikasikan Bermain sepakbola menggunakan peraturan yang sesungguhnya dengan menerapkan teknik menendang, menahan, menggiring, dan menembak bola ke gawang yang telah dipelajarinya serta menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
87
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain. Permainan Bolavoli
Mengamati Mengamati peragaan yang dilakukan oleh guru ataupun peserta didik lainnya yang berkompeten tentang teknik dasar permainan bola voli (passing bawah, passing atas, servis, dan smash).
Unjuk kerja: Untuk mengukur keterampilan gerak aspek psikomotor
Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai teknik dasar permainan bola voli (passing bawah, passing atas, servis, dan smash) yang telah diamati.
Observas: Untuk mengukur keterampilan gerak dan perilaku selama aktifitas
Eksplorasi Mencari berbagai informasi tentang teknik dasar permainan bola voli (passing bawah, passing atas, servis, dan smash) melalui Video, TV, media yang lain ataupun pengamatan langsung dan selanjutnya membuat
Portofolio: Tulisan atau hasil kerja berupa kajian konsep dan prinsip permainan serta keterampilan gerak Tes:
Bola voli Lapangan bolavoli Net/jaring Peluit Sumber: Buku Penjasorkes SMA Kelas XI, Tim Puskurbuk Kemdikbud, Jakarta: Puskurbuk Kemdikbud. TV/Video
88
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN catatan hasil pengamatan.
Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan teknik dasar keterampilan gerak permainan bolavoli.
Memperagakan teknik dasar permainan bola voli (passing bawah, passing atas, servis, dan smash) dengan benar sesuai degan yang diperagakan oleh guru
Mengasosiasi Memilih/memutuskan passing yang harus dilakukan sesuai dengan arah datangya bola maupun kecepatanya. Memilih/memutuskan jenis servis dan kecepatan bola yang akan digunakan untuk menyulitkan lawan. Mengkomunikasikan Bermain bolavoli dengan menerapkan teknik permainan yang telah dipelajarinya menggunakan peraturan yang sesungguhnya dengan
PENILAIAN Prinsp dan konsep keterampilan gerak
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
89
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain.
PermaiananBolabasket Mengamati Mengamati peragaan yang dilakukan oleh guru ataupun peserta didik lainnya yang berkompeten tentang teknik dasar permainan bola basket (melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring). Menanya Setiap peserta didik secara bergantian mengajukan pertanyaan mengenai teknik dasar permainan bola basket (melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring) yang telah diamati. Eksplorasi Peserta didik diberikan tugas untuk
Unjuk kerja: Untuk mengukur keterampilan gerak aspek psikomotor Observas: Untuk mengukur keterampilan gerak dan perilaku selama aktifitas Portofolio: Tulisan atau hasil kerja berupa kajian konsep
Bola basket Lapangan bola basket Ring/basket Peluit Sumber: Buku Penjasorkes SMA Kelas XI, Tim Puskurbuk Kemdikbud, Jakarta: Puskurbuk Kemdikbud
90
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN
mencari berbagai informasi tentang teknik dasar permainan bola basket (melempar, menangkap, menggiring, dan menembak bola ke ring) melalui Video, TV, media yang lain ataupun pengamatan langsung. Mendiskusikan kesalahan-kesalahan dan cara memperbaiki kesalahan yang sering dilakukan saat mempraktekken gerak teknik dasar permainan bola basket dan membuat kesimpulannya. Peserta didik memperagakan berbagai teknik dasar keterampilan gerak melempar, menangkap, menggiring dan menembak bola ke ring basket dengan benar sesuai yang diperagakan.
Mengasosiasi Menganalisis gerakan teknik dasar permaian bola basket dengan memilah gerakan-gerakan untuk diterapkan dalam permainan. t Mengkomunikasikan Bermain bolabasket dengan
PENILAIAN dan prinsip permainan serta keterampilan gerak Tes: Prinsp dan konsep keterampilan gerak
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
91
KOMPETENSI DASAR
MATERI POKOK
PEMBELAJARAN menerapkan teknik yang telah dipelajari menggunakan peraturan sesungguhnya dengan menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggungjawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama bermain
PENILAIAN
ALOKASI WAKTU
SUMBER BELAJAR
92
Lampiran 17 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu
: : : : :
SMK Negeri 1 Bawang Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan XI / 1 Teknik Dasar Bola Basket 6 X 45 menit (2 pertemuan)
A. Kompetensi Inti : 1. 2.
3.
4.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai) santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menenmpatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Memahami, menerapkan, menganalisi pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusaiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B.Kompetensi Dasar dan Indikator: 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai. 2.1 Berperilaku sportif dalam bermain: 2.1.1 Menghargai teman dan lawan. 2.1.2 Menerima kekalahan. 2.1.3 Mentaati peraturan permainan. 2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran,: 2.2.1 Menjaga dan menggunakan peralatan pembelajaran sesuai dengan penggunaannya. 2.2.2 Mengembalikan peralatan pembelajaran ketempat yang telah disediakan. 2.2.3. Menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain dalam beraktivitas. 2.2.4. Menjaga ketertiban lingkungan sekitar. 2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik: 2.6.1 Mengikuti kegiatan sesuai waktu yang ditentukan. 2.6.2 Mengikuti semua proses pembelajaran.
93
3.1 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik. 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik. 3.1.1 Menyebutkan jenis-jenis teknik dasar permainan bola basket yang dapat divariasikan dan dikombinasikan. 4.1.1 Melakukan berbagai teknik dasar permainan bola basket (melempar,menangkap,mendrible dan menembak). 3.1.1 Menjelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola basket. 4.1.1 Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola basket(melempar,menangkap,mendrible dan menembak). 3.1.1 Menjelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola basket. 4.1.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi teknik dasar (bola basket) dalam permainan sederhana C. Tujuan: Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan peserta didik dapat: 1. Membiasakan berdoa sebelum melakukan aktivitas. 2. Menunjukkan sikap sportif dalam bermain. 3. Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran. 4. Menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran. 5. Menyebutkan jenis-jenis teknik dasar yang dapat divariasikan dan dikombinasikan. 6. Menjelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola basket. 7. Menjelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola basket. 8. Melakukan berbagai teknik dasar permainan bola basket melempar, menangkap, mendrible dan menemba). 9. Melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola basket. 10. Mempraktekkan variasi dan kombinasi teknik dasar bola basket dalam permainan sederhana. D. Materi Pembelajaran : 1. Menembak bola (shooting) dari berbagai variasi 1.1 Menembak bola dari depan ring basket.
94
1.2 Menembak bola dari bawah ring basket.
1.3 Menembak bola sambil melayang dari samping bawah ring basket (lay up shoot)
2. Bermain bola basket dengan peraturan yg sebenarnya. 2.1 Bemain dengan Sportif. 2.2 Bermain dengan menghargai serta menghormati orang lain. 2.3 Bermain dengan peraturan yang sebenarnya.
E.
MetodePembelajaran. 1. Pendekatan: saintifik (scientific) 2. Strategi Pembelajaran: Drill 3. Metode: Tutorial Teman Sebaya
95
F.
Kegiatan Pembelajaran. Pertemuan 1 KEGIATAN
Pendahuluan
DISKRIPSI Member salam. Menanyakan pada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar. Menanyakan kehadiran siswa. Mempersilahkan siswa untuk mempimpin doa. Tanya jawab terkait materi yang akan diajarkan. Menyampaikan tujuan pembelajaran pemanasan secara umum. Berlari mengelilingi lapangan bola basket. Pemanasan khusus bola basket dalam bentuk permainan. Permainan: Catch & Throw
WAKTU
20 menit
Peserta membuat kelompok, kemudian melingkar, ada satu orang ditengah guna memberi komando untuk peserta yang lain. Apabila peseerta yang ditengah berteriak dan memberikan bola kepada peserta yang melingkar, maka peserta mengembalikan kembali ke peserta yang ditengah. Apabila berteriak Chest Pass, maka peserta mengembalikan bola dengan Bounce Pass, begitu juga sebaliknya. Jika peserta ada yg salah, maka mendapatkan hukuman. Mengamati 1. Peserta didik mengamati gerakan lay up shoot yang dilakukan temannya. 2. Guru menjelaskan cara melakukan latihan variasi dan kombinasi tehnik dasar permainan bola basket yaitu menembak (lay up shoot). Inti
Menanya 3. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang gerakan menembak (lay up shoot) bola basket. Mencoba 4. Peserta didik mencoba melakukan latihan variasi dan kombinasi tehnik dasar permainan bola basket menembak (lay up
95 menit
96
shoot) sesuai kelompok yang telah ditentukan dalam bentuk pola dengan koordinasi yang baik. 5. Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik setelah masing-masing melakukan gerakan menembak (lay up shoot) bola basket. Sistem penilaiannya adalah Siswa dibagi menjadi empat kelompok sama rata dengan menggunakan setengah lapangan. Melakukan lay up shoot kanan dari luar garis three point lapangan menggunakan dribble. Siswa diharapkan baris dengan rapi seperti pada gambar dibawah.
Penutup
Menalar, evaluasi 6. Guru melakukan koreksi tentang gerakan yang dilakukan oleh peserta didik. 7. Peserta didik memperbaiki gerakan sesuai hasil koreksi dari guru. Komunikasi 8. Setelah semua peserta didik melakukan gerakan menembak (lay up shoot) bola basket yang diberikan oleh guru, peserta didik diberi kesempatan mencari alternative gerakan selain yang ada di lembar kerja (mencipta). Pendinginan.
20 Menit
97
Evaluasi proses pembelajaran dengan memberikan tes lisan atau tertulis tentang materi bola basket Melakukan refleksi oleh guru dengan melibatkan peserta didik tentang materi bola basket Memberikan umpan balik dan penugasan pada peserta didik Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran, dan berdoa
Pertemuan 2 KEGIATAN
DISKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan
Member salam. Menanyakan pada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar. Menanyakan kehadiran siswa. Mempersilahkan siswa untuk mempimpin doa. Tanya jawab terkait materi yang akan diajarkan. Menyampaikan tujuan pembelajaran pemanasan secara umum. Berlari mengelilingi lapangan bola basket. Pemanasan khusus bola basket dalam bentuk permainan. Permainan: Move To The Other Hole Peserta membuat kelompok sesuai dengan jumlah peserta dalam kelas ini dibagi menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok 9 siswa, hole disini menggunakan Holla Hop yang berjumlah 5 buah dan disebar ke seluruh lapangan basket dan masing-masing hole diberi angka. Tiap-tiap kelompok menempati satu per satu hole tersebut dan hanya menyisakan satu hole yang kosong. Peraturannya adalah ketika guru/peneliti memberi komando dengan menyebutkan salah satu angka, maka kelompok yang menempati hole tersebut harus pindah ke hole yang lain, begitu pula kelompok lainnya yang tidak berada didalam hole yang disebutkan oleh guru/peneliti, mereka harus pindah ke hole yang lain.
20 menit
98
Dengan kata lain angka yang disebutkan oleh guru/peneliti tidak boleh ditempati oleh kelompok mana pun, dan setiap kelompok harus pindah ke hole yang lain. Mengamati 1. Peserta didik mengamati gerakan lay up shoot yang dilakukan temannya. 2. Guru menjelaskan cara melakukan latihan variasi dan kombinasi tehnik dasar permainan bola basket yaitu menembak (lay up shoot). Menanya 3. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang gerakan menembak (lay up shoot) bola basket. Mencoba 4. Peserta didik mencoba melakukan latihan variasi dan kombinasi tehnik dasar permainan bola basket menembak (lay up shoot) sesuai kelompok yang telah ditentukan dalam bentuk pola dengan koordinasi yang baik. 5. Inti
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik setelah masing-masing melakukan gerakan menembak (lay up shoot) bola basket. Sistem penilaiannya adalah Setiap kelompok diberi penjelasan atau pengarahan dari Tutor Teman Sebaya, penjelasan tentang lay up shoot. Penekanan materi pada siklus 2 ini adalah pada gerakan saat melepas bola, melihat dari refleksi dari siklus 1 bahwa kurangnya nilai siswa terhadap materi gerakan saat melepas bola dan masuk tidaknya bola. Pada siklus II, perbaikan ditekankan pada aspek bekerjasama ranah afektif, gerakan saat menerima bola ranah kognitif, dan aspek gerakan melepas bola dan aspek masuk tidaknya bola pada ranah psikomotor. Siswa dibagi menjadi empat kelompok sama rata dengan menggunakan setengah lapangan. Melakukan lay up shoot kanan dari luar garis three point lapangan menggunakan dribble. Siswa
95 menit
99
diharapkan baris dengan rapi seperti pada gambar dibawah.
Menalar, evaluasi 6. Guru melakukan koreksi tentang gerakan yang dilakukan oleh peserta didik. 7. Peserta didik memperbaiki gerakan sesuai hasil koreksi dari guru.
Penutup
Komunikasi 8. Setelah semua peserta didik melakukan gerakan menembak (lay up shoot) bola basket yang diberikan oleh guru, peserta didik diberi kesempatan mencari alternative gerakan selain yang ada di lembar kerja (mencipta). Pendinginan. Evaluasi proses pembelajaran dengan memberikan tes lisan atau tertulis tentang materi bola basket. Melakukan refleksi oleh guru dengan
20 Menit
100
melibatkan peserta didik tentang materi bola basket. Memberikan umpan balik dan penugasan pada peserta didik. Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran, dan berdoa.
G. Alat dan Sumber Belajar 1.
Alat : - Lapangan, Bola basket, cone, pluit, Stopwatch.
2. Sumber Belajar - Buku pegangan guru dan buku referensi lain yang sesuai. - Lembar Kerja Siswa (LKS). - Gambar : Gerakan Permaianan Bola Basket. H. Penilaian a. Menyusun kisi-kisi instrument penilaian pengetahuan N o
1 .
Kompetensi Dasar
3.1Menganalisis variasidankombinasiketerampilan geraksalahsatupermainan bola besaruntukmenghasilkankoordin asigerak yang baik.
Indikato r Esensia l
Level Penget ahuan
Ju mla h Buti r
N o S oa l
Penskora n
a. Meny ebut jenisjenis teknik dasar Perm ainan bola baske t yang dapat divari asika n dan dikom binasi kan.
C-1
1
1
Skor 3, jika jenis diseb ut secar a lengk ap Skor 2, jika jenis diseb ut secar a kuran g lengk ap
101
4.1Menentukan variasi dan kombinasi teknik dasar permainan bola besar
2 . b. Menje laska n teknik mendr ible berba gai kegun aan varias i dan kombi nasi teknik dasar
C-3
1
2
Skor 1, jika jenis diseb ut tidak lengk ap Skor 4, jika penjel asan benar dan lengk ap Skor 3, jika penjel asan benar tetapi kuran g lengk ap Nilai2 , jika sebag ian penjel asan tidak benar dan kuran g lengk ap Skor 1, jika hanya sebag ian penjel asan yang benar dan
102
c. Menje laska n cara melak ukan drible perma inan bola baske t perma inan bola besar d.Menjel askan posisi badan dan kaki pada saat mendr ible ditem pat e.Menjel askan panda ngan matas aat mendr ible
C-3
1
3
C-3
1
4
C-3
1
5
tidak lengk ap Skor 4, jika uruta n benar dan lengk ap Skor 3, jika uruta n benar tetapi kuran g lengk ap Nilai2 , jika sebag ian uruta n tidak benar dan kuran g lengk ap Skor 1, jika hanya sebag ian uruta n yang benar dan tidak lengk ap
103
b. Dari kisi-kisi tersebut dapat disusun contoh instrument penilaian dalam bentuk soal uji tulis, sebagai berikut: 1. Ada berapakah teknik dasar yang dapat kalian kombinasikan dalam permainan bola besar (contoh bolabasket)? Sebutkan jenis-jenis teknik dasar tersebut! 2. Sebut dan jelaskan berbagai kegunaan variasi dan kombinasi teknik dasar dalam melakukan permainan bola besar (contoh bolabasket)! 3. Jelaskan cara melakukan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan bola besar (contoh; bolabasket)!
c. Berdasarkan hasil dari uji tulis yang telah dilakukan, skor dapat diolah sebagai berikut: Perolehan skor peserta didik (P) dibagi dengan skor maksimum (Max) (sesuai contoh; 3 soal X 11 = 33) dikalikan dengan satuan penilaian (satuan, atau puluhan). Rumus : P/ Max X 100 Contoh : 8/ 11 X 100 Nilai Peserta Didik : 72,72 Contoh pengembangan instrument penilaian sikap a. Menyusun kisi-kisi penilaian sikap, misalnya sikap disiplin, kerja sama, dan tanggung jawab dalam konteks permainan bola besar. Kisi-kisi ini sekaligus dapat dijadikan sebagai instrument penilaian. Aspek yang Diukur
Deskripsi Sikap yang Diukur Mengikuti pembelajara bola basket dari awal sampai akhir
1. Disiplin
Berlatih secara individu tentang teknik bola basket Bermain dengan menerapkan tekhniktekhnik permainan bola basket dengan mematuhi peraturan yang ada.
2. Kerja sama
Bersama-sama menyiapkan peralatan dan mengumpulkan bola pada saat pembelajaran selesai Mau memberi umpan ketika bermain
BT
MT
TN
104
Mau menjadi penjaga bola Mau mengakui dilakukan 3. Tanggung jawab
kesalahan
yang
Tidak mencari cari kesalahan teman Mengerjakan tugas yang diterima
Keterangan: a. BT : Belum Tampak b. MT : Mulai Tampak c. TN
: Tampak Nyata
b. Menggunakan instrumen penilaian Guru, peserta didik yang bersangkutan (self assessment), rekan sebaya (peer assessment) memberi tanda contreng (V) pada kolom BT (belum tampak), MT (mulai tampak), TN (tampak nyata) sesuai dengan kondisi obyek pengamatan untuk guru dan pasangan atau yang dirasakan sendiri oleh peserta didik. c. Memaknai hasil Dari kisi dan instrument tersebut, guru dapat memberikan simpulan akhir bahwa “secara umum ketiga sikap peserta didik terlihat “jelaskan kondisi sesuai hasil pengamatan” namun demikian pada aspek “disiplin/ kerja sama/ tanggung jawab” perlu ditingkatkan. Contoh Pengembangan Instrument Penilaian Keterampilan Gerak a. Menyusun kisi-kisi instrument penilaian keterampilan gerak No
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
1.
3.1Menga. Posisi analisisvarias dan idankombina sikap siketerampila awal ngeraksalahs atupermaina n bola besaruntukm
Uraian Gerak
Pen-skoran
1. Kedua kaki dibuka selebar bahu lutut sedikit ditekuk. 2. Badan agak condong ke depan, berat badan antara kedua kaki 3. Kedua tangan kanan
Skor 4, jika seluruh uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 3, jika tiga uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 2, jika hanya
105
No
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
enghasilkank oordinasigera k yang baik.
Uraian Gerak dan kiri melakukan drible di tempat. 4. Pandangan mata ke arah depan.
b. Pelaks anaan geraka n
4.1Menentukanvariasid ankombinasit eknikdasarpe rmainan bola besar
c. Posisi dan sikap akhir
Pen-skoran
dua uraian gerak dilakukan dengan benar Skor 1, jika hanya satu uraian gerak dilakukan dengan benar 1. Badan agak condong Skor 4, jika seluruh uraian ke depan, berusaha gerak dilakukan memantulkan bola dengan benar dengan tangan kanan Skor 3, jika tiga dan kiri,diikuti dengan uraian gerak gerak kedepan posisi dilakukan dengan bola memantul benar Skor 2, jika hanya didepan badan. 2. Kedua tangan kanan dua uraian gerak dilakukan dengan dan kiri melakukan benar drible sambil berjalan Skor 1, jika hanya dan berlari satu uraian gerak 3. Mendrible dengan dilakukan dengan satu tangan badan benar sedikit condong kedepan sambil berjalan. 4. Mendrible dengan kedua tangan posisi badan tegak. 5. Pandangan mata ke arah depan. 1. Kedua kaki dibuka Skor 4, jika seluruh uraian selebar bahu gerak dilakukan mendrible ditempat dengan benar dengan tangan kanan Skor 3, jika tiga dan kiri, sikap badan uraian gerak condong kedepan dilakukan dengan pandangan mata benar Skor 2, jika hanya kedepan. dua uraian gerak 2. Badan kembali agak dilakukan dengan condong ke depan, benar dan berat badan Skor 1, jika hanya antara kedua kaki, satu uraian gerak 3. Kedua kaki dibuka dilakukan dengan
106
No
Kompetensi Dasar
Indikator Esensial
Uraian Gerak selebar bahu dan tangan kembali relaks di samping badan badan sedikit condong kedepan.
2.
……………
………… ……
Pen-skoran benar
4. Pandangan mata ke arah depan …………….. ……..
… ………… … ………… . . .
… b. Dari kisi-kisi tersebut dapat disusun contoh instrument penilaian dalam bentuk lembar pengamatan, sebagai berikut: No
Indikator Esensial
Uraian Gerak a. Kaki
1.
Posisi dan Sikap Awal
b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata
2.
Pelaksanaan Gerak
a. Kaki b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata
3.
Posisi dan Sikap Akhir
a. Kaki b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata
Ya (1)
Tidak (0)
107
Atau dapat disederhanakan menjadi:
No
Nama Peserta Didik
Posisi/ Sikap Awal
Pelaksanaan Gerak
Posisi/ Sikap Akhir
4
4
4
3
2
1
3
2
1
3
2
1
Juml ah Skor
1. Budi 2. Dwi 3. Hardi … ……………… …. ……………
… … … … … … … … … … … … . . . . . . . .
….
c. Berdasarkan hasil dari uji tulis yang telah dilakukan, skor dapat diolah sebagai berikut: Perolehan skor peserta didik (P) dibagi dengan skor maksimum (Max) (sesuai contoh; 3 Indikator Esensial X 4 = 12) dikalikan dengan satuan penilaian (satuan, atau puluhan). Rumus : P/ Max X 100 Contoh : 9/ 12 X 100 Nilai Peserta Didik : 75
108
Lampiran 18
DAFTAR NILAI HARIAN SMK NEGERI 1 BAWANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Mata Pelajaran Kelas/Semester
: Bola Basket : XI TKJ 1/Satu
Materi KKM
: Lay Up Shoot : 75%
Nilai Ranah No
Ketuntasan
Nama
Jumlah Afektif
Kognitif
Psikomotor
Nilai YA
TIDAK
1
ABDUL AZIZ
80,00
69,23
80,00
229,23
76,41
2
AFI TRI WIDIANTO
65,00
69,23
70,00
Y
204,23
68,08
3
AJI HARYATA
75,00
76,92
80,00
231,92
77,31
4
ALFANIA ESTI FANANI
70,00
53,85
55,00
178,85
59,62
5
ANGGA PERMADI
80,00
76,92
80,00
236,92
78,97
6
ANGGUN SETYANINGSIH
70,00
69,23
60,00
199,23
66,41
7
BRYAN ARYANTO
75,00
76,92
75,00
226,92
75,64
Y
8
DENI SUBARKAH
75,00
76,92
75,00
226,92
75,64
Y
9
ENDAH SULASTRI
70,00
69,23
55,00
194,23
64,74
T
10
ERNI RAHAYU
75,00
76,92
60,00
211,92
70,64
T
11
FATIMA FIFTININGRUM
70,00
69,23
60,00
199,23
66,41
12
FAUS LATIF FEBRIYANTO
75,00
76,92
75,00
226,92
75,64
Y
13
HENDI KRISDIANTO
80,00
76,92
75,00
231,92
77,31
Y
14
INDRI SETYAWATI
70,00
53,85
60,00
183,85
61,28
T
15
JON RIFKI PRATAMA
75,00
69,23
75,00
219,23
73,08
T
16
KHOLID RIADI
75,00
76,92
75,00
226,92
75,64
Y
17
KUKUH AJI PANGESTU
80,00
76,92
75,00
231,92
77,31
Y
18
LIESTIANA OKTANISA
70,00
69,23
60,00
199,23
66,41
T
19
LISTANTI PUTRI A.
65,00
76,92
60,00
201,92
67,31
T
20
LUTHFI YUDIANTO
80,00
76,92
85,00
241,92
80,64
21
MEGA YUNIANTIKA
70,00
69,23
60,00
199,23
66,41
T
22
MEY DHITA
75,00
53,85
70,00
198,85
66,28
T
23
MOH DIMAS AJI S.
75,00
76,92
75,00
226,92
75,64
24
MUHAMMAD AZZAHCHRIE
70,00
76,92
75,00
221,92
73,97
25
MUHAMMAD YOSE V.
75,00
76,92
75,00
226,92
75,64
26
MULNGAIDAH
80,00
69,23
60,00
209,23
69,74
T
27
NABILA HUSNIA
75,00
69,23
55,00
199,23
66,41
T
T Y T Y T
T
Y
Y T Y
109
28
NUR ACHMAD MUKTI A.
75,00
53,85
70,00
198,85
66,28
T
29
NUR FAFIANI
80,00
61,54
60,00
201,54
67,18
T
30
NUR HALIMAH
80,00
53,85
60,00
193,85
64,62
31
RIZAL ALFI RAMADHANI
75,00
76,92
80,00
231,92
77,31
32
ROFIKOH ARDIANI
80,00
53,85
60,00
193,85
64,62
33
SAIFUH BAHRI
75,00
76,92
75,00
226,92
75,64
34
SITI ASRI DEWI LESTARI
75,00
53,85
60,00
188,85
62,95
35
TABAH MERI PANGESTI
80,00
76,92
80,00
236,92
78,97
Y
36
TEGUH RIYADI
80,00
84,62
70,00
234,62
78,21
Y
37
WISNU PIJANORO
75,00
76,92
80,00
231,92
77,31
Y
Jumlah Skor
2770
2599,97
2555
7924,97
2641,7
17
20
Jumlah Skor Maksimal
3700
3700
3700
11100
3700
37
37
Nilai Rata-rata
74,86
70,27
69,05
71,40
71,40
0,42
0,5
Persentase (%)
74,86
70,27
69,05
71,40
71,40
45,95
54,05
T Y T Y T
Mengetahui Kepala SMK Negeri 1 Bawang
Banjarnegara, Guru Mata Pelajaran
2015
Drs. Purwanto NIP. 19590801 198703 1 009
` Hermawan Dewanto, S.Pd NIP. 19740925 200312 1 004
110
Lampiran 19 Lampiran Nilai Ranah Afektif Nilai Pengamatan Sikap Siklus I Rabu, 12 Agustus 2015 No
Nama
Berkomunikasi
Bekerjasama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ABDUL AZIS AFI TRI WIDIANTO AJI HARYATA ALFANIA ESTI FANANI ANGGA PERMADI ANGGUN SETYANINGSIH BRYAN ARYANTO DENI SUBARKAH ENDAH SULASTRI ERNI RAHAYU FATIMA FIFTININGRUM FAUS LATIF FEBRIYANTO HENDI KRISDIANTO INDRI SETYAWATI JON RIFKI PRATAMA KHOLID RIADI KUKUH AJI PANGESTU LIESTIANA OKTANISA LISTIANTI PUTRI A. LUTHFI YUDIANTO MEGA YUNIANTIKA MEY DHITA MOH DIMAS ADJI S. MUHAMMAD AZZAHCHRIE MUHAMMAD YOSE V. MULNGAIDAH NABILA HUSNIA NUR ACHMAD MUKTI A. NUR FAFIANI NUR HALIMAH RIZAL ALFI RAMADHANI ROFIKOH ARDIANI SAIFUL BAHRI SITI ASRI DEWI LESTARI TABAH MERI PANGESTI TEGUH RIYADI WISNU PIJANORO Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Nilai rata-rata Persentase (%)
3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 115 148 3,11 77,70
4 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 110 148 2,97 74,32
Taat Peraturan 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 112 148 3,03 75,68
Menghormati
Antusias
3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 124 148 3,35 83,78
4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 118 148 3,19 79,73
Jumlah Skor 17 17 15 15 18 15 16 16 16 17 16 16 16 16 15 15 14 15 16 19 15 16 15 15 15 16 15 15 16 16 14 16 14 15 15 16 15 579 740 15,65 78,24
Nilai 85 85 75 75 90 75 80 80 80 85 80 80 80 80 75 75 70 75 80 95 75 80 75 75 75 80 75 75 80 80 70 80 70 75 75 80 75 2895 3700 78,24 78,24
111
Lampiran 20 Lampiran Nilai Ranah Kognitif Nilai Pemahaman Siklus I Rabu,12 A gustus 2015 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ABDUL AZIS AFI TRI WIDIANTO AJI HARYATA ALFANIA ESTI FANANI ANGGA PERMADI ANGGUN S. BRYAN ARYANTO DENI SUBARKAH ENDAH SULASTRI ERNI RAHAYU FATIMA F. FAUS LATIF F. HENDI KRISDIANTO INDRI SETYAWATI JON RIFKI PRATAMA KHOLID RIADI KUKUH AJI P. LIESTIANA OKTANISA LISTIANTI PUTRI A. LUTHFI YUDIANTO MEGA YUNIANTIKA MEY DHITA MOH DIMAS ADJI S. MUHAMMAD A. MUHAMMAD YOSE V. MULNGAIDAH NABILA HUSNIA NUR ACHMAD M. A. NUR FAFIANI NUR HALIMAH RIZAL ALFI R. ROFIKOH ARDIANI SAIFUL BAHRI SITI ASRI DEWI L. TABAH MERI P. TEGUH RIYADI WISNU PIJANORO Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Nilai rata-rata Persentase (%)
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 34 37 0,92 91,9
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 37 0,97 97,3
3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 12 37 0,32 32,4
4 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 28 37 0,76 75,7
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 34 37 0,92 91,9
Item Pertanyaan 6 7 8 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 24 29 25 37 37 37 0,65 0,78 0,68 64,9 78,4 67,6
9 0
10 1
11 1
12 1
13 1
1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 24 37 0,65 64,9
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28 37 0,76 75,7
0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 18 37 0,49 48,6
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34 37 0,92 91,9
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 30 37 0,81 81,1
Jumlah
Nilai
10 9 9 9 8 10 10 10 10 11 11 10 10 7 12 10 11 11 10 7 11 5 11 10 11 9 12 9 8 8 11 8 10 7 11 11 9 356 481 9,62 74,01
76,9 69,2 69,2 69,2 61,5 76,9 76,9 76,9 76,9 84,6 84,6 76,9 76,9 53,8 92,3 76,9 84,6 84,6 76,9 53,8 84,6 38,5 84,6 76,9 84,6 69,2 92,3 69,2 61,5 61,5 84,6 61,5 76,9 53,8 84,6 84,6 69,2 2738,46 3700 74,01 74,01
112
Lampiran 21 Lampiran Nilai Ranah Psikomotor Nilai Tes Praktik Lay Up Shoot Siklus I Rabu, 12 Agustus 2015 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ABDUL AZIS AFI TRI WIDIANTO AJI HARYATA ALFANIA ESTI FANANI ANGGA PERMADI ANGGUN SETYANINGSIH BRYAN ARYANTO DENI SUBARKAH ENDAH SULASTRI ERNI RAHAYU FATIMA FIFTININGRUM FAUS LATIF FEBRIYANTO HENDI KRISDIANTO INDRI SETYAWATI JON RIFKI PRATAMA KHOLID RIADI KUKUH AJI PANGESTU LIESTIANA OKTANISA LISTIANTI PUTRI A. LUTHFI YUDIANTO MEGA YUNIANTIKA MEY DHITA MOH DIMAS ADJI S. MUHAMMAD AZZAHCHRIE MUHAMMAD YOSE V. MULNGAIDAH NABILA HUSNIA NUR ACHMAD MUKTI A. NUR FAFIANI NUR HALIMAH RIZAL ALFI RAMADHANI ROFIKOH ARDIANI SAIFUL BAHRI SITI ASRI DEWI LESTARI TABAH MERI PANGESTI TEGUH RIYADI WISNU PIJANORO Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Nilai rata-rata Persentase (%)
Dribble bola 4 4 5 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 5 3 2 5 3 4 5 4 4 2 3 3 3 2 5 3 4 3 3 5 5 133 185 3,59 71,89
Langkah lay up 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 4 144 185 3,89 77,84
Gerakan saat melepas bola 5 4 4 2 5 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 4 2 4 2 3 3 4 122 185 3,30 65,95
Masuk tidaknya bola 4 3 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 5 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 112 185 3,03 60,54
Jumlah skor
Nilai
17 15 18 11 18 12 14 15 11 12 13 15 15 11 15 15 15 12 11 19 12 15 15 15 15 11 11 12 12 10 16 12 16 11 12 15 17 511 740 13,81 69,05
85,00 75,00 90,00 55,00 90,00 60,00 70,00 75,00 55,00 60,00 65,00 75,00 75,00 55,00 75,00 75,00 75,00 60,00 55,00 95.00 60,00 75,00 75,00 75,00 75,00 55,00 55,00 60,00 60,00 50,00 80,00 60,00 80,00 55,00 60,00 75,00 85,00 2555 3700 69,05 69,05
113
Lampiran 22 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I Hari/Tanggal : Rabu, 12 Agustus 2015 Pengamat : Hermawan Dewanto, S.Pd Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada tempat yang tersedia terhadap aktivitas yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Keterangan Skor: 1 = tidak dilakukan 2 = dilakukan, tapi belum baik 3 = dilakukan, dengan cukup baik 4 = dilakukan baik 5 = dilakukan dengan sangat baik No
ASPEK YANG DINILAI
Skor 1 2 3 4 5
I. TAHAP PENDAHULUAN 1. Guru memotivasi siswa. 2. Guru menyampaikan pembelajaran. 3. Guru menggali pengetahuan awal siswa (apersepsi). II. TAHAP KEGIATAN INTI 1. Guru mengemukakan suatu permasalahan. 2. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan penyelidikan/pengamatan atau diskusi. 3. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan penyelidikan/pengamatan atau diskusi untuk memperoleh informasi yang diperlukan. 4. Guru membimbing diskusi. 5. Guru merumuskan simpulan kegiatan. III. TAHAP PENUTUP 1. Guru mengajak siswa mengevaluasi kegiatan penyelidikan/pengamatan. 2. Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas dsb.
Guru Penjasorkes
Hermawan Dewanto, S.Pd NIP. 197409252003121004
114
Lampiran 23 Lembar Wawancara Guru Penjasorkes Siklus I
Hari/Tanggal
: Rabu, 14 Agustus 2015
Waktu
: 08:00 WIB
Tempat
: SMK Negeri 1 Bawang
Sumber
: Hermawan Dewanto, S.Pd (Guru Penjasorkes)
Guru Penjasorkes
Hermawan Dewanto, S.Pd NIP. 197409252003121004
Hasil Wawancara Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru teman sejawat, bapak Hermawan Dewanto selaku guru olahraga SMK Negeri 1 Bawang dan perwakilan siswa kelas XI TKJ 1 ditemukan kelebihan dan kekurangan
dari
kegiatan
pembelajaran
materi
lay
up
shoot
dengan
menggunakan metode tutorial teman sebaya pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang, sebagai berikut:
115
Kelebihan: 4. Pada ranah afektif siklus I, siswa dapat mengembangkan sikap saling menghormati dengan sesama siswa, guru dan wasit, dapat dilihat dari aspek menghormati yang mencapai nilai persentase 83,78% (sangat tinggi). 5. Pada ranah kognitif siklus I, siswa telah menguasai materi tentang gerakan langkah lay up shoot, dapat dilihat dari uji kuesioner item pertanyaan nomor 2 yang mencapai nilai persentase 97,3% (sangat tinggi). Siswa juga telah menguasai materi tentang gerakan tangan pada lay up shoot, dapat dilihat dari item pertanyaan nomor 5 yang mencapai nilai persentase 91,9% (sangat tinggi). 6. Pada ranah psikomotor siklus I, siswa mampu menguasai tehnik dasar lay up shoot yang dilihat dari aspek langkah lay up shoot. Pada aspek langkah lay up shoot pada siklus I nilai persentase mencapai 77,84% (tinggi).
Kekurangan: 4. Pada ranah afektif siklus I, siswa kurang mampu dalam bekerjasama dengan baik dalam proses pembelajaran, baik dengan teman, guru maupun wasit. Dapat dilihat dalam aspek bekerjasama yang hanya mencapai nilai persentase 74,32% (tinggi). 5. Pada ranah kognitif siklus I, siswa kurang mampu menguasai materi tentang gerakan saat menerima bola, dapat dilihat dari uji kuesioner item pertanyaan nomor 11 yang hanya mencapai nilai persentase 48,6% (sedang).
116
6. Pada ranah psikomotor siklus I, siswa kurang menguasai aspek gerakan melepas bola yang
mencapai nilai persentase 65,95% (tinggi) dan
kurang menguasai aspek masuk tidaknya bola yang mencapai nilai presentase 60,54 (tinggi). Setelah mendapatkan hasil refleksi siklus I, peneliti merencanakan untuk mengadakan perbaikan pada aspek yang masih kurang dari siklus I, yaitu aspek bekerjasama, gerakan saat melepas bola dan aspek masuk tidaknya bola yang selanjutnya dilaksanakan pada siklus II.
117
Lampiran 24 Analisis Pembelajaran Siklus I SMK Negeri 1 Bawang Kelas/Semester
: XI TKJ 1 / 1
Materi
: Lay Up Shoot Kanan Bola Basket
ANALISIS A. Analisis Ketuntasan Belajar 1.
2.
Perorangan Jumlah siswa yang mengikuti tes
: 37 siswa
a. Tuntas
: 21 siswa / 56,76%
b. Belum Tuntas
: 16 siswa / 43,24%
Klasifikasi
: BELUM TUNTAS
B. Keterangan 1. Ketuntasan belajar perorangan apabila memperoleh skor minimal dari 75. 2. Ketuntasan klasikal ialah jika dalam suatu kelas terdapat 75% siswa telah memperoleh skor minimal dari KKM.
118
Lampiran 25 Dokumentasi Siklus I
1. Foto saat melakukan pemanasan dalam bentuk permainan
119
2. Foto saat melakukan lay up shoot kanan menggunakan metode tutorial teman sebaya.
3. Foto saat melakukan evaluasi pembelajaran.
120
7. Foto saat mengisi kuisioner
121
Lampiran 26 Lampiran Nilai Ranah Afektif Nilai Pengamatan Sikap Siklus II Rabu, 19 Agustus 2015 No
Nama
Berkomunikasi
Bekerjasama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ABDUL AZIS AFI TRI WIDIANTO AJI HARYATA ALFANIA ESTI FANANI ANGGA PERMADI ANGGUN SETYANINGSIH BRYAN ARYANTO DENI SUBARKAH ENDAH SULASTRI ERNI RAHAYU FATIMA FIFTININGRUM FAUS LATIF FEBRIYANTO HENDI KRISDIANTO INDRI SETYAWATI JON RIFKI PRATAMA KHOLID RIADI KUKUH AJI PANGESTU LIESTIANA OKTANISA LISTIANTI PUTRI A. LUTHFI YUDIANTO MEGA YUNIANTIKA MEY DHITA MOH DIMAS ADJI S. MUHAMMAD AZZAHCHRIE MUHAMMAD YOSE V. MULNGAIDAH NABILA HUSNIA NUR ACHMAD MUKTI A. NUR FAFIANI NUR HALIMAH RIZAL ALFI RAMADHANI ROFIKOH ARDIANI SAIFUL BAHRI SITI ASRI DEWI LESTARI TABAH MERI PANGESTI TEGUH RIYADI WISNU PIJANORO Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Nilai rata-rata Persentase (%)
3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 117 148 3,16 79,05
4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 121 148 3,27 81,76
Taat Peraturan 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 129 148 3,49 87,16
Menghormati
Antusias
4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 128 148 3,46 86,49
4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 121 148 3,27 81,76
Jumlah Skor 19 17 18 17 19 16 17 17 17 18 17 17 16 17 16 16 15 15 17 20 17 17 16 16 18 16 16 16 18 16 17 15 16 15 15 16 15 616 740 16,65 83,24
Nilai 95 85 90 85 95 80 85 85 85 90 85 85 80 85 80 80 75 75 85 100 85 85 80 80 90 80 80 80 90 80 85 75 80 75 75 80 75 3080 3700 83,24 83,24
122
Lampiran 27 Lampiran Nilai Ranah Kognitif Nilai Pemahaman Siklus II Rabu,19 Agustus 2015 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ABDUL AZIS AFI TRI WIDIANTO AJI HARYATA ALFANIA ESTI FANANI ANGGA PERMADI ANGGUN S. BRYAN ARYANTO DENI SUBARKAH ENDAH SULASTRI ERNI RAHAYU FATIMA F. FAUS LATIF F. HENDI KRISDIANTO INDRI SETYAWATI JON RIFKI PRATAMA KHOLID RIADI KUKUH AJI P. LIESTIANA OKTANISA LISTIANTI PUTRI A. LUTHFI YUDIANTO MEGA YUNIANTIKA MEY DHITA MOH DIMAS ADJI S. MUHAMMAD A. MUHAMMAD YOSE V. MULNGAIDAH NABILA HUSNIA NUR ACHMAD M. A. NUR FAFIANI NUR HALIMAH RIZAL ALFI R. ROFIKOH ARDIANI SAIFUL BAHRI SITI ASRI DEWI L. TABAH MERI P. TEGUH RIYADI WISNU PIJANORO Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Nilai rata-rata Persentase (%)
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 37 1,00 100
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37 37 1,00 100
3 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 25 37 0,68 67,6
4 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 26 37 0,70 70,3
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 36 37 0,97 97,3
Item Pertanyaan 6 7 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 36 32 28 37 37 37 0,97 0,86 0,76 97,3 86,5 75,7
9 1
10 1
11 1
12 1
13 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 32 37 0,86 86,5
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 33 37 0,89 89,2
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 25 37 0,68 67,6
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 37 0,97 97,3
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 34 37 0,92 91,9
Jumlah
Nilai
13 11 12 9 13 11 12 12 11 12 11 12 10 11 12 11 11 11 12 12 12 12 12 11 12 11 12 9 11 11 13 12 9 9 12 11 9 417 481 11,27 86,69
100 84,6 92,3 69,2 100 84,6 92,3 92,3 84,6 92,3 84,6 92,3 76,9 84,6 92,3 84,6 84,6 84,6 92,3 92,3 92,3 92,3 92,3 84,6 92,3 84,6 92,3 69,2 84,6 84,6 100 92,3 69,2 69,2 92,3 84,6 69,2 3207,692 3700 86,69 86,69
123
Lampiran 28 Lampiran Nilai Ranah Psikomotor Nilai Tes Praktik Lay Up Shoot Siklus II Rabu, 19 Agustus 2015 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ABDUL AZIS AFI TRI WIDIANTO AJI HARYATA ALFANIA ESTI FANANI ANGGA PERMADI ANGGUN SETYANINGSIH BRYAN ARYANTO DENI SUBARKAH ENDAH SULASTRI ERNI RAHAYU FATIMA FIFTININGRUM FAUS LATIF FEBRIYANTO HENDI KRISDIANTO INDRI SETYAWATI JON RIFKI PRATAMA KHOLID RIADI KUKUH AJI PANGESTU LIESTIANA OKTANISA LISTIANTI PUTRI A. LUTHFI YUDIANTO MEGA YUNIANTIKA MEY DHITA MOH DIMAS ADJI S. MUHAMMAD AZZAHCHRIE MUHAMMAD YOSE V. MULNGAIDAH NABILA HUSNIA NUR ACHMAD MUKTI A. NUR FAFIANI NUR HALIMAH RIZAL ALFI RAMADHANI ROFIKOH ARDIANI SAIFUL BAHRI SITI ASRI DEWI LESTARI TABAH MERI PANGESTI TEGUH RIYADI WISNU PIJANORO Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Nilai rata-rata Persentase (%)
Dribble bola 5 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 3 3 4 3 3 5 3 5 3 3 5 5 152 185 4,11 82,16
Langkah lay up 5 4 5 3 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 158 185 4,27 85,41
Gerakan saat melepas bola 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 145 185 3,92 78,38
Masuk tidaknya bola 4 4 4 3 5 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 5 139 185 3,76 75,14
Jumlah skor
Nilai
19 16 19 14 19 16 17 16 16 14 15 16 16 15 17 17 16 15 15 20 15 16 17 17 17 15 15 14 16 15 17 14 17 13 15 15 18 594 740 16,05 80,27
95,00 80,00 95,00 70,00 95,00 80,00 85,00 80,00 80,00 70,00 75,00 80,00 80,00 75,00 85,00 85,00 80,00 75,00 75,00 100,00 75,00 80,00 85,00 85,00 85,00 75,00 75,00 70,00 80,00 75,00 85,00 70,00 85,00 65,00 75,00 75,00 90,00 2970 3700 80,27 80,27
124
Lampiran 29 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II Hari/Tanggal : Rabu, 19 Agustus 2015 Pengamat : Hermawan Dewanto, S.Pd Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada tempat yang tersedia terhadap aktivitas yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Keterangan Skor: 1 = tidak dilakukan 2 = dilakukan, tapi belum baik 3 = dilakukan, dengan cukup baik 4 = dilakukan baik 5 = dilakukan dengan sangat baik No
ASPEK YANG DINILAI
Skor 1 2 3 4 5
IV. TAHAP PENDAHULUAN 4. Guru memotivasi siswa. 5. Guru menyampaikan pembelajaran. 6. Guru menggali pengetahuan awal siswa (apersepsi). V. TAHAP KEGIATAN INTI 6. Guru mengemukakan suatu permasalahan. 7. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan penyelidikan/pengamatan atau diskusi. 8. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan penyelidikan/pengamatan atau diskusi untuk memperoleh informasi yang diperlukan. 9. Guru membimbing diskusi. 10. Guru merumuskan simpulan kegiatan. VI. TAHAP PENUTUP 3. Guru mengajak siswa mengevaluasi kegiatan penyelidikan/pengamatan. 4. Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas dsb.
Guru Penjasorkes
Hermawan Dewanto, S.Pd NIP. 197409252003121004
125
Lampiran 30 Lembar Wawancara Guru Penjasorkes Siklus II Hari/Tanggal
: Senin, 24 Agustus 2015
Waktu
: 08:00 WIB
Tempat
: SMK Negeri 1 Bawang
Sumber
: Hermawan Dewanto, S.Pd (Guru Penjasorkes)
Guru Penjasorkes
Hermawan Dewanto, S,Pd NIP. 197409252003121004
Hasil Wawancara Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan guru teman sejawat, bapak Hermawan Dewanto (Wawancara hari senin, tanggal 24 Agustus 2015, pukul 08:00 WIB) selaku guru penjasorkes SMK Negeri 1 Bawang dan perwakilan siswa kelas XI TKJ 1, didapatkan bahwa aspek bekerjasama pada ranah afektif meningkat dari 74,44% menjadi 81,76%. Aspek gerakan saat menerima bola pada ranah kognitif meningkat dari 48,6% menjadi 67,6%. Aspek gerakan melepas bola pada ranah psikomotor meningkat dari 65,95% menjadi 78,38% dan aspek masuk tidaknya bola pada ranah psikomotor meningkat dari 60,54% menjadi 75,14%. Menurut pendapat dari guru penjasorkes SMK Negeri
126
1 Bawang, penerapan metode tutorial teman sebaya dalam pembelajaran lay up shoot pada siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dengan demikian dapat di katakan bahwa metode tutorial teman sebaya pada materi lay up shoot bola basket dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TKJ 1 SMK Negeri 1 Bawang.
127
Lampiran 31
Analisis Pembelajaran Siklus II SMK Negeri 1 Bawang Kelas/Semester
: XI TKJ 1 / 1
Materi
: Lay Up Shoot Kanan Bola Basket
ANALISIS C. Analisis Ketuntasan Belajar 1.
2.
Perorangan Jumlah siswa yang ikut tes
: 37 siswa
a. Tuntas
: 34 siswa / 91,89%
b. Belum Tuntas
: 3 siswa / 8,11%
Klasifikasi
: TUNTAS
D. Keterangan 1.
Ketuntasan belajar perorangan apabila siswa memperoleh skor minimal dari 75%
2.
Ketuntasan klasikal ialah jika dalam suatu kelas terdapat 75% siswa telah memperoleh skor minimal dari KKM.
128
Lampiran 32 Dokumentasi Siklus II
1. Foto saat melakukan Pemanasan
2. Foto Saat Menjelaskan Materi
129
3. Foto saat proses pembelajaran lay up shoot kanan menggunakan metodetutorial teman sebaya.
130
4. Foto saat mengisi kuisioner
5. Foto saat penilaian tes praktek
131
6. Foto bersama setelah selesai pembelajaran