Nia, Pengaruh Latihan Depth Jump Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pemain Basket 201 Di SMAN 10 Bekasi
PENGARUH LATIHAN DEPTH JUMP TERHADAP HASIL LAY UP SHOOT PEMAIN BASKET DI SMAN 10 BEKASI Nia Kurniawati, Ayu Putri Apreliani Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email:
[email protected] ABSTRACT Basketball game is a sport that is demanded by various people but in some games still found unsatisfying achievement because of the player cannot score optimally. One of techniques that’s important in scoring is lay up shoot. Exercise that can be done to enhance lay up shoot score is depth jump exercise. This study aims to identify the impact of depth jump exercise to lay up shoot score enhancement. The design of this study is pre-experimental with pretest-posttest one group design. The population in this study is basketball player of SMAN 10 Bekasi with depth jump exercise 3 times a week. Frequencies of the lay up shoot score from each participant was noted before and after depth jump exercise for 6 weeks. This study uses parametric paired sample t-test to identify the difference between the frequencies of lay up shoot score before and after. Confidence interval that’s used isα = 0,05. The results of data analysis shows that the average of lay up shoot score requencies is 4,25 time, after the exercise is 6,55 times with ρ = 0,000, that statistically meaningful. Therefore, it can be concluded that depth jump exercise can enhance the score of lay up shoot significantly. Key words : Depth Jump Exercise, Lay Up Shoot, Lay Up Shoot Score
ABSTRAK Permainan Bola basket merupakan cabang olahraga yang banyak diminati oleh berbagai kalangan, namun dalam beberapa pertandingan masih didapati pencapaian prestasi yang kurang maksimal karena kurang optimalnya pemain dalam mencetak angka. Salah satu teknik yang berperan penting dalam mencetak angka adalah gerakan lay up shoot. Latihan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil lay up shoot adalah latihan depth jump. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan depth jump terhadap peningkatan hasil lay up shoot. Desain penelitian ini adalah preeksperimental dengan rancangan pretest posttest one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah pemain basket SMAN 10 Bekasi dengan pemberian latihan depth jump3 kali seminggu. Frekuensi hasillay up shoot masing-masing peserta dicatat sebelum dan sesudah dilakukan latihan depth jumpselama 6 minggu. Penelitian ini menggunakan uji parametrik Paired Sample T-test untuk mengetahui perbedaan antara frekuensi hasillay up shoot sebelum dan sesudahperlakuan. Batas kemaknaan yang dipakai adalah α= 0,05. Hasil analisa data menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi hasillay up shoot sebelum latihan depth jumpadalah 4,25kali. Setelah diberilatihan, rata-rata frekuensi hasillay up shoot adalah 6,55 kali dengan nilap ρ = 0,000, yang secara statistik bermakna. Sehingga disimpulkan bahwa latihan depth jump tiga kali perminggu selama 6 minggu dapat meningkatkanhasillay up shoot. Kata kunci: Latihan Depth Jump, Lay Up Shoot, Hasil Lay Up Shoot
201
202 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 201-214
PENDAHULUAN
permainan
Bola basket adalah permainan beregu
secara
dengan masing-masing beranggotakan
merupakan sasaran akhir setiap pemain
lima
di
dan keberhasilan suatu tim ditentukan
lapangan yang berukuran panjang 28
dalam keberhasilannya menembak atau
meter dan lebar 15 meter. (Perbasi,
mencetak
2010).
Terdapat Enam teknik dasar tembakan
pemain
yang
Permainan
merupakan
cabang
dilakukan
bolabasket olahraga
sangat
baik
penting
karena
angka.
dikuasai
menembak
(Perbasi,
2010).
yang
yaitu: (Kosasih, Danny, 2008: 50) Lay
dimainkan oleh dua tim, masing-masing
up shoot,One hand set shoot, Free
terdiri dari lima pemain. Tujuan dari
throw shoot, Three poin shoot, Hook
masing-masing regu adalah mencetak
shoot, Jump shoot
angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka. (Perbasi, 2010)
Lay up shoot adalah jenis tembakan yang efektif sebab dilakukan dari jarak yang
sedekat-dekatnya
Dalam permainan bolabasket, teknik
keranjang
dasar merupakan suatu faktor yang
langkah-lompat. “Lay up shoot adalah
sangat penting dalam pencapaian suatu
tembakan yang dilakukan dari jarak
prestasi. Dengan pemahaman teknik
dekat sekali dengan keranjang, sehingga
dasar yang baik, memungkinkan untuk
seolah-olah bola itu diletakkan ke dalam
dapat menampilkan suatu permainan
keranjang
yang bermutu. Teknik dasar meliputi:
gerakan melangkah lebar dan melompat
body
setinggi-tingginya”.
control
(mengontrol
badan),
basket
yang
melalui
dengan
didahului
lompat-
dengan
Gerakan-gerakan
moving without the ball (pergerakan
yang dilakukan membutuhkan kekuatan
tanpa bola), ball handling (penguasaan
otot-otot tungkai yang maksimal karena
bola), passing and catching (mengoper
pemain harus bergerak memasukan bola
dan menangkap), dribbling (menggiring
ke dalam keranjang basket dengan
bola), rebound (usaha mengambil bola
melakukan lay up shoot. (Rohim, 2010)
sesaat setelah shooting tidak masuk) dan shooting (menembak). (Kosasih, Danny, 2008: 2)
Berdasarkan
hasil
observasi
yang
dilakukan penulis bulan Januari 2015, salah satu kegiatan ekstrakurikuler di
Selama permainan, menembak adalah
SMAN 10 Bekasi ternyata yang paling
gerakan terakhir untuk mendapatkan
diminati adalah ekstrakurikuler basket
angka. Keterampilan menembak selama
dan
secara
rutin
dilaksanakan
Nia, Pengaruh Latihan Depth Jump Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pemain Basket 203 Di SMAN 10 Bekasi
pertandingan bolabasket, setiap satu
(speed)
tahun sekali yaitu pekan olahraga dan
maksimum dalam waktu yang sangat
seni (PORSENI), sehingga memotivasi
cepat. (Bompa, 1990)
siswa untuk lebih giat berlatih. Harapan sekolah,
pelatih
dan
siswa
sudut tolakan terhadap nilai power. Tujuan tolakan ini untuk mencapai hasil
bahkan menjadi juara dalam setiap
nilai power yang maksimal dengan
kejuaraan tingkat SMA, karena selama
sudut tolakan tertentu. Hasil nilai power
ini SMAN 10 Bekasi belum pernah
keikutsertaanya.
dalam Menurut
dalam tolakan sangat tergantung pada
setiap
kecepatan horizontal yang diperoleh
penjelasan
pada saat awalan dan kecepatan vertikal
pelatih bolabasket di sana, salah satu
yang
penyebab kurangnya prestasi adalah
yang
dalam mengerahkan tenaga maksimal.
diperlukan unsur kondisi fisik seperti:
Latihan
kecepatan,
yang
dapat
meningkatkan
power otot tungkai diantaranya yaitu
kelenturan, keseimbangan, ketepatan,
depth jump 87%, knee tuck jump 85%,
daya tahan, kelincahan, dan koordinasi. 2010).
tolakan
yaitu: kekuatan otot dan kecepatan
Dalam meningkatkan hasil lay up shoot
(Herywansyah,
dari
terdapat dua unsur penting dalam power
memenuhi target yang diinginkan.
(power),
diperoleh
dilakukan. Berdasarkan pendapat di atas
hasil lay up shoot yang masih kurang
kekuatan
tenaga
terpenting untuk mencapai kemampuan
adalah untuk dapat lebih bersaing atau
juara
melakukan
Power otot tungkai merupakan faktor
siswi
terhadap tim bola basket yang ada
meraih
untuk
squat jump 47%, drop jump 47%.
Komponen
Latihan depth jump fokus terhadap 40%
paling penting dalam gerakan lay up
kecepatan
shoot adalah gerakan vertical jump.
dan
60%
kekuatan.
(Markovic, 2007).
Gerakan tersebut membutuhkan power otot tungkai sebagai tolakan untuk
Depth jump merupakan bagian dari
melompat.
tungkai
latihan pliometrik yang termasuk dalam
merupakan salah satu elemen kondisi
tipe pelatihan dinamis individu dengan
fisik yang banyak dibutuhkan dalam
cara melangkah dari meja setinggi 20-
olahraga.
80
Power
Power
otot
otot
tungkai
cm
dan
melakukan
loncatan
eksplosif ke atas. (Wilson dkk, 2013)
merupakan produk dari dua kemampuan yaitu kekuatan (strenght) dan kecepatan
203
204 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 201-214
Sumber: Chu dalam Lubis, 2005:7
Gerakan Depth Jump
Penelitian dengan judul Sumbangan
semua otot yang ada pada bagian
Daya
Dan
tersebut
Tangan
latihan.
Ledak
Kelentukan
Otot
Tungkai
Pergelangan
bekerja
menerima
Latihan
beban
depth
jump
Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pada
meningkatkan kekuatan kelompok otot
Siswa Putra Peserta Ekstrakurikuler
di sendi pinggul, sendi lutut, dan sendi
Bolabasket SMA Negeri 4 Kota Tegal
pergelangan kaki (Hsieh dkk, 2008).
Tahun
Latihan
2012
membuktikan
bahwa
ini
melatih
kekuatan
dan
terdapat sumbangan antara daya ledak
kecepatan otot tungkai atau sering
otot
disebut
tungkai
dan
kelentukan
power
otot
tungkai
untuk
pergelangan tangan terhadap hasil lay
mencapai gerak vertical jump yang
up shoot siswa putra pemain bolabasket
maksimal. Secara kinematis, latihan
sebesar 67,70%. (Putranto, Eko H.N,
depth jump mencakup komponen dari
2012). Sebuah penelitian lain yang
gerakan
berjudul Pengaruh Latihan Depth Jump
bawah. Penelitian sebelumnya telah
Dan Jump To Box Terhadap Power
ditemukan kontribusi relatif rata-rata
Otot Tungkai Pada Atlet Bolavoli Klub
dari otot pada vertical jump yang
Tugumuda Kota Semarang menjelaskan
merupakan bagian dari depth jump
bahwa
latihan
sebesar 23% pada sendi pergelangan
terhadap
kaki, 28% pada sendi pinggul, dan 49%
terdapat
pliometrik kekuatan
pengaruh
depth otot
jump
tungkai
pada
atlet
bolavoli. (Hasanah, Mufidatul, 2013) Secara anatomi gerakan depth jump melibatkan otot tungkai bagian atas dan otot tungkai bagian bawah sehingga
pada
tungkai
sendi
Persendian
atas
dan
tungkai
lutut
(Baker,
1994).
dalam
tungkai
bawah
berperan penuh dalam latihan depth jump.
Nia, Pengaruh Latihan Depth Jump Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pemain Basket 205 Di SMAN 10 Bekasi
Ada beberapa keunggulan yang dimiliki
Group Pretest Posttest. Desain ini
apabila
melibatkan
seorang
pemain
basket
suatu
tindakan
dan
melakukan teknik lay up shoot yang
pengukuran pada satu kelompok yang
ditunjang dengan power tungkai yang
diobservasi
baik, yaitu: 1). Jangkauan ke keranjang
melakukan tindakan tersebut. Penelitian
lebih dekat sehingga lebih mudah
ini dilaksanakan di lapangan basket
memasukkan
Jangkauan
SMAN 10 Bekasi selama 6 minggu
langkah lebih jauh sehingga efektif saat
terhitung pada 20 April hingga 31 Mei
mencetak angka. 3). Lompatan yang
2015 setiap sore pukul 15.00 WIB pada
tinggi sehingga sulit bagi lawan untuk
hari Senin, Rabu, dan Sabtu.
menghalanginya(Andrew, D.P.S, dkk,
Menurut
Santoso
2010)
adalah
sekumpulan
bola.
2).
sebelum
mempunyai
Berdasarkan uraian diatas, latihan depth
dan
sesudah
(2009),
populasi
data
fenomena,
yang
sedangkan
sampel adalah bagian dari populasi
jump dapat meningkatkan power otot
yang
tungkai dan vertical jump tercapai
dipilih
dengan
cara
tertentu
sehingga diangap mewakili populasi.
maksimal sehingga hasil lay up shoot
Populasi pada penelitian ini adalah
lebih optimal.
seluruh pemain basket di SMAN 10
Tujuan Umum penelitian ini untuk
Bekasi. Sampel penelitian ini adalah
Mengetahui pengaruh latihan depth
seluruh pemain basket di SMAN 10
jump terhadap hasil lay up shoot pemain
Bekasi. Besar sampel adalah 20 orang.
basket di SMAN 10 Bekasi.
Adapun kriteria sampel terdiri dari:
Tujuan Khusus
a. Kriteria Inklusi
1. Mengetahui hasil lay up shoot sebelum diberi latihan depth jump. 2. Mengetahui hasil lay up shoot sesudah diberi latihan depth jump.
1.
Laki-laki
2.
Usia 15-17 tahun
3.
Sehat jasmani
4.
Pemain
3. Mengetahui perbedaan hasil lay up
yang
bersedia
ikut
dalam penelitian ini
shoot sebelum dan sesudah
5.
melakukan latihan depth jump.
Tidak terdapat cedera tungkai
b. Kriteria Eksklusi 1.
METODE
Badan dalam keadaan yang tidak sehat
Penelitian ini merupakan penelitian pre-
2.
eksperimental dengan pendekatan One
Peserta yang memiliki masalah kardiovaskuler dan respirasi
205
206 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 201-214
c. Kriteria Penggugur 1.
2.
3.
b. Sebelum melakukan latihan depth
Subjek sakit, cedera, sehingga
jump,
tidak bisa mengikuti pelatihan
melakukan
Mengundurkan diri pada saat
jogging 10 menit dan peregangan
penelitian masih berlangsung
5 menit.
Tidak
mengikuti
kegiatan
pelatihan secara penuh
pemain
c. Setelah
diberi
waktu
pemanasan
dengan
pemanasan,
peserta
berdiri di atas meja setinggi 50
Adapun Prosedur Pengumpulan Data
cm, dengan kaki terbuka selebar
yang dilakukan sebagai berikut:
bahu.
1. Menentukan kriteria inklusi dan
d. Lompat perlahan dari meja ke
eksklusi
tanah dengan mendaratkan kedua
Kriteria inklusi dan eksklusi ini
kaki secara bersama. Gunakan
untuk menentukan sampel yang akan
tangan
menjadi responden dan ikut dalam
mengayun
penelitian
menambah kecepatan pada saat
dengan
menggunakan
kuesioner.
untuk
menarik
yang
dan
berfungsi
melompat.
2. Menentukan sampling
e. Bereaksi secepat mungkin untuk
Menggunakan total sampling untuk
melompat
pengambilan sampel.
punggung dalam keadaan lurus
3. Melakukan pengukuran hasil lay up shoot sebelum latihan
dengan
membungkuk
dan
pandangan lurus ke depan.
Hal ini ditujukan untuk melihat hasil sebelum diberikan latihan.
f. Uraian tersebut dilakukan 2 set dengan 8 kali pengulangan.
4. Melakukan latihan dan pengumpulan data
g. Setelah latihan selesai, peserta melakukan pendinginan seperti
Latihan
diberikan
untuk
membuktikan kepengaruhan latihan tersebut dengan hasil lay up shoot pada
tidak
tinggi
pemain
mencatat
hasil
basket. evaluasi
Dengan latihan
terakhir yaitu pada minggu ke 6. Prosedur: a. Melakukan pengecekan denyut nadi sebelum latihan
berjalan 5 menit dan peregangan 5 menit. h. Melakukan pengecekan denyut nadi setelah latihan. 5. Melakukan pengukuran hasil lay up shoot sesudah latihan Hal ini ditujukan untuk mendata hasil setelah mengikuti latihan.
Nia, Pengaruh Latihan Depth Jump Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pemain Basket 207 Di SMAN 10 Bekasi
Langkah-langkah pengumpulan data
6. Setelah
latihan
selesai
lay up shoot test adalah:
kemudian tahap pendinginan
a. Tahap Persiapan
selama
Menjelaskan tentang
kepada
program
pengukuran
responden
latihan
lay
up
shoot
10
berjalan
menit
5
menit
dan
menit
serta
dan
peregangan
test
melakukan pengecekan denyut
sebelum dan sesudah latihan.
5
seperti
nadi setelah latihan.
b. Tahap Pelaksanaan
c. Penilaian
1. Sebelum melakukan lay up
Penilaian
diberikan
setiap
kali
shoot test, pemain melakukan
pemain memasukkan bola. Nilai
pencekan denyut nadi sebelum
perolehan
latihan
lalu
pemain
diberi
terbaik dari dua kali percobaan.
waktu
15
menit
untuk
Range nilai 0-10 dan skor tertinggi
melakukan pemanasan dengan jogging
10
menit
adalah
jumlah
angka
adalah 10.
dan
6. Mengolah dan menganalisa data
peregangan 5 menit.
dengan
2. Pemain berdiri di daerah garis
menggunakan
perangkat
lunak
three point (tiga angka) sebelah
Hasil analisa ini digunakan untuk
kanan lapangan basket.
membuktikan hipotesis awal. Teknik
3. Bola berada di depan pemain
pengolahan data dihitung dengan
yang akan melakukan tes lay
menggunakan sistem komputerisasi
up shoot, dan satu orang
menggunakan
pemain yang belum melakukan
lunak
tes membantu menjaga dan
menghitung presentase dan rerata pre
menyiapkan bola bagi pemain
test dan post test yang akan disajikan
yang melakukan tes.
dalam bentuk narasi, tabel dan
4. Kesempatan melakukan tes lay up
shoot
diberikan
program
pengolahan
data
perangkat dengan
grafik.
untuk
Bentuk analisa data dalam penelitian
masing-masing pemain yaitu
ini sebagai berikut:
10 kali shooting dengan 2 kali
1. Uji Normalitas
percobaan.
Menggunakan
5. Pemain melakukan tes lay up
Smirnov
shoot sesuai dengan peraturan
2. Uji Hipotesis
dalam permainan bola basket. 207
Uji
Kolmogorov
208 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 201-214
Karena
berdasarkan
hasil
uji
normalitas data, data berdistribusi
HASIL DAN PEMBAHASAN
normal, maka untuk mengetahui
1. Karakteristik Responden
pengaruh terhadap
latihan hasil
lay
depth
jump
Dari sampel penelitian yang diperoleh
up
shoot
dapat
dideskripsikan
beberapa
menggunakan Uji Paired Sampel T-
karakteristik sampel penelitian sebagai
test
berikut:
Gambar 1. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia
Data pada gambar 1 menunjukkan
45% dan kelompok usia 17
tahun
bahwa pada kelompok usia 16 tahun
berjumlah 11 orang dengan presentase
berjumlah 9 orang dengan presentase
55%.
Gambar 2. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Tinggi Badan
Nia, Pengaruh Latihan Depth Jump Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pemain Basket 209 Di SMAN 10 Bekasi
Gambar
2
menunjukkan
bahwa
kecil responden memiliki tinggi badan
sebagian besar responden memiliki
172cm, 174cm, 175cm, 176cm, 179cm,
tinggi badan 170cm yakni mencapai
dimana
45% (9 orang), sedangkan sebagian
responden (5%).
masing
masing
hanya
1
Gambar 3. Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Badan Badan Data pada gambar 3 menunjukkan
responden memiliki berat badan 58kg,
bahwa
59kg, 66kg, 68 kg, 69 kg yakni masing-
sebagian
memiliki
berat
besar badan
responden 63kg
yakni
masing berjumlah 1 orang dengan
berjumlah 5 orang dengan presentase 25%,
sedangkan
sebagian
presentasi 5%.
kecil
Gambar 4. Karakteristik Sampel Berdasarkan Hasil Lay Up Shoot 209
210 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 201-214
Gambar 4 menunjukkan hasil lay up
lay up shoot setelah pemberian latihan
shoot sebelum dan sesudah diberikan
depth jump selama 6 minggu.
latihan
depth
jump
dengan
total
keseluruhan sampel sebanyak 20 orang.
2. Uji Normalitas Data
Rata-rata selisih hasil lay up shoot
Uji normalitas digunakan sebagai awal
sampel sebelum dan sesudah diberi
analisa data untuk mengetahui distribusi
latihan adalah 2,30 poin dan standar
normal data. Pada penelitian ini, uji
deviasi 0,979. Selisih hasil lay up shoot
normalitas
minimum sampel diperoleh 1 poin dan
Kolmogorov-smirnov. Data dikatakan
selisih hasil lay up shoot maksimum
berdistribusi normal jika nila ρ > α
sampel diperoleh 4 poin. Hal ini
(0,05) dan berdistribusi tidak normal
menunjukkan terdapat peningkatan hasil
jika ρ < α (0,05).
Variabel Hasil Lay Up Shoot
Tabel
1
menggunakan
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-smirnov Kelompok Data Mean SD P Sebelum 4,25 1,446 0,295 Setelah 6,55 2,064 0,583 Selisih 2,30 0,979 0,326
menunjukkan
hasil
uji
Keterangan Normal Normal Normal
uji
diatas menunjukkan ρ > α (0,05) artinya
normalitas dengan menggunakan uji
Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat
Kolmogorov-smirnov
disimpulkan
sebelum
dan
sesudah latihan diperoleh hasil ρ lay up
bahwa
data
berdistribusi normal.
shoot adalah 0,295 dan 0,583. Data
3.
Uji Hipotesis
Kelompok Data
Tabel 2 Hasil Uji Hipotesis Paired Sample t-test
Sebelum
Mean 4,25
SD 1,446
Sesudah
6,55
2,064
Selisih
2,30
0,979
ρ value/sig (2tailed) 0,000
tersebut
Nia, Pengaruh Latihan Depth Jump Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pemain Basket 211 Di SMAN 10 Bekasi
Data pada tabel 2 menunjukkan bahwa
Pada saat berdiri tegak beban tubuh
dari hasil uji paired sample t-test pada
100% berada di lutut dan saat lutut
nilai rata-rata hasil lay up shoot
fleksi 45o, beban tubuh berkurang
ditemukan peningkatan dengan nilai
menjadi 70% karena beban tersebut di
rata-rata
latihan
distribusikan ke bagian pinggul (pelvic)
sebesar 4,25 poin (standar deviasi
dan ankle sehingga besar gaya ke atas
1,446) menjadi 6,55 poin (standar
lebih ringan dan memaksimalkan tinggi
deviasi 2,064) setelah diberikan latihan
lompatan yang mempermudah bola
selama 6 minggu dengan selisih rata-
masuk ke keranjang basket.
rata 2,30 poin (standar deviasi 0,979).
Hasil
Dari hasil uji didapat ρ value 0,000
penelitian yang dilakukan oleh oleh
dimana ρ < α (0,05) yang berarti Ho
Riandini,
dkk
ditolak atau pemberian latihan depth
Latihan
Depth
jump meningkatkan hasil lay up shoot.
Explosive Power Otot Tungkai Pada
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Tim Bola Voli Putri Jurusan Pendidikan
terdapat pengaruh latihan depth jump
Olahraga
terhadap hasil lay up shoot pemain
menunjukkan bahwa latihan depth jump
basket di SMAN 10 Bekasi, dengan
berpengaruh
rata-rata selisih hasil 2,30 poin (standar
peningkatan power otot tungkai yang
deviasi 0,979) dan p-value 0,000.
merupakan komponen terpenting untuk
Pada penelitian ini terdapat faktor yang
pencapaian hasil lay up shoot. Hal ini
mempengaruhi hasil lay up shoot, yaitu
terjadi karena ketika otot berada pada
tinggi badan, terlihat pada sampel
fase eksentrik, otot mengembangkan
nomor 12, 14 dan 20. Hal ini terjadi
kekuatan
karena
untuk
gerakan vertical jump yang secara
memasukkan bola ke keranjang basket
fisologi terjadi reflek regang (stretch
lebih tinggi dengan adanya power otot
reflex) yang merupakan respon terhadap
tungkai dan kontribusi tinggi badan.
tingkat peregangan otot yang diberikan
Namun,
dan
sebelum
daya
berat
mengindikasikan
diberikan
jangkau
badan adanya
tidak pengaruh
penelitian
mendukung
tentang
“Pengaruh
Jump
Terhadap
Universitas
elastis
merupakan
tercepat
ini
pada
Riau”
signifikan
yang
salah tubuh
pada
menunjang
satu
reflek
manusia.
terhadap hasil lay up shoot karena
Peningkatan reflek regang yang terjadi
tolakan saat melakukan vertical jump
pada latihan depth jump disebabkan
bergantung pada pembebanan tubuh.
oleh 211
rangkaian
gerakan
ini
yang
212 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 201-214
membuat
otot
berkontraksi
dengan
sangat kuat yang merupakan respon dari pembebanan dinamis yang cepat dari otot-otot yang terlibat. Pembebanan
a. Angkat lutut untuk melompat ke arah vertikal. b. Tangan yang menembak diangkat lurus ke atas.
tersebut akan mengakibatkan terjadinya
c. Bola dilepas dengan kekuatan ujung
hipertrofi otot. Efek yang timbul karena
jari pada titik tertinggi lompatan dan
hipertrofi otot akan mengakibatkan
langsung diarahkan ke keranjang.
terjadinya peningkatan kekuatan otot
Pada
fase
tersebut,
lompatan
vertikal
tungkai. Pernyataan ini diperkuat oleh
terlihat
hasil penelitian dari Graha tahun 2010
dipengaruhi oleh power otot tungkai
tentang “Pengaruh Latihan Pliometrik
sehingga dengan power otot tungkai
Single Leg Hop Dan Double Leg Hop
yang baik akan menghasilkan hasil lay
Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai
up shoot yang maksimal.
Dan Waktu Tempuh Pelari 110 Meter
Hasil penelitian ini juga mendukung
Gawang”.
terjadinya
penelitian sebelumnya yang dilakukan
peningkatan kekuatan otot disebabkan
oleh Michal Lehnert, dkk tahun 2013
karena meningkatnya jumlah protein
tentang “The Effects Of A 6 Week
kontraktil, filamen aktin dan miosin
Plyometric Training Programme On
serta meningkatkan kekuatan jaringan
Explosive Strength And Agility In
ikat dan ligamen. Selain peningkatan
Professional Basketball Players”. Hal
kekuatan otot tungkai, kecepatan otot
ini terjadi karena kinerja power otot
tungkai juga akan meningkat dengan
tungkai dapat tercapai optimal jika
adanya
yang
latihan depth jump dilakukan selama 6
dilakukan secara cepat dan berulang-
minggu, karena dalam kurun waktu 6
ulang
adanya
minggu adaptasi neuromuskular bekerja
serta
sinergis. Pada fase ini, tendon Achilles
kecepatan otot tungkai ini, maka secara
yang terus menerus terstimulasi gerakan
langsung akan berpengaruh terhadap
dorso fleksi dan plantar fleksi ankle
peningkatan power otot tungkai.
secara adaptatif mengalami elongasi
Hal ini terjadi karena power otot
maksimal yang menginisiasi elongasi
tungkai sangat menentukan hasil atau
otot
angka yang dicetak saat melakukan
meningkatkan
tembakan lay up shoot, terlihat pada
sehingga mengoptimalkan hasil lay up
fase inti yaitu:
shoot.
Mekanisme
gerakan
sehingga
peningkatan
meloncat
dengan
kekuatan
otot
bahwa
gerakan
lain
di
sekitarnya
power
otot
untuk tungkai
Nia, Pengaruh Latihan Depth Jump Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pemain Basket 213 Di SMAN 10 Bekasi
Graha, Ali Satia. 2010. Pengaruh Latihan Pliometrik Single Leg Hop Dan Double Leg Hop Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Dan Waktu Tempuh Pelari 110 Meter Gawang. dilihat 15 februari 2015 http://staff.uny.ac.id/sites/default/f iles/penelitian/CukupPahalawidi/r esearch.pdf
SIMPULAN Berdasarkan
penelitian
intervensi
tersebut di atas, disimpulkan bahwa latihan depth jump yang dilakukan secara kontinu dapat meningkatkan hasil lay up shoot pada pemain basket. Karena pentingnya latihan ini, maka disarankan pada Guru olahraga dan pelatih
bola
basket
untuk
Glynn, Angela et al. 2009. The Physiotherapist's Pocket Guide to Exercise. London New York Oxford, Toronto, hh 75
dapat
menggunakan latihan depth jump dalam rangka meningkatkan kemampuan hasil
Hasanah, Mufidatul. 2013. Pengaruh Latihan Depth Jump Dan Jump To Meja Terhadap Power Otot Tungkai Pada Atlet Bolavoli Klub Tugumuda Kota Semarang. Available from URL: http://lib.unnes.ac.id/18875/1/625 0408040.pdf, diakses 15 februari 2015
lay up shoot pemain secara efisien sehingga dapat meningkatkan prestasi.
DAFTAR RUJUKAN Andrew, D.P.S., Kovalenski, J.E., Heitman, R.J., dan Robinson, T.L. 2010. Effects of Three Modified Plyometric Depth Jumps and Periodized Weight Training on Lower Extremity Power. United States Sport Academy, America’s Sport University 13
Herywansyah. 2011. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Persepsi Kinestetik Terhadap Hasil Tembakan Lay Up Bolabasket. Jurnal Ilmiah SPIRIT, vol 11 no 3, hh16-30
Baker, Daniel. 1994. Improving Vertical Jump Performance: The Application Of General, Special And Specific Strength Training, National Coaching Conference. Available from URL: file:///C:/Users/Ayu%20Putri/Do wnloads/5.%20Improving%20VJ %20through%20general,%20spec ial%20&%20specific%20strength %20training%20(1).pdf, hh 4, diakses 15 februari 2015
Hsieh, Hsiu-Mei. 2008. Kinetic Effects On The Lower Extremity During Plyometric Jump. Available from URL: https://ojs.ub.uni-konstanz. de/cpa/article/viewFile/1899/1768 , diakses 15 februari 2015 Hubley, C.L., & Wells, R.P. 1983. A work-energy approach to determine individual joint contribution to vertical jump performance. European Journal of Applied Physiology, 50, hh 247-254
Bompa. 1990. Theory and Methodolgy Of Training. The key to athletics performance. Second edition Kendall/hunt: Publishing Company
Komi, Paavo. V. 2011. Neuromuscular Aspect Of Sport Perfromance.
213
214 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 201-214
United Kingdom: Blackwell
Wiley-
Kosasih, Danny. 2008. Fundamental Basketball A First Step To Win. Semarang: Karangturi Media Kudson, Duane. 2007. Fundamental Of Biomechanics Second Edition. USA: Springer, hh 227-239 Lehnert, Michal, etc. 2013. The Effects Of A 6 Week Plyometric Training Programme On Explosive Strength And Agility In Professional Basketball Player. Available from URL:http://www.gymnica.upol.cz /pdfs/gym/2013/04/01.pdf, diakses 15 februari 2015 Lubis, J. 2009., Mengenal Latihan Pliometrik. Jakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Negeri Jakarta Markovic, Goran and Slobodan, Jaric. 2007. School of Kinesiology. Journal of Sports Sciences University of Delaware, Newark, DE,USA
Perbasi. 2010. Peraturan Resmi Bola Basket 2010. Available from URL: http://staff.uny.ac.id/sites/default /files/pendidikan/PeraturanBolab asket2010.pdf, diakses 15 februari 2015 Putranto, Eko H.N. 2012. Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai Dan Kelentukan Pergelangan Tangan Terhadap Hasil Lay Up Shoot Pada Siswa Putra Peserta Ekstra kurikuler Bolabasket Sma Negeri 4 Kota Tegal Tahun 2012. Available from URL: http://lib.unnes.ac.id/ 18946/1/6301408066.pdf, diakses 15 februari 2015 Rohim, Abdul. 2010, Olahraga Bola Basket. Semarang: Aneka Ilmu. Sujarweni, V. Wiratna. 2012. SPSS untuk Paramedis. Jogjakarta: Gava Media Verkhoshansky, Natalia. 2012. Shock Methods And Plyometrics: Updates And InDepthexamination. CVASPS, hh 12-44