UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO
ARTIKEL JURNAL SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Oleh Desi Erawati NIM 11108241058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MARET 2015
Upaya Meingkatkan Hasil …. (Desi Erawati) 1
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHAN DI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO INCREASING LEARNING OUTCOMES OF FRACTION MATERIAL USING A MEDIA FRACTION CARD IN CLASS III SD NEGERI KYAI MOJO Oleh : Desi Erawati, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta,
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Kyai Mojo materi pecahan sederhana dengan menggunakan media kartu pecahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi guru, observasi siswa dan tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar matematika dengan menggunakan media kartu pecahan siswa kelas III SD Negeri Kyai Mojo mengalami peningkatan pada materi pecahan sederhana. Peningkatan pada siklus I sebesar 23,2% sedangkan pada siklus II sebesar 39,3%. Kata kunci: Hasil Belajar dan Media Kartu Pecahan Abstract The purpose of this research was to know increased mathematics learning outcomes of fraction material using a media fraction card in class III SD Negeri Kyai Mojo. This type of research is a classroom action research. The technique used for data collection is observation and written tests. The research instrument used observation sheets teacher, student observation and written tests. The data analysis technique used is descriptive quantitative and qualitative descriptive. Data were analyzed by descriptive quantitative study results, while the qualitative data analyzed is the result of observation. Based on the results obtained it can be concluded that: mathematics learning outcomes using a media card fraction in class III SD Negeri Kyai Mojo was increased. The increased in the first cycle of 23.2%, while the second cycle of 39.3%. Keywords: Results of studying mathematics and media fractions card
dan teori peluang. Matematika merupakan
PENDAHULUAN Mata pelajaran matematika sebagai
ilmu
yang
universal
yang
mendasari
salah satu mata pelajaran di sekolah dasar
perkembangan teknologi modern. Pelajaran
mempunyai
dalam
matematika harus memberikan kesempatan
pembangunan iptek karena mempelajari
kepada pebelajar untuk “dibimbing” dan
matematika sama
pola
“menemukan kembali” matematika dengan
inovatif dalam memecahkan masalah yang
melakukannya. Oleh karena itu seorang guru
dihadapi. Perkembangan pesat di bidang
harus
teknologi informasi dan komunikasi dewasa
pembelajarannya
ini dilandasi oleh perkembangan matematika
sistematis. Seperti yang disampaikan oleh
di bidang teori bilangan, aljabar, analisis,
Zulkardi (Marsigit, 2013) langkah-langkah
peran
strategis
halnya
melatih
mengetahui agar
langkah-langkah penyampaian
2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
pembelajaran matematika realistik antara
di
lain:
matematika. Hal ini terlihat ketika dalam
persiapan,
pembukaan,
proses
pembelajaran dan penutup.
dalam
mengikuti
pembelajaran
mengerjakan soal latihan masih banyak
Berdasarkan hasil wawancara dengan
siswa yang tidak selesai. Rendahnya
wali kelas III di SD Negeri Kyai Mojo pada
hasil
belajar
dalam
mata pelajaran matematika nilai rata-rata
pecahan sederhana siswa kelas III SD
siswa paling rendah dibandingkan dengan
Negeri
mata pelajaran yang lain. Berdasarkan daftar
dilakukannya penelitian di SD Negeri Kyai
nilai siswa kelas III tahun ajaran 2014/2015
Mojo. Oleh karena itu penelitian yang
semester 2 bahwa nilai rata-rata matematika
dilakukan berjudul “upaya meningkatkan
materi pecahan sederhana masih rendah.
hasil belajar matematika materi pecahan
Mayoritas siswa kelas III masih kesulitan
sederhana melalui media kartu pecahan di
memahami
kelas III SD Negeri Kyai Mojo”.
materi
pecahan
sederhana
dengan kompetensi dasar membandingkan
Kyai
Mojo
mendorong
untuk
METODE PENELITIAN
pecahan sederhana. Hal ini terlihat dari
Jenis penelitian yang akan dilakukan
ulangan harian matematika siswa kelas III
adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
SD Negeri Kyai Mojo pada materi pecahan,
Dalam proses penelitian ini menggunakan
dari 24 siswa, ada 10 siswa yag nilainya
model Kemmis dan Mc. Taggart (Suwarsih
tidak mencapai KKM dengan rentang nilai
Madya, 2007: 25). Subyek penelitian ini
40-64, 4 siswa yang dapat melebihi KKM
adalah siswa kelas III SD Negeri Kyai Mojo
dengan rentang nilai 70-100, dan 10 lainnya
dengan jumlah siswa 24 orang. Siswa
hanya mencapai KKM dengan rentang nilai
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 14
65-70. Sedangkan guru kelas III SD Negeri
siswa
Kyai
kelamin perempuan berjumlah 10 siswa.
Mojo
menentukan
nilai
kriteria
ketuntasan minimal (KKM) adalah 65.
sedangkan
Suyadi
siswa
yang
(2010:23)
berjenis
menyebutkan
Hasil wawancara dengan guru kelas
bahwa teknik pengumpulan data merupakan
III SD Negeri Kyai Mojo pada hari senin,
langkah yang paling utama dalam penelitian,
November
karena tujuan utama dari penelitian adalah
tanggal
03
pembelajaran
guru
2014 masih
dalam banyak
memperoleh
data.
Adapun
teknik
menggunakan metode ceramah dan masih
pengumpulan data yang digunakan dalam
jarang dalam menggunakan alat peraga
penelitian ini yaitu tes, observasi dan
dalam menyampaikan pelajaran matematika
dokumentasi.
sehingga
dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah soal
Selain
tes tertulis dan lembar observasi. Teknis
kurang aktif siswa juga mengalami kesulitan
analisis data tes tertulis menggunakan
mengikuti
siswa proses
kurang
aktif
pembelajaran.
Bentuk
instrumen
yang
Upaya Meningkatkan Hasil …. (Desi Erawati) 3
deskriptif
kuantitatif
sedangkan
teknik
analisis lembar observasi menggunakan
pecahan tersebut digunakan melalui sebuah permainan.
deskriptif kualitatif.
Sedangkan
pada
pertemuan
II
Indikator keberhasilan dari penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 03 Maret 2015.
apabila:
Pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang
1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa ≥ 65.
konsep membandingkan pecahan sederhana
2. Banyaknya siswa yang mendapatkan
dengan menggunakan media kartu pecahan..
nilai ≥ 65 minimal mencapai ≥ 75 %
Pada saat melakukan permainan kartu
dari jumlah siswa.
pecahan siswa dan guru berdiskusi tentang
HASIL PENELITIAN DAN
hasil jawaban dari permainan kartu pecahan.
PEMBAHASAN
Oleh karena itu tercipta suasana yang
HASIL PENELITIAN
kondusif dan terjadi interaksi aktif antara
1. Pelaksanaan Siklus 1
guru dengan siswa. Kemudian siswa diminta
Pembelajaran
pada
siklus
I
untuk mengerjakan soal post test.
yang disampaikan
Berdasarkan hasil penelitian siklus 1,
kepada siswa adalah matematika mengenal
masih ada beberapa siswa yang nilainya di
pecahan
bawah KKM.
pertemuan
I materi
sederhana,
pecahan
mengklasifikasikan
berdasarkan
penyebutnya
Hal
tersebut
dibuktikan
dengan nilai rata-rata kelas yang masih
sedangkan pada pertemuan II pada mata
minimal
pelajaran matematika menjelaskan tentang
tertinggi 97,5 dan nilai terendah 32,5.
membandingkan pecahan sederhana secara
Sehingga masih ada perbedaan yang cukup
detail dengan menggunakan media kartu
jauh antara nilai tertinggi dengan nilai
pecahan yang dilakukan melalui sebuah
terendah.
permainan.
2. Hasil Observasi pada siklus I
Penelitian pada siklus I dilaksanakan
yaitu
Pada
68,3.
pertemuan
Sedangkan
pertama
nilai
awal
dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi
antusiasme siswa tersebut meningkat. Pada
waktu setiap pertemuannya adalah 6 x 35
saat pemilihan kelompok siswa nampak
menit. Pertemuan I dilaksanakan pada
kurang
tanggal 02 Maret 2015.
efektif karena menyita waktu yang cukup
Media
kartu
pecahan digunakan
terkondisikan
banyak.
Namun
dalam
pelaksanaan
permainan
sederhana berdasarkan penyebutnya. Selain
kelompok masih salah dalam melakukan
itu media kartu pecahan digunakan untuk
permainan kartu pecahan.
membandingkan
pecahan.
Media
kartu
pecahan
kurang
siswa untuk mengklasifikasikan pecahan
menjelaskan kepada siswa tentang cara
kartu
sehingga
mayoritas
Pada pertemuan II siswa nampak antusias dalam melakukan permainan kartu
4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
pecahan. Siswa juga nampak lebih aktif dan
menfokuskan pada penerapan permainan
kondusif dalam melakukan permainan kartu
kartu pecahan menggunakan media kartu
pecahan. Selain itu siswa juga dapat
pecahan. Kemudian siswa diminta untuk
menunjukkan sikap adil, kerja sama, dan
mengerjakan soal post test. Pada saat
toleransi.
sebelum
3. Refleksi Siklus I
menjelaskan
Dalam hasil pengamatan pada siklus I ini kegiatan refleksi difokuskan pada temuan
masalah
siklus
langkah-langkah
guru dalam
mengerjakan tugas dengan memberikan contoh soal dan penyelesaiannya. Berdasarkan hasil pelaksanaan siklus
akan
II bahwa >70% hasil belajarnya sudah
dilaksanakan pada siklus II. Dalam tahap ini
melebihi KKM. Hal tersebut dibuktikan
menentukan masalah-masalah yang harus
dengan nilai rata-rata kelas yaitu 82,9
diperbaiki dalam siklus selanjutnya dan
dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah
menyusun rancangan tindakan yang berupa
65. Peningkatan tersebut sudah memenuhi
desain pembelajaran dengan menggunakan
target yang ingin dicapai. Dengan demikian
media kartu pecahan. Perbaikan rencana
penelitian sudah tidak dilanjutkan atau
disesuaikan dengan daftar permasalahan
berakhir. Penelitian ini berakhir dengan
yang muncul pada siklus I. Hasil Tindakan
meningkatnya
Siklus II
materi pecahan sederhana pada kelas III SD
4. Pelaksanaan Siklus II
Negeri Kyai Mojo.
perbaikan
I,
tugas
dan
perancangan
pada
mengerjakan
yang
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu setiap pertemuannya
adalah
6
x
35
hasil
belajar
matematika
5. Hasil Observasi pada siklus II Pada
pertemuan
pertama
awal
menit.
pembelajaran siswa tampak antusias dalam
Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 05
mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada saat
Maret 2015.
guru mengulang materi pada siklus I siswa
Pada kegiatan inti media kartu
tampak fokus mendengarkan penjelasan dari
pecahan digunakan untuk menjelaskan
guru. Dalam menjelaskan materi pecahan
tentang klasifikasi pecahan sederhana dan
sederhana
membandingkan pecahan sederhana. Guru
membandingkan pecahan sederhana guru
menjelaskan
menggunakan media kartu pecahan. Dengan
aturan
permainan
kartu
pecahan secara jelas dan disertai dengan memberikan contoh dalam melakukan
II
pembelajaran
dimulai
guru
Pada pertemuan II dilaksanakan
menjelaskan
aturan
tanggal
pecahan
07
Maret
2015,
guru
dasar
demikian tercipta suasana yang kondusif. pertemuan
permainan kartu pecahan.
pada
kompetensi
Pada
secara
saat
mengulang
permainan
umum.
Hal
proses
kartu tersebut
Upaya Meningkatkan Hasil …. (Desi Erawati) 5
menambah pemahaman siswa tentang teknik
Menurut Gatot Muhsetyo (2007:256)
membandingkan pecahan sederhana dengan
bahwa pembelajaran matematika merupakan
baik. Guru meminta siswa untuk langsung
suatu proses untuk menciptakan lingkungan
melakukan permainan kartu pecahan. Siswa
belajar bagi siswa agar terkondisikan dalam
nampak
belajar
antusias
permainan
kartu
dalam
melakukan
pecahan.
Siswa
matematika.
Pembelajaran
juga
matematika juga menggunakan suatu desain
nampak lebih aktif dan kondusif dalam
yang mengoptimalkan siswa dalam belajar
melakukan permainan kartu pecahan. Selain
matematika sehingga
itu siswa juga dapat menunjukkan sikap adil,
matematika
kerja sama, dan toleransi.
mendapatkan hasil belajar yang optimal.
Pada saat mengerjakan soal latihan
yang
terciptalah belajar
optimal
dan
dapat
pembelajaran
Desain
siswa dapat mengerjakan dengan baik.
mengoptimalkan
Siswa mengerjakan secara individu. Selain
media pembelajaran. Hal tersebut sesuai
itu siswa juga tidak tampak mengalami
dengan pendapat Sudjana &Rivai (Azhar
kesulitan. hal tersebut dibuktikan dengan
Arsyad, 2011: 24) mengenai manfaat media
siswa dapat mengerjakan soal secara tepat
pembelajaran. Manfaat tersebut antara lain
waktu.
bahan
6. Refleksi Siklus II
maknanya, sehingga dapat lebih dipahami
Dalam
tahap
ini
sudah
tidak
siswa
dalam
pembelajaran
oleh
siswa
dan
akan
sebuah
lebih
jelas
memungkinkannya
ditemukan masalah-masalah yang utama dan
menguasai
harus diperbaiki dalam siklus selanjutnya.
pembelajaran.
sehingga
bahwa
bermanfaat untuk memberikan pemahaman
penelitian ini berhenti pada siklus II dan
siswa mengenai materi membandingkan
tidak perlu dilanjutkan.
karenanya
pecahan. Penelitian inipun memberikan hasil
hasil belajar matematika siswa kelas III SD
yang cukup optimal terhadap hasil belajar
Negeri Kyai Mojo materi pecahan sederhana
siswa. Peningkatan nilai Matematika yang
mengalami peningkatan.
selaras dengan kenaikan pemahaman siswa
dapat
disimpulkan
Oleh
dan
melalui
Media
mencapai
tujuan
kartu
pecahan
terhadap materi yang disampaikan mencapai 38,6%.
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang
Peningkatan
hasil
belajar
matematika sebesar 8,3 (dengan rata-rata
dilaksanakan di kelas III SD Negeri Kyai
nilai
Mojo,
sedangkan pada siklus I sebesar 68,3).
terlihat
bahwa
pembelajaran
pada pra tindakan
sebesar 59,8
sederhana
Peningkatan hasil belajara matematika dari
dengan menggunakan media kartu pecahan
siklus I dan siklus II sebesar 14,6 (dengan
mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
rata-rata nilai pada siklus I sebesar 68,3
matematika
materi
pecahan
6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 7 Tahun ke IV April 2015
sedangkan pada siklus II sebesar 82,9). Pada
KESIMPULAN
pelaksanaan tindakan siklus I siswa kelas III
Berdasarkan
SD Negeri Kyai Mojo yang telah dinyatakan
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa
lulus atau telah memenuhi syarat ketuntasan
pembelajaran matematika materi pecahan
belajar minimal sebanyak 13 siswa atau
dengan menggunakan media kartu pecahan
sebesar 56,5%. pada pelaksanaan tindakan
pada siswa kelas III SD Negeri Kyai Mojo
siklus II siswa yang telah lulus atau telah
dapat
memenuhi syarat ketuntasan belajar minimal
Peningkatan
sebanyak 23 atau sebesar 95,8%. jumlah
tersebut sebesar 36,8%. Hal itu dilihat dari
siswa yang belum tuntas pada siklus kedua
nilai rata-rata kelas. Peningkatan tersebut
sebanyak 1 siswa atau sebesar 4,2%.
dikarenakan
Selama
penelitian
ini
dilakukan
banyak temuan yang didapatkan. Temuan
meningkatkan hasil
siswa
menggunakan
hasil
belajar
dan
belajar. matematika
mampu
memahami
media
kartu
pecahan.
DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad (2011). Media Pembelajaran.
tersebut dilihat dari hasil belajarnya yang dari prasiklus ke siklus 1 dan berakhir di
penelitian
materi pecahan sederhana dengan baik
tersebut adalah ada salah satu siswa yang berbeda dengan teman yang lain. Perbedaan
hasil
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Gatot
Muhsetyo
(2007).
Pembelajaran
siklus 2 tidak mengalami peningkatan yang
Matematika SD. Jakarta : Universitas
siginifikan seperti siswa yang lain. Oleh
Terbuka.
karena
itu
pengayaan
siswa setelah
tersebut proses
diberikan
Marsigit . (2013). Pembelajaran Matematika
pembelajaran
Realistik.
Diakses
melalui
selesai. Pada saat melakukan pengayaan
http://powermathematics.blogspot.co
siswa tersebut mendaptkan bimbingan dan
m. Pada tanggal 14 April 2015 pukul
pendampingan.
13.00 WIB.
Respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan media kartu pecahan ini sangat baik, terlihat dari
Suyadi
(2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Diva Press. Suwarsih Madya (2007). Panduan
kenaikan antusiasme siswa dan keterlibatan
Penelitian
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Lembaga Penelitian IKIP.
Data yang telah dideskripsikan di atas, merupakan hasil dari implikasi tindakan yang telah dilaksanakan, karena 70% dari jumlah siswa mencapai nilai >65, maka penelitian ini diakhiri pada siklus II.
Tindakan.
Yogyakarta: