Upaya Peningkatan Motivasi... (Asep Kurniawan) 1
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI METODE PERMAINAN SEE OUR FEET PADA SISWA KELAS VB SD DERESAN YOGYAKARTA
JURNAL SKRIPSI
Oleh Asep Kurniawan NIM 09104244051
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MEI 2015
Upaya Peningkatan Motivasi... (Asep Kurniawan) 1
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI METODE PERMAINAN SEE OUR FEET PADA SISWA KELAS VB SD DERESAN YOGYAKARTA EFFORTS TO IMPROVE MOTIVATION LEARNING METHOD OF GAME SEE OUR FEET ON CLASS VB SD DERESAN YOGYAKARTA Oleh: Asep Kurniawan, Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar melalui metode permainan see our feet pada siswa kelas VB SD Deresan Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Proses penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan, refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VB SD Deresan Yogyakarta yang berjumlah 31 siswa diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan angket motivasi belajar, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa permainan see our feet dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VB SD Deresan Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan pre-test dan pos- test 1, motivasi belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 7% atau sebanyak 10 siswa, sedangkan pada pelaksanaan post-test 2 motivasi belajar siswa mengalami kenaikan sebanyak 12% atau setara 16 siswa. Hasil tersebut menunjukan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa selalu meningkat setiap siklus. Hasil tersebut diperkuat dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa siswa merasa lebih termotivasi belajarnya setelah melakukan permainan see our feet. Selain itu juga dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang menunjukkan bahwa siswa dapat memaknai permainan tersebut. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa yang dapat menjelaskan makna dari permainan see our feet. Kata kunci : motivasi belajar, permainan see our feet Abstract This study aims to increase the motivation to learn through games method see our feet in class VB SD Deresan Yogyakarta. This study uses a Class Action Research. The process of this study using a quantitative approach that consists of 2 cycles. Each cycle includes planning, implementation, reflection. Subjects were students of class VB SD Deresan Yogyakarta totaling 31 students were taken by using purposive sampling technique. Methods of data collection using motivation questionnaire, observation, and interviews. Data analysis using quantitative data analysis. Based on the results of research and discussion, we concluded that the game see our feet can improve students' motivation to learn in the class VB SD Deresan Yogyakarta. It can be seen from the implementation of the pre-test and post- test 1, students' motivation increased by 7% or as many as 10 students, while the implementation of the post-test 2 student motivation increased by 12% or the equivalent of 16 students. The results showed that the increase in students' motivation is increasing each cycle. These results are reinforced by results of interviews stating that students feel more motivated learning after the game see our feet. It also can be seen based on the observation that shows that students can interpret the game. It is shown from the number of students who can explain the meaning of the game see our feet. Keywords : motivation to learn , the game see our feet
memiliki
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kegiatan yang secara
sadar
dan
terencana
untuk
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia,
serta
keterampilan
yang
mewujudkan suasana belajar dan proses
diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
negara (UU No. 20 tahun 2003 tentang
mengembangkan
Sistem Pendidikan Nasional). Pengertian ini
potensi
dirinya
untuk
2
Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-4 2015
menunjukkan bahwa pendidikan merupakan
proses belajar mengajar yang dialami siswa”
suatu
(Nana Sudjana, 2005: 49).
kegiatan
mengoptimalkan
perkembangan potensi kecakapan siswa serta
Pencapaian tujuan pendidikan melalui
merupakan wahana untuk meningkatkan dan
proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari
mengembangkan
daya
faktor guru. Guru memiliki peranan yang
manusia (SDM) sebagai salah satu modal
sangat penting dalam menciptakan proses
untuk mencapai kemajuan bangsa serta
pembelajaran yang efektif guna mencapai
meningkatkan harkat dan martabat manusia.
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Oleh sebab itu, diperlukan perhatian khusus
Peran
yang ditujukan pada perkembangan dan
pembelajaran diharapkan mampu menerapkan
kemajuan pendidikan guna meningkatkan
strategi belajar yang baik bagi siswanya
mutu dan kualitas pendidikan.
dalam rangka menciptakan sumber daya
kualitas
sumber
penting
guru
dalam
proses
Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh
manusia yang berkualitas. Penerapan strategi
beberapa faktor, salah satunya adalah proses
yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan
pembelajaran.
prestasi belajar siswa.
Proses
pembelajaran
merupakan salah satu unsur penting untuk
Selain faktor guru, keberhasilan siswa
mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.
dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi
Dalam proses pembelajaran itulah terjadi
oleh faktor internal dan faktor eksternal
proses transformasi ilmu pengetahuan serta
(Hamzah B. Uno, 2013: 1). Salah satu faktor
nilai-nilai.
memahami
internal yang mempengaruhi belajar siswa
lingkungan sekitar melalui pembelajaran dan
adalah motivasi. Motivasi merupakan daya
mampu menunjukkan tingkah laku tertentu
dorong yang menjadikan siswa memiliki
yang merupakan cerminan dari belajarnya.
keinginan untuk belajar, sehingga siswa aktif
Siswa
Proses
dapat
pembelajaran
merupakan
dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah
kegiatan yang memiliki tujuan sebagaimana
dorongan
diungkapkan
pendidikan.
seseorang bertingkah laku. Demikian juga
Tujuan pendidikan itu sendiri dikatakan
dalam proses belajar, seseorang yang tidak
tercapai
siswa
mempunyai motivasi belajar tidak akan
mengalami perkembangan dan peningkatan
mungkin melakukan aktivitas belajar dan
serta mampu membentuk tingkah laku yang
prestasi akademiknya pun akan rendah.
sesuai dengan tujuan pendidikan, sedangkan
Sebaliknya, siswa seseorang yang mempunyai
hasil belajar merupakan hasil dari usaha
motivasi belajar akan dengan baik melakukan
belajar yang telah dilaksanakan oleh siswa.
aktivitas
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah
akademik yang lebih baik.
dalam
apabila
tujuan
hasil
belajar
dasar
belajar
yang
dan
menggerakkan
memiliki
prestasi
“perubahan mencakup bidang kognitif, afektif
Motivasi belajar dapat meningkatkan
dan psikomotoris yang berorientasi pada
keinginan siswa untuk belajar, sehingga guru
Upaya Peningkatan Motivasi... (Asep Kurniawan) 3
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran
konseling yang dipandang efektif. Permainan
di sekolah hendaknya dapat memotivasi siswa
sebagai sesuatu yang mengasyikkan dan
untuk belajar. Motivasi belajar siswa yang
menyenangkan
tinggi dapat menunjang keberhasilan belajar,
memuaskan
akan tetapi motivasi belajar siswa yang
keingintahuan dan hasrat tentang sesuatu
rendah merupakan hambatan yang dapat
yang baru dan kompleks. Pembelajaran yang
berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
menyenangkan dengan permainan membuat
Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah
suasana kelas tidak monoton.
karena dorongan
permainan yang
itu
meliputi
dengan memilih model atau metode yang
Salah satu permainan yang bermanfaat
tepat agar tercipta situasi pembelajaran yang
untuk meningkatkan motivasi belajar adalah
menarik
menumbuhkan
permainan see our feet. Permainan ini
motivasi belajar dan keberhasilan belajar
bertujuan untuk meningkatkan kerjasama
siswa.
dalam satu tujuan. Kerjasama dalam satu
sehingga
Pemilihan
dapat
model
atau
metode
tujuan
diharapkan
dapat
meningkatkan
pembelajaran oleh guru untuk meningkatkan
keinginan siswa dalam belajar, sehingga
motivasi siswa harus disesuaikan dengan
motivasi belajar siswa juga akan meningkat.
karakteristik siswa. Siswa SD dengan segala
Permainan
kemampuan yang dimilikinya masih sangat
membagi siswa dalam dua kelompok menjadi
membutuhkan
untuk
dua sap ke belakang. Selanjutnya adalah
membimbing mereka dalam menciptakan
mengikat kaki kanan dengan kaki kiri siswa
situasi belajar yang menimbulkan kompetisi
yang ada di sebelahnya. Kemudian siswa
yang
dalam
sehat
motivasi
di
antara
guru
siswa.
Menurut
Muhibbin Syah (2008: 73), karakteristik anak
ini
dilakukan
kelompok
dengan
tersebut
cara
bergerak
menyamping dari start sampai finish.
pada usia 7-11 tahun atau pada karakteristik
Permainan ini membutuhkan kerjasama
anak usia SD adalah anak sudah mulai
antar
memiliki
mengkoordinasikan
kerjasama antar siswa dalam kelompok
pandangan-pandangan orang lain dengan
menjadikan siswa dapat belajar dengan cepat
pandangannya sendiri, dan memiliki persepsi
karena adanya pertukaran, peningkatan, dan
positif bahwa pandangannya hanyalah salah
pengolahan informasi yang diperoleh siswa
satu dari sekian banyak pandangan orang.
dari
Sesuai dengan karakteristik siswa SD, maka
permainan ini siswa dapat meningkatkan
penting bagi seorang guru SD untuk dapat
kemampuan
meningkatkan motivasi belajarnya.
berkomunikasi, dan membentuk rasa percaya
kemampuan
siswa
dalam
kelompoknya.
kelompok.
Selain
sosial,
itu,
Melalui
melalui
kemampuan
Menurut Mulherin (Suwarjo dan Eva
diri. Permainan see our feet memerlukan
Imania Eliasa, 2011: 17), metode permainan
interaksi, kekompakan, dan berfokus pada
merupakan salah satu model bimbingan dan
pencapaian tujuan yang sama. Tujuan yang
4
Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-4 2015
dicapai dalam masalah ini adalah motivasi
menggambar dan berbicara dengan temannya.
belajar,
Rendahnya
sehingga
melalui
permainan
aktifitas
belajar
siswa
dan
kelompok diharapkan dapat meningkatkan
perhatian siswa selama proses pembelajaran
motivasi siswa dalam belajar
menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa
Berdasarkan
studi
pendahuluan,
juga masih rendah.
motivasi belajar siswa kelas VB SD Deresan
Hasil wawancara terhadap beberapa
Yogyakarta berbeda dengan yang diharapkan.
guru di SD Deresan juga menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
motivasi belajar siswa kelas VB masih
dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK),
rendah.
siswa kelas VB SD Deresan Yogyakarta
ditunjukkan oleh beberapa hal. Sebagian
mengalami
siswa tidak memiliki gagasan terhadap suatu
masalah
belajarnya.
Selain
dalam
itu,
motivasi
motivasi
siswa
ini
siswa
masalah terbukti ketika guru meminta siswa
mengeluhkan dengan cara pemberian layanan
untuk memberikan pendapat terhadap materi
guru BK yang masih satu arah. Siswa juga
yang telah disampaikan, siswa tidak dapat
berpendapat bahwa cara penyampaiannya
memberikan
kurang menarik dan membosankan serta guru
sebagian besar siswa tidak menanggapi materi
kurang
yang
yang diberikan oleh guru maupun jawaban
berpusat pada guru merupakan pendekatan
siswa lain. Hal ini dibuktikan ketika guru
yang paling lemah menumbuhkan semangat
meminta siswa untuk menanggapi jawaban
dan
komunikatif.
beberapa
Rendahnya
Pendekatan
pendapatnya.
Selain
itu,
tingkat
keterlibatan
siswa
dalam
dari siswa lain, siswa hanya diam dan tidak
pembelajaran
dikarenakan
kecil
sekali
memberikan pendapatnya.
kemungkinan adanya umpan balik dari siswa secara sungguh-sungguh. Permasalahan
mereka yang duduk di barisan belakang. Sebagian besar siswa juga tidak dapat
tersebut
yang
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
mengakibatkan antusias siswa didalam kelas
guru, yang dibuktikan dengan kesulitan siswa
kurang dan siswa tidak memperhatikan
ketika guru memberikan variasi soal dengan
penyampaian guru. Fakta di lapangan juga
contoh yang berbeda kepada siswa.
menunjukkan bahwa keadaan siswa selama proses
pembelajaran
Beberapa
permasalahan
mengenai
pasif. Siswa tidak
rendahnya motivasi belajar siswa tersebut
mengajukan pertanyaan kepada guru karena
berdampak pada rendahnya nilai siswa.
siswa hanya mendengarkan penjelasan guru.
Sebagian siswa masih belum memperoleh
Selain itu, ketika guru sedang membacakan
nilai
materi ataupun menuliskan materi, banyak
menunjukkan bahwa rendahnya motivasi
sesuai
dengan
KKM.
Hal
ini
siswa yang tidak memperhatikan guru. Ada
Selain permasalahan dari siswa, Guru
beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain
Bimbingan Konseling (BK) juga menyatakan
di
bahwa upaya peningkatan motivasi belajar
luar
proses
pembelajaran,
seperti
Upaya Peningkatan Motivasi... (Asep Kurniawan) 5
siswa tidak terlepas dari adanya hambatan. Guru
Bimbingan
dan
Konseling
(BK)
menyampaikan bahwa selain kurangnya jam masuk
kelas
juga
keterbatasan
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian
metode
Peneliti
menggunakan jenis
penelitian
layanan bimbingan yang dipahami. Hasil
tindakan
kelas,
karena
penelitian
observasi dan wawancara yang diberikan,
tindakan
kelas
dianggap
sebagian besar siswa kelas VB SD Deresan
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
Yogyakarta mengharapkan interaksi guru dan
VB SD Deresan Yogyakarta.
cocok
untuk
siswa lebih intensif dan cara mengajar guru yang variatif. Salah satu siswa mengharapkan
Subjek Penelitian
pendekatan guru dengan siswa lebih intensif
Subyek
dan
dalam
proses
pembelajaran
penelitian
yang
digunakan
perlu
dalam penelitian ini adalah menggunakan
diadakan game-game variatif yang dapat
purposive sampling. Purposive sampling
meningkatkan minat dan semangat belajar.
adalah suatu teknik pengambilan sampel
Masalah masih rendahnya motivasi belajar
siswa
yang
kurangnya
metode
diberikan,
serta
diakibatkan layanan
pendapat
yang dilakukan dengan cara mengambil
oleh
subyek bukan di dasarkan atas strata, random,
BK
yang
atau daerah tetapi berdasarkan pada tujuan
ahli
yang
tertentu
(Siti
Fatonah.
2010:95).
Dari
menyatakan bahwa dengan menggunakan
keseluruhan 59 siswa kelas V dipilih 31 siswa
metode
dari kelas VB.
permainan
kelompok
dapat
meningkatkan motivasi siswa, dan didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Instrumen Penelitian
Eko Abdul Surozaq (2010) yang meneliti
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
tentang peningkatan motivasi belajar siswa
menggunakan instrumen penelitian berupa
berprestasi kurang (underachiever) melalui
angket motivasi belajar, pedoman observasi
penerapan konseling kelompok realita di
see our feet, dan pedoman wawancara see our
kelas X-D SMA Negeri 3 Tuban diperoleh
feet.
hasil bahwa motivasi belajar siswa yang underachiever
dapat
meningkat
melalui
konseling kelompok realita. Berdasarkan uraian
tersebut,
penulis
Penelitian
ini
dimulai
dari
hasil
untuk
observasi pada siswa kelas VB SD Deresan
melakukan penelitian dengan judul “Upaya
Yogyakarta. Hasil observasi menunjukkan
Meningkatkan
Melalui
bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang
Permainan See Our Feet Pada Siswa Kelas
rendah. Siswa kurang antusias dan pasif
VB Di SD Deresan Yogyakarta Tahun Ajaran
dalam proses pembelajaran. Selain itu siswa
2013/2014”.
merasa jenuh dengan penyampaian materi
Motivasi
tertarik
PEMBAHASAN
Belajar
6
Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-4 2015
yang kurang bervariasi serta komunikasi
tetapi dengan diadakan permaian ini banyak
antara guru dengan siswa kurang terjalin
juga
dengan baik. Berdasarkan hasil temuan
kejenuhan karena permainan yang dilakuakn
tersebut,
monoton dan kurang bervariasi. Selain itu
peneliti
ingin
mengupayakan
terdapat
peningkatan motivasi belajar siswa melalui
siswa
juga
permainan see our feet.
melakukan
siswa
yang
merasa
mengalami
kelelahan
permainan
see
setelah
our
feet.
Berdasarkan hasil observasi selama
Hambatan-hambatan yang ditemukan selama
siklus I berlangsung yang dilakukan oleh
pelaksanaan siklus pertama antara lain siswa
kolaborator, persiapan yang dilakukan oleh
kurang dapat diatur, kelas menjadi kurang
peneliti
yang
kondusif, kurangnya strategi yang dilakuakn
sudah
siswa dalam permaian see our feet dan
direncanakan dan dipersiapkan bersama guru
kekurangan waktu, hambatan ini menjadikan
Bimbingan dan Konseling. Pada pelaksanaan
siswa kurang dapat memahami makna dalam
kegiatan tindakan selama siklus I, Semua
permainan see our feet yang dilaksanakan
siswa mengikuti bimbingan, Selain itu juga
siswa.
Sebagian
pelaksanaan siklus pertama ini diperbaiki
sudah
dibutuhkan
baik,
untuk
siswa
segala
hal
penelitian
mampu
menyampiakan
pendapatnya, Akan tetapi masih terdapat
dalam
mengikuti
yang
terjadi
pada
pada siklus kedua.
beberapa siswa yang kurang antusias dan malas
Hambatan
Berdasarkan hasil observasi selama
pelaksanaan
pelaksanaan tindakan pada siklus II, bahwa
bimbingan. ada beberapa siswa yang masih
perencanaan yang dilakukan peneliti berjalan
belum dapat memaknai permainan dengan
dengan baik, persiapan materi, alat dan bahan
baik. dan ada juga siswa yang masih saling
serta
menyalahkan ketika terjadi kesalahan dalam
sebelum pelaksanaan tindakan berlangsung
pelaksanaan permainan tersebut.
bersama guru Bimbingan dan Konseling.
pembentukan
kelompok
dilakukan
Selain hasil observasi, wawancara juga
Selama pelaksanaan tindakan pada siklus II,
dilakukan untuk mengetahui hasil dari metode
Semua siswa mengikuti bimbingan dengan
permainan
motivasi
tertib. Siswa mulai dapat menyampaikan
Deresan
pengalaman
belajar
dapat
siswa
meningkatkan
kelas
VB
SD
yang
didapatkan
setelah
Yogyakarta. Wawancara dilakukan kepada
melakuakn permainan, selain itu siswa juga
beberapa siswa selaku subyek penelitian.
dapat memaknai permainan see our feet dan
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa,
Siswa mulai saling percaya dengan siswa lain,
siswa merasa senang mengikuti bimbingan
hal ini ditunjukkan dengan siswa mengikuti
dengan metode permaian see our feet. Hal ini
perintah
dikarenakan selama belajar disekolah siswa
disepakati bersama.
ketua
kelompok
yang
sudah
belum pernah mendapatkan sebuah tindakan
Berdasarkan observasi yang dilkaukan
yang didalamnya berupa permainan. Akan
oleh kolaborator, peneliti juga melakukan
Upaya Peningkatan Motivasi... (Asep Kurniawan) 7
wawancara terhadap siswa. Berdasarkan hasil
test I terjadi peningkatan rata-rata sebesar 2.
wawancara dengan siswa, siswa merasa
Dari
senang mengikuti bimbingan dengan metode
pelaksanaan siklus kedua. Pada pelaksanaan
permainan. Siswa juga dapat memaknai
siklus kedua rata-rata diperoleh sebesar 16.
permainan dengan baik. Selain itu siswa dapat
Peningkatan terjadi sebanyak 4.
mengambil pesan-pesan yang terkandung dalam
dilakuaknnya
Hasil peningkatan tersebut diperkuat
teman,
yang menunjukkan peningkatan motivasi
kerjasama dengan teman, dan siswa dapat
belajar siswa. Hasil observasi dan wawancara
saling bertukar pendapat dengan teman lain.
yang telah dilakukan didapatkan bahwa siswa
Pada pelakasanaan siklus kedua ini siswa
menjadi termotivasi untuk belajar, selain itu
mulai dapat menyusun strategi, siswa mudah
siswa juga dapat memaknai permaian see our
untuk dikendalikan dan antusias siswa mulai
feet dengan lebih baik dari pada sebelumnya.
terlihat meningkat. Hal ini memberi dampak
Selain itu, siswa juga merasa dapat lebih
positif terhadap motivasi belajar siswa. Siswa
bekerja sama dengan temannya serta siswa
menjadi lebih bersemangat dalam belajar, hal
dapat saling memberikan masukan pada
ini ditunjukkan dengan sikap siswa pada saat
dirinya sendiri, dengan kata lain siswa dapat
melakukan diskusi dan pemaknaan yang
memperbaiki kekurangannya dalam belajar
didapat setelah melakukan permainan see our
yang telah dilakukannya selama ini.
percaya
seperti
perlu
dengan hasil wawancara dan hasil observasi
diri,
tersebut,
tersebut
rasa
percaya
permainan
hasil
dengan
feet.
Adanya peningkatan motivasi belajar Pemilihan metode permaian see our feet
siswa
dengan
menggunakan
sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar
permainan see our
siswa diakrenakan pada sekolah tersebut
penelitian yangpernah dilakuakn oleh Abdul
belum mengenalkan menotede ini dan sebgain
Hadi (2013) melakukan penelitian dengan
besar masih menggunakan metode klasikal
judul “Peningkatan Kemampuan Kerjasama
yaitu
Melalui Games Pada Siswa Kelas X SMK
ceramah.
Hal
ini
menyebabkan
Kristen
terjalin antara guru dengan siswa. Metode
menunjukkan bahwa pemberian tindakan
permainan see our feet dapat meningkatkan
games
motivasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil
kerjasama siswa kelas X SMK Kristen 2
perolehan skor yang didapat siswa selama
Klaten. Hal tersebut dapat dilihat dari
pelaksanaan
peningkatan
hingga pelaksanaan
dapat
Klaten”.
sejalan dengn
kebosanan dan kurangnya interaksi yang
pre-test
2
feet
metode
Hasil
meningkatkan
nilai
rata-rata
penelitian
kemampuan
kemampuan
post-test II. Hal ini dapat dilihat dari
kerjasama mulai dari pratindakan ke skor
peningkatan rata-rata yang terjadi pada siswa.
pasca tindakan I kemudian ke skor pasca
Pada pelaksanaan pre test siswa memperoleh
tindakan II. Hasil skor rata-rata pre test siklus
rata-rata sebesar 10. Pada pelaksanaan post
I sebesar 121,96; kemudian meningkat setelah
8
Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-4 2015
post test I 141,76; dan pada post test II
anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk
meningkat menjadi 148,76 pada siswa kelas
mempertimbangkan
X SMK Kristen 2 Klaten. Hasil observasi
keputusan”.
setelah pasca tindakan menunjukkan siswa
dalam
pengambilan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
sudah mengalami perubahan dan peningkatan,
dapat
yaitu siswa mampu berkomunikasi dengan
meningkatkan
baik, berkoordinasi atau mengatur emosi
melalui metode permainan see our feet dapat
masing-masing, dapat membuka diri dengan
terlaksana dengan baik. Peningkatan dapat
teman lain, kooperasi atau bekerja secara
dilihat berdasarkan perolehan skor siswa
individu maupun kelompok dalam mencapai
dalam melakasanakan pre tes hingga post test
tujuan yang diharapkan dan saling tukar
II. Hasil tersebut diperkuat dengan hasil
informasi dengan baik.
Hasil wawancara
wawancara yang menyatakan bahwa siswa
menunjukkan bahwa adanya peningkatan
merasa lebih termotivasi belajarnya setelah
kerjasama
siswa.
skor
melakukan permainan see our feet. Selain itu
kemampuan
kerjasama
diperoleh
jug dapat dilihat berdasarkan hasil observasi
melalui
enam
Peningkatan siswa
tindakan
yang dilakukan
dengan melalui kegiatan games.
Sitti Hartinah (2009: 7) menyatakan bahwa kelompok
adalah
bahwa
mootivasi
menunjukkan
memaknai
Hal tersebut sejalan dengn pendapat “bimbingan
yang
disimpulkan
belajar
bahwa
permainan
tersebut.
Hal
ini
menjelaskan arti dari permainan see our feet.
kegiatan
individu yang mengalami masalah yang
Simpulan
sama”. Pengertian tersebut tidak secara sengaja
dapat
ditunjukkan dari banyaknya siswa yang dapt
KESIMPULAN DAN SARAN
dan
siswa
siswa
bimbingan yang diberikan kepada kelompok
langsung
upaya
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
memanfaatkan
pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa
dinamika kelompok yang tumbuh didalam
permainan see our feet dapat meningkatkan
kelompok
individu-
motivasi belajar pada siswa kelas VB SD
individu yang bersangkutan. Hal ini juga
Deresan Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan
pelaksanaan pre-test dan post-test 1, motivasi
oleh Sukardi dan Kusmawati (2008:10),
belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 7%
“Layanan
adalah
atau sebanyak 10 siswa. Sedangkan pada
sejumlah
pelaksanaan post-test 2 motivasi belajar siswa
bersama-sama
mengalami kenaikan sebanyak 12% atau
tersebut
membantu
bimbingan
layanan
yang
peserta
didik
kelompok
memungkinkan secara
memperoleh bahan dari nara sumber tertentu
setara 16 siswa.
(terutama guru pembimbing atau konselor)
Hasil
tersebut
menunjukan
bahwa
yang berguna untuk menunjang kehidupan
peningkatan motivasi belajar siswa selalu
sehari-hari baik individu sebagai pelajar,
meningkat
setiap
siklus.
Hasil
tersebut
Upaya Peningkatan Motivasi... (Asep Kurniawan) 9
diperkuat dengan hasil wawancara yang menyatakan
bahwa
siswa
merasa
lebih
termotivasi belajarnya setelah melakukan permainan see our feet. Selain itu juga dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang menunjukkan bahwa siswa dapat memaknai permainan tersebut. Hal ini ditunjukkan dari
Abdul Hadi. (2013). Peningkatan Kemampuan Kerjasama Melalui Games Pada Siswa Kelas X SMK Kristen 2 Klaten. Skripsi. FIP-UNY. Depdinas. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Eko
banyaknya siswa yang dapat menjelaskan makna dari permainan see our feet.
Abdul Surozaq. (2010). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berprestasi Kurang (Underachiever) melalui Penerapan Konseling Kelompok Realita di Kelas X-D SMA Negeri 3 Tuban. Laporan Penelitian. SMA Negeri 3 Tuban.
Saran Berdasarkan hasil kesimpulan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling Guru Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat menggunakan permainan see our feet sebagai sarana alternatif dalam memberikan
layanan
bimbingan
bagi
siswa.
Motivasi belajar siswa kelas VB SD Yogyakarta
peningkatan
melalui
telah
Nana Sudjana. (2005). Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production. Siti Fatonah. (2010). Tahapan & Sistematika Usulan Penelitian. Surakarta: UNS Press.
terus
permainan.
meningkatkan
Hartinah. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama.
mengalami Oleh
karena itu disarankan kepada siswa agar dapat
Muhibbin Syah. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remasa Rosdakarya.
Sitti
2. Bagi Siswa
Deresan
Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya : Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
motivasi
belajarnya. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sukardi dan Kusumawati. (2008). Proses Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Suwarjo & Eva Mania Eliasa. (2011). 55 Permainan (Games) dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramitra Publishing.
Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan informasi serta kajian bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.