UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERKALIAN DENGAN TEKNIK JARIMATIKA (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III MIT Mulia Buana Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
oleh Annisa Kholifatul Awaliyah (1112018300044)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M i
ABSTRAK ANNISA KHOLIFATUL AWALIYAH. NIM : 1112018300044. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Perkalian dengan Teknik Jarimatika (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III MIT Mulia Buana). Skripsi :Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Desember 2016. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika. Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas III MIT Mulia Buana pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen menggunakan tes hasil belajar kognitif, afektif yang mengacu pada indicator disposisi matematis, dan psikomotor penggunaan teknik jarimatika. Hasil akhir penelitian menunjukkan hasil belajar ranah kognitif diperoleh ratarata persentase 75%, hasil belajar ranah afektif diperoleh rata-rata persentase 73,43%, hasil belajar pada ranah psikomotor diperoleh rata-rata persentase74,06%, dan kumulatif hasil belajar diperoleh rata-rata persentase 74,16%. Dari data hasil penelitian yang diperoleh maka teknik jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi perkalian yang dilakukan di kelas III MIT Mulia Buana. Kata Kunci
: Hasil belajar, Perkalian, Teknik Jarimatika
ABSTRACT ANNISA KHOLIFATUL AWALIYAH. NIM : 1112018300044. Efforts to Improve Mathematics learning Outcomes In The Material Multiplication Using Technique Jarimatika (Classroom Action Research In Class III MIT MuliaBuana). Essay : State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta. December 2016. This aims of study to increae of Mathematics learning outcomes in the material multiplication using technique jarimatika. This research conducted at the student of calss III MIT Mulia Buana odd semester of academic year 2016/2017, with take 20 students. The method used in this research is classroom action research (CAR). Instrument using achievement of cognitive, f affective wich refers to disposition mathematical skills, and psychomotor use of techniques jarimatika. The final result of research shows the results of cognitive learning take percentage average 75%, affective learning take percentage average 73,43%, psychomotor learning take percentage average 74,06%, and cumulative results of learning take percentage average 74,16%.. From the data on the research results the technique jarimatika can improve mathematics learning outcomes in the material multiplication which conducted in class III MIT Mulia Buana. Key Word : Learning outcomes, Multiplication, Technique Jarimatika.
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah Subhanahu waTa’ala yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat teriring salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai yaumul akhir. Tujuan penulisan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Perkalian dengan Teknik Jarimatika (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III MIT Mulia Buana)” yaitu untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak hambatan dan kesulitan, namun dengan izin Allah dan usaha serta kesungguhan penulis, juga bantuan dari berbagai pihak skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Dr. Khalimi, MA, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Tita Khalis Maryati, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I dan Fery Muhamad Firdaus, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat. 5. I’ah Robiah,S.E, Kepala MIT Mulia Buana Parungpanjang yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian serta guru kelas III yang telah membantu dan memberikan waktu untuk pelaksanaan penelitian ini.
6. M. Fahruroji, S.Pd.I, Kepala SMP Mulia Buana serta Dewan Guru dan Staff yang telah banyak memberikan motivasi dan dukungan. 7. Apa (Bapak Safrudin) dan Mamah (Ibu Atikah) tercinta dan adikku (Ahmad Fajar Fathurrahman) yang telah memberikan motivasi dan doa, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 8. Keluarga besar yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 9. Badri yang senantiasa memberikan bantuan, dukungan, motivasi dan doa yang begitu besar. 10. Pramesty, Aida, April, Zuzu, Farida, Fenita, Fida, Ayu, Anita, Nurfadillah, Semyanka, Arif Rahman, Ahmad Al Darda dan seluruh teman-teman PGMI UIN Jakarta angkatan 2012 khususnya PGMI B yang telah banyak memberikan motivasi, bantuan dan saran dalam penulisan skripsi ini. 11. Scout Lover Gerakan Pramuka Gugus Depan Yayasan Pendidikan Mulia Buana yang telah memberikan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Akhirnya dengan keterbatasan penulis hanya dapat mengembalikan segalanya kepada Allah SWT untuk membalas kebaikan mereka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Jakarta, Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN ..............................................................................
ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
ix
DAFTAR TABEL...............................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. A. Latar Belakang Masalah .................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ......................................................................................
6
D. Rumusan Masalah ..........................................................................................
7
E. Tujuan Penelitian ...........................................................................................
7
F. Manfaat Penelitian .........................................................................................
7
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN ................................................................................. A. Deskripsi Teoretis ..........................................................................................
9
1. Pengertian Matematika.............................................................................
9
2. Pengertian Hasil Belajar Matematika ...................................................... 12 3. Teknik Jarimatika ..................................................................................... 17 B. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 22 C. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 24 D. Hipotesis Tindakan......................................................................................... 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 27 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................................... 27 C. Subyek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian .......................................... 29 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................................................... 29 E. Tahap Intervensi Tindakan ............................................................................. 30 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................................. 32
G. Data dan Sumber Data ................................................................................... 32 H. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 33 I. Teknik Pemeriksa Keterpercayaan ................................................................. 40 J. Analisis Data dan Intepretasi Data ................................................................. 45 K. Pengembangan Perencanaan Tindakan .......................................................... 47 BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ................................................................................................ 48 B. Analisis Data dan Pembahasan ...................................................................... 84 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................... 87 B. Saran .............................................................................................................. 88 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 89
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 91
Lampiran 2
Lembar KerjaSiswa (LKS) ................................................................ 110
Lampiran 3
Data Skor Uji Validitas dan Raliabilitas Instrumen Siklus I.............. 128
Lampiran 4
Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Siklus II ............ 130
Lampiran 5
Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I......................................................... 132
Lampiran 6
Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II ....................................................... 133
Lampiran 7
Kunci Jawaban Tes Siklus II .............................................................. 134
Lampiran 8
Kunci Jawaban Tes Siklus II ............................................................. 135
Lampiran 9
Instrumen Tes Kemampuan Kognitif Siklus II .................................. 137
Lampiran 10 Instrumen Tes Kemampuan Kognitif Siklus II .................................. 146 Lampiran 11 Rubrik Penilaian Psikomotor Siswa ................................................... 154 Lampiran 12 Rubrik Penilaian Afektif Siswa.......................................................... 155 Lampiran 13 Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotor ....................................... 157 Lampiran 14 Lembar Penilaian Afektif ................................................................... 164 Lampiran 15 Penilaian Observasi Aktivitas Siswa.................................................. 170 Lampiran 16 Penilian Observasi Aktivitas Guru ..................................................... 184 Lampiran 17 Catatan Lapangan ............................................................................... 200 Lampiran 18 Wawancara ......................................................................................... 208 Lampiran 19 Lembar Nilai Kognitif ........................................................................ 210 Lampiran 20 Uji Referensi ...................................................................................... 211 Lampiran 21 Surat Keterangan ................................................................................ 217 Lampiarn 22 Daftar Riwayat Hidup Penulis ........................................................... 219
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I......................................................... 34 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II ....................................................... 35 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Afektif ................................................................ 35 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Psikomotor ......................................................... 36 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I ............................................... 41 Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II .............................................. 42 Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas............................................................ 43 Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I ........................................... 44 Table 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II .......................................... 45 Tabel4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Teknik Jarimatika Siklus I ............................................................................................... 62 Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Teknik Jarimatika Siklus I ................................................................. 64 Tabel 4.3 Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Siklus I........................................ 65 Tabel 4.4 Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Pada Siklus I .......................... 66 Tabel 4.5 Rata-rata Hasil Belajar Psikomotor Siswa Pada Siklus I ................... 67 Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ............................. 78 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II .......................... 79 Tabel 4.8 Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Siklus I........................................ 80 Tabel 4.9 Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa Pada Siklus II ........................ 81 Tabel 4.10 Rata-rata Hasil Belajar Psikomotor Siswa Pada Siklus II .................. 82 Tabel 4.11 Data Rata-rata Siklus I dan Siklus II .................................................. 86
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Teknik Jarimatika 6 – 10 .................................................................... 21
Gambar 2.2
Teknik Jarimatika 11 – 20 .................................................................. 22
Gambar 2.3
Teknik Jarimatika 21 – 30 .................................................................. 22
Gambar 2.4
Bagan Kerangka Berpikir ................................................................... 25
Gambar 3.1
Deain PTK Model John Elliot ............................................................ 28
Gambar 4.1
Hasil Pekerjaan LKS Penjumlahan Berulang .................................... 51
Gambar 4.2
Hasil Pekerjaan LKS Penjumlahan Berulang .................................... 52
Gambar 4.3
Hasil Pekerjaan LKS Penjumlahan Berulang .................................... 52
Gambar 4.4
Kegiatan Pembelajaran Pengenalan Jarimatika ................................. 54
Gambar 4.5
Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 6-10 ................................................ 55
Gambar 4.6
Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 6-10 ................................................ 55
Gambar 4.7
Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 11-20 .............................................. 57
Gambar 4.8
Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 11-20 .............................................. 57
Gambar 4.9
Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 21-30 .............................................. 59
Gambar 4.10 Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 21-30 .............................................. 60 Gambar 4.11 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Komutatif ................................................ 71 Gambar 4.12 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Komutatif ................................................ 71 Gambar 4.13 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Asosiatif .................................................. 73 Gambar 4.14 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Asosiatif .................................................. 73 Gambar 4.15 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Distributif ................................................ 74 Gambar 4.16 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Distributif ................................................ 75 Gambar 4.17 Hasil Pekerjaan LKS Soal Cerita ....................................................... 76
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, sekarang ini seluruh aspek pendidikan memiliki tuntutan yang cukup tinggi, hal itu terjadi karena sesuai dengan perkembangan jaman, terutama dalam segi ilmu pengetahuan.Ilmu pengetahuan mempunyai peran penting terhadap perkembangan dan kemajuan peradaban sebuah bangsa. Peranan ilmu pengetahuan dalam kehidupan seseorang sangat besar, dengan ilmu pengetahuan, derajat manusia akan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Allah SWT berfirman:
............ٍهلل اّلَذِينَ ءَامَنُوا مِنكُ ْم وَاّلَذِينَ أُوتُوا ا ّْل ِعلْ َم َدرَجَات ُ َيزْفَعِ ا Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”.(QS. Al-Mujadalah: 11).1 Ilmu pengetahuan wajib dimiliki oleh setiap individu di dunia ini, cara mendapatkan ilmu pengetahuan ialah dengan belajar karena salah satu hal yang berpengaruh terhadap masa depan adalah belajar. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dan pengalaman belajar manusia mempunyai pengaruh terhadap masa depannya, hal ini dibuktikan dengan banyaknya fenomena kesuksesan dan kegagalan kehidupan manusia yang ternyata setelah ditelusuri terdapat hubungan erat dengan positif atau negatifnya proses perkembangan dan belajar manusia tersebut. Dalam Islam ditegaskan bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
سلِم ْ علَى ُكِل ُم َ ض ٌة َ ْطلَبُال ِع ْلمِفَرِي َ 1
Kementerian Agama Republik Indonesia, alquran dan Terjemahnya, (Jakarta: Lembaga Percetakan Alquran Raja Fahd, 2006), hlm. 910-911.
1
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim" (H.R. Ibnu Majah)”.2 Salah satu ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam dunia pendidikan adalah matematika.Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar, bahkan pengajarannya dimulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Menengah Atas dan sebagian besar Perguruan Tinggi.Matematika juga merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Tujuan
pengajaran
matematika
yaitu
menumbuhkan
dan
mengembangkan keterampilan berhitung serta membentuk sikap logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.3 Selain itu, untuk mengembangkan kemampuan tersebut, dimaksudkan
pula
manggunakanmatematika
untuk dalam
mengembangkan pemecahan
kemampuan masalah
dan
mengkomunikasikan idea tau gagasan dengan simbol, tabel, diagram, dan media lain. Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI dalam ruang lingkupnya meliputi tiga aspek, yaitu: bilangan, geometri dan pengukuran, dan pengolahan data. Matematika juga memiliki ciri khusus yaitu abstrak, berpola pikir deduktif dan konsisten.Secara substansial matematika mempunyai ciri khusus yaitu abstrak. Dalam
hal
pembelajaran
matematika,
kebanyakan
siswa
menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Hal ini terbukti dari hasil observasi lapangan 2
Syaikh Muhammad, Syarah Hadits Arba’in, (Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, 2013), hlm.
314 3
Ibrahin dan Suparni, Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya, (Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga, 2012), hlm.35-36.
yang dilakukan di kelas III MIT Mulia Buana Parungpanjang pada tanggal 24 Oktober 2015, dari 23 siswa 14 orang diantaranya tidak senang belajar matematika, dan beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Ruang lingkup matematika di SD/MI salah satunya adalah bilangan.Pada jenjang kelas III di SD/MI siswa akan dihadapkan pada kajian untuk berhitung yang salah satunya adalah operasi hitung perkalian bilangan bulat. Namun dari penelitian di lapangan menunjukkan bahwa siswa merasa perkalian adalah materi yang sulit dan membosankan. Setelah ditelaah lebih lanjut melalui wawancara, mereka merasa sulit dan bosan karena pada saat menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru mereka hanya terpaku pada penjumlahan berulang. Kesulitan siswa dalam mempelajari dan menyelesaikan soal materi perkalian dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah metode yang dipakai guru harus tepat dan menyenangkan. Kenyataan dilapangan sesuai hasil dari wawancara peneliti kepada siswa kelas III-A bahwa pada saat pembelajaran matematika mereka hanya mendengarkan guru saat menjelaskan
materi
perkalian,
pada
penjelasannya
guru
hanya
menekankan konsep bahwa perkalian itu adalah penjumlahan berulang sehingga ketika siswa dihadapkan pada soal latihan maupun soal ulangan mereka mengerjakannya dengan penjumlahan berulang yang dapat membuat siswa merasa bosan. Dalam wawancara ini ada 8 orang siswa yang mengaku bahwa ketika mengerjakan soal latihan tak jarang mereka berjalan-jalan, alasan yang membuat mereka melakukan hal tersebut adalah karena siswa merasa bingung dan pusing.4 Hasil wawancara kepada guru di kelas III juga menerangkan hal yang sama, bahwa tidak ada metode atau cara lain yang diajarkan kepada siswa selain mengguanakan penjumlahan berulang dan siswa diminta untuk menghafal perkalian. Namun nampaknya guru tidak menyadari bahwa siswa di kelas tersebut masih banyak yang merasa kesulitan, karena 4
Hasil wawancara siswa kelas III MIT Mulia Buana, pada tanggal 24 Oktober 2015
beliau berpendapat bahwa pada proses pembelajaran siswa dikelasnya tidak pernah mengeluhkan hal tersebut.5 Dalam menindak lanjuti permasalahan tersebut, peneliti meminta ijin kepada guru kelas III untuk mengumpulkan data dari hasil pekerjaan siswa. Data pertama diperoleh dari nilai hasil ulangan siswa, dari data ini hanya ada 9 orangsiswa yang nilainya mampu mencapai KKM dari jumlah seluruhnya 23 orang siswa (39%). data yang kedua diperoleh dari latihan soal yang guru berikan kepada siswa, dari hasil tersebut diperoleh data bahwa siswa yang mampu mencapai nilai KKM hanya 1 orang (4%). Berdasarkan hal diatas, terlihat bahwa prestasi belajar matematika yang dicapai siswa kelas III MIT Mulia Buana masih rendah. Selain itu penguasaan bahan ajar oleh murid belum sesuai yang diharapkan. Pengajaran matematika masih sulit diikuti oleh murid. Hal ini menunjukkan kurang berhasilnya pengajaran matematika. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas III MIT Mulia Buana yang berasal dari dalam diri murid itu sendiri maupun yang berasal dari luar diri murid seperti mengelola proses belajar, sarana belajar, hingga teknik pembelajaran. Dalam permasalahan ini memang sudah sepantasnya seorang guru sebagai pengganti orangtua dapat mendidik siswanya dengan baik, sebagaimana hadits nabi yang artinya: “didiklah anak-anak kalian, karena sesungguhnya mereka itu dijadikan untuk menghadapi masa yang berlainan dengan masa kalian ini.” Selai itu, Departemen Pendidikan Nasional mempunyai simbol tut wuri handayani,ing madya mangun karsa, ing ngarsa sung tulada, hal ini mempunyai makna yang kuat tentang peran dan fungsi guru yaitu para guru perlu menjadi motivator, fasilitator dan menjadi teladan.6
5
Hasil wawancara dengan guru kelas III, pada tanggal 24 Oktober 2015. Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Pakar Raya, 2007), Cet.II hal..3 6
Secara umum siswa Sekolah Dasar berada pada tahap Operasional konkrit yang berlangsung antara usia 7-11 tahunyang baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.7. Pada tahap ini anak menyesuaikan diri dengan realitas konkrit dan sudah berkembang rasa ingin tahunya. Cara berpikir anak yang masih bersifat konkrit menyebabkan mereka belum mampu menangkap yang abstrak atau melakukan abstraksi tentang sesuatu yang konkrit.8 Karakteristik pada tahap ini yaitu individu memahami sesuatu sebagaimana yang tampak saja, individu sangat terikat kepada proses mengalami sendiri dan akan mudah memahami konsep jika pengertian konsep itu dapat diamati atau individu itu melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep tersebu. Itulah sebabnya seperti dikemukakan oleh Kohlberg dan Gilligan dalam Gunarsa bahwa kesulitan belajar matematika karena adanya upaya untuk mengajarkan kepada anak yang masih berada pada tahapan operasi konkret dengan materi abstrak.9 Mengacu pada pernyataan diatas, Untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada materi perkalian di kelas III MIT Mulia Buana, peneliti menekankan kepada penggunaan teknik untuk mempermudah siswa dalam menyelesaikan
soal-soal
perkalian.Penggunaan
teknik
yang
dapat
memudahkan siswa dan mudah ditemukan alat konkretnya nampaknya harus diterapkan, hal ini dimaksudkan agar tujuan pembelajaran matematika yang sudah ditetapkan kurikulum dapat tercapai dan sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.Salah satu teknik yang diharapkan dapat
meningkatkan
kemampuan
berhitung
serta
membangkitkan
semangat untuk belajar karena tekniknya merupakan kegiatan yang 7
Muhibbin Syah, Telaah Singkat Perkembangan Peserta didik, (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada: 2014), hlm. 127. 8 Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima, 2009), hlm. 50 9 Mulyono Abdurrahman, Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2012) hlm. 61
menyenangkan, teknik yang digunakan adalah teknik jarimatika yang menggunakan 10 jari sebagai alat bantu untuk proses berhitung perkalian. Melalui teknik jarimatika, siswa tidak perlu membeli alat peraga karena teknik ini sangat praktis dengan menggunakan jari-jari tangan sebagai alat berhitung, sedangkan jari tangan dimiliki oleh setiap siswa dan memenuhi tahap perkembangan kognitifnya, karena siswa akan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan konsep yang berkaitan yaitu perkalian . Berdasarkan uraian diatas itulah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Perkalian dengan Teknik Jarimatika Siswa Kelas III di MIT Mulia Buana Parungpanjang.” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis ingin mengidentifikasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa pada materi perkalian. 2. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar menghitung perkalian. 3. Siswa merasa bingung dan bosan ketika belajar menghitung perkalian. 4. Teknik pembelajaran yang digunakan untuk menghitung perkalian kurang variatif. C. Pembatasan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Penelitian dilakukan pada mata pelajaran matematika di kelas III-A di MIT Mulia Buana Parungpanjang 2. Pembelajaran perkalian
menggunakan teknik
jarimatika untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkalian. 3. Yang dimaksud dengan hasil belajar matematika adalah: kognitif, afektif, psikomor, dan konsep perkalian bilangan bulat
4. Yang dimaksud dengan teknik jarimatika adalah: pengertian teknik, pengertian jarimatika, keunggulan jarimatika, cara menggunakan jarimatika. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana peningkatan hasil belajar matematika pada materi perkalian dengan teknik jarimatika siswa kelas III di MIT Mulia Buana? 2. Bagaimana aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran matematika pada materi perkalian dengan teknik jarimatika? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi perkalian dengan teknik jarimatika pada siswa kelas III MIT Mulia Buana Parungpanjang. 2. Untuk meningkatkan dan mengetahui aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran matematika pada materi perkalian dengan teknik jarimatika. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi siswa a. Dapat meningkatkan hasil belajar matematika khususnya pada materi perkalian. b. Dapat
meningkatkan
pemahaman cara berhitung perkalian
mengguanakan jari tangan. c. Pembelajaran jarimatika secara tidak langsung mengurangi kebosanan dan memudahkan siswa menghitung. 2. Manfaat bagi guru a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif khususnya pada guru sebagai tenaga pendidik agar dalam proses pengajaran matematika lebih meningkatkan kualitas proses
belajar-mengajar, sehingga siswa dapat lebih menguasai dan memahami pelajaran matematika. b. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan merancang proses belajar mengajar. 3. Manfaat bagi sekolah a. Sebagai dorongan bagi sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar secara umum. b. Dengan peningkatan hasil belajar menggunakan teknik jarimatika diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik bagi sekolah. 4. Manfaat bagi peneliti lain Hasil penelitian sebagai gambaran yang jelas akan fakta dilapangan terutama yang berkaitan dengan teknik mengajarkan perkalian dengan jarimatika.
9
9
BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretis 1. Pengertian Matematika “Matematika” merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani Kuno
yaitu
máthéma.
Yang
diartikan
sebagai
pengkajian,
pembelajaran, atau ilmu yang ruang lingkupnya menyempit. Dalam arti teknisnya dapat diartikan menjadi “pengkajian matematika”, demikian pula yang terjadi sejak zaman kuno. 1 Definisi matematika menurut Mulyono Abdurahman, ada tiga pendapat tokoh yaitu Johnson dan Myklebus: bahwa matematika adalah sebuah bahasa yang menggunakan simboli, fungsi praktis matematika untuk menampilkan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan, dan fungsi teoritisnya adalah untuk tidak memberatkan cara berpikir. Selain sebagai bahasa simbiosis, matematika juga merupakan bahasa universal yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas. Kline mengungkapkan bahwa matematika merupan bahasa simbiosis yang tidak melupakan cara menalar induktif meskipun cirri utamanya menggunakan cara bernalar deduktif.2 Salah satu tujuan matematika di sekolah adalah memberikan pembekalan kepada peserta didik dengan kemampuan untuk melakukan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan membangun kerjasama..3
Menurut uraian para tokoh diatas maka dapat didefinisiskan bahwa matematika sebagai cabang ilmu yang eksak, merupakan pengetahuan penalaran yang logis, dan penggunaannya merupakan cara bernalar deduktif. 1
Ismunamto dkk.Ensiklopedia Matematika, (Jakarta, PT. Lentera Abadi, 2011), hlm. 15 Mulyono Abdurahman, Op. Cit, hlm. 202-203 3 Ibrahim dan Suparni, Op. Cit., hlm.35 2
10
9
a. Sifat-sifat Belajar Matematika1 1) Belajar matematika merupakan suatu interaksi antara anak dengan lingkungan. 2) Belajar matematika adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan bermain, menggunakan alat-alat, karena dengan berbuat atau melakukan anak akan lebih menghayati indera dan jiwa yang ia miliki. Konsep matematika akan terlihat lebih jelas dan menjadi lebih mudah untuk dipahami sehingga dapat benar-benar bertahan lama. 3) Belajar matematika yaitu menumbuhkan pengalaman karena anak-anak mengalami sendiri, dengan pengulangan perbuatan maka
pembelajaran
matematika
akan
menjadi
efektif,
melancarkan teknik, dan konsep yang ditanamkan akan lebih jelas. 4) Belajar matematika memerlukan dukungan atau motivasi, karena anak didik sama seperti manusia pada umumnya yang masih harus dibantu dan didukung dari lingkungan sekitar sehingga dapat berkembang secara harmonis, misalnya untuk mengetahui dan menyelidiki, memperbaiki prestasi dan agar mendapat kepuasan atas hasil pekerjaannya. 5) Belajar matematika menggunakan daya pikir, pada jenjang sekolah dasar prinsipnya adalah berpikir konkrit baru kemudian akan beralih ka thap berpikir abstrak. b. Operasi Hitung Perkalian Pada prinsipnya, perkalian sama dengan penjumlahan secara berulang. Maka penjumlahan adalah kemampuan awal sebagai prasyarat yang harus dimiliki sebelum mempalajari materi perkalian. Sebagai contoh:
1
Ibrahin dan Suparni, Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya, (Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga, 2012), hlm. 38-39
10
3 × 9 = 9 + 9 + 9 = 27 2 × 5 = 5 + 5 = 10 4 × 7 = 7 + 7 + 7 + 7 = 28 Perkalian adalah operasi matematika yang menskalakan satu bilangan dengan bilangan lain. Pada operasi perkalian pada bilangan bulat berlaku beberapa sifat yaitu : sifat tertutup, sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat distributif terhadap penjumlahan, sifat distributif terhadap pengurangan, memiliki elemen identitas.2 1) Komutatif (pertukaran) Untuk a, b ∈ bilangan bulat maka a × b = b× a 2) Asosiatif (pengelompokan) Untuk a, b, c ∈ bilangan bulat maka (a × b) × c = a × (b × c) 3) Distributif terhadap penjumlahan Untuk a, b, c ∈ bilangan bulat maka (a + b) × c = (a × c) + (b × c) 4) Distributif terhadap pengurangan Untuk a, b, c ∈ bilangan bulat maka (a - b) × c = (a × c) - (b × c) 5) Memiliki elemen identitas Untuk a ∈ bilangan bulat maka, dengan 1 sebagai unsur identitas dari perkalian. a×1=1×a=a
2
Dewi Nuharani, dkk.,Matematika Konsep dan Aplikasinya.(Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas, 2008), hlm. 14-17.
11
Dari penjelasan teoritis dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah perubahan tingkah laku yang dicapai siswa setelah mempelajari matematika yang diukur mengguanakan alat evaluasi.
2. Pengertian Hasil Belajar Matematika Belajar merupakan aktivitas yang dapat menghasilkan perubahan pada diri individu, mulai dari belum mampu menuju arah sudah mampu dan proses untuk mealkukan perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu. Belajar upaya seoarang individu untuk mencapai tujuan belajar melalui suatu proses yang dapat disebut dengan hasil belajar, yaitu suatu bentuk perilaku yang relatif menetap perubahannya.3 Menurut Hilgar dan Marquis seperti yang dikutip Aminuddin Rasyad dalam buku teori belajar dan pembelajaran “belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembelajaran dan sebagainya, sehingga terjadi perubahan dalam diri. Baik belajar itu dilakukan dalam laboraturium dibawah bimbingan guru atau usaha sendiri dan lingkungan alami dimana proses belajar itu terjadi”.4
Cronbach berpendapat bahwa belajar merupakan aktivitas yang ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku dan dijadikan sebagai hasil pengalaman..5James O. Whittaker, berpendapat bahwa belajar adalah proses latihan yang akan menimbulkan dan mengubah tingkah laku 6
3
Mulyono Abdurrahman, Op.Cit, hlm. 19 Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: UHAMKA PRESS, 2006), hlm. 28 5 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 13 6 Ibid., hlm.13 4
12
Menurut Skinner suatu respons sesungguhnya juga menghasilkan sejumlah konsekuensi yang nantinya akan mempengaruhi tingkah laku manusia.7 Gagne mengemukakan bahwa belajar adalah terjadinya perubahan dalam kemampuan manusia setelah belajar terus-menerus bukan hanya oleh proses pertumbuhan saja. Keyakinan gagne, faktor yang dapat mempengaruhi belajar saling berinteraksi antara faktor dalam diri dan faktor luar diri.8 Menurut Piaget lingkungan akan membentuk pengetahuan melalui ikatan stimulus dan respon. Pembelajar yang dalam keadaan pasif akan menerima pengetahuan yang diberikan oleh guru sebagai stimulus. Interaksi aktif yang dilakukan seseorang terhadap lingkungan diperlukan untuk memperoleh pengetahuan.9 Definisi-definisi yang diberikan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar yaitu proses terjadinya tingkah laku.Dengan belajar maka seseorang mengalami perubahan tingkah laku baik pengetahuan, sikap, keterampilan maupun kecakapan.Dari definisi belajar yaitu perubahan tingkah laku, hal itu juga dapat dikatakan sebagai hasil belajar, dimana terjadi proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari sikap kuarang baik menjadi lebih baik, dari tidak terampil menjadi terampil. Hasil belajar adalah kemampuan setelah menerima pengalaman belajarnya yang akan dimiliki siswa.10 Menurut Nasution yang dikutip oleh Supardi dalam buku Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik “keberhasilan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu
yang
pengetahuan, 7
belajar, tetapi
juga
bukan
saja
pengetahuan
perubahan untuk
mengenai membentuk
Eveline Siregar, Teori Belajar dan Pembelajaran,(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011),
hlm.27 8
Aminuddin Rasyad, Op.Cit, hlm. 3 9 Ibrahim dan Suparni, Op. Cit., hlm. 76 10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 22.
13
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri individu yang belajar”11
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar adalah: faktor dari dalam diri dan faktor yang datang dari luar diri.12 1) Faktor dari dalam diri (factor endogen) a) Kemauan / minat belajar b) Kesehatan c) Perhatian d) Ketenangan saat belajar e) Motivasi, kebugaran jasmani f) Cita-cita g) Kepekaan alat indera dalam belajar 2) Faktor dari luar diri (factor eksogen) a) Keadaaan lingkungan belajar b) Cuaca c) Letak sekolah d) Interaksi sosial e) Sarana dan prasarana b. Tipe-tipe hasil belajar Mengacu pada pendapat Bloom terdapat tipe keberhasilan belajar dikaitkan dengan tujuan belajar meliputi:13 1) Tipe keberhasilan belajar kognitif Tipe keberhasilan belajar kognitif meliputi: a) Hasil belajar pengetahuan: mengetahui hal-hal khusus, peristilahan, fakta-fakta khusus, prinsip-prinsip, kaidahkaidah. 11
Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015), hlm. 2. 12 Aminuddin Rasyad, Op. Cit., hlm. 99 13 Supardi, Op.Cit.hlm. 2-4
14
b) Hasil
belajar
pemahaman:
mampu
menerjemahkan,
menafsirkan, menentukan, memperkirakan, mengartikan. c) Hasil belajar penerapan: mampu memecahkan masalah, membuat bagan/grafik, menggunakan istilah atau konsepkonsep. 2) Tipe keberhasilan belajar psikomotorik Tipe keberhasilan belajar psikomotor meliputi a) Hasil belajar kesiapan terlihat dalam bentuk perbuatan (mampu berkonsentras, menyiapkan diri baik fisik maupun mental) b) Hasil belajar persepsi terlihat dari perbuatan (mampu menafsirkan
rangsangan,
peka
terhadap
rangsangan,
mendiskriminasikan). c) Hasil belajar gerakan terbimbing akan terlihat dari kemampuan (mampu meniru contoh) d) Hasil belajar gerakan terbiasa terlihat dari penguasaan (mampu berketerampilan dan berpegang pada pola) e) Hasil belajar gerakan kompleks terlihat dari kemampuan siswa (berketerampilan lancer, luwes, supel, gesit, lincah) 3) Tipe keberhasilan belajar afektif. Tipe keberhasilan belajar afektif meliputi: a) Hasil belajar penerimaan terlihat dari sikap dan perilaku b) Hasil belajar dalam bentuk partisipasi akan terlihat dalam sikap dan perilaku c) Hasil belajar penilaian/ penentuan sikap terlihat dari sikap d) Hasil belajar mengorganisasikan e) Hasil belaja pembentukan pola hidup terlihat dalam bentuk sikap dan prilaku.
Dalam matematika, hasil belajar afektif dapat diukur dengan menggunakan
kemampuan
disposisi
matematis.Disposisi
15
matematis yaitu keinginan, kesadaran, kecenderungan, dan dedikasi yang kuat pada diri siswa atau mahasiswa untuk berpikir dan berbuat secara matematik. untuk menilai kemampuan disposisi matematis, menurut National Council of Teacher Mathematics dapat dilihat dari indikator berikut: 1. Percaya diri, yaitu yakin dalam menggunakan matematika sebagai
penyelesaian
masalah,
menyampaikan
ide
dan
pendapat. 2. Tekun dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matematika 3. Memiliki rasa ingin tahu dan keterkaitan yang baik terhadap matematika 4. Melakukan refleksi atas cara berpikir dan tugas yang telah diselesaikan.14 c. Indikator keberhasilan belajar Menurut Djamarah, untuk mengetahui indikator keberhasilan belajar dapat dilihat dari daya serap dan pencapaian tingkah laku sesuai yang digariskan dalam kompetensi dasar atau indicator belajar.15 d. Tingkat keberhasilan belajar Berdasarkan penilaian acuan patokan dan penilaian acuan norma dapat diketahui tingkat keberhasilan belajar yang dicapai oleh siswa terbagi ke dalam beberapa tingkatan sebagai berikut:16 1) Pengukuran dan penilaian dengan menggunakan angka-angka. 2) Pengukuran dan penilaian dengan menggunakan kategori.
14
Lusia Ari Sumirat, Efektifitas Strategi Pembelajaran Kooperetif Tipe Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa, (Jurnal Pendidikan dan Keguruan Program Pascasarjana Universitas terbuka, 2014), Vol.1, No.2, hlm.26 15 Supardi, Op. Cit., hlm. 5 16 Ibid.,hlm. 7
16
3) Pengukuran dan penilaian dengan menggunakan uraian atau narasi. 4) Pengukuran dan penilaian dengan menggunakan kombinasi. Dalam penelitian ini
dilakukan pengukuran tingkat
keberhasilan belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Pada aspek kognitif pengukuran dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap materi perkalian, pada aspek afektif yaitu sikap siswa selama proses pembelajaran, dan pada aspek psikomotor adalah kelancaran siswa dalam menggunakan
teknik
jarimatika
dalam
pembelajaran
dan
menyelesaikan soal-soal perkalian. Pengukuran keberhasilan belajar dari ketiga aspek tersebut yaitu menggunakan angka, uraian atau narasi serta kombinasi.
3. Teknik Jarimatika a. Pengertian Teknik Jarimatika Karakteristik mata pelajaran matematka MI yang khas, menuntut
adanya
metodologi
pembelajaran
khusus
yang
memberikan peluang lebih besar untuk efektivitas pembelajaran matematika MI. Model pembelajaran adalah pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru di kelas dan tergambar dari awal sampai akhir. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa-siswi dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.17 Teknik adalah cara konkret yang dipakai saat pembelajaran berlangsung, teknik dapat berganti-ganti walaupun dengan rancangan metode pembelajaran yang sama.18 Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai implementasi suatu metode, sedangkan metode adalah cara untuk menjalankan rencana pembelajaran yang 17
Esti Yuli Widiyanti, Op. Cit, hlm. 10 Ibid.
18
17
telah disusun melalui kegiatan yang nyata dan praktis yang gunanya adalah untuk memenuhi tujuan pembelajaran.19 Jarimatika merupakan singkatan dari dua kata yaitu jari dan aritmatika. Jari adalah salah satu organ tubuh yang dimiliki manusia yaitu jari tangan, dan aritmatika adalah keterampilan berhitung, jadi jarimatika adalah teknik keterampilan berhitung berhitung yang melibatkan anggota tubuh manusia yang berupa tangan. Jarimatika adalah cara berhitung dengan jari tangan yang mudah dan menyenangkan. Jarimatika memberikan pengalaman belajar kepada anak dengan mudah dan menyenangkan. Konsep bilangan, lambing bilangan, dan operasi hitung dasar harus sudah dipahami betul sebelumnya oleh anak, selanjutnya akan diajarkan cara berhitung dengan jarimatika ini. Selama proses yang dilakukan dalam pembelajaran menggunakan jarimatika dilakukan dan diakhiti dengan penuh kegembiraan.20
b. Sejarah Jarimatika Kepedulian seorang ibu terhadap materi pendidikan anaknya menjadi sejarah awal mula jarimatika. Beberapa metode banyak dipelajari, namun dari metode-metode tersebut menggunakan alat bantu dan terkadang dapat membebani memori otak anak. Ketertarikan kepada jari tangan mulai muncul untuk digunakan sebagai alat bantu dan tidak harus mengeluarkan biaya untuk membelinya.metode
ini
dapat
dikuasai
anak-anak
dengan
menciptakan rasa senang dan juga menguasai keterampilan berhitung. Hingga akhirnya penelitian yang mengotak-atik jari tentang operasi perkalian dan pembagian serta mencari lebih dalam
19
Iwan Purwanto, Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: FITK UIN syarif Hidayatullah, 2014), hlm. 94. 20 Taufik, “Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Perkalian Bilangan dengan Metode Jarimatika”, (Skripsi PTK, 2012), hlm. 21
18
tentang uniknya melakukan perhitungan dengan jari dinamakan “Jarimatika”.21
c. Keunggulan Teknik Jarimatika Melakukan operasi hitung dengan bantuan jarimatika merupakan hal yang mudah dan mneyenangkan bagi peserta didik. Tahap perkembangan anak usia sekolah dasar yang bersifat konkrit dan materi hitung yang bersifat abstrak dapat dijembatani oleh jarimatika karena mudah dipelajari. Jarimatika dapat dipelajari oleh anak minimal usia 3 tahun, jarimatika dapat memberikan visualisasi prose operasi hitung dan belajar melalui manipulasi halhal konkret untuk mempelajari materi matematika yang sifatnya abstrak dan deduktif. Perasaan senang dapat dirasakn oleh peserta didik jkarena pada prosesnya seakan mereka belajar sambil bermain dan akan merasa tertantang dengan teknik jarimatika, serta tidak membebani pada otak peserta didik karena mereka mendapat visualisasi dari jari tangan mereka sendiri. Teknik berhitung jarimatika mampu menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri, hal itu dapat ditunjukkan pada waktu berhitung mereka akan mengotak-atik jarijari tangan kanan dan kirinya secara seimbang. Penggunaan teknik jarimatika juga bukan hanya dapat mengukur hasil belajar kognitif yang dapat diraih oleh siswa, namun terhadap hasil belajar afektif dan psikomotor siswa, karena dalam mengaplikasikan teknik ini siswa akan berlatih kemampuan emosional dalam mengalami dan menghayati dalam menggunakan teknik jarimatika, dan belajar untuk meniru, berlatih dan membiasakan jarimatika. 21
Ibid.,hlm. 24
gerakan
tangan
dalam
menggunakan
teknik
19
d. Penggunaan Jarimatika Pada penggunaannya penerapan konsep lebvih didahulukan dan kemudian akan diajarkan cara cepatnya agar anak menguasai ilmu yang matang. System limbic di otak kanan akan senantiasa terbuka karena dipengaruhi oleh daya piker dan psikologis yang diberikan secara menyenangkan sehingga anak mudah untuk menerima materi baru, hal ini dapat membiasakan anak untuk mengembangkan otak kanan dan kirinya secara motorik maupun secara fungsional, sehingga otak dapat bekerja lebih optimal. Anak akan menganggap mudah karena jarimatika tidak memberatkan memori otak, sikap percaya diri akan tebangun untuk menguasai lebih jauh ilmu matematika secara luas, dan menghilangkan persepsi bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. 1) Cara berhitung Jarimatika Perkalian Perkalian
dengan
menggunakan
jarimatika
yaitu
menghitung hasil kali dengan menggunakan bantuan jari tangan sendiri. Adapun rumus formulasi jarimatika adalah sebagai berikut:22
a) Formulasi perkalian 6-10 Jari yang tertutup nilainya adalah puluhan, jari tangan kanan dan kiri dijumlahkan Jari yang terbuka nilainya adalah satuan, jari tangan kanan dan kiri dikalikan.
(T1 + T2) + (B1 + B2)
22
Tim BELIA, Belajar Aritmatika dan Aljabar, (POPY M: Bandung, 2010), hlm. 99
20
Keterangan: T1 = Jari tangan kanan yang ditutup (puluhan) T2 = Jari tangan kiri yang ditutup (puluhan) B1 = Jari tangan kanan yang dibuka (satuan) B2 = Jari tangan kiri yang dibuka (satuan) Contoh penggunaan jarimatika : 7 × 8 = (T1 + T2) + (B1 × B2) = (20 + 30 + (3 × 2) = 50 + 6 = 56 Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 2.1
Gambar 2.1 Teknik Jarimatika 6-10 b) Formasi jarimatika 11- 2023 Angka penyimpanan yang diingat adalah 100, dari 10 x 10. Satu jari yang ditutup bernilai sepuluh, lalu kalikan angka satuannya. Tambahkan hasil perkalian yang ada diingatan dengan hasil penambahan angka puluhan, selanjutnya tambahkan pula hasil kali angka satuan Contoh : 11 × 11
23
Arief Budiman, Belajar Matematika dengan Konsep Finger Quick Count, (Global Edukasi: Bandung, 2014), hlm.4
21
100 + (10 +10) + (1 × 1) 100 + 20 + 1 = 121
Gambar 2.2 Teknik Jarimatika 11-20 c) Formasi jarimatika perkalian 21-3024 Angka penyimpanan yang diingat adalah 400, yaitu hasil dari 20 × 20. Satu jari yang tertutup, nilainya 20 Kemudian kalikan jari yang tertutup sebagai angka satuannya. Tambahkan hasil perkalian yang ada diingatan dengan hasil penambahan angka puluhan, selanjutnya tambahkan pula hasil kali angka satuan Contoh : 21 × 21
400 + (20 +20) + (1 × 1) 400+40 + 1 = 441 Gambar 2.3 Teknik Jarimatika 21-30 24
Ibid.,hlm. 9
22
B. Penelitian yang Relevan Taufik, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta 2012, yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Perkalian Bilangan dengan Menggunakan Metode Jarimatika”, menyimpulkan bahwa penerapan metode jarimatika pada pembelajaran perkalian bilangan bulat dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II MI Roudhatus Sa’adah Jakarta, dengan perolehan data pada siklus I sebesar 63,91 dan pada siklus II 76,95, terdapat peningkatan hasil belajar yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 56,52%, sedangkan pada siklus II 86,96%. Aktivitas siswa pada siklus I sebesar 60,23%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 70,00%.25 Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang saya lakukan adalah aspek yang diukur sebagai hasil belajar, dalam penelitian Taufik hanya mengukur hasil belajar hanya pada aspek kognitif, sedangkan penelitian dalam skripsi ini mengukur hasil belajar pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Asih Suprihatin, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Kalijaga,
Yogyakarta
2014,
yang
berjudul
“Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Jarimatika pada Materi Perkalian Siswa Kelas III di MI YAPPI Peyuyon Pacarejo Semanu Gunungkidul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013/2014”, hasil penelitian pada siklus I menunjukkan prestasii belajar matematika siswa pada siklus I rata-rata kelas sebesar 55,56 dan presentase ketuntasan belajar 22,22%. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II rata-rata kelas sebesar 83,33, dan presentase ketuntasan belajar sebesar 77,78%.26 25
Taufik, Op. Cit, hlm. 79 “ Asih Suprihatin, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Jarimatika pada Materi Perkalian Siswa Kelas III di MI YAPPI Peyuyon Pacarejo Semanu Gunungkidul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013/201”, (Skripsi PTK, 2016), hlm.93-94 26
23
Zuhriyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 2007, yang berjudul “Efektifitas Penggunaan Teknik Kalkulator Ekonomis Jari Tangan (KEJAR) dalam membantu Siswa Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah”, hasil penelitian: rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajarkan teknik KEJAR lebih tinggi daripada siswa yang tidak diajarkan teknik KEJAR. Hal ini ditunjukkan dengan diperolehnya rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen sebesar 12,5 dan rata-rata kelas control sebesar 10,6. Dengan demikian bahwa dalam pembelajaran matematika menggunakan teknik KEJAR efektif dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perkalian.27 Dari
penelitian-penelitian
tersebut,
dapat
diketahui
bahwa
penggunaan jarimatika mampu meningkatkan hasil belajar bahkan motivasi belajar sisa alaupun dalam waktu dan tempat yang berbeda, namun secara umum menunjukkan hal yang sama.
C. Kerangka Berpikir Pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap orang termasuk dalam mempelajari matematika.Matematika merupakan ilmu yang berkelanjutan maka perlu penguasaaan operasi dasar bilangan seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.Namun pada kenyataanya, pengajaran matematik selama ini cenderung didominasi teori dan menyebabkan pelajaran matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dan ditakuti oleh peserta didik, yang berakibat lebih lanjut yaitu kemampuan siswa dalam ilmu dasar relatif rendah. Terlebih dengan padatnya kurikulum sekolah dasar sehingga guru mengejar target sehingga transfer belajar tidak terjadi secara baik.
27
Zuhriyah, “Efektifitas Penggunaan Teknik Kalkulator Ekonomis Jari Tangan (KEJAR) dalam Membantu Siswa Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Perkalian Bilangan Cacah”, (Skripsi, 2007), hlm. 48.
24
Dalam kegiatan belajar-mengajar guru harus mampu menjelaskan konsep kepada siswanya.Usaha ini dapat dibantu dengan menggunakan berbagai teknik pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa serta sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik jarimatika yang melibatkan anggota tubuh yang dimiliki setiap anak, yaitu jari-jari tangan untuk menghitung perkalian.Teknik menghitung menggunakan jari tangan ini dikenaldengan jarimatika, dalam penggunaan teknik ini siswa dilatih menggunakan jari-jari tangan mereka untuk menghitung perkalian bilangan bulatdengan rumus-rumus yang telah ditentukan. Dengan teknik jarimatika ini diharapan hasil belajar matematika siswa pada materi perkalian dapat meningkat, dan para pendidk dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang akrab dan menarik.Dengan demikian maka kesan matematika sebagai hal yang menakutkan secara perlahan dapat dihilangkan. Kondisi Awal
Belum menggunakan jarimatika
Hasil belajar rendah
Tindakan
Menggunakan jarimatika dalam pembelajaran
Siklus I : penggunaan jarimatika 6-30
Konsi Akhir
Hasil belajar matematika meningkat
Siklus II : penggunaan jarimatika pada sifat perkallian
Gambar 2.4. Bagan Kerangka Berpikir
25
D. Hipotesis Tindakan Untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan suatu teknik pembelajaran yang berkesinambungan. Dalam hal ini peneliti berupaya menerapkan teknik jarimatika dalam proses pembelajaran pada materi berhitung perkalian lebih mengaktifkan siswa dan menekankan pada keterampilan siswa dalam menghitung dengan menggunakan jarinya, hal ini dapat meningkatkan kemampuan dan pengalaman siswa secara langsung dengan menggunakan benda yang konkret. Maka peneliti merumuskan
hipotesis
tindakan
sebagai
berikut:
“Hasil
belajar
matematika pada materi peralian dapat ditingkatkan menggunakan teknik jarimatika”.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III MIT Mulia Buana yang beralamat di Jl. Pesantren No. 23, Desa Kabasiran, Kecamatan Parungpajang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Metode penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian. 1. Metode Penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik tersebut, dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.40 Model penelitian tindakan kelas yang digunakan adalah model John Elliot. Konsep penelitian John Elliot terdiri dari empat langkah, yaitu:41 a. Pendirian eksploratori diadopsi, pemahaman masalah dikembangkan, dan rencana dibuat untuk beberapa bentuk strategi b. Intervensi dilakukan c. Pengamatan dilakukan dalam berbagai bentuk d. Strategi intervensi baru dilakukan, dan proses siklus diulangi, dilanjutkan sampai pemahaman yang cukup. 40
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008, hlm. 46 41 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Rajawali Pers,2013), Cet. 7, hlm. 239.
27
Identifikasi masalah
Memeriksa di lapangan
Siklus I
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan II Tindakan III
Pengamatan Revisi Perencanaan
Refleksi
Revisi Baru
Siklus II
Tindakan I Tindakan II Tindakan III Pengamatam
Tindakan selanjutnya
Revisi Perencanaan Refleksi Rencana Baru Tindakan I Tindakan II
Siklus III
Tindakan III
Pengamatan
Tindakan selanjutnya
Refleksi
Gambar 3.1 Desain PTK Model John Elliot
28
Berdasarkan model yang dikemukakan John Elliot, dalam penelitian ini setiap siklus terdiri: a. Perencanaan (planning) Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian dan identifikasi masalah. Peneliti menyiapkan skenario pembelajaran dan instrumen penelitian yang akan digunakan. b. Intervensi Tindakan (acting) Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan skenario pembelajaran yang telah direncanakan yaitu menggunakan teknik jarimatika. c. Pengamatan (observing) Tahap ketiga dilaksanakan selama tahap pelaksanaan tindakan.Peneliti dibantu oleh observer mengamati aktivitas dan respon siswa terhadap pembelajaran. d. Refleksi (reflecting) Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan.Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan observer.Refleksi dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya. C. Subyek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III MIT Mulia Buana Parungpanjang yang berjumlah 20 orang siswa pada tahun pelajaran 2016/2017 dalam kaitan dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. Sedangkan pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah peneliti dan wali kelas III sebagai teman observer atau kolaborator. D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Peneliti bertindak sebagai perancang dan pelaksana kegiatan.Peneliti membuat rencana kegiatan, melaksanakan kegiatan, melakukan pengamatan, mengumpulkan dan menganalisis data serta melaporkan hasil penelitian.
29
E. Tahapan intervensi Tindakan Prosedur penelitian ini berlangsung minimal dua siklus. Setiap siklus yang terdiri dari 4 tahap, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam tiap siklus dan akan berulang kembali pada siklus-siklus berikutnya. Tahapan-tahapan intervensi siklus pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Prosedur Kegiatan Prapenelitian a. Observasi ke MIT Mulia Buana Parungpanjang. b. Mengurus surat izin penelitian. c. Membuat 29instrumen dan perencanaan tindakan 29 d. Diagnosa mengenai timbulnya permasalahan. e. Mensosialisasikan hasil observasi kepada guru kelas. 2. Prosedur Kegiatan Pada Siklus I a. Tahap Perencanaan 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Menyiapkan materi ajar untuk setiap peretemuan 3) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS)pada setiap pertemuan 4) Menyiapkan instrumen pembelajaran yang akan digunakan b. Tahap Pelaksanaan 1) Melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik jarimatika 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP a) Pembelajaran 1 (perkalian sebagai penjumlahan berulang) b) Pembelajaran 2 (jarimatika 6-10) c) Pembelajaran 3 (jarimatika 11-20) d) Pembelajaran 4 (jarimatika 21-30) 3) Memberikan tes akhir siklus I c. Tahap Observasi Tahap ini berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan dimana peneliti mengamati aktivitas belajar siswa dan guru saat proses pembelajaran.
30
d. Tahap Refleksi 1) Menuliskan masalah-masalah pada siklus I kemudian menentukan tingkat keberhasilan. 2) Menentukan langkah untuk siklus berikutnya berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus I. 3. Prosedur kegiatan pada Siklus II a. Tahap Perencanaan 1) Membuat rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan materi ajar untuk setiap peretemuan. 3) Menyiapkan lembar kerja siswa pada setiap pertemuan. 4) Menyiapkan instrumen pembelajaran yang akan digunakan. b. Tahap Pelaksanaan 1) Melaksanakan pembelajaran menggunakan teknik jarimatika 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP a) Pembelajaran 1 (sifat komutatif pada perkalian) b) Pembelajaran 2 (sifat asosiatif pada perkalian) c) Pembelajaran 3 (sifat distributif pada perkalian) d) Pembelajaran 4 (soal cerita tarkait dengan perkalian) 3) Memberikan tes akhir siklus I c. Tahap Observasi Tahap ini berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan dimana peneliti mengamati aktivitas belajar siswa dan guru saat proses pembelajaran. d. Tahap Refleksi Menentukan keberhasilan dan kekurangan pelaksanaan siklus II yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya. Bila permasalahan terselesaikan maka penelitian PTK ini selesai.Tetapi bila permasalahan ini belum selesai, maka penelitian ini dilanjutkan ke penelitian selanjutnya.
31
F. Hasil Intervansi Tindakan yang diharapkan Dalam
pelaksanaan
penelitian
tindakan
ini,
penulis
terus
mengupayakan untuk memberikan tindakan dengan cara penyajian materi dengan teknik jarimatka yang didesain semenarik mungkin sehingga mudah untuk diamatisecara kelompok maupun individu agar peningkatan hasil belajar dapat meningkat. Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada materi perkalian bilangan mengalami peningkatan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan teknik jarimatika dengan indikator sebagai berikut; 1. Rata-rata skor hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika materi perkalian pada setiap siklus harus mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu ≥ 70 yang telah ditetapkan MIT Mulia Buana Parungpanjang 2. Presentase aktivitas belajar matematika siswa yang diamati melalui lembar aktivitas setiap siklusnya harus mengalami peningkatan. Apabila pada siklus II indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian dihentikan.Akan tetapi, apabila pada siklus II penelitian belum tercapai maka penelitian dilanjutkan ke siklus III. G. Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif: 1. Data kualitatif Data kualitatif pada penelitian ini diperoleh dari :Persentase hasil observasi aktivitas belajar siswa, persentase hasil observasi aktivitas guru, pengamatan hasil belajar ranah afektif, pengamatan hasil belajar ranah psikomotor, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. 2. Data kuantitatif Data kuamtitatif pada penelitian ini diperoleh dari: Hasil penilaian lembar observasi aktivitas siswa, penilaian observasi aktivitas guru,
32
penilaian hasil belajar afektif, penilaian hasil belajar psikomotor, penilaian hasil belajar kognitif pada siklus I dan siklus II. H. Instrumen Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.42Instrumen sebagai alat pengumpul data yang valid dan reliabel, instrumen yang valid adalah instrumen yang mengukur apa yang seharusnya diukur.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Tes Hasil Belajar Tes adalah serentetan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.43Tes hasil belajar adalah mengukur penguasaan tertentu sebagai hasil belajar. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik sebelum diberi tindakan maupun sesudah diberi tindakan a. Tes tertulis (kognitif) Penilaian ini ditekankan pada hasil pembelajaran yang dilihat dari aspek kognitif mengacu pada indikator pembelajaran yang telah ditetapkan.Instrumen
yang
digunakan
pada
mata
pelajaran
matematika di jenjang Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Standar Kompetensi pada pembelajaran ini adalah melakukan operasi hitung sampai tiga angka dan Kompetensi Dasarnya adalah melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Kisi-kisi instrument tes siklus I dapat dilihat pada Tabel 3.1
42
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2015), hlm. 308 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surabaya: SIC, 2010), Cet. III, hlm
43
103
33
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I No
Indikator
. 1
2
3
4
Aspek kognitif yang diukur C1
Menuliskan perkalian sebagai
1, 2a, 2b,
penjumlahan berulang
2c, 2d, 2e
C2
6
Menguraikan operasi hitung
3a, 3b,
perkalian 1-10
3c,
Menguraikan operasi hitung
3d, 3e,
perkalian 11-20
3f
Menguraikan operasi hitung
3g, 3h,
perkalian 21-30
3i
Jumlah
6
Jumlah
9
3
3
3
15
Pada siklus I kemampuan kognitif yang diukur hanya pada tingkat C1 (C2 (memahami), karena pembelajaran pada siklus I belum memasuki pada tingkat C3 (penerapan), tingkatan C3 (penerapan) akan dilaksanakan pada siklus II. Instrumen yang digunakan pada mata pelajaran matematika di jenjang Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah, Standar Kompetensi pada pembelajaran ini adalah melakukan operasi hitung sampai tiga angka dan Kompetensi Dasarnya adalah melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Kisi-kisi instrumen tes siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.2.
34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II No.
Indikator
Aspek kognitif yang diukur C1
1
Menuliskan sifat-sifat
C2
C3
1
Jumlah 1
operasi perkalian 2
3
Menguraikan operasi hitung
2a,
perkalian
2b,
menggunakan
sifat komutatif
2c
Menguraikan operasi hitung
2d,
perkalian
2e,
menggunakan
sifat asosiatif 4
3
2f
Menguraikan operasi hitung
2g,
perkalian
2h,
menggunakan
sifat distributive 5
3
3
2i
Mengimplementasikan sifat-
3a,
sifat
3b,
operasi
perkalian
kedalam soal cerita
5
3c, 3d, 3e
Jumlah
1
9
b. Tes non Tulis Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Afektif No
Aspek yang dinilai
1
Percaya Diri
2 3
Rasa ingin tahu Tekun dan gigih
4
Refleksi
5
15
35
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Psikomotor No
Aspek yang dinilai
1
Pengenalan penggunaan jarimatika
2
Keterampilan penggunaan jarimatika
3
Keterampilan menulis dalam mengerjakan tugas
2. Lembar Observasi dan Catatan Lapangan Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.44Dalam penelitian tindakan observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotretseberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.45 Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran dikelas. Data observasi kegiatan guru dan siswa dilakukan pada tiap pertemuan ketika proses belajar mengajar berlangsung. Lembar observasi guru yang digunakan berupa penilaian kinerja dengan rating scale menggunakan skor 1-4, sedangkan lembar observasi siswa dengan menghitung persentase siswa yang melakukan aktivitas selama proses pembelajaran. Lembar observasi dan catatan lapangan ini meliputi kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunkan seluruh alat indera. Lembar observasi siswa dan guru digunakan untuk menilai aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Aspek yang diamati pada lembar observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut: a. Pra Pembelajaran 1) Kerapihan tempat duduk masing-masing siswa 44
Sugiyono, Op.Cit., hlm. 310 Kunandar, Op.Cit, hlm. 143
45
36
2) Kesiapan pelaksanaan pembelajaran b. Kegiatan Membuka Pelajaran 1) Menjawab pertanyaan guru 2) Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai c. Kegiatan Inti Pembelajaran 1) Penjelasan Materi Pelajaran a) Memperhatikan penjelasan materi pelajaran b) Bertanya saat proses penjelasan materi c) Interaksi antar siswa d) Interaksi antar siswa-guru e) Interaksi antar siswa-materi pelajaran 2) Pendekatan/ Strategi Belajar/ Teknik Jarimatika a) Melaksanakan pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik jarimatika b) Antusias untuk bertanya c) Melakukan gerakan jarimatika untuk menghitung perkalian d) Memaparkan hasil diskusi/ tugas dihadapan kelas 3) Pemanfaatan Media Pembelajaran/ Sumber Belajar a) Interaksi antar siswa dari media pembelajaran yang digunakan guru b) Tertarik dengan materi yang disajikan dengan media pembelajaran c) Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru 4) Penilaian Proses a) Mengerjakan tugas/ latihan yang diberikan guru b) Menjawab pertanyaan guru dengan benar 5) Penggunaan Bahasa a) Mengemukakan pendapat b) Mengajukan pertanyaan
37
d. Penutup 1) Keterlibatan dalam member rangkuman/ kesimpulan
Selain mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran, aktivitas guru juga memiliki aspek yang harus diamati sebagai berikut: a. Pra Pembelajaran 1) Pengaturan tempat duduk masing-masing siswa 2) Pengkondisian kesiapan pelaksanaan pembelajaran b. Kegiatan Membuka Pembelajaran 1) Mengajukan pertanyaan/ apersepsi 2) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai c. Kegiatan Inti Pembelajaran 1) Penjelasan Materi Pelajaran a) Memberikan materi pelajaran b) Mengajukan pertanyaan saat proses penjelasan materi c) Memfasilitasi adanya interaksi antar siswa d) Memfasilitasi interaksi antar siswa-guru e) Memfasilitasi interaksi antar siswa-materi pelajaran 2) Pendekatan/ Strategi Belajar a) Melaksanakan pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik jarimatika b) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya c) Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa d) Memotivasi siswa untuk bertanya 3) Pemanfaatan Media Pembelajaran/ Sumber Belajar a) Kemampuan menggunakan media pembelajaran b) Kesesuaian media dengan materi dan strategi c) Penggunaan sumber belajar dengan baik 4) Penilaian Proses a) Memberikan tugas/ latihan b) Melakukan penilaian
38
5) Penggunaan Bahasa a) Ketepatan
penggunaan
bahasa
yang
sesuai
dengan
perkembangan peserta didik b) Ketepatan penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah d. Penutup 1) Membimbing siswa membuat kesimpulan
3. Wawancara Wawancara menghendaki
adalah
metode
komunikasi
langsung
responden.46Wawancara
merupakan
pengumpulan antara
data
penyelidik
pertanyaan-pertanyaan
yang dengan yang
diajukan secara verbal kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dan memiliki relevansi dengan permasalahan penelitian tindakan kelas.Wawancara dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang lebih terperinci untuk melengkapi dari hasil observasi. Data wawancara dalam penelitian ini yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang sikap terhadap pembelajaran perkalian bilangan dengan menerapkan teknik jarimatika.
4. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barangbarang tertulis. Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum dan lainlain yang berhubungan dengan masalah penelitian..
46
Yatim Riyanto, Op. Cit, hlm. 82
39
I. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan 1. Uji Coba Instrumen Tes a. Validitas Valid adalah dimana alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yaitu berupa instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas butir soal dapat
ditentukan
menggunakan
Product
Moment
dengan
menggunakan bantuan software excel, adapun rumus uji validitas yaitu: 47 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 =
𝒏 𝒏
𝑿𝒀−( 𝑿) ( 𝒀)
𝑿𝟐 −( 𝑿)𝟐 {
𝒀𝟐 −( 𝒀)𝟐 }
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦
= koefisien korelasi
𝑛
= julah responden 𝑋𝑌 = jumlah skor item 𝑋
=jumlah skor soal
𝑌
=jumlah skor total
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = r (a,dk) = r (a, n-2) Untuk menentukan kriteria uji instrumen, jika: a. 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir item tidak valid b. 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka butir item valid Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan n = 20. Taraf signifikan 5% diperoleh 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,468, jadi item soal dikatakan valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,468. Hasil uji validitas instrumen tes siklus I dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.5
47
Sugiyono, Op.Cit, hlm. 173-174
40
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I Butir Soal status 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 1
0,649
Valid
2a
0,556
Valid
2b
0,561
Valid
2c
0,534
Valid
2d
-0,061
Tidak valid
2e
0,774
Valid
3a
0,507
Valid
3b
0,476
Valid
3c
0,710
Valid
3d
0,398
Tidak valid
3e
0,398
Tidak valid
3f
0,490
Valid
3g
0,468
Valid
3h
0,095
Tidak valid
3i
0,304
Tidak valid
Jumlah soal valid
10
Jumlah soal tidak valid
5
Pada tabel 3.5 dapat diketahui bahwa instrumen tes pada siklus I terdapat 10 butir soal valid dan 5 butir soal tidak valid, selanjutnya dalam penelitian hanya menggunakan butir soal yang uji validitasnya dikatakan valid.Uji validitas juga dilakukan pada instrumen tes siklus II, hasil uji validitas instrumen tes siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.6.
41
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II Butir Soal Status 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 1
0,622
Valid
2a
0,491
Valid
2b
0,813
Valid
2c
0,420
Tidak Valid
2d
0,051
Tidak valid
2e
0,747
Valid
2f
0,396
Tidak Valid
2g
0,497
Valid
2h
0,722
Valid
2i
0,368
Tidak valid
3a
0,368
Tidak valid
3b
0,504
Valid
3c
0,499
Valid
3d
0,471
Valid
3e
0,289
Tidak valid
Jumlah soal valid
9
Jumlah soal tidak valid
6
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 3.6, instrumen tes pada siklus II terdapat 9 butir soal valid dan 6 butir soal tidak valid. Penggunaan instrumensama dengan instrumen siklus 1, yang digunakan hanya instrumen yang hasil uji validitasnya valid.
42
b. Reliabilitas Reliabilitas adalah menunjuk pada suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan dalam peneltian. Dalam penelitian ini tes yang digunakan menggunakan essai, maka menguji reliabilitasnya menggunakan Cronbach Alfa, yang dihitung menggunakan bantuan software excel. Rumus uji reliabilitas yaitu: 𝒓𝟏𝟏 =
𝒏 𝒏−𝟏
𝟏−
𝒂𝟐𝒕
𝒂𝟐𝒕
Keterangan: r11
: reliabilitas tes secara keseluruhan
n
: banyaknya butir soal a2t : jumlah varians skor tiap-tiapitem
a2t
: varians total Table 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas48 Interval
Kriteria
0, 80 < r ≤ 1,00
Sangat tinggi
0, 60 < r ≤ 0,80
Tinggi
0, 40 < r ≤ 0,60
Sedang
0, 20 < r ≤ 0,40
Rendah
r ≤ 0,20
Sangat rendah
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan n = 20 dan a2t = 37,8275,didapat 𝑟11 = 0,73185, dan hasil uji reliabilitas soal siklus I dapat dilihat pada tabel 3.8.
48
Sugiyono, Op.Cit., hlm 177.
43
Table 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I Butir Soal
Nilai Interval
Kriteria
1
0,59
Sedang
2a
0,64
Tinggi
2b
0,74
Tinggi
2c
0,74
Tinggi
2d
0,74
Tinggi
2e
0,68
Tinggi
3a
0,50
Sedang
3b
0,41
Sedang
3c
0,34
Rendah
3d
0,38
Rendah
3e
0,38
Rendah
3f
0,40
Rendah
3g
0,45
Sedang
3h
0,37
Rendah
3i
0,21
Rendah
Jumlah soal kriteria rendah
6
Jumlah soal kriteria sedang
4
Jumlah soal kriteria tinggi
5
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan n = 20 dan a2t = 37,86, didapat 𝑟11 = 0,7713, dan hasil uji reliabilitas soal siklus II dapat diliaht pada tabel 3.9.
44
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II Butir Soal Nilai Interval Kriteria 1
0,63
Tinggi
2a
0,65
Tinggi
2b
0,67
Tinggi
2c
0,72
Tinggi
2d
0,76
Tinggi
2e
0,63
Tinggi
2f
0,53
Sedang
2g
0,41
Sedang
2h
0,34
Rendah
2i
0,38
Rendah
3a
0,38
Rendah
3b
0,40
Rendah
3c
0,43
Sedang
3d
0,49
Sedang
3e
0,34
Rendah
Jumlah soal kriteria rendah
5
Jumlah soal kriteria sedang
4
Jumlah soal kriteria tinggi
6
J. Analisis Data dan Intepretasi Data Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
45
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun oranglain.49 Dalam menganalisis data ini dilakukan melalui beberapa tahapan diantaranya adalah: a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan.Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting.Dengan
demikian
data
yang
telah
direduksi
akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, sehingga kesimpulan akhirnya dapat diatrik dan diverifikasi. b. Penyajian Data Penyajian adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian-penyajian kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan. c. Penarikan data Kegiatan
analisis
ketiga
adalah
menarik
kesimpulan
dan
verifikasi.Dari pengumpulan data, seorang penganalisis mulai mencari arti-arti, pola-pola, alur sebab akibat, proporsi dan sebagainya. Dalam penelitian ini data yang dianalisis yaitu data kuantitatif.Untuk menganalisis data kuantitatif dilakukan dengan perhitunganperhitungan presentase.Data yang dianalisis adalah data yang dikumpulkan melalui instrument penelitian.Analisis data kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan data dengan makna terhadap isi pada setiap tatap muka dengan siswa. Analisis penilaiannya 𝒇
menggunakan rumus : P = 𝒏 x 100% 49
Sugiyono, Op. Cit, hlm. 335
46
Keterangan : P:Penelitian, f : frekuensi, n : jumlah responden
K. Pengembangan Perencanaan Tindakan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pembelajaran dengan teknik jarimatika.Teknik jarimatika diduga sebagai salah satu teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Jika pada siklus I kompetensi sudah tercapai maka penelitian dihentikan, namun jika kompetensi belum tercapai penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II pun sama halnya dengan siklus I, jika kompetensi sudah dapat dicapai maka penelitian dihentikan, jika kompetensi belum tercapai maka dilanjutkan pada siklus III.
47
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan sebanyak 10 kali pertemuan pembelajaran dengan pokok bahasan yaitu operasi perkalian.Penelitian dilakukan di MIT Mulia Buana Parungpanjang pada kelas III yang terdiri dari 20 orang.Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari 5 kali pertemuan. 1. Identifikasi Masalah Sebuah penelitian dilakukan karena adanya masalah yang muncul, begitu juga dengan penelitian yang dilakukan di kelas III MIT Mulia Buana Parungpanjang pada materi perkalian. Permasalahan yang didapat antara lain karena hasil belajar matematika siswa yang rendah pada materi perkalian, kesulitan siswa dalam menghitung perkalian, rasa jenuh dan bosan karena pembelajaran yang tidak menggunakan teknik atau cara berhitung yang menyenangkan dan mudah. 2. Memeriksa di Lapangan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MIT Mulia Buana Parungpanjang. Sebelum melakukan kegiatan penelitian, peneliti melakukan pemeriksaan di lapangan sebagai penelitian pendahuluan dengan cara melakukan observasi langsung ke sekolah. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas III, melakukan pengamatan aktivitas belajar mengajar dan mendiskusikan teknik jarimatika yang akan digunakan dalam penelitian.
48
Dari kegiatan penelitian pendahuluan ini diperoleh hasil berupa informasi tentang metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, menghafal dan tidak ada cara untuk mempermudah siswa berupa teknik yang dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Dampak dari hal tersebut adalah siswa kurang berparisipasi di dalam kelas pada saat proses pembelajaran, tidak sedikit siswa yang menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit, tidak menarik, dan membosankan. Selanjutnya peneliti melakukan tes ujicoba pada siswa yang telah mempelajari materi perkalian untuk memperoleh soal yang memiliki kualitas baik. 3. Penelitian Tindakan Siklus I Tindakan pada tahap pembelajaran siklus I sangat penting karena hasil penelitian dari siklus I nantinya akan dijadikan refleksi dan sebagai acuan untuk melakukan siklus selanjutnya. Adapun langkahlangkah kegiatan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) guna menunjang
aktivitas
pembelajaran
yang
dilakukan
serta
menyiapkan media yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran. Selain itu, peneliti juga menyusun instrumen keberhasilan belajar siswa lembar observasi, lembar catatan lapangan, pedoman wawancara, dan alat dokumentasi yang digunakan pada siklus I. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada siklus I pembelajaran dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan, 4 kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar siklus I, dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan adalah 2 x 35 menit. Tindakan pada siklus I dilaksanakan mulai tanggal 15 Agustus 2016 sampai
49
dengan 29 Agustus 2016, dan tes hasil belajar siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2016.
1) Tindakan I Tindakan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 15 Agustus 2016 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu mulai pukul 07.40 sampai pukul 08.50. Pokok bahasan yang disampaikan yaitu perkalian sebagai penjumlahan berulang, pada pertemuan pertama siswa kelas III yang hadir berjumlah 20 orang. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca doa diantaranya yaitu membaca surat Al-Fatihah, membaca doa belajar dan membaca doa kedua orangtua. Selanjutnya siswa dikondisikan
dengan
memeriksa
kehadiran
siswa,
dan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Sebelum siswa belajar mengenai jarimatika, siswa terlebih dahulu harus diperkenalkan tentang konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang hal ini penting agar siswa tidak slah
konsep
mengenai
perkalian.Untuk
mengetahui
pengetahuan awal siswa mengenai perkalian guru memberikan pertanyaan
mengenai
perkalian,
meminta
siswa
untuk
menyebutkan contohnya, dan meminta siswa untuk menyusun perkalian dengan benda-benda yang ada di sekelilingnya. Pada kegiatan ini siswa mengamati benda-benda yang ada di sekelilingnya untuk dapat membuat permodelan perkalian melalui benda sehingga dapat menunjukkan perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan bimbingan guru.Dari kegiatan ini terlihat siswa antusias walau masih banyak siswa yang belum
mengerti
bagaimana
bentuk
perkalian
dalam
50
penjumlahan
berulang,
kebanyakan
dari
mereka
salah
menempatkan posisi. Untuk menyamakan persepsi dan memberi pengetahuan lebih lanjut, siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru yaitu pemahaman tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang, contohnya; 4 × 3 = 3 + 3 + 3 + 3, bukan 4 × 3 = 4 + 4 + 4 Walaupun hasil dari penjumlahan tersebut sama namun konsepnya berbeda, karena jika 4 + 4 +4 seharusnya bentuk perkaliannya adala 3 × 4.Setelah menjelaskan materi, untuk melatih siswa dalam pokok bahasan ini maka siswa diarahkan untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) perkalian sebagai penjumlahan berulang. LKS yang dikerjakan oleh siswa berupa LKS tahapan, yang pertama siswa mengerjakan LKS dengan bantuan gambar, untuk
dapat
menentukan
konsep
perkalian
sebagai
penjumalahan berulang.Jawaban yang paling banyak benar dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Hasil Pekerjaan LKS Penjumlahan berulang
51
Setelah menyelesaikan soal dengan bantuan gambar, pada nomor selanjutnya di LKS masih soal perkalian 6-10 menggunakan gambar namun tidak dibantu dengan kolomkolom serupa.Jawaban yang paling banyak benar dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Hasil Pekerjaan LKS Penjumlahan Berulang Setelah menyelesaikan soal bergambar sebagai bantuan, di nomor selanjutnya siswa diminta untuk mengisi LKS tanpa bantuan gambar.Berikut adalah jawaban siswa yang paling banyak salah dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Hasil Pekerjaan LKS Penjumlahan Berulang
52
Selama proses pembelajaran pada pertemuan pertama, walaupun ada siswa yang sudah antusias namun masih lebih banyak siswa yang bingung saat mengerjakan LKS tetapi malu untuk bertanya dan lebih memilih bertanya kepada teman sebayanya. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, siswa menyerahkan hasil pekerjaannya untuk dinilai. Setelah penilaian selesai dilakukan peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, selanjutnya peneliti memberikan informasi bahwa
di
pertemuan
berikutnya
siswa
akan
mulia
diperkenalkan dengan teknik jarimatika kemudian guru menutup
pembelajaran
hari
ini
dan
meminta
siswa
mengucapkan hamdallah. 2) Tindakan II Tindakan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 22 Agustus 2016 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu mulai pukul 07.40 sampai pukul 08.50. Pokok bahasan yang disampaikan yaitu mengenal jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian, pada pertemuan pertama siswa kelas III yang hadir berjumlah 20 orang. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca doa diantaranya yaitu membaca surat Al-Fatihah, membaca doa belajar dan membaca doa kedua orangtua. Selanjutnya siswa dikondisikan
dengan
memeriksa
kehadiran
siswa,
dan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Setelah siswa diberi penjelasan mengenai konsep perkalian di pertemuan sebelumnya, kali ini siswa mulai diperkenalkan dengan teknik berhitung jarimatika degan kegiatan mengenal nilai setiap jari dan menghitung perkalian 610 menggunakan jari tangan yang mereka miliki.
53
Pembelajaran kali ini siswa dibagi menjadi 4 kelompok agar bisa berinteraksi dengan teman sebayanya.Setelah dibagi menjadi 4 kelompok, siswa menerima materi dari guru mengenai
teknik
jarimatika
sebagai
teknik
berhitung
perkalian.Pada pertemuan kali ini siswa diperkenalkan tentang nilai dari setiap jari tangan.Pembelajaran ini merupakan bekal untuk siswa agar lebih mudah mempelajari perkalian menggunakan teknik jarimatika, karena setelah pembelajaran ini siswa diharapkan sudah mampu mengetahui nilai dari masing-masing jari tangan. Setelah diperkenalkan tentang nilai setiap jari, siswa diperkenalkan kepada cara mengaplikasikan nilai-nilai jari ke dalam perhitungan perkalian 6-10. Pada kegiatan ini siswa terlihat antusias karena mempelajari hal baru, namun masih ada juga siswa yang terlihat tidak memerhatikan.Kegiatan ini merupakan kegiatan demonstrasi dimana guru memperagakan dihadapan kelas dan seluruh siswa mengikuti yang dilakukan oleh guru.Kegiatan pembelajaran pengenalan jarimatika dpat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4. 4 Kegiatan Pembelajaran Pengenalan Jarimatika
54
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa mencoba berlatih menghitung perkalian menggunakan teknik jarimatika pada perkalian 6-10 dengan mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disiapkan.Dari beberapa jawaban siswa, sudah terlihat siswa yang sudah mengerti tentang jarimatika dan ada yang masih memerlukan bimbingan.Jawaban yang paling banyak benar dapat dilihat pada gambar 4.5.
Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 6-10 Sedangkan Jawaban yang paling banyak dijawab salah dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 6-10 Siswa yang telah selesai mengerjakan LKS, menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru untuk diperiksa, setelah semuanya
selesai
guru
membimbing
siswa
untuk
menyimpulkan pelajaran yang hari ini telah dipelajari.Untuk melatih tenik jarimatika agar lebih lancar guru memberikan tugas kepada siswa dan menginformasikan materi pelajaran di
55
pertemuan berikutnya agar siswa semangat untuk belajar dirumah, dan menutup pertemuan hari ini dan mengajak seluruh siswa mengucapkan lafadz Hamdallah.
3) Tindakan III Tindakan ketiga pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Agustus 2016 pada jam pelajaran ketiga dan keempat yaitu mulai pukul 10.00 sampai pukul 11.10. Pokok bahasan yang disampaikan yaitu melakukan operasi hitung perkalian 11-20 menggunakan teknik jarimatika, pada pertemuan ketiga siswa kelas III hanya 19 orang, karena ada 1 siswa yang tidak masuk karena sakit. Pembelajaran dikondisikan
pada
dengan
pertemuan
memeriksa
ketiga
kehadiran
ini,
siswa
siswa,
dan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Setelah siswa diberi penjelasan mengenai pengenalan jarimatika dan aplikasi jarimatika pada perkalian 6-10 di pertemuan sebelumnya, kali ini siswa berlanjut untuk mempelajari penggunaan jarimatika pada perkalian 11-20. Pembelajaran kali ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang, kegiatan ini bertujuan
membangun
carainteraksi
dengan
teman
sebayanya.Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya, siswa menerima materi dari guru mengenai teknik jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian pada perkalian 1120.Pembelajaran ini merupakan lanjutan dari pembelajaran teknik jarimatika pada perkalian 6-10, hasil yang diharapkan setelah pembelajaran ini adalah agar siswa dapat menghitung
56
perkalian 11-20 dengan menggunakan jari tangan yang mereka miliki. Setelah materi disampaikan, untuk melatih keterampilan dan ingatan siswa, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) jarimatika perkalian 11-20 untuk diselesaikan dengan cara menerapkan teknik jarimatikanya. Pada kegiatan saat mengisi LKS beberapa siswa mengerjakan dengan semangat, walaupun masih harus bertanya namun hasilnya mereka sudah paham dan mengerti. Lembar kerja siswa pada pertemuan kali ini pada tahap pertama siswa diberikan soal dengan bantuan gambar, dan pada tahap selanjutnya mengerjakan jarimatika tidak dengan bantuan gambar
yang
artinya
mereka
harus
berlatih
dengan
menggunakan jari tangan yang mereka miliki.Berikut adalah salah satu jawaban siswa yang dapat menjawab dengan tepat latihan yang diberikan pada LKS.
Gambar 4.7 Hasil Pekerjaan Siswa LKS Jarimatika 11-20 dengan Bantuan Gambar Sedangkan Jawaban yang paling banyak dijawab salah dapat dilihat pada Gambar 4.8
57
Gambar 4.8 Hasil Pekerjaan Siswa LKS Jarimatika 11-20 Pada saat penngerjaan LKS siswa bekerja dengan kelompoknya,
namun
tetap
bertanggungjawab
pada
pekerjaannya masing-masing, ketika ada anggota kelompok yang sudah mampu dan mengerti menyelesaikan LKS maka siswa tersebut dapat menjelaskan kepada teman dalam satu kelompoknya, sehingga semua anggota kelompoknya dapat mengerti. Hasil pekerjaan yang telah selesai segera diserahkan kepada guru.Materi yang diajarkan pada hari ini pada akhir pembelajaran ditanyakan kembali sekaligus untuk membuat kesimpulan, untuk melatih kembali kelancaran siswa dalam menggunakan jarimatika maka siswa diberikan tugas rumah, pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama membaca lafadz hamdallah. 4) Tindakan IV Tindakan keempat siklus I pada penelitian di kelas III MIT Mulia Buana dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Agustus 2016 pada jam pelajaran pertam dan kedua yaitu mulai pukul 07.40 sampai pukul 08.50. Pokok bahasan yang akan disampaikan yaitu melakukan operasi hitung perkalian 21-30 menggunakan teknik jarimatika, pada pertemuan ketiga siswa kelas III
hanya 17 orang, karena ada 3 siswa yang tidak
masuk. Pembelajaran kali ini dimulai dengan berdoa dan pembiasaan yaitu membaca surat Al-Fatihah, doa belajar dan doa kedua orangtua, setelah itu siswa dikondisikan dengan memeriksa kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan
58
pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Pada pertemuan sebelumnya siswa telah diberi penjelasan mengenai teknik jarimatika pada perkalian 11-20, dan kali ini berlanjut untuk mempelajari teknik jarimatika 21-30. Pembelajaran diawali dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang.Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya.Sebelum memulai materi hari ini, pembelajaran dilakukan dengan mengulas kembali materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengingatkan siswa dan membantu siswa yang tertinggal karna tidak hadir pada pembelajaran sebelumnya.Selanjutnya siswa menerima materi dari guru mengenai teknik jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian pada perkalian 21-30.Pembelajaran ini merupakan lanjutan dari pembelajaran teknik jarimatika pada perkalian 11-20. Setelah siswa mendapatkan materi yang disampaikan oleh guru, guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk melatih keterampilan
dan
ingatan
siswa
terhadap
materi
jarimatika.Jawaban paling banyak benar dapat dilihat pada Gambar 4.9.
59
Gambar 4.9 Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 21-30 Lembar Kerja Siswa pada pertemuan kali ini berbentuk soal dan terdapat gambar jari untuk memudahkan siswa, namun siswa harus mencari dan mencocokkan gambar yang cocok dengan soal yang tertera di LKS.Sedangkan hasil pekerjaan siswa dengan jawaban salah dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 21-30 Setelah
siswa
selesai
mengerjaan
LKS,
siswa
menyerahkan pekerjaannya kepada guru untuk diperiksa. Pembelajaran pada pertemuan keempat diakhir dengan mengulas materi sekaligus menyimpulkan, siswa diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu mengenai sifat-sifat operasi perkalian. Pembelajaran diakhiri dengan mebaca lafadz hamdallah.
5) Tindakan V Setelah melaksanakan tindakan pada siklus I, kali ini memasuki tindakan 5 yaitu berupa tes siklus I yang dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Agustus 2016 pada jam pelajaran ketiga sampai keempat yaitu pukul 10.00 sampai
60
11.10. Tes hasil belajar kognitif diberikan secara tertulis dan sesuai dengan materi yang diberikan pada pertemuan di tindakan 1 sampai 4, yaitu : konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang,
perkalian
6-10
dengan
teknik
jarimatika, perkalian 11-20 dengan teknik jarimatika, perkalian 21-30 dengan teknik jarimatika. Sebelum tes dimulai, seperti biasa guru menyapa siswa dan memulai pembelajaran dengan membaca basmallah. Setelah itu guru memerikasa kehadiran siswa melalui absen, dan siswa yang hadir pada pertemuan kali ini lengkap berjumlah 20 orang. Untuk membantu siswa mengingat kembali materi yang telah diajarkan, dan membantu siswa yang tidak hadir pada pembelajaran sebelumnya, guru mengulas beberapa materi dengan contoh sederhana.Setelah itu guru memotivasi siswa agar dapat mengerjakan tes dengan baik dan tenang.Tes siklus I ini berupa tes tertulis yang terdiri dari 10 butir soal.Setelah siswa sudah siap guru membagikan kertas yang berisi soal tes siklus I kepada siswa. Selama proses pengisian sudah Nampak beberapa siswa yang sudah mahir menggunakan jarimatika dan masih ada yang belum begitu mahir. Setelah meyelesaikan tugas
untuk
mengisi
soal
tes
siswa
mengumpulkan
pekerjaannya kepada guru untuk diperiksa. Tes siklus I ini merupakan tolak ukur atas tindakan yang telah diberikan selama 4 pertemuan, hasil yang nanti didapat berupa nilai dan laporan lainnya akan dijadikan refleksi untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Setelah melakukan tes guru kembali memotivasi siswa agar tetap rajin dan giat belajar agar bias melanjutkan ke siklus berikutnya, pertemuan kali ini di akhiri dengan mengucapkan lafadz hamdallah.
61
c. Tahap Pengamatan Setelah melaksanakan 5 tindakan yang dilakukan dikelas III MIT Mulia Buana, yang terdiri dari 4 tindakan pembelajaran dan 1 tindakan tes pada siklus I, maka hasil pembelajaran dari semua aspek harus diteliti dan dilakukan pengamatan untuk mengetahui hasil yang telah diperoleh dari tindakan pada siklus I.
1) Pengamatan Aktivitas Belajar siswa Hasil pengamatan aktivitas belajar matematika pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika pada matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1.(untuk lebih jelas terdapat di lampiran)
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Teknik Jarimatika Siklus I ASPEK YANG DIAMATI
Pertemuan
𝑿
X
1
2
3
4
1
2
2
3
8
50
2. Antusias untuk bertanya
1
1
2
3
7
43,75
3. Melakukan gerakan
1
2
2
3
8
50
1
1
2
3
7
43,75
4
6
8
12
(%)
Teknik Jarimatika
1. Melaksanakan pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik jarimatika
jarimatika untuk menghitung perkalian 4. Memaparkan hasil diskusi/ tugas di hadapan kelas Jumlah
62
5
Persentase (%)
37,
50
75
5 46,87 %
Rata-rata
Keterangan: 𝑿=
1 = kurang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
2 = cukup 3 = baik 4= baik sekali Skor maksimal = 16 Berdasarkan Tabel 4.1 observasi pada siklus I diatas, diketahui bahwa aspek yang memiliki presentase paling besar adalah pada poin 1 dan poin 3.Pada setiap pertemuan terdapat peningkatan persentase dari semua aspek pembelajaran. Poinpoin diatas juga merupakan gambaran yang terjadi selama proses pembelajaran, misal: pada pertemuan pertama semua poin tentang jarimatika mendapatkan poin 1 (belum terlihat) hal ini dikarenakan pada pertemuan pertama materi yang diajarkan belum diajarkan tentang teknik jarimatika.
2) Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Observasi
aktivitas
mengajar
guru
merupakan
pengamatan yang dilakukan terhadap kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas mengajar
matematika
pada
materi
perkalian
dengan
menggunakan teknik jarimatika pada matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2.(untuk lebih jelas terdapat di lampiran).
63
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Gurudengan Teknik Jarimatika Siklus I Pertemuan
ASPEK YANG DIAMATI
1
2
3
4
1
2
3
3
𝑿
X
(%)
Pendekatan/ Stategi Belajar 1. Melaksanakan
9
56,2 5
pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik jarimatika 2. Memberikan
2
3
3
3
11
68,7 5
kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3. Memberikan respon
2
3
3
3
11
68,7 5
terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 4. Memotivasi siswa
2
3
3
3
Persentase (%)
Rata-rata (%) Keterangan:
68,7 5
untuk bertanya Jumlah
11
7
11
12
12
43,
68,
75
75
75
75 65.62
64
1 = kurang
𝑿=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
2 = cukup 3 = baik 4= baik sekali Skor maksimal = 16
Berdasarkan Tabel 4.2 pengamatan observasi aktivitas mengajar pada siklus I diatas, dapat dilihat bahwa dalam setiap pertemuan bukan hanya aspek dari siswa saja yang mengalami peningkatan namun aspek yang dilakukan oleh guru dalam mengajar juga mengalami peningkatan. 3) Pengamatan terhadap hasil belajar kognitif Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang dilakukan dengan tes tertulis pada pertemuan kelima di siklus I. Hasil belajar kognitif didapat dari perolehan nilai siswa setelah mengikuti tes siklus 1 yang meliputi materi: perkalian sebagai penjumlahan berulang, perkalian 6-10, perkalian 11-20 dan perklian 21 - 30. Hasil belajar pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika pada matematika siswa dapat dilihat pada Tabel 4.3. (untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran) Tabel 4.3 Hasil Belajar Kognitif siswa pada Siklus I Kriteria
Jumlah Siswa
Persentase
Nilai tes ≤ KKM
11 Orang
55 %
Nilai tes ≥ KKM
9 Orang
45 %
Dari Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa pencapaian siswa pada siklus I belum sampai menguasai setengah siswa dari kelas tersebut.Perbandingannya lebih banyak siswa yang masih
65
belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan sekolah yaitu 70. 4) Pengamatan Hasil Belajar Afektif Hasil
belajar
afektif
adalah
hasil
belajar
yang
menekankan pada sikap siswa selama pembelajaran. Hasil belajar afektif disini mengacu pada kemampuan disposisi matematis siswa yang meliputi sikap: percaya diri, rasa ingin tahu, tekun dan gigih, refleksi. Pengamatan ini dilaksanakan selama proses pembelajaran dari tindakan 1 sampai tindakan 4. Berikut adalah rata-rata hasil belajar afektif (untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran)
Pertemuan
+I Rata – rata Persentase Hasil Belajar Afektif
1
51,88 %
2
53,12 %
3
58,75 %
4
61,25 %
Rata – rata persentase siklus I
56,25 %
Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa pada setiap tindakan, hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan beberapa persen, sehingga pada siklus I didapat persentase ratarata hasil belajar afektif siswa adalah 56,25 %. 5) Pengamatan Hasil Belajar Psikomotor Hasil belajar psikomotor adalah hasil belajar yang menekankan pada keterampilan siswa dalam menggunakan jarimatika. Hasil belajar psikomotor diperoleh dari setiap tindakan yang dilakukan pada siklus I yang diamati dengan memerhatikan cara siswa menggunakan jarimatika dalam pembelajaran dan menyelesaikan soal. Berikut adalah rata-rata
66
hasil belajar psikomotor siswa mulai dari tindakan 2 samapi tindakan 4, karena pada tindakan I belum memasuki materi yang mempelajari teknik jarimatika (untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di lampiran).
Tabel 4.5 Rata-rata Hasil Belajar Psikomotor Siswa pada Siklus I
Pertemuan
Rata – rata Persentase Hasil Belajar Psikomotor
2
59,17 %
3
64,17 %
4
68,33 %
Rata – rata persentase siklus I
63,89 %
Berdasarkan Tabel 4.5, hasil belajar psikomotor siswa pada siklus I dengan persentase rata-rata 63,89%, yang diperoleh dari akumulasi rata-rata setiap pertemuan mulai dari tindakan 2 sampai tindakan 4. 6) Pengamatan Catatan Lapangan. Catatan Lapangan yaitu berupa jurnal harian yang memuat peristiwa-peristiwa diluar dari lembar observasi. Pada siklus I secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut (untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran): a) Pada tindakan pertama, awalnya siswa terlihat lebih diam karena yang mengajar matematika bukan guru kelasnya melainkan peneliti yang bertugas sebagai pengajar sehingga siswa masih tidak terlalu banyak berpendapat. Namun pada
67
tindakan kedua sampai tes, mulai terlihat siswa yang sudah berani lebih membuka diri. b) Setiap pertemuan tidak selalu dihadiri oleh semua siswa, pada pertemuan ketiga terdapat 1 orang siswa yang tidak mengikuti pelajaran dan pada pertemuan keempat terdapat 3 orang siswa yang tidak mengikuti pelajaran. c) Kondisi siswa pada bebrapa pertemuan terdapat beberapa kejadian siswa bertengkar bersama temannya sehingga salah satunya menangis. 7) Pengamatan Hasil wawancara. Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas III MIT Mulia Buana. Dari berbagai jawaban siswa dapat di jelaskan secara singkat hasil dari wawancara kepada siswa kelas II MIT Mulia Buana (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran) a) Siswa merasa senang karena kedatangan guru baru yang mengajar matematika (peneliti) b) Siswa tidak pernah merasa takut karena ibu guru tidak pernah marah, justru ibu guru selalu mengajak siswa bernyanyi untuk selingan. c) Siswa menjadi lebih berani untuk mengemukakan pendapat di hadapan kelas karena tugas yang diberikan kepada kelompok masing-masing walaupun belum begitu banyak. d) Siswa merasa lebih cepat menghitung perkalian yang susah dengan menggunakan jarimatika namun masih banyak siswa yang belum lancar. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dipaparkan peneliti dapat menemukan berbagai hal yang masih perlu diperbaiki untuk menjadi acuan pelaksanaan siklus II. Hal-hal tersebut anatara lain:
68
1) Meningkatkan sikap percaya diri, sikap rasa ingin tahu, sikap tekun dan gigih, sikap refleksi pada siswa guna meningkatnya keberhasilan belajar pada ranah afektif, upaya yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah dengan lebih sering meminta kepada siswa untuk mengemukakan pendapat dihadapan teman-temannya, memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bias meningkatkan rasa ingin tahu siswa, memberikan latihan dan mengajak siswa bekerja mandiri, serta mengingetkan siswa agar lebih teliti. 2) Mengajak semua siswa untuk tidak malas menggunakan jarijari tangannya untuk berhitung guna meningkatkan hasil belajar pada ranah psikomotor. 3) Jika poin 1 dan poin 2 diatas dapat dijalankan dengan baik, maka implikasinya pun akan berpengaruh pada hasil belajar kognitif siswa. 4) Mengatur tempat duduk siswa yang sering berkelahi agar terpisah. 5) Memberikan selingan untuk menghilangkan kebosanan siswa dikelas. 4. Penelitian Tindakan Siklus II Tahap pembelajaran siklus IImerupakan lanjutan tahap tindakan pada siklus I, yang telah diamati dan dilakukan refleksi.Pada tahap ini diharapkan agar hasil belajar siswa dalam pembelajaran dapat meningkat.Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: a. Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS) guna menunjang
aktivitas
pembelajaran
yang
dilakukan
serta
menyiapkan media yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran. Selain itu, hasil refleksi pada siklus I dijadikan
69
acuan untuk melaksanakan tindakan di siklus II agar hasil belajar siswa dapat meningkat. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan sebanyak 5 kali pertemuan, 4 kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk tes hasil belajar siklus II, dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan adalah 2 x 35 menit. Tindakan pada siklus II dilaksanakan mulai tanggal 05 September 2016 sampai dengan 21 September 2016, dan tes hasil belajar siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 26 September 2016. 1) Tindakan I Tindakan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 05 September 2016 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu mulai pukul 07.40 sampai pukul 08.50. Pokok bahasan yang disampaikan yaitu sifat komutatif pada perkalian, pada pertemuan pertama siswa kelas III yang hadir berjumlah 19 orang. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca doa diantaranya yaitu membaca surat Al-Fatihah, membaca doa belajar dan membaca doa kedua orangtua. Selanjutnya siswa dikondisikan oleh guru dengan memeriksa kehadiran melalui absen, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Sebelum siswa belajar tentang sifat komutatif pada perkalian, siswa diingatkan kembali pada konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang dan teknik jarimatika yang nantinya akan berguna untuk membantu pembelajaran. Pada kegiatan ini siswa diberikan contoh
untuk
membuktikan sifat komutatif pada perkalian. Sifat komutatif diartikan sebagai pertukaran, dimana posisi angka pada suatu perkalian dapat bertukar namun dengan hasil yang sama.
70
Contoh: 5 x 6 hasilnya adalah 30, dan 6 x 5 hasilnya pun 30, maka 5 x 6 = 6 x 5 = 30. Untuk melatih siswa dalam pokok bahasan ini maka siswa diarahkan untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) sifat komutatif pada perkalian.Jawaban siswa yang paling banyak benar dapat dilihat pada gambar 4.11.
Gambar 4.11 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Komutatif yang Benar
Walaupun sebagian siswa sudah mampu menjawab dengan tepat, namun ada beberapa siswa menjawab salah dan dapat dilihat pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Komutatif yang Salah Setelah
siswa
selesai
mengerjakan
tugas,
siswa
menyerahkan hasil pekerjaannya untuk dinilai. Setelah
71
penilaian selesai dilakukan peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, selanjutnya peneliti memberikan informasi bahwa dipertemuan berikutnya siswa akan mulai diperkenalkan dengan
teknik
jarimatika
kemudian
guru
menutup
pembelajaran hari ini dan meminta siswa mengucapkan hamdallah. 2) Tindakan II Tindakan kedua pada siklus IIdilaksanakan pada hari Rabu, 07September 2016 pada jam pelajaran ketiga dan keempat yaitu mulai pukul 10.00 sampai pukul 11.10. Pokok bahasan yang disampaikan yaitu mengenal sifat asosiatif pada perkalian, pada pertemuan ketujuh siswa kelas III yang hadir berjumlah 20 orang. Kegiatan pembelajaran diawali dengan membaca doa diantaranya yaitu membaca surat Al-Fatihah, membaca doa belajar dan membaca doa kedua orangtua. Selanjutnya siswa dikondisikan
dengan
memeriksa
kehadiran
siswa,
dan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.sebelum siswa diberi penjelasan mengenai sifat asosiatif pada perkalian, guru mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya untuk membantu siswa mengingat kembali dan member pengetahuan kepada siswa
yang tidak hadir.
Selanjutnya siswa diberikan penjelasan mengenai sifat asosiatif pada materi perkalian. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, siswa mencoba berlatih menghitung perkalian dengan sifat asosiatif dengan mengisi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah disiapkan.Dari beberapa jawaban siswa, sudah terlihat siswa yang sudah mengerti tentang jarimatika dan ada yang masih memerlukan
72
bimbingan.Jawaban yang paling banyak dijawab benar dapat dilihat pada gambar 4.13.
Gambar 4.13 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Asosiatif yang Benar Sedangkan jawaban siswa yang paling banyak salah dapat dilihat pada gambar 4.14.
Gambar 4.14 Hasil Pekerjaan LKS Sifat Asosiatif yang Salah Siswa yang telah selesai mengerjakan LKS, menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru untuk diperiksa, setelah semuanya
selesai
guru
membimbing
siswa
untuk
menyimpulkan pelajaran yang hari ini telah dipelajari.Untuk melatih teknik jarimatika agar lebih lancar guru memberikan tugas kepada siswa dan menginformasikan materi pelajaran di pertemuan berikutnya agar siswa semangat untuk belajar dirumah.Pertemuan hari ini selesai guru menutup pertemuan
73
hari ini dan mengajak seluruh siswa mengucapkan lafadz Hamdallah. 3) Tindakan III Tindakan ketida pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 19 September 2016 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu mulai pukul 07.40 sampai pukul 08.50 Pokok bahasan yang disampaikan yaitu
melakukan operasi hitung
perkalian
teknik
11-20
menggunakan
jarimatika,
pada
pertemuan ketiga siswa kelas III sebanyak 20 orang. Pembelajaran pada pertemuan kedelapan ini, siswa dikondisikan
dengan
memeriksa
kehadiran
siswa,
dan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Setelah siswa diberi penjelasan mengenai sifat komutatif dan asosiatif, pada pertemuan ini siswa akan mempelajari tentang sifat distributif pada perkalian atau disebut dengan penyebaran. Pembelajaran ini merupakan lanjutan dari pembelajaran sifat-sifat pada operasi perkalian.Setelah materi disampaikan, untuk melatih keterampilan dan ingatan siswa, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sifat distributifuntuk diselesaikan dengan cara menerapkan teknik jarimatikanya. Jawaban siswa yang paling banyak benar dapat dilihat pada gambar 4.15.
74
Gambar 4.15 Hasil Pekerjaan Siswa LKS Sifat Distributif yang Benar Sedangkan hasil pekerjaan LKS Sifat Distributif yang salah dapat dilihat pada gambar 4.16.
Gambar 4.16 Hasil Pekerjaan Siswa LKS Sifat Distributif yang Salah Hasil pekerjaan yang telah selesai segera diserahkan kepada guru.Materi yang diajarkan pada hari ini pada akhir pembelajaran ditanyakan kembali sekaligus untuk membuat kesimpulan, untuk melatih kembali kelancaran siswa dalam menggunakan jarimatika maka siswa diberikan tugas rumah, pembelajaran diakhiri dengan bersama-sama membaca lafadz hamdallah. 4) Tindakan IV Tindakan keempat pada siklus II penelitian di kelas III MIT Mulia Buana dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21September 2016 pada jam pelajaran ketiga dan keempat yaitu mulai pukul 10.00 sampai pukul 11.10. Pokok bahasan yangakan disampaikan yaitu menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan perkalian.
75
Pembelajaran kali ini dimulai dengan berdoa dan pembiasaan yaitu membaca surat Al-Fatihah, doa belajar dan doa kedua orangtua, setelah itu siswa dikondisikan dengan memeriksa kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator yang harus siswa kuasai setelah mendapatkan materi atau penjelasan materi.Pada pertemuan sebelumnya siswa telah diberi penjelasan mengenai sifat-sifat operasi perkalian, pertemuan kali ini siswa akan dituntut untuk bisa menganalisis soal cerita dan menyelesaikannya. Pembelajaran diawali dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang.Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya, siswa menerima materi dari guru.Pembelajaran ini merupakan implementasi materi yang telah diajarkan kedalam soal cerita. Guru
membagikan
lembar
kerja
siswa
untuk
melatih
keterampilan siswa. Jawaban siswa yang paling banyak benar dapat dilihat pada gambar 4.17
Gambar 4.17 Hasil Pekerjaan LKS Jarimatika 21-30 Setelah
siswa
selesai
mengerjaan
LKS,
siswa
menyerahkan pekerjaannya kepada guru untuk diperiksa. Pembelajaran pada pertemuan keempat diakhir dengan mengulas materi sekaligus menyimpulkan, siswa diberikan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu mengenai sifat-sifat operasi perkalian. Pembelajaran diakhiri dengan mebaca lafadz hamdallah.
76
5) Tindakan V Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II, kali ini memasuki tindakan 5 yaitu berupa tes siklus IIyang dilaksanakan pada hari Senin, 26 September 2016 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu mulai pukul 07.40 sampai pukul 08.50. Tes hasil belajar kognitif diberikan secara tertulis dan sesuai dengan materi yang diberikan pada pertemuan di tindakan 1 sampai 4, yaitu : sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat distributif dan menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan perkalian. Sebelum tes dimulai, guru menyapa siswa dan memulai pembelajaran dengan membaca basmallah.Setelah itu guru memerikasa kehadiran siswa melalui absen, dan siswa yang hadir pada pertemuan kali ini lengkap berjumlah 20 orang. Untuk membantu siswa mengingat kembali materi yang telah diajarkan, guru mengulas beberapa materi dengan contoh sederhana.Setelah itu guru memotivasi siswa agar dapat mengerjakan tes dengan baik dan tenang.Tes siklus II ini berupa tes tertulis yang terdiri dari 10 butir soal.Setelah siswa sudah siap guru membagikan kertas yang berisi soal tes siklus II kepada siswa.Setelah meyelesaikan tugas untuk mengisi soal tes siswa mengumpulkan pekerjaannya kepada guru untuk diperiksa. Tes siklus II ini merupakan tolak ukur atas tindakan yang telah diberikan selama 4 pertemuan, hasil yang nanti didapat berupa nilai dan laporan lainnya akan dijadikan refleksi dan menentukan
apakah
siklus
ini
dilanjutnya
atau
dapat
diselesaikan hanya sampai siklus II. Setelah melakukan tes guru kembali memotivasi siswa agar tetap rajin dan giat belajar, pertemuan kali ini di akhiri dengan mengucapkan lafadz hamdallah.
77
c. Tahap Pengamatan Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II yang dilakukan dikelas III MIT Mulia Buana, yang terdiri dari 4 tindakan pembelajaran dan 1 tindakan tes pada siklus II, maka hasil pembelajaran dari semua aspek harus diteliti dan dilakukan pengamatan untuk mengetahui hasil yang telah diperoleh dari tindakan pada siklus II. 1) Pengamatan Aktivitas Belajar siswa Hasil pengamatan aktivitas belajar matematika pada materi perkalian dengan menggunakan teknik jarimatika pada matematika siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6.pengamatan ini dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus II yang meliputi pembelajaran sifat komutatif pada perkalian, sifat asosiatif pada perkalian, sifat distributif pada perkalian, serta menyelesaikan soal cerita yang berhubungan dengan perkalian (untuk lebih jelas terdapat di lampiran). Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Aspek Yang Diamati
𝑿
Pertemuan 6
7
8
9
(%)
Teknik Jarimatika
1. Melaksanakan
3
4
4
4
93,75
pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik jarimatika 2. Antusias untuk
3
4
4
4
93,75
3
4
4
4
93,75
bertanya 3. Melakukan gerakan jarimatika untuk menghitung
78
perkalian 3
4. Memaparkan hasil
3
4
4
87,5
diskusi/ tugas di hadapan kelas Jumlah
12
15
16
16
Persentase (%)
75
93,75
100
100
92,18
Rata-rata
Keterangan: 𝑿=
1 = kurang
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
2 = cukup 3 = baik 4= baik sekali Skor maksimal = 16 Berdasarkan Tabel 4.6 observasi pada siklus II diatas pada setiap pertemuan terdapat peningkatan persentase dari semua aspek pembelajaran. Poin-poin diatas juga merupakan gambaran yang terjadi selama proses pembelajaran. 2) Pengamatan Aktivitas Mengajar Guru Observasi
Aktivitas
Mengajar
Guru
merupakan
pengamatan yang dilakukan terhadap kinerja guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan aktivitas mengajar pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.7 (untuk lebih jelas terdapat di lampiran). Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II 𝑿
Pertemuan
Aspek Yang Diamati
(%) 1
Pendekatan/ Stategi
2
3
4
79
Belajar 4
4
4
4
100
4
4
4
4
100
4
4
4
4
100
4
4
4
4
100
Jumlah
16
16
16
16
Persentase (%)
100
100
100
100
1. Melaksanakan pembelajaran aktif dengan menggunakan teknik jarimatika 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya 3. Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban siswa 4. Memotivasi siswa untuk bertanya
100
Rata-rata Keterangan: 1 = kurang
𝑿=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100
2 = cukup 3 = baik 4= baik sekali Skor maksimal = 16 Berdasarkan Tabel 4.7 pengamatan observasi aktivitas mengajar pada siklus II diatas, dapat dilihat bahwa pada siklus II guru sudah membudayakan pembelajaran dengan teknik jarimatika. 3) Pengamatan terhadap hasil belajar kognitif Hasil belajar kognitif adalah hasil belajar yang dilakukan dengan tes tertulis pada pertemuan kelima di siklus II. Hasil belajar kognitif didapat dari perolehan nilai siswa setelah
80
mengikuti tes siklus II yang meliputi materi: sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat distributif dan soal cerita. Hasil belajar kognitif siswa pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.8 (untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran) Tabel 4.8 Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Siklus II Kriteria
Jumlah siswa
Nilai tes ≤ KKM Nilai tes ≥ KKM
Persentase
5 Orang 15 Orang
25 % 75 %
Dari Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa pencapaian siswa pada siklus II sudah sampai menguasai seluruh siswa dari kelas tersebut, dan mengalami peningkatan daripada hasil belajar pada siklus II. Perbandingannya lebih banyak siswa yang sudah mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditentukan sekolah yaitu 70.
4) Pengamatan Hasil Belajar Afektif Hasil
belajar
afektif
adalah
hasil
belajar
yang
menekankan pada sikap siswa selama pembelajaran. Hasil belajar afektif disini mengacu pada kemampuan disposisi matematis siswa yang meliputi sikap: percaya diri, rasa ingin tahu, tekun dan gigih, refleksi. Pengamatan ini dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus II mulai dari tindakan kesatu sampai tindakan keempat. Hasil belajar afektif pada siklus II akan menjadi perbandingan dengan hasil belajar afektif pada pembelajaran sebelumnya di siklus II. Rata-rata hasil belajar afektif siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.9 (untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran).
81
Tabel 4.9 Rata-rata Hasil Belajar Afektif Siswa pada Siklus II Pertemuan
Rata – rata Persentase Hasil Belajar Afektif
1
65,00 %
2
71,25 %
3
76,25 %
4
81,25 %
Rata – rata Persentase Siklus II
73,43 %
Dari Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa pada setiap tindakan, hasil belajar afektif siswa mengalami peningkatan beberapa persen, sehingga pada siklus II didapat persentase rata-rata hasil belajar afektif siswa adalah 73,43 %. 5) Pengamatan Hasil Belajar Psikomotor Hasil belajar psikomotor adalah hasil belajar yang menekankan pada keterampilan siswa dalam menggunakan jarimatika.Rata-rata hasil belajar psikomotor siswa mulai dari tindakan 1 samapi tindakan 4 di siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.10 (untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di lampiran). Tabel 4.10 Rata-rata Hasil Belajar Psikomotor Siswa pada Siklus II Rata – rata Persentase Hasil Pertemuan Belajar Psikomotor 6
69,58 %
7
72,08 %
8
75,00 %
9
79,58 %
Rata – rata Persentase
74,06 %
82
Berdasarkan Tabel 4.10, hasil belajar psikomotor siswa pada siklus II dengan persentase rata-rata 74,06 %, yang diperoleh dari akumulasi rata-rata setiap pertemua mulai dari tindakan 1 sampai tindakan 4. 6) Pengamatan Catatan Lapangan. Catatan Lapangan yaitu berupa jurnal harian yang memuat peristiwa-peristiwa diluar dari lembar observasi. Pada siklus I secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut (untuk lebih jelasnya dapat dilihat di lampiran): a) Pada pertemuan keenam, siswa sudah mulai terlihat dan membudayakan teknik jarimatika untuk menyelesaikan setiap soal latihan dan tes d) Setiap pertemuan tidak selalu dihadiri oleh semua siswa, namun pada tes siklus II semua siswa dapat hadir e) Siswa sudah bisa dikondisikan dibandingkan dari siklus sebelumnya. 7) Pengamatan Hasil wawancara. Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara bertanya langsung kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas III MIT Mulia Buana. Dari berbagai jawaban siswa dapat di jelaskan secara singkat hasil dari wawancara kepada siswa kelas III MIT Mulia Buana (untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran) a) Siswa merasa lebih mudah mengerjakan perkalian dengan menerapkan teknik jarimatika. b) Siswa
sudah
tidak
merasa
kebingungan
untuk
menyelesaikan soal cerita. c) Siswa merasa lebih percaya diri untuk menyampaikan pendapat.
83
d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dipaparkan peneliti dapat menemukan berbagai hal yang masih perlu diperbaiki untuk menjadi acuan pelaksanaan siklus II. Hal-hal tersebut anatara lain: a) Tidak pernah bosan untuk memotivasi siswa agar lebih focus dalam belajar dan dapat meningkatkan sikap percaya diri dalam diri mereka b) Mengaktifkan semua siswa menggunakan jarimatika agar siswa dapat memanfaatkan karunia dari Allah SWT. c) Perhatian yang lebih kepada siswa mampu mengkondusifkan proses pembelajaran. B. Analisis Data dan Pembahasan Setelah melakukan tindakan yang dibagi menjadi 2 siklus, terdiri dari 4 tindakan dan 1 tes siklus I dan 4 tindakan dan 1 tes siklus II, setelah diamati dan direfleksi maka penelitian dicukupkan pada tahap silkus 2. Matematika merupakan cabang ilmu yang eksak, pada jenjang Sekolah Dasar masih menggunakan berpikir konkret. Pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan di kelas III terdiri dari 2 siklus dan pada pembelajarannya terdapat interaksi antara siswa dengan lingkungan, membuat siswa merasa senang dengan selingan permainan dan lagu-lagu serta mengajak siswa untuk melakukan gerakan jarimatika agar anak dapat menghayati seluruh indera dan jiwa yang dimilikinya. Pada penelitian ini yang membahas tentang operasi hitung perkalian hal yang pertama diajarkan kepada siswa yaitu konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang, proses ini juga sebagai tolak ukur siswa terhadap penguasaan penjumlahan.Selanjutnya siswa diajarkan untuk mengenal perkalian sampai dengan bilangan 30 dngan menggunakan teknik jarimatika.Pembelajaran ini dilakukan secara bertahap mulai dari perkalian 6-10, selanjutnya perkalian 11-20, dan pada perkalian 21-30. Setelah mendapatkan materi pada siklus I tentang teknik jarimatika, pada siklus II siswa diperkenalkan dan diberi pengetahuan tentang sifat-
84
sifat yang terdapat pada operasi hitung perkalian diantaranya adalah sifat komutatif, sifat asosiatif dan sifat distributif, selain itu juga siswa diperkenalkan pada penyelesaian soal cerita perkalian. Seperti yang dikatakan oleh Hilgar bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan dan pembelajaran sehingga terjadi perubahan dalam dirinya, Cronbach yang berpendapat bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku, serta James O. Whittaker yang merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman, maka penelitian ini juga merupakan proses belajar untuk siswa kelas III MIT Mulia Buana karena pada setiap tindakan selalu diberikan latihan dan pembelajaran yang menimbulkan perubahan dalam diri setiap siswa. Tingkah laku yang ditimbulkan adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa. Hasil belajar dalam pembelajaran matematika pada materi perkalian dengan teknik jarimatika di kelas III MIT Mulia Buana meliputi tiga ranah hasil belajar, yaitu hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor. Teknik jarimatika adalah cara konkret yang dipakai pada saat pemeblajaran berlangsung. Teknik ini adalahcara berhitung menggunakan jari-jari tangan dan sebuah cara sederhana dan menyenangkan karena siswa merasakan seolah bermain sambil belajar. Dengan kondisi siswa MIT Mulia Buana yang merupakan kelas menengah kebawah serta lokasi geografis MIT Mulia Buana yang jauh dari ibukota, teknik jarimatika tidak membebani siswa maupun orangtua siswa untuk memiliki media pembelajaran karena media yang digunakan dalam teknik ini terdapat pada diri masing-masing siswa. Penggunaan teknik jarimatika tidak hanya mengukur hasil belajar kognitif namun terhadap hasil belajar afektif dan psikomotor siswa.Dari data di lapangan yang telah diamati maka dapat disimpulkan bahwa pada setiap pertemuan terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomor. Berdasarkan data yang didapatkan dari
85
siklus I dan siklus II dibandingkan untuk diketahui sejauh mana peningkatan yang terjadi selama proses pembelajaran. Data rata-rata hasil belajar yang di dapat pada siklus I dan siklus II dapat disajikan pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Data rata-rata siklus I dan siklus II Hasil belajar
Siklus I
Siklus II
Keterangan
Kognitif
45 %
75 %
Terjadi peningkatan 30 % Sikap sudah terbiasa
Afektif
56,25 %
73,43 %
dengan menggunakan jarimatika Sudah lancar dan
Psikomotor
63,89 %
74,06 %
membudayakan jarimatika
Peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II menunjukan hasil belajar siswa selama penelitian ini dilakukan.Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada setiap individu yang belajar, bukan saja mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri individu yang belajar.Keberhasilan belajar siswa kelas III MIT Mulia Buana dipengaruhi oleh faktor dalam diri dan faktor dari luar diri setiap siswa. Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa pada siklus I ke siklus II terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas III MIT Mulia Buana.Peningkatan pada hasil belajar kognitif yaitu sebesar 30% terjadi karena siklus I hanya bisa tercapai 45% dan pada siklus II meningkat menjadi 75%. Hasil belajar afektif pada siklus I hanya tercapai 56,25% dan meningkat pada siklus 2 menjadi 73,43% dan dapat diartikan bahwa sikap siswa sudah terbiasa dengan menggunakan jarimatika. Hasil belajar psikomotor siklus I hanya
86
tercapai 63,89% dan peningkatannya terjadi pada siklus II dengan 74,06% dan dapat diartikan bahwa siswa sudah lancer dan membudayakan jarimatika.
87
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dengan Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Perkalian di kelas III MIT Mulia Buana Parungpanjang Tahun Ajaran 2016/2017 dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Rata-rata hasil belajar matematika siswa pada materi perkalian yang diajarkan menggunakan teknik jarimatika dengan desain penelitian tindakan
kelas
yang
terdiri
dari
2
siklus
mengalami
peningkatan.Peningkatan hasil belajar terjadi pada setiap ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar ranah kognitif pada siklus I didapat persentase hasil rata-rata sebesar 45% dan pada siklus II didapat persentase hasil rata-rata sebesar 75%, peningkatan yang terjadi pada ranah kognitif sebesar 30%. Hasil belajar ranah afektif pada siklus I didapat persentase hasil rata-rata sebesar 56,25% dan pada siklus II didapat persentase hasil rata-rata sebesar 73,43%, peningkatan yang terjadi pada ranah kognitif sebesar 17,18%. Hasil belajar ranah psikomotor pada siklus I didapat persentase hasil rata-rata sebesar 63,89% dan pada siklus II didapat persentase hasil rata-rata sebesar 74,06%, peningkatan yang terjadi pada ranah kognitif sebesar 10,17%. Atas persentase rata-rata setiap ranah, maka hasil belajar kumulatif yang didapat pada siklus I yaitu 55,04% dan pada siklus II yaitu sebesar 74,16%, jadi peningkatan hasil belajar yang terjadi dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 19,12%. 2. Penerapan
teknik
jarimatika
pada
pembelajaran
matematika
memberikan dampak positif terhadap aktivitas pembelajaran dikelas, di mana aktivitas pembelajaran di kelas mengalami peningkatan di setiap tindakan pada siklus I dan siklus II.Pada siklus I aktivitas belajar siswa diperoleh rata-rata 46,87% dan pada siklus II diperoleh rata-rata 92,18%.
Peningkatan
ini
juga
seiring
berjalannya
tindakan
88
menunjukkan bahwa pada siklus II siswa mulai membudayakan teknik jarimatika dan siswa lebih bisa dikondisikan daripada siklus sebelumnya. Penggunaan teknik jarimatika juga membuat siswa merasa lebih mudah untuk mengerjakan perkalian dan lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dan pengalaman yang terjadi selama penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Materi perkalian bilangan bulat, membutuhkan pemahaman siswa dalam menguasai penjumlahan.Oleh karena itu, hendaknya siswa telah mampu menguasai materi penjumlahan pada kelas sebelumnya, agar pembelajaran tidak terganggu. 2. Bagi Guru a. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa pembelajaran matematika dengan teknik jarimatika mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa, sehingga teknik pembelajaran ini dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran matematika yang diterapkan oleh guru. b. Pembelajaran membutuhkan
dengan penjelasan
menggunakan yang
cukup
teknik jelas
jarimatika agar
dapat
tersampaikan kepada siswa. Untuk itu, bagi guru yang hendak menggunakan teknik ini dalam pembelajaran dapat mempersiapkan dan mengkondisikan siswa sebaik mungkin agar pembelajaran dapat diselesaikan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. 3. Bagi Madrasah Berdasarkan hasil penelitian, bahwa salah satu faktor yang dapat menunjang pembelajaran adalah dengan perencanaan yang baik termasuk didalamnya adalah teknik pembelajaran yang dilakukan oleh guru.Maka dari itu diharapkan kepada pihak madrasah untuk dapat
89
berkomunikasi
dan mengevaluasi
kegiatan
pembelajaran
yang
dilaksanakan. 4. Bagi Peneliti Lain Pada penelitian ini telah diukur hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor terhadap hasil belajar perkalian dengan teknik jarimatika. Teknik ini dapat lebih dikembangkan atau dengan mencari tekni lain yang dpat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi perkalian di penelitian yang lebih lanjut.
90
Daftar Pustaka Abdurrahman,Mulyono.Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2012. Asrori, Mohammad.Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. 2009. Budiman,Arief. Belajar Matematika dengan Konsep Finger Quick Count. Bandung: Global Edukasi. 2014. Emzir.Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta: Rajawali Pers. Cet. 7. 2013. Ibrahin dan Suparni.Pembelajaran Matematika Teori Aplikasinya.Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga. 2012.
dan
Ismunamto, dkk.Ensiklopedia Matematika. Jakarta: PT. Lentera Abadi. 2011. Kementerian Agama Republik Indonesia, Alquran dan Terjemahnya. Jakarta: Lembaga Percetakan Alquran Raja Fahd.2006. Kunandar.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2008. Muhammad, Syaikh. Syarah Hadits Arba’in. Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir. 2013. Nuharani,Dewi,dkk. Matematika Konsep Perbukuan Depdiknas. 2008.
dan
Aplikasinya.Jakarta:
Pusat
Purwanto,Iwan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah. 2014. Rasyad, Aminuddin.Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA PRESS. 2006. Riyanto, Yatim.Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC, Cet. III, 2010. Siregar, Eveline.Teori Belajar dan Pembelajaran.Bogor: Ghalia Indonesia. 2011. Sudjana,Nana.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014. Sugiyono.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta, 2015.
91
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011. Sumirat, Lusia Ari. Efektifitas Strategi Pembelajaran Kooperetif Tipe Think-TalkWrite (TTW) Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Disposisi Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan dan Keguruan Program Pascasarjana Universitas Terbuka. 1, 2014. Supardi, Penilaian Autentik Pembelajaran Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2015. Suprihatin,Asih.“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dengan Metode Jarimatika pada Materi Perkalian Siswa Kelas III di MI YAPPI Peyuyon Pacarejo Semanu Gunungkidul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2013/2014”,Skripsi pada FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: 2016. Syah,Muhibbin.Telaah Singkat Perkembangan Peserta didik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2014. Taufik, “Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Materi Perkalian Bilangan dengan Metode Jarimatika”, Skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2012. Tim BELIA, Belajar Aritmatika dan Aljabar. POPY M: Bandung, 2010. Yulaelawati, Ella.Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Pakar Raya, Cet.II 2007. Zuhriyah. “Efektifitas Penggunaan Teknik Kalkulator Ekonomis Jari Tangan (KEJAR) dalam Membantu Siswa Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi Perkalian Bilangan Cacah”, Skripsi pada FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: 2007.
Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I Sekolah
: MIT MuliaBuana
Kelas/ Semester
: III/ 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Bahasan
: Perkalian
Alokasi Waktu
: 8 x 35 menit (4 pertemuan)
Standar Kompetensi
:Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Pembelajaran ke-1 A. Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa mampu menuliskan perkalian sebagai penjumlahan berulang 2. Siswa mampu menguraikan bentuk penjumlahan berulang kedalam bentuk perkalian 3. Siswa mampu menguraikan bentuk perkalian kedalam bentuk penjumlahan berulang
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mengamati gambar dan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menuliskan perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan benar. 2. Dengan mengamati gambar dan berlatih soal, siswa dapat menguraikan bentuk penjumlahan berulang kedalam bentuk perkalian dengan benar. 3. Dengan mengamati gambar dan berlatih soal, siswa dapat menguraikan bentuk perkalian kedalam bentuk penjumlahan berulang dengan benar
Lampiran D. Materi Pembelajaran Materi pokok
: Perkalian bilangan bulat
Sub materi
: Pekalian sebagai penjumlahan berulang
E. Model/ Metode/ Pendekatan Pembelajaran Model pembelajaran
: Problem Based Learning
Metode pembelajaran
: tanya jawab, ceramah, penugasan, permainan.
Pendekatan
: Pendekatan berpusat pada siswa.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media Benda konkret, contoh: anggota tubuh, pulpen, pensil, buku, dll. 2. Alat Alat tulis 3. Sumber Belajar a. Khafid, M. dan Suyati.2007. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Sulardi. 2008. Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. c. Lembar Kerja Siswa.
G. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PENDAHULUAN
DESKRIPSI 1. Guru mengajak semua siswa berdoa
ALOKASI WAKTU 5 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai INTI
1. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan 60 menit perkalian. a. Apakah ada yang pernah mendengar
Lampiran tentang materi perkalian? b. Siapa yang bisa menyebutkan satu contoh perkalian? c. Bisakah kalian menunjukkan bentuk perkalian tersebut melalui benda yang telah diberikan? 2. Siswa mengamati sekumpulan benda yang sama 3. Siswa membuat permodelan perkalian melalui benda yang mereka miliki yang diawasi oleh guru. 4. Guru menyampaikan materi kepada siswa, yaitu pemahaman tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang. 3+3+3+3=4×3 5+5=2×5 7+7+7+7+7=5×7 5. Siswa
diarahkan
untuk
mengerjakan
lembar kerja siswa (LKS) “perkalian sebagai penjumlahan berulang” 6. Siswa menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru. PENUTUP
1. Guru
bersama
kesimpulan
dari
siswa materi
membuat 5 menit yang
telah
dipelajari 2. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 3. Guru menutup aktivitas pembelajaran dengan doa dan salam.
Lampiran Pembelajaran ke-2 A. Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa mampu mengenali jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian 2. Siswa mampu menentukan nilai angka dari setiap jari 3. Siswa mampu menuliskan operasi hitung perkalian 6-10 menggunakan jarimatika
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mengamati gambar dan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat mengenali jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian dengan cermat. 2. Dengan mengamati gambar dan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menentukan nilai angka dari setiap jari dengan benar. 3. Dengan memperhatikan demonstrasi dari guru siswa dapat menuliskan operasi hitung perkalian 6-10 dengan teliti.
D. Materi Pembelajaran Materi pokok
: Perkalian bilangan bulat
Sub materi
: Pengenalan Jarimatika, perkalian 6-10 dengan jarimatika
E. Metode/ Model/ Teknik/ Pendekatan Pembelajaran Model pembelajaran
: Cooperatif type Think Run and Search
Metode pembelajaran
: tanya jawab, ceramah, penugasan, permainan.
Teknik pembelajran
: jarimatika
Pendekatan
: Pendekatan berpusat pada siswa.
Lampiran F. Media, Alat, danSumber Belajar 1. Media Poster Jarimatika 2. Alat a. Alat tulis b. LKS c. Double tip 3. Sumber Belajar a. Khafid, M. dan Suyati.2007. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Sulardi. 2008. Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. c. Lembar Kerja Siswa.
G. KegiatanPembelajaran
KEGIATAN PENDAHULUAN
DESKRIPSI 1. Guru mengajak semua siswa berdoa
ALOKASI WAKTU 5 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai INTI
1. Siswa dibagi kedalam 4 kelompok oleh guru. 2. Siswa menerima materi tentang jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian. = 6, 11, 16, 21, 26, dst.
Ketentuan jarimatika 6-10 : Jari yang tertutup nilainya adalah puluhan, jari tangan kanan dan kiri yang tertutup ditambahkan
60 menit
Lampiran Jari yang terbuka nilainya satuan, jari tangan kanan dan kiri yang terbuka dikalikan.
3. Siswa diarahkan untuk menemukan harta karun yang berupa gambar-gambar jari dan harus di sesuaikan dengan nilai yang tertera, serta mengerjakan di Lembar KerjaSiswa (LKS) “ mengenal jarimatika 6-10” 4. Siswa menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru. PENUTUP
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 5 menit dari materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 3. Guru menutup aktivitas pembelajaran dengan doa dan salam.
Pembelajaran ke-3 A. Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa mampu mengenali dan menunjukkan penggunaan jarimatika pada perkalian 11-20 2. Siswa mampu menuliskan operasi hitung perkalian 11-20 dengan menggunakan jarimatika
Lampiran
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu mengenali dan menunjukkan penggunaan jarimatika pada perkalian 11-20 dengan cermat. 2. Dengan berlatih menjawab soal, siswa mampu menuliskan operasi hitung perkalian 11-20 menggunakan jarimatika dengan benar.
D. Materi Pembelajaran Materi pokok
: Perkalian bilangan bulat
Sub materi
: Pekalian 11-20 dengan jarimatika
E. Metode/ Model/ Teknik/ Pendekatan Pembelajaran Model pembelajaran
: Cooperatif type STAD
Metode pembelajaran
: tanya jawab, ceramah, penugasan, permainan.
Teknik pembelajaran
: Jarimatika
Pendekatan
: Pendekatan berpusat pada siswa.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media a. Benda konkret (anggota tubuh sebagai peraga) b. Poster jarimatika 2. Alat a. Alat tulis b. Banner 3
Sumber Belajar a. Khafid, M. dan Suyati.2007. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Sulardi. 2008. Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. c. Lembar Kerja Siswa.
Lampiran
G. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN
DESKRIPSI
ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN
1. Guru mengajak semua siswa berdoa
5 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai INTI
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok 60 menit (setiap kelompok terdiri dari 5 orang) 2. Guru
menyampaikan
pelajaran
terkait
penggunaan jarimatika pada perkalian 1115, contoh: 11 x 11
100 + (10 +10) + (1 x 1) 100 + 20 + 1 = 121 3. Siswa bersama kelompoknya mengerjakan tugas berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) “jarimatika 11-20” 4. Anggota
kelompok
yang
mampu
mengerjakan soal, diminta untuk dapat menjelaskan kepada anggota kelompok lain yang belum mengerti sehingga semua anggota kelompok dapat mengerti. 5. Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa. PENUTUP
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 5 menit dari materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan penugasan kepada siswa
Lampiran untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 3. Guru
menutup
aktivitas
pembelajaran
dengan doa dan salam. Pembelajaran ke-4 A. Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa mampu mengenali dan menunjukkan penggunaan jarimatika pada perkalian 21-30 2. Siswa mampu menuliskan operasi hitung perkalian 21-30 dengan menggunakan jarimatika
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa mampu mengenali dan menunjukkan penggunaan jarimatika pada perkalian 21-30 dengan cermat. 2. Dengan berlatih menjawab soal, siswa mampu menuliskan operasi hitung perkalian 21-30 menggunakan jarimatika dengan benar.
D. Materi Pembelajaran Materi pokok : Perkalian bilangan bulat Sub materi
: Pekalian 21-30 dengan jarimatika
E. Metode/ Model/ Pendekatan Pembelajaran Model pembelajaran :Cooperatif type Make a Match Metode pembelajaran : tanya jawab, ceramah, penugasan, permainan. Teknik pembelajaran : Jarimatika Pendekatan
: Pendekatan berpusat pada siswa.
Lampiran F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media a. Benda konkret (anggota tubuh sebagai peraga) b. Poster jarimatika 2. Alat a. Alattulis b. Banner 3. Sumber Belajar a. Khafid, M. dan Suyati.2007. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Sulardi. 2008. Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. c. Lembar Kerja Siswa.
G. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN
DESKRIPSI
ALOKASI WAKTU
PENDAHULUAN
1. Guru mengajak semua siswa berdoa
5 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai INTI
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok 60 menit (setiap kelompok terdiri dari 5 orang) 2. Guru
menyampaikan
pelajaran
terkait
penggunaan jarimatka pada perkalian 2130, contoh: 21 x 21
400 + (20 +20) + (1 x 1) 400 + 40 + 1 = 441 3. Siswa bersama kelompoknya mengerjakan
Lampiran tugas berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) “jarimatika
21-30”dan
mencocokkan
gambar-gambar jari yang sesuai. 4. Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa. PENUTUP
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 5 menit dari materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 3. Guru
menutup
aktivitas
pembelajaran
dengan doa dan salam.
H. Evaluasi 1. Penilaian Kognitif Teknik penilaian : tes tertulis Bentuk instrumen : uraian lembar kerja siswa harian dan instrumen tes siklus I (terlampir) 2. Penilaian Afektif Teknik penilaian : observasi Bentuk instrumen : lembar observasi (rubrik penilaian terlampir) 3. Penilaian Psikomotor Teknik penilaian : observasi Bentuk instrumen : lembar observasi (rubrik penilaian terlampir) Parungpanjang. ………………………………
Kepala MIT Mulia Buana
I’ah Robiah, S.E
Peneliti
Annisa Kholifatul Awaliyah
Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II Sekolah
: MIT Mulia Buana
Kelas/ Semester
: III/ 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Bahasan
: Perkalian
Alokasi Waktu
: 8 x 35 menit (4 pertemuan)
Standar Kompetensi
:Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Pembelajaran ke-1 A. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. 1.5 Mengenal Sifat-Sifat Operasi Perkalian
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa mampu menjelaskan sifat Komutatif pada perkalian 2. Siswa mampu menuliskan jawaban dari soal sifat komutatif pada perkalian
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan memerhatikan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan sifat komutatif pada perkalian dengan cermat. 2. Dengan berlatih soal, siswa dapat menuliskan jawaban dari soal sifat komutatif pada perkalian dengan benar.
D. Materi Pembelajaran Materi pokok
: Perkalian bilangan bulat
Sub materi
: Sifat komutatif pada perkalian
E. Model/ Metode/ Teknik/ Pendekatan Pembelajaran Model pembelajaran
:Problem Based Learning
Lampiran Metode pembelajaran
: tanya jawab, ceramah, penugasan, permainan.
Teknik
: Jarimatika
Pendekatan
: Pendekatan berpusat pada siswa.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media Benda konkret, contoh: anggota tubuh, pulpen, pensil, buku, dll. 2. Alat Alat tulis 3. Sumber Belajar a. Khafid, M. dan Suyati.2007. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Sulardi. 2008. Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. c. Lembar Kerja Siswa.
d. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PENDAHULUAN
DESKRIPSI 1. Guru mengajak semua siswa berdoa
ALOKASI WAKTU 5 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai INTI
1. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan 60 menit perkalian. a. Apakah yang kalian ketahui tentang pertukaran? b. Kalau pada perkalian bisa tertukar tidak ya?
2. Siswa mengamati sekumpulan benda yang
Lampiran sama
yang
dipraktekan
sebagai
sifat
komutatif. 3. Guru menyampaikan materi kepada siswa, yaitu pemahaman tentang sifat komutatif pada perkalian 3 x 4 = 4 x 3= 12 5 x 2 = 2 x 5 = 10 7 x 5= 5 x 7 = 35 4. Siswa
diarahkan
untuk
mengerjakan
lembar kerja siswa (LKS) “sifat komutatif pada perkalian” 5. Siswa menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru. PENUTUP
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 5 menit dari materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 3. Guru
menutup
aktivitas
pembelajaran
dengan doa dan salam.
Pembelajaran ke-2 A. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. 1.5 Mengenal Sifat-Sifat Operasi Perkalian
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa mampu menjelaskan sifat asosiatif pada perkalian 2. Siswa mampu menuliskan jawaban dari soal sifat asosiatif pada perkalian
Lampiran C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan memerhatikan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan sifat asosiatif pada perkalian 2. Dengan berlatih soal, siswa dapat menuliskan jawaban dari soal sifat asosiatif pada perkalian
D. Materi Pembelajaran Materi pokok
: Perkalian bilangan bulat
Sub materi
: Sifat asosiatif pada perkalian
E. Model/ Metode/ Teknik/ Pendekatan Pembelajaran Model pembelajaran
: Problem Based Learning
Metode pembelajaran
: tanya jawab, ceramah, penugasan, permainan.
Teknik
: Jarimatika
Pendekatan
: Pendekatan berpusat pada siswa.
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media Benda konkret, contoh: anggota tubuh, pulpen, pensil, buku, dll. 2. Alat Alat tulis 3. Sumber Belajar a. Khafid, M. dan Suyati.2007. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Sulardi. 2008. Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. c. Lembar Kerja Siswa.
G. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PENDAHULUAN
DESKRIPSI 1. Guru mengajak semua siswa berdoa
ALOKASI WAKTU 5 menit
Lampiran 2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 3. Guru menyampaikan indicator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai INTI
1. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan 60 menit sifat asosiatif c. Apakah yang kalian ketahui tentang pengelompokan? d. Silahkan duduk perkelompok dengan jumlah yang berebeda, nanti kita coba hitung
bersama
dengan
perkalian,
apakah jika kelompok berbeda hasilnya akan sama? 2. Guru menyampaikan materi kepada siswa, yaitu pemahaman tentang sifat asosiatif pada perkalian (2 x 4) x 5 = 2 x (4 x 5) (9 x 3) x 7 = 9 x (3 x 7) 3. Siswa diarahkan untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) “sifat asosiatif pada perkalian” 4. Siswa menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru. PENUTUP
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 5 menit dari materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 3. Guru
menutup
aktivitas
dengan doa dan salam.
pembelajaran
Lampiran Pembelajaran ke-3 A. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. 1.5 Mengenal Sifat-Sifat Operasi Perkalian
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa mampu menjelaskan sifat distributif pada perkalian 2. Siswa mampu menuliskan jawaban dari soal sifat distributif pada perkalian
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan sifat distributif pada perkalian dengan cermat. 2. Dengan berlatih soal, siswa dapat menuliskan jawaban dari soal sifat distributif pada perkalian dengan benar.
D. Materi Pembelajaran Materi pokok
: Perkalian bilangan bulat
Sub materi
: Sifat distributif pada perkalian
E. Model/ Metode/ Teknik/ Pendekatan Pembelajaran Metode pembelajaran
: tanya jawab, ceramah, penugasan, permainan.
Model pembelajaran
: Student Team Achivement Division
Teknik
: Jarimatika
Pendekatan
: Pendekatan berpusat pada siswa.
F. Media, Alat, danSumber Belajar 1. Media Benda konkret, contoh: anggota tubuh, pulpen, pensil, buku, dll. 2. Alat Alat tulis
Lampiran
3. Sumber Belajar a. Khafid, M. dan Suyati.2007. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Sulardi. 2008. Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. c. Lembar Kerja Siswa.
G. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PENDAHULUAN
ALOKASI
DESKRIPSI
WAKTU
1. Guru mengajak semua siswa berdoa
5 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai INTI
1. Siswa dibagi menjadi kelompok yang 60 menit jumlah tiap kelompoknya 5 orang 2. Guru menyampaikan materi kepada siswa, yaitu pemahaman tentang sifat distributif pada perkalian 6 x (3 + 5) = (6 x 3)+(6 x 5) 3. Siswa diarahkan untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) “sifat distributif pada perkalian” 4. Kelompok
yang
mempresentasikan
sudah hasil
selesai
pekerjaannya
dihadapan kelas. 5. Siswa menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru. PENUTUP
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 5 menit dari materi yang telah dipelajari
Lampiran 2. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 3. Guru
menutup
aktivitas
pembelajaran
dengan doa dan salam. Pembelajaran ke-4 A. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. 1.5 Mengenal Sifat-Sifat Operasi Perkalian 1.6 Menerapkan perkalian pada kehidupan sehari-hari dalam soal cerita
B. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Siswa mampu mengartikan perkalian pada soal cerita 2. Siswa mampu menuliskan jawaban sifat-sifat pada operasi perkalian 3. Siswa mampu menggunakan jarimatika untuk menjawab soal-soal perkalian dalam soal cerita.
C. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan membaca soal siswa dapat mengartikan perkalian pada soal cerita 2. Dengan berlatih soal, siswa dapat menuliskan jawaban soal sifat-sifat perkalian 3. Dengan berlatih soal, siswa dapat menggunakan jarimatika untuk menjawab soal-soal perkalian dalam soal cerita
D. Materi Pembelajaran Materi pokok
: Perkalian bilangan bulat
Sub materi
: menerapkan perkalian pada soal cerita
E. Model/ Metode/ Teknik/ Pendekatan Pembelajaran Model pembelajaran
: Student Team Achivement Division
Metode pembelajaran
: tanya jawab, ceramah, penugasan, permainan.
Lampiran Teknik
: Jarimatika
Pendekatan
: Pendekatan berpusat pada siswa.
F. Media, Alat, danSumber Belajar 1. Media Benda konkret, contoh: anggota tubuh, pulpen, pensil, buku, dll. 2. Alat Alat tulis 3. SumberBelajar a. Khafid, M. dan Suyati.2007. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga. b. Sulardi. 2008. Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga. c. Lembar Kerja Siswa.
G. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN PENDAHULUAN
ALOKASI
DESKRIPSI
WAKTU
1. Guru mengajak semua siswa berdoa
5 menit
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan kelas 3. Guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai INTI
1. Siswa dibagi menjadi kelompok yang 60 menit jumlah tiap kelompoknya 5 orang 2. Guru menyampaikan materi kepada siswa, tentang pemahaman soal cerita. 3. Siswa diarahkan untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) “soal cerita perkalian” 4. Kelompok
yang
mempresentasikan dihadapan kelas.
sudah hasil
selesai
pekerjaannya
Lampiran 5. Siswa menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru. PENUTUP
1. Guru bersama siswa membuat kesimpulan 5 menit dari materi yang telah dipelajari 2. Guru memberikan penugasan kepada siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya. 3. Guru
menutup
aktivitas
pembelajaran
dengan doa dan salam.
H. Evaluasi 1. Penilaian Kognitif Teknik penilaian : tes tertulis Bentuk instrumen : uraian lembar kerja siswa harian dan instrumen tes siklus I (terlampir) 2. Penilaian Afektif Teknik penilaian : observasi Bentuk instrumen : lembar observasi (rubrik penilaian terlampir) 3. Penilaian Psikomotor Teknik penilaian : observasi Bentuk instrumen : lembar observasi (rubrik penilaian terlampir) Parungpanjang. ………………………………
Kepala MIT Mulia Buana
I’ah Robiah, S.E
Peneliti
Annisa Kholifatul Awaliyah
106
Lampiran Lembar Kerja Siswa 1
Nama/ Kelas :……………………/……………
Kompetensi Dasar : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Indikator
: Menjelaskan perkalian sebagai penjumlahan berulang.
Bismillahirrahmanirrahim Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tempat yang telah disediakan ! 1. Perhatikan gambar berikut !
a. Berapa banyak lebah tersebut ?
………….
b. Jumlah sayap setiap lebah adalah …… buah. …… ….
+
…… ….
+
…… ….
+
…… ….
+
…… ….
+
…… ….
c. Banyaknya lebah adalah ……, masing-masing lebah mempunyai …… sayap. Maka jumlah seluruh sayap lebah adalah ……… ….
X
…… ….
=
……..
2. Di bawah ini adalah toples yang berisi kapsul obat.
a. Berapakah banyaknya toples pada gambar diatas ?
.........
107
Lampiran b. Setiap toples berisi …… kapsul obat. ………. .
+
………. .
+
………. .
+
………. .
c. Banyaknya toples diatas adalah …… masing-masing toples berisi …… kapsul obat. d. Maka jumlah seluruh kapsul obat adalah…
X
.........
………..
=
……..
3. Selesaikan dengan penjumlahan berulang !
a.
…… …
……. .
+
X
…… …
…… …
+
…… …
=
………
……
b.
……
……
+
……
+
X
….. …
=
……..
+
……
108
Lampiran 4. Tentukan hasil perkalian berikut dengan menggunakan penjumlahan berulang ! a. 5 x 6 = …… + …… + …… + …… + …… = …… b. 3 x 7 = …… + …… + …… = …… c. 4 x 8 = …… + …… + …… + …… = ……
5. Ubahlah penjumlahan berikut kedalam bentuk perkalian ! a. 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = …… x …… = …… b. 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + = …… x …… = …… c. 7 + 7 + 7 = ……
Alhamdulillahirabbil’alamiin
109
Lembar Kerja Siswa 2 Lampiran
Nama/ Kelas :……………………/……………
KompetensiDasar : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Indikator
: Mengenal jarimatika sebagai teknik berhitung perkalian Melakukan operasi hitung perkalian 6-10 dengan menggunakan jarimatika.
Petunjuk kerja Perhatikanlah penjelasan dari guru ! Setelah itu, kita akan bermain harta karun jarimatika.
No. 1
Angka
Gambar
No. 6
8 2
3
6
10
4
19 7
23 8
27
9
7 5
Angka
9
16 10
15
Gambar
110
Lampiran Kamu harus mencari harta karun yang berupa gambar jari, dan menempelkannya sesuai dengan pertanyaan pada lembar kerjamu.
Bismillahirrahmanirrahiim Alhamdulillah Kamu bias menyelesaikannya, pergunakanlah anggota tubuhmu untuk sesuatu yang bermanfaat sebagai rasa syukur terhadap Allah SWT. Sekarang mari kita coba berhitung perkalian 6-10 menggunakan jarimatika -
Jari yang tertutup nilainya adalah puluhan, jari tangan kanan dan kiri ditambahkan. Jari yang terbuka nilai nya adalah satuan, jari tangan kanan dan kiri dikalikan.
Bismillahirrahmanirrahim No. 1
Gambar
Jawaban Jari tertutup (puluhan) : ……… + ……… = ……… Jari terbuka (satuan)
6 X 8 = . . . 2
Jadi jumlahnya
= ……… + ……… = ………
Jari tertutup (puluhan) : ……… + ……… = ……… Jari terbuka (satuan) 10 X 9 = . . .
Jadi jumlahnya
: ……… x ……… = ……… = ……… + ……… = ………
Jari tertutup (puluhan) : ……… + ……… = ………
3
Jari terbuka (satuan) 8 X 7 = . . .
4
Jadi jumlahnya
: ……… x ……… = ……… = ……… + ……… = ………
Jari tertutup (puluhan) : ……… + ……… = ……… Jari terbuka (satuan) 9 x 8 = . . .
5
: ……… x ……… = ………
Jadi jumlahnya
: ……… x ……… = ……… = ……… + ……… = ………
Jari tertutup (puluhan) : ……… + ……… = ………
111
Lampiran Jari terbuka (satuan) Jadi jumlahnya
: ……… x ……… = ……… = ……… + ……… = ………
7 X 6 = . . . Alhamdulillah
Lembar Kerja Siswa 3
Nama/ Kelas :……………………/……………
KompetensiDasar : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Indikator
: Melakukan operasi hitung perkalian 11-20 dengan menggunakan jarimatika
Petunjuk kerja Setelah menerapkan jarimatika pada perkalian 6-10, sekarang kamu akan menerapkan jarimatika pada perkalian 11-20 Angka penympanan yang diingat adalah 100, dari 10 x 10. Satu jari yang ditutup bernilai sepuluh, lalu kalikan angka satuannya. Tambahkan hasil perkalian yang ada diingatan dengan hasil penambahan angka puluhan, selanjutnya tambahkan pula hasil kali angka satuan Contoh : 11 x 11 = (10 x 10) + (10+10) + (1 x 1) = 100 + 20 + 1 = 121
100 + (10 +10) + (1 x 1) 100 + 20 + 1 = 121
Bismillahirrahmanirrahim Kerjakanlah perkalian dibawah ini menggunakan jarimatika! 1. 13 x 14 =…. …… + ( …… + ……) + (….. x …..)
112
Lampiran …... + …... + …… = ……
2. 12 x 18 = ….. ….. + ( …… + ……) + ( …… x ….. ) ….. + …… + …… = ……
3. 17 x 14 = ….. …… + ( ….. + …..) + (…… x …..) …… + …… + …… = ……
Lakukanlah bersama temanmu menggunakan jarimu! 1. 18 x 12 =…. …… + …..( …… + ……) + (….. x …..) …... + …... + …… = ……
2. 17 x 11 = ….. ….. + ……( …… + ……) + ( …… x ….. ) ….. + …… + …… = …… 3. 16 x 18 = ….. …… + ……( ….. + …..) + (…… x …..) …… + …… + …… = ……
Untuk perkalian yang berbeda puluhan, misalnya 19 x 20, langkahnya adalah: 1. Angka penyimpanan yang di ingat adalah 200, dari 10 x 20 2. Puluhan yang besar dianggap satuan dan dikalikan dengan angka satuan, puluhan yang kecil. 3. Satuannya tetap dikalikan meskipun dengan nol Contoh : 19 x 20 = (10 x 20) + (90 x 2) + (9 x 0) = 200 + 180 + 0 = 380
113
Lampiran 200 + (90 x 2) + (9 x 0) = 200 + 180 + 0 = 380
Selesaikanlah perkalan berikut ! 1. 14 x 20 = ….. …… + …..( …… + ……) + (….. x …..) …... + …... + …… = …… 2. 15 x 20 = ….. …… + …..( …… + ……) + (….. x …..) …... + …... + …… = …… 3. 17 x 20 = …..
…… + …..( …… + ……) + (….. x …..) …... + …... + …… = ……
114
Lampiran
Lembar Kerja Siswa 4
Nama/ Kelas :……………………/……………
Kompetensi Dasar : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Indikator
: Melakukan operasi hitung perkalian 21-30 dengan menggunakan jarimatika.
Petunjukkerja Setelah menerapkan jarimatika pada perkalian 16-20, sekarang kamu akan menerapkan jarimatika pada perkalian 21-30 Dengarkanlah penjelasan gurumu agar dapat menjawab pertanyaan. Angka penyimpanan yang diingat adalah 400, yaitu dari 20 x 20. Satu jari yang tertutup, nilainya 20 Kemudian kalikan jari yang tertutup sebagai angka satuannya. Tambahkan hasil perkalian yang ada diingatan dengan hasil penambahan angka puluhan, selanjutnya tambahkan pula hasil kali angka satuan. Contoh : 21 x 21 = 400 + (20+20) + (1 x 1) = 400 + 40 + 1 = 441
400 + (20 +20) + (1 x 1)
115
Lampiran 400 + 40 + 1 = 121
Bismillahirrahmanirrahim Mari kita cocokkanpilihlah gambar jari yang sesuai dengan soal, lalu hitung lah! 1. 23 x 24 =…. …… +( …… + ……) + (….. x …..) …... + …... + …… = ……
2. 22 x 28 = ….. ….. +( …… + ……) + ( …… x ….. ) ….. + …… + …… = ……
3. 24 x 25 = ….. …… +(…… + …...) + (…… x …..) …… + …… + …… = …….
4. 21 x 25 = ….. …… +( ….. + …..) + (…… x …..) …… + …… + …… = ……
5. 22 x 29 = ….. …… +( ….. + …..) + (…… x …..) …… + …… + …… = …… Untuk perkalian yang berbeda puluhan, misalnya 24 x 30, langkahnya adalah: 1. Angka penyimpanan yang di ingat adalah 600, dari 20 x 30 2. Puluhan yang besar dianggap satuan dan dikalikan dengan angka satuan puluhan yang kecil 3. Satuannya tetap dikalikan meskipun dengan nol Contoh :
116
Lampiran 24 x 30 = 600 + (40 x 3) + (4 x 0) = 600 + 60 + 16 = 676
600 + 3 (10 +10) + (4 x 4) 600 + 60 + 16 = 676 Bismillahirrahmanirrahim Kerjakanlah perkalian dibawah ini menggunakan jarimatika! 1. 29 x 30 = ….. …… + (…… + …...) + (…… x …..) …… + …… + …… = …….
2. 26 x 30 = ….. …… + ( ….. + …..) + (…… x …..) …… + …… + …… = ……
3. 27 x 30= ….. …… + ( ….. + …..) + (…… x …..) …… + …… + …… = ……
Alhamdulillah
117
Lampiran
Lembar Kerja Siswa 5
Nama/ Kelas :……………………/……………
Kompetensi Dasar : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Indikator
:mengenal sifat komutatif pada perkalian
Petunjuk kerja 1. Kamu pasti masih ingat tentang perkalian sebagai penjumlahan berulang, kerjakanlah soal dibawah ini! a.
Bagaimana bentuk perkalian gambar diatas? ………. x ………. = ……….. b. Sekarang perhatikan gambar dibawahini
Bagaimana bentuk perkalian gambar tersebut ? ……….. x ……. = ……….. Apakah hasil perkalian dari gambar a dan b sama ?......... Jika kamu mendapatkan hasil yang sama, maka …….. x ……. = …….. x ……. = …….
2. Kerjakanlah soal dibawah ini menggunakan bantuan jarimatka! a. 7 x 6
= …….. x ……. = …….
b. 12 x 13
= …….. x ……. = …….
c. 8 x ……. = 9
x ……. = …….
d. 9 x ……. = 7
x ……. = …….
118
Lampiran e. ….. x 15
= …….. x 11 = …….
f. ….. x 12
= …….. x 14 = …….
Lembar Kerja Siswa 6
Nama/ Kelas :……………………/……………
KompetensiDasar : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Indikator
:mengenal sifat asosiatif pada perkalian
Petunjuk kerja Dibawah ini adalah rak boneka yang terdapat pada suatu toko.
Berapakah jumlah rak tersebut? …………………….. Setiap rak terdiri dari ……………… baris, setiap baris berisi ………… boneka. Hitunglah jumlah seluruh boneka dengan mengkalikan jumlah rak dan jumlah baris setiap rak terlebih dahulu, kemudian kalikan dengan isi boneka setiap baris. (………. X ……..) x ……… = ......... ……….. x ……….
= ……….
Sekarang, coba tulis jumlah setiap rak tanpa dikalikan, namun kalikanlah jumlah setiap baris dengan isi boneka setiap barisnya ……… x (…..…x…....)
= ……….
……… x …………
= ……….
119
Lampiran Coba lihat apakah hasilnya sama, jika pekerjaanmu menunjukkan hasil yang sama maka kamu telah bisa menunjukkan sifat operasi perkalian yaitu asosiatif (pengelompokkan)
Sekarang, cobalah berlatih mengerjakan soal perkalian berdasarkan sifat asosiatif dan pergunakanlah jarimatika untuk membantumu menghitung! 1. (6 x 7 ) x 3
= …….. x (……. x …….)
……….. x 3
= …….. x ……..
…………………
= ………………..
2. (2 x 4 ) x 7
= …….. x (……. x …….)
……….. x 7
= …….. x ……..
…………………
= ………………..
3. (7 x 3 ) x 21
= …….. x (……. x …….)
……….. x 21
= …….. x ……..
…………………
= ………………..
4. (……... x …….. ) x ……… = 23
x (4 x 6)
……….. x ……… = …….. x …….. …………………
= ………………..
5. (……... x …….. ) x ……… = 11
x (5 x 3)
……….. x ……… = …….. x …….. …………………
= ………………..
Alhamdulillah
120
Lampiran
Lembar Kerja Siswa 7
Nama/ Kelas :……………………/……………
Kompetensi Dasar : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Indikator
:mengenal sifat distributif pada perkalian
Petunjuk kerja Bola ayah
bola danu
Dari gambar diatas, maka: Berapakah jumlah bola ayah? …………… Berapakah jumlah bola danu? ………….. Berapakah jumlah bola ayah dan danu? ……….. + ………. Jika paman memiliki toko, dan jumlah bola di took paman 8 kali lebih banyak dari jumlah bola ayah dan danu, maka berapakah jumlah bola di took paman seluruhnya? …………….. x (………. + ………)
= ……………... x ………… = ………..
Apakah akan sama jika bola paman di hitung dengan 8 kali bola ayah, kemudian ditambah 8 kali bola danu? Coba kerjakan! (……. x ……) + (…… x ……) = …… + …… = …… Jika hasilnya sama maka kamu sudah bisa menemukan sifat dari perkalian yaitu distributif (penyebaran), mari tulis lagi hasilnya: …… x (…… + ……) = (…… x ……) + (…… x ……)
121
Lampiran
Kerjakanlah soal dibawah ini ! 1. 6 x (7 + 8)
= (…… x ……) = ………… = …………
+ (…… x ……) + ………..
2. 9 x (9 + 6)
= (…… x ……) = ………… = …………
+ (…… x ……) + ………..
3. 7 x (6 + 8)
= (…… x ……) = ………… = …………
+ (…… x ……) + ………..
4. (7x3) + (7x4) = …… x (…… + ……) = …… x ….. = …………
5. (6x5) + (6x4) = …… x (…… + ……) = …… x ….. = …………
122
Lampiran
Lembar Kerja Siswa 8
Nama/ Kelas :……………………/……………
Kompetensi Dasar : Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka. Indikator
: Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan perkalian
Petunjuk kerja Dengarkanlah penjelasan dari gurumu ! Bacalah soal cerita dibawah ini dengan cermat, lalu selesaikanlah pertanyaan yang diminta pada soal tersebut dengan menghitung menggunakan jarimatika.
Bismillahirrahmanirrahim Jawablah pertanyaan dibawah ini! 1. Setiap hari bibi membawa anggur yang dipetik langsung dari pohon. Jumlah pohon anggur bibi yaitu 12 pohon. Bibi memetik buah anggur setiap pohonnya 15 buah. Berapa anggur yang bibi petik? Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Jeni membeli 6 kantong kelereng, setiap kantong berisi 9 kelereng. Berapa jumlah kelereng yang jeni dapatkan? Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………
123
Lampiran …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Ibu memiliki 18 potong pita, masing-masing pita panjangnya 20cm. Berapakah panjang pita ibu seluruhnya? Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………….......................................................................... 4. Aura membeli 28 kardus coklat untuk dibagikan kepada temannya, setiap kardus berisi 30 coklat. Berapakah jumlah seluruh coklat yang aura beli? Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… 5. Ibu membeli 14 kantong buah jeruk, setiap kantong berisi 12 buah. Berapakah jumlah jeruk yang ibu dapat? Jawab: …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………
Alhamdulillah
Lampiran KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS I Mata Pelajaran
: Matematika
Jenjang
: Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
Standar Kompetensi : 1. Melakukan Operasi Hitung Sampai Tiga Angka Kompetensi Dasar
: 1.3 melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I No
Indikator
. 1
C1 Menuliskan perkalian sebagai penjumlahan berulang
2
Aspek kognitif yang diukur C2
1, 2a, 2b, 2c,
Jumlah 6
2d, 2e
Menguraikan operasi hitung
3a, 3b, 3c,
3
operasi hitung
3d, 3e, 3f
3
operasi hitung
3g, 3h, 3i
3
perkalian 1-10 3
Menguraikan perkalian 11-20
4
Menguraikan perkalian 21-30
Jumlah
6
9
15
Lampiran
Instrumen Tes Kemampuan Kognitif (Siklus I) Nama Kelas
: ……………………..
Nilai
: ……………………..
Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal ! Perhatikan lah setiap soal yang kamu baca, kerjakanlah dengan jujur danteliti.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengikuti petunjuk pada soal ! 1. Apa yang disebut dengan perkalian perkalian? ……………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Ubahlah penjumlahan berulang dibawah ini menjadi perkalian a.
5
+
5 + 5 + 5
=…x…
b.
3+3+3+3+3+3
=…x…
c.
9
+
9
+
9
=… x …
d.
2+2+2+2+2
=… x …
Lampiran e.
4+4
=…x…
3. Hitunglah hasil dari perkalian dibawah ini menggunakan jarimatika
a. 8 x 9
= ……………..
b. 9 x 6
= ……………..
c. 8 x 7
= ……………..
Lampiran
d. 14 x 17 = ……………..
e. 11 x 19 = ……………..
f. 14 x 20 = ……………..
g. 22 x 25 = …………….
Lampiran
h. 24 x 30 = …………….
i. 23 x 29 = …………….
Lampiran
KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS II Mata Pelajaran
: Matematika
Jenjang
: Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
Standar Kompetensi : 1. Melakukan Operasi Hitung Sampai Tiga Angka Kompetensi Dasar
: 1.3 melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II No.
Indikator
Aspek kognitif yang diukur C1
1
Menuliskan sifat-sifat operasi
C2
C3
1
Jumlah 1
perkalian 2
Menguraikan operasi hitung
2a, 2b,
perkalian menggunakan sifat
2c
3
komutatif 3
Menguraikan operasi hitung
2d, 2e,
perkalian menggunakan sifat
2f
3
asosiatif 4
Menguraikan operasi hitung
2g, 2h,
perkalian menggunakan sifat
2i
3
distributif 5
Mengimplementasikan sifat-sifat
3a, 3b,
operasi perkalian kedalam soal
3c, 3d,
cerita
3e Jumlah
1
9
5
5
15
Lampiran InstrumenTesKemampuanKognitif (Siklus II) Nama
: ……………………..
Kelas
: ……………………..
Nilai
Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal ! Perhatikanlah setiap soal yang kamu baca, kerjakanlah dengan jujur dan teliti.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengikuti petunjuk pada soal ! 1. Sebutkan sifat-sifat operasi perkalian! ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Hitunglah hasil dari perkalian dibawah ini! a. 7 x 8
=...x... =...
b. 14 x 17
=...x... =...
c. 25 x 29 = . . . x . . . =...
Lampiran
d. (3 x 4) x 9 ...
= . . . (. . x . . .)
x... =...x... ...
= ...
e. (5
x 3) x . . . ...
x... =...x... ...
f. (. . .x 6) x 4 ...
= ...
=2 (. . .x . . .)
x... =...x... ...
g. 4 x (7 + 8) ...
= . . . (. . x 7)
= ...
=( . . . x . . .) + (. . . x . . .)
x... =...+... ...
= ...
Lampiran
i.
6 x (8 + 9 ) ...
x... =...+... ...
h. 7 x (. . . + . . .) ...
=( . . . x . . .) + (. . . x . . .)
= ...
=( . . . x 5 ) + (. . . x 3)
x... =...+... ...
= ...
3. Jawablah soal dibawah ini dengan benar ! a. Setiap keranjang berisi 60 butir telur, berapakah telur yang rifda miliki jika rifda memiliki satu keranjang?
Jawab :
Lampiran b. Ayah dapat membuat satu lemari selama 7 hari, jika ayah ingin membuat 6 lemari, maka berapa hari yang dibutuhkan olehayah ?
Jawab :
c. Dina mempunyai 14 toples kue coklat, setiap toples berisi 18 buah kue coklat. Sedangkan evi mempunyai 18 toples kue coklat, setiap toples nyaberisi 14 buah kue coklat. Apakah jumlah seluruh kue dina dan evi sama banyak? Hitunglah !
Jawab :
d. Albi memiliki 4 buah rak sepatu, setiap rak terdiri dari 6 susun, setiap susunnya albi menyimpan 2 pasang sepatu, berapakah jumlah sepatu albi di rak miliknya? Jawab :
Lampiran e. Adel memiliki 6 boneka panda, sedangkan Zahra memiliki 5 boneka panda. Di suatu toko, ia menjual boneka panda, jumlah boneka panda di took tersebut 3 kali lebih banyak dari jumlah boneka panda adel dan zahra. Berapakah jumlah seluruh boneka panda yang ada di took tersebut?
Jawab :
Lampiran
Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Siklus I
Nama Siswa dewi ajang yani pajri yuana rianti rahel devina supriyadi dezan akbar rahman siti haifa sambas jahra febi fatir agam septian aliyah yaya rere
R-HIT R-KRITIS STATUS
1 2 3 4 1 4 0 4 4 0
2 4 4 4 1 4 4 1 4 2
3
4
5
6
Soal 8
7
9a
9b
9c
10
11
12
13a 1 1 2 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 1 4 1
4 4 4 4 4 4 4 4 1
4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 2 4 1
4 2 4 2 3 2 2 3 2
2 2 2 1 2 2 1 2 2
1 1 4 1 1 1 1 2 1
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 4 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
64
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 68
1 2 4 2 3 2 3 4 2 1 2 50
2 4 2 1 2 4 2 2 3 1 2 41
1 3 1 1 1 4 4 2 2 1 1 34
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38
2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 40
2 4 2 3 2 2 2 2 4 2 1 45
2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 37
0.649
0.556
0.561
0.534
4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 74 0.061
0.774
0.507
0.476
0.710
0.398
0.398
0.490 0.468
0.095
0.304
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468 0.468
0.468
0.468
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Valid
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
Invalid
Invalid
4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 0 59
2 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3
Valid
Y
Y2
XY
40 34 46 33 41 36 30 44 25
1600 1156 2116 1089 1681 1296 900 1936 625
80 102 184 33 164 0 120 176 0
1 31 961 124 1 44 1936 176 1 40 1600 160 1 40 1600 160 1 37 1369 148 1 47 2209 188 1 44 1936 176 1 42 1764 168 1 41 1681 164 1 35 1225 35 1 27 729 0 21 757 29409 2358
Lampiran
n Var T Var B Σ VAR BUTIR Alpha C TK
16 37.828 2.4475
1.16
0.81
0.81
0.61
1.54
0.64
0.74
0.74
0.74
0.68
0.85 0.6475
1.21
0.09
0.09
0.3 0.688
0.34
0.38
0.38
0.4
0.228
0.048
0.37
0.21
11.528 0.7416 0.59
0.5
0.41
0.45
Lampiran
Data Skor Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Siklus II Nama Siswa dewi ajang yani pajri yuana rianti rahel devina supriyadi dezan akbar rahman siti haifa sambas jahra febi fatir agam septian aliyah yaya rere
R-HIT R-KRITIS
Soal 1
2a
2b
2c
2d
2e
2f
2g
2h
2i
3a
3b
3c
3d
3e
2 3 4 2 4 1 4 4 1
4 4 4 2 4 4 1 4 2
4 3 4 3 4 2 1 4 1
3 4 3 4 4 4 4 4 1
4 4 4 4 4 4 3 4 4
3 4 4 3 4 2 2 4 1
4 2 4 2 3 2 2 3 2
2 2 2 1 2 2 1 2 2
1 1 4 1 1 1 1 2 1
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 4 2
2 2 3 2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 63
2 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 65
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 67
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 76
1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 63
3 2 4 2 3 2 3 4 2 2 2 53
2 4 2 1 2 4 2 2 3 1 2 41
1 3 1 1 1 4 4 2 2 1 1 34
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 38
2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 40
2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 1 43
0.622
0.491
0.813
0.420
0.051
0.747
0.396
0.497
0.722
0.368
0.368
0.504
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
0.468
Y
Y2
XY
3 1 2 3 1 1 1 2 1
40 34 46 35 41 33 30 45 26
1600 1156 2116 1225 1681 1089 900 2025 676
80 102 184 70 164 33 120 180 26
2 4 2 2 2 4 2 3 3 3 3 49
1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 34
33 47 42 41 39 49 45 42 40 38 30 776
1089 2209 1764 1681 1521 2401 2025 1764 1600 1444 900 30866
132 188 168 164 156 196 180 168 160 38 30 2539
0.499
0.471
0.289
0.468
0.468
0.468
Lampiran
STATUS n Var T Var B Σ VAR BUTIR Alpha C TK
Valid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
0.84
0.26
0.72
0.76
Valid
Invalid
Valid
Valid
Invalid
Invalid
Valid
1.21
0.09
0.09
0.3
0.34
0.38
0.38
0.4
Valid
Valid
Invalid
20 37.86 1.5275
0.9875 1.0275
1.1275 0.6275 0.6475
0.5275 0.4475
0.41
10.12 0.77126 0.63
0.65
0.67
0.63
0.53
0.41
0.43
0.49
0.34
Lampiran KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS I Mata Pelajaran
: Matematika
Jenjang
: Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
Standar Kompetensi : 1. Melakukan Operasi Hitung Sampai Tiga Angka Kompetensi Dasar
: 1.3 melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I No
Indikator
. 1
C1 Menuliskan perkalian sebagai penjumlahan berulang
2
Aspek kognitif yang diukur C2
1, 2a, 2b, 2c,
Jumlah 5
2d
Menguraikan operasi hitung
3a, 3b, 3c,
3
perkalian 1-10 3
Menguraikan
operasi hitung
3f
1
operasi hitung
3g
1
5
10
perkalian 11-20 4
Menguraikan perkalian 21-30
Jumlah
5
Lampiran
KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS II Mata Pelajaran
: Matematika
Jenjang
: Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah
Standar Kompetensi : 1. Melakukan Operasi Hitung Sampai Tiga Angka Kompetensi Dasar
: 1.3 melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.
Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II No.
Indikator
Aspek kognitif yang diukur C1
1
Menuliskan sifat-sifat operasi
C2
C3
1
Jumlah 1
perkalian 2
Menguraikan operasi hitung
2a, 2b
2
2c
1
2d, 2e
2
perkalian menggunakan sifat komutatif 3
Menguraikan operasi hitung perkalian menggunakan sifat asosiatif
4
Menguraikan operasi hitung perkalian menggunakan sifat distributif
5
Mengimplementasikan sifat-sifat
3a, 3b,
operasi perkalian kedalam soal
3c, 3d
4
cerita Jumlah
1
5
4
9
Lampiran Instrumen Tes Kemampuan Kognitif (Siklus I) Nama
: ……………………..
Kelas
: ……………………..
Nilai
Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal ! Perhatikan lah setiap soal yang kamu baca, kerjakanlah dengan jujur danteliti.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengikuti petunjuk pada soal ! 1. Apa yang disebut dengan perkalian perkalian? ……………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Ubahlah penjumlahan berulang dibawah ini menjadi perkalian a.
5
+
5 + 5 + 5
=…x…
b.
3+3+3+3+3+3
=…x…
c.
9 d.
+
9 4+4
+
9
=… x … =…x…
Lampiran 3. Hitunglah hasil dari perkalian dibawah ini menggunakan jarimatika
a. 8 x 9
= ……………..
b. 9 x 6
= ……………..
c. 8 x 7
= ……………..
d. 14 x 20 = ……………..
Lampiran
e. 22 x 25 = …………….
Lampiran InstrumenTesKemampuanKognitif (Siklus II) Nama
: ……………………..
Kelas
: ……………………..
Nilai
Bacalah do’a sebelum mengerjakan soal ! Perhatikanlah setiap soal yang kamu baca, kerjakanlah dengan jujur dan teliti.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengikuti petunjuk pada soal ! 1. Sebutkan sifat-sifat operasi perkalian! ……………………………………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………… 2. Hitunglah hasil dari perkalian dibawah ini! a. 7 x 8
=...x... =...
b. 14 x 17
=...x... =...
Lampiran
c. (5 x 3) x . . . ...
= . . . (. . x 7)
x... =...x... ...
= ...
d. 4 x (7 + 8) ...
x... =...+... ...
e.
6 x (8 + 9 ) ...
=( . . . x . . .) + (. . . x . . .)
= ...
=( . . . x . . .) + (. . . x . . .)
x... =...+... ...
= ...
Lampiran 3. Jawablah soal dibawah ini dengan benar ! a. Ayah dapat membuat satu lemari selama 7 hari, jika ayah ingin membuat 6 lemari, maka berapa hari yang dibutuhkan olehayah ?
Jawab :
b. Dina mempunyai 14 toples kue coklat, setiap toples berisi 18 buah kue coklat. Sedangkan evi mempunyai 18 toples kue coklat, setiap toples nyaberisi 14 buah kue coklat. Apakah jumlah seluruh kue dina dan evi sama banyak? Hitunglah ! Jawab :
c. Albi memiliki 4 buah rak sepatu, setiap rak terdiri dari 6 susun, setiap susunnya albi menyimpan 2 pasang sepatu, berapakah jumlah sepatu albi di rak miliknya? Jawab :
134
Kunci JawabanI nstrumen Tes Kognitif Siklus I 1. Perkalian adalah penjumlahan berulang 2. a. 4 × 5 b. 6 × 3 c. 3 × 9 d. 2 × 4 3. a. (30 + 40) + (2 × 1) = 70 + 2 = 72 b. (40 + 10) + (1 × 4) = 50 + 4 = 54 c. (30 + 20) + (2 × 3) = 50 + 6 = 56 d. 200 + (40 × 2) + (4 × 0) = 200 + 80 + 0 = 280 e. 400 + (40 + 100) + (2 × 5) = 400 + 90 + 20 = 550
135
KunciJawabanInstrumenTesKognitifSiklus II 1. Komutatif, asosiatif, distributif 2. a. 7 × 8
=8×7 = 56
b. 14 × 17
= 17 × 14 = 238
c. (5 × 3) × 7 = 5 × (3 × 7) 15× 7 = 5 × 21 105
= 105
d. 4 × (7 + 8) = (4 × 7) + (4 × 8) 4 × 15 = 28 + 32 60
= 60
e. 6× (8 + 9) = (6 × 8) + (6 × 9) 6 × 17 = 48 + 54 3. a. 7 × 6 b. 14 × 18
= 42 = 18 × 14 = 252
c. (4 × 6) × 2 = 4 × (6 × 2) 24 ×2 = 4 × 12 48
= 48
210
Lampiran lembarnilaiteskognitifsiklus 1 kelas: III sikluske: 1 (satu) NomorSoal No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian AgusSurpiadi ArlitaSista S. AuliaAlzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso AndraIstiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin JujunArjuna M. RevaArdiansyah NazwaNaziatul A. Salsa Nurfebrianti SaniaPutri SalwaMaulina A. M. HaidarDzakwan Nanda Wiryo YuniNuraeni FarhanFadilah
nilai 1 2a 2b 2c 2d 3a 3b 3C 3F 3G TOTAL 4 2 4 3 4 3 2 1 2 1 26 2 2 2 3 4 3 3 1 2 3 25 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 35 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 35 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 25 4 2 4 4 4 2 3 4 3 2 32 0 2 2 2 3 3 3 3 3 2 23 0 2 2 2 3 1 2 3 3 1 19 4 4 4 2 4 3 3 4 3 2 33 0 2 2 2 3 2 2 4 3 2 22 0 1 2 2 4 1 1 4 3 1 19 4 2 2 3 3 1 1 4 3 2 25 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 35 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 36 4 4 4 2 1 2 2 3 3 2 27 0 2 2 3 3 2 3 4 3 2 24 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 35 0 2 2 3 4 2 3 3 3 2 24 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 35 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 33
65 62.5 87.5 87.5 62.5 80 57.5 47.5 82.5 55 47.5 62.5 87.5 90 67.5 60 87.5 60 87.5 82.5
TL TL L L TL L TL TL L TL TL TL L L TL TL L TL L L
211
Lampiran lembarnilaiteskognitifsiklus 1 Kelas: III Kikluske: II (Dua)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian AgusSurpiadi ArlitaSista S. AuliaAlzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso AndraIstiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin JujunArjuna M. RevaArdiansyah NazwaNaziatul A. Salsa Nurfebrianti SaniaPutri SalwaMaulina A. M. HaidarDzakwan Nanda Wiryo YuniNuraeni FarhanFadilah
NomorSoal 1 2a 2b 2c 2d 3a 3b 3C 3F 3G 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 2 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 1 2 2 4 1 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
Nilai TOTAL 29 29 33 31 28 31 24 22 32 22 20 29 31 33 28 24 34 30 31 31
80.56 80.56 91.67 86.11 77.78 86.11 66.67 61.11 88.89 61.11 55.56 80.56 86.11 91.67 77.78 66.67 94.44 83.33 86.11 86.11
L L L L L L TL TL L TL TL L L L L TL L L L L
154
RubrikPenilaianPsikomotorSiswa
No
1
Aspek yang dinilai
Skor Baiksekali
3
Cukup (2)
Kurang (1)
Jarangmemba
Kurangmemb
Tidakpernah
Pengetahuan
Selalumemba
menggunakan
capetunjukpen cadanmengiku acadanmengik membacada
jarimatika
ggunaanjarim
tipetunjukpen
utipetunjukper nmengikutip
atikadenganba ggunaanjarim
mainandengan etunjukpeng
ikdanbenar
2
Baik (3)
(4)
atikadenganba baikdanbenar
gunaanjarim
ikdanbnar
atika
Keterampilan
Menggunakan
Menggunakan
Menggunakan
Belumbisam
penggunaanja
jarmatikadeng
jarimatikaden
jarimatikaden
enggunakanj
rimatika
anbenardanses ganbenartetap
ganselaluberta arimatika
uaidenganarah ikuranglancar
nyakepada
an yang
guru
diberikan
atauteman
Keterampilan
Tulisanterlihat Tulisanterlihat Tulisankurang Tulisantidak
menulisdalam
rapi,
rapi,
rapi,
rapi,
mengerjakant
jelasdanjawab
jelastapijawab
kurangjelas,
tidakjelas,
ugas
anbenar
ankurangbena
danjawabanku danjawabant
r
rangbenar
idakbenar
155
RubrikPenilaianAfektifSiswa
No
1
SKOR
Aspek yang dinilai PercayaDiri
Membudaya
Mulaiberkem
Mulaiterlihat
Belumterlihat
kan (4)
bang (3)
(2)
(1)
Selalumenunj
Seringmenunj
Kadang-
Tidakmenunju
ukkansikappe
ukkansikapper
kadangmenunj
kkansikapperc
rcayadiridana
cayadiridanakt
ukkansikapper
ayadiridanakti
ktif
if
cayadiridanakti f f
2
Rasa
Selaluberusah
Seringberusah
Kadang-
Tidakberusaha
ingintahu
amencaritahut amencaritahute kadangberusah
mencaritahute
entanginform
ntanginformasi amencaritahute
ntanginformas
asi yang
yang
ntanginformasi
i yang
diperlukan
diperlukan
yang
diperlukan
diperlukan
3
Tekundangi
Selalubersung Seringbersung
Kadang-
Tidakbersungg
gih
guh-
guh-
kadangbersung
uh-
sungguhdala
sungguhdalam
guh-
sungguhdalam
mmengerjaka
mengerjakantu
sungguhdalam
mengerjakantu
ntugas yang
gas yang
mengerjakantu
gas yang
diberikan
diberikan guru
gas yang
diberikan guru
guru
4
Refleksi
Selalumemeri
diberikan guru
Seringmemeri
Kadang-
Tidakmemerik
156
ksakembalipe
ksakembalipek
kadangmemeri
sakembalipeke
kerjaan yang
erjaan yang
ksakembalipek
rjaan yang
telahdiselesai
telahdiselesaik
erjaan yang
telahdiselesaik
kan.
an.
telahdiselesaik
an.
an.
156
Lampiran
Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotor Kelas : III Pertemuan ke : 2
Aspek yang diamati No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Aspek 1
Aspek 2
Aspek 3
Rata-rata
1 2 3 3 3 3 1 1 3 1 1 2 3 1 3 1 3 1 1 3
2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 2
2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 1 2 4 3 4 2 4 3 3 4
1.67 2.67 3.33 3.00 2.67 3.00 1.33 1.67 3.33 1.67 1.00 2.00 3.33 2.00 3.00 1.33 3.33 2.00 2.00 3.00
40 50.00
41 51.25 59.17
61 76.25
Keterangan: Aspek 1
: Pengenalan Penggunaan Jarimatika
Aspek 2
: Keterampilan Penggunaan Jarimatika
Aspek 3
: Keterampilan Menulis dalam Mengerjakan Tugas
157
Lampiran
Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotor Kelas : III Pertemuan ke : 3
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Aspek 1
2 2 3 3 3 3 1 1 3 1 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 47 58.75
Aspek yang diamati Aspek 2 Aspek 3
2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 2 46 57.50 64.17
3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2 2 4 3 4 2 4 3 3 2 61 76.25
Keterangan: Aspek 1
: Pengenalan Penggunaan Jarimatika
Aspek 2
: Keterampilan Penggunaan Jarimatika
Aspek 3
: Keterampilan Menulis dalam Mengerjakan Tugas
Rata-rata
2.33 2.67 3.33 3.33 2.67 3.33 1.33 1.67 3.33 1.67 2.00 2.00 3.33 2.67 3.00 1.67 3.67 2.33 2.67 2.33
158
Lampiran
Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotor Kelas : III Pertemuan ke : 4
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Aspek 1
2 2 4 4 3 3 2 1 4 2 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 54 67.50
Aspek yang diamati Aspek 2 Aspek 3
2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 47 58.75 68.33
3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2 2 4 3 4 2 4 3 3 4 63 78.75
Keterangan: Aspek 1
: Pengenalan Penggunaan Jarimatika
Aspek 2
: Keterampilan Penggunaan Jarimatika
Aspek 3
: Keterampilan Menulis dalam Mengerjakan Tugas
Rata-rata
2.33 2.67 3.67 3.67 2.67 3.33 1.67 1.67 3.67 2.00 2.00 2.00 3.33 2.67 3.00 2.00 4.00 2.33 3.00 3.00
159
Lampiran
Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotor Kelas : III Pertemuan ke : 6
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Aspek 1
2 2 4 4 3 3 2 1 4 2 2 2 3 2 3 1 4 3 3 3 53 66.25
Aspek yang diamati Aspek 2 Aspek 3 Rata-rata
2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 49 61.25 69.58
3 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 65 81.25
Keterangan: Aspek 1
: Pengenalan Penggunaan Jarimatika
Aspek 2
: Keterampilan Penggunaan Jarimatika
Aspek 3
: Keterampilan Menulis dalam Mengerjakan Tugas
2.33 2.33 3.67 3.67 3.00 3.33 2.00 1.67 3.67 2.00 2.00 2.33 3.33 2.33 3.00 2.00 4.00 2.67 3.33 3.00
160
Lampiran
Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotor Kelas : III Pertemuan ke : 7
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Aspek 1
3 2 4 4 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 56 70.00
Aspek yang diamati Aspek 2 Aspek 3 Rata-rata
2 3 4 4 2 3 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 3 3 54 67.50 72.08
3 3 4 4 3 4 2 2 4 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 63 78.75
Keterangan: Aspek 1
: Pengenalan Penggunaan Jarimatika
Aspek 2
: Keterampilan Penggunaan Jarimatika
Aspek 3
: Keterampilan Menulis dalam Mengerjakan Tugas
2.67 2.67 4.00 4.00 2.67 3.33 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.00 3.67 2.33 3.00 2.33 4.00 2.67 3.00 3.33
161
Lampiran
Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotor Kelas : III Pertemuan ke : 8
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Aspek 1
3 2 4 4 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 56 70.00
Aspek yang diamati Aspek 2 Aspek 3 Rata-rata
3 3 4 4 2 3 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 3 3 55 68.75 75.00
4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 69 86.25
Keterangan: Aspek 1
: Pengenalan Penggunaan Jarimatika
Aspek 2
: Keterampilan Penggunaan Jarimatika
Aspek 3
: Keterampilan Menulis dalam Mengerjakan Tugas
3.33 3.00 4.00 4.00 3.00 3.33 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 2.33 3.67 2.33 3.00 2.33 4.00 3.00 3.33 3.33
162
Lampiran
Lembar Pengamatan Penilaian Psikomotor Kelas : III Pertemuan ke : 9
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
aspek 1
3 3 4 4 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 4 3 3 3 57 71.25
aspek yang diamati aspek 2 aspek 3 rata-rata
4 3 4 4 4 3 2 2 4 2 2 3 4 2 3 3 4 3 3 4 63 78.75 79.58
4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 71 88.75
Keterangan: Aspek 1
: Pengenalan Penggunaan Jarimatika
Aspek 2
: Keterampilan Penggunaan Jarimatika
Aspek 3
: Keterampilan Menulis dalam Mengerjakan Tugas
3.67 3.33 4.00 4.00 3.67 3.33 2.00 2.00 4.00 2.33 2.00 2.67 3.67 2.67 3.33 2.67 4.00 3.33 3.33 3.67
163
Lampiran
Lembar Penilaian Afektif Kelas : III Pertemuan ke : 1 Aspek yang diamati No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Percaya Diri
Rasa ingin tahu
Tekun
Refleksi
1 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 2 35 43.75
1 2 3 3 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 40 50.00
2 3 4 3 3 3 2 2 3 1 1 1 2 2 3 1 3 2 2 3 46 57.50
1 3 3 3 2 3 1 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 45 56.25
51.88
Ratarata 1.25 2.25 3.25 2.75 2.25 2.50 1.25 1.50 2.75 1.25 1.00 1.50 2.50 2.25 2.50 1.50 2.75 2.00 2.00 2.50
164
Lampiran
Lembar Penilaian Afektif Kelas : III Pertemuan ke : 2
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Percaya Diri 1 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 3 3 3 1 3 2 2 2 38 47.5
Aspek yang diamati Rasa ingin Tekun tahu 2 2 2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 1 2 1 3 2 2 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 2 2 3 41 46 51.25 57.5 53.125
Refleksi 1 3 3 3 2 3 1 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 2 2 3 45 56.25
Ratarata 1.50 2.25 3.25 2.50 2.25 2.50 1.25 1.50 2.75 1.25 1.00 1.50 2.75 2.50 2.75 1.50 3.00 2.00 2.00 2.50
165
Lampiran
Lembar Penilaian Afektif Kelas : III Pertemuan ke : 6
No.
Nama
Percaya Diri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
3 2 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 52 65
Aspek yang diamati Rasa ingin Tekun tahu 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 50 62.5
2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 51 63.75 65
Refleksi 2 3 4 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 3 55 68.75
Ratarata 2.50 2.50 4.00 3.25 2.50 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 2.00 2.75 2.50 2.75 2.25 3.50 2.25 2.50 2.75
166
Lampiran
Lembar Penilaian Afektif Kelas : III Pertemuan ke: 7
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Percaya Diri 3 3 4 4 3 4 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 59 73.75
Aspek yang diamati Rasa ingin Tekun tahu 3 3 4 4 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3 2 53 66.25
2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 58 72.5 71.25
Refleksi 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 58 72.5
Ratarata 2.75 3.00 4.00 3.75 2.75 3.25 2.00 2.25 3.25 2.25 2.00 3.00 3.00 2.75 2.75 2.25 4.00 2.75 2.50 2.75
167
Lampiran
Lembar Penilaian afektif Kelas : III Pertemuan ke: 8
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Percaya Diri 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 63 78.75
Aspek yang diamati Rasa ingin Tekun tahu 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 61 62 76.25 77.5 76.25
Refleksi 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 58 72.5
Ratarata 3.00 3.50 4.00 3.75 3.00 3.25 2.25 2.50 3.50 2.50 2.00 3.00 3.00 3.25 3.00 2.75 4.00 3.00 2.75 3.00
168
Lampiran
Lembar Penilaian afektif Kelas : III Pertemuan ke: 9
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Adrian Agus Surpiadi Arlita Sista S. Aulia Alzahra Apriansyah Bungan Handayani Budi Santoso Andra Istiqomah Hafiz Alamsyah M. Ikhsanudin Jujun Arjuna M. Reva Ardiansyah Nazwa Naziatul A. Salsa Nurfebrianti Sania Putri Salwa Maulina A. M. Haidar Dzakwan Nanda Wiryo Yuni Nuraeni Farhan Fadilah Jumlah Persentase (%) Rata-rata (%)
Percaya Diri 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 65 81.25
Aspek yang diamati Rasa ingin Tekun tahu 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 67 83.75 81.25
3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 66 82.5
Refleksi 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 62 77.5
Ratarata 3.00 3.50 4.00 3.75 3.25 3.25 2.25 2.50 3.75 2.50 2.25 3.00 3.50 3.25 3.75 3.25 4.00 3.25 3.25 3.75
CATATAN LAPANGAN HARI/ TANGGAL :
KRITIK DAN SARAN
208
Hasil Wawancara Guru dan Siswa MIT Mulia Buana A. Sumber Data : Guru Kelas III MIT Mulia Buana 1. Prapenelitian a. Bagaimana respon siswa ketika mulai belajar matematika? Jawaban: kalau siswa yang dasarnya pintar dan suka mereka semangat, tapi lebih banyak siswa yang terlihat malas dan kadang meminta untuk tidak belajar. b. Selama belajar matematika, apa yang siswa lakukan dikelas? Jawaban :sama seperti tadi, kalau siswanya yang rajin, pintar mereka mendengarkan, tapi sebaliknay ada saja yang ngobrol, berlari-lari, berkelahi dengan temannya. c. Apacara yang dilakukan ketika siswa diajarkan materi perkalian? Apakah ada metode khusus? Jawaban :seperti biasa saja, saya menjelaskan siswa mendengarkan, selain itu mereka diminta untuk menghapalnya dirumah. d. Bagaimana tanggapan siswa tentang pembelajaran matematika? Jawaban :mereka tidak ada yang protes, saya kira baik-baik saja.
2. Pasca Penelitian a. Bagaimana tanggapan ibu selama proses pembelajaran yang dilakukan? Jawaban :bagus, siswa jadi lebih aktif dan bias mengikuti pelajaran walaupun masih ada satu atau dua orang yang belum bias tenang dikelas. b. Apa yang bias dilihat dari siswa setelah pembelajaran perkalian dengan jarimatika? Jawaban :siswa terlihat bias mengendalikan diri, karena pada saat belajar mereka menggunakan jari tangan mereka untuk menghitung. Karena siswa memiliki jari tangan masing-masing jadi mereka tidak rebut pinjam-pinjam. Siswa juga terlihat lebih aktif mungkin karena mudah menjawab. c. Bagaimana hasil setelah pembelajaran dengan teknik jarimatika? Jawaban :siswa lebih antusias untuk menjawab dan jawabannya sudah benar.
209
B. Sumber data : siswa kelas III MIT Mulia Buana 1. Prapenelitian a. Apa kalian suka dengan pelajaran matematika? Jawaban :tidak suka b. Apakah pelajaran matematika sulit untuk kalian? Jawaban :ya, pelajaran matematika itu sulit, bosen, membuat pusing c. Kalau ada soal perkalian, cara mengerjakannya seperti apa? Jawaban :ditambah-tambah aja kalau gak hapal, soalnya males buat hapalin.. kalau kerjain soal gak bias kita jalan-jalan aja dari pada pusing gak bisa, bingung.
2. Pasca Penelitian a. Apakah kalian senang belajar perkalian dengana jrimatika? jawaban: iya senang, jadi gampang b. Apakah jarimatika sulit dipelajari? Jawaban :ada yang gampang ada yang sulit, tapi seru c. Apakah masih merasa bingung dan sulit saat mengerjakan soal? Jawaban: sudah tidak, kan kita bisa hitung sendiri pake jari tangan. d. Apa masih tidak suka pada matematika? Jawaban :senang sekarang, soalnya belajarnya sambil nyanyi sambil gerakin jari, semuanya punya jadi tidak gentian pinjam.
219
Riwayat Hidup Penulis
Annisa kholifatul Awaliyah, lahir di Bogor 07 April 1995.Terlahir dari pasangan Safrudin dan Atikah sebagai anak pertamadari 2 bersaudara. Bertempat tinggal di Kp.Ciparai Mandala Rt.002 Rw.002 Ds. Parungpanjang Kec.Parungpanjang Kab. Bogor-Jawa Barat. Pengalaman Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SDN
Parungpanjang
06,
Sekolah
Menengah
Pertama(SMP) di SMP Mulia Buana Parungpanjang, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 1 Rangkasbitung, Lebak-Banten. Pendidikan terakhir penulis yaitu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Program Studi Pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah pada Program S-1. Pengalaman organisasi yang pernah diikuti: Pasukan Khusus Pramuka SD Negeri Parungpanjang 06, Pratami dan Pasukan Khusus Pramuka SMP Mulia Buana Parungpanjang, DU Palang Merah Remaja SMK Negeri 1 Rangkasbitung, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon PGMI UIN Jakarta. Pendidikan non-formal penulis: Pondok Pesantren Wasilatul Falah Rangkasbitung-Banten, Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) UIN Jakarta Pusdiklatcab Jakarta Selatan. Hidup adalah bagaimana diri kita berprasangka baik padanya, maka akan sebaik itu pula hidup yang kita rasakan.