Upaya Mengatasi Keterlambatan Masuk Kelas Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Menggunakan Media Sosiodrama Ratna Nurani Rahman (11220081 – ST) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah masih adanya sejumlah siswa yang belum dapat mematuhi tata tertib sekolah.Tata tertib yang belum dipatuhi adalah datang ke sekolah tepat waktu, sehingga siswa ini terlambat masuk kelas. Siswa terlambat masuk kelas disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : Terlambat Sengaja : tidak dapat bangun pagi, mandi pagi terlalu lama, berangkat sekolah dengan waktu yang mepet, saling menunggu teman/ menjemput teman. Terlambat Tidak Sengaja : hujan deras/ banjir, akan berangkat sekolah tiba – tiba sakit, periksa ke dokter terlebih dahulu, keperluan keluarga mendadak, kendaraan mogok di tengah jalan. Banyak lagi sebab – sebab siswa terlambat masuk kelas yaitu yang bersumber dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan.Dampak dari berbagai sebab siswa terlambat masuk kelas adalah adanya tingkah laku menyimpang yang menyalahi aturan/ tata tertib yang ada di sekolah baik tertulis maupun tidak tertulis. Disamping itu juga merugikan siswa, karena akan tertinggal pelajarannya dan ini akan berdampak pada perolehan nilai. Tujuan penelitian ini yaitu ingin mengatasi keterlambatan masuk kelas melalui bimbingan kelompok dengan menggunakan media sosiodrama di SMA Kesatrian 2 Semarang hasil yang diharapkan untuk mengubah tingkah laku terlambat masuk kelas akan menjadi rajin dan tepat waktu. Subyek penelitian adalah siswa SMA Kesatrian 2 Semarang ajaran 2012 – 2013 sejumlah 6 orang.Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu dari bulan Februari sampai April 2013.Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan dan Konseling (PTKBK) ini hanya meneliti dan melaporkan masalah yang terkait dengan keterlambatan masuk kelas.Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan dan Konseling (PTKBK).Metode penelitian komparatif menggunakan analisis deskriptif.Hasil analisis deskriptif menunjukkan keterlambatan masuk kelas dari kondisi awal, siklus I dan siklus II menunjukkan kearah yang lebih baik. Pendekatan layanan ini menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan media sosiodrama, subyek penelitian adalah siswa yang mempunyai maslah terlambat masuk kelas. Penelitian melakukan tindakan kelas dengan layanan bimbingan kelompok agar dapat menghadapi maslah yang muncul dan juga dapat mengembangkan budaya penelitian pada bidang tugasnya. Kata Kunci : Keterlambatan masuk kelas, bimbingan kelompok, media sosiodrama PENDAHULUAN Sekolah adalah dimana tempat siswa mendapatkan pendidikan disamping juga untuk mengembangkan dirinya dan juga untuk mengasah ketrampilan. Untuk terciptanya keberhasilan proses pembelajaran maka perlu adanya kedisiplinan dari siswa dan tata tertib sekolah yang berlaku. Di SMA Kesatrian 2 Semarang secara umum proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik dan lancar, pemberlakuan tata tertib juga sudah berjalan dengan baik. Menurut hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa ada sejumlah siswa yang belum dapat mematuhi tata tertib sekolah.Tata tertib yang belum bisa dipatuhi adalah datang ke sekolah tepat waktu, sehingga siswa ini terlambat masuk kelas.Terlambat masuk kelas berarti terlambat mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru dikelas.Banyak faktor yang melatar belakangi keterlambatan siswa diantaranya berangkat kesiangan, bangun kesiangan, tidak ada yang membangunkan dan transportasi. 58
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Berdasarkan pertimbangan – pertimbangan diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang keterlambatan siswa masuk kelas di SMA Kesatrian 2 Semarangpada tahun ajaran 2012/ 2013 untuk diatasi menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan media sosiodrama.
KAJIAN PUSTAKA Keterlambatan Masuk Kelas 1. Pengertian Keterlambatan Masuk Kelas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keterlambatan berasal dari kata terlambat yang berate lewat dari waktu yang ditentukan atau tidak tepat waktunya. 2. Faktor – faktor penyebab sering terjadinya siswa terlambat masuk kelas :Faktor pribadi yang bersumber dari diri sendiri, Faktor keluarga, Faktor lingkungan. 3. Dampak dari seringnya keterlambatan masuk kelas : a. Merugikan siswa b. Adanya tingkah laku menyimpang yang menyalahi tata tertib Bimbingan Kelompok 1. Pengertian Bimbingan Kelompok Banun Sri Haksasi 2009 bimbingan kelompok merupakan suatu proses pemberian bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada sejumlah konseli/ klien pada waktu yang sama. Jumlahnya dapat bervariasi yang ideal maksimal 6 orang meskipun biasanya berkisar antara 4 – 8 orang. 2. Tahap – tahap Bimbingan Kelompok a. Tahap I : Pembentukan b. Tahap II : Peralihan c. Tahap III : Kegiatan d. Tahap IV : Pengakhiran 3. Asas – asas bimbingan kelompok : Kerahasiaan, Keterbukaan, Kesukarelaan dan Kenormatifan. 4. Teknik – teknik bimbingan kelompok: pemberian informasi, diskusi kelompok, pemecahan masalah, permainan peranan (sosiodrama, psikodrama), permainan simulasi, home room, karya wisata. 5. Manfaat bimbingan kelompok Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat, memiliki pemahaman yang obyektif, menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka, menyusun program – program kegiatan dan melaksanakan kegiatan – kegiatan nyata.
59
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian a. Tempat penelitian dilaksanakan pada siswa dari SMA Kesatrian 2 Semarang. b. Waktu penelitian dilaksanakan 3 bulan, yaitu bulan Februari sampai April 2013. B. Subjek Penelitian adalah 6 siswa yang semuanya duduk di kelas XI di SMA Kestraian 2 Semarang. C. Sumber Data Penelitian adalah sumber data primer dan skunder. Data primer berupa data ketrlambatan dari subjek penelitian, sumber data skunder diperoleh dari orang tua dan guru piket. D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan adalah dengan non tes yaitu meliputi : wawancara, observasi, dokumentasi. E. Teknik dan Analisis Data Dalam hal ini data disajikan secara utuh tanpa penambahan maupun pengurangan data atau informasi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan objek penelitian. F. Indikator Kinerja Kriteria peneingkatan kedisiplinan antar Siklus I dan Siklus II ialah apabila sekurang – kurangnya 75 % dari ke 6 siswa dari kelas XI Sma Kesatrian 2 Semarang yang menjadi anggota kelompok sudah tidak terlambat masuk kelas lagi. G. Rencana dan Prosedur Penelitian a. Rencana Penelitian Setelah terpilih 6 siswa sebagai subjek penelitian, selanjutnya pengumpulan data melalui siswa, orang tua dan data keterlambatan siswa.Kemudian dilanjutkan penanganan terhadap masalah tersebut dengan menggunakan layanan Bimbingan Kelompok dengan Media Sosiodrama. b. Prosedur Penelitian Ditempuh berdsarkan siklus – siklus. Siklus I dan siklus II meliputi : perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, refleksi. c. Metode Pengumpulan Data Meliputi : wawancara, observasi, dokumentasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi kondisi awal 1. Keterlambatan masuk kelas sebelum bimbingan kelompok sebanyak 19 kali. Keterlambatan dari bulan Januari – Februari 2013. 2. Faktor – faktor penyebab keterlambatan masuk kelas : menonton TV sampai larut malam, tidak bisa bangun pagi, mandi terlalu lama, menunggu atau menjemput teman. B. Diskripsi hasil layanan Bimbingan Kelompok Siklus I 1. Hasil tindakan layanan Bimbingan Kelompok siklus I dengan kualitas layanan cukup baik. 2. Kondisi siswa dalam pelayanan Bimbingan Kelompok dengan kondisi cukup baik. 60
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
3. Keterlambatan masuk kelas setelah melaksanakan siklus I sebanyak 1 kali keterlambatan.
C. Diskripsi hasil siklus II 1. Hasil tindakan layanan Bimbingan Kelompok siklus II dengan kualitas layanan baik. 2. Kondisi siswa dalam pelayanan Bimbingan Kelompok dengan kondisi cukup baik. 3. Keterlambatan masuk kelas setelah melaksanakan siklus II, hasilnya sudah tidak ada siswa yang terlambat masuk kelas. D. Pembahasan Tindakan Guru Pembimbing Siklus I
: Cukup baik
Siklus II
: Baik
Dampak tindakan Siklus I
: Kondisi cukup baik Iklim penyelenggaraan baik. Hasil, penurunan tingkat keterlambatan sudah cukup baik.
Siklus II
: Dari 6 anggota bimbingan kelompok semua masuk
kategori baik iklim
penyelenggaraan baik penurunan tinkat keterlambatan sudah baik, tidak ada yang terlambat lagi masuk kelas.
KESIMPULAN Penggunaan layanan Bimbingan Kelompok memberikan tempat dan peluang untuk melakukan curah pendapat / gagasan, mencari alternative solusi atas persoalan yang dihadapi, meningkatkan kedisiplinan siswa dan guru pembimbing dapat meningkatkan kualitas preses bimbingan.
DAFTAR PUSTAKA
Djumhur,I dan Mohsurya. 2001. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu H.E. Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda http:// belajar bersama bimbingan dan konseling.blogspot.com/2013/02/ http: // dunia-penelitian.blogspot.com.2011. pengertian teknik triangulasi http:// Ilmu Psikologi.woordspress.com.2010.manfaat bimbingan http:// id.shvoong.com.faktor-faktor penyebab siswa sering datang terlambat Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mungin Edi Wibowo. 2005. “Konseling Kelompok Perkembangan”. Semarang: UNNES Press. Panitia sertifikasi Guru Rayon XII UNNES. 2009. Semarang: Bimbingan Konseling Poerwadarminta,WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
61
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Prayitno.2005. Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok. Padang: FIP Universitas Negeri Padang. Prayitno. 1995. “Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil)” Jakarta: Ghalia Indonesia. Prayitno dan Amti, Erman. 1994. “Dasar – Dasar Bimbingan Konseling”. Jakarta: Rineka Cipta. Sukiman. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru Pembimbing. Yogyakarta: Paramitha Publishing. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia. www.scribd.com.teknik-teknik Bimbingan Kelompok.
62
| JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING