Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … Upaya Kepala Sekolah SMKN 3 Banda Aceh Dalam Rangka Membangkitkan Motivasi Kerja Guru-Guru
Nurhayati Ahmad1
Abstrak Kepala sekolah sangat penting membangkitkan motivasi kerja guru-guru, supaya guru-guru aktif melaksanakan tugas dan siswapun lebih maju dalam belajar, sehingga dapat berhasil meraih prestasi yang diperlukan untuk membangun bangsa dan negara, yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Untuk memperoleh informasi pernahkah kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh membangkitkan semangat kerja guru-guru di sekolahnya. (2) Ingin mengetahui tentang usaha-usaha apa saja yang dilakukan kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh dalam rangka membangkitkan semangat kerja guru-guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sedangkan pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Setelah pengolahan data dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu: (1) Kepala SMKN 3 Banda Aceh pernah membangkitkan samangat kerja guru-guru. (2) Usaha kepala SMKN 3 Banda Aceh dalam rangka membangkitkan semangat kerja guru-guru yaitu: (a) Berusaha mengadakan supervisi terhadap kerja guru-guru. (b) Berusaha membangkitkan motivasi kerja para guru. (c) Memberi penghargaan kepada guru-guru yang berprestasi. (d) Berusaha memperhatikan kebutuhan guru. (e) Berusaha menciptakan kepuasan kerja guru. (f) Berusaha mengkoordinir kerja guru. Kata kunci: Kepala Sekolah, Motivasi dan Guru
1
Nurhayati Ahmad, Dosen FKIP Universitas Syiah Kuala
ISSN 2086 – 1397
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 111
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … guru dan semangat kinerja guru-guru, apakah
PENDAHULUAN Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh
guru-gurunya rajin melaksanakan tugas proses
semua manusia, akan sangat berhasil bila
belajar mengajar (PBM) atau tidak, karena
disertai dengan hati yang lapang, penuh
belum tentu semua guru akan bekerja setiap
kesenangan,
serta
saat dalam mendidik dan mengajar peserta
memiliki semangat yang tinggi terhadap tugas-
didik agar menjadi anak yang cerdas sebagai
tugas yang digelutinya, baik di kantor-kantor
generasi penerus bangsa kelak.
damai
dan
tenteram,
pemerintah maupun di perusahaan-perusahaan
Sebenarnya kepala sekolah haruslah
swasta. Tapi sebaliknya yang terjadi kalau
seorang yang dapat menggerakkan (motivator)
seandainya tugas yang diterimanya sesuatu
para guru-guru di sekolahnya, agar guru-guru
yang tidak diinginkan maka sudah pasti
giat melaksanakan tugas mengajar PBM
kehancuran yang terjadi amburadul semuanya,
dengan lancar dan penuh semangat, disiplin
karena tugasnya tak kunjung selesai sepanjang
dan memiliki tanggung jawab. Sehingga
masa. Maka dalam hal ini seorang pemimpin
tujuan pendidikan dan pengajaran dapat
sangat diperlukan dalam mengurus semua
tercapai seperti yang diharapkan, Sagala
kegiatan
(2000:52) manyatakan: ”Menggerakkan adalah
bawahannya,
agar
tugas
yang
dilakukan dapat berjalan dengan lancar.
tugas
Oleh karena itu seorang pemimpin haruslah
memiliki
kemampuan
dan
pemimpin
dan
kepemimpinan.
Menggerakkan ialah kemampuan memimpin membujuk orang-orang
mencapai
tujuan-
kesanggupan bertindak dalam mengarahkan
tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh
para bawahannya (staf) agar dapat bekerja
semangat.
secara maksimal, supaya memperoleh hasil
dengan penuh semangat dan pengikut juga
yang baik sebagaimana yang dicita-citakan.
bekerja dengan penuh semangat”.
Jadi,
pemimpin
menggerakkan
Makanya di tiap-tiap sekolah baik SD,
Dari uraian diatas dapat dipahami
SMP, SMA dan SMK juga harus ada seorang
bahwa, kepala sekolah mempunyai tugas
pemimpin yang dinamakan kepala sekolah,
selain
dimana memiliki peran yang bermacam-
menggerakkan, meningkatkan semangat kerja
macam dalam meningkatkan mutu pendidikan
guru-guru
salah satunya adalah peranan kepala sekolah
sekolah harus dapat membujuk dan merayu
sebagai motivator, jadi tugas kepala sekolah,
guru-guru dengan bermacam-macam cara agar
selain memimpin juga ada tugas lain yang
guru-guru aktif bekerja sesuai dengan tugas
cukup berat yaitu mengembangkan profesi
yang sudah diberikan kepadanya. Karena
guru dan meningkatkan mutu pendidikan di
tanpa bujukan dan rayuan dari kepala sekolah,
sekolahnya masing-masing melalui kinerja
guru-guru belum tentu mau bertugas sebagai
guru-guru. Oleh karena itu alangkah baiknya,
mana mestinya.
yang pertama sekali diperhatikan oleh kepala sekolah adalah kualitas ataupun mutu guruISSN 2086 – 1397
memimpin
melaksanakan
Kalau terjadi
juga
pada
ada diri
harus
bisa
PBM.
Kepala
masala-masalah guru, seperti
yang
masalah
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 112
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … pribadinya yang menyangkut dengan keluarga
Dari pengertian di atas dapat dipahami
di rumah, dengan sahabat karibnya di sekolah,
bahwa di tiap-tiap sekolah juga perlu adanya
ataupun dengan tetangga, dengan masyarakat
seorang pemimpin yang bisa menggerakkan
ataupun dengan peserta didiknya sendiri,
dan
sehingga masalah-masalah yang dihadapi itu
bawahannya agar mau melaksanakan tugasnya
kadang-kadang guru tersebut dibawa serta
sesempurna mungkin. Pemimpin disekolah
dalam
adalah
pelaksanaan
tugas,
mengakibatkan
mempengaruhi
kepala
orang
sekolah
lain,
yaitu
yang
dapat
stress yang dalam, akhirnya tidak bersemangat
mengaktifkan kembali kalau ada para guru
lagi dalam melakukan PBM di sekolah,
yang sudah pasif dalam melakukan sesuatu
bahkan kehadirannya ke sekolah tempat ia
pekerjaan, yaitu melakukan PBM, pada hal
bekerja sudah terganggu dan tertunda, sudah
pekerjaan ini tidak bisa di tunda-tunda walau
jarang masuk kerja tidak seperti biasanya.
hanya sebentar saja. Karena ini menyangkut
Rivai (2003:462): ”Menyebutkan kehadiran
perubahan karakter, perubahan sikap, tingkah
stres dalam pekerjaan tidak dapat dihindarkan
laku peserta didik di sekolah, kalau guru-guru
dalam berbagai jenis pekerjaan. individu
maju masyarakat pun akan lebih maju lagi.
memberikan reaksi yang berbeda dalam menghadapi stres ini”.
Yang penulis maksud menggerakkan dalam penelitian ini adalah bagaimana caranya
Bila terjadi hal seperti diatas, maka
kepala sekolah harus mampu membangkitkan
sangat perlu adanya kepala sekolah yang dapat
motivasi mengajar guru-guru di sekolah
memberi
tempat ia bertugas, agar pendidikan semakin
dorongan
(motivasi)
ataupun
menggerakkan kembali guru-guru tersebut,
berkembang sesuai dengan kemajuan zaman.
sehingga ia memiliki semangat lagi dalam
Bila
kepala
sekolah
memperhatikan
sinilah
sebagai
melaksanakan PBM di sekolahnya, sudah pasti
pemimpin seperti yang dikatakan Gaffar
guru-gurupun menjadi malas dalam mengajar,
(1992:146) yaitu:
sehingga tujuan yang telah diprogramkan akan
kepala
sekolah
Kepemimpinan mengandung pengertian adanya seseorang yang dalam dirinya memiliki kemampuan untuk menggerakkan, mengarahkan dan mempengaruhi orang lain yaitu orang-orang yang dipimpinnya, sehingga orang-orang yang dipimpin itu berbuat atau bertindak sesuai dengan yang dikehendaki oleh orangorang yang menggerakkan, mengarahkan dan mempengaruhi itu untuk mencapai tujuan tertentu. Orang yang menggerakkan, mengarahkan dan mempengaruhi orang lain itu disebut pemimpin.
menjadi
sirna,
tidaknya
mau
bekerja melaksanakan PBM seperti semula, di fungsi
aktif
tidak
akhirnya
guru-guru
pendidikan
dan
pengajaran semakin merasa terpuruk bahkan hancur jadinya. Oleh karena itulah penulis ingin meneliti masalah ini dengan rumusan judul “Upaya Kepala Sekolah SMKN 3 Banda
Aceh
Dalam
Rangka
Membangkitkan Motivasi Kerja GuruGuru”.
Karena
maju
mundurnya
suatu
sekolah sangat tergantung pada aktif tidaknya kepala sekolah dalam rangka menggerakkan, mengarahkan dan mengatur para guru untuk
ISSN 2086 – 1397
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 113
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … memiliki semangat kerja yang sangat tinggi
adalah mengajar, kalau kepala sekolah kurang
dalam mengasuh PBM, akhirnya anak didik
beraktifitas
berhasil meraih prestasi yang cemerlang yang
semangat kerja para guru-guru, nantinya guru-
dapat membangun bangsa dan negara
guru pun tidak mau bergerak sesuai dengan
TUJUAN PENELITIAN
tugas yang diberikan kepadanya. Keaktifan
Adapun yang menjadi tujuan dalam
dalam
upaya
membangkitkan
para guru sangat tergantung pada upaya kepala
penelitian ini adalah sebagai berikut :
sekolah,
1. Untuk memperoleh informasi pernahkah
membangkitkan semangat kerjanya.
kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh
mengatur,
Sugiono
mengelola
(2010:25)
dan
menyatakan:
membangkitkan semangat kerja guru-guru
”Metode penelitian kualitatif adalah metode
di sekolahnya.
penelitian yang berdasarkan pada filsafat
2. Ingin mengetahui tentang usaha-usaha apa saja
yang
SMKN 3
dilakukan
kepala
positivisme, digunakan untuk meneliti pada
sekolah
objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah
Banda Aceh dalam rangka
experimen) dimana peneliti adalah sebagai
membangkitkan semangat kerja guru-guru.
instrument kunci”. Disamping itu Nasution (1988) juga
MANFAAT PENELITIAN 1. Bermanfaat bagi kepala sekolah, dalam
menjelaskan:
rangka membangkitkan semangat kerja
Penelitian kualitatif pada hakikatnya ialah mengamati dalam lingkungan kehidupannya kemudian berinteraksi dengan mereka berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu peneliti harus ke lapangan dan berada disana dalam waktu cukup lama. Apa yang dilakukan peneliti kualitatif ada persamaannya dengan detektif atau mata-mata penjelajah atau jurnalis yang terjun ke lapangan untuk mempelajari manusia tertentu dengan mengumpulkan data yang banyak.
guru-guru di sekolahnya. 2. Bermanfaat bagi para guru dalam rangka meningkatkan semangat kerjanya dalam melaksanakan tugas. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, karena informasi yang di butuhkan berada dalam kondisi yang berlaku sekarang, sesuai
dengan
penjelasan
Surachmad
(1985:139) ”Penyelidikan diskriptif tertuju pada pemecahan masaalah yang ada pada masa sekarang”. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, sebagai pertimbangan bahwa kepala
Berdasarkan uraian diatas peneliti, mengambil lokasi penelitian ini di Kota Banda Aceh yaitu di SMKN 3, karena peneliti tertarik dengan sekolah ini dimana manajemennya sangat
bagus
pengaturan
ataupun
sekolah, harus tetap meningkatkan semangat
pengelolaannya, dengan moto ”Kerja Keras
kerja para guru di sekolahnya, agar guru-guru
Meningkatkan Mutu”, dan konsep dasar
rajin dalam melaksanakan tugas, terutama mengelola PBM bersama siswanya di sekolah
manajemen unit produksi, yaitu sebagai upaya pendukung mendidik siswa-siswa berjiwa
tempat ia bertugas, karena tugas guru-guru ISSN 2086 – 1397
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 114
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … bisnis kerja, melaksanakan unit produksi yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN
: 1. Hotel, 2. Catering, 3. Salon, 4. Busana
1. Kepala SMKN 3 Banda Aceh Pernah
Butik, 5. Laundry, 6. Penyewaan aula, 7.
Membangkitkan
Cafetaria, 8. Penyewaan keyboard, teratak,
Guru-Guru
Semangat
Kerja
kursi dan lain-lain. Semua unit produksi ini di
Informasi yang peneliti peroleh dari
kelola sangat bagus dan bermanfaat. Makanan
kepala tata usaha jumlah guru semuanya 59
jamaah calon haji Aceh dan pesawat Garuda
orang, yang terdiri dari 50 orang guru
juga di kelola oleh SMKN 3 Banda Aceh.
perempuan dan 9 orang guru laki-aki. Semua
Sabjek penelitian adalah, terdiri dari
guru-guru ini aktif melaksanakan tugas, karena
kepala sekolah 1 orang, wakil kepala sekolah
pada
dasarnya
bidang manajemen peningkatan mutu1 orang
mempunyai komitmen dan tanggung jawab
dan 1 orang lagi kepala tata usaha. Peneliti
yang tinggi terhadap kinerjanya.
tertarik dengan sabjek ini karena sanggup
Hasil
guru-guru
penelitian
semuanya
menunjukkan,
mengelola semua unit produksinya dengan
walaupun guru-guru sangat sibuk dengan tugas
baik dan benar dan membina guru-guru untuk
sampingan, seperti mengelola bisnis unit
memiliki semangat dalam bekerja. Penelitian
produksi dan membimbing siswa mengadakan
ini dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Juni
pelatihan bagi masyarakat seperti : 1. Kursus
2014 sampai dengan bulan Agustus 2014.
penataan ruang tamu, 2. Kursus memasak, 3.
Data
dikumpulkan
teknik
Kursus membuat kue dan roti, 4. Kursus
observasi, teknik wawancara dan dokumentasi
menghias kue, 5. Kursus menjahit, 6. Kursus
dengan instrument berupa pedoman observasi
merias
pedoman
(2004)
wajah/rambut, 8. Kursus merangkai bunga, 9.
untuk
Kursus etika, 10. Table manner. Tapi tugas
kelakuan
utamanya melaksanakan PBM tidak pernah
dalam
mereka tinggalkan, guru-guru tersebut tetap
wawancara.
Nasution
menyatakan:
”Observasi
memperoleh
informasi
manusia,
seperti
kenyataan”.
yang
Peneliti
dengan
dilakukan tentang terjadi sendiri
sebagai
instrument, berusaha mengumpulkan data
wajah,
7.
Kursus
perawatan
mengajar tepat waktunya. Wakil
kepala
sekolah
bidang
sebanyak-banyaknya setelah data terkumpul di
peningkatan mutu SMKN 3 Banda Aceh
olah dengan menempuh 3 tahap yaitu 1.
mengatakan:
Reduksi data, 2. Display (tampilan data), 3. Kesimpulan
dan
verifikasi
terhadap
pertanyaan penelitian. Berikutnya penulis akan menguraikan pembahasannya.
ISSN 2086 – 1397
hasil
penelitian
serta
Mungkin ada 1 atau 2, 3 orang, guru yang kurang aktif bekerja ataupun jarang hadir ke sekolah dengan alasan bermacam-macam seperti, sakit tidak bisa hadir melakukan PBM ataupun ada yang karena ban kendaraannya bocor di tengah jalan. Jadi kesemua guru-guru yang model ini, nanti di panggil oleh kepala sekolah untuk dibina dan diarahkan secara perseorangan ataupun kelompok. Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 115
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … Dengan demikian akhirnya semua guru-guru bisa menjadi aktif kembali dan guru pun sudah bersemangat lagi bekerja. Hal ini berarti sama seperti yang dikatakan Wahjo Sumijo (2002:40) yaitu:
2. Usaha Kepala Sekolah SMKN 3 Banda Aceh Dalam Membangkitkan Semangat Kerja Para Guru
a. Mengadakan Supervisi Terhadap Kerja Para Guru
”Seorang pemimpin berfungsi menggerakkan orang lain, sehingga secara sadar orang lain tersebut mau melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin”. Berarti kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh pernah berupaya membangkit gairah atau semangat para guru agar mau beraktifitas dengan penuh tanggung jawab.
Hal
ini
dilakukan
dengan
cara
membina, mengarahkan, membimbing dan melatih, serta memberi informasi yang benar kepada para guru. oleh kepala sekolah pada peneliti: ”SMKN3 ini memiliki lima (5) kelompok yaitu : 1. kelompok parawisata, 2. kelompok busana, 3. kelompok boga, 4. kelompok kecantikan, 5. kelompok perhotelan, pernah dibawa studi banding ke Malaysia 30 orang alumni, dalam mengikuti perlombaan. Lomba Kompetensi Siswa (LKS) mendapat juara umum tingkat Provinsi Aceh. Sedangkan kepala sekolahnya juga dalam perlombaan tersebut mendapat nilai tinggi dengan memperoleh hasil juara umum tingkat propinsi. Berarti siswa dan kepala sekolah sama-sama memperoleh juara umum dalam bidang kompetensi, hal ini wajar karena kegigihan dan upaya kepala sekolah para
selalu mengadakan supervisi terhadap guruguru,
guru
dalam
kalau
ada
kejanggalan-kejanggalan
mengelola PBM dalam ruangan kelas akan ditindak lanjuti dengan cara mengarahkan, membimbingnya secara humanistik, bersifat kekeluargaan dam manusiawi, karena guruguru itu merupakan manusia biasa harus diperlakukan dengan baik. Dari hasil supervisi dan ditindak lanjuti, nanti memperoleh hasil yang
Selanjutnya informasi yang diberikan
bersama
Kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh
baik
dari
mengajarnya,
yang
akhirnya
tidak akan
sempurna berkembang
kearah yang diinginkan. Hal ini seperti yang dikatakan
Sagala
(2000:231):
”Supervisi
merupakan kegiatan untuk membantu dan melayani
guru
agar
mereka
dapat
melaksanakan tugas mengajarnya lebih baik”. Berdasarkan
uraian
diatas
dapat
dipahami bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah untuk membantu guruguru agar dapat bekerja dengan penuh semangat
sehingga
bisa
tercapai
tujuan
pendidikan seperti yang diharapkan. Daryanto (2006:84)
menyatakan:
”Keberhasilan
supervisi dan pembinaan kurikulum yang merupakan tugas kepala sekolah yang perlu mendapat tekanan”.
memajukan
sekolahnya.
ISSN 2086 – 1397
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 116
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … b. Berusaha
Membangkitkan
Berarti
Motivasi
kepala
sekolah
perlu
membangkitkan motivasi kepada guru-guru,
Kerja Guru-Guru Hasil penelitian menunjukkan bahwa
supaya guru-gurupun sanggup membangkitkan
kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh dalam
motivasi siswa agar mereka mau belajar
upaya meningkatkan aktivitas guru, juga
dengan rajin, tidak bosan-bosan menimba ilmu
dengan
demi masa depan.
membangkitkan
motivasi,
yaitu
memberi dorongan kepada mereka, agar
Suryo Subroto (2004) menyatakan:
mereka rajin bekerja sebagai mana yang
”Motivasi diartikan sebagai daya upaya yang
dianjurkan. Hal ini seperti yang dikatakan
mendorong
pada saat peneliti mengadakan wawancara
aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai
dengannya.
suatu tujuan”. Berarti kepala sekolah SMKN3
seseorang
untuk
melakukan
Disamping melakukan supervisi dalam meningkatkan aktivitas guru-guru, juga kami berusaha membangkitkan motivasinya, memberi dorongan kepadanya, agar guru-guru pun mau melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Karena dengan memberikan motivasi, guru-guru dapat melakukan tugas utamanya yaitu mendidik, mengajar, membimbing dan melatih, memberi ilmu pengetahuan kepada anak didiknya melalui PBM, berarti guru harus memiliki semangat dalam mengajar.
Banda Aceh sering berupaya membangkitkan
Dari hasil wawancara diatas, kepala
dengan memberikan pujian dan hadiah kepada
sekolah SMKN 3 berarti telah melaksanakan
mereka yang berprestasi, agar mereka lebih
tugasnya seperti yang dijelaskan oleh Bafadal
giat lagi bekerja.
motivasi
kerja
guru-guru
agar
tergugah
semangatnya mau melaksanakan PBM dengan sempurna. c. Memberi Penghargaan Kepada GuruGuru Yang Berprestasi Hasil
penelitian
ternyata,
kepala
sekolah SMKN 3 Banda Aceh dalam usaha meningkatkan
aktivitas
guru-guru
disekolahnya, juga tak pernah ketinggalan
(1992:61): ”Seseorang yang memiliki motivasi
Hal yang dilakukan oleh kepala
tinggi akan lebih keras berusaha dari pada
sekolah SMKN 3 Banda Aceh berarti sesuai
seseorang yang memiliki motivasi rendah”.
dengan penjelasan Thoha (1983:231): ”Agar
Itulah
para karyawan bisa termotivasi, maka mereka
sebabnya
memberikan
kepala
dorongan
sekolah
ataupun
perlu
motivasi
hendaknya
suatu
pekerjaan
selalu
merangsang
kepada guru-guru, supaya mereka memiliki
dengan
aktifitas
Baidhawi
berprestasi”. Hal ini pernah dilakukan oleh
pengajar
kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh terhadap
harus dapat memberikan motivasi kepada
karyawannya yaitu para guru-guru, seperti
pelajar untuk gigih belajar dan menimba ilmu
yang dikatakan pada peneliti saat wawancara.
agar nantinya bisa mengabdi kepada agama,
”Kami selalu memberikan pancingan kepada
nusa dan bangsa”.
guru-guru supaya dalam melakukan aktivitas
PBM.
Muhammad
(2014:18) menyatakan: ”Tenaga
isi
mempunyai
untuk
dapat mencapai prestasi, dari hasil prestasi ISSN 2086 – 1397
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 117
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … yang diraihnya kami bisa memberi hadiah
bertindak
yang berarti baginya”. Demikianlah sangat
dorongan ini membangkitkan seseorang untuk
berguna pujian dan hadiah yang diberikan oleh
bertindak (behavior) untuk mencapai tujuan
kepala sekolah kepada guru yang berprestasi,
tertentu”.
akhirnya
guru-guru
Selanjutnya
dorongan-
berlomba-lomba
Demikianlah dalam arti kata hal ini
meraih prestasi dengan harapan memperoleh
sering dilakukan oleh kepala sekolah SMKN 3
pujian dan hadia-hadiah, betapa senang dan
Banda Aceh dalam rangka meningkatkan
gembiranya guru yang memperoleh hadiah
aktivitas guru-guru, sehingga guru-guru dapat
dari
selalu
aktif dalam melakukan pekerjaannya. Guru-
dilakukannya. “Pujian dan pemberian hadiah
guru SMKN 3 Banda Aceh kadang-kadang
merupakan
ada juga kekurangan, jadi kepala sekolahnya
hasil
jerih
salah
meningkatkan
pun
(drive).
payah
satu
aktivitas
yang
faktor
penyebab
guru-guru”.
Kata
terjun langsung menjumpai guru-guru dalam
kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh saat
memenuhi kekurangan-kekurangan ataupun
wawancara dengan peneliti. ”Menjelang hari
kebutuhan yang sangat diperlukan.
raya diberikan sirup, gula bagi setiap guru.
e. Usaha Kepala Sekolah SMKN 3 Banda
pada hari Raya Idul Adha tiap tahun ada
Aceh Menciptakan Kepuasan Kerja
penyembelihan hewan qurban melalui arisan”.
Bagi Guru-Guru Menghindari guru-guru supaya tidak
d. Usaha Kepala Sekolah Memperhatikan
meninggalkan tugas utamanya mengajar di
Kebutuhan Guru-Guru Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
sekolah sendiri karena tidak memperoleh
memperoleh informasi dari kepala sekolah
kepuasan,
SMKN 3 Banda Aceh menyatakan: ”Kami
kegiatan di luar sebagai tugas sampingan yang
selaku
merasa lebih menjanjikan hasilnya.
pimpinan
selalu
memperhatikan
kebutuhan guru-guru yang belum terpenuhi,
akhirnya
Hasil
guru-guru
wawancara SMKN
peneliti 3
Banda
dengan
agar guru-guru mau bekerja sesuai dengan
kepala
tugasnya”. Melalui ungkapan ini dapatlah kita
mengatakan: “Kadang-kadang ada guru-guru
ketahui bahwa kepala sekolah SMKN 3 Banda
yang bekerja diluar, karena faktor ketidak
Aceh sudah berusaha meningkatkan aktivitas
puasannya disekolah sendiri. Hal inilah yang
guru-guru memperhatikan kebutuhan guru-
sering kami hindari supaya tidak terjadi di
guru di sekolahnya.
sekolah kita yaitu dengan cara mencipatakan
Hal ini kepala sekolah SMKN 3
sekolah
melakukan
Aceh
kepuasan kerja baginya”.
Banda Aceh dalam melaksanakan tugasnya
Hal tersebut diatas sesuai dengan
sesuai dengan anjuran Bafadal (1992:62)
ungkapan Winardi (2004:365): ” Faktor-faktor
yaitu: ”Kebutuhan-kebutuhan yang belum
yang memberi kepuasan kerja bagi karyawan,
terpenuhi (unsatisfied needs) kekurangan-
kepuasan instrinsik dari pekerjaan, kepuasan
kekurangan ini akan menimbulkan ketegangan
supervisi, kepuasan dengan imbalan yang
(insiden) yang mendorong seseorang untuk
diperoleh, kepuasan pembayaran (upah) gaji”.
ISSN 2086 – 1397
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 118
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … Kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh telah
berupaya
melaksanakan
yang
bahwa kepala sekolah SMKN 3 Banda Aceh
demikian terhadap guru-guru di sekolahnya,
telah melaksanakan tugasnya meningkatkan
supaya guru-guru selalu betah di sekolah, tetap
motivasi
aktif melaksanakan tugasnya dalam PBM
melaksanakan semua tugas yang diberikan
memcerdaskan peserta didik menjadi manusia
oleh kepala sekolah kepadanya, karena kalau
sempurna. Kemudian kata kepala sekolah.
kurang koordinasi kepala sekolah terhadap
”Segala sesuatu pekerjaan dikasih kepada
guru-guru akan berakibat fatal pada masa-
ahlinya”. Maksudnya tugas yang diberikan
masa yang akan datang. Hadiyanto (2004:26)
kepada guru-guru itu sesuai dengan keahlian
menyatakan: ”Pendidikan patut memperoleh
atau menurut bidangnya masing-masing.
perhatian utama dalam perbaikan kualitas
f.
Usaha Kepala Sekolah SMKN 3 Banda
manusia. Kalau tidak, suatu bangsa akan
Aceh
ketinggalan
Selalu
hal
Dengan demikian dapat kita ketahui
Mengkoordinir
Kerja
kerja
guru-guru
dengan
bangsa
agar
rajin
lainnya”.
Demikianlah masalah pendidikan tidak boleh
Guru-Guru Agar tidak terjadi tumpang tindih
diabaikan, jangan lengah masa kini, nanti
dalam pekerjaan, kepala sekolah SMKN 3
dapat mengakibatkan terpuruknya generasi
Banda Aceh sangat memperhatikan kinerja
bangsa di masa depan.
bawahan (guru) di sekolahnya. Hal ini seperti
SIMPULAN
yang
(2000:54):
1. Kepala SMKN 3 Banda Aceh pernah
makna
membangkitkan semangat kerja guru-guru.
menjaga agar tugas-tugas yang telah dibagi itu
Sebenarnya semua guru-guru yang ada di
tidak dikerjakan menurut kehendak yang
sekolah tersebut berada dalam kondisi
mengerjakan
menggembirakan, selalu bekerja dengan
dikatakan
”Pengkoordinasian
Sagala mengandung
saja,
tapi
menurut
aturan
mengembang terhadap pencapaian tujuan”. Dari hasil wawancara dengan peneliti, kepala
sekolah
SMKN
telah diberikan kepadanya. Kalaupun ada 1,
menyatakan: ”Kami atas nama pemimpin,
2 dan 3 orang yang kurang aktif dengan
selalu mengkoordinir semua kegiatan-kegiatan
alasan bermacam-macam seperti sakit atau
guru, karena kalau tidak dilakukan koordinasi
ban kendaraan bocor di tengah jalan
terhadap
terjadi
sehingga tidak bisa hadir ke sekolah untuk
bentrokan antara satu dengan lainnya. Nanti
menjalankan tugas PBM, kepala sekolah
guru-guru mungkin tidak mau bekerja dengan
memanggil guru-guru tersebut lalu dibina,
penuh ketekunan dan memiki tanggung jawab
diarahkan, dibimbing dan dilatih serta
yang tinggi, bahkan dapat terjadi keributan dan
diberikan informasi yang benar kepada
kehancuran, tidak harmonis lagi antara guru-
guru-guru yang jarang melaksanakan tugas
guru sesamanya”.
sehingga guru-guru itupun aktif kembali.
ISSN 2086 – 1397
guru,
Banda
bertanggung jawab terhadap tugas yang
Aceh
tugas-tugas
3
memiliki komitmen yang tinggi serta
akan
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 119
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah … 2. Upaya kepala sekolah SMKN 3 Banda
hasil
sebagaimana
yang
telah
Aceh dalam membangkitkan semangat
diprogramkan, karena maju mundurnya
kerja guru-guru yaitu:
pendidikan
a. Berusaha
mengadakan
supervisi
terhadap kerja para guru. b. Berusaha
membangkitkan
suatu pada
sekolah upaya
sangat kepala
sekolah dalam membinanya guru-guru motivasi
kerja para guru.
aktif bekerja, kalau kepala sekolahnya rajin berupaya membangkitkan semangatnya.
c. Memberi penghargaan kepada guruguru yang berprestasi.
2. Diharapkan kepada kepala sekolah dan para guru agar dapat memperhatikan para
d. Berusaha memperhatikan kebutuhan guru.
siswanya dengan sungguh-sungguh agar selalu tenteram, damai, persahabatannya
e. Berusaha menciptakan kepuasan kerja
f.
tergantung
di
selalu dijaga supaya tidak terjadi tawuran,
bagi guru-guru.
perkelahian, antara satu sekolah dengan
Mengkoordinir kerja guru.
lainnya, seperti yang sering terjadi di
SARAN
sekolah-sekolah lain selama ini. Kepala
1. Diharapkan kepada kepala sekolah SMKN
sekolah harus tetap menjaga dan membina
3 Banda Aceh, agar selalu secara terus
siswa berkarakter yang bagus, sikap yang
menerus
terpuji, sopan santun supaya tidak terjadi
dengan
tak
henti-hentinya
berupaya membangkitkan motivasi kerja
permusuhan dengan kawan-kawan.
guru-guru di sekolahnya, supaya guru-guru menjadi
aktif
bekerja
dan
memberi
dorongan kepada siswa untuk mencapai
ISSN 2086 – 1397
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 120
Nurhayati Ahmad, Upaya Kepala Sekolah …
Daftar Pustaka Bafadal, I. (1992). Supervisi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara Daryanto, H. M. (2006) Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Gaffar, A (1992). Dasar-Dasar Administrasi dan Supervisi Pengajaran. Padang: Angkasa Raya Hadiyanto. (2004). Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT. Rineka Cipta Muhammad Baidhawi (2014) Menata Pendidikan Aceh, Serambi Indonesia 21 Agustus 2014, Banda Aceh: PT. Aceh Media Grafika Nasution, S. (1988). Metode Research ed 2. Bandung: Remaja Rosda Karya _________. (2004), Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara Rivai, V. (2003). Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sagala, S. (2000). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Surachmad, W. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito Sugiono. (2004). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Suryosubroto, B. (2004). Manajemen Pendidikan Disekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta Thoha, Miftah. (1983). Perilaku Organisasi. : Raja Grafindo Persada Wahjosumidjo (2002). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Raja Grafindo Persada
ISSN 2086 – 1397
Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 121