Upaya International Labour Organization (ILO)-IPEC Melalui INDUS Project Dalam Menanggulangi Pekerja Anak di Sektor Industri di India Tahun 2003-2007 Sagung Dwiyutiari.K., Ni Wayan Rainy Priadarsini, A.A. Bagus Surya Widya Nugraha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT Human rights violations will be increased with the exploitation and the existence of child labor. India is one country that still have to face the existence of child labor that is quite high, especially in industry. ILO as an international organization dealing with labor issues participate in helping the government to tackle child labor in India which IPEC. Through IPEC, ILO developed a program INDUS Project which is an initial program to assist the Government of India to tackle child labor in the industrial sector in India. This study discusses the efforts of ILO-IPEC through INDUS Project to tackle child labor in India. ILO as an international organization has as its efforts through technical cooperation, research and information and education and training with the locus of time from 2003 to 2007 that are period time of execution of ILO-IPEC program in India. Keywords: ILO-IPEC, INDUS Project, Child Labour in industry, India
Saharan
1.PENDAHULUAN
dengan jumlah pekerja anak mencapai
beberapa negara. Berdasarkan laporan
Organization
International
(ILO)
dan
122,3
Labour
didukung
bahwa
terdapat
246
juta
anak-anak
yang
tersebar
diseluruh wilayah Asia dan Pasifik(ILO,
dari
n.d.).
laporan penelitian SIMPOC tahun 2000, menyatakan
itu
terbanyak berada di kawasan Asia Pasifik
belakangan ini mulai banyak terjadi di
dari
Pernyataan
menjelaskan bahwa jumlah pekerja anak
Kasus eksploitasi pekerja anak
penelitian
Africa.
juta
Asia and The
Pacific memiliki
pekerja anak yang tersebar diseluruh dunia.
jumlah
Dari jumlah tersebut, 33,8% terdapar di
dibandingkan
Asia and The Pacific, 9,6% di Latin America
melihat nega-negara yang berada dalam
and
kawasan Asia dan Pasifik, terdapat tiga
The
Caribbean
dan
28,7%
Sub
2
pekerja wilayah
anak lainnya.
terbanyak Apabila
negara
dengan
pekerja
anak
seperti industri yang relatif tinggi dan sektor
China
dan
pertanian yang relatif rendah sebesar 1,7%
Indonesia. India dikenal sebagai salah satu
(Darman, 2010). Sebelumnya, hampir 73%
negara
banyak
penduduk India hidup di pertanian, namun
memperkerjakan anak dibawah umur 14
kehidupan penduduk India tersebut mulai
tahun yang terjadi hampir diseluruh wilayah
tergeser
miskin di India, dimana mencapai angka
menyatakan bahwa keberadaan proyek-
14.400.000. pekerja anak. Pemerintah India
proyek
menyatakan 14 juta anak berumur 5-14
keberadaannya
tahun diperkirakan melakukan pekerjaan
pertanian milik penduduk demi menuju
rumah tangga dan pekerjaan buruh seperti
negara
buruh petani, industri, tambang batu bara
ketiga di Asia (RadioAustralia, 2012).
terbanyak,
jumlah
yakni
India,
yang
paling
ketika
industri
Pemerintah
besar
dengan
India
lebih
penting
dibandingkan
lahan
perekonomian
terbesar
dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak jenis
pekerjaan
yang
dilakukan
Keberadaan sektor-sektor industri
anakyang
anak,industri memiliki jumlah pekerja anak
baru
berkembang
di
India
membutuhkan banyak tenaga kerja. Selain
mencapai 30 persen (Ulum, 2013).
membutuhkan tenaga kerja, sektor industri Banyaknya jumlah pekerja anak
menginginkan tenaga yang mampu dibayar
yang berada di seluruh wilayah India terjadi
dengan
semenjak keberadaan industri mulai masuk
perlakuan memperkerjakan anak dibawah
dan dianggap membantu perekonomian
umur diperkirakan lebih menguntungkan
India. Terjadinya kelonggaran terhadap
dibanding memperkerjakan orang dewasa
kebijakan industri dan usaha pada tahun
bagi sektor industri. Alasan dipilihnya anak-
1984,
anak dibandingkan orang dewasa karena
dianggap
perekonomian
mampu
rendah.
Adanya
tenaga mereka dianggap murah dan tangan
Masuknya industri ke India tidak secara
mereka dianggap lebih mampu bergerak
langsung membantu perekonomian India.
lebih cepat sehingga dapat menguntungkan
Selama beberapa tahun terjadi pasang
bisnis mereka. Memasuki tahun 2003,
surut dalam perekonomiannya. Hal tersebut
diperkirakan
dikarenakan hingga pada tahun 90’an,
dibayar dari 569-664 Indian Rupee atau
pemerintah India masih campur tangan,
sekitar Rp.120.000-Rp.140.000/bulan untuk
pengaruh
harga
jenis pekerjaan yang cukup menguras
mulai
tenaga anak kecil dan jam kerja yang
inflasi Namun
(Tegela,
yang
2011).
barang.
India
mengangkat
upah
dan
kenaikan
akhirnya
India
melakukan reformasi di berbagai bidang baik
ekonomi
sehingga
hasil
maupun
non
ekonomi
industri
mulai
kembali
anak-anak
dapat
melebihi 8 jam. (Pravinska, 2013). Berkaitan dengan permasalahan tersebut,
membantu pertumbuhan ekonomi sejak
kini
International
Labour
Organization (ILO) dalam mengatasi tenaga
tahun 2002. Pertumbuhan ekonomi di India
kerja
tersebut disertai oleh pertumbuhan sektoral
di
terhadap
3
rata-rata
dunia,
memberikan
Pemerintah
India
bantuan untuk
menanggulangi permasalahan pekerja anak
kasus pekerja anak di suatu wilayah
di India. Untuk menangani permasalahan
maupun
pekerja anak di India kearah yang lebih
mengantarkan penulis dalam memilih kajian
baik, ILO membentuk program yang kelak
pustaka.
negara.
Tema
tersebut
diharapkan dapat membantu permasalahan Kajian pustaka pertama yang akan
pekerja anak di India melalui International
dicantumkan sebagai kajian pustaka adalah
Programme on the Eliminating of Child
penelitian yang ditulis oleh salah satu
Labour (IPEC). IPEC merancang program
mahasiswa jurusan Hubungan Internasional
subregional untuk menanggulangi peperja
Universitas
anak di bidang industri yakni INDUS
Pembangunan
Nasional
Veteran Yogyakarta, yaitu Nindita Zenia
Project. INDUS Project merupakan program
dengan judul Upaya ILO-IPEC Dalam
pertama yang dilaksanakan di India oleh
Menghapus Pekerja Anak di Perkebunan
ILO-IPEC. Melalui program ini, anak-anak
Kakao Pantai Gading (2001-2007). Nindita
yang menjadi pekerja di bidang industri di
Zenia
India akan ditarik oleh pemerintah dan
menjelaskan
upaya
organisasi
internasional yakni ILO dalam membantu
diikutsertakan dalam program pendidikan
mengurangi pekerja anak yang bekerja di
(IPEC, 2002).
perkebunan Adapun rumusan masalah yang
kakao
di
wilayah
Pantai
Gading melalui program IPEC. Tulisan ini
penulis teliti berdasarkan latar belakang
memfokuskan
permasalahan tersebut adalah apa upaya-
meningkatnya pekerja anak di wilayah
upaya ILO-IPEC melalui INDUS Project
Pantai
dalam menanggulangi pekerja anak di
permintaan
sektor industri di India tahun 2003 sampai
Nindita Zenia menjelaskan upaya-upaya
tahun 2007.
yang dilakukan seperti pengidentifikasian,
pada
Gading biji
pencarian
karena kakao
pelaku
pengembalian
isu
semakin
banyaknya
untuk
diekspor.
pekerja
kembali
dan
anak-anak
ke
daerah asal mereka.
2.TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian
Isu pekerja anak belakangan ini
Nindita
menggunakan
konsep Organisasi Internasional dan juga
begitu banyak beredar di kancah dunia
pekerja anak. Sedangkan dalam penelitian
internasional dan tidak boleh dipandang
ini juga menggunakan konsep pekerja anak
sebelah mata bagi pemerintah maupun
dan
organisasi internasional. Berdasarkan hal
menambahkan
konsep
operational
function, Penelitian Nindita memfokuskan
tersebut dapat dilihat sebagai kajian yang
mengurangi pekerja anak dengan upaya-
sangat menarik untuk diteliti bagi para
upaya
akademisi. Terdapat 2 karya ilmiah yang
yang
mengajak
memiliki tema yang sama yaitu upaya suatu
dilakukan
Pemerintah
dan
mampu
Pantai
Gading,
Industri Kakao, Organisasi dan LSM dalam
organisasi internasional dalam menangani
mempengaruhi kebijakan negerinya yang
4
juga mempengaruhi masyarakat Pantai
ada di dalam penulisan ini. Debi Natalis
Gading untuk memerangi pekerja anak
lebih memfokuskan bagaimana upaya dari
berdasarkan prinsip triparti. Pada penelitian
UNICEF ini sendiri dalam mengembalikkan
ini lebih menjelaskan bagaimana ILO-IPEC
hak-hak
melakukan
didapatkan oleh anak-anak di India. Debi
upaya
pada
pendidikan,
pendidikan
yang
seharusnya
peningkatan ekonomi dan juga penelitian
Natalis
dan informasi.
represif dan kuratif. Sedangkan dalam
menjelaskan
upayanya
melalui
tulisan ini menjelaskan upaya ILO-IPEC Kajian pustaka selanjutnya yang
sebagai
akan dicantumkan adalah penelitian yang
yang
yakni pekerja anak melalui kacamata yang
jurusan Hubungan Internasional Universitas
berbeda dengan menjalankan upayanya
Mulawarman tersebut mengambil judul:
dalam kerjasama teknis, penelitian dan
“Hambatan United Nation of Children Fund Dalam
internasional
menangani permasalahan kaum pekerja
diteliti oleh Debi Natalis. Mahasiswa dari
(UNICEF)
organisasi
informasi dan pendidikan dan pelatihan.
Penanggulangan Seks
Adapun konsep yang digunakan dalam
Komersial di India Tahun 2009-2012”.
penelitian ini adalah konsep operational
Karya tulis Debi Natalis dipilih dikarenakan
function dan pekeja anak. Menurut Clive
sama-sama membahas pekerja anak di
Archer
India
Organization
Permasalahan
Pekerja
walaupun
pekerjaan
Anak
memaparkan
yang
berbeda.
jenis
Di
dalam
dalam
bukunya
International
(1983:107),
menyatakan
sembilan fungsi yang dapat dijalankan
penelitian tersebut, peneliti memaparkan
suatu
bagaimana
operasionalisasi sebagai salah satu fungsi
hambatan-hambatan
yang
organisasi
internasional.
Fungsi
dilakukan oleh UNICEF dalam menangani
mengartikan
permasalahan pekerja anak seks komersial
internasional mampu menjalankan fungsi
di
menjelaskan
sama seperti halnya Pemerintah dalam
hambatan, akan tetapi Debi Natalis juga
bantuan kemanusiaan. Dimana fungsi yang
menjelaskan upaya-upaya apa saja yang
dimaksud
dilakukan UNICEF dalam menanggulangi
bantuan
isu tersebut.
kepada
India.
Tidak
hanya
bahwa
adalah teknis suatu
permasalahan. Di dalam penelitian Debi Natalis menggunakan
konsep
memakai
seks
komersial.
konsep
yang
Peneliti sama
anak,
namun
konsep
organisasi
tidak
A.
juga
LeRoy
sebagai
assistance)
negara
yang
Dalam
memiliki
menjalankan
Bennett
dalam
bukunya
organisasi
internasional
yang
menangani permasalahan ketenagakerjaan
memakai
melakukan
guna
beberapa
aktivitas
dalam
melaksanakan upayanya, yakni: Kerjasama
membantu menjelaskan upaya seperti yang
5
(technical
Internaional Organizations (1988:280) ILO
dengan
internasional
penyediaan
penyediaan technical assistance, menurut
konsep yang Debi Natalis gunakan yakni pekerja
dalam
fungsinya sebagai operasionalisasi untuk
organisasi
internasional dan pekerja anak dalam bidang
organisasi
Teknis (Technical Cooperation), Penelitian
industri. Pekerja anak yang berada di
dan Informasi (Research and Information),
sektor industri menurut Mediha merupakan
Pendidikan dan Pelatihan (Education and pekerjaan yang paling membahayakan jiwa
Training).
sosial anak-anak. Menurut ILO,para pekerja anak meliputi semua anak di usia 5-14 tahun
3. METODOLOGI PENELITIAN
dalam bekerja di segala bidang pekerjaan tanpa mengenal usia. Jenis-jenis pekerjaan yang
mereka
geluti
dianggap
Dalam penelitian yang dilakukan
akan
mengenai upaya ILO-IPEC melalui INDUS
membahayakan jiwa mereka baik itu secara
Project dalam menanggulangi pekerja anak
jasmani, rohani maupun secara seksual.
di sektor industri di India, peneliti disini
Tindakan itu dikatakan tindakan eksploitasi anak
dikarenakan
membuat
menggunakan metode penelitian deskriptif
anak-anak
kualitatif. Format deskriptif kualitatif sendiri
tersebut bekerja dan tidak mengenyam
adalah penelitian yang menggambarkan
pendidikan. Pekerja anak diusia dini dinilai
secara cermat mengenai individu maupun
dapat merusak moral anak, maka dari itu
kelompok tertentu mengenai keadaan dan
harus dicegah dan juga dihapuskan. Menurut
International
juga permasalahan yang sedang terjadi. Jenis penelitian ini penulis tulis demi
Labour
menjabarkan
Organization (ILO, 2008) terdapat beberapa jenis
pekerjaan
yang
INDUS
sangat
upaya
Project
ILO-IPEC
dalam
melalui
menanggulangi
pekerja anak di sektor industri India tahun 2003-2007
membahayakan yang diketahui dikerjakan
berdasarkan
analisis
kajian
pustaka yang tidak menggunakan metode
oleh banyaknya para pekerja anak, yakni:
perhitungan.
bidang pertanian, pekerjaan rumah tangga,
4. HASIL DAN PENEMUAN tambang dan galian, perbudakan dan kerja paksa,
dan
perekonomian
Industri di India mulai masuk pada
informal.
pertengahan Menurut Mediha Murshed yang dikutip oleh Pusat (PKPA),
Kajian
dan
Perlindungan
berdasarkan
kategori
abad
ke-19
dan
mulai
berkembang sejak saat itu. Industri-industri
Anak
yang
jenis
perminyakan, pengasahan berlian, film,
dimaksud
seperti
pertambangan,
tektil, kerajingan tangan dan teknologi pekerjaan yang sudah dipaparkan oleh ILO,
informasi. Hampir sebagian besar industri
memasukkan jenis pekerjaan perbudakan
berpusat di kota-kota utama India seperti
dan kerja paksa dalam kategori waged
Delhi, Tamil Nadu, Maharashtra, Uttar Pradesh dan Madhya Pradesh. Banyak
labor. Wage labor merupakan kategori pekerja
anak
yang
bekerja
di
tenaga kerja yang dibutuhkan masing-
sektor
masing industri, namun memprioritaskan
6
tenaga kerja yang mampu diatur dengan
mempekerjakan anak (dalal) membangun
mudah dan dapat diberi upah dengan harga
sebuah gubuk kecil di daerah pedesaan
murah.
terkecil
Banyaknya
mengikutsertakan
keluarga
anak-anak
yang mereka
(Allahabad)
guna
anak-anak
tersebut mampu bekerja tanpa disadari
bekerja, membuat para pencari pekerja
masyarakat.
anak memanfaatkan kesempatan tersebut.
gubuk untuk bekerja siang dan malam
Menurut laporan the Centre for Research
tanpa
on Multinational Corporations (SOMO) dan
dikarenakan, perjanjian pembagian upah
the India Committee of the Netherland
sudah dilakukan antar pedagang dan orang
(ICN),
tua. Para pekerja anak dikurung dengan
para
pencari
pekerja
anak
Mereka
dibayar
dikunci
sepeser
di
pun.
dalam
Hal
ini
menjanjikan kepada para orang tua akan
beberapa
memberikan layanan terbaik kepada anak-
mendapatkan tindakan kekerasan yang
anak mereka dan pembayaran upah tiap
berujung pada penderitaan sosial (Kara,
akhir bulan apabila anak mereka mau
2009).
pekerja
lainnya
dan
sering
tinggal dan bekerja di industri mereka Saat ini India dinyatakan mulai
(Sofie, n.d).
berkembang Mempekerjakan anak usia 5-14
Banyak
dalam
bidang
bidang
ekonomi.
mulai
membuat
yang
tahun merupakan tindakan yang illegal.
perekonomian di India meningkat terutama
Oleh sebab itu, banyak sekali oknum-
dalam
oknum melakukan berbagai cara agar
Pendapatan Domestik Bruto (PDB), India
dapat menyembnyikan segala jenis praktek
dianggap 10 negara dengan penghasilan
dalam mempekerjakan anak tanpa terkena
tinggi.
hukuman. Agen dari manajemen masing-
merupakan yang terendah diantara negara
masing industri akan memalsukan umur
berkembang
para pekerja anak apabila ada petugas
perekonomiannya yang mulai meningkat,
auditor yang berkunjung untuk memantau
dinyatakan bahwa hampir lebih dari satu
(Somo, 2014).
juta penduduk di India adalah seorang
bidang
Akan
industri.
tetapi,
di
Asia.
Berdasarkan
PBD/kapitalnya
Tidak
hanya
bilioner. Namun di dalam negara masih Seringkali para pekerja anak tidak
terdapat
dibekerjakan secara langsung di dalam
penduduk
industri yang mempekerjakan mereka. Hal ini
disebabkan
dengan
kesenjangan kaya
dan
ekonomi
antara
juga
miskin.
Kesenjangan yang terjadi pun cukup tinggi,
permasalahan
menurut Dewan Nasional Ekonomi Terapan
perijinan dan surat-surat yang harus dimiliki
India memperlihatkan hampir 35 persen
bagi setiap pekerja. Tidak 100 persen anak-
atau sebesar 420-500 juta jiwa yang masih
anak dapat berhasil lolos apabila terdapat
hidup dibawah garis kemiskinan di India
petugas audit yang melakukan kontrol
(Purwo, 2015).
dikarenakan perbedaan usia dan kondisi badan yang tidak sesuai. Maka dari itu, banyak
sekali
pedagang
Banyaknya
yang
miskin
7
dikarenakan
jumlah
penduduk
pendapatan
yang
mereka peroleh pun sedikit. Rata-rata
mereka
penduduk miskin ini merupakan penduduk
mereka untuk mendapatkan pendidikan dan
dari pedesaan yang memutuskan bekerja di
tidak mengambil resiko dalam melakukan
kota maupun yang menetap di pedesaan.
tindakan-tindakan
Pendapatan mereka setiap harinya hingga
aktivitas yang berbahaya di industri.
seharusnya
mendapatkan
maupun
hak
aktivitas-
tahun 2008 khususnya di kota hanya Secara
mampu mencapai kurang lebih sebanyak
beberapa
$1,25 atau sekitar Rp.16.250 (Ravsllion,
tidak
menyebabkan
pekerja
anak
sulit
alasan terjadinya pekerja anak menurut
seharian. Hal ini juga yang menyebabkan yang
yang
terdapat
ditanggulangi. Inilah beberapa faktor umum
itu pun mereka dapatkan setelah bekerja
keluarga
faktor
permasalahan
2008). Pendapatan yang mereka dapatkan
banyak
keseluruhan
International Labour Organization (ILO,
dapat
2008), yakni : kemiskinan, gagalnya sistem
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
pendidikan, rendahnya upah bagi pekerja
baik dan ini juga sangat mempengaruhi
anak, perekonomian informal, adat dan
keadaan anak mereka. Berdasarkan hal
sikap sosial, dan tidak ada organisasi
tersebut pula yang menyebabkan banyak
pekerja.
penduduk desa yang mengikutsertakan
Selain
Pemerintah
anak-anak mereka untuk bekerja.
itu,
India
tindakan
seperti
dari
kebijakan
pelarangan terhadap jenis-jenis pekerjaan Menurut
salah
Pejabat
berbahaya terhadap anak-anak dan UU
Kementerian Ketenaga Kerjaan di India
Tahun 1986 tidak menuaikan hasil. Hal ini
menyatakan bahwa memperkerjakan anak
disebabkan, jenis pekerjaan perbudakaan
bukan salah satu pelanggaran hak asasi
dan kerja paksa disektor di industri yang
manusia dan secara tradisi dapat diterima
memiliki jumlah pekerja anak terbanyak
oleh masyarakat setempat. India dianggap
belum termasuk dalam UU tahun 1986
sebagai
(Subbraman, 2008).
negara
satu
yang
normal
dalam
mempekerjakan anak petani atau anak India telah menjadi negara anggota
pengrajin untuk bekerja demi membantu orang
tuanya.
mengganggap pekerjaan
Mereka bahwa
dianggap
tidak
ingin
beberapa
jenis
berbahaya
ILO sejak tahun 1919 dan telah menjadi anggota
n.d.).
Bagi
yang
diterapkan
mereka
masyarakat,
secara
yang
sering
disalahartikan
mengetahui
bahwa
ILO
hak
asasi
hubungan
manusia, ekonomi
internasional, dan dinamika dalam isu
turun
perdagangan bilateral dan multilateral yang berkaitan dengan pekerja anak (ILO, 2008).
oleh
ILO sedari awal telah menyatakan bahwa
masyarakat. Para orang tua pekerja anak kurang
terhadap
perubahan
temurun bagi masing-masing keluarga. Hal inilah
Pengurus
ingin melakukan peningkatan perhatian
mempekerjakan anak-anak sudah menjadi tradisi
Dewan
semenjak tahun 1922. ILO bersama India
hanya
karena anak-anak yang menjadi pekerja (Tamba,
tetap
segala
anak-anak
jenis
bentuk
pekerjaan
yang
menggunakan tenaga kerja anak dianggap
8
sebagai
bentuk
concerns).
keprihatinan
Maka
dilakukannya
dari
(central
itu,
pembangunan
IPEC.
harus
Selama
menjalankan
program
INDUS, memperoleh dana dari United State
sosial dan
Department
of
Labour
(USDOL)
dan
pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih
Pemerintah India sebesar empat puluh juta
baik.
dollar. Program ini merupakan suatu upaya kolaborasi untuk memberikan dukungan
ILO
membentuk
program
khusus
atas upaya berkelanjutan yang sebelumnya
dalam menanggulangi pekerja anak, yakni
telah dilakukan oleh Pemerintah India yakni
International Programme on the Eliminating
melalui program National Child Labour
of Child Labour (IPEC) yang merupakan
Project (NLCP) yang dijalankan pada tahun
program terbesar ILO di tingkat global.
1980-an dengan tujuan pekerja anak bebas
Tujuan
progresif. (IPEC, 2002)
pembentukkan
program
IPEC
adalah menanggulangi masalah pekerja anak
diseluruh
bidang,
namun
INDUS
yang
Project
yang
telah
menjadi fokus utama dalam IPEC adalah
dirumuskan oleh tim IPEC merupakan
penanggulangan terhadap bentuk-bentuk
suatu program bantuan secara teknis yang
terburuk dari pekerjaan anak (IPEC, 2002).
berupaya untuk menanggulangi pekerja
Upaya
anak
IPEC
dalam
mencegah
serta
dalam
sektor
industri
di
India.
menarik pekerja anak melalui serangkaian
Program yang telah dirumuskan tersebut
aktivitas yang berbasis lapangan (field-
pun memiliki tiga komponen utama di
based
dalamya. Tiga komponen tersebut meliputi
programme)
di
masing-masing
negara yang mengalami permasalahan
aspek
terkait dengan pekerja anak. Aktivitas yang
cooperation),
akan dijalankan seperti program pendidikan
(research and information) dan pendidikan
kepada para pekerja anak baik secara
dan pelatihan (education and training).
formal dan non-formal, penyuluhan kepada
Ketiga
orang tua pekerja anak terkait isu yang ada
dilakukan
dan
keluarga
menanggulangi pekerja anak di India akan
sehingga mereka mampu mendapatkan
berfokus pada 5 negarra bagian dengan
pekerjaan
total 21 distrik. Pemilihan distrik pada
pelatihan-pelatihan
yang
pada
lebih
layak
dan
kerjasama
penelitian
komponen
program
kesempatan membuka usaha.
teknis
INDUS
tersebut
(technical
dan
utama
informasi
yang
dalam
didasarkan
akan upaya
pada
informasi dan rekomendasi yang diperoleh ILO melalui salah satu program teknis
terbesarnya,
yakni
pada tahap persiapan INDUS Project.
IPEC
Pemilihan
ini
juga
berdasarkan
pada
merumuskan sebuah program sub-regional
wilayah umum sering ditemukannya pekerja
pertama di India. Program yang dijalankan
anak di industri (IPEC, 2004).
ILO-IPEC di India adalah INDUS Project persiapan
Melalui upaya technical cooperation,
selama tahun 2000-2003 oleh staf ahli ILO-
ILO-IPEC menginginkan para orang tua
yang
sudah
melalui
proses
yang anak-anaknya memasuki pelatihan
9
dalam bidang pendidikan untuk masuk
informasi
dalam
Masyarakat
tempat penyediaan atau wadah untuk dapat
(SHGs). Sebelum memberikan bantuan
mengumpulkan serta dapat menyebarkan
dalam perekonomian kelurga, ibu-ibu akan
informasi
dilatih terlebih dahulu terkait dengan bidang
anak.
usaha. Bersama dengan para pekerja
seluruh program yang berjalan maupun
terlatih yang dimiliki oleh ILO-IPEC yakni
penanggulangan hal-hal yang terkait dalam
Training of Trainers Programme (TOT),
permasalahan pekerja anak di Industri India
menjalankan upayanya dibantu lembaga
kelak
pelatihan pekerja yakni DRDA/DUDA dan
Pendokumentasian tersebut kelak akan
Lead Managers Bank untuk melatih para
dianalisis sehingga mampu memberikan
perempuan
informasi-informasi
Kelompok
Swadaya
mengenai
penghasilan
tersebut
terkait
bertujuan
sebagai
permasalahan
Berdasarkan
dari
akan
hal
pekerja tersebut,
didokumentasikan.
penting
yang
dapat
pendapatan. Para ibu-ibu akan dimasukkan
dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait untuk
ke dalam dua program pelatihan yang telah
berbagai macam upaya maupun keperluan.
diorientasikan oleh National Institute of
Sumber data mengenai pekerja anak di
Small Industry Extension Training dan ILO-
India hampir sebagian besar berasal dari
IPEC Programme mengenai usaha mikro
Child Labour Monitoring System (CLMS)
dan bagaimana mengembangkannya.
dari ILO-IPEC, Occupational Safety and Health
Pada
akhir
program
pelatihan,
Pengarah
masing-masing ibu maupun keluarga yang telah
mengikuti
pelatihan
dan
(OSH)
ILO
Nasional
memantau
akan
dari
dan
(NSC)
selama
Komite
yang
telah
berlangsungnya
program (ILO,2002)
melakukan pengembangan usaha mikro akan diberikan sumbangan atau subsidi
Research
and
information
sebagai dana awal dari usaha mikro. KSM
mencakup
kelak akan memberikan subsidi sebesar
permasalahan pekerja anak di industri
1000 Rupee atau Rp. 200.000 kepada
India, seperti: jumlah pekerja anak yang
masing-masing
telah
berfungsi
keluarga.
sebagai
masing-masing menggunakan
KSM
pemantau
keluarga subsidi
dengan
pelatihan
mampu
mendorong
juga kepada
jenis-jenis
diwawancarai
bekerja
di
dalam
informasi
dan
seputar
diidentifikasi
industri
dan
cukup
agar
dapat
beresiko bagi kesehatan mereka, jumlah
tersebut
sesuai
pekerja anak yang sudah ditarik dan telah
yang
diberikan
orang
tua
dan
mendapatkan perlindungan sosial, jumlah
untuk
industri
serta
keluarga
yang
sudah
membuka tabungan guna investasi masa
diwawancarai
depan.
memperkerjakan anak serta jumlah yang
dalam
praktek
sudah terlepas dari praktek pekerja anak. Upaya ILO-IPEC melalui research and
information,
dimana
pembentukan
dalam pengupayaan melalui penelitian dan
juga
terhadap
media
melakukan dalam
publikasi
penyampaian
mengenai informasi seputar pekerja anak di
10
ILO-IPEC
India guna mempengaruhi opini publik, baik
keterampilan, anak-anak terlebih dahulu
melalui media cetak maupun elektronik.
akan diberikan penyuluhan serta konsultasi secara indvidu guna lebih mengetahui
Dalam menjalankan upaya ILO-
bidang apa yang mereka minati. Sehingga
IPEC melalui education and training, ILOIPEC
dibantu
oleh
Komite
pelatihan yang akan diberikan kelak sesuai
Sekolah
keinginan mereka secara pribadi tanpa
Managemen (SMC), Komite Pendidikan
adanya
Desa (VEC), Departemen Pekerjaan dan Pelatihan dan Organisasi Pengusaha da Buruh Pekerja
dalam anak
memberikan
pendidikan.
akan
menjadi 2
dibagi
keterampilan
dilaksanakan
dibandingkan
pendidikan
Berdasarkan pemaparan di atas
mengikuti program pelatihan.
mengenai berbagai upaya yang dilakukan oleh ILO-IPEC melalui INDUS Project
pendidikan
dalam menanggulangi pekerja anak dalam
formal, pemantauan akan dilakukan oleh
kondisi yang berbahaya di sektor industri
TEC dan akan memantau berjalannya
India,
program pendidikan tahap awal kepada
dan pendidikan dan pelatihan (education
pendidikan 7 hari dalam seminggu selama
and training). Upaya-upaya ini dilakukan
akan
karena adanya eksploitasi terhadap hak
berlangsung selama 4-5 jam sehari dan
masing-masing anak dan merupakan salah
akan diselangi dengan makan siang. Setiap anak-anak
satu pelanggaran terhadap United Nations
akan
Convention on the Rights of the Child pasal
mendapatkan check-up secara rutin untuk mengetahui
perkembangan
program-
dan informasi (research and information),
masing distrik. Anak-anak akan diberikan
pun
melakukan
teknis (technical cooperation), penelitian
memasuki ke sekolah formal dimasing-
pembelajaran
ILO-IPEC
programnya yang menyangkut kerjasama
anak-anak sehingga mereka siap untuk
minggu
yakni
apresiasi terhadap anak-anak.
formal dan lebih dari 1000 anak untuk
akhir
formal,
dan Departemen Pelatihan sebagai bentuk
dari 2000 anak untuk mengikuti pendidikan
Proses
lama
pelatihan oleh Pemerintah Ketenagakerjaan
District, ILO-IPEC telah menargetkan lebih
bulan.
lebih
anak-anak akan mendapatkan sertifikat
(13-14 tahun). Melalui Task Force Survey
24
pelatihan
bulan pelatihan keterampilan berlangsung,
tahun) dan pendidikan non-formal/pelatihan
pemberian
Program
selama 8 jam setiap minggunya. Setelah 24
kelompok,dimana pendiikan formal (5-12
Selama
paksaan.
32 ayat 1.
kesehatan
mereka. Pemeriksaan kesehatan ini berlaku
Pekerja anak yang bekerja dalam
bagi seluruh pekerja anak dari usia 5
kategori wage labor atau di sektor industri
hingga 14 tahun.
India yang bekerja dalam kondisi yang
Terdapat perbedaan setiap tahap
berbahaya merupakan salah satu bentuk
dalam pemberian pendidikan dan pelatihan
pelanggaran yang tejadi terhadap hak-hak
keterampilan. Dalam pemberian pelatihan
anak. Anak-anak seharusnya mendapatkan
11
perlindungan
oleh
dieskploitasi
secara
segala
jenis
negara
agar
ekonomi
pekerjaan
tidak
untuk ikut menanggulangi isu yang terdapat
maupun
di dalamnya, proses yang berjalan tidak
yang
akan
akan selalu berjalan dengan baik. Masalah
mengganggu mereka dari pendidikan yang
yang
seharusnya
mereka
berjalannya
program
perkembangan
fisik,
kekurangan
dana
dapatkan, mental,
moral,
dihadapi
oleh
ILO-IPEC
selama
INDUS
adalah
dan
hambatan
membahayakan kesehatan anak-anak dan
konstitusional. Sehingga upaya-upaya yang
pengembangan sosial mereka.
dilakukan hanya dapat dilakukan selama 3 tahun yakni dari tahun 2004 hingga 2007.
Program bantuan yang diberikan
Selain
oleh ILO adalah INDUS Project yang
menarik
segala
jenis
hambatan
tersebut
menyebabkan lemahnya proteksi terhadap
bertujuan untuk mampu menanggulangi maupun
itu,
anak-anak yang sudah melalui education
bentuk
maupun training. Hal ini pun menimbulkan
pekerjaan terburuk bagi pekerja anak di
dilema yang belum menemukan titik terang.
sektor industri India. Program INDUS yang dijalankan di India merupakan bentuk dari
5. KESIMPULAN
technical assistance dengan pengertian Salah satu hal yang penting dalam
memberikan bantuan teknis yang bersifat
menjalankan
berkelanjutan (long term). ILO-IPEC melalui
INDUS
porgram kegiatan INDUS, sebagian besar
Project
anak
harus
membangun
kesadaran
besar
akan
industri.
Sehingga,
apabila
upaya
masih
dilaksanakan.
bahwa 135.000 pekerja anak dan 10.000
mampu
orang organisasi
tua
berhasil
di
upaya-upaya
rehabilitasi. program
INDUS melalui program NLCP diharapkan
internasional hadir ke dalam suatu negara
mampu
12
terus
hingga
Berdasarkan data dari NSSO, menyatakan
Keberlanjutan suatu
information,
penanggulangannya
sekarang
menanggulangi pekerja anak. Ketika
and
sektor India secara keseluruhan, namun
mampu
melalui INDUS Project, technical assitance akan
research
mampu menanggulangi pekerja anak di
hubungan yang kooperatif antar aktor
dijalankan
dalam
berakhirnya program INDUS di India belum
yang
membangun dinamika kerjasama maupun
yang
juga
education and training. Meskipun hingga
dihadapi anak-anak tersebut ketika bekerja di
kesejahteraan
cooperation,
masyarakat
bahaya
dan
menjalankan upayanya melalui technical
maupun
terutama para pemimpin yang memiliki pengaruh
pendidikan
masing-masing keluarga. ILO-IPEC telah
Maka dari itu, sangat penting bagi ILOmeningkatkan
menanggulangi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi
aktor-aktor yang terlbiat di setiap level.
mampu
yakni
memberikan
mendapatkan komitmen penuh dengan
IPEC
dalam
melalui
adalah ingin mengembalikkan hak anak-
membuat ILO-IPEC sebagai pihak yang INDUS
Project
ILO-IPEC
pekerja anak di sektor industri di India
berbasis lokal (grass root). Hal tersebut
meluncurkan
upaya
mencapai
tujuan
pemberian
technical assitance untuk hasil dengan
jangka panjang.
6. DAFTAR PUSTAKA Benett, A. Le Roy. (1988). International
ILO. (n,d). India&ILO. Diakses pada 1
Organizations: Principles and Issues.
November 2015 dari:
University of Delaware. Englewood
file:///C:/Users/User/Downloads/Website%2 0%20Copy%20(1)%20gyanesh.pdf
Cliffs, New Jersey-Prenctice Hall. Archer,
Clive.
(2001).
ILO. (2002). A Decade ILO-India Partnerships. Diakses pada 26 Juni 2016 dari: www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/ ---asia/---ro.../wcms_124342.pdf
International
Organizations. USA:Routledge Pravinska,
Danita.
(2011).
Eksploitasi
Pekerja Anak di India. Diakses pada 20 Natalis, Debi (2014). Hambatan United Januari 2015 dari:
Nation of Children Fund (UNICEF) Dalam
http://www.academia.edu/3768268/Eksploit
Penanggulangan
asi_Pekerja_Anak_di_India.pd
Anak Seks Komersial di India Tahun 2009-
Permasalahan
Pekerja
2012. Diakses ada 13 Juli 2016 dari: Zenia, Nindita. (2012). UPAYA ILO-IPEC chromeDALAM MENGHAPUS PEKERJA ANAK DI
extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfm
PERKEBUNAN KAKAO PANTAI GADING (2001-2007).Diakses
pada
tanggal
adadm/http://ejournal.hi.fisipunmul.ac.id/site/wp-
24
content/uploads/2015/04/eJournal%20DEBI Januari 2015 dari :
%20NATALIS,%200902045184%20Hubun
http://repository.upnyk.ac.id/5242/.pdf
gan%20Internasional%20%20(1)%20(0402-15-02-53-20).pdf
ILO. (2012). Good Practise And Lesson
Sofie, (n.d). Child Labour in The Fashion
Learn. Converging Againts Child Labour:
Supply Chain. Diakses pada 16 Juli 016
Support India’s Model. Diakses pada 21
dari:
September 2015 dari:
https://labs.theguardian.com/unicef-childlabour/
file:///C:/Users/User/Downloads/Doc_01_In dia_Convergence_Good_Practices_Report
RadioAustralia. (2012). Warga Miskin Idnia
_Web.pdf
Demo Tuntut Persamaan Hak. Diakses pada 21 Januari 2015 dari:
13
http://www.radioaustralia.net.au/ind
Program Pendidikan. Diakses pada 22
onesian/2012-10-04/warga-miskin-
Januari 2015 dari :
india-berdemo-tuntut-persamaanhttp://luarnegeri.kompasiana.com/2013/02/2 2/pemerintah-india-atur-strategipenghapusan-buruh-anak-melaluiprogram-pendidikan-531100.html
hak/1025076
Ulum.
(2013).
Pemerintah
India
Atur
Strategi Penghapusan Buruh Anak Melalui Udiotomo,
Purwo.(2015).
IPEC. (2002). A Tale of Trade Unions
Menengok
Negara Paradoks Bernama India. Diakses
Joining
pada 1 November 2015 dari:
Diakses pada 28 Agustus 2016 dari:
Against
Child
Labour.
file:///C:/Users/User/Downloads/200
http://purwoudiutomo.com/2015/01/ 27/menengok-negara-paradoks-
3_tradeunions_together_en.pdf
bernama-india/,pdf
14
Hands