b. mengkaji
keadaan
umum
keluhan
dan
riwayat penyakit seperti hipertensi, kolesterol, diabetes melitus, penyakit jantung; c. menentukan target HR maximum dan sub maximum;
d. mengukur tinggi badan dan berat badan;dan
e. dari hasil anamnesa tersebut perawat jantung berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pemeriksaan TMT dapat dilanjutkan atau tidak pada personel penerbangan yang terdeteksi menjalani tindakan PTCA / CABG.
telah
Pelaksanaan pemeriksaan:
a. menjelaskan kepada personel penerbangan tentang tindakan yang akan dilakukan;
b. mempersiapkan c. d.
e.
f.
g. h. i.
j.
personel
penerbangan
berbaring dengan tenang ditempat tidur; pada lokasi membersihkan kulit pemasangan elektroda dengan alkohol; menempelkan elektroda dibawah mid klavikula kanan dan kiri didada lead V, - V6 di abdomen kuadran atas kanan dan kiri; memfiksasi elektroda dengan sempurna; memasang manset tekanan darah pada lengan personel penerbangan; mengukur tekanan darah pada saaat pasien berbaring; merekam ECG 12 lead; mengukur tekanan darah dan merekam ECG 12 lead pada saaat berdiri;
menjalankan alat kecepatan rendah
dengan personel penerbangan tampak berjalan stabil selama
30 detik,
setelah
treadmill hingga
itu
test mulai sesuai
dengan instruksi;
k. merekam ECG 12 lead setiap menit dan mengukur tekanan darah setiap 3 menit (1 menit pada penderita hipertensi); I.
memonitor perubahan ECG dan keluhan pasien selama test;dan m. menghentikan test jika Heart Rate sub maksimal sampai dengan maksimal
tercapai, atau terdapat hasil ECG yang abnormal pada saat test; Penyelesaian: a.
merekam
ECG
tekanan
darah
12
lead
segera
dan mengukur setelah
test
dihentikan; b.
mempersiapkan
c.
untuk duduk atau berbaring; merekam ECG 12 lead dan mengukur tekanan darah mulai menit pertama hingga
personel
penerbangan
menit ke-6 pemulihan; d. melepaskan elektroda dan manset tekanan
darah pada personel penerbangan; e. membersihkan jelly pada tubuh personel penerbangan;
f.
memberitahukan
personel
penerbangan
bahwa test telah selesai.
7.
Hasil yang diperoleh spesialis jantung.
dinilai
oleh
dokter
8.
Data yang diperoleh dicatat kedalam buku sebagai arsip.
9.
Rekapitulasi pencatatan laporan harian dan bulanan terhadap seluruh hasil pemeriksaan.
10. Total waktu pemeriksaan adalah 20 - 30 menit. UNITTERKAIT
1.
Registrasi;
2.
Pemeriksaan Fisik (Ruang Dokter);dan
3. Bendahara Keuangan.
%<£
jjl
Jj
PROSEDUR TETAP
ifr^ Balai ^
^^m ^^^B
Kesehatan Penerbangan PEMERIKSAAN MATA
^1 PENGERTIAN
Serangkaian tindakan pengujian kesehatan personel penerbangan yang meliputi pemeriksaan kesehatan mata.
TUJUAN
Sebagai acuan alur pelayanan pengujian kesehatan di unit mata untuk mendapatkan hasil yang akurat.
KEBIJAKAN
Melakukan pemeriksaan kesehatan mata terhadap personel penerbangan dengan tepat dan akurat.
PROSEDUR
1.
Pelayanan personel penerbangan sesuai dengan nomor urut pemanggilan, dan memastikan sesuai dengan identitas personel penerbangan.
2.
Pemeriksaan Ishihara:
a. pasien di tempat pemeriksaan; b. pasien diminta membaca angka yang terdapat dibuku ishihara (pemeriksaan disarankan secara acak untuk menghindari ketidak
akuratan) dengan cahaya yang cukup terang; c. apabila pasien tidak bisa membaca angka di buku ishihara dilakukan pemeriksaan warna dasar menggunakan benang warna atau anomaloskop;dan d. apabila personel penerbangan tidak membaca angka di Ishihara dan benang warna hasil pemeriksaan ditulis di file pasien. 3.
Konvergensi: a. siapkan alat mistar konvergensi; b. pasien duduk di tempat pemeriksaan. c. tempelkan mistar konvergensi sejajar dengan mata;
d. pasien diminta membaca huruf yang terkecil dengan menutup mata kanan; e. gerakkan huruf pada mistar konvergensi kearah calon penerbang sampai huruf terlihat samar/berbayang dan instruksikan kepada pasien untuk bilang "stop"; f. lakukan pada mata sebelah kiri juga;dan g. instruksikan pasien untuk pemeriksaan selanjutnya dengan membuka dua mata, tempelkan mistar konvergensi sejajar dengan mata pada titik bulat dan garis, apabila titik mulai terlihat samar / berbayang instruksikan
%&
pasien untuk bilang stop; Pemeriksaan panjang kaki: a. pasien diminta masuk diruang pemeriksaan;
b. instruksikan calon penerbang untuk melepas celana, kaos kaki dan sepatu;dan
c. pasien diminta duduk dikursi pemeriksaan
dalam
posisi duduk dan merapat pada
sandaran kursi.
HD (Hold Dormann):
a. pasien
dipersilahkan
masuk
keruang
pemeriksaan; b.
pasien
diberi
penjelasan
tentang
cara
pemeriksaan;
pasien diminta untuk menarik tali pada posisi sejajar dalam jarak 6 (enam) meter; d.
e.
pemeriksaan dilakukan 5 kali dengan masingmasing tarikan selama 30 (tiga puluh) detik;dan catat hasil pemeriksaan dilembar pemeriksaan, apabila hasil pemeriksaan lebih dari 25 diberi tanda stabilo kuning.
Visus kasar:
a. pasien
dipersilahkan
masuk
pada
ruang
pemeriksaan; b.
c.
d.
memberikan penjelasan tentang prosedur pemeriksaan pada pasien; pasien diminta tutup mata kiri; memberi instruksi pada pasien untuk membaca
huruf pada layar proyektor pada jarak 6 (enam) meter sampai 20/20 atau sesuai kemampuan pasien;
lakukan hasil yang sama untuk mata kiri; pemeriksaan dilakukan juga pada kedua mata; catat hasil pemeriksaan pada lembar pemeriksaa;
apabila ditemukan hasil yang tidak maksimal (20/20 atau 1.0) dan pasien tidak menggunakan
kacamata
dilakukan
pemeriksaan Autorefraksi yaitu dengan cara:
1) hidupkan
Autorefraktometer
dengan
menekan tombol power; 2)
pasien dipersilahkan duduk pada kursi yang telah disediakanl;
3) 4)
jelaskan tujuan pemeriksaan pada pasien;
5)
atur tinggi rendah dagu dengan cara memutar joy stick sampai mata terlihat pada
atur posisi dagu pasien dengan meletakkan pada sandaran dagu sesuaikan garis tanda dengan canthus pasien;
layar; _6)_ fokuskan
objek dengan
cara
memaju
3
mundurkan joy stick sampai objek terlihat jelas;
7) setelah focus tekan tombol joy stick sebanyak 3 kali pengambilan;dan
8) print hasil pemeriksaan dan tempelkan pada file pasien.
i. Jika personel penerbangan menggunakan kacamata/contact lens, dilakukan prosedur a sampai g (seperti diatas) sampai dengan terkoreksi.
7.
Near vision acuity (NVA):
a. pasien
dipersilahkan
masuk
ruang
pemeriksaan; b. c.
d.
jelaskan tujuan pemeriksaan; pasien diminta untuk menutup mata kiri; pasien diminta untuk membaca kartu near
vision sampai batas 20/20; e.
f. g-
J-
lakukan hal yang sama untuk mata kanan; pemeriksaan dilanjutkan untuk kedua mata; untuk personel penerbangan yang berusia diatas 50 (lima puluh) tahun dilakukan pemeriksaan kaca mata instrument (NVA);dan
jika personel penerbangan menggunakan kacamata, dilakukan prosedur a sampai f (seperti diatas) sampai dengan terkoreksi.
Esophoria/exophoria: a. personel penerbangan
duduk
dikursi
pemeriksaan; b.
c.
memberitahukan cara pemeriksaan kepada personel penerbangan; pemeriksaan prisma pencar:
1) personel penerbangan diposisikan pada alat pemeriksaan; 2) posisi alat dititik 'O' dan posisi horizontal; 3) instruksikan pada personel penerbangan
untuk melihat 1 titik dilayar monitor; 4)
d.
apabila 1 titik menjadi 2 titik dilayar monitor
personel penerbangan diminta untuk memberitahu petugas;dan 5) mencatat hasil pemeriksaan pada file personel penerbangan dimana nilai normal = 0-15 prisma dioptri. pemeriksaan hyperphoria:
1) ubah alat pemeriksaan menjadi RMV pada posisi horizontal; 2)
instruksikan kepada personel penerbangan untuk mensejajarkan garis merah horizontal
pada titik dimonitor; 3) mencatat hasil pemeriksaan
pada file personel penerbangan, dimana nilai normal
= 0-1 prisma dioptri.
?*
e. pemeriksaan exophoria: 1) ubah alat pemeriksaan menjadi RMH pada posisi vertical;
2) instruksikan kepada personel penerbangan untuk mensejajarkan garis merah vertical pada titik dimonitor;
3) mencatat
f.
9.
hasil
pemeriksaan
pada
file
personel penerbangan, dimana nilai normal: a) esophoria = 0-6 prisma dioptre;dan b) exophoria = 0-5 prisma dioptri. apabila hasil pemeriksaan diatas rata-rata nilai normal dianjurkan istirahat 2 hari untuk pemeriksaan ulang.
Pemeriksaan tonometri:
dilakukan pada personel penerbangan berusia diatas 55 (lima puluh lima) tahun;
yang
b.
hidupkan alat tonometri;
c.
mempersilahkan personel penerbangan duduk; jelaskan tujuan pemeriksaan pada personel penerbangan; atur posisi dagu dengan meletakkan pada sandaran dagu dan kening; atur tinggi rendah dagu dan kening supaya
d.
posisi terlihat focus;
setelah focus tekan tombol joy stick sebanyak 3 kali pengambilan;
print hasil pemeriksaan dan tempelkan pada file pasien; i.
j-
UNITTERKAIT
nilai normal tonometri 7-20 mmHg;dan seluruh hasil pemeriksaan dicatat ke dalam buku sebagai arsip dan dicatat kedalam lembar pemeriksaan personel penerbangan; total pemeriksaan 5-15 menit.
1.
Registrasi;
2. 3.
Pemerikssaan fisik (ruang dokter);dan Bendahara Keuangan.