UNJUK KERJA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK MEKAR INDAH KOTA BENGKULU Oleh Irfa Rizka Amelia Suciana A1I008023
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unjuk kerja guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak dalam pembelajaran baik pada saat kegiatan awal, inti dan akhir di Taman Kanak-kanak Mekar Indah yang beralamat di jalan Rinjani 10 RT 10 Nomor 02 kelurahan Jembatan Kecil Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, subjek dalam penelitian ini yaitu guru kelompok B1 dan B2 yang berjumlah 2 orang. Prosedur pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara terpimpin, lembar observasi, dan dokumentasi yang mendukung unjuk kerja guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, verifikasi atau menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis unjuk kerja guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak dapat disimpulkan bahwa unjuk kerja guru dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak pada kegiatan awal, inti dan akhir sudah mulai berkembang. Kata kunci : Unjuk kerja guru, kecerdasan spiritual anak usia dini
kecerdasan
PENDAHULUAN Sehat, cerdas, ceria, dan berahklak
mulia,
inilah
yang
dimiliki
(Sujiono,2012:2).
sebait
Zohar dan Marshall (2001:3-
ungkapan indah dan sarat makna yang
4) beranggapan bahwa kecerdasan
menjadi
spiritual
semboyan
pengasuhan,
dapat
diartikan
sebagai
pendidikan dan pengembangan anak
kecerdasan untuk menghadapi dan
usia dini di Indonesia. Pengembangan
memecahkan
sumber daya manusia merupakan
nilai. Kecerdasan untuk menempatkan
faktor
kesuksesan
prilaku dan hidup manusia dalam
pembangunan suatu bangsa, karena
konteks yang lebih luas dan kaya,
itu berbagai upaya pengembangan
kecerdasan
sumber
haruslah
tindakan atau jalan hidup seseorang
yang
lebih bermakna dibandingkan dengan
kunci
daya
merupakan
manusia proses
persoalan makna dan
untuk
menilai
bahwa
berkesinambungan sejak usia dini.
yang
Anak usia dini merupakan generasi
merupakan
penerus bangsa yang memiliki potensi
memandang
untuk tumbuh dan berkembang secara
kehidupan ini sesuai dengan kodrat
optimal,
yang
manusia sebagai makhluk Tuhan
diberikan haruslah layak dan sesuai
Yang Maha Esa yang berkewajiban
dengan perbedaan individu, karena
menjalankan
setiap individu memiliki potensi yang
menjauhi
berbeda, baik bakat, minat maupun
Kecerdasan spiritual adalah ekspresi
maka
pendidikan
lain.Kecerdasan kecerdasan makna
atau
perintah-Nya semua
spritual yang hakikat
dan
larangan-Nya.
pemikiran yang muncul dari dalam
kalbu
seseorang.
Bagi
anak,
bentuk nyata yang diwujudkan dalam
kecerdasan ini akan memacu mereka
prilaku baik lisan, tulis maupun
untuk
perbuatan,
menemukan
mengembangkan
dan
bakat
bawaan,
dongeng
melalui untuk
cerita
atau
menggambarkan
energi dan hasratnya sebagai sumber
prilaku baik atau buruk, mengamati
motivasi yang mempunyai kekuatan
berbagai bukti-bukti kebesaran Sang
luar
dengan
Pencipta seperti beragam binatang
kecerdasan spiritual bagi anak usia
dan aneka tumbuhan serta kekayaan
dini (Gutama, 2002:40).
alam
biasaberhubungan
Selanjutnya (2004:122) materi
Sujiono
menguraikan
program
yang
bahwa dapat
dikembangkan mengajarkan doa atau pujian-pujian kepada Sang Pencipta,
lainnya,
megenalkan
dan
mencontohkan kegiatan keagamaan secara toleransi
nyata,
membangun
kepada
sesama
sikap sebagai
makhluk ciptaan Tuhan. Program
stimulasi
untuk
membiasakan diri untuk bersikap
mengembangkan kecerdasan spiritual
sesuai ajaran seperti memberi salam,
pada anak usia dini dapat dilakukan
belajar mengikuti tata cara beribadah
melalui program keteladanan dari
sesuai dengan agama yang dianut,
orang tua atau orang dewasa sehingga
mengembangkan sikap
dermawan,
anak terbiasa untuk meniru prilaku
membangun sikap toleransi terhadap
baik yang dilihat, melalui program
sesama.Cara untuk mengembangkan
pembiasaan agar anak-anak benar-
kecerdasan spiritual pada anak usia
benar dapat menginternalisasi suatu
dini, antara lain melalui teladan dalam
kegiatan, melalui kegiatan spontan
berupa pengawasan terhadap prilaku
salam, bahkan masih banyak anak
anak
yang belum tertib saat kegiatan doa.
sehari-hari
pemberian
dan
penguatan,
melalui dan
Berdasarkan uraian diatas,
penghargaan untuk memotivasi anak
Fokus
dalam melakukan berbagai kegiatan
“Bagaimana untuk kerja guru dalam
keagamaan dalam kehidupan sehari-
mangembangkan kecerdasan spiritual
hari.
anak dalam pembelajaran di Taman Berdasarkan
pengamatan lakukan
yang
pada
hasil telah
bulan
peneliti Agustus-
September 2012, kecerdasan spritual
penelitian
ini
adalah
Kanak-kanak Mekar Indah?”. Adapun pertanyaan-pertanyaan
yang
dirumuskan yaitu : 1.
Bagaimana mengembangkan
yang diterapkan di Taman Kanak-
kecerdasan
spritual
anak
kanak Mekar Indah tersebut belum
pada
kegiatan
awal
mencapai kategori memuaskan. Hal
pembelajaran di kelas ?
ini terlihat ketika peneliti melakukan
2.
saat
Bagaimana mengembangkan
pengamatan, ada sekitar 25% anak di
kecerdasan
spritual
Taman Kanak-kanak Mekar Indah
pada
kegiatan
yang belum terbiasa bersalaman dan
pembelajaran di kelas ?
mengucapkan salam setiap datang
3.
saat
anak inti
Bagaimana mengembangkan
kesekolah dan bertemu dengan guru.
kecerdasan
Misalnya
anak pada saat kegiatan akhir
pada
saat
anaksampai
kesekolah anak tidak bersalaman kepada guru dan tidak mengucapkan
spritual
pembelajaran di kelas ?
pada
Menurut Kamus Besar Bahasa
dengan sebaik-baiknya, (2) Guru
Indonesia Badudu dalam (Susanto,
tersebut mampu melaksanakan peran-
2013:27)
(performance)
perannya secara berhasil,(3) Guru
berarti unjuk kerja diartikan sebagai
tersebut mampu bekerja dalam usaha
daya guna melaksanakan kewajiban
mencapai tujuan pendidikan (tujuan
atau tugas. Unjuk kerja adalah sesuatu
instruksional) sekolah, dan(4) Guru
yang
tersebut
kinerja
dicapai,
prestasi
yang
mampu
melaksanakan
diperlihatkan atau kemampuan kerja
peranannya dalam proses mengajar
yang diemban, melaksanakan tugas
dan belajar dalam kelas.
sesuai dengan bidang dan hasil yang diperoleh
dengan
baik.
Kinerja
Pembelajaran
adalah
suatu
membangun
situasi
serta
proses
diartikan sebagai gambaran mengenai
kondisi
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
pelaksanaan
kegiatan, program, atau kebijaksanaan
pembelajaran,
dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
kondisi, media, waktu dan evaluasi
misi, dan visi organisasi (Susanto,
yang tujuannya adalah pencapaian
2013:29).
hasil
Hamalik
dalam
Susanto
belajar
belajar
Jamilah,
melalui
penataan
komponen
tujuan
materi,
anak
metode,
(Yamin
dan
2010:24).Pembelajaran
(2012:275) mengemukakan bahwa
adalah suatu kombinasi yang tersusun
guru yang dinilai berkompeten secara
meliputi
profesional apabila memiliki kriteria :
material, fasilitas, perlengkapan, dan
(1)
prosedur yang saling mempengaruhi
Guru
mengembangkan
tersebut tanggung
mampu jawab
mencapai
unsur-unsur
tujuan
manusiawi,
pembelajaran.
Menurut
Sugandi,
dkk
(2004:9)
dilakukan oleh guru, siswa sendiri,
pembelajaran terjemahan dari kata
dan bantuan orangtua, (8) Menjamin
instruction
yang
berarti
self
dan membina suasana belajar yang
instruction
(dari
internal)
dan
efektif, dan (9) Subjek belajar yang
eksternal instruction (dari eksternal). Menurut
Oemar
Hamalik(2011:38), unsur–unsur
berada dalam kondisi kurang mantap perlu diberikan binaan.
mengemukakan sebagai
adanya perkembangan aspek mental
dinamis
yang menggerakkan seseorang untuk
pembelajaran pada diri guru, (2)
menerima konsep agama dan sukarela
Motivasi pembelajaran siswa, (3)
(Rahman,
Kondisi guru siap membelajarkan
pengertian kecerdasan spiritual seperti
siswa,
yang
berikut:
pembelajaran
Kecerdasan spiritual adalah
(1)
(4)
Unsur
Unsur
pembelajaran
2005:50).
dikembangkan
Danar
Marshal
dalam
Zohar
Motivasi
belajar
sikap
Agustian(2001:59) merupakan suatu
tanggap
dari
serta
kecerdasan
kemampuan motivasi
untuk
dengan
pembelajaran, digunakan
pihak
guru
mendorong
Ian
oleh
kongruen dengan unsur belajar, (5) menuntut
dan
Sedangkan
untuk
menempatkan
perilaku dan hidup kita dalam konteks
berbagai
upaya
makna luas dan kaya, kecerdasan
(6)Sumber
yang
untuk menilai bahwa tindakan atau
belajar
jalan hidup seseorang lebih bermakna
sebagai
bahan
terdapat pada buku pelajaran, pribadi
dibandingkan
dengan
yang
lain,
guru, dan sumber masyarakat, (7)
kemampuan untuk memberi makna
Pengadaan alat-alat bantu belajar
ibadah terhadap setiap perilaku dan
kegiatan, melaui langkah-langkah dan
juga memperhatikan tentang kaidah-
pemikiran
fitrah,
kaidah utama tentang akhlak mulia
dan
serta keteladanan yang baik.Puncak
menuju
yang manusia
bersifat seutuhnya,
memiliki pola kemampuan, semua
dari
karena Tuhan. Dengan pengertian
pemahaman diri sendiri yang pada
seperti
spiritual
muaranya akan memahami hakikat
tertinggi
Sang Khaliq. Barang siapa yang
itu,
merupakan
kecerdasan kecerdasan
manusia.
kecerdasan
spiritual
adalah
mengenal dirinya sendiri, maka ia
Tujuan
dari
kecerdasan
akan mengenal Tuhannya.
spiritual yaitu mengembangkan dan
Tujuan
pembentukan
menumbuhkaan sikap keagamaan dan
kecerdasan spiritual bagi anak usia
mampu menyadari dirinya. Dalam
dini diantaranya adalah : (a) Untuk
usaha
kecerdasan
selalu mengabdi hanya kepada Allah
spiritual sejak dini adalah dengan
sejak usia dini, (b) Untuk membentuk
penanaman
manusia yang tenang dan damai
pembentukan
pendidikan
agama menjadi sesuatu yang sangat
dalam batinnya
signifikan
(c)Untuk
(Yamin
&Jamilah,
2010:22).
sejak
usia dini,
membentuk
manusia
bersikap positif sejak usia dini.
Pendidikan agama merupakan
(d) Untuk membentuk manusia yang
hal terpenting dalam kehidupan di
tahan
dunia,
kehidupan di dunia ini (Khavari,
sebab
memusatkan
pada
perbaikan spiritual, disiplin diri dan perbaikan tingkah laku disamping itu
bantin
2010:62).
dalam
mengarungi
Unjuk kerja guru berhubungan
seksama, mencakup deskripsi dalam
dengan perilaku guru yaitu berbagai
konteks
aktivitas guru yang berkaitan dengan
catatan-catatan.
tanggung jawab,
2006:60).
wewenang,
dan
tugas guru.
Metode
penelitian
metodedeskripsi
yang
kualitatf,yang
ditunjukkan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi dan pemikiran orang secara
(Sukmadinata,
Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-prinsip dan penjelasan yang berpengaruh pada Penelitian
induktif,
kualitatif
memberikan
permasalahan-permasalahan
yang
muncul dari data dan diberikan untuk
kualitatif
interpretasi.
(1)
Menggambarkan
dan
mengungkapkan (2) Menggambarkan dan menjelaskan(Sukmadinata : 661). Hasil dan Pembahasan Dari
hasil
temuan
pineliti
selama melakukan penelitian lebih kurang empat (4) bulan dengan 2 orang guru sebagai responden dan 26
individual maupun kelompok.
penyimpulan.
disertai
mempunyai dua tujuan utama yaitu
digunakan dalam penelitian ini yaitu
terbuka
mendetail
Penelitian
Metode Penelitian
bersikap
yang
Data
dihimpun dengan pengamatan yang
orang anak sebagai subjek penelitian, maka dapat di jabarkan sebagai berikut : 1. Guru GD Saat
kegiatan
awal
pembelajaran Ibu GD tidak pernah lupa mengajak anak bersalaman dan mengucapkan salam setiap bertemu dilingkungan sekolah. Ibu
GD juga setiap harinya hanya
disayangkan kecerdasan spiritual
mengenalkan kepada anak doa
anak
sebelum belajar, yang dilanjutkan
sedikit dan juga akan berkembang
dengan bacaan zikir saja, tanpa ada
dengan
tambahan surat-surat pendek dan
demikian akan lebih baik jika Ibu
doa-doa lainnya.
GD menambah wawasan anak
Dengan demikian anak bisa
yang berkembang hanya
tentang
tidak
optimal,
kecerdasan
dengan
spiritual
menghafal doa sebelum belajar dan
sehingga pemahaman anak tentang
bacaan
pada
kecerdasan spiritual dapat lebih
kegiatan awal guru GD sudah bisa
banyak dan tidak hanya terbatas
mengoptimalkan
perkembangan
pada doa sebelum belajar dan
kecerdasan spiritual anak karena
sesudah belajar serta zikir.Pada
menurut
kegiatan inti pembelajaran Ibu GD
zikir,
teori
sehingga
Setiawan
yang
menyatakan bahwa untukmencapai
setiap
tingkat spiritual yang hidup anak
mengingkatkan
harus
membaca
diajak
untuk
mengenal
harinya
selalu
anak
untuk
bismillah
dan
penciptanya bisa dikembangkan
Alhamdulillah
dengan cara pembiasaan, selain itu
sesudah belajar, hal ini dilakukan
membiasakan
untuk
ibu GD dengan tujuan agar anak
beribadah secara rutin, jadi jika
senantiasa mengingat Allah dan
kegiatan yang dilakukan setiap
bersyukur kepada Allah.
harinya
tidak
pembaharuan
anak
pernah maka
ada sangat
Pada pembelajaran
sebelum
kegiatan Ibu
dan
akhir GD
mengajak anak untuk berdoa
belajar dan ada kalanya guru
sesudah melakukan kegiatan
AL mengajak anak bermain
pembelajaran setiap harinya.
lingkaran sebelum melakukan
Ibu GD juga tidak pernah lupa
kegiatan dan masih banyak
untuk
dan
lagi kegiatan lainnya yang
mengucapkan salam sebelum
dapat dilakukan oleh guru AL.
anak-anak pulang dan keluar
Hal ini dilakukan agar anak
dari
tidak merasa bosan mengikuti
bersalaman
lingkungan
Dengan
sekolah.
demikian
terbiasa
anak
bersyukur
Allah
setalah
kepada
kegiatan setiap
pembelajaran harinya
dan
senantiasa
melakukan
bersemangat karena kegiatan
kegiatan dan ini artinya sejak
yang dilakukan bervariasi dan
dini
terbiasa
disesuaikan dengan kebutuhan
mengenal
anak, hal ini sejalan dengan
anak
mengingat
sudah dan
Allah.
teori yang dikemukan oleh
2. Guru AL Pada guru
AL
Aqib kegiatan selalu
awal
(2009:62)
yang
menyatakan bahwa
kegiatan
merubah
pembelajaran yang dilakukan
kegiatan disetiap paginya yang
tidak dapat dipaksakan kepada
membuat anak tidak bosan.
anak,
Terkadang guru AL mengajak
mengelola
anak
sebelum
dengan kreativias dan sesuai
sebelum
dengan prinsip pembelajaran
berhitung
melakukan
doa,
guru
harus
mampu
pembelajarn
anak usia dini yaitu belajar
AL terkadang mengingatkan
sambil
anak
bermain,
bermain
seraya belajar.
untuk
membaca
bismillah dan Alhamdulillah
Pada saat kegiatan Inti
sebelum
dan
Ibu AL mengajak anak untuk
melakukan
bermain
pembelajaran
dan
bernyanyi
sebelum pembelajaran dimulai
sesudah
kegitan menunjukan
tanda mengikat Allah.
hal ini sejalan dengan teori
Pada
saat
kegiatan
yang diungkapkan (Rahman,
akhir Ibu AL mengajak anak
2005:90)
untuk berdoa sesudah belajar
yang menyatakan
bahwa menyenandung lagu
dan
merupakan
dari
mengajak
kebutuhan alamiah individu,
bernyanyi
dan bagian dari ungkapan
meninggalkan kelas. Hal ini
emosi, serta bagian yang tidak
sesuai
dapat dipisahkan dari dunia
dikemukan oleh Asep (2011)
anak-anak. Melalui nyanyian,
bahwa lagu pada dasarnya
kemampuan
anak
merupakan bentuk dari bahasa
akan berkembang dan dapat
nada, yaitu bentuk harmoni
mengekspresikan
segala
dari tinggi rendahnya suara.
pikiran dan isi hatinya. Tidak
Pada insan-insan belia (anak-
lepas
meningkatkan
anak) yang perbendaharaan
kecerdasan spiritual anak, Ibu
bahasa masih cukup terbatas,
dari
bagian
apresiasi
tidak
lupa
guru
anak
dengan
AL untuk
sebelum
teori
yang
bahasa
nada
justru
lebih
dan dapat menghafal doa-doa
mudah mereka kunyah dan
serta zikir yang diajarkan
akan membawa mereka pada
Kesimpulan dan Saran
suasana riang, syahdu, sedih,
A. Kesimpulan
semangat
dan
sebagainya.
Apalagi
dalam
mengembangkan
kecerdasan
Berdasarkan
hasil
penelitian mengenai unjuk kerja guru
dalam
mengembangkan
spiritual anak usia dini dapat
kecerdasan
juga dilakukan dengan melalui
Taman
nyanyian lagu-lagu islami.
Indah Kota Bengkulu yang telah
Hal ini diperkuat juga
spiritual
anak
Kanak-Kanak
peneliti
lakukan
di
Mekar
dengan
dengan hasil observasi yang
pengamatan
telah peneliti lakukan, bahwa
lapangan setiap 4 kali dalam satu
ternyata pembelajaran yang
minggu yaitu dari hari senin
mereka lakukan setiap harinya
sampai hari kamis selama lebih
rutin berurutan dan cenderung
kurang empat (4) bulan dari
setiap harinya kegiatan yang
bulan September 2012 sampai
dilakukan itu-itu saja tidak ada
Desember 2012, maka dapat
perubahan
disimpulkan bahwa :
atau
pergantian
karena mereka beranggapan
1.
Unjuk
langsung
kerja
guru
ke
dalam
bahwa dengan kegiatan yang
mengembangkan kecerdasan
dilakukan
spiritual
rutin
secara
berurutan anak akan terbiasa
anak
di
Taman
Kanak-kanak Mekar Indah
Kota Bengkulu, pada saat
memberi
melakukan
kegiatan
agar anak tidak mudah jenuh.
awalsudah
mulai
berkembang,
Unjuk
kerja
kegiatan
guru
dalam
yang
mengembangkan kecerdasan
mengajar sudah bisa menjadi
spiritual di Taman Kanak-
teladan bagi anak karena
kanak Mekar Indah Kota
sudah terbiasa mengucapkan
Bengkulu pada saat kegiatan
salam ketika bertemu dengan
inti
anak
berkembang,
dan
guru
2.
variasi
sesama
guru,
sudah
mulai
anak
sudah
sehingga kemampuan anak
mulai terbiasa untuk berdoa
untuk mengucapkan salam
sebelum
ketika bertemu dengan guru
melakukan kegiatan dengan
dan teman serta bersikap
mengucapkan
sopan dan santun terhadap
ketika
sesama, selain itu berzikir
sesuatu dan Alhamdulilah
sudah bisa dilakukan oleh
ketika
anak, karena hal ini sudah
sesuatu, selain itu anak juga
dirangsang oleh guru melalui
sudah terbiasa berkata jujur
pembiasaan setiap harinya.
ketika melakukan sesuatu.
Dalam pelaksanaan kegiatan awal
Ibu GD cenderung
monoton
dibandingkan
dengan Ibu AL yang selalu
3.
Unjuk
dan
akan
sudah
kerja
sesudah
Bismillah melakukan
melakukan
guru
dalam
mengembangkan kecerdasan spiritual
anak
di
Taman
Kanak-kanak mekar indah
kota bengkulu pada saat
yaitu dengan membuat program
kegiatan akhir sudah mulai
pembelajaran
berkembang,
sesuai dengan usia anak. Dengan
anak
sudah
yang
terbiasa berdoa sebelum dan
unjuk
sesudah makan, anak juga
mengembangkan
sudah bisa antri ketika akan
spiritual anak di Taman Kanak-
mencuci
kanakMekar
tangan.
Pada
kerja
terstruktur
guru
dalam
kecerdasan
Indahyang
kegiatan akhir ini Ibu AL
dilakukan pada kegiatan awal,
selalu melakukan kegiatan
inti dan kegiatan akhir. Dengan
bernyayi sebelum
kata
pulang,
lain
tingkat
kecerdasan
namun hal tersebut tidak
spiritual anak usia dini harus
dilakukan oleh Ibu GD. Ibu
diketahui
GD selalu melakukan hal
sejak dini melalui pembelajaran.
yang sama pada kegiatan
dan
dikembangkan
Unjuk kerja guru dalam
akhir yaitu berdoa tanpa ada
mengembangkan
kegiatan bernyanyi.
spiritual anak usia dini harus memperhatikan
B. Implementasi Unjuk kerja guru dalam mengembangkan
kecerdasan
kondisi
anak,
sekolah dan media pembelajaran.
kecerdasan
Cara penyampaian juga harus
spiritual anak usia dini, tentunya
divariasikan dan sering diulang
terlebih
karena pembelajaran pada anak
dahulu
harus
memperhatikan langkah-langkah
usia
dini
prinsipnya
yang harus dilakukan oleh guru
menyenangkan.
harus
Kecerdasan spiritual itu
lagu
yang
spiritual
dan
sangat penting apalagi dalam
insipirasional, bawa anak untuk
kehidupan
sehari-hari,
menikmati keindahan alam, ikut
kecerdasan spiritual merupakan
sertaakan anak dalm kegiatan-
sesuatu yang berkaitan dengan
kegiatan
ruh, semangat dan jiwa religius,
cermin positif bagi anak. Upaya
serta memiliki pola pemikiran
orang
tauhid
serta
kecerdasan spiritusl anak dalam
berprinsip hanya pada Allah.
keluarga adalah melalui 4 jalan
Langkah-langkah
tugas,
(integralistik)
yang
harus
sosial
tua
yaitu
dan
dalam
jadikan
membina
melalui
jalan
diperhatikan orang tua dalam
pengasuhan,
pembinaan kecerdasan spiritual
perubahan pribadi, persaudaraan
anak yaitu jadikan kita “gembala
dan jalan kepemimpinan yang
spiritual” yang baik, bantulah
penuh pengabdian.
anak untuk merumuskan “misi” hidupnya,
ajarkan
bersama-sama maknanya
dan
dalam
C. Saran
Al-Quran jelaskan kehidupan.
pengetahuan
Berdasarkan
dari
hasil
penelitian tentang unjuk kerja guru
dalam
mengembangkan
Ceritakan kisah-kisah nabi dan
kecerdasan spiritual anak melalui
rasul serta kisah teladan lainnya.
kegiatan pembelajaran di Taman
Libatkan anak dalam kegiatan-
Kanak-Kanak Mekar Indah Kota
kegiatan
keagamaan,
Bengkulu, agar kecerdasan anak
bacakan puisi-puisi atau lagu-
berkembang sesuai harapan dan
ritual
sesuai tahapan perkembangannya
perkembangan anak sesuai
maka :
tahapan usia. Selain itu guru
1.
Mengingat
harus mengembangkan dan
spiritual sangat berguna bagi
memberi
kehidupan dan merupakan
semua
pedoman hidup, hendaknya
terutama kecerdasan spiritual
Kepala
anak
Sekolah
stimulasi
untuk
kecerdasan
anak,
sesuai
dengan
mempertahankan yang telah
kehidupan
ada dan membuat program
karena dengan kecerdasan
khusus untuk merangsang
spiritual maka individu dapat
kecerdasan
anak
menghayati
agar
pentinganya sopan santun,
sejak
2.
kecerdasan
spiritual
usia
dini
sehari-hari,
arti
perkembangan spiritual anak
toleran
dapat berkembang dengan
dalam hidup. Hal ini menjadi
baik dan terkontrol.
panggilan
Guru GD dan AL hendaknya
etika
menempatkan
sepenuhnya kita sadar bahwa
sesuai
peranannya
dengan
tanggung
ada
dan
dari
beradaptasi
intrinsik sosial,
makna
dalam karena
simbolik
jawab dan tugas seorang
kehadiran
pendidik
kehidupan sehari-hari yang
yaitu
sebagai
Tuhan
sebagai fasilitator, motivator
selalu
dan
melihat kita dalam diri kita
evaluator
memahami
serta tingkat
maupun
mengawasi
dalam
gerak-gerik
atau
kita,
dimana dan kapan saja, apa
TK. Bandung : CV. Yrama Widya
lagi kaum beragama, inti dari agama adalah moral dan
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada.
etika.
DAFTAR PUSTAKA Agustian. MelejitkanKecerdasan Jakarta:Al Right Reserved
2001. Anak.
Anwar. 2004. Kinerja guru dalam pembelajaran.. Jakarta:PT Elex Media Komputindo Arikunto, Siharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta:Rineka cipta. Boyatziz.2002. karakteristik kecerdasan spiritual. Jakarta:Rineka Cipta Darmawan. 2006. Kecerdasan spritual anak usia dini Jakarta: interprebook Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : PT raja Grafindo Persada. Depdiknas, 2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta :Balai Pustaka. Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran: Bumi Aksara, Jakarta Aqib, Zainal dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB dan
Khavari, 18-02-2010. Ciri kecerdasan Spiritualdiunduh dari (http://ilmupsikologi.wordpress. com/2010/02/18/cirikecerdasan-spiritual/) hari selasa, tanggal 19 September 2012 jam 19.15wib. Kemendiknas. 2009. Peraturan Materi Pendidikan Nasional No. 58 tahun 2009. Kurikulum PAUD 2009 Mahayana, Ali 2005. Cara mengembangkan berbagai komponen kecerdasan. Yogyakarta:PT Indeks Gramedia Masoag. 20-9-2010 Ciri kecerdasan Spiritualdiunduh dari (http://ilmupsikologi.wordpress. com/2010/02/18/cirikecerdasan-spiritual/) hari selasa, tanggal 19 September 2012 jam 19.15wib. Mukhtar. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta : Al Right Reserved Munandar. 2001. Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini. Jakarta:Pustaka Al-Kautsar Oleh Asep. Mengajar anak dengan memanfaatkan metode BCM. Diunduh dari http://salsabilatrainingcenter. Blogspot. Com/2010/02 mengajar anak-anak-denganmemanfaatkan_05.html, diakses tgl. 29 Mei 2012. Pukul 21:20
Rahman, Hibana S. 2005. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:Grafindo Litera Media Surya. 15-4-2003. Pengertian unjuk kerja guru. diunduh dari (http://ilmupsikologi.wordpress. com/2010/02/18/cirikecerdasan-spiritual/) hari selasa, tanggal 19 September 2012 jam 19.15wib. Susanti, Hendra. 2006. SkripsiPeranan Orang Tua Dalam Membina Kecerdasan Spiritual Anak Dalam Keluarga. Sumatra Barat: Sekolah Tinggi Agama Islam Sugandi, dkk. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanakkanak. Jakarta:Rineka Cipta
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:Kencana Supriyadi, 2011. Strategi Belajar Mengajar: Yogyakarta:Cakrawala ilmu Perkuliahan.com edition of : 9193. Metode pengajaran Pendidikan Islam. Diunduh darihttp://www.perkuliahan.co m/apa-pengertian-kecerdasanspiritual/. Diakses gari Minggu tanggal 9 Maret 2014 Yamin, Martinis dan Jamilah Sabri Sanan. 2010. Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Gedung Persada