Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI MAPEL PENJASKESREK SD NEGERI WARU TIMUR I KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S-1) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh :
MATSURAH 14.1.01.09.0350P
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATANDAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI MAPEL PENJASKESREK SD NEGERI WARU TIMUR I KECAMATAN WARU KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
MATSURAH 14.1.01.09.0350P FKIP – Penjaskesrek Muhammad Yanuar Rizky, M.Pd dan Reo Prasetiyo Herpandika, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tolak peluru gaya menyamping melalui pendekatan bermain diitandai dengan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran dan peningkatan hasil tes unjuk kerja atau nilai pembelajaran. Subyek penelitian adalah siswa kelas VI pada SD Negeri Waru Timur I Kecamatan Waru KabupatenPamekasan tahun ajaran 2015 / 2016. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini adalah lembar angket, pengamatan, , dan tes unjuk kerja siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian bermain dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi Tolak Peluru Gaya Menyamping dapat meningkatkan hasil belajar siswa, semangat siswa, antusias siswa, suasana kelas menyenangkan dan peningkatan hasil nilai lebih baik dan meningkat. Pada siklus I pembelajaran tolak peluru ditekankan pada teknik dasar menolak peluru gaya menyamping disertai dengan permainan yang relevan. Pada akhir pertemuan siklus I diadakan uji ketrampilan oleh siswa dalam tolak peluru gaya menyamping.Hasil yang diperoleh pada siklus I adalah sebesar 70,22% dari siswa kelas VI telah mencapai nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM) atau sebanyak 5 siswa sudah mencapai nilai diatas KKM yang ditetapkan, dan Sebanyak 4 siswa atau 45% belum mencapai nilai standar KKM yang ditetapkan. Pada pertemuan siklus ke II pembelajaran tolak peluru gaya menyamping merupakan refleksi siklus I disertai dengan tambahan materi tolak peluru gaya menyamping dan tetap disertai juga dengan permainan yang relevan dengan materi pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil ketrampilan yang dilakukan pada siklus II diketahui bahwa tingkat keberhasilan pada siklus II meningkat menjadi 76,66% atau 9 siswa telah mencapai nilai KKM dan masih terdapat 0% dari siswa kelas VI yang belum mencapai nilai KKM atau sebanyak 0 siswa belum mencapai nilai KKM yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Penjasorkes, Tolak Peluru Gaya Menyamping.
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG
meliputi kejujuran, disiplin, percaya diri dan menghilangkan egoisme. Segi batin
Pendidikan
Jasmani
merupakan
atau rohani ini terbentuk melalui aktifitas
salah satu pelajaran yang diajarkan kepada
pendidikan
seluruh siswa sekolah, baik siswa putra
permainan (bermain). Pendidikan jasmani
maupun putri, mulai dari tingkat dasar
di sekolah terbagi dalam beberapa cabang
sampai
pendidikan
olahraga yaitu : cabang olahraga bola
materi
besar, cabang olahraga bola kecil, cabang
selain
olahraga senam dan juga cabang olahraga
tingkat
jasmani
atas.Materi
berbeda
pembelajaran
dengan
yang
lain,
karena
jasmani
yang
pelajaran teori, siswa-siswi juga diajarkan
atletik.
praktek yang berupa aktifitas jasmani atau
permainannya
olahraga
dengan
olahraga bola besar di sekolah, siswa
karakteristik
sangat antusias dalam mengikutinya. Hal
yang
disesuaikan
kemampuan
dan
anak.Pendidikan
Jasmani
di
sekolah
Pembelajaran
yang
sifatnya
seperti
ada
unsur
pada
cabang
ini merupakan modal utama atau syarat
merupakan bagian dari pendidikan pada
utama
umumnya, pendidikan jasmani membentuk
pembelajaran, dengan antusias atau rasa
atau membangun manusia seutuhnya dari
senang tujuan pembelajaran akan mudah
segi lahir maupun batin. Segi lahir atau
tercapai. Keadaan yang sebalikya, siswa
jasmani ini meliputi pertumbuhan
kurang
perkembangan
fisik,
rehabilitasi.
kesehatan
Pertumbuhan
perkembangan
fisik
akan
lebih
fisik,
yang
paling
suka
penting
dalam
dalam
mengikuti
dan
pembelajaran maka tujuan pembelajaran
dan
sulit
cepat
tercapai,
ketidaksukaan
ini
menyebabkan siswa menjadi malas dalam
melalui pembelajaran pendidikan jasmani.
beraktifitas.
Pendidikan
jasmani
siswa
terbagi dalam beberapa nomor yaitu :
mempunyai
gaya
hidup
berolahraga
nomor lari, lompat dan lempar. Berlari,
menjadi
perilaku
sehingga
membentuk
olahraga
atletik
yang
melompat dan juga melempar merupakan
sehat, sedangkan rehabilitasi dalam hal ini
sifat alamiah manusia. Pada zaman dahulu
maksudnya
kemampuan
perbaikan
hidup
Cabang
sikap
tubuh,
ini
dimiliki
oleh
manusia
misalnya : sikap jalan yang kurang baik,
untuk mempertahankan diri, untuk berburu
sikap duduk yang salah dan lain-lain. Hal
dan yang lainnya.
ini
dalam
dibenahi
pendidikan
sebelum
jasmani
menjadi
sikap
dapat
Berdasarkan sifat alamiah tersebut
yang
seharusnya pembelajaran atletik di sekolah
permanen. Segi batin atau rohani yang
digemari
dapat dibentuk melalui pendidikan jasmani
mengikutinya.Nomor
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
atau
siswa
antusias lempar
dalam sendiri
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
terbagi dalam beberapa cabang yaitu :
pembelajaran
lempar
lain,
lembing,
tolak
peluru,
lempar
dilanjutkan
misalnya
kegiatan
yang
sepak
bola.
bermain
cakram dan lontar martil. Nomor tolak
Keadaan
semacam
ditiap kejuaraan baik yang bertaraf lokal
bilamana
pembelajaran
maupun nasional sudah dipertandingkan,
selesai,sehingga
adanya kejuaraan yang bertaraf
kepada materi pembelajaran (atletik) tetapi
atau
Kejurnas
dapatmenjadi
di
Nasional
berbagai
pemicu
cabang
terjadi
teknik
sudah
siswa
tidak
orientai
pada bermain sepak bola dan akibatnya
olahraga
kurang baik bagi cabang atletik. Pada pembelajaran
dipandang
kurang tuntas.
mata.
sering
kota
atletik khususnya nomor tolak supaya tidak sebelah
ini
Tolak
peluru
merupakan salah satu cabang atletik pada nomor lempar.
atletik
Peneliti
kurang
mengamati
terkesan
pada
saat
pembelajaran atletik khusunya nomor tolak
Tujuan dari tolak peluru adalah
peluru,
siswa
kurang
antusias
dalam
melakukan tolakan sejauh-jaunya secara
mengikutinya, baik siswa putra maupun
sah dan benar menurut aturan yang ada.
siswa
Gaya tolak peluru ada 2 macam, yaitu gaya
menjadikan
ortodox
(gaya menyamping) dan gaya
caranya pembelajaran tolak peluru dapat
obrien (gaya membelakangi). Disebut gaya
meningkat. Karena dengan keadaan yang
obrien karena gaya tersebut pertama kali
demikian, tujuan pembelajaran pun pasti
dilakukan oleh Verry Obrien. Tolak peluru
belum
merupakan
pengamatan,
yang
cabang
pada
pembelajaran
umumnya
atletik
putri.
Keadaan masalah
tercapai.
semacam
agar
ini
bagaimana
Setelah
melakukan
hal ini disebabkan karena
pembelajaran
pembelajaran
olahraga cabang atletik kurang diminati
pembelajaran
oleh siswa. Hal ini terlihat dari kurangnya
pembelajaran teknik, tidak adanyan unsur
antusias
bermain
siswa
dalam
mengikuti
yang yang
dalam
monoton
atau
berorientasi
pada
penyajian
materi
pembelajaran atletik. Kurangnya antusias
pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut,
siswa dapat disebabkan oleh beberapa
peneliti
faktor, salah satunya dari penyajian materi
pendekatan bermain. Pendekatan bermain
yang
dapat berbentuk macam-macam permainan
kurang
menyebabkan
variatif siswa
sehingga
malas
dalam
menolak,
mencoba
ini
pembelajaran
dikarenakan
dengan
teknik
yang
mengikutinya. Pembelajaran atletik hanya
utama pada teknik tolak puluru adalah
dikenalkan
teknik
pembelajaran pembelajaran
sebagian
atau
hanya
berorientasi
pada
diharapkan menjadi daya tarik tersendiri
setelah
itu
terhadap materi pembelajaran tolak peluru
teknik,
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
sekilas,
menolak.
Pendekatan
bermain
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sehingga siswa lebih siap dan termotivasi dalam
mengikuti
pembelajaran,
II. METODE
dan
Data
yang
diperlukan
dalam
dengan kata lain tujuan pembelajaran akan
penelitian tindakan kelas ini berupa catatan
mudah tercapai.
tentang hasil amatan. Hasil amatan tersebut
Berdasarkan uraian di atas, maka
dikumpulkan melalui pengamatan, hasil tes
peneliti bermaksud mengambil judul yang
siswa dan angket. Pemberian dan pengisian
kaitannya tentang pendekatan permainan
angket
tolak peluru dan pembelajaran atau materi
pertemuan kedua (siklus kedua) setelah
pembelajaran tolak peluru. Maka judul
tindakan selesai.
dalam
1.
penelitian
ini
adalah
““Upaya
oleh
siswa
Hasil belajar
dilaksanakan
to
lak
peluru gaya
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tentang
menyamping
Tolak Peluru Gaya Menyamping Dengan
Tes tolak peluru gaya menyamping
Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VI Mapel
Penjaskesrek
SD Negeri Waru
Timur
I Kecamatan Waru Kabupaten
Siswa
pada
peluru
gaya
Pengukuran
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
Data
Kabupaten
I
Kecamatan
Waru
Pamekasan Tahun Pelajaran
2015/2016 dikarenakan pada saat peneliti praktik
Pemantapan
Mengajar
(PKM),
Keterampilan
peneliti
mendapati
menyamping
Tes
menyamping
Timur
pengukuran
2. Kemampuan melakukan rangkaian tolak
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.
Waru
Tes
tolak
yang
peluru
diperoleh
Siswa gaya
dalam
penelitian ini berupa lembar observasi, angket siswa, dan tes hasil belajar. 1. Analisis Data Lembar Observasi Data observasi diperoleh pada setiap tindakan
untuk
menilai ada
perubahan
permasalahan semacam ini, pembelajaran
peningkatan sikap siswa pada setiap siklus.
atletik tolak peluru siswa kurang antusias
Data ini disajikan secara deskriptif pada
dalam mengikuti.
hasil penelitian.
Pembelajaran langsung berorientasi pada
pembelajaran
teknik,
sehingga
2. Analisis Data Angket Setiap
butir
pertanyaan
angket
menyebabkan siswa menjadi jenuh atau
dikelompokkan sesuai aspek yang diamati
malas
Keadaaan
kemudian dihitung jumlah skor pada setiap
semacam ini kemungkinan terjadi tidak
butir. Jumlah hasil skor yang diperoleh
hanya di sekolah yang bersangkutan, tetapi
dipersentase
di
dengan jawaban hasil angket pendapat
dalam
mengikuti.
sekolah-sekolah
yang
kondisi semacam ini.
lain
terjadi
dan
dikategorikan
sesuai
siswa. 3. Analisis Hasil Tes Belajar
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hasil tes belajar yang dilaksanakan pada
akhir
ratarata,
pertemuan
kemudian
dihitung
nilai
dikategorikan
melihat atau melaksanakan pembelajaran dengan materi tolak peluru.
dalam
Tabel I menunjukkan nilai kemampuan
batas-batas penilaian yang didasarkan pada
siswa dalam melaksanakan pembelajaran
ketuntasan siswa terhadap materi pelajaran
tolak
yang diberikan.
permainan. Dari tabel tersebut diketahui
peluru
dengan
pendekatan
bahwa nilai rata-rata untuk siswa 76,66 III.
kelas
HASIL DAN KESIMPULAN
dengan nilai tersebut dapat digolongkan
Pembahasan
penelitian
tindakan
bahwa nilai rata-rata untuk siswa baik,
yang
dilaksanakan
dalam
sedangkan batas nilai ketuntasan minimal
telah
proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan
materi
tolak
peluru
dengan
dalam pembelajaran adalah 85. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat
pendekatan permainan dapat meningkatkan
perbandingannya
semangat
siswa,
dengan pendekatan permainan dan tidak
kegembiraan siswa dan suasana kelas pun
menggunakan pendekatan permainan, tabel
menjadi lebih baik, sehingga tujuan dari
2 diatas menunjukkan nilai pada bulan
pembelajaran pun akan mudah tercapai
Pebruari pembelajaran tolak peluru dengan
dengan optimal. Dalam hal ini penguasaan
teknik langkah silang tanpa pendekatan
siswa terhadap materi pembelajaran (tolak
permainan
peluru
pembelajaran tolak peluru dengan teknik
siswa,
dengan
keaktifan
pendekatan
permainan).
antara
dan
pada
bulan
langkah
tolak peluru ini sebagai variasi sebagai
permainan.
pembelajaran tolak peluru, namun tidak
tertinggi untuk siswa putra 90 dan siswa
mengurangi
terkandung
putri 70 sedangkan pada bulan Pebruari
didalam pembelajran, seperti rasa percaya
nilai tertinggi untuk siswa putra 90 dan
diri,
siswa putri 70,
tanggung
yang
jawab,
keseriusan
dan
dengan
Pebruari
Pemberian permainan dalam pembelajaran
nilai-nilai
silang
pembelajaran
Pada
bulan
pendekatan Pebruari
nilai
sedangkan untuk nilai
lainnya. Permainan dalam hal ini sebagai
terendah pada bulan Pebruari untuk siswa
pendekatan kearah teknik atau mendukung
putra 70 dan untuk siswa putri 70.
teknik peluru)
yang
akan
sehingga
dilaksanakan tolak
peluru
(tolak dapat
Dengan bahwa
demikian
dapat
kemampuan
disimpulkan
siswa
dalam
menjadi alat gerak atau memacu siswa
penguasaan materi dalam hal ini tolak
untuk
peluru
bergerak
sebaliknya
siswa
dapat
optimal,
bukan
menjadi malas begitu
dengan
mengalami
teknik
langkah
peningkatan
silang setelah
mendapatkan pendekatan permainan dari MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sebelum pembelajaran tolak peluru dengan
menarik.
teknik langkah silang tanpa pendekatan
pembelajaran
permainan.
tidak
Pembelajaraan
jasmani
secara
umum
pendidikan tidak
hanya
Alasan
paling
terbanyak
pembelajarannya.
bervariasi
sehingga
Urutan berikutnya,
beralasan bahwa penyampai materi oleh guru
proses
adalah
membosankan.
mengacu pada nilai semata, tetapi yang penting
lebih
berikutnya
cukup
jelas.
yaitu
Alasan
keempat
tidak
kesulitan
permainan.
Alasan
siswa
Dalam proses pembelajaran ini guru harus
dalam
membuat siswa antusias, senang dan aktif
kelima terbanyak yaitu siswa tidak terlalu
dalam
kesulitan
mengkuti pembelajaran,
kebugaran
dan
sehingga
kesehatan siswa dapat
meningkat.
Berdasarkan
pembelajaran siswa,
dan
Alasan
keenam terbanyak yaitu tes yang diujikan
nilai yang
diperoleh
Sedangkan urutan ketujuh beralasan bahwa
dikatakan
bahwa
suasana
peluru
dengan
penguasaan materi oleh guru cukup baik.
pendekatan permainan berhasil. tolak
pendekatan
teknik.
sesuai dengan materi yang telah diajarkan.
tolak
Pembelajaran
dalam belajar
proses
dapat
pembelajaran
mengikuti
menyenangkan
Pembelajaran
peluru
permainan baik
kelas
dengan mendapat
tanggapan
yang
dari
siswa,
ini
tergambar
dari hasil angket tanggapan
dengan
pendidikan
materi
pendekatan
tolak
jasmani
peluru
permainan
dan
dengan
dibandingkan
pembelajaran nomor atletik lainnya, siswa menyatakan
senang
terbanyak
dengan
menarik karena adanya unsur permainan di
angket
permainan.
Hasil
menunjukan bahwa siswa yang
dalamnya.
Alasan
pembelajaran
alasan
siswa terhadap pembelajaran tolak peluru pendekatan
yaitu
dengan
lainnya
siswa
lebih
tidak
menjawab senang sebanyak 5 siswa atau
merasa kesulitan dalam belajar teknik dan
90 %, yang menyatakan biasa-biasa saja
tidak merasa bosan. Pendapat dan harapan
sebanyak 4 siswa atau 55 %, dan yang
siswa
menyatakan
jasmani dengan materi tolak peluru dengan
tidak
senang
tidak
ada
(lampiran). Hasil
tentang
pembelajaran
pendidikan
pendekatan permainan, siswa lebih senang angket
tersebut
menunjukan
dengan
pembelajaran
yang
bermainnya,
lebih
mengikuti
dengan pendekatan permainan lebih mudah
dengan
dipahami, penjelasan guru cukup jelas dan
pembelajaran
tolak
dalam peluru
pendekatan permainan. Alasan terbanyak
siswa
adalah permainan yang digunakan sebagai
dengan baik.
pendekatan
pembelajaran
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
tolak
peluru
merasa
tolak
unsur
bahwa mayoritas siswa sangat antusias dan termotivasi
pembelajaran
ada
peluru
dapat melaksanakan tes
SIMPULAN simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Berdasarkan hasil dari pembahasan di
atas
pemberian
dapat
disimpulkan
bermain
bahwa
dalam pembelajaran
tingkat keberhasilan pada siklus II telah meningkat menjadi 100% atau 9 siswa telah mencapai nilai di atas KKM .
pendidikan jasmani dengan materi tolak peluru
gaya
menyamping
meningkatkan
hasil
dapat
belajar
IV.
DAFTAR PUSTAKA
siswa,
Adang
semangat siswa, antusias siswa, suasana
Dasar
kelas menyenangkan dan peningkatan hasil
Depdikbud.
nilai lebih baik dan meningkat.
Pendidikan Dasar dan Menengah
Pada siklus I pembelajaran tolak peluru
Suherman.2000. Penjaskes.
DasarJakarta:
Direktorat
Jenderal
Bagian Proyek Penataran Guru
ditekankan pada teknik dasar tolak peluru gaya
menyamping
permainan
disertai
yang
menyenangkan.
dengan
relevan
Pada
Aip
Syarifuddin Pendidikan
pertemuan
Kesehatan.
akhir
dan
dan
Muhadi.
1992.
Jasmani
dan
siklus I diadakan uji ketrampilan oleh siswa dalam melakukan tolak peluru gaya
Ardiani
Mustikasari.
http://edu-
menyamping. Hasil yang diperoleh pada
articles.com/mengenal-media-
siklus I adalah sebesar 70% dari siswa
pembeljaran/
kelas VI SD Negeri Waru Timur I Kecamatan Waru Kabupaten telah
mencapai
nilai
di
Pamekasan atas
Kriteria
Depdiknas.
2007.
Satuan
Kurikulum
Pendidikan
Tingkat Standart
Ketuntasan Minimal (KKM) atau sebanyak
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
5 siswa sudah mencapai nilai di atas KKM
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
yang ditetapkan dan sebanyak 4 siswa atau
Kesehatan. Jakarta: Depdiknas
55% belum mencapai nilai standar KKM yang ditetapkan.
Djumidar.
Pada siklus II pembelajaran tolak peluru gaya
menyamping
merupakan
relfeksi
(2001:
7.44)
Atletik:1-12,.
Dasar-dasar PPDO2101/4
SKS/Djumidar,-----Cet.3--- Jakarta
siklus I disertai dengan beberapa tambahan
Pusat
Penerbitan
materi tolak peluru gaya menyamping dan
Terbuka Depdiknas.
Universitas
tetap disertai juga dengan permainan yang relevan dan menyenangkan. Berdasarkan
ketrampilan
Herman yang
dilakukan pada siklus II diketahui bahwa MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
Subarjah,
dkk.
(2007:
5.5)
Administrasi Pendidikan Jasmani dan
Organisasi
Olahraga
,
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PORA2312/3SKS/MODUL 9/Herman
1-
Subarjah—cet.2—
Jakarta: Universitas Terbuka
J. Matakupan: 1995. Teori Bermain. Depdikbud
Dirjen
Dikdasmen,
Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga
Teknis
Bagian
Proyek
Peningkatan Mutu Guru, Jakarta. Jakarta: Depdikbud. Dirkendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Munasifah: (2008:45-55) Atletik Cabang Lempar,
Penerbit
Aneka
Ilmu,
Cetakan: September 2008
Nurhasan:
(2007:8.3)
Pembelajaran PORA2313/2
Penilaian Penjas:1-6/
SKS/Nurhasan
Cet.1--Jakarta:
--
Universitas
Terbuka, 2007.
Penjaskes. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Rusli Lutan. 1988. Belajar Ketrampilan Motorik
Pengantar
Metode.
Jakarta:
Teori
dan
Depdikbud.
Dirjendikti.
Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Perencanaan Pembelajaran
MATSURAH| 14.1.01.09.0350P FKIP - PENJASKESREK
simki.unpkediri.ac.id || 11||