Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Program Studi Dosen SMT/Jml SKS Tatap Muka

3D Animasi Arsitektur - 1

: 3D Animasi Arsitektur :: Teknik Arsitektur : Apiet Rusdiyana, ST : Ganjil/2 SKS : 7 (Ke-Tujuh)

POKOK BAHASAN LATIHAN : FILM KUNO          

Import Materi Bekerja Dengan Jendela Time Line [Petualangan Alang.mpg] Memotong Film Dengan Razor Tools Efek Monokrom Film Kuno Efek Cahaya Tak Beraturan Film Kuno Copy Seluruh Efek Ke Klip Petualangan Alang Yang Telah di Potong Bekerja Dengan Jendela Time Line [Scratch 1,2 & 3] Efek Film Menggulung Bekerja Dengan Jendela Timeline/Audio [Music Alang.wap] Rendering / Export Movie Dengan Adobe Media Encoder

Import Materi    

Import seluruh Materi Lat. 5 Ke Jendela Project Pada Menu Bar Pilih File  Import Atau pada Jendela Project [Gbr. 1]  Klik Kanan  Pilih Import Pilih Seluruh File  Open

Gbr. 1 Sebelum di Import Bekerja Dengan Jendela Time Line [Petualangan Alang.mpg]  Drag Petualangan Alang.mpg ke Jendela Timeline

Gbr. 2 Setelah di Import

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur


Gbr. 1 Sebelum di isi

Gbr. 2 Setelah di isi

Memotong Film Dengan Razor Tools  Pilih Razor Tools  Potong Klip Menjadi 4 Bagian Di Sembarang Tempat

Gbr. 1 Sebelum di Potong Menjadi 4 Bagian

Gbr. 2 Setelah di Potong Menjadi 4 Bagian

Efek Monokrom Film Kuno Agar hasil film menjadi Hitam Putih/Kuno beri efek khusus  Pada Jendela Effects [Gbr. 1]  Pilih Image Control [Gbr. 1]  Pilih Tint [Gbr. 1] Lalu Drag Ke Petualangan Alang.mpg  Ubah Parameter Sesuai Gambar [Gbr. 2]



Gbr. 1 Jendela Efffect

Gbr. 2 Amount to Tint : 100

Efek Cahaya Tak Beraturan Film Kuno Agar film memiliki cahaya yang berubah-ubah/random beri efek khusus  Pada Jendela Effects [Gbr. 1]  Pilih Stylize [Gbr. 1]  Pilih Strobe Light [Gbr. 1]  Lalu Drag Ke Petualangan Alang.mpg  Ubah Parameter Sesuai Gambar [Gbr. 2]

Gbr. 1 Jendela Effect

Gbr. 2 Blend With Original/Transparasi Dengan Klip : 80 Strobe Duration/Lama Tampil Cahaya Putih : 0.1 Strobe Period/Jarak Tampil Cahaya Putih : 0.3 Random Strobe/Tingkat Acak Cahaya : 20

Copy Seluruh Efek Ke Klip Petualangan Alang Yang Telah di Potong Agar Semua Film Memiliki Efek Yang Sama Copy Seluruh Efek  Pilih Klip Yang Telah Di Beri Efek  Pada Jendela Effects Control [Gbr. 1]  Pilih Kedua Efek [Gbr. 1]  Klik Kanan  Copy [Gbr. 1]  Pilih Klip Berikutnya  Pada Jendela Efffect Control [Gbr. 2]  Klik Kanan [Gbr. 2]  Paste  Lakukan hal yang sama pada seluruh Klip


Gbr. 1 Efek Yang Akan Di Copy


Gbr. 2 Efek Yang Akan Di Duplicate/Paste

Bekerja Dengan Jendela Time Line [Scratch 1,2 & 3]  Drag Scratch 1, 2 dan 3 Ke Jendela Timeline di Video 2  Atur Sesuai Keinginan Anda

Gbr. 1 Sebelum di isi

Gbr. 2 Sesudah di Isi Dan Diatur Sesuai Keinginan Anda

Efek Film Menggulung Agar film memiliki Efek Yang Kusut/Menggulung beri efek khusu  Pada Jendela Effects  Pilih Video Transition [Gbr. 2]  Pilih Slide [Gbr. 2]  Pilih Push [Gbr. 2]  Lalu Drag Ke Batas 2 Klip Petualangan Alang.mpg [Gbr. 3] Ubah Parameter Sesuai Gbr. 2  Lakukan Hal Yang Sama Pada Seluruh Klip



Gbr. 1 Sebelum di Beri Efek

Gbr. 2 Jendela Effect Control

Gbr. 3 Sesudah di Beri Efek

Bekerja Dengan Jendela Timeline/Audio [Music Alang.wap] Film akan terasa hambar tanpa musik, beri nuasa musik yang sesuai dengan klip yang kita buat.  Drag Music Alang Jendela Timeline di Audio 1

Gbr. 1 Sebelum di Isi



Gbr. 2 Sesudah di Isi

Rendering / Export Movie Dengan Adobe Media Encoder Setelah seluruh file anda susun di Adobe Premiere Pro, anda rendering untuk di jadikan satu kesatuan dalam sebuah Movie/Film

Storyboard Didalam dunia animasi dan film, storyboard berperan sebagai panduan bagi orang-orang yang terlibat didalamnya, mulai dari sutradara, penulis cerita, lighting, kameramen, dan lain sebagianya. Storyboard diibaratkan cetak biru yang dibutuhkan sebagai panduan buat mendirikan sebuah rumah. Para illustrator (seniman pembuat storyboard) menggambar panel-panel yang berisi para karakter, aksi sang karakter, dan lingkungan sekitarnya. Selain itu tujuan dari pemakaian storyboard adalah memungkinkan seorang pembuat film untuk menvisualisasikan ide/gagasannya. Storyboard pada dasarnya sama dengan storyline, tapi dalam bentuk gambar. Biasanya orang yang awam akan lebih mengerti jika diberi storyboard karena berbentuk panel-panel gambar dibanding dengan storyline yang berupa cerita. Storyboard merupakan area berseri dari sebuah gambar sketsa yang digunakan sebagai alat perencanaan untuk menunjukkan secara visual bagaimana aksi dari sebuah cerita berlangsung. Hubungan visual yang tersekat dari storyboard adalah komik tanpa balon dialog, namun beda fungsi. Komik dipergunakan untuk sarana entertainment, sedangkan storyboard sebagai alat untuk fasilitas produksi. Tujuan utama dari storyboard adalah untuk menjelaskan tentang alur narasi dari sebuah cerita. Visual Storytelling Visual Storytelling adalah meneuturkan caerita dalam gambar. Berbeda dengan storyboard yang merupakan alur visual dari sebuah narasi. Storyboard ada setelah skrip atau narasi rampung yang berfungsi untuk menjelaskan secara visual dari cerita tersebut. Movie dan animasi adalah bentuk linier dari visual storytelling, dimana audience mendengarkan dan menonton dengan pasif, sedangkan games dan aplikasi multimedia merupakan program interaktif dimana user atau pemakai dapat menyaksikan dan memanipulasi program tersebut

Alur Cerita Kebanyakan cerita dimulai dari ide tanpa struktur. Struktur terbentuk apabila ide sudah ada. Struktur dramatis biasanya didefinisikan sebagai awal, tengah dan akhir atau pada istilah dalam screenplay adalah Act-1, Act-2, dan Act-3.



ACT 1

ACT 2

ACT 3

Awal Konsep Ide Skematik

Tengah Denah Tampak Potongan

Akhir Animasi 3d Visual Image 3d

Universitas Krisnadwipayana Fakultas Teknik Program Studi Arsitektur 3D Animasi Arsitektur - 1

Recommend Documents