UNIVERSITAS INDONESIA
UNSUR BUDAYA POP DALAM PENYAJIAN BERITA: ANALISIS TOPIK “KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK” DI SITUS NYUNYU.COM
MAKALAH NON-SEMINAR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Soca Purwandini Massardi 1106084766
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI JURNALISME
DEPOK JANUARI 2015
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Unsur Budaya Pop dalam Penyajian Berita: Analisis Topik “Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak” di Situs Nyunyu.Com Soca Purwandini Massardi 1. Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak Mencari informasi melalui internet baik melalui media sosial mau pun portal berita online menjadi kebutuhan mayoritas masyarakat perkotaan tak terkecuali anak muda. Banyaknya informasi yang beredar membutuhkan keberagaman dalam pengemasannya. Inilah yang mendorong kemunculan situs-situs penyedia informasi yang menyasar anak muda, seperti Nyunyu.com. Situs ini memasukkan unsur budaya pop ke dalam berbagai topik artikel yang dimuat termasuk topik serius dan aktual. Dengan analisis kualitatif terhadap konten berita “Kenaikan Harga BBM” di Nyunyu.com, makalah ini berargumen mengenai unsur budaya pop yang masuk ke dalam penyajian berita. Dari hasil observasi online, ditemukan terdapat unsur budaya pop yang sengaja dimasukkan ke dalam konten artikel sesuai dengan target pasar. Kata kunci: berita; budaya pop; internet; media sosial
Pop Culture Elements in News Presenting: Analyzing “The Rise of Fuel Prices” Issue in Nyunyu.com Abstract Seeking information through internet either from social media or news portal is now becoming one of the primary needs among the majority of urban societies, including youngsters. The excessive number of information need various treatments. This phenomenon is one of the causes of the emergence of websites that targeted youngsters as their audience such as Nyunyu.com. This website utilises pop culture in their articles even if it is a serious or actual topic. Using qualitative analysis to one of its content, “The Rise of Fuel Prices”, I argue about pop culture becomes part of article writing or other content production. As I have observed, there are some evidences that pop culture is being included in the article based on the targeted market. Key words: internet; news; pop culture; social media
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Pendahuluan Internet sebagai media komunikasi Komunikasi digital yang semakin berkembang kini mentransformasi cara mengumpulkan, distribusi, dan mengonsumsi informasi. Generasi internet masa kini atau yang sering disebut Web 2.0, memfasilitasi khalayak untuk bisa terlibat dalam mengobservasi, menyeleksi, meyaring, hingga menyebarkan informasi apa pun (Hermida, 2012, hlm. 309). Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada bulan Oktober 1972, internet telah mengalami perkembangan pesat (Leiner et al., 2012, hlm 3). Berdasarkan survey Pew yang dikemukakan Rainie (2010) ada sembilan hal yang mengubah cara masyarakat mengonsumsi informasi karena adanya internet. Pertama, jumlah informasi yang beredar semakin bertambah; sumber-sumber informasi pun semakin beragam; melalui internet; informasi yang beredar akan semakin cepat; semua orang kini bisa mengakses informasi kapan saja dan di mana saja; perhatian masyarakat akan informasi semakin meluas; kualitas media tempat megakses informasi semakin memikat; orang semakin mencari informasi yang relevan sesuai kebutuhannya; informasi yang beredar melalui jejaring sosial akan lebih jelas dan penting. Semakin beragamnya kebutuhan informasi membutuhkan keberagaman pula dalam pengemasannya. Inilah yang mendorong kemunculan situs-situs penyedia informasi yang menargetkan anak muda, seperti Nyunyu.com. Situs ini banyak mengulas informasi tentang gaya hidup, sosial, teknologi, olahraga, musik, kuliner, liputan acara dan aspek lainnya yang akrab dengan dunia anak muda. Teknologi informasi dan media berperan dalam kemunculan budaya baru yang disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. “Budaya yang disukai secara luas oleh banyak orang” disebut budaya populer, budaya pop (popular culture), atau budaya massa (mass culture) (Storey, 1994, hlm. 1). Budaya ini mencakup seluruh praktik kehidupan sehari-hari, mulai dari memasak, gaya berpakaian, olahraga, dunia hiburan, dan sebagainya. Budaya pop kini tak hanya tersebar melalu media konvensional tetapi semakin luas berkat internet (Falor, 2001). Dalam hal ini, internet juga disebut sebagai “sirkuit budaya” yang menjelaskan identitas manusia, produksi, konsumsi, regulasi, dan representasi dari budaya
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
dari kehidupan sehari-hari (Lambiase, 2008). Di Indonesia sendiri, menurut APJII di 2012 lalu pengguna internet mencapai 63 juta, sedangkan 2013 menjadi 71,19 juta1. Angka ini menunjukkan kenaikan 19 persen (Antara News, 2014). Dari jumlah pengguna internet tersebut, 80 persen di antaranya adalah remaja berusia 15-19 tahun (Kemkominfo, 2014). Ada pula penelitian yang membahas bagaimana media sosial seperti Twitter mempengaruhi pemberitaan dan praktik jurnalisme (Hermida, 2010; Holton and Lewis, 2011; Lasorsa et al., 2012). Situs jejaring sosial kini menjadi fenomena global (Lenhart, et al., 2010, hlm. 1). Media sosial kini semakin penting keberadaannya baik dari perspektif pembaca yang mengakses berita mau pun jurnalis yang mendistribusikan berita. Saat ini internet menjadi bagian dari rutinitas jurnalis dalam mengumpulkan berita, mulai dari riset hingga mencari narasumber (Callahan, 2003). Sekitar 59% mengatakan mereka lebih mendapat berita dan informasi melalui media sosial (Hermida, 2010). Media sosial berevolusi menjadi lebih dari sarana untuk berbagi dan bertukar informasi secara personal. Mereka juga menjadi medium untuk berbagi dan saling merekomendasi berita (Hermida et al, 2012). Dengan mengambil kasus Nyunyu.com, penulis mengedepankan media sosial dan perannya dalam pengumpulan, produksi, dan distribusi berita.
Media sosial sebagai sarana distribusi berita Bruns and Burgess (2012) dalam Hermida (2013) menyebutkan Twitter sebagai contoh situs jejaring sosial, produksi konten, dan sarana berbagi informasi (hlm. 297). Awalnya Twitter dirancang sebagai medium untuk mengirim pesan singkat, kini Twitter berkembang menjadi tempat di mana informasi mengalir di mana pengguna bisa memilih sendiri informasi apa yang dibutuhkan sesuai minat dan keinginan (Hermida, 2013). Tahun 2013, Twitter2 memiliki 200 juta pengguna aktif, dan 400 juta pesan terkirim setiap hari (Yahoo News, 2014). 1 APJII, singkatan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, merupakan asosiasi yang terdiri dari Penyelenggara Jasa Internet (PJI) di Indonesia. (Diakses pada Kamis 20 November 2014, dari http://www.antaranews.com/berita/414167/apjii-penguna-internet-di-indonesia-terus-meningkat.) 2 Sejak pertama diluncurkan pada 13 Juli 2006, Twitter menjadi situs mikro blogging yang sangat populer dengan 255 juta akun terhitung Juni 2014. (Diakses pada 3 Desember, dari https://id.berita.yahoo.com/pengguna-aktif-twitter-di-indonesia-hampir-mencapai-angka-041051047.html)
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Karena dapat menjangkau hingga masing-masing individu, Twitter pun dimanfaatkan oleh organisasi berita untuk menyebarkan informasi hingga mengumpulkan informasi terbaru (Hermida, 2010, hlm. 299). Penggunaan media sosial yang paling utama adalah untuk mempromosikan konten agar dapat meningkatkan jumlah hits atau traffic situs dengan cara mengunggah tautan berita yang terdapat di situs tersebut. Berdasarkan penemuan García de Torres et al. (2011), 50% pesan yang beredar di Twitter dan 68% unggahan di Facebook berada dalam kategori ini. Agar penyebaran informasi semakin efektif, diperlukan peran seorang online influencer (Lee, 2011, par. 4). Menurut Lee, para influencer biasanya adalah para blogger, jurnalis, dan selebritas internet yang memiliki pengaruh besar ke dalam sasaran pasar dan dapat dengan cepat menciptakan buzz, menaikkan traffic, dan meningkatkan penjualan suatu prosuk setelah ia menyebutkan dalam salah satu unggahannya di akun media sosial pribadinya. Di situs Nyunyu.com para influencer berkolaborasi untuk membuat situs berisi informasi untuk anak muda. Nyunyu.com yang menargetkan anak muda sebagai pengunjung situsnya memiliki cara khusus dalam menyampaikan topik berita terhangat (Nyunyu, 2012). Dalam makalah ini, penulis ingin menganalisis konten berita untuk anak muda di Nyunyu.com dan ingin melihat bagaimana budaya pop mempengaruhi cara penyajian berita di situs ini. Untuk memudahkan analisis, penulis memilih satu topik yaitu kenaikan harga BBM 2014 yang dimuat di Nyunyu.com.
Tinjauan teoritis Social Journalism Hermida (2012) berargumen bahwa social journalism adalah perkembangan baru dalam dunia jurnalisme di mana dengan adanya media sosial jurnalis menghadapi rutinitas kerja baru dan menjain hubungan dengan audiensnya. Sebelum beroperasi di era digital, di media tradisional terdapat jarak antara produser dan konsumen (Hermida, 2012, hlm. 324). Kini hal sebutan ‘jurnalis’, ‘audiens’, dan ‘sumber’ pun semakin samar dengan adanya media sosial karena siapa pun bisa mengakses berita.
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Dalam jurnalisme, berita dikategorikan sebagai hard news3 dan soft news atau feature (Bell, 1991, hlm. 3) 4. Sesuatu layak disebut sebagai berita apabila memiliki dampak pada banyak orang (impact), merupakan hal baru (actuality), melibatkan tokoh terkenal (prominence), memiliki kedekatan secara geografis (proximity), memiliki konflik (conflict), hal unik (uniqueness), serta menarik atau tidak dari sisi kemanusiaan (human interest) (Galtung & Ruge, 1965) . Beberapa hal tersebut menjadi bagian terpenting dari jurnalisme, namun dengan pesatnya perkembangan teknologi, jurnalis juga harus beradaptasi dengan lingkungan baru ini.
Latar belakang Nyunyu.com Nyunyu.com menyebut dirinya sebagai situs konten humor yang memuat informasi tentang gaya hidup, sosial, teknologi, olahraga, musik, dan aspek lainnya yang akrab dengan dunia anak muda (Nyunyu, 2012). Tak hanya berisi konten humor, situs ini juga membahas topik berita yang aktual. Situs ini resmi didirikan pada 3 Februari 2012 oleh Arief Muhammad, influencer media sosial yang terkenal dengan akun Twitter @Poconggg bersama penulis Raditya Dika. Tak hanya Arief Muhammad dan Raditya Dika, situs ini juga dikelola oleh beberapa influencer lain yang tidak asing lagi di ranah sosial media anak muda Indonesia khususnya Twitter, seperti Benazio Rizki (@benakribo), Bintang Mahacakrie (@mahacakrie), Nilam Suri (@justutterly), Oldi Jurakli dan Alitt Susanto (@shitlicious) yang semakin memopulerkan situs ini. Dalam situs ini terdapat artikel informasi pengetahuan umum, review film, rekomendasi restoran, acara serta selebriti. Nyunyu juga memiliki rubrik wawancara khusus dengan orangorang inspiratif yang terkenal di sosial media bernama Nyubrol. Selain artikel, Nyunyu juga memiliki sebuah rubrik komik bernama Kosanyu. Ada pula beragam video kreatif, unik, nyeleneh, dan informatif yang ditampung salam kanal resmi YouTube Nyunyu.com bernama
3
Hard news adalah berita yang harus disampaikan dengan segera seperti berita kecelakaan, kriminal, pengumuman serta acara penting yang menyangkut hajat hidup banyak orang. (Bell, 1991, hlm. 3) 4 Soft news adalah berita yang lebih ringan seperti berita human interest. Artikel feature juga termasuk dalam kategori soft news. Biasanya ditulis lebih panjang dari hard news karena tidak harus disampaikan dengan segera (Bell, 1991, hlm. 3).
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Nyunyutube. Nyunyu juga memiliki sebuah semacam layanan biro jodoh online bernama Masih Single. Dalam mengemas topik aktual, Nyunyu yang memiliki target pembaca usia sekolah menyampaikannya dengan cara santai dan ringan seperti dengan bahasa percakapan seharihari yang disesuaikan dengan budaya anak muda perkotaan masa kini. Konten humor yang menjadi ciri khas situs ini pun hampir selalu muncul dalam setiap artikel terkait topik aktual. Metodologi Untuk kepentingan tulisan ini, analisis difokuskan pada salah satu topik berita yang diangkat situs Nyunyu.com, yaitu mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada November 2014. Pengumuman kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Senin 17 November 2014, di Twitter menjadi trending topic dunia dan Indonesia melalui tagar atau hashtag #BBMNaik (Kompas.com, 2011). Pemilihan ini dilakukan berdasarkan penjelasan Hermida (2013) yang menyebutkan jika media sosial yang kini menjadi bagian dari budaya pop semakin mempengaruhi pemberitaan mulai dari bagaimana berita terbentuk, dikumpulkan, dilaporkan, dan disebarkan (Hermida, 2013, hlm. 299).
Artikel seputar topik kenaikan harga BBM di Nyunyu memperlihatkan seperti apa pengaruh budaya pop terhadap pengemasan berita. Tak hanya itu, meski mengangkat topik yang cukup berat, artikel di Nyunyu tetap memiliki unsur humor. Dalam mengangkat satu topik, Nyunyu menyajikan berita dengan format yang berbeda, ada yang dikemas sebagai artikel humor namun ada pula yang menjelaskan inti permasalahan. Nyunyu juga mennampilkan video yang diperankan influencer media sosial ternama. Untuk keperluan tulisan ini, penulis menggunakan metode etnografi online untuk mengumpulkan data. Menurut Kozinets (2010) dalam Bowler (2010) etnografi online adalah metode yang dirancang secara spesifik untuk mempelajari budaya dan komunitas melalui internet (Bowler, 2010, hlm. 1270). Metode ini disebut juga etnorafi virtual yang merujuk kepada etnografi sebagai metode yang dapat diadaptasi. Analisis dilakukan dengan cara analisis tekstual dengan membaca artikel dan menonton video terkait topik kenaikan harga BBM 2014. Data primer tersebut dikumpulkan melalui situs Nyunyu.com dan kanal resmi YouTube milik Nyunyu.com yang disebut Nyunyutube untuk
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
mengarsipkan video-video hasil produksi mereka. Hasil penelusuran memperlihatkan tiga hasil yang terdiri dari dua artikel dan satu video berdurasi 6 menit 23 detik. Penyajian data bersifat deskriptif dan ditujukan untuk memperoleh keterangan, informasi, dan data mengenai kasus yang dipilih. Analisis ditujukan untuk mengetahui elemen-elemen sosial media sebagai bagian dari budaya pop yang muncul dalam artikel yang terkait topik kenaikan BBM yang disajikan Nyunyu sebagaimana disebutkan Hermida (2012, hlm. 309-327) dalam “Social Journalism: Exploring How Social Media is Shaping Journalism” mengutip Harrison dan Bathel yang mengatakan teknologi media baru kini memungkinkan pengguna untuk bisa berkreasi dan eksperimen dengan lebih variatif karena jangkauan yang lebih luas (Harrison and Barthel, 2009, hlm. 174).
Deskripsi konten artikel “Kenaikan Harga BBM” di situs humor Nyunyu.com Nyunyu.com memiliki target pasar anak muda seperti pelajar SMP, SMA, hingga mahasiswa. Hal ini membuat Nyunyu harus menyajikan konten artikel agar sesuai dengan kebutuhan informasi target utama. Dalam kasus ini Nyunyu menggabungkan unsur kesenangan (fun activities) dan kepentingan informasi (information utility) dalam artikelnya. Kedua hal tersebut termasuk ke dalam golongan aktivitas pengguna internet yang dikelompokkan Horrigan (Horrigan, 2000, hlm. 1). Dalam makalah ini penulis hanya fokus pada konten berita aktual “Kenaikan Harga BBM” yang disajikan Nyunyu. Penulis memilih topik ini karena memenuhi kriteria nilai berita yaitu aktualitas, berdampak pada banyak orang, serta menimbulkan konflik. Penulis menemukan tiga hasil yang dimuat tanggal 18 hingga 20 November yang terdiri dari dua artikel dan satu video durasi 6 menit 23 detik. Artikel berjudul “6 Hal yang Harus Diturunin Selain Harga BBM” adalah artikel pertama yang muncul di Nyunyu.com setelah pengumuman resmi kenaikan harga BBM oleh Presiden Joko Widodo pada 18 November 2014. Artikel ini ditulis oleh Diah Aryanti, staf redaksi Nyunyu.com pada hari yang sama dan didistribusikan juga melalui akun Twitter resmi Nyunyu.com @NyunyuCom dan di retweet sebanyak 24 kali.
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Gambar 1: Artikel pertama terkait topik “Kenaikan Harga BBM”. Dari Nyunyu.com, oleh Diah Aryanti, diambil pada 28 November 2014 pukul 13.41 WIB.
Artikel ini bersifat menanggapi berita kenaikan harga BBM yang saat itu langsung menjadi trending topik dunia dengan tagar #BBMNaik. Di dalam artikel ini terdapat enam gambar bergerak atau gif dengan deskripsi singkat untuk masing-masing gambar sepanjang lima sampai enam kalimat. Pada artikel tersebut penulis memasukkan unsur budaya pop yakni kebiasaan anak muda mengakses internet, hingga aktivitas yang biasa dilakukan apabila sedang menggunakan internet. Unsur humor sangat terasa dalam artikel ini, sesuai dengan misi Nyunyu.com sendiri yakni situs nyeleneh untuk anak muda, dari anak muda sendiri. (Nyunyu, 2012). Unsur budaya pop lain yang muncul adalah adalah meme5 yang beredar di media sosial. Aspek lain yang berbeda yakni bahasa penulisan. Bahasa yang digunakan pun seperti bahasa percakapan sehari-hari dan tidak menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sebagaimana berita pada surat kabar.
5 Kata meme dicetuskan oleh Richard Dawkins tahun 1976 melalui bukunya yang berjudul The Selfish Gene (Dawkins, 1989, hlm. 192). Meme adalah sesuatu yang menjadi terkenal melalui internet, seperti gambar, video, atau bahkan orang. Internet meme biasanya tercipta saat seseorang membuat atau mengunggah sesuatu, dan menyebar secara luas.
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Gambar 2: Bagian dari artikel tanggapan topik “Kenaikan Harga BBM”. Dari Nyunyu.com, oleh Diah Aryanti, diambil pada 2 Desember 2014, pukul 19.21
Artikel berjudul “Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Ngedumel Soal Kenaikan Harga BBM” adalah artikel ke dua seputar topik “Kenaikan Harga BBM” yang muncul di Nyunyu.com. Artikel sepanjang 400 kata ini ditulis oleh Satria Sofyan, staf redaksi Nyunyu.com. Sama seperti artikel sebelumnya, artikel ini didistribusikan di akun Twitter @NyunyuCom dan di retweet sebanyak 69 kali. Dalam artikel ini dijelaskan sebab kenaikan harga BBM dengan bahasa percakapan dan unsur komedi. Artikel soal kenaikan BBM di Nyunyu tidak seperti di surat kabar atau portal berita online yang disampaikan secara straight atau langsung ke inti permasalahan. Di paragraf awal artikel berjudul “Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Ngedumel Soal Kenaikan Harga BBM” (Nyunyu, 2014), pembaca diajak untuk memahami fenomena melalui lead pembuka yang berunsur humor, seperti dalam paragraf pertama artikel “Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Ngedumel Soal Kenaikan Harga BBM”. “Harga BBM bukanlah layang-layang. Naik turunnya menuai pro dan kontra.” (Nyunyu, 2014, dari http://www.nyunyu.com/main-article/detail/ini-alasan-kenapakamu-harus-berhenti-ngedumel-soal-kenaikan-harga-bbm#.VIQq1aSUf3p )
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Gambar 3: Artikel ke dua seputar topik “Kenaikan Harga BBM”. Dari Nyunyu.com oleh Satria Sofyan, diambil pada 23 November 2014 pukul 20.53 WIB
Penulis artikel juga memasukkan istilah yang sedang hangat diperbincangkan di media sosial oleh anak muda perkotaan, seperti dalam paragraf kedua artikel “Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Ngedumel Soal Kenaikan Harga BBM”. “Yang harus kita ketahui, suatu masalah nggak bisa diliat hanya dari satu sudut pandang. Kalau diliat dari sudut pandang rakyat, bawaannya emang mau ngomelngomel mulu. Pengin banget rasanya nebalikin Dijahyellow 6 . Apa-apa jadi serba mahal. Naik ojek aja yang jaraknya dekat, bisa 10 ribu. Padahal ojek payung” (Nyunyu, 2014, dari http://www.nyunyu.com/main-article/detail/ini-alasan-kenapakamu-harus-berhenti-ngedumel-soal-kenaikan-harga-bbm#.VIQq1aSUf3p )
6 Dijahyellow adalah salah satu akun media sosial yang sering mendapat cibiran di media sosial Instagram. Ia populer berkat postingan foto dan video di akun Instagramnya, kini memiliki 89 ribu followers. (Diakses pada 7 Desember 2014, dari http://citizen6.liputan6.com/read/2096424/dijah-yellow-selebgram-baru-dari-menteng-atasselatan)
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Unsur budaya pop lain yang muncul adalah bukti tweet dari para influencer yang membicarakan seputar masalah kenaikan BBM dalam artikel “Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Ngedumel Soal Kenaikan Harga BBM”. Dalam tweetnya, mereka berusaha meyakinkan pembaca yakni anak muda agar tidak memrotes kenaikan harga BBM, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4: Tweet para influencer tentang kenaikan harga BBM yang terlampir dalam artikel “Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Ngedumel Soal Kenaikan Harga BBM”. Dari Nyunyu.com, oleh Satria Sofyan, diambil pada 23 November 2014, pukul 20.53 WIB.
Karena anak muda masa kini memiliki budaya lebih banyak banyak mengakses informasi lewat sosmed (Hermida et al, 2012, hlm. 6), Nyunyu.com melakukan crowdsourcing7 dengan memuat tweet para influencer di artikelnya. Crowdsourcing dilakukan dengan mengambil berbagai komentar disampaikan oleh influencer yang memiliki ribuan followers yang mayoritas terdiri dari anak muda. Meski crowdsourcing identik dengan breaking news atau berita investigasi, cara ini juga merupakan cara kreatif untuk menyampaikan berita. (Ehrlich, 2010) Bukan hanya artikel, Nyunyu juga menampilkan video terkait topik “Kenaikan Harga BBM”. Video berjudul “BBM: Buang-Buang Money” diproduksi Nyunyu.com dan diunggah ke kanal YouTube resmi Nyunyu.com, Nyunyutube. Tautan YouTube video ini disebarkan di Twitter dan mendapat retweet sebanyak 28 kali. 7 Crowdsourcing adalah salah satu cara memperoleh data yang dilakukan dengan cara mengambil perkataan atau komentar orang mengenai suatu topik, kemudian merangkainya menjadi bagian cerita dalam memproduksi berita. (Van der Haak et al, 2012).
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Salah satu hal yang mendorong konten video adalah karena orang Indonesia memiliki kebiasaan menghabiskan waktu 6-7,5 jam per minggu untuk menonton video mobile, baik dari smartphone mau pun tablet (Beritasatu.com, 2014). Konten video yang sering diakses masih didominasi oleh video yang dibuat oleh orang lain, seperti Youtube (45 persen), TV berjadwal (43 persen), dan siaran langsung (37 persen).
Gambar 5: Video humor dan informatif terkait topik kenaikan BBM dalam Nyutube, kanal YouTube milik Nyunyu. Dari nyunyu.com, oleh Nyunyu, diambil pada 28 November 2014, pukul 13.36 WIB.
Dengan menampilkan influencer media sosial seperti Alitt Susanto video ini ditonton sebanyak 2.974 kali. Video ini bercerita tentang dua orang teman yang tinggal bersama sedang mengobrol santai seputar dampak kenaikan harga BBM sembari makan makanan kecil dan main Play Station. Cerita dibuka dengan salah satu teman yang baru tiba di rumah setelah berbelanja dari mini market menggunakan motor. Ia mengeluh pada teman serumahnya karena harga barang mulai naik akibat kenaikan harga BBM. Kemudian datanglah teman mereka, yaitu influencer media sosial Alitt Susanto yang menjelaskan sebab kenaikan harga BBM dan manfaat yang akan diperoleh setelahnya.
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Dalam video tersebut, ketiga pemeran mengobrol santai mengenai pro dan kontra kenaikan harga BBM, namun Alitt berhasil meyakinkan dua orang lainnya jika memang sudah semestinya harga BBM naik. Video ini bersifat persuasif, dimana penonton secara tidak langsung dipaksa untuk setuju dengan opini yang diberikan seputar isu yang dibahas. Kesimpulan Terdapat pengaruh budaya pop anak muda perkotaan yang muncul dalam setiap artikel seputar topik kenaikan harga BBM di Nyunyu.com. Hal tersebut antara lain sumber berita yang berasal dari media sosial seperti kutipan tweet influencer yang dimasukkan sebagai penguat argumen dalam artikel, meme, dan influencer media sosial yang terlibat dalam produksi video terkait topik “Kenaikan Harga BBM”. Namun jika dilihat lebih mendalam, tiap artikel maupun video yang ditampilkan di Nyunyu memiliki tujuan atau misi yang berbeda. Artikel pertama misalnya, meski keluar paling awal tidak serta merta langsung menyajikan pokok permasalahannya. Artikel tersebut berisi konten humor dengan meme yang sering beredar di media sosial dan hanya berfungsi mengenalkan topik kenaikan harga BBM kepada audiensnya. Di artikel kedua, Nyunyu.com baru menjelaskan secara singkat dan dilengkapi potongan gambar tweet para influencer untuk memperkuat argumen serta meyakinkan audiens. Sama halnya dengan video yang menjelaskan hal serupa namun disampaikan melalui konten audio visual. Temuan ini mendukung argumen Hermida (2010) yang mengatakan penyampaian berita dipengaruhi media sosial, serta Bell (1991) yang mengatakan penggunaan bahasa disesuaikan dengan target audiensnya. Nyunyu.com menunjukkan adanya inovasi konten penyampaian berita yang dikhususkan untuk anak muda perkotaan Indonesia.
Saran Analisis selanjutnya terhadap topik masuknya unsur budaya pop ke dalam penyajian berita di dalam situs sebaiknya membahas apakah dengan begitu jumlah hits akan meningkat. Temuan ini dapat menjadi pertimbangan untuk para pembuat konten agar bisa mencapai pasar anak muda. Penulis juga menyarankan analisis lebih lanjut mengenai cara penyajian seperti ini serta dampaknya pada jurnalisme online. Selain itu, data bisa menjadi bahan pertimbangan
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
para akademisi untuk melihat beragam cara penyampaian informasi dalam menyajikan topik aktual. Daftar referensi Bell, A. (1991). The Language of News Media. Oxford: Blackwell Bowler, G. M., Jr. (2010). Netnography: A method specifically designed to study cultures and communities online. The Qualitative Report, 15(5), 1270-1275. Bruns, Axel, and Jean Burgess. (2012). Researching News Discussion on Twitter. Journalism Studies 13 (5–6): 801–814. doi: 10.1080/1461670X.2012.664428. Callahan, C. (2003). A Journalist’s Guide to the Internet: the Net as a Reporting Tool, second edition, Boston, MA: Allyn and Bacon. Dawkins, Richard (1989), The Selfish Gene (ed. 2), Oxford University Press, hlm. 192 Galtung, Johan and Ruge, Mari (1965). The structure of foreign news: the presentation of the Congo, Cuba and Cyprus crises in four Norwegian newspapers. Journal of International Peace Research 1, pp. 64–91. Garcia de Torres, et al. (2011). See you on Facebook or Twitter? How 30 local news outlets manage social networking tools, International Symposium on Online Journalism, UT, Austin. Tersedia di http://online.journalism.utexas.edu/2011/papers/Elvira2011.pdf Harrison, T.M. and Barthel, B. (2009). Wielding new media in web 2.0: Exploring the history of engagement with the collaborative construction of media products. New Media and Society, 11(1–2), 155–178. Hermida, A. (2010). Twittering The News. Journalism Practice, 297-308. Hermida, A. (2012). Social journalism: exploring how social media is shaping journalism. The Handbook of Global Online Journalism, 309-328. Hermida, A. (2013). #journalism. Digital Journalism, 295-313. Hermida, et al. (2012). Share, Like, Recommend: Decoding the Social Media News Consumer. Journalism Studies, 13 (5-6), 815-824. Kozinets, R. V. (2010). Netnography. Doing ethnographic research online. Thousand Oaks, CA: Sage Publications. Lenhart, et al. (2010). Social Media and Internet Use Among Teens and Young Adults. Pew Internet and American Life Project. Rainie, L. (Director) (2010, June 24). How Media Consumption Has Changed since 2000. Newhouse MOB Conference . Lecture conducted from Pew Internet Project, New York.
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
Storey, J. (2009). Cultural Theory and Popular Culture: An Introduction: Pearson Longman. Van der Haak et al. (2012). The Future of Journalism: Networked Journalism. International Journal of Communication 6 (2012), Feature 2923–2938
Situs APJII: Pengguna Internet di Indonesia Terus Meningkat (2014). Diakses pada Kamis 20 November 2014, dari http://www.antaranews.com/berita/414167/apjii-pengunainternet-di-indonesia-terus-meningkat Berita Satu. (2014). Orang Indonesia Nonton Video Selama 7 Jam per Minggu. Diakses pada 2 Desember 2014, dari http://www.beritasatu.com/digital-life/220648-orangindonesia-nonton-video-selama-7-jam-per-minggu.html Ehrlich, Brenna. (2010). How Journalists are Using Social Media for Real Results. Diakses pada 10 Desember 2014, dari http://mashable.com/2010/04/12/journalists-gist/ Falor, Jennifer. (2001). Popular culture on the Internet - What is popular culture?. Diakses pada 2 Desember 2014, dari http://iml.jou.ufl.edu/projects/Spring01/Falor/whatis.html Horrigan, J. (2000, September 25). New Internet Users. Diakses pada 2 Desember 2014, dari http://www.pewinternet.org/2000/09/25/new-internet-users/ Kemkominfo: (2014). Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta. Diakses pada Kamis 20 November 2014, dari http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Inte rnet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker#.VG00o5OUduB Lambiase, J. (2008). Internet and Popular Culture. Diakses pada 2 Desember 2014, dari http://www.blackwellreference.com/public/tocnode?id=g9781405131995_chunk_g97 8140513199514_ss72-1 Lee, G. (2011). Why Influencer Marketing Needs to Go Beyond Follower Counts. Diakses pada 30 November 2014, dari http://mashable.com/2011/02/01/influencer-marketing/ Leiner, et al. (2012). Brief History of the Internet. Diakses pada 7 Desember 2014, dari http://www.internetsociety.org/brief-history-internet Leverkuhn, A., & Jones, A. (2014, October 26). Diakses pada 2 Desember 2014, dari http://www.wisegeek.com/what-is-the-communication-accommodation-theory.htm Nyunyu. (2012). #NyunyuFacts. Diakses pada 28 November 2014, dari http://www.nyunyu.com/nyunyu-‐facts/ Nyunyu. (2014). 6 Hal yang Harusnya Diturunin Selain Harga BBM. Diakses pada 28
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015
November 2014, dari http://www.nyunyu.com/main-article/detail/6-hal-yang-harusnyaditurunin-selain-harga-bbm# Nyunyu. (2014). Ini Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Ngedumel Soal Kenaikan Harga BBM. Diakses pada 28 November 2014, dari http://www.nyunyu.com/mainarticle/detail/ini-alasan-kenapa-kamu-harus-berhenti-ngedumel-soal-kenaikan-hargabbm#.VIQq1aSUf3p Nyunyu. (2014). BBM: Buang-Buang Money. Diakses pada 28 November 2014, dari http://www.nyunyu.com/nyunyu-tube/detail/bbm-buang-buang-money Origins of the Internet. Diakses pada Kamis 20 November 2014, dari http://www.internetsociety.org/internet/what-internet/history-internet/brief-historyinternet#Origins Yahoo. (2014). Pengguna Aktif Twitter di Indonesia Hampir Mencapai Angka 20 juta. Diakses pada 3 Desember 2014, dari https://id.berita.yahoo.com/pengguna-aktif-twitterdi-indonesia-hampir-mencapai-angka-041051047.html
Unsur budaya..., Soca Purwandini Massardi, FISIP UI, 2015