UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PEMBUATAN PROTOTYPE PROGRAM MUSIK “LIVE AT JAYA”
TUGAS KARYA AKHIR
AZIMAN FADHLI 1006710501
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI DEPOK DESEMBER 2013
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
UNIVERSITAS INDONESIA LAPORAN PEMBUATAN PROTOTYPE PROGRAM MUSIK “LIVE AT JAYA”
TUGAS KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana AZIMAN FADHLI 1006710501
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI PROGRAM SARJANA PARALEL DEPOK Desember 2013
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAI\ ORISINALITAS
Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Aziman Fadhli
NPM : 1006710501 Tanda Tangan
:
Tanggal : 17 Desember 2013
Universitas lndonesia
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
ill
LEMBAR PENGESAIIAN
Tugas Karya Akhir ini diajukan oleh Nama
NPM Program Studi Judul Tugas Karyaakhir
:
Aziman Fadhli 1006?1050i Induski Kreatif Penyiaran Laporan Pembuatan Prototype Program Musik
o'Live
at Jaya"
Telah berhasil dipertahankan di hadapan I)ewan Penguji dan diterima sebagai bagian peisyaratan yang diperlukan nntnk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Industri Kreatif Penyiaran, Fakultas trmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia-
DEWAI\I PENGUJI
MA
Pembimbing
Ria Ernunsari, S.IP,
Penguji
Sri EstiTri Wandari, MA
(7.d4,
Ketua Sidang
Whisnu Triwibowo, S.Sos, MA
YWrv)-
Ditetapkan di
Depoh Jawa Barat
Tanggal
30 Desember2Al3
Universitas lndonesia
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
iv" " "
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH Puji Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Tugas Karya Akhir (TKA) ini. Penulisan TKA ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi,Peminatan Industri Kreatif Penyiaran, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa penyusunan TKA ini merupakan hasil kerja keras yang tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orang tua saya Ayahanda Andang Syarif Atmanto dan Ibu Wahyu Budi Retnani, atas dukungannya yang tiada batas dari segi moril dan materil. Terima kasih telah menjadi sumber motivasi terbesar bagi saya hingga saya selalu berjuang untuk menyelesaikan TKA ini. 2. Ria Ernunsari S.IP. MA., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya (yang malas ini) dalam menyusun TKA. 3. Semua narasumber yaitu Herny Mulyani, Ade S. Pepe, Keke Tumbuan dan Dennis Adhiswara berkat sharing ilmu dan pengetahuannya. 4. Program Sarjana Paralel Departemen Ilmu Komunikasi, khususnya para dosen pengajar dan staf admin (terutama trio guardian angels Mbak Oki, Mbak Sherli dan bang Zul) di Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP UI 5. Seluruh teman-teman Komunikasi 2010, khususnya Elisa Ratna yang senantiasa menyemangati saya dan sama-sama berjuang menyelesaikan TKA . 6. Teman-teman FISIP UI dari berbagai jurusan dan angkatan. 7. Semua kru yang membantu saya selama proses syuting yaitu Maulana Aziz, Reginal Andreas, Dan Mutia Prita. Couldn’t have done it without you guys. 8. Margareta Kaya Hanjani dan Aldilla Septia Berdapaningtyas, dua punggawa IKP 2009 pelopor TKA yang karya akhirnya menjadi pedoman saya untuk menyelesaikan tugas akhir saya. 9. Rifky Ramadhan Amin, selaku ilustrator konsepsi aplikasi mobile prototype ini 10. IKP 2010 Yang sudah menemani saat senang dan sedih. 11. Kepada semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu Akhir kata, saya berharap penulisan TKA ini dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu penyiaran dan kekayaan ilmiah. Jakarta, 17 Desember 2013
Penulis
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
tangan di ,:::r si'itas akademik Universitas lndonesia, saya yang berlanda -.-r
lni: Aziman Fadhli 1
.t
-
: ::ll
Studi
-:.---Illell "
t\
- . : r.ll1'3
0067 I 0s01
lndustri Kreatif PenYiaran Ilmu Komunikasi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Tugas Karya Akliir
memberikan kepada l,:.-:., pengembangan ihnu pengetahuan, menyetujui untuk ' :-..,, ersitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklu sif (Non-exclusive RoyaltyFree Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : ,,Lttporttn Pentbttcttcttt Prototype Program Musik ,Live nt J{tytt' ', Dengan Hak Bebas r->3r1a perangkat yang ada (1ika diperlukan).
Royalti
:Leksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan' pangkalan data (database), r-..-irgalihmedia/fonnatkan, mengelola dalam bentuk tetap mencantumkan nama :--c::u.at. cian memublikasikan tugas akhir saya selama Hak Cipta' :-.'.:i sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik l:nrkran pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya' Dibuat di: Jakarta
f
'.
Pada tanggal:'77 Desember 2013
Yang menYatakan
(Aziman Fadhli)
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
Universitas lndonesia
vi" " "
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAGIAN 1 Analisis Situasi
BAGIAN 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype
BAGIAN 3 Prototype yang Dikembangankan
BAGIAN 4 Pre-Test dan Evaluasi
BAGIAN 5 Anggaran
Berangkat dari perkembangan industri penyiaran Indonesia yang semakin homogen dalam menyajikan konten musik yang berkualitas, penulis merasa tergerak untuk menyajikan sebuah acara musik baru yang fresh dan dinamis. Hasil riset menunjukkan bahwa golongan netizen di Indonesia semakin bertumbuh dan riset ini mendorong penulis untuk memasukkan prototype tayangan musik “Live at Jaya” ini bukan hanya ke televisi terrestrial, namun juga ke jalur siar (Platform) Mobile Device dan YouTube.com. Manfaat utama dari pengembangan prototype ini adalah untuk menambah wawasan bagi penikmat dan pecinta musik Indonesia atas adanya macam-macam genre musik yang tersedia untuk mereka dengarkan. Sementara tujuan utama pengembangan prototype ini adalah Menstimulasi pemirsa agar dapat mencerna musik Indonesia yang lebih berkualitas dan bervariasi Prototype yang dikembangkan adalah tayangan musik berjudul “Live at Jaya” yang mengedepankan sajian musik live yang intim dengan pemirsanya serta menyajikan jenis musisi yang tidak sama dengan program musik di televisi swasta pada umumnya. Pre-test dilakukan dengan Analisis data rating dan share yang dikeluarkan oleh lembaga Nielsen dan melakukan wawancara pakar. Selain dua cara tadi, penulis juga melakukan perancangan posttest dengan kuesioner Anggaran pembuatan prototype ini adalah Rp 800.000,- Rencana Anggaran produksi untuk satu episode adalah Rp 21.600.000,. penghitungan keuntungan program ditetapkan melalui sebuah target yang dinamakan target revenue
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
vii" " "
EXECUTIVE SUMMARY
PART 1 Situation Analysis
PART 2 Benefits and Goals of developing the Prototype.
PART 3 The development of Prototype PART 4 Pre-Test dan Evaluation
PART 5 Budgeting
Indonesian music program on TV is highly homogenized. While the variety of music, knowingly, is deeply rooted in Indonesia. It is, therefore, urgently needed to have a music program that embraces the potential local independent musicians. Furthermore, research shows that Netizen in Indonesia is growing rapidly. Unsurprisingly, such content also exists in digital platform beside the mainstream platform, i.e., terrestrial television. Amongst the various genres in music, the prototype program offers to raise the awareness of independent musicians as the alternative. That is the main Benefit of the produced prototype. As for the main Goal of this prototype is to stimulate the music lovers to appreciate other musicians that might not be as popular as the ones in the mainstream television programs, as well as indulging their sense with more varied and high quality Indonesian music. The prototype called “Live at Jaya” that promotes music shows whose fans intimately connect with the musicians. Such show is an alternative to general music programs in commercial stations. Pre-test was conducted by analyzing Nielsen’s ratings and share also interviewing experts and practitioners to gain better understanding and insight regarding producing music program. As for the post-test, distributing questionnaires among target audience is the method to evaluate the developed prototype. The budget for this prototype is Rp 800.000,-. The planned budget for an episode is Rp 21.600.000,-. The calculation of the program profits is set by a target called Target Revenue
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
viii" " "
DAFTAR TABEL * Tabel"1.1"" Daftar"Beberapa"Musisi"yang"tampil"di"acara"musik"" Dahsyat'maupun"Inbox"di"bulan"Mei";"September"2013……….......5" Tabel"1.2"" Daftar"Beberapa"Musisi"yang"tampil"di"acara"musik"" "Live"At"Jaya"dalam"kurun"waktu"September"2011"sampai"dengan"Mei" 2013……………………………………………………………………………………………7" Tabel"1.3"" Daftar"Acara"Musik"Yang"Tayang"Reguler"Di"Stasiun"Televisi"" Swasta"dan"Televisi"Jaringan"Di"Indonesia"Pada"Jam"22.00"Sampai" Dengan"00.00"Pada"Hari"Jumat"Hingga"Minggu……………………….19" Tabel"1.4" Rentang"SES"2013…………………………………………………………………….21" Tabel"1.5"" Rundown"Program…………………………………………………………………..29" Tabel"1.6"" Anggaran"Pembuatan"Prototype……………………………………………...41" Tabel"1.7"" Anggaran"Pembuatan"Episode………………………………………………….42"" Tabel"1.8"" Pemasukan"dari"metode"beriklan"selain"loose'spot………………….50" "
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
ix" " "
DAFTAR DIAGRAM Diagram 1.1.
3 Besar Acara Musik Di Televisi Swasta Indonesia Berdasarkan Rating (Per Pekan Pertama November 2013)……………………………………..10
Diagram 1.2.
3 Besar Acara Musik Di Televisi Swasta Indonesia Berdasarkan Share (Per Pekan Pertama November 2013)…………………………………….11
" "
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
x" " "
DAFTAR GAMBAR Gambar"1.1""
Laman"utama"Aplikasi"Telepon"Genggam"" dan"Perangkat"Mobile'Dari"acara"“Live"at"Jaya”……………………xxv"
Gambar"1.2""
Submenu"Videos"yang"menyajikan"episode"lalu"" dari"pagelaran"“Live"At"Jaya”"yang"bisa"ditonton"setiap" saat……………………………………………………………………………………..xxvi"
Gambar"1.3""
Submenu'Online'Store"yang"menjual"" pernak"pernik"yang"terkait"dengan"band;band"maupun"" musisi"yang"tampil"di"acara"“Live"at"Jaya”…………………………."xxvii"
"
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xi" " "
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran"1"""
Kuesioner'
Lampiran"2"""
Daftar"Responden"Wawancara"
Lampiran"3"""
Perkiraan"Desain"Aplikasi"Mobile'Program"“Live"At"Jaya”"
" " " " " " " " " " " " " " " " "
"
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xii" " " "
Daftar*Isi* HALAMAN"PERNYATAAN"ORISINALITAS".........................................................................................."ii" HALAMAN"PENGESAHAN"..............................................................................................................."iii" KATA"PENGANTAR"DAN"UCAPAN"TERIMAKASIH"............................................................................"iv" HALAMAN"PERNYATAAN"PERSETUJUAN"PUBLIKASI"......................................................................."v" RINGKASAN"EKSEKUTIF".................................................................................................................."vi" EXECUTIVE'SUMMARY"..................................................................................................................."vi" DAFTAR"TABEL".............................................................................................................................."viii" DAFTAR"GAMBAR"..........................................................................................................................."ix" Bab"1:"Analisis"Situasi"......................................................................................................................"1" 1."Latar"Belakang"........................................................................................................................."1" 1.1.1"Sejarah"Singkat"Musik"...................................................................................................."1" 1.1.2"Kondisi"Nyata"Acara"Musik"di"Televisi"Indonesia"............................................................"4" 1.2"Acara"Musik""The'Secret'Agents'Presents:'Live'At'Jaya""..................................................."6" 1.3"Fenomena"“Netizen”"Di"Indonesia"dan"Mobile"Media"......................................................"8" 1.4"Hasil"Riset".........................................................................................................................."9" Bab"2:Manfaat"Dan"Tujuan"Pengembangan".................................................................................."12" 2.1"Manfaat"..............................................................................................................................."12" 2.1.1"Manfaat"Bagi"Khalayak"................................................................................................."12" 2.1.2"Manfaat"Bagi"Pengelola"................................................................................................"12" 2.2"Tujuan".................................................................................................................................."13" 2.2.1"Tujuan"Sosial"................................................................................................................."13" 2.2.2"Tujuan"Ekonomi…………………………………………………………………………………….……………14" Bab"3:"Prototype"Yang"Dikembangkan".........................................................................................."16"
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xiii" " " 3.1 Program"yang"diusulkan…………………………………………………………………………...…"16" 3.2"""Jalur"Siaran…………………………………………………………………………..………………………17" 3.2.2"
Stasiun"Televisi…………………………………………………….……………………………17"
3.1.2"" YouTube'Channel…………………………………………………………….………………..17" 3.1.3"
Mobile'App…………………………………………………………….…………………………18"
3.3"Usulan"Waktu"Tayang"(Di"Jalur"Siaran"TV"Terrestrial)…………………………………….19" 3.4"Khalayak"Sasaran…………………………………………….………………………………….…………19." 3.4.1"Aspek"Geografis…………………………………………….…………………………..…………19" 3.4.2"Aspek"Demografis…………………………………………………………………………..…….20" 3.4.3"Aspek"Status"Ekonomi"Sosial…………………………………………………………………21" 3.3.4"Aspek"Psikografis………………………………………………………………………………….22" 3.5"Analisis"SWOT"Program………………………………………………………………….……………...23" 3.6"Posisi"Dan"Diferensiasi"Produk"………………………………………………………………………26" 3.7 Judul"Program"Yang"Diusulkan………………………………………………………….…………..26" 3.8"Sinopsis……………………………………………………………………………………………..…………..27" 3.9 Treatment……………………………………………………………………………………………………..27" 3.10"Durasi………………………………………………………………………………………………….……….28" 3.11 ""Format"Program………………………………………………………………………………………….28" 3.12"Rundown……………………………………………………………………………………………………...29" 3.13"Kerabat"Kerja"Yang"Dibutuhkan…………………………………………….……………..…….."29" 3.14"Peralatan"Produksi………………………………………………………………..……………..………31" 3.15"Lokasi"Pengambilan"gambar……………………..………………………………………………….31" 3.16"Pengembangan"Program"(Masukan"Paska"Sidang)…………………...……………….…32" "
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xiv" " " Bab*4*Pre$test*dan*Evaluasi*…………………………………………………………………………….…34" " 4.1."Pre'test"media………………………………………………………………………………..……..34" 4.1.1"Metode"Media"PreKtest……………………………………………………………34' "
"
"
a)"Analisis"data"Nielsen………………….…………………………………….35"
"
"
"
b)"Wawancara"Pakar/"Metode"Delphi………………………………….35"
4.1.2"Waktu"PreKtest…………………………………………………………………………37' 4.1.3"Materi"PreKtest…………………………………………………………………………38' 4.1.4"Instrumen"PreKtest………………………………………………………………….39' 4.2'Evaluasi'Prototype…………………………………………………………………………….………….39' 4.2.1"Metode"Evaluasi…………………………………………………..………………………..…….39" 4.2.2"Waktu"Evaluasi……………………………………………………….……………………………40" 4.2.3"Materi"evaluasi…………………………………………………………………………..…….…40" 4.2.4"Instrumen"evaluasi…………………………………………………………………….……….40" BAB*5*ANGGARAN…………………………………………………………………………………….………41* 5.1"Anggaran"Pembuatan"Prototype………………………………………………….………………41" 5.2"Rencana"Anggaran"Produksi"Program……………………………………………..…..……...42" 5.2.1"Anggaran"Produksi"Program"“Live"at"Jaya”…………………………………………42" 5.3"Perhitungan"Perkiraan"Pendapatan…………………………………………………………….44" 5.3.1"Free'to'Air'atau'Televisi'Terrestrial………………………………………….…………44" "
Pemasukan"lain"Untuk"Stasiun"TV"…………………………………..….…..……47"
5.3.2"Dari"Monetisasi'Channel'YouTube………………….……………………...………..51" 5.3.3"Dari"Aplikasi"Mobile"………………………………………………………………………..54"
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xv" " " " Daftar"Pustaka………………………………………………………………………………………………xv" Lampiran…………………………………………………………..………………………………………….xviii"
" " *
*
Universitas*Indonesia* * Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
1" " "
Bab 1 Analisis Situasi
1. Latar Belakang 1.1.1 Sejarah Singkat Musik Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat
menghasilkan
bunyi-bunyian.1 Walaupun
musik
adalah
sejenis
fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya, musik juga adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo Sapien yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu2. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun lalu telah menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan kemampuan otak yang lebih baik dari hewan ini, mereka bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dalam tingkat spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan namanama hewan, perlahan-lahan beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk sesorang.
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 1
Kamus"Besar"Bahasa"Indonesia."5"April"2011." "Music"History"102:"a"Guide"to"Western"Composers"and"their"music"Designed,'compiled'and' created'by'Robert"Sherrane;""http://www.ipl.org/div/mushist/"Retrieved"December"2013" 2
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
2" " "
Di masa perburuan berpindah, manusia menemukan bunyi-bunyian dari tulang hewan yang mereka tiup. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan
meniup
rongga
kayu
atau bambu yang
mengeluarkan bunyi. Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Musik adalah salah satu jenis hiburan yang paling diminati oleh manusia. Dengan musik, manusia dapat merasakan berbagai emosi yang dimunculkan oleh nada-nada yang diperdengarkan oleh lagu maupun tembang yang dihadirkan. Karena musik merupakan komoditas hiburan yang tinggi permintaanya, maka dari itu tayangan audio visual yang memberikan hiburan musik juga sangat diminati oleh masyarakat luas. 1. Musik Abad Pertengahan (Abad ke 15 atau akhir)3
Musik pada abad pertengahan (abad ke 15 atau akhir) diperkirakan sekitar tahun 1400 memiliki cirinya tersendiri yakni mengunakan melodi monoponic (melodi tungal) dan homorhythmic (ritme tungal). Harga Kertas sangat mahal, mengakibatkan minimnya pemusik yang menuliskan partitur komposisinya. Komposer yang sangat terkenal pada era ini di antaranya Leonin, Perotin, Adam de St. Victor, W. de Wycombe, dan Pierre de la Croix Petrus de Cruce.
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 3
"Music"History"102:"a"Guide"to"Western"Composers"and"their"music"Designed,'compiled'and' created'by'Robert"Sherrane;""http://www.ipl.org/div/mushist/"Retrieved"December"2013"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
3" " "
2. Zaman Renaissance (1400-1600) Zaman Renaissance yang dalam bahasa Perancis berarti “kelahiran kembali.” Pada era ini musik mengalami perubahan dari Monofoni (melodi tunggal) dan ke Poliphoni. Tokoh-tokoh yang terkenal di antaranya Leonel Power, Giles Binchois,
John
Durstable,
dan
Guillaume
Dufay.
3. Zaman Baroque (1600-1750) Ini adalah zaman ini musik seni di Eropa mengalami peningkatan, sehingga dikatakan bahwa Puncak kejayaan musik seni di Eropa berada pada zaman ini.. Karya-karya yang terkenal dari zaman ini di antaranya: Sarabande, Gigue, Gavotte, Fuga. Minuet, Suite, Sonata, Partita, Canzone dan Sinfonia. Juga pada zaman ini pemain musik lebih cenderung cepat dan bersemangat. Jenis musik instrumental dari era Baroque lebih umum di zaman ini.
4. Zaman klasik (1750-1820) Ciri khas / karakteristik musik dari era klasik adalah homophonic (melodinya di atas iringan chord), lebih ringan, lebih mudah, dengan tekstur yang jauh lebih jelas, melodi lebih pendek dari zaman sebelumnya (baroque). Komposer yang terkenal pada zaman ini di antaranya: Franz Schubert, Carl Maria von Weber, dan John Field, Ludwig van Beethoven dan Mozart (si bayi ajaib). 5. Musik Era Romantik (1800-1900) Pada zaman ini karya-karya dan komposisi musik yang lebih semangat (berapi-api) dan lebih ekspresif dari zaman sebelumnya. Pada dasarnya, semua composer pada era romantik mempunyai cara baru yang jauh lebih menarik dari sebelumnya.Komposer yang terkenal dari zaman ini di antaranya Richard Wagner, Bizet dari Prancis, Verismo, Mikhail Glinka (Russia) Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
4" " "
6. Zaman Abad 20 (1900-2000) Zaman abad ke-20 dimulai pada tahun 1900 - 2000. Pada zaman ini musik mengalami perubahan yang dimana pada zaman ini melahirkan banyak jenis musik baru dimana juga pada abad ini muncul berbagai aliran musik ; aliran ekspresionisme, neoclassical, aliran futurism, aliran microtonal, aliran sosialis dan masih banyak lagi jenis musik yang muncul hingga sekarang ini. Komposer yang terkenal dari zaman ini di antaranya; Joseph Haydn, Luigi Boccherini, Muzio Clementi, Carl Phillipp Emanuel Bach, Franz Schubert, Johann Nepomuk Hummel, Carl Maria von Webber, dan Luigi Cherubini. 1.1.2 Kondisi Nyata Acara Musik di Televisi Indonesia Sajian musik dalam bentuk tayangan audio visual merajalela di berbagai platform. Namun tayangan musik itu sendiri masih dapat dikatakan kurang menghargai ekspektasi
pemirsa yang menginginkan sajian musik yang
berkualitas.Tayangan musik yang berkualitas adalah sebuah tayangan musik yang membuat hiburan yang tidak dapat dipertanyakan kualitas dan manfaatnya, tidak seperti acara musik yang lazim ada di elevisi swasta kita, tayangan-tayangan musik pagi yang diisi band-band yang secara kualitas dipertanyakan, bernyanyi lipsync maupun minus one diiringi jogetan aneh penonton bayaran dengan pilihan mode berpakaian unik4. Hampir semua tayangan musik (audio visual) yang disajikan di media nasional seperti TV terrestrial dapat didentifikasi memiliki satu ciri yang senada, contohnya dengan menilik program-program musik yang merajai pasar rating dan share,Inbox yang tayang di SCTV dan Dahsyat di RCTI. """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 4
"Ricky"Siahaan,"Dalam"Artikel"“Editor’s"Choice;Radio"Show"TVONE”"Yang"dimuat"di"Majalah" Rolling'Stone"Edisi"85,Mei"2012"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
5" " "
Kedua program ini selalu ditunggu oleh kalangan masyarakat Indonesia yang memiliki referensi musik terbatas. Ada Beberapa kekurangan antara lain adalah penggunaan lipsync (sinkronisasi bibir,tidak menyanyi secara langsung) secara luas. Dengan cara ini, kemampuan atau skill dari seluruh artis yang tampil menjadi abu-abu atau tidak kentara.Selain itu, ada pula cara yang disebut dengan minus one, dengan minus one ini sang artis tidak memainkan alat musiknya sama sekali, ia hanya berpantomim seolah olah mereka sedang bermain alat musik secara langsung (live) . Dengan lipsync dan minus one, sang artis bisa saja menyembunyikan teknik vokal atau permainan alat musiknya yang masih kurang dengan perlindungan track album yang di-playback sehingga seakan-akan mereka bermain dan bernyanyi secara rapih sesuai dengan kualitas track yang di album mereka. Tanggal
Dahsyat
23 Mei 2013
Aura Kasih (lipsync)
25 Mei 2013
28 Mei 2013
12 Agustus 2013
22 Agustus 2013
2 September 2013
Mikha Tambayong (minus one) JKT 48 (lipsync)
CherryBelle (lipsync)
Fatin Shidiqia (minus one)
Maudy Ayunda (minus one)
Inbox
Kesamaan Genre (Jika Ada)
Zaskia Gotik
Pop Dan Dangdut
(lipsync) Yuki Kato (lipsync) Setia Band (minus one)
Pop
Pop Remaja dan Pop Melayu
Coboy Junior
Pop Remaja
(lipsync)
Giselle Idol (minus
Pop (Hasil Kontes Pencarian
one)
bakat di TV)
Juwita Bahar (minus
Berbeda,Pop dan Dangdut
one)
Tabel 1.1 Daftar Beberapa Musisi yang tampil di acara musik "Dahsyat" maupun "Inbox" di bulan Mei-September 2013 beserta detil penyajian musik mereka di acara tersebut (hasil pengamatan penulis)
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
6" " "
Karena tidak mampunya program-program ini untuk menjaring massa, para pembuat program sampai harus membayar orang untuk menonton program program ini. Para penonton bayaran tersebut miskin apresiasi dikarenakan hanya sekedar mencari uang dari stasiun TV. Selain itu, semua program musik yang disajikan seakan-akan memiliki kecenderungan untuk latah, dengan menghadirkan bintang tamu yang mirip mirip saja.
1.2 Acara Musik "The Secret Agents Presents: Live At Jaya" Jaya Pub adalah sebuah tempat hiburan malam yang menyajikan tempat untuk warga Jakarta yang senang dengan music live, berkumpul dengan kawan, serta menyajikan menu makanan serta minuman yang baik. Tempat ini adalah salah satu pub tertua di Jakarta (telah beroperasi sejak tahun 1976) yang memang rajin menyediakan live music sebagai salah satu sajian andalannya. Dimiliki oleh Rima Melati (Aktris senior Indonesia), Jaya Pub telah menjadi sebuah destinasi utama untuk kalangan eksekutif maupun ekspatriat yang ingin menikmati tempat hiburan dan kumpul-kumpul yang dekat dengan kantor mereka karena letak Jaya Pub yang cukup mentereng di Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat, tepat di seberang Hotel Sari Pan Pacific. Di dalam rangkaian pementasan live music yang sering ditampilkan di Jaya Pub, ada sebuah pagelaran musik yang sepertinya cukup mewakili semangat untuk menjadi alternatif sajian musik dari yang sudah ada di media penyiaran Indonesia. Acara ini adalah "Live At Jaya".Live At Jaya adalah sebuah pementasan musik yang dilakukan setiap hari Minggu ketiga dari setiap bulan di Jaya Pub ini.Live At Jaya adalah pementasan musik yang menampilkan artis-artis pendatang baru yang tidak atau belum dikenal namun terjamin berkualitas.Kualitas dari pengisi acara Live At Jaya ini dijamin oleh duet
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
7" " "
kurator yang menamakan diri mereka "The Secret Agents" yaitu Indra Ameng dan Keke Tumbuan.Duet ini mengatur dan merencanakan setiap pagelaran Live At Jaya yang berlangsung agar kualitas pengisi acaranya selalu terjaga dan tidak membosankan. Dengan terjaganya kualitas pengisi acara, perlahanlahan acara Live at Jaya ini telah memiliki pengikut (penonton) setia yang selalu menantikan kapan pagelaran berikutnya. BAND / ARTIS
GENRE
ASAL
SEEK SIX SICK
Rock
Yogyakarta
Nada Fiksi
Accoustic
Bandung
Pandai Besi
Alternative Rock
Jakarta
L’ALPHALPA
Folk pop with a touch of
Bandung
rock
Stars and Rabbit
Folk Accoustic
Yogyakarta
Tika And The Dissidents
Jazz,blues and waltz
Jakarta
AFFEN
Folk Rock
Bandung
The Whitest Boy Alive
New Wave Rock
Norwegia
Efek Rumah Kaca
Alternative Rock
Jakarta
Zeke Khaseli
Rock
Jakarta
Blues
Jakarta
Rock
Jakarta
Pop Folk
Yogyakarta
Pop Dance
Jakarta
Kelompok Penerbang Roket Daryl Weezy Auretté and The Polska Seeking Carnival Protocol Afro
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
8" " " Muchos Libre
Garage Rock
Bandung
Answer Sheet
Pop
Jakarta
Lounge Blues
Jakarta
Leonardo And His Impeccable Six
Tabel 1.2 Daftar Beberapa Musisi yang tampil di acara musik "Live At Jaya"dalam kurun waktu September 2011 sampai dengan Mei 2013 (hasil pengamatan penulis) dan semuanya bermain secara live dan tanpa bantuan playback atau minus one
Karena acara ini telah memiliki pengikut setia, maka penulis merasa acara Live At Jaya ini sangat baik kiranya jika dijadikan sebuah program audio visual, baik untuk media televisi,jalur Aplikasi Mobile, atau platform web dengan YouTube atau website yang berdiri sendiri. 1.3
Fenomena
“Netizen”
Di
Indonesia
dan
Mobile
Media
Istilah “Netizen” merupakan sebuah hal baru yang muncul dan semakin relevan di akhir dekade 2000-an lalu. Arti istilah Netizen5 itu sendiri didefinisikan sebagai “Sebuah entitas atau perorangan yang terlibat secara aktif dalam komunitas online dan merupakan pengguna internet, terutama yang menggunakan internet dengan frekuensi rutin”. Fenomena ini menjadi penting kepada proposal program ini karena program “Live At Jaya” ini menggunakan jalur siar (platform) lain selain TV Swasta Nasional maupun TV Berjaringan,yaitu melalui kanal (channel) YouTube, serta aplikasi telepon genggam dan media mobile lain (Mobile App).
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 5
"http://dictionary.reference.com/browse/netizen","Retrieved"10"December"2013""
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
9" " "
Sebuah survei yang dilakukan oleh Markplus6 menunjukkan bahwa dari 74 juta pengguna internet secara keseluruhan di Indonesia, sekitar 58 juta dari jumlah tersebut adalah yang mengakses internet melalui perangkat mobile (telepon seluler,tablet, dan sebagainya). Maka dari itu penulis merasa bahwa program televisi seharusnya tidak hanya dipasarkan maupun dijual untuk mengeruk untung di platform televisi Swasta saja, melainkan juga memanfaatkan meningkatnya penggunaan mobile device serta banyaknya orang yang mengakses internet melalui media tersebut. 1.4 Hasil Riset Riset yang penulis lakukan untuk Tugas Karya Akhir ini ada dua, yaitu wawancara pakar atau yang disebut juga dengan wawancara Delphi7 dan juga pengamatan serta analisis data rating Nielsen. Teori yang melandasi penulis melaksanakan riset dengan wawancara Delphi adalah teori Pragmatis.Teori Pragmatis ini mengukur suatu kebenaran berdasarkan kriteria-kriteria yang bersifat fungsional dalam kehidupan praktis8.
Pakar-pakar yang penulis temui terkait dengan Tugas Karya Akhir ini antara lain
adalah:
1. Ade Pepe, Manajer Divisi Documentary dan Current Affair TVone, yang pernah merancang program musik independen untuk televisi swasta (Radio Show). """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 6
"Marketing"in"Indonesia,"infographics"from"survey"by"Markplus,"2013."Presented"in"markplus" conference"2013,"December"2012"in"Ritz"Carlton"Hotel,"Jakarta" 7 "Murray"Turoff"and"Harold"Linstone"(2002)",The"Delphi"Method:"Techniques"and"Applications," NJIT,United"States" 8 Suriasumantri,"Jujun"S."(2005)."Filsafat'Ilmu':'Sebuah'Pengantar'Populer."(p.57;59)."Jakarta":" Pustaka"Sinar"Harapan."
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
10" " "
2.
Herny Mulyani, Manajer Produksi untuk sebuah TV Swasta yang sering merancang dan mengawasi proses produksi program musik di dua stasiun televisi swasta tempat ia pernah bekerja (ANTV dan Trans TV) . Selain kedua pakar tersebut, saya mewawancarai dua praktisi yang wawasan dan keahlian mereka berkaitan dengan tema karya penulis, yaitu:
1. Dennis Adhiswara, pakar dan praktisi yang mendalami dan menjalani proses distribusi konten audiovisual melalui jalur dunia maya. 2. Keke Tumbuan seorang seniman yang sering membuat acara acara musik independen yang sekaligus menjadi kurator band/penampil yang penulis jadikan referensi konten acara.
1.5 Riset Mengenai Acara Musik Yang Paling Terkenal di Indonesia dan Implikasi Terhadap Pentingnya Program “Live at Jaya” 3*Besar*Acara*Musik*Di*Televisi*Swasta*Indonesia*Berdasarkan*RaBng* (Per*Pekan*Pertama*November*2013)*
0.6"
1.2"
Dahsyat"(RCTI)" Inbox"(SCTV)"
1.6"
Top"Pop"(MNC"TV)"
Diagram 1.1. Sumber : Nielsen Top Programs All Market Report, Pekan Pertama November 2013
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
11" " "
3*Besar*Acara*Musik*Di*Televisi*Swasta*Indonesia*Berdasarkan* Share*(Per*Pekan*Pertama*November*2013)*
4.4"
16.1"
Inbox" Dahsyat"
12.7"
Top"Pop"
Diagram 1.2. Sumber : Nielsen Top Programs All Market Report, Pekan Pertama November 2013
Data di atas menunjukkan bahwa pangsa pasar acara musik di televisi swasta Indonesia masih dikuasai oleh dua acara, yaitu Dahsyat kepunyaan RCTI dan Inbox yang dimiliki SCTV. Kedua program musik tersebut sudah hampir menjadi satu format tayangan. Dalam artian bahwa acara yang disajikan kepada pemirsa mirip-mirip saja (artis sejenis, penyajian musik tidak menggunakan instrumen asli, dan sebagainya.). Dikarenakan fakta tersebut, maka harus ada sebuah program yang menjadikan sajiannya sebuah pencerahan bagi dunia pertelevisian Indonesia.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
12" " "
Bab 2 Manfaat dan Tujuan Pengembangan 2.1 Manfaat 2.1.1 Manfaat Bagi Khalayak Manfaat utama yang ingin diberikan oleh tayangan ini kepada masyarakat adalah : 1. Menjadi penambah wawasan bagi penikmat dan pecinta musik Indonesia atas adanya macam-macam genre musik yang tersedia untuk mereka dengarkan. 2. Menjadi penyaji wawasan dan mazhab baru bagi penikmat musik agar tidak terkungkung kepada musik yang masuk kedalam aliran top 40 saja 3. Memberikan variasi program televisi yang tetap mengedepankan kualitas 4. Merangsang perkembangan kreativitas bermusik dan stimulasi otak kanan (pusat rangsangan kreativitas) bagi pemirsanya. 2.1.2 Manfaat Bagi Pengelola Manfaat utama yang ingin diberikan oleh tayangan ini kepada pengelola tayangan (dalam hal ini adalah media tayang) yang akan diberikan proposal prototype ini, yaitu stasiun televisi swasta adalah: 1. Tayangan ini dapat menambah keberagaman acara stasiun televisi yang ingin memiliki acara hiburan yang bervariasi dan tidak monoton. Dengan program “Live At Jaya” ini diharapkan stasiun televisi swasta dapat memiliki varian program musik yang tidak senada dengan program musik yang sudah ada di stasiun televisi lain dan memiliki nafas acara yang unik dan menarik. 2. Tayangan ini jika dikembangkan dengan baik akan mampu menarik pengiklan yang memiliki target khalayak serupa dengan target SES (Status Ekonomi
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
13" " "
Sosial) dari tayangan ini, yaitu SES A dan B yang memiliki daya beli yang paling tinggi dibanding SES kelas lain. Selain itu SES A dan B juga memiliki kemampuan untuk menciptakan tren baru yang dapat diikuti oleh kelas SES lain (sebagai usaha untuk menaikkan kelas sosial) sehingga tren maupun pasar dapat diciptakan sendiri melalui standar kualitas acara yang dibuat oleh acara ini 3. Meninjau manfaat dari segi ekonomi yang dapat diperoleh pengelola dari program musik “Live At Jaya” adalah perolehan keuntungan yang besar. Hal ini dapat terjadi karena program musik “Live At Jaya” ini tidak akan memerlukan biaya pembuatan set/panggung yang besar karena lokasi pengambilan gambar sudah diperoleh di gedung Jaya Pub itu sendiri sehingga dapat menekan biaya produksi serendah mungkin. Selain itu dengan program yang dibuat secara in-house maka pemasukan yang diperoleh oleh stasiun televisi dapat dimaksimalkan dengan menggunakan strategi marketing dan sales yang kreatif, mengingat pada saat tugas akhir ini dibuat (Desember 2013) acara musik yang mengusung musik independen di televisi terrestrial sedang tidak ada saingannya. 2.2 Tujuan 2.2.1 Tujuan Sosial Pengembangan dari program televisi “Live At Jaya” memiliki beberapa tujuan yang dibagi menjadi tujuan sosial, tujuan ekonomi dan tujuan politik. Tujuan sosial dari program televisi “Live At Jaya” antara lain : •
Memberikan sebuah program televisi yang mengeksplorasi sisi lain dari industri musik Indonesia.
•
Menstimulasi pemirsa agar dapat mencerna musik yang lebih berkualitas dan bervariasi.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
14" " "
•
Program Musik “Live At Jaya” ini dibuat dengan menampilkan kelompok musisi / musisi baru yang dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya, sehingga secara tidak langsung memicu para calon musisi (terutama generasi muda) untuk keluar dan memberanikan diri untuk berkreasi agar dapat menjadi pemberi sumbangsih yang baik bagi dunia musik Indonesia
•
Dengan adanya sisipan wawancara dengan sang musisi mengenai perjalanan karirnya dan cerita dibalik lagu mereka, Program ini memberikan wawasan kepada para musisi bahwa esensi dari sebuah proses pembuatan sebuah karya adalah bahwa dalam membuat sesuatu membutuhkan proses yang tidak instan dan berkelanjutan.
2.2.2
Tujuan Ekonomi
Tujuan ekonomi yang diharapkan dari program musik “Live At Jaya” yaitu : •
Dengan pembagian keuntungan yang transparan dan rata, diharapkan keuntungan finansial dari acara ini dapat memberi sumbangsih berarti bagi perkembangan musisi-musisi Indonesia yang tampil di acara ini.
•
Acara “Live at Jaya” ini akan memiliki materi promosi yang berupa video penampilan musisi yang tampil dalam acara ini. Video video ini nantinya dapat dikomersialkam, baik oleh Jaya Pub maupun band-band
yang
bersangkutan,
yang
pada
akhirnya
akan
menghasilkan keuntungan finansial bagi kedua belah pihak. •
Acara “Live at Jaya” jika dikerjakan secara in-house oleh stasiun televisi
dapat
dieksploitasi
untuk
menambah
pendapatan
perusahaan dimana strategi Marketing dan eksekusi penjualannya dapat menggunakan cara-cara kreatif mengingat acara musik indie
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
15" " "
di televisi terrestrial saat ini (Desember 2013) sedang tidak ada saingannya, hal ini memungkinkan pembuat program untuk menyisipkan produk sponsor di dalam program tersebut. Selain produk sponsor, acara ini dapat lebih mengekspoitasi keuntungan dikarenakan oleh biaya produksi yang tidak terlalu tinggi disebabkan oleh kerabat kerja produksi yang sudah digaji oleh stasiun televisi dan lokasi syuting yang tidak perlu membuat dari nol lagi (karena syuting di Jaya Pub) . •
Dengan cakupan pasar yang lebih luas dikarenakan lingkup siar yang diperluas dengan adanya materi program di YouTube dan Aplikasi Mobile, pengiklan yang lebih menginginkan produknya terekspos ke pangsa pasar baru dapat lebih terpuaskan. Dengan hal ini pengiklan akan semakin percaya diri untuk beriklan di program ini, dan dengan hal tersebut terjadi, menambah omzet program di masa tayang.
"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
16" " "
Bab 3 Prototype Yang Dikembangkan 3.1 Program yang Diusulkan “Live At Jaya” merupakan sebuah acara yang berformat music live show yang menampilkan band-band maupun penampil solo yang memiliki kualitas mumpuni namun belum banyak dikenal di khazanah musik Indonesia. Kualitas band-band maupun penampil musik tadi dikurasi oleh duet seniman asli Indonesia, yaitu The Secret Agents yang terdiri dari Indra Ameng dan Keke Tumbuan, keduanya telah berpengalaman dalam dunia seni, terutama fotografi dan musik. Khalayak sasaran (audience) utama dari acara ini adalah remaja laki laki maupun perempuan dari umur 15-35 tahun. Mengapa dari umur sedini 15 tahun? Karena usia remaja (11 – 19 tahun) adalah usia yang memiliki alokasi waktu untuk mendengarkan musik yang banyak (sekitar 40 jam per pekan)9.
Program Musik Live At Jaya ini berdurasi kotor (dengan iklan) tiga puluh menit yang dibagi atas tiga segmen, sedangkan durasi setiap segmen dalam acara ini adalah delapan menit (kurang lebih). Program acara ini tidak memiliki host/pembawa acara dikarenakan penulis lebih menginginkan penonton untuk terbawa dengan narasi dari sang musisi itu sendiri (yang disajikan dari wawancara)
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 9
"Roberts"DF,"Foehr"UG,"Rideout"V."Generation"M:"Media"in"the"Lives"of"8–18"Year;Olds."Menlo" Park,"CA:"Henry"J."Kaiser"Family"Foundation;"2005."Available"at:" www.kff.org/entmedia/7251.cfm."Accessed"December"10,"2007"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
17" " "
3.2 Jalur Siaran 3.2.1 Stasiun Televisi Pemilihan stasiun televisi sangat berkaitan dengan jenis acara yang disiarkan televisi tersebut serta target penonton televisi yang bersangkutan. Beberapa stasiun televisi yang penulis rencanakan sebagai calon tempat menayangkan program musik “Live At Jaya” adalah NET mediatama (Televisi Berjaringan) , Kompas TV (Televisi Berjaringan) , dan Metro TV. Pertimbangan penulis dalam memilih ketiga calon stasiun televisi tersebut adalah antara lain karena nafas program ini masih sesuai dengan citra ketiga stasiun televisi tersebut yang sering membuka diri dengan pilihan program yang bervariasi dan tidak monoton (Contohnya : Kompas TV dengan Standup Comedy, NET dengan berbagai acaranya yang unik , dan Metro TV Dengan Provocative Proactive). Selain itu, ketiga stasiun televisi tersebut memiliki beberapa program live yang diproduksi secara apik oleh stasiun televisi itu sendiri (in-house production). Hal ini menjadi penting karena program musik live seperti Live At Jaya ini diproyeksikan untuk diproduksi secara in-house untuk menjaga kualitas dan menekan biaya produksi, untuk itu dibutuhkan sebuah stasiun televisi yang mampu mengemas program musik live menjadi sebuah program yang berkualitas. 3.2.2 YouTube Channel Dengan banyaknya konten (terutama video) yang dapat dikumpulkan dari pertunjukan live Live At Jaya ini, layaknya konten konten tersebut di agregasi agar para penggemar pertunjukan musik ini dapat menikmati konten Live At Jaya kapanpun dan dimanapun. Channel YouTube ini juga akan memiliki pemasukan tersendiri yang berasal dari iklan yang terpampang di halaman video yang tayang. Pemasukan ini akan diberikan sepenuhnya kepada musisi yang memiliki konten lagu untuk merealisasikan salah satu tujuan program ini yaitu memajukan dan membina
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
18" " "
musisi Indonesia agar dapat tetap berkarya. Penjabaran pemasukan dari iklan untuk YouTube akan dijelaskan di bab akhir. 3.2.3 Mobile App Agar
semakin mudah diakses oleh para peminat konten,dengan mendesain
sebuah aplikasi mobile untuk mempermudah akses para peminat konten kepada konten video yang tersedia dari acara Live at Jaya ini. Aplikasi yang tersedia terbagi menjadi dua versi, yaitu versi free, yang mampu membuat penggunanya menonton video on demand dan melakukan jual beli online pernak-pernik Live at Jaya, sedangkan versi berbayar (Rp 50.000,- per 6 bulan) dapat melakukan semua itu ditambah dapat digunakan untuk live stream acara dan mengakses konten eksklusif seperti lagu tambahan dan interview tambahan . Aplikasi mobile yang dapat digunakan untuk menjembatani pengguna/pemirsa Live at Jaya ini dapat dibuat dalam lingkup sistem operasi perangkat Android maupun iOS (milik Apple Computers). Selain itu, akan ada pula layanan streaming langsung yang menyajikan streaming ketika tayangan ini sedang tayang di televisi terrestrial sehingga pemirsa dapat menikmati tayangan ini ketika berada dimanapun dan kapanpun. Sistem jual beli yang terjadi dengan aplikasi ini mudah dan cepat, pelanggan dapat membayar pernak-pernik yang mereka inginkan dengan dua cara, yaitu transfer bank dan pembayaran melalui kartu kredit. Selain itu dengan ada pula penjualan merchandise band yang disajikan di aplikasi ini, dapat memberikan sarana bagi musisi untuk menjual dan memasarkan brand mereka secara komersil. Dengan adanya mobile app dan
live stream, bukan tidak mungkin misalnya stasiun
televisi menghentikan program, namun acara Live at Jaya akan tetap berjalan di platform lain. Perkiraan desain aplikasi terlampir di bagian lampiran.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
19" " "
3.3 Usulan Waktu Tayang (Di Jalur Siaran TV Terrestrial) Tayangan musik ini lebih disarankan untuk tayang pada hari hari akhir pekan (di hari Jumat,Sabtu, atau Minggu). Waktu tayang yang dipilih untuk program ini sengaja bukan ditempatkan di jam primetime (primetime adalah waktu dimana sebagian besar pasar televisi tersedia untuk menonton program yaitu dari jam 7 sampai dengan 10 malam10), namun ditempatikan di shoulder time jenis 2
11
dari jam 10 sampai dengan 12 malam. Hal ini dikarenakan oleh
sasaran usia khalayak dari tayangan Live at Jaya ini yang lebih menyasar remaja dan dewasa sebagai target usia tayangan. Selain itu tayangan musik seperti Live at Jaya ini tidak banyak memiliki kompetitor dengan bentuk acara yang mirip (live music show) yang tayang rutin di jam tayang yang sama dan di pilihan hari yang sama. JUMAT 10.00-11.00 WIB
Tidak Ada
SABTU
MINGGU
Musik Everywhere (NET
Tidak Ada
TV, TV berjaringan, bukan TV Swasta Nasional) 11.00-12.00 WIB
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tabel 1.3 Daftar Acara Musik Yang Tayang Reguler Di Stasiun Televisi Swasta dan Televisi Jaringan Di Indonesia Pada Jam 22.00 Sampai Dengan 00.00 Pada Hari Jumat Hingga Minggu (per Desember 2013)
3.4 Khalayak Sasaran 3.4.1 Aspek Geografis Aspek geografis membagi khalayak secara geografis seperti berdasarkan kota, provinsi, negara dan lain sebagainya. Program musik ini diharapkan dapat """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 10
The"American"Heritage®"Dictionary"of"the"English"Language,"Fourth"Edition"copyright"©2000"by" Houghton"Mifflin"Company."Updated"in"2009" 11 "Pembedaan"Fringe"time,"Shoulder"Time,Dan"Prime"time,"oleh"Ria"Ernunsari,"retrieved"December" 2013"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
20" " "
menjangkau khalayak sasaran yang mencakup wilayah geografis Republik Indonesia sebagai prioritas utama dan ditambah dengan wilayah cakupan jalur siar yang lain , yaitu : 1. YouTube Channel - Dengan jangkauan internasional dari channel YouTube, diharapkan khalayak siar lain yang berasal dari wilayah selain Indonesia dapat juga menikmati tayangan ini 2. Mobile App - Dengan jangkauan perangkat seluler maupun alat komunikasi digital yang menggunakan dasar sistem operasi Android maupun iOS milik apple, diharapkan pasar pengguna perangkat-perangkat yang menggunakan sistem operasi tadi di seluruh dunia dapat menikmati dan menjadi pasar potensial dari acara Live at Jaya ini. Secara geografis, penduduk Indonesia adalah sasaran khalayak primer dari acara Live at Jaya ini, karena band-band maupun penampil musik yang tampil di acara ini adalah musisi yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia. Khalayak sekunder yang diharapkan ikut terjaring oleh program ini adalah masyarakat Indonesia yang tidak menonton televisi swasta terrestrial (yang bisa diperoleh secara bebas dengan antena televisi biasa) namun mempunyai wawasan dunia maya yang cukup luas sehingga dapat menikmati acara ini melalui channel YouTube maupun mobile app. Sedangkan khalayak tersier yang dapat dijaring sebagai penonton potensial secara geografis adalah masyarakat penikmat internet dari negara-negara lain di seluruh dunia yang ingin tahu mengenai sajian musik yang berkualitas dari negara Indonesia. 3.4.2 Aspek Demografis Khalayak sasaran berdasar aspek demografis dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Penentuan target khalayak program Live at Jaya berdasarkan aspek demografis adalah sebagai berikut : •
Primer : Male & Female. 15-35 tahun
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
21" " "
Sekunder : Male & Female, Semua Umur namun diutamakan 35++
•
karena daya beli yang lebih tinggi dibanding 15 tahun ke bawah. Penulis memilih kelompok umur 15-35 tahun berdasarkan beberapa hal, pertama adalah dengan pernyataan dari latar belakang acara yang mengangkat musisi up and coming dari kalangan muda mudi Indonesia tentunya menarik bagi pemirsa Indonesia dengan rentang usia yang masih dapat dikategorikan sebagai pemuda dan pemudi. Dengan usia yang masih relatif muda, hasrat untuk menikmati berbagai jenis musik masih menggelora dan juga hasrat untuk membuat musik juga masih menggelora sesuai dengan jiwa muda di usia yang masih muda. Untuk target sekunder, tentunya musik yang berkualitas dapat dinikmati oleh semua orang, sehingga orang orang yang memang ingin menikmati musik berkualitas, tidak memandang usia dan jenis kelamin dapat menonton acara ini untuk memperoleh hiburan musik yang berkualitas. 3.4.3 Aspek Status Ekonomi Sosial Pengelompokan masyarakat berdasarkan status ekonomi sosial adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan pengeluaran per bulan per rumah tangga. Tabel 1.4 Rentang SES 2013 PROFILE by SES
MONTHLY EXPENDITURE
SES A
> Rp 3.000.000,-
SES B
Rp 2.000.001 - Rp 3.000.000
SES C
Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000
SES D
Rp 700.001 - Rp 1.000.000
SES E
≤ Rp 700.000
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
22" " "
Sumber : Nielsen Reports,2013 Berdasar pengelompokan ini target khalayak untuk tayangan ini adalah •
Primer: SES A-B
•
Sekunder: SES C
SES A-B dipilih karena kelompok inilah yang memilki potential buying tertinggi.Selain itu kelompok SES ini dapat dengan mudah mengakses aplikasi maupun streaming dari acara ini. Jika kelompok ini melakukan sesuatu maka kelompok SES di bawahnya akan cenderung mengikuti, begitu juga dengan aktivitas menonton. Hal tersebut pernah dikemukakan oleh tokoh pertelevisian Indonesia Bapak Wishnutama Kusubandrio12 (2013). Sementara SES C diambil kerena kedua kelompok SES ini merupakan kelompok yang paling besar di antara kelompok status ekonomi sosial yang lain. 3.4.4 Aspek Psikografis Pengelompokan khalayak berdasar aspek psikografis berusaha untuk mengerti khalayak berdasarkan apa yang mereka lakukan dan apa yangmereka pikirkan terhadap berbagai macam hal di masyarakat13. Untuk bisa mengerti aspek ini maka pihak pembuat program harus berusaha menilai khalayak berdasarkan tiga hal Activity, Interest, and Opinion. Activity Tayangan Live at Jaya ditargetkan kepada masyarakat berusia muda, baik lelaki maupun perempuan yang sedang dalam masa produktif dan menjalani """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 12
Dalam"kuliah"umum"Mata"Kuliah""Distribusi'Program'TV'Melalui'Web""di"Auditorium"Gedung" Komunikasi"FISIP"Universitas"Indonesia""Net'Mediatama'dan'Masa'Depan'Industri'Televisi' Indonesia"'Juni"2013" 13 Dubois,"B."(2000)."Understanding'the'Consumer,'A'European'Perspective.'UK:"Pearson" Education.""
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
23" " "
aktivitas yang padat sesuai dengan gaya hidup modern. Selain itu tayangan ini juga menyasar berbagai kalangan yang memiliki waktu senggang dan ingin menikmati hiburan musik live setiap akhir pekan. Interest Tayangan ini ditujukan kepada generasi muda (Target pemirsa sesuai umur yang telah disebutkan diatas) yang memiliki ketertarikan kepada dunia musik Indonesia dan tertarik juga untuk mengetahui seluk beluk karir sebagai musisi yang sedang merintis karir. Pada generasi muda yang sesuai target umur diatas, ekspos media banyak terjadi sehingga untuk mencari sumber musik yang disukai tidak hanya melulu dari satu sumber. Sehingga dengan adanya tayangan semacam Live at Jaya ini pemirsa generasi muda diharapkan dapat menggali lebih dalam minat mereka terhadap musik dan musisi Indonesia yang tidak tersorot oleh acara-acara musik lainnya. Opinion Tayangan Live at Jaya ini ditujukan kepada pemirsa potensial (baik primer maupun sekunder seperti telah disebutkan) yang memiliki pandangan positif terhadap musisi Indonesia yang sedang merintis karir.
Acara ini
mengakomodir penonton atau penggemar setia termasuk juga pemirsa potensial yang menganggap musisi Indonesia banyak yang belum tergarap dengan serius. Mereka yakin ada banyak musisi-musisi lain di luar musisi atau band yang terikat oleh label rekaman tertentu dimana mereka terlalu banyak tampil di acara musik pagi televisi utama di Indonesia. Musisi-musisi lain ini yang digarap secara serius oleh Live at Jaya. 3.5 ANALISIS SWOT PROGRAM Strengths Tayangan ini memiliki kekuatan tersendiri dikarenakan oleh :
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
24" " "
1. Format dan kemasan Live at Jaya merupakan sesuatu yang segar sehingga dapat merengkuh pangsa pasar yang bosan maupun tidak lagi tertarik kepada acara musik yang sudah ada. 2. Tema yang diangkat oleh acara ini, yaitu pementasan musisi independen Indonesia yang termasuk kategori Rising Star dan Up and Coming belum pernah ada sebelumnya. 3. Masih banyak kalangan yang belum terlayani hasratnya menyaksikan acara musik yang berbeda dan butuh pengetahuan lebih mengenai sepak terjang musisi independen. 4. Dengan adanya live streaming, serta video on demand yang juga dipermudah dengan adanya aplikasi telepon selular dan perangkat mobile, khalayak penonton yang tidak dapat dibuka dan diperoleh dari tayangan televisi belaka dapat diperoleh oleh tayangan ini. Weaknesses 1. Dengan tema bahasan yang begitu spesifik, dalam hal ini musik yang tidak mengikuti pakem arus utama (mainstream) seperti halnya acara musik lain acara ini dapat menemui halangan berupa kurangnya antusiasme kalangan yang biasa menyimak musik mainstream untuk mencari tahu dan menyimak acara ini secara reguler. Namun hal ini dapat diatasi dengan adanya penciptaan trend seperti yang dikemukakan di target demografis (pasar dapat diciptakan oleh SES A dan B yang menonton acara ini, lalu SES C dan lainnya dapat mengikuti). 2. Dengan kemajuan teknologi deteksi metadata file yang makin modern, bukan tidak mungkin konten eksklusif yang hanya tersedia di portal streaming dan aplikasi mobile dapat diunduh oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab Opportunities 1. Musik dan musisi independen sedang mengalami manfaat besar dari adanya jaringan internet. Dengan internet, karya mereka dapat dengan mudah Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
25" " "
disebarluaskan dan keberadaan mereka dapat dengan mudah dicari tahu oleh penggemarnya. Program Live at Jaya dapat memberikan musisi independen Indonesia kesempatan untuk semakin dekat dengan penggemar mereka dengan adanya mereka di program ini. 2. Program ini dapat membuat menciptakan tren baru yang membuat musik Independen menjadi arus utama baru, secara perlahan menggantikan arus utama sebagai pedoman bermusik utama masyarakat Indonesia 3. Program ini dapat dengan mudah mempromosikan musisi Indonesia di kancah Internasional berkat adanya sarana channel YouTube dan Mobile App. 4. Penyebarluasan konsep bermusik dan tampil secara live melalui media massa (dalam hal ini televisi nasional dan media internet ) membuat band-band indie memiliki kesempatan lebih luas juga musiknya didengar oleh khalayak yang belum terpapar musik indie. Video penampilan mereka yang dibuat secara professional di Jaya Pub dan ditayangkan di YouTube membuat mereka memiliki kesempatan lebih luas untuk ditonton oleh kalangan Netizen yang jumlahnya meningkat pesat. 5. Acara musik ini kuat di segi konten, yang mengedepankan musik yang bisa jadi belum pernah didengarkan oleh pemirsanya sebelumnya, sehingga menimbulkan ketertarikan untuk pemirsa mencari tahu mengenai musik baru tersebut. Threats 1. Jam tayang di TV terrestrial yang dapat dikategorikan larut dapat membuat penonton potensial yang berasal dari khalayak usia selain target usia primer (15-35 tahun) melewatkan acara ini. Contoh khalayak usia selain target usia primer yang mungkin melewatkan acara ini adalah remaja usia dibawah 15 tahun yang kemungkinan besar sudah tidur.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
26" " "
2. Tayangan musik ini masih terancam dengan adanya tayangan musik umum di TV nasional. Tayangan semacam itu masih menjadi primadona di ranah siar televisi swasta jika rating dan share yang dikeluarkan oleh lembaga survei rating seperti Nielsen masih menjadi patokan utama. 3.6 Posisi dan Diferensiasi Produk (Product Positioning and Differentiation) Tayangan dengan tema musik seperti ini memang bukanlah hal baru dalam pertelevisian
Indonesia,
namun
tayangan
ini
menjadi
sangat
berbeda
dibandingkan pendahulunya dikarenakan tema yang diangkat menjadi lebih spesifik yaitu musisi independen Indonesia yang sedang merintis karir menuju ketenaran. Selain itu kekuatan dan kemampuan bermusik sang musisi juga menjadi sajian utama karena semua penampilan disajikan secara langsung dan tanpa rekayasa (live music). Dengan adanya channel YouTube yang menyediakan video penampilan para musisi secara rutin dan aktual (up to date) acara ini dapat menjaring lebih banyak pemirsa lagi, bahkan yang tidak menonton televisi sekalipun, karena pengguna internet juga banyak yang menggemari musik berkualitas. Selain channel YouTube, aplikasi mobile dari tayangan ini juga membuka pasar baru, yaitu para penikmat musik yang ingin dapat menikmati sajian musik berkualitas kapanpun dan dimanapun, sehingga penetrasi produk dari tayangan ini memiliki 3 cara, yaitu dari tayangan di stasiun televisi swasta, channel YouTube, dan aplikasi di perangkat mobile. 3.7 Judul Program Yang Diusulkan Karena musisi yang tampil di acara ini dikurasikan oleh duet seniman yang bernama The Secret Agents (terdiri dari Indra Ameng dan Keke Tumbuan) dan digelar di tempat bernama Jaya Pub, maka program ini dinamakan The Secret Agents Presents: Live at Jaya.Pemilihan judul ini didasari karena dasar elemen-
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
27" " "
elemen yang terlibat tadi (tempat dan kurator) serta jenis sajian acara (Live Musik) 3.8 Sinopsis Program musik ini memiliki sajian utama berupa musisi musisi yang tampil di acara bulanan kreasi dari The Secret Agents, yaitu Superbad yang menampilkan musisi-musisi baru yang tampil atas hasil seleksi dari The Secret Agents. Penampilan mereka akan diselingi interview dengan personil band atau musisi individual itu sendiri yang menceritakan bagaimana sejarah bermusik mereka dan juga bagaimana cerita di balik lagu lagu yang mereka bawakan. Selain itu, di akhir acara juga akan ada closing statement dari sang musisi yang diharapkan dapat memotivasi calon musisi potensial Indonesia untuk lebih giat berkarya dan memperkaya musikalitas mereka, sehingga dapat menjadi musisi yang lebih baik lagi. 3.9 Treatment Judul Program
: “The Secret Agents Presents: Live at Jaya”
Target Audience : •
Primer
: Male & Female. 15-35 tahun SES A+B
•
Sekunder
: Male & Female, Semua Umur SES C ++
Suggested Time Slot
: Jumat , Sabtu atau Minggu (Weekend) antara pukul 22.00 sampai 00.00 setiap Pekan
Durasi
: 30 Menit (24 Menit tanpa iklan)
Camera Setup
: Multi-Camera
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
28" " "
Detailed Synopsis Tayangan ini merupakan tayangan yang bertujuan untuk mengangkat musisi dari Indonesia yang kurang mendapat sorotan karena jenis musiknya tidak dianggap “komersil” oleh para pemain besar di industri musik negara ini. Pemirsa diajak menggali kisah dibalik kreasi para musisi dalam menciptakan musik. Sembari mengetahui sepak terjang karir musik mereka, pemirsa diajak untuk menikmati karya-karya sang musisi yang dibawakan langsung oleh mereka sendiri 3.10 Durasi Tayangan ini akan berdurasi 30 menit untuk tayang di Televisi Swasta dan ditayangkan per klip lagu untuk konsumen online (mobile app dan video YouTube). Untuk tayangan di Televisi swasta, tayangan ini akan berdurasi bersih 24 menit karena 6 menit sisa akan dialokasikan untuk iklan. 3.11 Format Program Format program adalah gaya yang unik, struktur atau susunan program14. Menurut sumber tersebut pula ada sepuluh format dasar program dalam penyiaran televisi. 10 format dasar tersebut adalah : 1. Magazine 2. Report 3. Montage 4. Actuality 5. Game 6. Interview """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 14
"Ali,"T."(2004,"September"18)."Formats"in"Broadcasting,"RNTC"“Facts"and"Format"Course”," Hilversum,"The"Netherlands."Pada"kuliah"“Desain"Program"dan"Penulisan"Naskah"TV”,"Ria" Ernunsari,"November"2012."
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
29" " "
7. Testimony 8. Drama 9. Discussion 10. Demonstration Format program Live at Jaya ini adalah gabungan dari Interview dan Magazine. Dapat disebut seperti itu lantaran dalam program ini ada unsur tematik dengan sajian musik rutin yang menjadi ciri program dengan format “Magazine”, namun dalam program ini ada pula wawancara yang menjadi sajian dalam format program “Interview” dan juga. 3.12 Rundown PART
NO
ITEMS
CAST
LOC
DUR
TIME
I
1
OBB
VT
VT
0:00:10
0:00:10
II
REMARKS VT Buka acara, menyebutkan bintang tamu,dan kenapa memilih mereka sebagai penampil Band bintang tamu menjelaskan sejarah mereka,dan bercerita mengenai lagu pertama
2
Opening Interview With The Secret Agents
Keke Tumbuan and Indra Ameng
RUANG RUPA TEBET
0:00:20
0:00:30
3
Interview Talent (Band)
Whistler Post
Outdoor
0:00:35
0:01:05
4
Performance lagu pertama
Whistler Post
JAYA
0:06:00
0:07:05
Perform Lagu pertama
5
HOOKER
VT
VT
0:00:45
0:07:50
NEXT ON teaser
6
ID OUT
VT
VT
0:00:10
0:08:00
VT
7
DURASI SEGMENT 1
0:08:00
COMM BREAK
0:02:00
ID IN
VT
VT
0:00:10
0:08:10
VT
8
Interview Band
Whistler Post
Outdoor
0:00:30
0:08:40
Band Bercerita sedikit mengenai lagu kedua
9
Performance lagu kedua
Whistler Post
JAYA
0:06:40
0:15:20
Performance Lagu Kedua
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
30" " " 10 11
III
12
HOOKER
VT
VT
0:00:30
0:15:50
NEXT ON teaser
ID OUT
VT
VT
0:00:10
0:16:00
VT
DURASI SEGMENT 2
0:08:00
COMM BREAK
0:02:00
ID IN
VT
VT
0:00:10
0:16:10
VT
13
Interview Band
Whistler Post
OUTDOOR
0:00:30
0:16:40
Bercerita Suka duka Ngeband dan cerita Tentang lagu ketiga
14
Performance Lagu Ketiga
Whistler Post
JAYA
0:06:40
0:23:20
Performance Lagu Ketiga
15
Closing Program
Whistler Post
Outdoor
0:00:30
0:23:50
Band menutup acara dengan petuah musik dan keseruan kolektif
16
Credit Title
VT
VT
0:00:10
0:24:00
VT
DURASI SEGMENT 3
0:08:00
TOTAL DURASI
0:24:00
TOTAL CB
0:08:00
TOTAL PROGRAM
0:30:00
3.13 Kerabat Kerja Yang Dibutuhkan Untuk pembuatan prototype program Live at Jaya ini penulis menggunakan kerabat kerja yang meliputi : 1. Produser Acara : Produser15 adalah orang yang bertanggung jawab secara umum untuk manajemen dari sebuah produksi. Secara umum, deskripsi pekerjaan produser acara adalah merumuskan konten acara hingga merampungkan konten tersebut hingga berbentuk produk jadi (programtelevisi). Dalam acara Live at Jaya ini Produsernya adalah penulis sendiri, Aziman Fadhli """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 15
""Gerald"Millerson"&"Jim"Owens",Television"Production,"Edition"14e","2009"Elsevier"Ltd,"England"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
31" " "
2. Sutradara / Pengarah Acara: Secara umum, sutradara adalah seseorang yang bertanggung jawab memvisualisasikan sebuah skrip atau event.15 Sutradara program Live at Jaya ini adalah penulis sendiri, Aziman Fadhli 3. Penata Kamera: Penata Kamera dalam pembuatan
prototype
program ini adalah Maulana Aziz, Reginal Andreas, dan Mutia Prita. 4. Perekam Suara: Perekam suara dalam pembuatan prototype ini adalah Maulana Aziz. 5. Penyunting Gambar: Penyunting gambar atau penyunting program menyeleksi, mengumpulkan, memotong, serta menyusun gambar maupun suara untuk memproduksi program.Penyunting gambar dalam prototype “Live at Jaya” ini adalah Penulis sendiri, Aziman Fadhli. 3.14 Peralatan Produksi Untuk memproduksi prototype Live at Jaya dibutuhkan peralatan penunjang produksi sebagai berikut: •
3 buah kamera DSLR Canon EOS 550D
•
3 buah lensa Canon EF 24-70 L series F2.8
•
1 buah perekam suara portabel Zoom H4n
•
1 buah mic handheld merk Sennheiser
3.15 Lokasi Pengambilan Gambar Proses produksi program Live at Jaya menggunakan dua lokasi sebagai tempat mengambil gambar, yaitu: 1. Jaya Pub, Thamrin Jaya Pub merupakan lokasi yang menjadi nama program ini dimana para musisi indie menampilkan kemampuan musik mereka secara live.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
32" " "
2. Galeri Ruang Rupa, Tebet Galeri Ruang Rupa ini penulis gunakan sebagai tempat interview para kurator yang menamakan diri mereka The Secret Agents yaitu Indra Ameng dan Keke Tumbuan. 3.16 Pengembangan Program (Masukan Paska Sidang) Ketika sidang berlangsung, Penguji Ahli (Sri Esti Tri Wandari, MA) memberikan sebuah masukan berkait dengan pengiklan. Menurut Penguji Ahli meski program ini mentargetkan SES A dan B dan memprioritaskan produk maupun merk yang berkaitan secara langsung dengan target SES yang disasar untuk beriklan, namun pada prakteknya bukan program yang memilih pengiklan, namun pengiklan yang memilih program. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada produk atau merk yang tidak sesuai SES dan tertarik untuk beriklan di acara ini. Pengiklan seperti ini masuk di kategori Special Creative Segment (SCS) yang membuat pengelola acara harus memutar otak untuk mengakomodir pengikan yang tidak sesuai dengan target SES. Pengelola acara harus memutar otak dikarenakan produk atau merk yang tidak sesuai SES khalayak sasaran akan mengganggu penyajian program dari segi konsep dan konten, akan terjadi ketidakcocokan dari konsep acara dan produk yang beriklan. Untuk acara Live at Jaya ini, penulis sebagai penggagas ide acara menyiapkan beberapa rencana untuk iklan SCS ini. Gagasan yang penulis siapkan adalah sebagai berikut : a. Iklan SCS dimasukkan dengan menggunakan running text, sehingga tidak terlalu mencolok dan mengganggu. b. Iklan SCS dimasukkan dengan menggunakan metode shrinked frame yaitu pengecilan layar siaran utama dan memasukkan iklan untuk memenuhi layar sisa. c. Iklan SCS dimasukkan dengan menggunakan metode super impose (pemunculan grafis) merk produk di acara dengan ukuran tidak terlalu besar sehingga tidak mengganggu tayangan Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
33" " "
d. Iklan SCS dimasukkan dengan metode in-stream ads di YouTube, dengan ini iklan ditampilkan sebelum konten video muncul di YouTube sehingga tidak mengganggu konten video itu sendiri e. Iklan SCS dimasukkan di aplikasi mobile sebagai iklan yang tampil di banner iklan atas atau bawah, sehingga tidak dominan dan merusak tampilan aplikasi itu sendiri.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
34" " "
Bab 4 Pre-Test dan Evaluasi
4.1 Pre-Test Media
Pre-test merupakan langkah yang harus dilaksanakan pembuat program sebelum
melakukan
launching
terhadap
programnya.
Pre-test
ini
dimaksudkan untuk memprediksi selera masyarakat pada saat tersebut. Penulis memilih untuk melakukan pendeketan pre-test utama dengan cara lainnya yaitu wawancara pakar atau yang juga dikenal dengan sebutan metode Delphi16. Wawancara ini penulis laksanakan untuk mendapatkan data yang paling dekat dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Pemikiran penulis ini ternyata sesuai dengan teori pragmatisme yang mempercayai bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.17 Namun mengingat adanya nilai subjektifitas yang tidak bisa dihindari ketika penulis melakukan wawancara pakar, penulis juga berusaha mengumpulkan data rating dan share yang dikeluarkan oleh lembaga riset Nielsen. 4.1.1
Metode Media Pre-Test Untuk pre-test dalam pembuatan proposal pembuatan program ini, penulis menggunakan dua cara, yang pertama penulis menggunakan data yang dikeluarkan oleh Nielsen untuk mennggambarkan betapa homogennya jenis
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 16
"Murray"Turoff"and"Harold"Linstone"(2002)"The"Delphi"Method:Techniques"and"Applications" "Suriasumantri, J. S. (2005). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Surya Multi Grafika.."
17
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
35" " "
acara musik yang ada di televisi swasta Indonesia saat ini. Selain itu penulis juga melakukan metode wawancara Delphi untuk pemahaman lebih mendalam mengenai apa yang akan penulis lakukan dalam pembuatan proposal program ini. a) Analisis data Nielsen Penulis melakukan pengolahan data top programs by station yang dikeluarkan oleh Nielsen. Data tersebut terdiri dari data rating dan share program terbaik di televisi swasta di minggu pertama bulan November 2013. Data tersebut penulis analisis dengan tujuan untuk membuktikan bahwa tayangan musik yang berjaya di televisi swasta Indonesia adalah tayangan yang penulis sebut hampir senada dan kurang variatif . Untuk mendapatkan hasil analisis yang dimaksud penulis memilah seluruh tayangan yang masuk ke dalam top programs tersebut berdasarkan genre tayangan, lalu menghitung berapa rating dan share yang diperoleh secara kumulatif oleh program-program musik yang ada, setelah itu rating dan share dipisahkan lagi dan disajikan berdasarkan judul program . b) Wawancara Pakar/ Metode Delphi Metode Delphi ini adalah sebuah komunikasi interaksi yang terstruktur antara peneliti dan ahli di lapangan dalam rangka mengembangkan tema, kebutuhan, arahan dan prediksi suatu topik
18
. Secara lebih lanjut metode Delphi lebih
dikenal dengan istilah wawancara pakar. Delphi pertama kali dilakukan sekitar tahun 1950, semenjak itu metode ini telah dipakai di berbagai penelitian serta diadopsi di beragam aplikasi bisnis atau pemerintahan. Delphi dipilih karena relatif lebih murah dan sederhana. Delphi bisa dipakai pada hampir setiap pembuatan perkiraan, estimasi, atau pengambilan keputusan """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 18
"Murray"Turoff"and"Harold"Linstone"(2002)"The"Delphi"Method:Techniques"and"Applications"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
36" " "
yang rumit. Metode lain yang biasa dijadikan pembanding adalah metode kuantitatif yang berdasarkan pada penghitungan-penghitungan statistik, namun metode ini membutuhkan partisipan yang banyak serta mudah untuk dimanipulsi karena kerahasiaannya tidak terjaga. Sementara Delphi dirancang untuk mengungkapkan pendapatan dan pengetahuan para ahli untuk mengetahui prediksi mereka serta alasan dibalik itu. Delphi menyediakan alternatif pembuatan prediksi yang tidak memilki sifat “terkukung” seperti yang dimilki oleh metode kuantitatif19. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penulis memilih menggunakan metode Delphi karena untuk memprediksikan selera pasar atau penonton/khalayak akan lebih efisien jika menanyakannya langsung kepada mereka para pakar yang sudah berpengalaman memperkirakan selera pasar dalam pembuatan program. Efisiensi dalam pemilihan metode ini tentu nilainya lebih tinggi jika dibandingkan dengan efisiensi metode kuesioner. seratus sample pun belum tentu cukup kuat untuk memberikan prediksi selera khalayak penonton televisi di Indonesia saat ini, karena itu berarti penulis hanya meneliti seperdua-puluh-juta bagian dari keseluruhan penduduk di Indonesia.Wawancara pakar penulis lakukan terhadap empat orang pakar yang sudah lama berkecimpung dan ahli di beberapa bidang seperti musik, pertelevisian dan persebaran konten video di internet. Penulis melakukan empat kali wawancara untuk meminimalisir efek subjektifitas pribadi masing-masing pakar. Selain itu, wawancara pakar lebih efektif dalam mendapatkan masukan penciptaan sebuah acara televisi. Metode kuesioner untuk responden umum dipercaya tidak akan memberikan masukan lebih bermanfaat dalam mencipta acara televisi karena mereka cenderung akan merujuk pada acara yang sudah ada, bukan mencipta acara baru sebagaimana tugas utama para pembuat program. """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 19
"Green,"K."C.,"Armstrong,"J."S.,"&"Graefe,"A."(2007,"September"23)."Methods'to'Elicit' Forecasts'from'Groups:'Delphi'and'Prediction'Market'Compared.'Retrieved"June"17,"2013,"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
37" " "
Pakar pertama yang penulis wawancara adalah Ade Pepe, beliau menjabat sebagai Manajer Divisi Dokumenter di Stasiun Televisi Swasta TVONE. Pepe pernah memproduseri acara musik yang cukup digandrungi ketika tayang dan memiliki tema senada dengan acara yang penulis buat, yaitu Radioshow TVONE. Oleh karena pengalaman beliau tersebut, penulis merasa perlu mewawancarai beliau. Pakar kedua yang penulis wawancara adalah Herny Mulyani, beliau adalah seorang Manajer Produksi untuk ANTV yang sering merancang dan mengawasi proses produksi program musik. Dalam beberapa kesempatan penulis sering mengambil mata kuliah yang diasuh oleh Herny (beliau juga adalah dosen di Jurusan Ilmu Komunikasi, yang penulis tekuni) dan salah satunya adalah mata kuliah Penjualan dan Pemasaran Program Televisi, yang menjelaskan mengenai proses keuangan yang dijalani ketika membuat sebuah program. Berdasarkan pengalaman beliau menyangkut proses finansial dari sebuah program televisi, maka penulis merasa perlu untuk mewawancarai beliau. Pakar ketiga yang penulis wawancara adalah Dennis Adhiswara, seorang pakar dan praktisi yang mendalami dan menjalani proses distribusi konten audiovisual melalui jalur dunia maya. Dennis Adalah seorang produser channel YouTube bernama layaria.tv yang menjadikan video jualan utamanya. Dengan pengalaman sebagai content maker dan content aggregator di YouTube, Dennis memiliki sebuah pemahaman lebih mengenai cara kerja sistem monetisasi (mengkomersilkan konten yang kita unggah) video-video YouTube sehingga sangat esensial bagi penulis untuk mewawancarai beliau. Pakar Terakhir yang penulis wawancara adalah pakar di bidang musik dan kesenian yaitu Keke Tumbuan. Keke adalah seorang seniman foto yang memang sudah mengambil jurusan seni sebagai jalur pendidikan ketika kuliah di negara Belanda di awal tahun 2000. 4.1.2 Waktu Pre-Test Pre-test dilaksanakan sebelum tayangan mengudara karena pre-test bertujuan untuk mencari sebanyak-banyaknya data yang mampu
mendukung
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
38" " "
pembuatan proposal program ini. Pre-test diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai selera pasar saat ini. Pre-test yang penulis laksanakan untuk pendukung pembuatan proposal program “Live at Jaya” penulis laksanakan pada: Wawancara pakar 1 = 10 Desember 2013 Wawancara pakar 2 = 12 Desember 2013 Wawancara pakar 3 = 4 November 2013 & 10 Desember 2013 Wawancara pakar 4 = 10 November 2013
4.1.3 Materi Pre-Test Dalam kedua wawancara tersebut, penulis memfokuskan diri pada pertanyaan seputar acara musik, jalur siar media internet, monetisasi konten internet, pengembangan acara musik dan kontennya, serta potensi pasar yang dimiliki oleh acara musik. Fokus-fokus utama yang penulis perdalam melalui wawancara keempat pakar tersebut adalah: •
Pengetahuan pakar mengenai acara musik yang ideal
•
Potensi acara musik di Indonesia menurut para pakar
•
Pendapat pakar mengenai potensi tayangan musik bertemakan Musisi independen yang hendak dibuat
•
Pengemasan tayangan musik yang baik agar menghindari kebosanan serta supaya tayangan ini dapat dinikmati oleh target khalayak yang sudah di tentukan
•
Monetisasi konten di internet, terutama monetisasi video dan aplikasi mobile
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
39" " "
4.1.4 Instrumen Pre-Test Untuk kedua wawancara pakar penulis menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara lisan dan tatap muka. Hasil wawanacara penulis rekam menggunakan smartphone, sehingg datanya dapat penulis olah dengan lebih praktis. Selain itu penulis juga mencatat poin-poin penting selama wawancara berlangsung sehingga wawancara berjalan dengan tetap fokus dan teratur. 4.2 Evaluasi Prototype Evaluasi program biasanya dilakukan setelah program tayang di televisi. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat performa dari tayangan ini sendiri,apakah dapat disajikan dan diterima oleh masyarakat atau tidak, dan apakah mampu membantukenaikan pendapatan stasiun televisi tersebut. Namun evaluasi untuk program Live at Jaya dilaksanakan juga sebelum tayangan ini naik tayang di televisi dan media Internet . Hal ini dimaksudkan untuk mengukur apakah isi tayangan ini cukup bisa dipahami atau tidak oleh sasaran khalayaknya. 4.2.1 Metode Evaluasi Evaluasi dilaksanakan dengan metode surveydan survey online. Metode survey dilaksanakandengan mengadakan pemutaran pilot di hadapan
50
orang yang termasuk sasaran khalayak. Lalu setelah menonton para pasrtisipan tersebut diminta untuk mengisi kuesioner yang berisi pertanyaapertanyaan tentang pemahaman mereka terhadap pilot yang baru mereka tonton. Selain metode tersebut ada metode survey online, caranya adalah mempertontonkan pilot dengan link YouTube, lalu partisipan diminta mengisi kuesioner yang ditaruh di situs pengumpulan data online (seperti melalui google docs yang dapat melakukan olah datanya juga).
Partisipan survei
evaluasi ini adalah mereka yang termasuk target khalayak acara yaitu laki laki dan perempuan berusia 15-35 tahun dengan status sosial ekonomi A-B.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
40" " "
4.2.2 Waktu Evaluasi Evaluasi dilaksanakan sebelum tayangan tayang, namun ketika pilot sudah selesai. Pelaksanaan survei evaluasi untuk tayangan ini terjadi (diperkirakan) pada kuartal pertama tahun 2014 ketika program sudah siap diluncurkan. 4.2.3 Materi Evaluasi Evaluasi terhadap episode awal yang belum ditayangkan (pilot) adalah salah satu cara untuk mengukur apakah tema dan konsep program yang kita buat dapat diterima dan dicerna oleh khalayak sasaran atau tidak. Untuk mendapatkan informasi tersebut, maka dalam kuesioner penulis menanyakan tentang: •
Apakah musisi yang disajikan dapat disukai dan dicerna oleh khalayak sasaran
•
Apakah distribusi konten melalui media online dapat diterima oleh khalayak
sasaran. •
Opini partisipan berkaitan dengan hal teknis
4.2.4 Instrumen Evaluasi Intrumen yang digunakan untuk melakukan survei evaluasi ini adalah Pengisian kuesioner oleh para partisipan yang dilengkapi dengan pemutaran pilot program sebelum dilaksanakan. Untuk survei online, instrumennya akan sedikit berbeda namun
pada dasarnya sama, karena menggunakan form
online dan penyajian pilot program yang juga melalui media online (YouTube).
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
41" " "
BAB 5 ANGGARAN
5.1
Anggaran Pembuatan Prototype Prototype program “Live at Jaya” dibuat dalam durasi 24 menit yang terdiri dari Tiga segmen. Prototype kali ini melibatkan sebuah band bernama “Whistler Post” sebagai penampil utama yang beranggotakan 5 orang. Dari segi kru produksi, ada Tiga orang yang terlibat selain saya sendiri sebagai produser dan pengarah program. Angaran untuk pembuatan prototype tersebut adalah: Tabel 1.5 Anggaran Pembuatan Prototype
Description DIRECT COST Pre Production Delphi Interview (data research) Transportation Production Talent (Whistler Post) Properties And Setting Make Up And Hairdo Wardrobe Permit, Security and Other Services Transportation (Fuel Reimbursement) Meal & Refreshments Camera Gear (Rental) Sound Gear Post Production Editing TOTAL DIRECT COST MANPOWER Production
Anggaran Free Rp. 100.000 Free Free Free Free Rp. 200.000 (First Drink Charge) Rp. 150.000 Rp. 100.000 Rp. 250.000 Free Free Rp. 800.000
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
42" " "
Production Staff Production Service Crew Post Production Editor TOTAL MANPOWER
Free Free Free Free
TOTAL PROTOTYPE COST
5.2
Rp. 800.000
Rencana Anggaran Produksi Program 5.2.1 Anggaran Produksi Program “Live at Jaya” Pada bagian ini anggaran dibuat untuk memprediksikan biaya produksi program bila benar benar ditayangkan nantinya. Anggaran yang dihitung adalah anggaran yang diperlukan untuk memproduksi dua puluh empat episode terlebih dahulu (dua puluh empat pekan tayang). Angka dua puluh empat episode ini muncul karena di Indonesia tidak ada sistem seasonal (satu season x episode) melainkan hanya mengikuti rating dan share saja. Berikut ini adalah rencana anggaran pembuatan dua puluh empat episode pertama Live at Jaya”20 :
Description
Program Anggaran Per Episode TOTAL 24 Episode
DIRECT COST Talent Main Talent (Band)
Rp 2.000.000
Rp 48.000.000
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 20
"Berdasarkan"Wawancara"Dengan"Ade"Pepe,"didasarkan"pengalaman"beliau"membuat"acara" musik"setipe,"yaitu"Radioshow"TVone"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
43" " "
Secondary Talent ( The Secret Agents,also band curator)
Rp 2.000.000
Rp 48.000.000
Sound Equipments (Band gear, sound equipments, etc.)
Rp 5.000.000
Rp 240.000.000
Lighting (Par light rentals)
Rp 5.000.000
Rp 120.000.000
Setting
Rp 2.000.000
Rp 48.000.000
Make Up and Hairdo
Rp 2.000.000
Rp 48.000.000
Permit, Security and Other Expenses
Rp 1.000.000
Rp 24.000.000
Meal And Refreshment
Rp 1.000.000
Rp 24.000.000
Tapes and Storage Unit (Hard disk etc.)
Rp 1.000.000
Rp 24.000.000
Internet Service Provider
Rp 500.000
Rp 12.000.000
Mobile Application Creation And Maintenance
Rp 100.000
Rp 2.400.000
Free (TV Station Provided)
Rp 0
Art Properties,Lighting And Setting
Supporting Elements
Streaming and Application Expense
Post Production Editing Booth Rental (7 Shift) TOTAL DIRECT COST
Rp 518.400.000 Rp 21.600.000
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
44" " "
Penggunaan Internet dibutuhkan untuk melakukan video streaming dari lokasi syuting (Jaya Pub) itu sendiri. Sedangkan anggaran aplikasi sudah dihitung sedemikian rupa agar cukup untuk merancang dan merawat aplikasi mobile yang nantinya akan dirancang dan dioptimalisasi oleh admin aplikasi itu sendiri. Untuk anggaran pembuatan aplikasi, penulis sudah melakukan survei kecil-kecilan ke beberapa penyedia jasa pembuatan app21. Dan dengan anggaran sebesar Rp 500.000,- sampai dengan Rp 1.000.000 Rupiah aplikasi seperti yang penulis desain sudah dapat dibuat hingga tuntas dan diunggah ke berbagai penyedia aplikasi telepon genggam seperti google play store dan apple appstore. Oleh karena itu anggaran Rp 2.400.000 yang tercantum di rancangan program diproyeksikan untuk sudah mencukupi untuk merawat aplikasi agar tetap up to date selama enam bulan. Ada dua cara penetapan biaya produksi program televisi yaitu langsung (direct cost) dan tidak langsung (indirect cost). Penentuan pembiayaan tidak langsung dilakukan oleh personel di Divisi Keuangan. Divisi Keuangan akan menghitung pengeluaran dan pendapatan dari seluruh bagian selama satu tahun anggaran dimana hal tersebut tidak dilakukan oleh produser televisi. Produser hanya menghitung direct cost program-program yang berada di bawah tanggung jawabnya.
5. 3 Perhitungan Perkiraan Pendapatan 5.3.1.
Free
to
Air
atau
Televisi
Terrestrial
Sebagai proyeksi pendapatan dari televisi swasta, dinyatakan bahwa """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 21
"http://kabita.co.id/services#"dan"http://warungapp.blogspot.com/"(retrieved"15"December" 2013)"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
45" " "
keuntungan seluruh program ditentukan terlebih dahulu baru dipecah pada program-program yang akan dieksploitasi durasinya oleh Divisi Sales and Marketing. Mereka akan menjual iklan,baik dari iklan-iklan commercial break (Loose Spot) ataupun bentuk bentuk beriklan yang lain. Berkaitan dengan penjelasan di atas, sebuah program dapat ditentukan untung atau tidaknya bukan hanya dinilai berdasarkan besarnya jumlah pendapatan yang diterima dari iklan dan apakah pendapatan tersebut lebih besar dibanding biaya produksi program tersebut atau tidak. Namun untung ruginya sebuah program ditentukan dari apakah program tersebut dapat membantu sebuah stasiun mencapai target revenue yang ditetapkan atau tidak. Seluruh pendapatan stasiun televisi harus dihitung secara keseluruhan agar dapat dikategorikan mencukupi target revenue atau tidak, dan tidak dapat dilihat secara terpisah melalui pendapatan omzet (revenue) dari masing-masing program. Untuk memproyeksikan perkiraan pendapatan yang dapat diperoleh untuk tayangan Live at Jaya ini maka dapat diestimasikan sebagai berikut : Direct cost Produksi “Live at Jaya” Untuk satu episode adalah Rp 21.600.000,- Misalnya dalam sebuah periode target,Departemen Sales dan Marketing ditargetkan untuk menghasilkan omzet / revenue sebesar 70% dari program ini : Target revenue = 70% dari direct cost production = 21.600.000 + (70 % x 21.600.000) = Rp 36.720.000 Dengan panjang durasi termasuk iklan 30 menit, diperkirakan “ Live at Jaya” memiliki 2 jatah commercial break yang masing-masing berdurasi 3 menit. Sebuah spot iklan diestimasikan dihitung rata berdurasi 30 detik ,jadi
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
46" " "
tayangan tersebut dalam satu kali penayangan memiliki 12 spot iklan yang dapat dijual ke pengiklan. Rp 36.720.000,- / 12 = Rp 3.060.000,Estimasi harga netto spot iklan adalah Rp 3.060.000,Meskipun perkiraan harga yang dihasilkan setelah melalui perhitungan tadi sudah terlihat, dalam prakteknya harga tersebut (Rp 3.060.000) tidak bisa menjadi harga yang ditawarkan langsung ke para pengiklan. Pihak sales stasiun televisi harus memperhitungkan bahwa nantinya akan selalu ada proses tawar menawar yang dilakukan pihak pengiklan manapun. Pihak sales dan pihak pengiklan akan selalu melakukan tawar-menawar untuk memperoleh harga yang menguntungkan untuk kedua belah pihak. Biasanya para pengiklan meminta diberikan diskon atau keringanan biaya beriklan dari loyalitas,dan lain sebagainya untuk memperoleh harga yang lebih murah, maka dari itu harga tadi harus dinaikkan sebagai bentuk antisipasi, seandainya pihak pengiklan menawar pun maka perusahaan tidak akan kehilangan keuntungan 50% yang diharapkan. Harga Rp 3.060.000 itu menjadi lebih mahal, kenaikan harga ini menjadi kebijakan tersendiri di departemen sales dari televisi swasta. Menurut Ibu Herny dalam wawancara dengan penulis, kenaikan harga spot ini disesuaikan dengan beberapa hal, salah satunya
indirect cost
yang terlibat dalam
pembuatan program. Selain itu waktu tayang program juga berpengaruh kepada harga spot yang ditawarkan. Semakin potensial sebuah jam tayang (misalnya di jam prime time) secara finansial, maka nilai spot iklan nya akan semakin tinggi. Sebagai contoh untuk program “Live at Jaya” ini harga Rp 3.060.000 tadi dikatrol oleh orang-orang departemen sales menjadi Rp 8.000.000. Dengan batas atas harga sejumlah tadi maka ketika ditawar oleh pengiklan, harga spot iklan masih dapat memenuhi target revenue. Nilai Rp
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
47" " "
8.000.000,- itulah yang akan dijadikan nilai rate card spot iklan tayangan “Live at Jaya”. Dengan harga Rp 8.000.000,- per spot iklan maka jika keduabelas spot iklan tersebut laku semua, target revenue akan tercapai, bahkan terlampaui. Selama target revenue terpenuhi maka tayangan tersebut dinyatakan untung. Ada juga cara lain dengan menjual special position yaitu spot-spot strategis yang dijual dengan harga lebih mahal. Spot iklan pertama kali setelah masuk commercial break (first position), atau terakhir sebelum kembali ke acara (last position) merupakan posisi strategis tersebut karena pada dasarnya penonton televisi banyak yang belum memindahkan saluran. Sampai dengan iklan ketiga setelah selingan iklan dimulai pun (third position) masih dianggap oleh industri televisi sebagai special position. Karena spesial, spot ini boleh dijual lebih mahal dari spot yang lain.
•
Iklan 1st spot : dinaikkan sampai dengan Rp 15.000.000,- karena merupakan iklan pertama yang muncul saat program break.
•
Iklan 2nd spot : Dinaikkan sampai dengan Rp 8.000.000,-
•
Iklan 3rd spot : Dinaikkan sampai dengan Rp 8.000.000,-
•
Iklan 4th spot : Dinaikkan Sampai dengan Rp 10.000.000,-
Pos Pemasukan Lain Untuk Stasiun Televisi Namun pada kenyataanya tidak semua spot iklan yang ditawarkan pada acara akan laku terjual. Maka dari itu pihak sales dan marketing perlu membuat rencana lain untuk memaksimalkan revenue atau pemasukan dari sebuah program televisi. Oleh karena itu ada beberapa cara lain untuk memaksimalkan arus uang masuk yang dapat diterima dari sebuah program. Cara-cara lain tersebut adalah :
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
48" " "
5.3.1.1 Sponsorship Sponsorship adalah sebuah cara memasukkan produk atau merk dagang menjadi sebuah kesatuan dengan nama acara. Uang masuk yang biasanya diharapkan dari jalur sponsorship ini biasanya paling besar, berkisar dari 500 Juta Rupiah hingga milyaran Rupiah, tergantung kebesaran skala acara dan televisi tempat bernaungnya. 5.3.1.2 Built-in Built-in ini adalah cara memasukkan produk atau merk dalam acara dengan menampilkan atau memasukkan unsur-unsur kehadiran produk di dalam acara. A. Ad-libs Memasukkan produk atau merk dalam acara dengan cara mengucapkan atau menyebutkan produk atau merk di dalam acara itu sendiri. B.
Grafis Beriklan dengan cara ini melibatkan penampilan atau penulisan nama produk dengan pemunculan karakter grafis. I. Impose = Muncul dengan tulisan dan logo saja dengan posisi dimana saja, pemasukan potensial sekitar dua juta rupiah jika logo produk tampil. II. Template = munculnya merk produk dengan template di bagian bawah layar. III . Squeeze Frame = Munculnya merk produk
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
49" " "
dengan cara mengecilkan frame gambar tayangan.
C. Credit Title Beriklan dengan cara ini memanfaatkan credit title (Grafis yang berjalan di akhir acara untuk menjelaskan pihak-pihak yang terlibat di dalam acara ini) dan menampilkan nama produk atau merk produk di grafis yang muncul ketika credit title berjalan. Metode iklan ini rata-rata menghasilkan 800 ribu rupiah sampai dengan 1,5 juta rupiah per tampilnya merk di credit title D. Multimedia Beriklan dengan cara ini melibatkan penggunaan perangkat elektronik yang ditempatkan di set acara atau tempat acara dilangsungkan, sehingga ketika kamera mengambil gambar yang mengekspos objek/subjek tertentu nama dan merk sponsor dapat ikut tersorot. Penggunaan yang lazim dari perangkat multimedia contohnya adalah dalam acara pencarian bakat, di meja juri ada alat digital photo viewer untuk menampilkan nama dan merk sponsor sehingga ketika juri berkomentar ekspos terhadap sponsor terjadi. Metode ini dapat menghasilkan satu sampai lima juta rupiah untuk pemasukan program E. Exposure Cara beriklan ini memasukkan produk yang
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
50" " "
diiklankan secara langsung kedalam acara. Cara-cara untuk mengekspos produk secara langsung ada dua, yaitu: a. Product in Use b. Product in Frame
Dengan cara menjual produk seperti ini, dengan asumsi semua jalur beriklan ada yang menggunakan untuk beriklan maka dapat diperoleh penghasilan tambahan
dengan
perhitungan
sebagai
berikut
:
(Perhitungan dibuat dengan asumsi setiap jalur beriklan digunakan sekali dan dengan tarif batas bawah dari perkiraan yang diberikan oleh Herny)
1.
Sponsorship
2.
Built in
Rp 500.000.000
a.
Ad-libs @ Rp 1.000.000 x 10 kali sebut merk
b.
Grafis
Rp 10.000.000
i. Impose
Rp 2.000.000
ii. Template @2.000.000 x 6 muncul saat judul lagu
Rp 12.000.000
iii. Squeeze frame
Rp 3.000.000
c.
Credit title
Rp 800.000
d.
Multimedia
Rp 1.500.000
e.
Exposure i. Product In Use
Rp 8.000.000
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
51" " "
ii. Product In Frame
TOTAL PROGRAM SALES INCOME
3.
Rp 5.000.000
Rp 542.300.000
Off Air Sales And Marketing
Dengan cara ini, program diberikan kapabilitas untuk menjual dan memasarkan berbagai benda maupun promo yang berkaitan dengan program itu sendiri. Namun hal ini tidak dilakukan saat program berlangsung sehingga dapat bersifat lebih fleksibel dalam alokasi waktu. Contoh nyata dan applicable dari cara ini adalah penjualan merchandise band-band yang tampil di program “Live at Jaya” ini di aplikasi mobile yang ada dan dapat diakses kapan saja. Dengan penghitungan semacam ini maka target revenue akan dapat terpenuhi,dan sekali lagi dinyatakan bahwa selama target revenue terpenuhi maka seluruh tayangan dianggap menguntungkan.
5.3.2
Dari Monetisasi Channel YouTube Banyak sekali video mengenai pagelaran musik Live at Jaya ini yang diambil dan diunggah oleh masyarakat penonton acara “Superbad” yang biasa membawa kamera sendiri (bahkan biasanya kamera telepon genggam) dan diunggah dengan kualitas seadanya. Misalnya dengan penggarapan satu kamera yang bergoyang-goyang dan suara yang rendah kualitasnya. Sehingga kualitas video menjadi tidak enak dan layak ditonton. Meski begitu, video-video “seadanya” ini masih banyak yang menggemari, karena mereka memang mencari musik yang berkualitas atau menggemari band atau musisi yang ditampilkan.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
52" " "
Dari perhitungan sederhana yang saya lakukan terhadap dua puluh video yang muncul pertama di situs YouTube.com ketika kata kunci “Superbad Jaya Pub” dicari22 menunjukkan bahwa video-video rendah kualitas tersebut masih punya audiens tersendiri, rataan penonton yang terlihat dari dua puluh video tadi menunjukkan bahwa, serendah apapun kualitas videonya, tetap akan dicari asalkan musisi yang tampil memiliki kualitas tinggi. Dua puluh Video tadi memiliki rataan penonton sebanyak 3175 views.Dari fakta tadi, jika video yang berkaitan dengan acara Live at Jaya ini digarap dengan serius dan berkualitas baik, apalagi jika berkualitas broadcast, maka dapat diproyeksikan jumlah penonton yang lebih banyak dan dapat ditingkatkan
secara
terus-menerus.
Pemasukan Video YouTube Untuk acara “Live at Jaya” ini penulis akan menggunakan metode beriklan yang disebut “In-stream ads” yaitu iklan yang muncul dan ditonton pemirsa di awal video YouTube mereka. Cara ini penulis pilih karena dengan cara ini, orang yang menonton video di YouTube dapat menonton iklan “in-stream” tersebut lebih dahulu, sedangkan untuk cara lain yang tersedia (seperti menaruh iklan untuk di klik di videonya) , cara orang memperoleh pendapatan dari videonya tergantung dari apakah sang pemirsa mengklik iklan tersebut atau tidak. Jika channel acara Live at Jaya sudah cukup populer (dengan jumlah views dan subscriber yang banyak) YouTube akan memberikan rate yang lebih """"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 22
http://www.YouTube.com/results?search_query=superbad+jaya+pub&search_sort=video_vie w_count"(Retrieved"10"December"2013)"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
53" " "
tinggi untuk iklan yang tampil per video. Untuk saat ini rate untuk iklan per 1000 view rata-rata di Indonesia adalah 1US$ sampai dengan 6 US$ untuk setiap 1000 viewnya (tergantung popularitas channel)23, dengan catatan akun google adsense pengelola acara (channel) sudah diaktifkan. Mengapa dibayarkan per 1000 view? Karena kebijakan google sudah seperti itu24. Dengan target pemirsa sebanyak 1.000.000 untuk channel Live at Jaya maka dapat diberikan proyeksi perhitungan pendapatan untuk 6 bulan acara berlangsung
sebagai
berikut
:
6 US$ X 6 bulan X 1.000.000 / 1000 Views = 36.000 US$ Dengan nilai tukar rupiah senilai Rp 12.048,- per 1 US$ (per 12 Desember 2013) maka dapat dihasilkan penghasilan tambahan melalui channel YouTube sebesar. Rp 433.728.000 Penghasilan tersebut dibagi menjadi empat bagian, yaitu untuk Jaya Pub selaku penyelenggara, “The Secret Agents” (Indra Ameng dan Keke Tumbuan) selaku kurator, Musisi pemilik konten, dan Stasiun televisi selaku peracik program Live at Jaya. Penulis mengestimasikan pembagian dilakukan sama rata 25 % per pihak agar adil dan tidak condong menguntungkan siapapun.
""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""" " 23
"Hasil"wawancara"dengan"Dennis"Adhiswara,"praktisi"webseries"Indonesia,"10"November"2013" "https://support.google.com/adsense/answer/154018"(Retrieved"10"December"2013)"
24
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
54" " "
5.3.3.
Dari Aplikasi Mobile
Perhitungan untuk pendapatan dari aplikasi mobile dilakukan kepada 3175 penonton YouTube yang saya jadikan sasaran khalayak utama dari aplikasi mobile ini. Tiga ribu seratus tujuh puluh lima viewers tadi merupakan golongan netizen Indonesia maupun Internasional yang ingin mendapat sajian musik berkualitas
Dikarenakan adanya konsep aplikasi gratis tetapi
membayar untuk konten premium (freemium), maka
untuk memperoleh
konten premium seperti lagu-lagu yang tidak ditayangkan oleh acara televisi Live at Jaya ataupun channel YouTubenya, pemirsa program Live at Jaya dapat merogoh kocek sebesar Rp 50.000,- untuk lisensi konten premium selama enam bulan. Penulis menetapkan angka Rp 50.000,- tersebut karena angka tersebut hanya merupakan 1,6% dari pengeluaran kelompok Status Ekonomi Sosial (SES) A yang menjadi target pasar utama dari aplikasi ini,oleh karena itu tidak dapat dikatakan memberatkan calon pemirsa. Perhitungan Perkiraan Pendapatan Dari Aplikasi Mobile Adalah : Rp 50.000,- X 3175 Pelanggan Potensial = Rp 158.750.000,Pendapatan tersebut, seperti halnya pendapatan dari video YouTube akan dibagi rata 25% atau satu per empat bagian untuk masing-masing pihak yang terlibat, yaitu Jaya pub, Stasiun televisi, The Secret Agents selaku kurator, dan Musisi penampil yang memiliki konten itu sendiri.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xv" " "
DAFTAR PUSTAKA
I.
Buku Dubois, B. (2000). Understanding the Consumer, A European Perspective. UK: Pearson Education. Editors of the American Heritage Dictionaries. (2005). The American Heritage® Dictionary of the English Language, Fourth Edition by Houghton Mifflin Company. Updated in 2009 Linstone, Harold & Turoff,Murray. (2002). The Delphi Method:Techniques and Applications, United States,New Jersey Institute of Technology. Millerson,Gerald & Owens,Jim . (2009). Television Production, Edition 14e. Elsevier Ltd, England. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Pusat Bahasa Depdiknas.
Suriasumantri, J. S. (2005). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Surya Multi Grafika.
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xvi" " "
II.
Publikasi Elektronik dan Laman Referensi https://support.google.com/adsense/answer/154018 (Retrieved 10 December 2013) http://dictionary.reference.com/browse/netizen , Retrieved 10 December 2013 http://www.YouTube.com/results?search_query=superbad+jaya+pub&se arch_sort=video_view_count (Retrieved 10 December 2013) http://kabita.co.id/services# dan http://warungapp.blogspot.com/ (retrieved 15 December 2013) Green, K. C., Armstrong, J. S., & Graefe, A. (2007, September 23). Methods to Elicit Forecasts from Groups: Delphi and Prediction Market Compared. Retrieved June 17, 2013. https://marketing.wharton.upenn.edu/files/?whdmsaction=public:main.file &fileID=3455 Roberts DF, Foehr UG, Rideout V. (2005) Generation M: Media in the Lives of 8–18 Year-Olds. Menlo Park, CA: Henry J. Kaiser Family Foundation. www.kff.org/entmedia/7251.cfm. Accessed December 10, 2007 Sherrane,Robert.(2013). Music History 102: a Guide to Western Composers and their music. http://www.ipl.org/div/mushist/ Retrieved December 2013
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xvii" " "
III.
Artikel Surat Kabar dan Majalah Siahaan,Ricky (2012, May) “Editor’s Choice-Radio Show TVONE” Majalah Rolling Stone Edisi 85.
IV.
Seminar dan Kuliah Kusubandrio,Wishnutama. (2013,Juni) Net Mediatama dan Masa Depan Industri Televisi Indonesia. Presented at public lecture in Auditorium Gedung Komunikasi FISIP Universitas Indonesia Markplus.(2012). Marketing in Indonesia.Presented in markplus conference 2013, December 2012 in Ritz Carlton Hotel, Jakarta
V.
Surat Elektronik Ernunsari, Ria. (2013). Pembedaan"Fringe"time,"Shoulder"Time,Dan"Prime" time,"oleh"Ria"Ernunsari."
[email protected]"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xviii" " " Lampiran 1 : Kuesioner
No. Kuesioner :
(Diisi oleh Peneliti)
Tanggal : Salam sejahtera, Nama saya Aziman Fadhli, Mahasiswa semester akhir Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, saat ini sedang melakukan riset untuk keperluan Tugas Karya Akhir (TKA). TKA ini berbentuk proposal tayangan atau program musik yang bertemakan dan menampilkan musisi-musisi independen Indonesia. Program inidiperuntukkan kepada khalayak Pria dan Wanita dengan segmentasi umur 15 – 35 tahun. Oleh karena itu,saya sangat membutuhkan bantuan anda untuk dapat memberikan informasi melalui kuesioner ini yang nantinya akan berguna bagi proses riset dan menunjang proses produksi program acara ini.Segala informasi yang diterima hanya digunakan untuk keperluan riset. Terima Kasih. A. Pertanyaan Umum 1. Umur : 2. Jenis Kelamin : P/W 3. Daerah Tpt Tinggal : 4. Pendidikan Terakhir : a. SD b. SMP c. SMA d. S1 e. S2 f. S3
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xix" " "
g. Lain-lain,sebutkan:....................................... 5. Pekerjaan : a. Menganggur (tidak bekerja) b. Pelajar c. Mahasiswa d. Pegawai Swasta e. Pegawai Negeri f. Wiraswasta g. Lain-lain,sebutkan .........................................................
6. Pengeluaran pribadi per bulan : a. < Rp 700.000 b. Rp 700.000 – Rp 1.000.000 c. Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 d. Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 e. > Rp 3.000.000
B. Pertanyaan Seputar Media Informasi dan Konsumsi Internet sebagai Media Informasi Berikan Tanda Silang (X) pada jawaban yang anda pilih. Berikan SATU jawaban pada masing-masing pertanyaan KECUALI pada pertanyaan khusus yang diberi catatan untuk dapat memilih opsi lebih dari satu. Berkait Media Televisi 1. Motivasi Anda menonton TV adalah untuk : (jawaban boleh lebih dari satu) a. Mencari informasi terkini b. Menemukan hal-hal baru yang menarik
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xx" " "
c. Menghabiskan waktu luang d. Mempunyai bahan obrolan yang dipakai di lingkungan pergaulan e. Mendapat masukan yang mengembangkan diri f. Menghilangkan kejenuhan dari rutinitas sehari-hari (mencari hiburan) g. Menemani kegiatan browsing internet. h. Memperoleh kepercayaan diri dengan wawasan yang dimiliki i. Status Sosial j. Lainnya………………………………………………… 2. Media apakah yang sering anda gunakan untuk mendapatkan hiburan: a. Televisi b. Radio c. Majalah d. Surat Kabar e. Internet f. Lain-lain : 3. Pada hari apakah anda paling banyak meluangkan waktu untuk menonton televisi? a. Setiap Hari b. Hanya Weekdays (Senin-Jumat) c. Hanya Weekend (Sabtu – Minggu) d. Lainnya 4. Saat hari kerja (Senin-Jumat), biasanya anda menonton TV dari pukul............ sampai pukul................... 5. Saat akhir pekan (Sabtu dan Minggu), biasanya anda menonton TV dari pukul............ sampai pukul...................
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xxi" " "
6. Anda menonton TV dalam satu hari rata-rata selama : i. Weekdays : ii. Weekend : 7. Tayangan apa yang biasa Anda tonton sehari-hari (jawaban bisa lebih dari satu, sebutkan waktu dan stasiun televisi ):
a. ……………………….. c.…………….. b. ……………………….. d………...…... contoh: a. Dahsyat RCTI pukul 7 Pagi b. Insert Trans TV pukul 8 pagi
Berkait Media Internet (Terutama Jika di pertanyaan bagian sebelumnya, di nomor 2 anda memilih internet) 1. Alasan anda memilih internet sebagai media alternatif hiburan : a. cepat b. tepat sasaran c. dapat dinikmati bersama teman maupun relasi d. murah e. banyak opsi untuk mendapat hiburan (jenis hal yang ditunjukkan) f. menunjang mobilitas aktivitas sehari hari 2. Durasi anda menikmati layanan internet dalam seminggu: a. 1-2 jam b. 3-7 jam
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xxii" " "
c. 7-10 jam d. 10-15 jam e. lebih dari 15 jam seminggu 3. Konten hiburan apakah yang biasanya anda nikmati di media internet ? a. Musik b. Film Panjang c. Game d. Olahraga e. video streaming f. lainnya, sebutkan ………………………………………………….. 4. Pernahkah anda melakukan transaksi perdagangan di internet? a. ya b. tidak 5. Metode pembayaran apakah yang menjadi preferensi anda dalam melakukan pembayaran online? a. Kartu Kredit b. transfer bank c. Akun paypal d. lainnya, sebutkan……………………………….
C. Rujukan untuk Tayangan Anda sudah menyaksikan cuplikan tayangan tersebut. Saat ini saya membutuhkan pendapat atau opini pribadi anda mengenai tayangan yang baru saja anda saksikan. Silakan jawab pertanyaan pertanyaan di bawah ini :
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xxiii" " "
NO 1. 2. 3.
4. 5. 6.
7. 8. 9. 10. 11.
Pertanyaan Apakah anda menyukai jenis musik yang ditampilkan ? Apakah menurut anda musisi yang ditampilkan memiliki potensi secara komersial ? Menurut anda, potensi kekuatan tayangan ini terletak pada bagian apa ? Menurut anda, apakah pemilihan musisi yang ditampilkan sudah pas dengan tema acara? Menurut anda, apakah anda merasa terhibur ketika menonton cuplikan tayangan ini? Jika ada konten eksklusif menyangkut acara ini yang disebarkan melalui media internet dengan sistem berbayar, apakah anda ingin mengaksesnya? Apakah anda ingin menonton video-video yang berkaitan dengan musisi maupun acara ini di aplikasi telepon genggam atau tablet? Jika acara ini ada di portal YouTube.com, maukah anda menjadi penonton rutin? Menurut anda, apakah pemilihan tempat musisi melakukan penampilan (jaya pub) sudah cukup enak ditonton? Menurut anda, apakah kualitas gambar tayangan ini sudah cukup baik? Menurut anda, apakah kualitas suara tayangan ini sudah cukup baik?
Jawaban a. b. a. b.
Ya tidak ya tidak
a. sejarah musisi b. penampilan musisi c. cerita dibalik penciptaan lagu a. Ya b. tidak a. Ya b. Tidak a. Ya b. tidak a. Ya b. tidak a. b. a. b.
Ya tidak Ya tidak
a. b. a. b.
Ya (sudah baik) Tidak (belum baik) Ya (sudah baik) Tidak (belum baik)
"
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xxiv" " "
Lampiran 2 : Daftar Responden Wawancara
NO 1
Nama Responden Dennis Adhiswara
2
Herny Mulyani
3
Keke Tumbuan
4
Ade S. Pepe
Jabatan/ organisasi CEO Layaria.TV (portal webseries Indonesia) Production Manager ANTV, Jakarta
Tanggal Wawancara 10 November 2013
Model Wawancara Langsung dengan perekam audio
Durasi
4 November dan 10 Desember 2013
00.22.08 dan 00.04.21 (rekaman)
Kurator seni di Ruang Rupa, Tebet dan kurator Musik acara “Superbad” yang merupakan cikal bakal acara “Live at Jaya” Manager divisi Dokumenter, TVONE Jakarta
10 November 2013
Langsung dengan perekam audio dan di berbagai waktu melalui instant messaging Langsung, tanpa direkam, namun ada pencatatan. Dan juga di berbagai waktu melalui instant messaging Langsung dengan perekam audio
00.36.41
10 Desember 2013
00.43.20
-
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xxv" " "
Lampiran 3 : Perkiraan Desain Aplikasi Mobile Program “Live At Jaya”
Gambar 1.1 Laman Utama Aplikasi Telepon Genggam dan Perangkat Mobile Dari acara “Live at Jaya”
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xxvi" " "
Gambar 1.2 Submenu Videos yang menyajikan episode lalu dari pagelaran “Live At Jaya” yang bisa ditonton setiap saat
Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013
xxvii" " "
Gambar 1.3 Submenu Online Store yang menjual pernak pernik yang terkait dengan band-band maupun musisi yang tampil di acara “Live at Jaya” Universitas*Indonesia* *
Laporan pembuatan ..., Aziman Fadhli, FISIP UI, 2013