KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA KLASIFIKASI BERDASARKAN TINGKAH LAKU BIAYA BIAYA VARIABEL adalah biaya yang bervariasi langsung (proporsional) dengan kuantitas (volume) produksi (penjualan) apabila kuantitas yang diprodusir naik (bertambah) maka biaya ini naik (bertambah) sebesar perubahan kuantitas dikalikan biaya variable per satuan dan sebaliknya apabila turun. Ciri biaya variable akan berubah-ubah dalam jumlah total tetapi biaya persatuan tetap. Unit yang diproduksi 1 5 10 6 100 1000
Biaya bahan baku total ( Rp) 100 500 1.000 600 10.000 100.000
Per unit ( Rp ) 100 100 100 100 100 100
BIAYA TETAP adalah biaya yang jumlah totalnya akan tetap walaupun jumlah yang diproduksi/ dijual berubah-ubah dalam kapasitas normal Contoh : biaya sewa gedung. Ciri biaya ini tetap jumlah totalnya tetapi variable jumlah perunitnya. Total biaya sewa ( Rp ) 250.000 250.000 250.000 250.000
Jumlah unit yang diproduksi 100 500 1.000 2.500
Biaya per unit ( Rp ) 2.500 500 250 100
BIAYA SEMI VARIABEL adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah dalam hubungannya dengan perubahan kuantitas yang diproduksi tetapi perubahannya tidak proporsional. Contoh ; biaya pengawas dengan insentif dengan kapasitas produksi Jumlah produksi 100 150 200 300
Total biaya 10.000 13.500 17.000 21.000
Biaya per unit 100 90 85 70
Kenaikan (penurunan) Per unit Total Rp 3.500 (Rp 10) 3.500 (Rp 5) 3.500 (Rp 15) 3.500
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BERDASARKAN PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA TERKENDALI merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat biaya ( misalnya departemen atau bagian) dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang harus mempertanggungjawabkannya. Contoh : biaya iklan untuk menjual produk, biaya ini merupakan biaya terkendali buat departemen penjualan. BIAYA TIDAK TERKENDALI adalah biaya yang tidak bisa dibebankan tanggung jawab pengeluarannya oleh seseorang manajer pusat biaya. Misalnya biaya penyusutan mesin misalnya, tidak bias dipengaruhi dan bukan tanggung jawab manajer pusat biaya dimana penyusutan dibebankan. Dan jumlah biaya penyusutan tersebut adalah hasil keputusan manajemen tingkat tertinggi dan bukan tanggung jawab manajer pusat biaya.
KLASIFIKASI BERDASAR HUBUNGAN DENGAN OBYEK BIAYA LANGSUNG adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan di mana biaya tersebut bisa langsung dihubungkan dengan obyek yang dibiayai atau dibebani atau dibiayai. Misalnya biaya iklan dan promosi merupakan biaya langsung departemen penjualan. BIAYA TIDAK LANGSUNG adalah biaya yang dikeluarkan atau dibebankan dimana biaya tersebut tidak bisa dihubungkan langsung dengan obyek yang dibebani atau dibiayai. Misalnya departemen penjualan dibebani biaya pajak bumi dan bangunan. Biaya ini merupakan biaya tidak langsung departemen penjualan
KLASIFIKASI BERDASARKAN HUBUNGAN DENGAN PRODUK BIAYA PABRIKASI (MANUFACTURING COST) Meliputi semua biaya yang berkaitan dengan proses produksi pada umumnya dibagi dalam 3 komponen. 1. Bahan Baku Langsung 2. Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Bahan Baku Langsung (Direct Material) Adalah biaya dari komponen – komponen fisik produk. Biaya bahan baku dapat dilakukan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk. Contoh : Produksi 1 unit sofa kulit memerlukan 5 m2 kulit sintetis yang harganya Rp 120.000,-/m. maka Biaya bahan baku pembuatan sofa adalah : Rp 120.000 x5 =Rp 600.000,Bahan Penolong (Indirect material) Adalah bahan Baku yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan suatu unit produk. Biaya ini dimasukkan ke dalam BOP. Contoh: Dalam Pembuatan Sofa Biaya penolongnya adalah biaya pembelian Lem.
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
Biaya Tenaga Kerja Langsung ( Direct Labor Cost) Adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara fisik ke dalam pembuatan produk dan bisa pula ditelusuri dengan mudah tanpa memakan banyak biaya. Macam-macam tenaga kerja langsung: Pilot maskapai penerbangan Teller sebuah bank Dokter serta perawat RS Untuk perusahaan pabrikasi umumnya berhubungan dengan operator mesin pabrik, karyawan pemeliharaan, manajer dan penyelia, karyawan staf, orang yang menangani, mengispeksi dan penyimpan Bahan baku. Contoh untuk memproduksi 1 Sofa dibutuhkan 3 orang tukang yang masing-masing kerja 8 jam kerja dengan tarif upah Rp 2.000/jam. Maka biaya TKL adalah : Rp 2.000 x8x3 = Rp 48.000,Biaya Tenaga kerja tidak langsung Adalah biaya yang tdk dapat ditelusuri ke dalam pembuatan sebuah produk, atau hanya dapat dilacak dengan mengeluarkan banyak biaya. Biaya ini termasuk BOP. Contoh: Karyawan bagian Kebersihan Karyawan bagian pemeliharaan pabrik Overhead Pabrik Adalah biaya pabrikasi selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. BOP digolongkan menjadi : Bahan penolong Tenaga kerja tidak langsung contoh : karyawan bag gudang, satpam, penyelia produksi Dll BIAYA UTAMA DAN BIAYA KONVERSI Biaya utama(prime cost) adalah jumlah Biaya bahan baku langsung dan Tenaga kerja langsung karena BBBL dan BTKL membentuk bagian besar dari biaya pabrikasi Biaya konversi (conversion cost) adalah jumlah Biaya TKL dan BOP karena perusahaan mengeluarkan BTKL dan BOP dalam mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi. Biaya Bahan Baku
Biaya utama Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Konversi Biaya Overhead Pabrik
Pada beberapa industri, spt industri kimia biaya tenaga kerja langsung dan BOP dikeluarkan secara seragam di seluruh proses produksi dan tenaga kerja langsung hanya bagian kecil dari jumlah biaya produk. Dalam kondisi spt itu, akuntan biasanya lebih menyukai BTKL dan BOP sbg biaya konversi.
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
BIAYA NON PABRIKASI Adalah yang dikeluarkan yang tidak dapat dikaitkan atau dibebankan kepada sebuah produk manufaktur. Biaya non pabrikasi digolongkan dalam 2 kategori Biaya pemasaran dan penjualan Biaya umum dan administrasi Biaya Pemasaran dan penjualan (marketing cost) Meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pesanan pelanggan dan menyerahkan produk jadi / jasa ke tangan pelanggan disebut juga Order getiing & order filling cost Contoh : biaya perjalanan, biaya periklanan dan komisi penjualan. Biaya Administrasi dan Umum (general cost & administrative cost) Meliputi semua biaya klerikal, organisasional, & eksekutif yang tidak dapat dimasukkan secara logis dalam biaya pemasaran atau biaya produksi. Contoh biaya administratif : Kompensasi pejabat kunci, biaya humas, bagian hukum. Biaya Periode Tujuan pengklasifikasian biaya produk/biaya periode 1. Menentukan biaya-biaya pabrikasi unit shg persediaan dapat dinilai dan harga jual ditetapkan dan diverifikasi 2. Melaporkan biaya produksi pada laporan keuangan 3. Menganalisis biaya untuk tujuan pengendalian Biaya periode ( period cost) adalah semua biaya non pabrikasi yang dikeluarkan untuk menjual produk. Biaya diakui sebagai beban segera setelah dikeluarkan. Tidak dibebankan ke produk tapi dibebankan laporan laba Rugi sebagai suatu beban pada periode berjalan. Contoh biaya sewa kantor. Biaya produk ( product cost) Adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi sebuah produk. Istilah lain untuk produk cost adalah Inventoriable cost Jenis Perusahaan Jasa Dagang Pabrikasi
Biaya produk
Biaya periode
Biaya penyerahan jasa Biaya pemasaran Biaya pembelian barang dagangan Biaya pemasaran dari pemasok Biaya administratif Semua biaya pabrikasi, termasuk Biaya pemasaran BBL, TKL, BOP Biaya administratif
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
Rangkuman jumlah biaya dalam perusahaan pabrikasi Biaya bahan baku langsung Biaya Produk
Biaya tenaga kerja Langsung
Biaya Overhead Pabrik
Jumlah Biaya
Biaya pemasaran Biaya periode Biaya adm dan umum
KLASIFIKASI DALAM PERUSAHAAN DAGANG Biaya produk adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang dagangan dan kemudian membuatnya tersedia untuk dijual kembali kepada pelanggan. Biaya pembelian barang dagangan ini dimasukkan ke dalam rekening persediaan sampai biaya tersebut dikaitkan dengan pendapatan sebagai biaya pokok penjualan ( cost of goods sold) Ketika barang dibeli, biaya pembelian ini dicatat sebagai aktiva pada neraca dalam rekening persediaan barang dagangan ( merchandise inventory) Manakala barang dagangan dijual, biayanya dipindahkan dari neraca dan dibebankan terhadap pendapatan penjualan pada laporan laba rugi.
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
Contoh laporan laba rugi PT Distribusi sistem Laporan laba rugi Untuk periode 31 des 20X1 Pendapatan penjualan Biaya Produk Persediaan brg dagangan 1 jan 2001 Pembelian brg dagangan
Rp 19.740.000
Rp 2.400.000 Rp 9.800.000 -------------------- + Brg dag tersedia u/ dijual Rp 12.200.000 Persediaan brg dagangan 31 des 2001 Rp 3.000.000 -------------------- Biaya pokok penjualan Laba kotor Beban penjualan dan administratif Biaya periode Gaji Komisi Sewa Periklanan Utilitas Asuransi Keperluan kantor
Rp 9.200.000 -------------------- Rp 10.540.000
Rp 1.200.000 Rp 1.974.000 Rp 2.200.000 Rp 1.160.000 Rp 406.000 Rp 300.000 Rp 360.000 ------------------- +
Jumlah beban penjualan dan administratif
Rp 7.600.000 --------------------- Rp 2.940.000
Laba operasi
PT Distribusi sistem Bagian aktiva lancar dari Neraca 31 des 20X1 Aktiva lancar Kas Piutang Dagang Persediaan Brg Dagangan Beban dibayar dimuka Jumlah Aktiva Lancar
Rp 2.400.000 Rp 1.800.000 Rp 3.000.000 Rp 1.000.000 ------------------ + Rp 8.200.000
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI DALAM PERUSAHAAN JASA Dalam perusahaan jasa, biaya produk (lebih lazim disebut biaya jasa) meliputi biaya tenaga kerja, keperluan kantor dan biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyerahan jasa kepada pelanggan atau klien. Terdapat 2 pertimbangan akuntansi mendasar untuk perusahaan jasa: 1. Biaya tenaga kerja yang relatif tinggi 2. Tidak adanya persediaan untuk dijual Untuk itu klasifikasi kedalam biaya produk dan biaya periode tidak bermanfaat. Maka perusahaan jasa mengklasifikasikan menjadi biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung (direct cost) Adalah biaya yang dapat ditelusuri secara fisik ke produk atau jasa tertentu, seperti gaji yang dibayarkan kepada para akuntan atau pengacara. Biaya tidak langsung ( indirect cost) Adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri ke produk atau jasa, seperti asuransi dan sewa kantor. Pada akhir periode akuntansi, beberapa jasa biasanya tidak rampung/selesai. Pendapatan yang diharapkan dari jasa tersebut harus ditaksir karena merupakan asset. Biaya Langsung yg dikeluarkan Taksiran Pendapatan = --------------------------------------------- x Taksiran Biaya langsung taksiran pendapatan
Contoh Lap Laba Rugi dan neraca perusahaan jasa : PT Cemara Konsultan Laporan Laba Rugi 31 Des 20X1 Pendapatan jasa konsultasi Kompensasi dan tunjangan karyawan Sewa kantor Pelatihan dan riset Rekrutmen karyawan Asuransi Profesional Lain-lain Jumlah beban Laba Operasi
Rp 15.000.000 Rp 7.350.000 Rp 900.000 Rp 600.000 Rp 300.000 Rp 180.000 Rp 750.000 ------------------- + Rp 10.080.000 --------------------- Rp 4.920.000
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
PT Cemara Konsultan Bagian aktiva lancar dari Neraca 31 Des 20X1 Aktiva lancar Kas Piutang Dagang Jasa belum ditagih, pada tarif taksiran Beban dibayar di muka Jumlah aktiva lancar
Rp 750.000 Rp 1.890.000 Rp 1.500.000 Rp 420.000 ------------------- + Rp 4.560.000
BIAYA–BIAYA UNTUK PERENCANAAN, PENGENDALIAN, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Untuk tujuan perencanaan dan pengendalian, biaya-biaya sering digolongkan sebagai biaya langsung dan tidak langsung, terkendalikan dan tidak terkendalikan, bergabung dan bersama, serta berbagai golongan lain. Biaya Langsung dan biaya tidak langsung Biaya kerap diklasifikasikan dari segi hubungannya dengan suatu obyek segmen operasi yang sering disebut obyek biaya (cost object). Obyek biaya dapat berupa sebuah produk, kawasan penjualan, pelanggan, divisi, pabrik, departemen, atau suatu aktivitas seperti riset dan pengembangan. Terdapat dua jenis obyek biaya : 1. Obyek biaya antara (intermediate cost object) adalah penghimpunan biaya yang dilaporkan yang lalu dialokasikan kepada obyek biaya lainnya. 2. Obyek biaya akhir (final cost object ) adalah titik penghimpunan biaya di mana tidak dilakukan lagi alokasi biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dapat ditelusuri kepada sebuah obyek biaya. Obyek biaya (cost object) adalah setiap unsur atau aktivitas, seperti produk, departemen, proyek, dan lain-lain, terhadap biaya dibebankan. Biaya langsung ini disebut biaya tertelusuri (traceable cost). Contohnya jika bagian yang ditelusuri adalah lini produk, maka biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya-biaya langsung produk tersebut. Biaya tidak langsung (indirect cost) Adalah biaya bersama terhadap beberapa obyek biaya sehingga tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada obyek biaya tertentu. Disebut juga common cost. Contoh : gaji satpam pabrik Biaya terkendali kan dan biaya tidak terkendalikan Yaitu berdasarkan pengaruh manajerial, yaitu sejauh mana manajer tertentu dapat mengendalikan suatu biaya. Suatu biaya dianggap sebagai biaya terkendalikan (controllable cost) pada jenjang tertentu manakala lapisan manajemen tersebut mempunyai kekuasaan untuk mengotorisasi biaya. Dua karakteristik penting dari kontrolabilitas adalah jenjang organisasi dan jangka waktu. Semua biaya adalah terkendalikan pada suatu jenjang manajemen tertentu. Setiap biaya di dalam sebuah organisasi adalah terkendalikan oleh seorang manajer di dalam organisasi tersebut. Manajer dapat mengatur dan mempengaruhi biaya periode waktu tertentu.
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
Biaya tidak terkendalikan (uncontrolable cost) Adalah biaya diluar kendali manajer. Misalnya biaya iklan surat kabar karena manajer tidak dapat mengotorisasi. Biaya Bergabung dan biaya bersama Biaya tidak langsung kerap pula disebut biaya bersama atau biaya bergabung. Biaya bersama (common cost ) dikeluarkan untuk memberikan manfaat kepada lebih dari satu aktivitas. Biaya bersama terjadi manakala dua produk, yang mungkin dihasilkan secara terpisah, diproduksi bersama. Sebagai Contoh, manakala beberapa produk dibuat dalam departemen-departemen yang berlainan pada pabrik yang sama, maka biaya pabrik (seperti biaya pemeliharaan, biaya penyusutan pabrik) merupakan biaya bersama. Biaya bergabung (joint cost)diterapkan dalam situasi dimana bermacam-macam keluaran berasal dari satu sumber. Sebagai contoh: minyak mentah dapat diproses menjadi bermacammacam produk, misal solar, oli, premium. Minyak mentah dan biaya proses penyulingannya merupakan biaya bersama bagi produk-produk yang dihasilkannya. Biaya relevan dan biaya tidak relevan Relevansi merupakan salah satu kualitas yang paling penting dari informasi akuntansi manajemen yang baik. Supaya biaya disebut biaya relevan (relevant cost), biaya tersebut: Mestilah berbeda pada waktu dilakukan perbandingan-perbandingan pilihan keputusan. Apabila suatu biaya meningkat, menurun, muncul ataupun menghilang pada waktu suatu tindakan yang berbeda dievaluasi, maka biaya tadi boleh dikatakan relevan Mestilah bernilai kini(current) atau masa yang akan datang Biaya tidak relevan (irrelevant cost) adalah biaya yang tidak berubah untuk semua alternatif.Walaupun demikian, biaya yang tidak relevan bukanlah berarti bahwa biaya tersebut dapat diabaikan. Biaya tidak relevan tadi hanya tidak dapat mempengaruhi keputusan tertentu secara kuantitatif. Sebagai contoh, apabila manajemen hendak memutuskan mana dari dua mesin yang akan dibeli,, biaya bahan baku langsung bisa relevan maupun tidak relevan dalam pengambilan keputusan tersebut. Biaya terbenam (sunk cost) adalah biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak dapat diganti dengan keputusan sekarang atau dimasa yang akan datang Contoh biaya terbenam adalah biaya perolehan mesin produksi yang dibeli di masa lalu dan biaya pabrikasi persediaan yang ada di gudang. Biaya diferensial Adalah perbedaan jumlah biaya diantara dua alternatif Contoh : Alternatif pengiriman melalui udara (pesawat) Rp 280.000 Alternatif pengiriman melalui darat (truk) Rp 120.000 ----------------- Biaya diferensial Rp 160.000