UNGKAPAN KEPERCAYAAN RAKYAT MINANGKABAU PADA MASYARAKAT PADANG GALUNDI DI KELURAHAN TANAH GARAM KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK YANNI MAILIZAWATI ABSTRACT The results of the expression of the People's Beliefs On Society Padang Minangkabau Galundi In Salt Land Village of Solok District Lubuk Sikarah found a form of expression of the people's expression of Folk Beliefs On Society Padang Minangkabau Galundi in Salt Land Village of Solok District Lubuk Sikarah many researchers found the majority of oral folklore, meaning of the phrase is found in the People's confidence in Public Padang Minangkabau Galundi in Salt Land Village of Solok District Lubuk Sikarah advised and prohibit, expression functions Folk beliefs on Society Padang Minangkabau Galundi in Salt Land Village of Solok District Lubuk Sikarah that many researchers have found is banned and reminding, and the People category of the phrase Faith in Community Padang Minangkabau Galundi in Solok City Salt Land Village is home category and household chores. adalah
A. Pendahuluan Latar Belakang Masalah Tiap-tiap
suku
bangsa
folklor
yang
bentuknya
memang
murni
lisan,
folklor
sebagian
lisan
(partly
verbal
folklore)
adalah
folklor
yang
memiliki kebudayaan berbeda yang
bentuknya merupakan campuran
berperan sebagai alat pengontrol
unsur lisan dan unsur bukan lisan,
kehidupan
sekaligus
dan folklor bukan sebagian lisan
merupakan ciri khas suatu kolektif.
(nonverbal folklore) adalah folklor
Kebudayaan yang dimiliki tertuang
yang
dalam bentuk lisan ataupun tulisan.
walaupun pembuatannya diajarkan
Salah
secara lisan.
satu
dan
bentuknya
adalah
folklor. Penyebaran folklor melalui
bentuknya
Salah satu
tutur kata dari mulut ke mulut
masih
secara
masyarakat
turun-temurun.
merupakan
bentuk
Folklor
bukan
folklor
berkembang
lisan,
yang dalam
Indonesia
adalah
kebudayaan
ungkapan
kepercayaan
rakyat.
tradisional masyarakat yang terdiri
Ungkapan
kepercayaan
rakyat
dari folklor lisan (verbal folklore) 1
merupakan salah satu jenis folklor
dihayati oleh sebagian masyarakat
sebagian lisan. Carventers (dalam
Indonesia.
Danandjaja, 1991:28) berpendapat
Masyarakat
Minangkabau
bahwa ungkapan adalah kalimat
sabagai salah satu suku bangsa di
pendek yang disarikan dari kalimat
Indonesia
yang
dengan
panjang.
Jadi,
ungkapan
juga tradisi
sangat lisan
terkenal ungkapan
tradisonal adalah perkataan yang
kepercayaan.
menyatakan
masyarakatnya sering ditata dengan
makna
atau
suatu
Kehidupan
sosial
maksud tertentu dengan bahasa kias
memanfaatkan
yang mengandung nilai-nilai luhur
kepercayaan.
yang ada dalam masyarakat dan
menyampaikan maksud, perintah,
diwariskan secara turun temurun.
larangan, pertanyaan atau bahkan
Ungkapan rakyat
yang
kepercayaan
berkembang
untuk
pada
ungkapan Misalnya
mendidik
untuk
anak-anak,
digunakan ungkapan kepercayaan.
umumnya berisi kata-kata nasehat
Ungkapan
dengan
struktur
dikenal oleh masyarakat secara
sangat
halus.
penyampaian Tiap
daerah
bangsa
keunikan daerah
dalam
telah
turun-temurun, sehingga tidak lagi
mempunyai kebudayaan tersendiri serta
kepercayaan
di ketahui penciptakannya.
budaya
Ungkapan
disampaikan
masing-masing.
secara lisan dalam bentuk satuan
Salah satu wujud budaya Indonesia
yang sudah dibuat aturannya oleh
tersebut adalah budaya spiritual
masyarakat yang sudah berpikir
yang berakar pada kepercayaan
modern.
terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
pengetahuan
dan teknologi yang
yang pada dasarnya adalah warisan
menjadikan
manusia
leluhur
bangsa.
modern tidak mengubah kebiasaan
Kepercayaan terhadap Tuhan Yang
masyarakat yang masih percaya
Maha Esa sebagai salah satu aspek
terhadap ungkapan yang bersifat
warisan budaya bangsa (budaya
takhayul.
spiritual) secara realistis masih
ditemukannya sebagian kecil orang-
hidup
orang yang menggunakan ungkapan
budaya
dan
berkembang
serta
2
Ternyata
Karena
kemajuan berpikir
masih
dalam
kehidupan
sehari-hari,
Solok “indak buliah bamain di
anak-anak
sanjo ari, beko tapijak anak setan”.
bermain pada waktu magrib “indak
Sebenarnya tujuan dari ungkapan
buliah main disanjo ari, beko
tersebut adalah untuk mendidik atau
tapijak anak setan” (tidak boleh
menyuruh anak agar waktu magrib
bermain disenja hari, nanti terinjak
tidak dipergunakan untuk bermain,
anak setan).
melainkan
misalnya
larangan
Kenyataannya masyarakat,
dalam
bahwa
meyakini
untuk
melaksanakan sholat magrib, dan
masyarakat
ungkapan
dipergunakan
tersebut
mengaji.
Apabila
dibiasakan
bermain
anak-anak di
waktu
sehingga jarang di temukan anak-
magrib,
otomatis
anak bermain di waktu magrib atau
dengan
kewajiban
disenja hari. Kepercayaan rakyat
sholat sebagai seorang hamba Allah
merupakan sebuah mitos. Mitos itu
SWT. Jadi, seperti inilah cara orang
sendiri
tua
merupakan
pemikiran-pemikiran
sebuah
lalai
melaksanakan
mendidik
anak-anak
tidak
mereka. Jika dipakai ungkapan yang
masuk akal kalau dicerna dengan
sebenarnya, anak-anak tidak terlalu
akal
sehat.
diartikan
Mitos
sebagai
yang
untuk
mereka
juga
dapat
menghiraukan ucapan orang tua
tkhayul
atau
mereka. Dengan adanya ungkapan
sebuah ungkapan yang hanya lahir
kepercayaan,
melalui
merasa takut dengan dampak yang
sebuah
imajinasi
pada
masyarakat tertentu tanpa ada bukti
anak-anak
akan
mereka dapatkan.
yang jelas.
Salah
Oleh sebab itu, ungkapan ini
masyarakat
satu
kolektif
Minangkabau
yang
berkembang dikalangan orang tua-
tetap aktif memanfaatkan ungkapan
tua yang menggunakannya sebagai
kepercayaan
rakyat
di
sarana untuk mendidik anak-anak
masyarakat
adalah
masyarakat
mereka. Seperti ungkapan yang
Padang
terdapat pada masyarakat Padang
Tanah Garam Kecamatan Lubuk
Galundi Kelurahan Tanah Garam
Sikarah Kota Solok. Ungkapan
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
kepercayaan rakyat sebagai salah
3
Galundi
di
tengah
Kelurahan
satu khasanah budaya masyarakat
digunakan oleh orang tua sebagai
Minangkabau merupakan potensi
sarana
lokal yang seharusnya dilestarikan
anaknya,
dan diwariskan kepada generasi
kepercayaan
muda
Ungkapan
ketika akan tidur sebagai mendidik
kata-kata
anak. Namun, pada saat sekarang
Minangkabau.
tersebut
mengandung
untuk
mendidik
biasanya itu
anak-
ungkapan diberitahukan
nasehat yang dapat memperkaya
ini
akhlak dan budi pekerti masyarakat
kepercayaan mengalami penurunan
Minangkabau.
seiring
Pesatnya
perkembangan
zaman,
ilmu
penggunaan dengan
kehidupan
ungkapan perkembangan
masyarakat
yang
pengetahuan dan teknologi serta
semakin maju oleh teknologi, maka
budaya asing yang memunculkan
dari itu peneliti tertarik memilih
berbagai
interferensi
pada
ungkapan
masyarakat
dikhawatirkan
akan
Minangkabau
berdampak
buruk
terhadap
dimana
kepercayaan suntuk
masyarakat
rakyat
penelitian, pada
saat
eksistensi ungkapan kepercayaan
sekarang ini lebih suka duduk di
rakyat.
depan televisi menghabiskan waktu
Kenyataan
pendorong kembali
ini
perlunya ungkapan
menjadi
pengkajian
dengan
kepercayaan
percuma
tersebut penulis
pada
mendidik anak-anaknya. Jika hal
rakyat. Alasan
dari
memilih
akan
dibiarkan
berlarut-larut
mengakibatkan
kepunahan
Masyarakat Padang Galundi di
adat istiadat nenek moyang dan
Kelurahan
nilai-nilai kebudayaan tidak dapat
Tanah
Garam
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
diwariskan
Solok sebagai tempat atau latar
temurun kepada generasi muda.
penelitian ini adalah karena penulis
lagi
Berdasarkan
secara
turun-
fenomena
di
tinggal dan besar di nagari ini,
atas, maka penulis merasa perlu dan
sehingga sedikit banyaknya penulis
tertarik untuk mendokumentasikan
mengetahui kebudayaan masyarakat
serta menjelaskan tentang bentuk,
Padang
makna, fungsi, dan kategori yang
Galundi.
kepercayaan
ini
Ungkapan
sangat
sering
terkandung
4
dalam
ungkapan
kepercayaan yang berkembang di
Padang Galundi di Kelurahan Tanah
Masyarakat Padang Galundi Di
Garam Kecamatan Lubuk Sikarah
Kelurahan
Kota Solok.
Tanah
Garam
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
Hasil
penelitian
ini
Solok. Agar masyarakatnya tetap
diharapkan bermanfaat bagi pihak-
peduli
pihak yang terkait seperti :
dan
berusaha
untuk
melestarikannya.
1.
Berdasarkan latar belakang masalah
di
atas,
penelitian
Peneliti
sendiri,
sebagai
tambahan ilmu pengetahuan, dan
ini
sebagai acuan pedoman dalam
dibatasi pada folklor sebagian lisan,
melaksanakan penelitian tentang
dengan fokus masalah ungkapan
ungkapan kepercayaan rakyat.
kepercayaan rakyat yang di tinjau
2. Mahasiswa jurusan Bahasa dan
dari segi bentuk, makna, fungsi, dan
sastra
kategori pada Masyarakat Padang
menambah
Galundi di Kelurahan Tanah Garam
wawasan mengenai sastra lisan
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
daerah Minangkabau.
Solok.
Indonesia
3. Bagi Rumusan
penelitian
ini
masalah adalah
dalam
untuk
pengetahuan
Masyarakat
dan
Kelurahan
Tanah Garam, hasil penelitian ini
bagaimana
bisa
dijadikan
dengan
ungkapan kepercayaan rakyat yang
pembaca
berkembang
kepercayaan rakyat.
masyarakat
yang
perbandingan
bentuk, makna, fungsi, dan kategori, pada
dapat
dialami
tentang
oleh
ungkapan
Padang Galundi di Kelurahan Tanah
4. Bagi peneliti selanjutnya, semoga
Garam Kecamatan Lubuk Sikarah
dapat dijadikan bahan penunjang
Kota Solok?
dalam menganalisis buntu-bentuk
Tujuan
penelitian
penelitian
ini
mendeskripsikan fungsi,
dan
kepercayaan berkembang
dalam adalah
bentuk,
makna,
kategori,
ungkapan
rakyat
yang
pada
folklor. B. METODE PENELITIAN Metode
penelitian
merupakan
suatu cara untuk memperoleh
masyarakat
pengetahuan
5
atau
cara
memecahkan suatu masalah yang
Minangkabau yang terdapat pada
dihadapi.
masyarakat
Pemakaian
jenis
Padang
Galundi
di
penelitian tertentu dalam suatu
Kelurahan Tanah Garam Kecamatan
penelitian akan mempengaruhi
Lubuk Sikarah Kota Solok. Selama
hasil penelitian ini, maka jenis
satu bulan melakukan penelitian
penelitian yang digunakan pada
kepada
penelitian ini adalah penelitian
masing-masing
kualitatif
diwawancarai selama satu minggu.
dengan
metode
empat
orang
informan, informan
deskriptif. Menurut Bogdan dan
Setelah
Taylor (dalam Moleong, 2009:3)
peneliti menemukan empat puluh
penelitian kualitatif merupakan
buah data. Setelah mendapatkan data,
prosedur
kemudian
penelitian
menghasilkan
data
yang deskriptif
melakukan
penelitian,
data
diterjemahkan
tersebut
dari
bahasa
berupa kata-kata tertulis atau
Minangkabau ke bahasa Indonesia.
lisan
Selanjutnya menganalisis data yang
dari
orang-orang
dan
prilaku yang diamati.
telah ada berdasarkan bentuk, makna, fungsi dan ketegori. Berdasarkan empat puluh buah data yang peneliti
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai
dengan
rancangan
temukan, peneliti menemukan makna
penelitian, pada bulan Juli 2013
ungkapan
peneliti
Minangkabau, enam fungsi ungkapan
melakukan
pengumpulan
kepercayaan
data dengan cara merekam dan
kepercayaan
mencatat ulang ungkapan-ungkapan
dan
kepercayaan
kepercayaan rakyat Minangkabau.
rakyat
Minangkabau
tujuh
rakyat
rakyat
Minangkabau
kategori
ungkapan
pada masyarakat Padang Galundi di Kelurahan Tanah Garam Kecamatan
1. Analisis Data
Lubuk Sikarah Kota Solok. Peneliti
a. Bentuk Ungkapan Kepercayaan
datang langsung kerumah -rumah
Rakyat Minangkabau.
informan
Mengelompokkan
untuk
melakukan
dalam
bentuk
berdasarkan tipenya: (1) folklor
rakyat
6
kelompok
ke
penelitian. Data penelitian ini adalah kepercayaan
tiga
folklor
besar
lisan (verbal folklore), Folklor
Galundi di Kelurahan Tanah
sebagian lisan (partly verbal
Garam
folklore), dan (3) folklor bukan
Sikarah Kota Solok yang sifatnya
lisan (nonverbal folklore).
turun menurun.
Bentuk ungkapan kepercayaan
ungkapan
rakyat
atau
yang
diperoleh
pada
Kecamatan
Lubuk
Fungsi utama
kepercayaan
disebut
rakyat
juga
masyarakat Padang Galundi di
pantangan
Kelurahan
Garam
masyarakat dalam berkomunikasi
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
di kehidupan sehari-hari adalah
Solok sebanyak 40 data.
untuk menyampaikan isi hati,
Tanah
b. Makna Ungkapan Kepercayaan yang
sama
tua
bagi
perasaan,petunjuk, keinginan si
Rakyat Minangkabau. Ungkapan
orang
dengan
penutur dengan bahasa kias yang dapat
bersifat
tidak
kasar,
berbeda maknanya pada daerah
menyinggung,
yang
menyayangi dan menghormati.
berbeda.
Berdasarkan
tetap
tidak saling
pendapat para ahli di atas dapat
Fungsi
disimpulkan
makna
rakyat pada masyarakat Padang
rakyat
Galundi di Kelurahan Tanah
ungkapan
bahwa kepercayaan
diberikan secara langsung oleh
Garam
informan.
Sikarah
Setiap
ungkapan
kepercayaan
ungkapan kepercayaan
Kecamatan Kota
sebagai
Lubuk
Solok
adalah
larangan,
hiburan,
rakyat pada masyarakat Padang
menyuruh, mengingat, mendidik
Galundi di Kelurahan Tanah
dan
Garam
Lubuk
keimanan,
selanjutnya
fungsi
Sikarah Kota Solok mempunyai
ungkapan
kepercayaan
rakyat
makna.
disingkat dengan ML (melarang),
Kecamatan
c. Fungsi Ungkapan Kepercayaan
MB
Rakyat Minangkabau. Ungkapan kepercayaan
rakyat
masyarakat
mempertebal
(menghibur),
(menyuruh),
MD
MY
(mendidik),
MG (mengingatkan)
juga merupakan hasil kebudayaan tradisi
untuk
dan MI
(mempertebal keimanan).
Padang
7
d. Kategori Ungkapan Kepercayaan
terkandung makna tidak langsung,
Rakyat Minangkabau
karena
Kategori ungkapan kepercayaan
menyampaikan
rakyat
dapat
dengan menggunakan bahasa kias.
KBK
Ungkapan
Minangkabau
disingkat
dengan
orang-orang
tua
maksud
dahulu hatinya
kepercayaan
disebut
(kelahiran, masa bayi, dan masa
sebagai takhayul karena menyangkut
kanak-kanak), TM OR (tubuh
suatu kepercayaan dan kebiasaan
manusia, dan obat-obatan rakyat),
yang bersifat mistik.
RPT
(rumah
dan
pekerjaan
Dalam ungkapan kepercayaan
rumah tangga), MPHS (mata
rakyat
pencarian,dan hubungan sosial),
masyarakat
PP
Kelurahan Tanah Garam Kecamatan
(perjalanan
perhubungan),
CPS
dan (cinta,
Minangkabau
Lubuk
Padang
Sikarah
Galundi Kota
perasaan dan menikah), dan KAP
ditemukan
empat
(kematian dan adat pemakaman).
ungkapan
kepercayaan
Minangkabau.
puluh
Bentuk
di
Solok buah rakyat
Ungkapan
Kepercayaan Rakyat Minangkabau
2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian mengenai
ungkapan
rakyat
Minangkabau
masyarakat
pada
Pada Masyarakat Padang Galundi di
kepercayaan pada
Sikarah
Kota
Solok
ditemukan bentuk ungkapan folklor
Kelurahan Tanah Garam Kecamatan
sebagian lisan sebanyak tiga puluh
Lubuk
tujuh buah data dan tiga buah data
Sikarah
Ungkapan
Galundi
Lubuk
di
folklor
Padang
Kelurahan Tanah Garam Kecamatan
Kota
tersebut sebagian
Solok.
digolongkan karena
Contoh data bentuk folklor sebagian
campuran
lisan Jan mambae-bae juo hari
unsur lisan dan bukan lisan, yaitu
sanjo, beko kanai anak dubilih, dan
terdiri dari pernyataan yang bersifat
contoh data foklor lisan Anak gadih
lisan ditambah dengan gerak-gerik
indak
yang dianggap makna gaib. Di dalam
magrib, buruak caliak urang ka
ungkapan
awak.
bentuknya
lisan
berbentuk folklor lisan.
merupakan
kepercayaan
rakyat
8
buliah
bajalan
di
waktu
Lima belas buah ungkapan
yang memiliki dua fungsi
seperti
saling menyayangi dan menghormati.
anak gadih indak elok duduak di
Berdasarkan
jendela rumah, buruak bantuak wak
ungkapan kepercayaan rakyat pada
deknyo.
masyarakat
Ungkapan
fungsi melarang
ini
memiliki
penelitian Padang
Fungsi
Galundi
di
(melarang anak
Kelurahan Tanah Garam Kecamatan
gadis agar tidak duduk di jendel) dan
Lubuk Sikarah Kota Solok adalah
fungsi mendidik ( mendidik anak
sebagai larangan, hiburan, menyuruh,
gadis
mengingat,
untuk
mempunyai
sopan
mendidik
dan
santun, karena duduk di jendela itu
mempertebal
terlihat
ungkapan kepercayaan rakyat yang
tidak
sopan).
Bentuk
keimanan.
untuk
ungkapan yang memiliki satu fungsi
fungsinya
adalah sebanyak dua puluh lima buah
potong kuku juo hari sanjo, beko
ungkapan,
hamil
pamburuak dagiang awak deknyo.
disuruah makan sirieh, bia merah
Di sebut sebagai fungsi melarang
bibia anak beko. Ungkapan ini
karena dalam ungkapan kepercayaan
fungsinya menyuruh.
tersebut
seperti
Ungkapan rakyat
juga
kebudayaan
urang
kepercayaan merupakan
tradisi
melarang
Contoh
adalah
melarang
jan
seseorang
melakukan sesuatu di waktu magrib,
hasil
hendaknya kita melaksanakan sholat
masyarakat
magrib.
Contoh
Ungkapan
Padang Galundi di Kelurahan Tanah
kepercayaan rakyat yang fungsinya
Garam Kecamatan Lubuk Sikarah
menghibur
Kota Solok yang sifatnya turun
makan tagigik lidah awak, tando ka
menurun.
makan
Fungsi utama ungkapan
adalah
dagiang.
kalau sadang Karena
kepercayaan rakyat atau disebut juga
ungkapan
dengan pantangan orang tua bagi
tersebut memberi hiburan kepada
masyarakat dalam berkomunikasi di
sesorang.
Contoh
kehidupan sehari-hari adalah untuk
kepercayaan
rakyat
menyampaikan isi hati, perasaan,
menyuruh
petunjuk,
disuruah makan siriah, bia merah
keinginan
si
penutur
adalah beko.
rakyat ungkapan
yang
fungsi
urang
hamil
dengan bahasa kias yang bersifat
bibia
tidak kasar, tidak menyinggung, tetap
anaknya bibirnya merah.
9
anak
kepercayaan
dalam
Supaya
lahir
Contoh
ungkapan
Makna
ungkapan
kepercayaan rakyat yang fungsinya
kepercayaan rakyat berjumlah 40
mengingat adalah jan makan banyak
ungkapan kepercayaan rakyat, seperti
rimah,
contoh berikut ini:
beko
manangih
nasi.
Ungkapan ini fungsinya mengingat
Jan manyapu juo malam hari, beko
kan karena kita tidak boleh makan
tasapu lo rasaki deknyo. Tidak boleh
banyak rimah, makanlah dengan rapi
menyapu rumah malam hari, nanti
dan
tersapu juga rezki.
sopan.
Contoh
ungkapan
kepercayaan rakyat yang fungsinya
Makna: agar kita malam hari bisa
mempertebal keimanan adalah laki-
beristirahat,
laki tu jan bajalan jawua juo hari
menyapu rumah ketika waktu malam
Jumat, beko dak salamek awak di
hari.
jalan.
Disebut
mempertebal ungkapan
sebagai
fungsi
keimanan kepercayaan
karena
tidak
Ungkapan
baik
kepercayaan
karena
rakyat Minangkabau yang ditemukan
tersebut
peneliti, dalam kategori lahir, masa
membuat seseorang lebih bertaqwa.
bayi
Makna adalah suatu ujaran
dan
berjumlah
masa lima
kanak-kanak buah
bentuk
atau ungkapan yang memilki makna,
ungkapan kepercayaan rakyat, seperti
makna dari ungkapan kepercayaan
contoh berikut ini: Data (9) urang
rakyat langsung dari masyarakat
hamil, indak buliah pinggang wak di
pemiliknya. Ungkapan kepercayaan
longkahan urang, beko anak sela.
rakyat terbentuk atas susunan kata
(Orang
yang
dan
pinggangnya di lalui oleh orang).
setiap
Ungkapan kepercayaan rakyat yang
ungkapan dari daerah yang berbeda
ditemukan peneliti, dalam kategori
akan memiliki makna yang berbeda
tubuh
juga, karena makna yang didapatkan
berjumlah
itu, diperoleh dari informan secara
ungkapan kepercayaan rakyat, seperti
langsung. Oleh karena itu berbeda
contoh berikut ini : Data (4) indak
informan maka berbeda pula makna
buliah mandi malam, beko dipiciak
yang akan didapatkan.
dek setan. (Tidak beleh mandi malam
membentuk
memiliki
makna.
bahasa Jadi,
10
hamil
manusia
tidak
dan
sepuluh
boleh
obat-obatan buah
bentuk
hari, nanti di cubit oleh setan).
berjalan di waktu magrib, buruk
Ungkapan kepercayaan rakyat yang
dilihat
ditemukan peneliti, dalam kategori
kepercayaan rakyat yang ditemukan
rumah dan pekerjaan rumah tangga
peneliti, dalam kategori
berjumlah
perasaan dan menikah berjumlah
sebelas
buah
bentuk
orang).
lima
contoh berikut ini : Data (12) indak
kepercayaan rakyat seperti contoh
buliah mambuek rumah jo kayu mati
berikut ini : Data (14) jan bajalan-
tagak, punah keluarga wak deknyo.
jalan juo kalau ka jadi anak daro tu,
(Tidak boleh membuat rumah dari
beko
kayu yang sudah mati, punah kelurga
berjalan-jalan juga kalau akan jadi
kita). Ungkapan kepercayaan rakyat
pengantin, nanti masuk angin). Dan
yang
dalam
ungkapan kepercayaan raykat yang
dan
ditemukan peneliti, dalam kategori
kategori
mata
peneliti, pencarian
bentuk
cinta,
ungkapan kepercayaan rakyat, seperti
ditemukan
buah
Ungkapan
masuak
ungkapan
angin.
hubungan sosial berjumlah satu buah
kematian
bentuk ungkapan kepercayaan rakyat
berjumlah
seperti contoh berikut ini : Data (24)
ungkapan kepercayaan rakyat seperti
urang mangaleh indak buliah urang
contoh berikut ini : Data (5) lah
bautang di pagi hari, beko indak jua
bakicau lo buruang murai tangah
bali deknyo. (Orang menjual tidak
malam, tando ado urang ka mati.
boleh pembeli berhutang di pagi hari,
(Sudah berbunyi burung murai di
nanti tidak habis dagangannya).
malam hari, pertanda orang akan
Ungkapan rakyat
yang
dalam
kategori
kepercayaan
ditemukan
adat
tiga
pemakaman
buah
bentuk
meninggal).
peneliti,
perjalanan
dan
(Jangan
D.Kesimpulan
dan
Berdasarkan penelitian ini
perhubungan berjumlah lima buah
diperoleh
kesimpulan
tentang
bentuk ungkapan kepercayaan rakyat
ungkapan
kepercayaan
rakyat
seperti contoh berikut ini : Data (3)
Minangkabau
anak gadih indak buliah bajalan di
sebagai berikut :
waktu magrib, buruak caliak urang
1. Bentuk ungkapan kepercayaan
ka wak. ( Anak gadis tidak boleh
rakyat
11
diantaranya
Minangkabau
adalah
pada
masyarakat Padang Galundi di
tetap saling menyayangi dan
Kelurahan
menghormati.
Tanah
Garam
Selain
itu
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
fungsinya adalah untuk melarang,
Solok terdapat empat puluh buah
menghibur, menyuruh, mendidik,
data
mengingatkan dan mempertebal
ungkapan
kepercayaan
rakyat Minangkabau. Tiga puluh
keimanan.
tujuh buah data berbentuk foklor
4. Kategori ungkapan kepercayaan
sebagian lisan dan tiga buah data
rakyat adalah tentang kelahiran,
berbentuk foklor lisan.
masa bayi dan masa kanak-
2. Makna ungkapan kepercayaan rakyat
pada
obatan, rumah dan pekerjaan
masyarakat Padang Galundi di
rumah tangga, mata pencarian
Kelurahan
Garam
dan hubungan sosial, perjalanan
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
dan perhubungan, cinta, perasaan
Solok adalah makna yang tidak
dan menikah, kematian dan adat
sesungguhnya
pemakaman.
tersebut
Minangkabau
kanak, tubuh manusia dan obat-
Tanah
dari
ada
terselubung
ungkapan
makna yang
yang ingin
E. Daftar Pustaka
disampaikan melalui ungkapan
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra, Teori
kepercayaan tersebut dan ada
dan
juga makna yang sesungguhnya.
Yayasan
3. Fungsi
utama
ungkapan
Tanah
adalah
budaya
Pengantar
Semantik
Garam
Bahasa
Indonesia. Jakarta: Rineka
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok
Citra
Chaer, Abdul. 1995.
pada masyarakat Padang Galundi Kelurahan
Padang:
Indonesia.
kepercayaan rakyat Minangkabau di
Terapan.
Cipta.
untuk Chaer,
menyampaikan isi hati, perasaan,
Abdul.
petunjuk, keinginan si penutur
Umum.
dengan bahasa kias yang bersifat
Cipta.
tidak kasar, tidak menyinggung,
12
2003.
Linguistik
Jakarta:
Rineka
Danandjaya, James. 1991. Folklor
Yuhelnida, Neti 2000.” Ungkapan
Indonesia ( Ilmu Gosip,
Kepercayaan
Dongenng,
dalam
Jakarta:
dll
Pustaka
). Utama
Laili.
2007.
Ranah Pesisir.” (Skripsi). “
Padang FBSS UNP.
Ungkapan
Larangan dalam Bahasa
Manaf,
Ngusman
Abdul.
2008.
Minangkabau Masyarakat
Semantik
Teori
dan
Tabek
Kecamatan
Terapannya dalam Bahasa
Pariangan
Kabupaten
Indonesia. Padang: suka
Tanah Datar.’’ Ernawati.
Kehidupan
Masyarakat di Kecamatan
Garfiti. Fitri,
Rakyat
2002. Edukatif
bina offset. “Nilai-Nilai
Moleong, 2009. Metode Penelitian
Ungkapan
Kualitatif.
Kepercayaan Rakyat Pada Masyarakat Kabupaten
Remaja Rosdakarya.
Kubang Lima
Bandung:
Parera, Jd. 1990. Teori Semantik.
Puluh
Jakarta: Erlangga.
Kota.” (Skripsi). Padang:
Semi, Atar.1984. Anatomi Sastra.
FBSS UNP.
Padang: Angkasa Raya.
Hanelia, Whelni. 2004. “Ungkapan di
Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian
Sungai Limau.” (Skripsi).
Sastra. Bandung: Angkasa
Padang FBSS UNP.
Bandung.
Kepercayaan
Rakyat
13