PERTANYAAN TRADISIONAL MASYARAKAT MINANGKABAU DI KELURAHAN SIMPANG RUMBIO KECAMATAN LUBUK SIKARAH KOTA SOLOK
SANDRA VERMAYANTI ABSTRACT This research is motivated by the lack of scientific and empirical studies on the question of traditional Minangkabau society , especially in the Village District Simpang Lubuk Rumbio Sikarah Solok . The purpose of this study is twofold, namely ( 1 ) describing the classification question Minangkabau traditional village communities in Simpang Lubuk Rumbio Sikarah Solok District , ( 2 ) describing the functions of traditional Minangkabau question for the people in the village of Simpang Lubuk Rumbio Sikarah Solok District . This research is a descriptive qualitative research methods that do not use the figures and objects in the form of a group of people . Data were obtained through interview techniques and recording traditional questions . Informants in this study determined by the snowball technique is to ask recommendation from someone . From an informant that a little amount of data sources belipat can double in number . Mengelinding like a snowball . Data were analyzed by the study formula . Based on the analysis of data and discussion concluded the following things . First , the traditional question types are classified into question the actual traditional and traditional questions that are categorized as other forms . second , the traditional question types are divided into two general functions , to test one's intelligence or to exceed the others and for the entertainment of others . Traditional communities in question Minangkabu Simpang Village Rumbio Solok found as many as 53 questions . From these data there are 8 traditional same question , so that the actual data are 45 traditional questions .
1
Salah satu sastra lisan yang
A. PENDAHULUAN
termasuk dalam folklor lisan yaitu
a. Latar Belakang Masalah
pertanyaan
tradisional
berbagai daerah dan suku bangsa.
berkembang
dalam
Daerah-daerah
Indonesia
Indonesia
kebudayaan diwariskan mereka
terdiri tersebut
yang
atas
memiliki
beragam
oleh
nenek
secara
termurun
dan
yang
yang
masyarakat
secara
disampaikan,
turunsehingga
tidak lagi diketahui siapa yang
moyang
menciptakannya.
turun-temurun.
Pertanyaan
tradisional merupakan salah satu
Kebudayaan tercipta karena manusia
bentuk sastra lisan yang paling
hidup bermasyarakat, bergaul, dan sesuai dengan daerah dan tradisi
menarik,
yang
mengasah otak dapat juga untuk
dianutnya.
Budaya-budaya
karena
selain
daerah merupakan kebanggaan dari
hiburan
suku bangsa yang menghuni daerah
Perkembangan
tersebut. Salah satu kebudayaan
tradisional
yang berkembang di masyarakat
kalangan masyarakat sudah mulai
Indonesia merupakan
adalah
diwaktu
untuk
senggang. pertanyaan
seperti
teka-teki
di
folklor
yang
berkurang dan dikhawatirkan pada
lisan
yang
suatu
sastra
saat
nanti
akan
hilang.
Pertanyaan tradisional ini adalah
dipercaya oleh masyarakat secara turun-termurun. Sastra lisan secara
milik masyarakat yang merupakan
umum mencakup: (a) bahasa rakyat
cerminan
seperti
Minangkabau
logat,
julukan,
pangkat
lestarikan.
budaya yang
daerah perlu
Pertumbahan
di dan
tradisional,
dan
titel
kebangsawanan,
(b)
ungkapan
perkembangannya patut dikaji dan
pribahasa,
diteliti
tradisional
seperti
dalam
pepatah dan pemeo, (c) pertanyaan
menumbuhkembangkan
tradisional seperti teka-teki, (d) puisi
melestarikan
budaya
usaha serta nusantara
melalui budaya daerah. Penelitian
rakyat seperti pantun, gurindam, dan syair, (e) nyanyian rakyat, dan (f)
tentang warisan budaya dalam hal
cerita prosa rakyat seperti mite,
ini
legenda, dan dongeng (Danandjaja,
kebudayaan merupakan dua unsur
1991:22).
yang saling melengkapi dan tidak
2
pertanyaan
tradisional
dan
dapat
dipisahkan.
Perkembangan
berupa pertanyaan tradisional (teka-
ilmu pengetahuan dan kemajuan
teki rakyat) ini akan sangat menarik
teknologi yang semakin canggih
untuk diteliti karena nilai-nilai yang
membuat warisan budaya tersebut
terkandung
sudah mulai di tinggalkan. Oleh
memperlihatkan ciri khas pemikiran
sebab itu, pertanyaan tradisional
seseorang.
makin tidak dikenal oleh generasi
pertanyaan
muda. Untuk menguji kepintaran
seperti: diarak bukannyo marapulai,
seseorang dan menjebak seseorang
dipayung bukannyo rajo, ditanam
sehingga
bukannyo tanaman, apo kok yo?
pertanyaan
tradisional
di
dalamnya
Salah
dapat
satu
contoh
tradisional
rakyat
tidak lagi dipakai atau sudah jarang
“maik”
dipergunakan.
pengantin, dipayungi bukannya raja,
Untuk Minangkabau
itu
masyarakat
khususnya
(diiringi
bukannya
ditanam bukannya tanaman, apakah
di
itu?)”mayat”.
Dari
contoh
Kelurahan Simpang Rumbio Kota
pertanyaan tradisional ini berfungsi
Solok harus mengembangkan serta
untuk
mewariskan kepada generasi muda
melebihi orang lain. Apabila si
karena dalam kenyataannya hanya
pendengar tidak dapat menjawab
orang tua saja yang mengetahui
pertanyaan
pertanyaan
sehingga
penanya akan lebih pintar dari
pewarisan atau orang yang masih
sipendengar. Pertanyaan tradisional
mengetahui
juga
tradisional, tentang
pertanyaan
menguji
kepandaian
tradisional,
untuk
maka
berfikir
dan
si
dan
tradisional Minangkabau setiap hari
menyampaikan
pendidikan,
bahkan setiap detik akan terus
sehingga
berkurang. Hal ini disebabkan oleh
pertanyaan
keterbatasan umur manusia, jika
para penutur dan penjawabnya untuk
keberadaan ini dibiarkan berlanjut
berfikir.
dengan
bermain
tradisional
menuntut
maka
konsekuensinya
generasi
muda
di
Simpang
tersebut, maka penulis perlu untuk
Rumbio Kota Solok tidak dapat
melakukan penelitian dengan judul
mengetahui
“Pertanyaan Tradisional (teka-teki)
Kelurahan kekayaan
Berdasarkan
budaya
mereka sendiri. Sastra daerah yang
Masyarakat
3
fenomena
Minangkabau
di
Kelurahan
Simpang
Rumbio
dan fungsi pertanyaan tradisional bagi
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota
masyarakat.
Solok”. Alasan penulis memilih penelitian di Kelurahan Simpang
c. Rumusan Masalah
Rumbio ini supaya lebih dikenalnya
Berdasarkan fokus masalah yang
pertanyaan tradisional yang ada di
telah
Kelurahan Simpang Rumbio oleh
masalah
masyarakat umum, serta kaum muda
dalam
pada khususnya karena pertanyaan
berikut.
tradisional ini tidak banyak lagi
1. Bagaimanakah
dikenal
oleh
generasi
dikemukakan penelitian bentuk
di
atas,
ini
dirumuskan
pertanyaan
maka sebagai
penggolongan
muda
pertanyaan tradisonal di Kelurahan
sekarang. Oleh sebab itu, upaya
Simpang Rumbio Kecamatan Lubuk
peneliti
Sikarah Kota Solok?
menggali
dan
mendokumentasikan
pertanyaan
2. Bagaimanakah
fungsi
sosial
tradisional penting untuk diadakan
pertanyaan tradisional di Kelurahan
penelitian
Simpang Rumbio Kecamatan Lubuk
dan
mengetahui
juga
untuk
penggolongan
dan
Sikarah Kota Solok?
fungsi pertanyaan tradisional yang terdapat
di
Kelurahan
Simpang
d. Tujuan Penelitian
Rumbio Kota Solok agar tidak
Penelitian ini bertujuan untuk:
hilang begitu saja.
1. Mendeskripsikan
penggolongan
pertanyaan tradisional Minangkabau masyarakat di Kelurahan Simpang
b. Fokus Masalah Berdasarkan masalah
di
atas,
latar
belakang
penelitian
difokuskan
folklor
lisan
“Pertanyaan
Tradisional
Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah
ini
Kota Solok.
yaitu:
2. Mendeskripsikan fungsi pertanyaan
Masyarakat
tradisional
Minangkabau
bagi
Minangkabau di Kelurahan Simpang
masyarakat di Kelurahan Simpang
Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah
Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah
Kota Solok.” Pertanyaan tradisional
Kota Solok.
tersebut dilihat dari segi penggolongan
4
e. Manfaat Penelitian
lisan tentang orang-orang dan perilaku
1. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk
yang dapat diamati. Pemilihan metode
memperluas
wawasan
dan
deskriptif
dalam
penelitian
pengetahuan serta lebih memahami
dikarenakan
lagi tentang
adalah mendeskripsikan penggolongan
2. Bagi
pemerhati
masukan
sastra,
dalam
sebagai
tujuan
dari
ini
penelitian
dan fungsi sosial yang terdapat dalam
pengembangan
pertanyaan
tradisional
masyarakat
sastra khususnya sastra lisan tentang
Minangkabau di Kelurahan Simpang
pertanyaan tradisional seperti teka-
Rumbio Kota Solok.
teki. 3. Bagi mahasiswa jurusan Bahasa dan
b. Latar,
Sastra Indonesia, untuk menambah sastra
lisan
Kehadiran
Penelitian
ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai
Entri,
Latar
merupakan
gambaran
daerah
tempat dan waktu dalam melakukan
Minangkabau khususnya pertanyaan
penelitian. Penelitian ini dilakukan di
tradisional seperti teka-teki.
Kelurahan Simpang Rumbio Kecamatan
4. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan
Lubuk Sikarah Kota Solok. jumlah
perbandingan untuk penelitian lain
penduduk 6791 jiwa. Luas wilayah
yang relevan.
Kelurahan Simpang Rumbio 21141 Hektar. Mata pencarian penduduknya
B. METODE PENELITIAN
kebanyakan berdagang. Sisanya bekerja sebagai tukang ojek, petani dan Pegawai
a. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian
penelitian kualitatif
ini karena
Negeri Sipil (PNS). Entri penelitian ini adalah
adalah dilihat dari segi penggolongan
data
dan fungsi pertanyaan tradisional bagi
penelitian berupa kata-kata lisan dari
masyarakat
informan dengan menggunakan metode
Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah
deskriptif. Sesuai pendapat Bogdan dan
Kota Solok. Kehadiran Penelitian dalam
Taylor
pengumpulan
(dalam
Moleong,
2005:4),
di
Kelurahan
data,
peneliti
Simpang
terlibat
penelitian kualitatif adalah prosedur
langsung dengan informan. Peneliti
penelitian
langsung
yang
menghasilkan
data
deskriptif berupa data-data tulisan atau
mendatangi
rumah-rumah
informan dan melakukan wawancara
5
dengan
informan,
serta
merekam
tulis,
lembaran
pencatatan,
alat
perkataan informan yang berhubungan
handphone, dan pedoman wawancara.
dengan objek yang diteliti.
Alat tulis, handphone, dan lembaran pencatatan
Informan dalam penelitian ini yang
pertanyaan
untuk
mengumpulkan data ketika peneliti
c. Informan Penelitian informan
digunakan
mengetahui
tradisional
melakukan
tentang
informan,
dengan
sedangkan
panduan
di
wawancara digunakan sebagai pedoman
kelurahan tersebut. Informan tersebut
dalam berwawancara dengan informan
ditetapkan
agar peneliti memperoleh data yang
berdasarkan
rakyat
wawancara
teknik
bola
salju, yaitu merupakan teknik penentuan
akurat.
sampel penelitian dengan mengikuti informasi-informasi sebelumnya. merupakan
dari
Informan hasil
sampel
e. Teknik Pengumpulan Data
yang dipilih
rekomendasi
Teknik pengumpulan data dalam
dari
penelitian ini adalah teknik rekam.
informan sebelumnya. Salah satu cara
Peneliti
yang bisa digunakan adalah dengan
disampaikan oleh informan, kemudian
meminta rekomendasi dari seseorang.
melakukan
Dari
memperoleh
informasi
pertanyaan
sumber data berlipat ganda jumlahnya,
tradisional
rakyat.
Sudaryanto
seperti bola salju yang menggelinding.
(1993:121-122)
seseorang
informan,
jumlah
merekam
perkataan
wawancara
memperoleh
untuk
menyatakan data
yang
adalah
teknik sebagai
berikut: (1) melakukan studi pustaka
d. Instrumen Penelitian Menurut Moleong (2009:169),
yaitu membaca referensi dan teori-teori
peneliti sekaligus merupakan perencana,
yang berkaitan dengan penelitian, (2)
pelaksanaan pengumpulan data, analisis,
melakukan wawancara langsung dengan
penafsiran data dan pada akhirnya
informan yang telah ditentukan dengan
sebagai pelapor hasil penelitiannya.
cara
Jadi, peneliti adalah instrumen utama
informan
penelitian
menjadi
penelitian, (3) merekam langsung kata-
segalanya dari proses penelitian. Dalam
kata informan untuk memperoleh data
menggumpulkan data digunakan alat
yang
karena
peneliti
6
memberi
pertanyaan
kepada
dengan
tujuan
sesuai
ilmiah,
dan
(4)
melakukan
pencatatan kembali hasil rekaman yang
penelitian
kualitatif
(Moleong,
telah dilakukan.
2005:320). Pengabsahan data ini bapak Kamril, SH. DT. RJ. Kubuang, beliau
f. Teknik Analisis Data
adalah
Menurut Semi (1993: 31-32),
ketua
panggung
adat
di
Kelurahan Simpang Rumbio dan juga
pada tahap ini dilakukan analisis data,
banyak
pemberian interpretasi, dan melakukan
Minangkabau.
mengetahui
adat
istiadat
deskripsi bagian demi bagian yang ditentukan dalam penelitian, selanjutnya
C. HASIL PENELITIAN
dirumuskan kesimpulan umum tentang hasil penelitian secara lengkap dalam
A. Temuan Penelitian
bentuk tertulis. Dalam penelitian ini
1. Deskripsi Data
setelah data didapatkan, penelitian ini
Data
dilanjutkan pada proses analisis data dengan
langkah-langkah
Simpang Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah
rekaman ke dalam bahasa tulis, (2)
mengidentifikasikan
terkumpul,
minggu
pertanyaan
untuk
Pengumpulan tradisional
fungsi pertanyaan
pengambilan
data.
data
pertanyaan
yang
diperoleh
menggunakan bahasa asli Minangkabau
tradisional, dan (5) menarik kesimpulan. g.
diperoleh
peneliti memerlukan waktu selama tiga
(3)
tradisional berdasarkan penggolongan, (4) menganalisis
Solok,
Pada penelitian dan wawancara ini,
dalam bahasa Indonesia yang baik dan telah
Kota
wawancara langsung dengan informan.
mencatat dan menerjemahkan data ke yang
tradisional
masyarakat Minangkabau di Kelurahan
sebagai
berikut: (1) mentranskripsikan hasil
benar
pertanyaan
setempat. Dalam melakukan penelitian peneliti
Teknik Pengabsahan Data
tidak
banyak
menemukan
kesulitan, karena penelitian dilakukan di
Teknik pengabsahan data pada
daerah asal peneliti sendiri. Informan
dasarnya digunakan untuk menyanggah
dalam
balik apa yang dituduhkan kepada
penelitian
ini
ditetapkan
berdasarkan teknik bola salju yaitu
peneliti kualitatif yang mengatakan
meminta rekomendasi dari seseorang.
suatu hal yang tidak ilmiah, selain itu
Dari seorang informan jumlah sumber
teknik pengabsahan data merupakan dua
data yang sedikit dapat berlipat ganda
unsur yang tidak terpisahkan dari
7
jumlahnya seperti bola salju yang
bentuk
mengelinding.
pertanyaan yang sesungguhnya terbagi
Pengumpulan
data
dilakukan dengan cara merekam dan
lainnya.
Penggolongan
atas tiga golongan, yaitu
mencatat pertanyaan tradisional yang di
pertanyaan
berdasarkan
sifat
ungkapkan oleh para informan. Setelah
atau hal yang digambarkan dalam
mendapatkan
tersebut
pertanyaan, terdiri atas tujuh klasifikasi
diterjemahkan dari bahasa Minangkabau
yaitu, persamaan dengan makluk hidup
ke
dan
contohnya kok ketek menjadi kawan kok
mengklasifikasikan data berdasarkan
lah gadang nyo menjadi lawan, apo kok
penggolongan
yo?api
data,
dalam
data
bahasa
Indonesia
pertanyaan tradsisional
(Teka-teki
ini
di
samakan
dan fungsi sosial pertanyaan tradisional.
sifatnya dengan makhluk hidup karena
Berdasarkan
pada
data
yang
terkumpul
setiap
makhluk
hidup
selama penelitian, ditemukan sebanyak
pertumbuhannya dari yang kecil menuju
53 Pertanyaan tradisional sedangkan
besar.
teka-teki berbentuk pantun peneliti tidak
sehari-hari kita sebagai makhluk hidup
menemukan,
pada akhirnya bertemu dengan lawan
setelah
pengecekan
ternyata
dalam
kehidupan
ada
dan kawan), persamaan dengan binatang
beberapa informan yang memberikan
contohnya bersisik bukan nyo ikan,
pertanyaan tradisional yang sama. Jadi,
bapayung bukan nyo rajo, a kok yo?
pertanyaan
Naneh (Teka-teki ini di samakan dengan
dianalisis
kembali
dilakukan
Sehingga
tradisional berjumlah
45
yang
akan
pertanyaan
binatang
tradisional.
karena
menyatakan
nama
binatang yaitu bersisik bukannya ikan. Tetapi bersisik dalam pertanyaan ini jawabannya adalah nenas yang memiliki
2. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan
sisik seperti ikan), dalam penelitian
membahas penggolongan pertanyaan
tidak ditemukan pertanyaan tradisional
tradisional
dari
persamaan dengan beberapa binatang,
tesebut.
persamaan dengan manusia contohnya
dibagi
inyo ketek tapi alah ba uban, a kok yo?
menjadi dua bagian, yaitu pertanyaan
Onde-onde (teka-teki ini di samakana
tradisional
dengan manusia karena menyatakan
dan
pertanyaan
fungsi
sosial
tradisional
Penggolongan
pertanyaan
yang sesungguhnya dan
pertanyaan tradisional yang tergolong
kecil
8
tapi
sudah
beruban,
menggambarkan kalau umur manusia
perumpamaan contohnya a
sudah lanjut pasti akan tumbuh uban),
badan nyo bungkuak, makan nyo sagalo
persamaan dengan beberapa manusia
nan
contohnya kok anak nyo batanang-
termasuk
tanang, kok induk nyo barantang-
perumpamaan karena jawabannya sabit
rantang tali, a t kok yo? Buah kondua
diumpamakan berbadan
bungkuk dan
(Teka-teki ini di samakan dengan
makanannya
hijau,
beberapa orang karena pertanyaannya
tersebut digunakan untuk memotong
menyatakan
kehidupan sehari-hari
sesuatu yang bewarna hijau seperti
manusia yang terdiri atas ibu dan anak
rumput), pertambahan keterangan pada
yang tidak bisa dipisahkan. Dari teka-
bentuk dan fungsi contohnya bantuak
teki tersebut terlihat ibu dan anak tidak
nyo sagi ampek atau bulek, tiok ari
terpisahkan),
dengan
indak baranti bajalan, a kok yo? Jam
tumbuhan contohnya ubi-ubi apo yang
(pertambahan keterangan pada bentuk
bisa manjala, kok yo? Ubi jala (Teka-
dan
teki ini di samakan dengan tumbuhan
memberikan keterangan tentang bentuk
karena dari pertanyaan menyatakan Ubi
benda tersebut yaitu jam yang berfungsi
jalar yang menjalar di dalam tanah.
untuk
Setiap tumbuhan akan subur dan akan
berjalan), pertambahan keterangan pada
berakar bila hidup didalam tanah), dan
warna contohnya warnanyo putiah, kok
persamaan dengan benda contohnya apo
saketek dicabuik, kok lah banyak inyo
kok yo paguno nyo kalau ari ah ujan?
dipadiaan, a kok yo? Uban (pertanyaan
Payuang (Teka-teki ini di samakan
ini termasuk ke dalam pertambahan
dengan
menyatakan
keterangan pada warna karena pada
bahwa payung adalah benda yang bila
pertanyaan disebutkan bewarna putih)
diperlukan apabila datang hari hujan.
dan
Benda tersebut sewaktu-waktu dipakai
tindakan
ketika hujan turun).
sikalamualam, mandaki ka yang data,
benda
persamaaan
karena
Pertanyaan bukan berdasarkan
ijau?
Sabik
bewarna
karena
melihat
waktu
pertambahan
jajak
(pertanyaan
pertambahan
fungsi
ini
keterangan
sabit
pertanyaannya
setiap
keterangan
contohnya menjadi
kok yo
hari
pada
Namonyo
kato-kato?
Pena
sifat hal yang digambarkan dalam
(pertanyaan ini termasuk pertambahan
pertanyaan, dibagi atas empat klasifikasi
keterangan pada tindakan karena pada
yaitu,
bagian
pertambahan
keterangan
9
pertanyaannya
melakukan
sesuatu yang berupa tindakkan yaitu
(termasuk
mendaki ke yang datar).
pertanyaan yang bersifat perangkap,
Pertanyaan
dalam
golongan
yang
karena sipenanya menanyakan apa yang
kok
ada di tengah sawah? Hal ini membuat
masuak nyo tagang, kok kalua kandua,
sipendengar terperangkap dari teka-teki
a t kok yo? Tabu (pertanyaan ini
tersebut dan pasti sipendengar akan
termasuk
menjawab kalau yang ada ditengah
seolah-olah
cabul
ke
tradisional
tradisional
ke
contohnya
dalam
seolah
Pertanyaan
cabul
karena
sawah itu adalah padi, padahal jawaban
memberikan kesan cabul. Teka-teki ini
dari teka-teki ini adalah huruf w).
di samakan dengan cabul karena pada bagian
pertanyaannya
Fungsi
sosial
Pertanyaan
menyatakan
Tradisional Masyarakat Minangkabau di
kalau masuk tegang, kalau keluar
Kelurahan Simpang Rumbio Kecamatan
kendor sehingga beranggapan bahwa
Lubuk Sikarah Kota Solok adalah
sipenanya memberikan pertanyaan yang
berfungsi sebagai menguji kepandaian
bersifat cabul padahal maksudnya bukan
seseorang dan sebagai hiburan dalam
seperti itu. Pertanyaannya saja yang
bermain pertanyaan tradisional. Salah
cabul tapi jawabannya tidak cabul).
satu contoh dari pertanyaan tradisional
Penggolongan tradisional
yang
pertanyaan
tergolong
ini.
bentuk
lainnya dalam penelitian ini ditemukan
B. Pembahasan
pertanyaan tradisional yang bersifat
Bedasarkan
hasil
teka-teki ditemukan 10 pertanyaan salah
mengenai
pertanyaan
satu
masyarakat
di
contohnya satiok dikarek namo
penelitian tradisional
Kelurahan
Simpang
nyo panjang juo, apo kok yo? kacang
Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah
panjang (termasuk ke dalam golongan
Kota Solok ditemukan sebanyak 53
pertanyaan
pertanyaan
yang
bersifat
teka-teki
tradisional.
Dari
data
karena jawaban dari teka-teki ini tidak
tersebut terdapat 8 data yang sama,
dapat
sehingga data sebenarnya berjumlah 45
diramalkan
sebelumnya
oleh
pendengar teka-teki) dan pertanyaan
Pertanyaan
tardisional.
Pertanyaan
perangkap
tradisional
tersebut
digolongkan
ditemukan
2 pertanyaan
salah satu contohnya Apo yang ado di
kedalam folklor lisan karena bentuknya
tangah sawah, kok yo? Huruf w
memang murni lisan, diantaranya yang
10
termasuk kedalam sastra lisan (a)
sambia
bahasa rakyat seperti logat, julukan,
yo?urang mananan padi” (apakah itu
pangkat
yang ujungnya runcing, dibawahnya
tradisional,
dan
title
manunggiang,
apo
kebangsaan, (b) ungkapan tradsional
berbulu
seperti pepatah, pameo, dan pribahasa,
menungging?
(c) pertanyaan tradisional seperti teka-
menanam padi) dari teka-teki tersebut
teki, (d) puisi rakyak seperti pantun,
membuat sipendengar akan tertawa
gurindam, dan syair, (e) cerita prosa
mendengarnya dan bersenda gurau. Dari
rakyat seperti mite, legenda, dongeng,
contoh tersebut menuntut seseorang
dan (f) nyanyian rakyat.
agar
Salah
satu
Minangkabau
sastra
adalah
tradisional
yang
sekarang.
Pertanyaan
lisan
bisa
orang
sambil
yang
berpikir
dan
sedang
memiliki
wawasan yang luas mengenai teka-teki
pertanyaan
peneliti
memasukkannya
kok
tersebut.
lakukan
Penggolongan pertanyaan yang
tradisional
sesungguhnya
terbagi
atas
tiga
masyarakat berfungsi sebagai berfikir
golongan, yaitu pertanyaan berdasarkan
dan melebihi orang lain karena dalam
sifat atau hal yang digambarkan dalam
bermain
tradisional
pertanyaan, terdiri atas tujuh klasifikasi
menuntut para penutur dan penjawabnya
yaitu, persamaan dengan makluk hidup
untuk berfikir salah satu contohnya “kok
ditemukan 3 pertanyaan tradisional,
digigik indak dagiang, kok diambuih
persamaan dengan binatang ditemukan
indak balon, kok dikunyah
ditemukan 3 pertanyaan tradisional,
pertanyaan
raso o
manih, a kok yo?gulo-gulo kajai” (kalau
dalam
digigit tidak daging, kalau dihembus
pertanyaan
tidak balon. Kalau dikunyah rasanya
dengan beberapa binatang, persamaan
manis, apakah itu? Gula-gula karet. Dari
dengan
pertanyaan tradisional tersebut dituntut
pertanyaan
sipendengar untuk bisa berpikir apa
dengan beberapa manusia ditemukan 2
jawaban
pertanyaan
Sedangkan
dari
teka-teki
pertanyaan
tersebut. tradisional
dengan
penelitian
tidak
tradisional manusia
persamaan
ditemukan
tradisional, tradisional, tumbuhan
ditemukan
1
persamaan persamaaan
ditemukan
3
berfungsi sebagai hiburan, salah satu
pertanyaan tradisional dan persamaan
contohnya “ujuang nyo runciang, di
dengan benda ditemukan 2 pertanyaan
bawah nyo babulu, mamasuakan nyo
tradisional.
11
Pertanyaan
bukan
berdasarkan sifat hal yang digambarkan
D. PENUTUP
dalam pertanyaan, dibagi atas empat klasifikasi
yaitu,
Sesuai dengan hasil penelitian
pertambahan
dan analisis data dapat disimpulkan
keterangan perumpamaan ditemukan 3
bahwa:
pertanyaan
1
tradisional,
pertambahan
Setiap daerah memiliki folklor lisan
keterangan pada bentuk dan fungsi
yang
ditemukan 1 pertanyaan tradisional,
termurun,
pertambahan keterangan pada warna
dalam
ditemukan 2 pertanyaan tradisional dan
Simpang Rumbio, dan antara satu
pertambahan keterangan pada tindakan
daerah dengan daerah-daerah lain
ditemukan 11 pertanyaan tradisional,
memiliki
dalam
bentuknya berbeda. Salah satunya
penelitian
ditemukan
2
diturunkan
secara
seperti
yang terdapat
masyarakat
Kelurahan
folklor
lisan
folklor
cabul.
tradisional, pertanyaan tradisional
tradisional
yang
pertanyaan
tergolong
yaitu
yang
pertanyaan tradisional yang seolah-olah Penggolongan
lisan
turun
pertanyaan
bentuk
ini dikenal dengan nama teka-teki
lainnya dalam penelitian ini ditemukan
atau tebak-tebakkan untuk menguji
pertanyaan tradisional yang bersifat
kepandaian seseorang.
teka-teki dan pertanyaan perangkap.
2. Berdasarkan
temuan
penelitian
Ditemukan 10 pertanyaan tradisional
Pertanyaan Tradisional Masyarakat
yang bersifat teka-teki dan pertanyaan
Minangkabau di Kelurahan Simpang
perangkap ditemukan 2.
Rumbio Kecamatan Lubuk Sikarah
Fungsi
sosial
Pertanyaan
Kota
Solok
berjumlah
dari
Tradisional Masyarakat Minangkabau di
pertanyaan,
Kelurahan Simpang Rumbio Kecamatan
terdapat 8 pertanyaan tradisional
Lubuk Sikarah Kota Solok adalah
yang sama, sehingga data yang
berfungsi sebagai menguji kepandaian
sebenarnya berjumlah 45 pertanyaan
seseorang dan sebagai hiburan dalam
tradisional.
bermain pertanyaan tradisional.
pertanyaan tradisional yaitu apo kok
Salah
data
53
satu
tersebut
contoh
yo, mandaki-mandaki basuo aia satitiak?
urang
(mendaki-mendaki
12
manjek
pinang
bertemu
air
setitik, apakah itu? orang manjat
E. KEPUSTAKAAN
pohon pinang). 3. Penggolongan tradisional
Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra, Teori dan Terapan. Padang: Yayasan Citra Budaya Indonesia.
pertanyaan yaitu
pertanyaan
tradisional yang sesungguhnya dan pertanyaan
tradisional
tergolong
bentuk
Penggolongan sesungguhnya golongan,
yang lainnya.
pertanyaan terbagi yaitu
Asni, Ayub, dkk. 1993. Tata Bahasa Minangkabau. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
yang
atas
Danandjaja, James. 1991. Folklor Indonesia (Ilmu Gossip, Dongeng, dll). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
tiga
pertanyaan
berdasarkan sifat atau hal yang digambarkan
dalam
Djamaris, Edwar. 1990. Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik (Sastra Indonesia Lama). Jakarta: Balai Pustaka.
pertanyaan,
Pertanyaan bukan berdasarkan sifat atau hal yang digambarkan dalam pertanyaan,
serta
tradisional
pertanyaan
seolah-olah
Penggolongan
Idrus,
Diana. 2005. ”Teka-teki di Kanagarian Pasa Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan” . Skripsi: Universitas Negeri Padang. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
cabul.
pertanyaan
tradisional yang tergolng bentuk lainnya
diklasifikasikan
atas
pertanyaan tradisional yang bersifat teka-teki dan bersifat perangkap 4. Fungsi sosial Pertanyaan Tradisional Masyarakat Kelurahan
Minangkabau Simpang
Moleong,
Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya.
di
Rumbio
Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok
adalah
berfungsi
sebagai
menguji kepandaian seseorang dan sebagai
hiburan
dalam
bermain
Moussay, Gerard. 1998. Tata Bahasa Minangkabau. Jakarta: Kepustakaan Popular Gramedia.
pertanyaan tradisional.
13
Nadra.
2006. Rekontruksi Bahasa Minangkabau. Padang: Andalas University Press.
Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. Riafni,
Neli. 2000. ”Teka-teki di Kecamatan Lubuk Begalung Padang”. Skripsi: Universitas Negeri Padang.
Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Sudaryanto, 1993. Metode dan Teknik Analisis Data. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Yanti,
Yasri Fitri. 2009. ”Pengklasifikasi teka-teki dan teka-teki Berdasarkan Bentuk Sebagai Cerminan Budaya Nagari Koto Gaek Guguak Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok ” Skripsi: Universitas Andalas.
Zainuddin, Muayair. 2011. Membangkit Batang Tarandam Adat Salingka Nagari di Minangkabau. Padang: Ombak.
14