BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori dasar/umum Informasi adalah sumber daya yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Untuk itu diperlukan proses analisis, produksi, dan distribusi dari informasi yang ada dalam suatu organisasi. Hal ini menuntut perbaikan kualitas manajemen Teknologi Informasi (TI) untuk dapat melayani perusahaan atau organisasi saat ini. Untuk itu kita memandang awal dari suatu manajemen TI telah mengarah pada konsep layanan atau service, dimana pengertian service adalah : A service is means of delivering value to customers by facilitating outcomes customers want to achieve without the ownership of specific costs and risks. Sedangkan manajemen service adalah : Service is a set of specialized organizational capabilities for providing value to customers in the form of services. Dengan demikian, dalam rangka peningkatan kemampuan service terhadap pengguna Teknologi Informasi, baik yang ada didalam maupun diluar organisasi perlu dilakukan berbagai penyesuaian atau peningkatan penggunaan teknologi yang lebih baru. Salah satunya adalah dengan Cloud, dimana dalam konsep dasarnya mempunyai kekhususan yang intinya adalah kemampuan pelayanan dari kemampuan komputasi dan penyimpanan terhadap berbagai macam komunitas dari penerima/pengguna akhir (user). Disini pengguna akhir dari cloud adalah yang mengimplementasikan suatu aplikasi
5
6
melalui browser, dimana data dan aplikasi (business software) tersebut tersimpan di suatu server pada lokasi remote. 2.1.1 Definisi Cloud Computing Cloud Compuitng terdiri dari dua kata, Cloud dan Computing. Dimana Cloud berarti awan, tetapi yang dimaksud disini adalah jaringan internet, sedangkan Computing berarti Komputasi, yang bila digabungkan berarti Komputasi awan. Wikipedia mendefinisikan Cloud Computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan”. Knorr and Gruman (2008) mendefinisikan cloud computing sebagai : "Cloud is all about: SaaS, UC, Web Services, Platform as a Service, Internet integration, and commerce platforms". Definisi lain datang dari Onno W. Purbo (2011), seorang pakar IT. Beliau mendefinisikan : “Cloud Computing adalah sebuah model komputasi / computing, dimana sumber daya seperti processor / computing power, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layann di jaringan / internet menggunakan pola akses remote.” Secara sederhana, Cloud Computing dapat diimajinasikan sebagai sebuah jaringan listrik. Kita membutuhkan listrik, namun kita tidak perlu memiliki pembangkit listrik. Kita dapat menghubungi penyedia layanan listrik (yaitu PLN) menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, kemudian kita menikmati layanan listrik tersebut. Pembayaran kita lakukan sesuai besar kecilnya listrik yang digunakan. Kalau listrik bisa seperti itu, layanan komputasi juga dapat seperti itu. Misalnya, apabila sebuah perusahan membutuhkan aplikasi CRM (Customer Relantionship
7
Management). Perusahaan tersebut tidak harus membeli aplikasi CRM, membeli hardware server, dan kemudian harus memiliki tim TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi tersebut. Di sinilah peran cloud computing. Penyedia jasa cloud computing seperti Microsoft, telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat digunakan langsung oleh perusahan tadi. Perusahaan cukup menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, Microsoft), “menyambungkan” perusahaannya dengan layanan tersebut (dalam hal ini, melalui internet), dan tinggal menggunakannya. Pembayaran dilakukan per bulan (atau per tahun, tergantung kontrak) sesuai pemakaian. Tidak ada lagi investasi dengan modal yang cukup besar di awal yang harus dilakukan. Agar lebih mudah membayangkannya, silahkan lihat ilustrasi pada gambar 2.1 dibawah ini.
Gambar 2.1 Konsep Cloud Computing
8
Menurut Ajiniye (2012), ia mengatakan: “Tujuan awal komputasi awan ini adalah efisiensi biaya operasional terutama pada bisnis kelas kecil dan menengah. Namun pada perkembangannya,hampir semua kelas bisnis memanfaatkannya.” 2.1.2 Karakteristik Cloud Computing Menurut Andi (2011) dalam bukunya yang berjudul Kupas Tuntas Bermacam Aplikasi Generasi Cloud Computing, Cloud computing memiliki karakteristik, diantaranya: a. On-Demand Self-Services Pengguna dimungkinkan untuk menentukan sendiri sumberdaya komputasi yang dibutuhkan seperti software, kapasitas storage dan hal lainnya dengan seminimal mungkin memerlukan bantuan dari pihak penyedia layanan Cloud , dan pengguna bisa secara langsung mendapatkan apa yang diperlukannya itu. b. Broad Network Access Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Selama kita terhubung ke jaringan internet, kita dapat mengakses layanan tersebut, melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain. c. Resource Pooling Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
9
d. Rapid Elasticity Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. e. Measured Service Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, dan secara otomatis dapat mengontrol dan mengoptimasi resource yang ada
2.1.3 Keuntungan dan Kerugian Cloud Computing Dari semua penjelasan di atas, beberapa kelebihan dari Cloud Computing, terutama bagi dunia bisnis antara lain: -
Tanpa Investasi Awal. Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudia meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun kedepan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan
-
Mengubah CAPEX (Capital Expenditure, yaitu alokasi budget yang direncankan untuk pembelian atau perbaikan aset perusahaan) menjadi OPEX (Operating Expenditure, yaitu budget untuk kegiatan operasional perusahaan secara normal). Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan. Tanpa cloud computing, investasi hardware dan
10
software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau OPEX). -
Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup mebayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.
-
Lentur dan Mudah Dikembangkan. Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Perhatikan gambar 2.2 di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis. Pengguna TI secara bisnis biasanya tidak datar saja. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti. Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik.
-
Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktuwaktu tertentu setiap tahun.
11
Gambar 2.2 Beberapa skenario kebutuhan bisnis. Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi, walaupun mungkin hanya terjadi di saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi kegagalan layanan pada saat “peak time” tersebut. Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian. Fokus pada Bisnis, bukan TI. Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh user sendiri. Misalnya, melakukan patching,
security
update,
maintenance, dan lain-lain.
upgrade
hardware,
upgrade
software,
12
Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan. Dengan menggunakan teknologi Cloud ini, diharapkan akan diperoleh : a. Adanya efisiensi penggunaan hardware seperti server dan storage yang mudah diakses dimanapun. b. Memudahkan pemberian fasilitas resources infrastruktur, platform dan service sehingga setiap kebutuhan informasi dapat dengan cepat dilayani. c. Meletakkan sistem pelayanan teknologi informasi di sistem jaringan yang meng-global seperti internet, sehingga layanan tersebut mudah dapat diakses dari manapun. d. Mengadakan fasilitas kontrol, dan kemudahan lainnya agar teknologi cloud ini dapat dilaksanakan. Selain hal tersebut, layanan informasi yang didasarkan dengan Cloud ini akan memberikan suatu layanan yang dari pandangan pengelolaan manajemen TI akan mempunyai sifat sebagai berikut: a. Menjadikan perusahaan mempunyai aplikasi yang selalu up (running) dan cepat. b. Ada kemajuan dalam kemudahan manajemennya dan maintenancenya c. Memungkinkan TI dapat melakukan adjustment terhadap resources yang ada untuk memenuhi fluktuasi perubahan bisnis yang tidak dapat diprediksi.
13
Sedangkan dari pandangan user yang lebih umum, karena sifat –sifat implementasinya maka akan diperoleh berbagai keuntungan yang dapat disebutkan disini antara lain adalah : a. Sharing dari sumber daya (resource) untuk mendapatkan koherensi, ekonomis, utilitas yang sama b. Convergensi Infrastruktur dan sharing service. c. Dynamically scalable, dapat menentukan computing resource yang dibutuhkan pada suatu waktu d. Virtualized resources e. User tidak memerlukan kemampuan, pengetahuan, dan control terhadap teknologi infrastruktur. Disamping berbagai kelebihan cloud computing seperti yang disampaikan di atas, cloud juga memiliki kekurangan. Komputer akan menjadi lambat atau tidak bisa dipakai sama sekali jika internet bermasalah atau kelebihan beban. Dan juga perusahaan yang menyewa layanan dari cloud computing tidak punya akses langsung kesumber daya. Jadi, semua tergantung dari kondisi vendor/penyedia layanan cloud computing. Jika server vendor rusak atau punya layanan backup yang buruk, maka perusahaan akan mengalami kerugian besar. Demikian juga dari segi keamanan, dimana seluruh data dan informasi kita berada di lokasi dan perangkat orang lain, maka dari segi keamanan data sepenuhnya tergantung dari kredibilitas penyedia jasa. Sebagaimana yang dikatakan sebagai bisnis service, dengan teknologi cloud anda sebaiknya mengetahui dan memastikan apa yang anda bayar dan apa yang anda investasikan sepenuhnya memang untuk kebutuhan anda menggunakan service ini. Anda harus memperhatikan pada beberapa bagian, yaitu :
14
a. Service level
- Cloud provider mungkin tidak akan konsisten dengan
performance dari application atau transaksi. Hal ini mengharuskan anda untuk memahami service level yang anda dapatkan mengenai transaction response time, data protection dan kecepatan data recovery. b. Privacy – Karena orang lain / perusahaan lain juga melakukan hosting kemungkinan data anda akan keluar atau di baca pihak lain tanpa sepengetahuan anda c. Compliance – Anda juga harus memperhatikan regulasi dari bisnis yang anda miliki, dalam hal ini secara teoritis cloud service provider diharapkan dapat menyamakan level compliance untuk penyimpanan data didalam cloud, namun karena service ini masih sangat muda anda diharapkan untuk berhatihati dalam penyimpanan data. d. Data ownership – Apakah data anda masih menjadi milik anda begitu data tersebut tersimpan didalam cloud? Mungkin pertanyaan ini sedikit aneh, namun anda perlu mengetahui seperti hal nya yang terjadi pada facebook yang mencoba untuk merubah terms of use aggrement nya yang mempertanyakan hal ini. e. Data Mobility – Apakah anda dapat melakukan share data diantara cloud service. Dan jika anda terminate cloud relationship bagaimana anda mendapatkan data anda kembali? Format apa yang akan digunakan? Atau dapatkah anda memastikan kopi dari datanya telah terhapus?
15
2.1.4 .4 Jenis Sistem Cloud Computing System Cloud secara keseluruhan dapat kita pilah pilah berdasarkan tipe, mode, lokasi, feature,, pengguna, dan keuntungan yang diperoleh, dapat kita gambarkan sebagai seba berikut :
Gambar 2.3 Jenis System Cloud 2.1.5 Cloud Computing Layer
Gambar 2.4 Jenis Layanan Cloud
16
Cloud Computing terdiri dari lima layer yaitu: 1. Client Cloud Client terdiri dari hardware dan software yang bergantung pada Cloud Computing untuk dapat mengerjakan tugas tugasnya 2
Software as a Service (SaaS) SaaS adalah model dimana aplikasi yang menawarkan kepada klien sebagai sebuah layanan. Jika sebuah aplikasi/software digunakan oleh klien, klien tidak perlu merawat dan melakukan update pada aplikasi tersebut. Tapi sebaliknya, jika provider hendak mengganti atau melakukan update pada aplikasi tersebut, kita hanya bisa mengikuti mereka saja tanpa bisa melakukan apa-apa. Inti pemikirannya adalah kita menggunakan software yang ada pada layanan provider dan provider harus menjaga kenyamanan kita menggunakan software tersebut,
termasuk
memikirkan
tentang
update,
keamanan
dan
infrastrukturnya.Contoh : Office 365, Microsoft Dynamics, SalesForce, layanan email publik (Gmail, YahooMail, HotMail, dsb), social network (Facebook, Twitter, dsb) instant messaging (YahooMessenger, Skype, Gtalk, dsb) dan masih banyak lagi yang lain. Dalam perkembangannya, banyak perangkat lunak yang dulu hanya kita bisa nikmati dengan menginstall aplikasi tersebut di komputer kita, mulai bisa dinikmati lewat Cloud Computing. Keuntungannya, kita tidak perlu mebeli lisensi dan tinggal terkoneksi ke internet untuk memakainya. Contoh : Microsoft Office yang sekarang kita bisa nikmati lewat office 365). SaaS bisa menjadi model umum untuk applikasi bisnis, bentuk bisnis ini antara lain akuntansi, manajemen kolaborasi, manajmene hubungan pelanggan
17
(CRM), sistem informasi manajemen (MIS), enterprise resource planing (ERP), faktur, manajemen sumber daya manusia (SDM). Saat ini SaaS telah dimasukkan ke dalam strategi dari semua perusahaan pengembang perangkat lunak perusahaan terkemuka. Salah satu poin besarnya adalah potensi untuk mengurangi biaya dengan hardware, tenaga ahli dan pemeliharaan perangkat lunak. 3
Platform as a Service (PaaS) Layer ini menyediakan layanan berupa modul modul yang siap digunakan dalam pengembangan sebuah aplikasi, yang hanya bisa berjalan pada platform tersebut. Paas tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan , processing power dll semuanya diatur oleh pihak penyedia layanan. Pionir di layer ini adalah Google AppEnginem yang menyediakan berbagai tools untuk pengembangan aplikasi di atas platform Google, dengan bahasa pemrograman Phyton dan Django. Ada juga Salesforce yang menyediakan layanan PaaS melalui Force.com, untuk pengembangan aplikasi diatas platform Salesfoce dengan bahasa pemrograman Apex. Contohnya: Execution Runtime, database, webserver , development tools. Keuuntungan dari PaaS adalah kita sebagai pengembang bisa fokus pada aplikasi yang kita buat, tidak perlu memikirkan operasional dari “rumah” untuk aplikasi yang kita buat.
4
Infrastructure as a Service (IaaS) Adalah layanan dari cloud computing dimana kita bisa “menyewa” infrastructure IT (komputasi, storage, memory, network dsb). Kita bisa definisikan berapa besar-nya unit komputasi (CPU), penyimpanan data (storage),
18
memory (RAM), bandwith, dan konfigurasi/ lain-nya yang akan kita sewa. Mudah-nya, IaaS ini adalah menyewa komputer virtual yang masih kosong, dimana setelah komputer ini disewa kita bisa menggunakan-nya terserah dari kebutuhan kita. Kita bisa install sistem operasi dan aplikasi apapun di atas-nya. Pionir pada layer ini adalah Amazon.com dengan Amazon EC2 (Elastic Computing Cloud) yang menyediakan pilihan persewaan mulai dari CPU, media penyimpanan, sistem operasi, dan platform. Keuntungan dari IaaS ini adalah kita tidak perlu membeli komputer fisik dan konfigurasi komputer virtual tersebut sudah kelebihan beban, kita bisa tambahkan CPU, RAM, Storage dsb dengan segera. 5 . Server Layer ini terdiri dari hardware dan software computer yang telah dibuat secara khusus untuk mendukung kinerja dari layanan Cloud.
2.1.6 Mode Cloud Computing Berdasarkan mode yang dipilih, cloud itu akan dilaksanakan sebagai public cloud atau private cloud.
Karena keduanya secara prinsipal, tujuan dan konsep
pembangunanannya menjadi berbeda. 1. Private Cloud Hampir bisa dikatakan model ini sama seperti LAN, yaitu hanya dipakai pada area yang kecil contoh meliputi satu perusahaan atau lembaga saja. 2. Community Cloud Model ini merupakan gabungan dari dua atau bebera private cloud. 3. Public Cloud
19
Model ini sudah dilayani untuk umum melalui internet 4. Hybrid Cloud model ini sama seperti Public cloud, akan tetapi masih memiliki entitas unik namun terikat bersama oleh standar atau kepemilikan teknologi yang menggunakan data dan portabilitas aplikasi (e.g., cloud bursting for loadbalancing between clouds). Penggabungan antara bentuk private dan bentuk publik kita akan sebut sebagai hybrid. Namun dalam pelaksanaannya menjadi berbagai macam, sesuai dengan kebutuhan. 2.1.7 Bentuk Cloud Computing Bentuk Cloud dapat sebagai lokal dan terdistribusi. Bentuk distributed masih cukup komplek dan mahal, ini dibutuhkan untuk bentuk layanan yang sangat besar dengan server sangat banyak. Beberapa hal yang bisa dibandingkan antara cloud yang diletakkan secara lokal dengan cloud yang terbentuk secara terdistribusi secara tempat dipermukaan bumi ini terlihat sebagai berikut. Bahwa layanan awan (cloud) yang dilaksanakan pada geografis terdistribusi, hasil evaluasi sebulan menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan terpusat menunjukkan dapat mengurangi kapasitas datacenter lebih dari 2, mengurangi trafik/lalulintas data antar pusat data lebih dari 1,8 kali, dan mengurangi 75 persen latency (jumlah waktu yang dibutuhkan paket data untuk berpindah di seluruh koneksi jaringan) dengan lebih dari 30 persen. Ini menunjukkan potensi secara signifikan mengurangi biaya data center.
20
2.2 Teori-teori khusus 2.2.1 Virtualization Dalam beberapa tahun terakhir, virtual machine telah menjadi standar bagi pengembangan aplikasi. Menurut Sean Hackett (2010) seorang analyst di group 451 sebuah research firm ,menyatakan: “Some new technologies have emerged in tandem with cloud computing. One linchpin of cloud computingis virtualization, which means one server can run different types of software programs. Virtualization makes data centers more efficient because one server performs the tasks of several machines.” Virtualization meningkatkan fleksibilitas karena virtualization meningkatnya kemampuan software sehingga dapat dijalankan tanpa harus terikat dengan sebuah server secara spesifik. Virtualization memungkinkan terciptanya sebuah datacenter dinamis yang ada ketika dibutuhkan, dan memiliki kemampuan dari beragam aplikasi untuk menghitung, menyimpan data, serta konvergensi jaringan dimana dapat berubah secara dinamis menyesuaikan kebutuhan sebuah organisasi. Dengan pemasangan sebuah aplikasi yang bersifat langsung dari sebuah virtualization server, aplikasi dapat dipasang dan menyesuaikan diri dengan cepat dengan keadaan resource yang tersedia, tanpa harus men-setting server fisik yang ada. Virtualization membuat kemampuan sebuah komputer direpresentasikan dalam sebuah entitas logikal. Komputer virtual ini dapat berupa sebuah mesin, beberapa mesin yang terhubung dengan jaringan, atau bagian dari mesin yang memiliki cukup kemampuan untuk dibagi dengan beberapa pengguna yang membutuhkan kemampuan komputer. Virtualization sudah ada sejak generasi mainframe IBM. Beberapa perusahaan baru seperti VM Ware menciptakan generasi baru dari virtualization
21
software. Perusahaan seperti Xen menyediakan platform sehingga perusahaan pengembang seperti Sun Microsystems, Citrix, Oracle Systems membuat sendiri sistem virtualization mereka. Perkembangan terakhir dari perusahan ini adalah membuat sebuah sistem yang dapat memuat lebih dari satu sistem operasi pada sebuah hardware. Hal inilah yang menjadi keuntungan dari konsep cloud computing, dengan menggunakan virtualization para penyedia jasa dapat memenuhi kebutuhan sistem operasi pengguna yang beragam dengan menggunakan hardware yang sama pada datacenter. Hal ini mengurangi biaya pada manajemen sebuah datacenter, untuk memberikan kemampuan kepada software berkomunikasi dengan software lainnya dalam sebuah jaringan, pihak penyedia layanan bahkan telah merancang sebuat software yang bertindak sebagai router. Menurut sebuah artikel dari New York Times, Cisco sebagai salah satu produsen terbesar hardware jaringan komputer telah bekerja sama dengan penyedia layanan cloud computing, untuk membuat sebuah virtual switch (sebuah software yang membuat sebuah virtual machine (VM) dapat berkomunikasi dengan VM lainnya). Virtual appliance, yakni virtual machine yang berisi software yang telah dikonfigurasi penuh, atau dikonfigurasi parsial untuk melakukan sebuah tugas tertentu, seperti server web, atau basis data, dapat meningkatkan kemampuan untuk menciptakan dan memasang sebuah aplikasi dengan cepat. Kombinasi dari virtual machine dan virtual apliance sebagai standar pemasangan sebuah aplikasi adalah salah satu fitur terpenting dari keseluruhan sistem Cloud Computing.
22
2.2.2 Proxmox Virtual Environment (Proxmox VE)
Gambar 2.5 Tampilan awal Proxmox
Proxmox VE (Virtual Virtual Environtment) adalah distribusi dengan basis Debian etch (x86_64 – untuk prosesor 64 bit). ). Proxmox adalah paltform virtualisasi bersifat opensource yang mendukung untuk menjalankan virtual mesin berbasis KVM dan OpenVZ. Proxmox VE mendukung dua jenis metode virtualisasi, yaitu container-based virtualization menggunakan OpenVZ, dan satu lagi adalah full virtualization menggunakan KVM (Kernel Kernel-based Virtual Machine). Pada metode container container-based virtualization ini system akan membuat sebuah replika dari system operasi host namun tidak seluruhnya. Hanya elemen yang dibutuhkan saja yang akan divirtualisasi. Metode ini menawarkan kecepatan yang lebih
23
baik dari pada metode virtualisasi penuh. Virtualisasi mode ini sangat efisien dalam hal konsumsi memory dan precessor. Metode Full Virtualization (KVM) merupakan singkatan dari (Kernel-based Virtual Machine) adalah solusi virtulaisasi penuh untuk hardware berbasis x86 yang memiliki ekstensi virtualisasi ( Intel VT datau AMDV CPU). Full Virtualization berarti system akan membuat sebuah replika dari server yang di gunakan. Setiap Hardware yang ada di server Host (server yang menjalankan virtualisasi), akan muncul di server guest. Dengan mode ini system administrator dapat menjalankan berbagai system operasi pada server guest. Virtual mesin dengan OpenVZ hanya dapat menjalankan sistem operasi berbasis linux karena pengoperasiannya yang berbagi kernel antara host (Proxmox) dengan guest (VM) namun hal itu menjadikan VM openVZ berjalan lebih ringan, sedangkan KVM dapat menjalankan sistem operasi apapun termasuk Windows. Container Virtualization ( OpenVZ) merupakan teknologi yang disarankan untuk menjalankan server linux. OpenVZ membuat beberapa container yang secure dan terisolasi ( disebut juga CT (Containers),VE (Virtual Environment) atau VPS (Virtual Private Server)). Setiap Container melakukan dan mengeksekusi persis seperti layaknya sebuah stand alone server,sebuah container dapat di-reboot secara independen dan memiliki akses super user ,IP address, memori, proses, file, aplikasi, system library dan konfigurasi tersendiri . 2.2.3 Fitur Proxmox Fitur-fitur proxmox: Bare-metal ISO installer
24
Proxmox VE mengistall sistem yang lengkap dan alat mamajemen dalam 3 sampai 5 menit ( tergantung perangkat keras yang digunakan). ”Bare-metal” berarti bahwa mulai dari server kosong dan tidak perlu mengistal sistem operasi dasar. Central Web-based management Pada fitur tersebut Tidak diperlukan mengistal alat manajemen yang terpisah, semua dapat dilakukan melalui web browser ( IE6/7/8/9 atau firefox 2/3/4) dengan fitur-fitur: tampilan konsol terintergrasi ke virtual machine,integrasi dan manajemen Proxmox VE cluster yang baik, teknologi AJAX untuk update dinamis sumber daya dan akses yang aman ke semua mesin virtual melalui enkripsi SSL(https). Backup-Restore-Live Migration Salah satu fitur terintegrasi terpenting pada Proxmox VE dengan menggunakan VZDump ( sebuah utilitas untuk membuat snapshot yang konsisten dalam menjalankan Virtual Machines (Open VZ containers dan KVM) Proxmox VE Cluster Fitur ini memungkinkan untuk manajemen pusat beberapa server fisik,dimana sebuah Proxmox VE Cluster terdiri dari satu master dan beberapa node (minimum adalah satu master dan satu node). Fitur-fiturnya terdiri dari web manajement tersentralisasi, satu ID login dan password untuk mengakses semua node dan guest, console dapat melihat semua virtual machine, migrasi dai virtual machine antara physical hosts, virtual appliance template store yang tersinkronisasi. Dengan memberikan pilihan virtual appliance,perusahan dapat fokus pada tagert utama yang akan dicapai. Proxmox VE tidak hanya menyediakan platform saja tetapi dapat menjalankan virtual appliance yang open source dan komersial.
25
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan 1. Produk pilihan untuk penggunaan dalam perusahaan 2. Optimalisasi installasi dengan mudah 3. Performa yang baik karena container virtualization 4. Manajemen yang mudah Kelemahan 1. Satu pusat masalah: jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara periodik dan otomatis dengan menerapkan prinsip fail over / clustering. 2. Satu pusat serangan: penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikan sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan bisa menyusup kedalam server-server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk.