Ukiran Indah Untuk Cidokom
Editor: Drs. Helmi Hidayat, MA Penulis: Clara Agus Putri, dkk
LEMBAR TIM PENYUSUN
Ukiran Indah Untuk Cidokom Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. ©RIFE2016_Kelompok KKN096 ISBN 978-602-6313-45-4 Tim Penyusun Editor Drs. Helmi Hidayat, MA Penyunting Muhammad Syarif Nasution, SH.I Penulis Clara Agus Putri Layout Zikra Agnia Luthfansa Design Cover Irvan Rizqi Nasution Gambar Diakses pada 04 Oktober 2016 dari: http://gustafalattas.blogspot.co.id/2013_07_10_archive.html Kontributor Irvan Rizqi Nasution, Muhammad Elvan Radjab, Zikra Agnia Luthfansa, Clara Agus Putri, Sumiati Paramban, Afifatul Mahmudah, Prafitri Kumalasari, Gilang Utama Pradnya, Mohammad Rusdiana, Muhammad Muhaimin, Ilda Nuris Sapitri, Bapak Tatang, Bapak H. Asep, dan Mamah Yeyet Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PMM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Kelompok KKN RIFE 2016
LEMBAR PENGESAHAN Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor: 096 di Desa Cidokom yang berjudul: Ukiran Indah Untuk Cidokom telah diperiksa dan disahkan pada tanggal, 8 Februari 2017
Dosen Pembimbing
Koord. Program KKN-PpMM
Drs. Helmi Hidayat, MA NIP. 196504262014111001
Eva Nugraha, M.Ag NIP. 197102171998031002
Mengetahui, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Djaka Badranaya, ME NIP. 19770530 200701 1 008
iii
“Menjadi yang tertinggal bukan berarti menjadi yang paling miskin. Menjadi yang terdepanpun bukan berarti
menjadi yang paling kaya. Begitu juga dengan sebuah desa.” Irvan Rizqi Nasution
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat dan nikmat yang besar kepada kami sehingga bisa menyelesaikan penyusunan buku laporan KKN-PpMM kelompok 096 ini. Shalawat dan salam juga turut kami aturkan kepada Baginda Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam. Buku ini berisikan laporan KKN-PpMM kelompok 096 yang mengadakan KKN di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor selama 32 hari. Buku ini memuat tentang program-program serta kegiatan kelompok 096 selama mengabdi dalam format KKN-PpMM. Mulai dari awal mengadakan survei lokasi KKN, menentukan permasalahan desa KKN serta gambaran daerah lokasi KKNPpMM ini diselenggarakan. Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan KKN ini: 1. Bapak Drs. Helmi Hidayat, M.A, selaku dosen pembimbing kami. Yang mana telah memberikan kami banyak waktunya untuk membimbing kami. 2. PT. Telkomsel yang telah membantu berupa sumbangan untuk pelaksanaan KKN kami. 3. Bapak Muhammad Syarif Nasution, SH.I, selaku penyunting buku laporan hasil KKN-PpMM RIFE 2016 yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan buku ini. 4. Bapak Eva Nugraha, MA., selaku koordinator KKN-PpMM yang telah memberikan pembekalan mengenai persiapan KKN-PpMM 2016. 5. Bapak Djaka Badranaya, ME., selaku Kepala PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada kami dalam pelaksanaan KKN. 6. Prof. Dr. Dede Rosyada, selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pelindung dalam kegiatan KKN 2016. 7. Bapak H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I dan istri, selaku pemilik rumah posko untuk tempat tinggal kami dan orang tua kami selama di Desa Cidokom. 8. Mamah Yeyet, yang telah membagi sebagian rezekinya untuk kelompok KKN RIFE, selama kami di Desa Cidokom.
v
9. A Budi dan kawan-kawan, yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi pengalaman dan bertukar pikiran kepada kelompok KKN RIFE. 10. Bapak Hendra selaku ketua RW 03, yang bersedia memberikan wilayah yang dipimpinnya menjadi tempat kami mengabdi dan melaksanakan kegiatan KKN. 11. Bapak Tatang, selaku Kepala Desa Cidokom, yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan kegiatan KKN dan memfasilitasi tempat tinggal selama kami melaksanakan kegiatan KKN. 12. Bapak Syahrudin selaku Sekretaris Desa Cidokom, yang telah memberikan kami kemudahan untuk mengumpulkan data tentang Desa Cidokom. 13. Keluarga besar SDN Cidokom 02 dan Pondok Pesantren Roudatul Hasanah yang telah menerima kami untuk melaksanakan program kerja kami. 14. Para warga di Desa Cidokom yang telah menerima kami dengan baik dan banyak membantu serta berpartisipasi dalam setiap kegiatan KKN. Selain itu, kegiatan ini pun tidak akan terlaksana tanpa adanya peran orang tua para anggota kelompok KKN RIFE yang telah mendukung secara moril maupun materil. Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua yang telah diberikan. Mungkin akan sulit bagi kami untuk membalas semua ini. Akan tetapi kami punya Allah yang tidak pernah tidur, yang tak pernah pilih kasih, dan yang selalu adil kepada setiap hambanya. Kami hanya bisa mendo’akan semoga apa yang telah diberikan kepada kami semua menjadi amal jariyah yang tak akan putus. Allah pasti memiliki ganjaran yang setimpal untuk semuanya. Semoga buku ini memberi banyak manfaat kepada para pembaca. Tentunya buku yang ada di tangan pembaca ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, kami selaku penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan di masa yang akan datang. Ciputat, 09 Oktober 2016 Tim Penyusun KKN-PpMM kelompok 096 Ttd Irvan Rizqi Nasution vi
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................................v DAFTAR ISI ............................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ........................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xi TABEL IDENTITAS KELOMPOK .......................................................................xiii RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... xv PROLOG ........................................................................................................................ 1 BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3 A. Dasar Pemikiran ............................................................................................... 3 B.
Kondisi Umum Desa Cidokom .....................................................................5
C. Permasalahan ................................................................................................... 6 D. Profil Kelompok KKN-PpMM 096.............................................................. 7 E.
Fokus dan Prioritas Program ...................................................................... 10
F.
Sasaran dan Target .........................................................................................11
G. Jadwal Pelaksanaan Program ...................................................................... 13 H. Pendanaan dan Sumbangan ........................................................................ 14 I.
Sistematika Penulisan ................................................................................... 15
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ............................................... 17 A. Metode Intervensi Sosial.............................................................................. 17 B.
Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ...................................... 18
BAB III KONDISI DESA CIDOKOM KECAMATAN RUMPIN .................... 21 A. Sejarah Singkat Desa Cidokom .................................................................. 21 B.
Letak Geografis ............................................................................................. 22
C. Struktur Penduduk ...................................................................................... 23 D. Sarana dan Prasarana ................................................................................... 25 BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN .......... 29 A. Kerangka Pemecahan Masalah .................................................................. 29 vii
B.
Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat ....................35 1.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cidokom 02 ..................35
2.
Bimbingan Belajar (Bimbel) .................................................................... 37
3.
Kontribusi Perpustakaan .........................................................................38
4. Senam Sehat ............................................................................................... 40 5.
Belajar Al-Qur’an........................................................................................ 41
6.
Pengajian Mingguan ................................................................................. 43
7.
HUT RI ....................................................................................................... 44
8.
Kerja Bakti ...................................................................................................47
9.
Pengadaan Plang Jalan ............................................................................ 48
10. Pengadaan Plang TPU ............................................................................. 50 11. Pengadaan Plang Pondok Pesantren ..................................................... 51 12. Pengadaan Tugu Desa .............................................................................. 52 C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasmil ........................................................... 54 1.
Faktor Pendukung .................................................................................... 54
2.
Faktor Penghambat ...................................................................................55
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 57 A. Kesimpulan ..................................................................................................... 57 B.
Rekomendasi .................................................................................................. 57
EPILOG ........................................................................................................................ 61 A. Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM 096 ....................... 61 B.
Penggalan Kisah Inspiratif KKN ................................................................63
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 155 BIOGRAFI SINGKAT ............................................................................................. 157 Lampiran I .................................................................................................................. 163 Lampiran III ............................................................................................................... 183
viii
DAFTAR TABEL Tabel 1. 1: Fokus dan Prioritas Program ................................................................10 Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program Pengabdian kepada Masyarakat .... 11 Tabel 1. 3: Waktu Pelaksanaan Pra-KKN PpMM 2016 ..................................... 13 Tabel 1. 4: Waktu Pelaksanaan KKN PpMM 2016 .............................................14 Tabel 1. 5: Laporan dan Evaluasi Program ............................................................14 Tabel 1. 6: Pendanaan .................................................................................................14 Tabel 1. 7: Sumbangan................................................................................................ 15 Tabel 3. 1: Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin ................................... 23 Tabel 3. 2: Keadaan Penduduk Menurut Agama ................................................ 24 Tabel 3. 3: Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ........................... 24 Tabel 3. 4: Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ....................... 25 Tabel 3. 5: Sarana dan Prasarana Desa .................................................................. 25 Tabel 4. 1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan .................................................... 29 Tabel 4. 2: Matrik SWOT Bidang Keagamaan ................................................... 30 Tabel 4. 3: Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana ................................. 32 Tabel 4. 4: Matrik SWOT Bidang Lingkungan .................................................. 33
ix
“Keterbatasaan yang dimiliki bukanlah hambatan untuk melangkah maju kedepan”
Mohammad Rusdiana
x
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. 1: Lambang RIFE 96..................................................................................7 Gambar 3. 1: Peta Desa Cidokom ........................................................................... 22 Gambar 3. 2: Peta Desa Cidokom yang Menunjukan Beberapa Tempat ...... 23 Gambar 3. 3: Kantor Desa Cidokom dan Masjid ................................................ 26 Gambar 3. 4: Sekolah dan Akses Jalan .................................................................. 27 Gambar 3. 5: Persawahan dan Situ ....................................................................... 27 Gambar 3. 6: Ladang dan Kontrakan KKN RIFE 96 ......................................... 27 Gambar 4. 1: KBM di SDN Cidokom 02 ............................................................... 36 Gambar 4. 2: Kegiatan Bimbel di Kontrakan KKN RIFE 96 ........................... 38 Gambar 4. 3: Kegiatan Kontribusi Perpuskataan .............................................. 39 Gambar 4. 4: Kegiatan Senam Sehat ......................................................................41 Gambar 4. 5: Kegiatan Belajar Al-Qur'an ............................................................. 42 Gambar 4. 6: Kegiatan Pengajian Mingguan .......................................................44 Gambar 4. 7: Kegiatan HUT RI di SDN Cidokom 02 ....................................... 47 Gambar 4. 8: Kegiatan Kerja Bakti ........................................................................ 48 Gambar 4. 9: Kegiatan Pengadaan Plang Jalan ................................................... 49 Gambar 4. 10: Kegiatan Pengadaan Plang TPU ................................................... 51 Gambar 4. 11: Kegiatan Pengadaan Plang Pesantren ......................................... 52 Gambar 4. 12: Kegiatan Pengadaan Tugu Selamat Datang .............................. 54 Gambar Lampiran 2. 1: Kenang-Kenangan untuk SDN Cidokom 02........... 181 Gambar Lampiran 2. 2: Kenang-Kenangan untuk Pondok Pesantren Roudatul Hasanah................................................................................................... 182 Gambar Lampiran 3. 1: Pembukaan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom ...........................................................................................................183 Gambar Lampiran 3. 2: Lomba Tumpeng Antar RW & Posyandu di Desa Cidokom .....................................................................................................................183
xi
Gambar Lampiran 3. 3: Peresmian Tugu Selamat Datang Perbatasan Desa Cidokom .....................................................................................................................184 Gambar Lampiran 3. 4: Penutupan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom ...........................................................................................................184 Gambar Lampiran 3. 5: Penutupan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom ........................................................................................................... 185 Gambar Lampiran 3. 6: Perpisahan dengan Keluarga Mamah Yeyet ........... 185 Gambar Lampiran 3. 7: Pembubaran Apel Penutupan KBM ......................... 186 Gambar Lampiran 3. 8: Penutupan KBM di Sekolah ....................................... 186 Gambar Lampiran 3. 16: Apel Pembukaan KBM di SDN Cidokom 02 ........ 187 Gambar Lampiran 3. 17: Kunjungan Dosen ........................................................ 187
xii
TABEL IDENTITAS KELOMPOK Kode Desa Kelompok Dana
01/Bogor/Rumpin/096 Cidokom [37] RIFE Rp16.500.000,-
J. Mhsw 11 Orang J. Kegiatan 12 Kegiatan
1.4.37. 096
J. Pembangunan 4 Kegiatan fisik Fisik Pengadaan plang jalan, Pengadaan tugu pembatas desa, Pengadaan plang Tempat Pemakaman Umum (TPU), serta Pengadaan plang Pondok Pesantren.
xiii
“Bersyukur dengan apa yang kita miliki hari ini. Ya, sesederhana itulah kebahagiaan” Zikra Agnia Luthfanza
xiv
RINGKASAN EKSEKUTIF Buku Laporan Hasil KKN ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor selama 32 hari. Ada 11 orang mahasiswa yang terlibat di kelompok ini, yang berasal dari 7 fakultas yang berbeda. Kami namai kelompok ini dengan RIFE dengan nomor kelompok 96. Kami dibimbing oleh Bapak Drs. Helmi Hidayat, MA. Beliau adalah dosen Jurnalisme, Sejarah Pers Indonesia, Teknik Editing dan Menyunting, Teknik menulis Berita dan Features, serta Bahasa Inggris di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Tidak kurang dari 10 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat. Dengan fokus pada 1 RW yaitu pada RW 03, kegiatan- kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sekitar Rp16.500.000,- rupiah. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp11.000.000,- , dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar Rp5.000.000,-, dan sumbangan sponsor sebesar Rp500.000,-. Dari kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu: 1. Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun desa, 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya bersosialisasi, 3. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan desa, 4. Meningkatnya motivasi serta kesadaran peserta didik mengenai pentingnya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, 5. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 6. Bertambahnya pembangunan fisik atau rehab bangunan, antara lain: Plang Jalan, Tugu Batas Desa, Plang Pemakaman Umum serta Plang Pondok Pesantren. Saat merencanakan dan mengimplementasikan kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:
xv
1. Kurangnya waktu untuk melakukan semua kegiatan yang terencana, karena tidak adanya kesetaraan antara jumlah kegiatan yang dilakukan dengan waktu yang tersedia. 2. Terbatasnya dana untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan, akibatnya ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana atau bahkan berubah sesuai dengan dana yang tersedia. Walau demikian, kami pada akhirnya bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya antara lain: 1. Membuat SOP agar memudahkan masyarakat dalam mengurus suratsurat penting, 2. Mengenalkan teknologi seperti mengetik di komputer kepada murid SD karena tidak tersedia peralatan yang memadai, 3. Pembangunan tugu pembatas desa hanya ada di depan jembatan Cidokom, seharusnya butuh 1 tugu lagi yang dibuat sebagai pembatas Desa Cidokom dengan Desa Gobang, 4. Tidak adanya bak sampah yang memadai di Desa Cidokom, dan 5. Tidak mengadakan seminar tentang Bank Sampah. Dari beberapa kekurangan-kekurangan tersebut, kami berharap kepada kelompok KKN tahun selanjutnya untuk memperhatikan dan sekiranya melanjutkan serta membenahi kekurangan tersebut.
xvi
PROLOG DEDIKASI TULUS UNTUK BANGSA Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan yang menuntun saya dengan hidayah-Nya untuk bisa membimbing para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melakukan praktek Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cidokom, Rumpin, Bogor, sejak 25 Juli 2016 – 25 Agustus 2016. Dengan segala kesungguhan, pengabdian mereka pada masyarakat yang tertuang dalam Tridarma Perguruan Tinggi terlaksana dengan baik. Semua itu bisa dilihat dari kerja nyata yang mereka lakukan di lokasi KKN. Pada 2016, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memfokuskan wilayah pelaksanaan KKN di wilayah sekitar kampus meliputi Tangerang dan Bogor. Kelompok 96 yang saya bimbing mendapat tugas melaksanakan KKN di Desa Cidokom. Semua kegiatan mereka dilaporkan dalam buku seri laporan KKN-PpMM ini. Setidaknya ada dua tujuan mengapa buku laporan ini dibuat. Pertama, untuk menjadi bahan laporan kepada pihak penyelenggara. Kedua, untuk menjadi akuntabilitas publik kepada para pihak lain yang berkepentingan. Buku ini merupakan format baru sistem laporan KKN yang sebelumnya berbentuk dokumen cetak berukuran A4. Perubahan bentuk ini patut diapresiasi sebagai salah satu bentuk kemajuan dalam membuat laporan. Buku ini diharapkan bisa memberi manfaat lebih dibanding laporan-laporan KKN-PpMM sebelumnya. Dari materi yang tersedia dalam laporan ini, pembaca bisa menilai karya dan pengabdian apa saja yang telah dilakukan Kelompok 96 ini. Mereka telah berdedikasi dalam proses ajar-mengajar di sekolah, terlibat langsung dalam banyak kegiatan adat masyarakat sekitar, membuat terobosan melakukan upacara bendera 17 Agustus di sekolah sekaligus melaksanakan aneka perlombaan siswa untuk memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia itu, serta tak kalah penting adalah membuat tugu desa, 11 nama jalan dan 2 nama TPU. Semoga apa yang dilakukan para mahasiswa ini menjadi amal jariah buat mereka, yang manfaatnya terasa di dunia dan pahalanya terabadikan di akhirat. Sebagai pembimbing KKN-PpMM kelompok 96 yang berlokasi di Desa Cidokom, saya mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu terlaksananya KKN-PpMM ini, mulai dari lembaga 1
PPM UIN Jakarta, jajaran pemerintah setempat, dan para mahasiswa yang telah taat dan penuh disiplin menyelesaikan KKN-PpMM. Sebagai pembimbing saya berharap perjuangan adik-adik mahasiswa dalam membantu membangun masyarakat tidak terhenti sampai di sini. KKN harus dilihat sebagai langkah awal perjuangan mereka dalam bermasyarakat dan menjadi agen perubahan di tengah mereka. Semoga pengalaman yang didapat dari KKN bermanfaat untuk mereka menempuh masa depan yang gemilang. Selamat membaca buku kecil ini semoga bermanfaat. Ciputat, 9 September 2016 SelakuDosenPembim bing KKN-PpMM Kelompok 96
Drs. Helmi Hidayat, MA NIP: 196504262014111001
2
BAB I PENDAHULUAN A.
Dasar Pemikiran
Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk yang berada pada kisaran angka 250 juta jiwa. Indonesia semestinya menjadi negara yang maju dan sejahtera. Namun ternyata fakta yang ada dilapangan tidak sebaik harapan. Laporan Indeks Pembangunan Manusia 2015 yang dikeluarkan Badan PBB Urusan Program Pembangunan (UNDP) baru-baru ini menyatakan Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami kemajuan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menempati peringkat ke 110 dari 187 negara, dengan nilai indeks 0,684. Jika dihitung dari sejak tahun 1980 hingga 2014, berarti IPM Indonesia mengalami kenaikan 44,3 persen. 1 Hal itu sudah lebih baik dari tahun sebelumnya. Akan tetapi Indonesia harus terus berkembang untuk menjadi negara maju. Melihat fakta yang ada, perlu adanya dukungan masyarakat demi terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan peduli akan lingkungan yang ada khususnya daerah yang tertinggal. Desa Cidokom Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, ternyata termasuk kedalam kelompok desa suburban (yaitu daerah yang berlokasi di dekat pusat atau inti kota)2. Sesuai dengan survei yang kami lakukan, Desa Cidokom dikelilingi oleh daerah pertanian. Tingkat pendidikan warga Desa Cidokom belum cukup baik karena mayoritas tingkat pendidikan masyarakat Desa Cidokom hanya sampai jenjang SMP. Mayoritas warga Desa Cidokom belum memiliki kendaraan pribadi. Mereka masih banyak yang mengandalkan alat transportasi umum. Sepanjang jalan Desa Cidokom pun masih sangat minim penerangan jalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Desa Cidokom tidak memiliki fasilitas yang memadai terkait kemajuan desa.
1
Fathiyah Wardah “UNDP: Indeks Pembagunan Manusia Indonesia Alami Kemajuan” diakses pada 08 September 2016 dari: http://www.voaindonesia.com/a/undpindeks-pembangunan-manusia-indonesia-alami-kemajuan/3110936.html 2 Eni A dan Tri H “Zona Interaksi Wilayah Desa dan Kota” diakses pada 26 Januari 2017 dari: http://www.ssbelajar.net/2012/12/zona-interaksi-wilayah-desa-dankota.html
3
Seperti anggota tubuh, jika telinga yang gatal tidak mungkin telinga akan menggaruknya sendiri. Dalam pembangunan desa pun pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri untuk menangani terbelakangnya sebuah desa, dibutuhkan bantuan dari masyarakat yang mau mengabdi dan membangun desa dengan baik dari segi fasilitas maupun sumber daya manusia yang ada. Pengabdian ini merupakan bentuk kepedulian sosial terhadap sesama, untuk saling memberikan manfaat kepada sesama. Sebagaimana Hadits Nabi mengatakan “sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain.3” Pengabdian yang kami lakukan di sini mungkin tidak besar, akan tetapi kami memiliki harapan semoga apa yang kami tinggalkan dapat berguna dan bermakna bagi kehidupan warga. Mahasiswa sebagai zoon politicon tetap berada di garis terdepan dengan peran multidimensi dan komprehenshif yang dapat dilakukan olehnya. Sikap kritis mahasiswa serta kemampuan dalam bidang intelektualnya mampu membangun gerbang perubahan bangsa yang cenderung bersifat progresif. Pada kenyataannya mahasiswa dalam mencapai idealismenya memiliki peran yang signifikan di dalam masyarakat, sehingga kehidupan mahasiswa tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat ialah, melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan langsung terjun ke masyarakat desa dan bersinggungan langsung dengan permasalahan desa yang masih belum terjamah oleh pemerintah pusat.4 Berdasarkan dengan uraian di atas kami pun tergerak untuk mengabdi kepada masyarakat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Program Pengabdian pada Masyarakat (PPpM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bentuk implementasi dari pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan berdasarkan program yang telah kami rencanakan bersama-sama. Dengan begitu, bantuan dan pengabdian yang diberikan diharapkan dapat mencapai hasil yang komprehensif dan
Rosiful Muzahidin “ Hadits tentang orang yang terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang lain” diakses pada 7 Februari 2017 dari: http://rosifulmuzahidin.blogspot.co.id/2012/07/hadits-tentang-orang-yang-terbaik.html 4 Eva Nugraha dan Farid Hamzen, Pedoman Pelaksanaan Pengabdian kepada Masayrakat oleh Mahasiswa (Jakarta: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013). h. 1-2. 3
4
maksimal, mengingat latar belakang fakultas dan jurusan masing-masing anggota sangat beragam. Program sosial yang kami kerjakan berfokus pada kesejahteraan dan peningkatan Sumber Daya Manusia. Fokus-fokus tersebut dipecah menjadi beberapa program kerja dengan sasaran langsung pada masyarakat. Dengan penuh harap semoga program KKN tahun 2016 ini memberikan dampak positif dan manfaat yang nyata bagi masyarakat Desa Cidokom.
B.
Kondisi Umum Desa Cidokom
Cidokom adalah desa di Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Desa Cidokom telah dimekarkan menjadi 2 desa, yaitu: Desa Cidokom dan Desa Mekar Jaya. Berdasarkan Pilkades bulan Desember 2012 terpilih sebagai Kepala Desa Mekar Jaya adalah Cecep M., S.Ag. Sedangkan Kepala Desa Cidokom (lama) adalah H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I. Masa jabatan H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I. berakhir pada Juni 2013, setelah 2 (dua) periode memimpin daerah tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Tatang. Dalam masa kepemimpinan Bapak H. Asep (2007) telah berhasil merintis pembangunan jembatan di atas kali Cisadane, yang menghubungkan Desa Cidokom dengan daerah Kecamatan Cibungbulang dan Ciampea. Sehingga isolasi daerah dapat terbuka. Pembangunan yang dilakukan berorientasi pada lingkungan. Terbukti, di Desa Cidokom tidak terdapat industri yang berdampak negatif pada lingkungan. Terdapat tempat wisata alam, yaitu adanya Long Horn Village, yaitu tempat rekreasi dan terdapat fasilitas "Bike Trial". Pada hari Minggu/Libur banyak dikunjungi wisatawan asal Jakarta dan sekitarnya. Selain itu mulai terdapat vila-vila di kawasan perbukitan Cidokom, yang berbatasan dengan desa pemekaran yaitu Desa Mekar Jaya, dari atas perbukitannya memiliki pemandangan yang bagus ke arah cakrawala Tangerang dan Jakarta. 5
5“Cidokom, Rumpin Bogor” diakses pada https://id.wikipedia.org/wiki/Cidokom,_Rumpin,_Bogor.
8
September
2016
dari:
5
C.
Permasalahan
Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus diselesaikan. Adapun permasalahan berdasarkan hasil survei di Desa Cidokom yang belum terselesaikan cukup banyak. Maka dari itu, kami membagi permasalahan ke dalam beberapa bidang, yaitu: 1. Bidang Pendidikan, 2. Bidang Keagamaan, 3. Bidang Sarana dan Prasarana, 4. Bidang Lingkungan. 1. Bidang Pendidikan Kurangnya minat untuk belajar pada usia muda. Faktor ekonomi juga menjadi salah satu masalah dalam pendidikan, sehingga tidak sedikit orang tua yang menyuruh anaknya untuk bekerja setelah mereka menamatkan sekolah menengahnya. Bahkan tidak jarang pula yang tidak menamatkan pendidikan sampai ke jenjang sekolah menengah. 2. Bidang Keagamaan Kemudian adanya minat yang tinggi dalam belajar ilmu agama, ditandai dengan banyaknya yayasan pendidikan agama seperti Pondok Pesantren, TPA/TPQ, serta Majlis Ta’lim 3. Bidang Sarana dan Prasarana Sarana jalan belum memadai seperti: belum adanya lampu penerangan jalan, nama dan petunjuk jalan, batas desa dan nomor rumah. Serta kurangnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan sehingga sampah berserakan di mana-mana ditambah lagi dengan kurangnya tempat sampah yang memadai. 4. Bidang Lingkungan Kurang adanya kesadaran masyarakat dalam memperingati Hari Nasional. Seperti peringatan Hari Kemerdekaan RI. Kemudian melihat pada kurangnya minat para siswa/ siswi sekolah untuk melakukan kegiatan senam mingguan yang diadakan oleh sekolah.
6
D.
Profil Kelompok KKN-PpMM 096 1. Pesan Nama dan Logo RIFE Arti Nama
Nama kelompok yang kami pilih adalah RIFE. RIFE adalah kata dalam bahasa inggris dan memiliki arti yang beragam, namun kelompok kami menyepakati bahwa RIFE memiliki arti Menyebar Luas. Kata RIFE kami pilih karena sesuai dengan program KKN yang di mana mahasiswa dituntut untuk terjun langsung ke masyarakat secara menyebar luas dan tidak terfokus hanya pada satu wilayah saja. Selain itu kata RIFE juga merupakan kependekan dari Glory of Life. Kalimat tersebut juga memiliki arti yang telah kami sepakati yaitu kejayaan dalam hidup. Maksudnya dari arti kalimat tersebut, kejayaan dalam kehidupan adalah ketika kami bermanfaat bagi orang lain. Sebagaimana dikatakan dalam hadits Nabi “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.”6 Arti Lambang
Gambar 1. 1: Lambang RIFE 96
Rosiful Muzahidin “ Hadits tentang orang yang terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang lain” diakses pada 7 Februari 2017 dari: http://rosifulmuzahidin.blogspot.co.id/2012/07/hadits-tentang-orang-yang-terbaik.html 6
7
Keterangan: 1. Berlian. Dalam lambang ini mahasiswa digambarkan dengan berlian yang mana mahasiswa sebagai wadah atau pot dari kehidupan masyarakat. 2. Daun atau pohon. Dalam lambang ini masyarakat digambarkan dengan daun atau pohon yang akan terus tumbuh dengan perubahan di dalam wadah atau pot yang ada. 3. Jika diperhatikan sisi berlian ini berbentuk angka 9; 4. Jika diperhatikan sisi berlian ini berbentuk angka 6; 5. Jika diperhatikan sisi berlian ini berbentuk huruf R yang mana itu adalah awal huruf dari nama kelompok kami. 6. RIFE96 adalah nama sekaligus nomor urut kelompok kami. 7. Glory of Life merupakan kepanjangan dari RIFE. 2. Kompetensi Anggota Kelompok Irvan Rizqi Nasution adalah mahasiswa Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal analisis sistem, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang olahraga. Muhammad Elvan Radjab adalah mahasiswa Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal business plan dan marketing plan. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang olahraga. Zikra Agnia Luthfansa adalah mahasiswi Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi. Ia Memiliki kompetensi akademik dalam hal sistem basis data, akuntasi dan perbankan syariah. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian menari dan bidang kesenian lainnya. Clara Agus Putri adalah mahasiswi Jurusan Manajemen Dakwah di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal berbahasa arab, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang kesenian dan kerajinan tangan.
8
Sumiati Paramban adalah mahasiswi Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang masak memasak. Afifatul Mahmudah adalah mahasiswi Jurusan Hukum Keluarga di Fakultas Syari’ah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang seni lukis dan gambar. Prafitri Kumalasari adalah mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal berbahasa Inggris, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang melukis dan menggambar. Gilang Utama Pradnya adalah mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang olahraga dan dia juga salah satu lelaki yang pandai memasak. Mohammad Rusdiana adalah mahasiswa Jurusan Perbandingan Madzhab Internasional di Fakultas Syari’ah dan Hukum. Ia memiliki kompetensi akademik dalam berbahasa arab, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian untuk bertani dan olahraga. Muhammad Muhaimin adalah mahasiswa Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam di Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal sejarah, berbahasa arab, mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian untuk menjadi pembawa acara. Ilda Nuris Sapitri adalah mahasiswi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Hadits di Fakultas Ushuludin. Ia memiliki kompetensi akademik dalam hal mengajar dan mengaji. Tidak hanya itu, ia juga memiliki keahlian dalam bidang tarik suara, make up dan hijab stylish.
9
E.
Fokus dan Prioritas Program
Sub ini bertujuan untuk menjelaskan bidang dan program apa saja yang menjadi prioritas pada kelompok ini. Bidang-bidang permasalahan yang akan diselesaikan dikaitkan dengan kemampuan kelompok berdasarkan kompetensi pada poin D di atas. Sedangkan program prioritas disusun berdasarkan tingkat kemungkinan kelompok untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam setiap program berisi sejumlah kegiatan yang akan dilakukan, baik oleh kelompok maupun individu dalam kelompok. Berdasarkan dari permasalahan yang sudah ada di Desa Cidokom seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka fokus dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata kelompok KKN RIFE terbagi dalam beberapa bidang yaitu: Tabel 1. 1: Fokus dan Prioritas Program Fokus Permasalahan Prioritas Program & Kegiatan Bidang Pendidikan Cidokom Cerdas Kegiatan Pelayanan Pengajaran SD Kegiatan Pelayanan Bimbingan Belajar Kegiatan Pelayanan Kontribusi Perpustakaan Bidang Keagamaan Cidokom Cinta Al-Qur’an Kegiatan Pelayanan Pengajaran TPQ/ TPA Kegiatan Pelayanan Pengajian Mingguan Bidang Sarana dan Prasarana Identitas Cidokom Kegiatan Pelayanan Pengadaan Plang Jalan Kegiatan Pelayanan Pengadaan Plang TPU Kegiatan Pelayanan Pengadaan Plang Pondok Pesantren Kegiatan Pelayanan Pengadaan Tugu Desa Bidang Lingkungan Cidokom Sehat Kegiatan Pelayanan Kerja Bakti 10
Kegiatan Pelayanan Senam Sehat Cidokom Merdeka Kegiatan Pelayanan Peringatan HUT RI
F.
Sasaran dan Target
Penyusunan pada sub ini lebih ditekankan untuk melanjutkan argumen sub bab E. Fokus dan Prioritas Kegiatan. Pemaparan sasaran dan target dibuat dalam tabel yang berisi kolom no, kegiatan, sasaran, dan target. Sasaran yang dimaksud lebih pada obyek yang didasari dari suatu kegiatan. Hal itu bisa berupa orang, masyarakat, siswa, lokasi, dll. Adapun target adalah sasaran yang lebih spesifik beserta apa yang dicapai oleh sasaran yang dimaksud. Uraian kalimat pada target meniscayakan adanya jumlah obyek sasaran dan kata predikat yang menunjukkan apa yang akan diperoleh. Karena itulah, target menjadi indikator pencapaian dari hasil sebuah kegiatan. Hasil kegiatan yang baik adalah sesuai dengan sasaran dan target. Hasil baru dikatakan sukses apabila melampaui target. Adapun sasaran peserta dari kegiatan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) yaitu: Tabel 1. 2: Sasaran dan Target Program Pengabdian kepada Masyarakat
No Kegiatan Sasaran 1 Kegiatan Pelayanan Guru dan murid di Belajar Mengajar SDN Cidokom 02 (KBM) di SDN Cidokom 02
2
Target 6 guru terbantu dalam proses mengajar, dan murid kelas 4, 5 dan 6 di SDN Cidokom 02 mendapatkan pelajaran sesuai dengan mata pelajarannya Kegiatan Pelayanan Anak-anak SD di 30 anak-anak SD di Bimbingan Belajar Desa Cidokom Desa Cidokom (Bimbel) mendapatkan materi tambahan di luar jam 11
3
Kegiatan Pelayanan Buku-buku di Kontribusi perpustakaan dan Perpustakaan 10 alat peraga
4
Kegiatan Pelayanan Guru dan murid di Senam Sehat SDN Cidokom 02
5
Kegiatan Pelayanan Belajar Al-Qur’an di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah
6
Kegiatan Pelayanan Mahasiswa Pengajian RIFE 96 Mingguan
7
Kegiatan Pelayanan Seluruh murid dan Peringatan HUT RI guru di SDN Cidokom 02
8
Kegiatan Pelayanan Masyarakat Kerja Bakti Kapung Parung Badak I
9
Kegiatan Pelayanan Jalan utama Pengadaan Plang Desa Cidokom Jalan Kegiatan Pelayanan Tempat
10 12
Asatidz dan santri di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah
KKN
di
sekolah 500 buku dan 10 alat peraga tertata dengan rapi sesuai dengan bidang-bidang pelajaranya 6 guru dan 100 siswa mengikuti senam di sekolah 2 Asatidz terbantu dalam proses mengajar. 50 santri mendapatkan pengajaran baca tulis Al-Qur’an, Menghafal nama-nama Malaikat berserta tugasnya 11 Mahasiswa ikut serta dalam kegiatan pengajian mingguan Parung Badak I 100 murid dan 8 guru SDN Cidokom 02 dapat merayakan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Seperti: upacara bendera dan perlombaan 40 Masyarakat Kampung Parung Badak I berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar 11 lokasi jalan utama di Desa Cidokom terpasang plang jalan 2 TPU di Desa
Pengadaan TPU 11
12
G.
Plang Pemakaman Umum (TPU) di Desa Cidokom Kegiatan Pelayanan Jalan menuju Pengadaan Plang Pondok Pesantren Pondok Pesantren Roudatul Hasanah Kegiatan Pelayanan Perbatasan Desa Pengadaan Tugu Cidokom Desa
Cidokom terpasang plang TPU 1 unit plang Pondok Pesantren Roudatul Hasanah terpasang Perbatasan Desa Cidokom dengan Desa Ciaruteun, dan Desa Cidokom dengan Desa Gobang dibangun pembatas desa
Jadwal Pelaksanaan Program
Sub bab ini dibagi ke dalam 3 bagian, pertama: pra KKN-PpMM, kedua: Implementasi Program di Lokasi KKN, dan ketiga: Laporan dan Evaluasi Program. 1. Pra-KKN PpMM 2016 (Mei – Juli 2016) Tabel 1. 3: Waktu Pelaksanaan Pra-KKN PpMM 2016 No Uraian Kegiatan Waktu 1 Pembentukan Kelompok April 2016 2 Pembekalan 15 April 2016 3 Survei 5 Mei 2016 13 Mei 2016 4 Penyusunan Proposal 25 Juni-20 Juli 2016 5 Pelepasan 25 Juli 2016
13
2. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2016) Tabel 1. 4: Waktu Pelaksanaan KKN PpMM 2016 No Uraian Kegiatan Waktu 1 Pembukaan di lokasi KKN 26 Juli 2016 2 Pengenalan Lokasi dan 27 Juli-31 Juli 2016 Masyarakat 3 Implementasi Program 1 Agustus-24 Agustus 2016 4 Penutupan 25 Agustus 2016 5 Kunjungan Dosen Pembimbing 26 Juli 2016 13 Agustus 2016 27 Agustus 2016 3. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember 2016) Tabel 1. 5: Laporan dan Evaluasi Program No Uraian Kegiatan Waktu 1 Penyusunan Buku Laporan Hasil 1 September-15 Oktober 2016 KKN-PpMM 2 Penyelesaian dan Pengunggahan 1 September-15 Oktober 2016 Film Dokumenter 3 Pengesahan dan Penerbitan 8 Februari 2017 Buku Laporan 4 Pengiriman Buku Laporan Hasil Maret 2017 KKN-PpMM
H.
Pendanaan dan Sumbangan 1. Pendanaan
Tabel 1. 6: Pendanaan No. Uraian Asal Dana 1 Kontribusi mahasiswa anggota kelompok, @1.000.000 2 Dana penyertaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD 2016) Total
14
Jumlah Rp11.000.000,Rp5.000.000,Rp16.000.000,-
2. Sumbangan Tabel 1. 7: Sumbangan No. Uraian Asal Sumbangan 1 Telkomsel
I.
Bentuk/Jumlah Rp500.000,-
Sistematika Penulisan
Sub bab ini menjelaskan tentang kerangka logis pembaban dalam buku. Dimulai dari Prolog hingga Epilog. Buku ini disusun dalam tujuh bagian. Bagian 1 adalah Prolog, yang berisikan refleksi Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik. Bagian berikutnya adalah Bab 1, Pendahuluan. Bagian ini berisi dasar pemikiran, kondisi umum Desa Cidokom, permasalahan, profil kelompok KKN-PpMM 096, fokus dan prioritas program, sasaran dan target, jadwal pelaksanaan program, dan pendanaan serta sumbangan. Bab 2, Metode Pelaksanaan Program. Bagian ini berisi tentang metode yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat. Pada bab ini menjelaskan tentang metode intervensi sosial dan pendekatan dalam pemberdayaan masyarakat. Bab 3, Kondisi Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Pada bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat Desa Cidokom, letak geografis dan struktur penduduk. Bab 4, Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan. Pada bab ini menjelaskan tentang kerangka pemecahan masalah menggunakan analisis SWOT, bentuk dan hasil kegiatan pelayanan pada masyarakat dan faktorfaktor pencapaian hasil (faktor pendukung dan faktor penghambat). Bab 5, Kesimpulan dan Rekomendasi. Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari laporan KKN ini dan juga rekomendasi untuk berbagai pihak seperti pemerintah Desa Cidokom dan jajaran, pusat 15
pengabdian masyarakat UIN Jakarta, pemangku kebijakan di tingkat kecamatan dan kabupaten serta tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN di Desa Cidokom. Bagian terakhir adalah Epilog. Epilog berisi kesan masyarakat atas pelaksanaan KKN-PpMM 096 dari kepala Desa Cidokom, dan juga tokoh masyarakat serta penggalan kisah inspiratif KKN dari anggota KKN 096.
16
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A.
Metode Intervensi Sosial
Metode yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat sangatlah beragam. Secara umum, community development menggambarkan makna yang penting dari dua konsep: community, bermakna kualitas hubungan sosial dan development, perubahan ke arah kemajuan yang terencana dan bersifat gradual. Makna ini penting untuk arti pengembangan masyarakat yang sesungguhnya.7 Istilah pengembangan masyarakat atau disebut dengan community development telah digunakan secara internasional dalam arti sebagai proses, yakni semua usaha swadaya masyarakat digabungkan dengan usaha- usaha pemerintah setempat guna meningkatkan kondisi masyarakat bidang ekonomi, sosial, dan budaya serta untuk mengintegrasikan masyarakat yang ada ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan memberikan kesempatan yang memungkinkan masyarakat tersebut membantu secara penuh pada kemajuan dan kemakmuran bangsa. 8 Beberapa definisi tentang Pemberdayaan Masyarakat (Community Development) di antaranya sebagai berikut: 1. Upaya penyediaan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilannya mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam kegiatan yang berdampak terhadap kehidupan masyarakat di rnasa yang akan datang.9 2. Suatu konsep alternatif pembangunan pada intinya memberi tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dair suatu kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumber daya pribadi, langsung 7 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), h.30 8 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), h.32 9 Jime Ife, Community Development: Creating Community Alternatives- Vision, Analysis and Practices (Melbourne: Longman, 1995), h.182
17
(melalui partisipasi), demokratis dan pembelajaran sosial melalui pengalaman langsung.10 3. Kartasasmita mengatakan bahwa memberdayakan masyarakat berarti meningkatkan kemampuan masyarakat dengan cara mengembangkan potensi-potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat seluruh lapisan masyarakat atau dengan kata lain memampukan dan memandirikan masyarakat dengan menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang. 11
B.
Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Berbagai pendekatan dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat di lokasi KKN, salah satunya pendekatan pemecahan masalah atau yang disebut dengan probem resolving approach. Pengembangan masyarakat memfokuskan pada tiga elemen penting, yakni: 12 1. Kolektivitas masyarakat; 2. Lokasi geografis; 3. Pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas. Dengan demikian, komunitas adalah sistem sosial yang dipandang dari dalam kebudayaan yang memiliki suubsistem atau cabang kebudayaan yang fungsional dan disfungsional. Tahapan-tahapan implementasi pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan masyarakat sebagai berikut: 13 1. Identifiakasi masalah adalah suatu kepekaan, sebagai bagian dari komunitas yang terpengaruh oleh masalah yang ada. Terjadi perluasan masalah karena ada pertumbuhan yang tidak berisi atau lebih dominan untuk melakukan tindakan daripada solusinya; 10 John Friedmann, Empowerment The Politics of Alternative Development (Cambridge: Blackwell Publishers, 1996), h. 145 11 Ginanjar Kartasasmita, Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Berakar pada Masyarakat (Jakarta: Bappenas, 1996), hal. 141 12 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), h.72-73 13 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014), h.74
18
2. Menggerakkan sumber daya yang diperlukan untuk mengaktifkan berbagai jenis kemampuan warga komunitas, mengaktifkan energi dan imajinasi sebagai suatu proses penting dalam pengembangan komunitas; 3. Perencanaan program pengembangan masyarakat dengan membutuhkan semua faktor yang mempengaruhi komunitas. Dengan kerangka perencanaan warga komunitas harus mempunyai kesempatan untuk mengkritik dan memberikan saran membangun; 4. Dengan dukungan penuh warga komunitas dilakukan upaya penggerakan kapasitas komunitas untuk melayani dan mendukung suatu kegiatan pengembangan masyarakat di atas keragaman warga komunitas ada; 5. Tahap pemecahan masalah yang efektif dan membutuhkan evaluasi, yang berarti tidak ada hal terakhir yang tidak penting. Sedangkan menurut Eva Nugraha dalam pembekalan KKN PpMM 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) menekankan pada tiga elemen penting, yaitu: kolektivitas masyarakat, letak geografis, pelembagaan yang memberikan identitas khusus pada komunitas. 14 Tahapan- tahapan pendekatan15: 1. Identifikasi masalah Untuk mengidentifikasikan masalah, perlu diajukan empat pertanyaan: apa masalahnya?, bermasalah menurut siapa?, apa konteksnya sehingga dianggap masalah?, dalam perspektif apa? 2. Menggerakkan sumber daya yang ada (SDA dan SDM) Yang dimaksud dengan menggerakkan sumber daya yang ada adalah menjalankan pendekatan dengan menggunakan fasilitas berupa manusia sesuai dengan keahliannya dan juga sumber daya berupa hasil alam itu sendiri. Sehingga peranan keduanya bekerja sama dan mendukung satu sama lain. 3. Merencanakan program
14 Eva Nugraha, Beberapa Catatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PpMM 2016, Dokumen powerpoint yang disampaikan pada acara Pembekalan KKN 2016 tanggal 15 April 2016 15Eva Nugraha, Beberapa Catatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PpMM 2016, Dokumen powerpoint yang disampaikan pada acara Pembekalan KKN 2016 tanggal 15 April 2016
19
Apabila sudah ditemukan masalah, yang harus dilakukan adalah merencanakan program-program yang dianggap mampu menyelesaikan masalah. 4. Pemecahan masalah Pemecahan masalah adalah tindakan nyata dari perencanaan program, dalam hal ini perencanaan diimplementasikan langsung pada tempat sasaran. 5. Evaluasi Evaluasi dilakukan guna mempertimbangkan apakah tujuan sudah terlaksana dengan baik, atau diperlukannya perubahan sehingga tercapainya tujuan.
20
BAB III KONDISI DESA CIDOKOM KECAMATAN RUMPIN A.
Sejarah Singkat Desa Cidokom
Cidokom adalah sebuah nama desa yang berada di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Mengenai sejarah penamaan Desa Cidokom kurang adanya data yang spesifik, banyak pendapat yang bercerita menurut versinya masing-masing. Seiring berjalannya waktu Desa Cidokom telah dimekarkan menjadi 2 desa, yaitu: Desa Cidokom dan Desa Mekar Jaya. Berdasarkan Pilkades bulan Desember 2012, yang terpilih sebagai Kepala Desa Mekar Jaya adalah Cecep M., S.Ag. Sedangkan Kepala Desa Cidokom adalah H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I. Dalam masa kepemimpinan Lurah Asep Nuryana telah berhasil merintis pembangunan jembatan di atas Kali Cisadane yang diresmikan pada tahun 2007, yang menghubungkan Desa Cidokom dengan daerah Kecamatan Cibungbulang dan Ciampea. Sehingga isolasi daerah dapat dibuka dan transportasi berupa angkutan umum pun bisa beroperasi. Masa jabatan H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I. berakhir pada Juni 2013, setelah 2 (dua) periode memimpin daerah tersebut, dan kemudian diteruskan oleh Tatang hingga sekarang. Pembangunan yang dilakukan berorientasi pada lingkungan. Terbukti, di Desa Cidokom tidak terdapat industri yang berdampak negatif pada lingkungan. Terdapat tempat wisata alam, yaitu adanya arung jeram di Sungai Cisadane dan track sepedah yang ada di perbukitan Cidokom "Bike Trial". Pada hari Minggu/Libur banyak dikunjungi wisatawan asal Jakarta dan sekitarnya. Selain itu mulai terdapat vila-vila di kawasan perbukitan Cidokom, yang berbatasan dengan desa pemekaran yaitu Desa Mekar Jaya. Dari atas perbukitannya memiliki pemandangan yang bagus ke arah cakrawala Tangerang dan Jakarta. 16
16 “Cidokom, Rumpin Bogor” diakses pada 8 September 2016 dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Cidokom,_Rumpin,_Bogor.
21
B.
Letak Geografis
Gambar 3. 1: Peta Desa Cidokom17
Desa Cidokom terletak di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa Cidokom berada di bantaran sungai Cisadane dan berada di atas perbukitan. Suhu di wilayah ini relatif dingin. Luas wilayahnya sebesar 954 Ha Batas wilayah Desa Cidokom sebelah utara berbatasan dengan Desa Mekarsari dan Desa Cibodas, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Leuwi Liang, sebelah timur berbatasan dengan Desa Ciaruteun Ilir dan Desa Ciampea, sebelah barat berbatasan dengan Desa Gobang. Jarak yang ditempuh untuk menuju Desa Cidokom dari Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah ±48 km dan membutuhkan waktu ±1,5 jam perjalanan, baik menggunakan motor ataupun mobil. Adapun jarak desa dengan Ibu Kota DKI Jakarta adalah ±71 km dan waktu tempuhnya sekitar ±2 jam perjalanan. Di Desa Cidokom terdapat 42 Rukun Tetangga (RT) dan 12 Rukun Warga (RW).
17
22
Peta di atas diakses pada 28 Februari 2017 dari: https://goo.gl/nNsQBv.
Gambar 3. 2: Peta Desa Cidokom yang Menunjukan Beberapa Tempat 18
Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang menjadi sasaran dan target oleh Kelompok 096 (RIFE) adalah RW 03 Kampung Parung Badak I. Kampung Parung Badak I terletak di tepi Sungai Cisadane yang menjadikan kampung ini memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti batu dan pasir. Kampung Parung Badak I juga memiliki banyak sawah dan perkebunan yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai ladang mata pencahariannya.
C.
Struktur Penduduk 1. Keadaan penduduk menurut Jenis Kelamin19
Tabel 3. 1: Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Uraian Keterangan Jumlah laki-laki 3.755 Orang Jumlah perempuan 3.477 Orang Total 7.232 Orang Peta di atas diambil dari Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan. 19 Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan. Pastikan apa bentuk dokumennya? Hardkopi atau softfile? Diublikasikan atau tidak 18
23
Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 3.755 jiwa sedangkan jumlah penduduk dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 3.477 jiwa membuat kelompok KKN memprioritaskan program kerja yang banyak melibatkan kontribusi penduduk dengan jenis kelamin laki-laki seperti, kerja bakti, pembuatan tugu, plang jalan, serta plang TPU. 2. Keadaan penduduk menurut Agama20 Tabel 3. 2: Keadaan Penduduk Menurut Agama Agama Jumlah Penduduk Islam 7.225 Orang Non-Islam 7 Orang Kondisi keadaan penduduk berdasarkan agama adalah mayoritas masyarakat beragama islam. Oleh karena itu, kelompok KKN RIFE mengadakan program kerja bernuansa islami seperti pengajian mingguan, KBM di pondok pesantren. 3. Keadaan penduduk menurut Mata Pencaharian21 Tabel 3. 3: Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Jenis Pekerjaan Jumlah PNS 17 Orang Pensiunan PNS/TNI/POLRI 7 Orang Pedagang 457 Orang Karwyawan Swasta 322 Orang Wiraswasta 521 Orang Petani 357 Orang Buruh Tani 79 Orang Pemulung 10 Orang Jasa 102 Orang
20 Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan. 21 Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan.
24
Dari ragam pekerjaan yang diambil oleh masyarakat Desa Cidokom, terlihat bahwa tingkat pekerjaan buruh adalah yang terbanyak. Ini disebabkan karena para pemuda yang sudah tidak sekolah lebih memilih merantau ke Jakarta dan berkerja sebagai buruh. Baik buruh yang bekerja sebagai tukang bangunan ataupun buruh serabutan lainnya dan mayoritas di sini adalah sebagai buruh porter (pengangkut barang) yang bekerja di wiliyah Tanah Abang. 4. Keadaan penduduk menurut Tingkat Pendidikan22 Tabel 3. 4: Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah penduduk TK/ TPA/ PAUD 25 Orang SD/ MI (Paket A) 3.431 Orang SMP/ SLTP (MTs dan Paket B) 451 Orang SMA/ SLTA (MA dan Paket C) 142 Orang D1-D3 9 Orang S1 20 Orang S2 2 Orang Pondok Pesantren 50 Orang Sekolah Luar Biasa 1 Orang Tingginya angka yang memiliki jenjang pendidikan hanya pada SD yaitu 3.431 orang. Mendasari hal ini kelompok KKN RIFE 96 melakukan kegiatan dalam bidang pendidikan seperti bimbingan belajar, dan KBM di SDN Cidokom 02.
D.
Sarana dan Prasarana
Tabel 3. 5: Sarana dan Prasarana Desa23 Sarana dan Prasarana Jumlah Kantor Desa 1 Kantor Posyandu
5 Posyandu
22 Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan. 23 Profil Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor tahun 2016, Dokumen tidak dipublikasikan.
25
Poskamling/ Pos Ronda
12 Poskamling
PAUD
1 PAUD
SD Negeri
6 SDN
Madrasah Ibtidaiyah Negeri
2 MI Negri
SD Swasta Umum
1 SD Swasta
SLTP Swasta Umum
1 SLTP Swasta
SLTP Swasta Islam
1 SLTP Swasta
Masjid
18 Masjid
Musholla
20 Musholla
Kondisi kantor desa yang terbilang cukup layak, hanya saja kurangnya fasilitas yang ada. Seperti komputer, transportasi, dan perangkat pendukung lainnya. Posyandu masih terbilang kurang memadai karena kurangnya fasilitas sebagaimana posyandu di kota. Sekolah yang terdapat di desa ini sudah cukup memadai dari segi fasilitas seperti lapangan untuk olahraga, kelas-kelas yang layak dan meja kursi yang layak.
Gambar 3. 3: Kantor Desa Cidokom dan Masjid
26
Gambar 3. 4: Sekolah dan Akses Jalan
Gambar 3. 5: Persawahan dan Situ
Gambar 3. 6: Ladang dan Kontrakan KKN RIFE 96
27
“Kesuksesan sebuah desa tidak diukur dari kemajuan desa yang lain. Tetapi diukur dari bagaimana kepedulian penduduk desa terhadap kemajuan desa tersebut.” Afifatul Mahmudah
28
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A.
Kerangka Pemecahan Masalah
Analisis SWOT adalah salah satu metode untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil oleh pihak yang berkepentingan atau pada analisis kali ini adalah perangkat Desa Cidokom. Pengambilan keputusan tersebut didasari oleh analisa dari Strength (Kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (Kesempatan), dan Threat (Ancaman). Di mana poin petama dan kedua dari SWOT berasal dari internal objek analisa sedangkan dua poin berikutnya berasal dari eksternal objek yang di analisa.24 Tabel 4. 1: Matrik SWOT Bidang Pendidikan Matrik SWOT 01. BIDANG PENDIDIKAN Internal Strengths (S) Weakness (W) • Anak-anak memiliki • Wadah untuk antusiasme yang memenuhi tinggi dalam belajar antusiasme anakanak belum • Gemarnya anakmencukupi. anak mengunjungi perpustakaan pada • Buku-buku yang saat jam istirahat ada di perpustakaan • Guru yang mengajar kurang tertata di sekolah memiliki dengan rapi. gelar sarjana. • Fasilitas sekolah • Perekonomian masyarakat menjadi yang cukup memadai penghambat anak untuk tetap Eksternal bersekolah Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO) • Kegiatan KKN UIN • Membantu guru • Mengadakan 24 “Analisis SWOT”, diakses https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
29
pada
7
September
2016
dari:
• • •
Jakarta 2016 Adanya mahasiswa KKN • Adanya bantuan PPM Adanya Bimbingan • dari Dosen Pembimbing
Threaths (T)
meningkatkan KBM di sekolah Mengadakan perawatan pada perpustakaan. Memotivasi anak untuk terus semangat dalam belajar. Strategi (ST) • Mengingatkan para remaja dampak baik dan buruknya media. • Memberikan motivasi pentingnya pendidikan.
•
bimbingan belajar di luar jam sekolah Penataan bukubuku sesuai dengan bidang pelajarannya.
Strategi (WT) • Media mulai • Mengadakan mempengaruhi bimbingan belajar. remaja-remaja desa. • Menata buku-buku • Pekerjan yang ada di perpustakaan di luar desa, sekolah. menjadi salah satu • Mengadakan faktor masyarakat pendekatan lebih tidak melanjutkan. terhadap anakanak dan memotivasi mereka untuk terus belajar. Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: • Program Kegiatan Cidokom Cerdas Tabel 4. 2: Matrik SWOT Bidang Keagamaan Matrik SWOT 02. BIDANG KEAGAMAAN Internal Strengths (S) Weakness (W) • Semangat anak-anak • Perekonomian yang tinggi dalam masyarakat menjadi belajar agama. faktor penghambat masyarakat untuk • Mayoritas penduduk tidak mengikut yang beragama islam sertakan anaknya • Banyaknya fasilitas dalam pendidikan peribadatan dan agama. 30
Eksternal
Opportunities (O) •
yayasan pendidikan islam. • Masyarakat memiliki adat dan budaya dalam mengkaji ajaran Agama Islam di lingkungannya. Strategi (SO) • Membantu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah • Peserta KKN ikut serta dalam kegiatan agama yang diadakan oleh masyarakat
•
Penerangan jalan yang minim menjadi faktor masyarakat untuk berangkat ke tempat di adakannya pengajian mingguan.
Strategi (WO) • Mengadakan bimbingan belajar dan mengaji di tempat tinggal kelompok KKN. • Mengikuti kegiatan yasinan mingguan yang diadakan oleh masyarakat.
Kegiatan KKN UIN Jakarta 2016 • Adanya mahasiswa KKN • Adanya bantuan PPM • Adanya Bimbingan dari Dosen Pembimbing Threaths (T) Strategi (ST) Strategi (WT) • Media mulai • Mengingatkan para • Mengajak remaja mempengaruhi remaja dampak baik atau pemuda desa remaja-remaja dan buruknya media. untuk ikut serta desa. dalam kegiatan keagamaan, seperti pengajian mingguan • Mengadakan pendekatan lebih terhadap masyarakat, dan saling tukar pikiran. Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: • Program Kegiatan Cidokom Cinta Al-Qur’an
31
Tabel 4. 3: Matrik SWOT Bidang Sarana dan Prasarana Matrik SWOT 03. BIDANG SARANA DAN PRASARANA Internal Strengths (S) Weakness (W) • Masyarakat memiliki • Kurangnya sarana semangat tinggi dalam dan prasarana di merawat sarana dan lingkungan desa. prasarana desa. • Jala-jalan utama di desa belum memiliki plang jalan. • Tempat Pemakaman Umum di desa belum memiliki plang. • Antara Desa Cidokom dengan desa lainnya belum memiliki tanda Eksternal pembatas. Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO) • Kegiatan KKN • Memasangkan plang • Membuat program UIN Jakarta jalan, TPU, serta pengadaan plang 2016 pondok pesantren. jalan, plang ponpes, plang pemakaman • Adanya • Membangun tugu umum desa dan tugu mahasiswa pembatas desa. selamat datang KKN • Adanya bantuan PPM • Adanya Bimbingan dari Dosen Pembimbing
Threaths (T)
32
Strategi (ST)
Strategi (WT)
•
Pendeknya usia • sarana yang ada.
Meyakinkan kembali • Meremajakan sarana masyarakat agar tetap dan prasarana umum bersemangat menjaga yang sudah ada. sarana dan prasarana desa. Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: • Program Kegiatan Identitas Cidokom • Kerja Bakti Tabel 4. 4: Matrik SWOT Bidang Lingkungan Matrik SWOT 04. BIDANG LINGKUNGAN Internal Strengths (S) Weakness (W) • Semangat anak-anak • Sumber daya yang tinggi dalam manusia yang kurang memperingati HUT memadai untuk RI. memperingati HUT RI. • Partisipasi guru dalam membantu • Pihak sekolah tidak kegiatan pernah mengadakan memperingati HUT acara untuk RI. memperingati HUT RI di sekolah. • Lapangan sekolah yang cukup • Kurangnya memadai. koordinasi pihak desa terhadap pihak • Masyarakat sekolah dalam memiliki semangat kegiatan tinggi dalam memperingati HUT merawat RI. lingkungan. • Lingkungan yang • Kurangnya kesadaran anak-anak dalam masih asri dengan berolahraga. udara yang segar. • Kurangnya partisipasi guru untuk mengikuti 33
Eksternal
Opportunities (O) • • • •
Adanya Kegiatan KKN UIN Jakarta Adanya mahasiswa KKN Adanya bantuan PPM Adanya Bimbingan dari Dosen Pembimbing
Threaths (T) •
34
Strategi (SO) • Mengadakan kerjasama untuk memperingati HUT RI di sekolah. • Mahasiswa KKN memberitahukan pentingnya olahraga. • Mengadakan kerja bakti antara mahasiswa dan masyarakat Desa Cidokom.
Strategi (ST) Pendeknya usia • Mahasiswa KKN sarana yang ada. melakukan sosialisasi kepada anak-anak sekolah mengenai peringatan HUT RI. • Mahasiswa KKN memberitahukan manfaat dari
senam sehat. • Akses jalan yang kurang terawat sehingga banyaknya semak yang tumbuh. Strategi (WO) • Mengadakan upacara bendera HUT RI di SDN Cidokom 02 • Mengadakan perlombaan dalam rangka memperingati HUT RI • Mahasiswa KKN mengadakan senam sehat setiap minggunya di sekolah. • Mengadakan kerja bakti untuk menjaga sarana dan prasarana desa yang sudah ada, menjaga keasrian desa, dan membersihkan serta memperlebar jalan. Strategi (WT) • Mahasiswa KKN mengajak anak-anak SDN Cidokom 02 untuk memperingati HUT RI. • Mahasiswa KKN melakukan senam sehat mingguan di sekolah.
berolahraga. • Mahasiswa KKN • Meyakinkan mengikuti kegiatan kembali masyarakat kerja bakti. agar tetap bersemangat menjaga lingkungan. Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: • Program Kegiatan Cidokom Merdeka • Program Kegiatan Cidokom Sehat Dari analisis SWOT di atas kami memutuskan untuk menguatkan kekuatan terbesar yaitu potensi pariwisata yang besar dengan membangun tugu selamat datang dan pengadaan plang jalan untuk mempermudah akses ke Desa Cidokom. Serta mengatasi weakness terbesar yaitu pengaruh budaya negatif dengan kegiatan belajar mengajar di SDN Cidokom 02 dan Ponpes Roudatul Hasanah.
B.
Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Masyarakat
Selama kegiatan KKN-PpMM kelompok 096 berlangsung, ada beberapa bentuk pelayanan masyarakat yang telah dilakukan. Berikut adalah bentuk pelayanan pada masyrakat: 1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cidokom 02 Bidang Pendidikan Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 01 Nama Kegiatan RIFE Mengajar Tempat, Tanggal SDN Cidokom 02 1 Agustus-20 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 20 hari Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok Tujuan Membantu guru-guru di SDN Cidokom 02 dalam kegiatan belajar mengajar. Sasaran Guru dan murid di SDN Cidokom 02 35
Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
6 guru terbantu dalam proses belajar mengajar dan murid kelas 4, 5 dan 6 di SDN Cidokom 02 mendapatkan pelajaran sesuai dengan mata pelajaraannya Kegiatan RIFE Mengajar diawali dengan meminta perizinan kepada pihak SDN Cidokom 02. Pembagian kelas dan mata pelajaran dilakukan dengan memusyawarahkannya bersama seluruh anggota kelompok. Hasil dari musyawarah yakni seluruh anggota kelompok mengajar kelas 4, 5 dan 6. Hasil musyawarah setiap anggota KKN RIFE wajib mengajarkan satu mata pelajaran per orangnya. Adapun pilihan mata pelajarannya adalah Matematika kelas 4, dan 5; IPA kelas 5; IPS kelas 4; Pendidikan Kewarganegaraan kelas 4 dan5; serta Bahasa Indonesia kelas 4, dan 5. Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung dari tanggal yang telah disepakati oleh guru dan mahasiswa yakni pada tanggal 01 Agustus-20 Agustus 2016, mulai dari pukul 07.30-12.00 dan dilaksanakan di SDN Cidokom 02. 6 guru terbantu dalam proses belajar mengajar siswa/i SDN Cidokom 02 Tidak Berlanjut
Gambar 4. 1: KBM di SDN Cidokom 02
36
2. Bimbingan Belajar (Bimbel) Bidang Pendidikan Program Pelayanan masyarakat Nomor Kegiatan 02 Nama Kegiatan Bimbingan Belajar (Bimbel) Tempat, Tanggal Posko KKN RIFE 2016 1 Agustus-20 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 20 hari Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok Tujuan Memberikan materi tambahan di luar jam sekolah Anak-anak SD di Desa Cidokom khususnya di Sasaran Kampung parung Badak I. Target 30 anak SD di Desa Cidokom mendapatkan materi tambahan di luar jam sekolah. Deskripsi Kegiatan Bimbingan Belajar (Bimbel) merupakan salah satu program kerja kelompok KKN RIFE 2016, kegiatan ini dilakukan selama kurang lebih 20 hari yang dimulai dari tanggal 1-20 Agustus 2016. Kegiatan ini berlangsung pada siang hari setelah Shalat Dzuhur. Bimbingan belajar ini di lakukan bergilir oleh setiap anggota KKN RIFE. Karena kegiatan ini berlangsung berbarengan dengan kegiatan mengajar di pondok pesantren. Begitupun dengan anak-anak yang datang untuk belajar, mereka juga memiliki jadwal yang telah ditentukan, seperti dibagi setiap kelasnya. Agar kondisi belajar lebih efektif dan tidak terlalu ramai. Bimbingan belajar ini berlangsung kurang lebih 2-3 jam, tergatung kebutuhan anak-anak yang datang. Terkadang ada yang datang untuk dibantu mengerjakan tugas sekolah yang belum mereka mengerti, hingga yang sengaja datang untuk belajar dan menanyakan beberapa pelajaran yang akan menjadi pelajaran mereka esok. Sesuai dari tujuan kegiatan ini, maka kami kelompok KKN RIFE berupaya semaksimal mungkin agar mereka yang datang tidak pulang dengan tangan kosong. Hasil Pelayanan 30 orang anak mendapatkan materi tambahan di luar jam sekolah. 37
Keberlanjutan Program
Tidak berlanjut
Gambar 4. 2: Kegiatan Bimbel di Kontrakan KKN RIFE 96
3. Kontribusi Perpustakaan Bidang Pendidikan Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 04 Nama Kegiatan Partisipasi Perpustakaan Tempat, Tanggal SDN Cidokom 02 01 & 02 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 2 hari Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok Tujuan Merapikan rak buku, buku-buku serta alat peraga sesuai dengan bidang pelajarannya Buku-buku dan alat peraga yang ada di Sasaran perpustakaan SDN Cidokom 02 Target 500 buku dan 10 alat peraga tersusun sesuai dengan bidang pelajarannya. Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini merupakan kegiatan partisipasi anggota KKN dalam perawatan perpustakaan yang terdapat di SDN Cidokom 02. Perpustakaan yang terdapat di SDN Cidokom 02 sebenarnya sudah cukup lengkap dengan fasilitas yang memadai akan tetapi perawatan dan rasa tanggung jawab yang dimiliki oleh para guru dan 38
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
murid yang masih kurang, sehingga perpustakaan kurang terawat. Kegiatan ini melibatkan seluruh anggota KKN RIFE. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN Cidokom 02 selanjutnya kami hanya merapikan buku-buku yang baru selesai siswa/i baca. Sesekali kami mengarahkan mereka agar menaruh buku di tempat mereka mengambilnya. Selama kelompok KKN RIFE berada di sana, kondisi buku tetap tertata sesuai bidang pelajarannya. Yang sangat disayangkan dari kegiatan ini adalah tidak adanya pengurus perpustakaan di sekolah, karena kurangnya SDM. 500 buku-buku dan 10 alat peraga di perpustakaan SDN Cidokom 02 tertata dengan rapi sesuai dengan bidang peajarannya. Tidak Berlanjut
Gambar 4. 3: Kegiatan Kontribusi Perpuskataan
39
4. Senam Sehat Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan 40
Pendidikan Pelayanan Masyarakat 05 Senam Sehat SDN Cidokom 02 04, 11 & 18 Agustus 2016 3 hari Seluruh anggota kelompok Mengajak guru dan siswa/i SDN Cidokom 02 untuk senam Guru dan Siswa/i SDN Cidokom 02 6 guru dan 100 siswa/i SDN Cidokom 02 mengikuti senam Kegiatan ini adalah kegiatan mingguan yang biasa dilaksanakan pada setiap hari Kamis. Kegiatan ini dilakukan di lapangan sekolah SDN Cidokom 02. Kegiatan ini mengajak para siswa/i agar gemar berolahraga, salah satu olahraga yang mengasyikan adalah senam. Karena senam tidaklah monoton dengan olahraga saja, tetapi ada irama yang mengiringi di setiap gerakkannya sehingga setiap siswa/i tidak bosan untuk melakukan olahraga ini. Tidak perlu lama melakukan olahraga senam ini, cukup dengan waktu 30 menit olahraga senam dapat terselesaikan. Kegiatan senam setiap minggunya dipimpin oleh 2 atau 3 orang anggota KKN RIFE. Karena anggota KKN RIFE hanya hafal dengan gerakan senam Pramuka, maka setiap minggunya siswa/i melakukan senam dengan irama senam Pramuka. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk memberitahukan bahwa olahraga termasuk kegiatan yang penting dalam hidup guna menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. 6 guru dan 100 murid SDN Cidokom 02
mengikuti senam Keberlanjutan Program
Tidak Berlanjut
Gambar 4. 4: Kegiatan Senam Sehat
5. Belajar Al-Qur’an Bidang Keagamaan Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 06 Nama Kegiatan Belajar Membaca Al-Qur’an Tempat, Tanggal Pondok Pesantren Roudatul Hasanah 1 Agustus – 20 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 20 hari Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok Tujuan Membantu ustadz, dan ustadzah dalam kegiatan mengaji Al-Qur’an di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah Sasaran 2 Asatidz dan 50 orang santriwan/wati di pondok Pesntren Roudatul Hasanah Target 2 Asatidz terbantu dalam proses belajar mengajar dan 50 santri di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah mendapatkan pengajaran baca tulis AlQur’an, menghafal nama-nama Malaikat berserta tugasnya 41
Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
Kegiatan belajar Al-Qur’an adalah sebuah kegiatan membaca dan memahami bacaan AlQur’an dengan baik seperti mahkraj dan tajwidnya. Juga membaca doa-doa dan menghapalnya. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Roudatul Hasanah dan diikuti oleh anggota kelompok KKN RIFE, setiap harinya kecuali hari Minggu. Kegiatan ini berlangsung setelah pulang sekolah tepatnya pukul 13.00 s/d 14.30. Kelompok KKN RIFE mulai melaksanakan kegiatan mengajar di pondok pesantren pada tanggal 01-20 Agustus 2016. Kelompok KKN RIFE telah sepakat bahwa setiap harinya anggota kelompok KKN yang melaksanakan pengajaran di podok pesantren berjumlah 3 orang dengan jadwal yang telah ditentukan. Kegiatan ini bertujuan untuk berbagi ilmu kepada para santri Pondok Pesantren Roudatul Hasanah mengenai belajar Al-Qur’an yang baik dan benar yang telah kita dapat selama ini. 2 Asatidz terbantu dalam proses belajar mengajar di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah. Tidak Berlanjut
Gambar 4. 5: Kegiatan Belajar Al-Qur'an
42
6. Pengajian Mingguan Bidang Keagamaan Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 07 Nama Kegiatan Yasinan Mingguan Tempat, Tanggal Kediaman Masyarakat 28 Juli, 04, 11, & 18 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 4 hari Tim Pelaksana Seluruh anggota kelompok dan Masyarakat Cidokom sekitar RW 03 Tujuan Mengikuti pengajian mingguan yang diadakan oleh masyarakat Kampung Parung Badak I Pengajian yang diadakan oleh masyarakat Sasaran Kampung Parung Badak I Target Pengajian Kampung Parung Badak I diikuti oleh Mahasiswa KKN RIFE Deskripsi Kegiatan Kegiatan ini adalah kegiatan mingguan yang biasa dilaksanakan pada setiap hari Kamis malam Jum’at. Kegiatan ini diikuti sebanyak empat kali oleh mahasiswa kelompok KKN RIFE 96. Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh masyarakat di serkitar Kampung Parung Badak I RW 03. Kegiatan ini dipimpin oleh ustadz yang menjadi orang kepercayaan bagi masyarakat sekitar, yakni Bapak Yusuf. Masyarakat di sana biasa memanggil beliau dengan sebutan ustadz MU (Emyu) kependekan dari Mu’alim Yusuf. Kegiatan ini dijadikan tempat untuk bersilahturahmi antara masyarakat dan mahasiswa agar terciptanya kebersamaan dan tidak adanya batas antara masyarakat dan mahasiswa untuk saling bertukar pikiran dan berbagi sedikit pengalaman. Masyarakat dan mahasiswa berantusias dalam melaksanakan kegiatan ini. Setiap kali pengajian diadakan masyarakat yang hadir tidak kurang dari 30 orang. Hal ini menandakan bahwa masyarakat 43
Desa Cidokom sangat berantusias dalam kegiatan agama. 11 Mahasiswa KKN RIFE mengikuti 1 pengajian Kampung Parung Badak I
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
Tidak Berlanjut
Gambar 4. 6: Kegiatan Pengajian Mingguan
7. HUT RI Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
44
Sosial Pelayanan Masyarakat 08 Peringatan Upara Bendera 17 Agustus dan Perlombaan HUT RI SDN Cidokom 02 16 Agustus 2016 - 20 Agustus 2016 5 hari Petugas Upacara Bendera 17 Agustus: 1. Pembina Upacara: Wakil dari pihak sekolah 2. Pemimpin Upacara: Irvan Rizqi Nasution 3. Pemimpin Pasukan: Gilang Utama Pradnya, M. Elvan Radjab dan M. Muhaemin 4. Pengibar Bendera: Sumiati Paramban, Zikra Agnia Luthfansa dan Prafitri
Kumalasari 5. MC: Clara Agus Putri 6. Pembaca Undang-Undang 1945: Afifatul Mahmudah 7. Pembaca Teks Proklamasi: M. Rusdiana Divisi lomba dibagi menjadi 2 sesuai dengan lokasi acara HUT RI: 1. Divisi di Lapangan Utama: • Prafitri Kumalasari • Zikra Agnia Luthfansa • M. Elvan Radjab • Muhammad Muhaemin • Clara Agus Putri • Irvan Rizqi Nasution
Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
2. Divisi di Lapangan Parkir: • Sumiati Paramban • M. Rusdiana • Gilang Utama Pradnya • Ilda Nuris Sapitri • Afifatul Mahmudah Menyelenggarakan upacara dan perlombaan HUT RI Kegiatan 17 Agustus 1 kegiatan 17 Agustus terselenggarakan Dimulai dari perencanaan pelaksanakan upacara 17 Agustus yang berlokasi di halaman SDN Cidokom 02 dan seluruh anggota KKN berperan sebagai petugas upacara dengan tugas masingmasing. Latihan terus dilaksanakan di sore hari demi terlaksananya upacara bendera yang baik dan benar. Setiap hari sebelum hari pelaksanaan pukul 16.00 WIB kami melaksanakan latihan upacara di sekolah. Kami juga berencana mengadakan berbagai lomba, di antaranya lomba makan kerupuk, lomba tarik tambang, lomba joget balon, lomba kelereng, lomba kursi goyang, lomba mewarnai, lomba kebersihan kelas dan 45
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
46
lomba memasukkan pensil ke dalam botol. Tak lupa hadiah juga telah kami sediakan. Tepat pada tanggal 17 Agustus 2016, Upacara Bendera HUT RI dilaksanakan, kami segera menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan seperti soundsystem, microphone, dan juga mengatur anakanak untuk berbaris rapi kemudian dimulailah upacara bendera. Sampai pada akhir upacara di mana kegiatan terlaksana dengan lancar dan juga khidmat. Perlombaan dalam rangka peringatan HUT RI Ke- 71 dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2016 di halaman sekolah SDN Cidokom 02, di mana sebelumnya pihak sekolah belum pernah mengadakan perlombaan untuk memperingati HUT RI di sekolah. Biasanya pihak sekolah hanya memilih beberapa murid dan guru untuk mengikuti acara yang diadakan di kecamatan. Biaya yang dikeluarkan ± Rp 1.000.000 dari dana KKN kami, sedangkan dari pihak sekolah memberikan fasilitas berupa alatalat sekolah dan meminjamkan alat-alat keperluan lomba berupa tali tambang, botol, sendok dan juga kursi sekolah. Acara lomba berjalan dengan lancar. Untuk pembagian hadiah pemenang lomba dilakukan pada saat penutupan KBM tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2016. 1 kegiatan 17 Agustus terselenggarakan Tidak Berlanjut
Gambar 4. 7: Kegiatan HUT RI di SDN Cidokom 02
8. Kerja Bakti Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelayanan Masyarakat 09 Kerja Bakti Lingkungan RW 03 Kampung Parung Badak I 31 Juli dan 14 Agustus 2016 2 hari Seluruh anggota kelompok & masyarakat Mengajak masyarakat desa untuk kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar Masyarakat Kampung Parung Badak I RT 02 40 masyarakat Kampung Parung Badak I berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar Sehari sebelum kegiatan kerja bakti ketua RT 02 mendatangi tempat kediaman KKN RIFE untuk mengundang kegiatan pelebaran jalan kecil kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. Kami mendatangi lokasi sekitar pukul 06:45 dan di lokasi sudah terdapat masyarakat sekitar 30% yang akan melaksanakan kerja bakti, tidak lama setelah kedatangan kami, kerja bakti pun dimulai. Kami dan masyarakat bergegas mengambil batu47
batu, pasir dan semen untuk memperluas akses jalan menuju RT 02 RW 03. Disela-sela kegiatan, beberapa masyarakat sekitar datang dan langsung bekerja untuk pelebaran jalan ini. Kerja bakti pun semakin ringan dan terasa lebih cepat. Karena setelah kedatangan masyarakat lagi, kerja bakti dibagi menjadi dua bagian, ada yang membersihkan lingkungan sekitar, dan ada yang bekerja bakti perlebaran jalan. Kegiatan ini pun selesai dengan apa yang diharapkan, dan pada pukul 11:30 kami bersama masyarakat bergegas pulang untuk persiapan shalat Dzuhur. 40 masyarakat Kampung Parung Badak I berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.
Hasil Pelayanan
Keberlanjutan Program
Tidak Berlanjut
Gambar 4. 8: Kegiatan Kerja Bakti
9. Pengadaan Plang Bidang Program Nomor Kegiatan Nama Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan 48
Jalan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelayanan Masyarakat 10 Pengadaan Plang Jalan Desa Cidokom 15 Agustus - 23 Agustus 2016 9 hari
Tim Pelaksana Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
Seluruh Anggota Kelompok KKN RIFE Memasang plang jalan di 11 lokasi jalan utama Desa Cidokom. Jalan utama di Desa Cidokom 11 lokasi jalan utama Desa Cidokom terpasang plang jalan Plang jalan ini dibuat dengan maksud untuk memudahkan masyarakat dalam pemberian alamat rumah mereka, selain itu agar para kurir barang dan para pendatang tidak tersesat. Plang jalan ini sendiri di buat di Desa Mekarjaya yang berbatasan dengan Desa Cidokom karena biaya pembuatan di sana murah dan di Desa Cidokom sendiri tidak terdapat toko besi untuk membuat plang jalan tersebut. Plang jalan yang kami berikan menggunakan nama Proklamator Indonesia dan nama Wali Songo. Kelompok KKN RIFE tidak hanya memberikan plang jalan saja, tetapi juga memasangkan plang jalan tersebut dengan cara dicor menggunakan semen agar lebih kuat dan tahan lama. Selanjutnya kami serahkan kepada masyarakat serta aparat desa agar dapat menjaga dan merawat plang ini agar tidak dirusak. 11 lokasi jalan utama Desa Cidokom terpasang plang jalan Tidak Berlanjut
Gambar 4. 9: Kegiatan Pengadaan Plang Jalan
49
10. Pengadaan Plang TPU Bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 11 Nama Kegiatan Pengadaan Plang TPU Tempat, Tanggal TPU Parung Badak I & TPU Gunaresa 15 Agustus - 23 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 9 hari Tim Pelaksana Penanggungjawab: 1. Gilang Utama Pradnya Tim Pembantu: 1. Muhammad Muhaimin 2. M. Elvan Radjab 3. Zikra Agnia Luthfansa 4. Clara Agus Putri 5. Mohamad Rusdiana 6. Irvan Rizqi Nasution Tujuan Mengadakan plang TPU di 2 tempat pemakaman yang berada di Desa Cidokom Sasaran Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Cidokom Target 2 TPU di Desa Cidokom terpasang plang TPU Deskripsi Kegiatan Program pengadaan plang TPU di dua TPU di Desa Cidokom yaitu TPU Parung Badak I dan TPU Gunaresa bertujuan agar para peziarah yang datang dari jauh dapat dengan mudah mengenali lokasi TPU dengan adanya plang TPU. Karena sebelumnya dua TPU ini tidak memiliki identitas sama sekali. TPU parung Badak I dan TPU Gunaresa yang sama sekali belum memiliki plang dapat membuat bingung peziarah yang hendak berkunjung. Oleh karena itu kami kelompok RIFE berinisiatif membuat plang untuk TPU Gunaresa dan TPU Parung Badak I agar kedua TPU dapat dikenali dengan mudah oleh masyarakat yang datang dari luar Desa Cidokom ataupun masyarakat desa. 50
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
2 TPU di Desa Cidokom terpasang plang TPU Tidak Berlanjut
Gambar 4. 10: Kegiatan Pengadaan Plang TPU
11. Pengadaan Plang Pondok Pesantren Bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 12 Nama Kegiatan Pengadaan Plang Pondok Pesantren Tempat, Tanggal Pondok Pesantren Roudatul Hasanah 15 Agustus - 23 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 9 hari Tim Pelaksana Seluruh Anggota Kelompok KKN RIFE Tujuan Mengadakan plang pesantren di akses jalan menuju Pondok Pesantren Roudatul Hasanah Jalan menuju Pondok Pesantren Roudatul Sasaran Hasanah Target 1 unit plang pondok pesantren terpasang di jalan menuju Pondok Pesantren Roudatul Hasanah Deskripsi Kegiatan Plang pondok pesantren ini dibuat dengan maksud agar letak Pondok Pesa9ontren Roudatul Hasanah dapat diketahui masyarakat luas, khususnya masyarakat luar desa. Yang mana sebelumnya pondok pesantren ini tidak memiliki petunjuk arah sama sekali. Kemudian akses jalan yang kecil menuju ke pesantren pun menjadi 51
Hasil Pelayanan Keberlanjutan Program
tidak diketahui keberadaan pondok pesantren tersebut. Kelompok KKN RIFE berinisiatif untuk membuatkan plang pondok pesantren. Kelompok KKN RIFE tidak hanya memberikan plang pondok pesantren saja tetapi juga memasangkan plang pondok pesantren tersebut dengan cara dicor menggunakan semen agar lebih kuat dan tahan lama. Selanjutnya kami serahkan kepada masyarakat agar dapat menjaga plang ini agar tidak dirusak 1 unit plang pondok pesantren terpasang di tempatnya Tidak Berlanjut
Gambar 4. 11: Kegiatan Pengadaan Plang Pesantren
12. Pengadaan Tugu Desa Bidang Pembangunan Sarana dan Prasarana Program Pelayanan Masyarakat Nomor Kegiatan 13 Nama Kegiatan Pengadaan Tugu Desa Tempat, Tanggal Perbatasan Desa Cidokom dengan Desa Ciaruteun 23 Agustus - 30 Agustus 2016 Lama Pelaksanaan 8 hari Tim Pelaksana Penanggung jawab: 1. Ian Sunandar (KKN Mahakarya) 095 52
Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Pelayanan
2. Irvan Rizqi Nasution (KKN RIFE) 096 3. Achmad Taufiq (KKN Al-Izza) 097 Tim Pembantu: 1. Pak Suwandi (LPM Desa Cidokom) 2. Pak Suwanda (Ketua RT 03/08) 3. 2 orang pekerja bangunan 4. Kelompok KKN Mahakarya 5. Kelompok KKN RIFE 6. Kelompok KKN Al-Izza Membangun tugu pembatas desa, antara Desa Cidokom dengan desa lainnya. 2 unit tugu 2 unit tugu pembatas desa dibangun di perbatasan Desa Cidokom dengan Desa Ciaruteun, dan Desa Cidokom dengan Desa Gobang Program pengadaan tugu desa merupakan program unggulan 1 desa yang terdiri dari 3 kelompok KKN yaitu Kelompok KKN Mahakarya, KKN RIFE, dan KKN Al-Izza. Pengadaan tugu desa ini sebagai kenangkenangan dari kelompok KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016, agar ada sesuatu yang bermanfaat untuk diabadikan di Desa Cidokom. Perkiraan untuk kegiatan ini memakan waktu dari mulai persiapan, sosialisasi, hingga terlaksananya program kegiatan ini sekitar dua puluh lima hari. Pengerjaan dilakukan selama 8 hari dari tanggal 23 – 30 Agustus 2016 oleh 2 pekerja. Hasil dari pengerjaan menghasilkan 1 unit tugu yang menjadi pembatas antara Desa Cidokom dengan Desa Ciaruteun. Tugu diresmikan pada tanggal 31 Agustus 2016 oleh Sekretaris Desa. 1 unit tugu lainnya yang menjadi target tidak terealisasikan karena kurangnya dana dan lokasi yang tidak strategis. 1 Unit Tugu terbangun di perbatasan Desa 53
Cidokom dengan Desa Ciaruteun Keberlanjutan Program
Tidak Berlanjut
Gambar 4. 12: Kegiatan Pengadaan Tugu Selamat Datang
C.
Faktor-Faktor Pencapaian Hasil 1. Faktor Pendukung a. Adanya bantuan dari PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik dari segi materi maupun pembekalan mengenai pelaksanaan KKN. b. Adanya masukan dan bimbingan dari dosen pembimbing KKN RIFE Drs. Helmi Hidayat, MA, mengenai persiapan dan proses pelaksanaan KKN. c. Kepala Desa Cidokom dan perangkat desa dapat menerima kelompok KKN RIFE dengan baik dan bersedia membantu kami dalam pelaksanaan program kerja. Serta masyarakat desa Cidokom yang juga memberikan dukungan dan banyak membantu selama pelaksanaan kegiatan KKN. d. Kerjasama yang baik antar anggota KKN RIFE juga menjadi pendorong dalam mewujudkan program-program yang telah kami rencanakan.
54
2. Faktor Penghambat\ a. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program kerja bakti karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan. b. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tidak menjadi prioritas utama bagi masyarakat Desa Cidokom. c. Minimnya penerangan jalan di Desa Cidokom sehingga jalan tidak begitu terlihat saat melakukan kegiatan di luar pada malam hari.
55
“KKN tidak akan pernah terlepas dari Kebersamaan dan kekompakan.” Mummad Muhaimin
56
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.
Kesimpulan
Kegiatan KKN-PpMM kelompok 096 diikuti oleh 11 orang mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terdiri dari bebagai fakultas dan jurusan yang berbeda. Lokasi mitra pelaksanaan KKN-PpMM kelompok 096 adalah di Desa Cidokom Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dimulai pada tanggal 25 Juli dan berakhir pada tanggal 25 Agustus 2016. Tema KKN-PpMM Kelompok RIFE 096 adalah “HIDUP UNTUK MENGHIDUPI”. Fokus dan prioritas program kami dalam bidang pendidikan dengan melakukan kegiatan belajar mengajar. Fokus dan prioritas dalam bidang sarana dan prasarana adalah membangun Tugu Selamat Datang sebagai perbatasan Desa Cidokom dengan Desa Ciaruteun, serta plang jalan yang bertujuan untuk memudahkan akses di Desa Cidokom, memudahkan berbagai pihak untuk menemukan ataupun menelusuri Desa Cidokom, memudahkan para pengguna jasa kurir agar tidak lagi repot-repot mencari arah, serta para pelancong dapat dengan mudah menemukan lokasi-lokasi wisata di Desa Cidokom. Serta di ikuti oleh serangkaian kegiatan yang sesuai dengan tema dan beberapa program kerja lainnya. Sedangkan program kerja yang belum terlaksana adalah pengadaan bak sampah, bank sampah, dan SOP karena adanya masalah internal kelompok KKN.
B.
Rekomendasi
Dalam bidang pendidikan kelompok KKN 096 hanya terfokus pada kegiatan belajar mengajar di SDN Cidokom 02, pengajian di Ponpes Roudatul Hasanah dan bimbel di kontrakan RIFE. Adapun fokus kami dalam bidang sarana dan prasara Desa Cidokom seperti melakukan pengadaan plang jalan, plang TPU, plang pondok pesantren dan juga Tugu Selamat Datang. Kami mahasiswa yang telah melakukan kegiatan KKN di Desa Cidokom selama satu bulan memberikan rekomendasi dan masukan kebeberapa pihak terkait, di antaranya: 57
1.
Pemerintah Desa Cidokom berserta Jajaran.
Kami berharap semoga kegiatan pelayanan yang telah kami lakukan dilanjutkan, dan dijaga dengan baik terutama pada masalah kebersihan lingkungan. Sarana dan prasarana yang telah dibangun secara swadaya dijaga dan dipelihara serta di manfaatkan dengan baik sebagaimana mestinya. 2.
Pemangku Kebijakan di Tingkat Kecamatan dan Kabupaten.
Desa Cidokom sudah termasuk desa yang maju. Tetapi sarana dan prasarana umum masih minim di desa ini. Diharapkan pada pihak kecamatan dan kabupaten untuk lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat terutama dalam hal kebersihan untuk menyediakan banyak bak sampah di sekitar Desa Cidokom. Gang-gang kecil yang belum diaspal, lampu jalan yang belum tersedia, serta nomor rumah para penduduk perlu ada tindakan nyata dan pengawasan dalam pembangunan desa. 3.
Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Jakarta.
Kami merekomendasikan kepada PPM UIN Jakarta agar teknis pelaksanaan KKN dan semua persiapannya sudah ada sejak pembukaan KKN, pada KKN tahun ini ada beberapa teknis dan panduan yang datang terlambat dan informasi yang tidak merata, sehingga terjadi perbedaan informasi bahkan ada kelompok KKN-PpMM yang tidak tahu dengan kabar terbaru dan kegiatan yang diharuskan oleh LP2M. Seperti, pemberian buku harian KKN-PpMM setelah KKN berjalan selama seminggu. Terlambat turunnya dana pengabdian dosen menjadi salah satu faktor penghambat dalam pengerjaan proker selama di lokasi. Kami berharap semoga PPM UIN Jakarta menempatkan mahasiswa KKN selanjutnya di Desa Cidokom karena besarnya antusias masyarakat dan masih banyak masalah yang harus dibantu serta melanjutkan apa yang telah kami lakukan selama KKN-PpMM tahun 2016 terutama dalam bidang kebersihan.
58
4.
Kelompok KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN di Desa Cidokom.
Bagi kelompok KKN yang akan mengadakan KKN di Desa Cidokom kami merekomendasikan untuk melanjutkan pengadaan bak sampah di tempat-tempat yang membutuhkan. Kami kelompok 096 hanya fokus pada bidang pendidikan, agama dan sarana prasarana, semoga mahasiswa selanjutnya menangani permasalahan dalam bidang lainnya seperti, bidang lingkungan, politik dan sosial budaya.
59
“Jika adil bukan berarti sama, Maka berteman pun tak harus selalu bersama” Clara Agus Putri
60
EPILOG A.
Kesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM 096
1.
Bapak Tatang (Kepala Desa Cidokom)
Mengucapkan puji dan syukur Alhamdulillah karena telah diadakan KKN di Desa Cidokom, setidaknya setalah dilaksanakannya KKN dengan harapan akan ada kemajuan di Desa Cidokom. Terlebih lagi desa ini telah dibuatkan plang jalan, plang TPU dan tugu selamat datang, sehingga setiap tempat di Desa Cidokom kini memiliki identitas yang jelas. Saya selaku Kepala Desa Cidokom mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih dengan adanya KKN-PpMM mahasiswa UIN Jakarta di Desa Cidokom. Saya juga mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan dan kesalahan baik yang disengaja maupun tidak sengaja. Serta kurangnya bantuan dari kami pada saat kalian melaksanakan kegiatan. Semoga apa yang telah kalian lakukan di Desa Cidokom dapat bermanfaat dengan sebaik-baiknya, serta menjadi amal jariyah yang tidak ada putusnya. Harapan saya akan ada lagi kegiatan KKN di Desa Cidokom yang nanti akan membuat perubahan yang lebih baik lagi kedepannya. Pesan saya untuk kalian lakukanlah yang terbaik apa yang bisa kalian lakukan agar kalian terus bisa memberi manfaat yang baik kepada sekitar kalian. (Wawancara pribadi pada tanggal 6 Agustus 2016) 2.
Bapak H. Asep Nuryana, S.H., M.Pd.I (Tokoh Masyarakat).
Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh mahasiswa yang telah banyak membantu desa kami, baik dari bidang pendidikan, sarana prasarana desa, hingga bidang keagamaan. Semoga apa yang kalian lakukan di sini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Serta menjadi alam kebaikan bagi kalian. Jadikanlah ini sebagai pengalaman yang berharga bagi kalian, yang mana di dalamnya terdapat banyak pelajaran yang bisa kalian petik untuk lebih baik lagi kedepannya. Karena belajar bukan hanya di bangku sekolah atau universitas saja, tetapi dari teman bahkan dari orang yang baru kita kenal pun, kita bisa mendapatkan pelajaran yang berharga. Karena hidup 61
bukan sekedar soal teori tetapi bagaimana mengaplikasikan teori tersebut. (Wawancara pribadi pada tanggal 6 Agustus 2016)
62
B.
Penggalan Kisah Inspiratif KKN KKN-KU DALAM SEBUAH PERSEPSI Oleh: Irvan Rizqi Nasution
KKN adalah.... Pada tahun 2016 ini saya akan menjalani semester 6 dan semester 7 perkuliahan. Saya adalah mahasiswa dari Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat baru memasuki awal semester 6 saya sudah mulai mendengar kehebohan di kalangan mahasiswa angkatan 2013 tentang KKN (Kuliah Kerja Nyata). KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa di beberapa fakultas, dan Fakultas Sains dan Teknologi merupakan salah satu fakultas yang para mahasiswanya diwajibkan mengikuti KKN tersebut. Hal ini merupakan sebuah kebijakan dari universitas. Bagi mahasiswa yang tidak mendapatkan mata kuliah KKN akan digantikan dengan mata kuliah wajib lainnya yang bobot sks dan penilainnya dianggap sama oleh pihak universitas dengan mata kuliah KKN. Desas-desus, gosip, rumor-rumor, kegalauan dan kehebohan mengenai masa-masa KKN pun mulai menghinggapi para mahasiswa yang sebentar lagi akan menjalani proses KKN. Cerita pengalaman dari para senior yang telah melalui masa-masa manis dan pahitnya KKN dan berbagai cerita yang bertebaran di internet membuat KKN sangat booming diperbincangkan di kalangan mahasiswa yang akan melaksanakannya. KKN sendiri merupakan pengabdian kepada masyarakat yang mana ini adalah sebuah kegiatan yang positif. Selain sisi positif ada juga sisi negatif dari KKN ini. Namun, sisi negatif ini muncul dari kekhawatiran mahasiswa yang akan melaksanakan KKN itu sendiri. Di benak mahasiswa KKN sudah pasti tentang pengabdian di sebuah desa terpencil di mana kehidupannya sangat jauh berbeda dengan kehidupan yang biasa dijalani oleh kebanyakan mahasiswa. Tidak ada sinyal, tidak ada internet, MCK yang susah, tempat tinggal kurang nyaman, atau kejadian-kejadian mistis atau horor yang akan ditemui nanti.
63
Secara pribadi menurut saya KKN adalah proses mendewasakan diri. Hal ini dikarenakan saya akan bertemu dengan teman-teman baru dari fakultas yang berbeda, melihat gaya hidup, sifat, dan perilaku mereka beserta lapisan masyarakat yang ada di desa. Kemudian menghadapi berbagai macam masalah, konflik, pengalaman horor, serta kisah cinta dengan sesama teman KKN ataupun dengan masyarakat setempat yang mungkin saja terjadi selama menjalani KKN Walaupun sudah biasa hidup jauh dari rumah dalam waktu yang cukup lama, namun ini menjadi suatu hal yang sangat menarik bagi saya dan saya sangat antusias untuk menjalaninya. Hal tersebut dikarenakan saya akan menjalani kehidupan dengan teman-teman baru, menjauh dari kepenatan hidup yang ada di kota, menjalani hidup dengan suasana berbeda, tumbuh dewasa bersama dengan berbagai masalah yang dihadapi dan berbagai macam hal lainnya yang mengasyikkan. KKN pasti akan mengajarkan saya tentang banyak hal dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bersama dengan temanteman baru. Dimulai dari menyingkirkan ego pribadi dan mementingkan kepentingan bersama, mengajarkan saya dan teman-teman bagaimana hidup bermasyarakat dan bernegosisasi bisa berjalan beriringan dan sudah pasti akan menambah persahabatan atau bahkan keluarga baru. Kendala terbesar dalam menjalani KKN yang terbersit dalam pikiran saya bukan tentang desa yang akan menjadi tempat pengabdian saya nantinya tetapi mengenai teman yang akan menjadi kelompok KKN saya nantinya. Jalan yang rusak, akses yang sulit, MCK tradisional, tidak ada sinyal, tidak ada internet, lingkungan yang seram, mitos-mitos gaib yang berkembang di masyarakat, dll sudah saya anggap wajar karena memang begitulah keadaan desa walaupun ada beberapa desa yang sudah maju. Yang saya khawatirkan adalah mengahadapi beragam watak teman-teman yang baru saya kenal yang mungkin rewel, mudah sakit hati, sulit diajak kerjasama dan sikap lainnya yang bisa memicu konflik internal dalam kelompok. Ragam Watak dalam Satu Atap Kelompok KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 terdiri dari 250 kelompok yang tersebar ke 3 wilayah kota/kabupaten, di mana setiap 64
kelompoknya terdiri dari 10-12 anggota dan akan ditempatkan di dalam 1 desa sebanyak 2-4 kelompok. Kelompok saya sendiri terdiri dari 11 anggota yang berasal dari 7 fakultas berbeda yang belum saya kenal sebelumnya ditambah dengan 2 kelompok lain yang berada pada satu desa dengan kelompok saya. Ini bukan pengalaman pertama bagi saya untuk pergi jauh dan tinggal bersama dengan orang-orang yang baru saya kenal, namun bertemu dengan teman baru dengan sifat yang berbeda pastilah membutuhkan cara adaptasi yang berbeda pula. Beradaptasi menjadi kunci yang sangat penting dalam menjalin hubungan dengan teman-teman baru, di mana mereka bukan hanya sekedar teman melainkan juga rekan saya dalam menyelesaikan setiap proses yang ada dalam masa pra KKN, masa KKN, bahkan sampai pasca KKN. Berbagai momen-momen tak terlupakan yang telah dijalani bersama pasti akan mengukuhkan hubungan yang telah terjalin. Prinsip saya saat bertemu dengan orang baru adalah tidak memaksakan hubungan dekat dengan mereka atau lebih dikenal dengan istilah SKSD (Sok Kenal Sok Dekat), bersikap seperti biasa dan tunjukan kepribadian apa adanya, tidak jaim (jaga image), tidak mengumbar kebaikan atau kehebatan kita dalam hal apapun agar mereka tidak berekspektasi terlalu tinggi terhadap saya dan menjaga agar tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok saat pertama kali bertemu sampai akrab. Saat pertama kali bertemu dengan teman-teman kelompok KKN, saya bersikap seperti biasanya yang cenderung cuek dan diam, namun mendengarkan perkataan dan memperhatikan perilaku masing-masing teman kelompok saya agar saya tahu bagaimana harus bersikap terhadap mereka. Kemudian saya mulai menghafal nama teman-teman kelompok KKN saya, hal ini dikarenakan nama adalah sebagai wujud rasa hormat terhadap orang lain, dan mulai membangun pertemanan, rendah hati dalam berteman dengan semuanya, serta jangan merasa lebih hebat dari yang lain, karena setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. KKN mengajarkan arti kebersamaan yang sangat mendalam bagi saya, hal tersebut dikarenakan hampir semua kegiatan yang kami lakukan di sana dilakukan secara bersama. Mulai dari memasak bersama, makan bersama, main bersama, kerja bersama, tidur bersama, bernyanyi bersama, mengaji bersama, bercanda tawa bersama, susah senang bersama dan masih 65
banyak lagi. Di sana kami harus bisa hidup mandiri demi keberlangsungan hidup kami. Makan masakan sendiri yang sederhana dengan rasa makanannya kadang tidak sempurna tetapi bagi saya atau bahkan kami rasanya tetap lebih nikmat karena adanya kebersamaan dan kekeluargaan di dalam masakan dan makanan tersebut. Dalam pelaksanaan KKN ini saya harus berinteraksi dengan setiap orang dengan berbagai jenis sifat yang mereka miliki untuk mensukseskan KKN ini. Dimulai dari komunikasi yang baik antara teman sekelompok agar terbentuknya sebuah tim yang solid dan kompak, kemudian sosisalisasi yang baik pada masyarakat desa agar setiap kegiatan yang akan kami laksanakan didukung dan mendapat bantuan dari para masyarakatnya. Berhubung satu desa terdiri dari tiga kelompok, maka hubungan dengan kelompok lainnya juga harus dibangun dengan baik agar dapat menjalin kerjasama yang baik pula untuk menjalankan program bersama yang dapat mencakup desa secara keseluruhan. Selama masa KKN pun pasti sesekali kami merasa jenuh dan bosan karena melaksanakan program-program yang sudah ada secara terus-menerus, dan kami pun perlu refreshing untuk beberapa saat, maka dari itu apabila ada waktu luang akan kami manfaatkan untuk bersilaturahmi mengunjungi teman-teman yang berada di desa lain atau pergi ke tempat-tempat wisata yang ada di sekitar lokasi KKN. Selama melaksanakan KKN hal-hal yang saya khawatirkan di awal pertemuan ini akhirnya pun terjadi. Hal tersebut adalah konflik. Setiap orang pastilah memiliki sifat dan perilaku yang berbeda satu dengan lainnya, ada yang bisa menerimanya dengan baik, ada yang terbawa perasaan (baper), dan sebagainya. Saya percaya bahwa setiap masalah dan konflik ini merupakan salah satu hal yang berperan dalam mendewasakan diri kita. Setiap masalah dan konflik pastilah dapat diselesaikan apabila kita dapat meredam ego masing-masing dan membangun komunikasi yang baik pada setiap individu. Diskusi dan musywarah menjadi salah satu cara terbaik untuk menyelesaikannya. Menurut saya pribadi KKN memberikan arti yang sangat mendalam, memberikan saya suatu pembelajaran yang sangat berarti yang tidak akan pernah saya dapatkan di sekolah atau kampus manapun. Belajar hidup bersama, belajar untuk menghargai, belajar untuk menerima, belajar untuk 66
menyayangi, dan belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala hal. Bisa mengenal kalian teman-teman KKN dan masyarakat desa merupakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi saya. Setiap kenangan yang kita lalui bersama baik susah maupun senang, setiap pengalaman baru dari masing-masing individu, beragam cerita indah dan masih banyak hal lainnya tak akan mampu saya gambarkan dengan katakata, cerita dan kenangan tentang kita akan tersimpan indah dalam hati ini. Semoga kita tetap bisa menjaga tali persahabatan ini dan menggenggam erat mimpi-mimpi besar kita. Lembah Kenangan Lokasi tempat saya KKN adalah Desa Cidokom. Desa ini ini dibentuk pada tahun 1950. Desa ini terletak pada koordinat 106.671097 BT / -6.518451 LS, tepatnya di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa dengan luas wilayah 544 Ha ini berbatasan dengan Desa Cibodas di sebelah Utara, Desa Mekarjaya di sebelah Selatan, Desa Gobang di sebelah Timur, dan Desa Ciaruteun Ilir di sebelah Barat yang dipisahkan oleh Sungai Cianten yang merupakan anak Sungai Cisadane. Desa yang menjadi tempat saya mengabdi ini berjarak 50 Km dari rumah saya, berjarak 41 Km dari kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan berjarak 23 Km dari pusat Kota Bogor. Di mana tempat KKN nya bukan lah sebuah masalah, tapi sebagai seorang manusia pastilah saya menginginkan tempat yang nyaman dan membuat saya betah untuk menjalani proses KKN. Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, itulah desa di mana saya akan melaksanakan KKN selama sebulan dengan teman sekelompok beserta 2 kelompok lainnya. Pada saat melihat pengumuman pembagian desa KKN saya langsung mencari informasi di internet mengenai Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, mulai dari seperti apa desa tersebut, berapa jarak tempuh dari kampus dan dari rumah saya, bagaimana akses menuju kesana dan berbagai hal yang berhubungan dengan Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin.
67
Masalah yang saya khawatirkan dalam melaksanakan KKN adalah akses menuju lokasi KKN dan bagaimana kualitas jaringan seluler di desa tersebut. Namun masalah tersebut tidak perlu saya khawatirkan lagi karena lokasi Desa Cidokom yang tidak terlalu jauh dari daerah perkotaan membuat akses jalan menuju desa tersebut memiliki beberapa jalur alternatif, di mana sebagian sudah cukup baik dan ada beberapa jalur alternatif yang jalannya masih kurang baik. Untuk masalah jaringan komunikasi seluler juga sudah teratasi karena jaringan seluler di sana sudah cukup baik untuk beberapa provider. Desa Cidokom ini memiliki potensi perkebunan dan wisata. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya lahan perkebunan yang tersedia seperti bambu, singkong, dll yang beberapa di antaranya telah menjadi pemasok untuk pengolahan bambu yang hasilnya akan dijual di perkotaan dan perusahaan yang membutuhkan singkong sebagai bahan dasar produk perusahaan tersebut. Dari segi wisata juga desa ini memiliki potensi yang cukup besar, karena di desa ini memiliki lintasan downhill yang bernama LongHorn Bike Park Cidokom, wisata rafting/arung jeram di Sungai Cianten, dan peninggalan sejarah berupa batu tulis dan arca yang tersebar di beberapa desa sekitar termasuk Desa Cidokom. Dengan potensi yang sebesar itu seharusnya masyarakat Desa Cidokom dapat hidup makmur, namun yang terjadi belum tentu demikian. Masyarakat di Desa Cidokom sebagian besar bermata pencaharian sebagai buruh dan petani ini memiliki tingkat kesadaran yang kurang terhadap potensi yang mereka miliki dan pentingnya pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan kurang optimalnya pemanfaatan potensi yang mereka miliki dan banyaknya anak-anak mereka yang tidak melanjutkan pendidikannya. Wilayah yang saya dan teman-teman sekelompok cakup untuk mengabdi adalah Kampung Parung Badak I yang terletak di RW 03. Kampung tersebut berada di tengah-tengah desa yang dekat dengan balai desa dan tidak terlalu jauh ke perbatasan-perbatasan desa, ditambah lagi tempat tinggal kami yang berada di pinggir jalan utama desa tersebut dengan pemandangan yang sangat indah terpapar di depan kontrakan kami yang berupa lembah di mana di bawahnya terdapat Sungai Cianten. Beruntungnya lagi, kami disambut dan diterima dengan baik oleh
68
masyarakat setempat untuk melakukan KKN di sana. Hampir setiap hari kami selalu ditemani, diperhatikan, dan dijaga oleh masyarakat sekitar. Kampung Parung Badak I, kampung di mana saya dan teman-teman sekelompok mendapat tempat tinggal dan melaksanakan KKN. Kampung yang terkenal akan tingkat solidaritas dan kekompakan masyarakat, karena setiap permasalahan yang mereka hadapi, mereka selalu berusaha menyelesaikannya sendiri terlebih dahulu. Apabila mereka tidak dapat menyelesaikannya barulah mereka minta bantuan pihak lain. Tidak hanya terhadap masalah internal, tapi setiap kejadian seperti kemalangan dan lain sebagainya masyarakat di kampung tersebut dengan sigap langsung membantu tetangganya yang sedang dalam kemalangan. Hampir setiap hari kami selalu ditemani oleh warga sekitar bersama secangkir kopi dan camilan yang ditawarkan oleh warga sekitar dari hasil kebun yang mereka miliki, berbagi pengalaman, cerita dan banyak hal menarik lainnya. Masyarakat di sana sudah menganggap kami seperti keluarga mereka sendiri, begitupun sebaliknya saya dan teman-teman lainnya menganggap mereka seperti keluarga kami sendiri. Hal yang paling saya rindukan nantinya adalah ngeliwet. Ngeliwet merupakan sebuah acara makan bersama dengan lauk pauk seadanya, beralaskan daun pisang, bercengkrama dengan para warga dan teman-teman. Setiap prosesnya sangat menyenangkan dari mulai persiapan, masak, hingga makan merupakan momen-momen yang tak terlupakan. Banyak hal yang bisa saya pelajari dari masyarakat di sana, salah satunya adalah bahagia itu sederhana, bahagia itu tak perlu mewah. Bahkan dengan kesederhanaan yang kita miliki pun kita mampu bahagia, selama kita dapat mensyukuri apa yang kita miliki. Itulah salah satu hal yang mampu saya petik dari kehidupan mereka. Di Desa Cidokom inilah saya memulai petualangan baru saya, sehingga saya mampu mendapatkan banyak arti. Saya mendapatkan arti persahabatan, kebersamaan, serta perjuangan. Ini merupakan sebuah pelajaran hidup yang berharga yang tak akan pernah saya dapatkan di bangku perkuliahan ataupun sekolah. Bahkan tidak hanya itu, di sini saya mendapatkan keluarga baru, baik orang desa ataupun teman-teman KKN saya. Semua itu tersimpan bersama dengan pemandangan (view) lembah 69
yang menyimpan berbagai kenangan indah yang menemani perjalanan KKN saya di sana. Desa itu memang tak seramai perkotaan, tak seluas desa-desa lainnya, tetapi di tempat itulah setengah hati saya tertinggal bersama dengan harapan akan momen-momen itu bisa terulang kembali. Kampung Halaman Kedua Sesuai judul yang tertera di atas, saya menjadikan Desa Cidokom ini sebagai kampung halaman kedua saya. Tempat di mana saya mendapatkan begitu banyak pelajaran, pengalaman, dan cerita sudah pasti tidak akan saya tinggalkan dan lupakan begitu saja. Saya pasti dengan senang hati ingin menjadi bagian dari masyarakat Desa Cidokom, untuk bersama-sama membantu membangun Desa Cidokom menjadi lebih baik lagi kedepannya dalam berbagai sektor dan potensi yang dimilikinya. Desa dengan potensi yang begitu besar dan keramahtamahan masyarakatnya menjadi nilai lebih Desa Cidokom dari desa-desa yang lain. Namun, akibat pengelolaan potensi tersebut yang diolah oleh pihak lain dan kurang maksimalnya pengelolaan potensi tersebut mengakibatkan kehidupan masyarakat tersebut belum bisa saya bilang sejahera sepenuhnya. Maka dari itu diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat akan potensi yang mereka miliki, agar mereka dapat mengelola potensi tersebut secara mandiri. Dengan demikian pemasukan masyarakat dapat bertambah dan meningkatkan taraf hidup mereka. Tahap pemberdayaan yang pertama adalah menyadarkan masyarakat terhadap potensi yang mereka miliki. Apabila masyarakat telah sadar, maka mereka dapat dengan mudah untuk mengelola sumber daya yang mereka miliki karena pastilah mereka lebih tahu dan lebih paham akan dibuat apa atau seperti apa sumber daya tersebut. Setelah mereka menghasilkan sesuatu dari sumber daya yang mereka miliki, barulah pengetahuan tentang teknologi dan pemasaran. Bagaimana memasarkan produk yang mereka hasilkan melalui internet seperti bisnis online. Obrolan-obrolan seperti ini sudah pernah saya sampaikan secara non-formal pada beberapa warga di sela-sela waktu luang sambil bersantai dan berbagi pengetahuan mengenai kegunaan internet yang lain selain media sosial.
70
Akhir Kata Saya merasa bahwa 30 hari adalah waktu yang singkat dan saya bersedia untuk memperpanjang waktu KKN saya untuk 15 sampai 30 hari kedepan. Sehingga saya dan teman-teman sekelompok KKN bisa menyempurnakan setiap kegiatan yang kami laksanakan demi memajukan dan mensejahterakan Desa Cidokom. Meninggalkan setiap kenangan manis dan penuh makna bagi warga Desa Cidokom. Sempat terbersit dalam pikiran saya bahwa tak peduli pada nilai atau kelulusan program KKN. Yang terpenting tujuan untuk mengabdi dengan mengembangkan potensi dan aset serta memberdayakan masyarakat harus tetap berjalan sempurna. Bahkan kalau pun laporan tidak ditulis, Tuhan dan Malaikat-Nya sudah melihat, dan menyiapkan nilai berharga bagi kita yang tulus mengabdi. Dengan berakhirnya KKN ini sempurnalah Tri-Dharma perguruan tinggi kita. Saya yakin bahwa saya dan teman-teman mahasiswa KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 sudah siap untuk menghadapai masyarakat di mana pun kami berada dan dengan kondisi apa pun. Selamat jalan kenangan KKN! Semoga kita bisa bertemu kembali suatu saat nanti. TERIMA KASIH!
71
KKN MEMBAWA CERITA BARU Oleh: Muhammad Elvan Radjab KKN? Males Banget Memang, jauh-jauh hari sebelum saya melaksanakan KKN saya sudah mendengar banyak suka duka KKN dari senior saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mulai dari tempat yang seram, tidak ada sinyal, banyak preman, dan lain-lain. Lalu bayangan akan tinggal di desa terpencil selama sebulan tanpa fasilitas yang biasa saya nikmati di Jakarta turut mengambil peran dalam membentuk kemalasan saya mengikuti KKN. Salah satu hal terbesar yang membuat saya malas adalah melewatkan laga UFC antara Connor McGregor Vs Nate Diaz, ya saya adalah penggemar berat olahraga tersebut. Tidak dapat menonton event tersebut secara live merupakan hal yang membuat saya jengkel. Belum lagi peraturan baru dari PPM, yang membuat saya semakin malas untuk mengikuti kegiatan KKN ini, peraturan baru tersebut terkait tentang anggota kelompok KKN yang tadinya ditentukan sendiri oleh para mahasiswa peserta KKN, kini dipilih secara acak oleh PPM. Saya yang sudah membuat kelompok KKN sendiri merasa cukup kecewa, pasalnya saya sudah merasa tenang jika melakukan kegiatan KKN ini bersama orang-orang yang sudah saya kenal, meskipun kemalasan untuk mengikuti KKN masih besar haha. Saya sebenarnya bukanlah anak yang manja, bukan jadi masalah buat saya mandi di kali setiap hari, atau makan tahu tempe setiap hari, bayangan tentang kebosanan yang menghantui saya selama KKNlah yang membuat saya sangat enggan mengikuti kegiatan KKN ini. Ditambah lagi beberapa minggu sebelum kegiatan KKN handphone saya rusak, dan saya tidak enak meminta uang untuk membeli handphone baru karena saya tahu bahwa “jatah” saya bulan itu akan diprioritaskan untuk KKN. Bisa dibilang lengkap sudah alasanalasan malas saya untuk tidak menikmati KKN ini. Ada satu hal yang melintas di pikiran saya tentang KKN ini, saya adalah mahasiswa Jurusan Manajemen dengan Konsentrasi Pemasaran. Yang saya pikirkan adalah saya anak ekonomi, teman-teman saya anak ekonomi di kampus lain ada magang/PKLnya, dan saya di Jurusan Manajemen, yang katanya akreditasinya A itu tidak ada yag namanya magang. Padahal banyak dari teman-teman yang akhirnya dapet kerjaan dari tempat dia magang. Bahkan teman saya yang dapet magang di IDX 72
sekarang sudah jalan-jalan ke Singapura, Batam, Bali, dengan gaji 2,5 juta/bulan pas magang. Belum uang jajan di setiap perjalanan keluar kota yang dibiayai oleh kantor. Nah, saya di sini hanya dapet KKN saja? Nanti lulus dapet pengalaman kerja apa? Percuma IPK 3++ dari jurusan yang berakreditasi A tapi tidak ada pengalaman kerja sama sekali ketika lulus dan harus luntang-lantung cari kerja karena tidak ada pengalaman. Ya namanya juga anak muda, pikirannya kemana-mana. Padahal yang saya rasa benar itu belum tentu benar, dan yang saya pikir salah itu belum tentu salah. Padahal pasti ada hal baik yang bisa dipetik dari setiap pengalaman dalam hidup ini. Namun seiring berjalannya kegiatan KKN ini mata saya mulai terbuka. Di KKN ini saya merasa disadarkan dan dibukakan matanya, bahwa dalam perjalanan menuju kesuksesan, kita sebagai manusia harus berani meninggalkan zona nyamannya. Saya ingat dua pepatah yaitu, “tak ada pelaut handal yang terlahir dari laut yang tenang” dan “jika ingin mendapat sesuatu yang belum pernah di dapat, lakukanlah sesuatu yang belum pernah kita lakukan“ bermodalkan motivasi-motivasi tersebut akhirnya saya mematangkan langkah untuk mengikuti KKN tahun ini. Harapan Baru dari Kawan Baru Dan satu hal lagi yang bisa menambah motivasi saya dalam mengikuti KKN ini, yaitu harapan konyol “iseng-iseng berhadiah” siapa tahu ada yang menarik hati saya haha. Sebelum saya ceritakan ada yang menarik hati atau tidak, mungkin lebih baiknya saya kenalkan dulu teman-teman baru saya di KKN ini. Irvan Rizqi Nasution Berbadan tinggi, muka agak sangar khas pria Sumatera, suara lantang menggelegar, namun ternyata baik setengah mati. Kesan pertama melihat Irvan, sepertinya orang ini sombong, ngocol, dan senga. Padahal memang seperti itu adanya hahaha. Karena saat pertama kumpul di auditorium untuk pembekalan dia tidak mengobrol sama sekali dan hanya mainkan hpnya di kursi paling ujung, setelah saya ajak berbicara baru dia mau bicara sama saya. Ternyata setelah 32x24 jam bersama dia, dia tak seperti yang saya bayangkan. Anak baik dengan IP yang mengesankan dan dengan cita-cita 73
yang keren, masuk ABRI. Katanya dia dari SMA semi militer di Medan sana, namun sayangnya dia gagal masuk ABRI, dan memutuskan untuk kuliah dulu lalu masuk ABRI. Saya diceritakan oleh teman-temannya kata mereka Irvan lumayan tempramen, apalagi menyangkut soal motornya. Temannya bilang “jangan sampai motornya kenapa-kenapa kalau kalian tidak mau melihat dia marah”. Salah satu hal yang saya suka dari dia adalah mutual respect yang dia jaga ke setiap anggota kelompok KKN saya, sehingga tidak ada istilah pilih kasih selama dia menjadi ketua. Yang terakhir, menurut saya dia lelaki paling sabar di kelompok kami selama KKN berlangsung. Cla(r)a Agus Put(r)i Agak berisi (gendut), kekonyolan absolut terpancar jelas dari wajahnya, cadel, dan seru. Kesan pertama bertemu dengan dia adalah bawel. Waktu pertama kali ketemu, tepatnya waktu rapat persiapan KKN, dia selalu memberikan usulan dan sering berbeda pendapat dengan anggota kelompok lainnya dan terkesan sebagai perempuan yang sedikit rempong. Semua harus sesuai apa yang dia mau. Tapi kenyataannya dialah yang bikin KKN saya ini penuh warna. Hal yang kami semua baru tahu saat KKN ini berlangsung. Hampir semua anggota tubuhnya tidak bisa disentuh karena geli, dan lucunya kalau dia terlalu lama dikelitiki bukannya buang air kecil karena kegelian tapi justru kepanasan karena tubuh seksinya yang tidak biasa bergerak dipaksa untuk bergerak menggeliat kegelian. Dia juga sangat penakut, parnoan sama yang namanya setan. Bayangkan saja baru jam setengah delapan malam dia tidak berani keluar rumah buat menjemur baju, padahal lokasi rumah kontrakan kami selama KKN berada di pinggir jalan besar dan banyak orang nongkrong di sekitaran rumah, ya bisa di bilang daerah yang cukup ramai untuk sebuah desa. Satu lagi yang bikin dia jadi penghibur anak-anak selama KKN. Kalau dia tertawa terlalu terbahakbahak maka dia akan ngorok seperti babi dengan sendirinya. Karena itulah selama sebulan penuh dia terus dikelitiki oleh saya dan teman-teman KKN. Zikra Agnia Luthfansa Zikra alias bocil, setidaknya itu sebutan kita, referensinya merujuk dari panggilan mantannya yang dia putusin di tengah-tengah kegiatan KKN. Sebagian besar alasan dia memutuskan mantannya karena 74
dipengaruhi oleh semua lelaki di tempat KKN. Di sini saya bingung menjelaskan sifat zikra, orangnya polos sepolos-polosnya. Karena terlalu polosnya dia tidak bisa membedakan mana waktu bercanda dan mana waktu untuk serius, banyak kejadian overheat di kepala kawan-kawan selama KKN dikarenakan sifat polos dan kekanakannya yang kadang muncul di waktu dan tempat yang kurang pas. Sebenarnya tidak enak rasanya menceritakan tentang dia, karena dia yang menyusun buku laporan ini, jangan baper ya zik hitung-hitung introspeksi haha. Dia orangnya juga narsis plus kepoan, saya yakin saat dia menggabungkan semua epilog yang ditulis oleh anak-anak pasti salah satu hal yang pertama dia cari untuk diperiksa pasti apa yang anak-anak tulis tentang dia hahaha. Satu lagi, anak ini adalah maniak jalan-jalan, yang ada di pikirannya hanya jalan-jalan. Mohammad Rusdiana (Bhedenk) Manusia organisatoris, wakil ketua IMM cabang ciputat ini adalah orang paling gokil selama KKN ini. Kebetulan bhedenk ini adalah orang Sunda sehingga tidak heran ia dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan Desa Cidokom yang menggunakan Bahasa Sunda. Bahkan baru beberapa hari di lokasi KKN saya dan kawan-kawan sudah melihatnya seperti warga Cidokom, bukan anak UIN yang sedang KKN. Manusia satu ini tidak boleh tidak ada kerjaan, seketika dia akan terlihat seperti orang frustasi, jika tidak ada kegiatan apa-apa. Mungkin karena kebiasaannya sebagai wakil ketua cabang dari IMM ini membuat kesehariannya selalu sibuk dengan berbagai macam aktifitas di organisasi. Membuat dirinya bingung jika tidak melakukan apa-apa dalam kesehariannya, di mana hal yang hampir terjadi setiap hari semalam KKN berlangsung. Saya lihat Bhedenk ini terlalu sibuk dengan dunia organisasinya sehingga tidak banyak hal yang tidak berhubungan dengan kesehariannya sebagai organisatoris yang dia tahu. Gilang Utama Pradnya Ketua Forsa UIN Jakarta, dari jabatannya saja saya bisa membayangkan dia adalah orang yang asik dan mudah bersosialisasi, dan benar saja. Cukup mudah berkomunikasi dengannya meskipun saat pertama kali bertemu. Tingkah laku dan kebiasaannya tidak berbeda jauh dengan anak muda di sekitaran Jakarta pada umumnya, ya kita tahu lah ya 75
tidak perlu disebutkan. Tapi satu hal yang buat saya terkejut adalah kehandalannya dalam memasak, bahkan saya rasa kemampuannya memasak berada di atas kemampuan dari anggota perempuan di kelompok saya. Prafitri Kumala Sari Malla, anggota kelompok KKN yang karakternya paling aneh menurut saya. Saya tidak mengerti apa yang ada di dalam pikirannya. Kalau lagi kesal atau jengkel suka memukul atau menggigit orang, tidak tanggung-tanggung memukul atau menggigitnya pasti kuat. Kalau orang lain bertanya dengan bercanda dia menjawab dengan serius seperti sedang menjawab pertanyaan dosen. Kalau orang bercanda sama dia sedikit kasar dia pasti akan merasa kalau kita tidak sedang bercanda atau kita memang membencinya, padahal hanya bercanda belaka. Bingung jadinya kalau mau bercanda atau berbicara dengannya. Muhammad Muhaimin (Emin) Emin atau cak min biasa dipanggil adalah anggota kelompok yang paling tinggi badannya. Saat pertama kali berbicara dengannya, karakter orang ini terasa tidak asing di pikiran saya, mungkin karena kita tinggal di area yang sama, Emin di Cikini dan saya di Matraman yang hanya berjarak kurang lebih 3 kilometer. Bisa dibilang dialah yang paling bisa mengerti kebiasaan-kebiasaan aneh saya selama KKN. Mulai dari kebiasaan saya yang hampir tidak pernah mencuci celana jeans, kegemaran saya mengoleksi sepatu, dan hal lainnya. Afifatul Mahmudah Gadis kecil berkulit sawo matang ini adalah salah satu teman bicara saya selama KKN berlangsung. Entah mengapa walaupun kami berasal dari daerah yang memiliki karakter kebudayaan yang cukup berlawanan, saya dari Jakarta dengan budaya hedonisme, dan fifa dari jawa timur dengan budaya yang lebih konservatif. Namun tak ada halangan bagi kami untuk berbincang satu sama lain. Fifa juga merupakan salah satu konsumen potensial untuk saya yang kebetulan berjualan sepatu. Saya juga belajar beberapa bahasa jawa dari dia seperti jangkrik, asu dan kete haha.
76
Sumiati Paramban Adalah teman saya dari Jurusan Manajemen namun dari konsentrasi yang berbeda, saya di Konsentrasi Pemasaran dan Umi di Konsentrasi SDM. Saya memang tidak terlalu mengenal Umi selama kami di Jurusan Manajemen, bahkan ada satu fakta lucu yaitu saya baru mengenal Umi di semester 2, padahal kami berada di kelas yang sama sejak semester 1. Umi yang setahu saya adalah seorang yang pendiam menjadi orang yang cerewet saat KKN dan itu cukup mengagetkan buat saya haha. Tapi saya senang jika KKN ini dapat mengubah sifat pendiamnya tersebut. Ilda Nuris Sapitri Si neng yang satu ini percaya dirinya sangat super, bahkan berlebihan kalau menurut saya. Saya tidak mengerti apa yang ada di dalam pikirannya. Tidak koordinasi dengan anggota lain jika ingin membuat kegiatan baru, yang ujung-ujungnya menyusahkan anggota kelompok yang lain. Secara langsung bikin anggota lain kurang senang sama dia. Ya, percaya diri itu bagus, tapi kalau berlebihan tidak baik juga. Cidokom, Potensi Apresiasi Ekonomi dan Depresiasi Sosial Saat saya memasuki Desa Cidokom, Sungai Cisadane yang membentang gagah menyambut saya. Saat saya berbincang dengan warga desa, mereka bilang bahwa Sungai Cisadane di Desa Cidokom sering dijadikan wahana arung jeram bagi para pelancong. Namun hal yang di sayangkan adalah tidak ada satupun warga Desa Cidokom yang memiliki usaha rafting di sana, semua pemilik usaha rafting adalah orang dari luar Desa Cidokom. Padahal yang saya lihat, setiap minggu ada 3-4 kelompok orang yang hendak melakukan olahraga air ini. Bayangkan saja, saya diberitahu warga bahwa harga rafting selama kurang lebih 5 jam lengkap dengan instruktur dan makan siang dipatok dengan harga 250.000 sedangkan satu kapal berisi minimal 6 orang sekali jalan. Jika dihitung 6x250.000 = 1.500.000. Itu adalah laba kotor yang didapat hanya dari satu kapal untuk satu kali jalan. Sungguh potensi yang besar. Lalu ada lagi pariwisata downhill bagi para pecinta sepeda gunung, potensinya juga cukup besar mengingat komunitas sepeda gunung biasanya terdiri dari orang-orang berduit yang rela merogoh kocek dalam-dalam 77
hanya demi melakukan hobinya. Bisa saja warga mempercantik lintasan downhill dan membuat resort-resort sederhana dengan view perbukitan untuk tempat menginap para pesepeda. Namun lagi-lagi tidak ada warga cidokom yang memiliki usaha downhill ini, bahkan kesannya arena downhill di cidokom ini tidak terawat dengan baik. Yang membuat saya cukup jengkel di sini ialah, kemampuan financial warga desa yang saya rasa masih mencukupi untuk melakukan bisnis tersebut. Bahkan patungan dengan sesama warga bukan masalah menurut saya. Bayangkan saja, saya pernah diceritakan oleh warga setempat bahwa sekali melakukan acara lamaran pernikahan ia bisa mengeluarkan uang lebih dari lima puluh juta rupiah! Bukan uang yang sedikit menurut saya bagi warga Desa Cidokom. Tidak ada manfaat yang signifikan bagi kehidupan orang yang punya hajat! Hanya gengsi yang didapat namun tidak memperbaiki kehidupan di masa depan mereka. Andai saja mereka mau bijaksana memakai uang tersebut untuk memanfaatkan potensi bisnis di Desa Cidokom, saya yakin sektor pariwisata maupun pertanian di Desa Cidokom akan maju pesat sehingga dapat mengangkat kesejahteraan desa itu sendiri. Tadi saya sudah menceritakan tentang potensi ekonomi di Desa Cidokom, sekarang saya akan menceritakan pandangan saya tentang ancaman pengaruh budaya kota ke Desa Cidokom. Miras, minuman haram yang digandrungi banyak orang. Acara-acara di TV yang bercerita tentang mewahnya hidup di Ibukota Jakarta menurut para tetua di Desa Cidokom memang berpengaruh signifikan terhadap kehidupan sosial khususnya pada sosial kaum remaja di Desa Cidokom. Adegan balap liar di salah satu stasiun televisi menjadi salah satu inspirasi terbesar bagi kehidupan sosial remaja di sini. Bayangkan saja saya diceritakan seorang bapak yang memiliki keponakan. Dia bercerita bahwa keponakannya yang baru kelas 2 SMP sudah di belikan motor, namun belum memiliki SIM, bahkan KTP saja belum. Anak itu terpengaruh prestige yang salah dari pola pikir yang salah akhirnya memodifikasi motor tersebut sedemikian rupa hingga menjadi motor balap. Yang dipakai untuk kebut-kebutan. Kelas dua SMP! Bayangkan saja. Hal yang tidak bisa kita pungkiri, di setiap balap liar pasti ada tiga hal yaitu judi, miras, dan seks. Ya, balap liar adalah gerbang menuju
78
tiga hal tersebut, bahkan tiga hal tersebut bisa menjadi gerbang ke banyak hal buruk lainnya. Saya harap potensi apresiasi ekonomi di Desa Cidokom dapat dipenuhi dan potensi depresiasi sosial di Desa Cidokom dapat dihilangkan kedepannya. Saya harap warga desa yang memiliki kemampuan financial sadar untuk memperbaiki pola fikirnya yang selama ini saya anggap salah dan saya harap para pemuka agama melakukan regenerasi secepatnya agar para pemuda terhindar dari pengaruh budaya yang negatif dari luar maupun dalam Desa Cidokom itu sendiri. Andai Aku Menjadi Mereka Pusing memang jika saya membayangkan diri saya sebagai seorang warga Desa Cidokom, masalah sosial yang cukup kompleks terkait “gengsi” yang saya singgung sebelumnya, belum lagi pemuda lokal yang mulai terpengaruh oleh budaya kota. It’s kind a tough to live here actually. Apalagi sebagai pemuda, kurangnya wadah untuk mengekspresikan diri merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Karena kami pemuda mungkin saja dapat tersesat ke arah yang salah karena tidak adanya wadah bagi kami untuk mengekspresikan diri. Kedatangan kakak-kakak dari universitas saya rasa cukup menyenangkan dan pastinya sedikit banyak menambah motivasi saya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Karena dengan kedatangan kakak-kakak mahasiswa para pemuda akhirnya bisa mendapatkan seseorang untuk dijadikan contoh.
79
CIDOKOM BAGIKU BUKAN HANYA SEBUAH DESA Oleh: Zikra Agnia Luthfansa KKN Cidokomers KKN merupakan suatu kewajiban yang harus dilakukan mahasiswa di dalam suatu perguruan tinggi sebagai salah satu syarat kelulusan. Saya dan teman-teman tiga kelompok mendapat KKN di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Kelompok 095 di RW 11 Kampung Cinyurup, kelompok 096 di RW 03 Kampung Parung Badak 1 dan kelompok 097 di RW 08 Kampung Siang. Sebelum saya dan teman-teman survei, di Rumpin telah beredar kabar yang kurang mengenakan seperti kabar bahwa perempuan yang keluar di atas pukul 09.00 malam akan dinikahkan secara paksa oleh warga, adanya babi berkeliaran di sekitar rumah penduduk, tidak adanya speaker di masjid, ada warga yang hilang karena diculik dan lain sebagainya. Tetapi setelah saya dan teman-teman tiga kelompok mengadakan survei ternyata kabar tersebut ada yang benar dan juga ada yang salah, yang benar adalah adanya kampung atau desa yang masih menganut aspek atau bisa disebut anti speaker dan juga ada yang dospek atau doyan speaker. Akses jalan ketika kami melakukan survei sangatlah mengerikan saya dan teman saya hampir jatuh karena posisi kami tepat di belakang truk yang membawa batu atau pasir dan truk tersebut mengeluarkan air yang di mana saat itu kami sedang melawati tanjakan, motor teman saya sempat oleng dan hampir terpeleset tetapi untungnya tidak terjadi apa-apa. Survei untuk pertama kalinya kami menempuh perjalan selama kurang lebih dua jam, tetapi setelah survei-survei selanjutnya kami mulai terbiasa dan hanya menempuh perjalanan selama satu jam. Saya mengira di Desa Cidokom masih sangat desa belum adanya jalan raya, tidak ada sekolah dan lingkungannya terpencil. Tetapi saya sangat terkesan saat mengetahui di sana sudah lumayan maju ada SD Negeri, SD Swasta, pondok pesantren, sudah ada SMP dan SMA, tetapi rata-rata warga sana hanya menempuh pendidikan sampai tingkat SMP saja. Jalan raya pun sudah ada tetapi belum adanya nama jalan dan juga batas desa di sana.
80
From a Stranger into a Family Sebelum pembekalan saya melihat data siapa saja orang-orang asing yang akan menjadi teman hidup saya selama satu bulan dari 25 Juli sampai 25 Agustus 2016, yang menurut saya sangat sebentar untuk mengenal satu sama lain, apalagi untuk memberdayakaan suatu desa. Awal pertemuan saya dengan teman-teman KKN pada saat pembekalan tanggal 15 April 2016. Awalnya saya sama sekali tidak mengenal mereka, saya duduk di tempat kelompok lain atau di tempat teman satu fakultas. Ketika pembicara mulai menaiki podium saya bergegas duduk di tempat kelompok saya yaitu, kelompok 096. Saya mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan pembicara. Saat itu saya merasa senang karena akan mendapat teman baru dari fakultas lain. Setelah pembekalan diadakan perkumpulan semua kelompok, saat itu kami memperkenalkan diri secara singkat kemudian langsung memilih ketua kelompok dan bagian-bagian lainnya, padahal kami belum mengenal satu sama lain. Divisi di Kelompok KKN 096 sebagai berikut: Ketua kelompok 096 : Irvan Rizqi Nasution Wakil
: Muhammad Elvan Radjab
Sekertaris
: Zikra Agnia Luthfansa Clara Agus Putri
Bendahara
: Sumiati Paramban Afifatul Mahmudah
Humas
: Prafitri Kumalasari Gilang Utama Pradnya
Perlengkapan
: Mohammad Rusdiana Muhammad Muhaimin
Dokumentasi
: Ilda Nuris Sapitri
81
Kami telah mengetahui bagian masing-masing, tetapi kami belum mengetahui di mana desa kami ditempatkan dan juga siapa dosen pembimbing yang akan mendampingi dan membimbing kami selama KKN di desa. 11 Orang-orang asing yang saya sebutkan di atas sekarang telah berubah menjadi keluarga, dengan 5 lelaki dan 6 perempuan dari jurusan dan fakultas yang berbeda. Saya akan mendeskripsikan keluarga baru RIFE dari ketua yaitu Irvan Rizqi Nasution, Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi. Dia berasal dari Medan dan juga Madiun, tinggal sendiri tanpa keluarga di daerah Ragunan, Pasar Minggu. Sifatnya mengesalkan, galak, cuek, suka nonton anime pokoknya semua yang kurang mengenakan haha, tapi dia rajin sholat, paling cepat bangun pagi dan sangat disiplin. Kemudian ada wakil kami yang bisa dibilang bukan wakil juga namanya Muhammad Elvan Radjab Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis, berasal dari daerah Matraman Jakarta Timur dan juga orang Sunda, sering dipanggil Malih Tong Tong dan juga Abang Radit, orangnya sangat mengesalkan, jail, mentor main kartu, sering mendengarkan musik, yang paling sering berantem, memakai kacamata, sering memakai celana pendek dan orang yang paling malas gerak (mager) tapi bisa masak dan jago bahasa inggris. Selanjutnya saya sendiri Zikra Agnia Luthfansa sebagai sekertaris dong-dong, saya sering dibilang lola, dong-dong, bocil, polos, pokoknya yang jelek-jelek, tidak bisa masak dan tidak bisa mengendarai motor pokoknya tidak bisa apa-apa. Saya berasal dari Betawi dan Padang tapi tinggal di Cibubur Jakarta Timur. Saya berada dari jurusan yang sama dengan Irvan yaitu Sistem Informasi tetapi saya dari CCIT-FTUI. Berikutnya ada sekertaris kedua namanya Clara Agus Putri dari Jurusan Manajemen Haji dan Umroh Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, berasal dari daerah Serpong dia teman satu pondok saya ketika di Daar El-Qolam dan dipertemukan kembali di KKN 2016, biasa dipanggil Clawa, Kwawa, dan Dunia karena dia cadel huruf R dan karena dia besar seperti dunia haha. Orangnya seru, kadang mengesalkan, sering dikelitikin karena orangnya sangat sensitif. Bendahara kelompok kami namanya Sumiati Paramban biasa dipanggil umi atau umay, merupakan anak rantau dari daerah Makasar Sulawesi Selatan, dari Jurusan Manajemen SDM Fakultas Ekonomi dan Bisnis satu fakultas dengan Elvan. Di antara kami Umay yang paling keibuan yang paling bisa masak, tempat curhat kita semua haha, kecantol cinta anak Mamah Yeyet (ibu kami di sana). Bendahara kedua kami yaitu Afifatul Mahmudah biasa dipanggil Fifahe82
fifahe dari Jurusan Hukum Keluarga Fakultas Syariah dan Hukum, berasal dari Lamongan Jawa Timur, orang yang paling sering berbicara menggunakan bahasa planet dengan Cak Emin, suka menonton film korea, sering memukuli orang lain, jawa tulen, baru dilamar orang ciye ciye. Divisi Humas ada Prafitri Kumalasari biasa dipanggil Mala juga berasal dari Tulung Agung Jawa Timur, dari Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora, orangnya absurt, suka mencubit dan menggigit haha, cepat tidurnya, tidak bisa membedakan serius dan bercanda, rempong, tetapi baik, suka memeluk dan gerak cepat (gece). Divisi Humas yang kedua ada Gilang Utama Pradnya biasa dipanggil Gilang berasal dari Tambun Bekasi, dari Jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, ini dewanya orang jail dan orang mengesalkan, kalau sudah marah seperti ibu-ibu, kekanak-kanakan, tapi pintar masak dan baik. Divisi perlengkapan ada Mohammad Rusdiana biasa dipanggil Bhedenk, Rusydenk berasal dari Karawang Jawa Barat, dari Jurusan Perbandingan Mazhab Fiqih Fakultas Syariah dan Hukum, orangnya kadang jelas kadang tidak jelas, konyol seperti saya, malas gerak (mager), suka berteman dengan siapa saja, kalau diajak ngobrol paling nyambung, seperti kakak sendiri haha, teman nebeng saya, kalau dia masak sesuatu saya pasti minta. Divisi perlengkapan kedua ada Muhammad Muhaimin biasa dipanggil Cak Emin oleh Fifa jadi saya mengikutinya, berasal dari Lamongan Jawa Timur juga yang sering berbicara menggunakan bahasa planet dengan Fifahe. Dari Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam (Asia Tenggara) Fakultas Adab dan Humaniora, orangnya jawa banget, banyak yang suka tapi tidak berani menyatakan perasaan ke orang, kalau piket paling rajin, paling tinggi dari semuanya, rada gondrong, lumayan ganteng, kalau joget asik banget wkwk. Yang terakhir Divisi Dokumentasi si artis ibukota namanya Ilda Nuris Sapitri berasal dari Garut Jawa Barat. Dari Jurusan Ilmu Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuludin, orangnya awalnya ngeselin, paling jarang ngumpul, rempong, eksis, terus mahir dandan, bisa nyanyi, ngangenin, sering nyuapin makan haha. Semoga semua teman-teman KKN RIFE semakin sering kumpul bareng, jadi saudara terus, jangan dilupain satu bulannya. Kemudian desa yang akan ditempatkan yaitu ada 3 titik, Bogor, Tangerang dan juga Tangerang Selatan. Kami ditempatkan di Desa Cidokom dan mendapat dosen pembimbing dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yaitu, Bapak Helmi Hidayat, MA. Dosen pembimbing kami sangat baik, 83
royal, fleksibel, sering memberikan arahan, suka bercerita, mengedit proposal, mengajak kami makan-makan di luar untuk memperbaiki gizi, aksi nyata dan lain sebagainya. Belajarlah Di mana Pun dan dari Siapa Pun Setelah tinggal bersama teman-teman KKN RIFE dan juga warga Desa Cidokom selama lebih dari satu bulan. Kenapa lebih dari satu bulan karena saya dan teman-teman masih susah untuk meninggalkan Desa Cidokom dan terlebih lagi program kerja kami yang berupa kegiatan fisik berada diakhir KKN dikarenakan juga dana yang terlambat turun. Jadi saya dan sebagian teman KKN tinggal di sana sampai tanggal 28 Agustus bahkan lebih karena adanya peresmian tugu batas Desa Cidokom. Saat kami ingin pulang ke rumah masing-masing kami pun bersedih dan juga warga di sana banyak yang menangis, di depan kontrakan kami ada Mamah Yeyet kami biasa memanggilnya seperti itu, beliau sangat baik hati, kami sering berbincang-bincang, pokoknya beliau adalah ibunya KKN RIFE 096. Warga di sana sangat menerima kami, pemudanya pun sering berkumpul di tempat kami tinggal. Kami sudah dianggap seperti saudara seperti bagian dari Desa Cidokom. Kami juga mengajar anak-anak SD di sana yaitu SDN Cidokom 02. Anak-anak di sana sangat antusias sekali untuk belajar di kelas maupun di luar kelas. Sampai-sampai ketika saya dan teman-teman sudah pulang mengajar mereka datang ke kontrakan kami untuk belajar lagi, mulai dari pelajaran di sekolah, tebak-tebakan, belajar mengaji dan juga ada yang bermain. Saya sangat terkesan dengan anak-anak Desa Cidokom yang semangat belajarnya sangat tinggi walaupun dengan fasilitas yang belum cukup memadai. Semua Kejadian akan Menjadi Kenangan yang Tak Terlupakan Warga di Desa Cidokom rata-rata bermata pencaharian petani dan pedagang. Mereka bertani bermacam-macam sayuran, singkong, ubi, kangkung dan lain sebagainya. Sedangkan mereka berdagang di Tanah Abang kawasan Jakarta Pusat, setiap pagi mereka berbondong-bondong pergi bersama untuk bekerja sampai sore hari. Saya dan teman-teman KKN mengadakan berbagai macam program kerja (proker) salah satunya adalah KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Kami mengajar di SDN Cidokom 02 dari hari Senin tanggal 1 Agustus 84
sampai dengan 20 Agustus 2016. Kami mengajar kelas 4 sampai kelas 6, saya sendiri mengajar Bahasa Indonesia kelas 4. Awalnya saya kurang semangat karena anak-anak tidak memiliki buku paket, bagaimana saya akan mengajar, dan atribut sekolah mereka juga tidak lengkap jadi tidak rapi, untungnya ruang kelas cukup memadai dan kemauan mereka untuk belajar sangat tinggi. Perpustakaan di sana pun sudah ada dan bukunya lumayan banyak tetapi tidak adanya petugas perpustakaan sehingga perpustakaan menjadi kurang rapi dan buku-buku belum tersusun sesuai dengan bidangnya. Maka dari itu, awal kami datang ke sana kami langsung membersihkan dan merapikan perpustakaan, setelah itu anak-anak pun berdatangan ketika jam istirahat dan kami pun ada yang membacakan cerita, ada yang menjelaskan tentang gambar dan lain sebagainya. Keesokan harinya kami yang tidak mendapat jatah mengajar membersihkan mushola di SDN Cidokom 02. Di sana sudah ada alat musik seperti angklung untuk belajar seni kebudayaan tetapi kurangnya pengajar yang bisa mengajarkan angklung membuat Ilda mengajarkan mereka cara bermain angklung walau tidak sampai satu bulan. Di SDN Cidokom 02 belum adanya laboratorium komputer untuk menunjang pelajaran Komputer yang sangat berguna untuk masa depan mereka. Kami juga mengajar di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah, pondoknya seperti TPA dan rata-rata anak kecil di sana belajar mengaji di Pondok Pesantren Roudatul Hasanah. Kami pun meminta izin untuk mengajar dan pimpinannya pun menyetujui dengan senang hati, kami mengajar setelah shalat Dzuhur dengan jadwal yang telah ditentukan. Anakanak di sana diajarkan huruf hijaiyah, tajwid dan cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar, kami pun mendengarkan dengan seksama satu per satu murid yang membaca Al-Qur’an lalu membenarkan kalau mereka salah. Setelah itu kami membaca do’a bersama-sama dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ashr kemudian pulang ke rumah masing-masing pukul 14.30. Setelah mengajar mengaji, sore harinya setelah shalat Ashar kami mengadakan bimbel yang bertempat di kontrakan kami KKN RIFE 096, saya takut sekali kalau tidak ada anak-anak yang mau datang ketika awal dibukanya bimbel, tetapi saya kaget sekali karena mereka begitu antusias untuk belajar hal baru kepada kami dan berbondong-bondong datang untuk bimbel, ada yang naik angkot, ada yang jalan kaki ada pula yang 85
diantar orang tua mereka. Kami pun mengajar dengan semangat dan senang hati. Pada hari Minggu kami mengadakan Kerja Bakti bersama warga sekitar Desa Cidokom di wilayah RW 03 Kampung Parung Badak I, anak laki-laki di kelompok saya membantu memangkas rumput-rumput yang tumbuh di pinggir jalan, membereskan sekitar sawah, mengecor jalan yang masih tanah dan lain sebagainya. Kalau yang perempuan membersihkan di sekitar kontrakan kami dan membuang sampah lalu membakarnya di tempat pembuangan sampah yang besar. Rencana awal acara 17 Agustus yang akan kami laksanakan adalah mengadakan Pensi atau Pentas Seni di SDN Cidokom 02 di mana di SD tersebut belum pernah mengadakan acara apapun ketika 17 Agustus. Kami sudah merencanakan dengan sebaik-baiknya apa saja yang akan ditampilkan seperti paduan suara, menari, angklung, puisi dan vocal, siapa penanggung jawab dari setiap kegiatannya, sudah latihan sehabis pulang sekolah. Tetapi setelah kami berkonsultasi dengan para guru SDN Cidokom 02, ternyata pada tanggal tersebut banyak anak-anak dan guruguru yang akan dikirim ke Kecamatan Rumpin untuk mengikuti upacara HUT RI Ke-71 dan dilanjutkan dengan camping dan perlombaan. Kami pun bingung dan mengadakan rapat ulang untuk mengambil solusi. Akhirnya pada tanggal 17 Agustus 2016 kami mengadakan Upacara Bendera HUT RI Ke-71 yang dilaksanakan di SDN Cidokom 02 dan dihadiri oleh muridmurid dari kelas 3 sampai kelas 6 beserta guru-guru yang tidak ikut ke Kecamatan Rumpin. Upacara 17 Agustus untuk kali pertamanya diadakan di SD tersebut dan kebetulan kami lah yang ditugaskan oleh dosen pembimbing untuk menjadi petugas upacara guna memberikan contoh kepada murid-murid dan ikut berpartisipasi dalam acara kemerdekaan Bangsa Indonesia serta menjadikan pengalaman yang sangat mengesankan untuk pribadi kami sendiri. Berikut tugas yang akan kami laksanakan, Pemimpin Upacara diamanatkan kepada ketua kami yaitu Irvan Rizqi Nasution, 3 orang Komandan Kompi Muhammad Muhaimin, Muhammad Elvan Radjab dan Gilang Utama Pradnya, Master of Ceremony (MC) oleh Clara Agus Putri, Pembacaan Proklamasi oleh Mohammad Rusdiana, Pembukaan UUD 1945 oleh Afifatul Mahmudah, Pengibar Bedera oleh Prafitri Kumalasari, Zikra Agnia Luthfansa (saya) dan Sumiati Paramban, yang terakhir Dirigen Lagu Indonesia Raya oleh Ilda Nuris Sapitri. 86
Keesokan harinya tanggal 18 Agustus 2016 saya dan teman-teman mengadakan perlombaan di SDN Cidokom 02. Lomba dibedakan menjadi dua bagian untuk murid kelas 1 sampai kelas 3 dan murid kelas 4 sampai kelas 6. Lomba makan kerupuk, mewarnai dan sendok kelereng dilombakan untuk kelas 1 sampai 3. Sedangkan lomba balap karung, paku botol, koin semangka, joged balon, rebut kursi, tarik tambang dan kebersihan kelas diadakan untuk murid kelas 4 sampai 6. Perlombaan berjalan dengan sangat seru dan menyenangkan, kami membagi dua lapangan untuk perlombaan agar mempercepat waktu lomba, saya mendapat di lapangan utama dan bertanggung jawab untuk kelas 4 sampai 6. Anak-anak juga sangat antusias untuk mengikuti perlombaan dan untuk memenangkannya. Saya sangat terkesan sekali dengan mereka walau ini diadakan baru kali pertama tetapi mereka sangat menerima apa yang kami adakan walau hanya sebatas perlombaan. Pembagian hadiah dilaksanakan pada 20 Agustus 2016 bertepatan dengan perpisahan kami dengan SDN Cidokom 02. Kegiatan fisik yang kami lakukan untuk Desa Cidokom tercinta yaitu pengadaan plang jalan, pemasangan plang jalan pada jalan-jalan yang sudah diaspal tetapi belum memiliki nama jalan. Kira-kira ada 13 jalan yang belum memiliki plang jalan. 2 jalan bernama Jl. Cidokom Raya, Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan 9 lainnya usul dari dosen pembimbing kami untuk memberi nama jalan sendiri dengan nama-nama 9 Walisongo yaitu, Sunan Gresik, Bonang, Giri, Ampel, Gunungdjati, Kalijaga, Drajat, Muria dan Kudus. Selain plang jalan kami juga memberikan 2 plang ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) di daerah Cidokom yaitu di Kampung Parung Badak I dan Kampung Lebak Ela dan 1 plang lagi untuk Pondok Pesantren Roudatul Hasanah, pesantren yang kami ajar. Kegiatan fisik terakhir yang kami lakukan sampai melebihi tanggal penutupan adalah pembuatan tugu batas Desa Cidokom. Proker ini dijalankan oleh tiga kelompok di desa tersebut, pembuatan tugu batas desa dimulai pada hari Rabu tanggal 24 Agustus tepat sehari sebelum penutupan KKN dan selesai pada 30 Agustus 2016. Peresmian tugu batas desa tersebut diadakan keesokan harinya tanggal 31 Agustus 2016 setelah sholat zhuhur dengan acara pemotongan pita dan foto-foto, yang dihadiri oleh kami dan juga Sekertaris Desa Cidokom.
87
Akhirnya semua program kerja terlaksana walaupun melebihi hari penutupan KKN, dari KKN saya mengenal orang-orang asing yang aneh, yang berbeda sifatnya, yang mengajarkan saya banyak sekali pengalaman, yang awalnya pendiam sampai sekarang jadi cerewet, yang dari sebal malah jadi ngangenin, yang cuek sampai jadi perhatian, yang main sodarasodaraan, ngantri mandi, masak dan makan bersama dan lain sebagainya. Dari KKN juga saya mengenal warga-warga Cidokom yang sudah seperti keluarga sendiri. Jalan-jalan kecil Cidokom, warung-warung Cidokom, sungai Cisadane di depan kontrakan, SDN Cidokom 02, Ponpes Roudatul Hasanah dan Kontrakan kami tercinta yang sudah menemani kami selama satu bulan lebih di sana dan juga menjadi saksi bisu perjalanan kami untuk menuju masa depan yang lebih baik lagi. Kejadian manis, asam, asin, pahit yang sudah kami lalui bersama di sana akan menjadi kenangan manis yang tidak akan terlupakan. Ku cinta Cidokom berserta isinya!
88
BUKAN CERITAMU Oleh: Clara Agus Putri Perkiraan ≠ Kenyataan Kesan pertama saya ketika menyambut keputusan untuk KKN adalah penolakan. Saya menolak KKN ini dikarenakan sistem baru pada KKN tahun 2016. Awalnya saya sangat tidak setuju dengan sistem KKN tahun ini, karena menurut saya butuh waktu yang cukup lama untuk beradaptasi dengan sepuluh orang teman satu kelompok KKN saya. Akan tetapi ini bukan masalah besar untuk saya, hanya saja saya harus meninggalkan kelompok KKN yang sudah terbentuk sebelumnya. Sampai akhirnya tiba saat pembekalan, yang di mana saya akan bertemu dengan teman-teman baru yang terdiri dari berbagai macam fakultas. Saat bertemu mereka pada hari Jum’at 15 April 2016 di Auditorium Harun Nasution, terbesitlah kata Hamdallah dalam hati saya. Ucapan syukur itu keluar karena kesan pertama saya melihat mereka tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Saya merasa akan satu pemikiran dengan mereka. Yang membuat saya lebih bersyukur lagi ternyata saya bertemu dengan teman satu sekolah saya pada saat SMP. Ya, setidaknya ada orang yang sudah pernah saya kenal. Setelah saya terima dengan kebijakan PPM menentukan teman KKN, kini saya menerima dengan besar hati keputusan PPM yang mana lokasi KKN ditentukan langsung oleh PPM. Karena menurut saya tidak menambah beban mahasiswa. Ketika informasi tentang pembagian desa untuk KKN telah disebarkan, dan saya sudah mengetahui nama desa yang akan menjadi tempat KKN kelompok saya. Pada saat itu pulalah tersebar juga isu tentang daerah yang akan menjadi tempat KKN saya. Yang di mana isu-isu yang beredar tentang daerah tempat saya akan berKKN sangat tidak mengenakan untuk didengar. Akibat isu-isu tersebut timbullah prasangka buruk di pikiran saya tentang desa yang akan saya tinggali selama satu bulan lamanya. Akan tetapi semua hal tersebut tidak saya ambil pusing, karena nantinya hanya akan membuat saya akan terus menduga-duga hal yang tidak pasti tentang daerah tersebut. Seiring berjalannya waktu kini tibalah saat untuk menjawab kebenaran isu tersebut, yaitu mengadakan survei lokasi. Pada saat 89
perjalanan survei lokasi ternyata ada benarnya juga apa yang dibilang oleh teman-teman yang lain, bahwasannya akses jalan menuju Rumpin memang cukup rusak. Saya pikir jalan yang akan saya lewati dari mulai Putat Nutug hingga ke desa saya akan terus rusak seperti itu. Akan tetapi di luar dugaan saya ternyata akses menuju Desa Cidokom tempat saya akan berKKN sangatlah bagus. Saya langsung menuju ke kantor Desa Cidokom. Di sana saya bertemu dengan kepala desa, staff desa, tokoh agama dan para ketua RW. Di sana saya mencari informasi mengenai desa tersebut. Semua hal yang menganjal di hati, saya pertanyakan semua itu kepada kepala desa. Ternyata apa yang saya khawatirkan tidak seburuk kenyataan yang ada. Tidak hanya kepada kepala desa saya menanyakan semua isu-isu tentang desa tersebut, akan tetapi saya juga menanyakan kepada tokoh agama setempat, dan semua jawabannya membuat saya merasa lega. Justru saya merasa ada yang unik di desa tersebut. Bayangkan saja, dalam satu desa yang masyarakatnya tidak terlalu banyak, terdapat golongan yang berbedabeda dengan kebiasaan dan adat yang berbeda pula, akan tetapi mereka terlihat amat rukun dan menerima perbedaan tersebut. Ya, masyarakat di desa ini benar-benar sesuai dengan semboyan Indonesia “Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda akan tetapi tetap satu. Setelah mendapatkan berbagai informasi dari berbagai macam tokoh di desa tersebut. Menurut saya kendala terbesar yang nanti akan saya hadapi adalah diri saya sendiri. Karena saya takut akan kegelapan, bahkan ketika ada pemadaman listrik sebentar saja saya bisa menangis. Bagaimana di desa ini menurut informasi yang saya dapatkan desa ini masih minim sekali akan penerangan baik di jalan atau bahkan di rumah warga yang ada di pedalaman desa. Lalu kamar mandi, saya tidak suka kalau mandi di luar rumah. Karena menurut saya itu membuat kesegaran setelah mandi berkurang. Menurut informasi yang didapat desa tersebut masih terdapat rumah-rumah yang belum terdapat kamar mandi di dalamnya. Yang ada di benak saya bagaimana jika nanti ketika saya tinggal di desa tersebut rumah yang saya tempati kamar mandinya di luar rumah. Lalu masak, saya adalah orang yang hanya bisa masak air dan masak mie serta telor. Yang saya khawatirkan adalah bagaimana nanti kalau masakan saya ditolak dengan teman-teman kelompok saya, saya rasa itu menyakitkan. Itulah kendala terbesar menurut saya. Akan tetapi jika kendala tentang desa saya rasa hanya 1 yaitu, jauhnya desa dari keramaian. Karena pada saat itu saya tidak 90
tau jalan lain selain jalan yang saya lewati. Jalan tersebut benar-benar jauh dari keramaian, yang ada hanyalah jalanan berbatu yang terjal dan licin. Akan tetapi seperti yang sudah-sudah semua tidak seperti yang saya bayangkan. Rancangan Perubahan Terkumpul sudah informasi desa tersebut, dan saya pulang dengan segudang ide pemikiran tentang desa tersebut. Lalu saya dan teman kelompok sudah mulai merancang apa saja program kerja yang akan kami garap pada desa tersebut. Seperti biasa yang sudah terjadi di dalam kelompok, setiap kepala memiliki pemikiran yang berbeda. Akan tetapi kami langsung mencari solusi agar tidak ada ide pemikiran yang terbuang sia-sia. Untuk membuat program kerja kami tidak hanya melakukan rapat kelompok saja, akan tetapi kami melakukan rapat antar kelompok yang terdapat pada desa tersebut, guna untuk membuat program kerja bersama. Dalam pembuatan program kerja pun kami tidak cukup dengan mendapatkan satu kali informasi saja. Kami pun melakukan survei sebanyak 2 kali. Pada saat sibuk memikirkan program kami juga sudah mulai sibuk membagi tugas untuk pembuatan proposal. Dengan bimbingan dari dosen pembimbing yang sebelumnya sudah ditentukan dan diinformasikan oleh pihak PPM. Agar proposal yang kami buat tidak sia-sia begitu saja. Dengan harapan proposal yang kami buat dapat membuahkan hasil yang cukup. Di tengah-tengah kesibukan kami menyusun proposal datanglah isu bahwasannya biaya yang akan diturunkan oleh PPM akan dipotong sebesar lima juta rupiah. Tanpa ada yang bisa menjelaskan mengapa dana tersebut bisa dikurangi, yang timbul hanyal prasangka-prasangka dari setiap mahasiswa yang tergabung di dalam grup KKN-PpMM 2016. Sampai akhirnya ada penjelasan dari pihak PPM yang dibuktikan dengan foto surat yang berisikan penjelasan mengapa dana itu dipotong untuk setiap kelompoknya. Pada akhirnya kami mengerti, dan tidak ada protes lagi di dalam kelompok saya mengenai dana. Ini Adalah Waktunya Jam berlalu ditelan hari, hari berlalu ditelan bulan, kini tiba saatnya pelepasan Kuliah Kerja Nyata 2016 oleh PPM. Yang bertepatan pada hari 91
Senin, 25 Juli 2016 di lapangan parkir Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Suasana di sana sangat ramai dengan hiruk-pikuk mahasiswa yang siap untuk mengabdi kepada masyarakat. Dengan simbol pelepasan balon gas ke udara, maka kegiatan Kuliah Kerja Nyata 2016 resmi untuk dilaksanakan. Saya dan kelompok segera berangkat ke lokasi KKN kami yakni, Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Dengan perasaan yang tak bisa digambarkan, kini saya tiba di desa. Hari pertama saya datang ke tempat yang akan saya dan kelompok saya tinggali, saya terkejut dengan berita yang ada. Saya terkejut karena perempuan dan laki-laki tinggal dalam satu rumah yang sama. Ini adalah hal yang baru bagi saya. Karena rencana awalnya yang laki-laki untuk tidur di lain rumah, akan tetapi kenyataan yang terjadi laki-laki tetap tidur di rumah yang sama hanya beda ruangnya saja. Saya benar-benar merasakan kecanggungan dengan hal ini. Akan tetapi lambat laun saya mulai terima dengan keadaan tersebut. Selasa, 26 Agustus 2016 menjadi hari yang ditetapkan oleh tiga kelompok KKN pada desa Cidokom untuk menjadi hari pembukaan Kuliah Kerja Nyata 2016. Pada saat pembukaan saya menjadi bagian penerimaan tamu yang hadir. Seperti surat undangan yang diedarkan pada Senin sore kemarin, tamu yang datang pun tidak kurang dari surat yang diedarkan. Hal ini menandakan kami disambut baik oleh mereka. Mereka tidak menolak dengan perubahan yang akan mereka dapatkan setelah kami datang. Tidak hanya masyarakat saja yang menghadiri acara pembukaan yang kami adakan. Akan tetapi ketiga dosen dari masing-masing kelompok kami pun datang ke lokasi untuk meminta izin kepada warga Desa Cidokom bahwa kami resmi akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Cidokom. Acara dimulai tepat pukul 13.00 sampai 15.00, acara berlangsung dengan khitmad dan diiringi dengan gurauan para pembicara sebagai pemecah keheningan. Mulai pada hari itu saya harus memaksa diri saya untuk memahami satu persatu karakter dari teman-teman kelompok saya. Sedikit demi sedikit saya sudah mulai mengenal mereka. Seperti biasanya setiap kepala pasti memiliki prilaku yang berbeda-beda. Mulai dari yang pendiam, cerewet, jail sampai yang menyebalkan semuanya ada di dalam kelompok saya. Ya begitulah kehidupan, jika tidak beragam maka bagaikan sayur 92
tanpa garam dan taman tanpa bunga. Perbedaan yang ada di dalam kelompok saya bukanlah kekurangan kelompok saya akan tetapi seni yang ada di dalam kehidupan sehingga itu semua mampu menjadi pelengkap cerita saya. Semua hal yang terjadi, canda, tawa, perdebatan, perselisihan, kesenangan hingga kesedihan semua menjadi satu. Gedoran papan pembatas seperti sudah menjadi santapan kami setiap pagi. Teriakan “Tehnya sudah jadi!” seperti hal yang wajib didengar setiap pagi. Sampai rebutan kamar mandi pun seperti bukan hal yang asing lagi buat saya. Ya, begitulah kami “RIFE096”. Hal-hal yang teringat jelas dari pengalaman yang saya dapatkan yaitu mengajar dengan semangat murid yang begitu luar biasa. Entahlah, itu semangat di saat ada pendatang saja atau tidak, yang pasti mereka benarbenar semangat sekali. Semoga itu semua semangat yang benar-benar akan terus membara ya dek. Semangat mereka adalah sumber energi saya untuk mengajar, ya walaupun saya belum sarapan ketika mau berangkat mengajar. Saya benar-benar bangga dengan semangat mereka. Bayangkan saja, rumah mereka yang jaraknya cukup lumayan jauh ke tempat kami tinggal tidak menjadi masalah bagi mereka ketika kami bilang akan mengadakan bimbel di tempat tinggal kami. Mereka datang setelah makan siang, ada yang berjalan kaki bersama-sama, ada pula yang naik sepeda berboncengan, ada pula yang diantar oleh orang tuannya, dan yang paling mencengangkan mereka datang berbondong-bondong menaiki angkutan umum. Hingga kondisi angkutan umum tersebut sudah benar-benar penuh sekali. Mereka benar-benar penuh semangat. Pemandangan setiap kali mengajar adalah semangat yang membara diiringi dengan senyuman tulus pada wajah yang lugu nan polos mereka. Murid di SDN Cidokom 02 menjadi semangat setiap pagi, lalu siang hari yang menjadi semangat untuk saya adalah para Santriwan dan Santriwati di Pondok Pesantren Raudhotul Hasanah, tempat kami mengajarkan sedikit ilmu-ilmu agama khususnya mengaji. Mereka juga memiliki semangat yang tidak kalah hebatnya dengan muridmurid ketika di SDN Cidokom 02. Bagaimana tidak semangat? Pengajian yang akan dimulai pada pukul 13.00 mereka sudah berada di pesantren pada pukul 12.15. Di sinilah saya belajar agar dapat mencontoh semangat yang mereka miliki. Jujur saya malu sekali dengan mereka. Mereka yang begitu jauh dari pusat keramaian saja mampu berkonsisten dengan waktu. Yang mungkin untuk sampai ke pesantren itu tidak harus bertemu dengan 93
kemacetan akan tetapi mereka bertekad datang jauh di awal waktu dari waktu yang telah ditentukan. Setelah mengajar di pesantren saya pulang ke rumah, lalu saya melihat banyak anak-anak yang sedang belajar di rumah, hal ini menjadi tambahan semangat saya untuk siang hari hingga sore hari. Lalu jika malam tiba, yang membuat saya semangat adalah cerita yang saya lewati pada hari itu. Tidak hanya itu, tepat di depan rumah yang saya tinggali ada satu keluarga yang mana saya pikir keluarga itu cukup bahagia dengan semua yang mereka miliki. Ya, keluarga tersebut kini menjadi bagian juga dalam cerita hidup saya. Karena antara saya dan teman kelompok dengan keluarga tersebut amatlah dekat. Sekitar dua puluh hari sebelum kami datang ke lokasi KKN, salah satu anggota keluarga tersebut meninggal dunia, sehingga pada saat kami datang ke sana suasana haru masih menyelimuti kediaman mereka. Akan tetapi mereka tetap menyambut kami dengan senang hati. Mereka menerima kami layaknya orang yang sudah mereka kenal lama. Salah satu keluarganya pun pernah mengatakan sesuatu kepada saya “kalian itu seperti hadiah dari Allah yang dikirim untuk menghibur mamah.” Begitu bahagianya saya mendengar kata-kata tersebut, karena dengan itu kedatangan kami benar-benar dapat diterima oleh keluarga tersebut. Tak Terbendung Oleh Mata Namun, bumi terus berputar yang membuat terjadinya siang dan malam, pergantian hari, hingga pergantian bulan. Seperti tak tahu, saya sedang asik menjalani hari-hari di sana. Kini semua hanya tinggal kenangan yang meninggalkan rindu serta cerita tersendiri. Masa-masa itu mungkin akan sulit untuk sedikit terulang kembali. Karena kami memiliki kesibukan masing-masing. Waktu sebulan yang awalnya terasa berat untuk dijalani, kini begitu terasa amat cepat berlalu. Sampai akhirnya kami tiba pada saat Penutupan Kuliah Kerja Nyata 2016. Sesuai dengan tanggal yang ditentukan oleh PPM yakni, 25 Agustus 2016 kami menutup kegiatan kami secara formalitas, karena masih ada beberapa proker yang belum selesai dan ada beberapa orang yang harus menetap untuk beberapa hari kedepan. Di acara inilah saya merasakan kesedihan tersendiri, saya akan berpisah dengan warga yang ada di sana, yang sudah saya anggap seperti keluarga saya sendiri. Kami berpamitan kepada semua yang ada di acara tersebut. 94
Tanpa terasa tetesan air yang tak dapat dibendung lagi oleh mata menetes tanpa direncanakan. Terpikir di benak saya, sebulan yang lalu datang ketempat ini dengan rasa yang penuh dengan kekhawatiran tapi kini saat harus meninggalkan, saya justru merasa kebseratan. Inilah hukum alam yang terjadi “Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan.” Namun, saya yakin ini semua hanyalah perpisahan dari kebersamaan kami, dan pertemuan dari persaudaraan kami. Bukan hanya dengan teman kelompok saja akan tetapi dengan warga yang berada di Desa Cidokom, khususnya keluarga kecil yang terdapat di depan rumah yang kami tinggali selama di sana. Keluarga Mamah Yeyet saya menyebutnya. “Jangan putuskan tali silahturahmi yang pernah kita bentuk ya nak, mamah gak mau dibuang gitu aja sama kalian!” pesan dari Mamah Yeyet yang terngiang di telinga dan pikiran saya. Betapa harunya saya ketika Mamah Yeyet yang sudah seperti Ibu baru saya di desa pada saat mengucapkan itu. Sesungguhnya saya sadar, sesekali nanti saya pasti bisa main ketempat itu. Tapi entah mengapa air mata tetap saja menetes. Saya sangat bahagia menjadi bagian dari kelompok saya, karena dari sanalah saya belajar arti mengalah, kebersamaan yang sudah lama saya rindukan, kesabaran yang tidak boleh ada batasnya, menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan musyawarah. Itu semua kenangan yang tidak akan saya lupakan. Karena di dalam pertemuan kami banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil. Terima kasih sudah menjadi bagian cerita dalam hidup saya. Terima kasih sudah menjadi pelajaran yang begitu berharga. Meskipun kalian pernah memaksa saya untuk mengerti kalian semua dalam waktu yang bersamaan akan tetapi saya bahagia mengenal kalian. Semoga semua ini menjadi awal yang baik untuk kita semua. Sekali lagi terima kasih untuk semua waktu yang udah kalian berikan untuk berbagi pengalaman dengan saya. Bukan Aku Jika saya menjadi bagian dari Desa Cidokom, saya akan melihat bahwa banyak potensi untuk kemajuan desa tersebut. Seperti halnya Sumber Daya Alam, di Desa Cidokom itu banyak kuli pembawa bambu yang nantinya akan dijual kepada tengkulak dan dihargai secara cumacuma. Kalau saya, saya akan pergi ke kota mencari pengrajin bambu yang 95
memang membutuhkan pasokan bambu setiap harinya. Sehingga upah yang saya dapatkan pun tidak secara cuma-cuma. Meskipun modal awalnya cukup besar karena harus memiliki mobil penganggkut bambu, setidaknya masih ada alternatif lain selain memiliki mobil pengangkut. Jika untuk perkembangan desa, menurut saya desa tersebut memiliki potensi yang cukup. Karena ada beberapa tempat yang dapat dijadikan sumber penghasilan untuk desa tersebut. Khususnya dari segi pariwisata, di Desa Cidokom memiliki beberapa objek wisata yang masih kurang dikelola. Contohnya seperti downhill, rafting, dan arca. Jika objek wisata tersebut dikelola dengan baik saya pikir perkembangan desa akan dengan cepat melesat. Tinggal bagaimana dipasarkannya saja, diawali dari orang sekitaran desa, lalu nanti ke keluarga yang berada di kota, kemudian tetangga yang ada di kota. Cepat atau lambat wisat-wisata yang memacu andrenalin seperti rafting pasti banyak yang meminati. Apalagi jika mengikuti tren pada kebanyakan orang masa kini. Pasti rafting menjadi salah satu wisata yang paling diminati. Tidak perlu harga yang mahal yang terpenting ramai dikunjungi.
96
SETUMPUK RASA DARI KKN Oleh: Sumiati Paramban KKNku Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah pengaplikasian secara menyeluruh, di bidang disiplin ilmu pengetahuan dari teori-teori yang dimilikinya ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib yang harus ditempuh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri studi Strata Satu (S1), tentunya dengan persyaratan akademik yang sebelumnya sudah ditentukan dan dipenuhi oleh mahasiswa tingkat akhir. Dengan adanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan dan mendayagunakan ilmu yang sudah didapat di bangku kuliah ke dalam kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat. Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa dan masyarakat, di mana Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman yang nyata di lapangan, sehingga memberi bekal kepada mahasiswa jika sudah lulus dan terjun di masyarakat secara nyata. Sedangkan manfaat bagi masyarakat adalah persoalan dan masalah-masalah yang dihadapi di tengah masyarakat sebisa mungkin diatasi dan dibantu penyelesaiannya oleh mahasiswa yang tengah melaksanakan KKN. Kuliah kerja nyata (KKN) bukanlah hal yang tabu untuk tataran mahasiswa atau untuk dunia kampus. Tentunya, program itu menjadi salah satu hal yang paling dinantikan oleh hampir semua mahasiswa, mengingat program itu tak hanya sekedar pengabdian kepada masyarakat, melainkan pula menjadi evaluasi progressif bagi individu mahasiswa dalam menerapkan segala konsep, gagasan dan idenya untuk perkembangan dan kemajuan bangsa ini. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program tahunan kampus – Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang diselenggarakan dalam rangka merealisasikan misi atau Tri Dharma perguruan tinggi, di mana salah satunya adalah berupa pengabdian. Pengabdian ini dilakukan terhadap masyarakat yang dilakukan secara langsung oleh hampir semua mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja (proker) hingga memberikan solusi terhadap 97
problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk seperti di Desa Cidokom, Dusun Parung Badak RW 03. Kegiatan ini berawal dari interaksi secara langsung dengan masyarakat dalam rangka mengabdikan diri, di mana mahasiswa dapat menemukan / mengetahui karakter dari masyarakat, situasi daerah dan kondisi dari daerah yang kami kunjungi tersebut. Oleh karena itu, setiap mahasiswa pasti menemukan hal- hal unik yang dianggap mengesankan dan layak untuk diingat dalam jangka waktu yang panjang. Meski begitu, hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi pola pikir para mahasiswa yang selanjutnya akan melahirkan pesan dan kesan tersendiri bagi setiap individu mahasiswa, baik untuk masyarakat daerah tempat mereka mengabdi maupun bagi dirinya sendiri. Berikut kesan dan pesan saya selama KKN di Desa Cidokom, Kec. Rumpin Kab. Bogor, terutama di RW 03 tempat saya dan teman-teman melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut. Tentang Diriku Sebelum bercerita lebih lanjut lagi, saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya adalah Sumiati Paramban atau yang biasa dipanggil umay, saya adalah salah satu mahasiswi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), saya berasal dari Sulawesi Selatan tepatnya di Kabupaten Luwu Timur. Awal saya mendengar cerita dari para senior yang telah melakukan kegiatan KKN pada tahun sebelumnya yang mengatakan bahwa KKN itu merupakan ajang liburan bagi mahasiswa dengan jangka waktu kurang lebih dari 30 hari/ sebulan. Di mana dalam sebulan tersebut kita hidup satu atap dengan orang-orang yang sebelumnya belum pernah kita kenal. Ada juga yang mengatakan bahwa KKN itu merupakan ajang pencarian jodoh atau biasa disebut dengan cinlok, bahkan ada juga yang mengatakan bahwa KKN itu adalah salah satu cara untuk belajar menjadi mandiri di mana dalam kegiatan yang dijalankan selama sebulan tersebut kita berada jauh dari keluarga terutama orang tua. Akan tetapi hal tersebut bukanlah suatu hal yang baru bagi saya karena hidup jauh dari keluarga terutama orang tua dan saudara itu sudah menjadi hal yang biasa bagi anak perantau seperti saya. 98
Pada akhirnya, sedikit demi sedikit pemikiran itu pun mulai merasuki otak saya, dan saya dengan gampang mengiyakan fenomena itu sebagai katalis pribadi agar tak menjadikan program KKN sebagai program yang terlalu membebani diri. Kegiatan ini berawal dari pembekalan yang diadakan di gedung Auditorium Harun Nasution di mana setiap mahasiswa berkumpul sesuai dengan nomor yang telah ditentukan sebelumnya oleh pihak PPM. Kegiatan pembekalan ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan dilakukan selama sebulan penuh yang dimulai pada tanggal 25 Juni- 25 Agustus 2016. Awalnya saya merasa tidak nyaman dengan kelompok KKN tersebut di mana saya bertemu dan akan melakukan kegiatan dengan orang-orang yang sebelumnya tidak saya kenal. Akan tetapi, perjuangan untuk KKN pun ternyata tak semudah seperti yang saya bayangkan. Entah naas atau tidak, ketika saya pertama kali rapat persiapan ternyata tidak ada satupun orang yang saya kenal sebelumnya. Namun, itu tak sedikitpun menjadi masalah, terutama bagi saya mahasiswa perantau- yang terbiasa dengan orang baru. Akhirnya, saya mencoba gabung dan memahami karakter kelompok agar bisa mengabdi terhadap masyarakat dengan kondusif. Jalan demi jalan saya mencoba beberapa cara untuk bisa diterima teman sekelompok secara maksimal, sehingga menyatukan konsep dan gagasan serta program yang nantinya akan dilaksanakan di tempat KKN. Hingga pada akhirnya pemikiran-pemikiran tersebut berubah seiring berjalannya waktu di mana kami sering bertemu dalam kegiatan rapat yang dilaksanakan seminggu sekali tepatnya pada hari Rabu, di mana dalam rapat tersebut membahas tentang Program Kerja (proker) yang akan kami jalankan nantinya, dan membahas tentang proposal yang akan kami ajukan kepada pihak PPM dan proposal yang akan kami sebarkan di beberapa lembaga dan perusahaan guna untuk meminta bantuan baik itu berupa uang tunai atau dalam bentuk barang. Dalam rapat tersebut saya dan teman-teman sempat mengalami beberapa kendala salah satunya adalah menentukan nama kelompok KKN, hingga pada akhirnya ada beberapa usulan dari teman saya tentang nama dan lambang untuk kelompok kami yaitu kelompok 096. Setelah melalui beberapa tahap, saya dan teman-teman akhirnya setuju dengan salah satu usulan dari anggota kelompok untuk 99
nama dan lambang yang tepat yaitu RIFE yang artinya kejayaan dalam hidup, dan gambar lambangnya adalah berlian di mana di atas berlian tersebut ditumbuhi pohon. Setelah melakukan kegiatan pembekalan yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pelepasan bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2016 yang diadakan di depan lapangan SC (Student Center) yang akan disebarkan di berbagai daerah seperti Tangerang dan Bogor . Kegiatan ini berlangsung secara meriah di mana pada akhir acara tersebut terdapat pelepasan balon baik itu dari setiap kelompok KKN maupun dari pihak PPM itu sendiri. Berawal dari sini... Tepatnya pada Senin sore tanggal 25 Juni saya dan teman-teman dari tim RIFE tiba di tempat KKN, di mana pada hari tersebut saya dan temanteman tidak melakukan kegiatan apapun karena sebelumnya kami sudah membersihkan rumah kontrakan yang akan kami tempati selama kurang lebih sebulan di desa tersebut. Yang kemudian esok harinya tepatnya pada tanggal 26 Juni kelompok saya dan dua kelompok lain yang satu desa dengan kelompok saya mengadakan acara pembukaan tepatnya di balai Desa Cidokom yang dihadiri oleh beberapa orang penting yang ada di desa tersebut seperti sekertaris desa, mantan kepala desa, pak RT/RW, tokoh masyarakat dan tak kalah pentingnya adalan dosen pembimbing dari masing-masing kelompok dan anggota dari 3 kelompok yang ditempatkan di Desa Cidokom tersebut. Pada minggu pertama saya dan kelompok saya belum menjalankan proker yang telah kami rencanakan, melainkan di minggu pertama tersebut saya dan teman-teman melakukan silatuhrahmi dengan berkunjung kerumah RT/RW dan tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut. selain itu saya dan teman-teman juga bersilatuhrahmi dengan kepala sekolah dan guru-guru yang ada di SDN Cidokom 02 yang tempatnya tidak jauh dari kontrakan saya dan teman-teman, yang kemudian dilanjutkan dengan bersilatuhrahmi disalah satu TPQ yang ada di desa tersebut tepatnya di RW 03 yaitu TPQ Roudatul Hasanah. Tujuan dari silatuhrahmi ini adalah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan meminta izin kepada kepala sekolah SDN Cidokom 02 dan bapak/ibu pemilik TPQ Roudatul 100
Hasanah agar memberikan izin kepada saya dan teman-teman untuk menjalankan salah satu proker yatu kegiatan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), dan alhamdulillah niat baik saya dan teman-teman diterima dengan baik oleh masyarakat terutama kepala sekolah beserta guru-guru dan bapak/ibu pemilik TPQ tersebut. Berbicara tentang bahasa, masyarakat yang ada di Desa Cidokom terutama di Dusun Parung Badak I RW 03 tersebut yang setiap harinya menggunakan Bahasa Sunda baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Itu menjadi tantangan tersendiri bagi kami terutama saya karena saya tidak paham dengan bahasa tersebut akan tetapi hal tersebut tidak membuat saya pribadi untuk tidak bergaul atau berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Masyarakat yang ada di desa tersebut terkadang menggunakan Bahasa Indonesia karena mereka tahu bahwa sebagian dari kami tidak paham dengan Bahasa Sunda meskipun adalah satu atau dua orang di antara teman-teman yang paham dengan Bahasa Sunda tersebut karena pada dasarnya mereka orang Sunda juga. Kegiatan Proker saya dan teman-teman dari tim RIFE dimulai pada minggu kedua di mana pagi sampai siang harinya saya dan teman-teman berada di SDN Cidokom 02 untuk membantu tugas guru-guru dalam proses belajar mengajar. Pada kesempatan ini saya dan teman-teman mengajarkan beberapa mata pelajaran yang sebelumnya sudah dibicarakan dengan kepala sekolah dan wali kelas dari kelas 4, 5, dan 6. Pada kesempatan ini saya sendiri mengajarkan mata pelajaran matematika kelas 4a dan 4b, ini merupakan pengalaman pertama saya sebagai guru. Awalnya saya merasa kurang nyaman dengan kewajiban ini di mana saya harus berhadapan dengan puluhan anak-anak yang tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda, selain itu mereka juga sering menggunakan Bahasa Sunda di dalam kelas. Akan tetapi hal tersebut tidak membuat saya bermalas-malasan untuk mengajar karena dibalik sikap mereka yang nakal dan tidak mau diatur mereka tetap mau mendengarkan apa yang saya ucapkan. Selain kegiatan KBM itu sendiri saya dan teman-teman mengusulkan kepada pihak sekolah untuk mengadakan beberapa kegiatan untuk menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya pada tanggal 17 Agustus yang akan tiba beberapa minggu lagi. Di mana dalam kegiatan 101
tersebut kelompok saya beserta pihak dari sekolah telah sepakat akan mengadakan beberapa perlombaan di antaranya adalah lomba balap karung, koin semangka, makan kerupuk, masukin paku kedalam botol, dan lain sebagainya. Kegiatan ini melibatkan semua siswa/i yang ada di SDN Cidokom 02 beserta para panitia (saya dan teman-teman dari tim RIFE) beserta kepala sekolah dan guru-guru. Yang paling berkesan adalah ketika saya dan teman-teman diberikan kesempatan untuk terlibat dalam upacara pada tanggal 17 Agustus yang diadakan di lapangan SDN Cidokom 02 dan ini merupakan pertama kalinya diadakan upacara 17 Agustus di sekolah tersebut. Di mana saya sendiri bertugas sebagai salah satu pengibar bendera. Kegiatan 17 Agustus tersebut berlangsung sangat meriah karena selain anak-anak yang ikut perlombaan saya dan teman-teman juga diberikan kesempatan untuk ikut perlombaan tarik tambang dan bola volli melawan ibu/bapak guru. Setelah melakukan kegiatan KBM di sekolah dasar, pada siang harinya saya dan teman-teman dari tim RIFE melanjutkan kegiatan KBM tepatnya di TPQ Roudatul Hasanah dengan membantu bapak/bu untuk mengajakan membaca Al-Qur’an kepada adik-adik yang ada di TPQ Roudhatul Hasanah tersebut. kegiatan KBM ini berlangsung sesuai jadwal piket yang telah ditentukan sebelumnya, di mana bagi setiap anggota yang tidak punya jadwal untuk mengajar di TPQ Roudotul Hasanah akan mengajarkan bimbel ( bimbingan belajar ) pada sore hari tepatnya di kontrakan yang saya dan teman-teman . Kegiatan KBM baik di sekolah atau di TPQ Roudhotul Hasanah ini berlangsung pada hari Senin - Jum’at yang kemudian pada setiap Sabtu kami melakukan kegiatan senam bersama adik-adik SDN Cidokom 02 . Kemudian sore harinya saya dan teman-teman melakukan gotong royong untuk membakar sampah yang ada di sekitaran paud dekat kontrakan, selain itu ada yang memilih untuk berjalan-jalan baik itu di sekitar desa maupun keluar dari Desa Cidokom, dan ada juga yang memilih untuk bermain di sungai yang ada di desa tersebut. Tak bisa dipungkiri bahwa tim RIFE terutama saya pribadi sangat bersyukur karena telah ditempatkan di dusun parung badak RW 03 tersebut, di mana masyarakat yang ada di RW tersebut terutama tetangga samping kontrakan (Mamah Yeyet) dan pemudanya sangatlah baik menyambut kedatangan saya dan teman-teman dari tim RIFE . Selain itu 102
bapak ( Hj. Asep ) beserta istrinya selaku yang punya kontrakan juga sangatlah baik terhadap kami. Minggu keempat di mana minggu tersebut merupakan minggu terakhir saya dan teman-teman berada di Desa Cidokom mulai disibukkan dengan salah satu kegiatan Proker dari yaitu pemasangan plang jalan. plang TPU, plang pesantren, dan pembuatan Tugu Desa Cidokom. Kegiatan ini berlangsung sangat cepat berkat kerja keras dari setiap anggota kelompok yang memiliki kerjasama yang baik dan tekad yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu. Selama masa KKN kesan yang paling susah saya lupakan adalah ketika saya dan teman-teman dari tim RIFE rebutan kamar mandi karena di kontrakan saya dan teman-teman itu hanya terdapat satu kamar mandi dan mau tidak mau kami saling berlomba-lomba untuk mandi. Tapi terkadang yang lelaki mengalah dan lebih memilih untuk mandi di kamar mandi paud. Selain itu, salah satu yang paling berkesan adalah ketika makan bersamasama yang biasa dilakukan diteras kontrakan dengan menyajikan makanan apa adanya namun tetap terasa nikmat karena dinikmati secara bersamasama. Yang pada awalnya dari 11 orang tersebut tentunya memiliki selera yang berbeda-beda terutama dalam hal makanan. Terutama saya sendiri yang sangat menyukai makanan yang pedas. Alhamdulillah teman-teman tidak pernah mengeluh dengan masakan yang saya buat, selain itu saya sendiri memang sangat suka dengan kegiatan memasak karena itu merupakan hobi. Kata Terahirku Kesan terakhir yang saya rasakan adalah di saat perpisahan dengan adik-adik SDN Cidokom 02 dan guru-guru yang dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus. Dalam acara tersebut saya dan teman-teman memberikan hadiah bagi setiap pemenang pada perlombaan 17 Agustus, yang kemudian dilanjutkan dengan acara perpisahan dengan adik-adik dan guru-guru. Secara manusiawi, saya pun terjebak pada kesedihan itu, hingga tak kuat lagi menahan tetesan air mata yang mengalir membasahi pipi dan wajah saya. Tak terasa sebulan telah berlalu, tepatnya pada tanggal 25 Agustus kelompok saya dan dua kelompok lainnya yang berada di desa dengan saya 103
mengadakan penutupan di tempat yang sama pada saat acara pembukaan yang dilakukan pada tanggal 26 Juni yaitu dibalai Desa Cidokom dengan mengundang pihak yang memiliki peran penting dalam Desa tersebut terutama Bapak Kepala Desa, RT/RW, tokoh masyarakat. Gokil! Itulah kata yang bisa menggambarkan suasana Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang saya rasakan. Dapat dipertemukan dengan tim yang luar biasa, yang mulanya tak saling kenal lalu sok kenal, sok akrab dan akhirnya dipaksa untuk hidup bersama selama sebulan diatap yang sama layaknya sebuah keluarga. Bukan sekedar tim ataupun kelompok, KKN RIFE menciptakan suasana yang hangat, saling menerima sikap dan sifat satu sama lain walaupun saya yakin masing-masing terkadang memiliki rasa kesal satu sama lain, tapi itulah yang mempersatukan kita. Sebagai teman yang pernah hidup bersama, meski dalam jangka waktu yang begitu pendek, saya meminta agar teman-teman dan warga kampung parung badak untuk tidak begitu mudah melupakan kebersamaan kita, pahit maupun manis, cerah dan kelam yang sudah mewarnai kebersamaan kita selama di sana. Saya pribadi merasa sangat senang telah dipertemukan dengan orang-orang yang baik seperti temanteman dari kelompok RIFE dan masyarakat Cidokom yang telah menjadi keluarga saya selama kurang lebih sebulan di mana dengan kehadiran teman-teman RIFE telah menghapus rasa rindu saya terhadap keluarga yang ada disulawesi. Saya dan teman-teman dari tim RIFE sadar yang kami berikan tidaklah sebanding dengan nilai-nilai kehidupan yang telah kami dapatkan di Desa Cidokom terutama di Dusun Parung Badak I RW 03 tersebut. Adanya harapan saya dan teman-teman dari tim RIFE, semoga suatu hari nanti, saya dan teman-teman memiliki kesempatan dan bisa kembali ke desa tersebut dan melanjutkan pengabdian di desa itu dengan bingkai yang berbeda. Terima kasih atas kebersamaan dalam kerjasama yang tercipta.. KKN RIFE 2016! Kece Badayyy!!
104
LEBIH DARI DUA RIBU LIMA RATUS KATA Oleh: Afifatul Mahmudah KKN Kuliah Kerja Nyata merupakan program wajib dari kampus yang harus diikuti sebagian mahasiswa jurusan tertentu sebagai salah satu syarat untuk mengakhiri studi Strata satu. Tetapi sangat disayangkan juga kegiatan KKN ini tidak diikuti oleh semua jurusan. Padahal kalau semua jurusan bisa semua merasakan KKN dimungkinkan bisa mengaplisakikan pengetahuan yang kita dapat di kampus untuk dituangkan di masyarakat. Mulai dari pengetahuan perekonomian, hukum, dan dimungkinkan tentang ksehatan juga. Saya juga sudah mendengar banyak tentang KKN dari pengalaman kakak kelas yang sudah pernah melakukan KKN. Hampir semua bilang kalau KKN itu menyenangkan, kenal banyak teman baru dari berbagai jurusan, tetapi ada juga yang mengatakan kalau KKN hanya sekedar liburan atau buang-buang waktu. Setelah mendengar pengalaman dari kaka kelas yang beda-beda sayapun tidak terlalu peduli tentang semua itu, di pikiran saya hanya satu “yang penting salah satu syarat dari kelulusan terpenuhi”. Setelah tiba waktunya, pengumuman pendaftaran KKN via online maupun offline-pun telah dibuka dan sayapun langsung bergegas mengurus persyaratan yang telah dibutuhkan. Selang beberapa bulan ada pengumuman pembagian kelompok KKN yang dishare di media sosial milik PPM UIN. Sistem pembagian kelompok tahun ini berbeda dengan tahuntahun sebelumnya yang mencari temen KKN sendiri-sendiri, untuk kelompok KKN tahun ini diacak dan dibagi rata tiap jurusan yang diwajibkan KKN. Singkat kata, waktu pembekalan KKn-pun tiba, dan pembekalan diadakan di Auditorium Harun Nasution, ketika saya tiba saya-pun langsung mencari deretan kelompok yang telah ditentukan, perkiraan saya sudah terlambat dikarenakan saya datang melebihi waktu yang telah ditentukan oleh pihak PPM. Yang tidak saya duga ternyata dikelompok saya ada teman organisasi pondok saya yaitu Muhammad Muhaimin dari Fakultas Adab dan Humaniora. Setelah pembekalan selesai setiap kelompok diperintah untuk membentuk lingkaran agar bisa berkenalan satu sama lain dan membagi devisi atau tugas masing-masing individu di tempat KKN. 105
Tentang AKU dan Teman Seperjuanganku Sebelum saya menceritakan pengalam saya selama sebulan bersama teman baru dan tempat baru, saya akan memperkenalkan tentang diri saya. Nama lengkap saya Afifatul Mahmudah yang biasa dipanggil oleh keluarga atau teman-teman saya dengan sebutan Fifa. Saya seorang Remaja yang berasal dari pulau Jawa bagian timur tepatnya di desa kecil daerah Pantura yang bernama Desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Saya salah satu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari Fakultas Syariah dan Hukum dengan mengambil Jurusan Al Ahwal Asy Syakhsiyyah atau biasa dikenal dengan sebutan Hukum Keluarga Islam. Saya merupakan tipe orang yang tidak mudah bergaul, mengawali perkenalan-pun enggan apalagi dengan orang-orang baru yang sama sekali belom pernah ketemu atau berpapasan. Tapi bagaimanapun juga dengan kodisi yang mendesak saya untuk menghilangkan sisi negatif saya itu, karena tidak mungkin saya tetap diam dengan teman-teman yang sudah dipilihkan untuk menjadi teman hidup saya selama sebulan di desa yang tak tau saya betah atau tidak. Selang beberapa waktu sebelum saya memperkenalkan diri pada teman saya lebih dekat lagi, ada salah satu teman saya yang membuka percakapan dengan saya terlebih dulu, di situ saya mulai berani untuk bicara atau sekedar ngobrol dengan mereka. Kegiatan KKN bagi anak rantau seperti saya, yang terbiasa tinggal jauh dari orang tua merupakan kegiatan yang tak akan jauh beda dengan kegiatan saya sehari-hari di kosan, hanya saja ada kegiatan-kegiatan yang telah kita rencanakan. Tak lupa pula saya memperkenalkan sosok teman-teman seperjuangan saya yang berbeda karakter dan kepribadian. Mulai dari seorang yang akhir-akhir dari kkn saya sebut sebagai komandan yang telah melaksanakan tugasnya dengan amat baik, yaitu Irvan Rizqi Nasution, sosok yang tinggi besar yang berasal dari Medan, awal saya meliat dia yang muncul di benak saya adalah orangnya cuek tapi tegas, galak, dan tak perduli. Tetapi selama KKN berlangsung ternyata pikiran saya tentang diapun hanya tinggal tegas, cuek, galak dan rasa tak perdulipun hilang, orangnya baik hati, jail, suka bercanda juga, yang menurut saya beda jauh dengan postur tubuhnya, hahaha. Yang kedua yaitu sosok seorang perempuan tinggi besar , yaitu Clara Agus Putri. Perempuan yang tak beda 106
jauh karakternya dengan saya, dan di akhir pertemuan kita, saya tak pernah menyangka kalau tanggal lahir kita sama, dari mulai tanggal bulan sampai tahunnyapun sama, yang membedakan kita adalah hanya dari postur tubuh. Yang satu tinggi besar dan saya sendiripun berbadan kurus. Yang saya suka dari dia adalah cara ngomongnya yang cadel, hahaha karena tak akan pernah lupa semenitpun untuk menggoda dia. Selanjutnya Elvan Radjab, yang awal saya ketemu saya mengira orangnya illfeel dengan sesuatu yang menurut dia aneh, dan ternyata tak disangka pula dia orangnya asik dan enak diajak ngobrol. Sering menggoda saya dengan bahasa jawa yang baru dia pelajarin dari salah satu teman saya dari jawa juga. Teman saya selanjutnya ini merupakan teman yang kemana-kemana bareng berempat seperti tak bisa dipisahkan oleh apapun hahaha agak sedikit lebay ya saya, yaitu Sumiati Paramban, Prafitri Kumalasari, Zikra Aghnia Lutfansa, dan Ilda Nuris Safitri, maaf kalau ada salah penyebutan nama lengkap wkwkwk. Pada akhirnya mereka mempunyai nama sebutan dikarenakan mereka tiba di suatu hari beli bando bersamaan yaitu CCB (cewek-cewek bando). Yang saya kira lebay tapi biarkan sesuka mereka. Muhammad Rusdiana adalah sosok seorang lelaki Sunda yang tiap bicara sama warga saya hanya bisa melongo karna tidak faham bahsanya, hahaha dan dia adalah seorang lelaki yang tidak mau diganggu kalo lagi ngerjain apa yang dia suka. Gilang Utama Pradnya, sosok yang pertama kali terlintas di benak saya adalah orang yang sombong, yang tak mau bergaul dengan orang yang di bawahnya atau tak setara dengan dia. Tetapi dengan berjalannya waktu hanya tetap satu yang singgah di benak saya yaitu sifat sombongnya dia, dan saya merupakan orang yang tak bisa berbaur dengan dia karena saya sadar, saya jauh berbeda dari dia. Yang terahir adalah teman sepondok saya sendiri yaitu Muhammad Muhaimin yang biasa saya panggil dengan sebutan Cak Emin dikarenakan umur yang terpaut agak jauh dari saya, yang tak disangka-sangka sosok seorang lelaki yang tinggi kurus itu mempunyai karakter yang lucu dan sering membuat saya sendiri tertawa dengan ulah yang dia lakukan di depan saya. Suatu ketika ia berdandan seperti perempuan pakai lipstick dan berlaga di depan saya, dan sayapun akhirnya tertawa akibat ulahnya, hahaha. Mengenal sosok yang berbeda-beda merupakan kesenangan tersendiri bagi saya. Tetapi di luar perbedaan itu merekalah teman karib dan saudara seperjuangan saya. Teman yang akan selalu ada dihati dan benak saya. Teman yang tak akan saya lupakan 107
kebaikan yang telah mereka kasih kepada saya. Sosok teman yang selalu memberikan semangat tersendiri untuk saya. Terima kasih juga telah menerima sosok seperti saya yang mungkin sangat jauh berbeda dengan kalian. Sosok perempuan perantauan dari Jawa bagian timur ini. Terima kasih untuk semuanya kenangan ini akan menjadi kenangan yang tercatat rapi dalam ingatanku. Selalu sayang kalian semua saudara seperjuanganku sebulan. Abadi dibenakku selamanya. Awal Dari Semuanya Pertemuan yang tak terduga berawal dari pembekalan KKN-PpMM dilanjutkan dengan perkenalan dengan membentuk lingkaran tiap kelompok. Memang pertemuan yang tidak diawali dengan perkenalan akan terasa canggung. Benar kata salah satu pepatah yang sudah tak asing di telinga “tak kenal maka tak sayang”. Dengan berjalannya waktu, sering ketemu, sering ngobrol dan banyak bercanda satu dengan yang lain kamipun mulai akrab layaknya teman yang tak ada kata canggung di tengah-tengah kita. Seringnya rapat anggota juga yang membuat saya dengan teman mulai akrab. Dalam rapat yang saya lakukan dengan temanteman saya tiap minggunya ternyata mengalami beberapa kendaala salah satunya adalah menentukan nama kelompok kami, dan pada akhirnya beberapa usulan nama kelompok dan lambang dari nama kelompok kita dari teman-temanpun mulai keluar. Dengan kesepakatan kelompok kita memilih nama RIFE dengan motto Glory of Life yang memiliki arti kejayaan dalam hidup, karena harapan kami selama KKN kita berharap desa yang kita tempati mengalami kemajuan atau perubahan yang bermanfaat dan berjalan lebih baik walaupun kita sudah tak berada di desa tersebut. Gambar lambangnyapun mengambil gambar berlian yang diatas berlian tersebut ditumbuhi sebuah tanaman hijau yang subur. Singkat kata setelah pembekalan dan rapat tiap minggu yang kita lakukan selama ini selesai dengan ringkasan beberapa kegiatan atau agenda yang harus kita lakukan selama di desa yang kita tempati tibalah waktu pelepasan bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan kegiatan KKN periode 2016. Pelepasan peserta KKN dilakukan di lapangan parkiran Srudent Center (SC) yang diakhiri dengan pelepasan balon dari PPM yang bertuliskan nama kelompok KKN masingmasing dan motto yang telah disepakati oleh kelompok masing-masing. 108
Setelah kegiatan pelepasan selesai saya dan kelompok saya bergegas untuk berangkat ke tempat yang ditentukan oleh KKN-PpMM tepatnya di Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Tapi saya tidak berangkat dengan teman-teman saya karena masih ada urusan yang harus diselesaikan terlebih dahulu, akhirnya saya berangkat sore hari dan termasuk orang yang paling terakhir pergi kesana. Setelah sampai di sana kamipun mulai merapikan tempat yang akan kami tempati selama sebulan di sana. Saya hanya berfikir satu hal setelah sampai di sana, semoga saya betah dan bisa menyelesaikan kegiatan selama sebulan tersebut. Pada tanggal 26 Juni 2016 tibalah waktunya kelompok saya dan dua kelompok yang berada di desa dengan saya melakukan pembukaan kegiatan KKN-PpMM yang dilakukan di Balai Desa Cidokom yang dihadiri oleh beberapa staff desa dan juga tokoh masyarakat yang ada di desa tersebut. Yang tidak kalah pentingnya juga dihadiri oleh masing-masing dosen pembimbing dari masing-masing kelompok. Singkat kata masuk pada minggu pertama dalam kegiatan KKN-PpMM saya dan kelompok sayapun belum menjalankan proser yang telah kita rencanakan, melainkan di minggu pertama kita melakukan silaturrahim ke rumah RT/RW dan tokoh masyarakat setempat. Tak lupa pula saya dan teman saya bersilaturrahim dengan kepala sekolah dan guru-guru yang besok selama KKN kita akan mengajar atau berbagi ilmu di sekolah tersebut. Kemudian malampun kita masih berlanjut bersilaturrahim ke salah satu pesantren yang akan kita tempati untuk membantu belajar mengaji atau ilmu agama yaitu pesantren Roudhatul Hasanah. Kegiatan silaturrahim yang kita lakukan ini tak lain bertujuan untuk meminta izin bahwa selama sebulan kita akan melakukan kegiatan KKN dan sebisa kita membantu atau melakukan kegiatan yang bermanfaat. Hari demi hari yang kita lewati berjalan dengan baik atau sesuai dengan apa yang kita inginkan. Teman yang dulu tak kenal atau tak akrabpun sudah menjadi layaknya saudara yang saling membutuhkan satu sama lain. Tibalah di salah satu proker yang kita rencanakan yaitu kegiatan peringatan 17 agustus, kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat saya sukai, karena di sini kita saling membantu satu sama lain dan melihat anakanak di SDN Cidokom 02 melakuakan berbagai perlombaan yang terlihat dengan wajah gembira melakukannya. Sayapun merasa kegiatan ini menyenangkan dan menghilangkan rasa saya ingin pulang. 109
Tempat Tinggal Baru yang Nyaman Tak ada kata menyesal saya bertempat di Dusun Parung Badak Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor. Saya patut berbangga ditempatkan di desa yang warga desanya ramah apa lagi tetangga sebelah tempat kontrakan yang kita tempati, Subhanallah ibu dan keluarganya sangat baik dengan kita dan tak kalah baiknya pemudanya juga sangatlah baik. Selain itu juga Bapak H. Asep dan istrinya selaku pemilik kontrakan juga sangatlah baik terhadap kami. Mereka juga selama sebulan yang menjadi orang tua dan saudara kami di tempat tersebut. Desa yang berada di perbatasan sungai merupakan desa yang nyaman bagi saya. Hawa yang dingin dan udara segar selalu menyambut kita di pagi hari. suasana yang nyaman dan tak bising seperti di perkotaan biasa saya tinggal merupakan tempat yang tepat untuk kami tinggal sebulan di sana. Desa yang menurut saya lumayan maju dengan penduduk yang saling bantu membantu tak pandang itu dari keluarga yag rendah ekonominya atau tidak. Ketika salah satu warga mengalami musibah atau yang lainnya tak segan-segan warga yang lain datang membantu. Yang sangat saya sukai pemuda-pemuda yang sangat baik dan ramah pada kita walaupun kita adalah pendatang baru di desa tersebut. Dengan waktu yang singkat merekalah teman-teman keseharian kami, mulai dari teman gobrol, teman ngliwet, dan teman yang tak segan membantu ketika kita mengalami kesulitan. Tak pernah saya pungkiri rasa senang, nyaman, dan sangat suka saya bertempat di lokasi atau desa yang seperti itu keadaannya. Tak sedikitpun terlintas pikiran ingin melupakan semua kenangan yang terjadi selama sebulan di sana. Rasanya pengen sekali lebih lama lagi tinggal dengan mereka-mereka yang ramah, tetapi apalah daya masih ada kegiatan lainnya yang harus saya selesaikan di kampus maupun luar kegiatan kampus. Selamat tinggal desa kecil yang sudah memberi banyak pelajaran kepada saya, semoga lain waktu ada kesempatan untuk menengokmu walaupun hanya sebentar sekalipun hanya beberapa menit.
110
Tetesan Air Mata Perpisahan Minggu diakhir kegiatanpun tiba, di mana proker terakhirpun kita jalankan yaitu pemasangan plang nama jalan, plang nama TPU, plang nama Pondok Pesantren Roudhatul Hasanah, dan pembuatan Tugu Desa Cidokom. Proker terahir ini berjalan dengan sangat baik berkat kerja sama antar kelompok yang sangat baik pula, dan pada akhirnya proker ini selesai pada waktu yang telah ditentukan. Singkat kata hari terahirpun tiba, hari di mana kita harus sama-sama akan berpisah satu sama lain. Di sini saya adalah orang yang pertama pulang dengan teman organisaya yaitu Muhammad Muhaimin dikarenakan besoknya saya akan pulang ke kampung halaman saya. Di sini yang saya beratkan adalah ketika teman KKN saya sudah seperti saudara, dan orang di sekitar saya sudah sebagai orang tua saya harus saya tinggalkan. Sedih rasanya hati ini menerima kenyataan di mana dengan waktu yang singkat itu saya harus berpisah dengan mereka. Tak terbendung air matapun menetes, tak rela rasanya berpisah dengan mereka yang sudah baik hati menerima saya dan teman-teman saya selama kegiatan KKN berlangsung. Mama Yeyet sebutan sayang kami kepada salah satu ibu sebelah kontrakan yang saya dan teman saya tempati. Beliau sosok seorang ibu yang baik hati, rendah hati, dan sayang kepada kita. Tak pernah lupa ketika beliau mempunyai sedikit rezeki yang beliau peroleh, pasti akan dibagikan kepada kita. Ketika perpisahanpun beliaulah yang pertama kali saya peluk dan menangis di dekapan beliau, rasanya hati ini tak rela meninggalkan sosok ibu pengganti ketika saya jauh dari orang tua saya di kampung. Saya juga tak akan melupakan kenangan-kenangan yang terjadi selama KKN bersama saudara seperjuangan sebulan, dari mulai makan yang kita lakukan bersama-sama, canda tawa yang terjadi di kontrakan, rasa solidaritas yang terjalinpun sangat tinggi. Di sinilah kenangan indah yang takkan pernah terlupa di benak saya. Rasa terima kasih telah dipertemukan dengan kelompok yang bukan hanya sekedar tim bagi saya tapi keluarga kecil yang sangat hebat bagi saya, saling menerima sikap dan sifat satu sama lain, dan saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Walaupun saya yakin salah satu dari kita memiliki rasa kesal satu sama lain, tetapi itulah yang telah mempersatukan kita sampai seperti ini. Sebagai teman seperjuangan sebulan takkan pernah terlupa kenangan manis ataupun 111
pahit, cerah dan kelam yang telah mewarnai kebersamaan kita selama sebulan ini. Dari mulai yang jail, rese, dan baik hatipun ada di dalamnya, dan itu merupakan warna dalam keluarga kecil yang tercipta. Love you all, you are best friend for me. Tak lupa pula saya sangat berterima kasih kepada adik-adik SDN Cidokom 02 dan guru-guru yang tak enggan membantu kita untuk merasakan bagaimana mengajar anak-anak dengan baik. Saya sangat berterima kasih sekali karena telah banyak pelajaran yang saya terima selama mengikuti kegiatan KBM tersebut. Terima kasih guru-guru, terima kasih juga adik-adik semoga di lain waktu kita bisa bertemu dan bertatap muka layaknya dulu awal pertemuan kita. Saya dan teman-teman saya sadar bahwa pengabdian yang kita lakuakan tidak akan pernah sebanding dengan nilai-nilai kehidupan yang kami terima selama ini di Desa Cidokom terutama di Dusun Parung Badak RW 03 tersebut. Adapun harapan saya dan teman-teman saya, semoga kelak di suatu hari kita bisa kembali dan melanjutkan pengabdian dengan bingkai atau tujuan yang berbeda dan lebih dari sebelumnya. Terima kasih atas kebersamaan dan persaudaraan yang terjalin selama sebulan, dan terima kasih atas kerjasama yang tercipta. Semoga kita tetap akan menjadi saudara walaupun sudah berpisah.
112
PELAJARAN BERHARGA DI DESA CIDOKOM Oleh: Prafitri Kumalasari KKN Impian Saya berfikir bahwa KKN adalah suatu program yang bernilai positif dalam hal pemberdayaan masyarakat. Saya bermimpi mengenai banyak hal dalam mewujudkan KKN yang saya harapkan. Saya mulai berfikir dan berangan-angan mengenai kondisi lokasi KKN yang akan saya tempati. Bahwa lokasi Kuliah Kerja Nyata saya seperti pemikiran lokasi KKN pada umumnya yang kurang akan sarana dan prasarana, kurangnya akses menuju ke kota, kurangnya pengetahuan mengenai teknologi dan juga rendahnya minat serta kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan yang tinggi. Maka dari itu, saya merencanakan beberapa program yang saya nilai perlu untuk saya dan juga kelompok KKN saya kerjakan karena sesuai dengan kemampuan kami masing-masing dalam hal akademik maupun keahlian. Pertama, program kerja bakti. Saya memilih program tersebut karena program tersebut saya anggap bermanfaat serta tanpa menghabiskan dana yang lebih bahkan tanpa dana sepeserpun. Selain tidak membutuhkan dana sepeserpun, ada hal yang penting perlu diwujudkan di desa yaitu memupuk rasa solidaritas serta menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat. Seperti yang kita tahu bahwa masyarakat desa tinggi akan rasa solidaritas, maka saya yakin program ini mampu berjalan sebagaimana mestinya. Kedua, program kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar sekolah. Menurut saya ini merupakan program wajib yang harus saya jalankan. Karena program tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat maupun bagi saya sendiri. Pada program ini tidak dibutuhkan dana, hanya membutuhkan jasa mengajar dan keterampilan mengajar. Saya merencanakan untuk mengajar pada bidang matematika dan juga bahasa inggris yang merupakan kemampuan akademik saya. Saya juga memiliki keterampilan dalam mengajar, karena saya mempunyai banyak pengalaman mengajar privat maupun di lembaga bimbingan belajar. Hal ini yang mendorong saya untuk mengadakan program Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Terakhir, penyuluhan mengenai hidup sehat. Saya merasa bahwa setiap tempat yang menjadi lokasi KKN pasti rata-rata mengalami permasalahan pada sampah. Sehingga kemungkinan akan mewabahnya penyakit demam berdarah tidak dapat dipungkiri. Hal ini mendorong saya untuk mengadakan penyuluhan mengenai pentingnya hidup sehat. Tidak 113
diperlukan dana yang banyak dalam program ini, hanya membutuhkan informasi yang akurat dan mampu meyakinkan warga dalam hidup sehat. Tujuan saya adalah warga dapat menanamkan perilaku hidup sehat dengan baik serta mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan indah. Program- program tersebut saya pikirkan matang- matang sebelum program KKN terjadi. Saya benar- benar memikirkan mengenai program yang berkaitan dengan kemampuan saya dan tanpa adanya dana karena saya berfikir pada waktu Kuliah Kerja Nyata pasti akan banyak dana yang dibutuhkan bahkan dana yang tak terduga. Begitu banyak kendala yang muncul dalam benak saya ketika membayangkan mengenai KKN seperti dana, kekompakan, dan juga waktu. Dana merupakan salah satu kendala kami dalam menjalankan semua program. Tak hanya dana, butuh suatu kelompok yang kompak dan sigap dalam menjalankan program. Saya rasa akan cukup sulit untuk mengatur seluruh anggota Kuliah Kerja Nyata kelompok saya karena perbedaan pendapat pasti akan terjadi. Selain itu, waktu sebulan yang saya rasa kurang untuk memaksimalkan programprogram saya. Saudara Baru, Pengalaman Baru Saya mempunyai 10 teman KKN yang menemani saya pada waktu Kuliah Kerja Nyata. Saya berfikir bahwa seluruh anggota harus bersatu agar terlaksana dengan sukses semua program kami. Begitu banyak perbedaan pendapat di antara kami. Dimulai dengan memilih keputusan mengenai logo dan juga nama kelompok. Terdapat perbedaan ide di antara kami semua. Namun, pada akhirnya diambilah keputusan mengenai logo dan juga nama kelompok. Kami pun mengambil nama RIFE. Perbedaan pendapat tak hanya pada saat pengambilan keputusan nama kelompok dan juga logo. Perjalanan kami berlanjut ketika deadline proposal dipertegas. Tugas proposal yang harus dikerjakan secepat mungkin karena kami harus segera mencari tambahan dana untuk menunjang kegiatan- kegiatan kami pada nantinya. Saya berfikir bahwa kekompakan sangat dibutuhkan pada kondisi ini dan proposal harus segera terselesaikan. Saya terus mendukung teman-teman saya dalam mengerjakan laporan, suatu ketika saya mempunyai partner dalam pembuatan salah satu bagian proposal dan saya harus bekerja sama dengannya. Namun sayang sekali kami tidak menunjukkan adanya kerjasama, dikarenakan partner saya selalu menolak untuk bertemu dengan berbagai alasan dan ini merupakan kendala awal 114
saya dalam mengerjakan proposal. Kisah KKN saya berlanjut ketika kami sudah berada di lokasi, pada awalnya kami sangat semangat dalam menjalankan Kuliah Kerja Nyata. Karena saya berfikir bahwa masalah belum mendatangi kami. Pada minggu pertama, kami dapat menjalankan KKN dengan lancar, saya berupaya untuk beradaptasi dalam lingkungan di desa dan juga kelompok KKN yang saya anggap masih baru dan tentunya saya harus menyesuaikan dengan lingkungan baru saya. Pada saat itu merupakan pengalaman pertama saya menginap bersama teman-teman saya dan juga hidup di luar dari orang tua maupun kerabat saya. Saya belum pernah merasakan tinggal jauh dari mereka. Ini merupakan pengalaman saya yang sangat berharga. Saya juga mempunyai teman- teman yang berbeda karakter maupun pendapat namun masalah tersebut mampu kami hadapi dengan baik. Berbagai konflik maupun perpecahan kerap terjadi di kelompok kami dari masalah sepele hingga masalah yang besar. Tak hanya dari internal, kendala dari luar juga seringkali ada, namun kami tetap bisa menyelesaikannya. Ketika terdapat masalah, kami segera merundingkannya. Kami segera melaksanakan rapat sehingga menurut saya masalah akan cepat teratasi. Dengan cara inilah kami menyatukan hati dan juga pikiran kami. Saya sangat setuju dengan cara pemecahan masalah ini, karena saya anggap adil dan juga sangat efektif. Selain itu, berbagai karakter kami membuat kelompok saya semakin berwarna. Mungkin inilah perbedaan kami dengan kelompok KKN lain. Kami tetap kompak meski banyak masalah menimpa kelompok saya. Saya merasakan persaudaraan terdapat di kelompok saya. Meskipun kami bersama sekitar 3 bulan, saya rasa kami sudah dapat dikatakan sebagai saudara yang lama terpisahkan dan akhirnya bertemu. Itulah kami. Saya sangat senang bertemu dengan teman- teman saya. Selama saya kenal dengan teman- teman baru saya, saya mendapatkan sesuatu yang berharga yang tidak pernah saya jumpai sebelumnya seperti berbagi satu sama lain, membantu satu sama lain, memecahkan masalah bersama, dan juga mengerti bagaimana hidup bersama teman- teman yang belum saya kenal sebelumnya. Ini merupakan pelajaran yang berharga bagi saya, dan juga mungkin bagi teman- teman saya. Desa Penuh Kenangan Saya melakukan kegiatan KKN di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Desa yang saya tinggali ini merupakan sebuah 115
desa yang tergolong desa terpencil, karena desa tersebut baru saja memiliki jembatan yang merupakan satu-satunya akses menuju perkotaan yang dikenal dengan Jembatan Cidokom saat ini. Jembatan Cidokom baru saja dibangun sekitar 9 tahun yang lalu. Maka saya dapat menyimpulkan bahwa keterlambatan pembangunan akses inilah yang menyebabkan perkembangan Desa Cidokom agak sedikit terlambat dibanding dengan desa-desa lainnya. Desa Cidokom merupakan desa agraris, karena terdapat begitu banyak persawahan didukung dengan lokasi desa yang dekat dengan sungai. Mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani dan juga pengrajin bambu dikarenakan banyak sekali bambu di desa ini. Alhamdulillah, kami disambut dengan baik oleh masyarakat. Namun, yang membuat saya sangat terganggu adalah ketika mengetahui bahwa tingkat pendidikan di desa ini sangat kurang. Masyarakat masih belum memahami betapa pentingnya melanjutkan pendidikan, Hal ini ditandai dengan jumlah sarjana yang terhitung masih belasan. Masyarakat percaya bahwa dalam mencapai kesuksesan tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi, namun kerja keraslah yang menentukan. Hal ini sangat berkebalikan dengan cara pikir saya dan juga teman-teman saya. Karena menurut saya pendidikan yang tinggi merupakan senjata yang dapat dikatakan ampuh untuk menghadapi dunia pekerjaan pada jaman ini, seiring dengan perkembangan teknologi, para pekerja juga dituntut untuk mempunyai keahlian tersendiri dalam bidang teknologi. Bahkan untuk bekerja di suatu perusahaan pada level rendah pun dibutuhkan ijazah minimal Sekolah Menengah Atas. Maka dari itu, saya berfikir bahwa pendidikan tinggi sangatlah dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah tersebut saya berfikir untuk memulai dan menanamkannya dari hal terkecil. Dengan mengajar di salah satu SDN yang terdapat di Desa Cidokom tepatnya di SDN Cidokom 02, maka saya memulai memberikan arahan kepada siswa mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saya sangat senang dapat menanamkan nilai- nilai pendidikan pada siswa SDN Cidokom 02 tersebut. Dalam hal ini, hal yang harus saya lakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hal tersebut. Beralih dari pendidikan, yang saya rasa perlu diperbaiki adalah sistem regulasi sampah yang saya rasa sangat buruk. Masyarakat Desa Cidokom tidak mempunyai tempat sampah yang layak ditambah dengan minimnya tempat sampah yang tersebar. Tempat sampah di sini masih menggunakan lubang di tanah yang digunakan untuk tempat sampah sekaligus tempat 116
membakar sambah. Cara ini saya anggap sangat tidak ramah lingkungan serta tidak efektif karena cara membakar sampah dapat mengakibatkan polusi udara. Maka dari itu saya mempunyai rencana untuk mengadakan bak sampah, namun pada akhirnya program ini harus kandas dikarenakan dana kami yang sangat minim. Beranjak dari tempat sampah, hal lain yang membuat saya terheran adalah nama jalan. Di Desa Cidokom ini belum terdapat plang nama- nama jalan yang mempermudah mengenali lokasi dan mempersulit akses ke desa tersebut. Saya rasa kegiatan ini sangatlah vital dan harus dimiliki oleh suatu desa. Oleh karena itu, kelompok KKN saya berinisiatif untuk membuat plang sekaligus nama jalan untuk sepanjang jalan Desa Cidokom ini. Alhamdulillah kami dapat mewujudkan inisiatif tersebut dan berjalan sesuai dengan kemauan kami meskipun memakan waktu bahkan lebih dari waktu Kuliah Kerja Nyata kami. Kami juga menambahkan tugu yang berdiri tegak di pinggir jalan menuju desa. Di lain sisi, saya sangat terkesan dengan sifat gotong royong dan juga mandiri masyarakatnya. Hal ini dapat saya temukan ketika saya melihat sendiri semangat masyarakat yang gotong royong membangun jalan yang dapat dikatakan kurang layak. Tepatnya di RW 03 pembangunan ini terjadi. Pada awalnya masyarakat belum memiliki dana yang cukup untuk membangun jalan tersebut sehingga layak digunakan karena kondisi ekonomi masyarakat yang masih di bawah rata-rata. Pengajuan ke pihak desa pun mereka lakukan guna terwujudnya jalan tersebut. Namun, respon dari pihak desa pun belum menanggapi sehingga proyek ini belum juga terlaksana berbulan- bulan bahkan bertahun- tahun. Pada tahun 2016 ini tepatnya pada bulan Agustus, pihak desa pun merespon dan memberikan anggaran untuk membangun jalan tersebut. Pada akhirnya, masyarakat membangun jalan bercor tersebut dilakukan oleh warga RW setempat tanpa menyewa orang pun. Namun dana tetap dapat dari pihak pemerintah. Dari situlah saya berfikir bahwa begitu kuat semangat masyarakat dalam membangun desanya. Dari sanalah saya mencoba mengambil pelajaran yang berharga ketika saya menginginkan suatu hal yang bernilai positif saya harus memperjuangkannya semaksimal mungkin walaupun memakan waktu yang lama. Seiring dengan berjalannya waktu, saya rasa desa ini kedepannya akan mampu berkembang mengikuti perkembangan desa lain.
117
Seribu Harapan untuk Desa Cidokom Jika saya menjadi bagian dari desa tersebut, saya akan mengusahakan semaksimal mungkin mengenai bagaimana cara ntuk membuat Desa Cidokom ini mengejar keterlambatannya dalam hal pembangunan fisik maupun non fisik berupa fasilitas maupun moral. Dimulai dengan pembangunan fisik, apabila saya mempunyai dana lebih maka saya akan menyumbangkan sebagian dana saya untuk memfasilitasi desa tersebut dan mengembangkan desa menjadi desa yang kaya akan Sumber Daya Alam dan juga Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Saya akan memanfaatkan SDA pada desa ini berupa bambu dan melatih keterampilan mereka untuk menjadi pengrajin bambu yang kreatif, selain itu akses menuju luarlah yang seharusnya mendukung seperti halnya pemasaran. Saya akan memberikan mereka pelajaran mengenai bagaimana cara untuk memasarkan produk kerajinan bambu mereka. Pada kenyataannya kami telah memfasilitasi desa tersebut di bagian akses maupun kesenian. Hal tersebut terbukti dengan plang- plang nama jalan beserta namanya, plang pondok pesantren, plang pemakaman, serta tugu selamat datang untuk Desa Cidokom. Saya bersama kawan saya berkesempatan untuk memberikan nama pada setiap jalan desa tersebut. Kami memilih nama- nama plokamator Indonesia yaitu Ir. Soekarno dan juga Moh. Hatta, dan juga nama- nama wali songo di Indonesia, bahkan nama untuk jalan utama diberi nama jalan Cidokom Raya. Ditambah dengan tugu “Selamat Datang di Desa Cidokom” menambah keistimewaan tersendiri bagi desa. Kegiatan yang ingin saya terapkan rutin di desa ini adalah merayakan acara 17 Agustus. Pada saat KKN, kami memiliki kesempatan untuk mengadakan upacara bendera 17 Agustus dengan kami sebagai petugas upacara. Kami berlatih semaksimal mungkin agar kami dapat memberikan contoh yang baik bagi siswa SDN Cidokom 02. Saya di sini bertindak sebagai pengibar bendera bersama dua kawan Kuliah Kerja Nyata saya. Saya belajar bagaimana cara yang baik dan benar dalam mengibarkan bendera. Karena sebelumnya saya belum pernah ikut serta upacara bendera khususnya bertugas sebagai pengibar bendera. Kami pun melakukan upacara bendera dengan khidmat. Pada hari selajutnya, kelompok saya mengadakan berbagai lomba 17 Agustus juga di lokasi yang sama. Berbagai macam lomba seperti lomba balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, dan lain-lain. Begitupun dengan hadiah, kami menyiapkan hadiah untuk para pemenang lomba. Pembagian hadiah 118
dibarengi dengan apel penutupan Kegiatan Belajar Mengajar saya di Cidokom. Saya harap kegiatan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan rutin setiap tahunnya. Di akhir waktu KKN kami mengisi kegiatan dengan menanam semua plang yang telah kami pesan dan juga memulai proyek tugu, hingga salah satu dari kami harus pulang lebih lama dikarenakan harus mengurus tugu yang belum selesai. Alhamdulillah, hasilnya sangat memuaskan. Ditandai dengan peresmian tugu tersebut dengan pihak desa setempat. Itu semua adalah hasil fisik yang dapat kami lakukan pada masa KKN. Sedangkan untuk pembangunana non fisik yang erat kaitannya dengan jasa. Dimulai dengan mengajar yang rutin saya kerjakan di SDN Cidokom 02, saya tak hanya mengajarkan pelajaran yang harus mereka dapatkan di sekolah, pelajaran mengenai moral juga saya sisipkan di sela- sela mengajar dengan tujuan untuk membentuk karakter mereka. Selain itu saya juga memberikan seminar kecil yang berisi mengenai pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yang sebelumnya sudah saya rencanakan dan program ini saya harap berhasil dan benar- benar berdampak pada masa depan siswa SD tersebut. Di waktu siang harinya kami juga membuka Kegiatan Belajar Mengajar di kontrakan kami sendiri. Kami bermaksud agar siswa SD mendapatkan pelajaran selain dari sekolah dan memanfaatkan waktu mereka tidak hanya untuk bermain namun belajar. Di sela-sela waktu kami, kami juga menjadwalkan piket mengaji di pondok pesantren yang berlokasi tidak jauh dari tempat tinggal sementara kami, yaitu di Pondok Pesantren Roudhatul Hasanah. Di sana kami mengajar mengaji untuk anak dari level Iqra sampai dengan level AlQur’an. Akhirnya saya menambah pengalaman saya selain mengajar pelajaran sekolah juga pelajaran mengaji. Pada waktu malam biasanya kami pakai untuk berdiskusi mengenai permasalahan- permasalahan yang terjadi ataupun memutuskan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan KKN kami. Selain itu, saya juga berpesan kepada calon anggota Kuliah Kerja Nyata yang nantinya akan melakukan kegiatan KKN di Desa Cidokom untuk melanjutkan program- program yang sudah terjalankan maupun menjalankan program- program yang belum dapat terlaksana dikarenakan kendala dana, waktu dan juga terbatasnya jumlah anggota. Kegiatan tersebut di antara lain membuat SOP agar mudahnya masyarakat dalam mengurus surat- surat penting, melaksanakan acara HUT RI yang rutin dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya di sekolah maupun di kelurahan, mengadakan seminar mengenai teknologi, memberikan 119
latihan keterampilan dalam kerajinan bambu, dan juga mengadakan tempat sampah bahkan bak sampah yang layak bagi masyarakat Desa Cidokom. Dengan melanjutkan program- program tersebut, maka saya yakin perkembangan untuk Desa Cidokom akan berkembang pesat. Kesan saya ketika melaksanakan program KKN di Desa Cidokom sangat senang. Karena saya dapat belajar dari sesuatu yang baru dan dapat dikatakan sangat berharga, setelah KKN saya menyadari arti dari kehidupan di pedesaan yang minim akan teknologi dan juga akses. Saya juga menyadari bahwa kekompakan dan ketulusan sangat dibutuhkan untuk menjalankan tugas pemberdayaan kepada masyarakat. Tujuan kami pada akhirnya terlaksana dengan baik meskipun terdapat kekurangan- kekurangan yang pada akhirnya tetap membuahkan hasil yang saya anggap luar biasa. Keadaan menuntut saya untuk beradaptasi dengan lingkungan maupun masyarakat secara langsung dengan jauh dari kerabat. Memahami kehidupan baru, beradaptasi, dan juga membantu sesama manusia adalah tujuan hidup yang murni.
120
CERITA YANG DITINGGALKAN Oleh: Gilang Utama Pradnya Kesan Awal yang Tak Terlupakan Saya Gilang Utama Pradnya, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik dengan Jurusan Hubungan Internasional. Kini saya duduk pada semester ke-7. Awal Semester 7 merupakan jadwal bagi para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Sebuah bentuk pengabdian terhadap masyarakat yang di fasilitasi oleh kampus dan dengan laboratorium sosial yang langsung di dalam lingkungan masyarakat yang masih bisa dibilang belum terlalu maju lingkungannya. Tujuan dari kegiatan ini agar para mahasiswa bisa merasakan langsung di dalam lingkup masyarakat, terjun langsung kedalam nya dan untuk membawa perubahan di masyarakat tersebut agar lebih baik lagi. Awalnya saya berpikir tidak ada kaitannya antara kegiatan KKN dengan jurusan yang saya ambil yaitu Hubungan Internasional, karena awalnya saya pikir jurusan yang saya ambil ini memiliki lingkup yang lebih luas dan tidak hanya sebatas desa saja, dan juga tidak ada satu mata kuliah pun yang berkaitan dengan kegiatan ini. KKN tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perbedaannya adalah di mana pada tahun-tahun sebelumnya mahasiswa dapat memilih rekan-rekannya sendiri dalam kelompok untuk membuat satu kelompok KKN yang terdiri dari maksimal 17 orang dari minimal 5 fakultas yang berbeda. Namun pada tahun ini, sistem tersebut dirubah oleh PPM dan membuat mahasiswa yang akan melaksanakan KKN bingung. Karena pada awalnya banyak kabar yang berbeda-beda dan bervariasi. Akhirnya PPM menetapkan sistem KKN tahun ini dengan menerapkan sistem online. Para mahasiswa semester 7 yang akan mengikuti KKN diminta untuk mendaftar secara online lalu nama-nama akan diacak seluruhnya dan didapatkan 11 orang anggota KKN dari setiap fakultas yang berbeda. Pada awalnya saya kurang yakin akan sistem yang diterapkan ini akan membuat KKN ini lancar atau tidak banyak juga protes yang dilayangkan oleh mahasiswa terkait hal ini. Akhirnya setelah proses tersebut dilakukan dipertemukanlah seluruh anggota KKN di Auditorium Harun Nasution untuk mendapatkan pembekalan KKN. Seluruh Mahasiswa yang mengikuti KKN datang dengan beberapa kloter yang disediakan dan 121
akhirnya dipertemukan untuk pertama kalinya kelompok-kelompok yang sudah dipilih secara acak tersebut. Saya pertama kali bertemu dengan kelompok saya yaitu kelompok 096. Wajah-wajah asing yang tidak pernah saya lihat terpampang di depan saya dan saya membayangkan harus satu bulan penuh bersama mereka. Banyak hal yang saya khawatirkan karena kelompok ini baru saling kenal. Misalnya adanya perbedaan pendapat serta takut tidak bisa saling koordinasi antar anggota kelompok. Namun saya harus tetap menjalankannya karena sudah menjadi tanggung jawab dari kita. Karena kami baru saling kenal di hari pertama kelompok kami dipertemukan, semua masih terlihat canggung dan masih bingung bagaimana untuk membuka pembicaraan. Semua anggota terlihat masih jaim (jaga image) dan hanya diam saja. Namun akhirnya kami bentuk kepengurusan untuk satu bulan ke depan KKN dilaksanakan dan memulai untuk bekerja bersama untuk kelompok KKN kami. Setelah kelompok telah didapat masih ada yang dikhawatirkan yaitu tempat kami akan KKN belum dibagikan. Karena sistem pembagian tempat KKN juga langsung diurus oleh PPM, kami berharap mendapat tempat yang tidak terlalu jauh, mudah diakses dan jalannya yang tidak rusak. Setelah dibagi kami mendapat penempatan wilayah di Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Daerah yang baru didengar namanya yang baru kami kenal di KKN ini yang awalnya tidak pernah terbayang nama tersebut berada di mana. Namun akhirnya kami harus mencari tahu keberadaan tempat tersebut dan desa tersebut. Setelah kami melakukan survei ternyata kekhawatiran ini tidak berlangsung lama karena tempat kami KKN mendapat tempat dengan akses yang mudah dan tidak terlalu jauh dari Ciputat sekitat 1 jam setengah perjalanan kami untuk menuju kesana. Glory of Life 096 Cidokom! Kelompok saya terdiri dari 11 mahasiswa dengan latar belakang fakultas dan jurusan yang berbeda. Terdiri dari 6 perempuan dan 5 laki-laki dan di antara kami belum ada yang saling kenal hanya beberapa yang telah saling kenal karena satu fakultas. Kelompok kami di ketuai oleh Irvan Rizqi Nasution mahasiswa Jurusan SI Fakultas Saintek yang merupakan mahasiswa asal Medan. Dia satu-satunya anggota kelompok kami yang bersedia untuk menjadi ketua di kelompok kami. Zikra Agnia Luthfansa, mahasiswi Jurusan SI dari Fakultas Saintek, namun dia mengambil 122
program CCIT. Clara Agus Putri, mahasiswi Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen Haji Umroh. Sumiati Paramban dan Muhamad Elvan Radjab merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Muhamad Muhaimin, mahasiswa Fakultas Adab Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam. Afifatul Mahmudah, mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Hukum Keluarga. Emin dan Fifa sudah saling kenal sebelumnya karena mereka berdua berasal dari asal yang sama yaitu dari Lamongan Jawa Timur dan Alumni dari Pesantren yang sama. Malla, mahasiswi Jurusan Sastra Inggris Fakultas Adab. Lalu Ilda Nuris Sapitri mahasiswi Fakultas Ushuludin Jurusan Tafsir Hadis. Yang terakhir Mohammad Rusdiana mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab Fakultas Hukum, yang ingin dipanggil bhedenk. Kelompok kami dinamai RIFE 096, RIFE memiliki kepanjangan yaitu Glory of Life. Awal terbentuknya kelompok yang random ini awalnya sangat ditakutkan karena takut tidak ada koordinasi yang baik antar para anggotanya. Namun seiring berjalannya proses kelompok kami sebelum KKN saat membuat proposal, survei tempat, mengirim proposal. Kelompok kami pun mulai akrab satu sama lain dan mulai mengenal lebih jauh satu sama lain. Awalnya pada awal bertemu kami hanya saling diam namun setelah mulai akrab, mulai terlihat sifat-sifat dari masing-masing anggota kelompok satu persatu. Kelompok kecil kami ini pun mulai terasa terlihat kekompakkannya saat KKN dimulai. Sebulan bersama-sama dalam satu tempat tinggal membuat kami ber-11 lebih akrab dan terasa lebih asyik satu sama lain. Kerja antar tim juga mulai terasa. Masing-masing anggota memiliki program kerja masing-masing di dalam KKN ini. Program kerja yang akan kami laksanankan di Desa Cidokom di antaranya, kegiatan belajar mengajar di SD maupun di Pesantren, pemetaan jalan dengan membuat plang jalan satu desa, karena di Desa Cidokom belum memiliki Plang nama jalan. Lalu kami juga mengadakan perlombaan untuk memeriahkan 17 Agustus di SD tempat kami mengajar. Setiap hari kami bersama terasa sekali kekeluargaan dari kelompok kami. Masak dan mencuci bersama-sama dan berbagai kegiatan lainnya. Terasa kekeluargaan yang kami ciptakan selama satu bulan ini. Ditambah dengan warga desa sekitar tempat kami tinggal yang sangat baik dan perhatian terhadap kelompok kami menambah rasa kekeluargaan yang kami rasakan dalam satu bulan kemarin di Desa Cidokom. Berat rasanya kelompok kami 123
meninggalkan desa. Karena pada awalnya kami datang kesana masih dalam keadaan canggung dan sekarang justru lebih terasa kedekatannya, kami seperti menjadi bagian dari keluarga di desa itu. Awal kami ke desa tersebut, kami merasa sebulan akan berlalu dengan sangat lama dan menjadi suatu beban karena tidak terbiasa dengan lingkungan di desa tersebut. Namun lama kelamaan seiring berjalannya waktu justru kami merasa betah di daerah tersebut dan kami merasa waktu sebulan terasa begitu cepat. Cidokom, Desa Kecil yang Penuh Makna Kelompok kami mendapat penempatanan desa KKN di Desa Cidokom Kecamatan Rumpin. Tepatnya kami berada di RW 03. Kondisi di Desa Cidokom tidaklah terlalu terbelakang. Akses ke desa tersebut sudah memiliki akses yang mudah. Jalan kesana pun juga sudah bagus dan tidak banyak yang rusak. Di samping desa kami berbatasan langsung dengan sungai Cisadane. Pada awal pembukaan kegiatan KKN pada tanggal 25 Juli, banyak harapan yang disampaikan oleh bapak Sekdes kepada para mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan KKN ini. Di antaranya para remaja desa yang masih kurang dasar pendidikan yang dimiliki oleh mereka, mindset para warga desa yang kebanyakan masih belum mementingkan pendidikan, banyak warga desa yang hanya mementingkan anaknya untuk langsung bekerja. Kebanyakan warga Cidokom bekerja di Pasar Tanah Abang. Kesan awal dari para warga desa sangatlah baik, mereka sangat antusias dengan kedatangan para Mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan KKN ini. Kelompok kami tinggal di samping tempat tinggal mantan kepala Desa yaitu Pak Asep. Warga sekitar juga sangatlah antusias dengan kedatangan kami. Minggu pertama kami di sana, kami melakukan silaturahmi di sekitar desa, ke tempat RT dan RW tempat kami tinggal serta ke SDN Cidokom 02 dan Pesantren Roudatul Hasanah untuk meminta izin mengadakan kegiatan belajar mengajar dan mengadakan kegiatan program kerja kami agar mendapat dukungan dari mereka. Lumayan banyak permasalahan yang ada di desa tersebut. Salah satunya adalah akses di RT tempat kami tinggal belum terjangkau pembangunannya sehingga jalan masih banyak yang rusak dan jalannya pun juga kecil. Ketua RT tempat kami tinggal berharap agar jalan bisa segera diselesaikan dan diperbaiki dengan bantuan 124
dari mahasiswa. Namun masalah tersebut tidak dapat kami selesaikan sendiri karena butuh dana yang besar untuk perbaikan jalan tersebut. Akhirnya kami hanya membantu untuk mengkoordinasikan ke pihak desa masalah perbaikan jalan ini agar segera direalisasikan oleh pihak Desa Cidokom. Kami pun datang ke SDN Cidokom 02 untuk bertemu dengan para guru dan kepala sekolah untuk meminta izin kami sebulan mengajar di SD tersebut. Kami juga datang ke pesantren Roudatul Hasanah untuk izin mengajar mengaji di sana. Respon dan antusias dari para siswa juga sangatlah tinggi di sana karena jarang ada mahasiswa yang datang dan menurut mereka adalah suatu hal yang baru mahasiswa mengajar di sana. Kami pun membagi tugas untuk mengajar karena para guru membebaskan kami memilih untuk mengajar mata pelajaran apa saja yang ingin kami ajarkan kepada para siswa di SD tersebut. Kami mengajar di kelas 4 dan 5 SD. Saya memilih untuk mengajar Matematika untuk kelas 5, karena saya senang dengan Matematika. Walaupun belum ada pengalaman dibidang tersebut, dan juga belum ada pengalaman untuk mengajar siswa SD tapi saya akhirnya memberanikan diri karena ini merupakan suatu hal yang baru dan menarik dan juga dapat menambah pengalaman saya dalam mengajar. Karena Matematika merupakan mata pelajaran pokok, maka pertemuan nya lebih banyak dibanding mata pelajaran lainnya, saya mengajar 3 kali dalam seminggu sedangkan yang lainnya mengajar hanya 1 kali dalam seminggu dan saya mengajar dua kelas setiap harinya. Awal saya mengajar terasa sangat canggung karena baru kali pertama saya mengajar, tapi lama kelamaan saya merasa nyaman dan asyik ditambah dengan para siswa yang sangat antusias belajar Matematika dengan saya. Walaupun ada kenakalan-kenakalan yang mereka lakukan namun saya rasa itu sebuah kewajaran yang dilakukan oleh para siswa SD. Karena dunia main masih menjadi dunia mereka. Setelah paginya mengajar, di siang hari kami mengajar juga di pesantren Roudotul Hasanah. Namun tidak semua yang mengajar, kami sudah membagi piket mengajar ngaji dan masing-masing anggota kelompok kami mendapat jatah 2 kali seminggu untuk mengajar mengaji. Mengajar mengaji itu gampang gampang susah menurut saya. Karena banyak santri-santri di sana yang baru bisa dan justru ada yang belum bisa sama sekali untuk membaca iqra menjadi tantangannya.
125
Kesabaran terhadap anak-anak juga diuji di sini karena mereka kadang masih sulit untuk diatur dan diberitahu. Pada 17 Agustus, kami mengadakan upacara bendera di sekolah kami mengajar. Kelompok kami turun langsung untuk menjadi petugas upacara untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 71. Sehari setelahnya kami mengadakan kegiatan perlombaan di SD tersebut pula, untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Antusias dari para guru dan murid sangatlah tinggi. Acara kami berjalan dengan lancar dan diikuti dengan antusias dari para guru dan murid di sekolah SDN Cidokom 02. Awalnya kami ingin mengadakan pementasan bagi para murid agar ada sesuatu yang baru bagi para murid namun karena persiapan yang kurang lama dan juga dana yang kurang akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan perlombaan saja di SD tersebut. Tidak hanya siswa yang ikut dalam perlombaan tersebut. Para guru-guru pun ikut ambil bagian dalam perlombaan ini. Kelompok kami pun ikut juga meramaikan kegiatan ini agar berjalan dengan sangat meriah. Selain di sekolah kami pun ikut memeriahkan kegiatan di kantor desa yang mengadakan lomba tumpeng antar RW, kami ikut membantu RW kami tepatnya posyandu RW kami. Kami saling gotong royong untuk membuat tumpeng dan rumah tumpeng untuk memeriahkan lomba tersebut. Tak hanya tumpeng dan rumah tumpeng yang dinilai dalam lomba ini namun paradenya pun juga dinilai para juri dan akhirnya kami keluar sebagai juara 1 lomba tersebut. Program Kerja pemetaan jalan dan pengadaan plang jalan saya sendiri yang bertanggung jawab. Saya mulai memetakan jalan di Desa Cidokom setelah saya survei sekitar ada 11 jalan besar yang belum ada nama dan belum terdaftar. Setelah memetakan jalan kami pun rapat untuk menentukan nama apa saja yang akan kami pakai untuk 11 jalan tersebut. Setelah kami rapat akhirnya kami memutuskan untuk memakai nama wali songo dan sisanya kami memakai nama pahlawan Indonesia. Nama-nama ini pun kami ajukan ke pihak desa, awalnya mereka menginginkan nama jalan diberi nama dengan nama-nama para tokoh-tokoh desa yang telah membesarkan desa ini namun setelah kami beradu argumen dengan pihak desa akhirnya mereka menyetujui tawaran kami. Setelah mendapat persetujuan dari pihak desa. Kami pun memesan plang jalan kosong di samping desa kami dengan menggunakan dana dari PPM, kami memesan 15 plang. Dua di antaranya untuk TPU di Cidokom dan untuk Pesantren 126
tempat kami mengajar mengaji. Setelah plang-plang tersebut jadi. Kami membuat namanya sendiri menggunakan cat pylox dan cetakan yang sebelumnya kami buat sendiri. Kami bahu membahu untuk mengecat ke 15 plang tersebut sampai selesai. Setelah selesai semua, kami pun bahu membahu untuk memasang satu persatu plang jalan tersebut. Sekitar 3 hari kami mengerjakan program kerja ini akhirnya selesai dan hasilnya sangat memuaskan kelompok kami maupun warga desa. Kami juga memiliki Program kerja gabungan dari 3 kelompok yang bertugas di Desa Cidokom, kami membuat tugu perbatasan di Desa Cidokom untuk kenang-kenangan kami bagi Desa Cidokom. Kami pun berkoordinasi dengan pihak desa masalah pembuatan tugu tersebut. Setelah kami rapat dengan pihak desa kami menyepakati akan membuat satu tugu di samping jembatan Cidokom dengan bantuan semen yang ditanggung oleh pihak desa. Kami segera berkoordinasi dengan 3 kelompok dan segera merealisasikan pembuatan tugu tersebut. Pengerjaan tugu ini berlangsung selama seminggu dan akhirnya diresmikan seminggu setelah kami melaksanakan penutupan kegiatan di Desa Cidokom. Kini kami memiliki keluarga baru yang sebelumnya tak kami duga, anggota kelompok yang kini menjadi sangat akrab seperti keluarga serta warga Desa Cidokom yang kini sangat menantikan kedatangan kami kembali. Cidokom yang Akan Datang Desa Cidokom bukanlah desa yang tertinggal, bukan juga desa yang jauh dari jangkauan kota besar. Aksesnya juga sudah mudah dan mudah dijangkau oleh masyarakat kota besar. Namun pendidikan dan pengetahuan di desa yang kurang menjadikan desa ini kurang dikenal dan dipandang oleh kalangan luar. Jika saya menjadi masyarakat Cidokom Insya Allah saya akan mengubah mindset para orang tua di sana bahwa pendidikan bagi anak mereka penting agar kesejahteraan hidup mereka bisa dapat meningkat. Tidak hanya harus menjadi buruh kasar yang berpenghasilan tidak tetap. Di samping itu juga sarana prasarana juga haruslah banyak yang diperbaiki di sana agar desa ini bisa terlihat lebih asri dan lebih baik lagi. Selain itu, Desa Cidokom juga memiliki potensi yang bagus bagi para pendatang untuk menetap di sana karena wilayah desa yang tidak jauh dari kota besar membuat Desa Cidokom menjadi banyak peminatnya untuk membeli tanah dan berinvestasi untuk kedepannya. 127
Karena diprediksi 10 tahun ke depan desa ini akan ramai dengan pendatang yang bekerja di kota-kota besar. Potensi pariwisata yang dimiliki oleh desa ini juga bisa dimanfaatkan. Di antaranya wisata air di sungai Cisadane bisa dimanfaatkan untuk olahraga air. Selain itu juga banyak warga kota besar yang membuat objek wisata di sana karena Desa Cidokom memiliki hawa yang dingin dan masih asri. Setelah sebelumnya desa ini terisolasi karena akses yang masih sangat susah dan pada akhirnya pemerintah membangun akses jembatan dan membuat kemudahan bagi para warga desa untuk beraktivitas. Jika penyuluhan pendidikan banyak dilakukan di desa ini, akan membuat warga sadar akan pendidikan dan membuat para warga mengutamakan pendidikan bagi anak-anaknya dan dapat membuat desa ini maju dengan adanya para intelektual yang dapat membangun desa ini. Potensi dari perkebunan, peternakan, dan sawah dari desa ini juga sangatlah tinggi. Kebanyakan warga di sini juga masih banyak yang bercocok tanam dan berternak untuk menghidupi keluarganya. Jika dibantu dengan pemasaran yang baik, memungkinkan bagi para warga desa untuk mendapat penghasilan yang lebih tinggi. Banyak harapan bagi para remaja Desa Cidokom untuk membantu memajukan desa mereka, dengan disadarkan tentang pentingnya pendidikan mereka, diharapkan mereka dapat memiliki lebih banyak ide-ide kreatif yang bisa direalisasikan di desa ini.
128
CIDOKOM TANAH YANG DIRINDUKAN Oleh: Mohammad Rusdiana KKN (Kuliah Kerja Nyata) Menyelaraskan dunia teori dan dunia nyata bukan hal yang mudah bagi saya, terkadang ada teori yang masih menjanggalkan pikiran saya karena tidak sesuai dengan kenyataan, padahal yang saya pahami teori lahir dari kenyataan, dan ada pula orang yang menjalankan kehidupan tanpa teori para teoritis yang mereka tidak punya. Kuliah Kerja Nyata adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mengaplikasikan dunia buku ke dunia kenyataan dimasyarakat, karena KKN menurut saya adalah suatu kegiatan langsung terjun ke masyarakat serta menyelaraskan dengan dunia buku yang kita pelajari dibangku kampus. Tidak selamanya kita berada dilingkungan kampus, yang pasti kita akan selalu ada dalam lingkungan masyarakat, karena itu sebanyak apapun buku yang kita baca atau pahami tiada lain untuk memperpanjang kehidupan di dunia nyata. Sungguh ironis ketika mahasiswa tidak dapat menyesuaikan diri di mana dia berada, karena saya kira dunia kampus adalah dunia buku, ladang teori dan berbeda diligkungan masyarakat desa khususnya yang mengandalkan nalar semata. KKN (Kuliah Kerja Nyata) ini ditempatkan di desa-desa bahkan ada di desa yang masih menerapkan tradisi-tradisi yang saya kira harus ditinggalkan. Dengan adanya kegiatan KKN saya mendapatkan kesempatan yang paling berharga selama di kampus, dengan kegiatan ini saya dapat belajar untuk mengaplikasikan dan menyesuaikan apa yang saya pahami selama duduk dibangku kampus kepada masyarakat yang belum saya kenal dan desa yang belum saya singgahi. Tuhan menciptakan manusia dengan kepala yang berbeda, tentu pikiran yang tidak selalu sama, di kampus ini saya dipertemukan dengan mahasiswa yang tak selalu sama dalam pemahaman, namun saya dengan yang lainnya masih tetap menghargai satu sama lain, ini menjadi kebanggaan bagi saya pribadi, lain hal ketika saya di satu tempat yang belum saya singgahi dan masyarakat yang belum kenal sama sekali. Di kesempatan ini saya akan melakukan KKN di suatu desa yang belum saya singgahi dan belum tahu bagaimana respon masyarakat setempat ketika kehadiran dari orang luar desa tersebut, apalagi saya akan tinggal kurang lebih satu bulan, tentu ada beberapa hal yang saya khawatirkan, pertama 129
yang saya khawatirkan adalah masyarakat tersebut anti dengan yang sifatnya sekolah, karena bagi saya masyarakat seperti ini akan menjadi salah satu penghambat untuk mengaplikasikan dan menyesuaikan apa yang saya dapat di kampus, kedua saya khwatir terjadi kejahatan yang berupa perampokan yang dilakukan secara bersekongkol oleh warga setempat. Namun, Hanya 20% kekhawatiran itu yang terlintas dibenak saya, selebihnya saya yakin tidak akan terjadi dua kehawatiran tersebut, karena perlakuan dua hal tersebut sangat jarang kita temui apalagi bangsa kita sudah semakin dewasa dalam menyikapi perbedaan. RIFE: Tim Kesebelasan Untuk Cidokom Canda tawa, suka duka tiada tara, kapan lagi merasakan suasana seperti ini, kebanggan luar biasa bagi diri saya dapat merasakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada tahun 2016. Percaya tidak percaya, saya mengakui kebersamaan adalah faktor terbesar dalam meraih kebahagian dan kesuksesan. RIFE sebuah nama sederhana namun banyak makna denagan slogan “Hidup Untuk Menghidupi”, itulah nama kelompok yang saya naungi beserta teman-teman. Satu bulan adalah waktu yang telah diberikan universitas kepada saya untuk melakukan kegiatan KKN di Desa Cidokom Kec.Rumpin Kab.Bogor. Sejenak saya mengingat apa yang telah diungkapkan dosen pembimbing ketika rapat sebelum keberangkatan ke lokasi KKN, kata bapak Helmi Hidayat “waktu sebulan adalah waktu yang sebentar untuk kalian KKN, maka dari itu pergunakanlah waktu sebulan itu dengan sebaik-baiknya, kalian akan menangis jika saatnya kalian pulang dari tempat KKN”. Ungkapan itu selalu terngiang ditelinga saya. Terimaksih dosen pembimbing terbaik. Kelompok KKN yang saya naungi terdapat sebelas orang, maka dari itu saya menyebutnya dengan sebutan tim kesebelasan RIFE, yang tak akan saya lupakan dari sebelas orang tersebut: Irvan, Clara, Zikra, Ummi, Afifah, Mala, Ilda, Emin, Elvan, Gilang dan saya pribadi. Mereka semua dengan sabar menemani saya selama berada di tempat baru, di mana kami mengabdikan diri bersama masyarakat Cidokom. Ketegasan dan ketegaran Irvan sebagai ketua selalu saya dambakan, keceriaan Clara di saat bermain selalu membuat cerita bagi saya, “selalu ada cerita bersama Clara” itu 130
ungkapan yang sering saya lontarkan kepada tim kesebelasan, semangat Zikra untuk mengajak beraktifitas, membuat saya malu untuk diam dan berleha-leha dalam bertugas, Ummi adalah juru masak yang handal dan tempat konsultasi bagi saya dalam hal masak-memasak, yang saya rindukan nasihat-nasihat Afifah di saat saya melakukan hal kurang baik, gebrakan Mala dalam membangunkan tidur untuk makan, yang selalu mengingatkan saya betapa pentingnya kebersamaan dalam makan, Ilda adalah dokumenter ulung yang menginspirasi saya untuk memotret setiap kegiatan, teman ngopi terbaik saya dalam kelompok adalah Emin yang juga sebagai tempat berbagi cerita dan pengalaman, ketenangan Elvan dalam bekerja membuat saya rindu akan kehadirannya, dan yang saya dambakan kebijakan Gilang dalam segala keputusan. Terima kasih semua temanteman RIFE. Bermula dari Mahasiswa menjadi teman kemudian saya menganggapnya sebagai keluarga, satu bulan kurang lebih saya merasakan kegembiraan tersendiri ditemani tim kesebelasan dalam satu lingkungan yang tidak jauh lebih luas dari kampus. Sebelum keberangkatan KKN saya masih canggung untuk ngobrol apalagi bercerita, namanya juga baru mengenal satu sama lain, bahkan kenal nama tidak tahu muka atau tahu muka tidak kenal nama, maklum sama-sama anak baru dalam kesebelasan RIFE. Sebetulnya tim kesebelasan RIFE sering mengadakan kumpul pra keberangkatan KKN untuk membicarakan program kerja, pembuatan proposal dan penyebaran proposal, namun sayangnya saya jarang kumpul, dan ketika saya ikut kumpul, kebetulan tidak semua tim kesebelasan kumpul, itu salah satu faktor yang menyebabkan saya kenal nama tidak tahu muka atau tahu muka tidak kenal nama. Tidak terasa tinggal mengitung hari kami akan berangkat ke lokasi KKN, tapi saya masih bingung, apa yang harus saya bawa, karena saya hanya dapat informasi via sms dan telepon saja, kebetulan waktu itu whatsapp saya atau yang sejenisnya belum aktif, akhirnya saya hanya dapat mempersiapkan pakaian ganti saja, berbeda dengan teman-teman saya, ada yang bawa setrikaan, kompor gas, kasur bantal dan lain-lain, tapi teman-teman tidak mempersoalkan apa yang saya bawa, hanya saja mereka mengomentari dan menertawakan pakaian yang saya bawa, wajar saja pakaian yang saya bawa cucian kotor, dan mereka selalu memahami apa yang terjadi, berawal dari situlah saya merasa mempunyai tim kesebelasan yang hebat. 131
Mentari dari ufuk Timur selalu membangkitkan gairah hidup, hari Selasa, 26 Juli 2016 adalah hari pertama saya mengurai sejarah KKN di Desa Cidokom Kec. Rumpin Kab. Bogor Jawa Barat. Sesuai kebijakan universitas bahwa untuk Desa Cidokom terdapat tiga kelompok KKN yaitu Mahakarya, RIFE dan Al-Izza. Sebelum dibukanya kegiatan pembukaan KKN 2016 di Balai Desa Cidokom, saya dan teman-teman bermusyawarah untuk memberikan sambutan perwakilan dari mahasiswa dalam acara pembukaan KKN tahun ini, dari hasil kesepakatan musyawarah, saya ditunjuk sebagai koordinator sekaligus sambutan dalam acara pembukaan KKN 2016 di Desa Cidokom, tidak banyak yang saya sampaikan dalam sambutan, dan saya hanya menegaskan kepada masyarakat Cidokom yang hadir pada saat itu bahwa “kehadiran kami bukan untuk menggurui, akan tetapi ingin belajar bagaimana kehidupan dalam bermasyarakat”. Sambutan ini menjadi pengalaman berharga bagi saya dan awal bersosialisai kepada masyarakat. Di acara pembukaan ini pula saya mulai merasakan betapa bahagianya dapat berkumpul dan makan-makan bersama Mahasiswa disatu tempat (Balai Desa) dalam rangka memulai pengabdian dan belajar mengajar pada masyarakat Cidokom. Waktu terus berjalan, satu dua hari di lokasi tempat tinggal KKN, saya masih belum terbuka untuk mengungkapkan profil pribadi, dan tim kesebelasan pun masih belum terbuka untuk mengugkapkan profil dirinya masing-masing, lambat laun setiap malam kami saling bercerita bertukar pengalaman kehidupan, canda tawa, dan akhirnya saya semakin terbuka untuk mengungkapkan profil pribadi, berawal dari cerita dan tukar pengalaman inilah kami semakin dekat dan erat. Keindahan pelangi diujung Cidokom, apalah arti kebersamaan tanpa kegiatan, semua kegiatan bagaikan bumbu kebersamaan, kegiatan inilah yang membuat saya susah untuk melupakan kenangan bersama tim kesebelasan. Saya merasakan suka dan duka dalam beberapa kegiatan yang telah kami lakukan bersama, di antaranya yaitu: Bakar Sampah Bersama: Kami bertempat tinggal tidak jauh dari tempat pembuangan sampah, kebetulan di pinggir Tempat Pembuangan Sampah (TPS) terdapat sawah dan kebun singkong, jadi saya bersama tim bisa bermain dan menikmati keindahan alam sekitar. Bakar sampah sudah menjadi rutinitas saya dan teman-teman, karena sampah sudah menjadi 132
ampas dari sembako yang kita konsumsi. Waktu pertama kali saya dan tim membakar sampah di TPS, kami menemukan belatung berserakan di bawah tumpukan sampah, mungkin karena sampah tersebut jarang dibakar sehingga banyaknya belatung di TPS tersebut, ketika awal melihat belatung tersebut ada beberapa teman pula yang jijik melihatnya, dan saya hanya menikmati dan melanjutkan membakar sampah, karena bagi saya jika sampah-sampah ini tidak dibakar maka akan semakin bertambah banyak belatung-belatung tersebut. Ini merupakan salah satu pengalaman yang tak mudah dilupakan. Perbaikan Jalan Kecil: Pada hari Minggu sebagian masyarakat RT 02 mengadakan gotong royong untuk perbaikan jalan kecil. Seluruh tim kecuali saya dan perempuan tidak bisa mengikuti kegiatan gotong royong bersama masyarakat, karena saat itu saya masih tidur dan di sini saya merasa sedih. Tidak lama dari bangun tidur saya mendapat kabar bahwa minggu yang akan datang akan dilaksanakan kembali gotong royong perbaikan jalan kecil, satu minggu saya menunggu momen yang berharga ini, tapi gotong royong tersebut tidak jadi, mungkin ada beberapa kendala dari pihak warga, sampai akhirnya saya selesai KKN tidak mendapatkan kabar gotong royong lagi, kegiatan yang tak bisa saya rebut dan menyedihkan. Kegiatan Belajar Mengajar: Belajar menjadi seorang pengajar tidak semudah apa yang saya bayangkan, dalam realitanya seorang pengajar harus mempersiapkan bahan apa yang mau diajarkan, kebetulan, saya memilih siswa kelas V dalam mata pelajaran PKN untuk modal saya sebagai pengajar. Satu hari sebelum saya mengajar harus mempersiapkan materi yang mau diajarkan, kebetulan pada saat itu materi yang hendak saya ajarkan terkait NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), saya merasa kebingungan karena dalam buku tersebut terdapat lagu Satu Nusa Satu Bangsa, lalu saya meminta bantuan pada tim untuk mengajarkan saya, beruntungnya tim kesebelasan bersedia mengajarkan saya bernyanyi Satu Nusa Satu Bangsa, pada saat itu pula tim secara bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan, dan tidak hanya lagu Satu Nusa Satu Bangsa yang mereka nyanyikan, tapi lagu nasional lainnya turut mereka nyanyikan. Di sini saya merasa bangga dan terharu, walaupun saya sempat ditertawakan juga karena tidak tau nada lagu kebangsaan, tapi bagi saya ini adalah pengalaman terindah dan tidak akan terlupakan. 133
Petugas Upacara 17 Agustus: Upacara Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus sudah menjadi keharusan bagi bangsa Indonesia, karena Upacara ini bagian dari simbol mengakui kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia. Maka dari itu Kami membicarakan konsep terkait pelaksanaan upacara 17 Agustus di SDN Cidokom 02 dan yang menjadi petugasnya pun siswa-siswi SD Cidokom 02, yang memang sebelumnya tidak pernah diadakan, beberapa hari dari setelah musyawarah tersebut, kami kehadiran dosen pembimbing, dan waktu itu kami menceritakan rencana kegiatan upacara 17 Agustusan kepada beliau, setelah mendengarkan dari pemaparan ketua tim, dosen pembimbing menawarkan kami untuk menjadi petugas upacara, kata beliau “karena inilah awal diadakannya upacara 17 Agustus di SD Cidokom, maka kalianlah yang harus menjadi petugas, dan tunjukan yang terbaik” kurang lebih seperti itu yang dikatakan dosen pembimbing kepada tim di saat kunjungan yang ke dua kalinya, maka kami menyepakati apa yang dikatakan dosen pembimbing, dari situlah kemudian saya ditugaskan untuk membacakan teks proklamasi. Di saat latihan upacara, canda tawa sangat terlihat di antara kami, karena kegiatan ini mengingatkan saya pada waktu SD di saat menjadi petugas upacara. Canda tawa tiada tara saya merindukan kegiatan seperti ini lagi. Pembuatan dan Pemasangan Plang Jalan: penamaan gang jalan adalah salah satu program kerja kami, saya adalah bagian dari orang yang tidak pandai mengecat, saat proses penulisan penamaan jalan, saya hanya dapat mengangkat plang yang sudah dijemur dan menanamnya di jalan, karena saat saya ikut campur dalam penulisan plang dikhwatirkan salah/gagal, dan jika gagal dalam mengecat akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi dalam penerapan plang di jalan. Dalam penulisan plang ini semua tim ikut andil sehingga saya merasa berada dalam satu pabrik. Indahnya bila diselesaikan dengan bersama-sama. Pokoknya kepanjangan kalau ditulis, soalnya masih banyak juga suka duka yang menjadi pelajaran bagi saya, seperti makan berjam’ah, shalat berjama’ah, masak berjam’ah, belanja berjam’ah, mengantri mandi berjama’ah, serba-serbi berjam’ah belum lagi menulis laporan, afwan ya.
134
Menimba Pada Mayarakat Alam Nusantara semakin sempurna jika keberadaan Desa Cidokom tetap diakui keberdaanya di Indonesia tercinta ini, Desa Cidokom terletak di Kec. Rumpin Kab. Bogor. Masih terbayang dalam benak ini, Keindahan alamnya yang mempesona, kesejukan suasananya yang menggairahkan dan keanggunan masyaraktanya yang menginspirasi. Mengingat Desa Cidokom mengingatkan saya kepada seseorang yang saya kagumi terutama Bpk H. Asep sebagai masyarakat setempat dan lurah priode 2005-2015, beliau adalah salah seorang yang menjembatani saya dalam memperkenalkan lingkungan dan masyarakt Cidokom, walaupun saya jarang berbincang dengannya, namun di setiap perbincangan selalu ada pesan dan kesan yang menginspirasi saya untuk tetap tegar dalam menjalankan kehidupan ini, dan di rumah beliau juga kami tinggal selama KKN. Dilain itu saya sangat bangga dengan kebaikan yang diberikan Mamah Yeyet dan keluarganya, mamah yeyet yang selalu memberikan makanan dan berbagi cerita disetiap waktu luang, bahkan saya ditawarkan untuk mengambil makan sendiri di rumahnya, dan di rumah beliau juga saya dan tim menitipkan sepeda motor, dengan senang hati saya menganggap beliau adalah bagian dari keluarga saya pribadi. Tentu kepada seluruh masyarakat Cidokom yang saya hargai, karena mereka dapat menerima saya dengan baik, setiap warga Cidokom yang saya singgahi dan mencoba untuk bertukar pikiran, mereka pasti merespon dengan baik. Pada suatu hari di perkebunan yang biasa digunakan masyarakat setempat menggembala kambing/ domba, saya menghampiri seseorang yang sempat istirahat di saat mencari rumput untuk dombanya, lalu saya sempatkan untuk berbincang terkait cara ternak ayam dan menanam singkong dan cabe, sungguh luar biasa beliau menjelaskan dengan gamblang nan jelas, dan juga beliau membicarakan terkait obat-obatan tradisonal yang masih sering beliau gunakan di saat sakit, ini menjadi kebanggaan saya mendapatkan pembelajaran dari seorang peternak dan petani yang tidak saya dapatkan di kampus selama ini, matahari mulai terbenam, akihirnya saya pamit untuk meninggalkan tempat tersebut dan diakhir perpisahan, beliau mempersilahkan saya untuk main ke rumahnya, dan beliau pun memberikan selembar fotocopy KTPnya. Tak lupa kepada pemuda setempat yang bersedia berbagi cerita tentang kejahatan yang pernah terjadi di Desa Cidokom dan sekitarnya ini, dengan cerita ini, saya semakin berhati-hati dalam menjalankan aktifitas sehari135
hari, tak lupa kepada aparat pemerintah yang selalu memberikan senyuman manis saat berpapasan di jalan, dengan semua ini keberadaan saya di Desa Cidokom terasa lebih aman dan optimis melakukan setiap pembelajaran dan pengajaran pada masyarakat Cidokom. Harapan di Tanah Nusantara Gotong royong adalah salah satu budaya bangsa Indonesia yang hampir punah dimata saya, akan tetapi budaya ini masih bisa saya lihat dengan mata sendiri dimasyarakat Cidokom. Tidak hanya budaya gotong royong yang terdapat dimasyarakat Cidokom ini, namun tanah yang subur dengan lahan pertanian yang terbentang luas pun bisa saya lihat di desa ini. Sebelum pertanian ini tergantikan oleh bangunan yang tinggi menjulang, dan budaya gotong royong tergeserkan oleh keserakahan individualistik, maka saya akan melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan budaya bangsa dan kelestarian alam Nusantara ini. Ketika langit gelap, saya mendengar kabar dari seorang warga yang tak sempat merasakan duduk dibangku sekolah, dia memberikan kabar duka untuk tanah Cidokom, entah kapan kabar duka itu akan menghampiri, yang pasti dia mendapatkan kabar ini dari seseorang yang tidak dia sebut namanya, kurang lebih bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia, konon katanya “kebun-kebun ini akan tergantikan oleh perumahan, dan rencana di sekitar ini akan menjadi lintasan jalan tol yang menghubungkan jakarta-bogor dan banten, dan kemungkinan rumahrumah yang terbuat dari bambu ini akan tergantikan oleh perumahan yang megah, dan itu bukan lagi menjadi milik kami (masyarakat Cidokom)”. Saya hanya dapat mendengarkan dan membayangkan saja waktu itu, jika memang ini benar-benar akan terjadi, setidaknya saya pernah merasakan keindahan alam dan kesuburan tanah cidokom ini. Memang ada beberapa kebun yang ada di Cidokom sudah milik orang luar desa tersebut, dan tanah di sini masih jauh lebih murah dari harga di kota. Saya berpikir jika orang kota memiliki kebun di sini, mungkin hanya untuk investasi saja. Cidokom memiliki tempat wisata yang menarik bagi para pengunjung termasuk saya, namun kini bukan lagi dikelola oleh warga setempat, dan kabar ini menjadi duka bagi saya sebagai pendengar, karena
136
tempat wisata ini bila dikelola oleh warga setempat dapat menjadi pemasukan ekonomi warga. Kabarnya wisata ini sudah milik PT. Dari kabar beberapa warga yang saya dengar ini, membuat saya ingin merebut kembali dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, mempertahankan lahan dari tangan-tangan kotor dan menjadikan masyarakat yang kuat untuk mempertahankan tanah nenek moyang mereka. Cidokom Harus MERDEKA 100%
137
GLORY OF LIFE, AND THE POWER OF GAPLE Oleh: Muhamad Muhaimin KKN itu.. KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan tradisi yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh pihak PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. KKN sendiri dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, tepatnya dari tanggal 25 Juli – 25 Agustus. Kegiatan yang dilakukan berorientasi pada pengabdian dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. KKN yang di maksud bertujuan sebagai bekal kelak ketika kita semuanya akan kembali terjun ke kampung halamannya masing-masing dengan membawa label sebagai sarjana, selain itu juga kita saling belajar dengan masyarakat, di mana ilmu yang didapatkan selama dibangku perkuliahan tentu tidak sama dengan praktek sosial yang terjadi ketika kita sudah menyelam bersama masyarakat luas. Saya Muhamad Muhaimin mahasiswa yang saat ini semester 6 di UIN Syarif Hidayatullah Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora. Kelahiran Jakarta 1 Desember 1992 beralamat Jl. Raden Saleh 2 Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, sangat respect dengan adanya kegiatan pengabdian di masyarakat berupa KKN dikarenakan seperti itu sangat sejalan dengan saya yang suka berkecimpung di dunia sosial. Sebelumnya, ketika mendengar kata berbunyi “KKN” otak yang berada di kepala saya merespon dan bertanya kegiatan apa yang saya lakukan selama KKN dan berapa banyak biaya yang saya keluarkan, kemudian apa yang saya dapatkan setelah KKN. Semua itu terjawab setelah saya selesai melakukan KKN yang berlokasi di Kampung Parung Badak I Desa Cidokom Kec. Rumpin Kab. Bogor. Kegiatan pengabdian yang saya lakukan selama KKN dilakukan kurang lebih selama satu bulan, jika di hitung-hitung jangka waktu itu semua belum mencukupi untuk kita menjalankan program kerja yang sudah disusun dengan sedemikian rupa, mungkin bisa dikatakan kita hanya bisa mengupas kulitnya belum sampai ke inti dari tujuan KKN itu sendiri. Keterbatasan ruang dan waktu yang diberikan oleh pihak PPM (Pusat Pengabdian kepada Masyarakat) menjadi sebuah persoalan bagi saya untuk menyelesaikan persoalan dengan cara instan dan sesuai target. 138
Semua itu dapat dimaklumi dikarenakan satu bulan yang diberikan harus benar-benar dapat saya manfaatkan dengan sebaik-baiknya, dan kegiatan selama satu bulan itu menjadi liburan semester 6 saya yang sangat banyak memberikan pelajaran kehidupan penuh kreasi dan rekreasi. Kuliah kerja nyata ini benar-benar nyata, terlihat jelas, terlihat bagaimana kita bersosialisasi dengan orang baru di masyarakat, bagaimana kita beradaptasi dengan tempat baru, bagaimana kita hidup bersama dalam satu atap menjalankan roda layaknya rumah tangga, ada yang berposisi menjadi ayah bahkan menjadi ibu di kala sedang kebagian piket memasak. Kenyataan-kenyataan yang terlihat menggambarkan sifat kita semua, bisa dikatakan KKN juga dapat memperbaiki karakter seseorang yang kurang baik menjadi lebih baik dikarenakan keadaan yang harus memaksanya. Selama kurang lebih 30 hari saya melihat adanya fase-fase yang terjadi hingga pada puncaknya saya merasakan kesan adanya ikatan batin antar sesama seperti keluarga. Ada yang beda pada KKN tahun ini di mana pemilihan teman dalam satu kelompok kita dipilih secara acak oleh PPM bahkan lokasi yang dijadikan tempat untuk mengabdi pun sudah diatur sedemikian rupa, sehingga butuh ekstra kerja keras untuk beradaptasi dengan teman baru yang sebelumnya belum pernah kita kenal satu sama lain. Dari sekian ribu banyaknya mahasiswa mungkin hanya 5% yang kita kenal, itupun hanya dari satu fakultas jika kita tidak mengikuti organisasi atau UKM. Percobaan yang dilakukan PPM ada baiknya karena dengan begitu kita bisa mengenal teman baru lebih dekat dari berbagai jurusan yang ada di UIN Syarif Hidayatullah. Itu menjadi tugas pertama yang harus kita selesaikan sebelum berangkat ke lokasi KKN yakni menjadikan orang yang baru kita kenal menjadi keluarga baru untuk menjadi satu kelurga yang memiliki satu tujuan. Bisa dikatakan kita dibentuk sebagai kesebelasan sepak bola yang di mana dalam satu tim terdiri dari 11 orang pemain, satu pelatih atau dosen pembimbing dan dana untuk menciptakan gol, hanya saja beda tujuan dan kebutuhannya. Dengan seperti itu kita dituntut untuk saling bekerja sama memanfaatkan skill masing-masing individu yang berbeda untuk mencetak gol berupa program kerja yang sudah disepakati. Selain itu kita juga harus
139
menjaga nama besar kampus UIN Syarif Hidayatullah dengan bersikap dan berbicara layaknya seorang yang terpelajar. KKN RIFE 96 adalah nama kelompok kami dengan semboyannya “Glory of Life”, nama RIFE disepakati teman-teman dikarenakan memiliki filosofi yang sangat bagus yakni hidup untuk menghidupi. Logo RIFE 96 menggambarkan sebuah berlian besar yang di atasnya ditumbuhi pohon kecil yang tumbuh. Filosofinya berarti sebuah berlian berartikan harta atau kehidupan yang di dalamnya masih tumbuh kehidupan jadi selama kita hidup kita juga harus memberikan manfaat bagi kehidupan yang lain. Sebelas Kepala, Satu Payung. KKN Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta untuk tahun ini terdiri dari 11 anggota per kelompoknya. Masing-masing anggota terdiri dari beberapa fakultas yang berbeda, di antaranya Fakultas Ekonomi, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Syariah dan Hukum, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Kelompok ditentukan oleh Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) secara acak dan kami tidak mengenal satu sama lain. Hal pertama kali yang ada di benak hati saya ketika PPM mengumpulkan para mahasiswa di Auditorium Harun Nasution sesuai dengan kelompok yang ditentukan saya bertanya-tanya bagaimana karakter teman yang ada di kelompok saya, karena memang meskipun kita satu universitas, tetapi baru pertama kali saya bertatap muka dengan mereka, sempat ada rasa minder dengan teman-teman saya. Kebetulan saya masuk kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan nomor urut 96. Bertepatan dengan hari pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada saat itu mulailah saya dan kelompok dipertemukan. Pada saat itu mulailah fase memperkenalkan diri dimulai, rasa canggung dan malu terlihat dari teman-teman kelompok 96. Selain itu juga kita dituntut oleh PPM untuk menentukan ketua hingga masing-masing kordinator bidang yang dibutuhkan. Perundingan singkat itu menjadikan seorang Irvan Rizqi Nasution sebagai ketua, dilanjutkan dengan pendataan nomor handphone untuk mempermudah komunikasi sesama teman-teman kedepannya. 140
Seiring dengan berjalannya waktu kami pun mulai mengadakan pertemuan dengan 11 orang untuk membicarakan agenda yang diperlukan dalam kegiatan KKN. Kendala yang ada pada saat itu ialah susahnya melakukan pertemuan secara lengkap dengan teman-teman yang berjumlah 11, tetapi saya berpikir positif mungkin saja teman-teman yang sedang tak hadir itu mempunyai kepentingan yang tak bisa diwakilkan. Akhirnya program kerja yang dibutuhkan resmi kita sepakati dan akan menjadi kegiatan kita selama satu bulan di Desa Cidokom. Pada tanggal 25 Juli 2016 para peserta KKN UIN Syarif Hidayatullah resmi diberangkatkan. Kebetulan kelompok kami bertempat tinggal di rumah mantan kepala Desa Cidokom. Seiring berjalannya waktu juga ternyata saya salah, persepsi saya terhadap anggota kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) saya sangat salah. Mengapa? Karena tidak butuh waktu lama atau sekitar seminggu. Kita mampu memahami karakter anggota masingmasing. Mulai terlihat sifat masing-masing yang dimiliki teman-teman mulai dari yang pemalu, humoris hingga rocker sekalipun. 11 orang itu terdiri dari 5 laki-laki dan 6 perempuan, hari demi hari menjalani hidup di Cidokom saya mulai merasa memiliki keluarga baru yang saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Memori otak yang akan merekam aktifitas kami selama satu bulan bersama mulai dari mengantri mandi, bangun pagi, bermain gaple bersama, makan dengan masakan teman kami sendiri, sampai sesi curhat yang terjadi tiap malam. KKN bisa dikatakan sebagai munculnya benih-benih cinlok (cinta lokasi) yang terjadi di bawah langit Desa Cidokom, karena saling akrabnya di antara teman-teman menjadikan adanya keterbukaan satu sama lain tanpa harus ditutupi. Dari sebelas orang, masing-masing individu memiliki keahlian dan kekurangan yang bebeda, selama satu bulan lebih kami saling mengisi satu sama lain untuk menyukseskan program yang kita buat. Mengajar di sekolah merupakan kegiatan wajib selama kita KKN. Saya melakukan kegiatan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) kurang lebih selama 3 minggu di SDN Cidokom 02, itu merupakan pengalaman pertama saya mengajar di sekolah. Teori yang saya dapatkan selama belajar sangat berbeda dengan peta kondisi yang terjadi ketika praktek di lapangan.
141
Keluarga RIFE 96 akan tetap ada meskipun KKN sudah berlalu satu bulan menjadi saksi 11 mahasiswa yang tertawa, murung, menangis, bahagia bersama. Peluk erat persahabatan yang telah ditakdirkan Tuhan bertemu melalui perantara tangan PPM. Persepsi Desa Cidokom KKN RIFE 96 bertempat tinggal di Desa Cidokom Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, berada dekat dengan bantaran Sungai Cisadane dan memiliki suhu relatif dingin. Sarana dan prasarana yang ada di desa ini cukup memadai, ditambah adanya jembatan yang melintang di atas Sungai Cisadane membuat akses di desa ini terbuka. Desa yang amat harmonis, silaturahmi antar warganya terjaga dengan erat, dan mengandalkan gotong royong sebagai senjata dalam menghadapi kemajuan zaman yang serba modern ini. Desa Cidokom menurut saya sebuah desa yang dibilang mandiri, terlihat dari kesederhanaan masyarakatnya dalam menjalankan kehidupan sosial dengan damai dan tentram. Warga Cidokom sebagian besar mempunyai mata pencaharian berkebun dan sebagian pemudanya banyak yang menjadi porter di Tanah Abang. Tidak susah bersosialisasi dengan warga Cidokom hal itu dikarenakan masyarakatnya yang welcome ketika menjamu para tamu yang berkunjung ke desanya. Dari segi bidang keagamaan masyarakat Cidokom hampir seluruhnya memeluk agama Islam meskipun ada beberapa yang beragama non Islam. Sistem keagamaan yang masih sangat kental dengan ketradisionalannya menjadikan masyarakatnya hidup rukun, ritual keagamaaan seperti tahlil, pengajian rutin dan doa yasinan ketika menyambut hari besar berjalan dengan sangat apik. Namun masih ada kendala dibidang pendidikannya, seperti halnya desa yang lain pendidikan masih menjadi masalah yang tak pernah dipecahkan oleh para penguasa Negeri ini. Di Cidokom sendiri terdapat satu Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Dasar Swasta, jika ingin melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi mereka harus keluar desa yang jaraknya lumayan jauh. Nikah muda menjadi jalan keluar bagi mereka yang tak sanggup melanjutkan ketingkat perguruan tinggi, hal yang biasa terjadi di daerah pedesaan. Rumah yang saya tinggali bersama teman-teman sangat nyaman dan aman, bahkan bisa saya katakan saya seperti menjadi tamu agung karena 142
setiap hari kita tak kurang dengan yang namanya makanan. Ibu Yeyet, ibu rumah tangga yang rumahnya di sebelah posko KKN kami hampir setiap hari memberikan cemilan kepada kami semua, selain itu Ibu Yeyet sangat gembira dengan kedatangan kami, dikarenakan tak lama sebelum kami datang Ibu Yeyet baru saja kehilangan suami tercintanya sebagai pengobat sedihnya Ibu Yeyet sering bercanda gurau dengan kami bahkan sudah seperti ibu kandung saya sendiri. Ditambah lagi keramahan Pak H. Asep pemilik rumah yang kami tinggali sering berkunjung ke posko kami untuk bercengkrama. Keramahan yang ditawarkan Desa Cidokom membuat saya jadi betah, terlebih lagi kami sering diajak makan bersama ketika warga mengadakan suatu acara. Kebetulan waktu KKN kami bertepatan pada bulan Agustus, yang pastinya merupakan bulan kemerdekaan Indonesia. 17 Agustus 2016 yang datang kemarin disambut dengan sangat antusias oleh seluruh lapisan masyarakat Desa Cidokom, Mulai dari lomba hingga perayaan hiburan dangdut yang diadakan di lapangan belakang Balai Desa Cidokom. Kekompakan terlihat di desa ini ketika diselenggarakannya lomba tumpeng oleh Pak Lurah Tatang, mereka semua berlomba-lomba menjadi yang terbaik, hal ini dilakukan hanya untuk memperingati HUT RI 71. Desa Cidokom yang memiliki satu jalan utama dan banyak lorong jalan menuju rumah warga masih belum memiliki nama jalan. Dosen pembimbing RIFE, Pak Helmy Hidayat mengusulkan untuk membuat nama jalan, yang bertujuan agar mempermudah seseorang untuk mencari alamat. Akhirnya setelah dibicarakan dengan teman satu kelompok semuanya setuju untuk memberikan plang nama jalan untuk jalan-jalan yang ada di Desa Cidokom sekalian memberikan plang nama Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan Pesantren Roudatul Hasanah. Adaptasi yang saya lakukan selama KKN di Cidokom yakni saya bersama teman-teman mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat seperti bergotong royong setiap hari Minggu, menghadiri acara-acara adat, keagamaan serta bergabung bersama pemuda yang ada meski hanya untuk minum kopi bersama dan bermain gaple. Gaple atau kartu domino merupakan permainan kami sehari-hari entah bersama warga atau teman RIFE di kala tak ada kegiatan. Kehebatan gaple yang saya lihat di sini ialah lebih positif ketimbang permainan atau game online yang ada di kota-kota 143
besar seperti Pokemon Go. Gaple mengajarkan kebersamaan karena tak mungkin bermain gaple sendiri, berbeda dengan game online yang memperbudak seseorang untuk apatis. Selain itu gaple secara tidak langsung mengajarkan strategi berpolitik, bagaimana kita harus menata kartu domino kita, kapan harus menyerang dan bertahan untuk menang sama halnya dengan politik jika kita implementasikan ke arahnya. Jika itu adalah Saya Setelah satu bulan KKN berada di Desa Cidokom, mengajarkan kami semua tentang banyak hal yang pastinya tidak akan saya dapatkan di mana-mana. Menurut saya, kesederhanaan hidup warga Desa Cidokom perlu kita tiru, kebaikan yang tanpa mengharapkan pamrih menjadi nilai plus tersendiri. PR besarnya ialah pendidikan, kurangnya kesadaran untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi menjadikan lemahnya perekonomian Desa Cidokom, banyak terjadinya nikah muda, angka kriminalitas meningkat. Perlu adanya sosialisasi pentingnya pendidikan dari pihak terkait serta menanamkan kepercayaan kepada orang tua agar mendukung anaknya untuk sekolah. Mungkin saat ini Desa Cidokom hanyalah sebagai desa kecil yang tidak banyak diketahui orang-orang, akan tetapi dalam jangka waktu 20 tahun kedepan Desa Cidokom akan menjadi tempat yang penuh dengan bangunan dan orang-orang pendatang. Oleh karena itulah perlu sedia payung sebelum hujan, menciptakan generasi yang mampu bersaing dengan para perantau. Pendidikan sangat dibutuhkan di Desa Cidokom agar para penghuni asli tak menjadi babu di istananya sendiri. Tugu Selamat Datang yang kita buat persis di ujung jalan jembatan masuk ke Desa Cidokom semoga menjadi prasasti dan saksi sejarah bahwa kami KKN 96 telah menjadi keluarga dari Cidokom. Bangunan 1,5 meter kali 1 meter itu semoga menjadi kenang-kenangan yang berkesan dari kami. Itu semua adalah kegiatan kami selama 1 (satu) bulan yang kami kerjakan di Desa Cidokom, walaupun tidak banyak namun setidaknya bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat. Begitu banyak pesan, kesan dan pembelajaran yang kami dapatkan di Desa Cidokom, mulai dari bagaimana belajar akan kesederhanaan, kebersamaan, kekeluargaan sampai yang lainnya. Sungguh pengalaman yang menurut saya dan kelompok pasti sulit 144
untuk dilupakan, pembelajaran yang sangat berbeda dari apa yang saya dan kelompok dapatkan di dalam kampus atau dibangku kuliah. Sungguh pelajaran yang bermanfaat dan berkesan, dan kelak akan menjadi bekal untuk kami bermasyarakat. Pada saat hari terakhir kami berada di sana, rasanya berat meninggalkan Desa Cidokom sangatlah berat. Di mana awalnya tidak betah dan berpikir ingin cepat selesai, namun pada saat hari terakhir rasanya masih ingin berlama-lama di sana. Berjuta-juta ucapan terima kasih yang diberikan kepada warga Desa Cidokom untuk saya dan kelompok, tidak hanya dari warga setempat, ucapan terima kasih pun juga di sampaikan oleh pihak Tokoh Masyarakat, Lurah Tatang beserta jajaran stafnya SDN Cidokom 02, Keluarga besar ibu Yeyet dan H.Asep dan instansi lainnya di mana tempat kami menjalankan program kerja. Walaupun kami tidak dapat banyak meyelesaikan persoalan yang ada di desa, setidaknya kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk warga dan Desa Cidokom. Mohon maaf apabila saya dan temanteman mempunyai salah baik perkataan perbuatan, baik yang disengaja maupun tidak saya meminta maaf sebesar-besarnya terutama pada warga Desa Cidokom. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh elemen yang telah bekerja sama membantu jalannya kegiatan KKN RIFE 96 selama kurang lebih satu bulan, sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak kepada 10 0rang sahabat RIFE, Pak Helmi Hidayat selaku dosen pembimbing kami, PPM UIN Syarif Hidayatullah, seluruh orang tua kami. Yang terpenting adalah ucapan syukur Alhamdulliah, berkat kasih sayang yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kita dapat melakukan kegiatan KKN-PPM 2016 dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Bersama tetesan air mata kebahagian ini saya iringi pesan untuk teman-teman KKN RIFE 96, tetap menjadi bagian keluarga besar ini, jaga dan jangan sampai putus tali persaudaraan kita, bersilaturrahimlah jika rindu, menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi sesama. “Glory of Life” Terima Kasih. 145
TOREH CERITA KKNKU Oleh: Ilda Nuris Sapitri KKN Bagiku Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan akhir individu KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, di Desa Cidokom Kec. Rumpin Kabupaten Bogor. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi besar kita yaitu Nabi Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam. Beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya termasuk kita semua yang senantiasa menantikan syafaatnya kelak di hari akhir. Aamin ya Allah aamiin. KKN dalam pandangan saya adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral waktu dan daerah tertentu. Kekhawatiran yang saya bayangkan adalah sebelum saya melangsungkan KKN adalah hidup satu atap dengan orang-orang yang asing. Karena memang kelompok KKN ini dibentuk langsung oleh PpMM, sebelumnya saya memiliki kelompok sendiri yang ditentukan oleh saya sendiri, sudah terdiri dari 6 fakultas dengan berjumlah 12 orang, masingmasing dari fakultasnya adalah 2 orang, saya menentukan orangnya yaitu orang-orang terdekat, karena jujur saja, saya adalah orang yang tidak mudah untuk bersosialisasi. Jujur saya kaget tatkala ditentukan oleh PpMM, namun apadaya, saya harus menerimanya. Sampai saya bertemu dengan mereka. Pertemuan pertama, kita saling bertegur sapa, dan kita saling membuka diri, demi kelancaran KKN. Namun tatkala sudah di tempat KKN, terjadi perseteruan-perseteruan, karena di belakang sikap kita sehari-hari ada yang berbeda, contohnya ada yang mandi lama, dikarenakan 1 kamar mandi, dan kita bersebelas, itu menjadi suatu permasalahan. Namun perseteruan itu berkurang seiring dengan berlalunya waktu. Tetapi saya sadar, bahwa manusia itu memang berbeda-beda, ada tipe sanguinis, plegmatis, melankolis, dan koleris. Dengan berlalunya waktu saya lebih mengenal sifat dan karakter mereka.
146
Mentari Baru Hidup dengan orang orang asing menurut saya adalah suatu kekhawatiran, ada beberapa sikap dari teman saya yang memiliki sifat melankolis plegmatis membuat saya takut sendiri. Namun ada beberapa teman yang memiliki kecocokan dengan saya, sehingga saya mendapatkan ketentraman di tempat KKN tersebut. Namun yang jadi permasalahan saya adalah, KKN ini bentrok dengan kegiatan kuliah saya selain di UIN. Jadi selain S1 di UIN saya kuliah juga di KAHFI BBC Motivator School. Mungkin kegiatan KKN itu adalah suatu kewajiban dan sangat penting untuk bisa lulus di UIN jakarta, tetapi kuliah di Kahfi pun sangat wajib demi lulusnya S1 di sana. Dan itu menjadi permasalahan saya dengan kelompok saya, ada beberapa orang yang mempermasalahkan, ada juga yang tidak, namun memang kebanyakan mempermasalahkan hal tersebut, dan itu menjadi titik permasalahan saya di tempat KKN. Setiap hari Kamis dan hari Minggu, tepatnya diwaktu malamnya saya selalu pulang ke ciputat untuk belajar di Kahfi, dan saya kembali ke tempat KKN di waktu paginya, mengejar kewabijan saya untuk mengajar, kewajiban saya untuk mengabdi di masyarakat tidak saya tinggalkan, namun semakin saya pergi, saya menjadi kurang akrab dengan anggota KKN. Saya beruntung bisa sekelompok dengan ketua yang pengertian yaitu Irvan, dibalik juteknya dia, namun ada sifat care di dirinya, saya ucapkan terima kasih kepada Irvan. Satu bulan ini saya memiliki kesan tersendiri di KKN ini. Saya benarbenar merasakan kehidupan luar, yang memiliki sifat keras, namun saya jadikan ini sebagai bentuk dari ujian. Berawal dari menangis, menjadi sosok yang kuat, dan sering-sering tutup telinga. Namun ternyata dari mereka ada baiknya, kita harus lebih mengerti mereka dan harus saling mendekat dengan mereka. Selain hati, di sana juga banyak hal-hal yang menarik dan seru. Untuk hari pertama, kita melalukan pembukaan terlebih dahulu di kantor desa. Saya mengajukan diri menjadi MC. Namun ternyata ada yang jatuh hati terhadap saya, di sinilah mulai kenyamanan saya berlangsung, karena saya menjadi pusat perhatian, menurut saya itu tidak risih, karena kita bisa menjadi akrab. 147
Selain itu keceriaan lainnya yaitu tatkala kita tertidur, dan kita bangun di pagi hari, penghalang kita yaitu bukan dinding yang terbuat dari bata dan semen, melainkan terbuat dari papan, jadi setiap subuhnya kita dibangunkan oleh ketuk-ketuk di papan. Itu menjadi sebuah kenangan bagi saya, dan untuk sarapan pagi, kita memiliki jadwal masak, setiap pagi bahkan subuh, kita berangkat ke pasar untuk membeli makanan. Di pasar, kita belanja bersama, dan kita sendiri yang menentukan makanannya sendiri mau apa, namun karena saya tidak pandai dalam memasak, masakan saya pasti menu yang sama, karena keterbatasan saya dalam mengetahui menu-menu makanan. Setelah kembali dari pasar, kita masak bersama, namun di sini piketnya yaitu 2 orang saja. Selain itu dalam makan bersama, kita tidak hanya makan, tetapi sambil bercanda, ada tawa di dalamnya. Namun di setiap pagi pun, ada tetangga sebelah yang selalu memberikan kita sarapan, entah itu pisang goreng, ulen, bahkan lauk pauk. Ya, di samping tempat kita tinggal, kita bersebelahan dengan tetangga yang baik hati, yang memiliki anak yang salah satunya masih kecil yang bernama Bilqis, kita memanggil mamanya pun dengan nama Mama Iqis. Mama Iqis adalah seorang janda dengan pekerjaan penjahit juga tata rias, kehidupan sehari-harinya adalah di rumah saja yaitu mengerjakan pakaian untuk dijahitnya. Tapi tidak hanya di rumah saja, setiap pagi sampai siang yaitu Dzuhur, Mama Iqis mengajar di TK di samping rumahnya, yang ternyata mama iqis jugalah Kepala Sekolah dari TK tersebut. Masya Allah, Mama Iqis adalah orang yang tegar dan kuat terlebih Mama Iqis sudah kehilangan suaminya. Mama Iqis bergitu baik hati, dia selalu memberikan apa yang dia punya kepada kita, dia selalu bilang, “ngga apa-apa ya dikit juga, yang penting kita berbagi bersama”, seperti itulah ucapan beliau, dan terkadang saya malu sendiri, karena apa yang kita masak, kita tidak membagikannnya kepada Mama Iqis, karena terkadang kita masak pas-pasan, namun apabila kita masak berlebih kita juga sering membagikannya kepada Mama Iqis karena kebaikannya, juga dipenghujung KKN kita memberikan sebuah bingkisan kepada Mamanya Iqis, mamang tidak besar, namun mudahmudahan bermanfaat, yaitu parsel piring mangkuk dan gelas, namun tidak hanya diberikan kepada Mama Iqis, kita juga memberikannya kepada keluarga Pak Asep yang sudah memberikan kita tempat untuk KKN. Pak Asep yaitu mantan kepala desa, beliau sangat baik, di saat kelompok lainnya diberikan tarif untuk bisa tinggal, kita tidak, kita diberikan keleluasaan untuk tidak membayar sewa tempat tinggal, kita hanya 148
membayar listriknya saja, Alhamdulillah. Istri Pak Asep adalah seorang bidan, tatkala saya jatuh, dan saya tidak berani untuk membersihkan luka saya, saya segera pergi ke bidan di antar oleh Clara, ya Clara, orang yang Allah kasih penyaringan tipis untuk berbicara ternyata memiliki care yang begitu tinggi, dia membersihkan terlebih dahulu luka saya, dan akhirnya saya diantarnya menggunakan motor ke tempat yang hanya 20 langkah bisa sampai ke rumah Pak Asep. Di sana saya diobati oleh istrinya, tatkala saya menyodorkan uang, ibunya tidak menerima, Masya Allah ibunya sungguh baik sekali. Sehabis makan, kita langsung bergegas mandi, namun mandi yang didahulukan adalah orang-orang yang mengajar pagi terlebih dahulu, namun ada yang rebutan, contohnya seperti Gilang dan Clara, mereka rebutan kamar mandi, dan itu menjadi sebuah kelucuan yang tidak bisa saya lupakan. Sesudah itu kita langsung piket, ada yang menyapu dan ada yang pel lantai. Dikarenakan ada sebagian yang tidak mengajar, biasanya kita mamainkan kartu, dan ada juga yang menonton TV. Saya merupakan orang yang membawa TV ke tempat KKN, namun tidak hanya membawa TV, saya juga membawa kasur, tempat rak-rakan, dan berbagai perlengkapan lain yang ada dikosan hampir saya bawa semuanya. Setiap sore hari ada anak-anak yang datang untuk bermain, kita diajak bermain lompat tali, dan hal ini mengingatkan saya kepada masa kecil saya yaitu bermain lompat tali, tidak hanya perempuan, laki-lakinya pun ada yang ikut. Setiap Maghrib kita selalu menunaikan sholat secara berjama’ah dengan imam yang berganti-ganti. Hal ini kita lakukan karena kita bisa berkumpul dengan lengkap hanya di saat Maghrib saja, dan momen seperti itu menjadikan suatu kehangatan dalam kelompok KKN RIFE. Galaksi Cidokom Tempatku Mengabdi Desa ini menurut saya begitu hangat, dalam penyambutannya saja banyak orang yang hadir, terlebih lagi bahwa Cidokom ini mayoritasnya adalah orang Sunda, yang tidak usah banyak bersosialisasi lagi, saya langsung dekat dengan masyarakatnya karena dari bahasa saja. Masyarakat di sana begitu ramah, memang sudah menjadi watak bahwasanya orang Sunda itu lemah lembut. 149
Pengabdian pertama yaitu mengajar, di RT tempat kita KKN terdapat sebuah SD, yaitu SD 02 Cidokom, di sanalah pengabdian pertama kali yaitu mengajar, kita berbagi mata pelajaran, walaupun jurusan saya adalah ilmu qur’an dan tafsir saya lebih tertarik dengan mata pelajaran SBK yaitu Seni Budaya dan Keterampilan, karena ternyata di sana ada sebuah ekskul yaitu angklung, dan saya langsung tertarik. Namun karena itu ekskul, saya harus mengambil jadwal di kelas juga, karena saya adalah orang Sunda, jadi saya mengambil mata pelajaran Bahasa Sunda. Namun ternyata Bahasa Sunda ini tidak boleh diajarkan oleh mahasiswa, tetapi harus diajarkan oleh gurunya langusng, maka dari itu saya mengajarkan ekskul angklung, namun untuk menyamaratakan jam mengajar, selain di luar sekolah, saya juga mengajarkannya di setiap jam-jam istirahat. Namun saya akui belajar angklung itu tidak mudah, terlebih untuk ukuran anak SD, haruslah memiliki tingkat fokus yang tinggi, karena terlebih dahulu kita harus mengahafal not-notnya terlebih dahulu. Namun saya memiliki ide untuk mengatasinya. Saya mengajarkan mereka terlabih dahulu tentang seni musik. Yaitu saya mengajarkan not-not dalam balok dan notasi. Bermain angkung ini semua orang pada dasarnya bisa, namun membaca not balok bahkan notasipun ada orang yang belum mengerti, maka saya mengajarkan mereka terlebih dahulu tentang musik di setiap jam-jam istirahat, dan sepulang sekolah barulah saya mengajarkan mereka bagaimana menggunakan angklung, ada tawa dan canda di setiap pertemuannya, karena susahnya menggunakan angklung, apalagi seukuran anak SD pastilah mereka hanya ingin bermain, namun seiring berjalannya waktu, saya dapat mengendalikan mereka dan mengarahkan mereka kepada kedisiplinan yang benar-benar disiplin. Akhirnya mereka dapat menyelesaikan 1 lagu yaitu Indonesia Raya. Setelah semuanya selesai, mereka begitu senang karena bisa menyelesaikannya, dan mereka bertepuk tangan juga berteriak-teriak. Selain mengajarkan seni musik, saya mengajarkan juga tari kepada anak-anak, di antaranya yaitu Tari Badindin, ada anak yang langsung bisa dan anak yang biasa saja, namun saya kagum dengan anak yang umurnya paling muda, namun ia lebih mampu untuk menari bahkan sangat luwes sekali. Selain mengajarkan tari, saya mengajarkan juga mereka tata cara berjalan seperti model. Waaaah, mereka begitu antusias, tidak hanya anakanak perempuan, laki-laki pun begitu tertarik terhadap les model tersebut. 150
Dimulai kita berbaris, mengajarkan bagaimana cara mata menatap, tangan yang mengayun dengan lembut, juga langkah cantik bagi perempuan dan langkah cool bagi laki-laki. Setelah itu kita jalan ke depan dengan mengikuti tali lurus yang sudah saya persiapkan untuk mereka. Di ujung tali, saya menyuruh mereka untuk bergaya, tetapi gaya di sini tidak hanya gaya untuk anak kecil, tetapi saya juga mengajarkan kepada mereka bagaimana bergaya ala dewasa, ini sebagai tambahan ilmu saja tatkala mereka sudah dewasa nanti. Mudah-mudahan mereka masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kepada mereka, Aamiin. Selain di kelas dan di luar kelas, kami juga mengadakan bimbel bagi anak-anak, namun rata-rata dari mereka ingin belajarnya mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris, yang lainnya hanya sedikit, termasuk Bahasa Sunda bisa dihitung oleh jari yang ingin belajar Bahasa Sunda, dan saya mengajarkan mereka Bahasa Sunda, dari segi teknik penulisan, juga pengucapan, ternyata walaupun lingkungan Sunda, mereka tidak begitu fasih dalam menggunakan Bahasa Sunda, karena para orang tuanya mengajarkan mereka rata-rata Bahasa Indonesia. Saya hanya bisa menitipkan pembicaraan kepada anak-anak bahwa tolong kepada orang tuanya dibiasakan juga berbicara Bahasa Sunda, karena untuk tinggal di kalangan Sunda, pastilah ada mata pelajaran Sundanya. Itupun bisa memudahkan mereka dalam melewati ujiannya. Selain mengadakan bimbel, kita juga mengajar mengaji dari siang sampai sore, di sana begitu banyak anak-anak yang lebih kecil dari tingkatan SD, banyaknya seperti anak-anak TK, dan saya paling suka pergi mengaji dibanding ke SD, karena saya sendiri suka terhadap anak kecil, mereka belajar mengaji tatkala masih belum bisa mengucapkan R, hal itu menjadikan diri saya tergelitik sendiri. Namun tidak hanya SD, anak SMP pun di sana ada, namun saya tidak memegang kelas SMP di malam harinya, karena tingkatan belajarnya sudah tinggi, jadi saya mengajar di siang hari saja. Jika Aku Menjadi Penyambutan yang begitu hangat membuat saya nyaman berada di Galaxy Cidokom, terlebih dengan Bahasa yang 1 arah dengan saya, setiap kita melewati desa, para aparatnya seperti penjaga desa, mereka selalu 151
melemparkan senyum kepada kita, sehingga kita merasa lebih berada di tempat itu. Memiliki tetangga yang begitu baik dan pengertian dan memiliki jiwa sosial yang tinggi, juga mantan Kades yang begitu baik yang sudah memberikan tempat tinggal untuk kita yaitu kelomok 96 RIFE KKN dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di Desa Cidokom ini harga barang barang pokok, makanan dll nya cukup terjangkau. Tak banyak yang telah kami berikan kepada masyarakat Cidokom, namun khususnya saya berharap dan umumnya kami berharap semoga apaapa yang telah diberikan dapat memberi manfaat yang akhirnya dapat berimbas baik kepada saya dan teman-teman kelompok KKN 96 RIFE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga tak ada yang sia-sia selama kami hidup satu bulan bersamasama berbagi ilmu berbagi pengalaman yang akan kami jadikan pembelajaran hidup yang sangat berharga yang saat tua nanti akan menjadi cerita indah yang akan saya ceritakan kepada anak dan cucu saya jika Allah mengijinkan semua itu terjadi, mudah-mudahan saya diberikan umur yang panjang dan berkah, Aamiin ya Allah Aamiin. Jika saya sukses nanti dan Allah mengijinkan saya untuk kembali berbagi dengan desa dan masyarakat Cidokom, saya berharap saya masih diterima dengan sambutan yang hangat dan terbuka seperti apa yang saya dan teman-teman saya terima pada saat Kegiatan KKN berlangsung. Jika saya menjadi warga Cidokom saya akan sangat berbangga hati karena menjadi bagian dari warga yang hebat yang selalu saling membantu antar warganya, juga ramah terhadap sesama, tidak membedakan mana orang baru dan mana orang lama, baik masyarakatnya maupun masyarakat dari luar seperti kami. Jika saya menjadi warga Cidokom saya akan memajukan dunia kebudayaan Cidokom, juga saya akan mengembangkan Pariwisata Cidokom yang telah lama hilang karena kurangnya orang yang mengurus tempat tersebut, karena kurangnya kesadaran bahwa mereka memiliki potensi untuk menjadi masyarakat yang maju dan berkembang, sehingga Cidokom menjadi pusat perhatian dunia kembali seperti 4 tahun silam. Saya juga akan memperbaiki jalan-jalan menuju tempat pariwisata tersebut, juga mengembalikan kegiatan rafting, karena Cidokom ini 152
memiliki sungai yang kondisinya begitu seru seperti arusnya, halang rintangnya dan sebagainya untuk dilalui oleh penikmat rafting. Terima kasih kepada Kepala Desa Cidokom beserta jajarannya yang telah ramah dan menerima kami selama kami di Cidokom. Terima kasih kepada Dosen Pembimbing Bapak Helmi Hidayat yang begitu baik kepada kami, yang telah memberikan kami wawasan bagaimana membuat proposal lolos kepada sponshorship, juga beliau sangat baik telah merangkul kami, memberikan perhatian lebih kepada kami seperti mengajak kami makan di saat KKN yang biasanya kami makan hanya sayur-sayuran saja, kini kami bisa menyicipi ayam bakar, terima kasih pak. Terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah SDN Cidokom 02 yang dapat menerima kami menjadi pengajar di sekolah, juga para guru yang sudah menyisihkan waktunya agar kami bisa mengajar, juga Bapak Penjaga yang sering saya repotkan, karena di saat yang lain sudah pulang, bapaknya harus bertugas ekstra karena ada kelas tambahan dari saya untuk mengajar angklung. Terima kasih kepada ustadz dan ustadzah yang telah memberikan kami kesempatan untuk bisa mengajar mengaji selama kegiatan KKN berlangsung. Terima kasih kapada Pak Asep yang telah memberikan tumpangan kepada kami untuk bisa tinggal di tempat yang tidak di berikan tarif. Terima kasih kepada Mama Iqis yang telah ramah dan memberikan rizqinya, ilmu mengenai makeup dan menjahit kepada saya. Terima kasih kepada Aa Budi yang sudah memberikan informasi-informasi tentang apa saja yang berada di tempat Cidokom. Terima kasih atas segala pengalaman dan kenangan yang indah, unik, seru, yang akan menjadi momen tak terlupakan.
153
“Masyarakat adalah faktor pendukung utama kemajuan desa” Sumiati Paramban
154
DAFTAR PUSTAKA A, Eni dan Tri H. Zona Interaksi Wilayah Desa dan Kota diakses pada 26 Januari 2017 dari: http://www.ssbelajar.net/2012/12/zona-interaksiwilayah-desa-dan-kota.html. Analisis SWOT. Diakses padam 7 September https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT.
2016
dari:
Cidokom, Rumpin Bogor. Diakses pada 8 september 2016 dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Cidokom,_Rumpin,_Bogor. Friedman, John. Empowerment The Politics of Alternative Development. Cambridge: Blackwell Publishers, 1996. Ife, Jime. Community Development: Creating Community Alternatives- Vision, Analysis and Practices. Melbourne: Longman, 1995. Kartasasmita, Ginanjar. Pemberdayaan Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Berakar pada Masyarakat. Jakarta: Bappenas, 1996. Muzahidin, Rosiful “ Hadits tentang orang yang terbaik adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Diakses pada 7 Februari 2017 dari: http://rosifulmuzahidin.blogspot.co.id/2012/07/hadits-tentang-orangyang-terbaik.html Nasdian, Fredian Tonny. Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014. Nugraha, Eva dan Farid Hamzan. Pedoman Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa. Ciputat: Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013. Nugraha, Eva. Beberapa Catatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) PpMM 2016, Dokumen powerpoint yang disapaikan pada acara Pembekalan KKN 2016 tanggal 15 April 2016. Profil Desa Cidokom Tahun 2013, Dokumen tidak dipublikasikan.
155
Wardah, Fathiyah. “UNDP: Indeks Pembagunan Manusia Indonesia Alami Kemajuan”. Diakses pada 08 September 2016 dari: http://www.voaindonesia.com/a/undp-indeks-pembangunanmanusia-indonesia-alami-kemajuan/3110936.html
156
BIOGRAFI SINGKAT Helmi Hidayat adalah seorang ayah dari tiga anak, yang lahir di Jakarta pada 26 April 1965 silam. Beliau memulai pendidikannya di SDN Duren Tiga Pagi II, Jakarta Selatan (1976), melanjutkan pendidikan ke Pondok Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur (1983). Kemudian kuliah di Fakultas Ushuluddin IAIN Jakarta (1990) dan juga di Hull University Inggris (2003) Bidang Sosial Antropologi. Sekarang sedang aktif menjadi dosen di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis memiliki hobi membaca. Irvan Rizqi Nasution adalah anak ketiga dari 3 bersaudara yang lahir di Kota Madiun pada 4 Desember 1995 silam, memulai pendidikannya di TK Bustanul Athfal Medan, SDN 02 Panyabungan Mandailing Natal, ketika naik kelas empat pindah ke SD Swasta Ikal Medan, meneruskan ke SMP Swasta Ar-Rahman Full Day School Medan, kemudian ke SMAN 1 (Plus) Matauli Pandan Tapanuli Tengah, sekarang ia sedang menjalankan pendidikannya di Semester 7 Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis senang traveling dan olahraga. M Elvan Radjab lahir di Tangerang pada 3 November tahun 1995. Sejak kecil Elvan sangat gemar mengutak atik computer. Sebagian masa kecilnya dihabiskan mengutak atik komputer. Orangtuanya yang mengedepankan pendidikan agama mengirimnya ke yayasan swasta bernama Nurul Hikmah. Akhirnya pendidikan dari TK sampai SMP dihabiskan di TK, SDIT, dan SMPIT Nurul Hikmah. Lalu saat SMA Elvan memutuskan untuk mencicipi sekolah negeri, maka ia melanjutkan pendidikannya di SMAN 31 Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengambil Jurusan Manajemen.
157
Zikra Agnia Luthfansa adalah anak pertama dari dua bersaudara yang lahir di Jakarta pada 1 Oktober 1995 silam, yang memulai pendidikannya di TK Arafah Jakarta Timur dan melanjutkan ke tingkat sekolah dasar di SDN Pondok Ranggon 01 pg Jakarta Timur, meneruskan ke Pondok Pesantren Daar El-Qolam Islammic Boarding School, Gintung, Jayanti, Tangerang, Banten. Sekarang sudah mencapai semester 7 Jurusan Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis gemar melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kesenian dan olahraga. Clara Agus Putri adalah anak sulung dari 3 bersaudara yang dilahirkan pada 23 April 1995 silam. Memulai pendidikan di TK Islam Al-Istiqomah Tangerang Selatan. Lalu melanjutkan sekolah ke SDN Pelita 2 di Tangerang Selatan. Kemudian ketika SMP memilih bersekolah ke tempat yang lebih jauh, yaitu di Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung, Jayanti-Tangerang, dan begitu pula dengan SMA. Kini penulis sedang menjalankan studi di konsentrasi Manajemen Haji Umroh Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sangat tertarik dengan kegiatan yang mengarah pada kerajinan tangan. Kini ia sedang menggeluti hobi barunya yakni traveling. Sumiati Paramban adalah anak ke tiga dari tujuh bersaudara, ia lahir di Balambano Sulawesi pada tanggal 27 Agustus 1995 silam, yang sekarang telah berumur 21 tahun. Memulai pendidikan di Sekolah Dasar Negeri SDN 253 Amasi selama 6 tahun dan melanjutkan Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN 1 Nuha, dan di Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 1 Wasuponda. Hingga sekarang sudah mencapai semester 7 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta di Jurusan Manajemen Sumber Daya Manusia Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Penulis bisa dikatakan ahli dalam bidang masak-memasak. 158
Afifatul Mahmudah adalah putri ke empat dari lima bersaudara, yang lahir di salah satu Kabupaten di Jawa Timur yakni Lamongan, pada Tanggal 23 April 1995 silam, dan sekarang telah berumur 21 tahun. Ia memulai pendidikan di TK Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran Lamongan selama 3 tahun dan melanjutkan sekolah di Madrasah Ibtidaiya, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah aliyah dengan yayasan yang sama. Hingga sekarang sudah mencapai semester 7 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Hukum Keluarga di Fakultas Syariah dan Hukum. Penulis memiliki kegemaran dalam bidang masak-memasak serta traveling. Prafitri Kumalasari adalah anak pertama dari dua bersaudara yang lahir di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada tanggal 16 Februari 1995, yang memulai pendidikannya di TK (Plus) Zumrotus Salamah dan melanjutkan ke SDN Bago 3, meneruskan ke jenjang berikutnya di SMPN 3 Tulungagung, kemudian meneruskan pendidikan di SMA Negeri 1 Kauman dengan jurusan IPA dan pada tahun 2013 hingga saat ini mengenyam pendidikannya di bangku kuliah mengambil Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Gilang Utama Pradnya, merupakan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Hubungan Internasional. Lahir di Jakarta pada 5 September 1995. Anak pertama dari 3 bersaudara yang tinggal di Tambun – Bekasi. Memulai pendidikan di TK Randa Puri di Tambun Selatan, lalu melanjutkan di SD plus Putra Darma Tambun, kemudian meneruskan di SMPN 3 Jakarta. Akhirnya melanjutkan di SMAN 3 Jakarta. Kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa Federasi Olahraga Mahasiswa (UKM FORSA) periode 2016.
159
Moh. Rusdiana disapa Bhedenk adalah anak pertama dari seorang ibu yang tegar dan bapak yang tegas. Penulis pernah belajar di SDN Mulyajaya 01, MTs Daruttaqwien, MAN Al-Muhajirin, sekarang sebagai mahasiswa semester VII di Jurusan Perbandingan Mazhab Fikih Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pernah menjadi Mahasiswa Tafsir Hadits. Organisasi yang pernah diikuti PASGA (Pasukan Garuda), TS (Tapak Suci), OPPAL (Organisasi Pelajar Pondok Pesantren Al-Muhajirin), IMAM (Ikatan Mahasiswa Al-Muhajirin) dan sekarang aktif di IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) cabang Ciputat. Muhamad Muhaimin atau yang lebih akrab dipanggil “Cak Emin” ini adalah mahasiswa Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia lahir di Jakarta pada 1 Desember 1992 yang beralamat di Jl. Raden Saleh 2 Cikini, Menteng, Jakarta Pusat. Ia berasal dari Lamongan Jawa Timur. Anak kedua dari enam bersaudara ini memiliki sifat periang dan pekerja keras. Salah satu motto hidupnya “Jangan pernah merubah rutinitas karena sama saja memaksa matahari untuk berhenti berputar”. Ilda Nuris Sapitri adalah anak ketiga dari 4 orang bersaudara yang lahir di Kota Garut pada 30 Juni 1995 silam, memulai pendidikannya di TK Pameungpeuk dan melanjutkan ke tingkat sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyyah Ash-Sholihat, ketika naik ke kelas empat pindah ke SDN Sukakarya 1 Garut, meneruskan tingkat sekolah menengah pertama di MTSN Garut, meneruskan ke Madrasah Aliyah Negeri 2 Garut, hingga sekarang sudah menduduki semester 7 Jurusan Ilmu Qur’an dan Tafsir di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
160
LAMPIRAN
161
“Bahkan untuk melihatpun kita harus berusaha membuka mata. Begitupula dengan kemajuan, yang diperlukan adalah usaha.” Gilang Utama Pradnya
162
Lampiran I Tabel Kegiatan Individu KKN-PpMM 2016 Nama:
Irvan Rizqi Nasution
NIM: No. Kel:
1113093000051 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No
Uraian Kegiatan
1
Pelepasan Acara pelepasan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2016 yang berlokasi di lapangan parkir SC (Student Center) pada pukul 08.00 – 10.00 WIB.
2
Pembukaan Acara pembukaan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2016 yang berlokasi di Balai Desa Cidokom Kec. Rumpin Kab. Bogor pada pukul 13.00 WIB – selesai.
3
4
5
6
Silaturahmi Kegiatan silaturahmi dilaksanakan mulai dari tanggal 27 – 31 Juli 2016 pada aparat desa, tokoh masyarakat, warga – warga sekitar. Kunjungan Kunjungan dilaksanakan pada tanggal 27 dan 29 Juli 2016. Persiapan Peringatan HUT RI di SDN Cidokom 02 Kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersiapkan acara apa yang akan dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT RI di SDN Cidokom 02. Pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan HUT RI Ke- 71 di SDN Cidokom 02 Upacara bendera peringatan HUT RI 163
Hasil Langsung Mahasiswa/i KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 menuju ke lokasi KKN yang telah ditentukan. Kami telah tiba di lokasi KKN yang telah ditetapkan dan telah diterima oleh pihak desa untuk dapat melaksanakan KKN. Mengenal lebih dekat seluk beluk Desa Cidokom. Mengenal lebih dekat sistem pendidikan di Desa Cidokom. Membuat konsep acara yang akan dilaksanakan pada peringatan HUT RI berupa sebuah Pentas Seni. Terlaksananya upacara bendera peringatan HUT RI ke- 71 di SDN Cidokom 02
7
8
Ke- 71 dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2016 di halaman sekolah SDN Cidokom 02. Pengadaan Lomba di SDN Cidokom 02 Pengadaan lomba dalam rangka peringatan HUT RI Ke- 71 dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2016 di halaman sekolah SDN Cidokom 02. Penutupan KBM Dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2016. Kegiatan ini merupakan serangkaian acara penutupan/perpisahan dengan pihak sekolah SDN Cidokom 02, pengurus pondok pesantren Roudatul Hasanah.
Nama: NIM: No. Kel:
Muhammad Radjab 1113081000063 096
Terlaksananya lomba – lomba dalam rangka memperingati HUT RI Ke- 71 di SDN Cidokom 02 Kegiatan Mengajar diakhiri.
Elvan Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
Belajar Resmi
Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No 1
2
3
164
Uraian Kegiatan Sosialisasi tentang akan adanya kegiatan workshop yang akan di adakan di Desa Cidokom Survei harga tiang nama jalan Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui harga tiang nama jalan yang nanti rencananya akan kami pasang di Desa Cidokom. Persiapan menyambut 17 Agustus Untuk menyambut 17 Agustus nanti kami berencana untuk mengadakan lomba di SDN Cidokom 02 dan pada upacara 17 Agustus nanti kami akan menjadi petugas upacara.
Hasil Langsung Warga mengetahui kegiatan apa saja yang akan di lakukan oleh kami selama sebulan kedepan Harga tiang nama jalan sudah di ketahui. Harganya adalah Rp. 150.000,00 – 250.000,00 per tiang. Pasukan pengibar bendera sudah mulai mengerti gerakan – gerakan yang harus dilakukan
4
5
6
7
Penutupan Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar di akhiri dengan penutupan di sekolah. Yang acaranya terdiri dari permohonan maaf dari pihak mahasiswa dan pihak sekolah. Penutupan Kegiatan Mengajar membaca Al-Quran Kegiatan mengajar Al – Quran di akhiri dengan penutupan di sekolah. Yang acarana terdiri dari permohonan maaf dari pihak mahasiswa dan pihak sekolah.
Kegiatan belajar mengajar resmi disudahi.
Kegiatan mengajar membaca al – quran resmi di sudahi.
Mahasiswa mengetahui rencana HUT RI di desa dan mahasiswa memberikan bantuan dana terkait acara HUT RI Mengikuti lomba tumpeng tingkat desa Mahasiswa semakin mewakili Posyandu Annur akrab dengan warga. Rapat kordinasi tingkat RW tentang peringatan 17 Agustus. Membicarakan apa saja yang akan di lakukan di RW 03 dalam rangka menyambut HUT RI ke 71.
Nama:
Zikra Agnia Luthfansa
NIM: No. Kel:
11140930000137 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No
1
2
Uraian Kegiatan Hasil Langsung Pembukaan KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 di Desa Mengenal aparat Cidokom dilaksanakan pada tanggal 26 kelurahan dan tokoh Juli 2016 yaitu pada hari kedua masyarakat pelaksanaan KKN di Balai Desa Cidokom. Mengetahui lebih Silahturahmi di Desa Cidokom dimulai banyak permasalahan dari berkunjung ke rumah Pak RW 03, yang ada di setiap RW RT 01-04. dan RT. 165
3
Berkunjung ke Sekolah SD Cidokom 02 dan juga TPA Roudhatul Hasanah.
4
Pengajian di Balai Desa dilakukan oleh ibu-ibu Desa Cidokom dan juga mahasiswi KKN UIN.
5
Persiapan HUT RI Cidokom 02
6
Latihan Upacara Bendera. Kami selaku mahasiswa KKN menjadi petugas upacara. Saya sendiri ditugaskan untuk menjadi pengibar bendera.
di Sekolah SDN
7
Penutupan di SDN Cidokom 02 dan di TPA Roudhoutul Hasanah
8
Lomba Tumpeng di Desa Cidokom Dalam peringatan HUT RI desa Cidokom mengadakan lomba tumpeng yang diadakan di Balai Desa, dan kami ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut dengan tema Posyandu.
166
Kami mengetahui silabus dari mata pelajaran yang akan kami ajarkan di sekolah. Kami juga mengetahui sistem KBM pada SDN Cidokom 02. Mendapatkan ilmu agama dari penceramah tentang Sujud sahwi, tilawah, dan lain-lain. Mengisi kemerdekaan dengan semangat dan kekompakan, mengingatkan hari kemerdekaan Indonesia. Memberikan contoh kepada siswa dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan kemerdekaan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai simbolis telah selesainya kegiatan KKN dalam bidang Kegiatan Belajar Mengajar. Kegiatan ini untuk merayakan dan memeriahkan HUT RI, dalam pelaksanaannya kami juga mengikuti pawai menuju Balai Desa.
Nama:
Clara Agus Putri
NIM: No. Kel:
1113053000050 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No 1
2
3
4
5
6
Uraian Kegiatan
Hasil Langsung Kami mengenal para tokoh Pembukaan masyarakat di sana, lebih Dilaksanakan pada Selasa, 26 Juli 2016 mengetahui tentang desa di Balai Desa Cidokom. dan mendapatkan keluarga baru Silahturahmi Mengetahui lebih banyak Kami melaksanakan silahturahmi permasalahan yang ada di antara RT dan RW di desa, guna setiap RW dan RT. untuk mengenal lebih dekat tentang warga Cidokom. Kami mengetahui silabus Kunjungan dari mata pelajaran yang Kami mengunjungi sekolah, TPA serta kita ajar kan serta program pondok pesantren yang ada di mengajar di SDN Cidokom Cidokom. 02 dan TPA Roudhotul Hasanah. Persiapan acara HUT RI ke 71 di Sekolah SDN Cidokom 02 Agar mereka mengenl seni Kami merencanakan acara HUT RI ke dan dapat tertarik dengan 71 yang akan diadakan di SDN seni. Cidokom 02 Memberikan contoh Latihan upacara bendera kepada siswa tata cara upacara yang benar. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai simbolis telah Penutupan di SDN Cidokom 02 dan di selesainya kegiatan KKN TPA Roudhoutul Hasanah dalam bidang Kegiatan Belajar Mengajar.
167
Nama:
Sumiati Paramban
NIM: No. Kel:
1113081000076 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No
1
2
3
4
5 6 7 168
Uraian Kegiatan Pelepasan KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pelepasan KKN dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2016. Pembukaan pelaksanaan KKN-PpMM Desa Cidokom Pembukaan Pelaksanaan KKN-PpMM telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2016, yang berlokasi di Balai Desa Cidokom. Kunjungan ke SDN Cidokom 02 Kunjungan ke sekolah dasar dilakukan untuk pelaksanaan proker KBM yang telah menjadi agenda Kegiatan selama KKN.
Hasil Langsung Dengan diadakannya pelepasan tersebut setiap mahasiswa UIN Jakarta akan mendapatkan informasi tentang apa-apa saja yang akan dilakukan di tempat KKN nantinya pelaksanaan pembukaan KKN di Desa Cidokom dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat dikenal oleh masyarakat Adanya kerjasama antar guru/staf dengan mahasiswa mengenai proses belajar mengajar
Dapat mengetahui tentang keadaan Silaturahmi ke RT/RW dan Tokoh RT/RW setempat Agama Desa Cidokom terutama tentang kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan Pengajian Bulanan Untuk menjalin Pengajian ini dilakukan oleh ibu – ibu silaturahmi yang baik setempat yang dilaksanakan setiap hari dengan masyarakat minggu Mempersiapkan acara HUT RI yang Memperingati hari akan dilaksanakan di SDN Cidokom 02. kemerdekaan Indonesia agar kegiatan upacara Latihan Upacara 17 Agustus yang dari dulu tidak ada,
8
Penutupan di SDN Cidokom 02 dan di TPA Roudhoutul Hasanah
9
Lomba Tumpeng di Desa Cidokom Dalam perayaan HUT RI desa Cidokom mengadakan lomba tumpeng yang diadakan di Balai Desa, dan kami ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut dengan tema Posyandu.
Nama:
Afifatul Mahmudah
NIM: No. Kel:
1113044000083 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
bisa menjadi rutinitas tiap tahunnya. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai simbolis dan ucapan terima kasih kepada pihak yang bersangkutan karena telah memberi kesempatan kepada kami untuk menjalankan salah satu proker dan kegiatan ini bertanda bahwa telah selesainya kegiatan KKN dalam bidang Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk merayakan dan memeriahkan HUT RI, yang di mana dalam pelaksanaannya kami juga ikut dan mengikuti pawai menuju Balai Desa. Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No
1
Uraian Kegiatan Pelepasan KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pelepasan KKN dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2016, yang berlokasikan di parkiran SC UIN.
Hasil Langsung Dengan diadakannya pelepasan tersebut setiap mahasiswa UIN Jakarta akan mendapatkan informasi 169
tentang apa-apa saja yang akan dilakukan di tempat KKN nantinya
2
3
4
5
6 7 8
170
Pembukaan pelaksanaan KKN-PpMM Desa Cidokom Pembukaan Pelaksanaan KKN-PpMM telah dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2016, yang berlokasi di Balai Desa Cidokom. Kunjungan ke SDN Cidokom 02 Kunjungan ke sekolah dasar dilakukan untuk pelaksanaan proker KBM yang telah menjadi agenda Kegiatan selama KKN.
pelaksanaan pembukaan KKN di Desa Cidokom dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat dikenal oleh masyarakat Adanya kerjasama antar guru/staf dengan mahasiswa mengenai proses belajar mengajar
Dapat mengetahui tentang keadaan Silaturahmi ke RT/RW dan Tokoh RT/RW setempat Agama Desa Cidokom terutama tentang kegiatan sehari-hari yang mereka lakukan. Dapat berbagi ilmu yang kita dapat pada santriKunjungan ke pesantren santri pondok pesantren itu sendiri. Pengajian Masyarakat Lebih dekat dengan Menghadiri acara tahlilan salah satu masyarakat desa warga, serta bercengkrama dengan para Cidokom. warga setelah acara tahlilan. Mempersiapkan acara HUT RI yang Memperingati hari akan dilaksanakan di SDN Cidokom 02 kemerdekaan Indonesia. agar kegiatan upacara Latihan Upacara 17 Agustus yang dari dulu tidak ada, Latihan ini dilakukan buat persiapan bisa menjadi rutinitas Upacara pada tanggal 17 agustus. tiap tahunnya.
Nama: NIM: No. Kel:
Prafitri Kumalasari 1113026000062 096
Nama Drs. Helmi Hidayat, MA. Dosen: Desa/Kel: Cidokom Nama Kel: RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No 1
2
3
4
5
6
7
Uraian Kegiatan Pelepasan KKN UIN Jakarta Pelepasan KKN di kampus UIN Syarif Hifayatullah Jakarta pada tanggal 25 Juli 2016, berlokasi di halaman parkir Student Center Kampus UIN Jakarta.
Hasil Langsung Kami mendapatkan kejelasan mengenai fakta dana KKN yang didapat perkelompok yaitu 5 juta perkelompok. Dicapainya suatu kesepakatan akan dilaksanakannya KKN Pembukaan KKN di Desa Cidokom dan pihak kelompok Pada tanggal 26 Agustus 2016. mendapat kartu hijau untuk melaksanakan KKN di setiap RW. Mendapatkan bahan ajar Kunjungan ke SDN Cidokom 02 untuk mengajar serta jadwal untuk mengajar. Memperoleh informasi mengenai kondisi dan Silaturahmi. juga permasalahan yang ada di setiap RT. Mushola bersih dan Pembersihan Dan Perawatan Musholla tertata sebagaimana di sekolah SDN Cidokom 02. mestinya. Sudah ditentukan bahwa HUT RI ke 71 di SDN Cidokom 02 akan dimeriahkan dengan Persiapan acara HUT RI ke 71 di pementasan seni. Sudah Sekolah SDN Cidokom 02 ditentukan bahwa tarian yang akan dibawakan pada waktu pementasan adalah tarian yapong. Persiapan upacara HUT RI ke 71 di Latihan upacara 171
Sekolah SDN Cidokom 02
8
9
berlangsung dengan lancar walaupun terkendala dengan lokasi yang becek. Apel terlaksana dengan Penutupan KBM di SDN Cidokom 02 lancar dan pembagian serta pembagian hadiah dari lomba hadiah telah dibagikan HUT RI kepada para pemenang lomba. Penutupan KBM di Pondok Pesantren Penutupan terlaksana Raudhatul Hasanah dengan lancar.
Nama: NIM: No. Kel:
Gilang Utama Pradnya 1113113000034 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No
1
2 172
Uraian Kegiatan
Hasil Langsung Kedatangan awal kami di desa Cidokom di sambut sangat baik oleh warga desa dan warga sekitar di mana kami tinggal. Kami banyak disuguhkan berbagai kenyamanan dan alhamdulillah warga sini Pelepasan Pelepasan yang mengawali KKN sangat baik dan welcome tahun 2016 ini dilaksanakan di Lap terhadap kedatangan samping gedung SC. kami. Mereka pun dengan senang hati ingin bekerja sama dengan kelompok kami agar kegiatan kami dapat berjalan dengan lancar dan dapat memajukan Desa Cidokom. Pembukaan Pembukaan ini dihadiri Pembukaan KKN Desa Cidokom oleh aparatur desa dan
dilangsungkan pada hari kedua. Pembukaan yang dilaksanakan di Balai Desa Cidokom di laksanankan gabungan dengan 2 kelompok lainnya yang juga mendapat tugas di Desa Cidokom.
3
Silaturahmi
4
Rapat Koordinasi di Balai Desa Pada Minggu pagi kami di undang untuk hadir dalam rapat koordinasi dengan para tokoh masyarakat untuk membahas beberapa hal mengenai desa, dan juga membahas tentang kegiatan Hari Kemerdekaan RI.
banyak tokoh masyarakat dari Desa Cidokom. Banyak harapan yang di kemukakan oleh pihak desa kepada kelompok KKN kami di Desa Cidokom untuk bisa membuat Desa Cidokom lebih baik dan lebih maju lagi khususnya menyadarkan masyarakat desa pentingnya pendidikan bagi anakanak mereka. Kedatangan kami di Desa ini sangatlah di terima dengan baik oleh warga sekitar. Kami sangat disambut baik dari pihak warga, desa, dan pihak sekolah. Kami diizinkan untuk mengajar di SDN Cidokom 02 dan memilih apa saja yang ingin kami ajar, kami juga di izinkan untuk mengajar ngaji di pengajian setempat. Dari pihak RT/RW juga kami disambut baik dan kami diharap untuk mengkordinasikan setiap kegiatan kami kepada RT/RW sekitar agar para warga dapat dikondisikan. Rapat Koordinasi di Balai Desa Pada Minggu pagi kami di undang untuk hadir dalam rapat koordinasi dengan para tokoh masyarakat untuk membahas beberapa hal mengenai desa, dan 173
5
juga membahas tentang kegiatan Hari Kemerdekaan RI. Kegiatan ini sangat disambut baik oleh pihak sekolah. Awalya kami ingin mengadakan pentas seni yang melibatkan para siswa. Namun, setelah kami konfirmasi terlalu sulit untuk mengadakan kegiatan pentas seni ini Persiapan Kegiatan menyambut Hari karena biaya yang minim Kemerdekaan RI pada 17 Agustus. dan juga persiapan dari siswa-siswi yang minim akhirnya kami memutuskan untuk membatalkan kegiatan pentas seni tersebut dan kami ganti dengan kegiatan perlombaan untuk para siswa.
Nama: NIM: No. Kel:
Muhammad Muhaimin 1113022000093 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No 1
2 3
174
Uraian Kegiatan
Hasil Langsung Mengenal lebih dekat Pembukaan dengan para aparat desa Dilaksanakan pada tanggal 26 Juli Cidokom serta tokoh 2016 masyarakat yang ada. Memudahkan kita untuk Ramah tamah dengan tetangga tempat tinggal serta saling tinggal peserta kkn bersapa ramah. Silaturrahmi Mempererat persaudaran Berkunjung ke rumah RW dan RT anatara peserta kkn
s4
5
6
7
Berkunjung ke SDN Cidokom 02 Pengajian Masyarakat Menghadiri acara tahlilan salah satu warga, serta bercengkrama dengan para warga setelah acara tahlilan. Rapat Gabungan Rapat gabungan 3 kelompok kkn yang ada di desa cidokom dilakukan sebagai bentuk kordinasi dalam melakukan program unggulan berupa pembangunan tugu selamat datang dan perlombaan HUT RI antar RW sedesa Cidokom. Latihan upacara Dalam rangka menyambut HUT RI.
Nama: NIM: No. Kel:
Muhammad Rusdiana 1113047000012 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
dengan masyarakat yang ada serta memperoleh informasi tentang desa yang kita butuhkan. Memudahkan kita untuk melaksanakn program kerja kegiatan belajar mengajar. Lebih dekat dengan masyarakat desa Cidokom.
Mempererat persaudaran anatara peserta KKN di Desa Cidokom.
Meramaikan HUT RI dan belajar menghargai jasa para pahlawan. Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No
1
Uraian Kegiatan
Hasil Langsung Senang dapat berbaur dan berbicara dalam sambutan di hadapan dosen, aparat Pembukaan desa, masyarakat Dilaksanakan pada tanggal 26 Juli setempat dan peserta KKN 2016. Desa Cidokom Kehadiran kami Disambut dengan baik oleh aparat 175
2
3
4
5
6
7
8
176
desa dan masyarakat setempat. Alhamdulillah Kehadiran Sialaturrohmi kami disambut dengan Silaturrohim ke kediamaan Bpk baik, sehingga kehadiran Hendra sebagai ketua RW 03, ke kami selama seminggu ini ketua RT 01, 02, 03 dan 04. menjadi tidak sia-sia di kp. Parung badak ds. Cidokom ini. Menyenangkan bisa Sosialisai/Rapat dengan kelompok berkumpul bersama di KKN 95 dan 97. satu tempat tinggal kelompok 96. Harga tiang nama jalan sudah di ketahui. Survei harga tiang nama jalan Harganya adalah Rp. 150.000,00 – 250.000,00 per tiang. Penutupan Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan belajar mengajar di akhiri dengan penutupan di sekolah. Yang Kegiatan belajar mengajar acaranya terdiri dari permohonan resmi di sudahi. maaf dari pihak mahasiswa dan pihak sekolah. Penutupan Kegiatan Mengajar membaca Al-Quran Kegiatan mengajar Al – Qur’an di Kegiatan mengajar akhiri dengan penutupan di sekolah. membaca Al – Qur’an Yang acarana terdiri dari permohonan resmi disudahi. maaf dari pihak mahasiswa dan pihak sekolah. Mahasiswa mengetahui rencana HUT RI di desa Rapat kordinasi tingkat RW tentang dan mahasiswa perayaan 17 Agustus. memberikan bantuan dana terkait acara HUT RI Mengikuti lomba tumpeng tingkat Mahasiswa semakin akrab desa mawakili Posyandu Annur dengan warga.
Nama:
Ilda Nuris Sapitri
NIM: No. Kel:
1113034000143 096
Nama Dosen: Desa/Kel: Nama Kel:
Drs. Helmi Hidayat, MA. Cidokom RIFE
Implementasi Kegiatan Minggu Pertama – Keempat No
1
Uraian Kegiatan Pelepasan Para KKN Langkah awal untuk melaksanakan KKn ini adalah dengan pelepasan, pelepasan dilakukan pada tanggal 25 Juli 2016 yang bertepat di Lapangan Parkir SC. Pembukaan KKN
2
3
4
Pembukaan KKN dilaksanakan di Balaidesa Cidokom pada tanggal 26 Juli 2016. Silaturahim kepada RT dan RW, Para tokoh Agama. Silaturahim ke sekolah SDN Cidokom 02
5
Membersihkan Cidokom 02
Gudang
di
SDN
6
Persiapan 17 Agustus.
7
Penutupan di SDN Cidokom 02 dan di TPA Roudhoutul Hasanah.
Hasil Langsung Acara ini dilaksanakan untuk lebih menyemangati para mahasiswa yang ingin KKN Agenda ini sebagai simbolis bawha kita sah untuk dapat ber-KKN di tempat Cidokom, sekaligus sebagai silaturahim dengan para masyarakatnya. Agenda silaturahim ini sebagai ajang pencarian informasi, agar kita dapat mengetahui apa-apa yang harus dikerjakan. Agenda ini untuk mengetahui apa-apa yang bisa kita ajarkan kepada siswa dan siswinya. Kelas 4 dan 5 yang jadi target sudah bisa memainkan angklung Memberikan arransement lagu dan mengajarkan conducting. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai simbolis telah selesainya kegiatan KKN dalam bidang Kegiatan Belajar Mengajar 177
8
178
Lomba Tumpeng di Desa Cidokom Dalam perayaan HUT RI.
Kegiatan ini untuk merayakan HUT RI, dalam pelaksanaannya, kami mengikuti juga pawai menuju Balai Desa.
KULIAH KERJA NYATA (KKN) 2016 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 25 JULI - 25 AGUSTUS 2016 Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kebupaten Bogor, Jawa Barat
Cidokom, 23 Agustus 2016 Nomor
: 002/U/KKN-PpMM-UINJKT/VIII/2016
Perihal
: Undangan Penutupan
Kepada Yth. Bapak/Ibu …………………………… di Tempat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Do’a dan harapan kami semoga Bapak/Ibu senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Amin. Sehubungan dengan berakhirnya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah di Desa Cidokom, Kec. Rumpin, Kab. Bogor. Maka kami bermaksud untuk mengundang Bapak/Ibu untuk hadir dalam acara penutupan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang akan dilaksanakan pada: Hari/tanggal
: Kamis, 25 Agustus 2016
Pukul
: 09.00-11.00 WIB
Tempat
: Kantor Balai Desa
Demikianlah surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang diberikan Bapak/ Ibu kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Hormat Kami, Ketua Pelaksana Cidokom, 23 Agustus 2016
Zulkifly Racman
179
KULIAH KERJA NYATA-PUSAT PENGABDIAN MASYARAKAT (KKN-PPM) UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 Nomor
: 001/U/KKN-PPM-UINJKT/VII/2016
Cidokom, 25 Juli 2016
Lampiran : Perihal
: Undangan Kepada Yth.
di Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb. Semoga Bapak/ Ibu senantiasa selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin. Diberitahukan dengan hormat, bahwa Kuliah Kerja Nyata-Pusat Pengabdian Masyarakat (KKN-PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Cidokom, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat selama satu bulan berlangsung pada tanggal 25 Juli-25 Agustus 2016. Sehubungan akan diadakannya program tersebut, maka kami selaku pelaksana Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengundang Bapak/Ibu untuk hadir dalam acara pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami yang akan dilaksanakan pada: Hari, tanggal : Selasa, 26 Juli 2016 Tempat
: Balai Desa Cidokom
Pukul
: 13.00-selesai WIB
Demikianlah surat ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb. Hormat Kami, Ketua Pelaksana Zulkifly Rachman
180
Gambar Lampiran 2. 1: Kenang-Kenangan untuk SDN Cidokom 02
181
Gambar Lampiran 2. 2: Kenang-Kenangan untuk Pondok Pesantren Roudatul sHasanah
182
Lampiran III Bukti Cerita Kita “RIFE 96”
Gambar Lampiran 3. 1: Pembukaan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom
Gambar Lampiran 3. 2: Lomba Tumpeng Antar RW & Posyandu di Desa Cidokom
183
Gambar Lampiran 3. 3: Peresmian Tugu Selamat Datang Perbatasan Desa Cidokom
Gambar Lampiran 3. 4: Penutupan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom
184
Gambar Lampiran 3. 5: Penutupan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 di Desa Cidokom
Gambar Lampiran 3. 6: Perpisahan dengan Keluarga Mamah Yeyet
185
Gambar Lampiran 3. 7: Pembubaran Apel Penutupan KBM
Gambar Lampiran 3. 8: Penutupan KBM di Sekolah
186
Gambar Lampiran 3. 9: Apel Pembukaan KBM di SDN Cidokom 02
Gambar Lampiran 3. 10: Kunjungan Dosen
187
“Memberi manfaat terhadap sesama, itulah kebahagiaan yang sebenarnya” Muhammad Elvan Radjab
188