-" Editor: Dr. Salomo Hutahean, M.Si. Prof. Dr. Syafruddin llyas, M.BioMed. Dr. Suci Rahayu, M.Si. Kaniwa Berliani, S.Si, M.Si.
Departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara "Meningkatkan Peran Biologi dalam Mewujudkan National Achievement with Global Reach"
$,U SU 2C1t
USU Press Art Design, Publishing & Printing GedungF, Pusat Sistem Infomasi [PSI) Kampus USU Jl. t-lniversitas No.9 Medan 20155,lndonesia T elp.
067-82737 37: F ax 061-A273737
usupress.usu.ac.id
O USU Press 2011
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang dilamng memperbanyak menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa ataubentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN 979 458 522
x
Perpustakoon Nasional: Katalog Dolam Terbitan (KDT) Prosiding Seminar Nasional Biologi; Meningkatkan peran biologi dalam
mewujudkan national achievement with global reach Salomo Hutanean...[et.al.]
xvii,892 p.; ilus.: 24 cm Bibliografi ISBN: 979-458-522-x
Dicetakdi Medan, Indonesia
-
Medan: USU Press, 2011.
/
Editor
KOMPOSISI KOMUNITAS MAKROFAUNA TANAH PADA BIOTOP HUTAN DAN LAHAN PERTANIAN YANG DIBERI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK SEBAGAI BIOINDIKATOR KESUBURAN TANAH
Arlen Hanel loh n
...............
.............................................
349
EKOLOGI SERANGGA WERENG IHEMIPTERAI AUCHENORRHYNCHA) PADA SINGCANG-SINCCANC TANAMAN PADI DI KABUPATEN DELI SERDANG - SUMATERA UTARA
Rinari Manurung dan Lestan Sihombing ANALYSIS OF VEGSTATION
IN
40s
...............................................................
BEACH OF WEST ACEH
TSU\AMI
Djulri
....... 475
.....................................
KAWASAN KONSERVASI ACEH DAN PEMANFAATANNYA DALAM'
..
"
PEMBELAJARAN BIOLOGI KONSERVASI
Evi Apriana" Achnad Munanda. Nuryani Y. Rustansn, .lan HerLien Kons
bon.lh h .gqti ka n ri
--- -.'.'
424
DISTRIBUSI DAN STRATIFIKASI ALTITUDINAL JSNIS ANGGREK
EPIFIT
D]
HUI'AN GUNUNG SlNABUNG KABUPATEN
KARO
SUMATERA UTARA
Koniwo Berliani
......-.........
......--....-.............-...................
440
POLA PENYEBARAN CELOINA EROSA DALAM KOMUNITAS NIPAH
(Nypa Jiuticans) EKOSISTEM MANGROVE PESISIR
BARAT
KABUPATEN ACEH BESAR
M.AIi
S.
-...---..----...---..----...-----.
..............................................
S'I'UDI RSKRUTMEN JIJVENIL KAMNG TERHADAP
451
POLA
GEOMORFOLOC] DAN SUBSTMT DI PER.AIRAN SABANG, PROVINSI ACEH
Muhommoll Nasir
459
KOMUN]TAS FITOPLANKTON SEBAGAI BIOINDIKATOR KUALI'I'AS AIR SUNGAI BELAWAN Mayong Sori Yconny .......
470
PERILAKU MAKAN LUTUNG KELABU {7R,4CHYP1THECUS CRISTATUS,
RAFFLES
1812) DI HUTAN MANGROVE KECAMATAN
KABUPATEN LANGKA'l] rn& rotuno, Onrizol, don Morlin Andiko
GEBANG
......... .......
481
ANALISIS SPASIAL WILAYAH BERPOTENSI UNTUK BUDIDAYA LEBAH MADU DALAM PERSPEKTIF SISTEM ]NFORMASI GEOGRAFIS
(src) S iI
i Lat ilsh ................... ......
.
494
-xiii-
,
''
M en
ingkatka n
P€
Prosiding SehinarNasional Biologi: d alan McMjld ka n N/rional ,.hE wrlen t with Gtabat Rea.lt
ran Biologi
ANALYSIS OF VEGETATION IN BEACH OF WEST ACEH AFTER TSUNAMI
Djufri Prodi Pend Biologi FKIP Unsyiah
Abstract
in
The objectivees of this research were; to acquered of vegetation
Banda Aceh beach after tsunami,
to find
composition, association, species diversity index
expr€ssion about
of
(H'), similarif, index
of research werc; obsewation and segmentation ofstudy area. Th€ size of study area is 420 ha, and sample area is I 0% of population. The station of samp ling is (a). Meulaboh District Beach (MDB). For each of sampling location a given ten sampling quadrat with five replication. total sample are 50 quadrats. Tho observated variabl€ is number species, absolute d;versity, (lS), and species distribution pattem.The stage
of
absolule frequency, and absolute dominance. The calculated of importance value used formula is DR + FR + DMR., and calculated of species diversity ind€x with Sllmnon-Wiener formula. The category of species dive$iry index is; if H'
1-2 low category, H>2-3 median category, and H'>3-4 high category.The result of this research are; (a). ]'he vegetation physiognomy in Meulaboh Dist ict Beach, were fundamental changed after tsunami, (b). The planting of mangrove species in Aceh West Beach didn't resulted yet optimalization, (c). Dominance of tree in Aceh West Beach werc Casuarina equisetiJolia, and Cocos nuci.fera, dominance of rrnderbrush \t'tete Calatropis gigantea, urul Vernonia cinerea, and dom inance of herbs species were lpomoea pescaprue. a\d Chlofis barbata (4). Fot the moment efforl necessary of serious reclamation in Aceh Wesf Beach after tsunamispeoific.
PENDAIIULUAN Latar B€lakarg Masalah Pantai Bamt Aceh merupakan salah satlr kawasan terparah dilandatsunami pada tanggal24 Desember 2006. Akibat tsunami torsebut mombuat keadaan pantai berubah, sehingga banyak sekali tumbuhan yang mati dan hanya beberapa ienis pohon yang masih bisa bertahan hidup pada kondisi tersebutKeadaan yang demikian mempengaruhi vegetasi yang ada di sepanjang pantai Barat Aceh. Perubahan yang dimaksud baik dalam hal komposisi, jumlah, maupun keanekaragaman jenisnya. Penelitian tentang
-415-
Prcsidiry S€Dinar Nasional Biologi:
analisis kualitas vegetasi di kawasan sepanjang pantai Barat Aceh sangat penting dilakukan mengingat belum ada penelitian tentang perubahan vegetasi sepanjang pantai Barat Aceh Pascatsunami 26 D€sember 2004. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang mendasar tentang perubahan kualitas vegetasi di sepajang pantai Barat Ac€h pasca tsunami yang dapat digunakan sebagai dasar pengelolaan kawasan pantai ditinjau dari aspek vegetasi- Selanjutnya data t€rsebut dapat digunakan sebaga; informasi awal untuk melakukan langkahlangkah yang kongkrit urtuk melakukan upaya reboisasi d; kawasan sepanjang pantai Barat Aceh, sehingga fungsi pantai dapat dipertahankan sebagaimana mestinya. Mengingat begitu dahsatnya dampak tsunami terhadap vegetasi di scpanjang pantai Barat Aceh maka dipandang perlu dilakukan riset yang
serius dan mendalam untuk memperoleh informasi tentang kualitas vegelasi khususnya di daerah yang terkena tsunami baik ditinjau dari aspek komposisi vegetasi penyusun paitai maupun dari aspek kualitas vegetasi (Indeks Keanekaragaman). Pengungkapan data dasar tersebut berlungsi sebagai indikator tentang kualitas vegetasi d' sepanjang pantai Barat Aceh yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu dasar (r. tl science) yang berperan sebagai fondasi atau pilar utama pengemba gan ilmu terapaD (applied science) bagi pihak-pihak yang m€mbutuhkannya seperti Dinas Kehutanan dan BKSDA Provinsi Aceh.
Tujuan Penelitian Penelitian ini dihampkan memberikan informasi tentang komposisi vegetasi di kawasan sepanjang pantai Bamt Aceh pasca tsunami, sekaligus dilakukai analisis tentang kualitas vogctasi yang berfungsi untuk memperlahankan daemh sekitar, terutama pasca tsunami ini diharapkan mengungkapkan tentaug
2004. Selain itu penelitian
perubahan vegetasi sepanjang pantai Barat Aceh pasca tsunami. PenelitiaD ini mengungkapkan informasi dasar tentang kual;tas vegetasi disepanjang pantai Barat Aceh mencakup komposisi, dan indeks keanekaragaman sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam rangka pengelolaan fungsi ekosistem pantai terutama pasca tsunami.
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Pcnelitirn Penelitian ini berlangsung mulai Mei 2010 sampai Nopember 2010. Pengambilan sampel dilakukan di sepa{ang pantai Barat Aceh. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spesies tumbuhan yang ditemukan di sepanjang pantai Barat Aceh, alkhol
4\6 -
prcsiding Senrinar Nasioml BioloAi: ''Meningkarkan Perar 3iologidalrm M.wujudk?n Ndrturd/,4.htevetnetu wirh Ctohot
R rh
70%, kertas label, etiket gantuog, herbarium press, kaleng penyimpan herbarium, mcteran, dan CPS.
Nletode Penelitian
Sebelum dilakukan pengambilan sanpel, terlebih dahulu dilakukan obsewasi dan pembuatan stas;un pengamatan (segne tdio. Luas seluruh kawasan nencapai 150 ha, dari luas keseluruhan terscbut diambil sampel l0%, peretapan ini berdasarkan pertimbangan bahwa masiDg-masing stasiun pengamalan adalah homogen. Dengan demikiaD. unit sampel pcneliiian ini adalah 15 ha. Dari 15 ha dibedakan atas 3 stasiun pengamatan berdasarkan karakter pantai yaitu (a). Pantai Daerah Meulaboh selanjutnya disebut PDM. Selanjutnya pada setiap stasiun pengamatan dicuplik sampel sebanyak 5 kuadrat sampel, dengan demikian diperoleh kuadrat sampel (L angan) sebanyak 50 kuadrat. Perentuan jumlah kuadrat dengan teknik seri tiga (Syafe;, 1994), dan penentuan luas kuadrat sampel berdasarkan teknik kurva minimurn area (Barbour er d/., 1987; Setiadi, 2001) dao penentuan jurnlah kuadrat sampel mcnggunakan tekn ik seri tiga (Syafei, I 994). Variabel yang diamati mencakupjumlah spesics, nilai Kerapatan Mutlak (KM), Frokucnsi Mutlak (FM). dan Dominansi Mudak (DM)Pengenalan spesies di lapangan mengacu pada buku Backer & Bakhuizen (1963, 1965, 1968)i Steenis (1978); dan Socrjani, dkk. (1987). Teknik pengambilan sampling disajikan pada can1bar 1. Metode Kuadrat
Pe enhn Petak Sampl/rg. Pengambilan data yang luas arcalnya belum diketahui, paling cfcktifmergguDakan cara traosck. Cara ini paling baik untuk mempelajari perubahan stratilikasi vegelrsi menurut topogratl dan elevasiPada arcal sampling dibuat transek yang terdiri atas pelak ukur pcr Oansek (Canbar l). Transek dibuat memanjang memotong topografi denganjarak antaratransek 100 meter. Setiap transek dibagi dalam pctakpetak ukur 20 m x 20 m, selanjutnya petak ukur dibagi dalam empat bagian vang sama besar, setiap bagian dilakukan peogukuran pada semua tingkatan b€ntuk pcrtumbuhan sebagai berikut : Petak contoh berukuran 20 m x 20 m digunakan untuk tingkat pohon (diameter pohon > 20 cm), liana epifit, parasit. serta pohon
.
. .
inang.
Pelak contoh berukuran 10 m x tiang (diameter pohon l0-20 om). Petak contoh berukuran 5 m x pancang (diameter pohon
l0 |r
digunakan untrk tingkat
5 m digunakan untuk tingkat
< I0 cm, tinggi >
1,5 m).
417 -
PrGidnB S€minar Nasio.al Biolo8i: ''MeniDgk.tkan Peran Biologi daram Memjudkan No,ondr,{.hterencnt vlth cbbat
Ren h
Petak contoh berukuran 2 m x 2 m, digunakan untuk tingkat semai (.reedlftg) untuk tinggi tumbuhan < 1,5 cm) dan tumbuhan bawah penutup tanah Pengukuran diameter batang dilakukan pada ketinggian kiru-kira setinggi dada atau I ,3 m di atas permukaan tanah Parameter-parameter yang dicatat adalah nama spesies tumbuhan,
diameler batang, densiras spesies, fr€kuensi spesies,
dan
dominasi spesies.
Cambar
l:
jalur pengamatan v€getrsi dengan konbinasi netode tmnsek dan koadmt Desrin
Keterangan Gambar: Jalur A (lebar 2
. . r r
n)
dengan petak-petak 2 m x 2 m
JalurBrlebdr5 mr dcnsatr peral-perak 5 m \ 5 m Jalur C (l€bar l0 m) dengan petak-p€tak 10 m x I0 m Jalur D (lebar 20 m) dengan petak-pe.ak 20 m x 20 m
Untuk menghiturg Nilai Penting (NP) setiap spesies digunakan rumus menurut Cox (2001); Shukla & Chandell (1982) sebagai berikut: NP - Frekuensi Relatif (FR) + Kerapatan Relatif (KR) + Dominansi Relatif (DR). Hasil perhitungan nilai penting selanjutnya d;gunakan sebagai nilai untuk mengetahui besantya Indeks Keanekaragamat Spesies
(H')
pada suatu komunitas dengan menggunakan rumus berikut : fBarbour p/ //.. lsE7t. Dala diolah menggunalan P'ogmm Ecolopical M4 h"Jolow 2" edition (Krebs. 2000 ).
H dimana:
p1
='i
@)d
tpl)
:niN
ni -
Jumlah nilaipendng satu spe\ies
ln
Logarihne natural (bilangan alami)
\ - Jumlah nilai pcnting seluruh .pesies :
-418-
I
,]
ProsidingS€ninarNasional ''Meninskatkan
Pera n Bio
Biologi:
logi dala m Mewuj tdkan Ndtion
d
/,4ch i? ve
rrcnl
ith
ctotul Raocn'
Agar nilai Indeks Keanekaragaman Spesies (H') Shanon-wiever dapat ditafsirkan maknanya maka digunakan kriteria sebagai berikut : (Birbour er o/., 1987; Djufri, 2003) Nilai H' biasanva berkisar dari 0-7 iiku H' =. I kategori sangat rcndah, Jika H' = > 1-2 kategori rcndah, : Jika H' = > 2-3 kategori seAang (ne!linn), Jika H' > 3-4 kategori ringgi- dan jika H' - 4 kalegori .angal linggi.
IIASIL DAN PEMBAHASAII Kondisi Pantai Daenh Meulaboh Kondisi Pantai Daerah Meulaboh pasca tsunami sangat parah' sebab sebag;an besar spesies yang dulu hadir di pantai telsebut saat ini sudah hilang. Kondisi pantai ini pasca tsunami mengalami perubahan bentang alam yang sangat berbeda dengan kondisi sebelum tsunami Sebelum tsunami, pantai ini menjadi salah satu paotai yang aliminati warga masyarakat untuk berkreasi, karena disamp;ng pantainya yang mcnarik dan terbentang luas, di tempat ini juga dijumpai bcberapa ipes-ies pantai berupa pohon, perdu, dan herba khususnya dijadikan sebagai tempat berteduh, Beberapa spesies yang dijumpai di tempat sebeium tsunami antara lain: waru lauLt (Hihiscus /o.'triis,rlerris)' k€lapa (C.'cos nucifera), ccmaft (Casuarina equisetifolia)' kedondong- Iaut kJl]lx iPolycias Jruricosa), bakar (Rhinphoftl mucronata), dan (Eupabrium pohol nyawon dan (Artocarpus altilis) dali kelompok odoratum), pnndan lart (Pandl us tectoriut). bidntri (Calotropis gigantea), btrtu babi (Theptosia cnrdida), belunt^s (Plrce't indica), hirendong (Melasrozd malabatricum), putri malu besar (Mi t)sa firgatus) dali kelompok perdu, dan tapak kuda (Ipo oea prescaprae), l€.ki rurnput laut (,!pizfr /illoftrftir), jarong lelaki ( S[aclryttrpeta irulica)' (E/emtae (Sidd belulang rhonbifttia)' (Crperus rotundA\), sida gori ia,1i.a), kacangan (Desmodium tiJtotun1 cagak langil (Ttidax procunbens), ceplukan (Prtsdlis angulata), babadotat (Agerutum contzoiedes). gelagah (Sdcharum spont oium)' dan meniran (Phl/dr''lls r/cDr:/is). Spesiis tersebut di atas pemah ditelili oleh D.iufri (2003) dalam penelitian sebelumnya pada saat belum terjadi bencanatsrmami Namun saai ini spesi€s yang disebutkan di atas sudah tidak ditemukan lagi, akibat peristiwa tsunami yaDg menyebabkan luas dantan di pantai ini jauh berkumng dari sebetumnya terutama di kawasan yang diteliti, namun tidak semua pantai Daerah Meulaboh denikian adanya' Kondisiumum Pantai Daerah Meulaboh disajikan pada Cambar 2 sejalarl dengan prograin Rehabilitasi wilayah pantai pasca sunani r:li Provinsi Aceh, maka sebagian besar kawasan Pantai Daerah Meulaboh telah dilakukan penanaman spesies bakau (n'tzopold m cnnakl\. Penanaman teNebut dimaksudkan sebagai barier penahan abrasi pantai kc daerah pemukiman dan juga berguna sebagai wilayah
- 479
Pmiding seminar Nasional Biolosi: ''Mcningkatkan P€ran Biologi dnl.m Mewljldkan Nornnal,4dlicventenr wth ctobat Reich"
tanggul hijau (belt geen) sebagai upaya untuk memulihkan kembali kondisi Pantai Daerah Meulaboh, meskipun spesies yang ditanaman bersifat tegakan mumi yang hanya terdhi dari satu spesies. Kondisi keberhasilan penanaman sposies bakau pada kawasan ini disajikan pada Gambar 3
Gadbar2. K€narnpaken luar vegelssi di wilayah studi (a). Tegakan kehpa (Cocos nacifetu), (b). Tcsakan gelagah (,sacha.um spontuneum),
(c). T€gakan sukun
(/./o.?tpus akitk), d^n (d).Tegakan bakau
(Ntizopot nrcronata\ Berdasarakan data pada Cambar 2- d' atas dapat dikemukakan ba.hwa tingkat keberhasilan penanaman bakau pada kawasan Panta
Daerah Moulaboh belum menunjukkan tingkat keberhasilan yang memuaskan, karena sudah hampir 5 l2iuit kondisinya belum menggembirakan, baik ditinjau dari laju pertumbuhanny4 maupun luas penutupan wilayahnya (coveredl. Hal ini kemungkinan disebabkan karena lemahnya pemiliharaan terhadap tanaman bakau tersebut atau bisa
juga disebabkan karena salah dalam memilih spesies yang cocok hidup di tempat lersebut.
Bila dikaitkan dengan
kehadiran vegetasi
di
panta; yang
pemnannya sangat penting, maka perlu dilakukan upaya yang serius - 420
Prcsiding SemiMr Nasional Biologi: "M€ningkatkan Peran Biologi dalam MMjudkan Ndton.rA.htewnat wth ctobol
Re..lf
untuk melakukan rehabilitasii Pantai Daerah Meulaboh penanaman beberapa sposies yang cocok secara pengawasan dan pemanlauan yang konti'riu pula,
melalui
kontiniu dengan baik oleh Dinas
Konse asi Sumber Daya (KSDA) maupun oleh Dinas Kehutanan, sehingga secara perlahan kondisi Pantai Daerai Meulaboh dapat membaik terutama dikaitkan dengan komponen vegetasi, sebagai salah satu konponen penting suatu pantai, terutama ditinjau dari fungsi ekologis.
Bila ditinjau dari aspek kiimaks vegetasi disepanjang pantai Meulaboh dimasa mendatang tentu belum menggembirakan, mengingat secara alami spesies yang dominan cenderung berupa stamta herba s€perti
gcl^gah (Sacharaun spontanium), dan rumput obor (Fiitbtistilis bngifolia), kedua spesi€s ini tentu tidak terlalu baik sebagai vegetasi pantai yang dalam hal menalan laju abrasi pantai pada kawasan tersebutSecara umum bentang alan kawasan penelitian khususnya di desa Lhok Bubon Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat merupakan vegetasi pantai (ketinggian 0 m dpl) yang didominasi oleh
kelapa (Cocos nuciferu) dengan penutupan mencapai 50% dari luas kawasan, bakau (Rhizophra mucronata) dengan penutupan mencapai 20% dad luas kawasan, gelagah (Saccarum spontanen ) dengan penutupan kawasan mencapai 10% dari luas kawasan waru laut (diDr:rc lildce s) dengan p€nutupan mencapai 10% dad luas kawasan, kulur (Artocarpus d/tir's) dengan penutupan mencapai 50% dari luas kawasan, dan anting-anting (Gdutheria punctata) dengan penutupan kawasan mencapai 5oZ dari ltlas kawasan. Selain komunitas vegetasi pantai, hasil survei menunjukkan bahwa di sepanjang jalan disekitar wilayah penelitian melewati tipe konunitas perkamngan rumai penduduk. Tanaman perkarungar yang dijumpai antara lain; mangga (MangiJAra indica). janrbu air (Syzigium .tuaticun), belimbing wuluh (Averhoa carambola), kembang kertas (Baugenvilea spectabilis), kentkir (Tegetes erectd), pts ng (Musa par6d is id&), dart lain-l^in. Kelompok llerba Berdasarkan hasil sampling veg€tasi di lokasi studi, maka diperoleh data tentang jumlah spesios, nilai penting, dan indeks keanekaragaman spesies herba, sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan data pada Tabol I dapat ditunjukkan bahwa kelompok tumbuhan herba yang mendominasi di lokasi penelitian di desa Lhok Bubon adalah lamilia Poaceae 27,7Q%o, kemudian Asteraceae 22,22%. Sedangkan yang lainnya hanya diwakili oleh 2 spesies (11,11%) dan I spesies (5,55%). Kelompok firmilia Poaceae dan Asteraceae yang
- 421 -
Prcsiding S€mimr Nasional Biologi: ''Meninskatk n Peran Biolosi dalan MMjudkan Ndtiodr,4./reven t with Chbol Reoch'
dijumpai di jalur jatan tersebut merupakan spesies umum yang baayak dijumpai di tempat lain, dan bukan merupakan spesies yang dilindungi. Tab€l
l:
Rata-rrta nilai pentitrg (7o) dan indeks keanekangaman m')di wi stud NO,
spesies Herba
SPDSTES
)8,12 2C,0) 3.
0,1t46 0,t868 0.t052
5.52 5.
0.1929 0. t3
8.
t4
ASIER{CEAE
l.2t
ASIET{{CEAE ASTERACE E
4.i5
0,1726
),71
0,r0lt
l0l2
t2. t3
8.14
l5
t7.02
0.1868
23.61
0.2t54
0.0894
i6. I8.
0. r804
INDOXS KEANNKA&{GAM SPiJSIIJS IH')
Bila ditinjau dari aspek Nilai Penting (NP) maka kelompok herba yang mendominasi kawasan tersebut adalah Sacctum spontrmeum, (28,32), Eleusine indica (26,02) dan dan Cyperus pygmaeus (19,58). Secara ekologi ke tiga spesies te$ebut di atas paling berperan dalam menentukan dinamika spesies di tempat tersebut, namun bila ditinjau dari
aspek peranannya dalam mempertahankan erosi tanah, maka ke tiga spesies lersebut mempunyai kemarnpuan relatif sama dengan spesies lainnya.
Bila ditinjau dari aspek nilai kelompok herba
di
Kean€karagaman spesies
(H')
wilayah studi tergolong dalam ketegori sedang
(2,8057). Secara teod kawasan ini mempunyai komposisi spes;es dengan
nilai Indeks Keanekaragaman cukup baik dan perlu dipertahankan. Kelompok Perdu Berdasarkan hasil sampling vegotasi di lokasi studi, maka diperoleh data tentang jumlah spesies, nilai penting, dan indeks keanekaragaman spesies perdu, sebagaimana disaj ikan pada Tabel2. Berdasarkan data pada Tabel 2 dapat ditunjukkan bahwa untuk kelompok pedu di wilayah studi desa Lhok Bubon didominasi oleh familia Asteraceae (33,33%), sedangkan familia yang lainnya hanya
-422-
Ptusiding Seninar Nasio.al Biologi: ''Mcninskatk?n Peran BiolDgi dalam M.wt!judkan NdtonoL4.li?vemenL nh Cbbtl
Rea.h
diju'npai I spesies (16,67%). Familia Asteraceae nr€rupakan spesies yang banyak dijumpai di kawasan lainny4 dan kelompok ini tidak tcrmasuk spesies yang dilindungi.
Trbel2: Rata-Rala Nilai Penring {oor dan lndeL\ hea ckaraeaman Kcl'rmpok NO,
SPDSIES
NP
ITAI'ILTA I,YRTACEAE VERBFI\IACEAE
1).O1 21.74
ASTEII,{CIA
3.
6l
ASTER,{C!AL
t]
5
0.12i6 0.1t88 0.:1034
MFI-ASTOMATACI]AI
INDEXS
0,3ti4
KIIANIKAR{(iAI| SPfstnsdlt
Bila ditinjau dari aspek Nilai Penting (NP) maka kclompok perdu yang mendoninasi wilayah studi di desa Lhok Bubori' adale.h yemoltia cinetiLt (61,52). Eupatoriwn odoratun (58,85%). Secara ekologi ke dua spesies tersebut di atas paling bcrpemn dalam menentukan dinamika spesies di tempat tcrsebul, namun bila diiiniau dari aspek peranannya dalam mempertahankan erosi tanah, maka ke dua spesies terscbut tidak penting.
Bila ditinjau dari aspek nilai Keanekaragaman spesies (H') kelompok Perdu di wilayah studi desa Lhok Bubon tergalong dalam ketegori rendah (1,8667). Secara teori kawasan ini mempunyai konposisi spesies dengan nilai Indeks Keanekamgaman rendahKelompokPohon Berdasarkan hasil sampling vegetasi di lokasi studi, diperoleh dala tentang jumlah spesies, nilai penting, dan indeks keanekaragaman spesies pohon, sebagaimana disajikan pada Tabel 3. Tabel3: Rata-rata nilai penting (%) dan indek keanckaraganan kelompok pohon
0n2 T}ADR{II ARECACEAE
150
2
60
i0 MAiVACI]AI' 5.
VERBENACE INI}EKS K'ANEKARA(iA}T SPESIF,SIII'
0,2807 0.5014
2t E
ti
o,l0t7
- 421 -
_M€ningkatkan
ProsidingsemtErNasionalBiologi: Memjudk n Ndridnot,4chietnnr dth ckbat
Peran Eiologi dalam
Reo.h
Bila ditinjau dari aspek Niiai Penting G\lP) maka kelompok pohon yang mendominasi wilayah studi khusus di desa Lhok Bubon adalah kelapa (Cocos ,uctle/) dengan N P (150yo) dan $kon (Artocarpus ahilis) dengan NP 60%. Secara ekologi ke dua spesies ters€but di atas paling berperan dalam menentukan dinarnika spesies di tempat tersebut, namun bila ditinjau dari aspek peranannya dalam mempertahankan emsi tanah, maka ke dua spesies tenebut tidak penting. Bila ditinjau dari aspek nilai Keanekaragaman spesies (H') kelompok Pohon di wilayah studi khusus desa Lhok Bubon tergalong dalam ketego rendah (1,6346). Secara teori kawasan ini mempunyai komposisi spesies dengan nilai hdeks Keanekaragaman rendah. KDSIMP{ILAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penclitian yang teiah diuraikan
di atas, maka
dapat disimpulkan:
l.
2. 3.
4.
Fisiognomi vegetasi Pantai Daemh Meulaboh telah mengalami perubahan mendasar p,rsca tsunami, klimaks vegetasi antara lain gelagah, bakau, dan kelapa. Upaya penanaman mangrove di wilayah Pantai barat Aceh belum memberikan hasil yang optimal.
nilai penting spesios maka kawasan Pantai Daerah Meulaboh didominasi oleh Sacharum sponataneum dan Eleusine indica (kelompok hcrb^), Vemonia cinerea dan Eupatorium odoratum (kelompok perdu), Cocos nuciferu dan Altocarpus aLilis (kelompok pohon). Mcngacu pada nilai indek keanekaragaman baik untuk strata pohon, perdu, dan herb4 maka kawasan Pantai Daerah Meulaboh, perlu dilakukan upaya pengelolaan keanekaragaman melalui progmm reboisasi, terutama kawasan yang terkena dampak tsunami yang Berdasarkan
senus,
Saran Berhubung karena penelitian ini terbatas pada pendataan tentang kondisi vegetasi pada kawasan pantai Barat Aceh, maka dipandang perlu
melalukan penelitian lebih la'rjut, khususnya menganalisis tentang tingkat keborhasilan pelaksanaan penghiiauan dan reklamasi di kawasan pantai Barat Aceh pasca tsunami.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Se4,o Leksono. 2007. Ekologi (Pendekatan Destrriptif Kuantitdti, . B^yrmedia Publishing. Malang.
-424-
dan
PrcsidingS.nin.r Nasiooal siolosi: ''Mcningkatkan Peran Biologi dalaN Msujudkan Ndrtoroi,'1.nitrnmt \|ith ctobot Rtu.h'
Anwar, C. 1991. Pefiumbuhan Anakan Shorea Pada media Beberapa Tingkat Usia Tegakan Acasia Mangium Wilid. Buleti Penelitian Hutan,r'o.554. Pvsat Penelitian Hutan dan Pengembangan Hutan Barbour , G.M., J.K. Burk and W.D. Pitts. Tenestrial Plant Ecolog).). New York. : The Benyamin/Cummings Publishing Company.
Cox,
G.w
(2002). Laborutory Me ual of Generul Ecology- USA WM.C. Brown Company Publisher.
:
Djufri. 2002. Penentuan Pola Distribusi, Asosiasi, dan Interaksi Spesies Tumbuhan Khususnya Padang Rumput di Taman Nas;onal Baluran, Jawa Trmtx. Biorlivetsitas. Journal of Biological Diversity. 3 (1): l8l-t88.
2003. REVIEW: Acacia nilotica (L.) Willd. ex Del.
dan
Permasalahanrya di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Biodivers itas. 4(2): 9 6- 1 04. 2004. REVIEW: Invasi Spesies Eksotik Akasia Berdui (Acccia nilotica) (L.) Willd. ex Del. di Taman Nasional Baluran Jawa Timur: Ancaman terhadap Eksistensi Savana- t1y'l1Ro. 4(2). 8896.
l- 2005. Pengaruh Kempatan (L.) Willd. ex Del. terhadap Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan Bawah di Savana Taman Nasional Baluran Jawa TinuJ. Jumal Analisis Setiadi, D. Guhardja, E. Qayim, Tegakan Akasia (Acecia nilotica)
L inglamgan.
2(1):
1
3 5- 1
45.
2006. Analisis Vegetasi di Bawah Tegakan Akasra (Acacia nilotica) di Tafi?Jr, \as;onal Baluran Banyuwangi jawa Timur.
2006. Analisis Vegetasi di Savana Tanpa Tegakan Akasia (Acacia nilotica) di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Jumal Forun Pasca. 29 (14): 261 -2'7 5 . Ewusie, J.Y. 1990. Pengantar Elelogi Znyrlka. Bandung: ITB.
Heddy, S.K. Metty. 1994. Pfinsip-Prinsip Dasat Ekologi. Jakarta: PT Grafndo Pesada. Gofd-Smith. (1986). Discription and AnalNis oJ Vegetation. DaLm Methods in Plant Ecology. (eds. Chapman, S.B. & P.D. Moore). Blacwell Scientific Publication, Oxford, London.
Creig-P. Smith. 1983. Qumtitati)e Plant Ecolog/. Third EditionUnivenit)' Press. Iowa, USA.
- 42s
PmsidingSeminarNasionat Biotogi: "Meningka*an Peran Biotogi datam M€Mjudkan Ndrioro/A.n;psndt wnh ctotnt
Reach,,
: The Experimental Andlysit o.f Distibution Second Edition. Harper & Row, publisher. New York Hagerstown San Fmncisco, London.
Krcbs, C.J. 2002. Ecologt
a d Abud&ce.
Ludwig, J.A. and Rq.noldE J.F. (1988). St(nisfical Ecology. rJntted States ofAmerica
Melati Ferianita Faohrul. 2007. Meto.le S.tmpling Bioekabsi. Bumt Aksara. Jakarta.
Michael, P. 1994. Metode Ekologi untak Penyelitlikan Ladang dan Labordtorium. Jak€Jta: Univcrsitas lndonesia Press.
Mueller-Dombois, D & H.H. Ellenberg. (1974). Ains and Merhodr of I/egetation E@l N.A.S- 1980. Firelrood crops. Sctub &td tree species for energy ptoduction. Natioral Academy of Sc;ences. Washington, DC. Reynolds, J.A. and Cader, J.O. 1990. Woody Weeds in Central Western
Que€nsland in . Proceedings 6 lh Biennial ConJere ce, Awtralian Rangeldnds Socrte{y. Camarl,'on, Westem Austmlia. Pp.304-306.
T.
1998. Dasar-Dasu Ekologi. Edisi Keriga. yogyakada: Gadjah Mada Universiry Press.
Samingan,
Sashoutomo, S,S. 1990-
ttologt Gulma. lakarta: cramedia
pustaka
Utama.
Suami,
T.
1995. Keragaman Tumbuhan di Pantai dalam wilayah Kota Madya Banda Ac€h Provinsi Daemh Istimewa Aceh, S&rlpri. Banda Aceh: Fakultas Matematika dan llmu PensetahMn Alrm Univefi itas Syiah Kuala-
Steenis. C G. c. J. 1992. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Diterjemahlan oleh Moesa Surjowinoto. Bandung: Pradya Paramita.
Shukla, R.S.
&
Chand
P.S. Chandel. (1982). Plant & Company, Ltd. Ram Nagar.
tcologr. New Delhi :
Steel, R.C.D. and J.M. Tonie. 1980. Principles and Prccedures Statistic; A Biometric lpplod.*- Mc-craw-Hi1l, Tokyo.
S.
of
Syafei, E.S. ( I994). Pergar tor Ekologi Tumhlthan. tTB, Bandung.
Tisdell, Clem- (1999). Biodive\irr, Consenation and Sustainable DewlopmenL Principles drld Praclices With Asian Exrmples. Edward Elgar Cheltenham, U.K. Northampton, MA, USA.
- 426
Pmsiding Seminar Nasioml Biologi "Meningkatkan Peran Biologi dalan
MMjudkan Ndton lAcri?vetnft wirh chbol Reo.h"
Tjitrosoepomo, G- 1981. Taksononi ynm (Dasar-Dasar Taksonomi Tumbuhan). Yoryakarta: Gadjah Mada University Press. Wahab, H. 2002. Ekologi Tumbuhan. Diktat Kuliah. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala. Wirakusuma, S. 2003. Pengetah an llmu-Ilmu Linghngan. Jakatla: Universitas Indonesia Press.
-427-
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
strtifrhst [i6eriFgn kgpat[a
D,. Dju
r
i lr4.Si.
dtas partisipdsin) a
se
6dg
ai
(Fng,UK,ALAI{ I
[a[am SF.frLI|rflQ, r\rAS I)W4L q IOLog vng [isefenggarafutn pa[a tangga[ 22 lanuai 201 1 fi Aepartenzn Bio[ogi F:M IcP,4 nip ersita.s .lumatera'U t ara ,fema: hlening futt futn rPeran @iofogi tfa[am lr4ewuju[futn "lttatianal4.cfi.ieoement witlt g tabaf
fuacli"
ffi.? ta,
:t:\t-t" ':
r. - 'Lt '3? fi,,1,',.i !r:t|_.:,.rj-.;i.*q
M8.
it":;;i,i.:l# 1965 101 1 199j0 1 1001
'.
196310261990031001