kembali, kali ini dengan data pendukung yang lebih jelas bahwa Joey Coyle didakwa atas tindakan kejahatan "pencurian yang diakibatkan kelalaian pengembalian barang milik pihak lain yang hilang, tidak diketahui keberadaannya, kemudian dicuri terdakwa." Tuntutannya adalah tiga setengah hingga tujuh tahun hukuman penjara. Pengacara Joey melakukan serangan balik. Kondisi jiwa kliennya, menurut Peruto untuk sementara secara temporer tidak waras setelah ia menemukan uang itu. Episode temuan uang milik Purolator telah menghancurkan hidup kliennya. Pada kenyataannya, kata Peruto, Joey sedang mempersiapkan berkas tuntutannya kepada pihak Purolator yang telah mengakibatkannya menderita mental suffering (Penderita Jiwa). "Semua pihak perusahaan itu telah bersikap idiot," kata sang pengacara. "Kelalaian mereka telah membawa masalah besar bagi Joey Coyle, yang kesemua kejadian hilangnya uang tersebut tidak lain hanya karena ketololan yang parah pihak mereka sendiri." 2 Sukar sekali untuk mendapatkan juri yang tepat dalam persidangan Joey Coyle. Tubuh sistem politik di Philadelphia seperti merasa "kejahatan" itu sangat erat kaitannya dengan moral masyarakat lanjut usia di sana, atau bahkan berkenaan erat dengan perasaan yang menancap ke dasar hati setiap orang. Siapakah di antara kita yang tidak masalah betapa luhur budi dan baiknya niat orang tersebut tidak akan mungkin, bisa dengan begitu saja secara spektakuler, menahan diri dari godaan untuk tidak ikut serta terlibat dalam kasus yang menghebohkan seperti ini? Dan dalam hal ini, siapakah korban sebenarnya itu? Apakah Federal Reserve Bank? Yaitu sebuah gedung megah di pusat kota, yang merupakan simbol dari kekuasaan abstrak sumber daya nasional yang tidak bisa dihitung berapa besar nilainya? Bagi Federal Reserve Bank, satu koma dua juta dolar Amerika tidak berarti seujung kuku pun. Dan Purolator. Apa itu Purolator? Sebuah perusahaan yang mengirim dan mengambil, atau memindahkan uang yang jumlahnya trilyunan setiap harinya, yang tentunya semua kegiatan usahanya telah diasuransikan. Semua orang berani bertaruh hal yang sama, pada akhirnya, Purolator tidak merugi sepeser pun. Korban satu-satunya dari skenario uang hilang ini tidak lain dan tidak bukan adalah Joey Coyle sendiri. Yang kini telah ditangkap. Yang mana kantor kejaksaan pemerintah negara bagian bersikeras untuk memenjarakan sang tersangka ini antara tiga setengah hingga tujuh tahun lamanya. Dalam surat kabar, Joey telah disebut-sebut sebagai seseorang yang romantis, figur seorang pria gagah. Seorang reporter lain menulis bahwa bekas luka yang terbentang di wajahnya membuat Joey lebih pantas menyandang gelar sebagai "segarang seorang bajak laut." Joey tidak lebih dari sekadar pria dungu yang telah beruntung menemukan uang jutaan dolar Amerika, yang pekerjaannya tidak tetap dan sedang menunggu kesempatan lain untuk mendapatkan penghasilan. Tentu saja, sesungguhnya Joey tidak pernah berkeliling membagikan uang pecahan seratus dolar yang dilakukannya dengan sepenuh hati atas dasar ketulusan hatinya, akan tetapi lebih cenderung ia melakukan tindakan bodoh seperti itu karena ingin mendapat dukungan dari mereka yang diberi uang olehnya, agar tutup mulut. Bahkan keluarga Madgey, yang telah di berikan uang dua ratus dolar semata-mata karena perasaan bersalah Joey yang salah masuk rumah dan mengganggu ketenangan mereka. Uang dua ratus dolar tersebut lebih cocok dianggap sebagai permohonan maaf Joey kepada mereka. Joey pernah merasakan sedikit kesenangan dengan temuan uang tersebut tentunya selain sisi buruk yang dialaminya. Kenyataan dirinya yang kini seolah-olah setenar selebriti, semakin membawanya mengikuti arus yang lebih dalam. Joey semakin merasa takut untuk dipenjara, dan ketika ibunya meninggal, bertepatan dengan Hari Ibu, beberapa minggu setelah ia tertangkap, Joey semakin merasa kematian ibunya telah disebabkan oleh kekhawatiran akan permasalahan yang sedang menimpanya. Ia berjalan dengan kepala merunduk, merasa berdosa atas kematian kedua orangtuanya, yang pikirnya, telah
disebabkan melulu karena ulahnya. Joey pun kembali bokek, dan tidak mungkin dapat membeli speed yang telah menjadi pendorong semangat hidupnya. Posisinya sebagai selebriti baru, membuatnya semakin terpojok. Joey hanya menginginkan satu hal: semua orang menjauh darinya saat ini; dan berhenti menanyakan di mana ia menyembunyikan sisa uang senilai $196.3400 milik Purolator yang belum kembali. Ia ingin menjadi Joey yang dulu, sebelum ia menemukan uang itu. Ia merasa risih dianggap sebagai pahlawan masyarakat karena ia sebenarnya tidak merasa sebagai pahlawan sama sekali Joey merasa terpuruk. Beberapa minggu kemudian setelah ibunya meninggal, Joey memotong nadinya dengan silet. Lukanya tidak parah, namun ketika surat kabar ramai memuat berita tentang usaha bunuh diri yang dilakukan Joey, masyarakat beranggapan bahwa seorang public figure pujaan mereka belum berhasil menuntaskan kisah heboh yang benar-benar langka itu. Tetap saja, figur Joey tetap populer di kalangan masyarakat. Hal itu telah menyulitkan bagi pengadilan untuk dapat mengumpulkan juri persidangannya yang dapat mengambil keputusan objektif. Hakim Ketua persidangannya kali ini, John J. Chiovero memimpin persidangan yang dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 1982. Sang hakim adalah seorang pria setengah baya, yang di wajahnya telah terlihat jelas garis usia. Beliau mulai mengumpulkan calon juri potensial. Salah satu dari para calon yang dihadapkan padanya kali ini adalah Cheryl Deppenshmidt. "Apakah Anda Nona atau Nyonya?" Tanya sang hakim. "Nyonya, tetapi aku telah bercerai." "Dari hasil laporan yang masuk ke meja kami, Anda mengindikasikan telah mendengar dan membaca serta memahami kasus ini?" "Benar, yang mulia." “Berapa lama berselang setelah kejadian itu?" "Aku pastikan, lebih dari satu tahun yang lalu." "Oh begitu. Apa Anda bisa mengingat kembali apa yang telah Anda dengar atau baca?" "Ya." "Apa itu?" 'Secara rinci?" "Boleh. Anda boleh mengungkap dengan rinci detil kejadiannya di ruang sidang." "Apa yang dapat kuingat adalah bahwa mobil boks Purolator telah menjatuhkan sekantong uang, yang kemudian diambil oleh seorang pria yang bernama Tuan Coyle, serta uang itu tidak dikembalikannya ke Purolator." “Baiklah. Apakah itu saja yang bisa Anda ingat?" "Aku dapat mengingat bahwa Tuan Coyle telah ditangkap ketika ia berada di bandara JFK-New York oleh FBI." "Baik. Baiklah. Fakta bahwa uang terjatuh dari mobil Purolator dan ditahan untuk tidak dikembalikan oleh Tuan Coyle, bukanlah kasus yang akan dibahas dalam persidangan kita kali ini. Di luar apa yang Anda dengar atau baca dan berdasarkan ulasan yang baru saja aku jelaskan, dapatkah Anda mengesampingkan apa yang Anda baca dan pahami itu, untuk memberikan penilaian hukum seadiladilnya, adjudicate, -menimbang dan memutuskan, hanya berdasar pada kesaksian dan atas barang bukti yang akan dipresentasikan nanti dalam persidangan kali ini?'
"Adjudicate?" "Decide (memutuskan saja). Mohon maaf. Dapatkah Anda melakukannya? Apa Anda dapat memberi keputusan bersalah atau tidak bersalah kepada Tuan Coyle?" "Kupikir, ya. Benar, yang mulia." "Benarkah? Dan itu adalah keputusan dengan berdasar pada fakta bahwa Tuan Coyle telah menemukan uang yang terjatuh dan berniat menyimpannya untuk kepentingannya sendiri?" "Benar, yang mulia." "Seperti yang aku katakan tadi, fakta itu tidak disangkal oleh pengacara tersangka. Pengacara dalam kasus yang sekarang diangkat ke meja sidang adalah berkenaan dengan 'ketidakwarasan', selain faktor lainnya yang harus dipertimbangkan oleh para juri. Dapatkah Anda mempertimbangkan faktor lain tersebut seadiladilnya dan tidak setengah-setengah serta objektif, dalam kasus termaksud?" "Kurasa aku pikir bahwa, tidak saja aku mampu melakukannya, yang mulia. Tetapi aku yakin dapat melakukannya." "Kau tidak yakin rupanya." Nyonya Deppenschmidt menjelaskan bahwa ia tidak merasa kaget dengan sikap yang dilakukan oleh Joey setelah menemukan uang tersebut, dan ia melanjutkan bahwa dirinya dapat mencoba untuk bersikap adil dengan bukti dan kesaksian yang akan dipresentasikan dalam persidangan Joey nanti. Setelah ditekankan apakah ia mampu memberikan jawaban penuh dalam sidang dengar pendapat, wanita itu akhirnya mengakui bahwa ia tidak mampu menjadi anggota juri. Namanya dicoret dari daftar calon juri. Calon juri selanjutnya adalah Thomas Bugeida, yang menyatakan dirinya telah sering mendengar kasus serupa dan menurutnya ia sudah memiliki opini kuat berkenaan dengan kasus Joey. "Berdasarkan pengetahuan yang sudah kumiliki hingga detik ini serta berdasar pada opini yang terbentuk dalam pemikiranku, kupikir tidak sepatutnya aku berubah pendirian," kata Bugeida menjelaskan. Bugeida juga gagal sebagai calon juri. Lalu tibalah giliran James Mellor. "Selamat siang, Tuan Mellor," sapa hakim. "Selamat siang." "Tuan Mellor..., Anda menunjukkan telah mengetengahkan dugaan pasti mengenai kasus kejahatan yang sedang kita bahas sekarang, apa benar?" "Benar, tuan." "Bisakah Anda menjelaskan kepada dewan sidang apa sesungguhnya maksud praduga sesuai laporan Anda?" "Kupikir pastilah aku akan melakukan hal serupa berkenaan dengan situasi dalam kasus Joey." "Tuan Mellor?" "Aku pikir jika seorang pria selalu kekurangan uang selama hidupnya dan tibatiba ketiban rezeki uang banyak, otaknya akan berpikiran gila." "Ya ... aku mengerti," kata sang hakim. "Aku menghargai kepedulianmu. Tuan
Mellor. Itu adalah jawaban yang paling jujur. Kami sangat menghargai pendapat Anda. Terima kasih." "Kembali," jawab Mellor. Ia pun gagal. Kini saatnya giliran Martin E. Fosque menghadap hakim. "Tuan Fosque, selamat pagi," kata sang hakim. "Selamat pagi." "Tuan Fosque, Anda memberikan indikasi bahwa Anda tidak bisa bersikap adil ketika aku menanyakan pada para calon jun. Apakah hal itu benar?" "Mungkin saja benar, yang mulia." "Apakah itu benar?" "Ya, benar." "Aku terkejut. Aku tidak percaya bahwa salah seorang dari anggota masyarakat kita tidak dapat berlaku adil dalam menimbang dan memutuskan suatu perkara dalam persidangan. Dapatkan Anda menjelaskan mengapa demikian?" "Banyak hal yang berkenaan dengan suatu kasus terlalu banyak pula yang telah kubaca dan kulihat dalam kasus yang satu ini, karena aku sendiri orang biasa, aku bahkan mungkin saja, akan melakukan hal yang sama seperti halnya yang telah dilakukan sang terdakwa. Siapa tahu? Atau mungkin saja aku akan segera mengembalikan uang tersebut. Maka dari itu, aku tidak dapat berkomentar apa-apa. Aku tidak bisa benar-benar bersikap adil dalam kasus temuan uang ini. Aku tidak akan mampu bersikap adil dalam persidangan nanti." Tuan Fosque dimaafkan karena ketidak sanggupannya bersikap adil. Kini giliran Paul Vettraino. "Tuan Vettraino, dalam menanggapi pertanyaanku dalam panel kelompok para calon juri. Anda menunjukkan bahwa diri Anda telah mendengar dan membaca sesuatu mengenai kasus yang tengah diajukan, apakah itu benar?" "Itu benar adanya." "Berapa lama berselang Anda mendengar atau membacanya?" "Sepanjang waktu yang telah berlalu hingga kini. Aku telah mengikuti perkembangan kasus ini sejak bulan Februari." "Apa inti pemahaman Anda tentang kasus ini?" "Ya ... uang terjatuh dan pintu belakang sebuah mobil boks.* "Benar." "Satu koma dua juta dolar Amerika terjatuh dari mobil uang Purolator yang kemudian ditemukan oleh Tuan Coyle." "Benar." "Dan ia tertangkap ketika boarding ke pesawat menuju Acapulco, di New York City, bersama uangnya yang disimpan di dalam sepatu boots." "Benar." "Dan itu saja, lebih kurang, kupikir. Itu semua yang dapat aku ingat tentang
kasus yang satu ini." "Itu saja aku mengerti," kata sang hakim, yang kemudian menjelaskan bahwa pada prinsipnya fakta insiden yang terjadi itu bukanlah terletak pada perdebatannya. "Jadi jika Anda memiliki opini yang pasti tentang kasus tersebut, yang bukan berdasar pada konsekuensi nyata karena terdapat faktor lain yang, dalam hal ini, harus dipertimbangkan masak-masak sebelum membuat satu keputusan penting; dan keputusan yang tepat adalah hanya dua pilihan yaitu terdakwa bersalah atau tidak bersalah. Apa Anda mengerti sekarang?" "Ya." "Sekarang berdasarkan apa yang baru saja aku jelaskan, dan anggap saja Anda telah membaca dan memahami laporan tentang kasus ini, dapatkah Anda mengambil sikap adil dan objektif dalam mempertimbangkan dan memutuskan kepada semua yang hadir dalam persidangan nanti, bahwa sang terdakwa dalam kasus ini, bersalah atau tidak bersalah?" "Mempertimbankan dan memutuskan?" "Maaf. Memutuskan." "Ya ... secara pribadi, aku merasa, lebih kurang jika aku berada pada posisi yang sama seperti terdakwa, aku cenderung akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh terdakwa. Itulah mengapa ..." "Itulah mengapa, apa?" "Jauh di lubuk hatiku aku merasa tidak memiliki kualifikasi karena kompatibilitas berkenaan dengan finansial. Dan saat ini, aku sendiri sedang menganggur." "Kau pikir kau akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan terdakwa. Tidak bisakah kau menghilangkan hal itu dari benakmu, bahkan jika sidang menginstruksikannya kepadamu?" "Semalam aku tidak tidur. Aku memikirkan tentang kasus ini tadi malam serta hal yang sama seperti yang telah dilakukan terdakwa. Dengan segala kejujuranku, aku tidak akan bisa benar-benar menyatakan bahwa aku tidak akan melakukan hal sama seperti yang dilakukannya." "Kau benar-benar tidak dapat menghilangkan perasaan itu dan pikiranmu lalu bersikap adil?" "Aku rasa, susah untuk melakukannya." Vettraino pun dipersilahkan pulang, ia gagal untuk menjadi anggota juri. Joey, sementara itu tidak memiliki kesan yang baik atas diri sang hakim. Siang itu, di hari pertama pemilihan para juri, ia berjalan memasuki ruang sidang setengah jam setelah acara jejak pendapat pemilihan juri dimulai. Hakim Chiovero mempersilahkan Joey untuk duduk di sebuah bangku. “Selamat sore, Tuan Coyle. Tuan Coyle, aku lihat Anda datang terlambat menghadiri persidangan awal tadi pagi. Dan siang ini, kau pun datang terlambat." "Ya, Tuan. Aku harus bergegas ke hotel untuk berganti pakaian." "Maaf?" "Aku pergi sebentar ke hotel tempatku menginap, kemudian berganti pakaian. Dan aku telah mencoba untuk kembali sesegera mungkin." "Aku tekankan bahwa aku ingin agar kau mengerti, betapa pentingnya datang tepat
waktu selama persidangan digelar. Apa kau mengerti?" “Ya, tuan. Maaf. Maafkan aku." 3 Diperlukan waktu tiga hari lamanya untuk memilih para juri. Diadakan pada tanggal 23 Februari 1982 kurang dan tiga hari menjelang satu tahun setelah kejadian Joey menemukan uang. Dilaksanakan di salah satu gedung besar yang terbagi ke dalam beberapa ruang sidang di dalam City Hall, yang di dekatnya terlihat sebuah gedung French School Empire di perempatan jalan utama pusat kota Broad and Market street. Laju kendaraan yang bergerak dari kedua arah yang berlawanan, diarahkan memutar gedung balai kota gedung bercat abu-abu dan selalu terlihat ramai. Sistem penghangat ruangan antik masih bekerja dengan baik di musim dingin, dan terkadang terasa terlalu hangat bagi sang hakim, yang memiliki dua kendala lain selain kasus yang sedang diselesaikannya; yaitu, ributnya massa yang tidak pernah sepi, atau sakitnya tenggorokan karena penghangat ruangan terlalu panas. Hakim Chiovero biasanya membuka sedikit jendela agar udara dari luar dapat masuk. Akhirnya ia dapat mengumpulkan juri sebanyak delapan wanita dan empat laki-laki. Hanya satu orang dari mereka baru lulus universitas. Tiga orang juri berusia dua puluh tahunan, dan dua orang berusia lanjut. Setengah anggota jun terdiri dari kulit putih, dan setengahnya lagi berkulit hitam. Hanya seorang juri yang tinggal di South Philly, yaitu seorang supir bus. Robert Casey akan melakukan tuntutan kepada Joey Coyle. Rambut di kepalanya sudah mulai menipis, Casey adalah seorang pria muda yang pembawaannya tenang serta sikapnya profesional. Casey telah bekerja di kantor kejaksaan negara bagian selama beberapa tahun, cukup lama dalam menangani kasus-kasus yang berhubungan dengan cerita horor seputar kehidupan dalam persidangan kriminal di Philadelphia. Casey mempertahankan profesionalismenya, dan ia tetap gigih memperjuangkan kasusnya. Kapasitas moral Casey secara utuh belum tercemar. Setelah satu tahun sejak penangkapan Joey, kini ia dibela oleh pengacara sidang kaum veteran Harold Kane, seorang pria bertubuh pendek, pembawaannya penuh percaya diri, berpakaian perlente, terlihat gagah dan sikapnya dewasa. Rambutnya dibiarkan tumbuh agak panjang, dan ia memelihara kumis. Penampilannya seakan kontras dengan jaksa penuntut persidangan kasus itu. Selain sebagai penuntut Joey, Casey cenderung terlihat teliti, usil, dan mendetil, sikapnya seperti seorang murid di kelas yang mengacungkan tangannya untuk melaporkan kenakalan teman sekelasnya kepada guru. Kane pandai bergaul. Ia adalah tipe pria yang sarat pengalamannya, tahan banting, memiliki selera humor yang tinggi; seorang pengacara-pembela klasik. Ia berbicara dengan aksen khas Philadelphia, peramah, dan suka memaafkan. Ralph Saracino, sudah hampir satu tahun hingga saat itu, ia dikeluarkan dari tempat kerjanya sebagai sekuriti sekaligus supir Purolator, kini ia sedang menjelaskan langkah-langkah yang ditempuhnya bersama William Proctor, pada hari keduanya bernasib naas. Mereka memulai hari kerja sejak pagi hari dan telah berada di Pennsauken, New Jersey; serta telah menghabiskan waktu sepagian itu mengantar dan menjemput uang ke dan dari beberapa bank. Kemudian mereka mengantar uang yang baru saja dijemputnya dari gedung Federal Reserve Bank, di mana, pada kebanyakan hari kerja, mereka akan menjemput uang yang akan diantarkan pada keesokan harinya. Saracino memaparkan rutinitas kerjanya. Terlebih dulu ia akan melakukan inspeksi kantong uang. Untuk memastikan tidak terdapat sobekan atau kantong tersebut sudah usang dan mudah koyak. Kemudian ia akan memeriksa segel kantong uang, untuk memastikan bahwa segel masih baru dan tidak rusak, sehingga tidak akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Jika kantong uang maupun segelnya sudah rusak, bank yang dituju tidak akan mau menerima kiriman uang tersebut. Lalu Saracino mempersamakan jumlah yang tertera di tag pada leher kantong uang dengan manifes pengiriman uang yang diberikan
oleh pihak bank. Satu kantong bensi senilai $800,000; dan kantong satunya senilai $400,000. "Setelah menandatangani tanda terima pengiriman uang sebesar satu koma dua juta dolar, apa yang selanjutnya Anda lakukan dengan kedua kantong uang tersebut?" Tanya penuntut Casey. "Aku kembali menuju mobil boks, kemudian menyimpan kedua kantong kanvas tersebut di dalam sebuah kotak metal berwarna kuning yang telah tersedia di dalam mobil. Aku meletakkan kedua kantong kanvas uang di dalamnya." Lalu katanya bahwa rekan kerjanya kembali memeriksa kantong uang dan tanda bukti penginman barang yang baru saja diletakkan oleh Saracino. "Aku berdiri di platform sementara ia memeriksa kembali uang yang baru saja aku masukan ke sana, lalu rekanku keluar." "Keluar dari mana?" "Dari dalam mobil boks. Mengunci pintu ..." "Siapa nama orang yang mengunci pintu belakang mobil boks?" "Bill Proctor,” "Apakah kau melihatnya sendiri bahwa ia melakukannya?" "Ya." "Dapatkah kau jelaskan proses penguncian pintu?" "Pintu belakang mobil boks memiliki dua buah handel yang mana harus dilakukan cara penguncian sebagai berikut pertama harus menarik handel ke atas, lalu ke bawah, kedua selot kunci akan masuk ke lubang selot kunci di bagian atas pintu mobil boks dan bagian bawahnya, kemudian kita harus menekan sebuah knob yang terletak di tengah-tengah, knob tersebut berfungsi untuk menahan selot bergerak naik turun." "Bagaimana halnya dengan kotak kuning itu? Apakah kotak metal itu juga dikunci?" "Tidak. Kotak metal kuning di dalam mobil boks tidak memiliki kunci." Saracino melanjutkan penjelasannya bahwa kemudian ia dan Bill Proctor naik ke mobil boks (di bangku depan) dan melaju meninggalkan bank. Mereka mengemudi mengitari kawasan perumahan dan tiba di Arch Street lalu melintas di jalan Delaware Avenue, yang terbentang sepanjang pinggiran sungai. Mereka berbelok ke kanan di Wolf Street kemudian belok kiri di Swanson. "Jalan berlubang dan bergelombang, rusak parah," katanya. "Apakah kau yang mengemudi mobil boks itu, Tuan Saracino?" “Benar, tuan." "Okay, mohon jelaskan pada kami apa saja yang terjadi, ketika kau tiba di pintu gerbang lahan parkir Purolator." "Kami memasuki pintu gerbang lahan parkir pertama. Kami masuk dan tidak terjadi apa-apa. Tibalah kami di gerbang kedua. Kami masuk dan seorang sekuriti yang sedang bertugas saat itu muncul untuk memberi tahu kami bahwa pintu belakang mobil terbuka." Saracino lalu menjelaskan bagaimana ia dan Proctor menjadi panik saat itu, dan mereka memutar balik kendaraan lalu kembali menelusuri Swanson Street untuk
mencari kotak metal warna kuning yang terjatuh dari dalam mobil boks. Casey menanyai serangkaian pertanyaan kepada Saracino yang berkenaan dengan prosedur dalam sidang kasus tersebut, lalu ia membuat suatu kesimpulan, suatu formalitas yang ganjil didengar oleh peserta yang hadir di ruang sidang, tentang pertanyaan kesimpulan, yang menurutnya, berkenaan dengan sisi kriminal dalam kasus Joey. "Aku bertanya, Tuan Saracino, apa Anda memberi izin pada terdakwa yang sedang duduk di tengah persidangan ini, untuk mengambil kedua kantong uang yang terjatuh tersebut?" “Tidak, tuan. Tersangka tidak melakukannya." Casey menanyakan ikhwal pekerjaannya. "Ya, begitulah. Kami berdua telah dipecat karena kasus tersebut," jawab Proctor. "Pertama-tama kami dibebas tugaskan dari pekerjaan dengan waktu yang tidak ditentukan. Sekitar tiga minggu atau dua minggu berselang setelah kejadian, kami mendapat surat pemecatan kerja." Dalam uji pernyataan silang atas kedua saksi tersebut, Kane berusaha semampunya untuk meringankan dan membebaskan kliennya dari tuduhan sebagai penyebab utama kedua saksi tersebut dipecat dari pekerjaan. Kunci bagi strategi yang dilakukan oleh Kane adalah membiarkan episode tersebut terlontar sejelas mungkin, sebanyak mungkin data yang diperolehnya dari tanya jawab penuntut dengan kedua saksinya, di mana ia akan melihat kelemahan pernyataan tersebut untuk dijadikannya serangan balik, agar Joey terbukti tidak bersalah sebagai pelaku kejahatan yang telah menimbulkan korban kepada pihak tertentu. Ia menekankan bahwa kedua mantan pekerja Purolator tersebut telah lalai untuk mengunci pintu belakang mobil boks dengan sebaik-baiknya, oleh karenanya, pantas saja jika keduanya kemudian dipecat dari pekerjaan mereka. Ketika Charles Strebeck, seorang pejabat eksekutif Purolator, memberikan kesaksiannya mengenai kerugian yang diderita perusahaan Purolator; yang katanya senilai $196,400; Kane bertanya: "Pradugaku, oleh karenanya, bahwa Purolator tidak mengasuransikan pengiriman uang tersebut, apa benar demikian?" Casey keberatan, sang penuntut dan pembela beradu argumentasi. Casey menanyakan tentang relevansi status asuransi Purolator dengan kasus Joey. "Relevansinya adalah jika kerugian perusahaan tentang hilangnya uang mereka dibahas dalam kasus persidangan kali ini... aku bisa pastikan bahwa Purolator sama sekali tidak dirugikan. Mereka tidak sedikit pun kehilangan uang tersebut karena memang telah diasuransikan sepenuhnya, maka dari itu, Purolator bukanlah korban kejahatan, dalam hal ini kerugian berupa materi, uang, sama sekali." "Aku melihat pendapatmu sukar dicerna, Tuan Kane. Menurut argumentasi logis. Kasus ini adalah tentang pencurian dan sisi kriminalitas yang dilakukan oleh terdakwa. Pengeluh tentu saja dilindungi hukum. Titik." “Okay …” jawab Kane. "Kupikir para juri yang terhormat berhak untuk mengetahui jika korban dalam kasus ini adalah benar-benar sang korban dengan berdasar tuduhan yang mana kerugian telah disebabkan oleh sang terdakwa. Sang korban tentunya akan berkata, 'Hakim yang mulia, kami rugi sebesar $196,400.' Purolator tidak sama sekali dirugikan senilai $196,400." Hakim menghentikan pernyataan Kane. Dalam Interograsi selanjutnya, Kane menyodorkan bukti bahwa uang imbalan telah dibayarkan kepada Jed Pennock, John Behlau, Mike DiCriscio, dan John DiBruno. Bukan saja, tidak seorang pun merasa dirugikan, Kane memberikan implikasinya, kasus Joey telah membuat banyak pihak senang dan kebanjiran rezeki atas uang jasa atau imbalan yang diterima oleh mereka. Kane pun telah berhasil memastikan kepada hakim dan semua peserta sidang, bahwa Strebeck telah menekankan, kedua mantan pegawainya memang telah lalai dalam melakukan penguncian pintu belakang
mobil boks uang Purolator dengan cara yang tidak sepenuhnya tepat dan penuh kehati-hatian. "Sebagai akibat dari hasil investigasi yang dilakukan perusahaan Anda, Purolator telah memecat kedua pengemudi itu, benarkah?" Tanya Kane. "Benar," jawab Strebeck. "Menurut hasil investigasi yang dilakukan oleh perusahaan kami, terbukti bahwa baik pintu mobil boks maupun kunci dan gemboknya dalam keadaan baik, sama sekali tidak rusak." Kane merasa senang hari itu. Usaha dari penuntut untuk memojokkan Joey telah disimpulkan bahwa "kejahatan" yang telah dilakukan kliennya tidak mengakibatkan "korban" di pihak mana pun. Secara logis, semua keberatan telah dibuktikan dengan baik. Dan Jed Pennock, yang memberikan kesaksian beberapa menit menjelang rehat sidang untuk sore itu, telah berhasil menjadikan Joey sebagai hadiah tersendiri bagi sang pembela. Jed, dalam testimoni langsungnya, telah ditanyai oleh Casey sebagai berikut, "Ketika kau bertemu dengan terdakwa hari Jum'at malam ... apakah kau memberitahukan adanya uang tebusan atau imbalan bagi siapa pun yang mengembalikan uang milik Purolator?" "Ya ... kami memberitahunya bahwa ada uang imbalan." "Apa respons yang dibenkan terdakwa, apa saja, menurutmu mengenai uang imbalan tersebut?" "Tidak ada respons." "Dia tidak berkata apa pun?" "Tidak." "Apa reaksi yang diberikannya tanpa mengucapkan apa yang semestinya terucap olehnya?" "Ia bersikap aneh, seperti orang gila," jawab Pennock. Jawabannya menarik perhatian semua orang di ruang sidang, karena dalam kasus Joey, ia mulai masuk kategori 'ketidakwarasan defensif.' Dengan menemukan uang tersebut, ia mengklaim, bahwa uang itu telah membuatnya gila sementara. Pennock adalah saksi pertama yang cukup bernilai tinggi bagi Joey, dan pernyataannya telah mulai membuat kasus Joey lebih segar, lebih kuat. "Apa yang kau maksud dengan 'gila'?” Tanya Casey, yang berusaha untuk mengaburkan kekuatan pembelaan dari saksi tersebut. "Katanya ia ingin menyimpan uang itu, bahwa ia tidak memiliki uang dan benda yang bernilai seperti itu selama hidupnya, dan ia memukulkan tinjunya ke meja." Pertanyaan terakhir dan sang penuntut hanya berselang beberapa menit sebelum hakim menutup sidang untuk hari itu. Kane belum sempat menanamkan opini pada para juri di malam sesi persidangan yang pertama tersebut. Malam itu, hakim memerintahkan penitipan barang bukti yang akan memperkuat jalannya persidangan kasus itu. 4 Kane membahas tema yang tepat ketika ia mendapati giliran pertama untuk menanyai saksi di sesi persidangan selanjutnya pada keesokan harinya. Kane mengajak saksi kembali melangkah pada peristiwa ketika mereka menemukan uang Purolator. "Ketika kau melihat uang tersebut, apa yang terjadi kemudian di dalam mobilmu?" Tanya Kane. "Apakah semua orang merasa gembira?"
"Ya, tentu. Sangat-sangat bergembira," jawab Jed. "Semua orang berjingkrak dan saling mencium satu sama lain?" "Ya, kami saling berpelukan." "Apakah semua orang gila dibuatnya?" "Ya, benar." Setelah selesai, Kane mencatat laporan pernyataan dari respons yang diberikan Jed terhadap Joey, inilah saatnya Kane memberikan kesimpulan yang memperkuat pembelaannya. "Dan menurutmu, Joey menjadi gila ..." "Ya." "Kau menyuruhnya untuk mengembalikan uang itu, dan Joey tidak mau mendengar saranmu?" "Ia tidak mau mendengar." "Ia tidak mau mendengar alasan apa pun, benarkah?" "Tidak. Joey terlalu kesal dirinya telah menemukan uang itu dan ingin menyimpannya sendiri." "Ia terlalu gugup dengan temuan uang tersebut?" "Ya." "Dan ia hanya ingin menyimpannya sendiri?" "Ia benar-benar gugup." "Dan ia tidak mau mendengar alasan apa pun, apa itu benar adanya?" Sampai di situ, Casey keberatan. "Dalam istilah hukum inilah yang disebut sebagai phraseology, " jawab Kane, lebih spesifik. "Banyak orang yang bersikap seperti itu; tidak dapat memahami alasan apa pun yang masuk akal (phraseology)," bantah Casey. Hakim mengizinkan Kane untuk melanjutkan. "Katamu, Joey terlalu kesal?" "Ya." "Dan ia terlalu gugup?" "Benar." "Dan ia mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas dan kebingungan serta berjingkrakjingkrak, apakah itu benar?" "Ya." "Dan ia bertingkah seperti orang yang gila; apa benar?"
“Keberatan, Yang Mulia," Casey membantah lagi. "Kupikir phraseology adalah lazim terjadi," kata Kane. Sang hakim bertanya pada Jed apakah ia memahami makna dari kata nuts tersebut. "Ya," jawab Jed. "Apa pemahamanmu terhadapa kata nuts tersebut?" Tanya sang hakim kepada Jed. "Itu artinya bahwa ia kehilangan kontrol dirinya, lebih kurang begitu." Kane senang sekali mendengar jawaban yang diberikan oleh Jed. "Baiklah," kata hakim. "Kau boleh menjawab pertanyaan dari pembela." 'Apakah benar sikap itulah yang dilakukan oleh Joey?" Tanya Kane. "Ya." "Dia benar-benar sudah keluar dari kontrol dirinya sama sekali?" "Ya." "Dan kau tidak bisa menanamkan alasan apa pun padanya, begitu juga Masi atau Behlau?" "Benar sekali." "Dan kau telah mencobanya?" "Ya." Kane melanjutkan menancapkan virus perkataannya yang mematikan kepada urat nadi Jed, kepada hakim, para juri, dan semua hadirin. Ia menekankan, dalam kesempatan memunculkan opini Jed, dengan menitik beratkan pada perbuatan Joey yang dianggap telah crazy, out of control, dan no reasoning with him. Casey segera mengalihkan penekanan Kane yang dirasanya akan memberatkan dan melemahkan peluangnya untuk menekan sang terdakwa. Jika Kane dengan fasih seakan telah melakukan diagnosa atas keadaan mental Joey yang terkesan tidak waras, sebaliknya, Casey berupaya untuk mengklarifikasinya. Hanya saja usaha Casey ternyata membuatnya diserang balik oleh Kane. "Apakah Tuan Coyle mengenal uang kertas nominal seratus dolar Amerika seyogyanya sebagai uang kertas pecahan seratus dolar Amerika?" Tanya Casey kepada Jed. "Ya," jawab Jed. "Keberatan, Yang Mulia," sanggah Kane. "Pertanyaan tersebut di luar bahasan kasus." "Kupikir kita telah mendengar testimoni dari saksi, aku pikir kata yang digunakannya adalah nuts. Aku ingin mengetahui sejauh mana Joey bersikap "di luar kontrol dirinya." Namun sepertinya hakim telah berpihak kepada pernyataan terakhir dari kesimpulan Kane atas kesaksian Jed. Lebih kurang itulah yang tengah dirasakan oleh Kane ketika hakim memberikan komentarnya. "Aku pikir sebaiknya keberatan pembela harus didukung agar penuntut mengajukan pertanyaan dengan alasan yang lain," kata Chiovero. "Tidak penting apakah Tuan Coyle mengenal atau tidak bahwa uang-uang tersebut adalah pecahan nominal seratus dolar Amerika, bahkan aku berpikir bahwa dia [katanya sambil menunjuk
kepada Jed] pun mungkin saja pada saat itu merasa sukar untuk membedakannya." "Baiklah,” kata Casey yang kemudian kembali memalingkan wajahnya untuk menatap Jed, lalu bertanya, "Apa reaksi yang diberikan oleh Tuan Coyle ketika melihat pecahan uang yang kau kenal sebagai uang kertas pecahan seratus dolar?" "Bagaimana dia bereaksi?" Jed balik bertanya. "Ya, benar, tuan." "going bananas (menjadi gila, ngawur, ngelantur, dan tidak waras)." Jawaban itu bukanlah yang diharapkan oleh sang jaksa penuntut. Berapa banyak bahasa atau istilah slang yang digunakan saat itu hanya untuk mewakili keadaan mental 'tidak waras' sang terdakwa Joey? Casey berusaha untuk memperbaiki kekurangannya. "Apakah terdapat indikasi bahwa Tuan Coyle pikir apa yang terdapat di dalam kantong uang itu adalah bananas (pisang) atau bahkan apel?" "Tidak." "Dapatkah Anda menjelaskan, terlepas dari Anda melakukan observasi atau tidak atas diri Tuan Coyle, bahwa ia telah mengarah pada keadaan dirinya tidak mengetahui di mana ia berada pada saat itu?" "Pada saat ketika kami menemukan uang itu?" "Ya, sepanjang waktu selama dua hari sebap kali Anda bertemu dengannya." "Ya." "Dan apakah Anda memiliki alasan kuat untuk meyakinkan para juri bahwa ia tidak mengetahui siapa dirinya atau di mana ia tengah berada saat itu?" "Satu-satunya momen ketika, aku pikir, dia tidak tahu di mana ia tengah berada adalah, kalau tidak salah, hari Jum'at malam." "Pada hari Jum'at malam, apa yang membuatmu sampai pada kesimpulan bahwa terdakwa pada saat itu tidak mengetahui di mana dirinya berada?" "Karena ia tidak waras, memukulkan bnjunya ke meja dan bararg-barang lainnya." "Apa kau pikir ia tahu di mana meja itu berada ketika ia memukulkan bnjunya ke meja itu?" "Yaaa." Sampai di situ. Casey menyimpulkan bahwa Joey Coyle cukup waras untuk mengetahui bagaimana caranya memukulkan tinjunya pada sebuah meja. Namun kesimpulan Casey kurang mengena pada sasaran. Dia harus berbuat sesuatu, karena Kane telah berhasil menanamkan kepada hadirin persidangan itu bahwa Joey Coyle tidak waras, sang Penuntut kemudian mengalihkan pertanyaannya kepada Jed tentang Joey, apakah ia menggunakan obat-obatan terlarang. Menurut hukum yang berlaku, jika sikap yang telah diperbuat oleh Joey karena pengaruh narkotika, maka ia tidak layak disebut sebagai seseorang yang tidak waras. "Kau telah sering bertemu dengan terdakwa sebelum ia, pada saat itu, berbuat sesuatu yang terkesan sebagai kelakuan orang yang tidak waras, bukan?" Tanya Casey. "Ya."
"Sekarang pertanyaannya adalah, pernahkah kau mengetahui sikap dan perbuatan seseorang yang sedang berada dalam pengaruh methamphetamine (zat metan dari narkotika)?" Kane mengajukan keberatannya. "Keberatan Yang Mulia!" Katanya. "Sustained (diterima)," jawab hakim. Casey pun melanjutkan karena didukung oleh hakim. "Aku ingin memunculkan suatu opini, " kata Casey. Suatu argumentasi yang berlangsung cukup lama sebelum akhirnya membuat para juri tersentak. Casey memberikan argumentasi bahwa, jika Kane mengunakan dalih "ketidakwarasan", maka Kane harus mampu menunjukkan bukti kuat bahwa perilaku tidak menentu yang ditunjukan oleh Joey Coyle bukan dikarenakan penggunaan narkotika atau obat-obatan terlarang lainnya. "Jika tidak sepenuhnya memahami yang benar dari yang salah karena efek penggunaan narkoba, tentunya kasusnya bukanlah ketidakwarasan sama sekali, " kata Casey seolah mengolok-olok pada Kane. "Dalam persidangan ini, tidak ditemukan petunjuk harus adanya kesaksian mengenai penggunaan methamphetamine atas diri terdakwa...," kata Kane. "Tidak ada laporan tentang bukti yang ditemukan pada tersangka." "Belum ..., " kata Casey. "Mari kita akhiri permainan ini. Adakah bukti pendukung yang kuat?" "Dokter tidak membuat pernyataan bahwa terdakwa sedang menggunakan zat kimia metan atau dalam pengaruh obat tersebut, " jawab Kane. "Menurut dokter, ia pernah menggunakan methamphetamine, itu saja yang didapat dari laporannya. Dokter tidak menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu, tersangka sedang menggunakannya. Tidak dalam kasus ini." "Aku harus mampu membuktikan bahwa keadaan terdakwa bukanlah sakit mental atau sakit jiwa, yang mana jika seseorang sedang dalam pengaruh narkobka, itu artinya orang tersebut bukanlah pengidap ketidakwarasan legal,' Casey memberikan pernyataannya kepada hakim. "Saksi ini tidak memiliki kualifikasi untuk dapat memberikan opini berkenaan dengan seseorang yang berada dalam pengaruh methamphetamine, sangat tidak memenuhi kualifikasi tersebut, " kata hakim. "Lalu, siapakah yang memenuhi kualifikasi untuk itu?" Tanya Casey. "Seorang ahli dalam bidang obat-obatan atau seorang dokter, namun bukan individu biasa." "Bolehkah aku mengulas mengenai alkohol?" "Ya, " jawab hakim. "Mengapa tidak tentang narkotika?" "Ia tidak memenuhi kualifikasi untuk menjelaskannya,” Casey terpojok. Jed Pennock telah berhasil menancapkan dasar pertahanan argumentasi ketidakwarasan Joey. Casey tidak dapat berbuat apa-apa dengan semua jawaban polos yang telah diberikannya. Sekali lagi, Casey mencoba untuk menundukkan Kane. Ia meminta reses. Hakim dan kedua pengacara penuntut dan pembela berunding. Ketika selesai, wajah Casey terlihat sepertinya ia baru saja memenangkan pendapatnya selama reses tadi. Hakim Chiovero meminta juri untuk
berkumpul kembali. "Dari hasil reses, aku telah mengizinkan asisten jaksa wilayah negara bagian untuk mengajukan pertanyaan pada Tuan Pennock apakah Tuan Coyle, ketika ia menunjukkan perilaku yang dijelaskan dalam istilah 'nuts', dan sebagainya, benar atau tidak, sang terdakwa tengah berada dalam pengaruh alkohol atau sesuatu yang bersangkut paut secara erat dengan alkohol? Dan asisten jaksa penuntut umum negara bagian harus mengikuti secara spesifik aturan pertanyaan yang diajukannya terpaksa diakhiri dengan perkataan, 'Harap menjawab ya atau tidak'." "Keberatan," Kane mengajukan keberatannya. "Tuan Kane keberatan," hakim mengulang perkataan Kane sebagai tanda ia setuju dengan keberatan yang diajukannya, hakim kemudian mengarahkan Casey untuk segera, mengajukan pertanyaan terakhirnya. Jed kembali duduk di mimbar saksi, sementara Casey berdiri. Momen itu seperti dalam sebuah drama. Dengan kemampuan terbaiknya, Casey berniat menancapkan opininya ke dalam pikiran para juri bahwa Joey tidak 'tidak waras’ melainkan sedang 'dalam pengaruh'. "Tuan Pennock, pada waktu terdakwa bersikap gila atau tidak waras, seperti yang telah Anda jelaskan, apa ia terlihat sedang mabuk atau dalam pengaruh alkohol atau sesuatu yang lain semacam itu? Mohon agar menjawab cukup dengan ya atau tidak?" "Tidak," jawab Jed. Itulah mengapa sang penuntut disarankan untuk tidak pernah bertanya pada sidang terbuka, sesuatu yang belum yakin apa pastinya jawaban yang akan diberikan oleh saksi. Kemenangan baru saja berpihak pada sang pembela. Kini tibalah giliran John Behlau sebagai saksi, yang hasilnya tetap saja tidak imbang, walaupun Casey sempat menyuntikan ide bahwa kebingungan Joey adalah implikasinya sendiri. "Pada waktu ketika terdakwa bertemperamen tinggi dan memukulkan jam tangannya ... apakah terdakwa terlihat seperti dalam pengaruh atau sedang mengkonsumsi alkohol atau sesuatu seperti itu? Silahkan menjawab dengan ya atau tidak? "Ya," jawab Behlau. Namun itu saja pertanyaan yang boleh diajukan Casey kepada Behlau. Casey meminta Linda Rutter sebagai saksi kunci, seorang gadis lemah berusia sembilan belas tahun yang diberi julukan sebagai gadis 'pemalu'. Rambut pirangnya terurai sebatas bahu. Linda sangat ketakutan berada di ruang sidang dan merasa sangat kesal dirinya telah dipanggil untuk memberikan kesaksian melawan Pacarnya. Dalam tanya jawab pendahuluan saja ketika ditanya nama, alamat, dan hubungan saksi dengan terdakwa; tubuhnya sudah terlihat mulai gemetar dan ia menangis tersedu-sedu. "Cobalah untuk menguasai keadaan," kata hakim dengan ramah. "Cobalah untuk menenangkan diri. Aku tahu sulit untuk dapat menguasai emosi dalam situasi seperti ini." Lima menit kemudian Linda kembali ke ruang sidang setelah berhasil menenangkan diri, ia menjawab semua pertanyaan yang sifatnya rutin. Lalu Casey kembali mengajukan pertanyaan yang sebenarnya masih berkenaan dengan penggunaan obatobatan. "Sekarang, nona Rutter. Dapatkah Anda memperkirakan berapa banyak waktu yang telah kau habiskan bersama dengan terdakwa selama ini?" Tanyanya.
Linda hanya tercengang. "perkiraan saja. Jika mungkin." "Lebih kurang tiga han,' jawab Linda. "Selama kau bersama dengan terdakwa, apakah ia menggunakan obat-obatan?" "Keberatan," sanggah Kane. "Lanjut," kata hakim, yang sepertinya menjadi jenuh dengan pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan Casey seputar masalah itu-itu saja. "Apa kau mengerti sepenuhnya yang dikategorikan sebagai obat-obatan?" Tanya Casey kepada Linda. "Keberatan," teriak Kane lagi. "Lanjutkan," kata hakim. Reses kembali dilaksanakan oleh ketiga pemeran utama dalam persidangan itu. "Yang mulia, saksi akan mampu memberikan kesaksian sebagai 'saksi kunci' yang telah melihat terdakwa menggunakan jarum suntik narkotika yang notabene dikategorikan sebagai obat-obatan terlarang, lebih dari satu kali selama periode di mana terdakwa telah disebut-sebut sebagai seorang yang tidak waras, yang mana penekanannya sedang diangkat oleh pembela." Kane memberikan argumentasinya bahwa memunculkan kesaksian penggunaan obatobatan terlarang yang dilakukan oleh Joey, sama sekali tidak berpengaruh pada pengambilan keputusan hukuman atas terdakwa. "Ini adalah tindakan kejahatan terdahulu," kata Kane. "Penuntut telah memperkenalkan sebuah tindak kejahatan yang terdahulu tanpa mampu menunjukkan rencana, skema, atau desain atas kejahatan apa pun, yang memang sebenarnya tidak dilakukan oleh tersangka. Okay? Cukup jelas, itulah tepatnya yang sedang dilakukan penuntut. Prasangka dalam hal ini jelas-jelas terindikasi. Satusatunya alasan yang dimilikinya adalah menunjukkan semua keinginannya untuk memunculkan hal tersebut agar mudah dimengerti, yaitu dengan cara menimbulkan kesan atau prasangka tertentu di pihak para juri." Hakim Chiovero memutuskan menahan sanggahan dan pertanyaan lebih lanjut dari penuntut, oleh karenanya Casey tidak dapat lagi menggunakan Rutter untuk membuktikan bahwa Joey selama ini senantiasa berada dalam pengaruh narkotika atau minuman keras sejak dari awal hingga ia menemukan uang itu. Untuk menjadikan permasalahan lebih buruk bagi pihak penuntut, dalam tanya jawab silang, Kane berhasil menggiring Rutter lebih jauh, sehingga ia mengklaim bahwa Joey secara sementara tengah berada dalam strata tidak waras. "Sekarang lebih mendalam lagi, pada hari Senin, ketika terdakwa pergi berbelanja di pusat pertokoan, apa ia terlihat kebingungan sepanjang hari itu?" Kane bertanya kepada Linda. "Ya." "Apa bagimu, Joey terlihat irasional pada hari itu?" "Ya." "Apa perbuatannya terlihat aneh pada hari itu?" "Ya." "Ia menelepon dari pusat pertokoan, apa benar?"
"Ia tidak pernah benar-benar melakukannya, walau ia sempat memutar nomor telepon tujuan, namun ia mengurungkan niatnya untuk berbicara di telepon." "Seseorang dari perusahaan telekom datang dan masuk ke ruang telepon umum di sebelahnya?" "Ya." "Joey pikir ia seseorang yang sedang menyamar atau semacam itu, benarkah?" "Ya." "Apa Joey pikir kelakuannya lucu?" "Tidak, tidak pada saat itu." "Ia sangat ketakutan tanpa sebab, pada saat itu, bukan?" "Ya." "Ia paranoid pada saat itu?" "Ya." Kemudian, ketika Linda berkata bahwa ia pikir Joey "tidak sepenuhnya mengerti kondisi jiwanya", dan pengacara pembela Joey memintanya untuk menjelaskan lebih rinci, tanya jawab dan saling adu argumentasi pun menjadi semakin seru antara Casey dan Kane yang mendapat dukungan dari sang hakim apakah Linda cukup memiliki kualifikasi untuk memberikan penilaian seperti yang diharapkan Casey. "Seseorang seperti saksi ini dapat memberikan hasil pengamatannya," menurut Casey, "saksi dapat mengatakan betapa sang terdakwa terlihat tidak waras, namun saksi tidak mungkin dapat memberikan isu final yang mana hanya berhak ditentukan oleh juri: Apa terdakwa mengetahui apa yang dilakukannya? Apakah terdakwa mengetahui perbuatannya salah? Hal ini mutlak hak juri sepenuhnya." "Kupikir kau bisa merinci informasi yang diharapkan tanpa harus bertanya kepada saksi secara langsung mengenai benar atau tidaknya terdakwa, mengetahui persis apa sebenarnya yang dilakukan oleh terdakwa," hakim berkata kepada Kane. "Bisakah kau melakukannya?" "Kurasa aku bisa, tentu, yang mulia," jawab pengacara pembela Joey. Kane melanjutkan pertanyaannya kepada Linda, "Ketika Joey 'tidak sepenuhnya mengerti kondisi jiwa-nya', apa maksudmu ia sedang labil?" "Ya." "Jiwanya tergoncang, apakah demikian adanya?" "Ya." "Irasional?" "Ya." "Kehilangan kontrol diri?" "Ya."
"Apa ia terkesan tidak ingin memiliki uang itu?" "Ya." "Apa ia menyesal telah menemukan uang tersebut?" "Ya." Tidak lama berselang, Casey menyudahi kasusnya. Dengan bantuan dari hakim, Kane telah berhasil menguasai tuntutan kasus yang diajukan Casey. Sidang ditunda karena menjelang akhir pekan. Pada hari Senin, pengacara Joey tersebut, akan mempresentasikan kasus pembelaannya. 5 Frank Santos menjalani gilirannya sebagai saksi dalam kasus terdakwa. Ia mungkin akan sangat mudah untuk memberikan kesaksian sebagai saksi bagi penuntut, dengan anggapan bahwa ia telah menghabiskan waktu selama beberapa hari untuk membantu Joey meninggalkan Amerika, serta ia telah dibtipi sebagian uang temuan Joey. Namun ketika Frank mulai berbicara, barulah dipahami mengapa Casey tidak menjadikannya sebagai saksi. Kawan lama Joey ini cukup alot dalam pembelaannya, berargumentasi bahwa Joey telah menjadi kacau, dan jiwanya benar-benar terganggu atas temuan uang Purolator itu sehingga pada saat itu bertingkah seperti seorang bocah ingusan. Tentunya, Frank tidak menyebutkan bahwa ketololan tingkah polah Joey saat itu dikarenakan pengaruh narkobka. "Pada saat kami dalam perjalanan menuju New York, aku mencoba untuk menjelaskan hukum yang berlaku," katanya. "Aku tahu apa aturan hukum seputar permasalahan kasus uang temuan seperti ini. Finders Keepers hanyalah sebuah hukum yang berlaku dalam tatanan masyarakat lama. ...Aku tidak dapat memengaruhinya untuk menjelaskan bahwa uang itu bukanlah miliknya, bahwa semua orang yang terlibat dalam kasus penemuan uang Joey harus segera mengembalikan uang itu." "Jadi, dengan kata lain. Ketika kau berusaha untuk dapat memengaruhinya, dia tidak benar-benar memahaminya?" Tanya Kane. "Dia tidak mengerti sama sekali. Joey percaya pada aturan hukum kuno, finders keepers, losers weepers. (siapa yang menemukannya dialah yang memilikinya, siapa yang kehilangannya, dialah yang menangis tersedu-sedu). Apa yang dipahami Joey bahwa dialah yang menemukan uang itu, uang tersebut menjadi miliknya dan semua orang, siapa saja yang diberikan uang olehnya ... Dia tidak memahaminya. Sama sekali tidak." Frank menjelaskan bahwa satu-satunya momen dan keseluruhan episode di mana ia melihat Joey tenang, adalah setelah keduanya ditangkap polisi. "Beban yang mengganjal dalam dirinya seolah terangkat lepas," Frank menjelaskan. "Bahwa dia sudah tidak terbebani kepemilikan uang temuan?" Tanya Kane. "Saat itulah untuk kali pertamanya aku bisa melihat Joey tidur." "Bagaimana kau dapat menyebutnya perilaku Joey pada tanggal tiga dan empat Maret?" "Paranoid, tidak menentu. Ia bertingkah seperti anak kecil. Dia tidak mengerti sama sekali sesuatu yang seharusnya dapat dimengerti dengan mudah oleh lelaki seusianya. Itu terjadi, mungkin sekitar satu tahun yang lalu. Maksudku, ia bahkan tidak ingat nama ibuku, dan hari ulang tahunku. Ia telah sering berkunjung ke rumahku, namun tetap tidak ingat alamat rumahku. Aku telah mengenal Joey untuk waktu yang cukup lama. Kami tumbuh besar bersama, dan sekarang ia telah benar-benar berbeda dari Joey yang dulu."
"Apakah maksudmu, ia sudah tidak waras?" "Tidak waras, gila. Kelakuannya tidak karuan." Pernyataan Frank membuat semua yang hadir di ruangan itu berdecak. Joey tersenyum karena memahami permainan yang sedang diperankan teman lamanya. "Apakah pernah suatu ketika kau melihat Joey berlaku rasional, menurut pendapatmu?" Tanya Kane. "Menurut pendapatku, tidak pernah." "Menurut pendapatmu, apakah kendali dirinya terlepas?" "Joey seperti orang gila. Ia benar-benar gila, begitulah keadaan yang sesungguhnya." Casey berupaya sekuat tenaga untuk melawan skema kasus yang tidak jauh dari skenario rutinitas rekayasa temannya-teman. Apa memang kebetulan saja, atau memang, apa yang tersirat dalam benak Casey bahwa, kepada semua teman-temannya, Joey telah meminta bantuan untuk menekankan kata "crazy", "irasional" dan sejenisnya, terutama pada temannya yang bekerja membantu menyetir kapal keluar masuk perairan sungai Philadelphia, atau yang istrinya bekerja di sebuah travel agent? "Mantan istri," kata Frank. "Terdakwa telah memutuskan bahkan sebelum ia bertemu denganmu bahwa ia berniat untuk kabur ke luar negeri; apakah itulah fakta sebenarnya?" "Bukan, tuan." "Dalam kesaksian yang kau berikan, itu adalah saranmu bahwa Joey harus pergi ke luar negeri?" "Benar, tuan." "Tidakkah ia memberitahumu tentang niatnya, 'Aku akan pergi ke Irlandia'? Atau 'Aku akan pergi ke Italia?' Joey tidak pernah mengatakannya padamu, benarkah?" "Tidak, ia tidak pernah." Frank berbohong dengan maksud untuk menolong temannya. Joey sebenarnya pernah berkata padanya bahwa dia bermaksud melarikan diri ke luar negeri, bahkan sebelum ia bertemu dengan Frank, dan juga pernah meminta bantuannya untuk membawanya ke luar negeri dengan menumpang kapal. Casey tidak dapat berbuat banyak. Kini ia berputar haluan. Lalu ia bertanya mengapa Frank memilih Meksiko sebagai tempat pelarian Joey. Menurut Frank itu karena Joey tidak perlu paspor untuk berkunjung ke negara itu, dan Joey tidak mau menunggu dua hari lamanya untuk memperoleh paspor dari imigrasi. "Sementara menunggu untuk mendapat paspor, Joey pikir mereka akan menangkapnya," kata Frank. "Mereka akan menangkapnya?" "Ya. Mereka. Orang-orang yang mengejarnya. Dia begitu histeris. Tuan Casey." "Apakah kau melihat ada orang yang mengejarnya?" "Tidak." "Apakah kau memberikan kesaksian secara jujur bahwa kau percaya ada orang yang sedang mengejarnya?"
Dalam hal yang satu ini, Frank benar. Joey sedang sangat ketakutan waktu itu, dan keduanya mudah untuk ditemukan, jika saja ada orang yang sedang mengejarnya. "Tuan Casey, Anda membaca surat kabar setiap paginya, dan membaca berita banyak orang terbunuh hanya karena sepuluh dolar atau dua puluh dolar saja. Menurut pendapat Anda, apakah orang akan melakukan hal yang sama demi seratus ribu dolar? Aku percaya memang ada orang yang sedang mengincar terdakwa." Casey mulai merasa kesal dan frustasi dengan kelihaian saksi yang satu ini. Ia memutuskan untuk segera menikam tepat di jantung kesaksian Frank, atau paling tidak untuk memunculkan sisi buruk dari niatan Frank dalam menutupi fakta yang sesungguhnya. "Kau memahami sepenuhnya dengan jelas sebelum memberikan kesaksian hari ini bahwa ketidakwarasan adalah isu yang kita bahas, dan kau harus meyakinkan juri bahwa terdakwa tidak tahu atau sadar dengan apa yang diperbuatnya? Kau memahaminya sebelum bersaksi dalam persidangan ini, benar begitu?" "Mohon ulangi pertanyaannya." "Okay, aku akan memberimu beberapa saat untukmu berpikir lebih dalam." "Tidak, aku mohon pertanyaannya diulangi," pinta Frank. Pertanyaan jaksa penuntut diulangi oleh stenografer sidang. "pemahamanku adalah untuk mengatakan yang sesungguhnya tentang perilaku Joey," jawab Frank. "Untuk membuat permasalahan lebih jelas," kata Casey. "Apakah kau sekarang akan mengatakan kepada juri bahwa kau tidak memahami dirimu telah dipanggil sebagai saksi, untuk menunjukkan bahwa terdakwa tidak mengetahui apa yang dilakukannya." "Aku mengerti bahwa diriku dipanggil dalam sidang ini sebagai seorang saksi." "Dan bukan ... kenapa?" "Ya. Kenapa? Karena aku bersamanya saat itu." "Bukan karena isu ketidakwarasan?" "Aku tidak berada di sini Aku berada di sini, sama saja, Tuan Casey ... untuk mengatakan yang sebenarnya." Casey terus menekan tetapi jelas ia tidak bisa membuat Frank Santos bergeming sedikit pun. Kane berkeberatan ketika penuntut mengatakan, "Aku percaya ia telah menjawab semua pertanyaan, yang mulia. Katanya, 'Aku berada di sini untuk mengatakan yang sebenarnya." "Aku tidak ingin saksi memberikan kesaksian lebih jauh lagi," kata Casey selanjutnya, yang terlihat kesal dan sakit hati. Saksi berikutnya adalah kakak perempuan Joey, Ellen O'Brien yang meneruskan penekanan yang telah berlangsung yaitu tentang perilaku tak menentu sang terdakwa. Perilaku-perilaku terdakwa yang sangat mencemaskannya adalah keadaan diri terdakwa yang bersifat meledak-ledak, sukar ditebak, dan irasional; yang kesemuanya itu tidak lain mendukung keadaan yang berhubungan erat dengan ketidakwarasan terdakwa. Ia menjelaskan pada juri bahwa adiknya pernah menderita epilepsi ketika masih kanak-kanak, dan kegilaan Joey setelah ia menemukan uang itu telah mengingatkan Ellen pada itu. Ia mengulas bagaimana Joey menceritakan kepadanya bahwa ayahnyalah yang telah mengirimkan uang itu untuknya, dan Ellen
berkata bahwa ia belum pernah melihat perilaku adiknya berantakan seperti itu, dan Joey telah terus menerus bersikap 'histeria'. Pertanyaan Casey kepada Ellen dilakukannya dengan lembut dan tampak tidak berniat mengguncang mental saksi agar saksi terkesan baik kepada sang penuntut. Joey tertidur selama masa kesaksian berlangsung. Kepalanya mendongak ke belakang di sandaran kursi. "Nyonya O'Brien, mohon maaf," kata sang hakim. "Maafkan aku telah melakukan interupsi kesaksian kali ini. Kita akan melakukan reses selama sepuluh menit." Juri dibubarkan sementara, dan hakim ketua persidangan memberikan penjelasannya. "Aku meminta juri untuk dibubarkan sementara dan ruang sidang. Tuan Kane, karena kepala terdakwa mendongak terlalu jauh ke belakang pada sandaran kursi dan ia tertidur, dan aku khawatir keadaannya yang seperti itu akan terlihat oleh juri untuk dijadikan suatu prasangka. Jika juri melihat terdakwa dalam kondisi seperti itu, mereka akan berpikir bahwa terdakwa tidak peduli dengan jalannya persidangan tuntutan atas kasusnya." Joey terdengar mendengkur. Kepala maju mundur di sandaran kursi. Kane membangunkannya dan membawa Joey keluar ruangan untuk jalan-jalan di kondor. Setengah dari waktu perdebatan seru dan alot dalam persidangan kali ini, berhasil membuktikan bahwa Joey telah berperilaku, secara sementara, tidak waras atau gila; dan pembela sepertinya akan memenangkan kasusnya. Karena Casey tidak diizinkan untuk mengulas secara rinci kesaksian penggunaan methamphetamine oleh Joey, ketidakwarasan sepertinya merupakan penjelasan terbaik bagi perilaku Joey yang manic [fenomena perilaku yang mendekati gila atau gejala kegilaan yang muncul karena faktor pendorong dari luar dirinya], tidak bisa tidur, dan paranoid. Sebagai prosedur untuk memperkuat argumentasi, Kane harus menunjuk seorang ahli yang terpercaya dalam menjelaskan istilah-istilah klinis berkenaan dengan isu terkini dalam kasus Joey. Hari Senin pagi, tanggal 1 Maret, pengacara pembela kasus Joey telah menunjuk Albert Levitt, seorang psikolog dari Temple University yang telah diminta untuk melakukan pemeriksaan pada diri Joey beberapa bulan berselang setelah penangkapannya. Dia sering dihadirkan dalam beberapa persidangan penting untuk memeriksa para terdakwa, untuk memberikan keputusan pasti jika saja para terdakwa layak untuk diadili. Sang psikolog cuti kerja hari itu dalam rangka menghadiri persidangan. Ia menunjukkan hasil test menggambar sederhana, tes IQ, serta metode tes inkblot kepada dewan juri, menjelaskan sejarah penderitaan penyakitnya semasa kanakkanak, ketidakmampuannya untuk bertahan pada satu pekerjaan tetap, periode manic terdakwa, dan yang tidak kalah penting, adalah hasil pemeriksaan terdakwa yang memiliki kecenderungan keadaan mental terdakwa mendekati strata gradisosity atau grandiosa "Yang artinya, nilai atau pengaruh dari luar dirinya, lebih kuat memengaruhi jiwanya dari kemampuannya, jauh melampaui kekuatan mental terdakwa untuk dapat menghadapinya dengan baik." Joey menunjukkan nilai inteligensia rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan untuk mengontrol sisi impulsif dirinya. Begitulah Levitt menjelaskan. "Apakah Anda mampu memberikan opini mengenai kondisi psikologis terdakwa pada
masa-masa insiden terjadi?" Tanya Kane. "Ya." "Apakah opini Anda tersebut?" "Opiniku, sang terdakwa adalah gila." "Mohon dijelaskan lebih lanjut atas dasar apakah Anda dapat menyebutkan bahwa terdakwa adalah gila?" "Aku mendasari opini pada fakta yang kutemukan bahwa mental sang terdakwa benarbenar terganggu ketika aku melakukan tes terhadapnya. Berdasarkan pula pada reka ulang yang kulakukan, kembali ke masa ketika ia menemukan uang tersebut. Sungguh mengejutkan bahwa terdakwa memasuki strata kejiwaan frenzy, setelah melewati fase manic di mana ia tidak dapat mengatur kerja otak atau berpikir jernih, bahkan untuk membuat suatu keputusan pun. Terdakwa tidak dapat membedakan mana yang benar dan yang salah dan, sebagai akibatnya, aku merasa yakin bahwa terdakwa memasuki keadaan 'gila' setelah menemukan uang tersebut dan membawanya pulang. Kepemilikan sementara uang sebanyak itu telah benar-benar mengguncang jiwa dan mentalnya." "Anda menyebutkan kondisi kejiwaan manic dalam diri sang terdakwa. Dapatkah Anda menjelaskan implikasi dari manic tersebut kepada dewan juri?" Tanya Kane. " 'Manic’ adalah istilah yang diambil dari Bahasa Yunani yang artinya 'frenzy'. Seseorang yang mengalami euphoria [kondisi perasaan antara bahagia bercampur cemas], semua yang berkenaan dengan aspek perasaan berlebihannya, otaknya terus berputar dengan kecepatan tinggi, namun tidak dapat mengatur atau menerima masukan apa pun, bahkan tidak dapat berpikir jernih; dengan demikian, orang tersebut tidak dapat membuat keputusan atau penilaian yang tepat. Karena itulah ia membutuhkan sebanyak mungkin kontak dengan semua orang yang dirasakan nyaman, ia mulai memberikan apa saja kepada mereka, bergerak ke sana ke mari dengan aktif, bahkan berkeinginan untuk terbang dan pergi sejauh mungkin, melarikan diri dari situasi yang tengah dihadapinya, dan melakukan segala bentuk kegiatan apa pun yang dirasa harus dilaksanakannya di luar kebiasaannya seharihari. Aku sendiri tidak penah tahu apa sebelumnya tersangka bersikap normal, dalam arti kondisi normal seperti yang dilakukan kebanyakan orang normal yang sesungguhnya." Casey menyimak dengan seksama, dan ia berpikir penjelasan tersebut benar-benar ditujukan pada kondisi kejiwaan seseorang yang melambung tinggi, setinggi layang-layang putus dan terbang tertiup angin, jauh di angkasa. "Orang ini terguncang karena uang sejuta dolar, dan kaget karena merasakan dirinya baru saja memiliki uang sebanyak itu, itulah hal terburuk yang terjadi padanya. Kepemilikan secara tiba-tiba uang sebesar satu juta dolar telah membuatnya limbung dan terperangkap ke dalam kondisi kejiwaan, dan sementara itu, ia bergelut dengan uang yang ia sendiri tidak bisa berpikir dengan tepat dan langkah jelas apa yang akan dilakukannya dengan uang sebesar itu," Levitt memberikan penjelasannya secara panjang lebar. Casey tahu ia tidak akan mampu mengubah opini Levitt sama sekali selama tanya jawab berlangsung. Ia pun memberikan serangkaian pertanyaan tambahan dengan harapan dirinya akan dapat menjegal kesimpulan psikologis ketidakwarasan terdakwa. Sang penuntut mencoba mengungkap sisi yang tersembunyi dari niat Joey untuk menyembunyikan fakta bahwa terdakwa menyuruh rekan-rekannya untuk tutup mulut, membakar kantong uang, segel, dan tag kantong uang, serta menyembunyikan mobil Behlau di New Jersey kemudian merencanakan kabur, dengan mengontak Frank Santos, menyemir rambutnya dengan warna hitam, menyukur kumis, memakai kacamata
hitam, membeli tiket pesawat dengan tujuan Acapulco, dan pergi ke bandara untuk boarding ke dalam pesawat. "Sekarang, dengan asumsi semua fakta tersebut, akankah Anda mengubah opini, apakah benar individu yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan manic?" Tanya Casey. "Tidak," jawab Levitt. "Hal tersebut bahkan lebih memperkuat keadaan mental manic sang terdakwa." "Mengapa demikian?" "Benar, karena ia melakukan terlalu banyak kegiatan di mana ia sendiri tidak dapat membuat keputusan logis apa yang harus dilakukannya. Ia mondar-mandir ke sana ke man seperti orang gila. Ia berusaha mengubah identitas dirinya. Perubahan identitas diri merupakan salah satu ciri gejolak manic dalam diri seseorang. Mereka mengubah-ubah nama, mencoba beberapa karakterisasi yang berbeda, dan berusaha menyembunyikan jati diri aslinya. Halhal seperti itu lebih cenderung dikategorikan sebagai gejala mental seseorang yang menderita manic." "Anda telah banyak berhubungan, bahkan berpengalaman dalam persidangan yang erat kaitannya dengan tindak kriminal, benarkah demikian?" Tanya Casey. "Ya." "Apakah Anda akan setuju bahwa sudah merupakan hal yang normal bagi siapa pun yang melakukan tindakan kriminal, sebagai contoh perampokan dan sejenisnya, bahwa pelaku kejahatan tersebut akan dicari oleh polisi, untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya?" "Ya, benar. Tetapi tentunya hal itu berbeda dengan kasus yang satu ini. Ini adalah kasus yang menyangkut pertanyaan bahwa pelaku sama sekali tidak memahami apakah ia melakukan tindakan kriminal atau bukan. Ia seolah-olah sedang berada di alam khayal. Ia pikir Tuhan dan ayahnyalah yang telah mengatur pengiriman uang tersebut baginya. Ia tidak yakin apakah dirinya seharusnya segera mengembalikan uang yang ditemukannya. Ia sangat kebingungan apakah dirinya melakukan tindak kejahatan, ataukah tindakannya adalah wajar." Casey kini mencoba untuk mengaburkan pendapat Levitt dengan menekankan mungkin saja metode pengujian yang telah dilakukannya tidak tepat, sudah barang tentu sang psikolog merasa tersinggung dan meninggalkan mimbar begitu saja. Tentu saja pernyataan itu tertanam di hab para dewan juri. Selanjutnya, Kane memanggil Dr. Kenneth Kool sebagai saksi berikutnya; yang juga seorang psikiater yang telah melakukan tes pada terdakwa setelah ia ditangkap. Kool lebih kurang telah memberikan pernyataan senada dengan Levitt. "Aku menganggap kasus ini adalah kasus berkenaan dengan aspek psikologis, dan bukan kasus kriminal," katanya. Menemukan uang sebanyak itu telah menjadikan Joey menjadi seorang pengkhayal sementara bahwa dirinya telah menjadi seorang "King Coyle", dan dalam kondisi kejiwaan seperti yang dialaminya saat itu, Joey tidak lagi mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dalam tanya jawab kali ini, Casey, sekali lagi, mencoba menyinggung isu ketergantungan Joey pada obat-obatan terlarang. "Apakah tes darah dilakukan pada terdakwa berkenaan dengan sikap psikologisnya yang cenderung di luar normali tas?" "Tidak." "Oh, begitu. Tes darah, tentunya, akan menunjukkan jika dalam diri terdakwa
terdapat sinyalemen alkohol, apa benar demikian?" "Ya." "Apakah Anda juga melakukan atau mengharuskan terdakwa untuk melakukan tes urine?" "Tidak." "Jika pada saat itu. Anda melakukan analisa urine dan berdasarkan hasil laboratoriun, apakah akan terlihat atau mungkinkah akan dapat dipastikan bahwa terdakwa seorang pecandu narkoba atau bukan, benarkah?" "Ya." Kane mengajukan keberatannya, namun kali ini hakim memberikan izin kepada Casey untuk melanjutkan pertanyaannya. "Apakah adil untuk mengatakan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan tes fisik adalah dengan terlebih dulu menghilangkan faktor-faktor lain, yaitu segala faktor fisik yang terbukti secara klinis akan mengurangi penilaian diagnosis penyakit mental seseorang yang tidak dapat diuji hanya berdasarkan ilmu pengetahuan semata? Apakah hal itu dianggap adil jika dipermasalahkan?" Kool menjawab bahwa idealnya memang harus demikian, namun dalam banyak kasus yang telah terjadi, hal itu tidak selalu diharuskan untuk dilakukan terlebih dulu sebelum melakukan tes fisik yang berkenaan dengan unsur kejiwaan. "Dengan asumsi bahwa Anda mengerti definisi yang telah Anda kemukakan, apakah Anda setuju bahwa gejala-gejala berikut ini adalah kegilaan," tanya Casey, lalu ia mulai membacakan serangkaian daftar gejala mental yang diasosiasikan dengan efek dari penggunaan zat metan. "Euphoria, kekuatan fisik dan kapasitas mental yang lebih terpacu, individu tidak merasakan kantuk atau lapar, selalu terjaga, selalu siaga penuh, tidak atau sedikit sekali merasa letih, peningkatan mood yang disertai keteguhan, percaya diri, kemampuan untuk berkonsentrasi penuh, kegembiraan yang tidak wajar, peningkatan kemampuan kerja motorik, dan kemampuan berbicara yang melonjak drastis? Apakah kesemua itu adalah gejala? " "Keberatan," sanggah Kane. "Aku ingin tahu dari mana sumber bacaan penuntut tersebut. " Hakim dan kedua pengacara tersebut kembali berdiskusi. Kane memberikan argumentasi bahwa jelas-jelas, Casey telah membacakan serangkaian gejala umum berkenaan dengan penggunaan zat amphetamine dalam dosis tinggi. Namun hakim mengizinkan penuntut melanjutkan pertanyaannya. Menurut Kool bahwa beberapa gejala yang tadi dibacakan oleh penuntut memang dapat diasosiasikan dengan kegilaan. "Pertanyaanku adalah berdasarkan pada buku petunjuk 'Pharmacological Basis of Therapeutics' yang disusun oleh Goodman and Gilman," kata Casey. Ia menekankan bahwa gejala-gejala tersebut timbul akibat kebiasaan buruk seseorang yang menyuntik dirinya dengan narkotika. "Apakah Anda setuju dengan pendapat Goodman dan Gilman dalam subjek gejalagejala penggunaan berlebihan zat methamphetamine atau yang dikenal pula dengan morfin?' "Ya." "Apakah Anda melakukan diskusi secara personal dengan saksi mata kasus ini bahwa
terdakwa adalah pecandu narkotika?" "Keberatan,"kata Kane. Teruskan," kata hakim. "Aku bertanya kepada kakak perempuan terdakwa dalam percakapan telepon kami mengenai sesuatu yang berkenaan dengan isu tersebut," jawab Dr. Kool, "dan ia mengindikasikan bahwa dirinya pernah melihat beberapa kali keadaan diri sang terdakwa, yang menurut pemikiran kakak perempuannya itu, Joey tengah berada dalam pengaruh sesuatu zat. Dan itu terjadi pada hari di mana adiknya tersebut benar-benar tidak sedang dalam pengaruh sesuatu zat semacam itu. Oleh karenanya aku sendiri bertanya pada Tuan Coyle apakah ia sedang dalam pengaruh obat-obatan pagi itu, dan ia menjawab bahwa dirinya bahkan belum mengkonsumsi apa pun sedari pagi, saat itu. Kedua hal itulah telah memberikan dasar sebagai tambahan pertimbangan atas semua pernyataanku." "Tentu, menurut indikasi dalam laporan Anda bahwa setelah usia dua puluh dua tahun, terdakwa mulai menggunakan methamphetamine, apakah benar adanya?" "Ya." "Tuan saksi yang terhormat, berdasarkan pengalaman Anda, ketidakwarasan legal tidak dapat didasari atas penyalahgunaan obat terlarang, apakah pernyataan tersebut benar?' "Pernyataan itu benar, aku tahu itu." Casey mengakhiri pertanyaanya. Karena dokter Kool tidak menemukan bukti penggunaan obat terlarang pada diri Joey, tentu kasus tidak bisa diperpanjang dengan mengangkat isu narkotika. Casey akhirnya memutuskan untuk berhenti mencoba penekanan isu tersebut. Kane mendapat kesempatan satu kali lagi untuk mengajukan pertanyaan kepada Dr. Kool. Ia menggunakan penekanan dalam isu manic. Casey melakukan kesaksian bantahan beberapa hari kemudian setelah kesaksian itu. Ia mengajukan Linda Rutter untuk memberikan kesaksiannya, dan segera mempertanyakan tentang penyalahgunaan obat yang dilakukan Joey. "Apakah Anda melihat terdakwa dalam pengaruh narkobka?" "Ya," jawab Rutter. "Dan, apakah Anda dapat menjelaskan dengan lebih spesifik, berapa kali terdakwa ditemukan tengah berada di bawah pengaruh obat terlarang?" "Setengah dari seluruh perjumpaanku dengannya." "Dan apakah Anda melihatnya sendiri, terdakwa itu telah melakukannya?" "Ya." "Okay." Kane berdiri. "Anda tidak melihatnya sedang dalam pengaruh obat terlarang, pada hari Kamis, apa benar?" Kane bertanya pada Linda. "Ya." "Dan menurut Anda, hari Kamis adalah hari terburuk baginya? Hari Kamis dan Senin?" "Ya."
"Dan, fakta menunjukkan, ketika ia menggunakan obat terlarang, apakah dia berperilaku lebih baik. Joey bersikap tenang, benarkah?" "Ya." "Jadi ia tidak bersikap liar atau aneh atau kalut atau frenzy ketika dalam pengaruh obat-obatan?" "Ya." "Okay, Anda pernah melihatnya memakai narkotika sebelumnya, apa itu benar?" "Ya." "Dan ia tidak pernah bertingkah liar bahkan gila sebelumnya?" "Tidak. Tidak pernah." "Sikap liar dan gila, kalut, ketakutan, serta aneh yang ditunjukkan terdakwa, telah terjadi setelah ia menemukan uang itu, benarkah?" "Ya." "Narkotika memiliki kemampuan untuk sebenar-benarnya membuatnya tenang?" "Ya." Terus menerus selama persidangan Casey berupaya sekuat tenaga untuk meyakinakan juri dengan tuduhannya, namun dengan gemilang Kane berhasil menjatuhkannya. Hakim menyimpulkan dan mempersilahkan sang gadis mungil berambut pirang untuk kembali ke tempat duduknya. "Para hadirin sidang kali ini, Anda telah mendengar kesaksian berkenaan dengan penggunaan obat-obatan yang dilakukan oleh Tuan Coyle. Anda berhak percaya atau tidak memercayai tersbmoni tersebut ... karena Anda sekalian adalah pencari fakta dalam kasus ini. Namun demikian, aku ingin memberikan instruksi dan menegaskan kembali bahwa Anda, dengan cara bagaimanapun, akan mempertimbangkan hasil kesaksian tersebut dengan dalih penyalahgunaan narkobka, sebagai sebuah indikasi bahwa terdakwa memiliki karakter buruk atau melakukan sesuatu yang tidak benar atau tidak tepat. Tentu saja, dalam hal ini, secara fundamental tidak adil bagi Tuan Coyle jika saja Anda melakukannya. Dengan ini aku memberi peringatan dan instruksi. Kuharap Anda sekalian memahaminya. Terima kasih." Seorang saksi bantahan lain yang diajukan oleh Casey adalah Psikiater Dr. Richard Schwartzman, yang telah memberikan kesaksiannya dalam review kasus bahwa Joey telah "memiliki cukup bukti, menolak deteksi, dan mencoba untuk kabur." "Seharusnya ia tahu bahwa bndakannya salah yaitu telah melakukan aksi seperti itu," kata Schwartzman. "Dan seorang individu yang gila ... tidak memiliki niat untuk melakukan tindak kriminal. Mereka tidak memiliki pilihan seperti itu. Mereka tidak peduli akan ancaman atau hukuman yang akan dibebankan. Tentunya saya menganggap ... bahwa pria ini benar-benar sadar apa yang dilakukannya dan ia tahu perbuatannya salah, namun ia melakukan aksi penolakan untuk memahaminya." Jika tadinya Casey merasa ragu akan memenangkan kasusnya itu segera sirna setelah ia memunculkan saksi yang terakhir ini. Seorang reporter surat kabar lokal bernama Jack Reilty muncul di tengah persidangan dan menyatakan bahwa ia memiliki informasi penting untuk hakim berkenaan dengan kasus yang sedang dibahas saat itu. Reilly memohon untuk berbicara empat mata dengan hakim, di
mana ia memberitahunya bahwa salah seorang dari dewan juri telah mengontak dirinya via telepon. "Reilly tidak memberitahu nama dan anggota juri tersebut," Hakim Chiovero memberitahu kedua pengacara setelah pertemuan empat matanya selesai dilakukan. "Salah seorang anggota dewan juri telah melaporkan pada reporter tersebut bahwa para juri telah melakukan diskusi tentang kasus ini sejak hari pertama sidang dilaksanakan [yang mana dilarang untuk melakukan hal seperti itu], dan bahwa dalam pikiran semua anggota dewan juri, terdapat sebuah indikasi jelas bahwa mereka tidak akan memutuskan berdasar pada terminologi bersalah terdakwa Joey Coyle, namun semata-mata berdasar pada ketololan beberapa kelakuannya. Mereka tidak menganggap bahwa Coyle telah melakukan kejahatan apa pun." Hakim Chiovero menanyai para anggota dewan juri satu persatu tentang kebenaran laporan sang reporter. Masing-masing individu menyangkal pernah mengadakan diskusi kasus dengan siapa pun. Tidak ditemukan cukup bukti kuat untuk menyatakan bahwa hasil sidang tidak sah. Kane dan Casey memberikan pernyataan argumentasi penutup, yang disusul dengan keputusan akhir dan hakim. Terlepas benar atau tidaknya laporan dan Reilly, informasi yang diberikan olehnya cukup akurat. Dewan juri memutuskan bahwa terdakwa, Joey Coyle, tidak bersalah. " Sungguh mengharukan. Joey memeluk sang pengacara pembela kasusnya, kakak perempuannya, dan melakukan toast dengan Frank Santos menggunakan kelima jarinya. Di koridor di luar ruang sidang, para juri berderet untuk memberi ucapan selamat dengan menyalami tangan dan menepuk bahu Joey. Dan Joey mencium tangan para wanita yang menyalaminya, dengan rasa bangga dan penuh haru. Philadelphia belum siap untuk memenjarakan seorang pria dungu namun pemurah, baik hati, dan disenangi masyarakat; yang bernasib baik telah menemukan uang jutaan dolar namun kurang disiplin untuk segera mengembalikannya. Seorang pria yang tidak merasa kaget sama sekali adalah Pat Laurenzi, yang mengamatinya dari kejauhan. Casey sama sekali tidak mau mendekat, demikian juga halnya dengan seorang polisi yang telah dipanggil oleh Casey sebagai saksi dalam persidangan yang baru saja usai. "Persidangan Joey sangat lama, membosankan, dan sebenarnya tidak perlu dilakukan," kata Laurenzi beberapa saat berselang, ia memberi komentar. "Kasusnya tidak lain hanyalah memenuhi headline surat kabar yang muncul akibat ulah jaksa penuntut wilayah. Kasus seperti yang dialami Joey merupakan fantasi setiap orang. Kita semua tampak seperti orang bodoh ketika sidang usai. Dan siapa pun yang telah membantu tuntutan, pada akhir sidang namanya akan tercoreng buruk di mata umum." Joey merasa lega, jauh lebih baik dari perasaan yang dirasanya layak. Ia adalah pahlawan masyarakat, "Pria yang menemukan uang jutaan dolar." Di dalam sakunya, ia selalu membawa lempengan timah yang didapatnya dari segel kantong kanvas uang, ke mana pun ia melangkah selama episode kasusnya dibahas. Namun orang masih saja belum merasa jemu untuk menanyakan di mana sisa uang $196,400 yang masih raib. Sebaliknya, Joey tidak pernah berhenti menyangkal bahwa ia tahu ke mana larinya uang tersebut. "Tidak seorang pun memercayaiku," katanya, "Suatu hari aku akan melangkah keluar rumah dengan membawa skop di atas pundak, pada saat itu, aku ingin tahu berapa banyak orang yang akan mengikuti kemana aku pergi." Joey merayakan kemenangannya telah terbebas dari tuntutan apa pun, dengan pesta ala Joey yang biasa dilakukannya. Ia kembali melakukan penyuntikan zat terlarang ke dalam aliran darahnya, high, dan terus menerus dilakukannya. Joey giat mencari uang dengan cara apa pun sesuai kemampuan, lalu menghabiskan uang hasil jerih payahnya demi meth. Ia kembali pada kebiasaannya mengecewakan orang lain. Ia merasa sukar untuk dapat berbaur dalam kehidupan normal, dengan begitu ia mudah terjatuh ke dalam jurang masalah. Delapan bulan kemudian, Joey ditangkap
polisi karena terbukti memiliki dan mengunakan meth. Tahun-tahun selanjutnya, ia keluar masuk panti rehabilitasi pecandu narkotika dan tidak bosan-bosannya, ia keluar masuk penjara. Hubungan Joey dengan Linda Rutter telah berakhir, dan gadis itu meninggal akibat overdosis beberapa tahun kemudian. Tujuh tahun berlalu, dan pada 1992 kisah Joey diangkat ke layar perfilman dengan judul Money for Nothing. Karakternya diperankan oleh John Cusack, seorang aktor yang sangat kita kenal di dalam film Con Air dan The Thin Red Line. Joey sendiri beberapa kali menolak menonton film itu. Ia khawatir kalau dirinya digambarkan sebagai pecandu narkobk, dan hal itu akan mengakibatkan anggapan negatif dari penduduk di sekitarnya. Kali pertama Joey bertemu dengan John Cusack adalah ketika aktor itu mengunjunginya di Philadelphia pada November 1992. Dari namanya, Joey mengira bahwa aktor itu pastilah berasal dari Polandia. Maka itu, untuk menjamunya, ia bersama Pacarnya, Tish Konowal, menyajikan hidangan kietbasa yang khas Polandia, Tapi ternyata Cusack sendiri berasal dari Irlandia, sama seperti Joey, hanya saja secara keturunan, aktor itu jauh lebih kental. Mereka pun tertawa geli sambil menyantap hidangan kielbasa. ** TAMAT ***