JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013
PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE, MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Tumpal Manik, M.Si (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisis pengendalian corporate fraud melalaui penerapan corporate governance, manipulasi harga pokok penjualan dan beban operasional terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. Jumlah populasi penelitian 35 perusahaan dan sampel data 175. Pengujian hipotesisi melalui Uji Asumsi Klasik, Uji T, Uji F dan Uji Determinasi dengan program statistic SPSS V.20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian corporate fraud melalaui penerapan corporate governance yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah kepemilikan manajemen berpengaruh sebesar 19,3%, komisaris independen sebesar 74,6, komite audit sebesar 95,7%. Sedangkan pengendalian manipulasi dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yaitu manipulasi HPP sebesar 23,8% dan manipulasi beban operasional sebesar 90,3%. Secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan Kata Kunci
: corporate Keuangan
fraud,
corporate
governance,
Kinerja
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peranan akuntan dalam pemberantasan korupsi sangat dibutuhkan diseluruh aspek organisasi untuk meningkatkan kinerja manajemen dan mengendalikan praktek kecurangan dalam korporasi, tujuan ini sama dengan tujan pelaksanaan tata kelola perusahaan (corporate governance) untuk menentukan arah dan pengendalian kinerja perusahaan, memonitor dan mengendalikan keputusan maupun tindakan manajer puncak serta menyelaraskan kepentingan manajer dengan pemegang saham untuk menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Kecurangan korporasi dari para pemimpin perusahan memiliki kekuatan dan kesempatan khususnya dalam penerapan corporate governance, karena mereka diberi wewenang untuk mengatur, mengelola dan mengawasi proses aktivitas perusahan dalam meningkatkan laba dan aset selama periode akuntansi. 21
PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE, MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA TERHADAP KINERJA KEUANGAN
Penggunaan kompensasi pengelolaan organisasi yang diberikan kepada para eksekutif telah mengalami perkembangan selama satu dekade terakhir, kekayaan yang dimiliki para eksekutif dipengaruhi oleh adanya kepemilikan saham yang dikuasai oleh eksekutif (Weber. 2006). Jumlah direktur, proporsi dewan komisaris independent berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahan sampai dengan taraf kepercayaan 1%, secara parsial dengan taraf kepercayaan 5% diperoleh nilai signifikan jumlah dewan direktur sebsesar 0,96 proporsi independen sebesar 0,221. (Ndaruningpuri Wulandari, 2006). Penelitian Andarias Patiran (2008), corporate governance sebagai variabel moderating dalam perusahaan tidak mempengaruhi para eksekutif untuk melakukan tindakan manajemen laba secara oportunistik untuk meningkatkan pendapatannya. Penelitian ini sesuai dengan Rudi Isnanta (2008), corporate governance dan struktur kepemilikan tidak terbukti berpengaruh secara positif terhadap manajemen laba, namun terbukti berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan, sesuai dengan Boediono (2005), mekanisme corporate governance berpengaruh terhadap penciptaan manajemen laba. Motivasi dilakukannya penelitian ini adalah pertama, karena hasil-hasil penelitian sebelumnya masih belum konsisten. Ketidak konsistenan tersebut yaitu ada penelitian yang menyebutkan bahwa penerapan corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan, sementara itu ada beberapa penelitian yang menyatakan tidak memberikan pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kedua, belum ada penelitian corporate fraud dalam praktek corporate governance, metode akrual dan manipulasi aktivitas yang memberikan bukti empiris. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; 1. Apakah pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan instansi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011 ? 2. Apakah pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011? 3. Apakah pengendalian coporate fraud melalui komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan ? 4. Apakah pengendalian coporate fraud melalui komite audit berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011? 5. Apakah pengendalian manipulasi harga pokok penjualan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011?
22
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013
6. 7.
Apakah pengendalian manipulasi beban operasional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011? Apakah pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan instansi, kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit, pengendalian manipulasi harga pokok penjualan, pengendalian manipulasi beban operasional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011 ?
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah; 1. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan instansi terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. 2. Untuk mengetahui pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan manajemen terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. 3. Untuk mengetahui pengendalian coporate fraud melalui komisaris independen terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. 4. Untuk mengetahui pengendalian praktek coporate fraud melalui melalui komite audit terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. 5. Untuk mengetahui pengendalian manipulasi harga pokok penjualan terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. 6. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian manupilasi beban operasional terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. 7. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan instansi, kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit, pengendalian manipulasi harga pokok penjualan, pengendalian manipulasi beban operasional terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. TINJAUAN PUSTAKA Corporate Fraud (Kecurangan Korporasi) Kecurangan terdapat dua tipe, yaitu kecurangan eksternal yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan seperti kecurangan pajak terhadap pemerintah. Kedua adalah kecurangan internal yang lakukan oleh pihak karyawan, manajer, direktur atau manajemen eksekitif yang mempunyai wewenang untuk mengelolah perusahaan sehingga memanfaatkan peluang ini melakukan kecurangan dalam perusahaan (penjahat berkerah putih). Menurut Amin Widjaja Tunggal (2010), kecurangan bersumber dari kejahatan konversi uang tunai, konversi piutang, konversi persediaan dan diversi
23
PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE, MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA TERHADAP KINERJA KEUANGAN
hutang. Kecurangan korporasi (corporate fraud) merupakan sebuah bentuk kecurangan atas penggelapan dan pencurian aset perusahaan dari praktik para mananger dan manajemen puncak (eksekutif) untuk menguntungkan diri sendiri dan merugikan organisasi (Amin Widjaja Tunggal. 2010). Adhika Wisnumurti (2010), ukuran komite audit mampu memoderasi hubungan antara asimetri informasi dan manajemen laba, tetapi komposisi dewan komisaris dan ukuran dewan komisaris tidak mampu memoderasi hubungan antara asimetri informasi dan manajemen laba. Penelitian di atas berbeda dengan penelitian Indra (2011), yang mengkaji pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, praktik corporate governance, dan kompensasi bonus, menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba adalah komite audit dan kompensasi bonus. Kecurangan manajemen dan kecurangan korporasi dapat dideteksi dari ketidak-mampuan dalam membuat perencanaan, kurang komunikasi, motivasi dan delegasi yang buruk, ketidak-tegasan, pengendalian yang tidak benar serta ketidak-mampuan manajemen dan eksekitif akan kondisi yang dihadapi perusahaan. Sedangkan menurut Sri Sulistyanto (2008), kecurangan korporasi sama dengan praktek manajemen laba antara lain; mengakui dan mencatat lebih cepat satu periode atau lebih, mencatat pendapatan palsu, mengakui biaya lebih cepat atau lambat dan tidak mengungkapkan semua kewajiban. Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan) Mencapai tujuan organisasi, corparate governance mempunyai tantangan dalam memaksimalkan pencapian kesejahteraan serta meningkatkan kinerja korporat, termasuk dalam membangun kepercayaan pasar dan mendorong arus investasi nasioanal maupun internasional yang lebih stabil, bersifat jangka panjang (Amin Widjaja Tunggal. 2010). Penerapan corporate governance utuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak tersebut adalah pihak internal yang meliputi dewan komisaris, direksi, karyawan dan pihak eksternal yang meliputi investor, kreditor, pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak lainnya yang berkepentingan atau stakeholders. Menurut Arifin (2005), menyatakan jumlah direktur, proporsi dewan komisaris independent berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan. Sedangkan menurut penelitian Ndaruningpuri Wulandari (2006), penerapan corporate governance hanya mencapai 1% taraf kepercayaan terhadap kinerja perusahaan. Adanya konsentrasi kepemilikan dalam perusahaan akan membuat pemegang saham pada posisi yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa pemegang saham memiliki kendali terhadap manajemen untuk menuntut mereka melaporkan laporan keuangan secara akurat. Sama halnya dengan peran dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat 24
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013
mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas (Boediono, 2005), sedangkan Siregar dan Utama (2005, menjelaskan bahwa kepemilikan institutional merupakan kepemilikan saham perusahaan dari institusi keuangan perusahaan. Transparansi dan penjelasan laporan keuangan merupakan bagian dari tanggung-jawab pimpinan, sehingga tata kelola korporasi sudah menjadi pusat perhatian para pemimpin perusahaan. Tanpa tata kelola korporasi yang baik dan jujur oleh kepemilikan manjerial, maka organisasi apapun dapat dengan mudah terjebak kedalam perilaku atau proses kerja yang cendrung menghalalkan segala cara untuk mencapai hasil yang ingin dicapai. Praktik corporate governance melalui komite audit pengaruh signifikan terhadap manajemen laba kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dewan komisaris, dan Kualitas Audit tidak memberikan pengaruh yang signifikan (Indra, 2011). Selama proses pengelolaan perusahaan, manajer memiliki asimetri informasi terhadap pihak eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor. Asimetri informasi terjadi ketika manajer memiliki informasi kondisi perusahan lebih banyak dibandingkan pihak eksternal. Kondisi ini memberikan kesempatan kepada manajer puncak untuk menggunakan informasi yang diketahuinya dalam memanipulasi pelaporan keuangan sebagai usaha untuk memaksimalkan kemakmurannya (Maman Setiawan, dkk. 2006). Kepemilikan manajerial berdasarakan rasio jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola (S.Beiner,2003., Gideon, 2005., Susiana dan Herawaty 2007). Menurut Rudi Isnanta (2008), corporate governance dan struktur kepemilikan tidak terbukti berpengaruh secara positif terhadap manajemen laba, namun terbukti berpengaruh secara positif terhadap kinerja keuangan. Dewan komisaris independen secara umum mempunyai tanggungjawab terhadap pengawasan yang lebih baik terhadap manager, sehingga pengaruh kemungkinan penyimpangan dalam menyajikan laporan keuangan yang dilakukan manager, sehingga dewan komisaris independen mempunyai hubungan terhadap keberhasilan corparate governance (Ndaruningpuri Wulandari, 2006). Komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan Machmud dan Djakman (2008). Memberikan pendapat kepada dewan komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada dewan komisaris tidak terlepas dari tugas komite audit, juga penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya; penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
25
PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE, MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA TERHADAP KINERJA KEUANGAN
Penelaahan dan melaporkan kepada komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten atau perusahaan publik untuk menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan (Khaira Amalia Fachrudin. 2008). Komite audit sebagai salah satu mekanisme corporate governance mampu mengurangi praktek manipulasi dan kecurangan dengan menjunjung prinsip corporate governance, transparansi, fairness, tanggung jawab, dan akuntabilitas yang pada prosesnya menghambat praktek kecurangan dan manupulasi dalam perusahaan. Hal ini sesuai dengan Nasution dan Doddy (2007), bahwa keberadaan komite audit dapat menghambat terjadinya kecurangan dalam manajemen laba, namun tidak selaras dengan Paramita Sari Rika (2008), menyatakan bahwa keberadaan komite audit dalam sebuah perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Kelompok lainnya yang tergolong dalam corporate governance adalah ukuran komite dan audit, tujuannya mampu memoderasi hubungan antara asimetri informasi dan manajemen laba, tetapi komposisi dewan komisaris dan ukuran dewan komisaris tidak mampu memoderasi hubungan antara asimetri informasi dan manajemen laba (Adhika Wisnumurti, 2010). Perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman lebih banyak dan mengetahui kebutuhan atas informasi tentang perusahaan, Sembiring (2003) dan Nofandrilla (2008). Penelitian Rahmawati (2008), menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Manipulasi Manipulasi dalam lingkunngan ekonomi perusahaan berkaitan dengan peraturan dari entitas operasi perusahaan tersebut dengan kompleksitas transaksi dengan pihak lain yang bekerjasasam dengan audit ekaternal. Manipilasi dalam penelitian ini adalah pengendalian manipulasi harga pokok penjualan dan manipulasi beban operasional. Manipulasi arus kas melalui penghapusan, pengubahan atau penambahan transaksi palsu termasuk adanya penjulan palsu untuk meningkatkan penjulan, mengarahkan laporan keuangan lebih baik dari periode sebelumnya melalui pemrosesan data secara manual maupun yang terkomputerisasi. Kecurangan dalam lingkungan perusahan merupakan tindakan kriminal yang dilakukan oleh korporasi yang melibatkan akuntan khusus melalui laporan keuangan melalui pemalsuan, pencurian serta menggunakan teknik akuntansi yang tidak benar (Harahap, 2007). Proses manipulasi beban operasional termasuk kejahatan dari perlakuan pencatatan laporan laba rugi untuk meningkatkan beban operasional yang tidak wajar. Manipulasi lainnya melalui aktivitas nyata harga pokok penjualan (HPP), aktivitas ini mempengaruhi aliran kas dan dalam beberapa kasus akrual. Kejahatan ini terdiri dua proses yaitu secara manual atau 26
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013
terkomputerisasi dengan kecurangan pemrosesan data dari komputer dengan cara mengubah berbagai record dan file yang dapat dicaba komputer dengan cara mengubah logika peranti lunak komputer sehingga proses data yang salah tetap diproses komputer (Rommey dan Stainbart 2006). Kinerja Keuangan Menurut Sulistyanto (2008) ukuran kinerja untuk membantu menerapkan strategi dan pengendalian manajemen sebagai faktor keberhasilan penting jangka pendek dan jangka panjang. Sedangkan menurut Anik Malikah Ndaruningpuri Wulandari (2008), kinerja keuangan merupakan penilaian perusahaan terhadap posisi dan mengelola sumber daya yang ada dimana informasi sumber daya, struktur keuangan memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan untuk memenuhi komitmen sehingga kinerja keuangan dapat diprediksi baik atau tidak. Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan hipotesis pertama dalam penelitian ini yang berkaiatan dengan dugaan perusahaan melakukan coporate fraud melalui corporate governance dan manipulasi harga pokok penjualan dan beban operasional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, maka hipotesisi penelitian ini adalah : H1 : Pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan instansi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. H2 : Pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. H3 : Pengendalian coporate fraud melalui komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. H4 : Pengendalian coporate fraud melalui komite audit berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. H5 : Pengendalian manipulasi harga pokok penjualan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. H6 : Pengendalian manipulasi beban operasional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011. H7 : Pengendalian coporate fraud melalui kepemilikan instansi, kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit, manipulasi harga pokok penjualan, manipulasi beban operasional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2007 – 2011.
27
PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE, MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA TERHADAP KINERJA KEUANGAN
METODE PENELITIAN Populasi dan
Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor property and real estate, bangunan dan kontruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan penelitian dilakukan dari perusahaan-perusahaan di bidang tahun 2007-2011. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling), yaitu: (1) Telah terdaftar dan listing di Bursa Efek Indonesia terdaftar Indonesia tahun 2007-2010. (2) Perusahaan yang memiliki data kepemilikan instansi, kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit, (3) Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan lengkap untuk periode yang berakhir per 31 Desember selama periode 2007-2011 selama waktu penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Asumsi Klasik Salah satu syarat agar dalam pelaksanaan regresi berganda tidak terjadi bias maka dilakukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik terdiri dari empat pengujian yaitu, uji normalitas data, heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji multikolinearitas di uraikan pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Pengujian Asumsi Klasik
Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Asymp. Sig. (2-tailed) Durbin-Watson
Multikolinearitas
Variabel
Tolerance
Kepemilikan Institusi 0,584 Kepemilikan Manajemen 0,275 Komisaris Independen 0,655 Komite Audit 0,303 Manipulasi HPP 0,151 Manipulasi B.Operasional 0,164 Prob : Probabilitas (uji Sig) Sumber : Ouput pengolahan data dengan
Pengujian
0,468 1,768 VIF
1,712 3,639 1,526 3,295 6,626 6,094
Heteroskedastisitas Prob
ABSRESID
0,570 0,509 0.549 0,566 0,960 0,748
Keterangan
Homokedastisitas Homokedastisitas Homokedastisitas Homokedastisitas Homokedastisitas Homokedastisitas
menggunakan SPSS.20
Hipotesis
Pengujian hipotesis, menguji bahwa diduga pengendalian corporate fraud melalui praktek corporate governanceberpengaruh terhadap kinerja keungan perusahaan. Hipotesis di uji melalui uji-f dan uji-t dan determinasi nilai R Square. Hasil pengolahan statistik SPSS V.20 ditunjukkan dalam tabel 1.2.
28
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013
Dari tabel 1.2 dapat menunjukkan bahwa nilai R2 (koefisien determinasi) adalah sebesar 0,807 yang artinya bahwa persamaan model analisis hipotesis satu memberikan penjelasan perlakuan pengendalian corporate fraud melalaui praktek corporate governance berpengaruh terhadap kinerja perusahaan sebesar 80,7% selebihnya 19,3% disebabkan oleh variabel-variabel lain diluar model ini. Tabel. 1.2 Uji Hipotesis Keterangan Nilai R Square 0,807 Adjusted R Square 0,801 F hitung (Anova) 141,092 F hitung Probabilitas (Sig) 0,000 Koefisien Keterangan thitung Probabilitas (B) Constant 38.127 0,276 0,783 Kepemilikan Institusi 0,108 1,488 0,139 Kepemilikan Manajemen 0,193 4,765 0,000 Komisaris Independen 0,746 2,255 0,025 Komite Audit 0,957 5,315 0,000 Manipulasi HPP 0,238 5,088 0,000 Manipulasi B.Operasional 0,903 4,478 0,000 Sumber : Ouput pengolahan data dengan menggunakan SPSS.20 Hipotesis Uji-F menunjukkan nilai Fhitung sebsesar 141,092 dan nilai signifikan adalah sebesar 0,000 yang artinya bahwa secara bersamaan pengendalian froud melalui kepemilikan institusi, kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit, manipulasi HPP dan manipulasi beban operasional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil Hipotesis Uji-T, menunjukkan pengendalian froud melalui corporate governance berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah kepemilikan manajemen berpengaruh sebesar 19,3%, komisaris independen sebesar 74,6, komite audit sebesar 95,7%. artinya pengendalian praktek corporate froud dilakukan semua transaksi dapat dikontrol melalui corporate governance untuk meningkat kinerja keuanagan perusahaan. Sedangkan pengendalian manipulasi dapat mempengaruhi kinerja keuangan adalah manipulasi HPP sebesar 23,8% dan manipulasi beban operasional sebesar 90,3% artinya perlakuan perubahan data-data transaksi untuk menunjukkan angka bagus dalam laporan keuangan perusahaan sehingga akan tampak laporan keuangan perusahaan adalah nilai dan angka yang baik untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. KESMPILAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara simultan pengendalian coporate fraud melalui corporate governance dan 29
PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE, MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA TERHADAP KINERJA KEUANGAN
pengendalian manipulasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan adalah Kepemilikan Manajemen berpengaruh sebesar 19,3%, Komisaris Independen dan Komite Audit sebesar 95,7%, manipulasi HPP sebesar 23,8% dan manipulasi beban operasional sebesar 90,3% berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan Keterbatasan Penelti menyadiri, bhwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu Data penelitian hanya pada perusahaan Property & Real Estate, Bangunan & Kontruksi dengan periode lima tahun (2007-2011). Hal ini akan menimbulkan perbedaan hasil dengan periode sebelum dan sesudahnya. Implikasi Penelitian Di Masa Yang Akan Datang Implikasi penelitian diharap dapat memberikan masukan untuk perusahaan yang terdaftar di BEI agar membentuk pengendalian froud melalui corporate governance, sedangkan untuk para peneliti yang ingin meneruskan penelitian ini diharapkan menambah variabel dari sisi keungan, periode dan tipe perusahaan yang akan diteli lanjut. Dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada diharapkan dapat diperbssaiki dalam penelitian-penelitian yang akan datang.
30
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013
DAFTAR PUSTAKA Amalia, Khaira Fachrudin. 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal, USU Press Art Design, Publishing & Printing Gedung F Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Medan, Indonesia. Beiner, S., W. Drobetz, F. Schmid dan H.Zimmermann. 2003. Is Board Size An Independent Corporate Goverance Mechanism. Boediono, G., SB. 2005 Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan Dampak Manajemen Laba Dengan Menggunakan Analisis Jalur, SNA VIII Solo, 15 – 16 September. Guna, I. Welvin dan Herawaty, Arleen. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Indenpendensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol12, No.1 April, 2010 STIE Trisakti Indra, Andiany Pujiningsih. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Praktik Corporate Governance, dan Kompensasi Bonus (studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur uang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009. Skripsi pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Isnanta, Rudi. 2008. Pengaruh Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Skripsi jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Machmud dan Djakman. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan : Study Empiris pada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia 2006. Simposium Nasional Akuntansi 11. Malikah, Anik. 2008. Hubungan antara Good Corporate Governance dan Struktuk Kepemilikan Kinerja Keungan, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan. 2007. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi X. Nofandrilla. 2008. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Skripsi Mahasiswa S-1 Tidak Dipublikasikan. Surakarta: FE UNS. Patiran,
Andarias.
2008.
Pengaruh
31
Sensitivitas
Kekayaan
PENGENDALIAN CORPORATE FRAUD MELALAUI PENERAPAN CORPORATE GOVERNANCE, MANIPULASI HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEBAN OPERASIONA TERHADAP KINERJA KEUANGAN
Eksekutif terhadap Manajemen Laba dengan Corporate Governance sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2005– 2007. Tesis Program Studi. Rahmawati 2008. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Asing, Dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Roychowdhury, S. 2006. Earnings Management through Activities Manipulation. Journal of Accounting Economics. 42: 335-370.
Real and
Setiawan, Maman, dkk. 2006. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Tata Kelola Korporasi Terhadap Kinerja Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, Penelitian Sumber Dana DIPA Fakultas Ekonomi Studi Pembangunan Universitas Padjadjaran. Siregar, S. V., dan S. Utama. 2006. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earning Management) Jurnal Risat Akuntansi Indonesia, Vol. 9 N0.3, September 2006, hal : 3007 – 326 Sri, H. Sulistiyanto. 2008. Manajemen Laba. Teori dan Model Empiris. PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Susiana, dan A. Herawaty. 2007 Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Intergrasi Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli, 2007 Weber, M. 2006. Sensitivity Of Executive Wealth To Stock Price, Corporate Governance And Earnings Management, Review of Accounting and Finance, Vol. 5, No. 4, pp. 321 – 354. Widjaja, Amin Tunggal. 2010. Ikhtisar Teori dan Tanya Jawab Audit Internal. Harvarindo. Wisnumurti, Adhika. 2010. Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Hubungan Asimetri Informasi Dengan Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI). Skripsi Jurusan Akunatnsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Wulandari, Ndaruningpuri. 2006. Pengaruh Indikator Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Fakus Ekonomi Vol. 1 No.2 , STIE PENA Semarang. 32