Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
1
Pendahuluan Tujuan T j Memahami konsep dasar Six Sigma Memahami Teknik Pengoperasian Aktifitas Six Sigma
Bahasan Apakah Aktifitas 6 ? Kenapa Kita Sebaiknya Menjalankan 6? Bagaimana Menggulirkan 6?
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
2
Sejarah 6 Prosperity :GE
Start : Motorola ●
●
●
●
●
Pada P d permulaan l t h tahun 1980 1980-an, k hil kehilangan marketnya karena perbedaan kualitas dibandingkan dengan perusahaan Jepang Pada tahun 1981 Motorola menghadapi tantangan tersebut dengan mengevaluasi kualitasnya hingga 5 kali dalam 5 tahun namun tetap saja tidak berhasil. Motorola M t l mengembangkan b k suatu t proses yang konsisten berdasarkan pendekatan statistik. Pada tahun 1987, Motorola menerapkan 6 sebagai kunci sukses
berhasil
●
●
●
Pada tahun 1995 GE menggulirkan 6 di segala aspek bisnisnya guna menghadapi tantangan kualitas world class. GE memperbaharui prosesnya seperti produktivitas, Inventory Return namun improvement tersebut tertunda karena adanya defect diprosesnya. GE berpikir bahwa World Class Quality adalah suatu hal yang menantang. GE akan memfokuskan prosesnya berdasarkan 6 untuk generasi berikutnya
Motorola has won the prize of Malcolm Baldrige in 1988
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
3
Apa Aktifitas Six Sigma ? Apa A K Konsep d darii 6 6 ? Geser menuju T Target t
Tepat namun tidak akurat
Shifting/bergeser ke Target & Mereduksi M d k i Variasi V i i
T T USL
USL
USL
USL
μ μ
Akurat namun tidak tepat
Shift(geser) ke target
T USL
Object dari 6 6 adalah
Menurunkan Variasi
USL
μ
Turunkan Variasi
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
4
Apa Aktifitas Six Sigma ? Apa konsep dari 6
6 Sebagai g suatu strategi g bisnis
PPM
6
3.4
5
233
4
6,210
3
66,807
2
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
308,537
•1 kata kesalahan eja dalam semua buku yang terdapat t d t pada d suatu t perpustakaan t k mini i i • 1.8 menit keterlambatan per tahun
•1.5 kesalahan eja per halaman dalam satu buku • 24 hari keterlambatan per tahun
5
Apa Aktifitas Six Sigma ? Apa konsep dari 6
6 Sebagai suatu aktivitas Apakah kegiatan 6itu? • Proses Design, Manufacturing, dan Service • Aplikasi untuk 6 statistic Tools & Proses • Mengidentifikasikan faktor penyebab defect • Analisa dan Improvement (perbaikan)
Pencapaian 3.4 PPM (3.4 Defects Per Million)
• Melalui penurunan defect ratio akan meningkatkan Yield & Total Kepuasan Pelanggan • Management Innovation Tool memberikan kontribusi thd Management Output
PPM : Parts per Million
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
6
Apa Aktifitas Six Sigma ? 6 Sebagai suatu strategi bisnis 1. Adalah suatu pengukuran statistik. • Memberikan informasi kepada kita seberapa bagus produk & service kita serta proses didalamnya didalamnya. • 6 membantu kita untuk menentukan langkah dan arah guna kepuasan Customer secara total. 2.Adalah 2 Adalah suatu Improvement Tool (Alat Perbaikan) Adalah suatu Tool yang lengkap yang dapat dipergunakan dan diaplikasikan pada Design, Manufaktur, Sales, Service, dll. 3.Adalah 3 Adalah suatu strategi bisnis • Dapat membantu kita dalam meraih keuntungan pada suatu persaingan • Bila kita dapat memperbaiki level pada proses kita, berarti kualitas produk akan lebih baik dan biaya yang tidak perlu akan berkurang dan hasilnya yang pasti Customer akan semakin puas puas. 4.Adalah suatu Philosophy • 6 Ini adalah salah satu metode untuk bekerja lebih pintar, tidak keras • Dan 6membuat kesalahan akan semakin berkurang dan berkurang terhadap perkerjaan yang kita lakukan Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
7
Apa Aktifitas Six Sigma ? 6 Sebagai suatu strategi bisnis
Panen Buah berdasarkan 6 Buah yg mengandung 6 • Buah manis • Disain untuk manufaktur
Batasan untuk 5 • Buah yang berada di tengan pohon • Karakterisasi poses dan Optimisasi
Batasan untuk 4 • Buah yang tergantung rendah • Seven Basic Tools
Batasan untuk 3 • Buah yang jatuh • Logis L i dan d intuisi i t i i
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
8
Apa Aktifitas Six Sigma ? Aplikasi 6 6 adalah suatu tool yang dapat diaplikasikan ke seluruh sistem bisnis Design Manufacturing Design, Manufacturing, Sales Sales, Service Service, dll Mfg.
• Improvement p terhadap p masalah yyang g serius • Real Time Monitoring system ( CTQ Control system )
Manufacturing Process
R&D
Jaminan terhadap kelengkapan Desain pada tahap ta ap pengembangan pe ge ba ga produk p odu • Pemilihan CTQ guna memenuhi kebutuhan Konsumen • Keputusan dalam hal toleransi • Jaminan terhadap analisis kapabilitas dari CTQ
6 R&D
Quality assurance Pada proses Manufaktur
Transaction
Maximizing for sales & SVC Transaction • Improvement cycle time dan akurasi • Cost Improvement
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
9
Apa Aktifitas Six Sigma ? Proses 6
Proses Aktivitas 6 (manufacturing & Transaction) Identifikasi Customer-Berdasar Customer Berdasar kan*CTQ (Critical to Quality) Identifikasi Key Processes yang menjadi j di penyebab b b defect pada karakteristik CTQ
Untuk setiap produk atau t Proses P CTQ Measure, Analyze, Improve, & Control 6 is a rigorous analytical process for solving problem!!!
(6 adalah suatu analisa proses yang teliti untuk penyelesaian masalah)
D
1. Siapakah customers anda? 1 - Internal / External 2. Apa yang Anda sediakan untuk customers Anda? 3. Apa (CTQ) untuk customers Anda? 1. Apa p p proses internal Anda untuk menyediakan y produk Anda atau service CTQ untuk customer Anda 2. Defect terjadi pada proses apa ?
M
• Masalah Praktis • Sistem Pengukuran • Perhitungan Hasil
A
• Benchmarking • Cause & Effect Diagram • Pareto Chart & Stratification
I C
• DOE • Brainstorming • Mekanisme Control • Control Chart
• Process Mapping •Perhitungan
• Teknik Percobaan • Prosedur
* CTQ(Critical To Quality) : Customers Anda merasa bahwa karakteristik product, service atau proses adalah kritikal. Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
10
Apa Aktifitas Six Sigma ? Perbandingan dengan alat lain
Perbaikan pada Proses Measure Lain
6
- Gejala - Frekuensi
Analysis - Analisa kondisi Saat ini • Fokus/ Pengalaman/ teknologi
Improvement - Improve oleh Orang yang berpenga laman
- Define - Analisa - Measurement statistik - Variasi CTQ - Analisa pengaruh yg disebabkan oleh faktor
- Optimasi kondisi dengan analisis secara statistik
Control - Dikontrol oleh control chart - Process 4M control
- Dikontrol oleh PTS * (CTQ, Benefits)
- Data Discrete - Sulit untuk diaplikasikan karena permasalahan yang kompleks
- Data Discrete+Continuous - Mudah diaplikasikan karena didukung oleh Statistic software.
* PTS : Project Tracking System Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
11
Apa Aktifitas Six Sigma ? Filosopi 6
“D it right “Do i ht th the fifirstt ti time”” “Toward Toward zero defect” defect “Culture of enterprise” p
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
12
Apa Aktifitas Six Sigma ? Filosopi 6 • Kelangsungan g g Perusahaan bergantung g g kepada p kemajuan j bisnis • Perusahaan bertambah besar berdasarkan kepuasan pelanggan • Kepuasan pelanggan ditentukan oleh Quality, Price dan delivery • Quality, Q li P Price i d dan d delivery li dik dikontrol l oleh l h process capability bili • Process Capability tergantung dari variasi • Variasi proses menentukan kenaikan defect, cost dan cycle time • Untuk mengurangi variasi, kita harus mengaplikasikan pengetahuan yang benar. • Untuk mengaplikasikan pengetahuan yang benar, langkah pertama adalah dengan mengukur. mengukur • Dengan mengukur permasalahan, kita akan dapat pengetahuan yang benar.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
13
Kenapa Kita Sebaiknya Mengerjakan 6 ? Quality & Failure Rate Trend of Quality Index
Defect Rate ● ((%))
Quality I Innovation ti Tool ●
●
●
○
☆ ‘93
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
‘96
‘97
‘98
2002
14
Kenapa Kita Sebaiknya Mengerjakan 6 ? Quality & Failure Rate
Inspeksi Service Reject
D i Ch Design Change Long cycle time Over Rework Office Loss
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Traditional F-Cost ( Easy Definition)
Scrap Rework
Loss Opp. Opp Sales Delivery Delay
Potential(Additional) F-Cost (Difficult to measure)
B Brand d Image I Down D Over Storage
15
Kenapa Kita Sebaiknya Mengerjakan 6 ? Paradigma Shift (pergeseran)
Perbandingan 6 dengan 3 Perusahaan 3
Perusahaan 6
• Menghabiskan 15~25% dari hasil penjualan terhadap failure cost
• Menghasilkan 5 % dari hasil penjualan terhadap Failure cost .
• Menghasilkan 66,807 66 807 ppm
M h ilk 3 3.4 4 ppm • Menghasilkan
• Menyadari bahwa dengan inspeksi dapat menemukan defect
• Menyadari bahwa dengan proses yang capable tidak akan memproduksi produk cacat
• Percaya y bahwa kualitas tinggi gg adalah mahal.
• Paham bahwa menghasilkan produk yang berkualitas adalah murah.
• Tidak ada metode pendekatan yang tepat untuk mengumpulkan dan menganalisa data
• Menggunakan tahap Measure, Analyze, Improve, Control .
• Benchmarks agar dapat lebih baik dari competitornya. • Percaya 99 % cukup bagus • Menemukan CTQ secara internal
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
•B Benchmarks h k guna mencapaii yang tterbaik b ik didunia. • Percaya 99 % belum cukup bisa diterima • Define CTQ CTQ’ss externally
16
Kenapa Kita Sebaiknya Mengerjakan 6 ? Contoh Kasus Perusahaan dengan 3 Sigma • 54,000 salah resep obat selama 1 tahun • 40,500 bayi yang jatuh oleh dokter maupun perawat setiap tahun. • Kebocoran air minum 2 jam per bulan • Telepon tak dijawab selama 27 menit dalam seminggu seminggu. • 5 pendaratan tidak tepat di O Hare Airport dalam sehari • 1 1,350 3 0 kegagalan operasi bedah dalam seminggu. • 54,000 kehilangan artikel atau surat salah alamat dalam satu jam
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Perusahaan dengan 6 Sigma • Satu salah resep obat selama 25 tahun • 3 bayi yang jatuh oleh dokter maupun perawat selama seratus tahun. • Kebocoran air minum sejam dalam 16 tahun • Telepon tak dijawab selama 6 detik dalam 100 tahun • 1 pendaratan tidak tepat di United States selama 10 tahun. • Satu kegagalan operasi bedah selama 20 tahun. • 35 kehilangan g artikel atau surat salah alamat dalam satu tahun 17
Kenapa Kita Sebaiknya Mengerjakan 6 ? 6 Karakteristik
Traditional Quality / 6 Quality Method ISSUE
Traditional Approach
6 Approach
Index
• %(Defect Rate)
• (Sigma)
Data
• Data diskret (tdk terukur)
• Data Discrete + Continuous
Target
• Kepuasan thd Mfg Proses
• Kepuasan konsumen
Range
• Spec Outlier
• Variation Improvement
Method
• Experience + Job
• Experience + Job + Statistical Ability
Action
• Bottom Up
•Top Down
Application
• Mfg Process
• Design, Mfg, Sales, SVC
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
18
Kenapa Kita Sebaiknya Mengerjakan 6 ? 6 Karakteristik
Keunggulan 6
• Mengejar common goal
Innovasi disegala aspek bisnis.
• Kontrol faktor-faktor utama (penting)
Reduksi claim dan rework
• Aplikasi Statistics dalam semua bisnis.
Solusi yang mudah untuk Permasalahan sulit
• Didukung oleh Statistics Software
Statistik menjadi hal yang mudah
• Analisa data melalui experiment
Membuat e bua hal a yang ya g tidak da nyata ya a jadi jad nyata ya a
• Membuat keputusan berdasarkan data
Tidak berdasarkan ide-ide yang salah dan praduga
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
19
Kenapa Kita Sebaiknya Mengerjakan 6 ? 6 Karakteristik
Manfaat dan keunggulan 6 Benefits
Superiority
- Menurunkan M k costt off lloss, Perbaikan P b ik kualitas k lit dan d service i produk, d k Kepuasan konsumen. - 6dapat membuat output Business menjadi jelas. • Dapat diaplikasi disegala bidang (Industri & financial) • Fokus terhadap 3P (Product, Process, People) Tidak hanya produk dan service, tapi juga proses dan kualitas sumber daya manusia dapat me ncapai tujuan melalui pengukuran sigma level. • Sangat berdampak terhadap investasi Tidak ada investasi peralatan/mesin namun hanya SDM • Berdampak p terhadap p biaya y Output dapat diestimasi dengan jelas secara financial yang merupakan bagian dari kontrol biaya dan benefit sejak permulaan . • Pengolahan data sangat mudah dengan menggunakan statistik. Melalui analisa data eksperimen hal yang samar menjadi jelas jelas. Tidak berdasarkan praduga dan pengalaman. Dibantu dengan statistic Software (Minitab)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
20
Bagaimana Menggulirkan 6 ? Kunci Sukses 6
Sistem
Metodologi
Butuh Top Down Drive
Berawal dari Customer’s Voice
• Butuh kekuatan dari Top Management • Kekuatan dari Top Management yang secara periodik mengumumkan kebijakan 6 .
• CTQ berasal dari Customer’s Voice Perbaiki item yang mempunyai dampak paling besar terlebih dahulu.
Semua karyawan HARUS berpatisipasi
Butuh Program training untuk seluruh karyawan
• Tidak hanya dari manufakturing manufakturing, namun dari non manufaktur juga harus ikut serta. • Berfokus kepada permintaan konsumen
• 6 Training Program guna pemahaman 6 dengan benar benar. • Training yang intensif untuk seluruh karyawan • Butuh Investasi sumber daya manusia yang paham 6
6 sebagai Standar umum Perusahaan Besar
Konsepsi Dasar
• Butuh Case study project • Sebagai bahasa umum .(CTQ, , Cp, Z ....) • Semua tujuan dan target digambarkan sebagai skala • Resource Information untuk organisasi dan sistem. • Proses Dasar untuk semua proses. • Proses Dasar untuk semua proses • Penilaian yang berdasar dan Reward System
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
21
Bagaimana Menggulirkan 6 ? Sistem Pengoperasian 6 Chief of executive division - 6 6 Driving Di i - 6 Involvement & Commitment
Champion p - Pelaksanaan 6
Champion Review
MBB/Six Sigma Team - Supporting 6skill
Bimbingan/Support Support Permintaan
Project Team - Pelaksanaan Project - Mencapai tingkat 6 untuk CTQ
* Champion Review : Pertemuan untuk pengambilan keputusan yang mengontrol perkembangan berdasarkan tahapan project (Pemilihan tema → Output review) Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
22
Bagaimana Menggulirkan 6 ? Sistem Pengoperasian 6
Sertifikasi Belt Belt
Tugas Utama
Peran
Syarat-syarat
Master Black Belt
• 6 Technical Leader • Harus paham Statistik & menyebarkannya
• Dedicated 6 Resource • Lebih dari 4 Projects • Konsultasi lebih dari • Mentor BB/GB 8 Project setahun • Seleksi Project • Training
Black Belt
• Full Time Project j • Training
• • • •
G Green Belt B lt
• Join Project j by y Part time
• Part time • Leader Pjt. Team • Memberikan Basic 6 Training
• Telah ditraining Advanced Six Sigma (DMAIC) • 2 Projects setahun
White Belt
• Join Project by Part time
• Part time • Member of Pjt. Team
• Telah ditraining Basic Six Sigma g ((DMAIC))
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Full Time Dedicated Eksekusi Project Leader dari Pjt. team Training GB/WB
• 4 Project Setahun
23
Bahasa 6 CTQ
Definisi CTQ
Pernyataan Konsumen merupakan CTQ untuk suatu produk, service dan proses Kebanyakan CTQ berasal dari konsumen, namun bisa juga dari resiko, ekonomi, dan Peraturan. Contoh : • Spesifikasi Part • Waktu Perbaikan
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Alat-alat Analisa (Typical Tools)
•Survey Konsumen • Interview • Peta Kebutuhan Konsumen • Quality function deployment(QFD) • Quick Market Intelligence • Logic Tree • Pareto Diagram Pengertian umum dari kontrol CTQ adalah pemilihan faktor yang terpenting bagi konsumen.
24
Bahasa 6 DPU/DPMO DPU
Defects Per Unit : Jumlah Defect per unit Menentukan proses tidak bagus atau kita tidak dapat mengetahui bahwa bahwa proses tersebut mengandung defet. 6 dapat mengatasi hal tersebut. Contoh : Sebuah Laporan claim terdiri dari 10 halaman, 2 halaman diantaranya salah DPU= Defect / Unit = 2 / 1 = 2
DPO
Defects Per Opportunity : Jumlah Defect disesuaikan dengan kesempatan defect per unit Pengembangan dari konsep DPU ditambah dengan variabel opportunity (Kemungkinan) Contoh : Sebuah claim report terdiri dari 10 halaman, 2 halaman diantaranya salah 2 Defect / (1 unit X 10 opportunity) = 0,2 DPO = 0,2
DPMO
Defect Per Million Opportunities : Nilai dari DPO X 1,000,000, Mengubah DPO menjadi sejuta unit karena dalam 6 biasanya menggunakan PPM (Part Per Million) Contoh : DPMO = 0.2 DPO x 1,000,000 = 200,000
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
25
Bahasa 6 Z-Value Definisi nilai Z Merupakan Standard terhadap nilai normal untuk Variasi Normal Distribusi sehingga memudahkan untuk analisa statistik
Konsep dari nilai Z
LSL
USL 1
Z adalah Perbandingan Nilai Perbedaan antara X (USL atau LSL) dan target dibagi dengan standard deviation ().
Z=
X -T
T
Dalam suatu proses, proses Jika Std Std.Dev Dev menunjuk kan 6 yaitu antara Spec (USL,LSL), hal tersebut disebut 6 level” Ini adalah bagian dari Level Bil nilai Bila il i Z adalah d l h6 6, iinii merupakan k 6 6Level L l
Suatu proses yang bagus mempunyai 3,4 PPM, ini artinya terdapat 3 atau 4 defect per sejuta produk
* Normal distribution : Menunjukkan j suatu bentuk distribusi,, Sisi kanan dan sisi kiri jaraknya j y sama dengan g axis mean() () ** Standard normal distribution : Standard Deviasi 0 maka Normal Distribusinya adalah 1 *** USL : Upper Spec Limit / LSL : Lower Spec Limit Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
26
Bahasa 6 Indeks Process Capability Apa yang dimaksud dengan Kapabitas Proses Adalah suatu kemampuan proses yang merefleksikan derajat keseragaman dalam memproduksi suatu produk produk.
Indeks Process Capability
• Proses akan stabil bila derajad pengukuran sesuai dengan limit. • Penghitungan Cp, Cp Cpk dapat mengetahui pergeseran Mean dan apakah variasinya bagus atau tidak
-6 6
-3 3
+6 6
design tolerance
Cp =
• Nilai K adalah perbedaan Target (T) dari mean.
Cpk = Cp(1-K)
001-TM-SS0-09-2002
+3 3
process variation
• Penghitungan Cpk berdasarkan pergeseran mean
Basic Six Sigma
1
Design tolerance Process variation K=
| T- | ((Upper pp limit-Lower limit)/2 )
27
Bahasa 6 Rolled Throughput Yield = rasio kemungkinan Output yang dihasilkan dari seluruh proses
Input Process 1 : 99% Accept ratio Process2 : 92%
RTY Control
Process3 : 97% Final Inspection : 97%
Loss by un-control
Process Defect Ratio
Final Good
RTY *= 0.99 X 0.92 X 0.97 X 0.97 = 85.7%
Object
Meningkatkan Produktivitas melalui quality improvement
Apply
Defect di seluruh proses, Equipment Model Change Loss
Tool Process defect ratio Control
Method
6 1orang 1 Project, Team activity
Added Improvement for hidden factory
* RTY : Rolled Throughput Yield Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
28
MINITAB Tujuan Paham dalam menjalankan Program Minitab
Bahasan Pengenalan Minitab Komponen Minitab Worksheet Menu File Menu Edit Menu Manip Menu Calc
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
29
Pengenalan Minitab Apa yang dimaksud dengan Minitab Minitab adalah software statistik yang digunakan untuk menganalisa data lalu menggambarkannya dalam bentuk grafik. Membuka program Minitab Double click Minitab icon (
)
exit ((keluar)) dari p program g Minitab File>Exit Klik exit icon ( x ) Pada program window Klik Minitab icon (
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
) Pada program window
30
Komponen Minitab (Toolbar) (Menu-bar) (Session Wi d ) Window)
(History (Hi t Window)
(Data Window atau Worksheet) (Info Window) (Status bar)
(Graph window) Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
(Shortcut menus) 31
Klasifikasi • Project Seluruh unit yang tersusun dari seluruh komponen pada program Minitab
• Membuat Project baru File > New New... > Minitab Project
• membuka (Open) Project File > Open Project …buka file Anda(*.mpj)
• Menyimpan y ((save)) Project j File > Save Project File > Save Project As…dan nama file Anda (*.mpj)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
32
Klasifikasi • Worksheet Merupakan suatu unit yang terdiri dari hanya data window pada program p g Minitab • Membuat Worksheet baru File > New... > Minitab Worksheet • Membuka (open) Project File > Open Worksheet …dan pilih nama file (*.mtw) • Menyimpan (save) Worksheet File > Save Current Worksheet File > Save Current Worksheet As As…dan dan nama file anda(* anda( .mtw) mtw) Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
33
Worksheet (Masukkan nama kolom)
(Nomor kolom)
(Masukkan Data)
(Nomor Kolom)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
34
Worksheet
Terdapat 3 tipe data Number Text Time/Date Time values Text values Numbers
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Pilih Sel dan selanjutnnya j y masukkan data.
35
Menu File
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
36
Menu Edit
melakukan l k k b berbagai b i operasii dengan data didalam Worksheet
Guna mengeksekusi Minitab file makro atau analisa lain dengan data
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
37
Menu Manip...
D t telah Data t l h di di-stack t k
Data belum di-stack ((unstack))
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
38
Menu Manip...
Menunjukkan kolom hasil
Menunjukkan kategori
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
39
Menu Manip... Hasil
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
40
Menu Manip...
kolom di mana hasil proses unstack akan ditulis
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
41
Menu Manip... Hasil
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
42
Menu Calc Cek Operasi M l l id Melalui data t ini i i
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
43
Menu Calc
Hasil
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
44
Menu Calc
Kolom yang Menunjukkan hasil
Masukkan jjumlah replikasi p dari tiap p nilai Masukkan jumlah replikasi dari seluruh pola data Masukkan nilai awal dari pola data Masukkan nilai akhir dari pola data Masukkan langkahnya (step)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
45
Menu Calc
Hasil
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
46
Menu Calc Contoh :
Patterned Data
From First To Last Value Value
In Steps of
List each List The whole value sequence
10 8 6 4 2 -0.5 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 1111122222333334444455555 11223344551122334455
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
47
Statistika Dasar Tujuan T j Memahami consep statistika dasar & penggunaan MINITAB
Bahasan
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Mengapa menggunakan statistika ? Data Statistika Deskriptif Statistical Inference
48
Mengapa Menggunakan Statistika ?
Tujuan j penggunaan p gg Statistika adalah untuk memprediksi p & mencegah, g , bukan sekedar inspeksi & deteksi Statistika adalah ilmu yg membahas tentang pengumpulan, penyusunan, analisa, interpretasi & penyajian DATA STATISTIKA DESCRIPTIF - memberikan informasi tentang kinerja dari sebuah proses STATISTIKA INFERENSIAL - Memberikan informasi tentang prediksi tentang kinerja sebuah proses (Peluang)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
49
Mengapa Perlu Mengumpulkan Data ?
Untuk mengumpulkan g p fakta-fakta tentang g suatu masalah atau kesempatan p yyang g dapat p dikuantifikasi Untuk menyampaikan fakta-fakta ini dalam bahasa yang sama Untuk menetapkan informasi mendasar tentang sebuah proses Untuk mengukur jumlah dan arah perubahan-perubahan yang terjadi Untuk membandingkan gambaran proses sebelumnya dan sesudahnya Untuk memfasilitasi analisa keuntungan (Cost Benefit Analysis) dari solusi yang diusulkan Untuk mengkuantifikasi dampak dari sebuah solusi
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
50
Pengumpulan Data Apakah data-data dalam proses yang ada sekarang sudah tersedia ? Apakah data-data yang ada sekarang sudah cukup menggambarkan proses yang bersangkutan ? Sudahkah kita menetapkan kategori data apa yang diperlukan untuk dikumpulkan ? Defects Waktu Biaya (Cost) Efisiensi Kinerja (Performance)
Kumpulkanlah p data hanya y jjika Anda akan menggunakannya gg y !
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
51
Jenis Data Berdasarkan jenisnya, data dapat dibagi menjadi : DATA KUALITATIF (Atribut) yaitu data yang berbentuk kategori atau kualitas (tidak berbentuk bilangan). Contoh : Bagus, Manis, Pahit, Cantik, Tinggi, Setuju, dll
DATA KUANTITATIF (Variabel) yaitu data yang berbentuk bilangan (angka) baik hasil penghitungan maupun hasil pengukuran. Contoh : 200 anak, 350 kg, 23 derajat, 20 CTV, dll
Berdasarkan cara memperoleh datanya, data kuantitatif (Variabel) dapat dibagi menjadi : Data Diskrit Contoh :
(Discrete Data) yaitu data yang diperoleh berdasarkan hasil penghitungan atau penjumlahan terhadap objek yang dipelajari. 200 orang, 369 CTV, 500 mobil, dll (Yang ditanyakan ‘Berapa Banyak ?’)
Data Kontinyu (Continous Data) yaitu data yang diperoleh berdasarakan hasil pengukuran terhadap objek yang dipelajari. Contoh : 250 milimeter, 35 derajat celcius, 20 DB, 58 kg, dll (Yang ditanyakan ‘Berapa Ukurannya ?’) Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
52
Jenis Data
JENIS DATA
DATA A A KUALITATIF A A (Berupa Kategori)
DATA KUANTITATIF (Berupa Bilangan)
DATA DISKRIT (Hasil Penjumlahan)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
DATA KONTINYU (Hasil Pengukuran)
53
Jenis-jenis Distribusi Histogram bisa bermanfaat untuk menjelaskan distribusi data.
Distribusi Normal Berbentuk Lonceng
Puncak Multipel dari multiple proses
Distribusi Miring
Distribusi Uniform Contoh : pemakaian alat/menggiling
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
54
Letak & Penyebaran Proses Target
P Penyebaran b
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
55
Kesimpulan Data UKURAN LETAK Rata-rata (Mean) Jumlah semua data dibagi banyaknya data
UKURAN PENYEBARAN Rentang (Range) Nilai Terbesar - Nilai Terkecil
Sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ekstrim
Median Nilai tengah dari sederetan data yang sudah terurut dari nilai terkecil hingga terbesar (diranking) Tidak dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ekstrim Jika banyaknya data adalah ganjil, median sama dengan nilai data yang berada di tengah-tengah
Varians (Variance) Rata-rata kuadrat dari deviasi setiap nilai dari nilai rata-ratanya
Simpangan Baku (Standard Deviation) Akar kuadrat dari varians, varians rata-rata jarak data dari nilai rata-ratanya.
Jika banyaknya data adalah genap, median sama dengan rata-rata 2 nilai yang berada paling tengah
Modus (Mode) Nilai yang paling banyak atau paling sering muncul
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
56
Perhitungan Rata-rata
Median
n
x x x i
i 1
1
n
x2 xn n
GANJIL
Median = Nilai Tengah
Modus Nilai data yang paling sering muncul
Varians
S
x x i 1
GENAP
Median = Jumlah 2 Nilai Paling Tengah 2
Simpangan Baku (Standard Deviation)
n
2
Banyaknya Data
2
i
n 1
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
2 2 2 x1 x x2 x xn x
S S2
n 1
57
Latihan Hitung nilai nilai--nilai berikut ini berdasarkan data di samping ! Rata--rata = Rata Median =
Data
107 169 131 84 81
Rentang (Range (Range)) = Varians = s2 = Simpangan Baku (Standard (Standard Deviation) Deviation) = s =
67 81 122 52 233 46
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
58
Perhitungan Data:S_Diameter
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
59
Perhitungan Descriptive Statistics Variable Diameter
N 50
Variable Diameter
Minimum 29.199
Mean Median 30.491 30.287
TrMean 30.465
StDev 0.771
SE Mean 0.109
Maximum Q1 Q3 32.253 29.869 31.170
Keterangan : Variable N Mean Median StDev
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
= Data yang sedang diproses = Banyaknya data = Rata-rata = Nilai Tengah data = Standard Deviation = Simpangan Baku
60
Kesimpulan Secara Statistika (Statistical Inference) Membantu kita untuk memprediksi kinerja sebuah proses (secara peluang) Inference - Estimasi - Uji Hipotesis Sampling Populasi
Sampel p Statistical Inference
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
61
Populasi & Sampel Populasi adalah semua unit yang berada dalam sebuah kelompok yang sedang kita perhatikan/pelajari. Sampel adalah sebagian unit yang dipilih dari sebuah populasi Contoh : Populasi = Semua Back Cover yang dikirim oleh suplier pada suatu pengiriman Sampel
= 100 Back Cover yang dipilih dari sebuah pengiriman.
Ada beberapa alasan mengapa kita mempelajari Sampel Mempelajari populasi akan memakan biaya terlalu tinggi Keakuratan prediksi berdasarkan sampel biasanya sama dengan informasi yang diperoleh berdasarkan seluruh populasi Simbol-simbol yyang g digunakan g
Sampel (x dan S)
Populasi
Rata-rata dan Simpangan Baku populasi dilambangkan dengan & Rata-rata dan Simpangan Baku sampel dilambangkan dengan x &s Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
62
Kesimpulan Secara Statistika (Statistical Inference) Inference Dilakukan untuk memahami sifat-sifat sebuah populasi melalui sifat-sifat sebuah sampel yang dipilih dari populasi tersebut
Estimasi Titik Estimasi
Estimasi Interval
Uji Hipotesis Nilai Inferensial STATISTIK, yaitu sebuah nilai yang diperoleh dari sebuah sampel ( x , S , , dll)
Target inferensial PARAMETER, yaitu sebuah nilai yang diperoleh dari sebuah populasi ( , , …, dll)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
63
Kesimpulan Secara Statistika (Statistical Inference) Uji Hipotesis Untuk menbuktikan kebenaran dari pernyataan seseorang tentang sesuatu hal
Yang diperlukan dalam sebuah inferensial Data & Distribusi Peluang
Peluang (p) Perbandingan jumlah sebuah kejadian diantara semua kejadian yang mungkin terjadi Nilainya = 0
p1
Contoh : Pada saat seseorang melemparkan sebuah koin, berapa peluang bahwa sisi angka akan berada di bagian atas
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
64
Distribusi Normal
Banyak kejadian yang muncul secara acak (Random Random)) menghasilkan data dengan distribusi sebagai berikut •Bell shaped •Symmetrical
Kurva yang menghubungkan puncak puncak--puncak b t batang disebut di b t K Kurva P Peluang l N Normall yang digunakan untuk mengmeng-estimasi Distribusi Normal dari kejadiankejadian-kejadian yang muncul secara acak (Random Random))
Rata2 = Median = Mode
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
, Standard Deviation
• • • •
Distribusinya simetris terhadap ratarata-ratanya Ujung kurvanya asymptotic terhadap sumbusumbu-X Mean = Median = Mode Peluang dibawah kurva = 1
65
Distribusi Normal Kita dapat menggunakan rata-rata sampel dan standar deviasi untuk menjelaskan j l k populasinya l i dan menggambarkan histogramnya (data diskrit) untuk melihat distribusi normalnya (data kontinyu)
1 Normal Distribution Function
1 - ( X - ) 2 / 2 2 y e 2 Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
T
3 66
Distribusi Normal •
Sifat-sifat – 68.26 % data akan berada diantara +1 dan -1 dari rata-ratanya – 95.44 % data akan berada diantara +2 dan -2 dari rata-ratanya – 99.73 % data akan berada diantara +3 dan -3 dari rata-ratanya – 99.9937 % data akan berada diantara +4 dan -4 dari rata-ratanya – 99.999943 % data akan berada diantara +5 dan -5 dari rata-ratanya – 99.9999998 99 9999998 % data akan berada diantara +6 dan -6 dari rata-ratanya
68.3% 95.4% 99.73%
-4 Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
-3
-2
-1
0
1
2
3
4 67
Distribusi Normal Standar (Z - Distribution)
Distribusi Normal Standard Deviation
Rata-rata
Distribusi Normal Standar 1 0
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
68
Transformasi - Z Misalkan, sebuah proses mempunyai nilai-nilai sebagai berikut : • Rata-rata = 10 & Standard Deviation = 2 Berapa persen data akan mempunyai nilai antara 6 dan 14? Transformasi - Z
Z
X 1 Mean Standard Deviation
Z1
6 - 10 2 2
Z2
14 - 10 2 2
Dari D i ttabel b l Di Distribusi t ib i N Normall Standar St d ( Tabel T b l - Z ) diperoleh di l h: P ( Z1 2) = 0.0228
P ( Z2 2) = 0.0228
Jadi, P ( - 2 Z +2) = (1 - (0.0228 + 0.0228)) = 0.9544
95.44% data akan berada antara 6 and 14.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
69
Definisi Tujuan T j Memahami konsep tentang CTQ dan mengetahui cara menemukan CTQ (Critical To Quality)
Bahasan - Apa yang dimaksud CTQ ? - Siapa Customer kita ? - Pemetaan Proses (Process Mapping)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
70
CTQ
CTQ
Critical To Quality
CTQ adalah sebuah karakeristik dari sebuah produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan customer (internal atau eksternal)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
71
CTQ Hal-hal Utama CTQ adalah d l h elemenelemen l -elemen l dasar d yang merupakan k pedoman d pengukuran proses, improvement dan kontrol. kontrol. Dalam memastikan CTQ yang dipilih merupakan hal yang sangat penting sebab hal ini akan merepresentasikan secara akurat semua yang penting bagi customer customer..
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
72
Contoh--contoh CTQ Contoh
• Pengiriman yang tepat waktu • Tidak ada defects
• JalanTol yang aman • Part yang sesuai Spec.
• Tempat kerja aman
• Penggunaan form form-form form yang tepat
• Produk yang aman
• Pembayaran yang tepat
• Ruang hotel yang bersih
• Pelayanan yang ramah
• Pembayaran yang tepat waktu
• Pengiriman sepanjang malam
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
73
Siapa yang menjadi Customer ? Customers Klien Klien--klien Vendor
Semua organisasi/personnel Orang yang menerima pekerjaan yang sudah kita proses Departemen Departemen--departemen yang berhubungan
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
74
Bagaimana kita menterjemahkan komentar customer ke dalam kebutuhan internal ?
Customer biasanya tidak secara jelas menyatakan apa yang mereka inginkan atau mereka butuhkan. Setelah kita menerjemahkan kebutuhan customer ke dalam kebutuhan internal, kita harus bisa mengukur dan menggambarkan kapabilitas produk dan proses. Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Kita perlu memanfaatkan metoda metoda yang metoda-metoda membantu kita dalam memahami kebutuhan customer dan menterjemahkannya ke dalam kebutuhan internal.
75
Tiga Pertanyaan Penting
1 Si 1. Siapa customer t saya ? 2 Pelayanan dan produk apa yang saya sediakan untuk customer saya ? 2. 3 Apa yang menjadi CTQ bagi customer saya ? 3.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
76
Daftar Suppliers - Customers untuk Proyek Anda : Siapa yang menjadi Suppliers?
Apa yang dibuat ?
Siapa yang menjadi Customers?
Apa yang penting (CTQ)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
77
Apa yang dimaksud Proses ? Sebuah proses adalah kumpulan dari aktifitas-aktifitas yang menggunakan k satu t jenis j i atau t lebih l bih input i t dan d membuat b t output t t yang berguna bagi customer. Lingkup dari material akan berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan dengan : System / Fungsi Produk System / Operasi Produk Manufacturing g / Produksi
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
78
Pemetaan Proses (Process Mapping) Pemetaan Proses adalah metode visual untuk menggambarkan urutan atau hubungan-hubungan aktifitas kerja. Sebuah pemetaan proses memberikan : Cara komunikasi Format untuk perencanaan dan improvement proses tersebut. Elemen--elemen Pemetaan Proses Elemen Stop/Start
Aktifitas
Keputusan
Aktifitas
Stop/Start
Aktifitas
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
79
Step 1. Define Major Core Process ◎ Ingat ! Seluruh pekerjaan adalah interconnected process
Customer
Job J b= Process Sales ManufacManufacturing
R&D
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Logistics
Control
Sourcing
80
Step 2. Project Selection 1. Overview Hati-hati dalam memilih suatu project karena merupakan langkah yang penting dalam memperbaiki b iki performance. f Bil Bila anda d mempunyaii d data t b berupa cycle l titime, d defect f t rate t atau t yang lainnya dapat digunakan Pareto Charts, Run charts, Check sheet dll. Jika tidak, kita dapat menggunakan brainstorming duna menemukan potensial problem yang ada dalam proses kita / main process.
2. Considering Points - Strategic Goal - Profits - Overall Business efficiency
- Customer Requirement - Customer Satisfaction
*Suatu project dipilih dengan melihat dampaknya terhadap customer’s dissatisfaction dan mengarah ke Company Company’s s Goal
3. Project Type 1. P 1 Process IImprovementt 2. Problem Solving Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
81
Step 2. Project Selection 4. Example Suatu salon untuk lelaki dan wanita berinisiatif untuk melakukan project improvement terhadap penurunan sales. Berikut ini critical success factors (CSF)
CSF
1
2
3
4
Weight
1
3
3
2
Haircut and other services
3
3
0
0
Time Planning
1
9
6
0
Accepting Reservations
0
9
6
0
3. The possibility of establishing a customer
Recruiting
1
3
9
6
4. Additional service(solarium, manicure etc).
Keeping the staff
1
0
9
0
Planning Additional services
0
0
0
6
Purchasing accessories
3
0
0
2
1. Price was important 2. Good appointment availability
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Business Processes
Total
82
Step 2. Project Selection 5. 6σ Theme - Strategic St t i goall - Customer Interaction
Do
requirements q
Need 6s
Project !
Delivery y
Supplier
Customer
Cycle Time
Price
Do
Cost
Need
>> Defect Reduction
- Profits
>> Culture change
- Customer satisfaction
>> Cycle Time
- Overall business efficiency
(Quick response to customer req.)
Reduction
Quality Defect
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
83
Develop a Project Chart 1. SIPOC Diagram Diagram SIPOC merupakan salah satu teknik dalam proses improvement guna melihat sekilas tentang g Works Flow dari suatu p proses. - Supplier : Individu atau institusi yang menyediakan informasi, material dan sumber lainnya - Input : Segala sesuatu yang disediakan - Process P : Suatu S t langkah l k h yang mentransformasikan t f ik iinputt - Output : Produk akhir dari suatu proses - Customer : Individu, group atau proses yang menggunakan output.
S
I
P
Input Supplier
O
C
Output Process
-What is key materials, information or product ?
Customer
-How do you transform these things ? -Who Wh use outputs t t ?
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
84
Develop a Project Chart 2. Benefit Analysis ●
Identifikasi benefit terhadap internal dan external customers.
Identifikasi Benefit Customer view Royalty 6σ Theme
Referrals Satisfaction
LG’s View - From External Customer Competitiveness Cost/Benefit Income - From Internal Customer Effective Process Cost/Benefit
Review Thema
●
• Nilai terhadap business dan customer – Company’s goal and Customer dissatisfaction • Resources Required Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
85
Develop a Project Chart 3. Benefit Analysis ● Isilah Form dibawah ini ;
Defect Reduction on Loan p process
Theme : Theme • Defect
Customer
Benefit
?
?
Benefit to Customer
Benefit to Biz
Others
Reduction
◎ Di Unit anda …..…
Th Theme
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
86
Develop a Project Chart 4. Create Project Chart 1) What is it ? Project Chart menggambarkan keseluruhan dari suatu 6 sigma project seperti time line, needed resources, role assignment, project scope scope, tujuan dan seterusnya seterusnya.
2) Why create ? • Klarifikasi project goal & Tujuan • Define D fi project j t scope ((cakupan k project) j t) • Communicate with colleagues
3) Guide to create project chart 1. Identify improvement areas in your operating unit
1 Develop a project plan 1.
2. Describe the background of a project
2. Select project team member
3. Define an opportunity to business
3. Role Assignment
4. Set a g goal to achieve
4. Review a project chart
5. Define project scope
5. Admittance from top manager
4) Considering Points • What is the core value to customers ? • What is the core benefit to businesses ? • Is it easy to collect data from a process ? Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
87
Develop a Project Chart Biz Unit Theme Area
Background
6 sigma
Team
Purchasing Stock Cycle Time Reduction
Time Line
Transactional 6 It takes a little more time to deliver stock to customer, which cost non value added space and hinder quick response to customer needs.
Team member
2000 2. 2000. 2 1 ~ 2000. 2000 5. 5 3 Champion : 000 MBB : 000 Member
: 000
Support : 000
< Hard Benefit > Goal & Benefit
< Soft Benefit >
Stock Cycle Time 50% Reduction
Reduce Useless Stock
Cost Saving : 50%
Reserved Stock Cost Saving
Bottle Nect
Cost 2/15
Process Schedule
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Activity
Define
Survey Process Map Select CTQ
3/15 (Measure)
3/31 (Analyze)
4/25
5/3
(Improve)
(Control)
Data
Identify
Choose
Make it
MSA
Vital few
Best
Stick
L l s Level
S l ti Solution
88
Process Analysis (Process Chart) 1. Overview 1) Objectives - Visualisasi status dari proses - Identifikasi non value added yang ada dalam suatu proses 2) Review the SIPOC Theme End
Start
Supplier
Input
Output
Customer
Process
3) Procedure - Define Start & End Points - Draw Tree Chart : Identify main step or phase, Identify main sub-step which is below, main step - Draw detail map(Cross Functional Process Map) - Review the process map to identify non value added activity or white space. Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
89
Process Analysis (Process Chart) 2. Tree Chart 2) Tips
1) What - 2-Level flow chart to simplify p yap process.
- When you identify the main step, use simple words.
- 1st Level : Main step or phase in a process
- Focus on critical steps to perform
- 2nd Level : Sub-step below main step
- Identify at least 3 main steps - Use verbs to identify sub-steps(activities)
Ordering Process Order
Coding
Check Credit
Routing
Stock Order
Ch k C Check Credit dit
Stock Searching
Approval/Reject
Select Transportation
S-form
Coding Adjust Release After Service Master Set up Control
Delivery
Producing
Procurement
Check Pick List
Work order
Raw Material
Invoice, A/R
Producing/Purchasing
OQC
Least-cost
Assign Budget
C i S Carrier Scheduling h d li
W Wrapping i
Supplier Chain
C ll t M Collect Money
Master Set up
Management
Customer Order
Request Payment
Control
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
90
Process Analysis (Process Chart) 3. Cross Functional Process Map ◎ Detailed Process map can visualize activity flow with responsibility.
Start
End
Unit A
Identify related operating unit
Activity a
Unit B Decision a
● Process Map Symbols Start or End Activity Decision Arrow
Unit C
Decision b
Activity b
Indicate process border Activity y Decision Points Indicate direction
Input/Output
Main Input or Output
Process Conjunction
Connect a process to next page
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Unit D Activity c
91
Process Analysis (Process Chart) ● Drawing
Procedure
1. Define the Start and End Points 2 W 2. Write it each h step t in i regular l sequence 3. Mark the proper symbol at each step 4. Review the process. ● Tips
• Simple is the best best. Make it as simple as possible possible. • Include all persons who have some connection with a process • Choosing Subject Matter Experts • Remember that disagreements g do occur due to not having g standard process at first. Promote a discussion to agreement.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
92
Process Analysis (Process Chart) 4. Generate Quick Action Idea 1) What ? Find non value added activities and improve process capability at once
2) How ? Marking non value added activities within process mapping • Does this activity give a benefit to customers or cost to customers ? • If I remove thi this activity, ti it can th the quality lit be b damaged d d? • Without this activity, is there any danger ? • Can this activity meet the external requirements ?
☞ Example • Correction
• Rework
• Estimate amount
• Approval
of assigned job • Confirmation
• Moving • Meeting
3) Identify Quick Action Step ☞ Tips • Easy to Improve
• Low Cost
• Quick to get Idea to Improve
• Easy to Control
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
93
Process Analysis (Process Chart) 4) Quick Action Planning Process Step
Non Value Added Step
Quick Action Idea
Evaluation
Check
5) Check Points - If you get great result after quick action, jump to the control phase. - Check whether a project chart is revised. Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
94
Define Customer Requirement 1. Overview 1) Objectives - Identify what the customer wants/needs and performance requirements(spec) requirements(spec).
2) What to do ● Listen VOC(Voice of Customer) ● Identify Id tif CTQ(C CTQ(Critical iti l To T Quality) Q lit ) ● Set the performance requirements(spec).
2. Listen VOC Resourc ce to identify Custom mer needs/wan nts
Survey
Customer Information
Internal / Eternal Data
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Interview Focus Group Interview Questionnaires Observation Dissatisfaction Details After Service history Sale Division Paying Price Outstanding Fee Collection
● To T Improve I the th Quality Q lit off Data, D t Data D t Collection C ll ti P Process - Clarify the reason to survey.(collect data) - Definite question and answer - Choose correct analyzing methodology
I t Internal l Data D t Specialist Processing Information Competing Firm
95
Define Customer Requirement 3). Methodology for Listening VOC
Type
Interview
Object Identify concrete customer needs/wants.
Characteristic - Personal - Group - Telephone, e-mail
Type
Object
Characteristic Personal
Observation
Get information about
Mechanical
human activity pattern
Audit
at a circumstance.
Trace analysis Content analysis
Questionnaires Measuring customer Needs/wants.
- Personal - Mail. E-mail
Customer Information
Focus Groups Interview
Infer customer needs based on data at customer contact divisions.
• Dissatisfaction Details After Service history Sale Division
Identify major customer • Define customer needs R ki customer t needs d Needs/wants at a niche • Ranking Market.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
• Get feedback from major Customer
Internal Information
Start point to collect data for improving
• Internal biz related data.
96
Define Customer Requirement 3. Interview 1) Object Identifyy what the customer wants regarding g gp products,, services etc.
2) Usages • Very useful to clarify customer needs/wants. • After interviewing, we can rank the defined needs/wants using questionnaires.
3) Interview Process
What eed ? Need
Method -Personal -Phone -Focus Group p Interview
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Interviewee
Question
Engage
Do
Summary
- Place to meet - Time
97
Define Customer Requirement ● Make Question for Interviewing
What
Who
Question Questionnaire 1. …………….. 2 …………….. 2.
● Interviewing Process Introduction ○ Rapport
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Asking
-easy to difficult -Past to present -Good to Bad -Indirect to direct -Abstract to concrete
Closing ㆍTo be a good Listener ㆍIf hard to understand, ask detail information. “For example ?”, “Why ? “ “Do you know a digit ?”
98
Define Customer Requirement 4. Survey (Questionnaire) 1) Object Ranking the customer needs/wants which are identified from Interview. Compare rank between customer groups.
2) Usages • Eff Effective ti way to t gett useful f l information i f ti from f a large l population. l ti • Identify hidden customer need using statistical analysis. • Measure causality.
3) Survey Process • • • • • •
Clarify object to do a survey. Define proper sample size considering a population. Choose Scale. Develop Questionnaires. Develop Coding Sheet. Do and analyze.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
99
Define Customer Requirement ● Develop Questionnaires.
What need
Develop Questionnaires
Asking area
Individual Question
Define Necessary information
Based On respondent
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Arrange Questions Keep interesting
Sampling
Develop Questionnaires
Develop Whole Picture
Do Survey
Pre Test
Testing
100
Define Customer Requirement ● Questionnaire Contents Introduction
Main
Respondent Details
• Background of this survey. • Asking for help
• Questionnaires
• Respondent details such as gender, ages etc.
● Tips for Wording - Easy to understand, concrete word. - Avoid vague word (hindari kata-kata). ▶ example : frequency adverb. – Sometimes, always… - A just one question. (example) Are you satisfied with service and price ? - Avoid induction questions. (example) ○ aren’t you ?, don’t you ? ○ When you return to home, what do you usually do except watching TV ? ○ Specialist S i li t says….. D Do you agree ? ○ Induction Word. -- Good, Bad. ○ Do you agree increasing tax to clean Earth ? Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
101
Define Customer Requirement ● Ordering Questionnaires -
Easy to Difficult Broad to Narrow Notice changing subject. Difficult question should be arranged at end point.
● Questionnaire Type There are three types of questionnaires.
① Choice : Select one or more among showing examples. example)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
What is most important thing to the prime minister ? 1 Managerial Experience 1. 2 2. High Morale
102
Define Customer Requirement ② Scale : Usually Likert Scale. Example) Are you satisfied with Satisfaction 1. Overall 1 2. Text 3. Instructor
□ □ □
□ □ □
Dissatisfaction □ □ □
□ □ □
□ □ □
- 5 or 7 points Scale.
③ Order : Define order the showing examples. Example)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Please order favorite color in the box.(Red, Blue, Orange, Yellow)
103
Define Customer Requirement 5. Sum up VOC 1) What to do D fi CTQ and Define dP Performance f requirement. i t
● CTQ(Critical To Quality) - “A Serious important needs “ ● Clarify CTQ to meet
▶ Search Potential Needs ▶ Fundamental Needs. ▶ Regulation or Safety Related things
● CTQ Should Be measurable. ● Set a Goal based on ▶ Customer requirement.(Spec)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
104
Define Customer Requirement 2) Clarify CTQ. 1. Grouping similar needs 2. Naming a Group 3. Identify critical issues(CCI) at a group 4. Clarify Customer Core Requirement(CCR)
VOC
▶
CCI
▶
CCR
▶
CCR
example) Cycle Time at A/S Center VOC Take long time To wait
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
▶
CCI Waiting time to fix
If possible, waiting time should be limited to 20 min.
105
Define Customer Requirement 3) Rank CCR If there are lots of CCR, we can rank each CCR using matrix. Value To Customer
CCR
Biz Bi Impact
Costt C Effect Total
Rank
Weight
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
106
Aktivitas utama dalam tahap DEFINE adalah menemukan CTQ (Critical to Q lit ) yaitu Quality), it sebuah b h fokus f k permasalahan l h yang menjadi hal yang paling penting untuk memenuhi keinginan customers.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
107
Analisa Sistem Pengukuran Tujuan T j Pengertian Analisa Sistem Pengukuran dan Eksekusi Minitab.
Bahasan Kenapa mempelajari Analisa Sistem Pengukuran ? Attribute Gage R&R Metode Gauge R&R Latihan Minitab
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
108
Validasi Sistem Pengukuran
Apakah anda percaya terhadap hasil Pengukuran ? Misalkan hasil pengukuran suatu part tidak sesuai dengan Spesifikasi, apakah anda dapat mengatakan bahwa part tersebut bermasalah? Jika part tersebut tidak terlalu bermasalah lalu apa masalahnya ? Apakah ada yang salah dalam sistem pengukuran ?
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
109
Kenapa Mempelajari Sistem Pengukuran Kapabilitas
Dalam D l mengukur k jumlah j l h variasi i i dalam d l proses yang diamati di ti bisa bi saja terjadi kesalahan dalam sistem pengukuran. Guna mengevaluasi alat ukur (Gage) sebelum dipakai. g dengan g tipe p alat ukur y yang g lain Guna membandingkan Guna mengevaluasi apakah gage masih laik pakai atau tidak
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
110
Attribute Gage R&R Kenapa kita perlu mempelajari Attribute Gage R&R ?
Guna mengetahui pengambilam sampel
kualitas
inspektor
dalam
hal
Guna mengetahui kualitas inspektor dalam hal skill dan p g pengetahuan Guna menentukan kriteria seorang inspektor dalam hal pengambilan sampel
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
111
Metode Attribute Gage R&R
Pilih lebih dari 100 p part termasuk p part y yang g Good maupun p NG Dua atau tiga pengukur (operator) secara indenpenden mengukur setiap part sebanyak dua kali dengan cara random. Gunakan tabel untuk mencatat data dan menghitung nilainya Nilai Nil i pengukuran k yang diterima dit i minimal i i l 90 % atau t lebih l bih
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
112
Contoh
Known Population Sample # Attribute 1 pass 2 pass 3 fail 4 fail 5 fail 6 pass 7 pass 8 pass 9 fail 10 fail 11 pass 12 pass 13 fail 14 fail 15
Attribute Legend
Operator #1 Try #1 Try #2 pass pass pass pass fail fail fail fail fail fail pass pass fail fail pass pass pass pass pass pass pass pass pass pass fail fail fail fail
% APPRAISER SCORE (1) % SCORE VS. ATTRIBUTE
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
(2)
: 1. PASS 2. FAIL
Operator #2 Try #1 Try #2 pass pass pass pass fail pass fail fail pass fail pass pass fail fail pass pass pass pass fail fail pass pass pass pass fail fail pass fail
SCORING REPORT DATE NAME PRODUCT SBU
: : : :
3/10/96 B&D Employee Northstar Screwgun Easton
Operator #3 Try #1 Try #2
100.00%
78.57%
0%
78.57%
64.29%
0.00%
SCREEN % EFFECTIVE SCORE (3)
71.43%
SCREEN % EFFECTIVE SCORE vs. ATTRIBUTE
(4)
Y/N Agree Y Y N Y N Y Y Y Y N Y Y Y N
Y/N Agree Y Y N Y N Y N Y N N Y Y Y N
57.14%
113
Gauge Reproducibility & Gauge Repeatability Gauge Reproducibility adalah suatu variasi pengukuran dari suatu pengukuran yang dilakukan oleh operator yang berbeda dengan mengunakan Gauge (alat ukur) yang sama ketika mengukur Part yang sama atau yang mempunyai karakteristik yang identik
Gauge Repeatability adalah variasi pengukuran yang dihasilkan ketika seorang operator mengukur Part yang sama dengan karakteristik yang identik dg menggunakan alat ukur yang sama
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
114
Panduan Gauge R&R
Paling sedikit 2 orang operator (biasanya 2 ~ 3 Operator) Paling sedikit 10 unit sampel yang diukur. Setiap unit diukur paling sedikit 2 kali oleh tiap operator Kualifikasi operator yang akan mengukur harus sama
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
115
Kriteria Penerimaan Terdapat empat kriteria untuk menentukan kualifikasi dari sistem pengukuran -- % Contribution -- % Study Variation -- Distinct Categories Aturan tiap kriteria tersebut ditunjukkan pada tabel dibawah ini
Diterima p g Dipertimbangkan Ditolak
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
% Contribution
%Study Variation
<1%
< 10 %
> 10
10 % - 30 %
4-9
1%-9% >9%
> 30 %
Distinct Categories
<4
116
Analisa MINITAB Filename : Gage_r&r.mtw
default method
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
117
Analisa MINITAB
USL - LSL
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
118
Output Gage R&R Menggambarkan interval 99 % dari variasi
Standard deviasi untuk variasi komponen Source
VarComp
StdDev
5.15*Sigma
Total Gage R&R Repeatability Reproducibility Operator Operator*Part Part-To-Part Total Variation
0.004437 0.001292 0.003146 0.000912 0.002234 0.037164 0.041602
0.066615 0.035940 0.056088 0.030200 0.047263 0.192781 0.203965
0.34306 0.18509 0.28885 0.15553 0.24340 0.99282 1.05042
Total variasi
Variasi Diantara Part
Variasi sistem pengukuran (broken down into repeatability and reproducibility)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
119
Output Gage R&R Source
%Contribution
%Study Var
%Tolerance
Total Gage R&R R Repeatability t bilit Reproducibility Operator Operator*Part P t T P t Part-To-Part Total Variation
10.67 3 3.10 10 7.56 2.19 5.37 89 89.33 33 100.00
32.66 17 17.62 62 27.50 14.81 23.17 94 94.52 52 100.00
34.31 18 18.51 51 28.89 15.55 24.34 99 99.28 28 105.04
Number of Distinct Categories = 4 Source Total Gauge R&R Repeatability Reproducibility Operator Oper*Part Part-To-Part Total Variation
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Variance 0.004437 0.001292 0 0.003146 003146 0.000912 0.002234 0.037164 0 0.041602 041602
KESIMPULAN : Sistem Pengukuran g DITOLAK 120
Analisis Capability Tujuan T j Paham konsep analisa Process p y dan eksekusi MINITAB capability
Bahasan - Variasi Proses - Rational subgrouping - Indeks Process capability p y (continuous case) - Latihan Minitab - Indeks Process capability (discrete case) Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
121
Variasi Proses
Apa A masalah l hd darii proses kit kita ? Dari perspektif Statistik, terdapat dua masalah, yaitu : Problem dengan spread (variation)
Problem dengan centering (location)
Target
Target
Situasi Sekarang
Situasi sekarang
LSL
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
USL
LSL
USL
122
Process Capability Kenapa kita perlu process capability ? - Guna mengukur jumlah Defect yang dihasilkan oleh proses - Guna mengetahui sifat permasalahan dari defect • Process Location • Process Variation
Dengan apa kita menghitung process capability ? - Data (Sample)
Bagaimana kita mendapatkan sampel dari suatu populasi dengan benar ?
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
123
Rational Subgrouping Operator baru Shift ke-2
Output dari sebagian proses
Lower Limit Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Shift ke-1 Material Beda
-
output dari k keseluruhan l h proses
Upper Limit 124
Rational Subgrouping
PR ROCESS RESP PONSE
RATIONAL SUBGROUPS
Black Noise
White noise
TIME
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
125
Rational Subgrouping Black Noise - Black noise adalah keadaan (variasi) yang disebabkan karena dipengaruhi oleh perbedaan faktor 4M1E - Merupakan variasi yang dapat dikontrol White Noise - White noise adalah suatu keadaan (variasi) yang didipengaruhi faktorfaktor diluar perbedaan faktor 4M1E - Variasi yang tidak dapat dikontrol Rational Subgrouping Pengambilan Sampel yang hanya terdiri dari White Noise. Black noise terjadi diantara beberapa sample
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
126
Distribusi Normal
•
Ciri-ciri? – Kurva K berbentuk b b t kL Lonceng (B (Bellll Sh Shaped) d) – Simetris – Area dibawah kurva, Probabilitas (Peluang) sama dengan 1
•
Di t ib i Normal Distribusi N l St Standar d – Mean = 0, Standard Deviasi= 1 – Jumlah standard deviasi = Z
•
Menentukan nilai-nilai Z dari tabel Z – Pilihan lain : gunakan Minitab – Perhatikan dalam membaca tabel Z
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
127
Transformasi Z Distribusi Normal Standard Deviasi Mean
X1 ? Z
Distribusi Normal Standard 1
0
Z
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Z
X 1 Mean Standard Deviation
128
Memperkirakan Defect Level Secara umum Rumus Z adalah :
Z
x x x
s
Transformasi ini menghasilkan suatu nilai dari suatu distribusi dimana Mean = 0 dan sigma = 1
Nilai dari Z mengindikasikan g seberapa p jjauh sebuah data ((X)) dari nilai rataratanya (Mean) dalam satuan standard deviasi
Sebagai contoh, jika Z=2, berarti data yang kita miliki (X) berada pada jarak 2 kali standard deviasi ( ) dari Mean (rata-ratanya). (rata-ratanya)
Guna memperkirakan Defect level (atau estimasi yield), kita dapat menggunakan Lower Spec Limit (LSL) dan Upper Spec Limit (USL) untuk X. X
Dengan menggunakan metode ini, kita dapat mengkalkulasikan proporsi dari produk yang keluar dari Spec berdasarkan proses sekarang.
Cobalah analisa contoh berikut ini
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
129
Contoh Transformasi Z Mean = 1.034 s
LSL
= 0.0553
USL
700 600
maka : LSL = 0.90 USL = 1.10
F r e q ue n c y
500 400 300 200 100 0 08 0.8
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
09 0.9
10 1.0
11 1.1
12 1.2
13 1.3
130
Contoh Transformasi Z
LSL
USL
700
Nilai suatu Distribusi
600
Permasalahan : Menentukan p persentase (%) produk diluar spesifikasi.
quency Freq
500 400 300 200 100 0 0.8
0.9
1.0
1. 1
1.2
1. 3
raw
Nilai Standard Distribusi USL
500 400
Freque ency
Permasalahn Statistik : Estimasi terhadap proporsi dari kurva normal yang berada diluar LSL dan USL, dapat kita hitung dari nilai Z (Z-value) (Z value) untuk setiap batas spesifikasi .
LSL
300 200 100 0 -4 4
-3 3
-2 2
-1 1
0
1
2
3
4
C2
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
131
Contoh Transformasi Z Estimasi nilai yang berada diluar batas spesifikasi dapat dihitung dengan cara : (LSL- x ) σ 0 .9 - 1 .034 = .0553 = - 2.42
(USL- x ) σ 1 .1 -1 .034 = .0553 = 1 .19
ZU=
Z L=
Low er S pec
0.80
0.85
0.90
Up per S pec
0.95
1.00
1.05
1.10
1.15
1.20
0.85
0.90
0.95
1.00
1.05
1.10
1.15
1.20
1.25
Probability Of Defect Pr x 0.9 Pr x 1.1 Pr Z -2.42 Pr Z 1.19 0.0078 0.1170 12.48 % Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
132
Long Term vs Short Term Capability Short Term:
Operator Baru
Shift ke-2
Long Term:
001-TM-SS0-09-2002
Material berbeda
-
Lower Limit Basic Six Sigma
Shift ke-1 k 1
Upper Limit 133
Long Term vs Short Term Capability Short Term Capability untuk Six Sigma
LSL
USL
Untuk Short Term pada proses six sigma, terdapat 6 sigma (standard deviasi) diantara SL dan . Short Term Capability menggambarkan masalah penyebaran ((spread) p )p pada p proses kita.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
134
Long Term vs Short Term Capability Estimasi Long Term Capability : 1.5 Sigma dikurangkan dari jarak antara & SL
Long Term: 3.4 ppm
LSL
1.5 Sigma
USL
Untuk proses six sigma yang sama, sama dalam konteks long-term, long term jarak antara SL dan adalah 4.5 sigma (standard deviasi). Long term capability menggambarkan permasalahan spread dan centering
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
135
Long Term vs Short Term Capability Estimasi Long Term Capability : 1.5 Sigma dikurangkan dari jarak antara & SL
Titik tengah untuk Short Term Capability dalam Six Sigma
LSL
USL
Estimasi reduksinya adalah 1.5 Sigma.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
136
Estimasi Dari Capability Index (Short Term) Semakin besar design margin, semakin kecil total defect per unit (TDU) Design Margin diukur dengan Process Capability Index (Cp)
Cp (best) =
(Nilai range max yang diperbolehkan dari karakteristik) (Variasi normal dari proses)
Cp =
(USL - LSL)
6*
Zst=3*Cp Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
137
Estimasi Dari Capability Index (Long Term)
C pk = (1-k)*Cp (X - Target)
k =
(USL - LSL) 2
Zlt=3*Cpk
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
138
Capability Index (Long Term vs Short Term) Jika kapabilitas proses kita telah mencapai Six Sigma maka nilai dari kapabilitas adalah sebagai berikut :
Short term
Long term
Zst = 6
Zlt
= 4.5 45
Cp = 2
Cpk = 1.5 ppm = 3.4
Zshift = Zst - Zlt = 6 - 4.5 = 1.5 Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
139
Capability Index (Long Term vs Short Term) Minitab Indeks Short -Term Capability
USL LSL Cp 6 * S ST
Pedoman untuk nilai Cp
Indeks Long -Term Capability
USL LSL Pp
!!!
MinUSL x , LSL x Cpk 3 * S ST
6 * S LT
Mi USL x , LSL x Min Ppk 3 * S LT Pedoman untuk nilai Cpk
ZST = 3 Cp p Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
ZLT = 3 Ppk 140
Diagram 4 Block (Continuous Case) Poor 2.5 2.0
Zshift
A
B
C
D
1.5 1.0 0.5
G d Good
1 Poor
2
3
4
Zst
5
6 Good
Merupakan penggambaran dari suatu permasalahan di proses Tujuan kita adalah kotak D
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
141
Analisa Capability - MINITAB (Continuous Case) Filename : Capa.mtw
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
142
Analisa Capability - MINITAB (Continuous Case)
Klik ‘OK’
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
143
Analisa Capability - MINITAB (Continuous Case) Process Capability Analysis for Sample LSL
Process Data USL
ST LT
42.0000
Target
*
LSL
38.0000
Mean
40.0016
Sample N
USL
250
StDev (ST)
0 95975 0.95975
StDev (LT)
1.18146
Potential (ST) Capability Cp
0.69
CPU
0.69
CPL
0.70
Cpk
0.69
Cpm
*
36
Overall ((LT)) Capability p y
38
40
Observed Performance
42
Expected p ST Performance
44 Expected p LT Performance
Pp
0.56
PPM < LSL
60000.00
PPM < LSL
18510.77
PPM < LSL
45116.53
PPU
0.56
PPM > USL
40000.00
PPM > USL
18661.53
PPM > USL
45372.82
PPL
0.56
PPM Total
PPM Total
37172.30
PPM Total
90489.34
Ppk
0.56
Cpk, Zlt=Cpk*3 Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
100000.00
Cp Zst=Cp*3 Cp,
ppm 144
Defects & Opportunities (Kerusakan & Kesempatan) Apa yang dimaksud dengan Defect ? Kegagalan dalam menghasilkan suatu produk
Apa yang dimaksud dengan Opportunity (Kesempatan) ? Kualitas produk Kualitas komponen Process Yield Tes Destructive Rejects j - Repair p Visual Check (Appraisal) EHS - OSHA/LTA (Accidents) Ketidakhadiran Perbedaan Material Forecasting Schedule Achievement
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Kapasitas CTQ - Critical to Quality Q alit Scrap dan Rework Organizational Development Training g Inventory Overtime On-Time-Delivery Order yang akurat Transportasi Down time
145
Defects & Opportunities (Kerusakan & Kesempatan) DPU =
Unit
Defects Unit
DPO =
Defects Opportunity
Opportunity Warna hitam adalah defect Apa yang dimaksud dengan DPU ? Apa A yang dmaksud d k dd dengan DPMO ?
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
146
DPMO Suatu S t Opportunities O t iti (kesempatan) (k t ) dipilih di ilih karena k : Critical To Quality (CTQ) dan Kemauan konsumen adanya Cost Of Failure (COF) DPMO
adalah jumlah defect yang terjadi dalam satu juta
kesempatan atau defect per sejuta kesempatan kesempatan,
Defects DPMO =
X 1 1,000,000 000 000
Opportunities
Pertanyaan : Apakah PPM sama dengan DPMO? Jawaban : benar ! PPM sama dengan DPMO sebab kesempatan (opportunities) sama dengan jumlah unit yang diproses atau t diproduksi. di d k i Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
147
Model Yield
First Time Yield (YFT) Akhir dari proses yield Tidak termasuk internal rework loops Kemungkinan zero defect diukur dari akhir proses
Rolled Throughput Yield (YRT) T t l proses yield Total i ld Termasuk internal rework loops Kemungkinan g menghasilkan g zero defects dari keseluruhan proses Normalized Yield (YNA) R t Rata-rata t yield i ld dari d i proses yang b berurutan t atau t process steps t Final Yield (YF) Berdasarkan proses akhir (merupakan konsep tradisionla yield ) Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
148
Model Yield YFT (First Time Yield) Hidden Factory” Scrap 15 Unit INPUT 30 Units 100 Units
Rework
Process
OUTPUT 85 Units
70 Units
YFT = 70% YF
= 85%
The hidden factory berpengaruh terhadap the cost of failure (COF) Yang bagaimana tepatnya bagi konsumen
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
149
Model Yield YRT (Rolled Throughput Yield) Jika suatu produk dibuat melalui 3 proses yang saling berurutan Tentukan YRT dan YNA jika YFT and YF diketahui. Process 1
Process 2
Process 3
YFT1 = 80% YF = 100%
YFT2 = 70% YF = 90%
YFT3 = 90% YF = 95%
Output
Apa A artinya ti YRT ? YRT = YFT1 x YFT2 x YFT3 YRT = 0.8 x 0.7 x 0.9 = 0.504 = 50.4% Apa artinya YNA ? 3 Y YNA = Y FT 1
YNA = Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
3
FT 2
YFT 3
YRT 150
Rolled Throughput Yield Contoh C t h alir li proses CTQ
INPUT U
S1
S2
CTQ
S3
S4
CTQ
S5
S6
S7
CTQ
S8
test
100 Scrap
Defects - Rework
2
1
Defects - Tuning & Cleaning 5
YIELD
93
Scrap
5
Internal Yield - diukur berdasarkan CTQ’s Y2 = 1 - (2 / 100) = 0.98 (98%) Y5 = 1 - (1 / 98) = 0.99 (99%) Y7 = 1 - (5 / 98) = 0.95 (95%) YF = 1 - (5 / 98) = 0.95 (97%) Rolled Throughput Yield (YRT) - kemungkinan menghasilkan zero defects pada setiap pengukuran CTQ untuk satu unit produksi produksi. YRT = Y2 * Y5 * Y7 * YFP = 0.98 * 0.99 * 0.95 * 0.95 = 0.876 (87.6 %) atau kira-kira sama dengan : d/ YRT = e -d/u d = ttotal t l defects d f t = 13 YRT = e -13/100 = 0.878 (87.8%) Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
u = Jumlah J l h unit it produksi d k i = 100 151
Analisis Capability (Discreet Case) YRT = e -d/u ZLT YNA
YRT
(YFT1)(YFT2)(YFT3)... )
(YRT)1 / # of process
ATAU
e-DPU
Zst = Zlt + 1.5 Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
152
Analisis Capability (Discreet Case) Minitab YRT 95%, bisa menggambarkan suatu nilai Z value
YRT Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
153
Analisis Capability (Discreet Case) Minitab Inverse Cumulative Distribution Function Normal dengan mean = 0 dan standard deviasi = 1.00000 P( X <= < x) 0.9500
x 1.6449
ZLT Zst = 1.6449 +1.5 = 3.1449
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
154
Aktivitas utama dalam tahap MEASUREMENT adalah menghitung k di i kapabilitas kondisi k bilit proses kita kit saatt ini i i (Cp, Cpk, Z Value, Sigma level) CURRENT PROCESS CAPABILITY
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
155
Analisis Faktor Tujuan T j - Memahami konsep tentang pemilihan faktor-faktor yang tepat - M Memahami h i konsep k d i data dari d t analisis li i secara statistik - Penggunaan MINITAB
Bahasan - Metode pemilihan faktor-faktor - Uji Hipotesis - ANOVA - Analisis Regresi - Analisis Korelasi Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
156
Konsep tentang Faktor Yang mana yang harus menjadi fokus perhatian ?
Y
=
f(X)
■ Y
■ X1,....Xn
■ Variabel Tak Bebas (Dependent Variables)
■ Variabel Bebas (Independent Variables)
■ Output
■ Input
■ Akibat
■ Penyebab
Bagian ini disebut FAKTOR Pada saat kita hendak menyelesaikan masalah, kita semestinya berfokus pada faktor-faktor,, sebab faktor-faktor tersebut adalah p p penyebab y atas masalah tersebut. Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
157
Metode Pemilihan Faktor-faktor Brainstorming - Untuk mengungkap ide-ide dengan cepat
Jenis-jenis Jenis jenis Brainstorming - Free Wheeling
: Semua anggota tim proyek memberikan ide-ide mereka dalam sebuah obrolan
- Round Robin
: Semua anggota tim proyek memberikan ide-ide mereka secara berputar bergiliran
- Card Method
: Mencatat ide-ide dari setiap anggota tim proyek dalam secarik kertas tanpa diskusi
Yang perlu diperhatikan dalam Brainstorming -
Tidak boleh mengkritik g setiap p ide yyang g disampaikan p oleh setiap p anggota gg tim
-
Catat semua ide yang disampaikan tanpa kecuali
-
Semua anggota tim harus hadir dalam kegiatan Brainstorming
-
Hargai semua ide-ide yang disampaikan walaupun terkadang tidak masuk akal
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
158
Metode Pemilihan Faktor-faktor Cause & Effect Diagram - Cause & Efect atau Fishbone Diagram (Cause & Effect) menggambarkan penyebab-penyebab b b b b (causes) ( ) yang berpotensi b t i menyebabkan b bk masalah l h yang sedang dibahas - Daftar dari penyebab-penyebab disusun dalam sebuah pohon seperti struktur - Dahan-dahan, kategori major dari penyebab, memiliki sebuah atau lebih penyebab spesifik
Mengapa menggunakan Cause & Efect Diagram ? - Membuat Fokus perhatian tim pada fakta-fakta bukan pada sejarah masalah tersebut - Membuat kumpulan pengetahuan tim tentang masalah tersebut secara visual. visual - Fokus tim pada penyebab-penyebabnya, bukan gejala-gejalanya
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
159
Metode Pemilihan Faktor-faktor Cause & Effect Diagram, Fishbone Diagram - Metode untuk menyusun atau mengatur hubungan antara CTQ dengan faktorfaktor yang mempengaruhi CTQ -
Kita dapat menggunakan diagram ini untuk menemukan faktor-faktor (X) yang mempengaruhi CTQ (Y) pada tahap analisis dalam Six Sigma
Manusia Manusia Mesin
Metode
Enam Sumber V i i Variasi Material
001-TM-SS0-09-2002
AKIBAT
Lingkungan
Pengukuran
Basic Six Sigma
Pernyataan Masalah Metode SEBAB
160
Metode Pemilihan Faktor-faktor Logic Tree (Structure Tree, Why-Because) - Kita dapat menggunakan Logic Tree untuk menemukan faktor-faktor (X) yang mempengaruhi CTQ (Y) pada fase analisis dalam Six Sigma - Kita dapat membuat Logic Tree dengan mengatur kategori-kategori utama di sebelah kiri - Perhatikan prinsip-prinsip MECE (Mutually Exclusive and Collective Exhaustive)
Why
Why Losses Electromagnetic
Why Why
Lamination
OD Mechanical
ROTOR
Inductance Core length
Area A Endrings
RPM
STATOR
Area B
Fokuskan pada bagian g ini
ASSEMBLY Tiga kategori ini merupakan MECE untuk masalah RPM. Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
161
Metode Pemilihan Faktor-faktor Metode-metode Statistika Uji Hipotesis - Uji-Z untuk satu sampel (One sample Z-Test) - Uji-T untuk satu sampel (One sample T-Test) - Uji-T untuk dua sampel (Two sample T-Test) - Uji kesamaan varians (Test for equal variances) - Uji-T untuk sampel berpasangan (Paired T-Test) Uji p proporsi opo s sa satu u sa sampel pe ((Test es o of O One ep proportion) opo o ) - Uj - Uji proporsi dua sampel (Test of Two proportions) - Uji independensi dua variabel (Test for independence between two variables) - Analisis Varians (ANOVA) - Analisis Regresi (Regression Analysis) - Analisis Korelasi (Correlation Analysis)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
162
Metode Pemilihan Faktor-faktor Uji Hipotesis Adalah kegiatan untuk menjelaskan pernyataan seseorang tentang sesuatu hal adalah benar atau tidak
Langkah-langkah Uji Hipotesis 1) Buat Hipotesis - U Untuk t k menterjemahkan t j hk pernyataan t seseorang atausesuatu t t h hall menjadi j di fformula l numerik - Hipotesis -> Hipotesis Hi t i NNol l (N (Nullll H Hypothesis) th i ) (H0) : JJenis i pernyataan t ‘‘sama d dengan’’ ( = ) -> Hipotesis Alternatif (Alternative Hypothesis) (H1) : Pernyataan ketidak samaan ( > ,< , )
Uji dua pihak (Two sides Test) Uji satu pihak (One side Test)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
163
Metode Pemilihan Faktor-faktor 2) Gathering Data Uji Hipotesis adalah bagian dari Statistical Inference. Data diperlukan untuk kegiatan ini.
3) Input data ke dalam Minitab Worksheet Input data dan pilih metode pengujian yang cocok untuk kondisi yang ada.
4) Perhatikan P h tik nilai il i p-value l Perhatikan p-value yang ditunjukkan pada Minitab Session Window dan bandingkan dengan nilai (tingkat signifikansi)
- Jika p-value LEBIH BESAR dari 0.05, maka kita MENERIMA H0 - Jika p-value LEBIH KECIL dari 0.05, maka kita MENOLAK H0
!!!
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
164
Uji Hipotesis Uji Normalitas - Data : S S_Diameter Diameter - Stat > Basic Statistics > Normality test
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
165
Uji Hipotesis Normal Probability Plot
.999 .99
Probabilitty
.95 .80 80 .50 .20 .05 05 .01 .001 29.2
30.2
31.2
32.2
Diameter Average: 30.4908 StDev: 0.770719 N: 50
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Anderson-Darling Normality Test A-Squared: 0.897 P-Value: 0 0.020 020
166
Uji Hipotesis Test for equal variance (Menguji kesamaan varians dalam beberapa group yang berbeda) Contoh : Kita ingin mengetahui bahwa sigma perusahaan A sama dengan sigma perusahaan B - Data : hov - Stat > ANOVA > Homogeneity of variance...
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
167
Uji Hipotesis Homogeneity of Variance
Interpretasi hasil :
F-Test (normal distribution) Test Statistic: 76.271 P-Value : 0.000 Levene's Test (any continuous distribution) Test Statistic: 26.200 P-Value : 0.000
Jika anda memilih suplier antara A dan B, mana yang lebih layak ?
Homogeneity of Variance Test for Weight 95% Confidence Intervals for Sigmas
Factor Levels 1
F-Te
2 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Test Statistic: 76.271
1.2
P-Value
: 0.000
1
t Levene's Te Test Statistic: 26.200 2
P-Value
2
3
: 0.000
4
Weight g
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
168
Uji Hipotesis One Sample Z-Test (Uji untuk rata-rata; jika sigma diketahui) Contoh : Perusahaan A yang memproduksi TVCR Cover menyatakan bahwa rata-rata berat cover yang diproduksi perusahaan A adalah 3,5 kg dan standar deviasi 0,15 kg. Kita akan menguji apakah pernyataan tentang rata-rata tersebut bisa diterima atau tidak - Data D t :1 1-Ztest Zt t - Stat > Basic Statistics > 1-Sample Z… Sigma : 0.15 Solusi (1) Solusi (2) Test mean : 3.5
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
169
Uji Hipotesis - Hasil dari solusi (1) Z Confidence Intervals The assumed sigma = 0.150 Variable Weight
N 20
Mean 3.5240
StDev 0.0860
SE Mean 0.0335
(
95.0 % CI 3.4583, 3.5897)
- Interpretasi hasil :
- Hasil dari solusi (2) Z-Test Test of mu = 3.5000 vs mu not = 3.5000 The assumed sigma = 0.150 Variable Weight
N 20
Mean 3.5240
StDev 0.0860
SE Mean 0.0335
Z 0.72
P 0.47
- Interpretasi solusi (2) :
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
170
Uji Hipotesis One Sample T-Test (Uji rata-rata; Jika sigma TIDAK diketahui) Contoh : Perusahaan B memproduksi TVCR C cover dan menyatakan bahwa rata-rata berat cover yang mereka produksi 3,5 kg. Kita ingin mengetahui apakah pernyataan tentang ratarata tersebut bisa diterima atau tidak. - Data : 1-ttest - Stat > Basic Statistics > 1-Sample t... Solusi (1)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Solusi (2) Test mean:3.5
171
Uji Hipotesis - Hasil dari solusi (1) T Confidence Intervals Variable Weight
N 20
Mean 3.483
StDev 0.751
SE Mean 0.168
(
95.0 % CI 3.131, 3.835)
- Interpretasi hasil :
- Hasil solusi (2) T-Test of the Mean Test of mu = 3.500 vs mu not = 3.500 Variable Weight
N 20
Mean 3.483
StDev 0.751
SE Mean 0.168
T -0.10
P 0.92
- Interpretasi hasil :
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
172
Uji Hipotesis Two sample T-Test (Uji kesamaan rata-rata antara dua sampel) Contoh : Kita ingin mengetahui apakah rata rata-rata rata berat barang yang berasal dari perusahaan A sama dengan rata-rata barang (sejenis) yang berasal dari perusahaan B - Data : 2-ttest - Stat > Basic Statistics > 2-Sample p t...
Jika sigma perusahaan A sama dengan sigma perusahaan B, B maka beri tanda check
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
173
Uji Hipotesis - Hasil Two Sample T-Test and Confidence Interval Two sample T for A.Weight vs B.Weight
A.Weight B.Weight
N 20 20
Mean 3.5240 3.693
StDev 0.0860 0.322
SE Mean 0.019 0.072
95% CI for mu A.Weight - mu B.Weight: ( -0.324, -0.015) T-Test mu A.Weight = mu B.Weight (vs not =): T = -2.28 P = 0.033
DF = 21
- Interpretasi hasil :
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
174
Uji Hipotesis
One sample proportion Test (Uji proporsi atau perbandingan jika jumlah sampel yang dipelajari adalah satu sampel)
Contoh : Seseorang S di perusahaan h A menyatakan t k b h bahwa yield i ld ratio ti di perusahaannya h adalah 80%. Kemudian diperiksa 100 part dan hasilnya 78 diantaranya adalah‘bagus’ dan 22 part adalah jelek. Kita ingin mengetahui apakah pernyataan orang tersebut tadi bisa diterima atau tidak.
- Stat > Basic Statistics > 1 Proportion...
Diasumsikan data berdistribusi normal Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
175
Uji Hipotesis - Hasil Test and Confidence Interval for One Proportion Test of p = 0.8 vs p not = 0.8 Sample 1
X 78
N 100
Sample p 0.780000
95.0 % CI (0.698809, 0.861191)
Z-Value -0.50
P-Value 0.617
- Interpretasi hasil :
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
176
Uji Hipotesis Two sample PROPORTION Test (Uji proporsi atau perbandingan jika jumlah sampel yang dipelajari adalah dua sampel) Contoh : Kita ingin mengetahui apakah yield ratio perusahaan A dan B sama atau tidak. Diperiksa 100 part dari masing-masing perusahaan. Hasilnya, 78 part dari perusahaan A bagus sedangkan dari perusahaan B diperoleh 74 part adalah bagus. - Stat > Basic Statistics > 2 Proportion Proportion...
Ch k Check Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
177
Uji Hipotesis - Hasil Test and Confidence Interval for Two Proportions Sample 1 2
X 78 74
N 100 100
Sample p 0.780000 0.740000
Estimate for p(1) - p(2): 0.04 95% CI for p(1) - p(2): (-0.0782494, 0.158249) Test for p(1) - p(2) = 0 (vs not = 0): Z = 0.66
P-Value = 0.508
- Interpretasi hasil :
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
178
Analisis Varians (ANOVA) Kapan kita menggunakan ANOVA (Analysis of Variance)? - Jika kita ingin menguji apakah ada perbedaan rata-rata antara sampel-sampel (LEBIH DARI 2 SAMPEL), kita dapat menggunakan ANOVA
- Target Statistical Inference dalam ANOVA adalah Rata-rata Jika ukuran sampel yang diperiksa adalah sama, maka disebut Balanced ANOVA Jika ukuran sampel yang diperiksa tidak sama sama, maka disebut Unbalanced ANOVA Asumsi yang dipakai dalam ANOVA : - Varians Populasi adalah sama atau homogen untuk setiap group (sampel) - Oleh karena itu kita perlu melakukan pengujian Uji Homogenitas Varians terlebih dahulu. Hipotesis dalam ANOVA : H0 : 1= 2 =…..= k H1 : paling sedikit sebuah tidak sama
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
179
Analisis Varians (ANOVA) Contoh : Kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata daya rekat dari bahan perekat yyang p g diproduksi p oleh 3 p perusahaan - Data : AnovaUnstack - Stat > ANOVA > One-way (Unstacked)...
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
180
Analisis Varians (ANOVA) - Hasil : One-way Analysis of Variance Analysis of Variance Source DF SS Factor 2 127.57 Error 12 68.83 Total 14 196.40
Level Adh 1 Adh 2 Adh 3
N 4 5 6
Mean 12.000 19 19.000 000 18.167
Pooled StDev =
2.395
MS 63.78 5.74
StDev 2.160 2 2.345 345 2.563
F 11.12
P 0.002
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev ----+---------+---------+---------+-(------*-------) (-----*------) ( * ) (-----*-----) ----+---------+---------+---------+-10.5 14.0 17.5 21.0
- Interpretasi hasil :
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
181
Analisis Varians (ANOVA) Latihan : Di bawah ini adalah data tentang daya kerekatan dalam densitas alkaline solution (liquid) yang berbeda, kita ingin mengetahui kondisi mana yang memberikan daya rekat paling kuat. 3.0%
3.3%
3.6%
3.9%
4.2%
46.8 58.0 51.4 56.5
51.2 62.4 58.5 61.9
50.2 39.8 45.2 48.8
40.8 41.8 45.5 35.9
30.2 25.8 32.4 29.2
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
densitas alkaline solution
Ukuran daya rekat
182
One-way One way ANOVA: 3.0, 3.3, 3.6, 3.9, 4.2 Analysis of Variance Source DF SS Factor 4 2030.2 Error 15 292.3 Total 19 2322.5
Level 3.0 3 3 3.3 3.6 3.9 Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
N 4 4 4 4
Mean 53.175 58 58.500 500 46.000 41.000
MS 507.5 19.5
StDev 5.103 5 5.166 166 4.639 3.956
F 26.04
P 0.000
Individual 95% CIs For Mean Based on Pooled StDev ----------+---------+---------+-----(---*---) ( (---*---) * ) (---*---) (---*---) 183
Regresi Analisis Regresi :
• Analisis Regresi adalah analisis secara statistik mengenai hubungan (penyebab) antara variabel dependen (Y) dan variabel independen (X) • Menduga sebuah persamaan Matematika untuk melihat hubungan (sebab-akibat) • Mengestimasi sebuah model melalui data • Melakukan pengujian hipotesis melalui model tersebut
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
184
Regresi Jika jumlah variabel independen (X) adalah satu, disebut Regresi Sederhana (Simple Regression) Jika jumlah variabel independen (X) lebih dari satu satu, disebut Regresi Multipel (Multiple Regression) Langkah-langkah Analisis Regresi :
Pengumpulan Data
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Gambarkan plot data
Estimasi koefisien melalui metode kuadrat terkecil (least squares method)
Uji Hipotesis
Analisis
185
Regresi 1) Pengumpulan Data Dollar
812.52 822.50 1211.50 1348.00 1301.00 2567.50 2526.50 2755.00 430.50 5581.50 5548.00 60 6 00 6086.00 5764.00 8903.00
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Tahun setelah kelulusan
1 2 3 4 8 9 10 11 12 13 14 1 15 16 17
186
Regresi 2) Gambar plot data • Memahami bahwa hubungan antara dua variabel adalah linier atau bentuk 9000
lain
8000
• Jika hubungan adalah linier, tanda
7000
dollar
6000
( / ) menunjukan (+/-) j k h b hubungan positif itif
5000 4000
atau
3000
negatif
dari
kedua
variabel
tersebut
2000 1000
• Perhatikan outlier (titik yang terpencil)
0 0
5
10
15
year
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
187
Regresi (Y = + X) 4) Uji Hipotesis H0 : = 0 : X tidak berpengaruh terhadap Y H1 : 0 : X berpengaruh terhadap Y Predictor Constant X
Coef -628.9 403 403.42 42
StDev 878.4 80.31 80 31
T -0.72 5 5.02 02
P 0.488 0 0.000 000
Analysis of Variance Source Regression Residual Error Total
S = 1551
DF 1 12 13
SS 60740687 28883452 89624139
R-Sq = 67.8%
MS 60740687 2406954
F 25.24
P 0.000
R-Sq(adj) = 65.1%
R-Square Selalu bernilai antara 0 dan 1 Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
188
Regresi MINITAB - Data : Simreg - Stat > Regression > Regression...
Variabel Dependen (Y)
Variabel Independen (X)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
189
Regresi Regression Analysis The regression equation is dollar = - 629 + 403 year y Predictor Constant year S = 1551
Coef -628.9 403.42
StDev 878.4 80.31
R-Sq = 67.8%
T -0.72 5.02
P 0.488 0.000
R-Sq(adj) = 65.1%
Analysis of Variance Source Regression Residual Error Total
DF 1 12 13
SS 60740548 28883493 89624041
Unusual Observations Obs year dollar 9 12.0 430
MS 60740548 2406958
Fit 4212
F 25.24
StDev Fit 456
P 0.000
Residual -3782
St Resid -2.55R
R denotes an observation with a large standardized residual
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
190
Korelasi Koefisien Korelasi : • Selalu bernilai antara -1 dan +1 • Nilainya positif (+), artinya jika salah satu variabel bertambah maka variabel yyang g lainnya y akan bertambah pula. • Nilainya negatif (-), artinya jika salah satu variabel bertambah maka variabel yang lainnya akan berkurang.
Formula :
r
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
n ( X i X )( Y i Y ) i 1 n n 2 2 X X Y Y ( ) ( ) i i i 1 i 1 191
Korelasi
r = 0.3
r = 0.7
r = -0.5
r = -0.9
• Jika nilai absolut dari koefisien korelasi mendekati 1, mengindikasikan hubungan dua variabel kuat. • Jika nilai absolut dari koefisien korelasi mendekati 0, mengindikasikan hubungan dua variabel lemah. • Kuadrat koefisien korelasi sama dengan R-Square dalam Regresi
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
192
Korelasi Uji Hipotesis untuk koefisien korelasi populasi H0 : H1 :
= 0 : Tidak ada korelasi antara kedua variabel 0 : Ada korelasi antara kedua variabel
- Data : Grade - Stat > Basic Statistics > Correlation...
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
193
Korelasi - Hasil : Correlations (Pearson)
Math
GPA
Verbal 0.275 0 000 0.000
Math
0.322 0.000
0.194 0.006
Cell Contents: Correlation P-Value
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Koefisien korelasi antara nilai Matematika dan GPA
p-value untuk uji hipotesis hubungan antara nilai Matematika dan IPK
194
Aktivitas utama dalam tahap ANALYSIS adalah memilih faktor-faktor yang paling b berpengaruh h terhadap t h d CTQ (masalah). ( l h) SELECTING FACTORS
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
195
Design of Experiment (DOE) Tujuan T j - Memahami konsep DOE - Eksekusi Minitab
Bahasan - Konsep Dasar DOE - Desain Full Factorial - Latihan
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
196
Konsep Dasar DOE Komponen dari Proses Uncontrollable Factor … ...
Input
Output (Y)
Proses
Controllable Factor Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
197
Konsep Dasar DOE Definisi DOE - DOE adalah metode penentuan awal mengenai pengambilan data dari proses eksperimen p p dan analisa data sehingga gg kita mendapatkan p informasi yang akurat melalui Eksperimen.
Tujuan DOE - Menentukan hubungan cause-effect antara proses input dan karakteristik produk - Menentukan kondisi proses dari faktor f - Menentukan sumber variasi pada Critical Process - Menentukan persamaan model pada proses
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
198
Konsep Dasar DOE Faktor Suatu faktor (input) yang mempengaruhi Response (output) dan dapat merupakan
variabel
terkontrol
(controllable)
atau
tidak
terkontrol
(uncontrollable). Suatu faktor dapat saja bersifat kuantitatif (misal : temperatur, waktu) atau bersifat kualitatif (Perbedaan mesin, mesin Perbedaan Operator, Operator Bersih atau tidak)
Level Level suatu faktor adalah nilai-nilai dari faktor dalam suatu eksperimen. Misalkan eksperimen yang dilakukan terhadap 2 perbedaan temperatur (100C dan 200C) maka faktor temperatur mempunyai 2 level
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
199
Konsep Dasar DOE Perlakuan Perlakuan adalah eksperimen yang dilakukan terhadap satu level pada faktor. Misal, pada tingkat temperatur 2500C kita lakukan eksperimen. Perlakuan Kombinasi Suatu eksperimen yang menggunakan level-level yang spesifik dari tiap faktor. Jumlah perlakuan kombinasi pada full experiment adalah
percobaan
yang
dilakukan
terhadap
SELURUH
KOMBINASI level pada tiap faktor. faktor
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
200
Konsep Dasar DOE Proses melakukan DOE - Temukan masalah - Tentukan tujuan - Tentukan variabel respon (Y) - Tentukan variabel Indenpenden (X) - Tentukan levelnya - Tentukan design eksperimen - Kumpulkan data - Analisis data - Simpulkan berdasarkan penggambaran dari hasil analisis statistik - Buat Solusi
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
201
Konsep Dasar DOE Prinsip-prinsip DOE - Prinsip Pengacakan (Randomization) - Prinsip Pengulangan (Replication) - Prinsip Pemblokan (Blocking) - Prinsip Pembauran (Compounding) - Prinsip Ortogonal
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
202
Desain Faktorial Desain satu pihak (One Way) - Menentukan hubungan g sebab-akibat ((cause-effect)) antara sebuah faktor dengan karakteristik produk (output) - Kita ingin mengetahui apakah output dari tiap level faktor tersebut sama atau tidak. - Apakah A k h ada d hubungan h b sebab-akibat b b kib t antara t f kt dan faktor d k kt i tik karakteristik produksi jika dari tiap level tidak sama
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
203
Desain Faktorial Susunan Perlakuan (Array Treatment) - Jika banyaknya level faktor (perlakuan) adalah k dan banyaknya replikasi setiap ti level l l adalah d l hm Treatment
Mean
A1 A11 A21 :
A2 A12 A22 :
Am1
Am2
X
X
………. ………. ………. ………. ………. ……….
Ak A1k A2k : Amk
X
X
Biasanya kita menganalisanya dengan ANOVA
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
204
Desain Faktorial Uji Hipotesis
H0 : 1 = 2 = …. = k H1 : paling sedikit sebuah tidak sama
Jika H0 ditolak maka kita harus menguji perbedaan mean (Ratarata) diantara output pada level faktor.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
205
Desain Faktorial Contoh Diketahui bahwa tingkat ketebalan suatu part disebabkan karena tekanan (Pressure) pada proses. proses Asumsi bahwa part
harus tipis, tipis maka percobaan
dilakukan dengan empat kondisi tekanan. Dan data dari hasil percobaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini, tentukan level faktor mana yang
paling
berpengaruh. 10
15
20
25
Hasil pengukuran Level Faktor
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
6.1
4.4
3.1
2.8
5.8
4.2
3.3
2.8
64 6.4
39 3.9
31 3.1
26 2.6
3.2
3.1
3.6
2.7
3.5
2.5 206
Desain Faktorial Desain Dua Pihak (Two-way) dengan replikasi perlakuan - Menentukan
hubungan
sebab-akibat sebab akibat
diantara
dua
faktor
dan
karakteristik produk (output) - Menentukan apakah mean dari output tiap level faktor sama atau tidak - Apakah ada pengaruh interaksi (Interaction effect) atau tidak. Main effect (Pengaruh utama) - Perubahan rata-rata variabel output yang disebabkan perubahan level pada suatu faktor
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
207
Desain Faktorial Interaksi pengaruh (Interaction effect) - Jika Main effect diantara level-level dalam satu faktor tidak sama dengan f kt yang lain, faktor l i maka k terdapat t d t interakasi i t k i pengaruh h diantara di t f kt f kt faktor-faktor tersebut. A : Tekanan
Ketebalan A2
A1 B1
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
A1
B : Temperatur O t t : Kekuatan Output K k t (Strength) (St th)
A2 B2
Temperatur
208
Desain Faktorial Susunan Perlakuan (Array of Treatment) A1 B1 B2 …. Bm Mean
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
A2
X111
X121
X112
X122
…….. X11r X211
…….. X12r X221
X212
X222
…….. X21r
…….. X22r
….
Ak
M Mean
X1k1
….
Xm11
Xm21
Xm12
Xm22
…….. Xm1r
…….. Xm2r
X.1.
…..
X.2.
…..
X1k2
…..
X2k2
….
…….. X1kr X2k1 …….. X2kr
….
X1.. X2.. ….
Xmk1
….. …..
Xmk2 …….. Xmkr
X.k.
Xm.. X
209
Desain Faktorial Uji Hipotesis H0 : 1 = 2 = …. = k H1 : Paling sedikit sebuah A tidak sama H0 : 1 = 2 = …. = k H1 : Paling sedikit sebuah B tidak sama H0 : Tidak ada perbedaan efek interaksi H1 : Ada perbedaan efek interaksi
Jika H0 ditolak maka kita harus menguji perbedaan mean diantara output pada level dari setiap faktor. faktor Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
210
Desain Faktorial Contoh Diketahui bahwa daya tahan suatu part disebabkan karena tekanan (Pressure) dan temperatur. Diasumsikan bahwa part harus kuat, maka percobaan dilakukan dengan empat kondisi tekanan dan tiga kondisi temperatur, data dari hasil eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah. Analisalah data dari hasil eksperimen, eksperimen dan tentukan level faktor mana yang berpengaruh terhadap respon.
Tekanan
10 Temp
5 10 15
94 99 116
15 87 108 111
95 114 121
20 101 108 127
99 112 125
25 107 117 131
91 109 116
98 103 122
Daya tahan Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
211
Desain Faktorial Desain Full Faktorial kn • Merupakan desain eksperimen terhadap keseluruhan perlakuan k bi kombinasi i dari d i n faktor f kt dengan d l level l sama dengan d k • Jika terdapat p r kali eksperimen p pada setiap p pp perlakuan kombinasi, maka
banyaknya eksperimen dilakukan sebanyak r*kn
• Biasanya k adalah 1 atau 3, jadi 2n atau 3n
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
212
Desain Faktorial Desain Fraksional • Suatu desain eksperimen yang dilakukan hanya sebagian saja atau tidak dilakukan secara penuh (full factorial design). • Jika terdapat banyak faktor, maka kita harus melakukan banyak
eksperimen.
• Bila kita melakukan banyak eksperimen berarti akan banyak membutuhkan biaya dan waktu. waktu • Kita dapat mereduksi banyaknya eksperimen dengan menjalankan desain fraksional faktorial. • Dengan asumsi tidak terdapat perbedaan efek interaksi sehingga bisa diabaikan. • Biasanya perbedaan efek interaksi diabaikan bila lebih dari 3 faktor. • Biasanya desain fraksional dilakukan dengan pembauran (Comfounding)
Comfounding (Pembauran) • Adalah pengaruh dari faktor yang tidak dapat dipisahkan Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
213
Desain Faktorial Desain Faktorial menggunakan Minitab
Perhatikan jumlah faktor dalam eksperimen
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
214
Desain Faktorial Putuskan apakah akan melakukan desain full faktorial atau desain fraksional
Teliti jjumlah replikasi p pada perlakuan kombinasi Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
215
Desain Faktorial
Tulislah nama faktor dan nilai dari level faktor
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
216
Desain Faktorial
Cek pengacakan pada eksperimen
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
217
Desain Faktorial
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Tuliskan nilai dari hasil eksperimen pada setiap perlakuan kombinasi
218
Desain Faktorial Desain Faktorial menggunakan Minitab Guna mengetahui daya tahan dari suatu part
yang disebabkan karena
Pressure (tekanan), temperatur dan density (berat jenis) dari suatu material. Asumsikan bahwa part harus kuat, maka eksperimen harus dilakukan dengan perlakuan kombinasi. Semua faktor terdiri dari dua level. Analisa dan temukan level faktor mana yang berpengaruh terhadap kekuatan material. Faktor-faktor dan level faktor
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
A = Pressure
: Level 1 = 20, level 2 = 25
B = Density
: Level 1 = 8.5, 8 5 level 2 = 9
C = Temperatur
: Level 1 = 60, level 2 = 70
219
Desain Faktorial - Data : Full_Design
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
220
Desain Faktorial
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
221
Desain Faktorial Seleksi faktor-faktornya
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
222
Desain Faktorial
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
223
Desain Faktorial Fractional Factorial Fit Estimated Effects and Coefficients for y (coded units) Term Constant A B C A*B A*C B*C A*B*C
Effect 0.375 3.875 -4.125 4 125 1.625 -2.375 0.625 -0.125
Coef 49.563 0.187 1.937 -2.062 2 062 0.812 -1.187 0.312 -0.062
StDev Coef 0.6404 0.6404 0.6404 0.6404 0 6404 0.6404 0.6404 0.6404 0.6404
T 77.39 0.29 3.03 -3.22 3 22 1.27 -1.85 0.49 -0.10
P 0.000 0.777 0.016 0 0.012 012 0.240 0.101 0.639 0.925
Analysis of Variance for y (coded units) Source Main Effects 2-Way Interactions 3-Way Interactions Residual Error Pure Error Total
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
DF 3 3 1 8 8 15
Seq SS 128 128.687 687 34.688 0.062 52.500 52.500 2 215.937 93
Adj SS 128 128.687 687 34.688 0.062 52.500 52.500
Adj MS 42.8958 42 8958 11.5625 0.0625 6.5625 6.5625
F 6.54 6 54 1.76 0.01
P 0.015 0 015 0.232 0.925
224
Desain Faktorial Normal Probability Plot of the Standardized Effects (response is y, Alpha = .10)
1.5
B
A: A B: B C: C
Normal Score N
1.0 0.5 0.0 -0.5 05 -1.0 -1.5
C
-3
-2
-1
0
1
2
3
Standardized Effect
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
225
Desain Faktorial Pareto Chart of the Standardized Effects (response is y, Alpha = .10) A: A B: B C: C
C
B
AC
AB
BC
A
ABC
0
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
1
2
3
226
Desain Faktorial Pooling ABC to the error term
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
227
Desain Faktorial Fractional Factorial Fit Estimated Effects and Coefficients for y (coded units) Term Constant A B C A*B A*C B*C
Effect 0.375 3.875 -4.125 4.125 1.625 -2.375 0.625
Coef 49.563 0.187 1.937 -2.062 2.062 0.812 -1.187 0.312
StDev Coef 0.6042 0.6042 0.6042 0.6042 0.6042 0.6042 0.6042
T 82.03 0.31 3.21 -3.41 3.41 1.34 -1.97 0.52
P 0.000 0.763 0.011 0.008 0.212 0.081 0.617
A l i of Analysis f V Variance i f for y ( (coded d d units) it ) Source Main Effects 2-Way y Interactions Residual Error Lack of Fit Pure Error Total
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
DF 3 3 9 1 8 15
Seq SS 128.687 34.688 52.562 0.062 52.500 215.937
Adj SS 128.687 34.688 52.562 0.062 52.500
Adj MS 42.8958 11.5625 5.8403 0.0625 6.5625
F 7.34 1.98
P 0.009 0.188
0.01
0.925
228
Desain Faktorial Normal Probability Plot of the Standardized Effects (response is y, Alpha = .10)
B
Norrmal Score
1
A: A A B: B C: C
0
AC
-1 C
-3
-2
-1
0
1
2
3
Standardized Effect
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
229
Desain Faktorial Pareto Chart of the Standardized Effects (response is y, Alpha = .10) A: A B: B C: C
C
B
AC
AB
BC
A
0
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
1
2
3
230
Desain Faktorial
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
231
Desain Faktorial Main Effects Plot (data means) for y
25
20
8.5
9.0
70
60
51.5
y
50.5
49.5
48.5
47 5 47.5 A
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
B
C
232
Desain Faktorial
Interaction Plot (data means) for y 8. 5
9
70
60
53
A 25
49
20 45 53
B 9
49
8.5 45
C
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
233
Desain Faktorial Cube Plot (data means) for y
50.0
9.0
49.5
51 0 51.0
B
55 5 55.5
47 0 47.0
43 5 43.5
70
C 8.5
49.5
50.5
20
60
25 A
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
234
Desain Faktorial Contoh soal (kopi) - Kita ingin menemukan perlakuan kombinasi yang terbaik terhadap cita rasa dari kopi. - Pilihlah faktor yang berpengaruh terhadap cita rasa kopi dengan melakukan suatu eksperimen dan temukanlah kombinasi terbaik dari faktor-faktor yang ada.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
235
Desain Faktorial Latihan (Helikopter kertas)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
236
Desain Faktorial - Kita ingin menemukan waktu terlama bila helikopter kertas tersebut dijatuhkan. Oleh sebab itu kita ingin menemukan perlakuan kombinasi yang mempunyai waktu jatuh terlama. - Pilihlah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lama jatuhnya helikopter kertas tersebut. tersebut Temukan kombinasi terbaiknya. terbaiknya
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
237
Aktivitas utama dalam tahap IMPROVEMENT adalah membuat ide-ide perbaikan terhadap faktor-faktor faktor faktor yang telah ditemukan dalam tahap Analisis.
IMPROVE THE CRITICAL FACTORS
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
238
Kontrol Tujuan T j - Memahami konsep Control Chart - Eksekusi Minitab
Bahasan - Sekilas tentang Control Step - Konsep Control chart - Variasi control chart
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
239
Penjelasan Singkat Tahapan Kontrol Maksud dari SPC(Statistical Process Control) - Adalah mengontrol suatu produk/proses secara statistika Contohnya CTQ (Critical To Quality) atau CTP (Critical To Process) Gunakan tool SPC Hilangkan penyebab variasi pada proses Pertahankan proses terbagus
Kepuasan konsumen
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
240
Penjelasan Singkat Tahapan Kontrol Penyebab Umum & Penyebab Khusus - Penyebab Umum
: Penyebab yang tidak bisa dihilangkan
- Penyebab Khusus
: Penyebab yang masih mungkin bisa dihilangkan
Contoh : Kesalahan operator, p Defect karena material, Ketidaktahuan dalam pengoperasian mesin - Bila hanya terjadi pada proses biasanya kita sebut proses dalam kontrol - Ketika terdapat penyebab khusus didalam proses, biasanya kita katakan proses berada diluar kontrol.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
241
Konsep Peta Kendali (Control Chart) Maksud dari Control Chart Defect merupakan permasalahan di dalam proses Temukan penyebab khusus Hilangkan penyebab tersebut Hindari jumlah defect yang banyak Kelengkapan kepuasan konsumen
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
242
Konsep Control Chart Kita dapat menggambarkan variasi data dengan Control Chart. Control Chart tersusun dari : • CL(Center Line) : CL Nilai rata-rata dari data • UCL(Upper Control Limit) : Batas Kontrol Atas • LCL(Lower Control Limit) : Batas Kontrol Bawah • Kita
biasanya
membuat
UCL(Upper
Control
Limit)
&
LCL(Lower Control Limit) sejauh 3 sigma dari CL. • Jika data terletak antara UCL dan LCL maka proses terkontrol • Jika data tidak terletak antara UCL dan LCL maka proses diluar kontrol. Dalam hal ini bila kita dapat menemukan penyebab khusus, selanjutnya dihilangkan maka proses menjadi terkontrol
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
243
Konsep Control Chart Limits Aksi & Limits Peringatan • Biasanya batas 3 Sigma Limit disebut Limit aksi. Jika data tidak terletak diantara limit 3 sigma, kita harus menemukan. Penyebab khusus dan menghilangkannya. Dan dalam hal ini kita harus cepat melakukan aksi. • Biasanya Batas 2 sigma adalah Limit Peringatan. Jika nilai dari suatu data tidak berada diantara limit 2 sigma, sigma mungkin kita beranggapan bahwa hal tersebut disebabkan karena beberapa penyebab. Jadi bila tidak terletak diantara 2 sigma ini merupakan peringatan kepada kita.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
244
Konsep Control Chart Gambar dari Control Chart UCL
Nilai data
3 x
2 x CL
LCL
Limit Aksi
Jumlah data
Limit p peringatan g
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
245
Konsep Control Chart Penyebab khusus
Peralatan Rusak
Material NG Seting Mesin Berubah
Pengawasan Lemah
Training Kurang Bagus
Metode Tidak Bagus
Kesalahan Pengukuran
Penyebab Umum
Penyebab Khusus
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Kesalahan Operator
Kesalahan mesin
Perubahan Temp Udara Temp.
246
Delapan Pengujian untuk Penyebab Khusus (MINITAB)
Test 1 Dua titik berada lebih d i 3 sigma dari i d darii garis tengah.
3 2 1 1 2 2 3
Outliers (Titik pencilan) • Unit tunggal atau pengukuran yang sangat beda dari lainnya • Suatu pola yang tergambar jelas dan mudah untuk menemukan penyebabnya. Kemungkinan disebabkan oleh : • Kesalahan dalam penggambaran atau pengukuran • Kerusakan yang kemungkinan terjadi pada saat proses
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
247
Delapan Pengujian untuk Penyebab Khusus (MINITAB)
Test 2 Sembilan titik berada pada lajur baris yang sama dari center line
33 2 1 1 2 3
Sudden Shift (pergeseran tiba-tiba) • Menunjukkan j satu level p perubahan dalam satu arah. • Polanya sangat mudah dibaca. Kemungkinan disebabkan oleh : • Operator baru, baru test, test mesin baru dan perubahan setting • Perubahan material atau supplier baru
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
248
Delapan Pengujian untuk Penyebab Khusus (MINITAB)
Test 3 Enam titik pada gambar kecenderungannya semuanya naik atau turun
3 3 2 1 1 2 3
Level perubahan/Trends (Kecenderungan) • Pergerakan yang kontinu apakah itu turun atau naik Kemungkinan disebabkan oleh: • Pemakaian P k i perkakas, k k C Cara pemakaian k i perkakas k k • Operator lelah • Penggantian material • Peralatan yyang g kotor
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
249
Delapan Pengujian untuk Penyebab Khusus (MINITAB)
Test 4 K Keempat t belas b l titik yang terdapat pada gambar naik dan turun.
33 2 1 1 2 3
Mixture (Memperlihatkan proses stabil) • Menunjukkan kebanyakan data berada diatas dan dibawah CL, sedangkan yang berada ditengah jarang Kemungkinan disebabkan oleh : • Perbedaan lot material atau mesin • Perbedaan dalam tes atau alat ukur (gage) • R chart - Perbedaannya kadangkala besar. • Operator tidak stabil (over adjusting process)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
250
Delapan Pengujian untuk Penyebab Khusus (MINITAB)
Test 5 Titik-titik yang dilingkari berada lebih dari 2 sigma pada CL
3 2 1 1 2 3
Ketidakstabilan • Menunjukkan fluktuasi yang besar dan tidak lazim • Karakterisasi kenaikan dan penurunan Kemungkinan disebabkan oleh : • Over adjustment Mesin • Salah posisi dalam memegang alat kerja. • Setting yang hati-hati terhadap X variabel input: temp, pressure • Part yang tercampur dengan yang lain lain.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
251
Delapan Pengujian untuk Penyebab Khusus (MINITAB)
Test 6 Titik-titik yang dilingkari melebihi 1 sigma dari CL
3 2 1 1 2 3
Bunching or Clustering (berkelompok / berdekatan) • Kebanyakan tergambar pada Xbar, R charts atau p charts Kemungkinan disebabkan oleh : • Pengukuran P k yang sulit lit • Perubahan dalam kalibrasi atau instrumen • Pengukuran yang diambil oleh orang yang berlainan • R charts: Campuran p dari distribusi
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
252
Delapan Pengujian untuk Penyebab Khusus (MINITAB)
Test 7 Kelima belas titik berada pada batas 1 sigma dari CL
3 2 1 1 2 3
Stratifikasi • Merupakan satu bentuk yang stabil. Mendekati center line dengan deviasi yang kecil dan jarak yang berdekatan. • Dapat terlihat jelas pada R chart dan Xbar chart. Kemungkinan disebabkab oleh : • Sampel-sampel yang diambil memiliki distribusi yang berbeda. • Xbar : Penghitungan yang salah dari limit kontrol (UCL & LCL)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
253
Delapan Pengujian untuk Penyebab Khusus (MINITAB)
Test 8 Kedelapan titik yang dilingkari melebihi 1 sigma dari CL
3 2 1 1 2 3
Cycling • Short trend yang terjadi pada data terjadi pada pola yang berulang Kemungkinan disebabkan oleh : • Variabel proses berfluktuasi secara reguler • Pengaruh g musiman seperti p temperatur p atau kelembaman • Fluktuasi Voltage. • R charts: Maintenance schedules, operator fatigue (Lelah)
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
254
Jenis Control Chart Peta kontrol untuk Variabel - Control Chart untuk Variabel digunakan bila tipe data adalah Q Quantitatif tit tif - Biasanya digunakan Xbar & R Control Chart g Range g : Xbar&R Control Chart,, Individual X & Moving Control Chart Peta kontrol untuk Atribut - Control Chart untuk data atribut digunakan bila tipe data adalah kualitatif - Biasanya digunakan P Control Chart atau C Control Chart
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
255
Langkah-langkah Pembuatan Control Chart 1. Tentukan apa yang akan dikontrol. CTQ(Y), Critical X’s 2. Tentukan peta kontrol apa yang akan digunakan. X-bar Chart & R-Chart
Data Quantitatif
Data hasil pengukuran
P-Chart & C-Chart
Data Qualitatif
Data hasil penjumlahan
3. Tentukan perencanaan pengambilan sampel. Subgroup Size , Subgroup Frequency 4. Tentukan jjarak CL yyang g akan digunakan g untuk menentukan UCL dan LCL 5. Kumpulkan data. 6. Hitung nilai tengah dan nilai LCL dan UCL 7. Buat peta kontrol.
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
256
Xbar & R Control Chart Subgroup : n=3, k=10 n = Subgroup Size k = The total Subgroup n
xi i
x
k
x1
x2
x3
1
131.0
130.9
130.9
392.8
130.93
0.1
2
131.3
131.3
131.3
393.9
131.30
0.0
3
131.2
131.2
131.2
393.6
131.20
0.0
4
131.1
131.3
131.2
393.6
131.20
0.2
5
131.3
131.3
131.3
393.9
131.30
0.0
6
131.2
131.2
131.2
393.6
131.20
0.0
7
131.3
131.2
131.2
393.7
131.23
0.1
8
131.6
131.3
131.2
394.1
131.37
0.4
9 10
131.2 131.2
131.3 131.1
131.2 131.2
393.7 393.5
131.23 131.17
0.1 0.1
3936.4
1312.13
1.0
Total
xx Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
k
131 .213
1
R
R R
k
0 .1 257
P Control Chart #spl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
Jml Defect (Pn) Proporsi (P) Sampel 200 7 3.5% 100 2 2.0% 150 0 0.0% 170 6 3.5% 170 3 1.8% 200 5 2.5% 100 4 4.0% 100 3 3.0% 200 10 5.0% 200 6 3 0% 3.0% 170 7 4.1% 150 4 2.7% 160 5 3.1% 100 0 0.0% 100 2 2.0% 100 5 5.0% 200 11 5.5% 220 10 4.5% 250 15 6.0% 250 9 3.6% 180 7 3.9% 200 4 2.0% 200 10 5.0% 200 7 3.5% 200 12 6.0% 4270 ⓐ 154 ⓑ 3 6%ⓒ 3.6%
UCL 7.6% 9.2% 8.2% 7.9% 7.9% 7.6% 9.2% 9.2% 7.6% 7 6% 7.6% 7.9% 8.2% 8.0% 9.2% 9.2% 9.2% 7.6% 7.4% 7.1% 7.1% 7.8% 7.6% 7.6% 7.6% 7.6%
L CL 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0 0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.1% 0.1% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%
Rata-rata defect ratio
P P
n
n
258
Control Chart Xbar-R Chart - Data:XbarR.mtw
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
259
Control Chart
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
260
Control Chart Xbar/R Chart for Sample
Sa ample Mean
42
UCL=41.29
41
Mean=40.00
40 39 1
38 Subgroup
Sample e Range
5
Basic Six Sigma
LCL=38 71 LCL=38.71
1
1 1
0
10
20
30
40
50
UCL=4.735
4 3 2
R=2 239 R=2.239
1 0
001-TM-SS0-09-2002
11
1
LCL=0
261
Control Chart P Chart - Data:Pcontrol.mtw
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
262
Control Chart
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
263
Control Chart P Chart for Defects 0.10
P Proportion
3.0SL=0.07562
0.05 P=0.03607
0.00
-3.0SL=0.000 0
5
10
15
20
25
Sample Number
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
264
Control Chart C Chart - Data:C_Control.mtw
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
265
Control Chart
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
266
Control Chart
C Chart for Blemish 8
UCL=7.677
7
Sam mple Count
6 5 4 3
C 2 725 C=2.725
2 1 0
LCL=0 0
10
20
30
40
Sample Number
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
267
Aktivitas utama dalam tahap CONTROL adalah menjaga dan mempertahankan kondisi dari hasil ide-ide ide ide perbaikan
MAINTAIN THE IDEAS
Basic Six Sigma 001-TM-SS0-09-2002
268