TUGAS PENGANTAR BISNIS “Bussines Plan”
BUDI AMIN 15101119
BAB 1 PENDAHULUAN Nama Usaha
: Sego Buntel Masming
Bidang Usaha
: Produk Makanan
Jenis Produk
: Sego Buntel & Sego Goreng Buntel
Alamat perusahaan
: Jl. Simpang Borobudur
Nomor telepon
: 0896 7500 5400
A. Identifikasi Peluang Bisnis
Bisnis kuliner adalah salah satu bisnis yang paling menjanjikan. Berbagai jenis makanan bermunculan dengan ragam kreatifitas yang menarik. Makanan biasa dikreasikan menjadi makanan yang memiliki cita rasa dan nilai jual tinggi. Salah satu makanan biasa yang sering kita temui adalah Nasi Campur, Nasi Uduk, Nasi Lemak, dll. Untuk itu, diperlukan inovasi baru dalam mengolah beberapa makanan berbahan nasi tersebut sehingga penyajiannya tidak lagi monoton. Saya mencoba mengkreasikan nasi dengan telor yang dimana nasi tersebut dibungkus dengan telor (dibuntel) dan ada sambal sebagai penambah cita rasa dari nasi tersebut, saya sebut saja dengan Sambal Teri. Selain Sambal Teri ada juga macam sambal yang lainnya yaitu Sambal Pete dan Sambal Tongkol.
B. Penjelasan Produk Sego Buntel Masming adalah sebuah makanan dimana bahan dasar utama adalah nasi, tetapi nasi tersebut dibungkus dengan telor atau dalam istilah bahasa jawa adalah dibuntel. Cara pembuatannya sangat sederhana hanya dengan menggoreng telor
berukuran diameter kurang lebih 15cm lalu memasukkan nasi ditengah-tengah telor dan lalu nasi tersebut dibungkus dengan telor yang sudah dibuat tadi. Untuk lauk pauk dari Sego Buntel Masming, saya menggunakan berbagai macam varian sambal yaitu antara lain Sambal Teri, Sambal Pete dan Sambal Tongkol. Yang membuat beda dari antara sambal-sambal yang lain adalah di dalam sambal tersebut terdapat berbagai macam lauk tambahan yaitu tahu goreng di iris kecil-kecil, tempe bacem dan sedikit suwir ayam, jadi di dalam satu sambal terdapat berbagai macam lauk pauk yang sudah tercampur dengan sambal utama.
C. Latas Belakang Bisnis Alasan
saya membuat produk makanan ini adalah untuk mempermudah
seseorang dalam memuaskan hasrat lapar mereka terhadap sebuah makanan. Saya membuat nasi yang dibungkus dengan telor yang dapat menambah cita rasa sebuah nasi yang bisa langsung siap disantap di tempat atau disantap dirumah tanpa menunggu lama.
D. Tujuan 1. Mendapatkan keuntungan dari produk ini. 2. Membuat produk makanan unik yang mempunyai inovasi 3. Mempunyai produk yang disukai oleh semua kalangan
E. Potensi Bisnis Produk ini memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Makanan ini sangat cocok untuk semua kalangan terutama kalangan pelajar disamping harga yang termasuk murah, Sego Buntel Masming mempunyai cita rasa yang sangat khas karena makanan ini termasuk makanan tradisional dimana orang akan selalu rindu dengan makanan ini.
BAB 2 PEMBAHASAN A. ANALISIS SWOT 1. Faktor Internal : 1) Strength (Kekuatan) a. Keunggulan Produk Saya menawarkan suatu produk makanan unik dan simpel harga yang ekonomis dengan rasa yang lezat.
b. Inovasi Saya menawarkan kreatifitas baru dalam menyajikan nasi ke dalam sebuah balutan telor
c. Bahan baku yang mudah didapat Bahan baku pembuatan sangat mudah didapat dan harga-harga bahan baku relatif murah
2) Weakness (Kelemahan) a. Belum memiliki cukup pengalaman untuk memulai usaha yang masih sangat minim, merupakan suatu kelemahan yang harus diatasi
b. Produk makanan yang mudah diduplikasi oleh para kompetitor
2. Faktor Eksternal : 1) Opportunities (Peluang) a. Dewasa ini banyaknya konsumen yang menginginkan mengonsumsi makanan dengan harga murah namun dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang banyak pula.
b. Sistem utama pemasaran ialah melalui Digital Marketing yaitu melalui Social Media serta didukung pula dengan linkungan sekitar dan melakukan penyebaran brosur ke sekolah dan universitas, untuk menarik pelanggan saya akan mengadakan promo-promo spesial rutin setiap bulan.
2) Threats (Ancaman) Salah satu bentuk ancaman yang dikhawatirkan bias saja terjadi adalah keacuhan konsumen. Terkadang masyarakat kurang tertarik terhadap makanan yang dibuat dari bahan sederhana telor, tahu, tempe dan bahan dasar ikanserta
gaya konsumsi masyarakat saat ini lebih
cenderung pada makanan-makanan yang modern, siap saji, dan dari bahan-bahan import.
3) Strategi SWOT Opportunity
Strength
a. Banyaknya konsumen b. Sistem
a. Keunggulan produk b. Inovas c. Bahan baku mudah didapat
pemasaran
d. Melakukan Program promosi jitu
Weakness a. Belum memiliki cukup pengalaman b. Produk yang mudah diduplikasi oleh para kompetitor
e. Meningkatan jumlah produksi
a. Melakukan promosi kepada
Threat a. Keacuhan Konsumen
konsumen yang sekiranya tertarik dengan produk ini b. Menawarkan keuntungan
a. Memperbaiki sistem manajemen b. Meningkatan promosi c. Menjaga kulitas produk
yang di dapat dengan membeli produk ini.
B. PERENCANAAN BISNIS 1. Sasaran dan target pasar Sasaran saya adalah segala masyarakat dari segala usia. Untuk itu saya memilih promosi jitu dengan dimulai dari lingkungan tempat tinggal, sekolah, universitas, dll. Untuk media promosi yang lain saya juga menggunakan media social untuk mempromosikan produk ini seperti Facebook, Instagram, Website, dll. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah konsumen membeli dan memesan produk saya.
2. Pembiayaan a) Biaya tetap (fixed cost)
Kompor gas 1
: Rp. 50.000
Tabung gas 1
: Rp. 60.000
Minyak Goreng
: Rp. 20.000
Total
: Rp. 130.000
b) Biaya variable (variable cost) Per Produksi NAMA BARANG
JUMLAH BARANG
HARGA
Nasi
5 kg
45.000
Telor
1 kg
21.000
Tahu
3 pcs
9.000
Tempe
3 pcs
9.000
Ikan teri kering
½ kg
7.500
Ikan Tongkol
½ kg
10.000
Pete
3 buah
9.000
Lombok
1 kg
15.000
Bawang putih
½ kg
8.000
Bawang Merah
½ kg
9.000
TOTAL
133.000
c) Total biaya
Total biaya
= variable cost + fixed cost = Rp. 130.000 + Rp. 133.000 = Rp. 263.000
d) Biaya dan Harga per unit
Biaya tetap yang dibutuhkan untuk 1 kali produksi adalah Rp. 130.000 : 6 kali = Rp. 21.600
Total biaya produksi yang dikeluarkan per produksi adalah Rp. 21.600 + Rp. 133.000 = Rp. 154.000
biaya per unit dan total biaya produksi dalam1 kali produksi yaitu jumlah produksi yang dihasilkan per hari Rp. 133.000 : 40 bgks = Rp. 3.500
harga jual per bgks Rp. 6.500
e) Modal awal
Modal awal = total biaya tetap + biaya variable untuk 1 kali produksi = Rp. 130.000 +Rp. 133.000 = Rp. 263.000
f) Analisis Keuntungan
Pendapatan = Sego Buntel yang terjual x harga jual : 40 x Rp. 6.500 = Rp. 260.000
total biaya produksi dalam 1 kali produksi : Rp. 133.000
keuntungan = pendapatan – total biaya produksi = Rp. 260.000 – 133.000 = Rp. 127.000
Jadi, keuntungan yang diperoleh dengan menjual 40 bgks Sego Buntel dengan hargaRp. 6.500/bgks dalam 1 hari adalah Rp. 127.000. Jika dibulatkan menjadi 30 hari (1 bulan) jumlah keuntungan adalah Rp. 3.800.000
g) Pengembalian modal Total biaya produksi : laba usaha = Rp. 263.000 : Rp. 127.000 = 2 kali produksi Jadi, modal akan kembali dalam jangka waktu 2 hari/2 kali produksi
C.
REAL BUSINESS PLAN 1. Rencana Manajemen 1.
Strategi pemasaran Telah banyak jenis makanan berbahan dasar nasi yang bisa dijumpai di berbagai tempat
seperti warung dan rumah makan. Namun dari sekian banyak itu penyajian nasi sangatlah biasabiasa saja itulah yang membuat saya lebih percaya diri untuk lebih memasarkan produk saya Untuk itu, saya telah menyusun strategi pemasaran. Tahapan-tahapannya sebagai berikut:
a.
Pengembangan produk Makanan berbahan dasar nasi memang telah banyak dijumpai di berbagai macam tempat.
Namun saya memberikan rasa dan penyajian yang berbeda dan tampak lebih menarik serta lebih unik dengan bahan-bahan yang lezat. Sego Buntel ini akan menambah cita rasa baru di dunia makanan khususnya berbahan dasar nasi. Dengan adanya Sego Buntel ini diharapkan akan menambah variasi jenis makanan olahan berbahan dasar nasi . b.
Pengembangan wilayah pemasaran Area pemasaran utama adalah di sekitar Jl. Simpang Borobudur, daerah ini adalah daerah
dimana banyak sekali anak kos dari SMAK dan Universitas. Promosi dilakukan melalui kelompok-kelompok kecil sampai pada tingkat yang lebih tinggi.
c.
Kegiatan promosi Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi
kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Saya melakukan promosi produk saya pada tahap awal
melalui mulut ke mulut. Selanjutnya dilakukan juga promosi melalui media sosial yang kini marak di dunia maya.
2.
Strategi Produksi Saya memproduksi Sego Buntel yang belum ada dipasaran. Saya juga memberikan
pilihan macam Sambal yang menarik untuk konsumen. Saya berusaha menciptakan suatu pembaharuan di dunia makanan khususnya makanan berbahan dasar nasi. Proses produksi saya dilakukan setiap hari.
3.
Strategi Penetapan Harga Harga merupakan suatu variabel yang mempunyai peranan penting dalam dunia bisnis.
Harga menunjukkan level dari suatu produk juga menjadi acuan tentang bagaimana produk itu seharusnya bila dilihat dari harganya. Harga yang saya tawarkan di sini, saya sesuaikan dengan sasaran saya yaitu para masyarakat menengah ke bawah. Harga saya sesuaikan dengan bahan dan berbagai variabel lain. Saya akan mengutamakan kualitas makanan, dan tidak hanya berfokus mengambil keuntungan semata.
4.
Rencana Pengembangan Produksi Rencana-rencana pengembangan produksi saya antara lain: a.
Memperluas wawasan dibidang makanan khususnya Sego Buntel ini
b.
Menemukan dan menciptakan cara terbaru dalam membuat Sego Buntel yang unik
c.
Memperluas berbagai cita rasa Sambal dari Sego Buntel
d.
Meningkatkan jumlah produksi
e.
Analisis resiko usaha dan antisipasinya