TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN WILAYAH NEGARA INDONESIA DARI BERBAGAI ASPEK SERTA ANCAMAN PALING BERBAHAYA BAGI BANGSA INDONESIA DARI ASPEK IDEOLOGI, POLITIK, DAN SOSIAL BUDAYA
Disusun oleh :
1. Ahmad Rahmadya A
(021500418)
2. Bagus Agul Triyandi
(021500424)
3. Danu Itsnan Habibi
(021500425)
4. Enrico Willmanda F
(021500430)
5. Fahriza
(021500431)
6. Joni
(021500437)
7. M. Fachroel Achyar
(021500440)
8. Obi Ripansyah
(021500448)
9. Pipit Dwi Rahayu
(021500449)
10. Vindha Lestari Septafiani
(021500455)
PRODI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI NUKLIR JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2017
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN WILAYAH NEGARA INDONESIA DARI BERBAGAI ASPEK SERTA ANCAMAN PALING BERBAHAYA BAGI BANGSA INDONESIA DARI ASPEK IDEOLOGI, POLITIK, DAN SOSIAL BUDAYA
Indonesia terletak antara 60 LU-110 LS dan 950 BT-1410. Letak geografis disuatu wilayah dilihat dari kenyataan dipermukaan bumi, bedasarkan letak geografisnya kepulauan Indonesia diantara Benua Asia dan Benua Australia dan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan wolayah Indonesia berada di posisi silang yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dalam iklim musim dan perekonomian. Ketika berbicara geografi maka hal pertama yang akan ditinjau lokasi/letak/posisi. Indonesia ditinjau dari segi letak memiliki berbagai macam keunggulan yang menjadi modal yang sangat berharga bagi pembangunan negara. Letak atau posisi dapat ditinjau dari berbagai aspek yaitu astronomi, geologi, geografi, ekonomi dan sosio budaya. Letak Astronomis membicarakan letak Indonesia diantara jaring-jaring derajat bumi (koordinat lintang dan bujur). Kepulauan Indonesia terletak pada 90 BT – 141 BT dan 6 LU – 11 LS. Dengan melihat aspek astronomis tersebut, dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan (interelasi) dengan kondisi tersebut, yaitu •
Dapat diperkirakan panjang dan lebar wilayah kepulauan Indonesia.
•
Dengan posisi tersebut Indonesia terletak di daerah equator yang beriklim tipe tropical yang ditandai dengan 2 musim yaitu hujan dann kemarau. Letak tersebut mengakibatkan Indonesia tidak dilalui gerakan siklon dahsyat seperti badai tornado.
1
•
Selisih waktu Jakarta dengan Greenwich dapat diketahui yaitu 7 jam. Setiap 15 derajat bertambah satu jam. Letak Geologis Menunjukkan pengaruh tenaga endogen dan akibatnya (tektonik,
vulkanisme). Indonesia terletak di pertemuan 3 lempeng aktif dunia yaitu indo Australia, Eurasia dan pasifik. Hal tersebut berdampak pada beberapa fenomena berikut: •
Relief yang bervariasi (lipatan pegunungan dan patahan), menghasilkan panorama yang mengagumkan di berbagai wilayah Indonesia.
•
Terdapat aneka macam bahan galian berharga di berbagai daerah.
•
Terbentuknya dangkalan sunda dan dangkalan sahul yang menunjang terhadap berkembangnya sector perikanan .
•
Banyak terjadi erupsi gunung api dan gempa bumi di sepanjang jalur patahan. Letak Geografis Membahas tentang letak kepulauan Indonesia terhadap Negara lain,
benua dan samudera disekitarnya. Letak geografis tersebut berdampak pada: •
Peranan Indonesia sebagai jembatan benua asia dan Australia
•
Menghubungkan samudera hindia dan pasifik
•
Terwujdunya koordinasi kerjasama dalam bentuk Negara ASEAN
2
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN WILAYAH NEGARA INDONESIA DARI BEBAGAI ASPEK ASPEK EKONOMI Keuntungan : 1.
Indonesia dialalui jalur perdagangan internasional.
2.
Kondisi vegetasi yang tumbuh dan berkembang di Indonesia sangat beragam.
3.
Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia.
4.
Keragaman jenis tanah di Indonesia.
5.
Negara Maritim yang kekayaan lautnya sangat melimpah.
6.
Penambah Devisa negara.
7.
Sebagai pusat perekonomian 2 Benua 2 Samudra.
8.
Memiliki jalur ekspor dan impor.
9.
Mempermudah hubungan dengan negara lain dalam bidang perdagangan
Kerugian : 1. Persaingan global. 2. Eksporasi besar-besaran. 3. Adanya pasar gelap. 4. Mudahnya perdagangan dari luar masuk ke Indonesia sebagai jalur lalu lintas menyebabkan masyarakat dalam negeri sendiri malah lebih menyukai produk-produk dari luar ketimbang produk-produk dalam negeri, terutama masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas.
ASPEK SOSIAL BUDAYA Keuntungan : 1. Sebagai sumber penghasilan di bidang pariwisata. Di Indonesia memiliki banyak daerah wisata. 2. Memperkenalkan wisata dalam negeri kepada dunia internasional kalau Indonesia mempunyai kekayaan alam dalam hal ini wisata yang membanggakan dan dikenal oleh mata internasional. 3. Memiliki keanekaragaman budaya baik dengan budaya lokal dan budaya asing. 4. Dapat dengan mudah menyebarkan budaya Indonesia. 5. Pakaian Indonesia semakin modern. 6. Adanya akulturasi budaya lokal dan budaya asing. 3
Kerugian : 1. Dari segi perilaku pun, masyarakat sekarang sudah ada yang ikut-ikutan aliran luar dengan kebebasan yang terlalu bebas. 2. Tontonan dan adegan seperti film yang kurang bahkan tidak pantas yang berasal dari luar, membawa efek buruk bagi bangsa Indonesia. 3. Karena mudahnya pengaruh luar masuk, masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya asing seperti lagu, masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar daripada lagu daerah. 4. Banyak budaya yang masuk membuat budaya lokal dapat terpinggirkan. 5. Banyaknya perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan adat istiadat Indonesia atau normanorma Indonesia karena mengikuti dari negara luar. 6. Banyaknya perilaku dari turis asing yang membawa pengaruh buruk bagi bangsa Indonesia. 7. Meningkatnya kejahatan Internasional karena Indonesia merupakan jalur perdagangan Internasional dan jalur penghubung dua benua dan dua samudra. Kejahatan internasional berupa narkotika, obat-obatan terlarang dan teroris
ASPEK PERTAHANAN NEGARA Keuntungan : Saling membantu dalam hal menjaga dan ikut melaksanakan ketertiban dunia sesuai dengan isi dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Kerugian : 1. Perebutan sumber kekayaan alam. 2. Terjadinya ketegangan apabila salah satu pihak dalam hal ini negara dirugikan.
4
ANCAMAN PALING BERBAHAYA BAGI BANGSA INDONESIA DARI ASPEK IDEOLOGI, POLITIK, DAN SOSIAL BUDAYA
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. Aspek ideologi, politik, dan sosial budaya termasuk dalam ancaman non-militer. ANCAMAN DI BIDANG IDEOLOGI
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual. Sebenarnya liberalisme yang disokong oleh Amerika Serikat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Ancaman ideologi sangat erat kaitannya dengan rasa nasionalisme yang dimilili suatu bangsa. Hal ini telah ditegaskan kembali dalam pembukaan undang undang dasar negara republik indonesia tahun 1945. Ancaman ideologi merupakan suatu ancaman yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan lunturnya rasa nasionalisme dan bersifat memecah belah kesatuan bangsa.
5
Sebagai upaya untuk menghadapi ancaman ideologi yang dilakukan bangsa indonesia adalah sebagai berikut: 1.
Menumbuhkan rasa nasionalisme pada generasi muda melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
2.
Menerapkan paham Pancasila dalam segala aktivitas berbangsa dan bernegara.
3.
Ikut serta membela dan menjaga keutuhan bangsa dan negara.
ANCAMAN DI BIDANG POLITIK
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa. Meskipun kelihatan sepele, namun ancaman politik merupakan salah satu ancaman yang sulit dihadapi. Ancaman ini dapat memecah belah suatu anggota kelompok dalam suatu bangsa. Jika terjadi perpecahan kelompok akibat perbedaan paham politik maka lama kelamaan bangsa akan terpecah belah. Untuk menghadapi ancaman ini, strategi indonesia dalam menghadapi ancaman politik adalah dengan memperkuat asas kebersamaan dan persatuan yang telah dirumuskan dalam perundang undangan (UUD 1945). Hal ini juga ditegaskan dalam sila ke-3 pancasila yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Kesadaran akan pentingnya persatuan 6
dan kesatuan agar Indonesia tidak terpecah belah juga sangat diperlukan agar strategi menghadapi ancaman politik ini dapat berjalan dengan baik. Ancaman non militer pada dasarnya memang dapat mengganggu stabilitas suatu negara. Untuk melancarkan strategi Indonesia menghadapi ancaman politik yang umumnya berasal dari dalam negeri dapat dilakukan dengan cara dibawah ini: 1. Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari dalam Strategi pendekatan dari dalam adalah dengan melakukan penataan beserta pembangunan suatu sistem politik negara yang dinamis dan sehat didalam kerangka negara yang bersifat deokratis (menghargai perbedaan dan kebhinekaan yang terdapat di Indonesia). Dengan menerapkan strategi ini diharapkan dapat tercipta suatu stabilitas sistem politik dalam negeri secara dinamis dan berdampak baik sebagai penangkal perpecahan. Selain itu penguatan penguatan di berbagai lembaga negara juga dapat menjadi pilar penopang kesuksesan strategi dan upaya ini. Lembaga negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme akan mewujudkan terbentuknya pemerintah negara yang sehat dan kokoh seperti yang telah dicantumkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945). Lembaga legislatif yang mengalami penguatan dari segi kualitas dan profesionalitas akan membawa Negara Indonesia menuju negara yang tertib, adil dan makmur. Dengan lembaga legislatif yang profesional maka akan tercipta produk produk perundang undangan berkualitas demi kepentingan rakyat. Selain itu, lembaga legislatif juga memegang fungsi kontrol terhadap suatu penyelenggaraan pemerintahan sebuah Negara. Hal ini harus dilaksanakan dengan landasan untuk kepentingan negara dan bangsa bukan atas dasar kepentingan individu maupun golongan tertentu. Penguatan antar partai politik juga sangat penting dalam hal ini, karena penguatan partai politik memiliki tujuan untuk memberdayakan masyarakat sebagai subyek pembangunan nasional dan subyek politik. Hal ini harus dilandasi oleh asas gotong royong dan kejujuran antar partai politik.
2. Strategi menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar Upaya Indonesia menghadapi ancaman politik dengan pendekatan dari luar bermaksud mengusahakan upaya dan strategi diplomatik dengan melakukan pedekatan pendekatan politik luar negeri yang bertujuan membangun sebuah kerja sama antar 7
Negara. Upaya ini dapat meningkatkan rasa saling percaya antar negara dan mencegah terjadinya konflik antar negara. Pendekatan dari luar dapat dibagi menjadi beberapa lingkup berdasarkan skalanya. a. Lingkup internal: Lingkup internal mencakup pembangunan, penciptaan dan
pembangunan dalam negeri secara stabil yang diimbangi dengan adanya upaya peningkatan sekaligus perbaikan keadaan ekonomi yang kuat. b. Lingkup regional: Lingkup regional mencakup aktivitas diplomasi dan politik
Indonesia yang mengarah pada peran serta dalam membangun maupun meningkatkan kerjasama antar negara dengan menumbuhkan asas saling percaya dan saling menghargai. c. Lingkup supraregional: Lingkup supraregional merupakan lingkup yang lebih
besar dari regional. Sebagai contoh adalah ASEAN yang terdiri dari 10 Negara Asia tenggara yang secara bersama sama membangun sebuah hubungan bilateral secara harmonis dalam mewujudkan sebuah kerjasama konkret. Dalam rangka menyongsong ASEAN ini peran serta politik Indonesia diharuskan untuk mampu membangun sebuah hubungan kerja sama dengan tetap memberikan jaminan atas keutuhan dan kedaulatan Negara. d. Lingkup global: Dalam lingkup global, Strategi politik luar negeri harus dapat
dilaksanakan secara maksimal untuk memperjuangkan kepentingan dalam lingkup nasional melalui bergabungnya Indonesia sebagai salah satu anggota PBB, Negara yang netral (non-blok), Negara yang tergabung dalam konferensi Islam dunia, dan merangkap sebagai anggota regional ASEAN. Peran serta doplomasi luar negeri ini diharuskan untk mampu mengidentifikasi adanya potensi ancaman yang dapat mengancam ideologi maupun keutuhan Negara. Untuk itu, maka diperlukan adanya strategi membangun pertahanan militer dan non militer di Indonesia.
ANCAMAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan
8
patriotisme. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, diantaranya adalah: 1.
Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
2.
Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabukmabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya.
3.
Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya.
4.
Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
5.
Semakin
memudarnya
semangat
gotong
royong,
solidaritas,
kepedulian
dan
kesetiakawanan sosial. 6.
Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
9