TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH
Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.
Disusun Oleh : Richi Ardianto 11.11.5468 Kelompok F S1 TI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ABSTRAKSI
Menurut sejarah sejauh pengandaian sejarahnya diterima , pancasila dirumuskan berdasarkan kenyakinan bahwa sudah ada nilai-nilai yang meskipun masih secara samara-samar,tertanam dan berakar di masa lalu dan tetap berlau dalam masyarakat Indonesia saat ini. Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 agustus 1945 oleh PPKI nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandanganm hidup sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sebagai kauasa materialis Pancasila. Bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai sebagai dasar Ideologi Negara Republik Indonesia yang merdeka yang pencapaiannya dengan
pengorbanan penuh.
Pancasila tidak berangkat dari ruang kosong, ia hadir dari realitas sejarah dan semangat zaman yang melingkupinya. Realitas kesejarahannya telah berproses dalam kurun waktu yang sangat lama. Kelima silanya merupakan satu sistim yang bulat dan butuh dari nilai-nilai asasi hidup benegara yang harus mendasari kehidupan bernegara dan bermasyarakat dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan budaya bangsa.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Bicara sejarah pancasila tidak dapat lepas dari sejarah bangsa Indonesia. Apabila .kembali kapan pancasila mulai dikenal terutama nilai-nilai idealnya dapat dipahami jika melihat masa lalu, biak nilai intrinsik maupun entrinsik dalam pancasila menunjukkan seberapa penting nilai-nilai tersebut.
1.2 Rumusan Masalah Maka dari itu dalam makalah ini kami akan merumuskan masalah , yaitu : 1. Kapan pancasila mulai dikenal ? 2. Bagaimana Penerapan dalam kehidupan masyarakat Indonesia ?
1.3 Pendekatan Historis Menurut sejarah sejauh pengandaian sejarahnya diterima , pancasila dirumuskan berdasarkan kenyakinan bahwa sudah ada nilai-nilai yang meskipun masih secara samara-samar,tertanam dan berakar di masa lalu dan tetap berlau dalam masyarakat Indonesia saat ini. Pansila diyakini sebagai hasil penggalian dan perumusan dari nila-nilai yang telah ada. Pansali merupakan hasil dari interaksi masyarakat yang hidup di Indonesia selama berabad-abad. Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah yang panjang sejak jaman kerajaan kutai,sriwijaya,majapahit sampai datangnya bangsa lain yang menjajah dan menguasai Indonesia. Beratus-ratus tahun bangsa Indonesia berjuang menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka,mandiri, serta memiliki satu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat hidup bangsa setelah melalui proses yang cukup panjang dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia ,yang didalammnya tersimpul ciri khas sifat karakteristik yang berbeda dengan bangsa lain, yang dirumuskan dalam suatu ruusan yang meliputi 5 prinsip yang kemudian diberi nama pancasila.
1.4 Pembahasan Hubungan dengan bangsa Indonesia membawa perubahan-perubahan dalam pandangan masyarakat Indonesia ,yaitu dengan masuknya paham-paham baru seperti liberalisme,demokrasi, nasionalisme. Meskipun paham-paham tersebut telah ada dalam eropa pada abad 18, namun mulai masuk dan berkembang di Indonesia pada abad ke XX awal,kecualai liberalisme. Tahun 1870 belanda membuat kebijakan liberalisasi untuk Hindia –belanda. Ideide
liberal
berpengaruh
kuat
terhadap
bidang
ekonomi
yaitu
menghendaki
dilaksanakannya usaha2 usaha bebas dan pembebasan kegiatan ekonomi dari campur tangan pemerintah.(G.Mudjanto : 1989 : 19) . Sementara disisi lain pada abad 20 dirana politik internasional sdang terjadi pengolahan kebangkitan dunia timur . republic Filipina (1898) di pelopori Joze Rizal, kemenangan jepang atas rusia (1905),gerakan sun yat sen dengan republic cinanya, dan di Indonesia di pelopori oleh dr.Wahidin Sudirihusodo dengan gerakan budi utomo, dan gerakan inilah yang mengawali gerakkan nasional untuk memujudakan bangsa yang memiliki kehormatan dan kemerdekaan dan kekuatannya sendiri. Kemudian lahirlah organnisasi-organisasi pergerakan lainnya , misalnya Sarikat Dagang Islam (1909) , yang kemudian berganti menjadi Sarikat Islam(1911) yang dipimpin oleh H.O.S Cokrominoto. Lalu muncul Indische Partij(1913), partai nasional Indonesia (1927),dan mulailah perjuangan nasional Indonesia yang menitik beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan jelas yaitu kemerdekaan Indonesia. Jepang masuk Indonesia membawa propaganda,“jepang pemimpin asia, jepang saudara tua Indonesia”, saat jepang semakin terdesak dalam perang melawan sekutu barat, jepang kemudian bersikap murah hati pada Indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia. Jepang memberikan janji keduanya berupa kemerdekaan tanpa syarat, Indonesia diperbolehkan memperjuangkan kemerdekaanya lalu dibentuklah badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
1.4.1 Sidang BPUPKI Pertama (29 mei – 1 juni 1945) a. pidato Muhammad Yamin - peri kebangsaan - peri kemanusiaan - peri ketuhanan - peri kerakyatan - kesejahteraan rakyat b. Pidato Dr. Soepomo -
teori Negara perseorangan. Negara adalah masyarakat hukum yang disusun atas kontrak seluruh orang dalam masyarakat itu.
-
Paham Negara kelas. Negara adalah alat suatu golongan untuk menindas kelas lain.
-
Paham Negara integralistik. Negara tidak menjamin kepentingan seseorang ataupun golongan tetapi untuk menjamin kepentingan masyarakat seluruhnya.
c. Pidato Ir. Soekarno Ir. Soekarno mengusulkan dasar Negara yang terdiri atas 5 prinsip yang dinamai pancasila dan rumusan : -
nasionalisme (kebangsaan)
-
internasionalisme (kemanusiaan)
-
musyawarah, mufakat, perwakilan (demokrasi)
-
kesejahteraan social
-
ketuhanan yang maha esa (ketuhanan yang berkebudayaan)
1.4.2 Sidang BPUPKI Kedua - 10 juli 1945 (keputusan tentang bentuk Negara) - 11 juli 1945 (luas wilayah baru) - 14 juli 1945 (usulan bentuk UUD)
PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia) Dibentuk tanggal 17 agustus 1945, mulai aktif kerja tanggal 9 agustus 1945, dengan ketua Ir. Soekarno
Ir. Soekarno mengumumkan bahwa kemerdekaan bukan hadiah dari jepang, melainkan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri.
Proklamasi kemerdekaan Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan dan lain – lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya Jakarta, 17 agustus tahun 45 Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno Hatta
1.5 Kesimpulan PANCASILA
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.
Persatuan Indonesia
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh rakyat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 agustus 1945 oleh PPKI nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang berupa nilainilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandanganm hidup sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sebagai kauasa materialis Pancasila. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk djadikan sebagai dasar filsafat negara Indonesia. Proses
perumusan materi Pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI I, sidang panitia 9, sidang BPUPKI II, dan akhirnya disatukan secara yuridis sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Bangsa Indonesia telah menetapkan Pancasila sebagai sebagai dasar Ideologi Negara Republik Indonesia yang merdeka yang pencapaiannya dengan pengorbanan penuh. Pancasila tidak berangkat dari ruang kosong, ia hadir dari realitas sejarah dan semangat zaman yang melingkupinya. Realitas kesejarahannya telah berproses dalam kurun waktu yang sangat lama. Kelima silanya merupakan satu sistim yang bulat dan butuh dari nilai-nilai asasi hidup benegara yang harus mendasari kehidupan bernegara dan bermasyarakat dalam bidang politik, sosial, ekonomi dan budaya bangsa.
1.6 Refrensi 1. Kaelan. 2010. “Pendidikan Pancasila”. Paradigma. Yogyakarta. 2. Ratu P, Alamsyah. 1982. “Kehidupan Beragama dalam Negara Pancasila”. Departemen Agam RI. Jakarta. 3. Karim, M abdul. 2004. “Menggali Muatan Pancasila dalam Perspektif Islam”. Surya Raya. Yogyakarta. 4. Rukiati 2008. “Pendidikan Pancasila”. UNY Press. Yogyakrta. 5. Eka Darma Putra. 1988. “Pancasila, Identitas dan Mederenitas Tinjauan Etis dan Budaya”. Jakarta: PTBPK Gunung Mulia.