41354.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
STRATEGI PEMASARAN RUMPUT LAUT
DI KECAMATAN KEI KECIL
KABUPATEN MALUKU TENGGARA
KA
....
-
....
TE R
BU
~
S
~
U
N
IV
ER
SI TA
TAPM ini Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains Dalam Hmu Kelautan
Bidang Minat Manajemen Perikanan
Disusun Oleh :
LUKAS LERMATAN NIM. 016756197
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2013 Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN PERIKANAN
KA
PERNYATAAN
TAPM yang berjudul STRATEGI PEMASARAN RUMPUT LAUT DI
BU
KECAMATAN KEI KECIL, KABUPATEN MALUKU TENGGARA adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah
R
saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan adanya
SI TA S
TE
penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik
Jakarta, 17 April 2013
U
N
IV
ER
Yang Menyatakan,
Lukas Lermatan
NIM.016756197
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
LEMBAR PERSETUJUAN TAPM
Judul TAPM
Strategi Pemasaran Rumput Laut di Keeamatan Kei Keeil Kabupaten Maluku Tenggara.
Penyusun TAPM
Lukas Lerrnatan
NlM
016756197
Program Studi
Magister Ilmu Perikanan
Hariffanggal
Minggu, 30 JUDi 2013
Bidang
Minat Manajernen
R
BU
KA
Kelautan
Pernbimbing I,
ER
~
Dt:"'i':1:OPulal~Pi.
SI TA S
TE
Menyetujui :
Dr. Drs. Hoop Pratorno, MSi NIP. 19610726198903 1 005
N IV
MSi NIP. 19700721 1997021002
U
Pembimbing II,
Mengetahui,
Ketua Bidang Ilmu/ Program Magister Ilmu Kelautan
Bidang Minat Manajemen Perikanan,
ck
Dr. Ir. Nurbasanah. M.Si NIP. 19631111 198803 2 002
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Direktur Pr gram Pascasarjana,
S . c Ph.D NIP. 9520213 1985032001
41354.pdf UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER ILMU KELAUTAN
BIDANG MINAT MANAJEMEN PERIKANAN
PENGESAHAN
Lukas Lennatan
NIM
016756197
Program Studi
lImu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan
Judul TAPM
Strategi Pemasaran Rumput Laut di Keeamatan Kei Keeil Kabupaten Malulru Tenggara.
KA
Nama
TE
R
BU
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji TAPM Program Pascasarjana, Program Studi IImu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan, Universitas Terbuka pada:
: Minggu, 30 Juni 2013
Waktu
: 11.00
Dan telah dinyatakan LULUS
TA S
Hariffanggal
IV ER
SI
PANITIA PENGUJI TAPM
: Dr. Eko Sri Wiyono, MSc
U
Penguji AhIi
N
Ketua Komisi Penguji : Suciati, MSc, PhD
Pembimbing I
: Dr. Y. Lopulalan, S.Pi, MSi
Pembimbing II
: Dr. Drs. Hoop Pratomo, MSi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
:
r~r ~
41354.pdf
ABSTRACT
Seaweed Marketing Strategy In the District of Kei Kecil,
Southeast Maluku Regeucy
Lukas Lermatan
Uuiversitas Terbuka
[email protected]
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
Production of seaweed farmers in Maluku are abundant, but not optimal in marketing affected by price fluctuations. This problem also occurs in the cultivation of seaweed in Southeast Maluku Regency, especially Kei Kecil District. That's why, study of the channel, function, margin, profit, and efficiency of the transmission and integration of marketing and price, till policy recommendations were needed to be taken. Survey methods were taken in this research consists of descriptive and explanatory survey. Numbers of respondents were 59 people. Result showed that, seaweed marketing channels in four villages consists of marketing channel level one and level two. Marketing function which hard to run by all manufacturers are capitalization/financing, risk assurance, and market information. Traders also get difficult on run transport function, risk assurance, standardized and grading. Average marketing margin of seaweed is Rp.l,700,-!k:gs. Profit average received by producers is Rp.5939,-!k:gs, while the average profit of the traders who buy the products from the villages is Rp.l,074 villages,-!k:gs. Efficiency of marketing was found at four villages at Kei Kecil District. Price change at the producer level is smaller than it at the level of consumer prices or exporter of the industry, while the seaweed marketing structure in the Kei Kedl District is not perfectly integrated. Marketing strategies recommended such increased production to meet market demand, an increase in intensity education and training programs that focus on the marketing aspect, raised efforts to increase capital, increase standardization and grading process improvement, use of cost savings efforts, funds and increase cooperation with traders is absolutely made by the manufacturer of seaweed farmers in Kei Kecil District. Keywords: Seaweed, Marketing Channels, Marketing Function, Margin, Profit Marketing, Marketing Efficiency, Transmission Rates, Price Integration, Marketing Strategy.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
ABSTRAK
Strategi Pemasaran Rumput Laut
di Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara
Lukas Lermatan
Universitas Terbuka
KA
[email protected]
U
N
IV E
R
SI T
AS
TE
R
BU
Produksi rumput laut petani dan nelayan di Maluku melimpah, tetapi pemasarannya belum optimal dan terpengaruh f1uktuasi harga. Permasalahan ini juga terjadi pada usaha budidaya rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara, khususnya Keeamatan Kei KeeiL Untuk itu analisis dan kajian tentang saluran, fungsi, margin, keuntungan, dan efisiensi pemasaran serta transmisi dan integrasi harga, hingga perumusan strategi-strategi pemasaran.Penelitian ini menggunakan metode survei. Terdiri alas survey descriptive (deskripti fsurvei) dan survey explanatory (eksplanasisurvei). Sampel nelayan pembudidaya rumput laut pada empat desa di Keeamatan Kei Keeil sebagai responden melalui teknik purposive sampling berjumlah 59 responden. Berdasarkan informasi dari nelayan pembudidaya diperoleh sampel pedagang perantara dalam pemasaran rumput laut sebanyak 8 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, saluran pemasaran rumput laut pada empat desa di Keeamatan Kei Keeil terdiri alas saluran pemasaran tingkat satu dan saluran pemasaran tingkat dua; Fungsi pemasaran yang sulit dijalankan oleh seluruh produsen adalah pemodalan alau pembiayaan, penangung resiko, dan informasi pasar. Kemudian pedagang pengumpul sulit menjalankan fungsi pengangkutan, penanggung resiko, sertastandariasi dan grading; Rata-rata margin pemasaran rumput laut pada empat desa di Keeamalan Kei Kecil adalahRp 1.700,-lkg. Rata-rata keuntungan pemasaran yang diterima oleh produsen adalahRp 5.939,-lkg, sedangkan rata-rata keuntungan pedagang pengumpul yang melakukan aktivitas pembelian rumput laut dari keempat desa tersebut adalahRp 1.074,-lkg; Terjadi efisieni pemasaran rumput laut pada empat desa di Keeamatan Kei Kecil; Perubahan harga di tingkat produsen lebih keeil dati perubahan harga di tingkat konsumen industri atau eksportir, sedangkan struktur pemasaran rumput laut di Kecamatan Kei Kecil adalah tidak terintegrasi sempuma; Strategi strategi pemasaran yang dapat ditempuh adalah peningkatan produksi untuk dapat memenuhi permintaan pasar, peningkalan intensitas program penyuluhan dan pelatihan yang fokus pada aspek pemasaran, peningkatan upaya untuk menambah modal usaha, peningkatan perbaikan proses standarisasi dan grading, penghematan penggunaan biaya usaha, dana dan peningkalan hubungan kerjasama dengan pedagang pengumpul adalah hal yang mutlak dilakukan oleh produsen pembudidaya rumput laut di Kecamatan Kei KeciL Kala Kunci: Rumput laut, saluran pemasaran, fungsi pemasaran, margin, keuntungan pemasaran, efisiensi pemasaran, transmisi harga, integrasi harga, strategi pemasaran.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
KATAPENGANTAR Pujisyukur sayapanjatkan kepada Tuhan Yang MahaEsa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan TAPM (Tesis) ini. Penulisan TAPM
KA
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk meneapai gelar Magister Sains Program Paseasarjana Universitas terbuka. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan
BU
dan bimbingan dari berbagai pihak, dari mulai perkuliahan sampai pada penulisan
TE
karenaitu, saya mengueapkan terimakasih kepada:
R
penyusunan TAPM ini, sangallah sulit bagi saya untuk menyelesaikan TAPM ini. Oleh
SI TA S
1. Direktur Program Pasea Sarjana Universitas terbuka
2. Kepala UPBJJ-UT Ambon Drs. Supartomo, MM Selaku penyelenggara Program Paseasarjana.
ER
3. Dr. Y. Lopulalan, S.Pi, M.Si selaku Pembimbing I,dan Dr. Drs. Hurip Pratomo, M.Si selaku Pembimbing II, yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
IV
untuk mengarahkan saya dalam penyusunan TAPM ini.
N
4. Ketua BidangIlmu/Program Magister Manajemen Perikanan
selaku penangungjawab
U
program manajemen perikanan. 5. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan materil dan moral. 6. Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan penulisan TAPM. Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga TAPM ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Jakarta, April 2013 PeDulis
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
DAFTARISI
ABSTRAK
.
II
LEMBAR PENGESAHAN
III
KATAPENGANTAR
IV
KA
LEMBAR PERSETUJUAN
BU
DAFfAR lSI DAFfAR GAMBAR
TE
R
DAFfAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
SI TA S
DAFfAR LAMPlRAN
V
vi
VIl
VUl
1
1
B. Perumusan Masalah
4
ER
A. Latar Belakang Masalah
4
D. Kegunaan Penelitian
5
N IV
C. Tujuan Penelitian.......................................................................
U
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori
6
6
B. Kerangka Pikir Penelitian.............................................................
18
C. Definisi Operasional......................
20
BAB III METODOLOGI PENEUTIAN
22
A. Desain Penelitian
22
B. Waktu danTempat Penelitian
22
C. Metode Pengumpulan Data........................................................
23
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
D. Metode Pengarnbilan SarnpeI......................
23
E. Metode Analisa Data
24
30
A. Kondisi Urnurn Lokasi Penelitian
30
B. Karakteristik Responden
33
C. Usaha Budidaya Rurnput Laut...................................................
37
KA
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
41
BU
D. Saluran dan Lernbaga Pernasaran...............................................
TE R
E. Fungsi Pernasaran..
45
F. Margin, Keuntungan dan Efisiensi Pernasaran
50
G. Transrnisi Harga dan Integrasi Pasar
54
TA
S
H. Strategi Pernasaran Rumput Laut Pada Empat Desa di Kecamatan
SI
Kei Kecil...................................................................................
N IV
A. Simpulan
ER
BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................
B. Saran
57
70
70
72
73
LAMPIRAN
76
U
DAFfAR PUSTAKA
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
DAFfAR GAMBAR
Gambar
Judul Gambar
2.1
Kerangka Pikir Penelitian
4.1
Saluran
dan
Lembaga
Halaman 19
Pemasaran
Rumput
Laut
Kering
U
N
IV E
R
SI T
AS
TE
R
BU
KA
42
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
DAFfAR TABEL
Tabel
Judul Tabel
Halaman
Umur Produsen Rumpu! Laut
34
4.2
lejang Pendidikan Formal Produsen Rumput Laut
35
4.3
Lama Usaha Produsen Rumput Laut
4.4
U mur Pedagang Rumput Laut
4.5
lenjang Pendidikan Pedagang Rumput Laut
4.6
Lama Usaha Pedagang Rumput Laut
37
4.7
Bentuk Usaha Rumput Laut ..
38
4.8
Sumber Modal Awal Usaha Rumput Laut di Kecamatan
'" . .. .. Kei Kecil...
38
4.9
Alat dan Bahan Dalam Unit Usaha Budidaya Rumput Laut
39
4.10
Produksi Rumput Laut Kering di Kecamatan Kei Keci!....
41
4.11
Penilaian Fungsi Pemasaran Pada Lembaga Pemasaran
4.12
Margin, Keuntungan, dan Efisiensi Pemasaran Rumput Laul di
Kecamatan Kei Kecil
51
4.13
Biaya Pemasaran di Tingkat Produsen
52
4.14
Hasil Analisis Regresi Harga Rumput Laut
55
4.15
Matriks Faktor Slrategi Internal..
61
4.16
Matriks Faktor Strategi Ekstemal
65
35
36
.,
37
46
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
4.1
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Judul Lampirao
Halaman
Daftar Pertanyaan
76
2
Peta Lokasi Penelitian
3
Biaya Pemasaran di Tingkat Produsen dan Pedagang
Pengumpul
TE R
BU
KA
1
91
92
Analisis Regresi Linier Sederhana
93
5
Analisis SWOT
94
6
Dokumentasi
U
N
IV
ER
SI
TA S
4
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
96
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
BABII
KAJIAN PUSTAKA
E. Kajian Teori Teori-teori yang melandasi penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut
ini:
KA
I. Pemasaran Hasil Perikanan
TE R BU
lstilah pemasaran dan tata niaga yang sering didengar dalam ucapan sehari-hari adalah terjemahan atau berasal dari perkataan "marketing". Tataniaga atau pemasaran dapat didefenisikan sebagai tindakan atau kegiatan yang
konsumen
(Hanafiah
SI TA S
berhubungan dengan bergeraknya barang-barang dan jasa dari produsen ke dan Saefuddin,
1986). Selanjutnya,
Kotler (1992)
mengatakan bahwa pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk
IV ER
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran, dimana proses pertukaran melibatkan kerja seperti; penjual hams mencari pembeli, mengenali
N
kebutuhan pembeli, merancang produk yang tepat, mempromosikan produk
U
tersebut, menyimpan dan mengangkutnya dan lain sebagainya. Terdapat dua kepentingan dalam pemasaran, yaitu kepentingan produsen
dan kepentingan konsumen yang hams disambungkan dan dipadukan sehingga menjadi kepentingan bersama. Selanjutnya Effendi dan Oktariza (2006), menguraikan bahwa, produk usaha perikanan terdiri beberapa tipe, antara lain ikan hidup, ikan segar, dan beraneka ragam ikan olahan. Menurut Hanafiah dan Saefuddin (1986), tata niaga hasil perikanan mempunyai sejumlah ciri-ciri, di antaranya:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
6
41354.pdf
a. Sebagian besar dari hasil perikanan berupa bahan makanan yang dipasarkan diserap oleh konsumen akhir secara relatif stabil sepanjang tahun sedangkan penawarannya sangat tergantung pada produksi yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim. b. Pada umumnya pedagang pengumpul memberi kredit
kepada produsen
(nelayan dan petani ikan) sebagai ikatan atau jaminan untuk dapat
KA
memperoleh bagian terbesar dari hasil perikanan dalam waktu tertentu.
R BU
c. Saluran tataniaga hasil perikanan pada umumnya terdiri dari : produsen (nelayan atau petani ikan), pedagang perantara sebagai pengumpul, wholesaler
TE
(grosir), pedagang enceran dan konsumen (industri pengolahan dan konsumen akhir).
TA S
d. Pergerakan hasil perikanan berupa bahan makanan dari produsen sampai
SI
konsumen pada umumnya meliputi proses-proses pengumpulan, penimbangan
ER
dan penyebaran, dimana proses pengumpulan adalah yang terpenting.
IV
e. Kedudukan terpenting dalam tataniaga hasil perikanan terletak pada pedagang
N
pengumpul dalam fungsinya sebagai pengumpul hasil. Berdasarkan bahwa
U
daerah produksi terpencar-pencar, skala produksi kedl, dan produksinya berlangsung musiman. f. Tata niaga hasil perikanan tertentu pada umumnya bersifat musiman, karena
pada umumnya produksi berlangsung musiman, dan ini jelas dapat dilihat pada perikanan laut. Tipe prod uk perikanan tersebut menyebabkan proses dan mekanisme pemasaran menjadi sangat beragam, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu dalam agribisnis perikanan diperlukan suatu manajemen pemasaran (Effendi dan Oktariza, 2006).
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
7
41354.pdf
Berdasarkan penggunaannya, maka hasil perikanan dapat dikelompokan ke dalam bahan mentah dan barang konsumsi. Sebagai bahan mentah akan dibeli oleh pabrik atau usaha pengolahan untuk diolah menjadi barang jadi. sebagai barang konsumsi akan dibeli oleh konsumen akhir. Barang-barang diterima (dibeli) untuk industri pengolahan langsung di produsen atau dari pedagang pengumpul loka!. Pergerakan hasil perikanan sebagai barang konsumsi dari
KA
produsen sampai konsumen pada dasarnya menggambarkan proses pengumpulan
BU
maupun penyebaran. Dengan demikian jelaslah bahwa terdapat satu sampai beberapa golongan pedagang perantara. Pedagang perantara ini dikenal sebagai
Pedagang Perantara
yang
membeli
TE
R
saluran tataniaga (marketing channel). Tegasnya saluran tata niaga terdiri dari dan
menjual
barang dengan
tidak
SI TA S
menghiraukan apalcah mereka itu memiliki barang atau hanya benindalc sebagai agen dari pemilik barang (Hanafiah dan Saefuddin, 1986).
ER
Swastha (1999) mengatalcan saluran pemasaran dapat didefenisikan dalam beberapa eara. Umumnya defenisi yang ada memberikan gambaran tentang
N IV
saluran pemasaran ini sebagai suatu rute atau jalur. Sedangkan David A. Revzan
U
dalam Swastha (1999) mengartikan saluran pemasaran sebagai suatu jalur yang
dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada konsumen. Seeara luas terdapal dua golongan besar lembaga-lembaga yang mengambil bagian dalam saluran pemasaran; 1) perantara pedagang, dan 2) peranlara agen. Pedagang digunalcan disini unluk memberikan gambaran bahwa usahanya mempunyai hubungan yang eral dalam pemilikan barang sedangkan agen dianikan sebagai lembaga yang melaksanalcan perdagangan dengan menyediakan jasa-jasa atau fungsi khusus yang berhubungan dengan penjualan
8
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
atau distribusi barang telapi mereka lidak mempunyai hak untuk memiliki barang yang diperdagangkan. Berdasarkan lingkal pembelinya, seorang pengusaha penkanan seperti nelayan alau pembudidaya ikan dapat menjual hasil panennya ke berbagai tingkal pedagang. Perlama. pedagang pengencer, umumnya memasarkan barang-barang yang dibelinya di pasar-pasar lokal yang masih dalam salu kabupalen. Kedua,
KA
pedagang pengumpul. baik pengumpullokal maupun pengumpul anlar kabupaten.
BU
Keliga, pedagang pengumpul besar. Penjualan ke pedagang pengumpul besar
R
dapal dilakukan oleh pembudidaya bila volume hasil panennya cukup besar.
TE
Keempal, institutional market. Kelima, pasar swalayan yang berfungsi sebagai pedagang eceran. Pasar swalayan umumnya berada di kola besar. Secara umum,
R
SI T
(Effendi dan Oklariza, 2(06).
AS
saluran pemasaran dan nelayan atau pembudidaya ikan melalui beberapa jalur
IV E
2. Fungsi Pemasaran
N
Fungsi pemasaran adalah kegialan utama yang khusus dilaksanakan unluk
U
menyelesaikan proses pemasaran. Fungsi pemasaran bekerja melalui lembaga pemasaran atau slruklur pemasaran. Dengan perkalaan lain fungsi pemasaran ini harus dilampung dan dipecahkan oleh produsen dan mata ranlai saluran barang barangnya, lembaga-lembaga lain yang lerlibal dalam proses pemasaran misalnya usaha pengangkulan, bank, badan asuransi, dan sebagainya maupun konsumen (Agribisnis Community, 2010). Kegiatan-kegialan dan pertukaran yang mencakup serangkaian kegialan yang lertuju untuk memindahkan barang-barang atau jasa jasa dan seklor produksi ke seklor konsumsi. Kegiatan lersebul dinamakan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
9
41354.pdf
sebagai fungsi-fungsi pemasaran, fungsi ini diselenggarakan oleh nelayan, lembaga pemasaran dan lembaga pemberi jasa. Jenis kegialan pemasaran cukup banyak, lelapi umumnya mencakup pengumpulan informasi pasar, sortasi dan grading, pengangkulan, pengumpulan dan atau penyimpanan, penjualan dan penyajian serta promosi produk agribisnis perikanan (Effendi dan Oklariza, 2006), Fungsi pemasaran dapat dikelompokan
KA
alas tiga fungsi pemasaran, yaitu:
BU
a, Fungsi pertukaran
Fungsi pertukaran adalah kegiatan yang berhubungan dengan perpindahan hak
TE
R
milik dari barang dan jasa yang dipasarkan. Fungsi ini dibedakan menjadi fungsi pembelian dan fungsi penjualan.
TA S
b. Fungsi Fisik
SI
Fungsi fisik adalah semua tindakan yang berhubungan langsung dangan
IV ER
barang dan jasa sehingga proses lersebul menimhulkan kegunaan tempat, bentuk dan waktu, Fungsi ini dibedakan menjadi fungsi penyimpanan dan
N
fungsi pengangkulan,
U
c. Fungsi Fasilitas Fungsi fasilitas adalah tidakan untuk memperlancar proses leljadinya pertukaran dan fungsi fisik yang teljadi antara produsen dan konsumen, Fungsi ini dibedakan menjadi fungsi slandarisasi dan grading, fungsi penanggungan resiko, fungsi pembiyaan dan fungsi informasi pasar (Hanafiah dan Saefuddin, 1986). Selain itu menurut Widodo dan Syukri (2005), sering kali fungsi-fungsi tersebut menimbulkan masaIab yang barus dipecabkan balk oleb pibak produsen yang
10
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
bersangkutan maupun oleh lembaga yang merupaka mata rantai saluran produk itu. Fungsi yang dimaksud adalah: pembelian dan pengumpulan, penjualan dan penyebaran, penyimpanan, pengolahan, pembiayaan atau pendanaan, risiko, dan informasi pasar.
3. Keuntungan, Margin, dan Efisiensi Pemasaran pemasaran
yang
dilakukan
dapat
dianalisis
dalam
margin,
KA
Proses
yang
dilakukan.
Winardi
(1993)
dalam
Satiawati
(2000)
R
pemasaran
BU
keuntungan, dan efisiensi untuk menentukan efektif dan efisiensi kegiatan
TE
mendefinisikan margin pemasaran sebagai selisih harga pada produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen. Margin lembaga pemasaran dapat dihitung
AS
dengan mencatat nilai penjualan, nilai pembelian dan volume barang dagangan
SI T
dari tiap lembaga pemasaran. Suatu perusahan (firm) menetapkan besar margin
R
pemasaran dengan sejumlah nilai uang yang dapat menutupi biaya dan
IV E
keuntungan perusahan. Sementara keuntungan adalah selisih antara harga yang
N
dibayarkan kepada penjual pertama dengan harga yang dibayar oleh penjual
U
terakhir seteJah dikurangi dengan biaya pemasaran Satiawati (2000). Sedangkan pemahaman efisiensi pada tingkat pengusaha adalah apabila penjual produk dapat memperoleh keuntungan tinggi bagi usahanya. Penawaran yang didefinisikan sebagai jumlah barang yang tersedia untuk dijual pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu merupakan hal penting dalam pemasaran (Hanafiah dan Saefuddin, 1986). Penawaran hasil perikanan berbeda dengan penawaran hasil industri, dikarenakan sifa tnya
perishable, peningkatan produksi akan meningkatkan biaya, produksi sukar
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
11
41354.pdf
disesuaikan dengan harga, dan tergantung pada alamo Menurut Sukirno (1994), keinginan penjual menawarkan barangnya ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah harga barang itu sendiri, harga barang pengganti, biaya produksi, tujuan perusahaan, dan tingkat teknologi yang digunakan. Analisis pemasaran rumput laut di wilayah potensial di Indonesia oleh Hikmayani, dkk (2007) mengungkapkan bahwa, lembaga pemasaran yang terlibat
KA
dalam pemasaran rumput laut terdiri atas pedagang pengumpul lokal, pedagang
BU
besar serta industri/eksportir dengan struktur pasar bersifat oligopoli, kemudian pemasaran yang paling efisien berada pada lokasi Karimun Jawa, Sumbawa,
TE
R
Badung, Janeponto, Bima, dan Sumenep. Menurut Harifuddin dkk (2011), untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran rumput laut pada masing-masing lembaga
TA S
pemasaran, digunakan perbandingan antara biaya pemasaran dan harga, sehingga
SI
diperoleh bahwa, efisiensi pemasaran rumput laut di Desa Mandalle Kecamatan
IV ER
Mandalle, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan ditentukan berdasarkan panjang pendeknya saluran pemasaran, dimana saluran pemasaran yang lebih pendek lebih
U
N
efisien dari pada salman pemasaran yang panjang.
4. Transmisi Harga dan Integrasi Pasar Integrasi pasar didefinisikan sebagai pergerakan harga yang berhubungan dengan dua pasar atau lebih. Lebih jauh dijelaskan bahwa hal tersebut digunakan untuk mengetahui seberal'a besar pembentukan harga suatu komoditas pada suatu tingkat lembaga pemasaran dipengaruhi oleh harga ditingkat lembaga pemasaran lainnya (Rahim dan Hastuti, 2(07). Untuk mengkaji integrasi pasar digunakan analisis korelasi. Koefisien korelasi dapat memberikan penafsiran sampai berapa
12
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
jauh pembentukan harga suatu komoditas pada suatu tingkat pasar dipengaruhi oleh pasar lainnya. Dinamika jangka pendek harga komoditas pertanian di daerah konsumen pada umumnya memiliki pola yang sama dengan dinamika harga di daerah produsen karena permintaan yang dihadapi petani di daerah produsen merupakan turunan dari perrnintaan di daerah konsumen. Jika terjadi kenaikan harga di pasar
KA
konsumen akibat naiknya permintaan maka pedagang akan meneruskan kenaikan
BU
harga tersebut kepada petani sehingga harga di pasar produsen juga mengalami peningkatan. Akan tetapi proses transmisi harga dari pasar konsumen ke pasar
TE R
produsen tersebut umumnya tidak sempurna dan bersifat asimetris, artinya jika terjadi kenaikan harga di pasar konsumen, maka kenaikan harga tersebut
TA S
diteruskan kepada petani secara lamban dan tidak sempurna, sebaliknya jika
SI
terjadi penurunan harga. Pola transmisi seperti ini menyebabkan fluktuasi harga di
ER
pasar konsumen cenderung lebih tinggi dibanding fluktuasi harga di pasar produsen dan perbedaan fluktuasi harga tersebut akan semakin besar apabila
IV
transmisi harga yang terjadi semakin tidak sempurna (Irawan, 2(07).
U
N
Akibat posisi tawar yang lemah, terkait dengan berbagai kendala yang dihadapi, maka proses transrnisi harga tersebut yang bersifat asimetris dimana penurunan harga konsumen diteruskan kepada petani secara cepat dan sempurna, sebaliknya kenaikan harga diteruskan secara lamban dan tidak sempurna. Konsekuensinya adalah petani seringkali mengalami tekanan harga dan ketidakpastian pendapatan petani relatif tinggi akibat fluktuasi harga yang tinggi. Tidak adanya hubungan langsung secara institusional diantara pelaku agribisnis menyebabkan kaitan fungsionalnya yang harrnonis tidak terbentuk dan setiap
13
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
pelaku agribisnis hanya memikirkan kepentingannya sendiri, tanpa menyadari bahwa mereka saling membuluhkan dan saling terganlung untuk dapal mengembangkan usahanya. Sirukiur agribisnis yang demikian menyebabkan terbentuknya margin ganda akibat rantai pemasaran yang panjang sehingga ongkos produksi yang harus dibayar konsumen menjadi lebih mahal, semenlara masalah Iransmisi harga dan informasi pasar yang tidak sempurna tidak dapal
KA
dihindari akibat lidak adanya kesetaraan posisi tawar, terutama antara petani dan
R BU
pedagang (Suharyanto, 2(05).
Menurut Sudiyono (2001), elastisitas transmisi merupakan perbandingan
TE
perubahan nisbi dari harga di lingkat pengecer dengan perubahan harga ditingkat petani. Dengan mengetahui hubungan antara perubahan nisbi dengan harga
TA S
ditingkat pengecer dan perubahan nisbi harga ditingkat petani, maka diharapkan
ER SI
dapat memberikan informasi pasar tentang: 1) Kemungkinan adanya peluang kompetisi yang efektif dengan jalan memperbaiki "market tranperency", 2) Keseimbangan penawaran dan perminlaan antara petani dengan pedagang, mencegah
IV
dapat
N
sehingga
pedagang
antar
yang
daerah
berlebihan, dengan
3)
Kemungkinan
mengajukan
informasi
U
pengembangan
fluktuasi
perkembangan pasar nasional atau lokal, 4) Kemungkinan pengurangan resiko produksi dan pemasaran sehingga dapat mengurangi kerugian, dan 5) Peluang perbaikan pemasaran (terutama campur tangan harga) dengan menyediakan analisis yang rdevan pada pembuat keputusan (decision maker).
14
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
5. Rumusan Strategi Pemasaran Rumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal usaha berubah dengan cepat sehingga melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor eksternal mengakibatkan perubahan
KA
faktor internal usaha seperti perubahan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
BU
Unsur-unsur pemasaran dapat diklasifikasi menjadi tiga unsur utama yakni:
R
strategi persaingan, taktik pemasaran, dan nilai pemasaran (Rangkuti, 2008).
TE
Strategi pemasaran meliputi: strategi produk dan jasa, struktur dan jasa
SI TA S
organisasi, promosi, strategi harga, serta penataan dan peraga3n produk. Strategi produk dan jasa terdiri atas: pengembangan produk, spesialisasi dan diversifikasi produk, pemberian merek produk, cara pembungkusan dan penempelan etiket,
N IV
ER
serta jaminan dan jasa produk (Widodo dan Syukri, 2005).
6. Rumput Laut
U
Dalam dunia perdagangan dan juga dalam penggunaan sehari-hari, alga
(makroalga yang hidup sebagai fitobentos) sering disebut sebagai rumput laut yang merupakan teljemahan dari istilah Inggris "sea weed". Sebenarnya istilah rumput laut itu tidak tepat karena secara botanis alga tidak termasuk golongan rumput-rumputan (Graminae). Tetapl istilah ini sudah terlanjur populer digunakan di Indonesia, khususnya dalam kalangan perdagangan (Nontji, 2002). Secara umum alga (rumput laut) didefinisikan sebagai Tanaman air yang sederhana
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15
41354.pdf
hingga kompleks (besar) yang termasuk ke dalam lima kelas dari tanaman. mempunyai klorofil sehingga memiliki kemampuan berfotosintesis. Berdasarkan taksonomi flora, dunia tumbuh-tumbuhan di bagi menjadi empat
divisi
utama,
yakni
Thallophyta,
Bryophyta,
Pteridophyta
dan
Spermatophyta. Dari keempat divisi ini, hanya Thallophyta dan Spermatophyta yang terdapat di laut. Hampir semua kelompok tumbuh-tumbuhan laut termasuk
KA
dalam divisi Thallophyta. Sifat khas divisi ini adalah dianggap primitif, artinya
BU
badannya sedikit atau tidal< terbagi-bagi dalam alat vegetatif seperti akar batang, ranting atau cabang dan daun. Penting untuk diketahui dari kelompok ini adalah
TE R
alga laut dan bakteri laut. Sebagian besar alga laut betwarna indah dan ada pula yang bercahaya. Pigmen-pigmen dari kromatofor (chromatophore) menyadap
TA S
sinar matahari untuk fotosintesis. Atas dasar warna yang dimiliki oleh alga laut
SI
yang berbeda antara satu kelompok dan kelompok yang lain, maka pembagian
ER
kelas dari divisi Thallophyta yang artinya tumbuh-tumbuhan bertalus ini mengikuti warna yang dimiliki. Kelas-kelas tumbuh-tumbuhan dari Thallophyta
IV
Myxophyceae
(Alga
hijau-biru),
Chlorophyceae
(Alga
hijau)
N
adalah:
U
Phaeophyceae, (Alga coklat), Rhodophycea (Alga merah), Chrysophyceae (Alga hijau-kuning termasuk diatom). Sifat-sifat lain yang berkaitan dengan sturktur sel dan daur hidup lebih fondamental dalam membeda-bedakan kelima kelas alga laut tersebut. Setiap kelompok mempunyai bentuk yang sangat beragam. Keempat kelas
pertama,
yakni
Myxophyceae,
Chlorophyceae,
Phaeophyceae
dan
Rhodophyceae, kecuali beberapa alga hijau.biru, terdiri dari tumbuh-tumbuhan melekat, sedangkan alga hijau-kuning khas tumbuh-tumbuhan mengapung atau planktonik (Romimohtarto dan luwana, 2(07). Marga-marga rumput laut yang
16
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
bemilai ekonomi tersebut adalah Eucheuma, Graci/aria, Gelidium, Gelidiopsis dan Hypnea. Eucheuma, rumput laut yang tumbuh dalam goba-goba yang didominasi oleh lamun tropika dan lamun gong, merupakan penghasil agar dan karagenan. Graci/aria dan Gelidium merupakan penghasil agar (Romimohtarto dan luwana, 2007).
KA
7. Budidaya Rumput Laut Perairan laut Indonesia memiliki potensi rumput laut yang sangat tinggi.
BU
Tercatat sedikitnya ada 555 jenis rumput laut di perairan Indonesia, ada 55 jenis
R
yang diketahui mempunyai nilai ekonomis tinggi, jenis rumput laut yang banyak
TE
dibudidayakan adalah Eucheuma sp., Graci/aria sp., dan Gelidium sp. Hidupnya
SI TA S
bersifat bentik di daerah perairan yang dangkal, jcrnih dan biasanya menempel pada karang mati, potongan kerang dan substrat yang keras lainnya, baik terbentuk secara alamiah atau buatan (Oepartemen Kelautan dan Perikanan,
ER
2007).
N IV
Selain ketiga jenis di alas, terdapat jenis Gelidiopsis, Hypnea, dan juga
Porphyra. Namun untuk mengupayakan budidaya jenis ini tidak semudah dengan
U
membudidaya ketiga jenis di atas. Belajar dan keberhasilan budidaya Porphyra di lepang, maka segi biologi rumput laut ini harus betul-betul dikuasai, yatiu meliputi pola perkembangbiakan dan ekologinya. Oi samping itu tentunya teknik budidayanya pun harus disesuaikan dengan kondisi di Indonesia (Romimohlarto dan luwana, 2007). Sampai saat ini banyak metode budidaya rumput laut yang merupakan modifikasi dati metode lama yang disesuaikan dengan geografis lokasi, setiap
17
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
metode memiliki kelebihan dan kelamahan. Metode yang dikenal antara lain adalah metode lepas dasar, rakit apung, rawai, dan jalur (Sudradjat, 2009).
F. Kerangka Pikir Penelitian Kegiatan
budidaya
rumput
laut
di
Kecamatan
Kei
Kecil
yang
menghasilkan produk rumput laut (kering) sangat penting bagi pembangunan masyarakat setempat. Rumput laut kemudian ditentukan sebagai komoditi
KA
unggulan daerah Kabupaten Maluku Tenggara, sehingga program-program
BU
kegiatan oleh pemerintah daerah maupun pusat tertuju (dititik beratkan) pada
R
pengembangan usaha budidaya rumput laut.
TE
Salah satu aspek penting yang masih lemah dan perlu diperhatikan dalam
SI TA S
pengembangan usaha ini adalah aspek pemasaran. Kegiatan menyalurkan produk rumput laut dari produsen hingga ke konsumen sangatlah penting agar usaha budidaya rumput laut dapat memperoleh keuntungan untuk kontinuitas usaha.
ER
Telaah aspek pemasaran antara lain berkaitan dengan saluran lembaga pemasaran,
IV
fungsi pemasaran, margin, keuntungan dan efisiensi pemasaran, serta transmisi
N
harga dan integrasi pasar. Hasil telaah yang merupakan faktor internal (kekuatan
U
dan kelemahan) kemudian dikombinasi dengan fakor eksternal (peluang dan ancaman), menghasilkan strategi-strategi dalam pemasaran rumput laut dari Kecamatan Kei Kecil. Strategi pemasaran yang dihasilkan dapat diimplementasikan di tingkat produsen dan pedagang perantara yang terlibat dalam pemasaran rumput laut di Kecamatan Kei Kecil. Agar permasalahan pengelolaan usaha budidaya rumput laut pada aspek pemasaran oleh produsen (pembudidaya) maupun pedagang
18
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
perantara dapat terpecahkan dengan baik. Kerangka pikir penelitian ini diuraikan dalam Gambar 2.1.
Budidaya Rumput Laut di
Kecamatan Kei Kecil
1
Saluran dan Lembaga
Pemasaran
KA
Produk Rumput Laut (Produsen)
Fungsi Pemasaran
R BU
t Produk Rumput Laut (Pedagang Perantara)
Margin, Keuntungan, dan
Efisiensi Pemasaran
TE
•
TA S
Produk Rumput Laut
(Konsumen
Industri/Eksportir)
Analisis Aspek Pemasaran
ER SI
Pemasaran
Produk Rumput Laut
I
...
Faktor Eksternal (Peluang dan Kendala)
... Faktor Internal (Kekuaran dan Kelemahan)
U
N
IV
Transmisi Harga dan
Integrasi Pasar
~ Analisis SWOT
~ Strategi Pemasaran Rumput Laut di Kecamatan Kei Kecil
~ Pengelolaan Pemasaran Rumput Laut
Pada Lembaga Pemasaran
di Kecamatan Kei Kecil
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
19
41354.pdf
G. Definisi Operasional Definisi opersional untuk membatasi lingkup penelitian ini adalah: 1. Saluran pemasaran adalah alur atau jalur rum put laut penjualan dari produsen (pembudidaya rumput laut di Kecamatan Kei Kecil) ke pedagang peranlara (pedagang pengumpul di Kabupalen Maluku Tenggara/Kola Tual) hingga ke konsumen induslri atau ekp0rlir (di Surabaya, Makasar, alau Bali).
KA
2. Lembaga pemasaran adalah badan yang menyelenggarakan kegialan alau
dan lembaga pemberi jasa. pemasaran
mendislribusikan
adalah
serangkaian
(memindahkan)
kegialan
yang
rumpul
laul
TE R
3. Fungsi
BU
fungsi pemasaran. Lembaga pemasaran adalah produsen, pedagang peranlara,
produk
lerluju dari
unluk
produsen
TA S
(pembudidaya rumpul laut di Kecamatan Kei Kecil) ke konsumen (konsumen
SI
induslri atau ekportir di Surabaya, Makasar, atau Bali).
ER
4. Margin pemasaran adalah selisih harga rumpul laul di tingkal produsen produsen (pembudidaya rumpul laul di Kecamalan Kei Kecil) dan harga di
N
IV
lingkal konsumen (konsumen induslri alau ekportir di Surabaya, Makasar,
U
alau Bali), dinyalakan dalam Rp/kg. 5. Keunlungan pemasaran adalah selisih margin pemasaran dan biaya pemasaran rumpul laul di tingkal produsen (pembudidaya rumpul laul di Kecamatan Kei Kecil) dan di lingkal pedagang pengumpul, dinyalakan dalam Rp/kg. 6. Efisiensi pemasaran adalah perbandingan anlara harga rumpul laul di lingkal produsen dan harga rumpul laul yang dilerima oleh konsumen induslri alau eksportir, alau perbandingan antara biaya pemasaran rumpul laut dan harga
20
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
rumput laut di tingkat produsen (pembudidaya rumpul laut di Kecamalan Kei Kecil) dan pedagang pengumpul, dinyatakan dalam Rplkg. 7. Transmisi harga adalah proses perubahan harga rumput laut di tingkat produsen dan di tingkat kosumen akibat perbedaan harga (kenaikan atau penurunan harga), dinyatakan dalam Rplkg. 8. lntegrasi pasar adalah pergerakan harga rumput laut yang berhubungan dengan
KA
dua pasar atau lebih, dinyatakan dalam kesempumaan atau ketidaksempurnaan
BU
pasar.
9. Strategi pemasaran adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
terbaik dalam proses pemasaran rumput laut di Kecamatan Kei Keci!.
21
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
BAB III
METODE PENELITlAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini terutama dilakukan melalui penelitian eksploratori dan penelitian dekriptif. Menurut Wahdi (2011), penelitian eksploratori adalah desain
KA
riset yang lebih menekankan pada pengumpulan ide-ide dan masukan-masukan. untuk memeeahkan masalah yang luas dan samar menjadi sub masalah yang lebih
BU
sempit dan lebih tepat. Sedangkan penelitian dekriptif adalah desain riset yang
TE R
lebih menekankan pada penentuan frekuensi terjadinya sesuatu atau sejauh mana dua variabel saling berhubungan. Penelitian eksploratori mengarah pada kajian
S
salUl'an dan fungsi pemasaran, analisis margin, keuntungan, dan efisiensi
SI TA
pemasaran, serta rumusan strategi pemasaran rumput laut, sedangkan penelitian
ER
deskriptif mengarah pada analisis transmisi harga dan integrasi pasar.
IV
B. Waktu dan Tempat Penelitian
N
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, dari bulan Mei hingga
U
Oktober Tahun 2012 pada empat desa, yakni Desa Kenalit, Desa Letman, Desa Sathean, dan Desa Letvuan di Keeamatan Kei Keeil, Kabupaten Maluku Tenggara. Tempat penelitian ditentukan seeara purposive, dengan pertimbangan bahwa daerah atau lokasi tersebut merupakan pusat budidaya dan penghasil rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara.
22
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
C. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder yang diuraikan sebagai berikut: 1. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara langsung berdasarkan dattar pertanyaanlkuisioner dengan nelayanlpetani usaha budidaya rumput laut dan pedagang pengumpul rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara atau di
KA
Kola Tual.
BU
2. Data sekunder diperoleh melalui publikasi instansi-instansi terkait dan bahan
TE
D. Metode Pengambilan Sampel
R
bahan pustaka yang berhubungan dengan substansi penelitian.
AS
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan nelayan pembudidaya
SI T
rumput laut pada empat desa di Kecamatan Kei Keeil, dan seluruh pedagang pengumpul yang terlibat dalam pemasarann rumput laut dari nelayan-neiayan
IV E
R
pembudidaya rumput laut pada empat desa di Kecamatan Kei Keeil. Sampel nelayan pembudidaya rumput laut pada empal desa di Keeamatan Kei Keeil yang
N
diambil sebagai responden melalui teknik purposive sampling adalah berjumlah
U
59 responden, yakni Desa Kelanit 10 responden, Desa Letman 19 responden, Desa Sathean 10 responden, dan Desa Letvuan 20 responden. PengambiJan sampel ini dengan pertimbangan nelayan yang masih aktif melakukan kegiatan budidaya dan pemasaran rumput laut. Berdasarkan informasi dari produsen (nelayan pembudidaya rumput laut pada empat desa di Kecamatan Kei Kecil), diperoleh jumlah pedagang perantara dalam pemasaran rumpullaut. Melalui teknik sampel jenuh, maka jumlah sampel
23
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
yang diambil sebagai responden pedagang pengumpul adalah keseluruhan jumlah pedagang perantara, sehingga diperoleh 8 pedagang perantara.
E. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat empat metode analisis data, yaitu: 1. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk mengkaji bentuk saluran dan
KA
lembaga pemasaran, serta fungsi lembaga pemasaran, dengan pembagian
TE R BU
sebagai berikut:
a. Bentuk saluran pemasaran dikaji dengan mengidentifikasi berapa banyak lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran. b. Fungsi lembaga pemasaran dikaji terhadap fungsi-fungsi pemasaran yang
SI TA S
dijabarkan oleh Hanafiah dan Saefudin (1989). Penilaian yang digunakan adalah "sulit" dan "tidak sulit" dalam pelaksanaan fungsi. Fungsi-fungsi
IV ER
tersebut adalah:
1) Fungsi pertukaran: penjualan dan pembelian. 2) Fungsi pengadaan secara fisik: pengangkutan dan penyimpanan.
U
N
3) Fungsi pelancar: permodalan, penanggung resiko, standarisasi dan grading, serta informasi pasar.
2. Analisis
deskriptif
kuantitatif
digunakan
untuk
menentukan
magm,
keuntungan dan efisiensi pemasaran melalui persamaan-persamaan berikut: a. Analisis margin pemasaran
MP = Hk-Hp
Dimana:
MP = Margin pemasaran (RplKg)
Hk = Harga pada tingkat konsumen (Rp/Kg)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
24
41354.pdf
Hp = Harga pada tingkat Produsen (Rp/Kg) b. Analisis keuntungan lembaga pemasaran KP = MP-BP Dimana: KP = Keuntungan Pemasaran (Rp/Kg) MP = Margin Pemasaran (RpIKg)
KA
BP = Biaya Pemasaran (RpIKg)
BU
c. Analisis efisiensi pemasaran
dimana: EP = Efisiensi pemasaran
TE R
EP= BP/Hk
TA S
BP = Biaya pemasaran (RpIKg)
SI
Hk = Harga pada tingkat konsumen (Rp/Kg)
ER
Dengan kelentuan bahwa:
Jika EP < 1 berarti efisien.
N
•
IV
• Jika EP > 1 berarti lidak efisien, dan
U
Dan persamaan efisiensi pemasaran yang dikemukakan oleh Fanani
(2002):
EP = (Hp / Hk) x 100%
dimana:
MP = Margin pemasaran (RplKg)
Hk = Harga pada tingkal konsumen (RpIKg)
Hp = Harga pada lingkal Produsen (RpIKg)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
25
41354.pdf
3. Analisis transmisi harga dan integrasi pasar melalui persamaan: a. Analisis intengrasi pasar. Dengan menggunakan analisis regresi Iinier sederhana (Lilimantik 2008), melibatkan dua variabel yakni harga ditingkat produsen (Pf) dan harga di tingkat konsumen (Pr) yang terlebih dahulu dilogaritmakan. Model persamaanya adalah:
KA
Pf=a+pPr
Pi = harga di tingkat produsen (Rpikg)
Intersep
=
P=
slope (koefisien regresi)
1) lika
ER SI
Kriteria penilaian:
TA S
a
TE
Pr = Harga di tingkat konsumen (Rpikg)
R BU
Dimana:
P<
I, maka struktur pasar adalah monopson i atau oligopsoni,
karena kenaikan harga satu unit di tingkat konsumen diikuti kenaikan
N
IV
harga yang lebih kedl dari satu unit di tingkat produsen.
P
=
I, maka struktur pasar adalah persaingan sempuma,
U
2) lika
pembentukan harga antara pasar lebih terintegrasi, karena kenaikan harga satu unit di tingkat konsumen diikuti kenaikan harga satu unit di tingkat produsen.
3) lika
P>
I, maka struktur pasar adalah monopoli atau oligopoli, karena
kenaikan harga satu unit di tingkat konsumen diikuti kenaikan harga yang lebih besar dari satu unit di tingkat produsen.
26
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
b. Elastisitas transmisi harga. Sesuai hasil regresi di atas, maka untuk mengetahui hubungan antara harga di tingkat produsen dengan haga ditingkat konsumen (Lilimantik 2008), persamannya adalah: 11 =
P(Pr I Pt)
Dimana:
KA
11 = elastisitas trnasmisi harga
R
Pr = harga di tingkat konsumen (Rplkg)
BU
Pf = harga di tingkat produsen (Rplkg)
TE
Kriteria penilaian:
4) Jika 11 < I, artinya perubahan harga 1% di tingkat konsumen akan
=
I, artinya perubahan harga 1% di tingkat konsumen akan
SI T
5) Jika 11
AS
mengakibatkan perubahan harga kurang dari 1% eli tingkat produsen.
ER
mengakibatkan perubahan harga 1% di tingkat produsen.
IV
6) Jika 11 > I, artinya perubahan harga 1% di tingkal konsumen akan
N
mengakibatkan perubahan harga lebih dari 1% di tingkal produsen.
U
4. Analsis deskriptif kualitatif dan kuantitatif melalui analisis SWOT (Rangkuti, 2(08), dilakukan untuk merumuskan strategi pemasaran rumput lau!. Tahap tahap dalam anaJisis ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap pengumpulan data
Pengumpulan, evaluasi dan pengklasifikasian data melalui pencermatan terhadap faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (ancaman dan peluang). Data dibedakan atas data internal dan data eksternal. Data-data tersebut dimasukan dalam matrik faktor strategi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
27
41354.pdf
internal dan matrik faktor strategi eksternal, untuk menentukan prioritas melalui pemberian bobot, rating, dan peringkat. Adapun cara penentuan faktor strategi internal dan eksternal dalam matrik adalah scbagai berikut: a. Susunlah dalam kolom I faktor-faktor kekuatan dan kelemahan atau peluang dan ancaman. b. Berikan bobot pada masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari
KA
1,0 (sangat penting) sampal dengan 0,0 (tidak penting). Pemberian
BU
bobot ini dengan pencermatan bahwa faktor internal dan ekstemal
TE
dalam pemasaran rumput laut.
R
dapat memberikan dampak atau pengaruh terhadap posisi strategis
TA S
c. Berikan rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
SI
Skala tersebut adalah 4 = sangat menonjol, 3 = menonjol, 2 = cUkup
ER
menonjol, dan 1 = kurang menonjol. Pemberian rating ini dengan
IV
pencermatan bahwa pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap
N
pemasaran rumpur laut.
U
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh skor terhadap masing-masing faktor pada kolom 4.
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan peringkat berdasarkan skor pada masing-rnasing faklo!. Peringkat ini yang menenlUkan prioritas dari masing-masing faktor internal dan ekstemal. 2. Tahap analisis Pada tahap ini disusun faktor-faktor strategis melalui matrik SWOT. Matrik ini menggambarkan sceara jelas bagaimana peluang dan ancaman
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
28
41354.pdf
yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan. Matrik ini menghasilkan empat set strategi, yakni: a. Strategi SO (strengths-opportunities), dibuat berdasarkan jatan pikiran memanfaatkan selumh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang. b. Strategi ST (strengths-threats), menggunakan kekuatan yang dimiliki
KA
untuk mengatasi ancaman.
BU
c. Strategi WO (weaknesses-opportunities), dilerapkan berdasarkan
R
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan.
TE
d. Strategi WT (weaknesses-threats), didasarkan pada kegialan yang
TA S
bersifal defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
U
N
IV ER
SI
serla menghindari ancaman.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
29
U
N IV
ER SI
TA S
TE R BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI
TA S
TE R BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE R
BU KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41354.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
BABV
SIMPULAN DAN SARAN
H. Simpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: di Kecamatan Kei Kedl terdiri atas: 1).
KA
1. Saluran pemasaran rumput laut
BU
saluran pemasaran tingkat satu yang melibatkan produsen, pedagang
TE R
pengumpul dan konsumen industri, dan 2). saluran pemasaran tingkat dua yang melibatkan produsen, pedagang pengumpul, eksportir, dan konsumen.
TA S
2. Fungsi pemasaran yang suiit dijalankan oleh seluruh produsen adalah pemodalan/pembiayaan, penanggung resiko, dan informasi pasar. Sedangkan
SI
fungsi yang sulit dijalankan oleh produsen di Desa Sathean dan Letvuan tetapi
ER
tidak sulit dijalankan oleh produsen di Desa Kelanit dan Letman adalah
IV
penyimpanan, serta standarisasi dan grading. Sedangkan fungsi pemasaran
N
yang tidak sulit dijalankan oleh seluruh produsen adalah penjualan dan
U
pengangkutan. Kemudian pedagang pengumpul sulit menjalankan fungsi
pengangkutan, penanggung resiko, serta standariasi dan grading, namun tidak sulit menjalankan fungsi pembelian, penjualan, penyimpanan, pemodalan, dan informasi pasar.
3. Rata-rata margin pemasaran rumput laut di Kecamatan Kei Kedl adalah Rp 1.700,-!kg. Nilai margin pemasaran tertinggi sebesar Rp 2.000,-!kg terdapat di Desa Letman, dan margin pemasaran terendah sebesar Rp 1.500,-!kg terdapat di Desa Kelanit dan Desa Letvuan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
70
41354.pdf
4. Rata-rata keuntungan pemasaran yang diterima oleh produsen adalah Rp 5.939,-/kg, produsen di Desa Sathean mengalami keuntungan tertinggi sebesar Rp 6.402,-/kg dan terendah oleh produsen rum put laut di Desa Kelanit sebesar Rp 5. 158.-/kg. Sedangkan rala-rata keuntungan pedagang pengumpul yang melakukan aktivitas pembelian rumput laut dari keempal desa tersebut adalah Rp 1.074,-/kg.
KA
5. Nilai efisiensi antara biaya pemasaran dan harga rumput laut di tingkat
BU
produsen dan pedagang pengumpul kurang dari 1 « 1), arlinya lerjadi efisieni
TE
pemasaran rumput lau! adalah 79,41 %.
R
pemasaran rumput laut di Kecamalan Kei Kedl dengan rata-rata efisiensi
6. Perubahan harga di tingkat produsen lebih kedl dari perubahan harga di
TA S
tingkat konsumen industri atau eksportir. Dimana kenaikan harga sebesar Rp
SI
1,- ditingkat konsumen industri atau eksponir diikuti dengan kenaikan harga
IV ER
sebesar Rp 0,4,- di tingkat produsen. Sedangkan struktur pemasaran rumput laut di Kecamalan Kei Kecil adalah tidak terintegrasi sempuma.
N
7. Strategi pemasaran adalah pemenuhan permintaan pasar, penyuluhan dan
U
pelatihan terkait dengan keuntungan dan efisiensi pemasaran, disenai dengan penambahan modal usaha yang dapat diperoleh dari pengajuan proposal ke
lembaga keuangan (bank), tidak bergantung pada satu pedagang pengumpul. Selanjutnya perlunya kebijakan yang menunjang kegiatan pemasaran melalui penentuan harga jual, sena perbaikan fungsi pemasaran yang sulit dilakukan oleh
produsen
dan
perdagang
pengumpul
melalui
kegiatan
pembiayan/permodalan, serta penyuluhan dan pelatihan. Kemudian produsen maupun
pedagang pengumpul
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
menjalankan
fungsi
penyimpanan dan
71
41354.pdf
penjualan, sosialisasi, menabung, hingga membina kerjasama yang dengan pedagang
pengumpul.
Dan
ancaman
perubahan
harga,
pencemaran
lingkungan, persaingan, dan tingginya biaya pemasaran dapat dihindari dengan penyediaan informasi tentang harga yang akurat,
melakukan
standarisai dan grading produk, serta cermat melakukan penghematan atau
KA
efisiensi penggunaan biaya permasaran.
Saran yang dapat diberikan adalah:
BU
I. Saran
TE R
1. Implementasi program kegiatan berdasarkan strategi pemasaran oleh usaha
budidaya pada di Kecamatan Kei Kedl sebaiknya melibatkan (komunikasi dan terkait,
TA S
kerjasama) instansi pemerintah
lembaga pendidikan,
lembaga
perbankkan, maupun pengusaha.
ER
SI
2. Peningkatan program penyuluhan dan pelatihan yang fokus pada pengelolaan pemasaran komoditi rumput laut oleh instansi terkait perlu dilakukan pada
IV
usaha budidaya rumput laut (produsen) di Kecamatan Kei Kecil.
U
N
3. Pencatatan harga dan jumlah produksi rumput laut di tingkat produsen (pembudidaya rumput laut) tiap kali periode produksi budidaya sangat perlu dilakukan agar perubahan harga ataupun peningkatan atau penurunan produksi dalam jangka waktu tertentu dapat diketahui sebagai data untuk mengelola usaha. 4. Bentuk rumput laut yang dipasarkan saat ini adalah produk rumput laut kering, sehingga peningkatan nilai tambah produk (pembuatan berbagai olahan pangan) pada usaha rumput laut ini perlu dikembangkan secara home industry.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
72
41354.pdf
DAFfAR PUSTAKA
Agribisnis Community, (2010). Fungsi Fungsi Pemasaran hltp:ijwww.agrimaniax.blogspot.com. Diakses 10 Oktober 2010. Badan
Pusat Statistik Republik http://www.bps.go.id.
Indonesia,
(2012).
Tenaga
Kerja.
KA
BKPMD Maluku. (2012). Target Produksi Rumput Laut 2010 hingga 2014 di Provinsi Maluku. http://www.bkpmd-maluku.com. Diakses Pada Tanggal 1 Maret 2012.
R
BU
BP Kapet Seram, (2012). Renstra Rumput Laut dan Launching Modul Rumput Laut Berbasis Kompetensi. hltp:Uinfo.kapetseram.com. Diakses Tanggal 4 Maret 2012.
TE
BPS Maluku Tenggara, (2010). Kecamatan Kei Kesil Dalam Angka. BPS Maluku Tenggara.
SI
TA S
Departemen Kelautan dan Perikanan. (2007). Modul Sosialisasi, Tala Ruang Laut Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Direktorat Jenderal Kalautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dan Direktorat Tata Ruang Laut Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Jakarta.
IV ER
Downey, W.D. dan S.P. Erickson. (1992). Manajemen Agribisnis. Edisi Kedua.Erlangga, Jakarta.
N
Effendi.!., dan W. Oktariza, (2006).Manajemen Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta.
U
Fanani, Z. (2002). Efisiensi Pemasaran AyamPedaging Model Kemitraan diKabupatenMalang. Jumal IImiah IImu Peternakan danPerikanan, Universitas Malang, Malang. Hanafiah A.M dan Saefuddin, A.M. (1986). Tata Niaga HasH Perikanan. Jakarta: Universitas Indonesia. Hikayani, Y., T. Aprilliani, dan A. zamroni, (2007). Analisis Pemasaran Rumput Laut di Wilayah Potensial Indonesia. Jumal Bijak dan Riset Sosek KP Vol.2 No.2 Tahun 2007. Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Irawan, B. (2007). Fluktuasi Harga, Transmisi Harga dan Margin Pemasaran Sayurandan Buah. Jumal Analisis Kebijakan Pertanian. Volume 5 No.4, Desember 200. http://pse.litbang.deptan.go.id.Diakses pada tanggal 22 Juni 2010.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
73
41354.pdf
Jones. W.G., dan Raharjo. Y., (1998). Penduduk, Lahan dan Laul: Tantangan Pembangunan di Indonesia Timur. Pustaka Sinar Harapan, bekerja sarna dengan Universitas Nasional Australia (ANU) dan Aus AID sena PusIitbang Kependudukan dan Ketenaga kerjaan, Lembaga llmu Pengetahuan Indonesi (PPT-LIPI), Jakarta. Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2012). Statistik Penangkapan, Perikanan Budidaya, dan Eksport- Import Setiap Provinsi di Indonesia 2003 - 2010. Pusat Data Statistik dan Informasi, Sekretariat JenderaI Kementerian KeIautan dan Perikanan, Jakarta.
KA
K1ikheadIine, (2012). Pemasaran Rumput Laut Belum Optimal. http:((www.k1ikheadIine.com. Diakses Pada Tanggal 30 September 2012.
BU
Kompas, (2012). Budidaya Rumput Iaut Terhambat. http:Urumputiaut.org. Diakses Tanggal 6 Desember 2011.
TE R
Kottler, P., (1992). Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, ImpIementasi, dan PengendaIian. Penerbit Erlangga. Jakarata.
TA
S
Kusnadi, (2009). Keberdayaan Nelayan dan Dinamika Ekonomi Pesisir. Pusat Penelitian Wilayah Pesisir dan Pulau-PuIau KeciI, Lembaga Penelitian Universitas Jember dan Ar-RuzzMedia, Yogyakarta.
SI
Nontji A. (2002). Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta.
ER
Rahim. A dan Diah Retno Dwi Hastuti. (2007). Ekonomika Pertanian. Penebar Svvadaya. Jakarta
N IV
Rangkuti, F. (2008). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit PTGramedia Pustaka Utama, Jakarta.
U
Romimohtarto, K., dan Sri Juvvana, (2007). Biologi Laut (Ilmu Pengetahuan Tentang Bita Laut). Penerbit Djambatan, Jakarta. Sasono, H. B. (2006). Analisis Pengaruh Ship's Call, Inflasi, TarifBongkar Muat Terhadap Muat G. C Kapal InterinsuIer di Tanjung Perak. Ekuitas Vo.12 No.1 Maret 2008. Satiavvati. A. (2000). Pemetaan Produk Perikanan Di Pasar Leuvviliang, Kecamatan Lauvviliang, Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institul Pertanian Bogor. Sivvalimanevvs, (2011). Produksi Rumput Laul di MaIuku Capai 400 Ribu Ton. httpU:www.sivvalimanevvs.comTanggaI 5 AguslUs 2011. Soekartavvi (2011), Agribisnis, Teori dan Aplikasinya. PT RajaGrafindoPersada. Jakarta.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
74
41354.pdf
Sudiyono, A. (2001). MaJang,Malang.
Pemasaran
Pertanian.
Universitas
Muhammadiyah
Sudradjat, (2009). Budidaya 23 Komoditas Laut Menguntungkan. Penebar Swasaya, Jakarta. Suharyanto. (2005). Analisis Pemasaran dan Tataniaga Anggur di Bali.http:Uejoumal.unud.ac.id/abstrak. Diakses pada tanggal 28 April 2010.
KA
Sukimo, S. (1994). Pengantar Teori MikroekonomLPT RajaGRafindoPersada, Jakarta. Sutawi, (2002). Manajemen Agribisnis. Bayu media dan UMM Press, Malang.
BU
Swastha B. (1999). Sa1uran Pemasaran. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta.
TE R
Tragisna, V. N. 2011. Tahun (2011), Eksport Rumput Laut Bisa Tumbuh 57,89%.http:UindustrLkontan.co.id. Diakses Pada Tanggal 4 Februari 2011.
TA
S
WahdLM., (2011). Riset Pemasaran. (Teori dan Aplikasi) Untuk Pengambilan Keputusan. CAPS, Yogyakarta.
SI
Widodo, U., dan A. Syukri. (2005). Manajemen Usaha Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Jakarta.
U
N
IV
ER
Wikipedia, (2010). Umur, Pendidikan, Pendapatan. http://id.wikipedia.org.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
75
41354.pdf
LAMPIRAN
I. Daftar Pertanyaan
KUISIONER
PENELITIAN PEMASARAN RUMPUT LAUT
UNIVERSITAS TERBUKA
AMBON
Tanggal Wawancara Nama Responden Umur Responden Pendidikan Responden :
BU
KA
KUISIONER UNTUK PEMBUDIDAYA (PRODUSEN)
A. Data Umum Usaha Rumput Laut
.
TE R
,
. . .
TA
S
1. Sejak kapan mulai melakukan usaha rumput laut ini?
ER
SI
2. Dari mana dapat modal awal usaha?
U
N
IV
3. Jika modal dari pemerintah atau lembaga pemberi bantu an, bagaimana cara memperolehnya?
4. Usaha ini kelompokJindividu/usaha keluarga?
5. Ide berdirinya usaha ini darimana?
6. Bagaimana bentuk (struktur) organisasi kelompok usaha rumput laut iniry
................................................................ .(termasuk kolompok)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
nama
41354.pdf
7. Bagaimana keterlibatan seluruh anggota?
apakah ada anggota kelompok yang kurang melibatkan diri?
KA
B. Data Metode Budidaya Rumput Laut
TE R
TA S
2. Kenapa memilih jenis ini?
BU
1. Jenis rumput laut apa yang diusahakan?
SI
3. Metode apa yang dipakai (Jongline/rakit)?
N
IV
ER
4. Dati mana infonnasi tentang metode yang dipakai?
U
5. Pernah menggunakan metode ini sebdumnya?
6. Menggunakan metode itu apakah ada masalah?
............................................................ .(termasuk penyalcit)
hama
dan
7. Bibit rumput laut dati mana?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
77
41354.pdf
8. Jika bibit di beli, berapa harganya?
9. Bagaimana cara menjemur rumput laut setelah dipanen?
KA
10. Berapa lama waktu penjemuran?
BU
C. Data Modal Usaha lBiaya awal Usahal
TE R
1. Secara keseluruhan, berapa rupiah modal yang dibutuhkan dalam usaha ini?
TA S
2. Alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam memulai usaha ini (diisi dalam label)?
No.
Biaya (Rp)
U
N
IV
ER
SI
Alai dan Bahan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
78
41354.pdf
D. Data Produksi Rumput Laut 1. Perlu waktu berapa lama dari tanam sampai panen?
2. Untuk satu kali panen, berapa banyak/jumlah rumput laut yang didapat? .............................................................................................................. kg atau karung (ukuran karung berapa ~~
.
................. .. )
KA
3. Berapa lama waktu proses panen berlangsung? .............................................................. hari.
TE
R
BU
4. Setelah dilakukan penjemuran, apakah ada proses pengolahan rumput laut (misalnya pengepakan atau pengolahan menjadi produk-produk perikanan) sebelum dipasarkan?
Waldu Produksi
Jumlah Yang Di Dijual
\~lOn)
U
N
IV ER
(Bulan)
Jumlah Produksi
SI
No
TA S
5. Perkembangan produksi rum put laut, dapat diisi pada label berikut: Ta bel Perke mb anlZan Produks°I
I
79
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
E. Penjualan Produk Rurnpul Laul 1. Apakah seluruh jumlah hasil panen rumput 1aut ini kemudian dijual? Atau ada yang disimpan?
KA
2. Jika tidak dijual semuanya (ada yang disimpan), apa alasannya?
BU
3. Bagaimana cara penjualan rumput lau! yang disimpan tersebut?
TE
R
4. Berapa harga rumpu! laut basah?
SI T
AS
5. Berapa harga rumput laut kering?
6. Berapa harga jual rumput laut, jika diolah terlebih dahulu?
IV E
R
............. (jika dilakukan pengolahan)
F. Saluran Pernasaran
U
N
1. Kemana rumput laut di jual (pedagang/pembeli dimana)?
2. Siapa pembeli/pedagang yang sering membeli rumput laut?
3. Sepengetahuan anda, rumput laut dibawa/dijuaJ lagi ke luar pulau?
yang dijual ini, apakah akan
4. Jika dijual ke luar pulau, apakah anda tahu kemana tempat tujuannya?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
80
41354.pdf
G. Fungsi Lernbaga Pernasaran Dalam pertanyaan ini, ada dua kategori kualitatif penilaian yakni sulit dan tidak sulit.
n No
iPenilaian (berikan tanda yj
Fungsi-Fungsi
5 6 7
BU R
U
N
8
TE
4
TA S
3
SI
2
Apakah sulit mencari pedagang untuk membeli rumout laut
Apakah sulit
menentukan/menemukan tempat
nenvimoanan rumput laut?
Apakah sulit menemukan alat
transportasi untuk mengangkut
rumout laut ke oeda!!an!!?
Apakah sulit dalam perjalanan
pengangkutan rumput laut yang
dioasarkan ke oeda!!anQ?
Apakah sulit memperoleh
pinjaman modal untuk
neninQkatan usaha budidaya ini?
Apakah sulit menjual rumput laut
van!! rendah kualitasnva?
Apakah sulit dalam menentukan
kualitas rumput laut yang nantinya
diiual?
Apakah sulit mencari informasi
pasar tentang penj ualan rumput
laut (misalnya, untuk mengetahui
harga pasar penjualan rumput
lauO?
IV ER
1
~:I~~
KA
Sulit
A1asannya
H. Harga .Iual dan Beli 1.
Bagaimana menentukan harga jual rumput laut?
2. Jenis rumput laut mana yang berkualitas tinggi?
3. Apakah ada pengaruh kualitas terhadap harga jual?
81
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
4. Bagaimana cara menentukan kualitas rumput laut yang baik?
5. Berapa harga jual yang sekarang ditentukan oleh anda sendiri?
........................................................................./kg
TE
7. Jika dinaikan, berapa harga tertinggi? Rp /kg dan ...................................../kg.
R BU
jika bisa, faktor apa yang menentukannya?
berapa
harga
terendah?
Rp
TA S
I. Biaya Pemasaran
KA
6. Apakah harga ini bisa dinaikan atau diturunkan?
ER SI
1. Berapa jumlah karung yang digunakan untuk mengemas seluruh produk rumput laut? buah
/buah.
IV
2. Berapa harga I buah karung? Rp
U
N
3. Berapa banyak orang yang digunakan untuk mengangkut rumput laut?
4. Berapa biaya per orang yang digunakan tersebut? Rp ang.
.lor
5. Berapa biaya transportasi yang dikeluarkan untuk mengangkut rumput laut ke tingkat pedagang? Rp .ltiap kali angkut. 6. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menghubungi pedagang (melakukan pembicaraan melalui tlplHP) tiap kali proses penjualan? Rp
7. Apakah ada pajak usaha yang dibebankan? biayanya?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
jika ada berapa
82
41354.pdf
Rp
.
Kolom pendapat :
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
Apabila ada yang ingin disarnpaikan, silahkan rnasukan pendapat anda terkait rnasalah penjualan rurnput laut pada kolorn yang tertera di bawah ini
83
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
KUISIONER
PENELITIAN PEMASARAN RUMPUT LAUT
UNIVERSITAS TERBUKA
AMBON
KUISIONER UNTUK PEDAGANG
Tanggal Wawaneara Nama Responden Umur Responden Pendidikan Responden :
. . . .
kapan
mulai
melakukan
usaha
rumput
laut
ini?
TE R
BU
1. Sejak
KA
A. Data Umum Usaha Rumput Laut
2. Dari mana dapat modal awal usaha?
ER
SI
TA S
3. Jika modal dari pemerintah alau lembaga pemberi bantuan, bagaimana earn memperolehnya?
N
IV
4. Usaha ini bersamaJindividu?
U
5. Ide melakukan usaha ini dari mana?
J. Data Budidaya Rumput Laut 1. Jenis rumput laut apa yang diusahakan?
2. Kenapa memilih jenis ini?
..............................................................................................
84
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
3.
Dari mana informasi tentangjenis yang dipilih?
4.
Pernahkah membeli jenis ini sebelumnya?
5. Apakah ada masalah dengan jenis yang dipilih?
TE R
BU
KA
6. Bagaimana cara memiJih rumput laut yang berkualitas baik?
TA S
7. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk memilih rumput laut dengan kualitas baik?
SI
K. Data Modal Usaha (Biara awal Usahal
IV
ER
1. Secara keseluruhan, berapa rupiah modal yang dibutuhkan dalam usaha ini?
U
N
L. A1al dan bahan apa saja yang digunakan dalam memulai usaha ini (diisi dalam label)? No.
A1al dan Bahan
Biaya (Rp)
85
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
M.Data Pembelian Rumpul Laut 1. Perlu waktu berapa lama untuk mengumpulkan seluruh hasil pembelian dari tiap-tiap pembudidaya?
2. Untuk satu kali pembelian, berapa banyakljumlah rumput laut yang didapat? .................................................................................................................. kg atau karung (ukuran karung berapa kg? .
KA
.......)
R
BU
3. Setelah dilakukan pembelian, apakah ada proses selanjutnya yang dilakukan (misalnya pemisahan rumput laut berdasarkan kualitas atau lainnya) sebelum dipasarkan?
TA S
TE
4. Apa alasan melakukan kegiatan terse but?
5. Perkembangan pembelian rumput laut, dapat diisi pada tabel berikut:
IV ER
Waldu Pembelian
SI
Tabel Perkembangan Pembelian
No
JUmlab Yang Di Dijual
(Kg alau ton)
(KglTon)
U
N
(Bulan)
Jumlab Pembelian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
86
41354.pdf
N. Penjualan Produk Rumput Laut
1. Apakah seluruh jumlah hasil pembelian rumput laut ini kemudian dijual? Atau ada yang disimpan?
2. Jika tidak dijual semuanya (ada yang disimpan), apa alasannya?
TE R
4. Berapa harga rumput laut basah?
BU
KA
3. Bagaimana cara penjualan rumput laut yang disimpan tersebut?
SI
TA S
5. Berapa harga rumput laut kering?
ER
6. Berapa harga jual rumput laut, jika diolah teriebih dahulu?
............. (jika dilakukan pengolahan)
N
IV
O. Saluran Pemasaran
U
1. Kemana rumput laut yang telah dibeli ini akan di jual (pedagang/pembeli dimana)?
2. Siapa pembeliJpedagang yang sering membeli rurnput laut?
3. Sepengetahuan anda, rurnput laut dibawa/dijuallagi ke luar pulau?
yang dijual ini, apakah akan
4. Jika dijual ke luar pulau, apakah anda tahu kemana tempat tujuannya?
87
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
P. Fungsi Lembaga Pemasaran Dalam pertanyaan ini. ada dua kategori kualitatif penilaian yakni sulit dan tidak sulit Penilaian (berikan tanda No Fungsi-Fungsi v) A1asannya Tidak Sulit Sulit Apakah sulit mencari 1 pedagang besar untuk membeli rumput laut Apakah sulit menentukanlmenemukan 2 tempat penYlmpanan rumput laut? Apakah sulit menemukan alat transportasi untuk 3 mengangkut rumput laut ke pedagang selaniutnyalbesar? Apakah sulit dalam perjalanan pengangkutan 4 rumput laut yang dipasarkan ke pedagang selaniutnvalbesar? Apakah sulit membeli 5 rumput laut yang rendah kualitasnya? Apakah sulit dalam menentukan kualitas 6 rumput laut yang nantinya dibeli? Apakah sulit mencari iDformasi pasar tentang penjualan rumput laut 7 (misalnya, untuk mengetahui harga pasar peniualan rumput laut)?
Q. Harga .Iual dan Beli
1. Bagaimana menentukan harga beli rumput laut dati pembudidaya?
..........................................................................................
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
88
41354.pdf
2. Jenis rumput taut mana yang berkualitas tinggi?
Apa alasannya?
R BU
KA
3. Apakah ada pengaruh kualitas terhadap harga beli?
TA S
TE
4. Bagaimana cara menentukan kualitas rum put laut yang baik?
ER SI
5. Berapa harga jual yang sekarang ditentukan oleh anda sendiri?
.........................................................................!kg
6. Apakah harga jual rumput laut bisa dinaikan atau diturunkan?
U
N
IV
jika bisa, faktor apa yang menentukannya?
7. Jika dinaikan, berapa harga tertinggi? !kg dan Rp .....................................!kg.
berapa
harga
terendah?
Rp
R. Hiara Pemasaran
1. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk transportasi pengangkulan rumput laut dari produsen ke tempat usaha bapaklibu? Rp angkul.
.ftiap
kali
2. Berapa biaya dan jumlah karung (wadah) yang dibutuhkan untuk mengangkut rumput laut dari produsen?
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
89
41354.pdf
Rp buah.
.lbuah
dan
menggunakan
3. Apakah ada biaya penyimpanan yang dikeluarkan oleh bapaklibu setelah membeli rumput laut dari produsen? jika ada, berapa tersebut~ Rp .lhari banyak biaya penYlmpanan.
KA
4. Berapa biaya transportasi yang dikeluarkan lagi, jika bapaklibu ingin memasarkan rumput laut yang dibeli dari produsen ke pedagang besar (misalnya di Kota Ambon) yang mau membeli rumput laut? Rp .ltiap kali angkut
TE R
BU
5. Apakah ada pajak dalam transportasi produk rumput laut yang dibebankan pada usaha bapaklibu? , jika ada berapa biayanya? Rp
U
N
IV
ER
SI TA
S
Kolom pendapat : Apabila ada yang ingin disampaikan, silahkan masukan pendapat anda terkait masalah penjualan rumput laut pada kolom yang tertera di bawah ini
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
90
41354.pdf
2. Peta Lokasi Penelitian ~rO"3O'.:..:n.o:...:.:..------.::lSr-D-------..:;:::.....-------......::lS(/'r--------'..,~ ........
::::; b ~
...
~
." i
KA
\.--........
TE
R
BU
r--------+--------+=:..-----+=,;:;....-~----__,__;L--____t:.._a
ER
SI T
AS
-r--------+----~.......,.,...,..,.____f--.,......-...,...,,~'-r_*'__'_;;_--+'r""""'""":'-___l=
c=:r------.......
"-'fi-'!:,....,.,...-':,.....-----+-----'----i'!-c--':-~--_l·S\'l"
U
N
IV
'1------f;I---
o
I'WO"UI
•
:llf/'
llIler1IIgill
• DIll\lII ___ .IaIio1
SumwDlll ,.PDiIIp:.... _ _
....'~ "
• '¥. Ibukola t(ab..!<eQmali!n • Oesa
;;;>--.
$klIitl:_ Dim !l.1I
Oem
t'1W'U
<)01"
.~~: ~
! ~
~!illllT:MllQ
~l'QRTlfOVK&\l
llbIl)l10-llll:l
2111
91
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
3. Biaya Pemasaran di Tingkat Produsen dan Pedagang Pengumpul a. Produsen
Jenis Biaya
KA
,
-.-."0
1,342
620
Buah
2,250
260 260 2 1
Kali Kali Rit Unit
2,125 2,250 68,750 550,000
545,000 582,500 150,000 550,000
1
Unit
500,000
500,000
Kali 20,000 Unit 5,000,000 Jumlah Rata~Rata 1 Konteiner Kurang Lebih 13 ton 13 000
45,000 5,000,000 7,955,000 612
Volume Satuan
AS
IV
ER
SI T
Pembelian Karung Pengisian Rumput Laut Ke Karung Biaya Buruh Biaya Angkut Biaya Surat Karantina Biaya Administrasi Pelabuhan Biaya Masuk Areal Pelabuhan Biaya Container
U
7 8
369
260
Uraian
N
6
198
Jumlah Biaya 582,500
No.
2 3 4 5
571
TE
b. Pedagang Pengumpul
1
BU
Karung Tenaga Kerja Transportasi Komunikasi Jumlah Produksi (~) Biaya Pemasaran (Rp/Kg)
1 2 3 4
Biaya Pemasaran (RI]) Rataan Desa Desa Desa Desa (Rp) Kelanit Letman Sathean Letvuan 90,600 275,263 47,350 109,028 22,900 250,000 108,158 87,500 125,289 55,500 59,638 64,000 55,000 91,053 28,500 7,125 7,000 21,000 500 106,900 199,350' 301,081 402,600 495,474 540 540 562 300 868
R
No.
2 1
Biaya
92
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
4. Analisis Regresi Linier Sederhana
Model Summar,P
Model 1
R
53g a
Adjusted R Square .278
R Square .291
Std. Error of the Estimate 6.028E-02
Durbin-W atson 1.517
a. Predictors: (Constant), HARGAKON b. Dependent Variable: HARGAPRO
1
Mean Square 8.488E-02
3.634E-03
Residual
207
57
Total
.292
58
a. Predictors: (Constant), HARGAKON
F 23.359
Sig. .OOOa
AS
b. Dependent Variable: HARGAPRO
BU
df
R
Regression
Sumof Squares 8.488E-02
TE
Model 1
KA
ANOVP!
SI T
Coefficient~
ER
(Constant) HARGAKm
.421
.087
15
Bela
.539
t 6.353 4.833
SiQ. .000 .000
Collinearit- Statistics VIF
Tolerance
1.000
1.000
IV
Model 1
Unstandardized Coefficients 8 Std. Error .785 4.990
Standardi zed Coefficien
U
N
a. Dependent Variable: HARGAPRO
93
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
5. Analisis SWOT
EKSTERNAL Pendeknya saluran pemasaran
STRArEGl SO
PELUANG
-
Pelalihan dan penyllluhan budidaya rumpullaul
Matcri pelalihan dan penyuluhan daJam usaha laUI diarahkan unluk budidaya rllmpul mcningkatkan kcunlungan dan efisiensi pemasaran
BU KA
STRA 1EGl WO
Kabijakan pemerinlllh d.:u::rllh melalui Perda tentang harga rumpul lauE pengumpul, biaya , lingkat produsen atau pedagang di dislribusi/pengiriman rumput lau! lewa! alat transportasi laul, serla slandadsasi kualilas rumpul laul di lingkat daerah, dan penyediaan informasi pasar rumput laU! perlu untuk dilakukan. Penyediaan informasi lenlang harga, proses standarisasi rumput laul, dan aktivilas grading di tingkat produsen dan pedagang pengumpul pedu dilakukan unluk memenuhi kebutuhan pasar dalam ma upun luar ! negeri. Kredit mikro diberikan pada produsen maupun pedagang pengumpul unLuk pembiayaan pemasaran, yakni biaya transporlasi, biaya aklivitas slandarisasi dan grading, dan biaya informasi pasar yang dilakukan.
U
N
IV
ER
SI TA
S
Ketersediaan kredit mikro dad Icmbaga perbankan
Permintaan pasar yang linggi dan larget produksi
Distribusi rumput lau! dari Pedagang Pengumpul interinsuler Fungsi pembiayaan, penanggung resiko, standarisasi dan grading, seTla informasi pasar yang sulil diialankan oleh sebagian besar produsen Fungsi pengangkulan, penanggung resiko dan standarisasi dan grading yang sulit dijalankan oleh pedagangJlengumPll1
.
Kebijakan pemerintah (khususnya pemerimah daerah ti ngkat provinsi dan kabupalen) diarahkan kc aspek pemasaran rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara Konsislen dun konlinu menjalankan pemusaran rumput laut dari empal desa di Kecamalan kei Kecil unluk memenuhi perminlaan pedagang pengumpu! dan konsumen industri atau eksportir . Keuntungan dan efisiensi pemasaran, keunggulan saluran pemasaran, serta mudahnya produsen menjalan kan fungsi pengangkulan menjadi tawaran dalam pengajuan usulan rencana kegiatan (proposal) budidaya rumpul laut kepada lembaga perbankan (kredil).
Kebijakan pemerintah pusat dan daerah
KELEMAHAN Transmisi harga dan integrasi pasar yang lidak sempurna
TE R
INTERNAL
KEKUATAN Keuntungan dan efisiensi pemasaran Fungsi penjualan dan penyimpanan mudah dilakukan oleh sebagian produsen, dan pedagang pengumpul Fungsi pcngangkulan mudah dijalankan oleh produsen
., Pelatihan dan penyuluhan dilakukan untuk memperkulll pusisl lawai menawar barga, dan memperbaiki fungsi pembiayaan, penanggung resiko, slandarisasi dan grading, serla informasi pasar di tingkal produsen dan pcdagang pengumpul.
Bersambung ...
94
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
L
KEKUATAN
Kerusakan dan peneemaran peraian laut lokasi budidaya
Peningkalan biaya pemasaran akibat naiknvl\ harga bahan bakar minya.k Persaingan dengan komodili rumpul laul kering dari usaha budidaya yang sejenis di lingkal propinsi maupun ditingkat nasional
BU KA
Transl11isi harga dan integrasi pasar yang tidak sempurna
Distribusi TUmput laul dari Pedagang Pengumpul interinsuler Fungsi pembiayaan, penanggung resiko, standarisasi dan grading, serta informasi pasar yang sulil dijalankan oleh sebagian besar produsen Fungsi pengangkutan, penanggung resiko dan slandarisasi dan gradi ng yang sulil dijalankan oleh pedagang pengumpu] STRATEGIWT Penyediaan informasi pasar lenlang harga dan peningkatan pengelahuan lenlang siandarisasi dan grading di I.ingkal produsen dan pedagang pcngumpul agar dapal mengantisipasi peru bahan harga komodili rumput laut di pasar
TE R
S
SI TA
ER
Perubahan harga komodili rumput laul kering di pasar
Pendeknya saluran pemasaran STRATEGI ST Menjalankan fungsi penjualan dan penyirnpanan (penenluan harga dalam Iransaksi) sebaik JIlungkiJl komodili rumput laul yang siap untuk dipasarkan pada waklu lenentu demi mendapalkan harga lerbaik bagi produsen dan pedagang; pengumpul. Sosialisai dari produsen alau nelayan pembudidaya rumpul lam pada empat desa di Kecamatan Kei Keeil bersama instansi pemerintah kepada pemduduk di sekitar areal budidaya terkait tentang pentingnya menjaga kebersihan perairan lokasi budidaya untuk menunjang proses budidaya rumput laut. Sebagian keuntungan dari penjualan rumpul laut kering perlu ditabung untuk naminya digunakan jika lerjadi pcningkalan biaya pemasaran.
IV
ANCAMAN
N
EKSTERNAL
U
INTERNAL
KELEMAHAN
Keuntungan dan efisiensi pemasaran Fungsi penjualan dan penyimpanan mudah dilakukan oleh sebagian produsen, dan pedagang pengurnpul Fungsi pengangkutan mudah dijalankan oleh produsen
Mempenahankan dan membina hubungan bisnis (koOlunikasi, yang baik saling pcrcaya, keterbukaan alas kualitas produk) dengan salu ran pemasaran (lembaga pedagang pengumpul) yang ada sekarang.
Melakukan standarisasi dan grading secara ccrmal unluk memperoleh kualilas komodili rumpul laul kering lerbaik dari rumpul taut kering yang berkulilas rendah akibal peneemaran perairan agar mengurangi resiko usaha.
Efisiensi terhadap pengeluaran pembiayaan pemasaran perlu dilakukan unluk kegiatan transporlasi/pengiriman penanggung resiko, slandarisasi dan grading, serla informasi pnsar di tingkat produsen dan pedagang pengumpul. Melakukan slandarisai dan grading dengan eermal terhadap komoditi rumpu! Jaut agar yang memiliki keungguJan (kualilas) unluk bersaing di pasar.
i
95
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
6. Dokumentasi
U
N IV
ER SI
TA S
TE R
BU
KA
a. Foto Sampel
96
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
b. Foto Lokasi Penelitian
97
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
U
N IV
ER
SI TA S
TE R
BU
KA
c. FOIO Jenis Rumpul Laul
98
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
d. Foto Pembudidaya
99
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41354.pdf
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
e. Foto Pengambilan Data (Wawancara)
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka