41481.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
S
TE R
BU
KA
PERSEPSI PEGAWAI NEGERI SIPIL TERHADAP PENSIUN
(Studi Pada Hadan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Kabupaten Aceh Utara )
U
N
IV
ER
SI
TA
TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains Dalam IImu Administrasi
Bidang Minat Administrasi Publik
Disusun Oleh :
HANAFI
NIM: 015980047
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2013 Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER
(TAPM)
Judul TAPM
Persepsi Pegawai Negeri Sipil terhadap Pensiun (Studi Pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
Hanafi
Nim
015980047
Program Studi
Magister Administrasi Publik
TE R
BU
Nama
KA
Aceh Utara).
TA S
Menyetujui:
Pembimbing II,
SI
Pembimbing I,
ER
~~ Dr. Lina Warlina. M. Ed
Nip.l96101071986012001
U
N
IV
Dr. M. Saleh Siafei, M. Si Nip.196108191989031003
Mengetahui,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
Jln. Cabe Raya Pondok Cabe,Tangerang, 154 I 8
PENGESAHAN
: Hanafi
NIM
: 015980047
Program Studi
: Administrasi Publik
Judul Tesis
: Persepsi Pegawai Negeri Sipil terhadap Pensiun , Studi pada
KA
Nama
Aceh Utara.
TE R BU
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji Tesis Program
SI TA S
Pascasaljana, Program Studi Administrasi Publik, Universitas Terbuka pada: Hari/ tanggal
Sabtu, 15 Juni 2013
Waktu
07.45-09.45
IV ER
Dan telah dinyatakan LULUS
PANITIA PENGUJI TESIS
1.....
2. Penguji AhE Prof. Dr. Hamonangan Sitorus, M. Si
2
3. Pembimbing I Dr. M. Saleh Sjafei, M. Si
3
4. Pembimbing II Dr. Lina Warlina, M. Ed
4
U
N
1. Ketua Komisi Penguji Dr. Sotjan Aripin, M. Si
.
~~{
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
ii
..
\;f~
.
41481.pdf
UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAMPASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK
JIn. Cabe Raya Pondok Cabe,Tangerang, 15418
PERNYATAAN
KA
TAPM Yang berjudul Persepsi Pegawai Negeri Sipil Terhadap Pensiun (studi
pada Badan Kepegawaian., Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Utara)
BU
adalah basil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk
TE R
telah saya nyatakan dengan benar
Apabila di kemudian hari temyata ditemukan
S
Adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia
U N
IV ER
SI TA
Menerima sanksi akademik.
Jakarta, 17 April 2013 Yang, menyatakan
~~i?I'~_ ;t/~·.,.. ,., .".,Hanafi
NUn. 015980047
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
ABSTRAK Persepsi Pegawai Negeri Sipil terhadap Pensiun Studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Utara.
Hanafi
Universitas Terbuka
han
[email protected]
BU KA
Kata kunci: Persepsi, Pegawai, Pensiun
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
Tujuan penelitian ini adaIah untuk menganalisis persepsi tentang pensiun yang sebenamya, mengkaji perbedaan antara pensiun tewas dengan pensiun meninggal dunia biasa, serta mengkaji pengurusan pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil yang meninggal dunia dalam melaksanakan tugas. Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif, dengan tekhnik pengwnpulan data yaitu: interview (wawancara), observasi dan dokumentasi, serta dengan mempelajari buku-buku yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada dilingkungan pemerintahan kabupaten Aceh Utara pada wnumnya mempersepsikan semua pensiun itu sarna, mereka tidak mcngetahui bahwa ada beberapa jenis dan ketentuannya masing-masing. Kesalahpaharnan ini teljadi akibat kurangnya konsultasi dengan pihak Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP), serta kurangnya pelatihan-pelatihan tentang kepegawaian, khususnya dibidang pensiun, maka besamya hak pensiun yang didapat pun tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kesalahan dalam mempersepsikan ketentuan pensiun dan tidak dapat membedakan jenis-jenis pensiun, dapat menimbulkan kerugian seumur hidup bagi para penerima pensiun/ahli warisnya. Dalam hal ini untuk lebih meningkatkan pengetahuannya tentang pemahaman peraturan perundang-undangan khususnya di bidang pensiun, diharapkan kepada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Utara untuk clapat memberikan peluang kepada pegawainya dan jajaran dibawahnya untuk mengikuti berbagai pelatiban sesuai bidang tugasnya masing-masing, dan khususnya yang menyangkut bidang pensiun, sehingga kurangnya pemahaman Pegawai Negeri Sipil ke depan clapat diminimalkan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
ABSTRACT
Perceptions of Civil Servants on Study
Retirement Personnel, Education and
Training Board at the District of Aceh Utara.
Hanafi
Universitas Terbuka
KA
ban
[email protected]
BU
Keywords: Perception, Employees, Retirement
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
The purpose of this research is to analyze perception of and retirements of civil servants, the difference between retirement of civil servants who pass away in carrying jobs and publik servants who pass away in a regular basis as weel as reviewing the pension arrangements for governent officer who die in terms of carrying out the task. In acquiring the data to complete this study, the authors used qualitative methods with data collection techniques, including interviews, observation and docwnentation, as well as literature reviews related to this research. The results showed that the Civil Servants (PNS) present in the environment of the district administration in general perceive all pensions are the same, they do not know that there are several types and each of its provisions. This misunderstanding occurred due to the lack of consultation with the Personnel Board of Education and Training (BKPP), and lack of training of personnel, particularly in retirement, the amount of pension rights were not acquired in accordance with applicable regulations. Errors in perceiving the retirement provision and being unable to distinguish the types of retirement, can cause lifelong harm to the retirement beneficiaries. In this case, to further enhance the knowledge of understanding of legislation, especially in the field of pensions, it is expected that the Personnel, Training and Education, Board District Aceh Utara provides opportunities to and its employees to attend various trainings for the field of their respective duties, especially in the field of pensions, so that lack of understanding of retirement for the Civil Servants in the future can be minimized.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
KATAPENGANTAR AlhamduIillah dengan Rahmat dan hidayah yang diberikan Allah SWT, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan penelitian TAPM ini yang berjudul "PERSEPSI PEGAW Ai NEGERl SIPIL TERHADAP PENSIUN" studi pada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Aceh Utara, yang merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan TAPM. Adapun dalam penuIisan penelitian TAPM ini, penulis menyadari bahwa
KA
uraian-uraian yang penuIis paparkan disini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
BU
karena itu kritik, saran dan masukan yang konstruktif (sehat) sangat diharapkan. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
R
tiada terhingga kepada:
TE
1. Prof. Ir. Tian Belawati, M. Ed., P. hD, selaku Rektor Universitas Terbuka
SI TA S
2. Suciati, M. Sc., Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana UT 3. F10rentina Ratih Wulandari, S.lp. M. Si, selaku Ketua bidang ISIP UT 4. Drs. Mujadi, M. Pd, selaku Kepala UPBJJ-UT Banda Aceh beserta jajarannya
ER
5. Dr. Sofjan Aritin, M. Si, selaku Ketua Komisi Penguji
IV
6. Prof. Dr. Hamonangan Sitorus, M. Si, selaku Penguji Abli
N
7. Dr. M. Saleh Sjafei, M. Si, selaku Pembimbing I
U
8. Dr. Lina warlina, M. Ed, selaku Pembimbing II 9. Seluruh dosenltutorl Universitas Terbuka Jakarta dan UPBJJ-UT Banda Aceh. 10. Dr. Hanatiah, M.Pd, selaku Ketua kelompok belajar MAP UPBJJ-UT Langsa. I I. Isteri, anak, yang telah memberi dukungan dalam penyelesaian TAPM. 12. Semua rekan yang telah memberi dukungan dalam penyelesaian TAPM. Demikian Prakata dari penuIis, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penuIis sendiri, Amin.... Ya Rabbal A'lamin. Jakarta,
Juni 2013 Penulis
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
DAFIARISI
LEMBAR PERSETUJUAN
.
PENGESAHAN...............................................................................................
II
iii
ABSTRAK........................................................................................................
IV
ABSTRACT................................................ .......................................................
V
KATA PENGANTAR......................................................................................
VI
DAFTAR ISI....................................................................................................
VII
KA
PERNYATAAN ..
ix
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
x
DAFTAR LAMPlRAN....................................................................................
xi
1
A.
Latar belakang masalah.......................................................
1
B.
Perurnusan masalah..................
7
C.
Tujuan penelitian.................................................................
8
D.
Kegunaan penelitian............................................................
8
SI
TA S
TE
P NDAHULUAN.........................................................................
IV ER
BAB 1
R
BU
DAFTAR TABEL............................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................
9
Kajian Teori.........................................................................
9
1.
Persepsi.........................................................................
9
2.
Pegawai.........................................................................
23
3.
Pensiunlpemberhentian.................................................
28
4.
Penelitian terdahu1u.......................................................
36
Kerangka berpikir.................................................................
47
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................
51
A.
Desain penelitian..................................................................
51
B.
Popu1asi dan sampel.............................................................
52
C.
Prosedur pengumpulan data.................................................
53
D.
Metode analisa data..............................................................
55
U
N
A.
B.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf VIII
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN................................................. Temuan.................................................................................
56
1.
Lokasi penelitian.........................................................
56
2.
Pensiun.
59
3.
Persepsi antara pensiu.l1 tewas dengan pensiun
64
Mekanisme pengurusan pensiun.................................
68
Pembahasan..........................................................................
71
4.
Persepsi PNS terhadap pensiun..................................
2.
Persepsi PNS terhadap pensiun tewas........................
83
3.
Mekanisme pengurusan pensiun................................
91
BU
1.
TE
B.
KA
meninggal dunia biasa................................................
R
A.
56
SI TA S
BAB V KESlMPULAN DAN SARAN......................................................
71
95
Kesimpulan..........................................................................
95
B.
Saran.....................................................................................
96
ER
A.
U
N IV
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
98
41481.pdf
DAFTAR TABEL
5
Tabel 1.2 Data pensioo yang seharusnya taboo 2007-2011..........................
6
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
Tabel 1.1 Realisasi data pensioo taboo 2007-2011.......................................
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka IX
41481.pdf
DAFTAR GAMBAR
46
Gambar 2.2 Kerangka berpikir........................................
47
Gambar 4.1 Pensiun permintaan sendiri golongan IIIId ke bawah..................
70
Gambar 4.1 Pensiun pennintaan sendiri golongan IVfa ke atas......................
70
Gambar 4.3 Pensiun tewas...............................................................................
71
Gambar 4.4 Pensiun IVIb kebawah baik BUP maupun MD............................
71
Gambar 4.5 Pensiun golongan IVIe ke atas baik BUP maupun MD...............
72
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
Gambar 2.1 Kesimpulan peneIitian terdahulu.....................
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka x
41481.pdf
DAFTAR LAMPlRAN
Lampiran 1 Pedoman wawancara..............
102
Lampiran 2 Daftar wawancara........................................................................ 104
Lampiran 3 Tupoksi BKPP Aceh Utara.......................................................... 111
Lampiran 4 Contoh SK pensiun tewas ..
115
U
N
IV E
R
SI TA
S
TE
R
BU
KA
Lampiran 5 Contoh SK pensiun meninggal dunia biasa................................. 116
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka XI
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
BABII
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Kajian Teori
1.
Persepsi.
Persepsi merupakan suatu proses bagairnana seseorang menyeleksi, mengatur
dan
menginterpretasikan
masukan-masukan
informasi
untuk
KA
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti (Kotler, 2000). Mangkunegara
BU
(dalam Arindita, 2002) berpendapat bahwa persepsi adalah suatu proses
TE
R
pemberian arti atau makna terhadap lingkungan. Dalam hal ini persepsi mencakup penafsiran obyek, penerimaan stimulus (Input), pengorganisasian stimulus, dan terhadap
stimulus
yang
telah
AS
penafsiran
diorganisasikan
dengan
cara
SI T
mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap. Adapun Robbins (2003)
ER
mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses dimana individu-individu tersebut mengorganisasikan dan menafsirkan mereka
IV
indera
agar
memberi
makna
kepada
lingkungannya.
N
kesan
U
Persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan bukan hanya stimulus yang mengenainya, tetapi juga individu sebagai satu kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya yang relevan dalarn menanggapi stimulus (Walgito, I993). Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia luar. Agar proses pengarnatan itu teljadi, maka diperlukan objek yang diarnati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
9
10 41481.pdf
pengamatan. Persepsi dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan membuat respon bagairnana dan dengan apa seseorang akan bertindak. Leavitt dalam (Rosyadi, 2001) membedakan persepsi menjadi dua pandangan, yaitu pandangan secara sempit dan luas. Pandangan yang sempit mengartikan persepsi sebagai penglihatan, bagaimana seseorang me1ihat sesuatu.
KA
Sedangkan pandangan yang luas mengartikannya sebagai bagaimana seseorang
BU
memandang atau mengartikan sesuatu. Sebagian besar dari individu menyadari
TE R
bahwa dunia yang sebagaimana dilihat tidak selalu sama dengan kenyataan, jadi berbeda dengan pendekatan sempit, tidak hanya sekedar melihat sesuatu tapi lebih
TA S
pada pengertiannya terhadap sesuatu tersebut. Persepsi berarti analisis mengenai cara mengintegrasikan penerapan kita terhadap hal-hal di sekeliling individu
SI
dengan kesan-kesan atau konsep yang sudah ada, dan se1anjutnya mengenali
IV ER
benda tersebut. Untuk memahami hal iill, akan diberikan contoh sebagai berikut: individu baru pertama kali menjumpai buah yang sebe1umnya tidak kita kenali,
U
N
dan kemudian ada orang yang memberitahu kita bahwa buah itu namanya mangga. lndividu kemudian mengamati serta menelaah bentuk, rasa, dan lain sebagainya, dari buah itu secara seksama, Ialu timbul konsep mengenai mangga dalam benak (memori) individu. Pada kesempatan lainnya, saat menjumpai buah yang sarna, maka individu akan menggunakan kesan-kesan dan konsep yang telah kita miliki untuk mengenali bahwa yang kita Ii hat itu adalah mangga. Taniputera dalam (Jafaruddin, 2005). Dari definisi persepsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menye1eksi, mengatur dan Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
II 41481.pdf
menginterprestasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada, dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti. Persepsi adalab proses yang digunakan
individu mengelola dan
menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka. Meski demikian apa yang dipersepsikan seseorang dapat
KA
berbeda dari kenyataan obyektif. Tidak hams selalu berbeda, namun sering
BU
terdapat ketidaksepakatan, misalnya dimungkinkan babwa semua karyawan dalam
R
perusahaan tertentu memandang perusahaan tersebut sebagai tempat yang hebat
TE
untuk bekeIja, kondisi keIja yang menyenangkan, tugas pekeIjaan yang menarik,
AS
upab yang baik, manajemen yang bijaksana dan bertanggung jawab. Namun,
SI T
seperti sebahagian besar dari kita tabu, sangatlab tidak biasa untuk mendapatkan kesepakatan seperti itu. Persepsi itu penting semata-mata karena perilaku
ER
manusia didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa realitas yang ada, bukan
Prilaku persepsi dan sifat persepsi
U
a.
N
IV
mengenai realitas itu sendiri.
Menurut Alport (dalam Mar'at, 1991). Persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, dan pengetabuan individu. Pengalaman dan proses belajar akan memberikan bentuk dan struktur bagi objek yang ditangkap panca indera. Sedangkan pengetabuan dan cakrawala akan memberikan arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan akhimya komponen individu akan berperan dalam menentukan tersedianyajawaban yang berupa sikap dan tingkah laku individu terhadap objek yang ada.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
12 41481.pdf
Berdasarkan pendapat para ahIi yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi melalui tiga tahap yaitu:
I.
Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengena Ian dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada.
2.
Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisa
Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi ling
BU
3.
KA
sian informasi.
TE
cakrawala, serta pengetahuan individu.
R
kungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman,
AS
Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003), ada beberapa sifat yang
1.
SI T
menyertai proses persepsi antara lain:
Konstansi (menetap) dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai
Selektifbahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan
IV
2.
ER
orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilkan berbeda-beda.
U
N
keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap infor masi tersebut, sehingga hanya informasi tertentu saja yang diterima dan diserap.
3.
Proses organisasi yang selektifbeberapa kumpulan informasi yang sarna
dapat disusun ke dalam pola-pola menurut cara yang berbeda-beda.
b.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi. Thoha (1993) berpendapat bahwa persepsi pada umurnnya terjadi karena
dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekstemal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Faktor ekstemal Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
13 41481.pdf
adalah
faktor-faktor
yang
berasaJ
dari
luar
individu
yang
meliputi
stimulus itu sendiri, baik sosiaJ maupun fisiko Dijelaskan oleh Robbins (2003) bahwa meskipun individu-individu memandang pada satu benda yang sarna, mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda, namun ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang memutar-baJikkan persepsi.
KA
Faktor-faktor ini terdiri dari :
BU
1) Pelaku persepsi (perceiver).
R
2) Objek atau yang dipersepsikan.
TE
3) Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan.
AS
Berbeda dengan persepsi terhadap benda mati seperti meja, mesin atau
SI T
gedung, persepsi terhadap individu adalah kesimpulan yang berdasarkan tindakan orang tersebut. Objek yang tidak hidup dikenai hukum-hukum aJarn tetapi tidak
ER
mempunyai keyakinan, motif atau maksud seperti yang ada pada manusia.
IV
Akibatnya individu akan berusaha mengembangkan penjelasan-penjelasan
U
N
mengapa berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu persepsi dan penilaian individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian-pengadaian yang diarnbil mengenai keadaan internal orang itu (Robbins, 2003). Gilmer (daJarn Hapsari, 2004), menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor belajar, motivasi, dan pemerhati perseptor atau pemersepsi ketika proses persepsi terjadi. Berhubung ada beberapa faktor yang bersifat subyektif yang mempengaruhi, maka kesan yang diperoleh masing masing individu akan berbeda satu sarna lain. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
14 41481.pdf
Oskam dalam (Hamka, 2002) membagi empat karakteristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial yang terdapat dalam persepsi adaIah:
a. faktor ciri dari objek stimulus. b. faktor pribadi seperti intelegensi, minat. c. faktor pengaruh kelompok. d. faktor perbedaan latar belakang kultural.
KA
Persepsi individu dipengaruhi oleh faktor fungsional dan struktural.
BU
Faktor fungsional ialah faktor-faktor yang bersifat personal, misalnya kebutuhan
R
individu, usia, pengalaman masa Ialu, kepribadian, jenis kelamin, dan hal-hal lain
TE
yang bersifat subjektif.
AS
Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan
SI T
norma sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempersepsikan sesuatu. Dari uraian tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa persepsi
ER
dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal, yaitu faktor pemersepsi
c.
U
N
IV
(perceiver), obyek yang dipersepsi dan konteks situasi persepsi dilakukan.
Aspek-aspek persepsi Pada hakekatnya sikap merupakan suatu interelasi dari berbagai komponen,
dimana komponen-komponen tersebut menurut Alport dalam (Mar'at, I991) adalah: I.
Komponen kognitif. Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya, dari pengetahuan ini kemudian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15 41481.pdf
akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut. 2.
Komponen Afektif. Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau system nilai yang dirnilikinya. Komponen Konatif; yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan obyek sikapnya.
KA
3.
BU
Menurut Gerungan (1996), bahwa sikap itu mengandung tiga komponen
1.
TE R
yang membentuk struktur sikap, yaitu:
Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang berkaitan
S
dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang
Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
SI
2.
TA
berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
ER
berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap,
N IV
rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang
3.
U
merupakan hal yang negatif. Komponen konatif (komponen perilaku., atau action component) yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap, komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap. Menurut Walgito (2003), memberikan pengertian bahwa dalam persepsi terkandung komponen kognitif dan juga komponen konatif, yaitu sikap merupakan predisposing untuk merespons, untuk berperilaku. Dengan demikian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16 41481.pdf
bahwa sikap berkaitan dengan perilaku. Sikap merupakan predisposisi untuk berbuat atau berperilaku. Berdasarkan batasan ini juga dapat dikemukakan bahwa persepsi mengandung komponen kognitif, kornponen afektif, dan juga kornponen konatif, yaitu merupakan kesediaan untuk bertindak atau berperilaku. Sikap seseorang pada suatu obyek sikap rnerupakan manifestasi dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan
KA
berperilaku terhadap obyek sikap. Ketiga komponen itu saling berinterelasi dan
BU
konsisten satu dengan lainnya, jadi terdapat pengorganisasian secara internal di
R
antara ketiga komponen tersebut.
penilaian, pendapat, merasakan dan
menginterprestasikan sesuatu
AS
kesan,
TE
Persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan
SI T
berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain (yang dipersepsi). Melalui persepsi ini kita dapat mengenali dunia sekitar kita, yaitu seluruh dunia
ER
terdiri dari benda serta manusia dengan segala kejadian-kejadiannya (Meider,
IV
1958). Dengan persepsi kita dapat berinteraksi dengan dunia sekeliling kita
U
N
khususnya antar manusia, dalam hal kehidupan sosial di kelas tidak lepas dari interaksi antara mahasiswa dengan mahasiswa, dan antara mahasiswa dengan dosen. Persepsi sosial Aspek sosial dalam persepsi memainkan peranan yang amat penting dalam perilaku organisasi. Persepsi sosial adalah berhubungan secara langsung dengan bagaimana seseorang individu melihat dan memaharni orang lain. Karyawan karyawan suatu departemen secara aj ek akan terIibat dalam proses persepsi ini dalam hal mereka mengenal, melihat, memahami, dan menilai satu sarna lainnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
17 41481.pdf
Pimpinan akan melihat dan menilai stafuya. Staf melihat dan menilai atasannya. Pengawas menilai yang diawasi. Sebaliknya yang diawasi menilai pula pengawasnya. Guru menilai mood, dan mood juga menilai gurunya. Proses menilai atau me/iliat diri orang lain seperti yang dikemukakan di atas dinamakan persepsi sosial. Banyak terdapat bennacam-macam faktor yang masuk: ke dalam persepsi sosial ini, tetapi faktor utama yang dapat disebutkan ialah faktor
KA
psikologi dan kepribadian.
BU
Proses persepsi sosial ini hanya akan melibatkan orang yang meliliat atau
TE R
menilai (perceiver) dan orang yang dilihat atau dinilai (perceived). Kedua pihak ini mempunyai karakteristik masing-masing dan karakteristik inilah yang
S
mempengaruhi wama persepsi sosial tersebut.
TA
Karakteristik orang-orang yang menilai dapat dikemukakan antara lain:
ER
SI
Mengetahui diri sendiri itu akan memudahkan melihat orang lain secara tepat. Karakteristik diri sendiri sepertinya bisa mempengaruhi ketika meliliat
N IV
karakteristik orang lain.
U
Aspek-aspek yang menyenangkan dari orang lain sepertinya mampu dilihat oleh orang-orang yang merasa dirinya berlebihan. Ketepatan menilai orang lain itu tidaklah merupakan kecakapan tunggal. Empat karakteristik ini mempunyai peranan yang besar bagi seseorang dalam me/ihat orang lain pada situasi lingkungan tertentu. Persepsi seseorang terhadap orang lain tidak bisa dilepaskankan dari empat karakteristik ini, sehingga dengan demikian dapat dipaharni mengapa seseorang ketika me/ihat orang lain ukurannya selalu dipulangkan pada dirinya sendiri.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
18 41481.pdf
Adapun karakteristik dari orang-orang yang dilihat atau dinilai dalam proses persepsi sosial itu antara lain: Status orang yang dinilai akan mempunyai pengaruh yang besar bagi persepsi orang yang menilai. Orang yang dinilai biasanya ditempatkan dalam kategori-kategori tertentu. Hal ini untuk memudahkan pandangan-pandangan orang yang menilai.
KA
Biasanya kategori tersebut terdiri dari kategori status dan peranan.
BU
Sifat perangai orang-orang yang dinilai akan memberikan pengaruh yang
TE R
besar terhadap persepsi orang lain pada dirinya.
Demikian beberapa karakteristik dalam proses persepsi sosial antara orang
TA S
yang mempersepsi dan orang yang dipersepsi. Orang-orang dalam suatu organisasi tertentu, karyawan dalam suatu departemen, atau antara dosen dan
IV ER
SI
mahasiswa dalam rangka proses persepsi di antara mereka itu akan selalu dipengaruhi oleh karakteristik-karakteristik tersebut. Sebagai contoh jika manajer
N
atau pimpinan biro suatu departemen merasa puas akan dirinya, merasa gembira
U
dan senang hati, kebetulan orang lain yang datang padanya perawakannya gagah, menarik, simpatik dan sopan., maka manajer atau pirnpinan tadi akan mempunyai persepsi yang positif terhadap orang tersebut. Sebaliknya jika manajer atau pimpinan biro tadi dalam kondisi yang tegang, kalut, dan marah, datang kepadanya seorang tamu yang agak sombong, banyak omong membanggakan prestasi kerjanya, maka persepsi manajer atau pirnpinan tadi jelas akan negatif, perbuatan prilaku yang tidak menyenangkan. Beberapa hal yang ikut menentukan peranan dalam proses sosial dan menghasi1kan suatu prilaku, dapat kiranya disebutkan sebagai berikut: Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
19 41481.pdf
Atribusi
Seeara sederhana atribusi ini diartikan sebagai suatu proses bagaimana seseorang meneari kejelasan sebab-sebab dari perilaku orang lain. Disini seseorang tadi tidak hanya tertarik mengamati prilaku dalam organisasi saja, melainkan meneari jawab penyebab dari prilaku orang lain yang diamati (Robbin, SP. 2006). Penilaian orang-orang dan reaksinya terhadap perilaku orang lain
KA
barangkali banyak dipengaruhi oleh persepsi mereka bahwa orang lain itu
BU
bertanggung jawab atas perilakunya. Contoh perbuatan atribusi itu rnisalnya,
TE R
ketika produksi naik manajer yang bertanggung jawab atas kenaikan produksi itu akan dinilai tidak eakap kalau penyebab kenaikan karena mesin-mesin yang baru
TA S
dipasang, bukan karena kecakapannya. Seseorang juru rawat yang memecahkan botol-botol obat yang dibawa, karena terpeleset lantai licin yang baru dipel bisa
IV ER
kesengajaan.
SI
dimaafkan, dan barangkali dia bisa dipeeat jika pecahnya botol karena
Banyak orang mengira bahwa distorsi persepsi antara satu orang dengan
U
N
orang lain, antara pimpinan dengan stafuya antara isteri dan suami dan antara banyak orang lagi, dieari sebab kesalahannya dari perilaku orangnya, bukannya dari penyebab lingkungannya. Proses atribusi ini amat bermanfaat dalam persepsi sosial, karena dengan meniti sebab-sebab terjadinya suatu prilaku diharapkan persepsi seseorang terhadap orang lain itu sesuai. Sebagai eontoh manajer produksi yang berhasil meningkatkan produksi. Kalau sebab-sebab terjadinya kenaikan produksi diketahui, setelah dilakukan atribusi yakni karena mesin-mesin bam. Maka penghargaan kepadanya akan berlainan daripada kalau manajer produksi tadi bisa menaikkan produksinya karena atribusi lain rnisalnya keahlian Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
20 41481.pdf
dan kecakapannya. Perawat yang memecahkan botol-botol obat itu menurut persepsi atasannya bisa dimaafkan, karena setelah diteliti maka proses atribusinya menyatakan bahwa lantai licin itu yang menjadi penyebabnya. Lain hainya kalau atribusinya mengatakan, itu adalah karena kesengajaan, maka persepsi atasannya menimbulkan perilaku perawat itu hams dipecat. Persepsi dan perilaku itu tergantung akan banyak sebab baik sebab-sebab
KA
internal, atribusi personal atau sebab dari luar, atribusi situasi yang terjadi, dan
BU
lain sebagainya. Dengan kata lain, pola atribusi sebab akibat seseorang itu akan
R
banyak mempengaruhi persepsi sosial.
TE
Stereotype
AS
Stereotype ini dapat dikatakan sebagai lanjutan dari proses atribusi.
SI T
Sebenarnya selain atribusi terdapat dua hal lagi yang amat penting di dalam mempengaruhi persepsi sosial. Dua hal itu ialah stereotype dan halo effect. Dua
ER
hal ini merupakan suatu problema atau kekeliruan umum yang merangkak ke
IV
dalam persepsi sosial, sehingga menimbulkan adanya perbedaan antara yang
U
N
disangka dengan kenyataannya (Robbin, 2006). Stereotype adalah suatu proses yang cenderung melihat orang lain sebagai suatu bagian dari suatu klas atau kategori. Selain itu di dalam stereotype ini terdapat suatu persetujuan umum atas sifat-sifat yang dipandang, dan timbulnya suatu perbedaan antara sifat yang disandang dengan sifat-sifat senyatanya. Istilah stereotype ini berasal dari kata-kata yang dipergunakan sehari-hari oleh tukang cetak untuk mengeset tipe-tipe huruf yang sudah ada pada batangan batangan cetakan. Kemudian istilah ini dipinjam oleh Walter Lippman pada tahun 1922, untuk dipergunakan dalam peristilahan persepsi. Biasanya dipergunakan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
21 41481.pdf
untuk menganalisis prejudis diantara bangsa-bangsa. Misalnya orang-orang hitam (negro) itu kasar-kasar, orang kulit putih yang berambut pirang itu periang, orang orang Batak itu keras dan energik, orang Jawa halus dan sopan, dan lain sebagainya. Patut diketahui dalam stereotype ini adanya suatu kenyataan yang tak dapat dipungkiri, yakni suatu atribusi yang menyenangkan dan atribusi yang tidak
KA
menyenangkan. Misalnya orang-orang hitam dinilai kasar-kasar, orang kulit putih
BU
berambut pirang periang. Maka dalam stereotype ini ada sifat-sifat yang
TE R
menyenangkan dan adapula sifat-sifat yang atribusinya tidak menyenangkan. Seperti dikemukakan oleh ahIi-ahii psikolog sosial, bahwa stereotype itu
TA S
bukanlah penugasan yang sederhana dari sifat-sifat yang menyenangkan atau tidak menyenangkan ke dalam suatu klas orang-orang, sebagai suatu fungsi dari apakah
SI
pengamat mempunyai sikap yang positif atau negatif di dalam mendukung
IV ER
kategori orang-orang tersebut. Hampir sebagian besar stereotype mempunyw keduanya yaitu sifat-sifat yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, dan
U
N
semakin besar prejudis seseorang, maka semakin besar pula kadar sifat keduanya. Jika seseorang melakukan stereotype kepada orang lain, hal ini disebabkan karena keterbatasan pengetahuan orang tersebut. Dia hanya mengetahui hal-hal yang bersifat umum dari suatu kategori yang disifatkan kepada orang yang dilihat. Namun demikian setiap orang-orang itu adalah unik, sifat-sifat asli dari orang tersebut secara umum akan sangat berbeda dari stereotype yang diterapkan kepadanya. Proses stereotype ini amat besar perananya dalam mempengaruhi persepsi sosial. Banyak kelompok-kelompok yang pada umumnya telah diberikan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
22 41481.pdf
stereotype masing-masing dalam sesuatu orgarusasl. Kelompok-kelompok
tersebut antara lain kelompok pimpinan dan manajer, kelompok pengawas, kelompok staf ahli, dan kelompok sopir. Di dalam masyarakat tersebut terdapat pula kelompok-kelompok stereotype ini, misalnya kelompok pedagang, kelompok pemborong, kelompok wanita, kelompok mahasiswa, kelompok petani, dan lain sebagainya Masing-masing kelompok ini menyandang sifat-sifat tetentu hasil
KA
konsensus stereotype ini. Sebagai contoh masyarakat mengenal sifat pedagang
BU
itu pembohong, pengawas adalah pencari kesalahan, wanita lemah-halus perasaan
R
dan emosional, insinyur atau staf ahli itu selalu membawa kalkuIator, dan lain
TE
sebagainya.
S
Walaupun pada kenyataannya banyak terdapat perbedaan antara sifat-sifat
SI TA
yang telah disetujui dalam stereotype dengan sifat-sifat senyatanya, tetapi proses semacam itu berIangsung di dalam menimbulkan persepsi sosial. Sehingga proses
Halo Effect
IV E
R
stereotype ini amat besar pengaruhnya di dalam ilmu perilaku organisasi.
U
N
Seperti dikatakan bahwa selain atribusi terdapat dua hal lagi yang berpengaruh di dalam proses persepsi sosial. Kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan oleh halo effect terhadap persepsi sosial sarna halnya dengan yang diperbuat oleh stereotype. Hanya bedanya stereotype melihat seseorang itu berdasarkan alas suatu kategori tunggal dari suatu kelas atau golongan, sedangkan halo effect melihat seseorang berdasarkan alas satu sifat saja Halo effect dipergunakan untuk menilai pelaksanaan ketja seseorang
berdasarkan alas salah satu sifat yang diketahui oleh yang menilai. Sifat-sifat itu antara lain karena kerajinannya, kecerdasannya, penampilannya, ketergantungan, Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
23 41481.pdf
kerjasarna, kedisiplinan, dan lain sebagainya. Satu sifat yang kebetulan dilihat oleh penilai, dapat menutupi sifat-sifat Iainnya Contoh dari halo effiet, seorang sekretaris wanita yang menarik, dia dilihat atau dinilai oleh atasannya (boss) laki laki, sebagai seorang yang cerdas. pekerja yang baik, dan bertanggung jawab, padahal kenyataannya ia seorang pengetik yang bodoh. Sebaliknya seorang pengetik wanita yang pandai dan cemerIang, tetapi ia dilihat oleh atasan nya yang
KA
laki-Iaki hanya sebagai pembantu. bukannya sebagi orang yang bisa memimpin
R BU
dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Contoh lain seorang pegawai
dinilai atasannya rajin, disiplin, dan bertanggung jawab sehingga ia ditetapkan
TE
sebagai pegawai teladan. Tahun berikutnya ketika ada pemilihan pegawai teladan
TA S
lagi pegawai tersebut terpilih. Pernilihan yang kedua ini cenderung berdasarkan halo effect, karena sekali dilihat pegawai tersebut teladan. sifat itu akan dipakai
ER SI
untuk menilai berikutnya karena sifat-sifat lainnya yang barangkali kejelekan atau kelemahannya tidak narnpak atau sengaja tidak dilihat oleh penilai. Dengan
IV
melihat pengertian dan contoh halo effect tersebut, kiranya dapat dipaharni bahwa
U
N
halo effect mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap persepsi sosial.
2.
Pegawai
Pegawai adalah orang yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalarn perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalarn suatu jabatan serta digaji menurut peraturan perundang undangan yang berIaku (Saksono, 1993:25). Pegawai adalah kata benda berupa orang-orang atau sekelompok orang yang mempunyai status tertentu karena pekerjaannya. Manusia organisasi yang Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
24 41481.pdf
berperan sebagai pegawai dalam arti seluas-luasnya merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari lingkungan masyarakat yang menjadi sumber asal usul
datangnya pegawai (Zainoo,1990:5). Menurut pemyataan para ahli tersebut mengenai pegawai, dapat disimpulkan: Pegawai adalah sumber daya manusia yang terorganisir oleh suatu lembaga atau instansi yang membutuhkan hubungan timbal balik dalam artian
KA
pihak atasan dengan bawahan saling keterkaitan dan bekeljasama untuk
BU
mewujudkan tujuan organisasi. Dalam dunia kepegawaian atau ketenagakeljaan,
R
baik di lingkungan lembaga maupoo perusahaan pemerintah ataupoo swasta, tidak
TE
semua pegawai didalamnya mempooyai status kepegawaian yang sarna, demikian
AS
pula halnya dengan hak dan kewajiban masing-masing.
SI T
Ada beberapa jenis pegawai ditinjau dari statusnya baik di lingkungan pemerintah maupoo swasta (Saksono, 1993: 26-29) adalah;
R
Pegawai Percobaan
IV E
a.
Pada umumnya seorang pegawai yang barn diangkat baik di lingkungan
U
N
lembaga pemerintah maupoo swasta mempooyai status percobaan. Dalam lingkoogan pemerintah, pegawai dengan status percobaan ini dikenal dengan Calon Pegawai (Calon Pegawai Negeri Sipil), batas waktu percobaan adalah satu sampai dengan dua tahoo dengan gaji 80% dari gaji pokok. Dalam lingkungan lembaga swasta pegawai dengan status percobaan disebut dengan pekeJja atau karyawan percobaan, masa percobaan ini tidak boleh lebih dari tiga bulan, yaitu seperti yang tercantum dalam Undang-oodang Nomor 12 Tahoo 1964 tentang pemutusan huboogan keJja di perusahaan swasta.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
25 41481.pdf
PegawOO dengan status percobaan secara yuridis (hukum) mempunym kedudukan yang sangat lemah dalam lembaga pemerintah, maupun swasta apabila ia melakukan kesalahan hubungan keIja dengan pihak perusahaan, maka dengan mudah dapat diputuskan tanpa syarat. Apabila ia dapat melalui masa percobaan yang telah ditentukan dan basil keIjanya book, maka masa percobaan akan dihitung sebagOO masa keIja
Pegawai Harian
KA
b.
R BU
PegawOO harian adalah orang yang bekeIja pada suatu lembaga atau perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, dengan menerima upah berdasarkan
TE
waktu setiap harinya. Upah pegawOO dibayar setiap hari, setiap satu atau dua
TA S
minggu atau setiap bulan, semua itu tergantung pada kesepakatan atau peraturan perusahaan yang bersangkutan. Bagi pegawOO ini berlaku asas "No work no pay"
SI
tidak bekeIja tidak ada upah.
ER
Ada dua sistim yang dipakai pada suatu negara yaitu;
IV
- Spoilt system yang berdasarkan keahlian atau profesionalnya.
U
N
Mayrit system yang berdasarkan kekerabatan atau kekeluargaannya. Spoilt system adalah system yang sering dipakOO di negara-negara maju, sedangkan mayrit system adalah yang dipakai di negara-negara yang sedang berkembang, seperti Indonesia kita sekarang ini. c.
Pegawai Bulanan Pegawai bulanan ialah orang yang bekeIja pada suatu lembaga atau
perusahaan, book negara maupun swasta dengan menerima upah setiap bulan sekali. Dengan status ini upah pegawOO tidak dibayarkan berdasarkan jumlah hari keIja yang dimilikinya pada setiap bulan. Upah pegawai tersebut tidak berubah
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
26 41481.pdf
jumlahnya meskipun pegawai tidak bekelja sebulan penuh, baik karena libur maupun karena alasan lain. Pegawai bulanan umumnya adalah pegawai tetap, kecuali pegawai di lingkungan pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang peraturan gaji Pegawai Negeri Sipil dengan status pegawai bulanan, maka kedudukan hukumnya menjadi lebili kuat, akan tetapi hak dan kewajiban serta tanggung jawabnyapun bertambah besar.
Pegawai Borongan
KA
d
BU
Pegawai borongan ialah orang yang bekelja pada suatu lembaga atau
R
perusahaan, baik negara maupun swasta, dengan rnenerima upah berdasarkan
TE
satuan hasil kelja yang dicapainya. Jadi besar upah pegawai ini kadang lebili besar
AS
atau lebili kecil dari upah rata-rata yang diterimanya setiap hari. Jumlah pegawai
SI T
dengan status borongan di beberapa perusahaan tertentu umumnya lebili besar dari pada jumlah pegawai dengan status lainya. Kedudukan hukum pegawai borongan
IV E
R
dalarn hubungannya dengan perusahaan, pada umumnya tidak berbeda dengan kedudukan hukum pegawai harian maupun bulanan, hanya berbeda dengan
U
N
pegawai harian tepas. Dengan kedudukan hukum seperti itu, hak dan kewajiban pegawai borongan sarna dengan hak dan kewajiban pegawai harian dan bulanan.
e.
Pegawai Musiman Pegawai musiman adalah orang yang bekelja pada suatu perusahaan baik
negara maupun swasta selarna jangka waktu tertentu. Pegawai rnusiman banyak dijumpai di perusahaan-perusahan yang kegiatan operasional bersifat musiman, misainya PT Pupuk Iskandar Muda (pT PIM) pada saat mulainya shut down (pembersihan), Pabrik PT Asean Aceh Fertilizer (pT AAF), PT Kertas Kraff Aceh CPT KKA) dan sebagainya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
27 41481.pdf
Adapoo Pegawai yang dimaksud dalam penuJisan tesis ini adalah; a. Pegawai Negeri Sipil Pusat. b. Pegawai Negeri Sipil Daerah. Yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil Pusat adalah: Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan belanja pada Departemen Lembaga Pemerintahan Non
Propinsi
atau
Kabupaten/Kota,
yang
dipekerjakan
R BU
Daerah
KA
Departeman, Kelestarian Lembaga TertinggifTinggi Negara, instansi vertikal di ootuk
menyelenggarakan Tugas Negara (DU. No.43 Tahoo 1999).
TE
Yang dimaksud dengan Pegawai Negeri Sipil Daerah adaIah: Pegawai
TA S
Negeri Sipil Daerah PropinsilKabupaten/Kota yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan belanja pada Pemerintah Daerah,
ER SI
atau dipekerjakan di luar instansi induknya. Pegawai Negeri Sipil Pusat dan Pegawai Negeri Daerah yang diperbantukan di luar instansi induk, gajinya
N
IV
dibebankan pada instansi yang menerima perbantuan (DU. No.43 Tahoo 1999).
U
Pegawai Negeri Spil yang dimaksud dalam penelitian ini adaJah Pegawai Negeri Sipil yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan daIam peraturan Perundang-oodangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya, yang ditetapkan berdasarkan sesuatu Peraturan Perundang-oodangan dan digaji menurut Peraturan Perundang-oodangan yang berlaku. Pegawai Negeri adaJah oosur aparatur negara, dan abdi masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-oodang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan. Penilaian kinerja Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
28 41481.pdf
karyawan/staf sangat bergantung pada proses persepsi. Masa depan para pensiunan erat terikat pada penilaian daJam evaJuasi- promosi dan diteruskannya sehingga pada akhirnya berdampak pada proses penyelesaian pensiun yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penyelesaian pensiun yang sesuai dengan batas usia pensiun (BUP) hendaknya melibatkan seluruh tenaga administrasi yang bekerja di bidang pensiun mulai dari pimpinan Pegawai Negeri Sipil yang akan
KA
dipensiunkan hingga PNS yang menyelesaikan Surat Keputusan (SK) Pensiun,
BU
yaitu yang prosesnya dilakukan di Badan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan
R
(BKPP) Kabupaten Aceh Utara. Akan tetapi sebaJiknyajika PNS ini semua salah
TE
daJam mempersepsikan dan kurangnya pemahaman masyarakat termasuk pegawai
S
itu sendiri terhadap peraturan tentang pensiun, khususnya dilingkungan BKPP
TA
Kabupaten Aceh Utara, maka akan berdampak pada proses penyelesaian pensiun
Pensiun/pemberhentian
IV
3.
ER
SI
yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
N
Pensiun adaJah jaminan hari tua dan sebagai baJas jasa terhadap Pegawai
U
Negeri yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada Negara. Pada prinsipnya adaJah menjadi kewajiban dari setiap orang untuk berusaha menjamin hari tuanya, dan untuk ini setiap Pegawai Negeri Sipi( wajib menjadi peserta dari sesuatu badan asuransi sosiaJ yang dibentuk oleh pemerintah, karena pensiun bukan saja sebagai jaminan hari tua, akan tetapi juga sebagai baJas jasa, maka pemerintah memberikan sumbangannya kepada Pegawai Negeri Sipil. luran pensiun Pegawai Negeri Sipil dan sumbangan pemerintah tersebut dipupuk dan dikelola oleh badan asuransi social, yang bemama PT. TASPEN Persero. Oleh karena itu pemerintah tidak begitu saja mengabaikan mereka yang pada usia Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
29 41481.pdf
produktif telah bekerja dengan baik, sebagai penghargaan atas usaha mereka tersebut, maka dilaksanakan program pensiun, yang akan diberikan setelah karyawan/pekerja menyelesaikan masa kerjanya. Program pensiun merupakan suatu program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi pesertanya, pemberian pensiun diharapkan dapat meningkatkan produktifitas dari karyawan/pegawai yang tentu saja akan berdampak positif
KA
terhadap produktifitas perusahaan atau instansi tempat karyawan/pegawai tersebut
BU
bekerja. Dengan adanya jarninan akan kesejahteraan dihari tua akan membuat
R
mereka bekerja lebih giat lagi dan berusaha untuk mendapatkan jabatan yang lebih
TE
tinggi, dengan maksud akan memperoleh manfaat yang lebih besar pada saat
AS
mereka memasuki usia pensiun.
SI T
Pensiun merupakan berakhirnya dari suatu pekerjaan atau sering disebut dengan pemberhentian, Pemberhentian adalah sarna dengan pemutusan hubungan
ER
kerja dari suatu organisasi karena sudah habis masa kontraknya, baik itu
IV
organisasi swasta maupun organisasi pemerintahan atau yang sering disebut
U
N
dengan instansi pemerintahan bagi yang berstatus Pegawai Negeri Sipil, baik itu Pegawai Negeri Sipil Daerah maupun Pegawai Negeri Sipil Pusat. Pada dasarnya pemutusan hubungan kerja mengarnbil dua bentuk utama, yaitu berhenti dan
diberhentikan. Adapun faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pemberhentian/ pemutusan hubungan kerja antara lain (UU No.ll tahun 1969) a.
Pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil: adalah pemberhentian yang mengakibatkan yang bersangkutan Negeri Sipil.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
kehilangan status sebagai Pegawai
30 41481.pdf
b.
Pemberhentian
dari
jabatan
negeri:
adalah
pemberhentian
yang
mengakibatkan yang bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu organisasi tetapi masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. c.
Pemberhentian karena dikenakan sanksi disiplin yang sifatnya berat, yaitu sesuai ketentuan Peraturan Pemerintab Nomor 53 taboo 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Hilang adalah suatu keadaan bahwa seseorang diluar kemauan dan
KA
d.
e.
R
TE
masih hidup atau telah meninggal dunia
BU
kemampuannya tidak diketabui tempatnya berada tidak diketabui apakah ia
Batas usia pensioo (BUP): adaIah batas usia Pegawai Negeri Sipil harns
TA
S
diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil.
SI
Pemberhentian secara Normal yaitu bila seseorang tidak lagi bekerja pada
ER
suatu organisasi atau instansi karena berhenti atas permintaan sendiri, berhenti
IV
karena sudah mencapai usia pensioo dan karena meninggal dunia/tewaslhilang,
U
N
(Sondang, 2002 175-179). Seorang pegawai negeri yang berhenti atas permintaan sendiri berarti mengambil keputusan bahwa huboogan kerja dengan suatu organisasilinstansi tidak dilanjutkan lagi, dengan berbagai a1asan dapat menjadi penyebab diambilnya keputusan tersebut yang biasanya bersifat pribadi. Dalam
hal demikian organisasilinstansi tersebut tidak berhak menolak keputusan pegawai yang bersangkutan, dan oleh karenanya mau tidak mau harus dikabulkan. Kadang kala suatu organisasi dengan berbagai cara mendorong para pegawainya ootuk berhenti, seperti misalnya dalam hal akan terjadinya surplus tenaga kerja sebagai akibat menurunnya kegiatan organisasa. Dengan adanya pegawai yang berhenti
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
31 41481.pdf
atas permintaan sendiri, dapat berakibat pada teIjadinya lowongan yang tentunya perlu diisi oleh tenaga lain yang bam, baik itu melalui rekrutmen, seleksi dan penempatannya. Yang penting hams diperhatikan adalah agar jangan sampai pegawai yang berhenti atas permintaan sendiri meninggalkan organisasi dengan sikap negatif. Pegawai yang berhenti karena mencapai batas
USIa
pensiun (BUP),
KA
(sumber PP 32 tahun 1979) adalah: keharusan pensiun setelah mencapai usia
R BU
tertentu, keharusan ini biasanya diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku umum, dan berdasarkan peraturan kepegawaian yang berlaku bagi para
TE
karyawan suatu organisasi tertentu. Berarti bila seseorang telah mencapai usia
TA S
tertentu, ia diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan pekeIjaannya dengan hak pensiun. Batas usia pensiun itu tidak perlu sama/seragam bagi semua
SI
pegawai, artinya bisa saja teIjadi bahwa bagi pegawai yang sifat pekeIjaannya
ER
memerlukan kekuatan fisik, usia pensiunnya lebih pendek. Sedangkan bagi
IV
mereka yang sifat pekeIjaannya lebih memerlukan keseragaman mental, yang
U
N
batas usia pensiunnya dapat lebih panjang. Kita hams mengakui bahwa batas usia pensiun dapat berbeda dari satu organisasi ke organisasi yang lain, bahkan juga dari satu negara ke negara lain. Berbagai faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan batas usia pensiun tersebut adalah; a.
JellS pekeIjaan,
b.
Kondisi kesehatan masyarakat umum,
c.
Situasi perekonorrnan,
d.
Harapan hidup dan,
e.
Situasi ketenagakeIjaan.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
32 41481.pdf
Dapat ditambahkan bahwa salah satu bentuk pemensiunan pegawai adaIah pemensiunan yang dipercepat, baik atas dorongan organisasi maupun atas kemauan pegawai itu sendiri. Dimungkinkan pemensiunan yang lebib awal dari keharusan pensiun yang ditetapkan dalam peraturan yang sifatnya normatif. Apabila prakarsa datangnya dari organisasi, terdapat dua pertimbangan yang sangat mendasar adaIah:
KA
a. Menurunnya kegiatan organisasi sehingga dirasa perlu untuk mengurangi
BU
jumlah pegawai, dengan demikian mengurangi beban pembiayaan, terutama
R
yang diperuntukan bagi belanja pegawai.
TE
b. Dirasakan adanya kebutuhan untuk menciptakan Iowongan bagi para pegawai
AS
tertentu yang dipandang layak dipromosikan, tetapi terhalang oleh adanya
ER
kurang produktif.
SI T
tenaga-tenaga yang lebih senior, yang menurut mereka sebenarnya sudah
Penyebab lain teJjadinya pemberhentian adalah karena ada pegawai yang
N
IV
meninggal dunia, meskipun hal demikian tidak diharapkan teJjadi, akan tetapi
U
kenyataannya menunjukkan bahwa karena berbagai sebab, ajal seseorang yaitu, cepat ataU lambat pasti tiba. Peristiwa itu tidak selalu dapat diperhitungkan sebelurnnya, tetapi akibatnya harus ditanggung dalam arti pengisian lowongan yang timbul, dan penyelesaian hak pegawai yang meningggal itu dengan ahIi warisnya. Meskipun benar bahwa tibanya ajal seseorang tidak dapat diduga sebelurnnya, dewasa ini makin banyak organisasi yang membantu para karyawannya agar hidup lebih sehat, misalnya dengan menyediakan fasilitas olah raga, ataU dengan mendorong para karyawannya aktif menjaga kondisi fisiknya dengan berbagai cara. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
33 41481.pdf
Pemberhentian tidak atas permintaan sendiri : Pemutusan hubungan keIja dalam bentuk pemberhentian pegawai tidak atas kemauan sendiri dapat teIjadi karena dna sebab utama adaIah:
Pertama: karena menurunnya kegiatan organisasi yang cukup gawat sehingga organisasi terpaksa mengurangi jumlah karyawannya. Dalam hal demikian, pemutusan hubungan keIja itu dapat bersifat permanen, berarti
KA
pimpinan organisasi memperkirakan bahwa gambaran masa depan organisasi
BU
tidak cerah untuk kurun waktu yang cukup panjang. Sebaliknya jika pemutusan
R
hubungan keIja itu bersifat sementara, berarti situasi yang dihadapi diperkirakan
TE
tidak berlangsung lama. Penyebabnyapun belum tentu karena menurunnya
S
kegiatan organisasi, akan tetapi karena faktor lain seperti karena peremajaan
TA
mesin, alih tehnologi, perubahan situasi persaingan, pergeseran preferensi
SI
konsumen dan lain sebagainya. Dalam hal teIjadinya pemutusan hubungan keIja
ER
yang sifatnya sementara, pertanyaan yang menantang untuk dipikirkan dan
IV
ditemukan jawabannya adaIah siapa yang diberhentikan, apakah tenaga senior
U
N
atau pegawai yang relatif barn. Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya tenaga seniorIah yang diberhentikan karena : I.
Dari penghasilan mereka selama ini sangat mungkin mereka sudah merniliki tabungan.
2.
Jika dipanggil kembali bekeIja mereka tidak kehilangan senioritasnya, akan tetapi ada pula yang berpendapat bahwa pegawai yang relatif barulah yang diberhentikan karena: a. Belurn banyak jasa yang telah diberikannya kepada organisasi, b. Kesempatan bagi mereka pindah ke pekeIjaan lain lebih besar.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
34 41481.pdf
Kedua: karena pengenaan sanksi disiplin berat yang berakibat pada pemutusan hubungan kerja, bisa saja terjadi bahwa karyawannya melakukan pelanggaran tertentu sedemikian rupa, sehingga kelanjutan kehadirannya dalam organisasi dipandang tidak dapat di pertanggungjawabkan lagi. Dalam hal demikian pengenaan sanksi berat tersebut dapat mengambil satu dari dua bentuk:
hormat tidak atas permintaan sendiri,
BU
b. Pemberhentian tidak dengan hormat atau pemecatan.
KA
a. Pegawai yang dikenakan sanksi disiplin berat itu diberhentikan dengan tidak
AS
a. Ketidakjujuran,
TE
hubungan kerja antara lain adalah:
R
Berbagai bentuk pelanggaran berat yang berakibat pada pemutusan
SI T
b. Perilaku negatif yang sangat merusak citra organisasi,
IV
yang tetap,
ER
c. Dijatuhi hukuman oleh pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum
N
d. Sikap, tindakan dan ucapan yang mengakibatkan keberadaannya dalam
U
organisasi tidak diinginkan lagi. Jika terjadi pemberhentian tidak
atas permintaan pegawai
yang
bersangkutan sendiri, ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian (PP No.53 Tahun 2010) adalah: 1. Tindakan tersebut harus merupakan tindakan terakhir dalam arti bahwa sebelum tindakan tersebut diambil, pegawai yang bersangkutan telah diperingatkan terlebih dahulu, misalnya dalam bentuk teguran lisan, teguran tertulis dan pernyataan tidak puas oleh atasan yang bersangkutan, Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
35 41481.pdf
2.
Pegawai yang dikenakan sanksi berat tersebut diberi kesempatan untuk memahami, babwa sanksi tersebut dikenakan kepadanya berdasarkan kriteria yang objektif, artinya yang bersangkutan harns mengetabui dengan jelas apa kesalabannya, ketentuan apa yang dilanggamya, dan babwa hukumannya itu setimpal dengan kesalabannya yang telab diperbuatnya. Babkan suatu hal yang sangat baik apabila kepada yang bersangkutan diberikan kesempatan
KA
untuk membela diri.
BU
3. Jika manajemen tetap berpendapat babwa keputusan yang telab diambil tidak
R
bisa diubab lagi, pejabat atau petugas pengelola sumber daya manusia perlu
TE
menyelenggarakan suatu "exit interview" dengan tujuan ootuk mengusabakan
AS
babwa pegawai yang bersangkutan memnggalkan orgarusasi dengan sikap
SI T
yang wajar. Artinya dapat menerima keputusan yang baginya pasti pabit, tetapi tidak disertai oleh pandangan yang teramat negatifterhadap orgarusasi.
ER
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tabun 1969 tentang pensiun
IV
pegawai dan janda/duda pegawai, Peraturan Pemerintab Nomor 32 Tabun 1979
U
N
tentang pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, dan Peraturan Pemerintab Nomor 9 Taboo 2003 tentang wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil adalab; 1. Pemberhentian atas permintaan sendiri: 2. Pemberhentian karena mencapai batas usia pensiun: 3. Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil karena penyederhanaan orgarusasi. 4. Pemberhentian karena melakukan pelanggaran/tindak pidana/ Penyelewengan 5. Pemberhentian karena tidak cakap jasmani/roharu; Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
36 41481.pdf
6.
Pemberhentian karena meninggalkan tugas;
7. Pemberhentian karena meninggal dunia, tewas atau hilang; 8. Pemberhentian karena hal-hal lain;
4.
Penelitian Terdahulu Beberapa pengertian yang menjadi landasan teori penelitian ini adaIah
KA
sebagai berikut :
BU
Jafaruddin (2005) dalam penelitiannya berjudul Persepsi Kepala Desa
TE R
terhadap Kinerja Pegawai Kantor Camat dalam Kabupaten Aceh Utan, Dalam penelitian ini yang manjadi pokok masalahnya adalah: Bagaimanakah persepsi kepala desa terhadap kinerja Pegawai Kantor Carnat
dalam
TA
S
I.
Kabupaten
Aceh
Utara
didalam
melaksanakan
Apakah kinerja Pegawai Kantor Camat dalam Kabupaten Aceh Utara telah
N IV
2.
ER
SI
kewenangannya kepada kepala desa?
dipersepsikan positif oleh kepala desa dan sudah sesuai dengan harapan
U
kepala desa? Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
kualitatif
pengumpulan data, data yang dikwnpulkan dengan menyebar daftar pertanyaan dan wawancara. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang persepsi dalam penelitian Jafaruddin diantaranya adalah: Wijaya (1989:38) memberikan batasan persepsi sebagai suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan
dalam pikirannya, menafsirkannya,
mengalami dan mengolah pertanda atau segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya, bagairnana segala sesuatu mempengaruhi persepsi seseorang yang Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
37 41481.pdf
nantinya akan berpengaruh pada prilaku yang akan dipilih. Selain itu, Stanton (1991: 128) juga mendefinisikan persepsi sebagai suatu makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalarnan masa Ialu dari rangsangan yang kita terima melalui panca indera. Winardi (1995:46) menyatakan persepsi merupakan sebuah proses yang harnpir bersifat otomatik dan ia bekerja dengan cara yang harnpir sarna pada
KA
masing-masing individu, tetapi secara tipikal menghasilkan persepsi yang
individu-individu
dalarn
mengumpulkan,
mengolah
dan
R
cara-cara
BU
berbeda-beda. Robbins, SP. (1996:50) juga menyatakan bahwa persepsi adaIah
TE
menginterprestasikan informasi dari lingkungannya, yang mana individu-individu
AS
tersebut cenderung mempersepsikan informasi secara selektif dengan cara mereka
SI T
sendiri.
Kotler (1999:214), menyatakan persepsi adalah proses dimana individu
ER
memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan masukan informasi untuk membuat
IV
garnbaran yang berarti. Persepsi tidak hanya tergantung pada stimul fisik narnun
U
N
juga pada hubungan stimul yang ada disekitarnya. Greenberg (2000:48) juga mendefinisikan persepsi harnpir sarna dengan
Kotler,
dimana
persepsi
sosial
adaIah
suatu
proses
menggabungkan,
menginterprestasikan, dan menafsirkan informasi, hal ini untuk mendapatkan pengertian yang akurat tentang mereka Narnun teori proses persepsi oleh Lyman Poter dan EE Lawler (dalarn Mathis, R. 2001: 91) yang mernfokuskan pada nilai yang dikumpulkan orang untuk suatu tujuan seperti pandangan seseorang terhadap kesamaan dan tempat keqa atau terhadap orang tersebut. Dalarn situasi kerja persepsi adalah cara dari seseorang dalarn memandang pekerjaan Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
38 41481.pdf
Temuan
dan
kesimpulan.
Dalam
penelitian
lafaruddin
(2005)
berkesimpulan, Persepsi merupakan suatu serapan masa lalu, rangsangan rangsangan berupa input-input yang membentuk informasi melalui panca indera, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menciptakan sesuatu hasil yang mudah untuk dipahami. Marzuki (2005) dalam penelitiannya berjudul Persepsi Petani terbadap
KA
Peningkatan Kesejabteraan Melalui Pemanfaatan Laban Tidur di Aceb
BU
Ulara, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana
R
persepsi petani terhadap peningkatan kesejahteraan melalui pemanfataan lahan
TE
tidur di kabupaten Aceh Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
AS
adalah jenis penelitian kuantitatif, yaitu sebagai metode yang mendukung analisa
SI T
kualitatif dengan menggunakan peralatan statistik, peralatan yang digunakan dengan rumus Chi- Square = X2 dengan persamaan.
ER
Adapun teoTi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teoTi yang
IV
dikemukakan oleh Winardi (2001:46) yaitu persepsi merupakan sebuah proses
U
N
yang hampir bersifat otomatik dan ia bekerja dengan cara yang hampir sarna pada masing-masing individu, tetapi secara tipikal menghasilkan persepsi-persepsi yang berbeda-beda. Kesimpulan akhir bahwa Persepsi merupakan suatu pengalaman masa lalu yang diterima berupa rangsangan-rangsangan berupa input input yang membentuk informasi melalui panca indera, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menciptakan sesuatu hasil yang mudah dipahami. Petani di kabupaten A mempunyai persepsi positif terhadap efisiensi pemanfaatan air di daerahnya, sehingga dapat meningkatkan hasiI panen padi.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
39 41481.pdf
Deliana (2007)
dalam
penelitiannya
berjuduI
Persepsi
Nasabab
Terbadap Jasa Pelayanan Bank Pembangunan Daerab (BPD) Aceb Cabang Lbokseumawe. Adapun yang menjadi pokok pennasalahan yang diteliti oleh Deliana adalah bagaimanakah persepsi nasabah terhadap pelayanan pada Bank Pembangunan Daerah Cabang Lhokseumawe. Metode yang digunakan oleh Deliana dalam penelitiannya adaIah penelitian lapangan dan telaah kepustakaan.
KA
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan dalam penelitian Deliana
BU
diantaranya adalah menurut Partanto (1994:591) Persepsi adaIah pengamatan,
TE R
penyusunan, dorongan-dorongan dalam kesatuan yOOtu mengetahui hal melalui panca indera dengan tanggapan yang positif.
Persepsi itu timbul dari
TA S
keingintahuan masyarakat terhadap suatu hal, begitu juga dengan pelayanan yang ada pada suatu bank, tanggapan masyarakat juga akan berbeda-beda. Masyarakat
SI
dapat melihat bank itu apabila tempatnya strategis mudah dijangkau dan mudah
IV ER
transportasinya, pelayanan pihak bank yang ramah juga bisa menjadi penilOOan bagi masyarakat. Jadi persepsi menggambarkan kejadian yang objektif yang
U
N
dimuIOO dengan perhatian dan pengamatan secara selektif yang mencakup pemahaman dan mengenali atau mengetahui objek-objek serta kejadian-kejadian. Namun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang dikemukakan oleh Chaplin (1999) yaitu persepsi sebagOO proses mengenali atau mengetahui objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra. Prosesnya dimulOO dengan perhatian yOOtu merupakan proses pengamatan selektif di dalamnya mencakup pemahamnan dan mengenali atau mengetahui objek-objek serta kejadian-kejadian. Hasil temuan dalam penelitian Deliana sebagOO berikut; Persepsi merupakan proses yang melibatkan aspek kognitif dan afektif individu untuk melakukan pemilihan,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
40 41481.pdf
pengaturan, dan pemahaman serta penginterprestasian rangsangan-rangsangan inderawi menjadi suatu gambaran objek tertentu secara utuh. Oengan demikian kesimpulan
akhir dari
penelitian
Oeliana
adalah
nasabah
bank
BPO
mempersepsikan pelayanan yang paling dominan dipilih adalah pelayanan Kas, karena kemudahannya dalam melayani transaksi keuangan nasabah. Khadijah (2008) dalam penelitiannya berjudul Persepsi Masyarakat
KA
Terhadap Pelayanan Air Bersih. Yang menjadi pokok masalah yang
BU
dipersoalkan dalam penelitian ini adalah: Persepsi masyarakat terhadap pelayanan
R
air bersih pada POAM Tirta Mon Pase Aceh Utara, serta bagaimana usaha POAM
TE
dalam menanggulangi masalah pelayanan air bersih. Metode penelitian yang
AS
digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan corak deskriptif analisis. Artinya
SI T
bahwa dalam penelitian ini, perhatian Khadijah lebih tertuju pada persepsi masyarakat dan pelayanan POAM Tirta Mon Pase.
ER
Teori yang digunakan dalam penelitiannya adalah teori yang dikemukakan
IV
oleh Adam (1996: 43) Persepsi adalah suatu proses dengan mana seseorang
U
N
mengorganisasikan dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami dan mengolah segala sesuatu yang terjadi dilingkungannya. Bagaimana segala sesuatu tersebut mempengaruhi persepsi seseorang, nantinya akan mempengaruhi prilaku yang akan dipilihnya. Kesimpulan dari penelitian Khadijah, persepsi merupakan suatu proses yang memerlukan penafsiran dan pemahaman dari seorang individu alas kejadian atau pengalaman masa lalu yang terjadi di lingkungan sekitamya yang diterima melalui panca indera. Hasil temuan dalam penelitian adalah persepsi masyarakat terhadap pelayanan air bersih pada POAM Tirta Mon Pase Kabupaten Aceh Utara
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41 41481.pdf
masih mengecewakan, karena air yang dihasilkan PDAM belum terjadi perubahan yang signifikan, baik ditinjau dari kualitas, kuantitas maupun kontinuitas air mengalir. Disamping itu PDAM juga memberlakukan denda bagi masyarakat yang terlambat membayar, sementara air yang dikonsumsi oleh masyarakat masih tidak sesuai dengan harapan. Sehingga sebahagian pelanggan masih merasa kecewa dengan PDAM. Sementara itu dipihak PDAM Tirta Mon Pase telah
KA
berusaha dalam menanggulangi masalah air bersih, yaitu dengan membangun
BU
WTP (water treatment plant) yang berkapasitas distribusi air bersih lebih besar
R
dari WTP yang sudah ada. PDAM juga meningkatkan SDM (sumber daya
TE
manusia) dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada stafnya tentang
AS
penyediaan air bersih.
SI T
Safrida (2009) dalam penelitiannya berjudul Persepsi Masyarakat terhadap Penerapan Syari'at Islam dalam Bidang Khalwat di Kabupaten
Bagaimanakah penegakan Syariat Islam dalam bidang khalwat di
IV
I.
ER
Aceh Vtara, pokok masalah dalam penelitian Safrida adalah :
2.
U
N
Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Vtara Bagaimana persepsi masyarakat terhadap penerapan Syariat Islam dalam bidang khalwat di kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara? Metode Penelitian yang digunakan oleh peneliti Safrida adalah pendekatan Kualitatif dengan corak deskriptif analisis, dimana basil akhir dari penelitian ini digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang menunjukkan basil akhir dari penelitian.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
42 41481.pdf
Teori yang digunakan adalah Teori yang dikemukakan oleh Bukhari (2000:514) Persesi adalah pengamatan, penyusunan dorongan-dorongan dalam kesatuan-kesatuan, melalui indra, tanggapan (indra) daya memahami. Hasil temuan yang didapatkan dalam penelitian Safrida adalah penegakan Syariat Islam dalam bidang kbalwat belum maksimal disebabkan kurangnya sosialisasi hukum Syariat Islam, serta kurangnya pemahaman masyarakat dan
KA
pemerintah terhadap Syariat Islam. Penelitian menyimpulkan bahwa persepsi
BU
merupakan suatu proses yang memerlukan penafsiran dan pemahaman dari
TE R
seorang individu atas kejadian atau pengalaman masa lalu yang teljadi dilingkungan sekitamya yang diterirna melalui panea indera.
S
Demikian juga dengan persepsi terhadap penerapan Syari'at Islam, bila
TA
mengedepankan tanggapan panea indera akan melahirkan perbedaan persepsi dan
SI
perbedaan ditengah-tengah masyarakat dalam penerapan Syari'at Islam itu sendiri.
ER
Apalagi sebagian masyarakat masih menilai penerapan Syari'at Islam dalam
N IV
bidang kbalwat yang dilakukan oleh Kabupaten Aeeh Utara itu sendiri belum
Islam.
U
memiliki sistem yang baik dan menyentuh esensi serta ke kaffahan dari Syari'at
Relevansi dengan penelitian penulis pada tesis ini adalah sama-sarna mempersepsikan masyarakat, akan tetapi disini juga mempunyai perbedaan, pada penelitian Safrida (2009). Persepsi dimaksud adalah persepsi dalam masyarakat Aeeh Utara, sedangkan persepsi pada penelitian penulis adalah bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan pensiun dan bagi ahli waris yang menerirna pensiun. Idris (2002:20) menambahkan bahwa perbedaan persepsi yang teljadi pada masyarakat Aeeh Utara selain dari pengaruh sejarah pelaksanaan Syari'at Islam, Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
43 41481.pdf
juga dipengaruhi dari sisi pendidikan masyarakat Aeeh kita sendiri, jadi untuk menghindari kekerasan dalam pelaksanaan Syari'at Islam dilapangan, maka pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam memberikan citra positif terhadap Syari'at Islam itu sendiri ditengah-tengah keberagaman persepsi masyarakat terhadap penerapan Syari'at Islam. Alma (2002:113) mempersepsikan bahwa persepsi individu dibentuk oleh
KA
budaya, karena ia meminta pengetahuan dari generasi sebelumnya. Pengetahuan
BU
yang diperolehnya itu digunakan untuk memberikan makna pada fakta, peristiwa
TE
R
dan gejala yang dihadapinya.
Yuninda (2010) dalam penelitiannya beljudul Hubungan Antara
AS
Persepsi Terhadap Status Sosial Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten
SI T
Wonogiri, menunjukkan bahwa; menjadi Pegawai Negeri Sipil seolah-olah suatu
Sipil
(CPNS)
diumumkan
seeara
spontan
berbondong-bondong
IV
Negeri
ER
kebanggan tersendiri saat ini, buktinya begitu pengumuman Calon Pegawai
N
masyarakat ingin mendaftarkan diri padahal formasi yang dibuka hanya sedikit
U
sekali. Hal tersebut menunjukkan tingginya minat individu untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil merupakan salah satu pekeljaan yang banyak diinear orang karena adanya ketenangan dan keamanan kelja (NN, 2007). Individu-individu yang mendaftar tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pastinya berharap bisa lolos tes dan bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), akan tetapi kenyataannya tidak semua yang mendaftar tersebut bisa diterima, hanya sebagian keeil saja yang bisa diterima menjadi PNS. Banyaknya jumlah pendaftar tes Calon Pegawai Negeri Sipil jika dibanding dengan jumlah formasi yang dibuka menunjukkan tingginya minat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
44 41481.pdf
Salindri (dalarn Hapsari, 2007) mengartikan minat sebagai perasaan tertarik berkaitan dengan suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Tinggi rendahnya minat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut seperti yang dikemukakan oleh Ahmadi & Supriyono (dalarn Nugraha, 2008) yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran dan keyakinan. Persepsi merupakan suatu proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh
BU KA
individu. Ahmadi & SupriyODO (dalarn Nugraha, 2008). Masing-masing individu akan memberi arti terhadap stimulus dengan cara yang berbeda-beda meskipun
R
objek yang dipersepsikan sarna.
TE
Persepsi terhadap status sosial Pegawai Negeri Sipil adalah suatu
S
pandangan dan penilaian masyarakat terhadap Pegawai Negeri SipiJ atau proses
TA
pemberian arti terhadap status sosial Pegawai Negeri Sipil. Pandangan-pandangan
SI
masyarakat tersebut ada yang positif dan ada yang negatif dan biasanya sangat
ER
berpengaruh bagi masyarakat dalarn melakukan aktivitasnya. Persepsi memiliki
IV
peran penting dalarn membentuk perilaku manusia, karena individu akan
U
N
membuat keputusan dan mengarnbil tindakan berdasar pada persepsi yang dimiliki. (Kharismahayati & Sugiyanto dalarn Safrida, 2009). Persepsi masyarakat terhadap image Pegawai Negeri Sipil masih buruk terutama yang berkaitan dengan masalah kineIja. Pemerintah dalarn hal ini Meneg PAN melaporkan bahwa 1.998.293 orang (55%) Pegawai Negeri Sipil dari total 3.633.261 orang Pegawai Negeri Sipil berkineIja buruk (NN, 2009). Selain ito, masyarakat juga ada yang mempunyai persepsi positif terhadap Pegawai Negeri Sipil yaitu PNS dipandang sebagai pekeIjaan yang lebih terhonnat dibanding pekeJjaan lainnya dan hidupnya akan teIjarnin karena memperoleh penghasi1an
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
45 41481.pdf
tetap serta tunjangan-tunjangan (Mahsun, 2005). Image status sosial PNS di masyarakat dianggap lebih tinggi dari pada pegawai swasta (Nurhadi, 2008). Hal positif tersebut yang membuat Pegawai Negeri Sipil diminati oleh setiap individu dan setiap ada lowongan Pegawai Negeri Sipil pendaftarnya selalu banyak. Yang
menandakan individu-individu ingin menjadi Pegawai Negeri Sipil adalah karena ingin memiliki hidup yang lebih teIjarnin. Ada jaminan hari tua, ada jwninan
KA
kesehatan (asuransi kesehatan), ada uang pensiun bulanan, Selain itu juga karena
BU
Pegawai Negeri Sipil dipandang sebagai pekeIjaan yang terhormat (status sosial
R
tinggi) dibanding pekeIjaan lain (Mahsun, 2005). Untuk
lebih
jelas
basil
TE
kesimpulan dan temuan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Gambar 2.1
U
N
IV ER
SI
TA S
berikut ini:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
46 41481.pdf
---
Prsepsi : suatu proses yang memerlukan penafsiran dan pemahaman dan seorang individu atas kejadian atau pengalaman masa lalu yang teljadi dilingkungan sekitarnya yang diterima melaJui panea indera
Persepsi: suatu proses yang memerlukan penafsiraD dan pemahaman dari seorang individu alas kejadian atau pengalaman masa Ialu yang lerjadi dilingkungan sekitarnya yang diterima melalui panea indera
SI T
ER
-+
IV
Chalista Yunindar, Hubungan antara pe",epsi lerhadap status sosial PNS di Kahupaten WDnDgiri.
-
AS
TE
4
Safrida, Persepsi Masyarakat terhadap Penerapan Syari 'at islam dalam bidang Khalwat di Kabupaten Aeeb Utara
N
Persepsi: proses yang melibatkan aspek kognitif dan afektif individu .otuk melakukan pemilihan, peDglllUI1lD, dan pemahaman serta penginterprestasian ransangan ransangan inderawi menjadi suatu gambaran objek lertentu secam utuh.
R
Khadijah, Persepsi masyarakat terhadap pelayanan air he",ih
U
-
BU
Deliana, Persepsi nasabah terhadap jasa pelayanan Bank pembangunan Daerah (BPD) Aeeh Cabang Lhokseumawe
--
Persepsi : suatu SlIl1IPan masa lalu, rangsangan-rangsangan herupa input-input yang membentuk infonnasi melalui panca indera baik secara langsung maupun secara tidak langs.og untukk menciptakan suatu basil yang mudah untuk dipahami
r-
Persepsi merupakan suatu pengalaman masa lalu yang diterirna herupa
KA
Jafarnddin, Persepsi Kepala desa terhadap kinerja pegawai kantor carnat dalam kabupaten Aeeh Utara,
Persepsi: suatu pandangan dan penilaian masyarakat atau proses pemherian arti yang berpengaruh bagi masyarakat dalam melakukan aktifvitasnya
-
rnngsangan yang membentuk
.... informasi
melalui panea indera, baik seearn langsung maupun tidak untuk meneiptakan suatu basil yang mudah dipahami.
'
Gambar 2.1 Kesimpulan Penelitian terdahulu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
47 41481.pdf
B. Kerangka Berpikir Latar belakang
Permasalahan
l. Pengertian persepsi
l. Bagaimankah persepsi PNS terbadap pensiun?
2. Kesalahan dalam mempersepsikan
2. Bagaimanakah perbedaan antara
pensiun lewas dgn pensiun biasa
pell'iiun yang sebenarnya
3. Upaya meluruskan persepsi PNS
3. Bagaimana pengurusan pensiun bagi
terhadap pensiun
PNS yg meninggal dalam melaksanakan tugas
4. Kajian leori
1
KA
"
Melode penelilian
Tujuan
BU
1. Menganalisis persepsi tentang pensiun yang sebenarnya 2. Mengkaji perbedaan antara pensiun lewas dengan pensiun meninggal dunia biasa 3. Mengkaji pengurusan pensiun bagi PNS yg meninggal dunia dalam melaksankan tugas
Melode Pengolahan data
I. Melode pengolahan dala
SI
2. Prosedur pengurnpulan dala;
TA S
TE R
Deskripsi lrualilalif persepsi PNS
terhadap pensiun
interview, observasi dan dokumentasi
Kajian masalah
IV ER
I. Persepsi
2. Pegawai 3. Pensiunlpemberbentian
4. Penelilian lerdobulu
,
1
U
N
l
Analisa; dengan earn non slalislik Kualilatif; foleus pada observasi dilapangan
.--
Pembatasan masalah PNS dilingkungan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelalihan Kabupalen Aceb Utara
I
Kesimpulan Dan Saran
Gambar 2.2 Kerangka berpikir
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
48 41481.pdf
Pemikiran perencanaan diawali dari kesadaran bahwa pemahaman Pegawai Negeri Sipil terhadap pensiun sangat ditentukan oleh persepsi Pegawai Negeri Sipil itu sendiri. Hal ini sejalan dengan teori Robert Kritner Angelo Knicki (2005) yang menyatakan bahwa persepsi
adalah proses kognitif yang
memungkinkan tingkah kita dapat menafsirkan dan memahami lingkungan sekitar kita. Pengenalan benda-benda merupakan salah satu dari fungsi utama proses ini.
KA
Misalnya, orang dan binatang mengenali benda-benda yang sarna di lingkungan
BU
mereka. Kita akan mengenali gambar sahabat kita; anjing dan kucing dapat
R
mengenali mangkok makanan atau mainan kesayangan mereka. Orang harus
TE
mengenali benda-benda agar dapat berinteraksi dengan lingkungan mereka.
AS
Namun karena fokus utama perilaku organisasi adalah pada manusia, maka
SI T
pembicaraan berikut akan menekankan pada persepsi sosial dari pada persepsi objek.
ER
Penelitian tentang bagaimana seseorang menanggapi menganggap orang
IV
lain disebut sebagai kesadaran sosial dan proses informasi sosial. Kesadaran sosial
U
N
adalah penelitian mengenai bagaimana orang memahami orang lain dan diri mereka sendiri. Fokus penelitian ini tentang bagaimana orang pada umumnya berpikir tentang orang lain. Penelitian tentang kesadaran sosial juga dilakukan melebihi yang dilakukan psikologi naif. Penelitian tentang kesadaran sosial mencakup analisis tentang bagairnana seseorang menganggap dirinya sendiri dan juga orang lain, dan penelitian menggunakan teori dan metode psikologi kognitif (cognitive psycology) Namun pilihan teori yang digunakan sebagai kerangka pikir penelitian ini adalah teori yang dikemukan oleh Thoha, M. (1993) yaitu persepsi merupakan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
49 41481.pdf
informasi yang berasal dari suatu situasi yang telah diketahui oleh seseorang, maka informasi yang datang tersebut akan mempengaruhi cara seseorang mengorganisasikan persepsinya. Hasil pengorganisasian persepsinya mengenai suatu informasi dapat berupa pengertian tentang suatu objek tersebut. Pengorganisasian persepsi itu meliputi tiga hal: - Kesamaan dan ketidaksamaan,
KA
- Kedekatan dalam ruang,
BU
- Kedekatan daIam waktu.
R
Kesamaan dan ketidaksamaan, sesuatu objek yang mempunyai kesamaan dan
TE
ketidaksamaan eiri, akan dipersepsi sebagai suatu objek yang berhubungan dan
SI TA
S
ketidakberhubungan. Artinya objek yang mempunyai eiri yang sama dipersepsi ada hubungannya, sedangkan objek yang mempunyai eiri tidak sama adaIah
R
terpisah, eontoh seseorang yang melihat pertandingan sepak bola, 22 pemain itu
IV E
akan dilihat sebagai II pemain yang berkostum hijau putih, dan II pemain yang
N
berkostum biru merah, sehingga ada dua regu yang berbeda. Di lingkungan Badan
U
Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Utara para karyawannya memakai pakaian dinas berseragam Linmas. Para pedagang, leveransir, tukang beeak dan kelompok masyarakat lainnya akan mengenal jika ada orang berpakaian Linmas minum kopi di warung dapukopi, maka persepsi para pedagang (warung kopi) tersebut pastilah pegawai yang bersangkutan adalah pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aeeh Utara Kedekatan daIam ruang, objek atau peristiwa yang dilihat oleh orang karena adanya kedekatan dalam ruang tertentu, akan dengan mudah diartikan sebagai objek atau peristiwa yang ada hubungannya. Seorang laki-Iaki, seorang Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
50 41481.pdf
wanita dan dua orang anak berdiri berswna-swna di perhentian bis kota, akan disangka mereka berfamili sedang menunggu bis. Beberapa orang pegawai yang bersarna-sama meningalkan kantomya, akan dikira kepergiannya berhubungan satu sarna lain, mereka sepakat untuk membolos. Kejadian ini akan menciptakan beberapa kesan, antaranya merosotnya moral pegawai dan jeleknya pengawasan. Kedekatan daJam waktu, objek atau peristiwa juga dilihat sebagai hal
KA
yang mempunyai hubungan karena adanya kedekatan atau kesarnaan dalam
BU
waktu. Sebagai contoh, jika ada dua atau tiga pemirnpin nasional meninggal
R
bersarna-sama dalam waktu yang sangat dekat sekali, maka timbul desas desus
TE
terjadinya suatu persekongkolan. Dua peristiwa yang teJjadi berturut-turut sering
S
dilihat sebagai sebab akibat. Jika kemerosotan produksi kemudian diikuti dengan
TA
pergantian pejabat yang bertanggung jawab, maka akan dilihat pergantian sebagai
SI
akibat merosotnya produksi. Atau yang lebih populer dalwn masyarakat ialah
ER
digantinya Gubemur X, karena adanya kekalahan golongan Y dalam pemilu di
IV
daerahnya. Kemudian orang meneari-eari hubungan antara pergantian Gubemur X
U
N
tersebut dengan kekalahan pemilu golongan Y. Demikianlah ketiga hal tersebut merupakan proses pengorgarusaslan persepsi. Setiap objek yang diketabui adanya kesamaan dan ketidaksamaan, kedekatan dalam ruang, dan kedekatan dalam waktu, maka akan diorganisasi sedemikian rupa sehingga meneiptakan suatu persepsi tertentu.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
BAH III METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Moleong (1991 :3),
mendefinisikan
metodologi
kualitatif sebagai
prosedur
penelitian
yang
BU KA
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar belakang dari
individu tersebut secara holistik (utuh). JOOi dalam hal ini tidak boleh
TE
R
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
TA
S
Sejalan dengan defmisi tersebut, Kirk dan Miller (1986:9), mendefinisikan
SI
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu daJarn ilmu pengetahuan sosial bergantung pOOa pengamatan manusia dalarn
ER
yang seeara fundamental
IV
kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
N
bahasanya dan dalam peristilahannya.
U
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kualitatif yaitu; berusaha melukiskan gejala atau hubungan gejala gejala yang dijumpai dalam pengamatan di lapangan. Metode penelitian kualitatif menekankan pada metode penelitian observasi di lapangan dan datanya dianalisa dengan eara non statistik. Dalam melengkapi data-data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa pendekatan metode penelitian yang lokasi penelitian dilaksanakan pada BOOan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan (BKPP) Kabupaten Aceh Utara.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 51
52 41481.pdf
DaIarn penelitian ini penulis juga mengarnbarkan hasil akhir dengan kata kata atau dengan kalimat yang menunjukkan makna yang mendalarn. Alasan penulis memilih pendekatan penelitian ini adalab mengingat permasalaban yang
akan diteliti merupakan pengumpulan informasi yang bersifat menerangkan dalarn bentuk uraian-uraian/penjelasan yang menggarnbarkan keadaan, proses peristiwa tertentu, sehingga mempunyai pemaharnan yang mendalarn terhadap suatu
Populasi dan Sampel
TE
R
B.
BU
KA
fenomena.
Populasi dan sarnpel penelitian dilakukan pada Badan kepegawaian
SI TA
S
pendidikan dan pelatihan (BKPP) Kabupaten Aceh Utara, mengingat BKPP Kabupaten Aceh Utara merupakan pelaksana kepegawaian se kabupaten Aceh
R
Utara yang bertugas untuk melaksanakan administrasi kepegawaian mulai dari
IV E
masuknya pegawai sarnpai berakhimya tugas seseorang pegawai, atau sering
N
disebut dengan pensiun pegawai, dalarn hal ini perlu peningkatan dukungan dan
U
peran aktifnya pegawai dalarn meJaksanakan administrasi kepegawaian yang ulet, cepat dan akurat, sehingga dapat menekan tingkat kesalaban manajemen organisasi yang akan datang. Berdasarkan data yang ada di Badan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan kabupaten Aceh Utara, babwa tiap tabun rata-rata 30% Pegawai Negeri Sipil yang ada di Kabupaten Aceh Utara meninggal dunia, sedangkan yang tewas jarang sekali kita dengar. Narnun kejadian harnpir setiap hari teIjadi kecelakaan lalu-lintas di jalan raya, begitu kita periksa ke lapangan temyata seorang Pegawai Negeri Sipil dengan pakaian seragarn lengkap menuju ke tempat dinasnya. Selain
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
53 41481.pdf
itu, ada laporan dari dinas bahwa seorang pegawai telah meninggal waktu pulang dari upacara di lapangan, akibat terjatuh di jalan raya dalam mengendarai sepeda motor, dan lain sebagainya. Alasan penulis memilih populasi dan sampel di tempat ini, karena badan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan Kabupaten Aceh Utara merupakan Lembaga Teknis Daerah, yang bertugas untuk melaksanakan administrasi
KA
kepegawaian mulai dari masuknya pegawai, sampai berakhirnya masa kerja
BU
pegawai atau sering disebut dengan masa kerja pensiun. Selain itu lembaga ini
TE R
juga merupakan sentralnya tempat pengurusan pensiun pegawai yang ada di Kabupaten Aceh Utara, baik pensiun permintaan sendiri, pensiun karena mencapai
S
waktunyalbatas usia pensiun (BOP), maupun meninggal dunialtewas atau hilang.
TA
Berdasarkan data di tabel 1.1 dan tabel 1.2, menyatakan bahwa pensiun
SI
meninggal dunia biasa dari tahun 2007 sampai tahun 2011 berjumlah 164 orang
ER
dan ang tewas dari tahun 2007 sampai 20 II berjumlah II orang, jadi jumlah
N IV
keseluruhan populasi pada penelitian ini adalah 175 orang, sedangkan sampel
C.
U
yang diambil untuk penelitian adalah 12 (dua belas) orang. Prosedur Pengumpulan Data
Bagi peneliti hams memilih dan menentukan prosedur yang paling tepat dan efektif untuk digunakannya, meskipun demikian teori penelitian dan pengalaman memberi petunjuk bahwa para peneliti dapat menggunakan berbagai prosedur. Namun prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga tehnik pengumpulan data, yang terdiri dari interview, observasi dan dukomentasi:
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
54 41481.pdf
I. Interview (wawancara) Yaitu suatu tehnik untuk mendapatkan informasi dengan cara melakukan dialog kepada narasumber yang secara langsung, maupun tidak secara langsung, terlibat atau yang membidangi permasalahannya, sampai ke tingkat penerima pensiun, baik pensiun sendiri atau ahIi warisnya, yaitu; jandalduda, anak atau orang tuanya peserta yang telah meninggal dunia.
KA
Wawancara mendalam dengan para nara sumber dilakukan secara tidak
BU
terstruktur dan informal dalam berbagai situasi. Wawancara dilakukan dengan
TE R
pedoman wawancara yang sudah dipersiapkan, wawancara dilakukan terhadap para nara sumber yang telah pensiun, ahli waris penerima pensiun,
TA S
Kepala badan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan (BKPP) Kabupaten Aceh Utara, serta pejabat yang terlibat dalam menangani proses pensiun, serta
IV ER
SI
pejabat di Instansi lain yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung, yang akan diwawancara sebanyak 12 (dua belas) orang. Pedoman wawancara
N
tersebut dapat dilihat antara lain pada Lampiran I.
U
2. Observasi
yaitu suatu tehnik yang digunakan untuk memperoleh informasi dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di lapangan, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan urusan pensiun pada Badan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan (BKPP) Kabupaten Aceh Utara. 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu tehnik pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai informan yang dirangkum sedemikian rupa, agar mudah untuk diolahJ Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
ss 41481.pdf dicema/dirnengerti, schingga rnendapat suatu kesimpulan yang tepat, serta rnernpelajari dokumen-dokumen, naskah-naskah dan buku-buku yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti.
D.
Metode Analisa Data Adapun analisa data yang penulis lakukan terhadap data yang diperoleh
adalah bersifat diskriptif yaitu dengan cara rnerumuskan dan menafsirkan data,
KA
sehingga rnernperoleh gambaran atau suatu kesimpulan alas fakta yang diamati.
BU
Penelitian bersifat deduktif yaitu suatu proses dalam pengambilan keputusan
R
berdasarkan teori-teori yang sebenarnya telah diterima secara umum sebagai dasar
TE
kebenaran dan keadiJan, yang diambil suatu kesirnpulan terhadap fakta yang
TA
S
diamati. Data yang disajikan adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga rnemberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
ER
SI
pengambilan tindakan. Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus-menerus selama berada dilapangan, dari permulaan pengumpulan data,
N
IV
peneliti mulai mencari arti, mencatat keteraturan pola, penjelasan, konfigurasi,
U
alur sebab akibat dan proposisi kesimpulan ini ditangani secara longgar dan tetap terbuka.
Kesirnpulan-kesimpulan tersebut juga di verifikasi selama penelitian
berlangsung yaitu dengan cara: 1.
Mernikir ulang sclama penulisan.
2.
Tinjauan ulang catatan lapangan.
3.
Tinjauan
kernbali
dan
tukar
pikiran
antar
ternan
sejawat
untuk
mengembangkan kesepakatan-kesepakatan intersubjektif. 4.
Upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam
perangkat data yang lain. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI TA
S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41481.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab seluruhnya mengenai persepsi PegaWlri Negeri Sipil terhadap pensiun dapat di simpulkan sebagai berikut: I) Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
KA
Pelatihan Kabupaten Aceh Utara pada umumnya mempersepsikan semua
BU
pensiun itu sarna, tidak membedakan jenis-jenis pensiun, menurut mereka
R
asal PNS itu sudah berakhir masa kerjanya sudah pension, begitu juga bagi
TE
PNS yang meninggal dunia, banyak diantara mereka tidak mengetahui
AS
bahwa meninggal dunia biasa dengan meninggal dunia dalarn melaksanakan
SI T
tugas (tewas) hasil pensiun atau gaji yang didapatkan berbeda. Disarnping
ER
itu juga bokan hanya PNS itu saja yang salah mempersepsikan pensiun, namun kesalahan juga terjadi diakibatkan kurangnya informasi yang
N
IV
diadapat oleh aparatur pemerintah yang bertugas di BKPP Aceh Utara pada
U
umumnya. Akibat kelalaian dati jajaran di bawahnya, karena kurang mempelajati ketentuan pelaksanaan yang sebenarnya mengenai Peraturan Perundang-undangan yang telah ditetapkan, maka terbukti akibat dari kesalahan mempersepsikan semua hal seperti yang telah diuraikan, banyak mengakibatkan kerugian bagi pihak penerima pensiun. 2) Perbedaan antara pensiun tewas dengan pensiun meninggal dunia biasa tentu sangat jaub berbeda; Pensiun Tewas adalah pensiun yang meninggal duma dalarn melaksanakan tugas kedinasannya, seperti meninggal karena kecelakaan, gaji yang didapat oleh ahli wans adalah 72% dati gaji pokok Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 95
96 41481.pdf
teraklrir, dan apabila PNS tewas yang belurn menikah pensiun diberikan kepada orang tuanya sebanyak 20%. Sedangkan pensiun meninggal dunia biasa adaIah pensiun yang meninggal dunia karena sakit, gaji pensiun yang didapatkan hanya 36 % dari gaji pokok terakhir, bagi PNS yang meninggal dunia biasa belurn menikah adaIah pensiun punah artinya tidak ada ahli waris penerima pensiun lanjutan.
KA
3) Pengurusan pensiun bagi PNS yang meninggal dunia dalam melaksanakan
BU
tugas (tewas) adalah semua usulan ditujukan kepada Kepala Badan
R
Kegawaian Negara (BKN) pusat dengan melampirkan semua kelengkapan
TE
seperti persyaratan pensiun jandalduda meninggal dunia biasa, hanya saja
S
bagi PNS yang meninggal dalam melaksanakan tugas perlu melampirkan
SI TA
Keputusan Tewas sementara dari pembina kepegawaian setempat, surat pemyataan kronologis kejadian dari kepala instansi, kronologis kejadian
IV E
R
dari Kepolisisan setempat, dan visum et repertum dari dokter yang memeriksanya. Apabila semua persyaratan ini tidak dapat dibuktikan, maka
U
N
tidak dapat diusul sebagai pensiun tewas, apabila PNS yang meninggal mempunyai lebih dari seorang istri, yang berhak menerima pensiun janda untuk masing-masing istri adalah 72% dibagi rata antara istri-istrinya itu.
B. I)
Saran Untuk lebih meningkatkan pengetahuannya tentang pemahaman peraturan Perundang-undangan khususnya di bidang pensiun PNS kearah yang lebih sempuma, diharapkan kepada pimpinanlKepala BKPP Kabupaten Aceh Utara memberikan informasi atau iImu pengetahuan tentang peraturan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
97 41481.pdf
pensiun pada saat CPNS pertama mengikuti diklat persyaratan menjadi PNS, dan memberikan pelatihan-pelatihan kepada
j~aran
dibawahnya
sesuai bidang masing-masing, khususnya menyangkut bidang pensiun, sehingga kesalahan persepsi aparatur kedepan dapat diminimalkan. 2)
Agar PNS tidak salah dalarn mempersepsikan ketentuan pensiun, BKPP Aceh Utara beserta jajaran di bawahnya seperti Dinas Pendidikan, mulai
KA
dari Unit Pelaksanaan Tekhnis Dinas (UPID) sarnpai ke sekolah-sekolah,
BU
dan Dinas Kesehatan mulai dari kepala bagian sarnpai ke Puskesmas
Pihak BKPP harus memaharni lebih jauh
TE
pelatihan-pelatihan (bintek).
R
puskesmas, begitu juga dengan Dinas-dinas lainnya harus diberikan
AS
tentang tata cara maupun petunjuk teknis mengenai proses penyelesaian
SI T
pensiun bagi PNS. Untuk rnasa yang akan datang hendaknya agar lebih
ER
berhati-hati dan efesien dalarn rnenangani proses penyelesaian pensiun, sehingga tidak rnengakibatkan kerugian bagi PNS itu sendiri maupun ahli
Proses pengurusan pensiun tewas harus betul-betul diperhatikan, agar
U
3)
N
IV
warisnya.
kedepan lebih selektif dalarn rnerneriksa kelengkapan berkasnya, supaya tidak terjadi lagi kesalahan yang dapat merugikan pihak lainlahli waris penerima pensiun, khususnya pensiun tewas. Selain itu rnernbantu kelancaran pengurusan surat-surat yang diperlukan untuk penetapan surat keputusan (SK) pensiun yang sebenarnya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
DAFfAR PUSTAKA
Adam. (1996). Manajemen personalia. Jakarta: PT. Prahallindo. Alma, B. (2002). Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Bandung:
Alfabeta. Arikunto, S. (20 I0). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arindita, S. (2003). Hubungan antara persepsi kualitas pelayanan dan citra bank
dengan loyalitas nasabah, Surakarta: Fakultas psikologi VMS.
KA
Arindita. (2002). Persepsi dan pengambilan keputusan individu, Jakarta: PT Indeks.
BU
Bukhari. (2000). Analisa kebijakan. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
R
Chaplin. (1999). Kamus Lengkap Psikologi. (edisi 5). Jakarta: PT Raja Grafindo
TE
Persada.
Deliana. (2007). Persepsi nasabah terhadap jasa pelayanan Bank BPD Aceh
AS
cabang Lhokseumawe.
SI T
Gerungan. (1996). Psikologi sosial. Bandung: PT. Eresco Greenberg. (2000). Understanding educational reform in global contaxt:
ER
economic, ideology and state garland New York. Hadiati, S. (2001). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: LAN.
IV
Harnka. (2002). Hubungan antara persepsi terhadap pengurusan kerja dengan
N
motivasi berprestasi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
U
lrawan, P. (2007). Metodologi penelitian administrasi. Jakarta: Universitas Terbuka.
Iswanto, Y. (2005). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Universitas Terbuka. Jafaruddin. (2005). Persepsi kepala desa terhadap kinerja pegawai kantor camat
dalam kabupaten Aceh Utara. Banda Aceh.Universita Syaih Kuala. Khadijah.
(2008). Persepsi masyarakat terhadap pelayanan air bersih. Lhokseurnawe: PDAM Tirta Mon Pase.
Kirk, M. (1986). Prosedur penelitian. suatu pendekatan praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Kotler. (1991). Manajemen pemasaran. Jakarta: PT. Erlangga.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 98
99 41481.pdf
Mahsun. (2005). Manajemen sumber daya manusia, Jakarta: Gunung Agung. Mar'at, (1991). Silmp manusia perubahan serta pengukurannya, Jakarta: Ghalia Indonesia. Marzuki. (2005). Persepsi petani terhadap peningkatan kesejahteraaan ------
pemanfaatan lahan tidur di Aceh Utara. Mathis, R. (2001). Manajemen sumber daya manusia, ed.I, Jakarta: PT Salemba. Meider. (1958). The Effect of an informational option on the Fundamental
attribution Error, Personality and Sosial Psychology Bulletin.
KA
Melayu, S. P. (1987). Manajemen dasar pengertian dan masalah. Jakarta: CV. Haji Masagung.
BU
Michel, R. S. (1996). Consumer behavior. 3 rd. Ed. Prentice Hall int: Inc New
R
Jersey.
TE
Mintorogo, A. (2000). llmu administrasi. Jakarta: STlA-LAN Moleong, L. J. (1991). Metodologi penelitian kua!itatij. Bandung: PT Remaja
TA
S
Rosdakarya.
NN. (2007). Journal ofportofolio managemen.
SI
Nugraha. (2008). Prilaku konsumen, konsep dan implikasi untuk strategi dan
ER
penelitian pemasaran, Jakarta: Kencana. Nugroho. J. (2003). Prilaku organisasi: Konsep dasar dan Aplikasi untuk Strategi
IV
dan Penelitian pemasaran, Jakarta: Kencana.
U
N
Nurhadi. (2008). Prilaku organisasi: Konsep dasar dan apliklasinya, Yogjakarta: Fisipol UGM.
Partanto. (1994). Pengertian Persepsi, kamus istilah populer, Surabaya: Arkola. Peraturan Pemerintah Nomor II Tahun 2011 tentang Penetapan gaji pokok
Pegawai Negeri Sipil Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Penetapan pensiun pokok
pensiun Pegawai Negeri Sipil danjanda/dudanya Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai
Negeri Sipil Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang gaji Pegawai Negeri Sipil
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
100 41481.pdf
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2003 tentang wewenang
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Philip, K. (1995). Manajemen pemasaran: analisi, perencanaan implementasi dan
kontrol. Jilid I, Jakarta: PT. Prehallindo. Rasyad. (2003). Metode statistik deskriptif, Jakarta: PT.Grasindo. Robbins. (2003). Perilaku organisasi konsep-kontroversi-aplikasi. Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT. Prenhallindo. Robin, SP. (1996). Perilaku organisasi konsep-kontroversi-aplikasi. Edisi Bahasa
KA
Indonesia. Jakarta: PT. Pronhallindo.
Rosyadi.
I.
(2001).
Jurnal
benefit,
vol. 5
No.1,Surakarta:
Universitas
R
Muhammadiyah.
BU
Robbin, SP. (2006). Perilaku organisasi, edisi kesepuluh. Jakarta: PT-Indeks.
TE
Safrida. (2009). Persepsi masyarakat terhadap penerapan syari 'at Islan dalam
bidang khalwat di kabupaten Aceh Utara
AS
Safwan, I. (2002). Syari 'at Islam di wi/ayah syari 'at, pernik-pernik islam di
SI T
Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh: Dinas Syari'at Islam. Saksono, S. (1993). Administrasi kepegawaian. Yogjakarta: Kamisius.
Jersey.
ER
Salomon, M. R. (1996). Consumer behavior, 3rd. Ed. Prencite hall Int. Inc: New
IV
Sondang, P. (2002). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
U
N
Stanton, W. J. (1991). Prinsip pemasaran. jilid dua edisi ketujuh. Jakarta: Erlangga
Sugiono. (1992). Metode penelitian administrasi. Bandung: CV. Alfabeta. Suradji. (2003). Manajemen kepegawaian negara. Jakarta: LAN-RI Thoha, M. (1993). Peri/aku organisasi konsep dasar dan aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press.
UU No.11 Tahun (1969). Tentang pensiun pegawai dan pensiun janda/duda
pegawai. UU No.43 Tahun (1999). Tentang pokok-pokok kepegawaian perubahan atas UU
No.8 Tahun 1974. Walgito, B. (2003). Psikologi sosial (suatu pengantar),ed./V, Yogjakarta: CV Andi Offset.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
101 41481.pdf
Walgito. (1993). Pengantar metodologi penelitian kualitatif. Surabaya: Usaha Nasional. Wijaya, I. (1989). Pemeriksaan operasional perusahaan.
Jakarta: LPFE
Universitas Indonesia Winardi. (1995). Marketing dan peri/aku konsumen. Bandung:
CV. Mandari
Maju. Yuninda, C. (2010). Hubungan antara persepsi terhadap status sosia/ Pegawai
Negeri Sipil di Kabupaten Wonogiri.
U
N
IV
ER
SI T
AS
TE
R
BU
KA
Zainun. (1990). Manajemen dan motivasi. Jakarta: Balai Aksara.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA Pedomun wawancara kepada Pejabw: A.
Identitas Responden Nama
Pekerjaanl jabatan
Instansil lembaga
Aalamat
Pertanyaan
KA
B.
BU
1. Bagaimana menurut bapaklibu mengenai kurangnya pemahaman tentang
TE R
ketentuan pensiun, sehingga salah dalam mempersepsikannya yang mengakibatkan kerugian seumur hidupnya bagi penerima pensiun? .
TA S
Jawab
2. Bagaimana menurut bapakl ibu sehingga bisa terjadi kesalahan dalam
SI
mempersepsikan ketentuan pensiun?
.
IV ER
Jawab
3. Menurut bapakl ibu, apa kim-kira implikasi sehingga terjadinya berbagai
N
hal mengenai proses pensiun di Kabupaten Aceh Utara? .
U
Jawab
4. Menurut pengamatan penulis, di jajaran bapakl ibu banyak pensiun tewas yang realisasinya pensiun biasa, mengapa demikian? Jawab
.
5. Menurut bapakl ibu mengapa bisa terjadi kurangnya pemahaman tentang ketentuan pensiun? Jawab
.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 102
103 41481.pdf
Pedoman wawancara kepada nwsya,akat: A.
Identitas Responden Nama
Pekerjaan
Alamat
B.
Daftar pertanyaan
I. Menurut Bapak! Ibu mengapa bisa terjadi kurangnya pemahaman tentang
KA
ketentuan pensiun tewas?
.
R
BU
Jawab,
TE
2. Menurut Bapak!ibu apa kira-kira yang menjadi kendala sehingga pensiun
TA S
Bapak /lbu tidak diusullangsung ke BKN pusat? .
SI
Jawab
ER
3. Menurut Bapak! Ibu setelah selesai SK pensiun meninggaI dunia biasa, apa yang timbul dipikiran Bapak!ibu, apakah ada merasa kecewa atau
N
IV
bagairnana?
.
U
Jawab
4. Jika Bapak! Ibu belum merasa puas alas pensiun jandaJduda yang di terima selama ini, apa tanggapan bapak!ibu? Jawab
.
5. Menurut saudara apa kira-kira hambatan daIam pengurusan pensiun, sehingga berkesan seolah-olah tidak serius daIam pengurusannya? Jawab
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
..
Lampiran41481.pdf 2
DAFfAR WAWANCARA
1. Nama
: Jamali Sulaiman, S. Pd : Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Utara
Lhokseumawe
: 03-05-2012
Jabatan Alamat Tanggal ~
Bagaimana menurut Bapak, mengenai kurangnya pemahaman tentang ketentuan pensiun, sehingga salah dalam mempersepsikannya, yang
KA
mengakibatkan kerugian seumur hidupnya bagi penerirna pensiun?
BU
Jawab
v' Mengenai kurangnya pemahaman dan kesalahan dalam mempersepsikan
TE
R
ketentuan pensiun, ya itu salah satu akibat aparatur yang ditempatkan tidak sesuai dengan profesilkeahliannya, contoh sarjana ekonomi
S
ditempatkan di kepegawaian dan Sarjana Tehnik ditempatkan di
SI TA
keuangan. Untuk kedepan kita sudah mengantisipasi semua itu seefisien mungkin, serta memperbanyak sosialisasi peraturan khususnya dibidang
IV E
R
pensiun, sehingga ke depan tidak terulang kembali.
Masih dengan Pak Jamali Sulaiman, S.Pd Menurut penulis, kurangnya pemahaman ketentuan penslun sehingga
N
~
U
salah dalam mempersepsikannya. Atau dipihak Bapak dalam hal
lill
kurang memberi kesempatan dalam mengikuti diklat tehknisnya.
Jawab v' Tidak seperti yang saudara duga, karena setiap ada sosialisasi atau diklat
kita ada mengirimkan peserta untuk mengikutinya, namun dalam seleksi pengirirnan oleh kepegawaian karni mungkin kurang selektif, dan tidak proposional, sehingga sekembalinya dari diklat atau sosialisasi tidak adanya realisasilkurang respon, terhadap apa yang didapat dalam sosialisasi tersebut.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 104
105 41481.pdf
2. Nama Jabatan
: Drs. Husaini : Kasub. Promosi dan Pensiun Pegawai Kabupaten Aceh Utara
Lhokseumawe
: 08-05-2012
Alamat Tanggal
);>
Bagaimana menurllt
bapak, sehingga bisa terjadi kesalahan dalam
mempersepsikan ketentuan pensiun?
Jawab
KA
,/ Permasalahannya adalah berdasarkan laporan dari ahIi waris, dan keterangan dari pihak gampong dalam hal ini geuchik yang menyatakan
BU
bahwa PNS tersebut meninggal dunia, ya kita selesaikan seperti biasa.
TE R
Namun setelah diteliti secara mendetail hasilnya ternyata tewas, ya kita tanggulangi kembali proses ke BKN Pusat di Jakarta, sebab kalo PNS yang tewas baik itu golongan I maupun Golongan N prosesnya tetap ke
TA S
BKN Pusat, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
Menurut Bapak apa kim-kira Implikasi sehingga terjOOinya berbagai hal
N
);>
IV ER
Alamat Tanggal
: Samdani : Pe1aksana Pensiun BOOan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Aceh Utara
: Aceh Utara
: 09-06-2012
SI
3. Nama Jabatan
U
mengenai proses pensiun di kabupaten Aceh Utara?
Jawab
,/ Semua itu terjadi akibat sarana dan prasarana pendukung yang tidak memadai, sehingga kita tidak bisa turun langsung kelapangan, baik karena faktor jauh kepedalaman dan lain sebagainya, sehingga kita terima apa OOanya ditempat yang diantar oleh instansi pengusul seperti Badan, Dinas atau Kantor -kantor yang ada di Wilayah Kabupaten Aceh Utara. 4. Nama Jabatan Alamat Tanggal
: Drs. Syukri : Pengawas UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Utara
Aceh Utara
: 18-06-2012
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
106 41481.pdf
~
Menurut pengamatan penulis, dijajaran Bapak banyak pensiun tewas yang realisasinya adaJah pensiun meninggal dunia biasa, mengapa demikian? Jawab
" Memang benar diwilayah kami banyak terjadi salah persepsi ketentuan pensiun, sehingga yang tewas masuk ke meninggal dunia biasa, semua itu akibat kurangnya kepedulian pihak Dinas Kabupaten sendiri dalam berbagai hal, terutama mengenai sosialisasi tentang ketentuan pensiun
BU
5. Nama Jabatan Alamat Tanggal
TE
R
: M. Jakfar, S.Pd Kepala Sekolah SD Dewantara Kabupaten Aceh Utara Krueng Geukueh 02-07-2012
Menurut Bapak, mengapa bisa terjadi kurangnya pemahaman tentang
SI TA
ketentuan pensiun tewas?
S
~
KA
yang sebenamya.
Jawab
R
" Kurangnya pemahaman tentang ketentuan pensiun tewas, akibat kami tak
IV E
pemah ditatar mengenai pensiun, apalagi mengenai peraturan perundang undangan yang lain, yang ada kami ditatar untuk meningkatkan mutu
U
N
pendidikan bagi anak didik kami di Sekolah. 6. Nama Pekerjaan Alamat Tanggal ~
Yusnidar (lsteri aim. RusliJ ahli wans penerima pensiun). mengurus rumah tangga Krueng Mane Kab. Aceh Utara 25-07-2012
Menurut Ibu, setelah siapnya pensiun meninggal dunia biasa, apa yang timbul dipikiran ibu, apakah ibu ada merasa kecewa atau bagaimana? Jawab
" Saya tidak merasa kecewa karena tidak tabu ketentuan pensiun yang sebenamya, menurut saya itulah pensiun yang merupakan hak saya dan anak-anak saya, namun seteIah diusulkan kembali oleh pihak BKPP pensiun aIm suami saya, temyata hasilnya dua kali lipat dari yang semula Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
107 41481.pdf
saya terima, untuk ini saya sangat terharu sekali, sebab anak-anak saya yang sempat tertunda sekolah karena keterbatasan biaya, Alhamdulillah sekarang sudah bisa sekolah kembali. Untuk ini kami atas nama keluarga besar aIm Rusli berterima kasih yang tak terhingga kepada penulis dan bersyukur kepada Allah, hanya Allahlah yang dapat membalas semua ini. 7. Nama Pekerjaan Alamat Tanggal
KA
Ny.Fauziana (isteri aIm. Ismuhadi, 8. 80S) Mengurus rumah tangga Aceh Utara 27-08-2012
Apa kim-kim yang menjadi kendala sehingga pensiun ibu tidak diusul
BU
~
: : : :
TE R
dari dulu ke BKN Fusat?
Jawab
'" Kami tidak tabu dan tidak pernah dikasih tabu mengenal ketentuan
TA S
pensiun yang sebenarnya, kami selama ini merasa itulah ketentuan pensiun bagi Pegawai Negeri 8ipil yang meninggal dunia baik dalam
SI
melaksanakan tugas maupun meninggal dunia akibat sakit, untuk ini
IV ER
kami selaku warga masyamkat biasa mengharapkan kepada aparatur pe1aksana pensiun kedepan, selalu tepat sasaran sesuai dengan ketentuan
N
yang telah ditetapkan.
U
: Rizky Fahmi (ahli waris penerima pensiun orang tunya) 8. Nama Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Aceh Utara Tanggal : 01-09-2012 ~ Menurut saudara apa kim-kim hambatan dalam pengurusan pensiun orang lull, sehingga berkesan seolah-olah tidak serius dalam pengurusan proses pensiun tersebut?
Jawab '" Hambalannya sih tidak ada, Cuma sedikit terbentur di visum et repertum, oleh pihak rumah sakit tidak mau menge1uarkan visum tersebut harus ada rujukan dari pihak kepolisian. Nah dipihak Kepolisian sendiri untuk apa dike1uarkan rujukan kan bukan akibat dari kecelakaan. Jadi kami bingung bagaimana sih yang seharusnyajika ada yang seperti kami lagi.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
108 41481.pdf
9.
Nama Jabatan
: Badlisyah : Pelaksana pensiun Kepegawaian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Alamat : Aceh Utara
Tanggal : 10-09-2012
~ Menurut Bapak dimana kira-kira teIjadi hambatan daIam pengurusan pensiun tewas sehingga penyeiesaiannya menjadi pensiun meninggal dunia biasa? Jawab
KA
'" Memang benar seperti yang saudara lihat, banyak pensiun tewas itu prosesnya menjadi pensiun meninggal biasa, namun begitu diminta
BU
kelengkapan syarat untuk tewas oleh pihak BKPP, pihak keiuarga sendiri
R
seakan-akan kita persulit mereka dengan meminta surat ini itu sehingga
TE
tidak dipenuhi, malahan karni ditelepon oleh pihak ketiga harus segera dibuat SK meninggal untuk dudanya, selama anda mencari data disini
SI TA
S
anda melihat sendiri keadaan kami, beginilah keadaannya.
IV E
R
10. Nama : SupaIjo (suami a1marhumah karnariah) PekeIjaan : Tukang Alamat : Aceh Utara Tanggal : 18-09-2012 ~ Menurut Bapak apa kira-kira hambatan, sehingga pensiun isteri bapak tidak diusulkan ke Jakarta untuk pensiun tewas?
N
Jawab
U
'" Hambatannya tidak ada, malahan kami dibantu segera oleh pihak Dinas dalam meiengkapi surat-surat untuk Idem asuransi kematian dan THT nya ke Taspen, dan SK pensiunnya pun segera diusul ke BKN regional melalui BKPP, yang jelas isteri saya meninggal akibat kecelakaan laka lantas waktu berangkat ke Sekolah. Jadi saya tidak. tabu dan tidak pemah dikasih tabu bahwa pensiun isteri saya seharusnya diusul ke BKN pusat.
11. Nama Jabatan Alamat Tanggal
M. Jakiar, S.Pd Kepala Sekolah SD Dewantara Kabupaten Aceh Utara Krueng Geukueh : 24-09-2012
~ Bagaimana persepsi Bapak mengenai ketentuan pensiun tewas? Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
109 41481.pdf
Jawab ,/ Saya tidak pemah mendengar yang narnanya pensiun tewas, yang saya tabu setelah akhir masa kelja atau mencapai batas usia kila akan pensiun, begitu juga apabila kila meninggal akan mandapatkan pensiun untuk ahIi wans. Ny.Fauziana (isteri aim. Ismuhadi, S. Sos) Mengurus rumah tangga Aceh Utara 28-09-2012
Apa kira-kira yang menjadi kendala sehingga pensiun ibu tidak diusul
BU
~
: : : :
KA
12. Nama Pekeljaan Alamat Tanggal
dari dulu ke BKN Pusat?
TE R
Jawab
,/ Setelah suami saya meninggal, menurut kepala instansi harus segera
S
mengusulkan pensiun, tidak pemah ditanya apa sebab suami saya
TA
meninggal, namun setelah berkasnya masuk ke BKPP, oleh mereka ditanya sebab musabab suami saya meninggal, bam saya tabu bahwa ada
SI
yang namanya pensiun tewas, karena suami saya meninggal dalam
ER
melaksanakan tugas, untuk ke depan supaya ini tidak terulang lagi,
Nama : Rizky FaInni (ahli waris penerima pensiun orang tuanya) Pekeljaan : Mahasiswa Alamat : Aceh Utara Tanggal : 01-09-2012 ~ Menurut saudara apa kira-kira hambatan dalam pengurusan pensiun
U
13.
N IV
jajaran dibawah BKPP harus tabu adanya pensiun tewas.
orang tua, sehingga berkesan seolah-olah tidak serius dalam pengurusan proses pensiun tersebut? Jawab ,/ Hambatannya sih tidak ada, Cuma sedikit terbentur di visum et repertum, oleh pihak rumah sakit tidak mau mengeluarkan visum tersebut hams ada rujukan dari pihak kepolisian. Nah dipihak Kepolisian sendiri untuk apa dikeluarkan rujukan kan bukan akibat dari kecelakaan. Jadi kami bingung bagaimana sih yang seharusnya jika ada yang seperti kami lagi.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
110 41481.pdf
14. Nama Jabatan Alamat Tanggal ~
M. Jakfar, S.Pd Kepala Sekolah SD Dewantara Kabupaten Aceh Utara Krueng Geukueh : 10-09-2012
Menurut Bapak, mengapa bisa teJjadi kurangnya pemahaman tentang ketentuan pensiun tewas?
Jawab ,( Karena saya hanya mendengar pensiun meninggal dunia biasa, baik dari
KA
Dinas, orang yang akan pensiun ataupun ketika saya mengikuti pmjabatan dulu, saya hanya mendengar setelah masa keJja kita habisl
BU
berakhir atau meninggal dunia, kita akan mendapatkan pensiun. Tetapi
TE R
tidak pernah saya mendengar pensiun tewas, begitu juga kalau ada bintek, yang sering saya dengar mengenai pengisian DP3, penggajian dan kepangkatan, jarang sekalilbahkan tidak pernah dibicarakan tentang
~
TA
N IV
Tanggal
SI
Alamat
: Ny.Fauziana (isteri aim. Ismuhadi, S. Sos) : Mengurus rumah tangga Aceh Utara : 17-09-2012
ER
15. Nama PekeJjaan
S
pensiun tewas.
Apa kira-kim yang menjadi kendala sehingga pensiun itu tidak diusul
U
dari dulu ke BKN Pusat Jawab
,( Sebenarnya tidak ada kendala, hanya saja ketika suami saya meninggal dunia, saya diminta untuk melengkapi bahan untuk pengurusan pensiun, kemudian diusul ke BKPP untuk diteruskan ke BKN Regional VI di Medan, pihak BKPP pun tak menanyakan apa-apa tentang meninggalnya suami saya, mungkin karena mereka sibuk. Bebempa waktu kemudian ada seorang staf di instansi yang sarna dengan suami saya bekeJja, isterinya meninggal dapat pensiun tewas yang diusul ke BKN pusat, bam saya tahu bahwa suami sayapun meninggal dalam melaksanakan tugas kedinasannya, jadi sayapun hams mengusul berkasnya ke BKN pusat di Jakarta.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
Lampiran41481.pdf 3
TUPOKSI BKPP ACEH UTARA • Bagian Sekretariat
Sekretariat adalah unsur pernbantu kepaIa barlan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan administrasi, umum, kepegawaian, tata laksana, penyusunan program dan keuangan, untuk rnelaksanakan tugas dirnaksud Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a Pelaksanaan urusan ketatallsabaan, rumah tangga, barang inventaris, asset,
KA
perlengkapan, peraIatan, perneliharaan dan perpustakaan,
BU
b. Pernbinaan kepegawaian, organisasi ketataIaksanaan, hukum dan perundang
R
undangan serta pelaksanaan hubungan rnasyarakat,
TE
c. Pelaksanaan urusan perencanaan anggaran, pernantauan, evaIuasi, pelaporan
S
dan pengendalian program,
TA
d. Penyusunan program kerja tahuna.n, jangka rnenengah dan jangka panjang,
SI
e. Penyusunan rencana strategis, laporan akuntabilitas kinerja dan rencana kerja
ER
f. Pengelolaan adrninistrasi keuangan, dan pelaksanaan tugas-tugas kedinasan
IV
lainnya yang diberikan oleh kepala badan kepegawaian, pendidikan dan
Bidang Perencanaan dan Pengembangan
U
•
N
pelatihan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Perencanaan dan Pengernbangan rnernpunyai fungsi : a. Perurnusan kebijakan teknis dibidang program dan kebutuhan pegawai, b. Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dibidang perencanaan dan c. Pengernbangan kepegawaian, d. Pengelolaan adrninistrasi perencanaan dan pernbinaan karir pegawai, e. Penyusunan perencanaan dan pengernbangan kebutuhan pegawai, f. Penyiapan penyusunan forrnasi kebutuhan pegawai,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 1 11
112 41481.pdf
g. Penyelenggaraan penerimaan dan perubahan status Calon Pegawai Negeri h. Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil, I.
Penyiapan dan penyelenggaraan tugas belajarl izin belajar, ujian dinas dan
J. Ujian penyesuaian kenaikan pangkat dan, k. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Bidang Mutasi Kepegawaian
Bidang Mutasi Kepegawaian mempunyai fungsi :
BU
•
KA
I. Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
TE
R
»> Perumusan kebijakan teknis dibidang mutasi kepegawaian dan pensiun,
AS
»> Penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis dibidang mutasi kepegawaian
dan pensiun,
SI T
»> Pengelolaan administrasi dibidang mutasi jabatan dan kepangkatan,
ER
penggajian dan pensiun,
IV
»> Penyusunan bahan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan; dan,
N
»> Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala badan
U
kepegawaian pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya.
•
Bidang Pembinaan, Disiplin, Penataan dan Informasi Kepegawaian
Bidang pembinaan, disiplin, penataan dan informasi kepegawaian mempunyai fungsi:
a Pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis peningkatan kesejahteraan pegawai, kinerja dan pembinaan disiplin pegawai, b. Pelaksanaan penyusunan bahan petunjuk teknis pemberian penghargaan, tanda jasa, kompensasi, cuti dan penyelesaian KARPEGIKPEIKARISI KARSU dan Kartu TASPEN,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
113 41481.pdf
c. Pelaksanaan penetapan penyelesaian proses hukum Pegawai Negeri Sipil, d. Pelaksanaan
penetapan norma,
standar,
prosedur dan
sistem kerja
kepegawaian, e. Pelaksanaan pengelolaan, penyusunan, penerapan data dan sistem infonnasi kepegawaian, f. Pelaksanaan penyuntingan, penyandian dan perekaman data infonnasi
KA
kepegawaian, g. Pelaksanaan penyediaan, pengoperasian, pemanfaatan dan pemeliharaan
BU
perangkat lunak pusat infonnasi data dan infonnasi kepegawaian,
Pelaksanaan publikasi dan dokumentasi hasil kinerja kepegawaian,
AS
I.
TE
R
h. Pelaksanaan penyusunan infonnasi mutasi kepegawaian,
J. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di
SI T
bidang pembinaan, disiplin, penataan dan infonnasi kepegawaian,
ER
k. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala BKPP
Bidang Penjenjangan
N
•
IV
sesuai dengan tugas dan fungsinya
U
Adapun fungsi bidang penjenjangan adalah sebagai berikut: a Perumusan kebijakan telcnis dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan penjenjangan bagi Pegawai Negeri Sipil, b. Penyusunan
rencana,
program,
kegiatan
pendidikan
dan
pelatihan
penjenjangan bagi Pegawai Negeri Sipil, c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan penjenjangan bagi Pegawai Negeri Sipil, d. Penyiapan kurikulum, bahan pengajaran dan peralatan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
114 41481.pdf
e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan sesuai dengan tugas dan fungsinya. • Bidang Teknis Fungsional
Adapun fungsi bidang teknis fungsional adalah sebagai berikut :
a Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidang teknis fungsional dan rnanajemen pernerintahan,
BU
leknis fungsional dan manajernen pemerintahan,
KA
b. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan pendidikan dan pelatihan dibidang
c. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan leknis fungsional dan manajernen
TE
R
pernerintahan,
d. Penyiapan kurikulurn, bahan pengajaran dan peralatan yang dibutuhkan
SI TA S
dalarn penyelenggaraan pendidikan dan pelalihan teknis fungsional dan manajernen pemerintahan,
e. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh kepala badan
U
N IV
ER
kepegawaian, pendidikan dan pelatihan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41481.pdf
RIWAYATHIDUP
KETERANGAN DIRl Hanafi, S. Sos
Tempat/ Tanggal Lahir
Reungkam, 17 April 1972
Nip
197204171993051001
Pekerjaan
PNS Pemkab Aceh Utara
Agama
Islam
Nama Ayah
T. Jafar Nago (AIm)
Namalbu
Hj. Sa'adah Chatim
Nama Isteri
Halimatussakdiah, S. Pd
NamaAnak
1. T. M. Marthunis
BU
R
TE
AS ER
IV
2. T. M. Ridha 3. T. A.Zaky 4. T. A. Isyraf nn. Kenari No.8 LUI Gampong Kutablang Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe.
U
N
Alamat
KA
Nama
SI T
A.
B.
PENDIDIKAN SDN Medan 1984 SMPN Keude Amplaih 1987 SMAN 2 Bireuen 1990 SaIjana Sosial Unimal Lhokseumawe 2005.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 115
."-,,.;;-;..-::..:;-:;::::::::::::::.::.::-:::::.~-:::.~-~~~~~~~w~w~>:m>~)M'i.'';',
._. _.. _.. _ _-.-
i
Moljtl. O. III. b
.-..-.,
'"
~ ~\
):t:.;
w
KEDUA
K!.TIQA
"
41481.pdf
yang dlnit...... p.da I.ngg,~ ~t:"\1tW 1988 dlbtrtkln pent""" I.ndllltuda I baglan penslun Jlndaldudl')• ••bl.I' 12%1 Rp. 1.8.9.200 : I • Ap, 1.331.414 •_',lIllkl" Ap.1.343.2oo .'buI.n, terhllung rnutlillnoo.' '1&m1m 201'2 : Mencallt blhw•• penet1ma pen,'un 'a"abut dlalaa pada akt\l, bulan lJe,e'I'P'Iber 1011 IlrcI'lrIdln:
: I(tpldl Yl/SNIZAR
MI.
.~
Ii!~ '"
I(EPUTU9AN K£PALA 8AOAN I(EPrQAWAIA,H NII!!QARA
NAMA DAHRULQUA-ml 2. ZAmJLAFWAIII
..
,.,.
t.~I,,".r ~
fino
pAZt.t%.A'WAn
AOlL MUNAWAR
Menfmblng : •. bAh",. Pllgll'Nat N-V8r, Slpfl "1m.';' ttf'lbut dal.". InJur 1, !
dinylliak." tawae ') Plitte tll\QglllMblgflltnlttll'''tbut """ 5 Ol\1um Pllrta",. din IMlMt'lVhl
Iy.'a' untuk ljib4r1ti:an ktr'lllkt" PI,...I I'" , b na I.run"".·) Il'fIftvkalllbltl 1lngoI;
b. bAMw. '1'11'19 n'l'Ilan,;,' '."abUt dallm Ol\tum KtduIKlpUlulIln Ii'll, memenuMllylrel unlUIl
dlbMlkln pl!!M.un JandslltulM;
R
TE
S
Nl!MUfUIKAN
SI TA
Manotlllpklln PEAT AMA
dirt din """jedl l'bagalml"l ..,.,but dl'l", Iljur 8, dlngan g,11 pokok d'n din ",en{adl a'blg.lmaM tMlbut dill'" II"'" 1 I(.pututen 11'11.
NAMA
RUlIU
,.
NIP
196'O'06I999ll1ool/39OOIl2l7
J.
TANOO....l LAHIR
6APRlL I""
,.
UNIT KERJA TERAKHIA
•• T.
•• "';l
I
N
IV
ER
..
5.
KECAMATAII I
_ _NT£W.\S')TH«lG!L
PANOKA-T/OOL. RUANOITMT
,.
,.
Dlaleal)en,lun poke*; tal'llbul dtber\ltln tUnjlngen keluarga dan fUnjangan pang.n yang bet1aku bag! PlOIwal Neoeft $lpR dan tunlangen-tunjanoan lain yang bertaku bagl penerlme penlliun,
KEENAN
Apablll. dtlemudl." haft temyoa.tI ten:tapa' t..et..eHtulln dalem Kepulusan Inl, akan diad_kan perbalkan d.n pemttunoen kemtltM .ebagalmaN. rnHtint'a,
OAMPOIIO MI!IJIIASAH DRANO KEC. MUARA BAnlltABUPATEII ACEH UTARA PROV.HAD
,~;:u~. ..:t~·'i~t":f
MASA KEAJA OOLONQAN
GAJI POKOK
,
BARU
LAMA.
• TAllUN I BULAII
BARU
Olletapt...n dl Pada IIAWI'
BAAU
Ap. 1.8".100
.) C(I'('I YAng !Idilh Plttlu
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
l~~,~ ~~
1akarta 1 Oenmbeor 2011
'~
KASUBDIT PENSIUN I ,"-"
~
r.:c'
.~
,"':1 1 :":1
• nAMUN I BUl.AN
Ap. 1.114.'200
.~
~l": KEPALA B.... O~N KEPEG....W.... r.... N NEGARA
.-::;.. ~.
LAMA
II ,,
Sabaual but..li aah ,,"Iuk dIpe~1Wl aablg.lmana ma,llnya. ~~1M~;r.A:lt;;,~" ,';(:.~
\
,.~
AIH Ktpulu••n il'lI dlberikan kepad. V.no be"tngku'lln dengan .Iamal
' De.... btr 20 II
PEI/OATUR MUDA TllIOltAT 111I1b TMT 01·"· 200II PEl/OAnJR/lVc TMT: 02·12-2011
LAMA
AI(
: PemblY.rW'll*'lllurl JlndM:fiudlItetltbul dRakukln del'lQlIfl kelanruan: PMlbariln CIa" pembllyllran penslun lendMNda dlt'lentlkan pade aknlr bulan land8/(ludA yang MrMI'Igkut.nlMnlklh lIrgIatlu bel"lkl'lll' epablla rnenlnggal dunll din lIdat.. 'erdapa! t.gl an•• yano l'I'\ItnenUhI tpf8I t.nft* l'I'I8Nrlma PIMMl: JItIjlf'ldMludl rnenIlIh '*CI!.'au mlrlinggll dunl•• aalaml rnltfl'lltrcl'lpll anaklenak·.llnak yano bet\llil d!'J.",," 25 t.hun t1dak bftrpangt\alll.n . .ndlM belum p.m.... menlkat\, pan.lun )endMluda IIu dIbIp.rbn ~a din .lall MltNI aMok pettlm. Iel'letlul dill... untut.. kapanUngan IftIk·.nek IIlM\'1l1lMung murll bUl.n bttlkutnya ,,~adlnya pemlltahanlkemlll1hllr'l. !
U
~~ 1 'I. '
~~-I99'
08-06-2001
AK AK AK
KJUMA
: Kep.dlll Paga".1 Negerl SIpII.,lng "lmln.,1 la"lbul dlla'" Illut " dlbertkl" kanalkan plngkal t'~/.nu"'el1a')
It'j
..
07-01·1991
Kef.
BU
I(EI!MPA.T 1. Undeng-undang Nomof 11 T8hun 11M'; :to U"d,.n~und.ng Nomof I Tlhurl1t7C)o, lind-no' undeno Homor 4J TlhtJn 1999: 3, Par.lu,an Pf)mertmatl NGl!'IOr 7 TItluft "77)0. Plr.luran Ptfftlrln.l.tI Nomor 110m. 2011 4. PIt'llurlllfl Pemerln,.h Homor 32 TIhuI\ jo, PM""'" P""lrtMI" Norno~"4ot 44 'ill. ~:011 $. P.rlllurin P,"'e,lnl." Nomor" T."",,!DOG to. PlrllUrln P''''lrtnll'' NO",
It"
..'f"
.~f~~" RUSLIMJ:lTIIZAR SDA SDA SDA
I
KA
KE'....U .....DAM KEPIQAWAIAN NI!QARA
Men~lng'l
~'l.TR
2G-O'·1989
NO
NOMOA: OOO14II1CEP/AX/2l1l1n 2
~
.~:.J.
F! ':1 :
:.. 'J
I
rEM8USAN r<,pu1usan Inl di!'lampa'.8n kepa"a:
, BUPATI ACEH UTARA 01 LHOKSEUMAWE 2, KEPALA &ADAN KePEGAWAIAN OIKLAT KAB. ACEH UTARA 3 KEPALAKPpN 01 OINAS pENGElOLAKEUANGAN DAN ASET OAERAH BANOAACEH
, KEPALA KANTOft CABANG PT. TASPEN (PERSEROYPT. ASABRI 01 BANOAACEH • PERTINGGAL
I
·w
; ," i
..'
~")1
tl.;..,
,'-',-N .IJ~'
~l ;~~ )
f~ ~)
'"
t=
sllbeRI Jfi'iII: Ap. 2.163..100 : 1 • Ap. 778.716 dibulaillen Ftp, 9CS.OOO llebutln, te",ilung mutal1angoe1 1 JUIlI '?Ol~ Menealll blttws ar'\811: penerlma pens1un lersabul dilla, peds ekhir bU1an ~nl::' Mei
fl;EnGA
..
I
f~ 1 ~
.,','
~"~lJawai N@get! Slpn yang nltnl:""" llfttbut dltlm l-tur 1, tlta" ~\nrnoo.r dunlal plda tango" ~ ........ Iajvr a Mtum Pe"ama dII" m8l'Tl~1 .yar81 ur"'11t diberlken ken. Ike" pangkel pengebdllHVertUmertl a ) '~I MbIh 11"001: dinVIUa"',," lewll .)
-
[Jr"J1""'1 ,.n, ""(1 Homo. '1 Tahurl 1969; ""II~"',,"nr
n 1'i"lhll" I!'IH IO.lJl'lGflnO· Ul'ldflng NotntV.:t TA~vn 1999;
F'l"""""
. '·"\I""'1I~~,No".,or 7 'fahun 1971 jo. "Brllurln Pem.rlnllh N(lm(II ~:~: 15nhun :~Ol~
P'fA1W.'"
Pem(~inl'"
IftIoIMnuN .ya'I' unlllk me""""'1 pen."",: Jlkl )tndalducla menlltah !agllltll rnenlnogal dUn!e, ulama ",aath lardapI' ,nalllanat-anal! yang
"""1 ~ 25 ,~ tIell-' ~II'" .endlrl belum pef'M!'t menlll:lh. pMlllun
18~ MY d1b1Y8t'Un Il~a dan Ita, Raft'll *Mil: pertama le,..bu1 d1118' unlU4t lI:apenllng,n
Inlk..nlll:',,1nnyt Itrh!tung rnthl boAn beflkutnrlla~.cllnyl pemlkl"IMamlllan.
KhuIuI I,Ir'IluIc ~ IPlbHl fsndl. "I~· be,...l"lgItVlln kemudlln ~ele8l'el tao;!. ""aka pen,llIn
jlnda yAIlO plm"lyl'I""",_ lell" rfI"...IIk.n. dltNy.,t,;.n k_mbAlI ,""".1 W .... Dertkulny.. pemffl'lll'ln
TE R
7. Peolaluta" PerMrtnl.h NoInor ~i!C93: 181'1h1llft 2012 8. KepvlUS3rl Kepala 8KN No.'TIOI' 14 ~hun ~ Jo,. KIP. Kepa"
BKN No. 35 Tahun 2003;
\1\,
TA S
MEMUTUSKAH
KELIMA
Me nel,'r k/lt1
!,
: Kp.pi'ld,\ r~9"W31 Negeri Sipil yeng namenye'lertebut dalem lajut " dlberlltan kenelk..n pengkat
Pllnoebdlantanumerta ') dllrt den menl.dl ,ebagaltrl.na fet'lttbul delem lelul 6. dengan QIII
petko," deh ttAn ""9nladl ~lblgaim8f\a teraebttt dllla'" I.tul fl;eputu,,,n Inl.
e
"I
I N A"" A
SAlFUL BAHRI. AMK
-
: )1
.:i "
;
,
MEHIN'OGAl OUHlN"ll;WAS', fAf«)(W.
I PANOKATIOOL. ~ RUANntr"T
II,
"
O.
,
-
I
BA~U
l./IM'
MASA KEnJA noLOHQo\N
I GAJI POKOK
han lar",..,la lardapalllllltlllrvan dlllatn ",.pulupn It'll. allal'\ diadeken
~ BAllfU
partlSikan
t.,lI KepulUlan tnI ~-" kepac1a yang wungkulan dengan l'ama1
I(OMI'LEK OI:1
........,'",.
Ollelepll.ln dl ;
IV
31 DESEMBER 1973
UNIT KcnJA TEAAKHrR
I
Aj'\Ib~a dikfH1MJd'll1
.I.. n pelttililngan Ilemttall .eb8Ollm.nl ",.ttlnyll.
1973123J2000121tJr.)4/1403ft0821
.3~ TANGGAL LAHIR
~,
PllIIIIS penshm 0011::011: '1'1.... bul diOl'triken tunl8nQlln keklln;la dIn lunjal'lQ8n ClanQen vena l:Jef1eku t'il91 Peglwlli Negert Sipit dan lunl"nglll"l-lunjal'lQln Ilin yaf'llJ bert.llll baQ! peneri"'. ptins\u n .
.1:
PUSKESMAS SIMMNO KEUMMlJ
N
~
d ,,
2, I NIP
...!'t,
U
\
I
Mf\sk~
~~r.~t.lCl:"\~,~~lil'lM.~
ER
..
I.
I'CEEHAM
SI
PERTMolA
i
F'embtyl,an ~1ItJn I8ndMklCla Imebut dRIlIukan dlngln Ulentuan: Pembarlen din pembayllan POftliun janclalduda dlhef'lllll:an pada allNr butan IlrtdaJt!U(\1 yAng l:MHUtnolllltan menitAl'IllQII alau t1IUkI'Ifr eplb" rnenlnogal duroll din IklllI lerdlplll.gt anal! Yllng
Nomo, 32 Tanun 1979 to. P .......n PotnlrtN.h Nomcw t Tanun 199":
5, ParalUtRn F'amertn'a" Nomar 99 Tahun 200010. PetIt\,Iran P'ttmerlnt.." Homar 12 Tahun 2OCl2i 6, P"alwan Peomllrlnlah Nmnor III Tanun 2000;
d
,"
.0\1:,
BU
I
!~'T J
SAlfUL BAHR1, AMKiYUNI SUPRlIlAl1N
..
lJ. bahwa "''''''9 nAma"ya Ilf"Iebul dtUam Olldum Kedul KIPUb48n Inl, memetlUhI 'YlrIIl unluk dib@(lkan rensiun jandaJduCla;
A,
,;
'~',lOOl
13-08·2009
a. bahw
'.,'
. '.
1~,IO·I99lJ
NAMil,
AYAH/I oJ
SOA SOA
KE!.M"AT Men,:!il"r1:l'
CHAIRULALG:EZHE GKAl.Elti ... t\l.YA CUT AYUNAAL.lUHRA
J%"
KA
/:r.\ ~ M~nlrntmng 11.,', )
NA~A
NO
J.
~~ {
~'.,
'.':-; ~);
lerefln dar\ : •
I(EPALA BADAN KEPEQAWAIAN hEGARA
~d
~~'
......'T,
41481.pdf
HOMOR: 000411KEP~YI2J1111l2
~~
~~
: KepadJ. '(UN! SUrR.IHAn~ yang dinilul.~ pada tangg81 diberik.n p.n.lun jandAldudl' bagtan pentlun jandaJduda'), li D~':i('llIt"'r \ "~I\l
KEPUTU$AN KEPALA BADAH KEPEQAWA;IAN N£GARA
'!j;' <
,,; ..)
KEOUA
1'""20\2
Pt"ll.hWl II'"
ThlT' OI·O<·lOOtl
PENGAnJP.T1HCJ(ATl/lVd
• .-~
... P"h~J'lT.:\NA, f;.~o:5
·~G10G··~107·'~.w;
norr: 1..*2012
TEMBUSAN KepulllMI'I in! d1lltlTlPll1kln lIepada·
N
t. KEl'UA 8l'K 01 JAKARTA
a, 3. 4. s,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
(
'....
l ('
2.o1S..lOO
~p.
1 "'.'
~ ~~~'
11 TAIIUN 5 nULAN Rp.
>
I ~:'~
.. to
SUPAn ACEH UTARA KetMla KPt
K..,...
,. M:RTINGGAL
I'·':.
i~ ~ ~f~
{
h~
l ,'.
I~
(
TE
R
BU
Orang yang sukses
Bukanlah orang yang dipuji
Oleh manusia karena kekayaan,
gelar, pangkat atau jabatannya.
Semua itu Merupakan
Aksesories duniawi belaka.
KA
41481.pdf
U
N
IV
ER
SI T
AS
Aksesories duniawi apapun
yang kita miliki hanyalah
tempelan sederhana.
Sedangkan aset termahal
adalah
Kematangan kepribadian kita.
Pensiun tidak akan menjadi masalah
bila diri kita
jauh lebih berkualitas dari pada
pangkat kita.
hanafi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka