41608.pdf
TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)
BU
~
TE R
.......
....
..
KA
STRATEGIPENGEMBANGANINDUSTRI
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA
S
~
U
N
IV
ER
SI
TA
TAPM ini Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Magister Sains Dalam Hmu Kelautan
Bidang Minat Manajemen Perikanan
Disusun Oleh :
YULIET D.M. PUTNARUBUN
NIM: 016756316
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2013
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41608.pdf UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTERILMU KELAUTAN
HIDANG MINAT MANAJEMEN PERIKANAN
PERNYATAAN
BU
KA
TAPM yang berjudul Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Rumput Laut Di Kabupaten Maluku Tenggara adalah hasH karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.
TE
R
Ambon, 20 Januari 2014
-,
........
IV ER
SI
TA S
Yang Menyatakan,
U
N
Yuliet D. M. Putnarubun
NIM.016756316
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41608.pdf
LEMBAR PERSETUJUAN TAPM
Strategi Pengembangan Industri Pengelolaan Rumput Laut di Kabupaten Maluku Tenggara
Penyusun TAPM
Yuliet D. M. Putnarubun
NIM
016756316
Program Studi
Magister Imu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan
Hari/Tanggal
Sabtu/21 Desember 2013
R
BU
KA
Judul TAPM
SI TA S
TE
Menyetujui :
ER
Pembimbing I,
~
Dr. Bambang Deliyanto NIP. 19560127 198602 I 001
N
IV
. Yoisye Lop lalan, S.Pi., M.Si NIP.1970210 1997021002
Pembimbing II,
U
Mengetahui,
Pascasariana,
Ketua Bidang Ilmul
Program Magister IImu Kela an,
Bidang Minat Manajemen Pe 1,kanan,
cAe \.
Dr. Ir. Nurhasanah, M.Si NIP. 19631111 1988032002
\\
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I .
41608.pdf UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PERIKANAN
PENGESAHAN
: Yuliet D. M. Putnarubun
NIM
: 016756316
Program Studi
: Magister llmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan
Judul TAPM
: Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Rumput Laut di Kabupaten Maluku Tenggara
KA
Nama
TE R
BU
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji TAPM Program Pascasarjana,
Program Studi Magister llmu Kelautan bidang minat Manajemen Perikanan, Universitas
Terbuka pada: : Sabtul21 Desember 2013
Waktu
: 15.45 - 17.45
S
Hari/Tanggal
SI : Suciati, M.Sc., Ph.D.
U
Penguji Ahli
N
IV
Ketua Komisi Penguji
ER
PANITIA PENGUJI TAPM
TA
Dan telah dinyatakan LULUS.
: Dr. Kukuh Nirrnala, M.Sc.
Pembimbing 1
: Dr. Y. Lopulalan, S.Pi., M.Si.
Pembimbing II
: Dr. Bambang Deliyanto
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
:.~
---
.......................
.
41608.pdf
ABSTRAK
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRl PENGOLAHAN RUMPUT
LAUT DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA
Yuliet D.M. Putnarubun vultumiwarW.l!mail.com
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
Penelitian in; bertujuan untuk mengkaji faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara, merumuskan altematif strategi pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara dan menentukan strategi prioritas untuk pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Penelitian dilakukan di Kabupaten Maluku Tenggara. fokus pada 3 desa penghasil rumput laut, yaitu Desa Sathean, Letwuan, dan Dian Darat. Pelaksananan Penelitian ini berlangsung dari bulan Oktober - November 2012. Metode Penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Analisis data menggunakan SWOT dan dilanjutkan dengan menggunakan analisis AHP. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 alternatif strategi dalam pengembangan industri pengolahan rurnput laut di Kabupaten Maluku Tenggara, yakni I). mendirikan industri baru pengolahan rumput laut berskala kecil, 2). menciptakan daya tariklpromosi investasi. 3). mengembangkan jenis-jenis produk olahan baru, 4). mengembangkan unit riset terhadap bahan baku dan produk olahan guna penetapan standar mutu, 5). meningkatkan kerjasama dengan pengusaha swasta, lembaga perbankan/pemberi kredit, 6). meningkatkan keterampilan SDM wiraswasta yang berminat sebagai pengolah rurnput Iaut, 7). kualitas produk olahan rumput laut kering, 8). meningkatkan kemandirian berusaha melalui suatu proses pembinaan usaha yang kontinu, dan 9). melakukan publikasi promosi dan proses pemasaran produk olahan rumput iaut kering secara efisien. Sementara prioritas pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara diarahkan pada ketersediaan bahan baku (rumput laut kering) yang berkualitas dari pembudidaya di Kabupaten Maluku Tenggara, keterlibatan pihak pengusaha swasta agar tujuan peningkatan pendapatan pengolah dapat tercapai melalui penciptaan daya tariklpromosi investasi, sehingga menarik investor untuk menanamkan modalnya dalam industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Kala Kunci : Industri Pengolahan, Rumput Laut, Strategi Pengembangan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka ii
41608.pdf
KATA PENGANTAR
Pujian syukur, honnat dan terima kasih penuJis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya oleh kasih dan anugerah-Nya, penulisan TAPM dengan judul Kajian Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Rumput Laut di Kabupaten Maluku Tenggara dapat penulis selesaikan. Penulisan
TAPM ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Pascasarjana Universitas Terbuka. Penulis menyadari bahwa seluruh tahapan yang dilalui sampai pada akhkir penulisan TAPM ini tidak
KA
terlepas dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu. pada kesempatan ini penulis
R BU
sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : I. Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka.
TE
2. Kepala UPBJJ-UT Ambon Selaku penyelenggara Program Pascasarjana.
TA S
3. Dr. Y. Lopulalan, S.Pi., M.Si selaku Pembimbing I. dan Dr. Ir. Bambang Deliyanto, M.Si selaku Pembimbing II, yang telah menyediakan waktu,
SI
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan TAPM ini.
ER
4. Ketua Bidang Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan selaku penangung jawab program ini.
N
IV
5. Direktur POLIKANT, Dr. rer nat Ir. Eugenius A. Renjaan, M.Sc., yang telah
U
memberi kesempatan kepada penulis untuk studi lanjut. 6. Mami Sin Rahanra selaku pengelola UT Maluku Tenggara dan Bapak Edi Ratlalan yang telah memotivasi penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan TAPM ini. 7. Rekan-rekan mahasiswa UT seangkatan (pak Yance Warawarin, pak Abuya Serang, pak Reky Ingratubun, pak Burhan Latar, ibu Etty Koedoeboen, Ibu Joke Kilmanun dan rekan-rekan lain yang tidak sempat penulis tuJiskan namanya satu demi satu) yang telah bersama-sama penulis, saling tolong menolong dan memotivasi dari awal kuliah hingga selesainya penulisan TAPMini.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka v
41608.pdf
Ucapan terima kasih yang leramat dalam penulis sampaikan kepada suamiku terkasih Ir. Bruri B. Tumiwa, M.Si., anak-anakku Yosia. ImanueL Kasih dan keluarga anakku Stenly dan Angel serta anak mereka (cucuku) Nadine tercinta dan cantik. Ucapan yang sarna untuk Mama serta adik-adikku tersayang : Frans, Ilona dan anak-anak, Fredy, Aleta dan anak-anak, Eva, Buce dan anak anak, Rony, Tres dan anak-anak. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih kepada yang tercinta Bapaku yang sudah kembali kepada Bapa di
KA
Sorga.
BU
Akhir kata, penulis berharap dan berdoa kiranya Tuhan Yang Maha Esa
R
berkenan membalas segala budi baik bapaklibu. Semoga TAPM ini membawa
U
N IV
ER
SI TA S
TE
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka vi
Langgur,
Januari 2014. Penulis.
41608.pdf
DAFTARISI
Halaman ABSTRAK
.
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
iv
KA
ABSTRACT
,.
DAFTAR lSI............................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
ix
GAMBAR................................................
TA S
DAFTAR LAMPIRAN BAB I.
x
TE
DAFTAR
R BU
KATA PENGANTAR .. u.........................................................................
xi
PENDAHULUAN....................................................................
ER SI
A. Latar Belakang Masalah
1
. 5
C. Tujuan Penelitian
6
IV
B. Perumusan Masalah............................................................ .
7
U
N
D. Manfaat Penelitian
8
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
8
B. Kerangka Pikir Penelitian.
22
C. Definisi Operasional
24
BAB III. METODE PENELITIAN
26
A. Desain Penelitian
26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
26
C. Metode Pengumpulan Data..................................................
26
D. Metode Pengambilan Sampel
27
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka vii
41608.pdf
E. Metode Analisa Data
28
BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
35
35
B. Identifikasi Species Rumput Laut di Kabupaten Maluku
Tenggara............................................................................ ..
36
C. Faktor-faktor Strategi Internal.............................................
38
D. Faktor-faktor Strategi Eksternal
41
E. Evaluasi faktor-faktor Lingkungan Internal dan Eksternal..
49
F. Alternatif Strategi.
50
BU
KA
A. Profit dan Potensi Vhlayah..................................................
TA S
BAR. VI. SIMPULAN DAN SARAN. A. Simpu1an
SI
B. Saran
54
61
61
62
67
U
N
IV
LAMPIRAN
..
64
ER
DAFTAR PUSTAKA
TE R
G. Prioritas Strategi Pengembangan Industri Pengolahan
Rumput Laut......
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka viii
41608.pdf
DAFTAR TABEL
Judul
Halaman
3.1.
Penentuan bobot faktor strategi matrik IFE dan EFE .. .....
30
3.2.
Penentuan faktor strategi untuk matrik IFE dan EFE.........
31
4.1.
Datajurnlah pembudidaya, jumlah kelompok budidaya, jumlah RTP dan perusahaan Tahun 2010 di Kabupaten Maluku Tenggara
3S
Data Iuas pemanfaatan Iahan di Kabupaten Tahun 20 I0
di Kabupaten Maluku Tenggara.......................... .......
36
R BU
4.2.
KA
Nomor
Daerah penghasil budidaya dan kelompok budidaya.. .......
37
4.4.
Matrik evaluasi faktor internaL...........
46
4.5.
Matrik evaIuasi faktor eksternal
48
4.6.
Matrik TOWS...
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE
4.3.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka ix
S4
41608.pdf
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
Rantai kelahiran teknologi.................................
13
2.2.
Model manajemen strategi secara komprehensif................
18
2.3.
Kerangka pikir dan analisis.................................................
23
U
N
IV E
R
SI T
AS
TE
R
BU
KA
2.1.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka x
41608.pdf
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
Halaman
Peta lokasi penelitian
.
67
Rata-rata nilai rating responden
.
68
3
Rata-rata nilai bobot responden
..
69
4
Nilai rata-rata penentuan prioritas strategi pengernbangan
industri pengolahan rurnput laut.. . Hirarki penentuan strategi pengernbangan industri
pengolahan rurnput laut.
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
5
KA
2
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka xi
..
70
83
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER SI TA
S
TE
R
BU KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER SI
TA
S
TE
R BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI T
AS
TE R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41608.pdf
BABII
TlNJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori I. Potensi Rumput Laut Rumput laut kadang juga disebut ganggang laut tumbuh di wilayah
KA
pantai. Ada yang berwarna hijau, kemerahan, kecoklatan, bim kehijauan,
BU
dan sebagainya. Namun, yang nilai ekonominya tinggi untuk industri hanyalah ganggang coklat dan merah. Rumput laut ada yang ben-varna
TE
R
hijau seperti "ganggang usus ayam" (Enleromorpha), makanan utama
AS
nener bandeng, atau "sebelah laut" (Ulva) yang merupakan sayuran laut terkenal mahal harganya, namun keduanya masih kalah dengan rumput
SI T
laut berwama coklat dan merah (Anonim, 2007).
R
lenis-jenis rumput laut yang bemilai ekonomis dan mempunyal
IV E
peluang untuk dikembangkan di Kabupaten Maluku Tenggara adalah
N
Euchellma collonii dan Ellcheuma spinosum (karaginofit) serta Gracillaria
U
sp (agarofit). Lahan untuk produksi Eucheuma sp pada dasamya lebih luas, bahkan bisa mencapai ribuan hektar, hanya sebagian masyarakat kurang optimis dengan kegiatan budidaya rumput laut. Penyebabnya antara lain, untuk menjual produksi (transportasi susah), harga kurang menggairahkan, banyaknya
penyakit
rumput
laut
yang
seringkali
menyerang.
Pengembangan industri rumput laut dari hilir sampai hulu mempunyat nilai strategis, dimulai dari industri budidaya, industri pengolahan maupun kegiatan riset dan pengembangan. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini menunjukkan bahwa industri yang berbasis bahan baku lokal/ Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 8
41608.pdf
dalam negeri temyata lebih menunjukkan eksistensinya dibandingkan dengan industri yang berbasis bahan baku impor. Disamping itu, untuk pemulihan ekonomi
dapat diciptakan
sumber-sumber
pertumbuhan
ekonomi baru yang berbasis keunggulan komparatif sumberdaya kelautan dan perikanan yang dimiliki oleh negara kita. Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya yang berbasis keunggulan komparatif untuk ekonomi
dengan
dukungan
penerapan
ilmu
R BU
pengetahuan dan teknologi (Ma'ruf, 2004).
dan
KA
menggerakkan
TE
2. Agroindustri Perikanan Laut
Agroindustri sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil
TA S
pertanian sebagai bahan baku, merancang dan menyediakan peraJatan,
SI
serta jasa untuk kegiatar tersebut. Agroindustri mencakup Industri
ER
Penglolahan Hasil Pertanian (lPHP), Industri Peralatan dan Mesin
IV
Pertanian (lPMP), serta Industri Jasa Sektor Pertanian (IJSP). Berdasarkan
N
definisi definisi tersebut, maka agroindustri perikanan merupakan industri
U
yarrg mengolah hasil-hasil perikanan (Darwis et aI., 1983). Menurut Austin, (1992) agroindustri dalah suatu perusahaan yang memproses bahan baku yang berasal dari tumbuhan atau hewan untuk mengubahnya mcnjadi produk konsumsi. Dewasa ini, perkembangan agroindustri perikanan di Indonesia cukup pesat. Pesatnya kemajuan ini diakibatkan oleh ekspor komoditi non nllgas,
termasuk
produk-produk
agroindustri
perikanarr
semakin
digalakkan dan meningkatnya daya beli masyarakat. Saleh (1992) mengemukakan,
bahwa
ada
hubungan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 9
positif antara
pendapatan
41608.pdf
masyarakat
dengan
permintaan
terhadap
produk-produk
perikanan
bermutu. Kondisi ini bukan saja terjadi di pasar dalam negeri. tetapi juga di pasar luar negeri. Oleh karena itu, dalam upaya memenuhi pennintaan yang semakin meningkat. pemerintah berusaha sekuat tenaga menciptakan iklim
bisnis yang sehal, diantaranya dengan memberikan banyak
kemudahan-kemudahan.
KA
Pengembangan agroindustri di sektor perikanan tidak hanya
R BU
menghasilkan barang yang sarna dengan tanpa mengubah bentuk aslinya (bentuk hidup / segar / beku). tetapi juga menghasilkan barang jadi seperti
TE
ikan kaleng, ikan kayu dan lain-lain. Di sisi lain pengembangan
TA S
agroindustri di sektor perikanan masih berjalan secara sektoral, mengarah pada usaha yang bercirikan padat modal, sehingga agroindustri yang
ER SI
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan usaha perikanan skala kecil sulit diwujudkan. Untuk itu, koordinasi dan
IV
keterpaduan dalam pengembangan agroindustri sangat diperlukan. agroindustri
;nemberikan
banyak
keuntungan,
U
N
Pembangllnan
diantaranya memberikan nilm tambah, meningkatkan pendapatan petani, menjadikan produk lebib awet atau memperpanjang masa pemasaran, menyelamatkan dan memanfaatkan hasil panen, memberikan keunggulan untuk bersaing, dan memperluas lapangan kerja (Aziz, 1993), menciptakan lapangan usaha baru dan pendapatan asli daerah (PAD) ataupun sumber devisa negara (Suyata, 1998), serta berorientasi teknologi (Didu, 2000). Dalam lingkup makro, pembangunan agroindustri pangan dipandang sebagai langkah industrialisasi pertanian yang paling strategis (Rachmat,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 10
41608.pdf
1996), karena dapat menjadi penyeimbang proses transfonnasi ekonomi (Saragih, 1995), serta berperan dalam pengembangan dan peningkatan kemandirian sumber daya manusia di pedesaan (Simatupang, 1995). Dalam upaya mengembangkan agroindustri di sektor peri kanan, terutama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan usaha perikanan, ada beberapa hal yang perlu dipenuhi, yaitu: (1) pengaturan,
KA
pembinaan dan bimbingan, serta pemberian ijin bagi kegiatan agroindustri
BU
yang bersifat terpadu maupun industri pedesaan; (2) pengadaan sarana
R
perikanan yang mendukung pengembangan agroindustri, baik di kawasan
TE
pengembangan industri perikanan maupun di sentra-sentra pemukiman
AS
nelayan; (3) pengembangan dan pengelolaan sentra-sentra infonnasi
SI T
pengembangan agroindustri (Dirjen Peri kanan, 1993). Disamping itu, perlu diambillangkah-Iangkah koordinasi dengan instansi terkait lainnya, dalam
ER
hal : (1) identifikasi wilayahlkawasanlpusat pemukiman nelayan yang
IV
mempunyai potensi untuk pengembangan agroindustri perikanan sebagai
U
N
dasar perencanaan selanjutnya, (2) pengern.bangan SDM (nelayan) yang slap
mental
pengembangan
maupun
kemampuan
agroindustri
teknis
melalui
dalam
kegiatan
mengantisipasi
penyuluhan
dan
pengembangan pusat-pusat infonnasi, (3) penyediaan sarana dan prasarana penunjang, (4) pengembangan teknologi produksi dan pengolahan, (5) penyediaan pennodalan. (6) informasi harga dan pasar yang disesuaikan dengan komoditas perikanan yang, mudah rusak. 3. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan LaUl I1mu pengetahuan dan teknologi yang perkembangannya semakin
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 11
41608.pdf
canggih dewasa ini, merupakan \\ujud dari kreatifitas berpikir manusia yang bertujuan tidak saja untuk mempertahankan hidupnya tetapi juga demi
mencapai
keadaan
yang
lebih
baik.
Gumbira-Sai'd
(1996)
mengemukakan, bahwa dalam perkembangan sejarah peradaban manusia telah terjadi perubahan sikap manusia, yang tadinya sangat bergantung pada alam, seperti memanen hasil alam, berburu dan menjaring ikan serta tanam
dan
mengekstrak
hasil
alam
bergeser
kepada
KA
bercocok
berpikir manusia dalam
rangka mempertahankan hidup
TE R
kreatifitas
BU
ketergantungannya terhadap teknologi. Teknologi sebagai hasil dari
disamping untuk mencapai keadaan yang lebih baik, teknologi juga sering
S
berdampak negatif bagi suatu usaha, sistem atau terhadap lingklmgan,
SI TA
tempat manusia hidup dan bereproduksi. Agar teknologi tidak berdampak negatif, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya yakni menguntungkan. maka
ER
dalam pengembangan dan atau dalam mengalihkan suatu teknologi,
IV
pemahaman terhadap latar belakang atau proses dari kelahiran teknologi
U
N
tersebut adalah sangat penting, sebab suatu teknologi tidak lahir dengan begitu saja melainkan lewat suatu proses atau secara bertahap. Menurut Hubeis (2003) kelahiran suatu teknologi diawali dengan : (1) ide/produk/jasa, (2) pengembangan protipe produk (teknis dan
ekonomis), (3) spesifikasi produk, harga da'l. potensi pasar, (4) integrasi tahap 1-3 (realisasi pabrikasi awal). (5) pabrikasi penuh dan strategi pemasaran (produk, harga, promosi, merek dan distribusi), dan (6) komersialisasi produk/jasa secara total, baik yang sudah ada alaU belum ada di pasar. Tahapan lainnya suatu teknologi dapat digambarkan sebagai
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
12
41608.pdf
suatu rantai sebagaimana yang dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Rantai Kelahiran Teknologi (Hubeis, 2003)
Disamping itu. diperlukan suatu manajemen teknologi yang dapat digunakan untuk memaksimalkan manfaat, dan sebaliknya meminimalkan
KA
kerugian dari suatu teknologi yang dihasilkan.
BU
Berdasarkan hal yang telah diuraikan, maka diperlukan terobosan
R
terobosan teknologi pengolahan hasil-hasil peri kanan, terutama pada
TE
industri berorientasi pada pasar ekspor seperti industri pembekuan ikan.
AS
Industri tersebut memerlukan ikan segar untuk dibekukan, yang umumnya
SI T
berupa ikan tunalcakalang. Agar industri ikan segar tersebut dapat berkesinambungan, maka diperlukan perbaikan teknologi penanganan ikan
ER
di atas kapal yang baik, sehingga ikan yang dihasilkan dapat diterima oleh
IV
industri pembekuan. Disamping itu, terobosan teknologi masih diperlukan
U
N
untuk industri pengalengan ikan dan tepung ikan. Terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kedua industri tersebut semakin
diperlukan, terutama untuk memperbaiki efisiensi proses produksi, melalui pencarian sumber atau teknologi baru yang dapat menyediakan bahan baku (Putro, 1993). Pada era globalisasi ekonomi dewasa ini, dimana pasar pada umumnya (termasuk agroindustri) semakin diwamai persaingan ketat dalam kualitas harga komoditinya. Dalam hal ini, agroindustri tidak saja membutubkan proses aIih teknologi, namun lebih jauh lagi membutubkan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 13
41608.pdf
dukungan teknologi progresif. Teknologi progresif adalah teknologi yang malllpu
Illenciptakan
inovasi-inovasi
bam
yang
dibutuhkan
untuk
menjawab peluang dan tantangan pasar. Kekuatan persaingan yang delllikian itu, oleh Hartato (1993) menuntut SDM tangguh dan handal dari segala jajaran, untuk mendukung bentuk akhir dari komoditi yang dipasarkan, baik yang menyangkut pengelola/manajer, tenaga teknis,
(1997)
mengemukakan,
SDM
sebagai
penggerak
BU
Hubeis
KA
maupun ilmuan dengan risetnya.
R
pemsahaan yang tangguh dan handal dicirikan oleh faktor pembentuk
TE
kinerja (character, conceptual skill, cooperation dan competence), faktor
SI TA S
pembinaan (kebutuhan diklat dan penilaian kinerja) dan pola karir (reward, life style, competence dan industry driven). Untuk meneapai
kondisi SDM tersebut (Hubeis, 1997), diperlukan organisasi kerja (job
ER
organization) yang meneakup analisis pekerjaan (job analisys : job
IV
description dan job sepecijication), desain pekerjaan (job design) dan
pekeljaan
(job
evaluation),
disarr.ping
up<:ya
memahami
U
N
evaluasi
pereneanaan SDM dari sisi permintaan (identifikasi tujuan dan reneana
organisasi, kebutuhan tenaga kerja pada kegiatan yang direneanakan, serta kelebihan stat) dan sisi suplai (survai keberadaan SDM, SDM yang tersedia untuk kegiatan tertentu dan kekurangan stat).
4. Manajemen Strategi Setiap organisasi bisnis dihadapkan kepada dua jenis lingkungan, yaitu internal dan eksternal. Makin besar suatu perusahaan, atau
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 14
41608.pdf
organisasi, maka makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat imeraksi yang terjadi dalam menghadapi ke dua jenis lingkungan tersebut. Salah satu implikasi kompleksitas ilU ialah proses pengambilan keputusan yang semakin sulit dan rumit. Untuk itulah diperlukan manajemen perusahaan yang menguasai strategi. Strategi dipandang penting dalam proses pengambilan keputusan
KA
oleh pihak manajemen perusahaan, karena strategi berperan memberi arah
kebijakan
dan
kepUiusan
kunci
yang digunakan oleh
TE R
merupakan
BU
kepada perusahaan atau organisasi dalam pencapaian tujuarmya. Strategi
manajemen yang berdampak besar pada kinerja keuangan, Kebijakan dan
S
keputusan in; biasanya melibatkan komitmen sumber daya yang penting
TA
dan tidak dapat diganti dengan mudah (Buzzei and Gale, 1993). Strategi
SI
dapat dirumuskan dengan cara memadukan tema pokok yang memberikan
ER
koherensi, selta arah tindakan dan keputusan suatu organisasi (Craig dan
IV
Grant, 1993). Hal yang sarna dikemukakan oleb Gluek, (2002) bahwa ke~atuan
rer.cana yang terpadu dan menyeluruh yang
U
N
strategi meflipakan
mengaitkan kekuatan perusahaan dengan lingkungan yang dihadapinya, dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleb karena itu, suatu strategi dapat merefleksikan kesadaran suatu perusahaan tentang bagaimana, kapan dan dimana perusahaan akan bersaing, terhadap siapa perusahaan harus bersaing dan untuk maksud apa perusahaan akan bersaing (Tunggal, 2002), Manajemen strategi merupakan suatu proses berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan dapat sepadan dengan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
15
41608.pdf lingkungannya, atau dengan kata lain, organisasi secara keseluruhan dapat selalu tanggap terhadap perubahan-perubahan di dalam lingkungannya, baik yang bersifat internal maupun ekstemaL Menurut Dirgantoro (2001), manaJemen
strategi
merupakan
kombinasi
ilmu
dan
sem
untuk
memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan yang bersifat lintas fungsional yang memungkinkan organisasi mencapai
KA
tujuannya. David (1995) mengemukakan, bahwa manajemen strategi
mengevaluasi
keputusan
keputusan
lintas
fungsional
yang
TE R
dan
BU
merupakan seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan
memungkinkan suatu organisasi mencapai sasarannya. Dalam hal ini,
S
manajemen strategi memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/
SI TA
akutansi, produksi/operasi. penelitian dan pengembangan, serra informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. tersebut, tampak
ada beberapa
ER
Berdasarkan definisi-definisi
IV
kesamaan dasar yang dapat diambil, yaitu adanya tujuan yang ingin
N
dicapai, perubahan lingkungan yang harus diantisipasi, serra strategi yang
U
harus
diimplementasikan.
Secara
gans
besar
Dirgantoro
(200 I)
mengemukakan, bahwa manaJemen strategi dibentuk oleh tiga elemen dasar, yaitu analisis lingkungan (internal dan ekstemal), penetapan
VISI,
misi dan tujuan serra strategi. Sebagai unsur terakhir dari manaJemen strategik, strategi diplOses melalui tiga tahapan, yaitu formulasi strategik, implementasi dan evaluasi strategi. Pada tahap formulasi strategi tindakan yang
dilakukan
adalah
melakukan
pengembangan
mlsl
bisnis,
pengidentifikasian peluang dan ancarnan, penentuan kekuatan dan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 16
41608.pdf
kelemahan
serta
penetapan
sasaran jangka
panJang.
Pada
tahap
implementasi strategi tindakannya adalah menetapkan sasaran tahunan dan kebijakan. memotivasi karyawan, mengalokasikan sumber daya secara efektif. Selanjutnya pada tahap evaluasi strategi yang merupakan tahap akhir dalam manajemen strategi. tindakan yang dilakukan adalah mengevaluasi faktor internal dan eksternal yang didasarkan pada strategi
KA
saat ini, mengukur kinerja dan mengadakan perbai kan dari kegiatan
BU
kegiatan yang telah dilaksanakan.
TE R
Dalam memulai proses manajemen strategi bisnis, terlebih dahulu harus jelas tentang bisnis yang akan direncanakan atau dimasuki, sehingga
TA S
perlu adanya segmentasi bisnis dan terlebih dahulu tentang SBU. Menurut Hax and Majluf (1991), SBU adalah sebuah unit operasional atau fokus
dijual
kepada
ER
yang
SI
perencanaan perusahaan yang mempunyai sekumpulan produk atau jasa sekumpulan
konsumen
yang
seragam,
serta
IV
menghadapi pesamg yang dapat diidentifikasi secara jel2s. Proses
U
N
manajemen strategi diilustrasikar. pada Garnbar 2.2. Manajemen strategi merupakan suatu proses yang dinamik, karena
berlangsung secara terus menerus dalarn organisasi. Setiap strategi selalu perlu peninjauan ulang dan bahkm perubahan di masa depan. Salah satu alasan utarna, ialah karena kondisi yang dihadapi oleh suatu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun ekstemal selalu berubah-ubah. Dengan kata lain, penerapan manajemen strategi dimaksudkan agar organisasi berhasil
adalah organisasi yang memiliki tingkat efektivitas dan
produktivitasnya semakin tinggi (Siagian, 2001). Lebih lanjut Siagian
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 17
41608.pdf
(2001) mengemukakan. bahwa proses manaJemen strategi merupakan sebuah proses dua belas langkah. yang mencakup perencanaan strategi. pelaksanaan
dan
eyaluasi.
Kedua
belas
langkah
tersebut
adalah
mengidentifikasi misi organisasi. menentukan profil organisasi. analisisis dan pilihan strategi. penetapan sasaran jangka panjang, penentuan strategi induk, penentuan strategi operasional, penentuan sasaran jangka pendek
KA
seperti sasaran tahunan, perumusan kebijaksanaan. pelembagaan strategi,
BU
penciptaan sistem pengawasan, penciptaan sistem penilaian dan penciptaan
"
KAJLi\}~
KA.llAN
EKSTE.RNAL
I
SI TA S
f----I
" ..
TE
PE?'<'ETt\P:\N MIS!
R
sistem wnpan balik.
I
EKSTERNAf.
..
1-
PENETAPAN SASARAN JANGKA PANJANG
ER
~ ~
U
FORMULASI STR.AT~GI
I
n~I:."TAPAN KEBIJAKAN
DAN
SASARAN TAICUNAN
N
IV
UMPAN BALIK
PEt-."'E\.TT1JAN EVALUASI Di\N SELF-KSl STRATEGl
IMPLEMENTAS! STRAmGr
~ ALOKASI SUMBER DAYA
MENG-UKURDAN EVALUASJ KINERJA
EVALUAS! STRATEGI
Gambar 2.2. Model Manajemen Strategi Secara Komprehensif (David, 1995) Suatu sistem manajemen berusaha untuk mencakup sebanyak rnungkin tujuan-tujuan yang dapat dicapai melalui manajemen strategi. Tujuan-tujuan tersebut tidak saling bertentangan, bahkan beberapa
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 18
41608.pdf
diantaranya merupakan pelengkap dari yang lainnya (Burhan. 1994). yaitu tujuan
perencanaan
strategi
adalah
merubah
sasaran
perusahaan.
mengakselerasi pertumbuhan dan meningkatkan keuntungan. pengendalian perusahaan. membangun komunikasi yang lebih baik. menciptakan analisis situasi terhadap peluang dan ancaman untuk lebih meningkatkan kesadaran akan potensi perusahaan seperti kekuatan dan kelemahannya.
KA
Untuk keperluan tersebut diperlukan suatu analisis lingkungan eksternal
BU
bisnis perusahaan. Salah satu metodologi anal isis llntuk menyusun
TE R
manajemen strategi perusahaan, diantaranya anal isis SWOT. Analisis SWOT memberikan struktur untuk menilai kesesuaian antara apa yang
S
suatu organisasi dapat dilakukan dan yang tidak dapat segera dilakukan,
SI
(Ferrel, et ai, 1994).
TA
dan lingkungan yang bergerak dalam mengkaji kemudahan dan tantangan
ER
Menurut Tunggal (2002), analisis SWOT adalah analisis dari kelemahan-kelemahan
su<:tu
organisasi
dan
IV
kekuatan-kekuatan dan
U
N
peluang, serta ancaman dari lingkupnya. Analisis SWOT mem1lngkinkan suatu perusahaan mengambil keunggulan peluang dalam lingkungannya dalam menghindar ancaman. Perusahaan harus melakukan analisis SWOT dengan
menekankan kekuatan dan melunakan atau
mengeliminasi
kelemahan-kelemahannya dalam sumber daya manllsia, organisasi dan fisiko Analisis SWOT dapat berlaku sebagai dasar untuk menentukan profil perusahaan dimana perusahaan dalam bisnis atau industri tersebut akan bersaing. Untuk melakukan analisis SWOT, cara yang umum ditempuh
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 19
41608.pdf
adalah menyusun faktor-faktor strategis perusahaan ke dalam bentllk matriks atau yang biasanya dikenal sebagai matriks SWOT. Menllrut Rangkuti (2000). matriks SWOT (Tabel I) merupakan alat yang dipakai untuk menyuslln faktor faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman ekstemal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
KA
kelemahan yang dimilikinya.
TE R
matriks SWOT adalah sebagai berikut:
BU
Susunan faktor- faktor strategis perusahaan yang dihasilkan dari
I. Strategi Kekuatan-Peluang (S dan 0 atau Maksimum-maksimum) atau
TA S
strategi terkonsentrasi. Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
SI
Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan strategi-strategi
ER
WO, ST, atau WT uutuk menerapkan strategi SO. Oleh karena itu, jib
IV
perusahaan memiliki banyak kelemahan, suka tidak suka perusahaan
N
harus mengatasi kelemahan itu agar menjadi kuat. ]ika perusahaan
U
menghadapi
banyak
ancaman,
perusahaan
harus
berusaha
menghindarinya dan berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada. 2. Strategi Kekuatan-Ancaman (S dan T atau Maksimum-minimum) atau strategi diversitikasi. Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk menghindari
atau
mengurangl
dampak
dari
ancaman-ancaman
ekstemal. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman. Salah satu oontoh strategi ST adalah
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 20
41608.pdf
sebagaimana kasus yang dial ami oleh perllsahaan Texas Ins/rument yang dikemukakan oleh Umar (2001), yaitu ketika perusahaan mendapatkan dana hampir $700 juta dari hasil denda sembilan perusahaan Jepang dan Korea yang melanggar hak paten pada produk semi conductor memory chips ciptaannya (streng/h). Akan tetapi, perusahaan-perusahaan pesaing yang melakukan tindakan pembajakan
KA
melakllkan inovasi dan memprodllksi produk sejenis yang merupakan
BU
ancaman besar bagi perusahaan Texas Instrument.
bertujuan
Strategi
Inl
kelemahankelemahan
internal
perusahaan
S
diferensiasi.
peluang-peluang
eksternal.
kesulitan
TA
strategi
TE R
3. Strategi Kelemahan-Peluang (W dan 0 atau Minimum-maksimum) atau
memanfaatkan
dengan
memanfaatkan
perusahaan
peluang-peluang,
memperkecil
menghadapi
karena
adanya
SI
untuk
Kadangkala
untuk
ER
kelemahan-kelemahan internal. Misalnya, mengontrol jumlah dan
IV
waktu pengisian bahan bakar pada mesi:"! mobil rr.engalami
kesenjangan
teknologi
tetapi untuk
U
N
pabrik-pabrik
(opportunili~s),
memproduksikan alat-alat ini (weaknesses). Salah saW alternatif untuk
mengatasi masalah kesenjangan teknologi ini adalah melalui strategi WO, yakni dengan mengadakan suatu kerja sarna (joint venture) dengan perusahaan lain yang memiliki kompetensi. 4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Minimum-minimum) atau strategi konsolidasi. Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
21
41608.pdf
dan ancaman eksternal sesungguhnya berada dalam
POSISI
yang
berbahaya, yaitu harus berjuang untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger, declared bankcruptcy, retrench, atau liquidation. Hal ini dapat dicontohkan dengan kasus
kebangkrutan yang dial ami oleh Days Inn Model pada akhir \991 sebagaimana yang dikemukakan oleh Umar (2001), saat itu modal
KA
usaha perusahaan sudah tipis (weaknesses), sementara itu potongan
BU
potongan harga yang dilakukan oleh jaringan motel pesaing (threats)
R
terus berlangsung, sehingga membuat Days Inn ,Hodel tidak berdaya.
TE
Salah satu metodologi anal isis lingkungan eksternal adalah analisis
TA S
struktur industri. Analisis lingkungan industri memberikan infonnasi yang dibutuhkan dalam mengindentifikasikan peluang dan ancaman pada
Perubahan yang
IV ER
SWOT.
SI
lingkungan perusahaan sebagai fokus fundamental pertama dari analisis terjadi
pada
lingkungan
tersebut
dapat
memberikan dampak pada dunia usaha. secara keseluruhan, atau bidang
U
N
usaha yang dikembangkan atau hanya bidang llsaha tertentu dari suatu perusahaan.
B. Kerangka Pikir Penelitian Rumput laut yang nilai ekonominya tinggi untuk industri adalah ganggang coklat dan merah. Rumput laut ada yang berwarna hijau seperti "ganggang usus ayam" (Enteromorpha), makanan utama nener bandeng, atau "sebelah laut" (Ulva) yang merupakan sayuran laut terkenal mahal harganya,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
22
41608.pdf
namun keduanya masih kalah dengan rumput laut berwarna coklat dan merah (Anonim. 2007). lenis-jenis rumput laut yang bernilai ekonomis dan mempunYaI peluang untuk dikembangkan di Kabupaten Maluku Tenggara adalah
Eucheuma cottonii dan Ellchelll11a s1'in05u1l1 (karaginofit) serta Gracillaria .\1' (agarofit). Lahan untuk produksi Euchellma .\1' pada dasamya lebih luas,
KA
bahkan bisa mencapai ribuan hektar, hanya sebagian masyarakat kurang
TE R BU
optimis dengan kegiatan budidaya rumput Iau!. Penycbabnya antara lain, untuk menjual produksi (transportasi susah), harga kurang menggairahkan, banyaknya penyakit rumput laut yang seringkali menyerang. Usaha Pengembangan
Industri Pengulahan
Rump"t Laut Berskala Kecil Di Kabupalen MaJuku Tenggara
AS
~
SI T
I Faktor Internal
i
Faklor Internal
I
~
U
N IV ER
Analisis SWOT
+
Rumusan Strategi
Pengembangan
~
Analisis AHP
~ Strategi Prioriritas Pengembangan
~ Industri Pengolahan Rumput Laut Di Kabupaten Maluku Tenggara
Gambar 2.3. Kerangka Pikir dan Analisis Pengembangan industri rumput laut dari hilir sampai hulu mempunyai nilai strategis, dimulai dari industri budidaya, industri pengolahan maupun
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 23
41608.pdf
kegiatan riset dan pengembangan. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia saat ini menunjukkan bahwa industri yang berbasis bahan baku lokal! dalam negeri ternyata lebih menunjukkan eksistensinya dibandingkan dengan industri yang berbasis bahan baku impoL Disamping itu, untuk pemulihan ekonomi dapat diciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berbasis keunggulan komparatif sumberdaya kelautan dan perikanan yang
KA
dimiliki oleh negara kita. Rumput laut merupakan salah satu sumberdaya
R BU
yang berbasis keunggulan komparatif untuk menggerakkan ekonomi dengan dukungan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Ma'rur, 2004).
TE
Berdasarkan latar belakang rumput laut memiliki keunggulan dan harga yang
TA S
bagus namun belum dapat dimanfaatkan secara baik inilah sehingga diupayakan bagaimana strategi usaha pengembangan pengolahan rumput laut
ER SI
di Maluku Tenggara yang selama ini produk-produk penggolahan masih dalam skala home industry dapat ditingkatkan menjadi industri sehingga
N
IV
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat petani rumput laut!pembudidaya.
U
C. Definisi Operasional
Defenisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: L Strstegi pengembangan adalah pola-pola pengembangan yang mengarah
kepada suatu kemajuan. 2. Faktor ekstemal adalah hal-hal yang mempengaruhi kegiatan diluar sistem 3. Faktor internal adalah hal-hal yang mempengaruhi kegiatan didalam sistem 4. SWOT adalah strategi, tantangan, peluang, kekuatan dan kelemahan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 24
41608.pdf
5. AHP adalah analisis hirarki proses. untuk menentukan prioritas atas alternatif strategi usaha pengembangan industri rumput laut.
6. Home industry adalah kegiatan pengolahan yang dilakukan dalam skala kecil atau rumah tangga. 7. lndustri adalah suatu kegiatan pengolahan/produksi yang melibatkan perusahan besar.
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE R
BU
KA
8. Rumput laut adalah ganggang taut atau tumbuhan laut
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 25
41608.pdf
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif studi kasus untuk memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi dalam usaha
KA
pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku
BU
Tenggara. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Pemda. Dinas Kelautan dan
TE R
Perikanan serta pengolah rumput laut. Dengan metode ini dapat didentifikasi faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha pengembangan Analisis kualitatif dilakukan dengan
S
industri pengolahan rumput laut.
SI
TA
pendekatan wawancara, kuesioner dan observasi langsung ke obyek penelitian.
ER
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
IV
Penelitian dilakukan di Kabupaten Maluku Tenggara. fokus pada 3 desa
N
penghasil rurnput laut, yaitu Desa Sathean, Let'Wuan. dan Dian Darat.
U
Pelaksananan Penelitian ini beriangsung dari bulan Oktober - November 2012.
C. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan metode survei untuk mengunlpulkan data primer dan data sekunder. Data primer mengenai keberadaan usaha rumput sekitar strategi (faktor internal : kekuatan dan kelemahan; faktor ekstemal : peluang dan ancaman) yang dihadapi dalam mengusahakan pengolahan rurnput. Data sekunder mengenai gambaran umurn Kabupaten Maluku Tenggara dalarn kaitannya dengan potensi wilayah, kependudukan dan kondisi
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 26
41608.pdf
sosial ekonomi masyarakat. Data primer diperoleh melalui sur\'ci dan wawancara mdalui alat bantu kuesioner dengan pejabat yang berkaitan langsung dengan sektor perikanan dan penduduk (nelayan). Survei dilakukan pada lokasi usaha pengembangan agroindustri
rumput
laut
dan
wawancara
langsung
dengan
para
pembudidayaanJpengolah rumput lau!. Data sekunder diperoleh melalui
KA
penelusuran pustaka dari berbagai sum ber yang relevan, seperti dari Kantor
BU
Statistik Kabupaten Maluku Tenggara, Bappeda Kabupaten Maluku Tenggara,
R
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Maluku Tenggara, LIPI. dan instansi
TE
terkait lainnya.
SI TA S
Untuk mengumpulkan data yang dimaksud dilakukan; (a) pengamatan dan studi lapangan untuk memperoleh informasi lapangan, serta data pendukung di lokasi penelitian Kabupaten Maluku Tenggara; (b) survei pasar
ER
untuk mengetahui kebutuhan konsumen dalam mengkonsumsi rumput laut,
N IV
harga dan data produksi, serta ekspor yang diperoleh Kabupaten Maluku
U
Tenggara. Dari data tersebut dilakukan (a) penentuan formulasi strategi industri pengolahan hasil rumput laut dengan menggunakan analisis SWOT; (b) penetapan formulasi strategi program perencanaan kegiatan agroindustri yang akan dikembangkan di Kabupaten Maluku Tenggara untuk membantu para pembudidayaanlpengolah rumput laut meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
D. Metode Pengambilan Sampel Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan
metode
pengambilan
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
27
sampel
secara sengaJa
(purposive
41608.pdf
sampling) yaitu menentukan atau memilih secara sangaJa sampel atau
responden yang diteliti. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu I) kelompok faktor internal dan eksternal; 2) kelompok analisis AHP. Dalam penentuan faktor eksternal dan internal, responden yang dipilih adalah para slake holder yang berperan langsung dalam perkembangan industri
KA
pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Teanggara.
BU
E. Metode Analisa Data
faktor-faktor
lingkungan
eksternal
dan
internal
yang
TE
mengetahui
R
Untuk menentukan strategi maka dilakukan analisis EFE dan IFE untuk
diketahui
SI TA S
mempengaruhi usaha pengembangan industri pengolahan rumput laut. Setelah faktor-faktor
lingkungan
yang
berpengaruh
terhadap
usaha
pengembangan industri pengolahan rumput laut tersebut maka selanjutnya untuk menentukan strategi alternatif usaha
ER
dilakukan analisis TOWS
N IV
pengembangan industri pengolahan rumput laut. Setelah diperoleh beberapa alternative
strategi
tersebut,
lalu
ditentukan
strategi
prioritas
usaha
U
pengembangan industri pengolahan rumput laut dengan menggunakan analisis AHP. Alat analisis yang digunakan yaitu : I. AnaIisis Deskriktif Faktor Eksternal dan Internal Melakukan kegiatan pengumpulan data yang berkaitan dengan usaha pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara, untuk mendeskripsi situasi saaat ini secara sistematis dan akurat.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 28
41608.pdf
2. Matriks IFE (Jmernal Fector Emll/rion) dan EFE (Exrernul Factor Evalurion) Pengumpulan informasi faktor strategis internal dan eksternal melibatkan para pakar yang mengetahui dengan jelas kondisi usaha pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara saat ini. Kegiatan ini dilakukan melalui diskusi dengan para pakar
KA
tersebut. Berdasarkan hasil diskusi dengan parkar, dapat identifikasi !aktor internal dan eksternal apa yang mempengaruhi usaha pengembangan
BU
industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara.
TE
R
Faktor strategis internal dan eksternal yang telah berhasil disusun kemudian ditentukan faktor strtategis internal yang termasuk ke dalam
TA S
faktor kekuatan atau kelemahan, dan faktor strategis eksternal yang
SI
tennasuk dalam faktor peluang dan ancaman. Penentuan ini berdasarkan
IV ER
pada presentase pendapatan responden. Langkah selanjutnya dilakukan pembobotan terhadap faktor strategis internal (kekuatan dan lelemahan) dan
N
eksternal (peluang dan acaman).
U
Penentuan bobot untuk setiap faktor strategis internal dan eksternal
dalam penelitian ini menggunakan metode paired comparison atau teknik perbandingan berpasangan. Pemberian nilai dalam metode ini didasarkan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor secara relatif berdasarkan kepentingan usaha pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Penentuan bobot setiap veriabel menggunakan skala 0, 1 dan 2 untuk faktor strategis pada indikator horizontal dan vertikal. Nilai 0 berarti faktor strategis pada indikator horizontal kurang penting dari faktor strategis pada
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 29
41608.pdf
indikator vertikal. Nilai I berarti faktor strategis pada indikator horizontal sarna pentingnya dengan faktor strategis pada indikator vertikal. Nilai 2 berarti faktor strategis pada indikator horizontal lebih penting dari faktor strategis pada indikator vertikal. Total bobot yang diberikan harns sarna dengan satu. Proses penentuan bobot dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel3.1.
Faktor StateO"is
Total
Ket
R
BU
......... ..... ......... ...... .......... ..... ............. .. ...............
Jumlah
TE
a. b. c. d. e.
Faktor Strategis
KA
TabeI3.I. Penentuan Bobot Faktor Strategis Matriks IFE dan EFE
AS
Total Keterangan:
SI T
a. Nilai 0 menunjukkan kurang pentingnya perbandingan anatara faktor
R
strategis pada indikator horizontal a dibandingkan dengan faktor strategis
IV E
pada indikator vertikal b.
N
b. Nilai I menunjukkna sarna pentingnya perbandingan antar faktor
U
strategis pada indikator horizontal a dibandingkan dengan faktor strategis pada faktor indicator vertikal c.
c. Nilai 2 menunjur.kan lebih pentingnya perbandingan antara faktor strategis pada indikator horizontal a dibandingkan dengan faktor strategis pada indikator vertikal d. Langknh analisis sclanjutnya adalah penentuau
., .
IILIaI
peringk31
berdasarkan penilaian responden terhadap faktor internal dan eksternal. Penilaian berkisar antara I sampai dengan 4. Pada faktor strategis internal untuk matriks IFE, nilai 4 berarti faktor tersebut merupakan kekuatan utama,
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 30
41608.pdf
nilai 3 berarti kekuatan kecil, nilai 2 berarti kelemahan kecil, dan nilai I berarti kelemahan utama. Sedangkan nilai peringkat pada faktor eksternal untuk matriks EFE mengindikasikan seberapa baik strategi Pemda (Dinas Kelautan dan Perikanan) saat ini merespon faktor peluang dan ancaman yang dihadapi. Nilai I berarti tidak baik, respon di bawah rata-rata; nilai 2 berarti agak baik, respon dengan rata-rata; nilai 3 berarti baik, respons diatas
KA
rata-rata dan nilai 4 berarti sangat baik. respon superior.
BU
Penilaian I sampai dengan 4 ditentukan dengan membandingkan
R
faktor dan kinerja strategi saat ini. Nilai median dari seluruh nilai peringkat
TE
yang telah diperoleh dari seluruh responden, dievaluasi dan matriks EFE
SI T
dilihat pada Tabel 3.2.
AS
dan IFE. Untuk lebih jelasnya nilai peringkat matriks IFE dan EFE dapat
TabeI3.2. Penentuan Faktor Strategis untuk Matriks IFE dan EFE Pilihan Peringkat 4 I 3 2
Nilai Median
N
3. 4.
IV E
R
Faktor Strategis I. 2.
U
.....
N Jumlah rata-rata Keterangan:
a. Angka I sampai dengan N faktor strategis yang digunakan. b. Angka 3 adalah tingkat kepentingan yang dipilih oleh RI atau responden pertama. c. Angka 4 adalah tingkat kepentingan yang dipilih oIeh R2 atau responden kedua.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 31
41608.pdf
d. Angka 2 adalah tingkat kepentingan yang dipilih oleh R3 atau responden ke 3. e. Angka 1 adalah tingkat kepentingan yang dipilih oleh R4 atau responden keempat. f. Nilai diperoleh dari rata-rata kedua data yang ada di tengah-tengah dari gugusan data tingkat kepentingan dari data pilihan keempat responden
KA
yang telah diurutkan dari terkecil sampai terbesar.
R BU
Pada matriks IFE dan EFE. kemudian akan dihitung nilai skor yang merupakan hasil perkalian antara bobot dan rating. Pada matriks IFE, bila
TE
jumlah nilai skor dibawah nilai rata-rata 2,5 berarti usaha budidaya rumput
TA S
laut di Kabupaten Maluku Tenggara masih lemah secara internal. Namun, bila jumlah nilai skor diatas nilai rata-rata 2,5 berarti yang terjadi adalah
ER SI
sebaliknya.
3. Analisis TOWS
N
IV
Setelah dilakukan analisis matriks IFE dan EFE, dapat didentifikasi
U
faktor-faktor lingkungan strategis eksternal (peluang dan ancaman) dan internal
(kekuatan
dan
kelemahan)
yang
mempengaruhi
usaha
pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Kemudian hasil analisis matriks IFE dan EFE ini dijadikan sebagai informasi atau input dalam merumuskan alternatif strategi pada analsisi TOWS. Dalam matriks TOWS altternatif formulasi strategi dilakukan
dengan
menggunakan
perbandingan
berpasang.an
yang
membandingkan suatu komponen dengan komponen dalam satu kategori yang sama.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
32
41608.pdf
Matriks
TOWS
membantu
dalam
melakukan
perbandingan
berpasangan antara kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman. Dari hasil analisis ini nantinya dapat menentukan arah pengembangan sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan matriks TOWS dapat dikembangkan beberapa alternatif strategi sebagai berikut:
KA
a. Strategi SO (Strength-Opportunities)
BU
Strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan
TE R
peluang yang ada.
b. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
SI TA
peluang yang ada.
S
Strategi mengatasi kelemahan yang dimiliki dengan memanfaatkan
c. Strategi ST (Strength-Threats)
ER
Strategi menggunakan kekuatan yang ada untuk menghindari dan
IV
mengatasi ancaman yang ada.
U
N
d. Strategi WT (Weaknesses- Threats)
Strategi meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman.
Hasil perumusan baik yang S-O, W-O, S-T. dan W-T, akan dianalisis dcngan AHP untuk penentuan alternatif strategi prioritas.
4. Analisis AHP Analisis hirarki proses dilakukan setalah rumusan strategi usaha pengembangan industri tumput faut diperoleh melalui anal isis SWOT. Dalam analisis ini bobot atau skor yang diperoleh sesuai dengan jawaban
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 33
41608.pdf
kuisioner kemudian dianalisis secara manual. Adapun langkah-langkah analisis yang dikunakan dalam perhitungan manual adalah : a. Membuat matriks perbandingan berpasangan b. Memberikan penilaian terhadap elemen yang dibandingkan dalam matriks. c. Menghitung normalisasi matriks, melalui penjumlahan tiap kolom dan
TE R BU
d. Menghitung Eigen Vektor/Bobot
KA
tiap sel dari kolom dibagi berdasarkan hasil.
e. Menghitung nilai eigen maksimum (Amaks) Amaks = (x) I jumlah kriteria
SI TA S
f. Menguji konsistensi
CI = (Amaks - jumlah kriteria)/Uumlah kriteria -I) CR= CI/IR
U
N
IV ER
IR = Patokan nilai pacta tabel analisis.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 34
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA S
TE
R BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI TA S
TE R BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI TA S
TE R BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI T
AS
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA S
TE
R BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV
ER SI
TA S
TE
R BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV ER
SI TA S
TE R BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N
IV E
R
SI
TA
S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
BU
KA
41608.pdf
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
41608.pdf
BABV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan
tenlUan
dan
pembahasan
penelitian.
dapat
ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
KA
I. Terdapat sembilan faktor internal dan delapan faktor eksternal dalam usaha
R BU
pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. Faktor tesebut meliputi 4 faktor kekuatan. yaitu industri
TE
pengolahan rumput laut berskala kecil, lima jenis produk yang dihasilkan,
TA S
pengelolaan usaha bersifat kelompok dan kekeluargaan, dan ketersediaan bahan baku rumput laut kering. Lima faktor kelemahan, yaitu bahan baku produk
yang
tidak
ER SI
dan
pendukunglterkait,
orientasi
terstandarisasi, pasar
kurangnya
daerah/lokal,
industri/usaha
ketersediaan
dan
IV
aksesibilitas modal kerja terbatas, dan kuantitas tenaga kerja berkualitas yaitu dukungan pemerintah
N
terbatas. Kemudian empat faktor peluang,
U
daerah dan pusat, permintaan produk olahan rumput laut. ketersedian kredit mikro, dan pelatihan dan penyuluhan tentang pengolahan. Selanjutnya terdapat empat faktor ancaman, yaitu fluktuasi harga, persaingan dengan industri pengolah lainnya, iklim usaha yang kondusif, dan perubahan kebijakan pemerintah. 2. Terdapat sembilan alternatif strategi dalam usaha pengembangan industri pengolahan rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara, yakni: a. Mendirikan industri bam pengolahan rumput laut berskala kecil. b. Menciptakan daya tariklpromosi investasi. Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
61
41608.pdf
c. Mengembangkan jenis-jenis produk olahan baru. d. Mengembangkan unit riset terhadap bahan baku dan produk olahan guna penetapan standar mutu. e. Meningkatkan
kerjasama
dengan
pengusaha
S\\iasta.
lembaga
perbankanlpemberi kredit. f. Meningkatkan keterampilan SDM wiraswasta yang berrninat sebagai
KA
pengolah rumput [aut.
BU
g. Kualitas produk olahan rurnput laut kering.
R
h. Meningkatkan kemandirian berusaha melalui sllatu proses pembinaan
Melakukan publikasi promosi dan proses pemasaran prodllk olahan
SI TA S
l.
TE
usaha yang kontinll.
rumput laut kering secara efisien.
3. Prioritas usaha pengembangan industri
pengolahan rumput laut di
ER
Kabupaten Maluku Tenggara diarahkan pada ketersediaan bahan baku
N IV
(rumput laut kering) yang berkualitas dari pembudidaya di Kabupaten
U
Maluku Tenggara, keterlibatan pihak pengusaha swasta agar tujuan peningkatan pendapatan pengolah dapat tercapai melalui penciptaan daya tarik/promosi investasi, sehingga menarik investor untuk menanarnkan modalnya dalam industri pengolahan rllmput laut di Kabupaten Malukll Tenggara.
B. Saran Saran yang dapat diberikan adalah: 1. Altematif strategi yang menjadi prioritas adalah penciptaan daya tarik investasi. Oleh karena itu perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai analisis Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 62
41608.pdf
kelayakan investasi industri pengolah rumput laut di Kabupaten Maluku Tenggara. 2. lnstansi pemerintah daerah perlu merumuskan dan mengimplementasikan suatu model yang dapat menciptakan daya tarik investasi pada industri
U
N
IV E
R
SI T
AS
TE
R
BU
KA
pengolahan rumput laut.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 63
41608.pdf
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin, 2004, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Austin, 1992. Agroinduslrial Projeci Analisys. Crilical Design Faclors. ED! Series in Economic Deve!opmenl. The Johns Hopkins Universily Press, Baltimore.
KA
Aziz, M.A. 1993. Kegiatan Operasional Pengembangan Agroindustri Buah Buahan Tropis. Bangkit, Jakarta.
TE R
BU
Bisnisjateng, 2013. Rumput laut: Peningkatan Produksi Rumput laut Olahan Bakal Terhambat Anomali Cuaca. Diambil 18 Juli 2013. dari situs World Wide Web http://bisnisindonesia.com. BP Karpet Seram, 2012. Rensta Rumput Laut dan Launching Modul Rumput Laut
TA S
Berbasis Kompetensi. http://info.karpetseram.com. Diaskes Pada Tanggal I Maret 2012.
SI
BPMD Maluku. 2012. Target Produksi Rumput Laut 2010 hingga 2014 di Provinsi Maluku. Diambil 4 Maret 2012, dari situs World Wide Web http://www.bkpmd-maluku.com.
ER
Burhan, N. j 994. Perencanaan Straregik. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
N
IV
Craig, C.J. dan M.R. Grant, 1993. Manajemen Strategi : Sumber Daya , Perencanaan Strategi : Sumber Daya, Perencanaan, Efisiensi Biaya dan Sasaran (Terjemahan) PT. Elex Media Kompetindo, Jakarta.
U
Darwis el ai, 1983. Pengembangan Agroindustri di Indonesia. Institut Pertanian Bogor, Bogor. David, F.R. 1995. Strategic Managemenl. Prentice Hall, Inc. New Jersey. Didu, M.S. 2000. Mencari Format Baru Agroindustri Dalam Milenium III. Agrimedia, VoL 6(1): 11-15. Dirgantoro, C. 2001. Manajemen Strategik PT. Grasindo, Jakarta.
Konsep, Kasus dan Implementasi.
Ferrel, et ai, 1994. Strategic Marketing Management. South Western Publishing Co. Cincinnati, Ohio. Hartato, 1993. Investasi Perdagangan Agroindustri lkan Tuna dan Udang. Prospek Pengembangan pada PJPT II. ClDES, Jakarta.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 64
41608.pdf
Hax and Majluf, 1991. The Strategy Concept And Process' A Pragmatic Approach. Prentice Hall. Englewood Cliffs, New Jersey. Hubeis, M. 1997. Menuju Industri Kecil Profesional di Era GJobalisasi Melalui Pemberdayaan Manajemen Industri. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu Manajemen Industri Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogar, 1 Nopember 1997.
BU
KA
Hubeis, M. 2003. PoJa Diseminasi Teknologi Untuk ukn) Dalam Pengembangan Agrobisnis. Makalah Seminar Sehari Alih Teknologi Dalam Pengembangan UKM dan Agrobisnis. Diselenggarakan Oleh Program Studi lndustri Kecil Menengah (PS IKM), Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (PPS IPB) dan Kedutaan Besar Prancis. Kantor Menegkop dan UKM, 26 Mei 2003. Jakarta.
TE
R
Klikheadline, 2012. Pemasaran Rumput Laut Belum Optimal. Diambil 30 situs World Wide Web September 2012, dari http://www.klikheadline.com.
TA S
Kompas, 2012. Budidaya Rumput laut Terhambat. Diambil 6 Desember 2012, dari situs World Wide Web http://rumputlaut.org.
Porte~
IV ER
SI
Picaulima, S.M. 2010. Pengembangan Agroindustri Rumput Laut Berbasis Kompetensi Inti di Kabupaten Maluku Tenggara. Journal of Tropical Fisheries, Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNPAR. M.E. 1998. Clusters and the New Economics of Competition. Harvard Business Review. November-December.
U
N
Putro, S. 1993. Kerusakan Kehilangan Pasca Panen Perikanan. Makalah Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V, Jakarta. Rachmat, M. 1996. Struktur dan Kinerja Agroindustri di Indonesia ; Analisa Perubahan Tahun 1974-1993 dalam Erwidodo, Rachmat, M. Dan M. Syukur. Peluang dan Tantangan Agribisnis Perkebunan, Peternakan dan Perikanan. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. Rangkuti, F. 2000. Aualisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia, Jakarta. Rumput Laut Indonesia, 2012. Pemerintah Targetkan Produksi Rumput Laut Olahan 5 Juta Ton. Diambil 20 Agustus 2012, dari situs World Wide Web http;llrumputiautindonesia.com.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 65
41608.pdf
Saleh, 1992. Pengembangan Agroindustri Perikanan di Indonesia. Prosiding Temu Karya llmiah Dukungan Penelitian Bagi Pengembangan Agroindustri Peri kanan, Jakarta, 23-24 Oktober 1991. Saragih, B. 1995, Pengembangan Agrobisnis da1am Pembangunan Ekonomi Nasiona1 Menghadapi Abad ke-21. Orasi llmiah Guru Besar Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, 21 Desember 1995. Siagian, S.P. 2001. Manajemen Strategik. Bumi Aksara, Jakarta.
KA
Simatupang, P. 1995. Industrilialisasi Pertanian sebagai Strategi Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Dalam Era Globalisasi. Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Ulama pada Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Pene1itian dan Pengembangan Pertanian, Bogor, 27 September 1995.
TE
R BU
Siwalimanews, 2011. Produksi Rumput Laut di Ma1uku Capai 400 Ribu Ton. Diambi1 5 Agustus 2011, dari situs World Wide Web hnp://siwalimanews.com
TA S
Subanar, Harimurti, 2001, Manajemen Usaha Keci1, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM.
ER SI
Suyata, 1998. Konsep dan Strategi Pengembangan Agroindustri da1am Tsauri. Widya Karya Nasiona1 Pangan dan Gizi VI 1998. LIPI, Jakarta. Tungga1, 2002. Tanya-Jawab Manajenen Strategik. Harvarindo, Jakarta.
U
N
IV
Umar, H. 2001. Strategic Management in Action: Konsep, Teori dan Teknik Mengana1isis Manajemen Strategis Strategic Business Unit Berdasarkan Konsep Porter M.R., F.R. David dan H. Whee1en. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 66
41608.pdf
LAMPIRAN
1. Peta Lokasi Penelitian
KA
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR ,35 TAHUN 2011 TANG GAL 20 JULI 2011 PETA WILAYAH LANGGUR IBU KOlA KABUPATEN MALUKU TENGGARA PROVINSI MALUKU
BU
;r~~'~~=---------'~'r'----------~T"---------~~T-"-------.....;~"'"~ ."i~
~
U
N IV
ER
SI TA S
TE
R
- ." _.
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 67
41608.pdf
2. Rata-Rata Nilai Rating Responden
Responden 2 4 3
Kekuatan: Industri pengolahan rumput laut I berskala kecil Lima jenis produk yang "~ dihasilkan Pengelolaan usaha bersifat 4 kelompok dan kekeluargaan Ketersediaan bahan baku rumput 5 laut kering Kelemahan: Bahan baku dan produk yang ! tidak terstanda!"isasi Kurangnya industri/usaha 2 Ipendukung/terkait 3 Orientasi pasar daerahllokal Ketersediaan dan aksesi bilitas 4 modal kerja terbatas Kuantitas tenaga kerja berkualitas terbatas
4
4
3
~
"
4
3
4
"~
~
"
4
3
4
4
4
4
4
I
I
I
I
I
1
I I
I
2
I I
2 2
I I
1 1
I
I
1
2
I
1
1
2
1
2
I
1
TE R
4
S
4
4
"
SI TA
"~
~
~
ER
4
4
U
No.
N
IV
LlJ
Rating
5
KA
1
BU
Faktor Internal
No.
Faktor Eksternal
Responden 2 3 4
1
Peluang: Dukungan pemerintah daerah dan 1 pusat Permintaan produk olahan rumput 2 laut 4 Ketersedian Iaedit milao Pelatihan dan penyuluhan tentang 5 I pengolahan Ancaman: I Fluktuasi harga Persaingan dengan industri 2 I pengolah lainnya 3 Iklim usaha yang kondusif 4 Perubahan kebijakan pemerintah
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka 68
Rating
5
-
4
4
3
4
4
4
4 3
4 3
4 3
4 3
3 2
4 3
2
2
3
2
2
2
"~
~
"
"~
3
"~
3
2 2 2
2 2 2
2
2
I
I
2
2
2 1 2
2 1 2
41608.pdf
3. Rata-Rata Nilai Bobl't Responden
I
SI T
Jumlah
a
h
IV ER
Faktor Eksternal
Dukungan pemerintah daerah dan pusat Permintaan produk olahan rurnput but Fluktuasi harga Persaingan dengan industri pengolah lainnya Ketersedian kredit rnikro Iklirn usaha yang kondusif Pelatihan dan oenyuluhan tentang nengolahan Perubahan kebiiakan nernerintah
N
0 1 1 1 1
U
a b c d e f g
0 0 Jumlah
69
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
I I I 0 0 I I
I I 0 0 I I
d I I I
b I I I I I 0 2
f
e
I 0 0 I I
0 0 I
.
i
Total
I 2 2 2 I
0 I
l~
d e I I I I I I 0 I . .~
2 1 I I
It
I I I I
2 2
c I I
1
l!
KA
I I I I I I I 2
c I I
BU
Industri pengolahan rumout laut berskala kecil Bahan baku dan produk yang tidak terstandarisasi Kurangnya industri/usaha pendukung/terkait Orientasi pasar daerahllokal Ketersediaan dan aksesibilitas modal keria terbatas Limajenis produk yang dihasilkan Pengelolaan usaha bersifat kelompok dan kekeluargaan Kuantitas tenaga keria berkualitas terbatas Ketersediaan bahan baku rumput laut kerinL'
AS
a b c d e f g h
b I
TE R
a
Faktor Internal
I 2
f
I
2 2 2 I
I 2
2
0 ., , I 0 1 0 <' '
0 I I I I
0
2
h 2 2 2 I 2 I I I 2 2 1 I ~~ I I
2
I I 2 I
I I I I I
7 10 10 10 8
Bobot
2 4 8 13
0.097 0.139 0.139 0.139 0.111 0.G28 0.056 0.111 0.181
72
1.000
Total
Bobot
9 7 9 6 II 5 3 6
0.161 0.125 0.161 0.107 0.196 0.089 0.054 0.107
56
1.000
41608.pdf
4. Nilai Rata-rata Pencntuan Prioritas Strategi Pengembangan Industri Pcngolahan Rumput Laut 1'5
1'4
1'6
1'7
VE
1'1
1.00
6.02
2.14
1.93
4.43
4.83
2.14
F2
0.17
1.00
0.41
0.72
1.84
0.64
1.12
1'3
0.47
2.42
1.00
I. 11
2.67
1.31
1'4
0.52
1.38
0.90
1.00
3.32
2.67
1'5
0.23
0.54
0.37
0.30
1.00
0.51
BU
1'3
1'6
0.21
1.56
0.77
0.37
1.94
1.00
1'7
0.47
0.89
0.42
0.58
1.32
3.07
13.81
6.01
6.01
16.52
0.33
0.44
0.36
0.32
0.06
0.07
0.Q7
0.15
0.18
0.17
0.17
0.10
0.15
0.07
0.04
0.06
0.07
0.11 0.06
VA
VB
11==
7
2.733
0.333 2.324
6.979
RI~
1.32
0.678
0.083 0.589
7.131
Tmax ::::
7.018793
1.402
0.171 1.184
6.935
CL~
0.003
1.72
1.386
0.169 1.179
6980
CR~
0.002
0.76
0.474
0.058 0.403
6.977
1.24
0.808
0098 0.693
7.040
0.80
1.00
0.727
0089 0.628
7.089
11.76
10.39
8.208
0.27
0.41
0.21
0.12
0.11
0.05
0.11
0.18
0.16
0.11
0.23
0.17
0.20
0.23
0.17
0.05
0.06
0.04
0.07
0.13
0.06
0.12
0.09
0.12
0.07
0.10
0.07
0.10
ER
70
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
TE
AS
SI T
0.08
R
2.41
U
0.15
VP
KA
F2
1'1
N IV
Slralegi Pengembangan Industri Pen"olahan RL
49.132
41608.pdf
La'!iutan Lampiran 4 ...
OAO 0.07 0.14 0.13
A4
AS
Al 1.00 1.38 0.33 0.52 1.00 4.23 0.24 0.33 0.08 0.12 0.24
0.32 0.35 0.09 0.14 0.10
0.28 0.35 0.10 0.15 0.12
0.24 0.38 0.11 0.15 0.12
A2
A3
A4
0.52 2.98
3.00 3.68 1.00 0.80 2.15 10.63
1.93 2.14 1.24 1.00 2.68 8.99
0.24 0.34 0.09 0.16 0.17
0.28 0.35 0.09 0.08 0.20
0.21 0.24 0.14 0.11 0.30
0.72 1.00 0.27
OA7
AS 1.00 1.93
OA6 0.37 1.00 4.76
'--0:2/ OAI 0.10 0.08 0.21
71
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
0.267 0.373 0.093 0.150 0.118
VA
KA
0.24 0.38 0.09 0.17 0.12
OA4
1.529 2.136 0.530 0.856 0.674 5.726
BU
2.03 3.16 0.90 1.24 1.00 8.33
VP
1.338 1.862
OA65 0.747 0.589
R
1.84 2.29 0.64 1.00 0.80 6.57
IV
0.26
0.32 2.65
3.50 3.94 1.00 1.56 1.11 lUI
VE
VII 5.009 4.991 5.020 4.994 5.000 25.01442
n= RI~
Tmax
~
CL~ CR~
5 1.]2 5.002885 0.001 0.001
TE
OA9
AS
A4
TA S
0.64 1.00 0.25
A3
SI
1.00 1.56 0.29 0.54 3.88
Kurangnya induslri/usaha pendukune/terkait Al A2 A3
A2
ER
Al
U N
Kelersediaan bahan baku rum put laut kerine Al A2 A3 A4 AS
VE
VP
1.330 1.838 0.551 0.591 1.245 5.556
0.239 0.331 0.099 0.106 0.224
VA 1.185 1.652
OA97 0..145 1.121
VB 4.949 4.993 5.014 5.119 5.003 25.07728
n~
RI= Tmax
=
CL~
CR=
5 1.12 5.015455 0.004 0.003
41608.pdf
Lanjutan Lampiran 4...
0.27 1.00 0.25 0.25 0.58 2.35
0.88 4.08 1.00 0.52 1.56 8.04
1.93 4.08 1.93 1.00 2.68 11.62
0.58 1.72 0.64 0.37 1.00 4.31
0.12 OA6 0.14 0.06 0.21
0.1\ OA3 0.11 0.11 0.25
0.1\ 0.51 0.12 0.06 0.\9
0.\7 0.35 0.17 0.09 0.23
0.13
0.09 0.34 0.\4 0.35 0.09
0.08 0.32 0.09 OAO 0.11
A3 0.64 3.68 1.00
0.129 OA29 0.137 0.081 0.224
0.649 2.142 0.685 OA07 1.1\7
5.013 4.996 5.0\5 5.049 4.974 25.04671
n~
RI~
Tmax = CL~ CR~
5 1.12 5.00934\ 0.002 0.002
OAO
0.65 9.32
AS 1.00 2.95 1.55 3.68 1.00 10.18
0.07 0.39 0.\1 0.36 0.07
0.09 0.31 0.11 0.38 0.\0
0.10 0.29 0.15 0.36 0.\0
72
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
0.767 2541 0.810 OA78 1.331 5.927
VB
0.\5 0.09 0.23
A4 0.24 0.80 0.30 1.00 0.27 2.61
3.35
VA
AS
SI T
A2 0.26 1.00 0.27 1.25 0.34 3.12
ER
AI 1.00 3.89 1.56 4.09 1.00 11.54
VI'
TE
1.00 3.70 1.13 0.52 1.72 8.07
VE
KA
AS
BU
A4
R
A3
A2
N IV
Dukungan pemerintah daerah dan pusat Al A2 A3 A4 AS
Al
U
Bahan haku dan produk yang tidak terstandarisasi Al A2 A3 A4 AS
VE 0.525 2.022 0.722 2.290 0.569 6.128
VI' 0.086 0.330 0.118 0.374 0.093
VA OA29 1.649 0.596 1.859 OA67
VB 5.004 4.997 5.062 4.974 5.030 25.06806
11=
5
RI= Tmax =
J.l2
CL=
CR=
5.0136\2
0.003
0.003
41608.pdf
Lanjutan Lampiran 4...
1.00 1.00 0.47 0.80 1.56 4.83
1.72 2.14 1.00 2.43 2.38 9.67
1.11 1.25 0.41 1.00 1.94 5.71
0.53 0.64 0.42 0.5\ 1.00 3.1
0.\9 0.\9 0.11 0.17 0.35
0.2\ 0.21 0.\0 0.17 0.32
0.18 0.22 0.10 0.25 0.25
0.19 0.22 0.07 0.18 034
0.17 0.21 0.14 0.16 0.32
1.00 2.74 0.96 2.04 2.97 9.71 0.\0 0.28 0.\0 0.2\ 0.31
A3
A4
A5
0.36 1.00 0.47 0.58 1.94 4.35
1.05 2.14 1.00 0.90 2.97 8.06
0.49 1.72 1.1\ 1.00 3.03 7.35
0.34 0.51 0.34 0.33 1.00 2.52
0.08 0.23 0.11 0.13 0.45
0.\3 0.27 0.12 0.11 0.37
0.07 0.23 0.15 0.14 0.41
0.13 0.20 0.13 0.13 0.40
73
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
VA
1.002 1.1\4 0.542 0.977 \.688 5.323
0.188 0.209 0.\02 0.184 0317
0.936 \.040 0.5\6 0.924 \.585
VB 4.972 4.970 5.062 5.03\ 4.999 25.03376
n~
RI Tmax CL
~
CR
~
~ ~
5 1.12 5.006752 0.002 0.002
TA S
SI
A2
ER
AI
VP
TE
1.00 1.00 0.58 090 1.90 5.38
VE
KA
A5
A4
BU
A3
R
A2
IV
Kelersediaan dan aksesibililas modal kerja lerbalas AI A2 A3 A4 A5
AI
U N
Sistem dan Koordinasi aolar lemba!!a lerkail AI A2 A3 A4 A5
VE
VP
0.575 1.388 0.702 0.811 2.203 5.679
0.10\ 0.244 0.124 0.143 0.388
VA 0.518 1.214 0.617 0.722 1.929
VB 5.110 4.968 4.992 5.054 4.974 25.09795
n= RI Tmax
=
CL
~
CR
~
~
5 1.12 5.019589 0.005 0.004
41608.pdf
Lanjutan Lampiran 4...
0.64 2.54 2.14 1.38 1.00 7.7
0.07 0.38 0.31 0.09 0.14
0.05 0.22 0.48 0.14 011
0.08 0.33 0.28 0.18 o 13
FI
n.
F3
0.267 0.373 0.093 0.150 0.118
0.239 0.331 0.099 0.106 0.224
0.129 0.429 0.137 0.081 0.224
-
-
1.00
1.00
0.402 1.876 1.903 0.953 0.731 5.865
0.069 0.320 0.324 0.163 o 125
0.340 1.589 1.627 0.829 0.615
F4
F5
F6
F7
0.086 0.330 0.118 0.374 0.093
0.188 0.209 0.102 0.184 0.317
0.101 0.244 0.124 0.143 0.388
0.069 0.320 0.324 0.163 0.125
-
-
-
-
-
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
74
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
VA
KA
0.07 0.33 0.26 0.21 0.13
0.23 1.25 1.00 0.30 0.47 3.25
0.34 1.55 3.32 1.00 0.73 6.94
VI'
BU
0.07 0.32 0.30 0.20 0.11
VE
TE R
0.21 1.00 0.80 0.64 0.39 3.04
A5
VB 4.963 4.969 5.015 5.10 I 4.930 24.97816
n= RI= Tmax=
5 1.12
CR~
4.995631 -0.00 I -0.001
0.154 0.319 0.142 0.171 0.213
AI A2 A3 A4 A5
CL~
AS
1.00 4.72 4.39 2.97 1.56 14.64
A4
SI T
Lembaea Keuanean Penl!usaha Swasta Kelompok Peneolah Pelaku Pasar lnstansi Terkait
A3
A2
IV ER
Uraian
AI
N
Permintaan produk olahan rumput laut AI A2 A3 A4 A5
U
I
FI F2 F3 F4 F5 F6 F7
VI' Faktor 0.333 0.083 0.171 0.169 0.058 0098 0.089 1.000
1.000
41608.pdf
LanjUlan Lampiran 4 ...
1.55
0.441
T2
0.37
T3
0.25
1.00 0.37
2.67 1.00
0.80
0.943
0.205
0.41
0.441
0.096
T4
0.64
1.25
2.43
1.00
1.181 4.592
5.29
10.18
3.76
0.44
0.50
0.40
0.41
0.16
0.19
0.26
0.21
0.11
0.07
0.10
0.28
0.24
0.24
0.11 0.27
T2
T3
=
4.009434
4.036
CL~
0.003
3.983
CR~
0.003
0.828
4.032
0.388
1.024
0.9
RI~
Tmax
16.03774
T4 1.00
VE
VI'
VA
VB
n=
4
0.247
0.991
4.006
RI=
0.9
1.55
1.676
0.382
1.533
4.010
TIll3X =
4.01213
1.00
0.37
0.479
0.447
4.091
CL~
0.004
2.68
1.00
1.144
0.109 0.261
1.029
3.941
CR=
0.004
9
3.92
4.385
0.19
0,33
0.26
0.40
0.26
0.40
1.00
T2
2.15
1.00
T3
0.34
0.42
T4
1.00
0.64
4.49
2.53
2.95 2.37
U
N
IV
Tl
0.48
3.987
4
[1=
1.085
0.47
0.22
SI T
Tl
0.257
VB
1.760
AS
2.26
VA
KA
VI'
2.027
T4
4.08
R BU
Tl
l'en2usaha Swasta
VE
T3
2.67
TE
T2
Tl 1.00
ER
Lemba2a Keuan2an
0.08
0.17
0.11
0.09
0.22
0.25
0.30
0.26
75
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
16.04852
41608.pdf
Lanjulan Lampiran 4... KelomDok
Pen~olah
TI
T2
T3
T4
VE
VP
VA
VB
n=
4
1.00
1.55
4.83
1.38
1.793
0.381
1.522
3.998
RI~
0.9
T2
0.64
1.00
4.08
0.80
1.202
0.255
1.023
4.007
Tmax=
4.002564
T3
0.2\
0.25
1.00
0.25
0.338
0.072
0.288
4.01\
CL=
0.001
T4
0.72
1.25
3.98
1.00
1.376
0.292
1.167
3.994
CR=
0.001
2.57
4.05
13.89
3.43
4.709
0.39
0.38
0.35
0.40
0.25
0.25
0.29
0.23
0.08
0.06
0.07
0.07
0.28
0.31
0.29
T2
1.00
T2
1.95
T3
0.9\
T4
0.64
BU
TE R
AS T4
VE
VI'
VA
VB
0.51
1.10
1.55
0.966
0.237
0.955
4.034
1.00
1.52
1.25
1.387
0.340
\.359
0.66
1.00
1.00
0.880
0.2\6
0.80
1.00
1.00
0.846
0.207
2.97
4.62
4.8
4.079
0.22
0.\7
0.24
0.32
0.43
0.34
0.33
0.26
0.20
0.22
0.22
0.21
0.14
0.27
0.22
0.21
U
4.5
IV ER
TI
T3
16.01025
0.29
SI T
TI
N
Pelaku Pasar
KA
TI
76
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
11=
4
IU~
0.9
3.997
Tmax=
3.999911
0.849
3.935
CL~
0.000
0.836
4.033
CR~
0.000
15.99965
41608.pdf
Lanjufan Lampiran 4 ... T4
T3
T2
1.72
T3
0.34
0.58
1.00
T4
1.67
1.00
2.43
3.69
4.06
0.27
0.60
1.272
0.298
1.00
1.040
0.244
0.41
0.533
0.125
1.00
1.419
8.1
3.01
4.265
0.36
0.36
0.20
0.18
0.25
0.21
0.33
0.09
0.14
0.12
0.14
0.45
0.25
0.30
A2
A3
4
4.020
RI~
0.9 3.993609
3.999
Tmax ::::
0.495
3.956
CL~
-0.002
1.331
4.000
CR~
-0.002
0975
15.97444
0.33
VI' Faktor
A5
0.381
0.237
0.298
AI
0.154
0.321
T1
0.255
0.340
0.244
A2
0.319
0.285
T2
0.072
0.216
0.125
A3
0.142
0.124
T3
0.292
0.207
0.333
A4
0.171
0.270
T4
A5
0213
1.00
1.00
0.441
0.247
0.205
0382
Peningkatan PAD
0.096
0.109
Penyerap TK
0.257
IV
Meninekatkan Pendapatan Pemanfaatan Rumput Laut Kerine
0.261
U
1.00
0.333
n~
A4
ER
Al
1.199
VB
N
Uraian
2.95
VA
BU
1.48 1.00
VI'
TE R
1.00 0.68
SI T
T1
VIC
KA
T2
T1
AS
Instansi Terkait
1.00
77
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
1.00
1.000
1.000
41608.pdf
Lanjulan Lampiran 4... Meningkatkan Pendanatan
51
52
53
54
55
56
57
58
59
VE
51
1.00
0.64
0.58
0.51
1.00
1.55
0.80
0.90
2.30
0.851
0.091
0.920
52
1.56
1.00
1.25
1.55
1.55
2.41
1.40
1.85
1.24
1.359
0145
53
1.72
0.80
1.00
1.55
1.93
2.67
1.24
0.36
1.24
1.337
54
1.94
0.64
0.64
1.00
1.93
2.41
0.90
0.54
1.00
55
1.00
0.64
0.52
0.52
1.00
1.55
1.00
0.55
1.94
56
064
0.42
0.37
0.42
0.64
1.00
0.43
0.58
57
1.25
0.71
0.80
1.11
1.00
2.31
1.00
58
1.40
1.00
1.25
1.00
0.51
1.56
59
1.00
1.30
1.25
2.40
1.55
0.52
11.51
7.15
7.66
10.06
11.11
15.98
0.09
0.09
0.08
0.05
0.09
0.10
0.14
0.14
0.16
0.15
0.14
0.\5
0.11
0.13
0.15
0.17
0.17
0.09
0.08
0.10
0.09
009
0.07
0.05
0.06
0.06
0.05
0.11
0.10
0.12 0.09
VO
10.103
RI~
1.45
1.420
9.770
Tmax=
9.021573
0.143
1.198
8.379
CL=
0.003
1.143
0.122
1.039
8.502
CR~
0.002
0.864
0.092
0.855
9.259
1.40
0.609
0.065
0.584
8.968
0.43
0.43
1.069
0.114
0.876
7.660
0.80
1.00
0.43
1.012
0.108
0.941
8.695
0.80
1.00
1.00
1.108
0.118
1.168
9.858
8.37
7.21
10.98
9.351
0.10
0.12
0.21
0.15
0.17
0.26
0.11
0.17
0.15
0.05
0.11
0.17
0.15
0.11
0.07
0.09
0.09
0.10
0.12
0.08
0.18
0.04
0.06
0.06
0.05
0.08
0.13
0.10
0.11
0.09
0.14
0.12
0.06
0.04
0.14
0.16
0.10
0.05
0.10
0.10
014
0.04
0.18
0.16
0.24
0.14
0.03
0.10
0.14
0.09
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
R
TE
TA S
SI
ER
78
KA
9
U N
n~
BU
VA
IV
VP
81.194
41608.pdf
Lanjutan Lampiran 4... 51
S2
S3
S5
S4
S7
S6
VE
89
S8
Kerin!! 0.58
0.51
I.DO
1.55
0.80
090
2.30
0.851
S2
0.90
1.00
1.25
1.55
1.55
2.41
1.40
1.85
1.24
S3
0.80
0.80
1.00
155
193
2.67
1.J4
0.36
1.24
S4
0.52
0.64
0.64
1.00
1.93
2.41
0.90
0.54
1.00
S5
1.53
0.64
0.52
0.52
100
1.55
1.00
0.55
56
0.52
0.42
OJ7
0.42
0.64
1.00
0.43
S7
1.19
0.71
0.80
l.ll
1.00
2.31
100
S8
lAO
100
1.25
1.00
0.51
1.56
0.80
1.0C
S9
1.00
1.30
1.25
2040
155
0.52
0.80
8.86
7.15
7.66
10.06
11.11
15.98
8.37
0.11
0.09
0.08
0.05
0.09
0.10
0.10
0.14
0.16
0.15
0.14
0.09
0.11
0.13
0.15
O.t7
0.06
0.09
0.08
0.10
0.17
0.0 0
0.07
0.05
0.06
0.06
0.05
0.13
0.10
016 0.11
11=
9
0.946
10.030
Rl~
1.45
1.278
0.142
IJ86
9.787
Tmax=
9.008724
1.228
0.136
1139
8.373
CL=
0.001
0.987
0.109
0.929
CR=
0.001
1.94
0.906
o 100
0.941
8.497 9.382
0.58
1.40
0.595
0.066
0.587
8.908
0.43
0043
1.063
o 118
0901
7.654
0.43
1.012
0.112
0.977
8.720
100
1.00
1108
0.123
1.194
9.729
7.21
10.98
9.028
0.10
0.12
0.21
0.15
0.17
0.26
0.11
0.17
0.15
0.05
0.11
0.15
0.11
0.07
0.09
0.09
0.10
0.12
0.08
0.18
0.04
0.06
0.06
0.05
0.08
0.13
0.10
0.11
0.09
0.14
0.12
0.06
0.04
0.14
0.16
0.10
0.05
0.10
0.10
0.14
004
0.18
0.16
0.24
0.14
0.03
0.10
0.14
0.09
U
TA S
SI
N
0.\7
79
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
TE R
0.094
BU
0.64
VB
ER
1.00
VA
IV
SI
VI'
KA
Pemanfaatan Rumpu! Lau!
81.079
I
41608.pdf
Lanjulan Lampiran 4... Peningkatan
58
59
VE
VI'
VA
VB
2041
1.90
2.30
1.005
0.109
1.225
2041
lAO
1.85
1.24
1.278
0.139
1.228
53
54
55
56
57
0.72
0.80
0.90
0.90
093
1.55
n=
9
11.190
RI~
1045
1.323
9.503
Tmax=
8.99774
0.134
1.106
8.274
CL~
0.000
0.987
0.108
0.903
8040 I
CR=
0.000
0.906
0.099
0.913
9.251
52
0.90
1.00
1.25
1.55
53
0.80
0.80
1.00
1.55
1.93
2.67
1.24
0.36
1.24
54
0.52
0.64
u.64
1.00
1.93
2041
0.90
0.54
1.00
55
1.53
0.64
0.52
0.52
1.00
1.55
1.00
0.55
1.94
56
0.52
0042
0.37
0042
0.64
1.00
0043
0.58
lAO
0.595
0.065
0.568
8.772
57
1.19
0.71
0.80
1.1 I
1.00
231
100
0043
0043
1.063
0.116
0.873
7.543
58
lAO
1.00
1.25
100
0.51
1.56
0.80
1.00
0043
1.012
0.110
0.940
8.525
59
100
1.30
1.25
2040
1.55
0.52
0.80
100
1.00
1.108
o 121
1.149
9.520
8.86
7.23
7.88
10.45
11.01
15.36
9.98
8.21
10.98
9.182
0.11
0.10
0.10
0.09
0.08
0.06
0.24
0.23
0.21
0.10
0.14
0.16
0.15
0.11
0.16
0.14
0.23
0.11
0.09
0.11
0.13
0.15
0.18
0.17
012
0.04
0.11
0.06
0.09
0.08
0.10
0.18
0.16
0.09
0.07
0.09
0.17
0.09
0.07
0.05
0.09
0.10
0.10
0.07
0.18
006
0.06
0.05
0.04
0.06
0.07
0.04
0.07
0.13
0.13
0.10
0.10
0.11
0.09
0.15
0.10
0.05
0.04
0.16
0.14
0.16
0.10
0.05
0.10
0.08
0.12
0.04
0.11
0.18
0.16
0.23
0.14
0.03
0.08
0.12
0.09
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
BU
TE R
AS
SI T 80
KA
1.00
N
51
ER
52
IV
51
U
PAD
80.980
41608.pdf
52
53
54
55
56
57
58
59
VE
VP
VA
VII
n~
9
51
1.00
0.72
0.80
0.90
0.90
0.93
2.41
1.90
2.30
1.005
0.111
I 1.007
R1~
1.45
52
0.65
1.00
1.25
1.55
I. ,5
2.41
1.40
1.85
1.24
1.233
0.137
1.295
9.485
Tmax=
9.064099
53
0.13
0.80
1.00
1.55
1.93
2.67
1.24
0.36
1.24
0.999
KA
1.225
0111
1.030
9.314
CL=
0.008
54
0.80
0.64
0.64
1.00
1.93
2.41
0.90
0.54
1.00
1.036
0.115
0935
8.153
CR~
0.006
55
1.35
0.64
0.52
0.52
1.00
1.55
1.00
0.55
1.94
0.893
0.099
0.892
9.022
56
1.80
0.42
0.37
0.42
0.64
1.00
0.43
0.58
1.40
0.683
0.076
0.713
9.427
57
1.19
0.71
0.80
1.11
1.00
2.31
1.00
0.43
0.43
1.063
0.118
0.873
7.419
58
1.40
1.00
1.25
1.00
0.51
1.56
0.80
1.00
0.43
1.012
0.112
0.940
8386
59
1.00
1.30
1.25
2.40
1.55
0.52
0.80
1.00
1.00
1.108
0.123
1.149
9.364
9.32
7.23
7.88
10.45
11.01
15.36
9.98
8.21
10.98
9.032
O. I I
0.10
0.10
009
0.08
0.06
0.24
O.?I
0.07
0.14
0.16
0.15
0.14
SI T
0.23
0.16
0.14
0.23
0.11
0.01
0.11
0.13
0.15
0.18
0.17
0.12
0.04
0.11
0.09
0.09
0.08
0.10
0.18
0.16
0.09
0.07
0.09
0.15
0.09
0.07
0.05
0.09
0.10
0.10
0.07
0.18
0.20
0.06
0.05
0.04
0.06
0.07
0.04
0.07
0.13
0.13
0.10
0.10
0.11
0.09
0.15
0.10
0.05
0.04
0.16
0.14
0.16
0.10
0.05
0.10
0.08
0.12
0.04
0.11
0.18
0.16
0.23
0.14
0.03
0.08
0.12
0.09
U
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
R
TE
AS
81
BU
51
N IV
Penyerap TK
ER
Lanjulan Lampiran 4 ...
81.577
41608.pdf
Lanjulan Lampiran 4... VP
Tujuan T2
T3
0.11 I
TI
0.321
0.102
SI
0.137
T2
0.285
0.141
S2
0.134
0.111
T3
o 124
o 131
S3
0.108
0.115
T4
0.270
0.113
S4
0.099
0.099
0.098
S5
0.065
0076
0.068
S6
0.091
0.094
0.109
0.145
0.142
0.139
Mengembangkanjenis-jenis produk olahan baru (S4, 03, 04)
0.143
0.136
Mengembangkan unit riset terhadap bahan baku dan produk olahan guna oenetaoan standar mutu (W I, 02, 04) Meningkatkan kerjasama dengan pengusaha swastl, lembaga oerbankanlpemberi kredit (W2, W3, W4, 0 1,02, OJ) Meningkatkan keterampllan SDM wiraswasta yang berminat sebagal pengolah rumput laut rW3, W4, W5, 02, 04) Meningkatkan mutu/kualitas prod uk olahan rumput laut kering (S I, S4, TI, T2)
0.122
0.109
0.092
0.100
0.065
0.066
R 0116
O. I 18
0.116
S7
0.108
0.112
0.110
0.112
0.111
S8
0.118
0.123
0.121
0.123
0.121
59
1.000
1.000
1.000
1.000
N IV U
82
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
TE
AS
0.118
ER
0.114
SI T
Meningkatkan kemandirian berusaha melalui suatu proses pembil1
BU
Mendirikan industri baru pengolahan rumput laut berskala kecil (S I, S2, S3, 01, 02, OJ, 04) Menciptakan daya tariklpromosi investasi (S I, S2, S4, 01,02,03)
usaha yang kontinu (52, 53, TI, T3, T4) Melakukan publikasi promosi dan proses pemasaran prod uk olahan rumout laut ker ing secara efisien (W3, W4, T I, T2,)
T4
KA
TJ
Tuju3n
1.000
1.000
41608.pdf
Ketersedian
Bahan Baku
StandJrisasi Bahan Baku dan Produk (0,171)
Dukukung
Pcmcrintah
(0.169)
Modal Kcrju (0,098)
Pcrsaingan
Usahu (O,OSg)
SI TA
S
(0,333)
Industi
Pcndukungfl'erkait
(0,083 )
TE R
BU
Strategi Pengembangan Industri Pengolahan RL
KA
5. Hirarki Penentuan Strategi Pengembangan Industri Pengolahan RL
Swasl
U
PCllingkalun Pcndapatan (0,321 )
Pendirian Industri Baru (0,102)
Promosi Invcslasi (0,141)
Produk Olahan Baru (0.131 )
Unit Riset
Stundur Mutu (0,113)
Kcrja Silmu Swasta & Bank (0,098)
83
Koleksi Perpustakaan Universitas Terbuka
PeJuku
Kclompok Pcngolah (0,142)
N
IV E
(0,319)
R
Pengusaha
Lembaga Kcuangan (0,154)
Pusar
Installsi Terkait
(0,171 )
10,213)
11cnillgkaL
j>l..:llycrap
PAD (0,114)
(0.321)
Ketcrarnpilan SDM (0.068)
L::
",:rmillluun
l~roJuk
Olahan RL
(U.Ug')
TK
MUlu/Kuulitas ProJuk (0.116)
Usaha
Promosi dan
Pcmasuran
(0.111 )
(U,121)
Kcmundirian