TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
Nama : Wahid Hartomo Nim : 10.11.3761 Kelas : S1 TI C
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRAK Kebutuhan akan produksi ban didunia semakin meningkat. Hal ini dikarenakan produksi kendaraan sepeda motor dan kendaraan mobil terus meningkat dengan tajam. Hal ini lah yang menyebabkan permintaan karet didunia meningkat. Dimata dunia karet merupakan usaha sangat signifikan. Karena karet merupakan bahan utama dalam pembuatan ban kendaraan sepeda motor. Baik itu motor maupun mobil, hal ini lah yang membuat saya tertarik untuk membahas peluang bisnis ini. Karena menurut saya. Selagi para pemilik kedaraan sepeda motor maupun mobil masih menggunakan roda, atau tanah sebagai alat tranportasi nya. Maka ban akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Baik kendaraan lama maupun kendaraan baru semua pasti membutuhkan ban yang terbuat dari karet sebagai media untuk jalan nya kedaraan itu.
ISI Apa itu karet. Karet merupakan hasil olahan dari getah yang terdapat dibatang pohon karet itu sendiri. Pengambilan getah ini yang biasa disebut dengan penyadapan. Untuk hasil optimal biasa nya penyadapan dilakukan pada pukul 5 sampai dengan 7 pagi. Cara Budidaya Tanaman Karet 1. Pembibitan 1. Persemaian Perkecambahan – Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat. – Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm. – Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu. – Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat. – Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air). – Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air. – Jarak tanam benih 1-2 cm. – Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya dipindahkan ke tempat persemaian bibit. 2. Penyemaian Bibit Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan. Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm. Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi coklat dan 20x20x60 untuk okulasi hijau. Penyiraman dilakukan secara teratur 3.Teknik Penanaman 1. Penentuan Pola Tanaman 2. Pembuatan Lubang Tanam Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha) Lubang tanam : - okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm - okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm 3. Cara Penanaman o Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu. o Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
o Siramkan SUPER NASA. Caranya : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon. 5. Hama dan Penyakit 1. Hama a. Kutu tanaman Gejala: merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda. Bagian tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona. b. Tungau Gejala; mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil, daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona 2. Penyakit Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain : a. Penyakit pada akar : Akar putih (Jamur Rigidoporus lignosus), Akar merah (Jamur Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium salmonicolor), b. Penyakit pada batang :Kanker bercak (Jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal batang (Jamur Botrydiplodia theobromae), c. Penyakit pada bidang sadap : Kanker garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata) d. Penyakit pada Daun : Embun tepung (jamur Oidium heveae), Penyakit colletorichum (Jamur Coletotrichum gloeosporoides), Penyakit Phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa) Pengendalian dan Pencegahan Penyakit karena jamur: a. Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun b. Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah c. Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki. 3.6. Panen Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun. Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat waktu penyadapan pertama kali dan memperlama usia produksi tanaman. Biasanya bila telah panen dalam satu hektare lahan bisa menghasilkan 2 ton karet jenis basah. Karena didalam satu hektare karet terdapat kurang lebih 600 batang pohon karet. Total modal yang dikeluarkan dari awal proses pembukaan lahan sampai perawatan selam 4 tahun adalah Rp.67.280.000.000 rincian nya: Lahan satu hektare Rp. 10.000.000 Pembersihan Lahan Rp. 1.200.000 Bibit satu hektare = 600 batang, (perbatang=Rp. 7.000.00 ) = Rp. 4.200.000
Biaya Pembehinan/perawatan=Rp. 3.000.00 x 600 Untuk pupuk menghabiskan 3 jenis pupuk yg masing-masing 50 kg. Dan perhektare menghabiskan 3 karung pupuk perjenis Rp. 130.000 x 2 = Rp. 2.600.000 Rp. 2.600.000 x 2 = Rp. 5.200.000 pertahun Rp. 5.200.000 x 4 = Rp. 2.080.000 perempat tahun Biaya Perawatan Berkala Rp.1.000.000 x 12 = Rp. 12.000.000
Rp. 1.800.000 Rp. 2.080.000
Rp. 48.000.000
Perempat tahun= Rp. 12.000.000 x 4 = Rp. 48.000.000
Total Modal Awal =
Rp. 67.280.000
Produktifitas: Perpohon meghasilkan: 2 ons getah karet. Jadi2 ons x 600
= 120 kg/hari
Selama 20 hari atau satu bulan kerja = 120 x 20 = 2400 kg/bulan, selama setahun 2400 x 12 = 28800 kg Sedangkan harga per kilo = Rp.12.000. Jadi Rp. 12.000 x 28800 kg = Rp. 345.600.000 : 2 (para pekerja) = Rp. 172.800.000 x 4 = Rp. 691.200.000
Sedangkan modal awal kita selama 4 tahun adalah Rp. 67.280.000