TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH HUBUNGAN MEDIA YANG BAIK DI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA (Survei Deskriptif: Terkait Tidak Dimuatnya Press Release #KAKI5JKT Dalam Program Jakarta Smart City Di Media Bulan Februari 2016)
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh : Nama : Luthfi Rahman Hedi NIM : 4123125245
PROGRAM STUDI DIII HUBUNGAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JUNI 2016
1
HUBUNGAN MEDIA YANG BAIK DI PEMERINTAHAN PROVINSI DKI JAKARTA (Survei Deskriptif: Terkait Tidak Dimuatnya Press Release #KAKI5JKT Dalam Program Jakarta Smart City Di Media Bulan Februari 2016) LUTHFI RAHMAN HEDI (4123125245) Komplek DKI Joglo blok Y5 Jakarta Barat 11640 Email:
[email protected] ABSTRACT The latest program from Jakarta, Smart City is #KAKI5JKT. Culinary #KAKI5JKT program contains about 5 feet up an inexpensive and safe to eat. In the communication program team publish Jakarta Smart City provides a press release to the media. But not all media writing at the news. This is because a Jakarta Smart City only cooperates with the media in the hard times that make the relationship being not good. From these problems the author makes the formulation of the problem of how a good media relations in the Government of DKI Jakarta contains the associated press release #KAKI5JKT in Jakarta Smart City in the media in February 2016?. In this study the author uses the concept of media relations consisting of good media relations consists of dimensions convey truthfully, providing service, don't whine or nag, do not ask for "silence", and do not flood the media. This research uses a quantitative approach. This type of descriptive study using this type of research. Data collection techniques using questionnaires and interviews. This research was conducted in March-May 2016. The population is sample was made namely 62 respondents, with the withdrawal of the sample census. Univariate data analysis techniques using descriptive statistics, and central tendency mean. Based on the results of this research, there are indicators that have the highest mean value is send only one reporter the most appropriate for each medium, this means journalists feel Jakarta Smart City is just right in his post press releases to the media, by submitting only to a journalist who is most appropriate in a medium. There are also indicators that have the lowest mean values is cooperate with journalists in difficult times as well as good times, this means journalists feel Jakarta Smart City still have not been able to make the relationship with the media is doing well because Jakarta Smart City not in cooperation with the media in a good times and bad times. Communication team Jakarta Smart City should want to work closely with the media in the good and difficult times, not just cooperates with media in hard times just so that the good name of the company shot up, but in the good times is supposed to be the Jakarta Smart City team
2
communication should also cooperates with the media resulting in a good relationship between media with communication team Jakarta Smart City. Keywords: Media Relations, Media Relations Is Good, Tell Us Honestly PENDAHULUAN Public Relations (PR) merupakan “ujung tombak” perusahaan yang mempunyai tugas untuk menciptakan citra positif perusahaannya. Dalam menciptakan citra positif tersebut, para praktisi public relations tidak terlepas dari media atau pers. Baik public relations ataupun media samasama saling membutuhkan. Public relations membutuhkan pers untuk membentuk citra dan mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang berada dalam perusahaannya, sebaliknya pers atau media membutuhkan public relations untuk menjadi narasumber untuk penulisan sebuah berita. Menurut Frank Jefkins dalam buku public relations fungsi media relations atau press relations adalah menyiarkan atau mempublikasikan seluas-luasnya informasi PR guna menciptakan pengetahuan dan memberi pengertian bagi publiknya. Menurut pernyataan tersebut, selain untuk menciptakan citra positif dalam masyarakat media relations juga berguna untuk memperoleh publisitas pemberitaan, atau liputan dari media. Bentuk media relations paling populer adalah siaran pers (press release) dan konferensi pers (press conference). Umumnya keberhasilan dan popularitas seorang tokoh atau sebuah instansi dicapai berkat keberhasilannya membangun hubungan baik dengan media, dengan terjalinnya
hubungan
baik
itu
media
yang
bekerja
sama
akan
mempublikasikan setiap kegiatannya yang positif dan berhati-hati dalam pemberitaan yang negatif. Salah satu instansi pemerintah yang menggunakan media dalam mempublikasikan programnya adalah Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, mereka
menggunakan
media
dalam
mempublikasikan
program-
programnya kepada masyarakat DKI Jakarta, seperti program Jakarta
3
Smart City yang diresmikan oleh Gubernur Ahok pada 2 Januari 2015. Jakarta Smart City adalah program yang memerlukan peran aktif masyarakat DKI Jakarta agar dapat berjalan dengan baik. Dalam program Jakarta Smart City ini terdapat banyak pengembang aplikasi yang turut membantu, seperti Waze, Qlue, Go-Jek dan sebagainya. Program terbaru Jakarta Smart City yang baru dimulai sejak 15 Desember 2015 adalah #KAKI5JKT. Dalam program ini masyarakat dapat mengetahui mana pedagang kaki lima yang enak, murah, aman untuk di makan dan sudah tersertifikasi oleh BPOM, karena hanya pedagang kaki lima yang telah tersertifikasi oleh BPOM saja yang bisa diikutsertakan di program #KAKI5JKT. Masyarakat bisa melihat itu dari aplikasi Zomato atau website http://smartcity.jakarta.go.id yang sekarang sudah terdapat 400 pedagang kaki lima didalamnya. Selain itu #KAKI5JKT juga bekerjasama dengan Go-Jek dan Porter untuk dapat memesan dan membeli makanan yang dijual secara online. Masyarakat juga dapat ikut serta untuk menginformasikan mana pedagang kaki lima yang menurut mereka enak dan recommended, yaitu dengan cara upload foto pedagang kaki lima yang ingin dibagikan, lalu tweet di Twitter dengan format nama tempat, alamat, masakan yang disajikan dan hashtag #KAKI5JKT. Publikasi yang dilakukan oleh Jakarta Smart City mengenai program #KAKI5JKT sementara ini hanya melalui press release saja. Hingga
saat
penulis
mewawancarai
Daniel
Giovanni
sebagai
communication manager unit pengelola Jakarta Smart City pada tanggal 28 Maret 2016, mereka sudah mengirimkan 2 press release mereka kepada media, yaitu pada tanggal 15 Februari 2016 dan 10 Maret 2016. Namun pada press release pertama mengenai program #KAKI5JKT ini belum sepenuhnya terpublikasikan dengan baik. Terbukti dari hasil wawancara penulis dengan Daniel Giovanni sebagai communication manager unit pengelola Jakarta Smart City yang mengatakan bahwa mereka sudah mengirimkan press release mereka ke 20 media tetapi tidak semua media menulis press release tersebut di medianya.
4
Terdapat berbagai penyebab mengapa masih ada media yang tidak memuat press release yang sudah dikirimkan oleh perusahaan di beritanya. Alasan yang umum adalah karena press release yang dikirimkan tidak memiliki nilai berita, tidak melampirkan gambar, dan hanya mengandung unsur iklan. Terdapat penyebab lain yang membuat media tidak memuat press release yang dikirimkan oleh sebuah perusahaan, yaitu karena hubungan yang terjalin diantara perusahaan dengan media berjalan tidak baik. Hal itu terjadi pada Jakarta Smart City. Seperti yang dikatakan oleh Ria Sari seorang wartawan Antara, mereka menganggap hanya dimanfaatkan saja oleh Jakarta Smart City. Jakarta Smart City hanya mau bekerjasama di saat sedang sulit saja. Saat sedang baik, media seperti diacuhkan. Terdapat juga hal lain yang membuat hubungan di antara Jakarta Smart City dengan media berlangsung tidak baik. Seperti yang dikatakan oleh Arya Hanafi seorang wartawan Tempo, dia mengatakan Jakarta Smart City kurang merangkul wartawan. Hal itu terlihat di kantornya yang tidak menyediakan tempat khusus media. Terkait dengan permasalahan di atas, penulis ingin mengangkat judul tentang bagaimana hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016 dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016. KAJIAN PUSTAKA Dalam penelitian ini, yang menjadi konsep adalah media relations dan menggunakan satu variabel yaitu hubungan media yang baik. Media relations adalah aktivitas komunikasi public relations atau humas untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta berimbang
5
(balance). Ada dua sisi yang hendak dijangkau melalui media relations. Pertama, menjalin hubungan baik dan berkomunikasi dengan media massa. Kedua, menjadikan media massa sebagai mitra agar organisasi bisa berkomunikasi dengan publik-publiknya. Itu sebabnya, media relations menjadi sangat strategis bagi organisasi. Lebih jauh lagi, dalam berkomunikasi dan menjalin relasi itu, organisasi pun menggunakan media massa untuk menjaga reputasinya. Konflik kepentingan membuat huhungan praktisi-jurnalis menjadi bermusuhan.
Praktisi
yang
mendukung
pandangan
tertentu
atau
pandangan organisasi akan berselisih dengan wartawan yang ingin menggali berita melalul inisiatif jurnalistik dan ingin memberikan laporan yang baik. Berdasarkan pengalaman selama setidaknya setengah abad, hubungan yang bermusuhan ini tampaknya membantu kepentingan publik dan memenuhi kebutuhan sistem informasi publik. Pendekatan yang baik untuk organisasi dan praktisi adalah menganggap hubungan media sebagai sebuah investasi, akurasi dan kejujuran dalam peliputan pers tidak berasal dari hasil kerja reporter saja. Pada dasarnya, hubungan antara praktisi dan jurnalis memengaruhi kualitas liputan tentang organisasi. Hubungan yang baik itu dapat dihasilkan apabila praktisi mengikuti beberapa aturan dasar: (I) sampaikan dengan jujur; (2) beri layanan; (3) jangan merengek atau mengomel; (4) jangan minta untuk membungkam suatu berita; dan (5) jangan banjiri media. Dalam variabel hubungan media yang baik terdapat lima dimensi yaitu dimensi sampaikan dengan jujur yang memiliki indikator aset penting dari praktisi dalam menghadapi media adalah kredibilitas, berita yang baik dan buruk cenderung seimbang, bekerjasamalah dengan wartawan di masa sulit maupun masa baik, praktisi tidak dapat mendukung satu media dengan mengabaikan media lainnya, berita harus disiarkan ke semua media yang relevan secepat mungkin, dan praktisi harus melindungi inisiatif jurnalistik.
6
Dimensi kedua adalah memberikan pelayanan yang memiliki indikator memberi mereka berita dan gambar yang layak, memberi mereka berita dan gambar yang menarik dan baru, memberi mereka berita dan gambar sesuai keinginan mereka, memberi mereka berita dan gambar dalam bentuk yang bisa mereka gunakan dengan mudah, dan jurnalis juga bergantung dan bekerjasama dengan praktisi. Dimensi ketiga adalah jangan merengek atau mengomel yang memiliki indikator praktisi yang mengemis agar beritanya dimuat, praktisi yang mengeluhkan tentang pemuatan berita, dan praktisi yang berusaha menekan staf editorial. Dimensi keempat adalah jangan meminta untuk “membungkam” yang memiliki indikator praktisi tidak punya hak untuk membungkam atau mencabut suatu berita, praktisi meminta penundaan publikasi, dan ajukan permintaan untuk koreksi. Dimensi kelima adalah jangan banjiri media yang memiliki indikator berikan apa yang dianggap sebagai berita oleh wartawan, perbaharui terus mailing list media, dan kirim hanya pada satu wartawan yang paling tepat untuk masing-masing medium. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan kuantitatif. Penulis memilih menggunakan metode penelitian kuantitatif karena data penelitian ini berupa angka-angka yang memungkinkan orang untuk
menggambarkan,
menjelaskan,
dan
memahami
beberapa
fenomena dengan lebih baik mengenai hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data penelitian serta hasilnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penulis menggunakan metode survei karena menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data yang dianggap mewakili populasi dan untuk mendapatkan keterangan atau informasi-informasi yang dibutuhkan mengenai hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI
7
Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penulis dalam penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan dan menyampaikan fakta-fakta secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016. Penulis dalam penelitian ini menggunakan penelitian cross sectional. Penelitian Cross Sectional adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu dan tidak akan dilakukan penelitian di lain waktu yang berbeda untuk diperbandingkan dan juga tidak mempunyai batasan baku untuk menunjukan suatu waktu tertentu. Pada penelitian ini penulis menggunakan dimensi waktu penelitian cross sectional. Untuk memperoleh data, penulis melakukan penelitian pada bulan Maret - Mei 2016 dengan memberikan kuesioner kepada para wartawan suatu media yang menjadi penerima press release #KAKI5JKT. Unit Analisis adalah sesuatu yang akan dianalisis. Jika survei, unit analisisnya adalah individu atau kelompok individu, sedangkan analisis isi unit analisisnya adalah teks, pesan atau medianya sendiri. Unit analisis dalam penelitian hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016 adalah organisasi, karena penulis akan mendapatkan hasil penelitian dari organisasi, organisasi tersebut adalah media yang menjadi penerima press release #KAKI5JKT. Unit observasi merupakan unit terbesar dari unit analisis yang akan kita teliti yang digunakan untuk mengukur satu variabel. Unit Observasi merupakan unit sosial yang lebih besar dari tingkatan unit analisis. Unit observasi atau satuan pengamatan adalah unit tempat informasi diperoleh
8
tentang satuan analisis. Unit observasi pada penelitian kuantitatif adalah organisasi atau perusahaan, dan masyarakat atau kelompok masyarakat. Dalam penelitian ini, unit observasi yang penulis ambil adalah masyarakat, yaitu masyarakat yang membaca press release #KAKI5JKT. Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya. Pada penelitian ini populasi yang diambil penulis adalah media yang menjadi penerima press release #KAKI5JKT yaitu sejumlah 62 media. Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek (populasi) atau fenomena yang akan diamati, dan juga sampel harus representatif dari populasi. Sampel representatif adalah sampel yang mencerminkan semua unsur dalam populasi secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi. Jika jumlah populasi kecil atau kurang dari 100 orang, maka populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sampel dari keseluruhan populasi yaitu para wartawan suatu media yang menjadi penerima press release #KAKI5JKT sebanyak 62 media Teknik pengumpulan data ada terdapat dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada para wartawan yang menjadi penerima press release #KAKI5JKT untuk meneliti mengenai hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016. Data sekunder yang penulis gunakan adalah wawancara dengan communication manager unit pengelola Jakarta Smart City
untuk mengetahui informasi mengenai hubungan
media yang baik di Pemprov DKI Jakarta, wawancara penulis dengan ibu Ria selaku wartawan Antara, wawancara penulis dengan bapak Arya
9
selaku wartawan Tempo untuk mengetahui penyebab tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dan dari buku-buku referensi terkait permasalah yang penulis angkat. Hasil uji validitas yang telah dilakukan oleh penulis diperoleh hasil nilai KMO sebesar 0,549 ternyata melebihi 0,5 maka data dinyatakan valid. Disamping itu dari barlett’s test of sphericity menunjukkan nilai signifikan 0,00 < 0,50 bahwa instrumen ini telah memenuhi syarat valid sehubungan dengan penelitian mengenai hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016. Hasil Reliability Statistic, penulis melihat bahwa reliabilitas dari 60 pernyataan yang diajakuan oleh penulis kepada 62 responden mempunyai nilai cronbach’s alpha = 0,990 dan cronbach’s alpha based on standardized items = 0,991. Maka data pada penelitian hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016 dapat dikatakan sangat reliabel. Pada penelitian ini penulis menggunakan skala interval, dengan menggunakan analisis data kuantitatif yaitu analisis univariat. Penulis menggunakan analisis univariat karena penelitian ini menggunakan analisis satu variabel. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif yang penulis gunakan adalah Tendensi Sentral mean hubungan media yang baik di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta terkait tidak dimuatnya press release #KAKI5JKT dalam program Jakarta Smart City di media Bulan Februari 2016. Penulis menggunakan tendensi sentral mean karena penulis menggunakan skala interval. Jika dalam suatu penelitian menggunakan skala interval/ratio maka ukuran tendensi sentral yang digunakan adalah mean.
10
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana public relations Humas Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini adalah communication team Jakarta Smart City dalam menjalin hubungan yang baik dengan media terkait tidak dimuatnya press release mereka di beberapa media yang telah dikirimkan pada 15 Februari 2016 mengenai program #KAKI5JKT. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis terdapat dimensi dengan nilai mean tertinggi yaitu Aplikasi internet dalam public relations. Dengan memperoleh mean 4,22. Aplikasi internet dalam public relations memiliki 2 indikator yaitu keuntungan aplikasi internet dan internet sebagai media publisitas. Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis terdapat dimensi dengan nilai mean tertinggi yaitu jangan banjiri media. Dengan memperoleh mean 3,83. Jangan banjiri media memiliki 3 indikator yaitu berikan apa yang dianggap sebagai berita oleh wartawan, perbaharui terus mailing list media, dan kirim hanya pada satu wartawan yang paling tepat untuk masing-masing medium. Pertama pembahasan mengenai berikan apa yang dianggap sebagai berita oleh wartawan, Jakarta Smart City sudah memberikan kepada media apa yang dianggap berita oleh media. contohnya pada press release #KAKI5JKT, press release ini berisi mengenai informasi program terbaru dari Jakarta Smart City yaitu kuliner sehat dan aman bertaraf kaki-5. Hal ini dapat membantu masyarakat untuk membeli makanan yang sehat dan aman. Kedua mengenai perbaharui terus mailing list media, hal ini berarti wartawan merasa Jakarta Smart City terus memperbaharui mailing list medianya untuk pengiriman press release mereka. Ketiga kirim hanya pada satu wartawan yang paling tepat untuk masing-masing medium, ini berarti wartawan merasa Jakarta Smart City sudah tepat dalam mengirimkan press release #KAKI5JKT ke mediamedia. Mereka tidak mengirimkan press release #KAKI5JKT kepada
11
media-media yang tidak ada hubungannya dengan program baru ini, contohnya seperti mengirim press release #KAKI5JKT ke majalah olahraga. Adapun dimensi yang mendapatkan nilai mean terendah yaitu sampaikan dengan jujur dengan memperoleh mean 2,85. Dimensi ini terdiri dari enam indikator yaitu aset penting dari praktisi dalam menghadapi media adalah kredibilitas, berita yang baik dan buruk cenderung seimbang, bekerjasamalah dengan wartawan di masa sulit maupun masa baik, praktisi tidak dapat mendukung satu media dengan mengabaikan media lainnya, berita harus disiarkan ke semua media yang relevan secepat mungkin, dan praktisi harus melindungi inisiatif jurnalistik. Mengenai indikator yang pertama yaitu aset penting dari praktisi dalam menghadapi media adalah kredibilitas, hal ini berarti wartawan merasa Jakarta Smart City dalam hubungannya dengan media di pandang tidak memiliki kredibilitas. Kedua mengenai berita yang baik dan buruk cenderung seimbang, hal ini dirasa kurang dari Jakarta Smart City karena wartawan menganggap Jakarta Smart City hanya memberikan berita yang baik saja. Ketiga mengenai bekerjasamalah dengan wartawan di masa sulit maupun masa baik, hal ini juga dirasa kurang dari Jakarta Smart City karena wartawan merasa Jakarta Smart City mau bekerja sama dengan wartawan di masa sulit saja, sedangkan di masa baik tidak. Padahal seharusnya Jakarta Smart City bekerjasama dengan media di masa baik maupun sulit agar terbentuk hubungan yang baik dengan media. PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1.
Para wartawan yang mendapatkan press release #KAKI5JKT menyetujui bahwa Jakarta Smart City sudah tepat dalam mengirim press release #KAKI5JKT kepada media. Hal tersebut karena
12
Jakarta Smart City tidak mengirimkan press release #KAKI5JKT kepada media secara terus menerus, tetapi Jakarta Smart City hanya mengirimkan kepada seorang wartawan yang paling tepat di masing-masing media. Tepat disini adalah wartawan tersebut benar memberitakan mengenai permasalahan pemerintahan, bukan mengirimkan kepada wartawan yang memberitakan mengenai olahraga. 2.
Kemudian para wartawan yang mendapatkan press release #KAKI5JKT tidak menyetujui bahwa Jakarta Smart City mau bekerjasama dengan media disaat mereka dalam keadaan baik dan dalam keadaan buruk. Hal tersebut karena Jakarta Smart City hanya mau bekerjasama dengan media disaat mereka dalam keadaan buruk saja, dalam keadaan baik mereka seakan-akan lupa dengan media.
SARAN Dari kesimpulan di atas, saran yang penulis berikan kepada communication team Jakarta Smart City adalah: 1.
Communication team Jakarta Smart City harus selalu memberikan informasi yang sejujur-jujurnya mengenai program-programnya ataupun mengenai instansi itupun sendiri kepada media sehingga media dapat mempercayai atau dengan kata lain Jakarta Smart City memililki kredibilitas di media.
2.
Communication team Jakarta Smart City juga harus memberikan informasi yang baik dan buruk secara seimbang, jangan hanya memberikan informasi yang baik-baik saja kepada media, tetapi Communication team Jakarta Smart City juga harus memberikan informasi
yang
buruk
kepada
media.
Dengan
kata
lain
communication team Jakarta Smart City harus objektif kepada media. 3.
Communication team Jakarta Smart City juga harus mau bekerja sama dengan media di masa baik maupun di masa sulit, jangan
13
hanya mau bekerjasama dengan media di masa sulit saja agar nama baik perusahaan terangkat, tetapi di masa baikpun seharusnya communication team Jakarta Smart City juga harus mau bekerjasama dengan media sehingga terciptalah hubungan yang baik diantara media dengan communication team Jakarta Smart City.
DAFTAR PUSTAKA Buku. Allen H. Center, Glen M. Broom, Scoot M. Cutlip, 2006, Effective Public Relations, Jakarta: Kencana Kriyantono, Rachmat, 2008, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Wardhani, Diah, 2008, Media Relations, Yogyakarta: Graha Ilmu Sumber Lain. Website. https://dailysocial.id/post/pemprov-dki-dan-startup-formalisasi-kolaborasikaki5jkt-memajukan-pkl-jakarta/ diakses pada Senin, 16 Mei 2016 Pukul 11.00 WIB http://smartcity.jakarta.go.id/ diakses pada Senin, 16 Mei 2016 Pukul 10.15 WIB
14