perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR DISIPLIN KERJA PEGAWAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO TUGAS AKHIR Ditujukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas Dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Ekonomi
Dikerjakan Oleh :
SIGIT SRI HARTA F3206087
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK DISIPLIN KERJA PEGAWAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO SIGIT SRI HARTA F 3206087
Sekarang ini akan banyak terjadi perubahan dalam era pembangunan, ini terjadi karena majunya teknologi dan ilmu pengetahuan. Di dalam lingkup organisasi perusahaan besar dituntut senantiasa berjalan dinamis dengan perubahan global yang sekarang ini terjadi. Keberhasilan suatu organisasi dapat dilakukan dengan adanya pengembangan Sumber Daya Manusia yang berupa perbaikan sistem kerja dalam perusahaan, pelatihan dan pengembangan pegawai serta ahli teknologi. Untuk itu dalam penelitian ini penulis dapat mengetahui bagaimana pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo, serta penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Di dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan cara pengamatan (observasi), wawancara (interview), dan study pustaka serta dengan pengumpulan data primer maupun sekunder, metode análisis data dengan cara metode deskriptif dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penerapan disiplin dalam perusahaan atau organisasi ditujukan kepada seluruh karyawan atau pegawai yang ada dalam lingkup perusahaan atau organisasi agar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat ditaati dan dipatuhi, sehingga dapat diharapkan pekerjaan dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, seefektif dan seefesien mungkin untuk tercapainya keberhasilan tujuan perusahaan. Dengan mentaati peraturan berarti pegawai telah memberikan dorongan yang positif pada perusahaan dalam melaksanakan program yang ditetapkan, sehingga memudahkan tercapainya tujuan perusahaan. Jadi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut, semua pegawai harus mengutamakan kedisiplinan dalam bekerja beserta peraturannya. Saran, sebaiknya Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo melengkapi sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh para pegawainya demi menunjang kelancaran aktivitas kerja. commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul:
DISIPLIN KERJA PEGAWAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
Surakarta, 2012 Telah disetujui oleh dosen pembimbing
Drs. Atmaji, MM NIP 19590531 198503 1 004
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Bukan Kecerdasan Anda, Melainkan Sikap Andalah yang Akan Mengangkat Anda Dalam Kehidupan”
“Sifat Orang yang Berilmu Tinggi Adalah Merendahkan Hati Kepada Manusia dan Takut Kepada TUHAN”
“Kita Tidak Pernah Diberi Impian Tanpa Kemampuan Untuk Mewujudkan” (Richard Bach)
“Dan Sesungguhnya Akhir Itu Lebih Baik dari Permulaan” (Q.S Adh-Dhuha : 4)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Terimakasih Allah SWT atas cinta dan kasih-MU yang Kau berikan kepadaku, dan hanya Engkau yang selalu mendampingiku disaat aku membutuhkan untuk menapaki dan menjalani kehidupan selama ini.
Bapak, Ibu dan adik yang disetiap doa yang engkau berikan kepadaku, sehingga aku menjadi lebih mudah dalam menjalani semuanya. Terima kasih untuk pengorbanan Bapak dan Ibu untukku, dan Engkau adalah bagian terpenting dalam hidupku yang tak akan aku lupakan sepanjang hidupku.
Teman-temanku Giring, Ambon, Hanung, Manyol, Sunandar, Kunadi, thanks atas dukungan dan bantuannya.
Ank-anak BI ’09 : Slamet, Wahyu, Rian, Topa, Ecezt, Tamon, Rino, Kembar, Dion, Arga, Patel, makasih atas tempat dan bantuan komputernya.
Semua pihak yang terlibat dalam rangkaian penulisan tugas akhir ini, baik langsung maupun tidak langsung, saya ucapkan banyak terima kasih banyak.
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul DISIPLIN KERJA PEGAWAI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli Madya pada program Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini : 1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Drs. Djoko Purwanto, MBA Selaku Ketua Progam Studi Manajemen Pemasaran pada Progam Diploma III FE UNS. 3. Selaku Pembimbing Tugas Akhir, Drs. Atmaji, MM yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir. 4. Ir. Nicomedis Suyadi, SP.1 selaku Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Pgs. Kabag. Tata Usaha.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta,
Penulis
Sigit Sri Harta
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................
i
ABSTRAK .........................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................
iv
MOTTO ..............................................................................................
v
PERSEMBAHAN ...............................................................................
vi
KATA PENGANTAR .........................................................................
vii
DAFTAR ISI .......................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xii
LAMPIRAN .................................................................................................
xiii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................
1
B. Perumusan Masalah...........................................................
4
C. Tujuan Penelitian................................................................
5
D. Manfaat Penelitian..............................................................
5
E. Metodologi Penelitian..........................................................
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Disiplin...............................................................
9
B. Macam-Macam Disiplin........................................................ 16 C. Pelaksanaan Disiplin Kerja................................................... 17 D. Tujuan Disiplin Kerja............................................................. 19 E. Beban Kerja.......................................................................... 20
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan..............................................
22
B. Evaluasi Magang Kerja..........................................................
39
C. Pembahasan..........................................................................
40
1. Tata Tertib Pegawai Departemen Pekerjaan Umum BBWSBS......................................................................... . 2. Waktu Kerja Departemen Pekerjaan Umum BBWSBS......
42 43
3. Pelaksanaan Disiplin kerja Departemen Pekerjaan Umum BBWSBS ............................................................. ... 44 BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan.............................................................................
58
B. Saran......................................................................................
58
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
60
LAMPIRAN ........................................................................................
61
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL halaman 3.1 Pelaksanaan jam kerja BBWSBS..................................................... 46
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Halaman 3.1 Struktur Organisasi ......................................................................
commit to user
xii
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN 1. Surat Pernyataan 2. Surat Keterangan 3. Saran dari Perusahaan Tempat Magang 4. Nilai Pada Saat Magang
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Banyak perubahan yang akan dihadapi dalam masa pembangunan sekarang ini sebagai akibat kemajuan pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam suatu lingkup organisasi, perusahaan dituntut untuk senantiasa dinamis dengan berbagai perubahan tren global. Setiap organisasi hendaknya membuka diri terhadap tuntutan perubahan serta berupaya menyusun strategi yang kebijakan yang selaras dengan perubahan yang dimaksud. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu bidang strategis yang menjadi perhatian. Organisasi
yang
mampu
bersaing
adalah
organisasi
yang
mempunyai Sumber Daya Manusia yang berkualitas dengan berbasis ilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan. Kelancaran penyelenggaraan suatu organisasi sangat bergantung dari komponen organisasi, salah satunya adalah Sumber Daya Manusia. Manusia adalah sumber daya yang paling penting dalam usaha mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang organisasi dengan karya, bakat, kreatifitas, dan dorongan. Pegawai merupakan sumber daya manusia yang pada dasarnya merupakan bagian dari perusahaan, artinya sebagai anggota perusahaan, pegawai hendaknya secara efektif ikut serta memajukan kinerja dan memberikan nilai tambah pada perusahaan dalam setiap aspek sesuai commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan kemampuan dan kompetensinya. Berhasil tidaknya suatu perusahaan atau organisasi dan target-target operasional tidak lepas dari peran pegawai yang berkompeten dan berintegrasi itnggi. Keberhasilan suatu organisasi dapat dilakukan dengan adanya pengembangan manajemen sumber daya manusia yang bias berupa perbaikan system kerja yang digunakan dalam perusahaan atau organisasi. Perkembangan sumber daya manusia dengan pelatihan dan pengembangan pegawai serta mengadakan ahli teknologi tinggi. Disamping itu untuk mencapai tujuan organisasi perlu diupayakan lamhkah-langkah
yang
terencana,
sistematik,
berkelanjutan,
dan
terkoordinasi dalam meningkatkan kualitas dan pengabdian dan peranan pegawai. Pembinaan disiplin pegawai merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pengabdian dan perannya dalam mencapai tujuan. Pembinaan pegawai sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan pegawai yang penuh kesetiaan, sadar akan tanggung jawab, berdayaguna dan behasilguna. Oleh karena itu
pembinaan
pegawai
hendaknya
dilaksanakan
secara
berkesinambungan sehingga dapat memotivasi pegawai dalam rangka efektifitas dan efisien kerja sehingga tidak menimbulkan adanya penyimpangan-penyimpangan maupun tindakan-tindakan diluar peraturan yang sudah ditetapkan. Demi tercapainya semua itu sangat dibutuhkan adanya kesadaran akan disiplin tinggi. Sikap pegawai yang loyal, berdedikasi tinggi serta taat pada peraturan yang berlaku. commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menegakkan disiplin penting bagi suatu lembaga atau organisasi, sebab dengan disiplin diharapkan sebagian besar dari peraturanperaturan ditaati oleh sebagian besar pegawai. Dengan adanya kedisiplinan tersebut, dapat diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif dan seefesien mungkin. Tujuan yang telah ditetapkan tidak akan dicapai atau mungkin dapat dicapai tetapi kurang efektif dan efisien. Tidak dipungkiri, terkadang tidak semua peraturan ditaati oleh pegawainya. Kadang masih ada beberapa pelanggaran yang dilakukan, mungkin dikarenakan
kurang adanya kesadaran untuk berdisiplin. sehingga
menegakkan suatu kedisiplinan sangat perlu bagi organisasi, agar pegawai diharapkan dapat mematuhi sebagian besar dari peraturanperaturan yang telah ditetapkan dan dapat tercapai secara efektif dan efisien tujuan yang telah ditetapkan, seperti pendapat dari Alex Nitisemito (1982:200) : menegakkan suatu kedisiplinan perlu bagi suatu organisasi, sebab dengan kedisiplinan tersebut dapat diharapkan sebagian besar dari peraturan-peraturan ditaati oleh para karyawan. Dalam
meningkatkan
kinerja
karyawan
yang
baik,
sangat
diharapkan adanya peningkatan kualitas pegawai, diantaranya adalah peningkatan
kedisiplinannya.
Dengan
bekal
kedisiplinan,
sangat
diharapkan semua kegiatan yang memberikan pelayanan maupun intern lingkungan kerja akan dapat diupayakan keberhasilannya semaksimal mungkin. Menurut pendapat Admosudirjo (1976:210) : “untuk membuat segala macam urusan lancer, disiplin itu mutlak perlu dan tidak satupun badan organisasi dapat subur tanpa adanya disiplin”. commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Agar kedisiplinan dapat terlaksana dengan baik, maka kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan serta sesuai dengan kemampuan dari para pegawai, karena tegaknya disiplin kerja dari pegawai menyebabkan pelaksanaan kinerja lembaga atau organisasi lebih efektif dan efisien, serta mempermudah dalam pencapaian tujuan yang diinginkan. Berdasarkan uraian diatas penulis berkeinginan untuk malakukan penelitian mengenai kedisiplinan pegawai di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yaitu dalam bidang kepegawaian, maka penulis mengangkat topik “DISIPLIN KERJA PEGAWAI
DEPARTEMEN
PEKERJAAN
UMUM
BALAI
BESAR
WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO”
B. Perumusan Masalah Sesuai dengan pemilihan judul pada laporan Tugas Akhir, agar hasil laporan tidak menyimpang dari pokok pembahasannya, dan mempermudah penulis untuk mendapatkan data-data, maka dalam penyusunan laporan ini perlu penulis rumuskan permasalahannya, sebagai berikut : 1. Apakah semua pegawai sudah mematuhi waktu atau jam kerja perusahaan? 2. Bagaimana beban kerja dan tugas, fungsi, pokok pegawai pada perusahaan?
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah : 1. Untuk mengetahui semua pegawai sudah mematuhi waktu atau jam kerja perusahaan. 2. Untuk mengetahui beban kerja dan tugas, fungsi, pokok pegawai pada perusahaan.
D. Manfaat Penelitian Penelitian
yang
dilakukan
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis a. Sebagai media dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama belajar dibangku kuliah. b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang berkaitan dengan kedisiplinan kerja. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan perusahaan dalam menetapkan kedisiplinan kerja pegawai sehingga perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 3. Bagi Pihak Lain a. Dapat
memberikan
informasi
dan
manfaat
sebagai
memperdalam ilmu. commit to user
5
berupa
referensi
tambahan
bacaan
untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Hasil
penelitian
ini
diharapkan
memberikan
sumbangan pemikiran bagi mahasiswa lain sebagai masukan untuk menyusun Tugas Akhir.
E. Metode Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada sebuah Departemen yang berada di wilayah Surakarta, yaitu : Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. 2. Data yang Diperlukan a. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari sumbernya dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berkepentingan ditempat obyek penelitian. b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari pihak lain. Data ini diperoleh dari karya tulis lain yang pernah meneliti objek yg sama berupa catatan, laporan historis, dokumen dan sumber informasi lainnya. 3. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara ( Interview ) Wawancara dilakukan peneliti dengan pihak terkait untuk menggali informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian berkaitan dengan data yang diperlukan. commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Wawancara dilakukan kepada orang yang ada di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. b. Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung dan mencatat secara langsung di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sebagai objek penelitian yang didasarkan pada tujuan penelitian. c. Studi Pustaka Merupakan metode pengumpulan data melalui studi tentang ilmu-ilmu yang ada hubunganya dengan masalah tersebut, sehingga mendapat teori-teori yang dapat memperjelas
permasalahan
yang
dibahas
dan
mempelajari literature serta referensi yang relevan untuk memperoleh landasan kuat sebagai dasar penyusunan Tugas Akhir. 4. Metode Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan adalah analisis secara
metode
Diskriptif
kualitatif
yang
memberikan
gambaran atau memaparkan suatu peristiwa. Menurut Hadari Hanafi dan Mimi Martini (1996:73) “Metode Diskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
obyek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan faktafakta yang tampak atau sebagaimana adanya”. Sedangkan yang dimaksud bersifat kualitatif atau penelitian naturalis adalah penelitian yang bersifat atau mempunyai karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya dan sebagaimana mestinya (natural setting), dengan tidak dirubah dalam bentuk symbol-simbol atau bilangan.
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Disiplin Dalam kehidupan perusahaan kondisi tertib dan teratur merupakan sebagian aspek penting yang berperan pada kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk menetralisir kondisi tertib dan teratur maka diperlukan pengaturan akan mekanisme kerja, diantaranya dalam bentuk peraturan kerja organisasi yang ditujukan pada semua unsur dalam organisasi. Tujuan dari peraturan ini adalah untuk menciptakan suasana tertib dan teratur dalam pencapaian hasil kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuatitas, dan waktu. Agar dapat berjalan dengan baik maka diperlukan ketaatan dan peran serta yang posotif dari setiap pegawai. Asal kata disiplin adalah dari bahasa latin discipline yang kurang lebih artinya adalah pelatihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. A.S Moenir (191:181) mendefinisikan : “Disiplin adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menciptakan keadaan di suatu lingkungan kerja yang tertib, berdaya guna, dan berhasil guna melalui system pengaturan yang tepat”. Sikap disiplin sangat diperlukan dalam kesuksesan adalah manusia yang mampu mengatur, mengendalikan diri yang menyangkut pengaturan commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
cara hidup dan mengatur cara kerja. Jadi sangat erat kaitannya manusia yang sukses dengan disiplin kerja pegawai merupakan hal yang mutlak dilakukan. IG. Wursanto (1985:147) menyatakan bahwa : “Disiplin adalah bsuatu sikap atau ketaatan seseorang terhadap aturan atau ketentuan yang berlaku dalam organisasi yang seseorang itu menggabungkan diri dalam organisasi serta adanya kesadara dan keinsyafan bukan ada unsure paksaan”. Selanjutnya menurut pendapat Alex.S.Nitisemito (1982:199) : “Kedisiplinan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan manusia sesuai dengan paraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak”. Dari pendapat ini, disiplin bukan hanya sebatas sikap saja, namun sudah menjadi tingkah laku dan perbuatan dalam mentaati pareturan yang telah ditetapkan. Kegiatan seorang pegawai bermacam-macam dan tiap pekerjaan datangnya kerap kali tidak menentu atau bahkan saling tumpang tindih. Karena itu, sangat penting hal yang dilakukan oleh seorang pegawai adalah pendekatan terhadap tugasnya secara metodik dan tertib disiplin. Sondang P.Siagian (1997:304) menyatakan bahwa : “Pendisiplinan pagawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap, dan perilaku karyawan, sehingga para karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya”. commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Hodges (dikutip Helmi, 1996:87) mendefinisikan disiplin kerja sebagai sikap seseorang atau kelompok yang berniat mengikuti peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Pegawai adalah orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, Hodges mengemukakan bahwa disiplin kerja pegawai adalah suatu sikap dan tingkah laku yang menunjukkan ketaatan karyawan terhadap paraturan organisasi atau perusahaan. Sikap dan perilaku itu ditunjukkan dengan berbagai inisiatif, kemauan dan kehendak untuk mentaati peraturan, artinya orang yang dikatakan mempunyai disiplin kerja yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat pada peraturan organisasi secara kaku dan mati, tetapi mempunyai kehendak untuk menyesuaikan diri dengan peraturanperaturan yang ditetapkan dalam organisasi. Disiplin timbul dari watak dan batin dari orang itu sendiri, dengan segala kesadaran akan perbuatannya, untuk mentaati tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan. Maka disiplin perlu dilatih agar seseorang lebih tertib dan taat terhadap peraturan yang telah dibuat. Dengan demikian maka setiap orang tidak bertindak sembarangan sesuai kehendaknya sendiri. Apabila disiplin ini sudah terlatih dalam diri seorang pegawai, maka pegawai tersebut akan melaksanakan tugas dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Agar terwujud suatu disiplin kerja yang baik, menurut IG.Surono (1985:1) diperlukan adanya prinsip-prinsip yang tertanam dalam diri setiap pegawai, yaitu :
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Kemauan untuk menyelaraskan tindakan dengan tata tertib yang telah ditentukan. 2. Bersedia memperbaiki tindakan yang tidak pantas dengan disertai rasa takut pada pimpinan. 3. Bersedia menerima segala tindakan korektif. 4. Karyawan hendaknya menyadari bahwa setiap organisasi kerja memang harus diatur sedemikian rupa, sehingga pegawai tidak semaunya sendiri. Hal-hal yang menunjang kedisiplinan menurut Alex S. Nitisemito (1984:119-123) ada beberapa hal yang dapat menunjang keberhasilan dalam pendisiplinan karyawan, yaitu : 1. Ancaman Dalam rangka menegakkan kedisiplinan kadang kala perlu adanya ancaman meskipun ancaman yang diberikan tidak bertujuan untuk menghukum, tetapi lebih bertujuan untuk mendidik supaya bertingkah laku sesuai dengan yang kita harapkan. 2. Kesejahteraan Untuk menegakkan
kedisiplinan
maka
tidak cukup dengan
ancaman saja, tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka terima, sehingga minimal mereka dapat hidup secara layak.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Ketegasan Jangan sampai kita membiarkan suatu pelanggaran yang kita ketahui tanpa tindakan atau membiarkan pelanggaran tersebut berlarut-larut tanpa tindakan yang tegas. 4. Partisipasi Dengan jalan memasukkan unsur partisipasi maka para karyawan akan merasa bahwa peraturan tentang ancamanhukuman adalah hasil persetujuan bersama. 5. Tujuan dan Kemampuan Agar kedisiplinan dapat dilaksanakan dalam praktek, maka kedisiplinan hendaknya dapat menunjang tujuan perusahaan serta sesuai dengan kemampuan dari karyawan. 6. Keteladanan Pimpinan Mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan sehingga keteladanan pimpinan harus diperhatikan. Menurut Simamora (1997), masalah disiplin yang umum yang sering ditimbulkan para karyawan antara lain absensi, produktifitas yang kurang, alkoholisme, dan ketidakpatuhan. Dibawah ini akan disebutkan mengenai sebab dan jenis masalah disiplin karyawan, yaitu : a. Sebab Organisasional 1) Rekruitmen dan seleksi yang buruk 2) Pelatihan dan pengembangan yang tidak memadai 3) Kurang komunikasi commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Supervisi yang lemah 5) Kebijakan dan peraturan yang tidak masuk akal b. Sebab Individu 1) Pemakaian alkohol dan obat obatan 2) Kesulitan-kesulitan finansial 3) Masalah-masalah domestik 4) Penyakit fisik atau mental 5) Kepribadian c. Jenis-jenis Masalah Karyawan 1) Ketidakhadiran dan keterlambatan 2) Bahasa yang menghina dan cabul 3) Sikap yang buruk dan tidak loyal 4) Kecerobohan dan kelalaian 5) Pelanggaran peraturan perusahaan 6) Kinerja yang buruk 7) Perlambatan kerja Pegawai adalah manusia biasa yang keadaan atau kadar kedisiplinannya tidak selalu tetap sepanjang waktu, maka dalam upaya pembinaan disiplin kerja pegawai seorang pemimpin harus dapat membaca keadaan atau kadar disiplin pegawai. Dengan mengetahui kadar atau keadaan disiplin pegawai akan dapat dipahami sebab fakta yang dapat berpengaruh terhadap sikap disiplin dan selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu, baik sebagai pencegahan ataupun perbaikan. commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk mengetahui apakah para pegawai bekerja dengan penuh disiplin atau tidak dapat dilihat dari aspek-aspek yang berhubungan dengan kedisiplinan pegawai. Seperti menurut Lateiner & Levien (1983:77) mengungkapkan aspek-aspek disiplin kerja, sebagai berikut : 1. Keteraturan dan ketepatan waktu kerja, yang dimaksud disini adalah bila karyawan datang ketempat kerja berdasarkan jadwal waktu kerja yang ditentukan oleh perusahaan. 2. Ketepatan dalam menggunakan pakaian dan peralatan, artinya menggunakan pakaian dan peralatan sesuai dengan standar organisasi atau perusahaan dengan benar. 3. Menghasilkan jumlah dan kualitas kerja yang memuaskan, artinya dapat menghasilkan jumlah dan kualitas kerja yang menjadi target atau sasaran perusahaan. 4. Menyelesaikan pekerjaan dengan semangat kerja yang baik, artinya
menyelesaikan
pekerjaan
dengan
sungguh-sungguh,
sehingga dapat selesai sesuai target waktu yang ditentukan oleh perusahaan. Dengan demikian, disiplin kerja sesungguhnya mengandung pengertian adanya ketaatan dan kepatuhan para pegawai terhadap peraturan yang berlaku yang telah ditetapkan yang mencakup ketepatan dalam menggunakan waktu kerja, menggunakan pakaian sesuai dengan ketentuan, hati-hati dalam menggunakan fasilitas kerja, mengikuti prosedur kerja yang ditentukan dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan. commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari berbagai pengertian disiplin diatas, dapat diambil pengertian menurut penulis bahwa, disiplin kerja pegawai merupakan suatu sikap mental serta tingkah laku yang mencerminkan ketaatan, ketertiban, kesadaran, kesukarelaan terhadap peraturan yang berlaku dari orangorang yang bergabung dalam suatu organisasi, sehingga ia didalam melaksanakan pekerjaannya tertib dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B. Macam - Macam Disiplin T. Hani Handoko membagi disiplin kerja menjadi tiga macam, yaitu : 1. Disiplin Preventif Disiplin Preventif adalah tindakan yang mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap, tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap anggota organisasi diusahakan jangan sampai para karyawan berperilaku negative. Tujuan pokoknya adalah mendorong karyawan untuk memiliki disiplin diri. 2. Disiplin Korektif Disiplin Korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap peraturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut, sehingga perbuatan dimasa yang akan datang akan sesuai dengan peraturan organisasi atau perusahaan. commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tindakan korektif biasanya berupa jenis hukuman tertentu. Sebagai contoh peringatan atau skorsing, jadi dalam disiplin
korektif kegiatan
pendisiplinan diambil setelah terjadinya pelanggaran peraturan. Bagi pegawai, untuk menegakkan sikap disiplin kerja telah diatur oleh masing-masing organisasi yang terkait yang tentunya mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh pegawai. Sedang yang dimaksud dengan pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbuatan pegawai yang melanggar ketentuan pegawai, baik yang dilakukan didalam maupun diluar kerja. 3. Disiplin Progresif Disiplin Progresif adalah kegiatan memberikan hokum,an-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuan dari disiplin progresif ini agar karyawan untuk mengambil tindakantindakan korektif sebelum mendapat hukuman yang lebih serius.
C. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai Pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Bengawan Bengawan Solo “Laksana” yang berarti sifat, laku atau perbuatan. Pelaksanaan berarti proses, cara atau perbuatan melaksanakan. Jadi definisi dari pelaksanaan sesuatu (rancangan, keputusan). Dalam kaitannya dengan disiplin, sebagaimana diatur dalam Buku Peraturan Tata Tertib Pegawai Tahun 2002 : sesuai dengan tuntutan tugas dan tanggung jawab diperlukan pegawai yang professional, memiliki commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
integritas dan disiplin dalam melaksanakan tugas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : 1. Pegawai harus menghindari untuk melakukan tindakan atau membuka kesempatan yang menciptakan peluang bagi perorangan atau badan, guna memberikan sesuatu. 2. Dalam rangka menjamin terpeliharanya tata tertib dan disiplin kerja yang tinggi, setiap pegawai wajib bertingkah laku dan bersikap sesuai dengan norma kepegawaian pada umumnya. 3. Pelanggaran
terhadap
peraturan
tata
tertib
dikenai
sanksi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Disiplin Pegawai Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Bengawan Bengawan Solo. 4. Dalam rangka menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta menegakkan disiplin, guna meningkatkan citra dan budaya kerja yang baik, dipandang perlu untuk menyempurnakan dan menetapkan ketentuan mengenai norma kepegawaian dalam peraturan tata tertib. Sehubungan dengan hal tersebut
diharapkan
setiap
pegawai
dapat
mentaati
dan
melaksanakan peraturan ini dengan penuh kasadaran dan tanggung jawab sehingga disiplin pegawai dapat ditegakkan, serta budaya kerja dan citra organisasi dapat ditingkatkan. Dalam rangka untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi di perlukan pegawai yang memenuhi syarat berikut : a. Setia dan taat pada Pancasila dan UUD 1945, Negara, dan Pemerintah. commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Berwibawa dan bermoral baik. c. Berhasil dan berdaya guna. d. Bersih dan bermutu tinggi. e. Sadar akan tanggung jawab untuk menyelenggarakan tugas pemerintah dan pembangunan.
D. Tujuan Disiplin Kerja Jika organisasi membiarkan salah seorang pegawainya melakukan pelanggaran maka tidak menutup kemungkinan akan muncul pelanggaran yang sama oleh pegawai yang lain. Dalam hal ini dapat terjadi secara terus menerus sampai akhirnya peraturan tersebut seolah-olah
tidak
berlaku dan hal ini tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu perlu adanya tindakan disiplin untuk menghindari hal tersebut. Menurut Lateiner & Leviene (1980) tindakan disiplin tidak bertujuan untuk menghukum atau membalas dendam pada pegawai dengan tindakan setimpal, tetapi antara lain bertujuan : 1. Memperbaiki perilaku pegawai yang melanggar peraturan. 2. Memberi teladan pada pegawai lain agar tidak melakukan pelanggaran yang sama. 3. Tercapainya tujuan organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan dari disiplin kerja pegawai adalah agar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat ditaati dan dipatuhi oleh para pegawainya, sehingga dapat commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diharapkan pekerjaan dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, seefektif dan seefisien mungkin untuk tercapainya keberhasilan tujuan organisasi.
E. Beban Kerja Penetapan standar perhitungan beban kerja unit organisasi sangat diperlukan guna mengetahui secara langsung seberapa beban kerja suatu unit organisasi dengan menguraikan fungsi-fungsi menjadi proses, aktivitas, dan tugas yang didistribusikan kepada unit-unit kerja sehingga dapat meningkatkan koordinasi serta menghindari tumpang tindih dalam melaksanakan tugas dan fungsi. Dengan demikian akan diketahui besaran organisasi sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembanya serta mempertimbangkan aspek rentang kendali. Selain itu, kinerja organisasi yang optimal dapat dihasilkan apabila besarannya sesuai dengan tugas dan fungsi yang harus dilaksanakan serta didukung oleh sumber daya manusia yang profesional, sehingga unit organisasi dapat melakukan tugas yang diembanya dengan lebih efektif, efisien, dan produktif. Mintorogo & Sudarmayanti (1992:38) menyatakan bahwa untuk mencapai efisiensi perlu dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Berhasil guna, yaitu pekerjaan telah dilaksanakan dengan tepat target, dan tepat waktu. 2. Ekonomi, yaitu penggunaan biaya, tenaga, bahan, alat, waktu, ruangan, dan lain-lain secara tepat sesuai rencana. commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan secara tepat. 4. Pembagian kerja yang nyata berdasarkan beban kerja. 5. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, yaitu wewenang harus sama dan seimbang dengan tanggungjawabnya. 6. Prosedur kerja yang praktis untuk dapat dilaksanakan. Dari semua uraian pemikiran sebagaimana tersebut diatas, tersirat makna bahwa dalam melaksanakan analisis beban kerja diperlukan halhal sebagai berikut : 1. Hasil analisis jabatan yang berupa informasi jabatan. 2. Menetapkan jumlah jam kerja per hari. 3. Adanya satuan hasil. 4. Waktu penyelesaian dari tugas-tugas. 5. Adanya waktu standar kerja. 6. Adanya beban kerja yang akan diukur. 7. Perhitungan jumlah pegawai yang dibutuhkan.
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Profil Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa dengan luasan DAS sebesar kurang lebih 16,100 km2 , mengalir dari Pegunungan Sewu di sebelah barat-selatan Surakarta, ke laut jawa di utara Surabaya melalui alur sepanjang kurang lebih 600 km. Berdasarkan geografi, Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Bengawan Solo Hulu dengan luas 6.072 km2 , Bengawan Solo Hilir dengan luas 6.273 km2 dan Kali Madiun dengan luas 3.755 km2. Sungai Bengawan Solo merupakan sumber air yang cukup potensial bagi usaha-usaha Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA), untuk memenuhi berbagai keperluan antara lain Domestik, Air Baku Perkotaan, Industri, perkotaan dan lain-lain. Disamping sifat yang menguntungkan seperti tersebut diatas, Bengawan Solo juga mempunyai sifat yang merugikan, yaitu berupa bencana kekeringan pada musim kemarau dan bencana banjir pada musim penghujan. Dampak negatif banjir ini menimbulkan kerugian harta benda dan jiwa manusia yang sedikit. Akibat terjadinya banjir besar tahun 1966, pemerintah membentuk “ Proyek Penanggulangan Bencana Alam” yang tugasnya antara lain untuk commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menangani akibat banjir tersebut, sedang pengembangan sumber daya air (SDA) di wilayah sungai Bengawan Solo dimulai pada tahun 1969 setalah terjadinya bencana banjir besar dengan membentuk Badan Pelaksanaan “Proyek Bengawan Solo”, berpusat di kota surakarta, berdasarkan Kep Men PUTL No. : 135/KPTS/1969, dengan kegiatan berupa perbaikanperbaikan kerusakan akibat banjir tahun 1966 dan 1968. Pada tahun 1972 dengan bantuan teknis Overseas Technical Cooperation Agency (OTCA) dari Jepang (saat ini dikenal dengan nama Japan International Cooperation Agency atau JICA), yang dimulai dengan survei dan studi menyeluruh pada Wilayah Sungai. Rumusan Master Plan/Rencana Induk selasai pada tahun 1974. Fokus Master Plan OTCA adalah pada pengembangan beberapa bendungan serbaguna dengan sasaran pengembangan irigasi/pertanian, perbaikan sungai, rencana perbaikan banjir, pengembangan tenaga listrik, bangunan pasir, dan pengembangan daerah rawa. Sampai saat ini rencana induk telah dikaji ulang yang disebut Rencana Induk (2001) Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Satuan Wilayah Sungai Bengawan Solo atau yang disebut pula CDMP (Com-prehensive Development and Management Plan), yang telah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta dalam penyusunannya telah berusaha melakukan konsultasi dengan masyarakat dan partisipasi stakeholders untuk mengidentifikasi
masalah-masalah pengelolaan air dan kebutuhan commit to user pengembangan untuk merummuskan kebutuhan pengembangan sumber
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
daya air dan strategi pengelolaan Sumber Daya Air Satuan Wilayah Sungai Bengawan Solo. Sesuai dengan berjalannya waktu organisasi pengelola wilayah sungai Bengawan Solo selalu berubah dan sampai akhir tahun 2006 menjadi “Induk Pelaksana Kegiatan Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo” (IPKPWSBS). Pada tahun
2007, pemerintah membentuk organisasi Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air untuk Wilayah sungai Bengawan Solo dengan nama “Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo” (BBWSBS).
1. Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) a. Landasan Hukum 1) UU No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2) UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaraan Negara 3) UU No 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air 4) UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah 5) Permen
PU
No
11A/PRT/M/2006
Penetapan Wilayah Sungai
commit to user
24
tentang
Kriteria
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6) Persetujuan Men PAN No B/1616/M.PAN/10/2006 tentang pembentukan UPT di lingkungan Ditjen. SDA dan Ditjen. Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum 7) Persetujuan Men PAN No B/2427/M.PAN/10/2006 tentang pembentukan UPT di lingkungan Ditjen. SDA dan Ditjen Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum 8) Permen PU No 12/PRT/ M/2006 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai 9) Permen PU No 26/PRT/M/2006 tentang Perubahan atas Permen PU No 12 dan 13 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Balai Besar/Balai Wilayah Sungai b. Embrio Organisasi BBWS Bengawan Solo 1) SNVT Irigasi Andalan Jawa Tengah yang berada di Wilayah Sungai Bengawan Solo 2) SNVT Pengembangan Air Tanah Jawa Tengah yang berada di Wilayah Sungai Bengawan Solo 3) SNVT Irigasi Andalan Jawa Timur yang berada di Wilayah Sungai Bengawan Solo 4) SNVT Pengembangan Air Tanah Jawa Timur yang berada di Wilayah Sungai Benganwan Solo commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Wilayah Kerja BBWS Bengawan Solo Wilayah kerja BBWS Bengawan Solo seluas 19.780 km2
yang
terdiri dari: 1) DAS Bengawan Solo, Luas DAS
= 16.100 km2
2) DAS K. Grindulu, K. Teleng, dan K. Lorog, Luas DAS =1.520 km2 3) DAS K. Lamong, Luas DAS
= 720 km2
4) DAS Pantai Utara Jawa Timur, Luas DAS
= 1.440 km2
d. Permasalahan yang di hadapai Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo : 1) Banjir 2) Kekeringan 3) Intrusi Air Laut 4) penurunan Kualitas Air 5) Kerusakan Lingkungan di Daerah Aliran Sungai 6) Pengambilan Air Liar dengan Pompa dan Galian C 7) Bangunan Prasarana Perkantoran bagi BBWS Bengawan Solo 8) Dana O dan P yang belum mencukupi 9) Kekurangan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan bidang tugasnya
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Produk Jasa Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Departemen
Pekerjaan
Umum
Balai
Besar
Wilayah
Sungai
Bengawan Solo bergerak dibidang jasa yaitu dengan mengelola dan mengembangkan sungai Bengawan Solo agar dapat bermanfaat bagi semua masyarakat karena sungai Bengawan Solo merupakan sumber air yang cukup potensial bagi usaha-usaha Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA). Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo juga mengembangkan beberapa bendungan serba guna dengan sasaran pengembangan irigasi/pertanian, perbaikan sungai rencana pengendalian banjir, pengembangan tenaga listrik, bangunan penahan pasir, dan pengembangan daerah rawa. Pelaksanaan Kegiatan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
saat ini mengacu pada
Rencana Induk (2001). Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air Satuan Wilayah Sungai Bengawan Solo, dan pada Tahun Anggaran 2007 dan 2008 sedang dilakukan studi Pola Pengelolaan Sumber Daya Air. Selain mengacu pada rencana induk (2001), pelaksanaan kegiatan mengacu pula usulan Pemerintah Propinsi, Kabupaten, Kota dan Masyarakat serta penanganan akibat bencana alam. Rencana Induk (2001) pengembangan dan pengelolaan sumber daya air terdiri dari 5 komponen rencana, yang didukung oleh 29 kegiatan yaitu seperti dibawah ini : Komponen 1: Usulan Pengembangan Sumber Daya Air commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Rencana Penyediaan Air Domestik dan Industri 1) Tampungan memanjang (Long-channel storage) Bengawan Solo Hilir 2) Penyediaan Air PDAM di Wilayah Surakarta 3) Penyediaan Air untuk Sistem Pengembangan PDAM 4) Penyediaan Air untuk Daerah Rembang b. Rencana Rehabilitasi dan Pengembangan Irigasi 1) Solo Vallei Werken 2) 9 Waduk Irigasi pada anak Sungai Bengawan Solo Hulu 3) 3 Waduk Irigasi pada anak Sungai kali madiun 4) 16 Waduk Irigasi pada anak Sungai Bengawan Solo Hilir 5) Waduk Irigasi Kedung Bendo 6) Rehabilitasi dan Peningkatan Sistim Irigasi 7) Waduk Serbaguna Bendo 8) Waduk Serbaguna Badegan 9) Waduk Pidekso 10) Rehabilitasi Tlg. Ngebel
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Komponen 2 : Memantapkan Pengelolaan Daerah Tangkapan Air a. Rencana Konservasi dan Pengelolaan Daerah Tangkapan Air 1) Penanganan mendesak sedimentasi Waduk Wonogiri 2) Rehabilitasi waduk dan pengelolaan DTA Waduk Wonogiri 3) Rehabilitasi dan pengelolaan lahan kritis di 6 lokasi DTA 4) Komponen 3: Memantapkan Pengelolaan Kualitas Air b. Rencana Pengelolaan Kualitas Air 1) Peningkatan
kerangka
pengelolaan
kualitas
air
di
Bengawan Solo 2) Studi Mengenaibbuangan air limbah di SWS Bengawan Solo Komponen 4 : Memantapkan Pengelolaan Pengendalian Banjir a. Rencana Pengelolaan Pengendalian Banjir 1) Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hilir, Fase II 2) Perbaikan Sungai Bengawan Solo Hulu, Fase II 3) Perbaikan Sungai Kali Madiun, Fase II dan III 4) Studi Perbaikan Kali Grindulu 5) Studi Perbaikan Kali Lamong 6) Pengembangan Bengawan Jero commit to user
29
SWS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7) Studi Perbaikan Drainase Kota 8) Rehabilitasi bangunan-bangunan sungai yang sudah ada 9) Bengawan Solo FFWS Komponen 5 : Memantapkan Kerangka Institusi Pengelola SDA a. Rencana
Pemantapan
dan
Peningkatan
Kerangka
Institusi
Pengelolaan SDA *Pemberdayaan institusi dalam pengelolaan SDA di SWS Bengawan Solo.
3. Struktur Organisasi Sebagai
suatu
Departemen
yang
bergerak
di
bidang
jasa,
Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo membutuhkan orang-orang yang cakap dalam melaksanakan semua tugas-tugas kantor. Dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan sehari-hari, agar tidak terjadi kekeliruan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bidang maka Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar bertujuan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas para pegawai dan unit kerja yang tersedia. Struktur Organisasi Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Tahun 2009 adalah sebagai berikut :
commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id KEPALA BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO Ir. GRAITA SUTADI, M.Sc.
KEPALA BAGIAN TATA USAHA Ir. HARJONO, MM.
KASUB. BAGIAN KEPEGAWAIAN
KASUB. BAGIAN KEUANGAN
KASUB. BAGIAN ADMINISTRASI UMUM
SUNARTO, SE. MM.
M. SALEH H, S.Sos.
Drs. DJAYA RUKMANTARA
KA. BIDANG PROGRAM & EVALUASI
KA. BIDANG PJSA
KA. BIDANG PJPA
KA. BIDANG O&P
Ir. SIHYANTO PRAKOSO, SP.1.
Ir. ARI PARTONO, CES.
Ir. AUNUR ROFIQ J., CES.
SUDARSONO, ATP. CES.
KASI EVALUASI SUYONO, SST. [Pgs]
KASI PROGRAM SRI WAHYU KUSUMASTUTI, ST. M.Si.
KASI PEL SUNGAI & PANTAI
KASI PELAKSANA DANAU & WADUK
KA. BIDANG O&P
SALIMIN, ATP. MT.
Ir. BUDI SANTOSO, CES.
Ir. ADJAT KOESDIJONO, Ms.i .
KA. BIDANG O&P SUKIYO, ST,Msi.
KA. BIDANG O&P
KA. BIDANG O&P Ir. RUHBAN RUZZIANTO
GEMALA SUSANTI,SP
KEPALA SATKER BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI BENGAWAN SOLO
KEPALA SNVT PPSDA BENGAWAN SOLO
Ir. GRAITA SUTADI,M.Sc.
Ir. AGUS RUDYANTO, M.Tech
BENDAHARA PENGELUARAN
PEJABAT PENERBIT SPM
BENDAHARA PENGELUARAN
PEJABAT PENERBIT SPM
R. SUNU AGUSTRIANTO,SE
Dra. SATITI WUSIANTI, MM
M. BUDI PRASETYO, B.Sc
SRIYADI,S.Sos
PPK-01 : KETATALAKSANAAN
PPK-06 : PB & PS I
Ir. HARJONO, MM.
SAELAN, ATP.ME.
PPK – 02 : PERENCENAAN & PROGRAM
PPK- 07 : PB & PS II
Ir. LILIK RETNO C., MA.
SUYATMO, ST.ME
PPK-03 : O & P SDA I
PPK-08 : P & K SDA
Ir. KUSHARYANTO, MM.
Ir. SUMARNO, MT.
PPK-04 : O & P SDA II
PPK-09 : PENGEMBANGAN AIR
FARKAN, ST.MM.
SUTARYONO,ME.
PPK-05 : O & P SDA III
PPK-10 : PENDAYAGUNAAN AIR
Ir. DJAROT SUBEKTI,Dipl.WRD . Sumber: Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Gambar 3.1 : STRUKTUR ORGANISASI BALAI BESAR WILAYAH commit to user SUNGAI BENGAWAN SOLO
JOJOK IMAM S.,SE,ST,MM PPK-11 : IRIGASI I Drs. EDY LIESTIANTO, ATP. PPK-12 : IRIGASI II
31
Ir. EDY JORDAN, M.Si
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Personalia Setiap departemen pasti akan berusaha untuk menerapkan satu peraturan dan tata tertib bagi karyawan mereka. Hal ini dilakukan supaya terbentuk suatu manajemen Departemen dengan baik. Begitu juga yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Meskipun dalam pelaksanaan kegiatannya tidak berorientasi pada keuntungan pribadi namun dalam memajukan Departemen ini diperlukan adanya pembinaan terhadap karyawan yang ada. Untuk itu Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo berusaha menciptakan karyawan yang terampil dan profesional serta mempunyai kinerja tinggi. Kinerja sangat berpengaruh untuk menciptakan karakteristik sebuah departemen serta upaya mencapai tujuan usaha departemen secara keseluruhan. Selama 45 hari penulis telah melaksanakan magang kerja pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Berikut data yang telah penulis dapat mengenai karyawan Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo :
1. Penerimaan Karyawan Penerimaan karyawan di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah dengan Test Umum yaitu dengan syarat :
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Surat Lamaran Pekerjaan b. Kartu Tanda Penduduk c. Pasfoto 3X4 2 Lembar d. Surat Keterangan Catatan Kepolisian e. Kartu Kuning dari Departemen Tenaga Kerja f. Surat Keterangan Sehat dan Bebas Narkoba g. Surat Pernyataan bersedia ditempatkan dimana saja h. Daftar Riwayat Hidup
2. Tata Tertib Tata Tertip Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sesuai dengan aturan 5 hari kerja yaitu antara lain : a. Karyawan wajib masuk bekerja sesuai jadwal yang telah ditentukan, - Masuk pukul 08.00 pagi - Pulang pukul 15.30 sore b. Harus memakai seragam yang telah ditentukan c. Penampilan harus bersih, rapi dan sehat commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Dilarang merokok, makan atau mengunyah permen karet pada waktu bekerja e. Dilarang membawa barang terlarang, senjata tajam dan barang terlarang lainnya f. Dilarang tidur pada waktu bekerja g. Dilarang memujuk atau mengajak pekerja atau teman sejawat untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum h. Dilarang membocorkan rahasia Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo i. Karyawan wajib melaksanakan kerja lembur apabila diperlukan j.
Karyawan sanggup melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan pimpinan sepanjang menyangkut kepentingan Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
3. Sanksi Pelanggaran pada Karyawan Sanksi pelanggaran yang diterapkan di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah: a. Pemberian peringatan Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat peringatan
pertama,
kedua
dan
ketiga.Tujuan
pemberian
peringatan adalah agar pegawai commit to useryang bersangkutan menyadari
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pelanggaran yang telah dilakukannya. Disamping itu pula surat peringatan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian kondite pagawai. b. Pemberian sanksi harus segera Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi yang
sesuai dengan
peraturan
organisasi
yang
berlaku.
Tujuannya agar pegawai yang bersangkutan memahami sanksi pelanggaran yang berlaku diperusahaan. Kelalaian pemberian sanksi akan memperlemah disiplin yang ada. Di samping itu, akan membuat pegawai mengabaikan kedisiplinan. c. Pemberian sanksi harus konsisten Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus konsisten. Hal ini bertujuan agar pegawai sabar dan menghargai peraturan-peraturan
yang
berlaku.
Ketidak
konsistenan
pemberian sanksi dapat mengakibatkan merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya sanksi dan pengabaian disiplin. d. Pemberian sanksi harus impersonal Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak membedabedakan pegawai, tua-muda, pria-wanita tetap diperlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuannya agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua pegawai dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Pemberian Penghargaan pada Karyawan Ada dua bentuk penghargaan pegawai, yaitu bentuk langsung yaitu upah dan gaji, bentuk kompensasi yang tak langsung yang merupakan pelayanan dan keuntungan. a. Upah dan Gaji Upah adalah pembayaran berupa uang untuk pelayanan kerja atau uang yang biasanya dibayarkan kepada pagawai secara per jam, per hari, dan persetengah hari. Sedangkan gaji merupakan uang yang dibayarkan kepada pegawai atas jasa pelayanannya
yang
diberikan
secara
bulanan.
Pada
Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, gaji dibayarkan setiap satu bulan sekali. b. Bonus Bonus adalah gaji tambahan untuk karyawan yang kerjanya melampaui
target
yang
telah
ditentukan oleh pimpinan
perusahaan. Pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, bonus diberikan pada karyawan yang kerjanya aktif dan dapat menguntungkan perusahaan.
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Pemindahan Kerja Petunjuk teknis pengusulan mutasi Pegawai Negeri Sipil : a. Dasar Hukum dalam pengusulan mutasi Pegawai Negeri Sipil: 1) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 286/PRT/M/2005 tanggal 15 juni 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum. 2) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2006 tanggal 9 Nopember 2006 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12/PRT/M/2006 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Wilayah Sungai
dan
Peraturan
Menteri
Pekerjaan
Umum
No.13/PRT/M/ 2006 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Balai Wilayah Sungai. 3) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 25/PRT/M/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Bendungan. 4) Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air No. 112/KPTS/D/2007 tanggal 31 Agustus 2007 tentang Pendelegasian Wewenang Urusan Kepegawaian.
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Pengertian Pengusulan Mutasi Pegawai Negeri Sipil : 1) Pegawai Negeri Sipil adalah orang atau seseorang yang bekerja pada Pemerintah Republik Indonesia dan digaji menurut undang-undang yang berlaku. 2) Mutasi adalah perubahan status seseorang Pegawai Negeri dalam kepangkatan atau gaji atau golongan dan lain-lain. c. Dasar Pertimbangan Pengusulan Mutasi Pegawai Negeri Sipil : Untuk mempercepat proses pelaksanaan mutasi seorang Pegawai Negeri dalam pengurusan: 1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil 100% 2) Proses Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil 3) Proses Peninjauan Masa Kerja Pegawai Negeri Sipil 4) Proses Pensiun Pegawai Negeri Sipil 5) Proses lain-lain yang berkaitan dengan mutasi Pegawai Negeri Sipil: (1). Gaji berkala (2). Pengurusan Karpeg/Karis/Karsu/Taspen (3). Pemindahan commit to user (4). Penghargaan, dan lain-lain
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo menggunakan system mutasi sesuai kebutuhan yaitu pemindahan karyawan yang dibutuhkan dibagian lain yang memerlukannya.
B. Evaluasi Pelaksanaan Magang Kerja Di dalam pelaksanaan praktek magang kerja pada Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo, penulis tidak banyak mendapatkan
kesulitan
yang
berarti.
Hal
ini
dikarenakan
pihak
pembimbing di lapangan dan pihak pimpinan beserta seluruh staf Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
banyak
memberikan
bantuan-bantuan
serta
masukan
yang
kesemuanya itu sangat membantu penulis dalam menyelesaikan laporan magang kerja. Dalam satu setengah bulan penulis banyak pengalamanpengalaman baru yang didapat oleh penulis. Dalam
dua minggu pertama penulis diberikan tugas untuk
menyusun rencana dalam jangka satu tahun kedepan dan memeriksa serta memantau kedisiplinan karyawan pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Dua minggu berikutnya penulis diberikan kesempatan melihat penyusunan anggaran dalam satu tahun kedepan, dan penulis diberikan penjelasan tentang beban kerja dan tugas, fungsi, pokok pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Dua minggu terakhir penulis diberi kesempatan untuk melihat langsung commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perbaikan saluran irigasi di sekitar sungai Bengawan Solo. Di samping itu pihak Departemen Pekerjaan Umum Wilayah Sungai Bengawan Solo memberikan penjelasan yang gamblang mengenai perannya dalam masyarakat. Dan setelah penulis pahami, penulis dapat memberikan sedikit evaluasi tentang peranan Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sebagai salah satu departemen yang melakukan aktivitasnya sesuai dengan Surat Keputusan Mentri Pekerjaan Umum.
C. Pembahasan Setiap perusahaan pasti menginginkan pagawai yang mempunyai kedisiplinan yang baik, karena dengan memiliki pegawai yang disiplin, perusahaan akan mudah melakukan pencapaian tujuan organisasi. Dari pembahasan sebelumnya, maka dapat kita ketahui bahwa disiplin kerja pegawai adalah suatu sikap mental serta tingkah laku yang mencerminkan ketaatan, ketertiban kesadaran dan kesukarelaan terhadap peraturan yang berlaku dari orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi, sehingga ia dalam melaksanakan pekerjaannya tertib dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penerapan disiplin dalam perusahaan atau organisasi ditujukan kepada seluruh karyawan atau pegawai yang ada dalam lingkup perusahaan atau organisasi agar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat ditaati dan dipatuhi, sehingga dapat diharapkan commit to user pekerjaan dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab, seefektif dan
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
seefisien mungkin untuk tercapainya keberhasilan tujuan organisasi. Dengan mentaati peraturan berarti pegawai telah memberikan dorongan yang positif pada perusahaan dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan, sehingga memudahkan tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan penerapan disiplin dalam perusahaan atau organisasi dapat juga untuk memastikan bahwa perilaku pegawai konsisten dengan aturan yang telah ditetapkan perusahaan. Selain itu tujuan disiplin dapat menciptakan rasa saling hormat atau saling percaya antara atasan dengan bawahannya, maka perlu dijalin hubungan yang positif antara atasan dengan bawahannya. Departemen
Pekerjaan
Umum
Balai
Besar
Wilayah
Sungai
Bengawan Solo mempunyai tujuan yang bergerak dibidang jasa yaitu dengan mengelola dan mengembangkan sungai Bengawan Solo agar dapat bermanfaat bagi semua masyarakat karena sungai Bengawan Solo merupakan
sumber
air
yang
cukup
potensial
bagi
usaha-usaha
Pengembangan Sungai Daya Air (PSDA), oleh karena itu diperlukan pegawai yang berkualitas, professional, memiliki integritas dan disiplin yang tinggi. Agar tujuannya terlaksana dengan baik tentunya Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo menerapkan peraturan-peraturan untuk tata tertib kedisiplinan para pegawainya. Untuk pelaksanaan tata tertib kedisiplinan pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo mempunyai commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ketentuan-ketentuan ditetapkan Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang isinya kurang lebig sebagai berikut : 1. Tata Tertib Pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo a. Ketentuan Umum 1) Peraturan tata tertib adalah ketentuan kepegawaian yang dikeluarkan oleh Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo mengenai sikap dan perilaku pegawai didalam dan diluar kantor. 2) Pekerjaan
adalah
tugas
dan
kewajiban
dari
Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo yang dilakukan oleh pegawai. 3) Hari kerja adalah hari senin sampai hari jum’at, kecuali hari libur. 4) Jam kerja adalah Waktu kerja kecuali waktu istirahat. 5) Dispensasi waktu kerja adalah pengecualian dari aturan umum mengenai pemanfaatan waktu kerja untuk suatu keadaan yang khusus. b. Ketidak hadiran 1) Pegawai yang tidak hadir pada waktu hari kerja, wajib meminta
izin
secara
tertulis
disertai
alasan
ketidakhadirannya kepada pimpinan satuan kerja sebelum izin dijalankan. Dalam hal mendesak dapat commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilakukan
secara
lisan
yang
untuk
selanjutnya
ditegaskan secara tertulis. 2) Pegawai
yang
tidak
hadir
bekerja
tanpa
pemberitahuan atau dengan alasan yang tidak disetujui pimpinan satuan kerja lebih dari 5 hari kerja berturut-turut dapat dikenekan sanksi sesuai dengan peraturan. c. Penampilan Pegawai 1) Pada hari kerja dan selama waktu kerja, pegawai wajib berpenampilan rapi, bersih, pantas dan sopan dengan memperlihatkan warna dan corak pakaian yang serasi dan sesuai dengan norma ketimuran dan menggunakan sepatu kerja yang sesuai. 2) Pakaian kerja pegawai sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh pimpinan.
2. Waktu Kerja Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Waktu karja yang diterapkan pada Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta, yaitu 5 (lima) hari kerja secara jam kerja, sebagai berikut : Senin sampai jum’at
: jam 08.00 – 15.30 WIB
Sabtu
: Libur commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Minggu
: Libur
Dengan istirahat selama 1 jam dari jam 12.00 WIB sampai dengan jam 13.00 WIB.
3. Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Dalam bab ini penulis akan sampaikan mengenai gambaran pelaksanaan disiplin kerja pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Yang dimaksud dengan disiplin kerja pegawai dalam penelitian ini adalah suatu sikap atau mental serta tingkah laku yang mencerminkan ketaatan, ketertiban, kesadaran dan kesukarelaan terhadap peraturan yang berlaku dari orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi, sehingga ia didalam melaksanakan pekerjaannya tertib dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini ketaatan tersebut diukur dari beberapa hal, yaiu : a. Ketaatan pegawai dalam mematuhi aturan waktu kerja b. Mengenai beban kerja, dan tugas, fungsi, pokok pegawai pada perusahaan commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dengan digunakan
menggunakan untuk
ukuran-ukuran
mendapatkan
gambaran
diatas,
dapat
secara
umum
mengenai pelaksanaan disiplin kerja Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta. Ganbaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja tersebut penulis dapatkan dari hasil penelitian di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta. Selain dari data yang didapatkan dan hasil penelitian selama magang, penulis juga menggunakan beberapa arsip atau dokumen, buku sebagai bahan untuk mendukung data yang telah ada. Untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja
pegawai
tersebut,
maka
penulis
akan
jelaskan
berdasarkan hasil penelitian selama magang di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta, sebagai berikut :
1. Ketaatan Pegawai Dalam Mematuhi Waktu atau Jam Kerja di
Departemen
Umum
Balai
Besar
Wilayah
Sungai
Bengawan Solo Surakarta Dalam
melakukan
pembahasan
mengenai
kepatuhan
pegawai akan jam kerja dikelompokkan kedalam 3 (tiga) hal, yaitu : commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Kehadiran pegawai pada saat masuk kantor dan selama jam kantor b. Ketaatan pegawai untuk mematuhi ketentuan jam pulang kantor c. Ketaatan pegawai dalam mengikuti kegiatan kantor Berdasarkan pengamatan langsung dari lokasi penelitian, pelaksanaan disiplin waktu dalam bekerja sudah dapat berjalan dengan baik. Hal itu terwujud dalam hal kegiatan sehari-hari pegawai dalam pelaksanaan jam kerja atau jam kantor. Tabel 3.1 Pelaksanaan Jam Kerja Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta No
HARI
JAM KERJA
JAM PULANG
1.
Senin
08.00WIB
15.30WIB
2.
Selasa
08.00WIB
15.30WIB
3.
Rabu
08.00WIB
15.30WIB
4.
Kamis
08.00WIB
15.30WIB
5.
Jum’at
08.00WIB
15.30WIB
Sumber : Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Surakarta
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa waktu kerja yang berlaku di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah 5 (lima) hari kerja, yaitu hari senin sampai hari jum’at kecuali tanggal merah (hari libur) dimana to user waktu para pegawaicommit menyelesaikan pekerjaannya diluar jam
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kerja yang mana waktu pelaksanaannya tidak tentu, sesuai dengan pekerjaan masing-masing. Dari hasil yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan jam kerja yang berlaku di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sudah baik, semua pegawai datang dan pulang kantor sesuai dengan ketentuan. Adapun pegawai keluar kantor pada saat jam kerja kantor, itu dikarenakan tugas dinas yang diperintahkan. Hal ini dikemukakan oleh salah satu pegawai yang menyatakan sebagai berikut : ” Pegawai disini pada dasarnya mengerti akan kewajiban masing-masing sebagai pagawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo harus mentaati aturan waktu kerja, karena pekerjaan yang banyak dan masing-masing pegawai mempunyai pekerjaan yang tidak sama, maka waktu kerja mereka gunakan sebaik-baiknya agar pekerjaan bisa terselesaikan tepat waktu, karena besok akan ada lagi pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi semuanya harus terselesaikan tepat waktu agar pekerjaan tidak menumpuk” ( Sumber : Hasil wawancara dengan staff pegawai, tanggal : 17 Februari 2009 ). Apa yang dikatakan staff pegawai diatas juga dikatakan oleh staff pegawai keuangan, yang menyatakan sebagai berikut : commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
” Pegawai disini melaksanakan jam kerja dengan baik dan setiap pegawai yang meninggalkan pekerjaan harus ijin kepada kepala seksi dan melihat kepentingannya ” ( Sumber : Hasil wawancara dengan staff personalia, pada tanggal 19 Februari 2009 ) Di
Departemen
Umum
Balai
Besar
Wilayah
Sungai
Bengawan Solo telah ada pembagian tugas masing-masing sehingga semua pegawai melaksanakan tugasnya masingmasing, karena pekerjaan itu tidak dapat dilakukan pegawai lain. Untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan disiplin kerja pegawai di Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo apakah sudah sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku, maka penulis berpedoman pada pengetahuan dan ketaatan pegawai terhadap peraturan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa sebagian besar pegawai pada Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sudah mengetahui dan melaksanakan disiplin. ” Memang benar Mas, pegawai-pegawai disini pada umumnya taat terhadap aturan yang berlaku, dengan kesadaran sendiri melaksanakan kewajiban sebagai pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, karena kita semua commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tahu bahwa bekerja disini tidaklah mudah dan diinginkan semua orang, maka semua pegawai tentunya akan bekerja semaksimal mungkin ” ( Sumber : Hasil wawancara dengan staff pegawai, tanggal 19 Februari 2009 ). Disiplin kerja pegawai dapat terlaksana dengan baik atas kesadaran dari dalam diri pegawai akan arti pentingnya kedisiplinan kerja serta dengan adanya peraturan-peraturan yang jelas dan tegas dalam pelaksanaannya. Yang mana para pegawai berpedoman pada aturan tata tertib Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Dalam peraturan tersebut , para pegawai tidak merasa bahwa peraturan tersebut memberatkan, karena pegawai Departemen Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo harus tunduk dan taat pada peraturan yang berlaku, karena hal tersebut merupakan hal yang wajar dan merupakan kewajiban yang harus mereka jalani. Seperti yang dikatakan salah satu pegawai, sebagai berikut : ” Tentu semua pegawai disini dapat melaksanakan ketentuan dengan baik. Dan selama ini belum pernah terjadi pelanggaran disiplin pegawai, karena mereka semua tahu dan dengan kesadaran mematuhi peraturan yang ada ” ( Sumber : Wawancara dengan staff pegawai, Tanggal 19 Februari 2009 ). commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa selama ini belum pernah terjadi pelanggaran disiplin, jadi semua pegawai pada dasarnya mematuhi dan melaksanakan aturan yang ada. Dengan metode wawancara dari bagian personalia da beberapa pegawai yang ada di Balai Besar Bengawan Solo dapat diketahui bahwa para karyawan sudah melakukan disiplin dengan baik, adapun beberapa indikator yang menyebabkan karyawan disiplin. Antara lain : a) Adanya sanksi bagi karyawan yang tidak disiplin atau bolos kerja menyebabkan karyawan giat dan rajin bekerja, karena sanksi yang diberikan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan. b) Adanya motivasi yang diberikan dari Balai Besar Bengawan Solo gaji, bonus dan lain-lain kepada karyawan. c) Tidak ada tekanan dari atasan atau pemimpin terhadap karyawan, sehingga karyawan betah bekerja di Balai Besar Bengawan Solo. d) Adanya
rasa
toleransi,
kebersamaan
dan
saling
menghargai antara pimpinan dan karyawan, sehingga di dalam lingkungan kerja tercipta suasana kekeluargaan. commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Mengenai Beban Kerja, dan Tugas, Fungsi, Pokok Pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo a. Beban Kerja Dari hasil pengamatan di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo ada tiga sub bagian, yaitu : 1) Kepala dinas Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dibagian kepala dinas mempunyai beban kerja yaitu Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang
kepala
melaksanakan
dinas
urusan
yang
mempunyai
tugas
dibidang
pekerjaan
umum
berdasarkan asas disentralisasi dan tugas pembantuan Dari hasil pengamatan di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa kepala dinas dalam melaksanakan beban kerja sangat baik. 2) Sub Bagian Keuangan Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai
Bengawan
Solo
di
sub
bagian
keuangan
mempunyai beban kerja sebagai berikut Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian Keuangan commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang
mempunyai
tugas
pengelolaan
administrasi
keuangan meliputi: a. Penyusunan Anggaran b. Penggunaan Anggaran c. Pembukuan d. Pertanggungjawaban Dalam menyelesaiakan tugas-tugas di sub bagian keuangan para karyawan diberikan kepercayaan penuh dan perhatian yang lebih pula dari Kepala Sub Bagian Keuangan. Para karyawan juga harus mempunyai kejujuran yang tinggi maka dalam seleksi penerimaan pegawai ada test tambahan yaitu test kejujuran. Dalam melaksanakan beban kerja diatas para karyawan di sub bagian keuangan sangatlah baik itu terlihat dari tepatnya waktu dalam menyelesaikan tugas. 3) Bidang Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di bidang sumber daya air mempunyai beban kerja sebagai berikut, bidang sumber daya air dipimpin oleh seorang kepala bidang yang mempunyai
tugas
menyusun
monitoring,
evaluasi,
pelaksanaan
dibidang
dan sumber
to user melaksanakancommit beban kerja
52
rencana,
membina,
mengkoordinasikan daya
diatas
air.
para
Dalam
karyawan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diharuskan
bekerja
dengan
sungguh-sungguh
dan
bertangungg jawab karena menyangkut orang banyak disekitar
sungai
bengawan
solo.
Dibagian
Bidang
Sumber Daya Air memerlukan tenaga-tenaga ahli di bidang sumber daya air karena dalam melaksanakan pekerjaannya diperlukan ketepatan dan kecermatan. Dalam pelaksanaannya bagian ini sudah bekerja dengan baik. b. Tupoksi 1) Kepala Dinas Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai
Bengawan
Solo
dibagian
kepala
dinas
mempunyai fungsi kerja, sebagai berikut : a. Merumuskan kebijakan teknik di bidang pekerjaan umum yang meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya. b. Menyelenggarakan
pelayanan
dalam
bidang
pekerjaan umum yang meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya. c. Mengoordinasikan pelaksanaan urusan dibidang pekerjaan umu yang meliputi bidang bina marga, commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya. d. Melaksanakan
pengawasan
dan
pengendalian
pelaksanaan urusan dibidang pekerjaan umum yang meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya. e. Melaksanakan
evaluasi
dan
monitoring
pelaksanaan urusan dibidang pekerjaan umum meliputi
bidang
bina
marga,
keindahan
dan
pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya. f. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pekerjaan umum yang meliputi bidang bina marga, keindahan dan pertamanan, sumber daya air, tata ruang dan cipta karya. g. Melaksanakan tugas kedinasan tugas. 2) Sub Bagian Keuangan Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan
Solo di sub bagian keuangan
mempunyai fungsi kerja sebagai berikut : a. Menyusun
rencana
bidang tugasnya. commit to user
54
kegiatan
sesuai
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Mendistribusikan tugas kepada bawahan dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan dan pemberian petunjuk pelaksanaan tugas
dan
kegiatan
bawahan
sehingga
pelaksanaan tugas berjalan lancer. c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan. d. Menyusun konsep surat, koreksi dan parah naskah badan. e. Melakukan
inventarisasi
sumber-sumber
pendapatan dan penerimaan. f. Melakukan pencatatan terhadahap pungutan dan pelaporan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam lingkup instansi. g. Menyusun
rencana
anggaran
pelaksanaan
progam dan kegiatan. h. Menyusun realisasi perhitungan anggaran. i. Melakukan
verifikasi
pertanggungjawaban
keuangan j.
Melakukan
evaluasi
pelaksanaan
tugas-tugas
perbendaharaan k. Melakukan klarifikasi dan tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan
fungsional
urusan keuangan commit to user
55
yang
terkait
dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
l. Menyusun
rencana
dan
melaksanakan
pengelolaan keuangan m. Melaksanakan
pengendalian
dan
monitoring
pengelolaan keuangan n. Memberikan
bimbingan
teknis
pengelolaan
administrasi keuangan o. Melaksanakan koordinasi pengelolaan keuangan dengan unit terkait p. Melaksanakan
tugas
kedinasan
lain
yang
diberikan oleh atasan q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas 3) Bidang Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di bidang sumber daya air mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Menusun rencana kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya b. Menyusun rencana kerja sesuai dengan tugasny c. Menyiapkan bahan penetapan kebijakan sumber daya air skala kabupaten d. Menetapkan pedoman, norma, standar, prosedur dan criteria dibidang perijinan, irigasi, danau, sungai, rawa, dan pantai, air minum dan limbah commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Mengoodinasikan
dan
memfasilitasi
penyelenggaraan bidang irigasi, danau, sungai, rawa, dan pantai, air minum dan limbah f. Melaksanakan
pembinaan,
super
fisi,
dan
monitoring penyelenggaraan bidang irigasi, danau, sungai, rawa, dan pantai, dan air minum dan limbah g. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Disiplin Kerja Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dapat ditarik sebagai berikut : 1. Disiplin pegawai dalam kaitannya mematuhi waktu atau jam kerja sudah dikatakan sangat baik. 2. Sementara itu, dalam kaitannya beban kerja dan tugas, fungsi, pokok pegawai di Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sangat baik, para pegawai senantiasa sadar dan mentaati peraturan sesuai dengan tugas, fungsi, pokok masing-masing, sehingga pelaksanaan tugas, fungsi, pokok dapat berjalan dengan baik. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo sudah dapat dikatakan baik.
B. Saran Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan disiplin kerja pegawai pada Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo adalah tinggi. Dengan maksud yang baik sekiranya penulis memberikan beberapa saran, sebagai berikut : commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Sebaiknya Departemen Pekerjaan Umum Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo menggunakan mesin pencatat waktu yang menggunakan cap atau tanda jari masing-masing pegawai untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap jam kerja dan absensi yang
sengaja
dititipkan,
walaupun
belum
pernah
terjadi
pelanggaran. 2. Sebaiknya para pegawai dan atasan menyesuaikan pakaian kerja sesuai dengan divisi masing-masing yang telah ditetapkan oleh peraturan perusahaan.
commit to user
59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Alex S. nitisemito, 1982, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia Indonesia, Jakarta. A.S. Moenir, 1987, Pendekatan Manusia dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian, Gunung Agung, Jakarta. Hadari Nawawi dan Mimi Martini, 1996, Penelitian Terapan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Handoko, Hani T, 1985, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Liberty, Yogyakarta. I.G. Surono, 1985, Disiplin, Motivasi, Semangat Kerja Karyawan, PT. Intan, Klaten. Leiter, Alfred R. dan Levine, 1983, Teknik Memimpin Pegawai dan Pegawai (Terjemah Imam Sudjono), Aksara Baru, Jakarta. Musanef, 1986, Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Gunung Agung, Jaklarta. Sondang P. Siagian, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
-1-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
-2-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
-3-
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
-4-