=-
=i
J j
J J J :l J J J J
RENCANA KINERJA TAHUNAN{RKT} DIREKTORAT TANAMANREMPAH DAN PENYEGAR
TRHUNIO I 5
:t J :3 J 13
rt J ri :t J J J =
J J J -
J J = = -
DIREKTORAT JENDERALPERKEBUNAN DIREKTORAT TANAMAN REMPAHDAN PENYEGAR Jakarta, Juni 2012
kr € €
KATAPENGANTAR FI
-I I
€ € I
Puji dan syukurmarilahkita panjatkankepadaAllah SWT yang telah melimpahkan Tanaman sehinggaRencanaKinerjaTahunan(R[fl) Direktorat rahmatdankarunianya bagian tahun2013.Rencanakinerjatahunanini merupakan Rempahdan Penyegar TanamanRempahdan Penyegar. dariRenstraDirektorat
f, l^ -i
€
i-t €
-e rt r-tl
n -i I
€ €
-t
=3
:t :3 :3 -t =
:3 J :9 ;
-l -t
S -t
RencanaKinerjaTahunan(RKT)ini mencakupbeberapaindikatorsertasasaranyang TanamanRempahdan Penyegar.RKTmenjadi di Direktorat telahdan akanditetapkan yangterkaitdenganpembangunan komoditastanaman pedomanbagi parapelaksana rempahdan penyegar.RKT yang telahditetapkanmenjadidasardalampenyusunan (LAKIP)yang harus dibuatsetiaptahun. LaporanAkuntabilitas KinerjaPemerintah terhadapupaya untuk PerubahanmendasarterhadapRKT akan mempengaruhi mencapai kinerjayangtelahditetapkantanamanrempahdan pbnyegaryang dituangkan Targetdan sasaranpengembangan dalam Rencana kinerja tahunan disusun didasarkanpada potensi, prospek, seperti aspekpendukungnya pencapaiannya, denganmempertimbangkan kemampuan sumberdaya alamsertasumberdayamanusia.Rencanakinerjatahunan anggaran, yangmenjadiindukjugaterjadiperubahan. Renstra sepanjang dimaksud dapatdirevisi tanamanrempah kinerjapengembangan untukmengetahui Olehkarenaitu, indikator realistiknamuntetapmengacu terintegrasi, dituntutuntuklebihholistik, dan penyegar rempahdan padaupayapeningkatandayasaingdan nilaitambahbagimasyarakat penyegar. m emuattujuan,sasa r an R K T D i re kto raTta n a m anRempahdan Penyegar Dokumen padatahun y a n gh a ru sd i ca p api a d ase ti a ptahundalamhal ini RKT ini difokuskan pada output tar getdan sasar andifokuskan 2 0 1 3 .P e n g u ku raki n n e rj ap e n capaian danPenyegar . Rempah Ta D i re kto ra t n a man k e g i a talni n g ku p a i ber bagaipihak dan ker jasam dar D o k u m e nR K T te l a hd i su su nb er katdukungan ter imakasihdan sem ogadokum eni ni U n tu ki tu ,ka mimengucapkan s e c a r as i n e rg i s. pengem bangantanam an i cuandalampelaksanaan d a p a td i p e rg u n a kase n b a g aa dantransparan. efisien, tahun2013secaralebihefektif, rempahdanpenyegar Jakarta, Juni2012 nH PFtr
n
dpnflenyegar n Rempah
---)h
ar.AB,MSi 2121982031 001
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ................................................................
i
DAFTAR ISI ........................................................................
ii
DAFTAR TABEL ...................................................................
iii
I.
PENDAHULUAN .............................................................
1
A. Latar Belakang .........................................................
1
B. Tujuan ...................................................................
2
II.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI ..............................................
2
III.
VISI DAN MISI ...............................................................
3
A. Visi .......................................................................
3
B. Misi .......................................................................
3
TUJUAN DAN SASARAN ....................................................
4
A. Tujuan ...................................................................
4
B. Sasaran Luas Areal Tahun 2013 ......................................
4
V.
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI ........................................
6
VI.
KEBIJAKAN DAN STRATEGI ...............................................
9
IV.
A. Kebijakan ................................................................ 9 B. Strategi .................................................................. VII.
PROGRAM DAN KEGIATAN
9
............................................... 12
A. Program .................................................................
12
B. Kegiatan
12
...............................................................
VIII. RENCANA KERJA TAHUN 2013
..........................................
18
LAMPIRAN Matrik Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2013
iii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Sasaran Luas Areal Komoditas Rempah dan Penyegar tahun 4 2013 .....................................................................
Tabel 2.
Target Pengembangan Kakao Nasional Tahun 2013 .............
13
Tabel 3.
Target Pengembangan Kopi Tahun 2013 ..........................
13
Tabel 4.
Target Pengembangan Lada Tahun 2013 .......................... 13
Tabel 5.
Target Pengembangan Teh Tahun 2013 ...........................
14
Tabel 6.
Target Pengembangan Cengkeh Tahun 2013 .....................
14
Tabel 7.
Target Pengembangan Pala Tahun 2013 ..........................
15
Tabel 8.
Target Pengembangan Integrasi Tanaman dengan Ternak 15 Tahun 2013 ............................................................
Tabel 9.
Target Pengembangan Perbenihan Tanaman Rempah dan 16 penyegar Tahun 2013 ................................................
Tabel 10.
Target Pelatihan bagi Petugas dan Petani Tahun 2013 .........
16
Tabel 11.
Target Pembinaan Kelembagaan Petani dan Kemitraan Usaha 16 Tahun 2013 ............................................................
Tabel 12.
Target Kegiatan Identifikasi dan pendayagunaan Sumberdaya 17 Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2013 ....................
iii
RENCANA KINERJA TAHUNAN DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2013 I. Pendahuluan A. Latar Belakang Penerapan system akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) mengacu pada Ketetapan MPR RI nomor : XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme, Instruksi Presiden RI nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor : 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. SAKIP sebagai instrument utama dalam penyelenggaraan birokrasi di lingkungan pemerintahan mempunyai kedudukan dan peran yang sangat strategis. Keluaran SAKIP sebagai instrument tersebut diatas adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), sehingga keluaran tersebut harus didasarkan pada kinerja yang dapat diukur. Pelaksanaan kegiatan agar dilakukan secara tepat dan terukur sesuai dengan yang telah direncanakan termasuk didalamnya adalah komitmen dari seluruh stakeholder terkait pada Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. Dalam LAKIP yang merupakan keluaran dari SAKIP tersebut harus mencakup sasaran yang akan dicapai dan capainnya yang dapat diukur secara tepat, kendala/hambatan dan permasalahan serta upaya pemecahannya. Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Setiap tahun rencana strategis dituangkan dalam suatu perencanaan kinerja tahunan. Rencana kinerja tahunan ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan strategis yang memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai dalam suatu tahun beserta indicator kinerjanya. Rencana kinerja tahunan ini berfungsi sebagai tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintahan untuk suatu periode tertentu.
1
Dokumen rencana kinerja tahunan Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar tahun 2013 memuat informasi tentang kebijakan, strategi, program, sasaran, indicator kinerja serta target yang akan dicapai pada tahun dan alokasi anggaran tahun 2013. Dengan disusunnya rencana kinerja tahunan ini diharapkan indicator kinerja serta target capaiannya akan didukung oleh semua pihak terkait sehingga hasil yang dicapai dapat optimal sesuai yang dikehendaki untuk mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil. Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar sebagai bagian unit kerja dari Direktorat Jenderal Perkebunan harus mengacu pada kebijakan, strategi dan program yang telah ditetapkan dengan demikian maka LAKIP Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar mengacu pada sasaran yang telah ditetapkan. B. Tujuan Tujuan dari penyusunan rencana kinerja adalah : ▪ Menghubungkan antara perencanaan strategis dan operasional secara terinci ▪ Membantu pencapaian hasil pelaksanaan program ▪ Memudahkan proses pengukuran dan penilaian kinerja ▪ Membantu pemantauan dan evaluasi kinerja ▪ Membantu dalam menetapkan target kinerja
perencanaan
II. Tugas Pokok Dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 341/Kpts/OT.140/9/2005 tanggal 8 September tahun 2005 tentang Kelengkapan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, Direktorat Budidaya Tanaman Rempah dan Penyegar mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standard, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya tanaman rempah dan penyegar. Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Budidaya Tanaman Rempah dan Penyegar menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang budidaya tanaman rempah, tanaman teh dan kopi, tanaman penyegar, serta aneka tanaman rempah dan penyegar.
2
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang budidaya tanaman rempah, tanaman teh dan kopi, tanaman penyegar, serta aneka tanaman rempah dan penyegar. 3. Penyusunan standar,norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang budidaya tanaman rempah, tanaman teh dan kopi, tanaman penyegar, serta aneka tanaman rempah dan penyegar. 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya tanaman rempah, tanaman teh dan kopi, tanaman penyegar, serta aneka tanaman rempah dan penyegar. 5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
III. Visi dan Misi A. Visi Sejalan dengan Visi Direktorat Jenderal Perkebunan maka ditetapkan Visi Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar sebagai berikut : Terwujudnya fasilitasi bimbingan teknis peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman rempah dan penyegar secara berkelanjutan. B. Misi Untuk mencapai Visi tersebut di atas, maka ditetapkan Misi Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar sebagai berikut : a. Memberikan pelayanan di bidang perencanaan, peraturan perundang-undangan dan manajemen sumberdaya manusia Direktorat Tanaman rempah dan penyegar secara terkoordinasi, efisien dan efektif. b. Memfasilitasi Identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya dalam rangka pengembangan pengembangan tanaman rempah dan penyegar secara partisipatif, terintegrasi dan berkelanjutan. c. Memfasilitasi penyiapan dan bimbingan peredaran perbenihan tanaman rempah dan penyegar yang unggul dan bermutu. d. Memfasilitasi penyiapan dan penerapan teknologi budidaya tanaman rempah dan penyegar yang unggul dan ramah lingkungan berbasis kearifan lokal untuk mewujudkan produk berdaya saing. e. Memfasilitasi pemberdayaan dan pengembangan kelembagaan rempah dan penyegar
3
IV. Tujuan dan Sasaran A. Tujuan Tujuan Pengembangan Tanaman Rempah dan Penyegar ditetapkan sebagai berikut : 1. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman rempah dan penyegar, 2. Menyusun perencanaan dalam rangka pengembangan tanaman rempah dan penyegar secara partisipatif, terintegrasi dan berkelanjutan serta pendayagunaan sumberdaya. 3. Meningkatkan ketersediaan dan aksesibilitas bahan tanam tanaman rempah dan penyegar yang unggul dan bermutu. 4. Menumbuhkan dan menguatkan kelembagaan petani tanaman rempah dan penyegar. 5. Meningkatkan pelayanan administrasi untuk kelancaran kegiatan Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. B. Sasaran Pengembangan tanaman rempah dan penyegar dalam kurun waktu tahun 2010-2014 difokuskan pada 5 komoditas unggulan tanaman rempah dan penyegar, yaitu kakao, teh, kopi, lada dan cengkeh. Disamping pengembangan kelima komoditas unggulan diatas, Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar juga melakukan pengembangan komoditas potensial yaitu pala dan komoditas spesifik lokasi yaitu : kina, pinang dan gambir. Berikut sasaran luas areal tanaman rempah dan penyegar tahun 2013. Tabel1. Sasaran Luas Areal Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Komoditi Kakao Kopi Teh Lada Cengkeh Pala Kina Gambir
Luas Areal (Ha) 1.726.833 1.394.000 124.000 195.000 478.870 74.682 4.542 29.978 4
Dalam rangka mendukung pengembangan komoditas tanaman rempah dan penyegar,ditetapkan sasaran tahun 2013 sebagai berikut : B.4.1. Kegiatan Daerah a. Terlaksananya gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao. b. Terlaksananya pengembangan komoditas eksport tanaman rempah dan penyegar (kakao, teh, kopi dan lada) c. Terlaksananya pengembangan komoditas pemenuhan konsumsi dalam negeri tanaman rempah dan penyegar (cengkeh) d. Terlaksananya pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan : - Pengembangan pala - Pengembangan pertanian terpadu tanaman-ternak - Perbenihan - Pemberdayaan petani dan kelembagaan - Identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya tanaman rempah dan penyegar e. Terlaksananya pembangunan kebun percontohan tanaman rempah dan penyegar B.4.2.Kegiatan Pusat a. Terfasilitasinya pelaksanaan kegiatan Gernas Kakao. b. Terfasilitasinya pelaksanaan kegiatan intensifikasi, perluasan dan peremajaan kopi. c. Terfasilitasinya pembinaan, pengawalan, monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan tanaman rempah dan penyegar d. Terfasilitasinya penyusunan kebijakan, norma, standar, prosedur, kriteria, bimbingan teknis dan evaluasi tanaman rempah dan penyegar. e. Terfasilitasinya pemberdayaan dan penguatan kelembagaan tanaman rempah dan penyegar. f. Terfasilitasinya penyediaan benih unggul dan bermutu komoditi tanaman rempah dan penyegar. g. Terfasilitasinya kegiatan identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya tanaman rempah dan penyegar. h. Terfasilitasinya pelayanan ketatalaksanaan, administrasi dan organisasi.
5
V. Permasalahan Yang Dihadapi a. Dukungan daerah Dalam pelaksanaan pembangunan masih dirasakan kurangnya dukungan alokasi anggaran dari pemerintah daerah sehingga pembangunan yang utuh, terpadu dan berkelanjutan belum dapat dilaksanakan secara optimal. b. Lahan Dari aspek pemanfaatan, peningkatan jumlah penduduk yang pesat dan distribusinya yang tidak merata telah melampaui daya dukung lahan sehingga lahan menjadi sumber daya yang terbatas. Kondisi demikian menimbulkan terjadinya kompetisi pemanfaatan lahan yang kurang sehat bagi kepentingan multi sektor yang sering kali menjadi pemicu terjadinya konflik sosial. Dari sisi lain, sebagian lahan yang digunakan untuk budidaya tanaman rempah dan penyegar belum diusahakan dalam skala lahan usaha dan hamparan yang ekonomis sehingga dapat mengurangi efisiensi dan efektivitas usaha dan pada gilirannya mengurangi nilai tambah bagi petani. c. SDM dan Kelembagaan Budaya kerja, baik petani rempah dan penyegar maupun petugas sebagai pembina masih berorientasi kepada anggaran pemerintah. Sebagian petani masih terfokus pada bantuan dari pemerintah, sementara kegiatan pembinaan dan bimbingan dari petugas yang jumlahnya terbatas umumnya baru dimulai ketika anggaran pemerintah tersedia. Akibatnya pembinaan dan bimbingan berjalan belum berkesinambungan sehingga kapasitas pekebun antara lain dalam hal adopsi teknologi, wirausaha, manajemen, kemitraan dan akses informasi masih kurang optimal. Selain itu, posisi tawar petani dan kelembagaan petani masih lemah dalam kerjasama kemitraan pengolahan dan pemasaran karena kurangnya kemampuan dan ikatan kemitraan antar individu dalam kelompok, antar kelompok dan gabungan kelompok, Asosiasi petani serta koperasi. Umumnya kelembagaan petani yang telah dibentuk belum berfungsi seperti yang diharapkan.
6
d. Produktivitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar Berbagai kegiatan pembangunan rempah dan penyegar periode 20052009 telah berhasil meningkatkan produktivitas dan mutu komoditas rempah dan penyegar, namun demikian, secara umum produktivitas dan mutu komoditas rempah dan penyegar masih dibawah potensi baku. Beberapa kendala dalam upaya peningkatan produksi dan mutu tanaman rempah dan penyegar antara lain belum optimalnya penggunaan dan ketersediaan benih unggul bermutu/bersertifikat, belum terpenuhinya standar populasi tanaman per hektar, serta sarana produksi lainnya, kesulitan memperoleh akses modal usaha, serangan hama penyakit dan tanaman tua/rusak. e. Efisiensi Agribisnis Perkebunan Secara umum efisiensi agribisnis perkebunan Indonesia masih belum memenuhi harapan. Kondisi ini antara lain tercermin dari beberapa hal seperti belum terpenuhinya skala ekonomi usaha agribisnis perkebunan dalam satu kawasan pengembangan perkebunan seperti yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan, misalnya sumber bahan baku belum terintegrasi dengan unit pengolahan, dominasi produk primer dalam perdagangan komoditi perkebunan yang mengakibatkan perolehan nilai tambah tidak dinikmati oleh para pelaku agribisnis perkebunan, belum optimalnya pemanfaatan limbah dan hasil samping perkebunan, dan belum dilaksanakannya diversifikasi usaha perkebunan secara optimal yang dapat menjamin kelangsungan usaha. f.
Liberalisasi Pasar Global Masalah yang akan dihadapi dalam agribisnis perkebunan Indonesia akan menghadapi masalah yang lebih berat yaitu hambatan non-tarif berupa hambatan teknis maupun aspek sanitasi dan fitosanitasi. Hambatan teknis yang telah ada dan akan banyak dipakai dalam pengembangan kedepan adalah isu mutu produk, lingkungan, property right, Hak Asasi Manusia (HAM), dan ketenagakerjaan. Tidak jarang masing-masing negara/kawasan tujuan ekspor menetapkan sendiri standar untuk ekspor atau impor produk perkebunan. Hambatan lainnya adalah konsumen, menuntut atribut produk yang lebih detail, seperti: keamanan, nutrisi, nilai, pengepakan, lingkungan, dan kemanusiaan. Sebagian dari atribut tersebut melembaga, baik 7
secara internasional seperti SPS (Sanitary dan Phytosanitary) maupun secara individual melalui penerapan standar mutu produk pertanian setiap negara. g. Perubahan Iklim Global Pemanasan global mengkibatkan perubahan iklim mikro dan meningkatnya frekwensi maupun intensitas kejadian cuaca ekstrim.Dampak perubahan iklim global adalah terjadinya penurunan produksi dan berubahnya agroekosistem yang dapat menjadi penyebab meningkatnya eksplosi hama dan penyakit tanaman. Selain itu, perubahan iklim global juga menyebabkan bergesernya pola dan kalender tanam, serta meningkatnya intensitas dan mitigasi perubahan iklim bagi sub sektor perkebunan belum begitu berkembang, demikian juga kurang tersosialisasinya informasi dalam antisipasi perubahan iklim terkait usaha tani perkebunan. h. Akses Pekebun Terhadap Sumber Permodalan Lemahnya permodalan masih merupakan kendala yang dihadapi oleh petani dalam memulai atau mengembangkan usahanya sehingga harus meminjam ke pihak lain. Sulitnya mengakses permodalan kepada perbankan atau lembaga keuangan resmi lainnya, menyebabkan petani mencari pinjaman modal kepada para pemilik modal yang umumnya adalah pedagang hasil perkebunan yang menarik modalnya ketika panen tiba sehingga petani tidak leluasa menjual hasil panennya. Sebagian pekebun malah meminjam modal kepada rentenir dengan bunga pinjaman yang tinggi. Meskipun pemerintah telah menyediakan kredit melalui skim kredit program KKP-E, KPEN-RP, KUR, maupun kredit komersial, namun fasilitas kredit tersebut pada kenyataannya masih sulit diakses oleh pekebun. Kesulitan mengakses perbankan atau lembaga keuangan resmi lainnya disebabkan antara lain: a) petani belum dapat memenuhi persyaratan administrasi perbankan, b) resiko agribisnis perkebunan yang cukup tinggi menyebabkan perbankan enggan memberikan kredit, c) belum tersedianya lembaga keuangan dan perbankan yang khusus bergerak di bidang perkebunan dan belum tersedianya lembaga penjaminan resiko usaha perkebunan.
8
VI. Kebijakan dan Strategi A. Kebijakan Dengan memperhatikan arah kebijakan pembangunan perkebunan tahun 2010–2014, Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar merumuskan arah kebijakan, yaitu kebijakan umum dan teknis pembangunan tanaman rempah dan penyegar tahun 2013. 1. Kebijakan Umum Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, kebijakan umum pembangunan tanaman rempah dan penyegar adalah : “Mensinergikan seluruh potensi sumber daya tanaman rempah dan penyegar dalam rangka peningkatan nilai tambah, produksi, produktivitas dan mutu hasil, melalui partisipasi aktif para pemangku kepentingan, terintegrasi dan berkelanjutan”. 2. Kebijakan Teknis Kebijakan teknis pembangunan tanaman rempah dan penyegar adalah : a. Pengembangan komoditas rempah dan penyegar dengan memanfaatkan potensi yang ada berbasis sumber daya lokal, pengembangan IPTEK dan memperhatikan pelestarian lingkungan. b. Peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM). c. Pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha. d. Peningkatan investasi usaha tanaman rempah dan penyegar sesuai kaidah pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan hidup. e. Pengembangan penyegar.
sistem
informasi
tanaman
rempah
dan
B. Strategi Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta implementasi kebijakan pembangunan tanaman rempah dan penyegar, strategi dan rencana aksi yang akan ditempuh tahun 2010–2014 adalah : a. Pengembangan komoditi rempah dan penyegar.
9
Kondisi produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar saat ini masih di bawah standar baku disebabkan sebagian tanaman relatif tua/rusak akibat serangan hama dan penyakit, sebagian besar petani belum menggunakan bibit unggul, dan petani belum melaksanakan budidaya tanaman sesuai baku teknis. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan komoditi rempah dan penyegar secara intensif dan berkelanjutan melalui : 1) Peremajaan, rehabilitasi, intensifikasi, diversifikasi secara berkelanjutan.
ekstensifikasi,
dan
2) Penyediaan bahan tanam unggul dan bermutu. 3) Peningkatan penerapan paket teknologi ramah lingkungan. 4) Peningkatan penerapan sistem pertanian konservasi wilayah pengembangan tanaman rempah dan penyegar.
pada
b. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Petani/kelompok tani dan petugas merupakan pelaku utama dalam pembangunan tanaman rempah dan penyegar. SDM yang ada saat ini masih perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya di bidang usahatani melalui : 1) SDM Petugas - Peningkatan kompetensi, moral dan etos kerja petugas serta fasilitator daerah. - Peningkatan lingkungan kerja yang kondusif dan sistem pengawasan yang efektif. - Peningkatan penerapan sistem rekrutmen yang terprogram serta transparan untuk mewujudkan petugas yang profesional. 2) SDM Petani - Peningkatan kemampuan, kemandirian dan kebersamaan petani untuk optimalisasi usahatani secara berkelanjutan. - Peningkatan keterampilan petani untuk dapat mengakses berbagai peluang usaha, permodalan dan sumberdaya dalam memperkuat/ mempertangguh usaha taninya. c. Pengembangan Kelembagaan petani dan Kemitraan Usaha Dalam rangka pengembangan kelembagaan petani dan kemitraan usaha dilakukan strategi sebagai berikut : 1) Peningkatan kemampuan dan kemandirian kelembagaan petani untuk menjalin kerjasama usaha dengan mitra terkait serta 10
mengakses berbagai peluang usaha dan sumberdaya yang tersedia. 2) Penumbuhan dan penguatan kelembagaan komoditas tanaman rempah dan penyegar. 3) Pendampingan kepada petani dan kelembagaan usahanya 4) Peningkatan kerjasama kemitraan yang profesional, saling menguntungkan, bertanggung jawab dan berkelanjutan. d. Peningkatan investasi usaha. Dalam rangka mendorong iklim investasi yang kondusif dalam pengembangan agribisnis perkebunan khususnya tanaman rempah dan penyegar dan meningkatkan peran serta pekebun, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), masyarakat dan swasta untuk berinvestasi usaha tanaman rempah dan penyegar, pemerintah melalui pihak perbankan telah menyediakan kredit program dan kredit komersial dibidang perkebunan. Adapun kredit program untuk petani/pekebun antara lain Kredit Pangan dan Energi Nasional Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP). Pemerintah akan memberikan bantuan Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK). Strategi yang dilakukan untuk peningkatan investasi pengembangan komoditas rempah dan penyegar adalah :
usaha
1) Memberikan advokasi dan bimbingan dalam memperoleh kemudahan akses untuk pelaksanaan pengembangan usaha perkebunan khususnya tanaman rempah dan penyegar. 2) Mendorong pelaksanaan pemanfaatan dana perbankan untuk pengembangan usaha tanaman rempah dan penyegar. 3) Memfasilitasi akses penyediaan dana non perbankan untuk pengembangan tanaman rempah dan penyegar. e. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen. Pembangunan perkebunan tanaman rempah dan penyegar tersebar hampir diseluruh wilayah tanah air. Untuk penyebarluasan informasi yang terkait dengan SDM, teknologi, pasar dan hasil pembangunan yang dicapai secara akurat dan tepat waktu dari berbagai lokasi diperlukan suatu sistem infomasi manajemen mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi dan Pusat. Dalam rangka pengembangan sistem informasi manajemen tanaman rempah dan penyegar ditempuh strategi sebagai berikut : 11
− Pengembangan sistem informasi, mencakup peningkatan kemampuan dalam menyusun, menyebarluaskan dan melaporkan informasi mengenai bidang teknis maupun administrasi. − Peningkatan jejaring kerja dengan institusi lainnya yang terkait. VII. Program dan Kegiatan 7.1. Program Kegiatan Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar 2013 mengacu kepada program Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu “Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan”. 7.2. Kegiatan Berdasarkan program Direktorat Jenderal Perkebunan tersebut maka dijabarkan menjadi kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar yang meliputi : 7.2.1. Pengembangan Komoditi Rempah dan Penyegar 7.2.1.1. Pengembangan Komoditas Ekspor Pengembangan komoditas ekspor adalah upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil tanaman ekspor dalam rangka mempertahankan pangsa pasar international yang sudah ada serta penetrasi terhadap pasar yang baru(emerging market). Komoditas tanaman rempah dan penyegar yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor adalah kakao, kopi, lada dan teh, dengan rincian kegiatan sebagai berikut : a. Pengembangan Kakao Pengembangan kakao nasional meliputi kegiatan revitalisasi, non revitalisasi dan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao (Gernas Kakao). Kegiatan dilaksanakan melalui rehabilitasi, peremajaan, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih unggul dan bermutu serta sarana produksi lainnya.
12
Tab 2: No
Target Pengembangan Kakao Nasional Tahun 2013. Kegiatan
1. 2.
Revitalisasi Non Revitalisasi TP Perluasan Gernas Kakao - Peremajaan - Rehabilitasi - Intensifikasi
3.
Luas Areal (Ha) 20.000 1.100 28.200 0 28.200 0
b.Pengembangan Kopi Pengembangan kopi baik arabika maupun robusta dilaksanakan melalui rehabilitasi, peremajaan, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi dengan didukung penyediaan benih unggul dan bermutu dan sarana produksi lainnya. Tabel 3. Target pengembangan kopi tahun 2013. No 1.
2.
Komoditi/Kegiatan
Luas Areal Ha
Kopi Robusta - Peremajaan - Rehabilitasi - Intensifikasi Kopi Arabika - Peremajaan - Perluasan - Intensifikasi
500 500 0 0 1.650 0 1.550 100
b. Pengembangan Lada Pengembangan komoditi lada dilaksanakan melalui perluasan, intensifikasi dan rehabilitasi dengan didukung penyediaan benih unggul dan bermutu dan sarana produksi lainnya. Tabel 4. Target Pengembangan lada tahun 2013. No 1 2 3
Kegiatan Perluasan Intensifikasi Rehabilitasi Total
Luas Areal (Ha) 1.800 2.000 1.600 5.400 13
c. Pengembangan Teh Pengembangan komoditi teh dilaksanakan melalui rehabilitasi dan intensifikasi dengan didukung penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi lainnya. Tabel 5. Target Pengembangan Teh Tahun 2013. No 1 2
Kegiatan Rehabilitasi Intensifikasi Total
Luas Areal (Ha) 1.100 200 1.300
7.2.1.2.Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi dalam Negeri Komoditas yang pengembangannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk tanaman rempah dan penyegar adalah cengkeh, dimana sebagian besar hasil cengkeh digunakan sebagai bahan baku pembuatan industri rokok kretek (± 90%) dan untuk memenuhi kebutuhan industri makanan dan obat-obatan (± 10%). Dilihat dari perkembangannya, permintaan terhadap cengkeh selalu lebih tinggi dari produksi yang dihasilkan. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan pasokan cengkeh diperlukan adanya peningkatan produktivitas cengkeh nasional. Pengembangan komoditas cengkeh dalam pemenuhan kebutuhan dalam negeri ditujukan untuk meningkatkan produksi dan mutu cengkeh dengan target pengembangan pertahun seperti tabel dibawah ini ; Tabel 6. Target Pengembangan cengkeh Tahun 2013 No 1 2 3
Kegiatan Peremajaan Rehabilitasi Intensifikasi Total
Luas Areal (Ha) 2.100 10.000 5.000 17.100
7.2.1.3.Pengembangan Tanaman Rempah dan Penyegar Berkelanjutan Dukungan pengembangan tanaman rempah dan penyegar dilaksanakan dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman melalui pengembangan tanaman pala, integrasi tanaman dengan ternak, perbenihan, pemberdayaan dan kelembagaan serta identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya. 14
a. Pengembangan Pala Pengembangan komoditi pala dilaksanakan melalui perluasan dengan didukung penyediaan benih unggul bermutu dan sarana produksi lainnya. Tabel 7. Target Pengembangan Pala Tahun 2013 No 1
Kegiatan Perluasan
Total
Luas Areal (Ha) 3.500 3.500
b. Fasilitasi pengembangan terpadu tanaman dengan ternak. Fasilitasi pengembangan pertanian terpadu melalui integrasi tanaman perkebunan (kakao,kopi, teh dan lada) dengan ternak diharapkan akan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas serta keuntungan usaha tani kebun melalui pemanfaatan hasil samping tanaman dan pemanfaatan limbah ternak untuk pemupukan tanaman perkebunan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Target kegiatan pengembangan integrasi tanaman dengan ternak Tahun 2013 seperti pada tabel 11 berikut : Tabel 8. Target Pengembangan Integrasi Tanaman dengan Ternak Tahun 2013 No 1 2 3 4
Kegiatan Kakao-Ternak Kopi-Ternak Teh-Ternak Lada- Ternak Total
2013 1 1 1 0 3
c. Perbenihan Dalam rangka mendukung kegiatan pengembangan tanaman perkebunan berkelanjutan, salah satu hal yang dibutuhkan adalah benih tanaman yang unggul dan bermutu. Untuk memenuhi kebutuhan benih tersebut diperlukan kebun sumber benih yang legal yang dapat menghasilkan benih-benih yang unggul dan bermutu sesuai standar. Pelaksanaan kegiatan perbenihan Tahun 2013 meliputi kegiatan pembangunan kebun sumber benih, pemeliharaan kebun sumber benih
15
dan penilaian, pemurnian kebun sumber benih/Blok Penghasil Tinggi (BPT) serta pelepasan varietas. Tabel 9.
Target Pengembangan Perbenihan Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2013
No 1 2 3
Kegiatan Pembangunan kebun sumber benih (ha) Pemeliharaan kebun sumber benih (ha) Pemurnian/Penilaian kebun (provinsi)
Luas Areal (Ha) 34 91 9
d. Pemberdayaan petani dan kelembagaan Dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas dan mutu komoditi tanaman rempah dan penyegar diperlukan tenaga yang terampil baik untuk petugas dan petani. Untuk itu diperlukan pelatihan peningkatan keterampilan manajerial dan keterampilan teknis untuk komoditas tanaman rempah dan penyegar. Target pelatihan bagi petugas dan petani tahun 2013 seperti pada tabel berikut : Tabel 10. Target Pelatihan Bagi Petugas dan Petani Tahun 2013 No 1 2
Sasaran Pelatihan Petugas Petani Total
Luas Areal (Ha) 100 4.500 4.600
Target pembinaan kelembagaan petani dan kemitraan usaha tahun 2013 seperti pada tabel 11 berikut : Tabel 11. Target Pembinaan Kelembagaan Petani dan Kemitraan Usaha Tahun 2013 No 1.
2.
Kegiatan Pembinaan Kelompok - Kelompok Tani - Gapoktan - Koperasi - Asosiasi Total Kemitraan Usaha Total
2013 720 72 10 15 817 5 5
16
e. Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar Kegiatan Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar dilaksanakan dalam rangka menyiapkan data dan informasi mengenai kebutuhan pengembangan sumberdaya tanaman rempah dan penyegar, serta untuk mengetahui pemanfaatan sumber daya tanaman rempah dan penyegar sehingga dapat dioptimalkan penggunaannya untuk keberhasilan pengembangan tanaman rempah dan penyegar. Target kegiatan Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2013 berikut: Tabel12:
Target Kegiatan Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar Tahun 2013
No
Kegiatan
1.
Identifikasi Kebutuhan Pengembangan Kawasan Tanaman Rempah dan Penyegar. Identifikasi dan Penyusunan Rencana Kebutuhan Saprodi Tanaman Rempah dan Penyegar. Identifikasi Kebutuhan dan Penyediaan APPO Tanaman Rempah dan Penyegar . Identifikasi dan Pendayagunaan Indikasi Geografis (IG) Pendayagunaan Sumberdaya
2. 3. 4. 5.
Luas Areal (Ha) 10/20 20 10 5 5
7.2.2.Kegiatan Pusat Pengembangan tanaman rempah dan penyegar merupakan kegiatan strategis yang dilaksanakan oleh daerah. Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar pada tahun 2013 meliputi : a. Penyusunan/Penyempurnaan Rencana Strategis Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. b. Penyempurnaan Road Map pengembangan komoditi kakao, kopi, teh, lada dan cengkeh tahun. c. Penyusunan pedoman GAP komoditas unggulan tanaman rempah dan penyegar. d. Identifikasi kebutuhan dan pendayagunaan indikasi geografis tanaman rempah dan penyegar. 17
e. Penyusunan Pedoman Pemberdayaan Petani Tanaman Rempah dan Penyegar. f. Pertemuan koordinasi teknis tanaman rempah dan penyegar. g. Pertemuan kelembagaan petani dan kemitraan usaha tanaman rempah dan penyegar. h. Pengawalan, pembinaan dan monitoring dan evaluasi pembangunan tanaman rempah dan penyegar. i. Sosialisasi integrasi tanaman rempah dan penyegar – ternak. j. Perkantoran Pusat Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar. k. Pelaksanaan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi dan Mutu Kakao. l. Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar. m.Pelaksanaan kegiatan intensifikasi, perluasan dan peremajaan kopi. n. Penyiapan perbenihan. o. Penyediaan dan bimbingan peredaran perbenihan. 7.2.3. Pendanaan Pembangunan Tanaman Rempah dan Penyegar Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pembangunan tanaman rempah dan penyegar tahun 2013 diperlukan anggaran sebesar Rp. 315.822.278.000,- yang dialokasikan dari anggaran APBN. VIII. Rencana Kerja Tahun 2013 Untuk mencapai target indikator kinerja pada RKT
Direktorat Tanaman
Rempah dan Penyegar tahun 2013 ini didukung oleh rencana kerja Ditjen Perkebunan berupa kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman rempah dan penyegar meliputi : a) Sub Kegiatan Pengembangan Komoditas Ekspor (33.210 Ha) - Pengembangan Kakao, seluas 28.925 Ha, berupa rehabilitasi kakao dan perluasan kakao. - Kopi, seluas 2.200 Ha, berupa perluasan kopi arabika, peremajaan kopi robusta, intensifikasi kopi robusta (integrasi kopi – ternak). - Teh, seluas 1.400 Ha, berupa intensifikasi teh. - Lada, seluas 685 Ha, berupa rehabilitasi lada dan perluasan lada. b) Pengembangan Komoditas Pemenuhan Konsumsi dalam Negeri (1.195 Ha). - Cengkeh, berupa rehabilitasi cengkeh. c) Sub Kegiatan Pengembangan Tanaman Perkebunan (2.659 Ha) - Pala, seluas 2.550 Ha, berupa perluasan pala, rehabilitasi pala, dan intensifikasi pala.
18
- Pembangunan Kebun Sumber Bahan Tanam seluas 25 Ha, untuk tanaman kakao 6 Ha, kopi 4 Ha, lada 6 Ha, cengkeh 2 Ha, pala 5 Ha, dan teh 2 Ha. - Penilaian Kebun Sumber Bahan Tanam lada, cengkeh, dan pala. - Pemeliharaan Kebun Sumber Bahan Tanam kakao, kopi, lada, cengkeh, pala dan kina. - Pemberdayaan dan Penguatan Kelembagaan Tanaman Rempah dan Penyegar sebanyak 3.000 org, pada komoditas kakao, kopi, teh, lada dan cengkeh. - Identifikasi dan Pendayagunaan Sumberdaya Tanaman Rempah dan Penyegar berupa identifikasi kebutuhan pengembangan tanaman rempah dan penyegar, kebutuhan saprodi (RDK/RDKK), serta kebutuhan dan penyediaan APPO tanaman rempah dan penyegar.
19
RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGEMBANGAN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR (PUSAT) TAHUN 2013 NO SASARAN STRATEGIS 1 2 1 Dukungan Pelaksanaan Kegiatan Gernas Kakao
INDIKATOR KINERJA 3 1. Pengawalan Gernas Kakao a. Pengawalan b. Pertemuan Koordinasi c. Sosialisasi Pelaksanaan Gernas Kakao Tahun 2012 d. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Gernas Kakao e. Bimbingan dan Pengawalan UFBK dan Kegiatan Mutu Kakao f. Bimbingan, Pengawalan dan Pengendalian OPT g. Pembinaan, Bimbingan dan Pengawalan Budidaya Kakao Wilayah Gernas h. Rekruitmen, Koordinasi Peningkatan Kapabilitas dan Pertemuan Daerah i. Evaluasi Program Gernas Kakao
TARGET 5
Pkt Pkt Pkt Pkt Pkt Pkt Pkt
-
Pkt
-
Pkt
1
Pkt Pkt
-
Pkt
-
Pkt
-
Pkt Pkt Pkt
-
Pkt
-
1. Penyiapan Teknologi a. Penyusunan buku komoditi b. Penyusunan buku pedoman budidaya/GAP Tanpahgar c. Koordinasi dengan Puslit/Balit
Jenis Jenis Pkt
1 1 1
2. Penerapan Tekonologi a. Pembinaan, pengawalan dan monev penerapan teknologi budidaya
Prov
32
2. Kegiatan Pendukung Gernas a. Pengembangan sistem database b. Peningkatan kapabilitas petugas pengawal pengelolaan sistem database c. Penyusunan dan penggandaan informasi teknologi perbaikan mutu kakao Gernas d. Pemurnian dan pengawalan sertifikasi bahan tanam dan pemantapan sarana produksi e. Fasilitasi dan evaluasi penggunaan teknologi SE f. Analisis tanah untuk rekomendasi pemupukan g. Penyusunan buku kakao 3. Peningkatan kapabilitas tenaga pendamping a. Peningkatan kapabilitas tenaga pendamping 2 Pembinaan, pengawalan, monev dan evaluasi kegiatan pengembangan tanaman rempah dan penyegar
SATUAN 4
RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGEMBANGAN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR (PUSAT) TAHUN 2013 NO 1
SASARAN STRATEGIS 2
3 Dukungan pemberdayaan dan penguatan kelembagaan tanaman rempah dan penyegar
INDIKATOR KINERJA 3 tanaman rempah dan penyegar b. Sosialisasi integrasi tanaman rempah dan penyegar - ternak c. Pelaksanaan kegiatan intensifikasi, perluasan dan peremajaan kopi 1. Pemberdayaan a. Penyusunan pedoman pemberdayaan petani dan kelembagaan tanaman rempah dan penyegar b. Pembinaan dan pengawalan pemberdayaan petani 2. Kelembagaan a. Pembinaan, pengawalan, dan monev kelembagaan tanaman rempah dan penyegar b. Pertemuan kelembagaan petani dan kemitraan usaha tanaman rempah dan penyegar
4 Dukungan penyediaan benih unggul dan bermutu komoditi tanaman rempah dan penyegar
1. Penyiapan Perbenihan a. Penyusunan pedoman perbenihan b. Pembinaan, pengawalan dan monev pelaksanaan perbenihan 2. Penyediaan dan Bimbingan Peredaran Benih a. Pengembangan usaha perbenihan tanaman rempah dan penyegar b. Pengawasan penyediaan dan bimbingan peredaran benih
5 Dukungan kegiatan identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya tanaman rempah dan penyegar
1. Identifikasi Sumber Daya a. Penyusunan pedoman identifikasi b. Identifikasi kebutuhan dan pengawalan pengembangan sumberdaya tanaman rempah dan penyegar c. Penyusunan/penyempurnaan Renstra Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar d. Penyusunan/penyempurnaan road map pengembangan komoditi rempah dan penyegar 2. Pendayagunaan sumber daya tanaman rempah dan penyegar a. Pengawalan pendayagunaan sumber daya tanaman rempah dan penyegar
SATUAN 4
TARGET 5
Prov Ha
2 -
Jenis
1
Pkt
1
Pkt
1
Pkt
2
Jenis Pkt
2 1
Pkt Pkt
1
Jenis Pkt
1 1
Keg.
1
Keg.
1
Pkt
1
RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGEMBANGAN TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR (PUSAT) TAHUN 2013 NO 1
SASARAN STRATEGIS 2
6 Pelayanan ketatalaksanaan, administrasi dan organisasi
INDIKATOR KINERJA 3 b. Penyusunan profil sumber daya tanaman rempah dan penyegar c. Penyusunan/penyempurnaan database tanaman rempah dan penyegar 1. Layanan perkantoran pusat (Direktorat Tanaman Rempah dan Penyegar) a. Penyelenggaraan operasional b. Penyusunan program rencana kegiatan dan rencana kinerja c. Pertemuan koordinasi teknis pengembangan tanaman rempah dan penyegar
SATUAN 4 Jenis Keg.
Keg. Keg. Keg.
TARGET 5 1 1
1 1 1