Ust. Yusuf Mansur : Memprospek Diri Sendiri
tren
ndonesia A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Edisi II | 2014 |
BM Media Sosok : Suroto
Jeli Menangkap Momentum
Pesona
Siti Hotel Horison Tangerang
WAJAH BARU MEMAKMURKAN INDONESIA
BM Media
PRAKATA
PERUBAHAN Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
P
erubahan, mungkin bukanlah kata yang asing bagi Mitra TRENi saat ini. Kita ketahui, TRENi tengah berbenah. Berupaya untuk melakukan perubahan dan pembenahan di berbagai sektor, seperti sistem, data ataupun program yang sematamata merupakan upaya untuk mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh mitra di bawah naungannya. Memang, melakukan perubahan atau pun pembenahan bukan perkara singkat. Tidak bisa semata-mata hanya dilandasi semangat atau keinginan semata, tapi juga butuh proses dan perhitungan yang cermat. Tapi, perubahan merupakan hal yang harus dilakukan, terlebih lagi dalam konteks menggapai sesuatu yang lebih baik. Perubahan memang menjanjikan banyak hal. Menawarkan aroma segar yang mungkin selama ini tidak pernah kita hirup. Yang jelas, perubahan menjanjikan gambaran yang lebih baik dari sebelumnya, bahkan berujung pada kesuksesan. Kesuksesan sendiri tidak akan pernah bisa diperoleh dalam waktu sekejap, seperti halnya mengedipkan mata atau membalikkan telapak tangan. Kalau bagi dunia usaha, mungkin disinilah peran penting yang dijanjikan oleh suatu perubahan.
BM Media
Gambaran sejumlah perubahan, seperti rancangan, pembaharuan, perampingan layanan, hingga alasan masih tersendatnya sejumlah sistem layanan terbaru di tubuh TRENi, sengaja kami ketengahkan pada Edisi 2/2014 kali ini. Hal ini semata-mata untuk bisa memberikan gambaran dari dekat bagi Mitra TRENi apa yang sesungguhnya sedang terjadi, sehingga mitra bisa memiliki ruang dalam membenahi sistem atau pun strategi yang bakal dijalankan ke depan. Momen perubahan ini juga sengaja kami pilih untuk bisa menyajikan nuansa baru bagi tampilan Majalah TESTIMONI VSI yang saat ini bertajuk TrenIndonesia. Dari visi, misi tidak berubah. Isipun demikian, hanya saja penyajiannya saja yang sedikit tampil beda. Berusaha untuk bisa mengetengahkan sebagai jembatan media yang enak dilihat, nikmat dibaca dan berusaha bisa masuk di hati Mitra TRENi, tidak hanya sebagai jembatan tapi juga bahan bacaan yang lebih berkualitas dan elegan. Bagi Mitra TRENi yang ingin berbagi kiat sukses, testimoni atau pandangan lain, bisa mengirimkannya langsung ke email
[email protected] Semoga bermanfaat dan selamat membaca… Wassalamua’laikum Warrahmatullahi Wabarakatuh REDAKSI
DAFTAR ISI
3
Visi Misi
7 14 19
PRAKATA : PERUBAHAN
WAJAH BARU Memakmurkan Indonesia Perubahan UNTUK MAJU SEMUANYA SIAP RUNNING Membeli Kembali Indonesia :
Pesona Siti Hotel Horizon Tangerang Sosok : Suroto Jeli Menangkap Momentum
16
KIAT BISNIS : Ustad Yusuf Mansur
MEMPROSPEK DIRI SENDIRI
25 29
23 27 31
PayTren Messenger TESTIMONI : Terinspirasi Merry Riana KESEHATAN : Layu Sebelum Berkembang MOTIVASI : Buah Kesuksesan Sunaryo
PayTren KP25
SUSUNAN REDAKSI Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Iwan Gentawan Redaktur Zulkarnain Editor Mahesa Indra Prana Humas/Marketing Hudoyo Sumunar Fotographer Agus Solam, Irwan SP. Design Grafis Y. Karisma ALAMAT REDAKSI Jl. Tebet Barat XIII no.3 Jakarta Selatan Telp 083-807-111-800 email.
[email protected]
Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 3 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Visi Misi Harapan TRENi untuk memajukan Indonesia melalui target 10 juta komunitas di lingkup nasional dan internasional bukanlah isapan jempol. Berbagai langkah, upaya dan strategi baru sudah siap dioperasikan dalam waktu dekat.
BM Media
Wajah Baru
Memakmurkan Ind
M
ungkin Anda sudah pernah mendengar kisah Thomas Alva Edison yang berhasil menciptakan bola lampu? Ditelisik dari sejarah, Edison tekun sekali bereksperimen dengan bola lampu gasnya. Dia tidak hanya duduk diam di laboratoriumnya, melainkan berpetualang ke Cina, Jepang, Amerika, Jamaika, dan Burma untuk mencari serat yang tepat untuk dipijarkan di dalam bola lampu. Setelah 13 bulan bertubi-tubi me4 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
ngalami kurang lebih 2000 eksperimen yang gagal, pada 21 Oktober 1879 Edison akhirnya sukses menciptakan bola lampu listrik idamannya. Apa saja pelajaran yang Anda dapat dari kisah tersebut? Yang jelas benang merahnya berisi tentang kegigihan, kesabaran, semangat, atau kekuatan untuk tidak menyerah pada kegagalan. Untuk mencapai kesuksesan, Thomas Alva Edison harus melakukan 2000 perubahan rancangannya. Edison memutuskan untuk
Visi Misi
BM Media
donesia
terus mengubah dan memperbaiki ribuan kali sampai akhirnya sukses itu menjadi haknya. Kesuksesan ternyata tidak diperoleh sekejap, seperti halnya membalikkan telapak tangan. Apa yang sudah direncanakan bahkan telah melalui rancangan, harus ada perubahan. Mengganti nama atau mengganti strategi merupakan hal biasa untuk menggapi perubahan. Perubahan mendasar itu juga menyelimuti usaha patungan yang tengah digeluti Ustadz Yusuf Mansur dan jajarannya
yang tergabung di PT. Veritra Sentosa Internasional (TRENi). Sebelum nama TRENi lahir, usaha patungan ini bertajuk VSI dengan produknya yang dikenal VPay. Tapi seiring waktu berjalan, ternyata akronim VSI sudah dimiliki perusahaan lain yang bidang usahanya sangat mirip. Dengan kondisi demikian, pada 11 Juni 2014, PT Veritra Sentosa Internasional dengan resmi menanggalkan secara bertahap akronim VSI dan merk VPay serta resmi mulai menggunakan akronim TRENi dan merk Pay Tren. Situasi ini dijaga agar usaha tersebut benar-benar bisa jadi trend ke depan. Website baru pun sudah bisa diakses di www.Treni. co.id dan www.PayTren.co.id. TRENi lahir dari sebuah keprihatinan bersama atas banyaknya aset nasional yang dikuasai pihak asing. Penguasaan asing pada sektor pertambangan kini melebihi angka 70% bahkan di BUMN terprivatisasi sudah mencapai angka 60%. Kepemilikan saham asing pada sektor komunikasi dan perbankan juga mencapai 50% dan sebanyak 60% perusahaan wara-laba Indonesia turut dimiliki asing. Fakta tentang besarnya kepemilikan asing di sejumlah sektor ekonomi inilah yang menggugah pemikiran Yusuf Mansur selaku founder TRENi mengajak untuk membangun kembali kemandirian ekonomi secara berjamaah melalui komunitas bisnis PayTren atau TRENi. TRENi yang berdiri sejak 2013, bergerak pada bidang layanan perantara transaksi dengan nama produk PayTren. PayTren dapat dioperasikan dengan mudah pada semua jenis HP/Smartphone sehingga setiap penggunanya dapat menyelesaikan transaksi kebutuhan rutin harian, mingguan dan bulanannya lebih efisien dan Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 5 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Visi Misi menguntungkan. Target penjualan teknologi ini dicanangkan sebanyak 10 juta komunitas pengguna PayTren. Terlepas dari besarnya pengaruh figur sang Ustadz Yusuf Mansur selaku founder, sesungguhnya TRENi dengan produk PayTrennya telah menjadi alternatif cara transaksi dan peluang bisnis yang menarik bagi keluarga Indonesia. Maka dari itu di usianya yang masih sangat muda TRENi terus melakukan pembenahan, terutama di sektor sistem pelayanan dan perluasan kerjasama dengan berbagai merchant untuk memenuhi tuntunan pelayanan dan kebutuhan komunitas secara maksimal. Diperkirakan setelah grand launching dalam waktu dekat ini, grafik komunitas akan meningkat tajam dengan perkiraan member tahun 2014 menembus 1 juta komunitas dari sekitar 465 ribu mitra yang telah diraih. Dengan asumsi peningkatan pengguna PayTren antara 5000 – 15000/hari maka diperkirakan target 10 juta komunitas bisnis TRENi dapat terpenuhi pada tahun 2017. Lalu pertanyaannya kira-kira perubahan mendasar apa saja yang dilakukan TRENI melalui produk PayTren-nya untuk bisa mewujudkan target tersebut? Yang utama, menyangkut fondasi dasar, yaitu berkaitan dengan masalah perizinan. Saat ini TRENI telah mengantongi Surat Izin Usaha Pembelian Langsung (SIUPL) yang dikeluarkan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Dengan demikian setelah dikantonginya izin tersebut sudah dipastikan kalau TRENI merupakan perusahan
BM Media
6 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
multi level marketing (MLM) legal. SIUPL di bisnis MLM sangat diperlukan agar perusahaan bisa bertahan lama dengan adanya kepercayaan masyarakat.Dengan SIUPL, perusahaan MLM akan berlabel legal dan akan sukses menjalankan usahanya dalam berbisnis dengan perluasan network. Banyak perusahaan MLM tanpa SIUPL hanya booming di awal saja dan kemudian tenggelam dengan sangat cepat. Perusahaan seperti itu biasanya hanya mengutamakan laba dari perekrutan. Di sisi lain, dengan dimilikinya SIUPL tersebut, otomatis menjawab atas pertanyaan sejumlah pihak yang meragukan atau pesimis TRENi bisa mengantongi SIUPL. Bahkan kini TRENi sudah tergabung dalam anggota Asosiasi Pembelian Langsung Indonesia. Selain itu juga, terdapat sejumlah perubahan sistem dan strategi baru yang ada intinya memberikan pelayanan terbaik sert kemudahan bagi seluruh mitra dalam bertransaksi. Sehingga, dengan langkah demikian harapan untuk membangun kembali kemandirian ekonomi secara berjamaah melalui komunitas bisnis PayTren atau TRENi, bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan. Insya Allah.
Visi Misi
PERUBAHAN
UNTUK MAJU upaya sudah dijajaki, termasuk BM Berbagai Media
memperbaiki bahkan merubah atau memangkas sistem dan strategi di tubuh TRENI yang tidak lama lagi bakal dioperasikan melalui produk andalanya PayTren. Seperti apa saja perubahan tersebut? Berikut gambarannya.
D
alam sebuah diskusi yang tergabung dalam layanan WhatsApp Paytren, seorang mitra yang berada di lingkup Bali dan Nusa Tenggara mengeluh kepada personil in charge (PIC) TRENi kalau mitra anggotanya di bawah enggan untuk bertransaksi. Alasannya klasik, gara-gara tidak ada yang memiliki android. Kalaupun ada, mereka tidak bisa mengoperasikannya alias gaptek (gagap teknologi).
Situasi demikian ditanggapi dengan baik oleh salah seorang PIC bernama Vita. Wanita berkulit kuning langsat tersebut menyarankan agar mitra TRENi tersebut mensosialisasikan tentang instalasi aplikasi android ke Mitra Anggotanya. Wanita yang selalu menyapa Mitra Treni melalui WhatsApp setiap pagi dan petang itu menjelaskan kalau layanan sms yang dibatasi sampai dengan 2500 per transaksi membuat perusahaan ini selalu dalam kesulitan dan tidak akan pernah berkembang. Dan bisa dipastikan system lama tersebut juga memicu timbulnya eror atau gagal dalam bertransaksi. Hal itu, erat kaitannya dengan kapasitas provider yang tidak hanya berlaku untuk TRENi saja, melainkan provider secara keseluruhan. Posisi ini memang dilematik, tapi perusahaan harus memutuskan dan memilih untuk keberlangsungan ke depannya, tegas Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 7 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Visi Misi Vita. Sayang, penjelasan itu tidak ditanggapi positif oleh mitra tersebut. Diakui atau tidak, memang di lapangan banyak mitra TRENi masih mengunakan handphone keluaran lama untuk bertransaksi, sekalipun saat ini aplikasi layanan transaksi untuk android sudah bisa diinstal dengan mudah di www.paytren. co.id. Alasannya sangat sederhana, nggak mau ribet dengan sistem atau teknologi baru. Padahal, saat ini TRENI melalui produk Paytren-nya telah menggodok berbagai program baru yang rasa-rasanya lebih memudahkan mitranya dalam bertransaksi. Sistem yang sebelumnya dirasakan mengganjal atau menyulitkan baik mitra maupun perusahaan akan segera dipangkas dan diperbaharui. Satu di antaranya menyangkut sistem keanggotan. Managing Director TRENi, Hari Prabowo mengakui kalau pihaknya saat ini telah menentukan kebijakan untuk memisahkan keanggotaan yang berkaitan dengan Mitra Pengguna dan Mitra Pebisnis. Maksudnya jika ada calon mitra yang membeli membeli perdana Rp 25 ribu, maka otomatis dia disebut sebagai Mitra Pengguna dan menjadi mitra seumur hidup. Tapi kalau pengguna ini mau mengambil Full Version Rp 275 ribu, maka dia disebut Mitra Pebisnis. Langkah ini dilakukan karena selama ini menurut Hari, ada salah pengertian di kalangan mitra, hanya pengguna silver saja yang dianggap pebisnis, padahal tidak demikian. “Intinya kita bicara portalnya dahulu. Jadi sekarang di portal ini hanya ada dua level pengguna dan pebisnis. Masing-masing login-
BM Media
8 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
nya sendiri-sendiri. Tapi kalau dia dari pengguna terus jadi pebisnis, maka punya dua login,” kata Hari Prabowo kepada TrenIndonesia. Kalau punya dua login kemudian dia masuk sebagai Mitra Pengguna, setelah 10 hari ada keterbatasan. Dia hanya bisa mengisi pulsa pribadi sebesar Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Kemudian hanya akan melihat transaksi saja, seperti daftar harga atau layanan tiket dan segala macam, tapi tidak bisa melihat sisi network sama sekali. Sedangkan untuk Mitra Pebisnis dia lebih condong bisa melihat network, menjual pulsa dan mengembangkan jaringan. Tapi untuk saat ini yang agak riskan menurut Hari adalah jika ada pebisnis yang mengembangkan langkah dengan menjual pulsa. Mengapa demikian? Alasannya begini, karena saat ini TRENi lebih konsen ke retail nasional, tidak lagi bermain di level lokal. Sehingga dengan konsentrasi di level nasional, konsekwensinya harganya lebih mahal ketimbang harga pulsa lokal. Ini yang menjadi masalah. “Kita tidak bisa lagi bicara harga murah dan sebagainya.karena dunia pulsa ini mafianya cukup banyak,” kata Hari tegas. Gambaran ini memang tidak muncul di permukaan. Ta p i
Visi Misi orang-orang yang berbisnis di pulsa cukup sengsara, lanjut hari. Banyak sekali distributor-distributor besar pulsa yang gulung tikar. Karena mereka merasa ditekan secara sistem. Contohnya, saat ini ada sistem cluster penjualan pulsa. Kalau dahulu system cluster ini per kota, tapi sekarang per kecamatan. Maksudnya, distributor pulsa izinnya tidak per kota lagi, tapi per kecamatan. Jadi distributor yang sudah berjualan di kecamatan A tidak boleh lagi berjualan di kecamatan B, kira-kira gambarannya seperti itu. “Kalau itu dilanggar bisa langsung di-cut oleh provider. Jadi inilah gambaran yang terjadi. Lalu bagaimana Paytren bisa mengakomodasi masalah ini? Ini sangat tidak mungkin buat kita,” katanya. Sehingga menurut Hari untuk bisa keluar dari persoalan ini, suka atau tidak suka TRENi mengukuhkan untuk berdiri di posisi retail nasional. Jadi harga pulsanya sudah masuk harga nasional. Dimanapun bisa. Kalau mau disadari, lanjut Hari, yang namanya kepraktisan, berbanding terbalik dengan harga. Sangat lucu, kalau semakin praktis system yang digunakan, tapi harga yang ditawarkan sangat murah. Dalam sejarah itu tidak ada.
bisa diminimalisir, tinggal menungu masalah teknisnya saja. Saat ini TRENi sudah bekerjasama dengan dua bank yakni Bank Indonesia dan Bukopin. Cuma untuk teknisnya tidak bisa dilakukan dengan segera. Ada prosedur yang harus dilewati oleh bank. Apapun prosedur yang ditetapkan oleh bank, itu harus dijalankan, termasuk menyangkut masalah waktu. Sekalipun masalah ini bisa diselesaikan sehari, tapi prosedurnya menggariskan seminggu, tetap prosedur satu minggu itulah yang dijalankan oleh bank.”Jadi kita manut saja,” tambah Hari. Selain itu, gambaran perubahan juga menyangkut soal system pembelian tiket. Sistem ini tengah dirancang untuk bisa bergerak lebih prima dibandingkan system sebelumnya yang pernah berjalan.
BM Media
Bekerjasama
Selain itu yang kerap terjadi masalah adalah menyangkut Token pulsa listrik, baik yang pra maupun pasca bayar. Menurut Hari dalam jangka wakttu yang tidak lama lagi berbagai persoalan Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 9 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Visi Misi Ke depan, dalam hal pembelian tiket, setiap mitra bisa melakukan e-shoot ticket. Fungsi system ini dilakukan untuk membeli ticket di beberapa maskapai penerbangan, baik domestik maupun internasional, Pelni, hotel lokal dan internasional dan rental mobil, baik di dalam maupun di luar negeri, secara online. Kemungkinan, lanjut Hari, sistem booking online yang pernah dijalani TRENi, akan ditutup dahulu, diganti dengan sistem baru tersebut. Dalam sistem yang akan berjalan ini, kelebihan yang bakal diperoleh mitra adalah refund yang sudah dihitung dalam jangka waktu 10 detik. Perubahan juga menyelimuti, pengiriman produk Nilai Point Perdana (NP2). Ditegaskan Hari, proses pengiriman tidak lagi melalui agency melainkan lewat kantor TRENi. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan yang sama. Tapi ongkos kirim ditanggung masingmasing. NP2 merupakan bonus langsung berupa barang yang diperoleh bagi Mitra TRENi yang baru mendaftar. Bentuknya bisa berupa starterkit, habspro, buku, HP dan sekarang ada yang dalam bentuk deposit. “Kalau dari agency mekanismenya cukup ruwet. Mending dikirim saja melalui kita, paling ongkos kirimnya hanya Rp 10 hingga Rp 25 ribu. Mitra cukup mengirim ongkos kirim saja,
BM Media
10 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
baru kemudian barang di kirim ke tempat tujuan,” lanjut Hari santai. Selain itu yang tak kalah penting untuk diinformasikan menyangkut Sistem ujrah/reward yang kemungkinan besar akan dibenahi lagi, karena perusahaan mengalami over paid. Hitung-hitungannya akan diganti, bukan lagi akumulasi, tapi dilihat dari selisihnya saja. Reward yang diperoleh akan dikurangi dengan nilai reward yang pernah diraih. “Ini dilakukan untuk mengurangi overpaid,” tambahnya. Satu lagi yang dirasa penting untuk diinformasikan, Treni juga akan melayangkan produk layanan sosial media (paychat), dimana dalam produk ini diharapkan para mitra dapat mempergunakan layanan social medianya sendiri untuk berinteraksi dengan leader atau mitra TRENi lainnya. Sehingga tidak perlu lagi menggunakan WhatsApp (WA) untuk berkomunikasi. Untuk registrasi kurang lebihnya sekitar Rp 10 ribu. “Kalau layanan ini sudah berjalan, untuk satu grup bisa mengcover sekitar 2000 Mitra TRENi. Selain itu juga bisa mentranfer file yang besarnya hingga 50 mega. Cocoknya nih buat wartawan, bahkan kita bisa mengirim film. Tapi handphonenya harus android, ” tambah Hari dengan semangat.
Visi Misi
SEMUANYA SIAP
RUNNING BM Media
Euphoria tentang perubahan di tubuh TRENi memang bukanlah bahasan baru dikalangan mitranya. Justru memang perubahan inilah yang diharapkan bisa tampil segera guna mampu mengejewantahkan layanan yang lebih baik lagi. Lalu mengapa harapan itu belum kunjung terealisasi?
A
walnya harapan itu bakal di realisasikan pada Juni 2014. Tapi lantaran ada kendala, mundur satu bulan menjadi, Juli 2014. Tapi sayang, hingga waktu yang ditentukan harapan itu belum bisa diwujudkan secara maksimal. Situsi demikianlah yang pada akhirnya menimbulkan tanda tanya besar di kalangan mitra, sejauh mana kesungguhan pengelola? Apakah langkah untuk melakukan sejumlah perubahan ini hanya sebagai bentuk obral janji saja? Kesan yang muncul memang demikian. Tapi sesungguhnya kalau mau lebih jeli melihat ke dalam, keseriusan yang dilakukan pengelola untuk melakukan perubahan layanan yang lebih baik, kadarnya sudah 100 persen, bahkan bisa lebih dari itu, ibaratnya demikian. “Ketika semuanya sudah siap running, ternyata ada masalah. Yang terjadi pada 5 Juli 2014, itu karena ada masalah di luar prediksi,” sergah Asisten Manager TRENi Yopan Prihadi menjawab tanda tanya yang berkembang kepada Tren Indonesia. Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 11 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Visi Misi Waktu itu, tandas Yopan, ketika melakukan migrasi (pemindahan) data base, tanpa di duga sebelumnya pihak cyber memutuskan sistem koneksi jaringan secara sepihak. Pihak Cyber sendiri sempat melayangkan permohonan maaf atas kejadian ini. Alasan yang mereka layangkan, koneksi tersebut terputus lantaran Cyber tengah mengaplikasikan anti virus baru dalam jaringan mereka. Untuk mengaplikasikan layanan tersebut, sistem mereka harus dimatikan secara total (shut down). Di proses ini pihak TRENi tidak memperoleh pemberitahuan, makanya terjadi kendala dalam sistem baru untuk dioperasikan, sehingga terjadilah penundaan itu. “Jadinya kita mulai dari nol lagi,” sergah Yopan serius. Diakui bapak 3 anak ini, kesalahan di pihak TRENi adalah menjanjikan termin untuk bisa mengoperasikan sistem terbaru dalam jangka waktu yang sangat pendek. Padahal, idealnya, untuk melakukan perubahan sistem, termasuk di dalamnya me-lakukan migrasi, minimal dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga satu tahun. Hal itu dilakukan untuk bisa segera mengantisipasi jika suatu waktu ada kendala dan memantapkan
BM Media
kesiapan sumber daya manusia. TRENi, sendiri mengaku banyak belajar dari pengalaman pahit tersebut. Waktu itu TRENi memiliki sebuah keyakinan bahwa sistem baru tersebut bisa segera direa-lisasikan dalam waktu dekat. “Akan tetapi ada sebuah prediksi yang tidak bisa diduga,” tandas Yopan lagi. Intinya, menurut pria yang memiliki segudang pengalaman di dunia MLM ini, program baru itu sebenarnya sudah selesai, tapi selesainya belum sempurna 100 persen. Ada beberapa data base yang error untuk dibenahi. Dan yang paling lama itu ya sentuhan akhirnya, njelimet. Sebab ini bukan pohon jaringan. Kalau dari salah satu ID mitra ada yang eror, maka ke bawahnya juga eror. “Tapi sekarang sudah 90 persen dan yang 10 persennya lagi hanya tinggal input data saja. Jadi sistem yang baru ini masih diuji keandalannya. ” katanya. Jadi kalau dari sistem dan termasuk uji coba transaksi sudah oke semuanya. Future untuk android relative lebih stabil. Dalam watu dekat ini TRENi juga akan mengeluarkan future versi web-nya, dan koneksinya relative stabil. Yang memang ada kendala, biasanya di format sms, yahoo messenger dan G talk, tandas Yopan menerangkan. Aplikasi ini masih menggunakan sistem lama. TRENi belum menyiapkan secara sempurna pengganti SMS ini. Padahal, rata-rata 60 persen Mitra TRENi pengguna SMS utk bertransaksi, bukan andrioid atau web.
Idealnya, untuk melakukan perubahan sistem, termasuk di dalamnya melakukan migrasi, minimal dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga satu tahun.
12 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Visi Misi Kelemahan Menurut Yopan, ada satu kelemahan dari sisi penggunaan sms, yaitu responnya lebih lambat. Sebab, sistem sms tidak langsung ke provider, tapi melalui biller atau sms gateway. Berbeda dengan android atau versi web, langsung ke provider. Karena di TRENi ini pengguna SMS nya banyak dan sistem fiture-nya lambat dan perlu disempurnakan. “Untuk masalah sms ini kita memang sedang berpikir untuk mengalihkannya ke pengguna Java. Maksudnya, mitra tetap dapat melakukan sms tapi melalui future Java tanpa mereka sadari, ” kata Yopan. Namun, untuk mewujudkan ini masih membutuhkan proses, seperti perizinan dan segala macam. Jadi nantinya future Java inilah yang akan dikembangkan sebagai penggati SMS, lebih praktis. Selama ini, menurut pria berdarah Sunda tersebut, kegagalan yang terjadi dalam transaksi via sms juga disebabkan faktor user-nya. Ada beberapa yang melakukan transaksi bukan ke nomer sms centre. Kemudian ada format yang keliru, apalagi jika ada yang sms dengan menggunakan android atau Black Berry (BB). Contohnya, sempat ada mitra yang menggunakan BB tidak bisa bertransaksi melalui
BM Media
format SMS. Belakangan, setelah diusut, ternyata mitra tersebut menggunakan BB yang font (jenis huruf) berbeda dengan jenis huruf yang umumnya biasa diterima oleh sistem di TRENi. “Ini banyak terjadi dan saya sering menemukan kasus seperti ini,” tambah Yopan. Sama halnya dengan mitra yang menggunakan android. Banyak ditemukan, kalau beda spasi saja dalam format SMS maka tidak bisa diterima di sistem TRENi. Mungkin lanjut Yopan, format yang ada belum begitu sederhana. Makanya ke depan TRENi berusaha menyederhanakan format agar bisa digunakan lebih mudah oleh para mitra (user friendly). Di sisi lain, lanjut Yopan, kesalahan ini kerap terjadi lantaran lemahnya sosialisasi dari para leader kepada mitra anggotanya yang minim memberikan pemahaman bagaimana bertransaksi yang baik dan benar. Para leader ini kebanyakan hanya mengejar target bonus saja dengan merekrut mitra-mitra baru. “Jadi mitra baru ini tidak langsung praktek. Dan duplikasinya mencapai ribuan orang. Bahkan, di lapangan saya juga sempat bertemu dengan leader yang tidak pernah bertransaksi. Maka dari itu, inilah pekerjaan rumah yang kita hadapi untuk segera diselesaikan,” katanya.
Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 13 A A JJ A AN NG G K KO OM MU UN N II K KA A SS II A AN N TT A AR R M M II TT RA RA
Membeli Kembali Indonesia Langkah Ustadz Yusuf Mansur untuk menggeliatkan perekonomian nasional melalui patungan usaha mulai terlihat, satu di antaranya hadirnya Siti Hotel Horison Tangerang yang menawan.
S
uasana Islami begitu kental. Alunan ayat-ayat suci Al-Quran seolah menyambut hangat kedatangan kami di Siti Hotel Horison Tangerang. Kaligrafi berukuran besar menghiasi sejumlah sudut dinding ruangan, baik di lobby, restoran, meeting room maupun lorong-lorong menuju kamar. Teduh rasanya jika sudah menginjakkan kaki disini. Hotel yang beralamat di Jalam Moh. Toha Km.2,1 Pasar Baru, Kota Tangerang itu memang memiliki pesona tersendiri. Selain nuansa Islam yang begitu kental menyelimuti, hotel yang memiliki tiga type kamar, Suite, Deluxe, Standar tersebut memiliki lokasi strategis. “Hanya 15 menit dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” ujar General Manager Siti Hotel Horison, Supriadi Mawardi kepad Treni. Lokasinya yang berdekatan dengan bandara sangat menguntungkan untuk keperluan bisnis, layanan ibadah umroh dan haji serta wisata lainnya. Hotel yang keseluruhanya memiliki 284 kamar ini, direncanakan bakal diresmikan dalam waktu dekat. “Memang saat ini kami sudah beroperasi namun dengan jumlah kamar yang masih terbatas sekitar 39 kamar. Tapi semuanya bakal rampung dalam waktu dekat ini,”tambah Mawardi.
BM Media
14 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Pesona
Siti Hotel Ho Tangerang Seperti layaknya hotel-hotel lain pada umumnya, Siti Hotel juga dilengkapi fasilitas meeting room, ballroom dan restoran yang merupakan fasilitas utama hotel, disamping itu hotel ini juga menyediakan layanan kuliner, retail, klinik, perbankan dan bisnis penunjang lainnya. Pasti sudah kebayangkan beragam keunikan dan kemudahan yang bakal diperoleh saat menginap di hotel ini? Kehadiran Siti Hotel Horison Tangerang ini tidak terlepas dari besutan dan buah pikiran Ustadz Yusuf Mansur. Pria berdarah asli Jakarta ini membuat bisnis patungan usaha yang dikumpulkan dari jemaahnya termasuk di dalamnya seluruh awak yang tergabung dalam Mitra TRENi. Dari usaha patungan itulah melahirkan Siti Hotel Horison Tangerang, sebagai salah satu perwujudan hotel yang diperuntukan bagi keperluan bisnis, jemaah haji dan umrah
Membeli Kembali Indonesia
orison
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. Sebab, dengan pergerakan bersama, bisa menggerakkan roda perekonomian. Yusuf menjamin, usaha ini tidak ada unsur kepentingan pribadi sehingga pihaknya tidak ingin melembagakan usaha tersebut dan nama dirinya juga tidak masuk dalam struktur bisnis itu. Dengan kondisi itu, jelas bahwa bisnis Patungan Usaha ini bukan miliknya sendiri, tapi milik jemaah, milik masyarakat. Dirinya hanya sebagai motivator yang mau menggerakkan masyarakat untuk berbuat sesuatu yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat.
BM serta Media wisata. Rencana-
nya, di sejumlah daerah juga bakal di bangun hotel dan property lainnya yang kesemuanya juga mengandalkan dari modal patungan usaha. Pijakan utama Ustadz Yusuf Mansur membuat bisnis tersebut karena dia percaya bahwa Indonesia ini sangat kaya. Bahkan menurut proyeksi dan analisisinya, Indonesia bisa menjadi negara adidaya. Bisnis patungan tersebut merupakan dana dari umat, oleh umat, dan untuk umat. Oleh karena itu, dana ini bisa diputar untuk menghasilkan bisnis yang menguntungkan. Diyakininya patungan usaha mampu menggerakkan masyarakat bersatu serta membuat sebuah kelompok usaha yang bisa Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 15 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Sosok
Jeli Menangkap
Momentum
M
enjadi wirausaha memang belum menjadi pilihan banyak orang. Apalagi bagi yang terbiasa bekerja kantoran. Namun dari fenomena yang ada, banyak orang sukses justru memulainya karena melakukan entrepreneur / wirausaha. Biasanya seseorang melakukan pilihan tersebut karena didasarkan beberapa pertimbangan. Mungkin karena pekerjaan kantor sudah tidak menarik lagi atau mereka ingin mengembangkan berbagai potensi yang ada dalam dirinya. Akhirnya setelah melakukan berbagai perenungan, mulailah mereka membuka usaha sendiri. Namun untuk melakukan semua itu tak semudah yang diharapkan, karena banyak hal yang harus dipelajari untuk melakukan tantangan baru tersebut. Secara alamiah tiap kegiatan bisnis pasti mengandung risiko untung atau rugi. Dengan menyadari kenyataan ini maka proses untuk memilih bisnis yang akan dijalankan akan lebih mudah. Kesadaran ini pulalah yang menjadi modal besar bagi Suroto meraih kesuksesan. Pria kelahiran Malang, Jawa Timur tersebut memang sudah bergelut dalam dunia usaha. Dia sempat jatuh bangun, namun kemauan untuk meraih keberhasilanlah yang membuatnya mencoba berbagai usaha. Suroto awalnya mengadu nasib dengan menjual bakso selama 20 tahun. Sekalipun sudah memiliki pelanggan tetap, usaha ini belum membuat perasaannya puas, sebaliknya malah menjenuhkan. Dengan latar belakang itulah dia mulai menjajakan kaki mencari beragam usaha yang sreg dengan hatinya. Berbagai usaha sempat dia lakoni, tapi tetap saja kepuasan tak kunjung muncul. Singkat cerita, akhirnya Suroto terpikat bergabung dan menjalani bisnis di TRENi.
BM Media
16 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Menjalankan bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sekalipun demikian, ada kunci yang tidak boleh terabaikan jika ingin meraih sukses, jeli melihat momentum.
Sosok Berangkat dari TRENi inilah, Suroto seperti menemukan ‘ruh’ dalam berusaha. Dia menyadari betul kalau usaha yang mengandalkan jaringan atau network, butuh kecermatan ekstra, terutama dalam menangkap peluang yang tengah berkembang di tengah masyarakat. “Setiap pelaku bisnis harus jeli memasuki momentum peluang, terutama yang berkembang di masyarakat,” tegas Suroto kepada Tren indonesia. Menurut Suroto, momentum bisnis yang diambil TRENi merupakan langkah dalam sebuah evolusi komunikasi. Sebelumnya, dalam kemajuan teknologi awal setelah hadirnya telepon rumah, dalam berkomunikasi masyarakat mengandalkan handphone atau telepon genggam (HP). Waktu itu harga HP, melonjak tinggi dan tarif pulsanya pun mahal. Dari situ kemudian ada orang yang menangkap peluang dengan membuka wartel, mengingat belum sebagian masyarakat Indonesia mampu membeli HP. Nah, setelah wartel ini menjamur, komunikasi berevolusi lagi. HP dibikin murah. Hanya dengan Rp 1.000 orang sudah bisa menelepon. Maka yang jeli berbisnis, pasti akan membuka counter pulsa. Tidak lama kemudian, era komunikasi berubah lagi, untuk mengisi pulsa tidak perlu ke counter lagi. “Pada saat itulah momentumnya orang yang menggunakan jaringan pulsa,
BM Media
pasti akan untung besar, itu termasuk kami. Alhamdulillah kami mendapat peluang yang lebih besar di TRENi,” ujar pria yang saat ini sudah menduduki posisi Founder di TRENi. Saat ini momentumnya bukan hanya pulsa tapi seluruh transaksi bisa dilakukan dengan HP, mulai dari HP jadul hingga android. “Insya Allah inilah era bisnis yang tepat untuk kita lakukan saat ini. Memang yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini adalah momentumnya,” tambah Suroto. Pria ramah ini meyakini betul TRENi ini akan menjadi besar, apalagi saat ini legalitasnya sudah lengkap. Izin PI-nya sudah meluncur. Tapi lanjutnya, semua ini harus dibarengi dengan market sistem yang harus bagus dan pelayanan yang terbaik. Sebab dalam mengembangkan sistem market, tentu harus disandingkan dengan pelayanan prima. “Pelayanan inilah yang memang dibutuhkan masyarakat,” sergah Suroto. Memenej Kekuatan Memilih jenis usaha yang akan dijalankan jangan hanya terlalu fokus pada jenis usahanya, melainkan lebih memberi perhatian kepada kesiapan mental Anda sendiri. Dengan kata lain apapun jenis usaha yang Anda pilih pada dasarnya tidak menjadi masalah, karena Anda sendirilah faktor utama yang menentukan sukses tidaknya bisnis Anda. Dalam membangun jaringan di TRENi lanjut Suroto, yang dijual bukan hanya produk perusahaan, tapi juga diri sendiri. Diri ini sangat menentukan dalam membangun jaringan. Dalam menjajaki pendekatan kepada mitra harus benar-benar sudah seperti keluarga, bahkan melebihi seperti saudara sendiri. Tidak akan tercipta suatu bangunan yang kokoh jika kita tidak saling sinergi. “Karena itu yang dibangun dan dijual adalah diri kita bukan sekedar network perusahaan. Network perusahaan, hanyalah tambahan saja,” katanya. Di mata Suroto, amatlah wajar jika saat Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 17 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Sosok ini banyak masyarakat yang memandang sebelah mata tentang multi level marketing (MLM). Amatlah jarang masyarakat yang berpikir positif. Tapi itu semua, kata Suroto adalah pembelajaran. Semua anggota TRENi disini juga tidak ujug-ujug menjadi bintang atau leader, tapi justru melalui suatu proses. Proses inilah yang terkadang membuat banyak orang tidak sabar. “Perlu dicatat, rejeki itu akan datang pada orang yang sabar, ulet, tahan uji dan bergembira,” ujarnya. Untuk mengcounter pemahaman negatif tentang MLM, perlu diberi penjelasan tepat. Bis-
BM Media
nis itu ada yang dibangun direct salling dan ada juga dengan jaringan. Kenapa TRENi bertahan di dunia jaringan? Karena jaringan merupakan mesin uang yang sangat cepat. Beda dengan jaringan konvensional atau direct selling tadi. “Saya dulunya penjual bakso selama 20 tahun dan itu sangat menjenuhkan,” katanya. Sebelum masuk TRENi, dia juga berkecimpung di dunia MLM. Dan proses MLM awal inilah yang mulai menggodok Suroto untuk mengubah cara berpikirnya tentang berbisnis. Langkah awalnya ini dijadikannya kawah candradimuka untuk bisa menapaki kesuksesan. Di jaringan TRENi inilah Suroto merasakan perkembangan bisnisnya bisa melesat 18 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
cepat. Hanya dalam tempo empat bulan, lewat kegigihannya Suroto mampu menembus angka Rp 1,5 juta per hari. Baginya menjadi seorang leader jangan pernah berpikir untung terlebih dahulu, tapi lebih memikirkan bagaimana memenej kekuatan jaringan di bawah untuk bisa memperoleh hasil yang maksimal dan memperkecil kegagalan. “Jika mereka untung, saya juga pasti untung. Konsepnya memberi dan diberi atau menyayangi dan disayangi,” tandasnya. Diakui Suroto membina jaringan untuk tetap bisa solid tidak mudah. Untuk mengantisipasi hal ini TRENi merumuskannya ke dalam kurikulum training, ibaratnya seperti sekolah lagi. Setiap anggota baru bergabung, dimasukkan dalam kegiatan how to start (HTS). Setelah mengerti tentang HTS, dilanjutkan dengan pemupukan keyakinan. Singkatnya kegiatan ini semacam support system. Dalam fase itu setiap peserta diajarkan untuk meyakinkan bahwa usaha jaringan yang dirintisnya jauh lebih kuat dibandingkan dengan perusahaan lain serta keyakinan bahwa usaha ini bisa dijadikan pega-ngan hidup ke depan. Kalau tahap ini sudah selesai dilanjutkan dengan tahap How to prospecting efective (HTPE), di fase ini para anggota diajarkan untuk mengajak orang lain, sesuai dengan bahasa dan sikap para anggota masing-masing.”Kalau bahasa saya, pakai bahasa kaum,” sergahnya. Artinya kalau ingin memprospek kelas high class, bahasa yang digunakan disesuaikan. Begitu pula halnya jika kita berhadapan dengan calon anggota sekelas pedagang bakso, ada tampilan bahasa dan pendekatan yang berbeda. Dengan demikian soliditas anggota dan keberlanjutan bisnis dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan.
BM Media
Kiat Bisnis
Memprospek
Diri Sendiri Tidak mudah menjalankan bisnis multi level marketing (MLM), karena banyak orang sudah antipati. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin bagi Ustad Yusuf Mansur, bahkan dia punya cara yang paling mudah untuk menjalankan bisnis MLM ini. Mau tahu caranya? Simak berikut ini penuturannya;
B
uat saya, bisnis TRENi ini memang mengundang pertanyaan orang. Memang banyak prinsip-prinsip hidup saya yang terkadang bertabrakan dengan orangorang. Salah satu prinsip hidup saya, menggelinding saja. Alhamdulillah, hasil dari menggelinding ini ada saja. Daripada diam, mendingan menggelinding. Nah, prinsip menggelinding ini, kalau bisa bukan hanya untuk bisnis TRENi, tapi apa saja. Mau melakukan apa saja, yang penting menggelinding saja dulu. Allah itu cuma mau tahu apa yang mau kita lakukan. Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 19 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Kiat Bisnis Orang akan terkaget-kaget, kalau misalnya kita mengakuisisi salah satu bank terbesar di Indonesia. TRENi yang besok akan mengakuisisi, mereka pasti akan kaget itu. Beneran. Seperti Bapak-Ibu disini, bilang apa saja orang lain nggak ada yang percaya. Mau pinjam modal, butuh ini dan itu, orang lain nggak ada yang percaya. Memang jangan pernah berharap orang lain akan percaya. Siapa orang yang pertama kali harus sudara prospek? Siapa sih orang yang pertama kali harus Anda yakinkan? Jawabannya adalah diri sendiri. Itu namanya menggelinding. Kalu Anda sudah yakin, Insya Allah, lets rock the game. Sudah situ-nya nggak percaya, terus bersender lagi, ohh jangan. Biarlah orang lain mengecilkan kita, justru semakin kita dikecilkan, maka kita akan semakin ke atas. Jangan semakin ditertawakan orang, kita semakin menggkeret ke dalam, padahal finish tinggal sejengkal lagi. Salah itu. Begitu diketawain, justru kita harus semakin mantap, semakin semangat, apalagi itu kepunyaan Allah.
BM Media
20 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A A JJ A AN NG G K KO OM MU UN N II K KA A SS II A AN N TT A AR R M M II TT RA RA
Saya kasih tahu resepnya nih. Resepnya, kalau mau berhasil di TRENi, Bapak-Ibu jangan melihat diri Bapak-Ibu. Jangan hanya melihat pikiran Anda. Lihatlah kemampuan dan kebesaran Allah. Dan demi Allah, saya mengajar bukan hanya untuk TRENi saja, tapi untuk seluruh usaha, seluruh bisnis. Karena buat saya, TRENi ini pengabdian. Bila Anda memberikan keuntungan kepada saya, Anda bisa lihat apa yang Anda kasih keuntungan buat saya. Berbeda halnya jika Anda ikut usaha dengan orang lain. Keuntungannya Anda nggak boleh lihat. Tapi kalau bisnis dengan saya, keuntungannya kelihatan. Ane tengil Ente lihat. Ane belagu, Ente lihat. Ane berubah, kemudian pakai Ferrari atau Lamborghini, ente pasti lihat. Apakah semuanya untuk itu? Ente yang akan menjadi saksinya. Insya Allah suatu saat Ente datang, masjid rapi. Ane ngomong deh sama Ente, ini hasil kerja Ente di TRENi. Ane memang bakal ngomong begitu, karena niatnya ibadah. Niatnya dakwah saja. Memang, ada orang-orang yang bilang, waduh Ustad makin kaya dong? Ya
Kiat Bisnis nggak apa-apa juga gue makin kaya, sehingga bisa menghidupi rumah-rumah Tahfish Qur’an dimana saja. Bisa memberi bea siswa kemana saja.Benar, Insya Allah saya nggak akan mengecewakan. Saya pernah Nge-twit kan? I will not let you down. Seperak saja duit yang Anda berikan kepada saya..yaaa..kesannya nggak profesional aja kalau saya bilang ikhlaskan saja. Tapi malah saya bilang, udah ngegelinding dulu. Sekarang ini, orang-orang yang melihat saya mendapat SIUPL, terbelalak semua. Lho? Ustad kok dapat SIUPL? Iya karena saya nggak berhenti jalan. Pokoknya jalan aja. Maaf ya, Demi Allah, kalau saya pakai power saya, powernya Yusuf Mansur, sebenarnya one day selesai. Tapi kalau saya pakai power saya nggak asyik. Saya nggak pake power untuk nyekek kiai MUI. Saya datang diterima dengan biasa, seperti halnya orang-orang diterima. Itu yang saya mau, supaya apa? Prosesnya menjadi sebuah sejarah. Sehingga menjadi pengajaran buat orang-orang. Segitu dekatnya saya sama menteri perdagangan, kemudian begitu dekatnya saya dengan petinggi-petinggi di BKPM, saya juga dekat dengan jenderal-jenderal yang mengurusi Satgas Investasi. Tanya mereka semua, apakah saya memohon-mohon agar mereka membantu saya? Insya Allah nggak ada yang kasih duit. Tapi bagaimana? Hanya Allah. Ini dia rahasianya.
BM Media
Lagian, masak kita usaha hanya seharidua hari. Tenang saja. Usaha jangan hanya buat sehari–dua hari. Itulah kata saya, yang penting menggelinding. Ini ilmu mahal nih. Allah bilang, jika kalian itu mengerjakan ibadah-ibadah nawafidz, yakni ibadah-ibadah sunnah, maka Allah bilang, Aku akan mencintai dia. Apa yang terjadi jika Allah mencintai kita? Kalau Aku sudah mencintai dia, Aku akan menjadi telinga-nya, yang dengan telingaku-lah dia mendengar. Aku akan menjadi matanya, yang dengan mataKu-lah dia bisa melihat. Allah juga akan menjadi lisan kita, yang dengan lisan itulah kita bicara. Aku akan menjadi kedua tangannya, yang dengan kedua tangannya itulah dia bekerja. Aku akan menjadi kakinya, yang dengan Kaki-Ku itulah dia berjalan. Kalau aku sudah mencintai dia, kalau dia meminta kepada-Ku maka akan Aku kabulkan. Sebenarnya, ikhtiar Anda yang paling baik adanya di pagi hari, shalat Dhuha. Tembus itu 8 rakaat. Mana ikhtiar yang terbaik dalam memasarkan TRENi? Shalat malam
Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 21 A A JJ A AN NG G K KO OM MU UN N II K KA A SS II A AN N TT A AR R M M II TT RA RA
Kiat Bisnis bos! Geber saja shalat malamnya. Nanti ente lihat, Bapak –Ibu nggak perlu ngomong. Perlu kreteg hati saja. Kasih sinyal saja. Saya kasih contoh nih sebelum bicara TRENi. Saya lagi mandiin motor nih. Sambil mandiin motor, saya sambil ngedumul nih di hati. Ah, gue pengen jual ah nih motor. Sambil ngelap, terus saya ngomong lagi dalam hati, nanti ganti sama yang cakepan. Belum bicara sama istri dan anak-anak, kelar mengeringkan motor, pak-bu, tetangga tiba-tiba datang. Mas, katanya motor ini mau dijual ya? Saya bingung, karena saya belom bi-cara sama siapa-sapa. Kok elo tahu sih kalau gue mau jual motor? Ada yang ngomong, kata tetangga. Jiaah, siapa yang ngomong, orang gue baru ngebathin doang. Pokoknya..Ada yang ngomong, kata tetangga lagi.Nggak penting siapa yang ngomong, yang penting bener dijual nggak niy motor? Kok tetangga saya bisa mendengar? Rupanya minggu itu, dia sedang geber-geber-nya berdoa. Dia lagi geber-geberan shalat malamnya. Geber-geberan baca Al-Qurannya, lagi geber-geberan dengan sodaqohnya. Dia juga lagi geber-geberan berbuat baik dengan tetangganya. Maka, ketika saya bergumam, maka suara saya langsung terdengar. Melintasi batas yang semestinya. Sehingga, tetangga itu langsung sampe.
BM Media
22 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Terus jam sembilan ada orang naik motor, lalu bilang, mas mau beli motor saya nggak? Wadduh siapa lagi yang bilang nih ya, dalam hati. Lalu saya bilang, Insya Allah Insya Allah motornya saya beli, kalau motor saya sudah laku. Oh, iya. Bayangkan jika ibu-bapak ngeluhnya bukan ke founder. Seandainya ngeluhnya bukan ke atasan atau ke orangorang, tapi negeluhnya ke Allah Subhana Wata’ala, Ya Allah nikmatnya luar biasa. Tapi pastikan ibubapak giat shalat dhuhanya, giat shalat malamnya, tepat waktu shalat berjamahnya. Bener deh. Kalau orang lain nawarwarin, ente malah dikasih-kasih sama orang. Saya pengalaman banget ngandelin otak, kagak ada itu, kagak ada. Di usia saya yang muda ini, saya pernah mengandalkan ikhtiar. Ikhtiar mah secukupnya saja. Jangan berlebih juga. Kalau berlebihan, TRENi akan memisahkan suami dengan istrinya. Memisahkan istri de-ngan suaminya. Kakak dari adiknya. Adik dari kakaknya. Itu yang saya nggak suka. Demi Allah saya nggak suka. Saya ingin keluarga besar saya happy secukupnya. Yang penting setiap hari dapat 100 vitamin, itu sudah cukup. Caranya? Minta sama Allah. Nyari secukupnya saja. Keluar dari rumah itu secukupnya, selebihnya Allah yang akan membimbing kita kemana-mana.
BM Media
Segera Hadir, Paytren Messenger Kejutan hadir dari Treni. Tidak lama lagi Mitra TRENi bakal kembali dimanjakan melalui sebuah program sosial media yang menawarkan beragam kemudahan bagi pengunanya.
K
emudahan berkomunikasi didesain khusus bagi Mitra TRENi pengguna Android. Dibungkus melalui program bertajuk Paytren Messenger yang diadopsi dari aplikasi messenger, Catfiz. Kalau program ini sudah diaplikasikan, pastinya akan memberikan kemudahan, terutama dalam berinteraksi dengan sesama anggota Paytren.Dijamin interaksi menjadi lebih intens, menarik tidak menghabiskan waktu dan biaya tentunya. Fitur yang diperkenalkan dalam program Paytren Messenger ini adalah diskusi dalam grup-grup yang bisa dibuat sendiri. Sebab fitur ini mampu mengcover hingga 2000 member. Selain itu, pengguna Android memiliki kode identifikasi khusus yakni NIC. Namun, tidak seperti PIN dalam Black Berry, pengguna Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 23 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
program ini bisa memohon untuk mengganti NIC mereka dengan kode yang lebih mudah dihafal dan diingat. Dengan kata lain, memesan “kode cantik”. Layanan messaging ini juga menawarkan fitur yang memberikan kemudahan untuk mengirim file, foto, kontak, hingga suara. Bila dalam BBM, cara untuk menarik perhatian lawan bicara adalah Ping, dalam program ini, digunakan istilah Blitz. Program ini juga mampu untuk broadcast message ke seluruh kontak Mitra TRENi. Sebenarnya, tidak itu saja layanan yang bakal dikembangkan dalam program ini, masih ada beberapa fitur tambahan yang pastinya bisa membuat Mitra TRENi lebih kesengsem dalam mengoperasikannya. Tapi perlu sedikit bersabar karena sejumlah aplikasinya masih dalam tahap ujicoba. Kami akan kupas lebih dalam mengenai program ini di edisi selanjutnya. Sabar yaa ...
BM Media
24 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Terinspirasi
Merry Riana Lewat TRENi keinginan besarnya lambat laun mulai merekah dan mengembang, padahal dari sisi usia dirinya masih tergolong sangat belia. Mau tahu gambaran apa yang melatar belakanginya?
BM Media
K
Testimoni
alau bicara semangat dan kemauan untuk hidup sukses, kelihatannya dara bernama Vita Kurnia.S ini nggak ada tandingannya. Meski dirinya saat ini baru duduk di bangku kelas 2 SMA, wanita berparas manis yang akrab disapa Vita itu, tidak mau kalah semangat dibandingkan pengusaha besar yang lebih dahulu sukses. Wanita kelahiran, Madiun, Jawa Timur itu menjadikan multi level marketing (MLM) TRENi sebagai kunci kendaraan suksesnya. Dia menilai adalah salah orang-orang yang menganggap bisnis MLM hanya bualan atau mimpi untuk menjadi sukses. Justru menurut Vita, melalui MLM TRENi inilah banyak pelajaran yang bisa diambil dan sudah barang tentu pelajaran ini tidak pernah diajarkan di sekolah. “Dan satu lagi, untuk mengembangkan bisnis ini saya mengandalkan sistem online dan offline,” tambah Vita bangga. Awalnya, diakui dara murah senyum ini, memang dirinya kerap kesulitan untuk mengembangkan bisnis tersebut. Tapi dirinya tak mengenal kata menyerah. Belajar dan terus belajar dijadikannya sebagai motivasi untuk mendorong kesuksesannya. Dan ternyata, buah kerja keras itu mengentaskan hasil membanggakan. Dan tidak heran, atas dasar kebulatan tekad, semangat dan keyakinannya, Vita yang bergabung di VSI sejak September 2013, ini sudah menduduki posisi sebagai Star Leader. Untuk diketahui, semangat dan keuletan untuk sukses yang terpatri dalam benak Vita, teryata bukan tanpa sebab. Pemicunya adalah sosok pengusaha dan motivator Merry Riana. Sosok Merry awalnya dikenal sebagai penulis buku Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 25 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Testimoni bertajuk A Gift From a Friend. Buku ini menceritakan tentang pengalaman dan latar belakang dirinya hidup di Singapura. Buku ini menark perhatian publik Singapura dan Asia Tenggara karena menorehkan tentang prestasinya yang mampu menghasilkan S$1.000.000 di usianya yang baru menginjak 26 tahun. Profil kesuksesan alumni Nanyang University tersebut mulai dikenal setelah muncul di artikel The Strait Times pada 26 Januari 2007 bertajuk “She’s made her first million at just age 26.” Dari sinilah Merry mulai aktif sebagai pembicara diberbagai seminar perusahaan, sekolah dan media massa di Singapura dan beberapa negara di Asia Tenggara. “Awalnya aku tahu Merry Riana lewat media massa. Dari situ aku follow twitter dan Fbnya, sebab disitu banyak katakata motivasi dan pelajaran yang bisa saya ambil,” seru Vita. Dari situ Vita mendengar kabar kalau ada seminar yang pembicaranya Merry Riana, kemudian ia mendaftar untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kebetulan di seminar itu Vita bertemu dengan temanny, Dion. Belakangan, melalui Dion inilah bisa mengenal sosok Merry Riana lebih dekat. Ternyata, Dion bekerja di salah satu lembaga milik Riana. “Itu pengalaman yang luar biasa dan tidak saya dapat di sekolah. Ikut seminar Merry Riana sama saja sekolah 3 tahun dan aku yakin aku akan bisa sukses di usia muda sebelum umur 23 tahun,” tutur Vita bangga. Merry Rina telah menggerakkan motivasi Vita untuk berani memutarkan roda bisnis dengan baik dan mencoba cara meng-
hadapi pasar bebas di Indonesia. Tentunya, langkah bisnis yang Vita pilih melalui TRENi. Karena melalui usaha MLM besutan Ustad Yusuf Mansur inilah dirinya yakin mampu meraup sukses. “Target ke depan fokus mendapatkan reward Singapura,” tambah wanita yang memiliki Mitra id VSI : 3081152 itu yakin. Di mata wanita yang menyabet Reward Mobil tersebut, TRENi memiliki
BM Media
26 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
prospek yang sangat menjanjikan. Dan Vita yakin kalau dari potensi yang dimilikinya dia mampu mengembangkan sayap bisnis TRENi baik di Indonesia maupun di negara tetangga. Untuk mendukung tekadnya tersebut, selain mengembangkan bisnis, dirinya juga berencana membekali diri dengan ilmu pengetahuan tentang marketing. “Dan tentunya kiat yang saya kedepankan untuk memperoleh apa yang saya inginkan adalah dengan mimpi, passion dan action,” tegasnya sambil mengembangkan senyum manisnya. Maju terus Vita…kegemilangan sudah menantimu….
Kesehatan
Layu Sebelum BM Media Berkembang Ibu hamil mana yang tak cemas kala dokter kandungan memvonis janin di rahimnya mengalami pertumbuhan janin terhambat (PJT). Apalagi janin yang dikandung si ibu merupakan kehamilan pertamanya. Lalu, apa sih sebenarnya penyebab PJT? Seberapa besar risikonya?
A
lya baru saja mengontrol kandungannya ke dokter kandungan langganannya. Umur kandungannya 37 minggu. Menurut sang dokter, secara keseluruhan posisi bayi sudah bagus (kepala sudah di bawah). Tapi ada masalah pada plasentanya, Alya sendiri juga kurang begitu mengerti, kalau dilihat pada layar monitor pada saat di USG, plasentanya bolong-bolong, seperti
Kesehatan
pada umur kandungan sudah 10 bulan, namun berat janin hanya 2250 gram. Oleh dokter, Alya dirujuk ke sebuah rumah sakit suasta untuk pemeriksaan Fetomaternal. Dokter memperkirakan calon jabang bayinya mengalami pertumbuhan janin terhambat (PJT). Alya sangat bingung mengetahui kondisi janinnya seperti ini, sementara perkiraan lahir tidak lama lagi. Bagaimana cara yang singkat dapat menaikkan berat badan janin ??? kira-kira begitulah dalam benak Alya. PJT adalah kondisi bayi yang beratnya kurang dari masa kehamilan. Biasanya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ibu, janin dan plasentanya, jelas Dr. Mufti Yunus, SpOG, Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Rumah Sakit Pasar Rebo, Jakarta. “Oleh faktor ibu misalnya karena asupan nutrisi yang jelek, infeksi oleh virus, bakteri, sporozoa, Edisi II | 2014 |
tren ndonesia 27 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Kesehatan penyakit vaskular yang kronik, seperti hipertensi atau pada ibu yang kekurangan darah atau anemia,” tuturnya. PJT terjadi pula oleh karena adanya masalah plasenta. Ingat bahwa plasenta atau ari-ari berfungsi sebagai jalur pendistribusian nutrisi dan oksigenisasi ibu dan janin. Bila terjadi insufisiensi fungsi plasenta dapat mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan janin. Dan, ada dua tipe dari PJT yaitu tipe simetris dan asimetris. Perbedaan ini terjadi akibat perbedaan saat mulai timbul dan lama kejadian yang menyebabkan pertumbuhan janin tersebut mengalami retardasi, papar Dr. Mufti, yang juga berpraktik di RS. OMNI Alam Sutera ini. Lalu, kira-kira bagaimana mengetahui bayi yang dikandung mengalami PJT?
Cukup dengan menilai atau pemeriksaan tinggi atau besar rahim si ibu apakah sesuai dengan usia kehamilannya. “Atau dengan yang lebih expert lagi melalui pemeriksaan USG secara serial. Untuk itu pada ibu hamil dianjurkan untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilannya ke dokter minimal 4 kali selama kehamilannya,” terang Mufti. Berhubung komplikasi bisa terjadi oleh karena PJT ini, maka berbagai usaha intensif harus dilakukan untuk memastikan apakah terjadi PJT. “Yang pertama dengan mencari faktor penyebabnya. Bila disebabkan oleh gizi yang kurang harus ditambah asupan gizinya, meningkatkan aliran darah ke rahim atau ke plasenta, misal pada ibu yang menderita hipertensi,” tambahnya.
BM Media Kiat Cegah PJT 1. Hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Karena saat hamil bukan hanya ibu yang makan, maka sebaiknya ditambah ekstra 300 kalori/hari. 2. Jaga tekanan darah tetap normal selama kehamilan 3. Hindari stress selama kehamilan, karena stress dapat menjadi salah satu pencetus tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan salah satu faktor pencetus hipertensi. 4. Lakukan olah raga teratur, misalnya jalan kaki atau senam hamil. Dengan berolahraga ringan secara teratur dapat membuat tubuh selalu fresh, aliran darah dan oksigen juga ikut lancar. 5. Sebaiknya menghindari konsumsi obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter Anda selama kehamilan. Hindari pula minuman beralkohol, rokok, dan Narkoba. 6. Agar kehamilan dapat terpantau, sebaiknya memeriksakan kehamilan secara rutin, baik di bidan atau dokter kandungan.
28 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Motivasi
Buah Kesuksesan Sunaryo Perjuangan Sunaryo dalam menapaki hidup benar-benar luar biasa, patut diacungi jempol. Dari hidup susah, kini kegemilangan terus menyambanginya.
P
ria yang saat ini menduduki posisi Mobile Agency di TRENi itu ternyata punya lika-liku hidup mengharukan yang mungkin patut disimak, terutama bagaimana dia berjuang menapaki kerasnya kehidupan. Semangat yang luar biasa ditambah bantuan tangan Tuhan, Voila, mampu merubah kelamnya hidup menjadi kegemilangan dambaan setiap insan.
BM Media
Dikisahkan Sunaryo kepada Tren Indonesia awal perjuangannya dimulai pada 1986. Waktu itu, pria kelahiran Ponorogo, Jawa Timur ini memilih merantau ke Kota Bandung, Jawa Barat. Waktu itu, profesi yang digelutinya sebagai kuli bangunan. Kerja keras, keringat mengucur deras, tapi penghasilan ngepas-ngepas saja. Tapi yah tetapi dilakoni sebagai suratan takdir yang mesti dilalui. Untuk bisa sedikit merubah nasibnya, Sunaryo sempat berpikir beralih profesi. Harapannya bisa mengubah nasib begitu kuat. Hingga pada suatu waktu, bapak empat anak ini terpikat dengan bisnis di multi level marketing (MLM). Kala itu dia sempat menambatkan keyakinan pada MLM investasi. Dan benar, lewat semangat dan kemauannya yang keras, Sunaryo memiliki down line yang cukup lumayan, bahkan sedikit demi sedikit mampu
Edisi EdisiIIII||2014 2014||
tren ndonesia 29 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
Motivasi mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Tapi siapa sangka di tengah titik kecerahan hidup mulai menyambanginya, Tuhan berkehandak lain. Perusahaan tempatnya bersandar gulung tikar. Padahal waktu itu investasi dari anggota yang telah diyakininya, jumlahnya sudah cukup banyak, kira-kira mencapai Rp 1 miliar. Uang itu terkumpul dari kemampuan Sunaryo meyakinkan para member di bawahnya. Dengan kondisi yang tidak mengenakan sudah barang tentu para member di bawah Sunaryo menuntut uangnya dikembalikan. Sunaryo bingung setengah mati. Dia benar-benar tak mampu membendung sejuta tekanan yang menerpa. Sunaryo lari dari rumah, berusaha menghindar dari kenyataan pahit. “Selama empat bulan saya tidak pulang ke rumah. Saya suka tidur di sawah atau pom bensin.” Di tengah ‘pelariannya’ itu, Sunaryo yang tak memiliki apa-apa, bertemu Suroto, teman dekatnya. Dihadapan Suroto, Sunaryo mengisahkan pengalaman pahitnya. Suroto memang tidak menjanjikan untuk membantu menyelesaikan persoalan yang menghinggapi sahabatnya itu. Suroto hanya mengajaknya bergabung di TRENi, waktu itu sekitar September 2013. Oleh Suroto, Sunaryo dibantu juga di segi dana untuk menjalankan bisnisnya di TRENi. Tidak lama, tepatnya hanya empat bulan Sunaryo bergabung di TRENi, dia sudah mampu menyelesaikan persoalan yang sempat menghimpitnya. Satu per satu hutang yang
BM Media
30 tren ndonesia | Edisi II | 2014 A J A N G K O M U N I K A S I A N T A R M I T RA
sebenarnya bukan menjadi tanggungjawab Sunaryo mampu dia selesaikan dengan baik. Keadaanlah yang ‘mencambuk’ Sunaryo untuk giat berusaha di TRENi, terutama untuk menyelesaikan persoalan yang dimilikinya. Bahkan di bulan itu, dia juga sudah mampu membeli mobil Toyota Vios keluaran baru. Tidak berhenti disitu, memasuki bulan ke-7, Sunaryo juga membeli mobil Toyota Innova untuk menunjang hidup dan bisnisnya. Dan yang mengharukan lagi, pada 14 Juni 2014, dirinya memperoleh penghargaan (reward) berupa mobil Toyota Rush atas kerja keras dan dedikasinya di TRENi. “Alhamdulillah ini semua bisa saya raih,” ujarnya kepada Treni. Bagi Sunaryo, apa yang telah diraih dan dirasakannya saat ini membuktikan kalau bisnis MLM bukanlah mimpi yang menakutkan. Justru sebaliknya, malah bisa menopang hidup menjadi lebih. “Makanya, saya juga heran kalau banyak orang yang trauma dengan MLM, kalau dari hasil yang saya peroleh, traumanya dimana,” tambahnya bangga. Semua bisnis MLM itu bagus, tapi tergantung bagaimana menjalankannya saja. Atas buah yang diraihnya itu, Sunaryo masih ingin mengepakkan sayapnya lagi. Ke depan dia sudah menjatuhkan target lebih besar, nilainya mencapai Rp 500 juta. Membernya dua ribu kiri dan dua ribu kanan. “Saya yakin bisa mencapai level itu. Ini hajat saya,” kata Sunaryo yakin.
BM Media
BM Media
BM Media
BM Media
BM Media
BM Media