B A DA N P OM R I InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Topik
sajian utama
Sekali Lagi Soal Dampak Buruk Rokok
Artikel
Tingkatkan Peran Ibu, Jamin Keamanan Pangan Keluarga Seri Swamedikasi 5
Obat Gigi dan Mulut
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Tim
Redaksi Penasehat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Pengarah Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan Penanggung jawab Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Redaktur Kepala Bidang Informasi Obat Editor Irhamahayati, Apt., MTI; Dra. Murti Hadiyani; Indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt Kontributor DR. Tepy Usia, M.Phil; Sofhiani Dewi, STP, Msi; Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt; Dra. Tri Asti I., Apt, M.Pharm; Kustantri Wahyuni, S.Si, Apt; Dra. Sutanti Siti Namtini, Ph.D; Octavita Dwi Yuliani, S.Ikom; Dra. Rini Tria Suprantini, M.Sc; Yustina Muliani, S.Si, Apt; Linda Octaviani, S.Si, Apt; Judhi Saraswati, SP., MKM; Indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Dra. Sri Murhamdini, Apt; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt; drg. Indah Ratnasari; Dwi Resmiyarti, S.Farm, Apt; Fitri Fatima, S.Si, Apt; Sekretariat Judhi Saraswati, SP, MKM; Arlinda Wibiayu, S.Si, Apt; Dwi Resmiyarti, S.Farm, Apt; Riani Fajar Sari, A.Md; Tanti Kuspriyanto, S.Si, M.Si; Netty Sirait; Surtiningsih; Syatiani Arum Syarie, S.Farm, Apt; Sofhiani Dewi, STP, M.Si; Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt. Foto Ridwan Sudiro, S.IP; Topan Husni Thamrin A.Md. Desain Grafis Rahmat Kurniawan
Redaksi menerima sumbangan artikel yang berisi informasi terkait dengan obat, makanan, kosmetika, obat tradisional, komplemen makanan, zat adiktif dan bahan berbahaya. Kirimkan tulisan melalui alamat redaksi dengan melampirkan identitas diri penulis.
2
Editorial Pembaca yang terhormat, Untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap bahaya rokok bagi kesehatan, maka pada dua edisi InfoPOM yaitu September-Oktober dan NovemberDesember akan kami turunkan dua seri tulisan tentang rokok. Edisi ini artikel rokok berupaya memberikan wawasan tentang bahaya rokok bagi kesehatan dan bagaimana caranya berhenti merokok, dapat Anda simak pada artikel “Sekali Lagi Soal Dampak Buruk Rokok”. Sedangkan pada edisi InfoPOM selanjutnya akan menyoroti dari sisi regulasi rokok dan produk tembakau di Indonesia. Bila Anda tertarik jangan lupa membaca edisi tersebut. Selain udara bersih maka pangan yang baik juga sangat berpengaruh bagi kesehatan seseorang , apalagi pada seorang anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Untuk itu seorang Ibu dituntut untuk dapat menyiapkan pangan yang baik bagi keluarganya. Untuk dapat mengetahui langkah-langkah dalam menyiapkan pangan yang baik bagi keluarga simak artikel berjudul “Tingkatkan Peran Ibu, Jamin Keamanan Pangan Keluarga”. Seri Swamedikasi kali ini menampilkan artikel tentang Obat Gigi dan Mulut. Gangguan gigi dan mulut dapat terjadi pada semua orang. Bagaimana mengatasi berbagai jenis gangguan pada gigi dan mulut? Baca artikel “Obat Gigi dan Mulut”. Pada Forum PIONas kami menampilkan tentang “Penggunaan Obat Mengandung Parasetamol”. Parasetamol adalah obat bebas yang sering dan banyak digunakan sebagai pereda nyeri. Salah satu nyeri yang dapat diatasi dengan parasetamol adalah nyeri pada saat haid. Demikian, semoga bermanfaat. Selamat membaca.
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Sajian Utama
Sekali Lagi Soal Dampak Buruk Rokok Fakta terbaru WHO menyebutkan rokok menyebabkan kematian pada setengah penggunanya. Tiap tahun rokok menyebabkan kematian pada hampir enam juta orang, lima juta di antaranya akibat konsumsi rokok secara langsung (perokok aktif). Sedangkan lebih dari 600.000 kematian terjadi pada orang yang terpapar asap rokok (perokok pasif). Jika kondisi ini tidak diperbaiki, pada tahun 2030 jumlah kematian per tahun akan di atas delapan juta orang. Hampir 80% perokok berada di negara berpendapatan rendah hingga menengah, di mana penyakit dan kematian akibat rokok merupakan beban terberat. Pada 2008 WHO menyatakan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-3 dalam jumlah perokok terbesar di dunia setelah Cina dan India. Data tersebut kemudian didukung oleh hasil survey dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2011 yang menemukan 67,4% laki-laki di Indonesia merokok. Padahal ada juga data, 86% orang dewasa di Indonesia paham bahwa merokok menyebabkan berbagai penyakit serius. Apa yang menyebabkan jumlah perokok sulit ditekan, bahkan cenderung meningkat? Salah satu jawabannya adalah karena ketergantungan yang sulit diatasi.
Ketergantungan pada rokok Rokok dan produk tembakau lainnya mengandung senyawa nikotin yang memiliki efek adiktif atau kecanduan seperti heroin atau kokain. Orang yang mengonsumsi rokok akan mengalami ketergantungan nikotin secara fisik dan emosi. Ketergantungan fisik menyebabkan orang mengalami gejala putus zat (withdrawal) ketika mencoba berhenti. Ketergantungan mental dan emosi membuat orang sulit jauh dari nikotin setelah berhenti. Ketika rokok diisap, nikotin terbawa masuk ke dalam paruparu. Nikotin cepat diabsorbsi ke dalam darah dan dibawa ke seluruh tubuh. Bahkan, nikotin rokok dapat mencapai otak lebih cepat dibandingkan dengan obat-obat lain yang masuk ke tubuh melalui pembuluh vena (intravena). Di dalam aliran darah, nikotin segera menstimulasi kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon epineprin (adrenalin). Epineprin menstimulasi sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, serta denyut jantung. Layaknya kokain, heroin dan marijuana, nikotin meningkatkan kadar neurotransmiter dopamin yang mempengaruhi jalur otak yang mengontrol kebahagiaan dan kesenangan. Dengan kata lain, nikotin memberikan rasa menyenangkan dan menghalau perasaan tidak senang. Setelah seseorang menghabiskan sebatang rokok, kadar nikotin dalam tubuh mulai menurun, dan perasaan menyenangkan perlahan menghilang, lalu timbul keinginan
untuk merokok kembali. Jika itu ditunda, perokok mungkin akan merasakan kesal dan tegang. Kemudian kembali merokok untuk mengatasi rasa itu. Siklus pun berulang.
Merokok membahayakan hampir seluruh organ tubuh Nikotin mempengaruhi jantung dan pembuluh darah, hormon, metabolisme tubuh, dan otak. Nikotin dapat ditemukan dalam air susu ibu dan bahkan pada mukus serviks wanita perokok. Saat hamil, nikotin dapat terdistribusi lewat plasenta dan ditemukan pada cairan amniotik dan sawar uri (ari-ari) bayi yang baru lahir. Meskipun bersifat adiktif dan dapat menjadi toksik apabila dikonsumsi dalam dosis tinggi, nikotin tidak menyebabkan kanker. Namun, senyawa kimia lain dalam rokok berdampak buruk bagi kesehatan. Asap rokok merupakan campuran kompleks lebih dari 4.000 senyawa kimia. Setidaknya 250 senyawa kimia di antaranya telah diketahui dapat membahayakan tubuh dan 50 di antaranya dapat menyebabkan kanker (karsinogen). Senyawa kimia berbahaya itu antara lain karbon monoksida, tar, formaldehid, sianida, dan amonia. Karbon monoksida dapat meningkatkan kemungkinan terjadi penyakit kardiovaskuler, sedangkan tar meningkatkan risiko kanker paru-paru, emfisema, dan gangguan bronkial.
3
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Gambar 1. Perbedaan kondisi paru-paru sehat (kiri) dan paru-paru akibat rokok (kanan)
Rokok juga menyebabkan kanker mulut, hidung, sinus, bibir, pita suara, tenggorokan, esofagus, kandung kemih, ginjal, pankreas, ovarium, serviks, perut, kolon, rektum, dan leukemia myeloid akut. Sekitar sepertiga dari seluruh penyakit kanker dapat diakibatkan oleh merokok. Merokok meningkatkan secara drastis risiko terjadinya penyakit paru-paru jangka panjang seperti emfisema dan bronkitis kronik. Merokok juga menyebabkan atau memperburuk kondisi pneumonia. Perokok memiliki kemungkinan mengalami kematian akibat serangan jantung dua kali lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok. Merokok merupakan faktor risiko utama untuk penyakit pembuluh perifer, yaitu penyempitan pembuluh darah yang membawa darah ke otot kaki dan tangan. Merokok juga mempengaruhi dinding pembuluh darah yang membawa darah ke otak (arteri karotid), yang dapat menyebabkan terjadinya stroke. Merokok dapat menyebabkan abdominal aortic aneurysm, yaitu menipisnya lapisan dalam pembuluh utama (aorta) dan pecah yang seringkali menyebabkan kematian mendadak. Perokok pria memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami disfungsi ereksi akibat penyakit pembuluh darah yang disebabkan rokok. Merokok meningkatkan risiko macular degeneration, salah satu penyebab umum kebutaan pada orang lanjut usia. Selain itu, rokok juga dapat menyebabkan katarak. Rokok juga menyebabkan kulit lebih dini mengalami keriput, napas bau, penyakit gusi, gigi tanggal, aroma tidak enak pada pakaian dan rambut, serta gigi dan jari menguning. Wanita di atas 35 tahun yang merokok dan menggunakan pil KB memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah pada kaki. Wanita perokok memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami keguguran atau memiliki bayi dengan berat tubuh lahir yang lebih kecil. Merokok lebih dari satu bungkus per hari selama
4
hamil meningkatkan risiko hampir dua kali lipat pada anak yang dikandung untuk mengalami adiksi terhadap rokok jika anak tersebut mulai merokok.
Asap rokok bagi perokok pasif Hampir setengah dari anak-anak menghirup udara yang tercemar oleh asap rokok di tempat umum. Fakta lain, angka kematian bayi prematur sebesar 600.000 kasus per tahun. Sedangkan bayi yang lahir dengan selamat mengalami infeksi pernapasan. Angkanya 150.000-300.000 kasus per tahun pada bayi di bawah 18 bulan. Pada tahun 2004 disimpulkan 28% kematian pada anak-anak terjadi akibat asap rokok. Temuan lain, anak-anak yang tumbuh bersama orangtua perokok kemungkinan akan menjadi perokok. Padahal lebih dari 40% anak-anak memiliki setidaknya satu orangtua perokok. Seperti lingkaran setan, kelak mereka akan masuk lagi pada risiko kesehatan yang sama dengan orangtua mereka.
Berhenti merokok, pilihan lebih baik Segala upaya menurunkan jumlah perokok tidak akan berhasil dengan baik tanpa ada keinginan perokok untuk berhenti. Empat kunci berikut bisa digunakan untuk bebas dari tembakau yaitu: (1) buat keputusan untuk berhenti merokok; (2) pilih hari dimulainya berhenti merokok dan buat rencana berhenti merokok; (3) atasi gejala putus zat; (4) tidak merokok lagi. Perokok jangka panjang biasanya memiliki banyak kegiatan yang berhubungan dengan rokok. Ketika bangun pagi, makan, membaca, menonton TV, dan meminum kopi. Butuh waktu untuk memutuskan hubungan antara rokok dengan kegiatankegiatan tersebut. Bila memungkinkan, sebaiknya perokok melakukan konsultasi ke klinik berhenti merokok untuk mendapatkan bantuan perubahan perilaku. Karena ketergantungan terhadap nikotin
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
sulit untuk dihentikan begitu saja, beberapa perokok mungkin memerlukan terapi sulih (pengganti) nikotin dan obat untuk berhenti merokok. Terapi sulih dilakukan dengan memberikan nikotin dalam bentuk lain dengan kadar yang lebih rendah dan lebih stabil misalnya patch transdermal, dengan tujuan mengatasi ketergantungan nikotin tanpa menyertakan bahanbahan berbahaya. Begitulah. Lepas dari rokok itu sulit, tetapi lepas dari beban hidup akibat merokok jauh lebih sulit. Jika Anda sayang diri sendiri dan keluarga, maka tidak ada kata “nanti”, mulailah berhenti merokok sekarang juga. Penulis Bidang Informasi Obat - Pusat Informasi Obat dan Makanan
Pustaka
1. World Health Organization. WHO Report on the Global Tobacco Epidemic, 2008; The MPOWER package. Geneva,WHO 2008 2. Riset Kesehatan Dasar 2010 3. Global Adult Tobacco Survey, 2011 4. World Health Organization. Tobacco fact sheet No. 339. Updated July 2013. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs339/en/index.html 5. National Institute of Health. National Institute on Drug Abuse. DrugFacts: Cigarettes and Other Tobacco Products. Revised Desember 2012. http:// www.drugabuse.gov/publications/drugfacts/cigarettes-other-tobaccoproducts 6. American Cancer Society. Guide to Quitting Smoking. Last revised 7/8/2013. http://www.cancer.org/healthy/stayawayfromtobacco/ guidetoquittingsmoking/index 7. IONI, 2008.
Gambar 2. Kandungan kimia berbahaya yang terdapat dalam rokok
5
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Tingkatkan Peran Ibu, Jamin Keamanan Pangan Keluarga Data keracunan pangan yang dihimpun oleh Badan POM menunjukkan bahwa masakan rumah tangga dan pangan jajanan menjadi penyebab terbanyak atau 27% keracunan pangan yang terjadi pada tahun 2012. Hal tersebut perlu mendapat perhatian yang cukup karena rumah seharusnya menjadi tempat yang melindungi, tetapi fakta tersebut menunjukkan bahwa di rumah pun dapat terjadi insiden keracunan pangan.
Gambar 1. Profil asal pangan penyebab KLB keracunan pangan tahun 2012
Ibu berperan penting dalam terciptanya kenyamanan dalam rumah, khususnya dalam penyediaan pangan yang aman bagi keluarga. Ibu membuat keputusan terhadap pemilihan dan penyediaan produk pangan yang dikonsumsi keluarga. Disamping itu, seorang ibu juga terlibat aktif dalam menyebarkan informasi terkait keamanan pangan kepada anggota keluarga, lingkungan di sekitarnya, serta kelompok masyarakat lainnya. Apakah hal tersebut sudah dapat diwujudkan di masyarakat? Data Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan tahun 2012 menunjukkan bahwa masakan rumah tangga dan pangan jajanan menjadi pangan penyebab KLB terbanyak (27%), di mana kejadian paling sering terjadi adalah di tempat tinggal (27%) dan di SD (19%).(Gambar 1.). Masih banyaknya kasus-kasus keracunan pangan (KLB) di tingkat rumah tangga dan sekolah menunjukkan masyarakat khususnya di lingkungan rumah tangga dan sekolah belum memahami dengan baik praktek-praktek tentang keamanan pangan. Disamping komunitas sekolah, faktor luar yang berhubungan dengan komunitas ini juga ikut menentukan, seperti penyedia makanan di sekolah/ lingkungan sekolah. Kantor Berita Radio Nasional (KBRN) memberitakan, sedikitnya 115 Mahasiswa IPB mengalami keracunan setelah mengkonsumsi snack dan nasi kotak pada acara seminar “Nutrition Fair” di Graha Widya Wisuda IPB Dermaga Bogor, 22 September 2013.
6
Hasil monitoring dan verifikasi profil keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional Tahun 2008 yang dilakukan oleh Badan POM pada 4.500 SD di 79 Kabupaten/Kota yang tersebar di 18 provinsi menunjukkan bahwa 48,1% responden anak sekolah dasar sering atau selalu jajan (>4 kali/minggu), sedangkan 50,8% lainnya kadang-kadang. Hanya 22,0% orang tua yang selalu membawakan bekal kepada anaknya. Data menunjukkan bahwa seluruh responden orang tua yang anaknya bersekolah di SD yang dilakukan survei (100%) mengijinkan anaknya untuk jajan di luar rumah. Dalam kondisi kesibukan Ibu berkerja, kepraktisan dengan memberi uang saku dibanding membawakan bekal memang merupakan pilihan yang sulit dihindari. Namun sayangnya, data Badan POM (2012) menunjukkan bahwa 23,89% pangan jajanan tersebut masih belum aman atau tidak memenuhi syarat keamanan pangan. Usia murid Sekolah Dasar (SD) pada umumnya berkisar antara 7-12 tahun, merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Mereka sangat aktif bermain dan melakukan banyak kegiatan sehingga memerlukan konsumsi pangan yang bergizi dan cukup. Sementara kebiasaan jajan merupakan salah satu cara memenuhinya. Bisa dibayangkan bila mutu jajanan tidak memadai, maka asupan pada masa pertumbuhan tersebut tidak akan bisa diulang kembali. Oleh karena itu dengan cara apapun, penyediaan pangan yang bermutu dan aman menjadi sangat penting. Dengan menyediakan bekal makanan bagi anak berbagai jenis pangan
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Gambar 2. KLB Keracunan Pangan di Sekolah
yang dikonsumsi oleh anak dapat terkontrol baik dari segi gizi maupun keamanannya.
Upaya Meningkatkan Keamanan Pangan: Lima Kunci Keamanan Pangan Keluarga Dimulai dari rumah. Upaya meningkatkan keamanan pangan keluarga dimulai dari rumah, dimulai dari orang tua/ibu. Dalam hal ini dikenal ada 5 kunci keamanan pangan keluarga. Keamanan Pangan dimaksudkan sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Berikut ini ada 5 kunci untuk keamanan pangan keluarga:
KUNCI 1: BELI PANGAN YANG AMAN Sebelum berbelanja buatlah perencanaan belanja terlebih dahulu, kemudian kelompokkan daftar pangan dan barang yang bukan pangan. Kenalilah tempat penjualan yang menerapkan prinsip keamanan pangan dengan baik yaitu lokasi penjualan dan sekitarnya bersih; memisahkan pangan dengan yang bukan pangan; pangan mentah dengan pangan olahan; menjaga pangan dingin dalam kondisi dingin dan pangan beku dalam kondisi beku; pangan dikemas dengan kemasan yang bersih dan aman untuk pangan serta pangan disusun rapih dan terpisah dari bahan kimia berbahaya; pangan matang disajikan tertutup dan diambil dengan menggunakan alat penjepit Pada saat berbelanja dahulukan berbelanja barang yang bukan pangan, perhatikan ciri-ciri pangan yang aman dan layak. Belilah pangan segar dengan memperhatikan ciri-ciri yang dapat diterima secara sensori. Sedangkan untuk pangan siap saji, belilah dari pengolah yang sehat dan bersih serta menggunakan pembungkus yang bersih dan aman. Tempatkan produk pangan dan barang yang bukan pangan di dalam keranjang belanja terpisah untuk menghindari cemaran silang.
Perhatikan urutan produk pangan saat berbelanja pangan kemasan, pangan kering, bakeri, susu dan produk olahannya, pangan segar, pangan dingin dan beku, pangan siap saji. Setelah berbelanja sedapat mungkin pangan dingin atau beku segera disimpan di lemari pendingin dan cara membawa pangan jangan menumpuk barang belanjaan dan pisahkan pangan mentah dan pangan siap saji dan lindungi pangan dari kontaminasi selama pengangkutan.
KUNCI 2: SIMPAN PANGAN DENGAN AMAN Simpan dengan baik bahan pangan yang belum sempat/tidak akan langsung dimasak sesuai dengan kondisi penyimpanan seharusnya, agar tidak rusak dan keamanannya tetap terjaga. Untuk pangan dingin disimpan pada suhu kurang dari 5°C dan pangan beku kurang 0°C. Tempat penyimpanan dipisahkan antara pangan dan nonpangan dan antara pangan mentah dan pangan matang dan jauhkan dari bahan kimia berbahaya.Pastikan penggunaan bahan pangan yang disimpan menggunakan prinsip FIFO/First In First Out atau FEFO/ First Expired First Out yaitu yang disimpan terlebih dahulu atau yang masa kedaluwarsanya paling cepat berakhir agar digunakan terlebih dahulu.
KUNCI 3: SIAPKAN PANGAN DENGAN SEKSAMA Dalam menyiapkan bahan pangan segar dicuci terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut, sebaiknya dengan air mengalir. Jika bahan pangan sudah rusak atau busuk, segera dibuang. Untuk bahan pangan yang berupa pangan siap saji agar dipastikan tidak basi (berbau dan berlendir) dan berubah warna. Selalu cermat membaca label pada produk pangan olahan yang digunakan dalam penyiapan makanan. Jika akan menyiapkan pangan beku, perlu dilakukan pelelehan terlebih dahulu dengan benar. Bila ingin melelehkan pangan, dapat dilakukan dengan memindahkan dari freezer ke bagian bawah lemari pendingin/ tempatkan pada air mengalir dalam keadaan terbungkus/gunakan microwave
7
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Selalu menjaga dapur selalu bersih dan kering, menggunakan peralatan dapur dan celemek yang bersih, kering dan berfungsi dengan baik. Dan pastikan memasak makanan hingga matang sempurna (gunakan suhu dan waktu yang tepat) serta mencuci tangan sebelum dan setelah menangani pangan.
KUNCI 4: SAJIKAN PANGAN DENGAN AMAN Jenis pangan segar yang langsung dikonsumsi seperti lalapan atau karedok, disajikan terpisah dengan pangan matang. Bahan pangan yang digunakan untuk hiasan (garnish), harus bahan pangan segar yang bersih dan dapat dikonsumsi. Sajikan makanan panas dalam keadaan panas, misalnya sup, gulai, dan soto. Sajikan pangan dingin dalam keadaan dingin, misalnya es buah dan sajikan pangan beku dalam keadaan beku, misalnya es krim.Jika makanan tidak akan segera dikonsumsi maka harus disimpan pada suhu dingin yaitu di lemari pendingin (kurang dari 5°C) atau dipertahankan pada suhu lebih dari 60°C.
KUNCI 5: BERSIH SELALU Untuk mencegah pertumbuhan mikroba, sangat penting untuk menjaga semua permukaan dapur bersih. Karena itu, sampah dapur harus segera dibuang, sehingga tidak mengotori area dapur dan tidak menimbulkan bau; hindari penumpukan barang, ceceran pangan, dan genangan air yang dapat menjadi daya tarik hama bersarang di dapur dan saluran pembuangan air berfungsi dengan baik dan tertutup, sehingga tidak memungkinkan hama masuk dan bersarang. Setelah pangan yang aman di rumah dapat dipahami dan dilaksanakan, maka itu tidak cukup mengingat sebagian waktu anak sekolah dihabiskan di sekolah dan sebagian asupan makanannya berasal dari pangan jajanan. Maka untuk meningkatkan keamanan pangan di sekolah, pemerintah melakukan upaya melalui program Manajemen Keamanan Pangan Sekolah secara Mandiri (MKPSM) yang digagas oleh Badan POM bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional. Apa itu MKPSM?
8
Manajemen Keamanan Pangan Sekolah secara Mandiri (MKPSM) MKPSM merupakan suatu sistem yang mengikutsertakan berbagai unsur di sekolah, yaitu (1) kepala sekolah (yang mewakili pihak manajemen/pemilik sekolah sebagai pengambil keputusan tertinggi), (2) Tim Keamanan Pangan Sekolah yang terdiri dari guru pembina UKS, orang tua siswa sebagai unsur komite sekolah dan siswa yang berperan sebagai dokter kecil atau inspektur cilik), (3) pengelola kantin (dan pedagang jajanan seputar sekolah), (4) guru, orang tua siswa, dan siswa sekolah pada umumnya, serta (5) pembina/pengawas eksternal (Tim UKS kabupaten/kota yang terdiri dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas terkait, Balai Besar/Balai POM setempat). Dalam MKPSM, orang tua siswa sebagai unsur komite sekolah merupakan salah satu unsur di sekolah yang sangat berperan. Peran tersebut dilaksanakan dengan membiasakan anak/siswa dan anggota keluarga lainnya menerapkan perilaku keamanan pangan secara konsisten; mempersiapkan dan mengemas pangan untuk bekal anaknya; dan mengetahui penyebab dan gejala penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kuman atau cemaran kimia yang ada pada pangan.
Penutup Ibu sangat berperan dalam menjamin keamanan pangan keluarga dan memberikan dukungan terhadap upaya peningkatan keamanan pangan di sekolah dan lingkungan sekitar. Ibu yang peduli terhadap keamanan pangan keluarga dan sekolah akan menjamin masa depan bangsa. Penulis Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Pustaka 1. Badan POM RI, 2008, Monitoring dan Verifikasi Profil Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional 2. Badan POM RI, 2012, Grand Disain Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) 3. Badan POM RI, 2011, Kiat Memilih dan Berbelanja Pangan Yang Aman
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
SIARAN PERS Komunikasi, Informasi dan Edukasi Pokjanas Penanggulangan Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat “ Upaya Bersama Mewujudkan Obat Tradisional Bebas Bahan Kimia Obat” Obat Tradisional (OT) yang merupakan warisan budaya bangsa yang saat ini telah berkembang pesat, dan mempunyai peranan penting dalam upaya kesehatan nasional serta peningkatan perekonomian masyarakat, namun di sisi lain OT yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, manfaat, dan mutu dapat menimbulkan risiko kesehatan yang sangat serius bagi masyarakat. Untuk itu, upaya pemerintah melindungi masyarakat dari risiko kesehatan atas OT yang mengandung bahan kimia obat (BKO) terus-menerus dilakukan, Badan POM bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Dalam Negeri, Kejaksaan Agung, Kepolisian RI, Dinas Kesehatan, dan Asosiasi Pelaku Usaha, berkomitmen untuk bersama-sama mengawasi dan melindungi masyarakat dari OT mengandung BKO. Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) Penanggulangan OT mengandung BKO yang dicanangkan 8 April 2013. Tugas utama Pokjanas Penanggulangan OT Mengandung BKO ini, antara lain, melaksanakan pemberantasan OT mengandung BKO dalam upaya menurunkan suplai yang dikoordinasikan oleh Satgas Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal, serta melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat dalam upaya menurunkan demand. Pemberantasan OT mengandung BKO dilakukan melalui pembersihan pasar dari OT mengandung BKO, inspeksi rutin, dan penajaman prioritas sampling, dan pengawasan ketat terhadap produsen yang sudah teridentifikasi memproduksi OT mengandung BKO. Sementara KIE kepada masyarakat dilakukan melalui pameran, talkshow, dan iklan layanan masyarakat mengenai bahaya OT mengandung BKO. Pada hari Senin 16 September 2013, Badan POM bersama Kepolisian, Kejaksaan Agung, Tokoh Masyarakat, dan lintas sektor terkait lainnya melaksanakan KIE di Banyuwangi. Banyuwangi dipilih sebagai salah satu pilot project program Kegiatan KIE Pokjanas Penanggulangan OT Mengandung BKO karena merupakan salah satu sentra produksi jamu yang cukup dikenal masyarakat. Terdapat 49 Usaha Kecil Obat Tradisional/Usaha Mikro Obat Tradisional (UKOT/UMOT) di Banyuwangi, dan berdasarkan hasil pengawasan Badan POM tahun 2011-2013, tercatat 13 OT mengandung BKO yang berasal dari Banyuwangi. Kegiatan KIE Pokjanas Penanggulangan OT Mengandung BKO ini dihadiri oleh Jajaran Pemda Kabupaten Banyuwangi dan Pelaku Usaha Obat Tradisional di Banyuwangi, hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Banyuwangi, Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia, dan anggota Komisi IX DPR-RI, serta 4 orang pembicara yang terdiri dari Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen Badan POM, Bareskrim POLRI, Jampidum Kejaksaan Agung, dan Tokoh Masyarakat. Pesan yang ingin disampaikan pada kegiatan KIE tersebut, antara lain, bahwa penyampuran BKO pada OT dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang sangat serius, antara lain, rusaknya sistem faal tubuh, seperti lambung, ginjal, dan hati. serta menurunkan citra obat tradisional Indonesia. Oleh karena itu, Badan POM bersama mitra kerja terkait bersungguh-sungguh menanggulangi OT mengandung BKO, dan diharapkan pelaku usaha menghentikan kegiatan memproduksi dan atau mengedarkan OT mengandung BKO. Melalui kegiatan ini juga, masyarakat diingatkan kembali bahwa penggunaan OT adalah untuk pemeliharaan kesehatan, bukan untuk tujuan pengobatan dalam waktu singkat. Di samping itu, diharapkan terjalin kerja sama yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah, terutama dalam ketersediaan data sarana yang dikeluarkan izinnya oleh dinas terkait, sehingga database pengawasan sarana produksi dan distribusi obat tradisional akurat. Para tokoh masyarakat pun diharapkan dapat lebih berperan dalam memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa OT mengandung BKO lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. Dengan terbangunnya pemahaman akan bahaya OT mengandung BKO, maka diharapkan adanya perubahan paradigma masyarakat yang mengharapkan efek instan dari jamu menjadi mengkonsumsi jamu untuk pemeliharaan kesehatan. Selain itu, UMKM yang terbina dapat menyediakan OT yang aman, bermanfaat, dan bermutu, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional.
Banyuwangi, 16 September 2013 Biro Hukum dan Humas Badan POM RI
9
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Seri Swamedikasi 5
Obat Gigi dan Mulut Gigi dan mulut merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia karena gigi dan mulut serta struktur pendukungnya diperlukan dalam proses pengunyahan, artikulasi dan penampilan. Kerusakan gigi dapat menyebabkan rasa sakit dan gangguan mengunyah sehingga mempengaruhi kesehatan tubuh lainnya. Rasa sakit yang muncul seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari. Struktur gigi terdiri dari mahkota dan akar gigi. Akar gigi yang terletak di dalam gusi berfungsi menyangga gigi dan mengikat gigi dengan jaringan sekitarnya. Gigi mempunyai empat komponen dasar yaitu: Email (bagian yang melindungi dan mendasari struktur gigi), Dentin (gigi bagian dalam), Pulpa (bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan pembuluh darah) dan Sementum (bagian gigi yang melindungi permukaan akar gigi).
Gambar 2. Gingivitis
Periodontitis merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa. Gangguan ini jarang terjadi pada anak-anak tetapi meningkat selama masa remaja. Periodontitis dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti gingivitis, penyakit gula, atau penurunan kekebalan tubuh.
Gambar 1. Struktur Gigi
Stomatitis atau orang awam sering mengenal dengan nama sariawan. Sariawan merupakan radang pada rongga mulut. Sariawan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur. Pada bayi, sariawan seringkali disebabkan oleh jamur, akibat trauma seperti tergigit, iritasi, alergi karena makanan atau produk perawatan gigi, kekurangan vitamin terutama vitamin B dan vitamin C. Gejala yang timbul dapat berupa luka terbuka pada kulit atau selaput lendir.
Keluhan yang sering terjadi pada gigi dan mulut dapat berupa karies gigi (plak), gingivitis (radang gusi), periodontitis (pelepasan gigi), stomatitis (sariawan) dan halitosis (bau mulut). Karies gigi adalah penyakit infeksi pada gigi berupa plak yang dapat merusak lapisan email dan dentin. Karies gigi diawali dengan gejala rasa ngilu sehabis makan yang selanjutnya muncul rasa nyeri yang menetap. Plak yang terbentuk dari hasil metabolisme bakteri yang menghasilkan asam dari sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi, kemudian lama kelamaan terbentuk lubang pada gigi. Gingivitis merupakan peradangan pada gusi yang disebabkan oleh plak yang terakumulasi pada permukaan gusi. Peradangan ditandai dengan kemerahan pada gusi, bengkak dan rasa nyeri. Peradangan juga dapat terjadi pada saat menggosok gigi sehingga terjadi perubahan bentuk dan posisi gusi. Bila radang pada gusi ini tidak segera ditangani maka akan meluas sampai ke tulang penyangga gigi, sehingga gigi menjadi goyah kemudian dapat menyebabkan pelepasan gigi (periodontitis).
10
Gambar 3. Stomatitis
Halitosis (bau mulut) merupakan bau tidak sedap pada mulut yang disebabkan karena kerusakan gigi dan radang pada gusi dan mulut, karies gigi, bakteri yang hidup pada permukaan kasar lidah, merokok, diet rendah karbohidrat, penyakit seperti bronkitis, infeksi tenggorokan, dan gastritis, konsumsi makanan berbau seperti bawang putih, bawang merah, alkohol, kopi, dan lain-lain.
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Pengobatan
Povidon Iodin
Pengobatan gangguan pada gigi dan mulut tersedia dalam bentuk tablet hisap, obat kumur, pasta dan obat oles. Beberapa zat berkhasiat yang biasa terkandung dalam produk obat yang dapat mengobati gangguan pada gigi dan mulut antara lain:
Povidon Iodin adalah antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut dan pengobatan infeksi bakteri ringan pada mulut. Povidon iodin tidak dianjurkan digunakan dalam waktu lebih dari 2 minggu karena dapat diabsorpsi dan penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek sistemik seperti asidosis dan gangguan ginjal. Pada orang dewasa dan anak-anak di atas umur 6 tahun, 10 mL tanpa diencerkan atau diencerkan dengan air hangat dengan volume yang sama (misalnya povidon iodin 10 mL diencerkan dengan air 10 mL) kemudian dikumur selama 10-30 detik, dapat diulang sampai 4 kali sehari.
• Dekualinium • Benzidamin HCl • Gentian violet • Heksetidin • Povidon Iodin.
Dekualinium
Tips mencegah gangguan gigi dan mulut
Dekualinium adalah antiseptikum yang dapat mengurangi peradangan ringan pada rongga mulut dan tenggorokan seperti gingivitis, periodontitis, faringitis, laringitis dan stomatitis. Dekualinium tersedia dalam bentuk tablet hisap. Aturan pemakaian untuk sediaan dalam bentuk tablet hisap, satu tablet dikulum dan dibiarkan melarut perlahan-lahan di dalam mulut, ulangi setiap beberapa jam sesuai petunjuk pada kemasan.
1. Pencegahan dapat dimulai dengan diet makanan, mengurangi makanan yang mengandung gula dan makanan yang lengket serta menjaga kebersihan gigi dan mulut. 2. Bersihkan plak dengan menggosok dan membersihkan gigi setiap hari minimal dua kali sehari dengan cara yang benar. 3. Gunakan sikat gigi dan dental floss (benang gigi) untuk menghilangkan plak dan sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi minimal dua kali sehari dengan cara yang benar. 4. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang ,serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Pemeriksaan ke dokter gigi secara berkala setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan. 5. Untuk meredakan rasa nyeri dapat digunakan obat pereda nyeri atau obat sariawan, kemudian periksakan ke dokter gigi apabila kondisi tidak membaik.
Benzidamin HCl Benzidamin HCl adalah obat analgesik (pereda nyeri) lokal yang dapat mengurangi rasa nyeri karena radang ringan pada rongga mulut dan tenggorokan, seperti gingivitis, periodontitis, faringitis, laringitis dan stomatitis. Sediaan benzidamin HCl berbentuk tablet hisap dan cairan obat kumur. Pada umumnya obat kumur mengandung pengharum napas dan senyawa germisida yang digunakan untuk menyegarkan dan membersihkan rongga mulut. Aturan pemakaian pada tablet hisap yaitu satu tablet dikulum dan dibiarkan melarut perlahan-lahan di dalam mulut. Ulangi setiap beberapa jam sesuai petunjuk pada kemasan, sedangkan aturan pemakaian pada obat kumur yaitu kira-kira satu sendok makan (15 mL) tanpa diencerkan, dikumur satu menit, lalu dibuang. Sehari lakukan 2-3 kali. Penggunaannya tidak dianjurkan pada anak di bawah 5 tahun.
Gentian Violet Gentian violet adalah anti jamur yang digunakan untuk pengobatan kandidiasis (infeksi jamur kandida) pada rongga mulut. Pada orang dewasa dan anak-anak, penggunaannya dengan cara di oleskan pada tempat yang sakit dengan menggunakan kapas 2-3 kali sehari selama tiga hari.
Penulis Bidang Informasi Obat - Pusat Informasi Obat dan Makanan
Pustaka 1. BPOM. Kompendia Obat Bebas. 2. MedlinePlus. 2012. Gingivitis. http://www.nlm.nih.gov/ medlineplus. 3. MedlinePlus. 2011. Herpetic stomatitis. http://www.nlm. nih.gov/medlineplus. 4. BPOM. 2008. Informasi Obat Nasional Indonesia 5. NHS. 2011. Bad breath (halitosis) – Causes. http://www.nhs. uk/Conditions/Bad-breath/Pages/Causes.aspx
Heksetidin Heksetidin adalah antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut. Sediaan heksetidin berbentuk cairan obat kumur, penggunaannya dengan cara berkumur sebanyak 15 mL selama 30 menit tanpa dibilas dengan air setelah berkumur setiap pagi dan malam hari.
11
InfoPOM - Vol.14 No. 5 September-Oktober 2013
Penggunaan Obat Mengandung Parasetamol Pertanyaan: Mohon penjelasan efek negatif yang timbul jika parasetamol dikonsumsi oleh orang dewasa hingga 2500 gram (5 tablet 500 mg) dalam 24 jam? dan bagaimana solusinya, jika terjadi efek negatif tersebut terjadi? (Cipto, karyawan) Jawaban: Efek negatif penggunaan obat tidak hanya terkait dengan sifat senyawa kimianya, tetapi juga terkait dengan dosis dan cara penggunaan. Dosis dan penggunaan yang tidak tepat bisa menimbulkan efek negatif. Oleh karena itu perlu dipahami terlebih dahulu dosis dan penggunaan parasetamol. Parasetamol adalah obat bebas yang diindikasikan untuk antipiretik (demam) serta analgesik (penghilang rasa sakit), seperti sakit kepala, sakit gigi, serta nyeri ringan lainnya. Paracetamol diminum hanya bila diperlukan saja, dan jika digunakan untuk pengobatan sendiri (swamedikasi) sebaiknya digunakan maksimal selama 10 hari. Jika kondisi tidak membaik atau bertambah buruk selama 3 hari untuk demam atau 10 hari untuk pengobatan nyeri maka sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter. Dosis parasetamol untuk orang dewasa adalah 500-1000 mg setiap 4-6 jam. Dosis maksimal parasetamol yang diperbolehkan adalah 4000 mg (8 tablet, Parasetamol 500 mg) per hari. Efek yang tidak diinginkan dibagi menjadi dua yaitu Efek Toksik dan Efek Samping. Efek Toksik dapat timbul jika dikonsumsi melebihi dosis terapi yaitu lebih dari 4000 mg per hari. Sedangkan Efek Samping adalah efek tidak diinginkan yang timbul pada pemberian dosis terapi.
Obat Untuk Mengurangi Nyeri Haid Pertanyaan: Saya ingin bertanya obat apa yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada saat haid? Terima kasih. (Idhi, Karyawan) Jawaban: Pada sebagian wanita, peluruhan atau kontraksi dinding rahim pada saat menstruasi atau haid dapat menyebabkan nyeri (dismenorrhea). Nyeri tersebut terjadi karena adanya aktivitas prostaglandin yang kadarnya meningkat dalam darah. Prostaglandin adalah suatu senyawa dalam tubuh yang merupakan mediator nyeri dan radang/inflamasi, sehingga dengan tingginya kadar prostaglandin, tubuh akan semakin sensitif dengan rasa nyeri. Nyeri saat haid dapat kita kategorikan menjadi dua, yaitu nyeri haid primer dan sekunder. Nyeri haid primer yaitu nyeri haid yang tidak berhubungan dengan keadaan patologis yang berasal dari panggul dan organ di dalamnya. Sedangkan nyeri haid sekunder adalah nyeri haid yang berhubungan dengan keadaan patologis panggul dan organ didalamnya seperti endometriosis, pemakaian alat kontrasepsi intra uterin dan kista. Untuk nyeri haid primer disarankan untuk mengatasi terlebih dahulu dengan terapi non obat dengan cara: • mengkompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram/ nyeri (bisa di perut atau pinggang bagian belakang) • Mandi air hangat, bisa juga menggunakan aroma terapi untuk relaksasi • Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi • Menggosok-gosok perut/pinggang yang sakit • Relaksasi dengan cara mengambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah dan menarik napas dalam-dalam secara perlahan.
Efek Toksik parasetamol dapat menimbulkan gejala mual, muntah, anoreksia hingga kerusakan hati. Sedangkan Efek Samping parasetamol dilaporkan jarang terjadi, namun beberapa efek samping yang mungkin muncul diantaranya adalah ruam kulit, dan kelainan darah (termasuk trombositopenia, leukopenia, dan neutropenia).
Bila nyeri haid tidak berkurang setelah terapi non obat maka dapat digunakan obat pereda nyeri seperti obat golongan Anti Inflamasi Non-Steroid (AINS) contohnya parasetamol. Penggunaan obat pereda nyeri hanya jika diperlukan yaitu jika nyeri muncul, dengan dosis 500-1000 mg setiap 4-6 jam. Sedangkan dosis maksimal parasetamol dalam sehari yang diperbolehkan adalah 4000 mg (8 tablet, 500 mg parasetamol). Umumnya sediaan obat bebas yang beredar adalah dosis 500mg.
Pada kasus ini, penggunaan parasetamol 2500 mg per hari masih di bawah dosis maksimal, namun perlu dilihat sudah berapa lama penggunaan tersebut dilakukan, dan pada rentang waktu berapa lama dari satu penggunaan ke penggunaan berikutnya. Selain itu, kondisi pasien juga perlu diperhatikan, karena parasetamol tidak dianjurkan untuk digunakan pada orang yang penderita ganggunan fungsi hati yang berat dan hipersensitifitas terhadap parasetamol.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah nyeri haid adalah: a. Olahraga teratur, namun hindari olahraga berat pada saat haid. b. Hindari mengkonsumsi alkohol, kopi, dan juga coklat karena dapat meningkatkan kadar estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya prostaglandin. Hindari juga makanan bersuhu dingin misalnya es krim pada saat haid. c. Konsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan rendah lemak
Bila efek samping terjadi, sebaiknya penggunaan parasetamol dihentikan, dan selanjutnya agar dikonsultasikan kepada dokter. Untuk tujuan mengatasi demam, selain parasetamol alternatif lain dapat menggunakan Ibuprofen dan Asetosal. Sedangkan untuk mengatasi nyeri secara swamedikasi alternatif lain dapat menggunakan Antalgin dan Asam Mefenamat. Pilihan yang baik disesuaikan dengan indikasi penyakit dan kondisi pasien. Bacalah label sebelum menggunakan obat.
Jika nyeri atau sakit saat menstruasi cenderung memburuk dan terjadi pada setiap siklus menstruasi maka dianjurkan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosa yang lebih tepat, serta memastikan apakah ada masalah patologis yang perlu ditangani secara medis.
Pustaka: 1. 2010; AHFS : Drug Information; American Society of Health-System Pharmacists (AHSP); Bethesda Maryland 2. Drug Fact and Comparasions, 2010 edition; Wolters Kluwer Health.
FORUM PIO Nas PIONas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM sebagai NRA (National Regulatory Authority). PIONas melayani permintaan informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaan obat. Permintaan informasi ke PIONas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke PIONas (Ged. A lt. 1 BPOM, Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 021-428889117 / 021 - 4259945, HP nomor 08121899530, email ke
[email protected]
12
Pustaka: 1. Gunawan, G.S,.2012. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. 2. Fortner, Kimberly B.; Szymanski, Linda M.; et .al, Johns Hopkins Manual of Gynecology and Obstetrics, The, 3rd Edition;Maryland,2007 3. www.acog.org