Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Finansial dan Operasional, Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan Berdasarkan Reputasi Ukuran Akuntansi, dan Kinerja Pasar (Studi pada BUMN Tbk) Tona Aurora Lubis Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Ubud Saiim J Djumahir Made Sudarma Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Abstract: This research analyzes and explains comprehensively the eflects of ownership structure onfinancia1 and operational performance, on sustainable competitive advantage based on accountancy measurement reputation, and on market performance in Indonesia k privatized SOEs (BUMN Tbk). The samples of this stu* were selected using the purposive sampling method with the type judgment sampling. The criteria for sample selection were: privatized SOEs which are non-backing sector, privatized SOEs having state owned stock/share more than 51%, andprivatized SOEs doing Initial Public OfSering (IPO) before 2007. The samples of this research were 9 privatized SOEs. The data analysis was conducted using inferential statistic analysis. Inferential statistical analysis used Structural Equation Modeling (SEM) causality based on components or variance. SEM causality analysis, known as Partial Least Square (PLS), is performed . research result shows that: (I) the increase ofputlic ownership using SmartPLS version 1.10 s o f ~ a r e The in ownership structure can improve financial and operational performance; (2) the increme of public ownership in ownership structure can improve sustainable competitive advantage based on accountancy measurement reputation; (3) the increase ofpublic ownership in ownership structure is unable to improve market performance; (4) the improvement in financial and operational performance can improve market performance; (5) the improvement in financial and operational performance can sustainable competitive advantage based on accountancy measurement reputation; and (6) the improvement of sustainable competitive advantage based on accountancy measurement reputation is unable to improve market performance.
f
i;
Keywords: Privatization, competitive advantage, reputation, ownership structure
Menurut D'Souza: Megginson, dan Nash, (2006), privatisasi didefinisikan sebagai "as the sale ofprev i o u s l y s t a t e - o w n e d e n t e r p r i s e s to p r i v a t e owners ". Privatisasi merupakan satu dari beberapa
fenomeni ekonomi yangptkrjadi di negara-negara dunia. Ptivatlsasi sebagai fendmetia di negara-negara dunia ditunjukkan,oleh pernyata&.beberapa peneliti, ,
L,.'
Alamat Korespondensi: Tona Aurora Lubis, Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Jl. Raya Jambi-Muara Bulian Km. 15 Mendalo Jambi 36361
diantaranyaVillalonga (2000): Naceur, Ghazouani dan Omran (2006), serta Garcia dan Anson (2007). Sebagai fenomena di negara-negara di dunia, privatisasi juga menjadi fenomena di Indonesia. Fenomena privatisasi di Indonesia diawali ketika terjadinya krisis ekonomi pada tahun 199711998, ditandai dengan salah satu butir kesepakatan dengan IMF adalah privatisasi BUMN. Menurut ~arinosiGarcia, dan Ibanez (2007), sebagian besar peneliti me&pelajari,topik privatisasi dengan fokus efek privatisasi terhadap kinerja finansial dan operasional BUMN melalui penjualan saham
Studi empiris mengenai kinerja pasar dalam ke pasar modal. Peneliti-peneliti tersebut antara lain adalah D'Souza, e t al. (2006), Mathur dan konteks privatisasi dibahas oleh Megginson, Nash, Banchuenvijit (2007), dan Naceur, et al. (2006). Netter, dan Poulsen (2004). Menurut Suta (2006), Mereka meneliti privatisasi BUMN Tbk di banyak pengukuran kinerja pasar dilakukan dengan dua negara. Peneliti lain seperti Li, Moshirian, Nguyen pendekatan. Pertama, pendekatan dari sisi keuangan dan Tan (2007) dan Farinos, et al. (2007) meneliti menggunakan total imbal hasil saham, kapitalisasi privatisasi melalui penjualan saham ke pasar modal pasar, dan likuiditas saham yang diukur dengan menggunakan sarnpel BUMN Tbk di satu negara. frekuensi perdagangan, persentase volume perdaBerdasarkan resource-based view of the Jirm gangan, dan persentase nilai perdagangan. Kedua, (RBV), reputasi perusahaan termasuk dalam kategori pendekatan dari sisi kebijakan di pasar modal mengintangible asset (Michalisin, Smith, dan Klein, 1997). gunakan distribusi saham. Barney (1991) menyatakan bahwa reputasi perusaPenelitian mengenai pengaruh kinerja perusahaan haan merupakan salah satu elemen kunci dari terhadap reputasi perusahaan telah dilakukan oleh intangible resources yang menjadi surnber pencipta- beberapa peneliti. Fombrun dan Shanley (1990) menean kondisi keunggulan daya saing berkelanjutan mukan bahwa kinerja historis dan sinyal non-ekonomi (sustainable competitive advantage) bagi suatu lainnya mempengaruhi reputasi. Rose dan Thomson perusahaan. Sura (2006) menyatakan bahwa reputasi (2004) mengemukakan bahwa ketika perusahaan perusahaan dibangun atau dibentuk oleh beberapa mengalami kinerja fmansial yang sangat baik, reputasi faktor, salah satunya reputasi accounting measures perusahaan tersebut secara positif akan terpengaruh. (pengukuran akuntansi). emua an-temuan tersebut Hasil penelitian mereka menegaskan bahwa kinerja memberikan kesimpulan bahwa keunggulan daya fmansial perusahaan mempengaruhi reputasi. Penelisaing berkelanjutan dapat dicapai ketika perusahaan tian Suta (2006) tentang reputasi persahaan dapat menerapkan strategi penciptaan nilai yang tidak mam- disimpulkan bahwa reljutasi perusahaan dibangun dari pu diikuti oleh pesaing. Salah satu cara untuk men- reputasi tata kelola perusahaan, reputasi CEO, repucapai keunggulan daya saing berkelanjutan tersebut tasi tanggung jawab sosial, dan reputasi ukuran akuntansi. adalah melalui reputasi ukuran akuntansi. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu Penelitian terdahulu mengenai pengaruh privatisasi bagi suatu BUMN terhadap kinerja pasarnya mengenai kinerja finansial dan operasional, keunggulan antara lain dilakukan oleh Boubakri dan Hamza daya saing, dan kinerja pasar memunculkan beberapa (2007), Hovey (2005), Boutchkova dan Megginson research gap. Penelitian terdahulu belum mengung(2000), Gentzoglanis (2007). Mereka menyimpulkan kapkan secara tegas pengaruh kinerja finansial dan bahwa privatisasi menghasilkan peningkatan kinerja operasional terhadap kinerja pasar. Penelitian terdapasar perusahaan. hulu belum menjelaskan pengaruh kinerja finansial dan Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu operasional terhadap keunggulan daya saing berkelanmengenai struktur kepemilikan, kinerja finansial dan jutan berdasarkan ukuran akuntansi. operasional, keunggulan daya saing, dan kinerja pasar Penelitian Rose dan Thomsen (2004), Roberts memunculkan beberapa research gap. Pengaruh dan Dowling (2002), Vergin dan Qoronfleh (1998), perubahan stuktur kepemilikan BUMN dari kepe- Jones, Jones dan Little (2000), Suta (2006) menunmilikan oleh negara sepenuhnya menjadi kepemilikan jukkan temuan bahwa reputasi berpengaruh positif negara dan kepemilikan publik terhadap kinerja terhadap kinerja pasar. Temuan dari studi-studi terdafinansial dan operasional masih ambigu. Pengaruh hulu hanya meneliti keunggulan daya saing dan repukepemilikan publik terhadap keunggulan daya saing tasi perusahaan dalam kajian yang terpisah. Berdasangat penting tetapi belurn banyak diteliti. Privatisasi sarkan penelitian-penelitian terdahulu, penelitian ini dalam pengaruhnya terhadap kinerja pasar sudah mengintegrasikan dua ha1 tersebut dan mengkhususditeliti namun belum secara tegas meyatakan bahwa kan bahasan reputasi perusahaan pada reputasi perubahan kepemilikan publik memiliki pengaruh ukuran akuntansi untuk memunculkan telaah baru yaiterhadap kinerja pasar. tu keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan
reputasi ukuran akuntansi. Studi mengenai pengaruh reputasi perusahaan terhadap kinerja pasar memang cukup mendapat perhatian dari para peneliti. Meski demikian, research gap masih ditemukan karena belum terdapat penelitian yang menjelaskan pengaruh keunggulan daya saing berdasarkan reputasi ukuran akuntansi terhadap kinerja pasar.
METODE Populasi dalam penelitian ini adalah BUMN RI yang diprivatisasi menggunakan metode penjualan saham di pasar modal. Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling tipe judgement sampling. Metode ini digunakan dalam penelitian ini karena kriteria pemilihan sampel didasarkan pada pertimbangan-pertimbangansebagia berikut: (a) BUMN Tbk sektor industri perbankan dalarn penelitian ini tidak diteliti karena merniliki standar akuntansi dan struktur keuangan yang berbeda dengan sektor industri lainnya. Hal ini sesuai dengan penelitian Farinos, et al. (2007) dan Naceur, et al. (2006) yang tidak memasukkan sektor industri perbankan dalam penelitian mereka masing-masing. (b) BUMN Tbk yang memiliki kepemilikan saham pemerintah RI >5 1%. (c) BUMN Tbk yang melakukan IPO sebelum tahun 2007. Berdasarkan kriteria tersebut maka sampel penelitian yang diperoleh berjumlah 9 (sembilan) BUMN Tbk, secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 1. Data penelitian ini berupa data panel, yaitu gabungan antara data time series dan cross sectional sehingga menghasilkan 83 pengamatan. Penelitian ini menggunakan analisis statistik inferensial berupa analisis Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan software SmartPLS versi 1.10. Tabel 1. Sampel Penelitian NO BUMN Tbk 1. PT Semen Gersik Tbk 2. PT Timah Tbk 3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 4. PT Aneka Tambang Tbk 5. PT Kirnia Farma Tbk 6. PT Indokma Tbk 7. PT Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk 8. PT Perusahaan Gas Negara Tbk 9. PT Adhi Karya Tbk Sumber: disarikan oleh Peneliti.
HASIL Hasil Pengujian Measurement Model (outer model) Berdasarkan tabel result for outer weight dari variabel struktur kepemilikan menunjukkan bahwa indikator KPub memiliki nilai outer weight sebesar 1,000. Angka tersebut menunjukkan bahwa indikator kepemilikan publik sebagai pengukur sangat dominan dan merupakan satu-satunya variabel struktur kepemilikan. Sedangkan untuk variabel kinerja finansial dan operasional terdapat dua indikator dengan t-stat signifikan yaitu ROS dan TE. Namun indikator ROS mempunyai nilai t-stat terbesar sehingga merupakan pembentuk variabel kinerja finansial dan operasional paling dominan. Pada variabel keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi yang paling dominan juga terdapat dua indikator dengan t-stat signifikan yaitu ROE dan ROA. Namun indikator ROE mempunyai nilai t-stat terbesar sehingga merupakan pembentuk variabel keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi yang palingdominan. Variabel kinerja pasar memiliki satu indikator yang signifikan yaitu FP, merupakan indikator paling dorninan dan satu-satunya pembentuk variabel kinerja pasar.
Hasil Pengujian Structural Model (inner model) Tabel 2. R-square Varia be1
SK KFO KDSBBRUA
R-square 0.232 0.6 85 0.5 94
KP (Sumber: Hasil running PLS)
ID SMGR TINS TLKM ANTM KAEF INAF PTB A PGAS ADHI
Sektor Semen Pertambangan Telekomunikasi Pertambangan Farmasi Farmasi Pertamban gan Utilitas Konstruksi
Ta hun IPO 1991
Berdasarkan Tabel 2, maka nilai predictiverelevance dapat diperoleh dengan menggunakan formulasi dan perhitungan sebagai berikut: Q 2= 1 - ( 1 - R , 2 ) ( 1 - % 2 ) ( 1 - % 2 ) Q2 = 1 - (1 - 0,232) (1 - 0,685) (1 - 0,594) Q2 = 0,9018
Hasil Pengujian Hipotesis
operasional yang paling dominan. Temuan ini sesuai dengan pernyataan Naceur et al. (2006): " ...ROS merupakan salah satu pembentuk kinerja frnansial operasional karena ROS kurang begitu sensitif terhadap inflasi dan terhadap konvensi akunting." Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa meningkatnya kepemilikan publik dalarn struktur kepemilikan BUMN Tbk mampu meningkatkan kinerja finansial
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis Pengaruh Langsung Hipotesis
H3 H4
Pmgaruh Antar Variabel Terhadap Variabel Terikat Variabel Bebas Kinerja Finansial Stnlktw dm O~pasional Kepemi likan (SK) (KFO) Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan Stnlktur 3 Berdasarkan Kepemili kan (SK) Reputasi Ukuran Akunlansi (KD SBBRUA) + KinerjaPasar Stnlkiur Kepemilikan (SK) W) Kinerja Finansial + KinerjaPasar dan Operasional (KP) O
KOe f s ien Jalur
&slat
Keterangan
0.482
8.1 10
Signifkm
3.2 15
Signifkan
-0.134
1.773
Non-signifikan
0.784
3.872
Signifkm
0.723
Signifkm
Keterangan: Signifikan (t-stat > 1,96) (Sumber: Hasil running PLS)
PEMBAHASAN Pengaruh Kepemilikan Publik dalam Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Finansial dan Operasional Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa meningkatnya kepemilikan publik dalam strukturkepemilikan dapat meningkatkan kinerja finansial dan operasional. Kepernilikan publik (KPub) merupakan satu-satunya pernbentuk struktur kepemilikan. Imbal hasil penjualan (ROS) menjadi pembentuk kinerja finansial dan
dan operasional namun hanya mampu meningkatkan profitabilitas. Namun, kepemilikan publik tidakmampu meningkatkan efisiensi operasi, investasi modal, pembayaran deviden dan tidak mampu menurunkan tenaga kerja dan leverage. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa meningkatnya kepemilikan publik dalam struktur kepemilikan BUMN Tbk di Indonesia dapat meningkatkan kinerja finansial dan operasional bempa peningkatan profitabilitasyang ditunjukkan oieh imbal hasil penjualan.
Hasil penelitian h i menyimpulkan bahwa mening- menyatakan bahwa pembentuk reputasi ukuran-ukurkatnya kepemilikan publik BUMN Tbk mampu an akutansi yang paling berpengaruh secara b e m t a n meningkatkan kinerja finansial dan operasionalnya. adalah irnbal hasil aset (ROA), irnbal hasil ekuitas Hasil penelitian. ini mengindikasikan kesesuaian (ROE), rasio pembayaran deviden aktual, serta dengan theoly of thePrm oleh Jensen dan Meckling pertumbuhan laba bersih. Perbedaan antarapenelitian (1 976). Menurut Jensen clan Meckling (1 976) perusa- ini dengan pernyataan Suta (2006) tersebut adalah haan adalah " legalfictions which sene as a nexus bahwa ROE di dalam temuan penelitian ini menjadi for a set of contracting relationships among pembentuk reputasi ukuran akuntansi yang lebih individuals". berpengaruh dibandingkan ROA. Ternuan penelitian Boubakri dan Cosset (1998), Teori Du Pont system menjelaskan bahwa ROA serta Megginson, Nash, dan Randenborgh(1 994) lebih dan ROE merupakan hasil akhir dari perkalian bebespesifik menyebutkan terjadi peningkatan ROA dan rapa rasio keuangan. Sementara itu, hasil penelitian ROS untuk perusahaan yang diprivatisasi. Dua peneli- ini menjelaskan bahwa ROA dan ROE merupakan tian tersebut menunjukkan kesamaan temuan dengan pembentuk kenggulan daya saing berkelanjutan berdapenelitian ini, bahwa terjadi peningkatan ROS (irnbal sarkan reputasi ukuran akuntansi. Hasil penelitian ini hasil penjualan) pasca privatisasi. Namun, pening- mengindikasikan secara tersirat bahwa keunggulan katan ROS dalam dua penelitian tersebut tidak secara daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran jelas disebutkan sebagai pengaruh dari peningkatan akuntansi juga dibentuk oleh rasio-rasio keuangan. kepernilikan publik dalam struktur kepemilikanBUMN Hingga penelitian ini dilakukan, studi mengenai Tbk yang diteliti. -hubungan antara kepemilikan publik dalam struktur Namun, penelitian ini tidak sejalan dengan peneli- kepemilikan BUMN Tbk dengan keunggulan daya tian, Li et al. (2007) dan Sun dan Tong (2003) di Cina. saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran Dua penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pasca akuntansi belum pemah menjadi fokus penelitianprivatisasi terjadi penurunan kinerja finansial dan penelitian terdahulu. Penelitian ini memberikan pemaoperasional berupa penurunan profitabilitas yang harnan baru bahwa peningkatan kepemilikan publik dihitung dengan pada ROS. dalam struktur kepemilikan BUMN Tbk mampu meningkatkan keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi. Hal ini Pengaruh Kepemilikan Publik dalam Struktur Kepemilikan terhadap KeunggulanDaya Saing ditunjukkan dengan peningkatan imbal hasil ekuitas Berkelanjutan Berdasarkan Reputasi Ukuran sebagai pembentuk keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi tersebut. Akuntansi Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa meningkatnya kepemilikan publik dalam struktur kepemilikan dapat meningkatkan keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi. Kepemilikan publik (KPub) merupakan satu-satunya pembentuk struktur kepemilikan. Irnbal ha41 ekuitas (ROE) merupakan pembentuk keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi yang paling dominan. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa meningkatnya kepemilikan publik &lam struktur kepemilikan BUMN Tbk di Indonesia dapat meningkatkan keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi berupa peningkatan imbal hasil ekuitas. Salah satu studi terdahulu yang meneliti reputasi ukuran akuntansi adalah penelitian Suta (2006). Dia
Pengaruh Kepemilikan Publik dalam Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Pasar Hasil penelitian h i menyimpulkan bahwameningkatnya kepemilikan publik dalam struktur kepemilikan tidak dapat meningkatkan kinerja pasar. Kepemilikan publik (KPub) merupakan satu-satunya pembentuk struktur kepemilikan. Frekuensi perdagangan (FP) merupakan satu-satunya pembentuk kinerja pasar. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa peningkatan kepemilikan publik dalam struktur kepemilikanBUMN Tbk di Indonesia tidak dapat meningkatkan kinerja pasar yang diukur melalui fiekuensi perdagangan sebagai indikasi likuditas saham. Kesimpulannya adalah bahwa rneningkatnya kepemilikan publik tidak dapat meningkatkan likuiditas saham.
1'ERAli3<Eil11;2SiSli I)II<.iEN Ill Kl'l NO. 431DIWlKEP/200
693-5241
1521
Hasil penelitian ini memberikan sinyal bahwa pasar tidak melihat atau tidak memperhatikan informasi tentang struktur kepemilikan BUMN Tbk. Hal ini memberikan arti bahwa pasar tidak melihat pada kepemilikan BUMN Tbk, yang dicerminkan oleh komposisi struktur kepemilikan BUMN Tbk. Namun pasar hanya melihat BUMN Tbk berdasarkan kemampuan tata kelolanya untuk meningkatkan kinerjanya, seperti kinerja finansial dan operasionalnya. Penelitian mengenai privatisasi di negara Timur Tengah dan Afrika Utara yang dilakukan oleh Gentzoglanis(2007) menyajikan bukti bahwa terjadi peningkatan kapitalisasi saham setelah privatisasi. Peningkatan kapitalisasi saham semacam itu tidak ditemukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini hanya menemukan bahwa frekuensi perdagangan menjadi indikator dominan yang membentuk kinerja pasar. Meskipun demikian, indikator tersebut ternyata tidak dipengaruhi oleh semakin bertambahnya kepemilikan publik di dalam struktur kepemilikan BUMN Tbk yang diteliti.Temuan penelitian ini berbeda dengan temuan penelitian mengenai privatisasi di negaranegara tersebut. Sisi lain dari hasil penelitian ini adalah perubahan struktur kepemilikan sebagai hasil privatisasi tidak secara langsung mampu meningkatkan kinerja pasar BUMN Tbk. Namun, peningkatan kinerja pasar harus dimulai dari peningkatan tata kelola BUMN Tbk sehingga mampu menghasilkan peningkatan kinerja fmansial dm operasional, clan selanjutnya peningkatan kinerja finansial dan operasional akan direspon positif oleh investor sehingga terjadi peningkatan kinerja pasar.
Pengaruh Kinerja Finansial dan Operasional terhadap Kinerja Pasar Hasil penelitian ini menyirnpulkan bahwa meningkatnya kinerja fmansial dan operasional dapat meningkatkan kinerja pasar. Irnbal h a i l penjualan (ROS) merupakan pembentuk kinerja fmansial dan operasional yang paling dominan. Frekuensi perdagangan (FP) merupakan satu-satunya pembentuk kinerja pasar. Kesimpulannyaadalah bahwa meningkatnya kinerja finansial dan operasional BUMN Tbk di Indonesia melalui peningkatan imbal hasil penjualan dapat meningkatkan kinerja pasar berupa peningkatan frekuensi perdagangan.Hasil penelitian ini memberikan
pandangan baru bahwa peningkatan kinerja finansial dan operasional mampu meningkatkan kinerja pasar. Temuan ini belum diteliti dalam studi-studi terdahulu. Sebelum penelitian ini dilakukan, tidak terdapat studi yang secara jelas meneliti hubungan antara kinerja fmansial dan operasional dengan kinerja pasar. Studi empiris Megginson, et al. (2004) menunjukkan bahwa pemerintah dari negara-negara yang pasar modalnya kurang berkembang melancarkan program privatisasi penjualan saham sebagai cara untuk mengembangkan pasar tersebut. Studi yang dilakukan Megginson, et al. (2004) tersebut bisa dikatakan paling mendekati hasil penelitian ini. Namun, studi tersebut tidak menjelaskan bahwa perkembangan pasar modal secara tegas dipengaruhi oleh peningkatan kinerja finansial dan operasional pasca privatisasi.
Pengaruh Kinerja Finansial dan Operasional terhadap Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan BerdasarkanReputasi Ukuran Akuntansi Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa meningkatnya kinerja fmansial dan operasional dapat meningkatkan keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi. Imbal hasil penjualan (ROS) merupakan pembentuk kinerja finansial dan operasional yang paling dominan. Imbal hasil ekuitas (ROE) merupakan pembentuk keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi yang paling dominan. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa meningkatnya kinerja finansial dan operasional BUMN Tbk di Indonesia melalui peningkatan imbal hasil penjualan dapat meningkatkan keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi berupa meningkatnya imbal hail ekuitas. Hasil penelitian ini lebih memperkaya penelitian terdahulu. Studi Rose dan Thomson (2004) memiliki kesimpulan bahwa kinerja finansial perusahaan mempengaruhi reputasi perusahaan tersebut. Temuan penelitian ini mempertegas kesimpulan tersebut dengan menyajikan bukti bahwa peningkatan imbal hasil penjualan memicu peningkatan imbal hasil ekuitas. Temuan penelitian ini lebih detil menunjukkan bahwa kinerja finansial dan operasional secara positif mempengaruhi keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi.
Fombrun dan Shanley (1990) dalam Suta (2006) memandang reputasi sebagai persepsi para stakeholder terhadap keseluruhan kinerja perusahaan. Pandangan tersebut dapat diterjemahkan sebagai peningkatan kinerja perusahaan mampu meningkatkan reputasi perusahaan. Pandangan tersebut juga terbukti dalam hasil penelitian ini.
Pengaruh Keunggulan Daya Saing Berkelanjutan Berdasarkan Reputasi UkuranAkuntansi terhadap Kinerja Pasar Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa meningkatnya keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi tidak dapat meningkatkan kinerja pasar. lmbai hasil ekuitas (ROE) merupakan pembentuk keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi yang sangat dominan. Frekuensi perdagangan (FP) merupakan satu-satunya pembentuk kinerja pasar. Kesimpulannya adalah bahwa peningkatan keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi BUMN Tbk di Indonesia melalui peningkatan meningkatnya imbal hasil ekuitas tidak dapat meningkatkan kinerja pasar berupa meningkatnya frekuensi perdagangan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasar tidak melihat atau tidak memperhatikan informasi tentang indikator-indikator pembentuk keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi. Hal ini menjelaskan bahwa pasar tidak melihat imbal hasil ekuitas (ROE) sebagai pembentuk keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi yang sangat dominan. Artinya bahwa pasar tidak melihat kemampuan BUMN Tbk untuk menghasilkan imbal hasil ekuitasnya. Keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi adalah merupakan salah satu informasi kinerja BUMN Tbk. Hasil ini mengindikasikan bahwa pasar tidak meiihat indikatorindikator pembentuk keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi sebagai informasi bagi pasar (investor). Penilaian keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi merupakan bagian dari penilaian analisis fundamental. Studi terhadap p e h - p e m a h a a n di Denmark menunjukkan bahwa reputasi perusahaan bisa
mempengaruhi harga saham secara tidak langsung melalui laba dan pertumbuhan, namun tidak melalui nilai pasar yang lebih tinggi (Rose dan Thomsen, 2004). Studi tersebut juga mengindikasikan bahwa reputasi perusahaan secara positif mempengaruhi kinerja pasar. Studi Rose dan Thomsen (2004) tersebut juga memiliki temuan yang berlawanan dengan hasil penelitian ini. Mereka belum mengkaji reputasi ukuran akuntansi sebagai dasar keunggulan daya saing dan frekuensi perdagangan saharn sebagai pembentuk kiierja pasar. Penelitian ini mampu melengkapi studi-studi terdahulu. Kelebihan dari penelitian ini terletak pada penggunaan keunggulan daya saing berdasar reputasi ukuran akuntansi yang belum disentuh oleh penelitian-penelitian sebelumnya.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Hasil penelitian ini memberikan beberapa kesimpulan penelitian. Kesimpulan penelitian pertarna adalah meningkatnya kepemilikan publik dalarn struktur . kepemilikan BUMN Tbk di Indonesia marnpu meningkatkan kinerja finansial dan operasional berupa peningkatan ROS. Kesimpulan kedua adalah meningkatnya kepemilikan publik dalam struktur kepemilikan BUMN Tbk di Indonesia mampu meningkatkan keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi berupa peningkatan ROE. Kesimpulan ketiga penelitian ini adalah meningkatnya kepemilikan publik dalam strukturkepemilikanBUMN Tbk di Indonesia tidak mampu meningkatkan kinerja pasar. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan keempat berupa meningkatnya kinerja finansial dan operasional BUMN Tbk di Indonesia yang dicerrninkan oleh peningkatan ROS mampu meningkatkan kinerja pasar berupa peningkatan frekuensi perdagangan. Kesimpulan kelima adalah peningkatan kinerja finansial dan operasional BUMN Tbk di Indonesia berupa peningkatan ROS mampu meningkatkan imbal hasil ekuitas sebagai keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan keenam berupa meningkatnya imbal hasil ekuitas sebagai pembentuk keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi BUMN Tbk di Indonesia tidak mampu meningkatkan kinerja pasar.
Saran Metode privatisasi hams bersifat transparan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk ikut memiliki BUMN Tbk sehingga menumbuhkan rasa nasionalisme dan terjadi distribusi kesejahteraan. Metode privatisasi yang memenuhi kriteria tersebut adalah penjualan saham ke pasar modal. BUMN Tbk bisa dijadikan alternatif investasi yang direkomendasikan untuk dimasukkan dalam portofolio investasi para investor. BUMN Tbk perlu lebih memperhatikan indikator kinerja finansial dan operasional, serta indikator keunggulan daya saing berkelanjutan berdasarkan reputasi ukuran akuntansi untuk mendapatkan kinerja pasar yang positif. BUMN Tbk hams mendesain tata kelola perusahaannya menjadi perusahaan yang bertujuan maksimalisasi nilai perusahaan. Penelitian ini memberikan peluang munculnya penelitian berikutnya. Peluang bagi penelitian berikutnya adalah: Pertarna, penelitian berikutnya dapat meneliti BUMN Tbk berdasarkan sektor industri. Kedua, penelitian berikutnya dapat meneliti BUMN Tbk berdasarkan komposisi pembentuk struktur kepemilikan, seperti kepemilikan managerial, kepemilikan institusi, kepemilikan pegawai, dan lainnya terhadap kinerja BUMN Tbk tersebut.
DAFTAR RUJUKAN Barney, J.B. 199 1 . Firm Resources and Sustaining Competitive Advantage, Journal of Management 17:99120 Boubakri, N., Hamza, 0 . 2007. The Dynamics of Privatization, The Legal Environment and Stock Market Development. International Review of Financial Analysis. Boubakri, N., Cosset, J.C. 1998. The Financial and Operating Performance ofNewly Privatized Firms: Evidance From Developing countries, Journal of Financial, American FinanceAssosiation. 53:108 1-1 1 1 0 . Boutchkova, M.K., Megginson, W.L. 2000. Privatization and the Rise of Global Capital Markets. Financial Management 29 (4):3 1-75. D'Souza, J., Megginson, W., and Nash, R. 2006. The Effects of Changes in Corporate Governance and Restructurings on Operating Performance: Evidence from Privatizations, Global Finance Journal 15 8. Farin6s, J.E., Garcia, C.J., 1bafiegA.M.2007. Operating and Stock Market Performance of State-owned Enterprise
Privatizations: The Spanish Experience, International Review of Financial Analysis. Fombrun, C., Shanley. 1990. What's in a Name? Reputation Building and Corporate Strategy, Apdemy of ._ Management Journal. Garcia, L.C. Anson, S.G. 2007. The Spanish Privatisation Process: Implications on the Performance of Divested Firms, Interantional Review of Financial Analysis 16:390409. Gentzoglanis, A. 2007. Financial Integration, Regulation and Competitiveness in Middle East and North Africa Countries. Managerial Finance 33 No. 7 , pp. 461476. Hovey, M. 2005. Corporate Governance in China: An Analysis of Ownership Changes after the 1997 Announcement. SSRN Working Paper 8 1 1 105. Jensen, M.C., Meckling, W.H. 1976. The Theory of Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal ofFinancia1 Economics,pp. 305360 Jones, Jones, G., Little, P.B. 2000. Reputation as a Reservoir: Buffering Against Loss in Times of Economic Crisis, Corporate Reputation Review. Li, D., Moshirian, F., Nguyen, P., and Tan, L.W. 2007. Managerial Ownership 'and Firm Performance: Evidance from China's Privatization, Reasearch in International Business and Finance. Mathur, I., Banchuenvijit, W. 2007. The Effect of Privatization on the Performance of Newly Firms in Emerging Markets, Emerging Markets Review 8:134146. Megginson, W.,Nash, R., Randenborgh. 1994. The Financial and Operating Performance of Newly Privatized Firms: An Interantional Empirical Analysis, Journal ofFinancial49:403452. Megginson,W., Nash, R., Netter, J., Poulsen,A. 2004. The Choice of Public Versus Private Markets: Evidence fiom Privatizations, Journal ofFinance 59:2835-2870. Michialisin, M.D., Smith, R.D., Klien, D.M. 1997. In Search of Strategic Assets, International Journal of Organizational 5 (4):360-387. Naceur, S.B., Ghazouani, S., Omran, M. 2006. The Performanance ofNewlyPrivatized in Selected MENA Countries: the Role of Ownerships Structure, Governance and Liberalized Policies, International Review of Financial Analysis. Robert, P.W., Dowling, G.R. 2002. Corporate Reputation and Sustained Superior Financial Performance. Strategic Management Journal. Rose, C., Thornsen, S. 2004. The Impact of Corporate Reputation on Performance: Some Danish Evidence. European Management Journal Vol. 22, No. 2, pp. 20 1-2 10.
Sun, Q., Tong, W. 2003. China Share Issue Privatization: the Extent of Its Success, Journal oJ:Financial Economic 70:183-222. Suta, I.P.G.A. 2006. Kinerja Pasar Perusahaan ~ u b l i kdi Indonesia: suatu analisis reputasi perusahaan, Yayasan Sad Satria Bhakti.
Vergin, R.C.,Qoronfleh,M.W. 1998. Corporate Reputation and the Stock Market. Business Horizons, Villalonga, B. 2000. Privatizationand Efficiency:Differentiating Ownership Effects fiom Political,Organizational, and Dynamic Effects, Journal of Economic Behavior & Organization 42 (2000):43-74.