Jurnal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 PENGARUH VARIABEL-VARIABEL TAX SHIELD DAN NON-TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAN (STUD1 PADA PERUSAFAAN GO-PUBLIC DI BURSA EFEK JAKARTA)
/ Djumahir Fakultas Ekonomi Universitas Brawiiava Malane
ABSTRACT This study examined the influence of tax shields and non-tax shields to determine of the capital structure. Tax shields is variable that influence on the captial structure as debt tax shields and non-debt tax shields. They argue that tax deductions for tax payement, depreciation and amortisation are substitutes for the tax benefits of debt financing. Non-tax shiled is variable that influence on the capital structure that not relationship to tax deductible as assets structure, uniques, firm size, growth, business risk, profitability, account receivable and inventories This variables can be used for the financing decision choice between debt and equity. The theory suggest that firm selected capital structure depending on atribute that determine the various cost and benefit across will debt and equity financing. The variables discussed in the previous sections were analyzed over the 1999 through 2003 time period. The sample numbers 34 manufacturing firms are listed on the Jakarta Stock Exchange which have complete financial data on the annual report. In our empirical model, we regressed the firm's total debat ratio againt ten explanatory variables. Two stage least square used in this anlysis, and the gegeral model can be specified as follows: First stage, debt ratio= f (debt tax shield, non debt tax shiled, assets structure, uniques, firm size, growth, business risk, profitability, account receivable and inventories). Second stage, firm value = f (debt ratio). The result reported here show that ten of the determinant capital structure, are debt tax shields, assets structure, uniques, firm size, profitability and account receivable provide support for an effect on debt ratio. The evidence indicates that debt tax shileds tend to use significantly more debt financing than equity. This difference in financing practice probab!y reflects the tax deduction of debt than equity. The result also suggest that increase in the assets structure, uniques, firm size, account receivable, due to an increase in the firm's borrowing. This finding may be due the negative relation between profitability and the debt ratio as atribute of capital structure. Our finding support the pecking order theory (Myers, 1984), that firms prefer internal than exrternal financing. This is also consistent with finding of Titman & Wessels (1988), Jorgensen & Terra (1992) that profitable of the firms have less demand f6r external financing since there are agency costs of managerial discretion. This result do not provide support for an effect on debt ratio arising from non debt tax shields, firm's growth, business risk, and inventories. Keywords: capital structure, tax shields, non tax shields, firm value
302 Program Pascasarjana Universitas Brawijaya
Variabel-variabel tax shield ... Djumahir PENDAHULUAN Latar Belakang Pengurang pajak penghasilan (tax shields) merupakan salah satu pertimbangan untuk menentukan kebijakan struktur modal, selain variabel-variabel non tax shields yaitu kelompok variabel yang mempengaruhi struktur modal akan tetapi bukan sebagai pengurang pajak. Tax shield adalah kelompok penentu struktur modal yang dapat mengurangi atau menambah hutang, terdiri dari: debt tax shields dan non debt tax shields. Debt tax shileds adalah penentu struktur modal, hutang akan ditambah jika insentif atas penambahan terdapat hutang berupa pengurangan pajak dari pembebanan bunga hutang terhadap laba dan rugi. Modigliani dan Miller (1963), mengembangkan teori struktur modal dan memperluas pada pajak penghasilan dan pajak peorangan, menyatakan bahwa biaya bunga dapat menghemat pembayaran pajak karena bunga dapat mengurangi keuntungan kena pajak sehingga pajak yang dibayarkan perusahaan menjadi lebih kecil (tax deductible). Non debt tax shields sebagai penentu struktur modal bukan dari hutang, berupa pembebanan biaya depresiasi dan amortisasi tehadap laba dan rugi. Depresiasi dan amortisasi sebagai pendorong bagi perusahaan untuk mengurangi hutang, karena depresiasi dan amortisasi merupakan cash pow sebagai sumber modal dari dalam perusahaan sehingga dapat mengurangi pendanaan dari hutang. Non tax shields adalah variabel penentu kebijakan struktur modal dan tidak berhubungan dengan pengurang pajak penghasilan, karena non tax shield bukan sebagai pengurang pendapatan dalam laporan laba dan rugi yang dapat
mengurangi pajak penghasilan. Non tax shields walaupun bukan merupakan insentif untuk menarik hutang akan tetapi diperhitungkan sebagai penentu kebijakan struktur modal perusahaan seperti variabel-variabel: struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, keunikan, ukuran perusahaan, risiko bisnis, profitabilitas. Dalam melaksanakan operasi perusahaan, manajer keuangan mempunyai tiga tanggung jawab utama dalam pengambilan keputusan, yaitu financing, investment dan dividend policy. Dalam ha1 financing, persoalan yang dihadapi oleh manajer keuangan adalah pengambilan keputusan struktur modal, yaitu bagaimana mengunakan kombinasi optimal antara pendanaan hutang dan modal sendiri (ekuitas). Keputusan mengkombinasikan secara optimal antar-a pendanaan hutang dkn ekuitas memerlukan pertimbangan yang matang dan bijaksana. Pendanaan dengan hutang, mempunyai kerugian dan keuntungan yaitu hutang akan memberikan peluang untuk pengembangan bisnis yang cepat tanpa harus memiliki modal sendiri (ekuitas) yang cukup untuk pendanaan pengembangan usahannya. Keuntungan atas pengurangan pajak (tax deductible) sebagai akibat dari pembayaran bunga dari pinjaman dapat mengurangi pendapatan kena pajak, akhirnya akan meningkatkan keuntungan yang diterima oleh para pemegang saham (stockholdes) dibanding penggunaan dana dengan ekuitas. Tax deductible memang akan memberikan peluang untuk meningkatkan struktur modal perusahaan, akan tetapi bila tidak diimbangi dengan kemampuan pengelolaan hutang, penggunaan hutang justru akan menjadi beban yang menyulitkan posisi keuangan
l'rogram Pascasarjana Universitas Brawijaya 303
Jurnal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 perusahaan yang disebabkan oleh variabel tax shields yang terdiri dari kewajiban untuk membayar cicilan debt tax shields dan non-debt tax shields dan non tax shields yang hutang beserta bunganya. terdiri dari: struktur aktiva, Kemungkinan yang paling buruk dari keunikan, ukuran perusahaan, kesalahan pengambilan keputusan pertumbuhan, risiko bisnis, dalam pendanaan dengan hutang yaitu profitabilitas, piutang dagang dan terjadinya kebangkrutan. persediaan terhadap struktur modal Sampai seberapa besar jumlah perusahaan. kebutuhan modal untuk mendukung 2. Apakah terdapat pengaruh secara aktivitas perusahaan adalah merupakan parsial masing-masing variabel debt suatu usaha untuk membagi kebutuhan modal kepada sumber modal dari tax shields, non-debt tax shields, hutang dan ekuitas (equity), akan struktur aktiva, keunikan, ukuran memaksimumkan nilai perusahaan perusahaan, pertumbuhan, risiko (Barclay and Smith Jr, 1999). Pencarian bisnis, profitabilitas, piutang batas optimal merupakan perwujudan dagang dan persediaan terhadap struktur modal perusahaan. dari usaha penetapan struktur modal yang tepat sudah menjadi pemikiran 3. Apakah terdapat pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. para praktisi maupun para akademisi sejak hutang menjadi bagian dari Kerangka Konseptual dan Hipotesi kelangsungan bisnis. Penelitian Perurnusan Masalah 1.Kerangka Konseptual. Berdasarkan uraian latar belakang penelitian tersebut diatas, Kerangka konseptual teori dan maka permasalahan tersebut dapat kerangka konsep hipotesis seperti pada dirumuskan sebagai berikut: gambar 1. dan gambar 2. berikut ini: 1. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel-
Financing
Perusahaan
Variabel Kelompok Tax Shields: Q Debt tax shield 0 Non-debt tax shield
Variabel kelompok Non-tax Shields: 0 Struktur aktiva. U Pertumbuhan 0 Keunikan 0 Ukuran perusahaan 0 Risiko bisnis 0 Profitabilitas 0 Piutang dagang 0 Persediaan.
304 Program Pascasarjana Universitas Brawijaya
Variabel-variabel tax shield ... Djumahir Gambar 1. Kerangka Konsep Teori (Weston & Cepeland,1996)
*.....................................: . .. I . .. . Variabel Kelompok Tax Shields: Debt tax shields
m
1
.
Keunikan
I
Ukuran perusahaan
.
Struktur
.12
Nilai Perusahaan
Profitabilitas Piutang Dagang
I
Persediaan
Gambar .2 Model Hipotesis Hipotesis. Berdasarkan perumusan masalah, penelitian terdahulu dan landasan teori diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1) Variabel-variabel tax shields, teridiri dari: debt fax shields, dan non tax shields, terdiri dari: non debt tax shields struktur aktiva, keunikan, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, profitabilitas piutang dagang, persediaan berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal. 2 ) Variabel debt tax shields berpengaruh positif terhadap struktur modal.
3 ) Variabel non-debt fax shields berpengaruh negatif terhadap struktur modal. 4) Variabel struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal 5) Variabel pertumbuhan berpengaruh negatif terhadap struktur modal. 6) Variabel keunikan berpengaruh negatif terhadap struktur modal. 7) Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. 8) Variabel risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya 305
Jurnal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 9) Variabel profitabilitas dalam penelitian selama periode berpengaruh negatif terhadap penelitian tahun 1999 sampai struktur modal. dengan 2003. 10) Variabel piutang dagang 3. Perusahaan yang diteliti tidak berpengaruh positif terhadap memiliki laba negatif (rugi). Syarat struktur modal. ini ditentukan untuk menghindari 11) Variabel persediaan hasil yang bias, karena tax shields berpengaruh positif terhadap (debt tax shields dan non debt fax struktur modal. shields) tidak bermakna dianalisis 12) Variabel struktur modal untuk perusahaan yang rugi. 4. Perusahaan yang diteliti tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. memiliki ekuitas negatif. Berdarkan kriteria tersebut perusahaan-perusahaan manufaktur METODE PENELITIAN yang diteliti sebanyak 34 perusahaan. 1. Populasi dan Sampel. Variabel Penelitian dan Definisi Populasi penelitian adalah Operasional. semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta sampai tahun 2003 Variabel Penelitian dan Definisi sebanyak 333 perusahaan (Indonesian Operasional (bagian pertama). Capital Market Directory, 2003). Sedangkan sample diambil dengan Pada bagian pertama, variabel terikat adalah ' struktur modal, metode puryorsive menggunakan snrnpling, yaitu melakukan pengambilan scdangkan variabel bebas terdiri dari: sampel yang bersifat tidak acak (non debt tax shields dan non-debt tax shields, struktur aktiva, tingkat pertumbuhan, ramdom sampling), sampel dipilih keunikan, ukuran perusahaan, risiko berdasarkan kriteria atau syarat tertentu bisnis, profitabilitas, tingkat dari peneliti. Kriteria-kriteria pertumbuhan perusahaan, piutang pengambilan sample ynng ditentukan dagang dan persediaan. adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur sesuai 1 Variabel Terikat dengan klasifikasi Indonesian Variabel terikat adalah struktur Capital Market Directory sainpai modal (YI).sesuai dengan pendapat tahun 2003 sebanyak 153 Titman (1988), Joseph Ooi (1999), pengambilan peusahaan, perusahaan manufaktur dilakukan Andrea Balla (2001), Gustavo Grullon (2001), Jorgensen & Terra (2003) yaitu untuk mendapatkan perusahaan rasio antara hutang jangka panjang dan yang sejenis dan pada perusahaan jangka pendek dengan nilai buku manufaktur sebagian besar investasinya dalam bentuk aktiva ekuitas. Semakin besar struktur modal semakin besar dana yang digunakan tetap berwujud, piutang dagang untuk membiaya aktiva perusahaan dan persediaan yang dapat yang berasal dari hutang jangka panjang digunakan sebagai jaminan hutang. dan hutang jangka pendek. 2. Perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Jakarta menerbitkan Laporan Keuangan lengkap dan iniorn~asi lain yang diperlukan
.
306 Program lJascasarjana Universitas Brawijaya
Variabel-variabel tax shield ... D jumahir modal, semakin banyak aktiva tetap Struktur modal dengan rumus: benvujud perusahaan, ada pinjaman kecenderungan semakin besar Total Hutang Struktur Modal = yang akan diperoleh. Oleh karena itu Ekuitas aktiva tetap berwujud yang besar (Titman, 1988) mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan hutang perusahaan. 2. Variabel Bebas. Titman (1988), Jorgensen & Terra (1992), Variabel bebas terdiri dari: Bevan & Danbolt (2001), menyatakan bahwa aktiva tetap benvujud 1).Debt tax shield (Xi) berhungan positif dengan hutang jangka Debt tax shield sebagai pendorong panjang dan berhubungan negatif bagi perusahaan untuk lebih banyak dengan hutng jangka pendek. Rumus menerima pinjaman, karena bunga yang digunakan: pinjaman yang dibebankan sebagai biaya pad3 perhitungan laba dan rugi akan mengurangi pajak penghasilan perusahaan Modigliani dan Miller (1963), Dengan demikan diharapkan debf tax shield mempunyai hubungan positif dengan struktur modal. Rumus yang digunakan: pembuyarabunga Debttaxshield= labasebelunbungadanpajak (Moh'd. A, 1998) 2). Non-debt tax shield (X2) Pengurang pembayaran pajak penghasilan selain hutang perusahaan disebabkan biaya non-tunai yaitu depresiasi dan amortisasi. Semakin besar depresiasi dan amortisasi semakin besar penghematan pajak. Non debt tax shield dihitung dari rasio depresiasi dan amortisasi selama tahun berjalan dengan total aktiva. Rumus yang digunakan adalah: Depresiasb.Amortisas~ NondebtTaxShield= TotalAktiva (Titman, 1988, Moh'd A, 1998) 3). Struktur aktiva. (X3) Struktur aktiva mempengaruhi sumber pembelanjaan dalam beberapa cara. Struktur aktiva akan mempengaruhi terhadap struktur
Struktur Aktiva =
Aktiva Tetap Total Aktiva
(Titman, 1988) 4). Variabel pertumbuhan (X4) Perusahaan industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mempunyai kefleksibilitas yang lebih besar di dalam pemilihan investasi masa depan. Pertumbuhan perusahaan yang tinggi, dapat dilihat dari kemampuan untuk memperoleh laba dan berhasil dalam mengelola seluruh sumber yang ada dalam perusahaan. Oleh karenanya, diharapkan perusahaan dengan peluang pertumbuhan yang diharapkan lebih tinggi, dapat dilakaukan dengan megurangi hutang. Rumus yang digunakan: Pertumbuhan =
Total aktiva, -Total aktiva,-, Total aktiva,-,
(Titman, 1988, Bathala.T, 1994)
5). Keunikan. (Xs) Perusahaan yang memproduksi barang yang unik memerlukan investasi yang besar dalam bentuk asset, sumber daya manusia. Oleh karena itu, membutuhkan ciri dan pengerjaan yang khusus sehingga diperlukan penelitian dan pengembangan terhadap produk
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya 307
Jurnal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 7). Risiko bisnis. (X7) tersebut. Penelitian dan pengembangan Risiko sistimatik merupakan terhadap produk memerlukan dana ukuran dari risiko bisnis. Dalam tradeyang cukup besar dan memiliki risiko off models diprediksi bahwa tinggi. Perusahaan yang unik lebih lebih perusahaan yang mempunyai risiko mudah untuk memperoleh laba bisnis tinggi mempunyai tingkat dibandingkan dengan perusahaan yang kapasitas untuk melakukan pinjaman belum unik. Indikator dari keunikan sangat randah (Ooi, 1999). Pendapat ini perusahaan dapat diukur dengan rasio didukung oleh Jorgensen & Terra (2003) beban penjualan dengan penjualan bahwa risiko bisnis berpengaruh negatif (SEIS) diprediksi mempunyai hubungan dan signifikan terhadap struktur modal. negatif dengan struktur modal Ukuran yang digunakan adalah beta perusahaan (Titman,1988). Rumus yang saham, dengan rumus: digunakan:
Beban Penjualan Keuiziknn = - Penjualan (Titman, 1988, Moh'd A, 1998, Bathala. T, 1994) 6 ) . Ukuran perusahaan. (Xs) Perusahaan yang besar akan dengan mudah dan cepat memperoleh dana, perusahaan dengan size yang lebih besar diperkirakan mempunyai kesempatan untuk melakukan pinjaman dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki portofolio pasar yang lebih terdiversifikasi, oleh karenanya kemungkinan lebih rendah untuk mengalami kebangkrutan. Ferusahaan besar akan lebih mudah dalam memperoleh pinjamark mengingat nilai aktiva berwujud yang dijaminkan lebih besar, dan mempunyai tingkat kepercayaan lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan kecil (Titman, 1998, Zingales, 1995, Adedeji, 1998). Ukuran perusahaan (F'rrn size), dihitung dari natural logarithm total aktiva. Rumus yang digunakan:
Ukuran perusahaan = Ln (total aktiva) (Titman,1988, Moh'd. A, 1998)
O~,M Beta Saham( Pi ) = 0 2 M
Jones, 1997:233, Moh'd. A, 1998) 8). Profitabilitas. (Xe) Perusahaan yang menghasilkan laba yang lebih besar cenderung mempunyai laba ditahan lebih besar sehingga dengan mudah memenuhi kebutuhan dananya untuk melakukan ekspansi. Myers (1984) memberikan pendapat, laba ditahan memiliki urutan yang paling utama dalam pilihan pendanaan atas proyek investasi. Titman (1988), Adedeji (1998), Jorgensen & Terra (1992) menemukan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. Rumus yang digunakan:
Profitabilitas =
laba usaha penjualan
(Titman,1988, Moh'd. A, 1998) 9). Piutang dagang. (X9) Pembiayaan piutang dagang dapat berupa penyerahan piutang dagang atau menjual piutang dagang atau factoring (Weston dan Copeland, 1997:352). Variabel piutang dagang dengan dihitung dari perbandingan piutang dengan total aktiva, piutang dagang digunakan sebagai jaminan
308 Program Pascasarjana Universitas Brawijaya
Variabel-variabel tax shield ... Djumahir untuk membiayai ativa, , dengan jumlah lembar saham yang beredar dikalikan dengan harga pasar saham rumus: per lembar (Husnan, 1985). Piutang Dagang Piutang Dagang = Rumus yang digunakan untuk Tota.1 Aktiva nilai perusahaan adalah rasio antara jumlah nilai pasar hutang dan nilai (Weston dan Copeland, 1997) pasar saham dibagi dengan jumlah nilai 10). Persediaan. (Xi01 buku hutang dan nilai buku saham. Jika perusahaan mempunyai risiko kredit yang relatif kurang baik, maka lebaga pemberi pinjaman akan meminta penyediaan jaminan berupa persediaan (Weston dan Copeland, 1997:352). Oleh karena itu persediaan dapat dipakai sebagai jaminan terhadap hutang. jangka pendek. Persediaan diukur dari perbandingan persediaan dengan total aktiva. Rumus yang digunakan:
Persediaan
=
Persediaan Total Aktiva
(Weston dan Copeland, 1997). Variabel Penelitian dan Definisi Operasional (bagian kedua). Pada bagian kedua, variabel terikat adalah nilai perusahaan dan struktur modal sebagai variabel bebas.
Nilai Perusahaan =
(Nilai Pasar Hutang + Nilai Pasar Saham) (Nilai Buku Hutang + Nilai Buku Saham)
(Sudarma, 2004) 2. Variabel bebas. Variabel bebas adalah struktur modal, struktur modal sebagai variabel bebas diukur dari hasil regresi setelah dipengaruhi oleh variabekvariabel seperti: debt fax shields, non-debf fax shields, struktur aktiva, keunikan, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, risiko bisnis, profitabilitas, piutang dagang dan persediaan. Makin besar tingka: hutang akan diikuti dengan naiknya nilai perusahaan dalam ha1 ini diwakili oleh harga saham. Akan tetapi makin besar hutang, makin besar risko keuangan perusahaan yaitu tejadinya biaya kebangkrutan (Weston dan Bringham 1993:647).
1. Variabel Terikat.
Variabel terikat adalah nilai perusahaan, nilai perusahaan merupakan penilaian dari investor terhadap harga saham. Kenaikan dan penurunan harga saham menggambarkan kinerja perusahaan dan kemakmuran pemegang saham (Miller, 1961 dan Husnan, 1994). Ukuran yang digunakan untuk variabel nilai perusahaan adalah total nilai pasar hutang dan nilai pasar saham yang beredar. Nilai pasar hutang adalah jumlah lembar hutang (obligasi) yang beredar dikalikan dengan nilai pasar hutang per lembar, sedangkan nilai pasar saham adalah perkalian antara
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik. 1).Multikolinieritas. Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel yang menjelaskan yang termasuk dalam model (Gujarati,1995:320). Untuk menguji - . multikolinieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variansce lnflafing Factor), dimana multikolinieritas terjadi apabila nilai VIF lebih dari 10. Nilai VIF untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini:
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya 309
Jurnal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321
Variabel Debt tax shiled (X I ) Non dedt tax shield (X2) Struktur Aktiva (X3) Pertumbuhan (X4) Keunikan (X5) Ukuran Perusahaan (X6) Risiko Bisnis (X7) Profitabilitas (Xs) Piutang Dagang (X9) Persediaan (XIO) Sumber: data diolah
Tabel 1 Hasil Uji Multikolinieritas. Keterangan VIF Titdak terjadi multikolinieritas 1,082 Titdak terjadi multikolinieritas 1,544 Titdak terjadi multikolinieritas 1,789 Titdak terjadi multikolinieritas 1,132 Titdak terjadi multikolinieritas 1,265 Titdak terjadi multikolinieritas 1,215 Titdak terjadi multikolinieritas 1,081 Titdak terjadi multikolinieritas 1,190 Titdak terjadi multikolinieritas 1,300 Titdak terjadi multikolinieritas 1,311
Dari tabel 6.1. diketahui nilai VIF untuk masing-masing variabel tidak melebihi 10, dan dapat dimbil kesimpulan bahwa model persamaan regresi tidak terjadi multikolinieritas. . 2). Autokorelasi. Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar kesalahan pengganggu (error), yaitu kesalahan pengganggu di satu observasi terhadap kesalahan pengganggu di observasi lain (Gujarati, 1995:202). Pada penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian serial korelasi yaitu Durbin Watson. Di dalam uji DW, nonautokorelasi terjadi pada nilai kritisnya yaitu du
Struktur Modal
I
Dari tabel 2. tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi. 3). Heterokedastisitas Heterokedastisitas berarti bahwa gangguan ei yang muncul dalam fungsi regresi mempunyai varians yang berbeda, dan salah satu asumsi penting dari model OLS adalah bahwa ganguan ei yang muncul dalam fungsi regresi (Nonadalah heterokedastisitas Heterokedastisitas). Uji heterokedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apa sebuah grup mempunyai mempunyai variance yang sama. Jika varians sama disebut terjadi homokedastisitas dan ini yang seharusnya te rjadi. Sedangkan jika tidak maka terjadi heterokedastisitas. Dari lampiran 3, dapat disimpulkan bahwa data yang ada tidak menunjukkan pola tertentu dan menyebar oleh karena itu maka data tersebut bebas dari heterokedastisitas, oleh karena itu selanjutnya dapat dilakukan pegnolahan dalam model regresi.
Sumber: data diolah
310 Program Pascasariana Universitas Brawiiava
Variabel-variabel tax shield ... Djumahir 4). Normalitas garis diagonal yang berarti model Asumsi kenormalan nilai residual memenuhi asumsi regresi ini sangat penting diperiksa karena normalitas. penelitian ini melakukan uji t yang merupakan turunan dari sebaran Hasil Analisis Regresi. normal dengan ciri khas, antara lain: 1. Hasil analisis regresi tahap pertama. a. Dari observasi yang paling banyak Hasil analisis regresi tahap memiliki nilai di sekitar nilai pertama, struktur modal sebagai tengah. variabel terikat dan variabel bebas b. Dari observasi yang mempunyai terdiri dari: debt fax shields dan non-debt nilai sangat jauh (ke arah kanan tax shields dan non tax shields yang terdiri atau ke arah kiri) sangta sedikit. dari: struktur aktiva, keunikan, ukuran c. Memiliki pola simetris. perusahaan, pertumbuhan, risiko bisnis, profitabilitas, piutang dagang dan Dalam penelitian ini pengujian persediaan. Alat analisis yang kenormalan dengan menggunakan digunakan dengan bantuan software metode Normal Plot of Standard SPSS 11.6, tampak pada tabel 3 berikut Residual, sebagaimana tampak pada ini. lampiran 4. Dari hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penyebaran data terletak disekitar garis diagonal dan megikuti
Variabel Bebas
Konstanta Debt tax shields ( X I ) Non-debt tax shields (x2) Struktur Aktiva (x3) Pertumbuhan (x4) Keunikan (x5) Ukuran Pemsahaan (x6) Risiko Bisnis (x7) Profitabilitas (x8) Piutang Dagang (x9) Persediaan (x10)
Koefisien Regresi
Tabel 3 Hasil Analisis Regresi CTahap pertama) Koefisien Signifikansi Beb
-0,697 0,514 -0,070 0,227 0,010 0,375 0,078 0,016 -0,568 0,428 4112 .
0,575 -0,007 0,164 0,012 0,142 0,383 0,055 -0,143 0,234 0,067 .
0,oOo 0,000 0,910 0,021 0,824 0,018 0,000 0,318 0,013 0,000 0,267 .
Keterangan
Signifikan ') Tidak signifikan Signifikan *) Tidak signifikan Signifikan *) Signifikan ') Tidak signifikan Signifikan *) Signifikan ') Tidak sjgnifikan
Variabel Terikat Struktur Modal (YI ) Sig. F Change 0,000 0,561 R-squared 20,316 F-statistic Durbin-Waston 1,365 statistic *) Tingkat signifikansi 5% Sumber: Data diolah Model regresi tahap pertama, struktur modal sebagai variabel terikat adalah sebagai berikut: YI = -O,697+O1514X10,07OX2+0,227X3+0,01X4
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya 311
Jumal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 Hasil analisis regresi tahap kedua. Alat analisis yang digunakan Hasil analisis regresi tahap kedua dengan bantuan software SPSS 11.5, tampak pada tabel 4 berikut ini. dengan variabel terikat nilai perusahaan (Y2 ) dan struktur modal (YI )sebagai variabel bebas. Tabel 4 Hasil Analisis Regresi (Tahap kedua) Koefisien Regresi 0,454
Variabel Bebas Struktur Modal (YI )
r
Variabel Terikat
Koefisien Beta 0,462
Signifikan Keterangan si .0,000 Signifikan
I Nilai Perusahaan (Y2 )
R-squared Sumber: Data diolah Model regresi tahap kedua, nilai perusahaan sebagai variabel terikat, adalah sebagai berikut:
1. Pembahasan Hasil Penelitian.
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan kerangka teoritis serta data-data empiris yang telah diuraikan sebelumnya maka hasil penelitian, tentang pengaruh debt tax shields, nondebt tax shields, struktur aktiva, keunikan, ukuran perusahaan, pertumbuhan, risiko bisnis, dagang, profitabilitas piutang persediaan terhadap struktur modal perusahaan, serta pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan, dapat diuraikan sebagai berikut: Pengaruh Debt Tax Shields Terhadap Struktur Modal. Variabel debt fax shielsd mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis (H2), pada tingkat signifikansi 0,000 lebih 2.
kecil dari 0,05 dengan arah koefisien positif, maka hipotesis (H2) diterima. Hasil penelitian sesuai dengan penemuan Mddigliani dan Miller (1963), Moh'd (1998), Welch (2002). Debt tax shields sebagai pendorong perusahaan untuk lebih banyak menerima pinjaman, karena bunga pinjaman yang dibebankan sebagai biaya pada perhitungan laba dan rugi dapat mengurangi pajak penghasilan perusahaan. Pengurangan pajak sebagai akibat dari pembayaran bunga (debt tax shields) mendorong perusahaan untuk lebih menyukai pendanaan hutang dari pada ekuitas. 3. Pengaruh Non Debt Tax Shields Terhadap Struktur Modal perusahaan. Variabel non-debt tax shields mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan akan tetapi tidak signifikan. Masil penelitian tidak sesuai dengan prediksi hipotesis (H3), yang memprediksi variabel non debt fax shields mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini tidak
312 Program Pascasarjana Universitas Brawijaya
Variabel-variabel tax shield ... Djurnahir didukung oleh penelitian Moh'd A pembelanjaan dalam bentuk hutang, (1998), Jensen, Solberg and Zorn (1992). karena struktur aktiva menggunakan Trade-off theory dari DeAngelo dan ukuran aktiva tetap berwujud yang Masulis (1980), menyatakan bahwa dapat digunakan sebagai jaminan untuk perusahaan dengan non-debt tax shields memperoleh hutang. Oleh karena itu tinggi akan menurunkan tingkat hutang aktiva tetap berwujud mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan perusahaan jika keuntungan (laba) perusahaan meningkat, karena sebagian hutang perusahaan, dari keuntungan merupakan sumber 5. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dana internal. Perkembangan laba bersih perusahaan-perusahaan Terhadap Struktur Modal manufaktur di Indonesia yang diambil Perusahaan sebagai sampel, te jadi penurunan laba Variabel pertumbuhan bersih tahun 2000 dan 2001, sehingga perusahaan berpengaruh positif dan mengurangi sumber pendanaan internal tidak signifikan terhadap struktur yang berasal dari deprediasi dan modal perusahaan. Hasil penelitian ini amortisasi aktiva tetap. Perbandingan tidak sesuai dengan prediksi hipotesis rata-rata sumber dana internal dari (H5), yang memprediksi variabel depresiasi dan amortisasi dibandingkan pertumbuhan berpengaruh negatif dan dengan rata-rata kebutuhan dana signifikan terhadap struktur modal keseluruhan perusahaan selama tahun perusahaan. Hasil penelitian tidak didukung oleh penelitian yang penelitian sangat rendah yaitu sebesar dilakukan oleh Bathala (1994), Moh'd 9%. Keadaan tersebut mengindikasikan (1998), Welch (2002). Perusahaan yang bahwa sumber dana internal yang berasal dari depresiasi dan amortisasin mengalami pertumbuhan, secara tidak cukup signifikan dalam maksimal menggunakan aset-aset yang pembiayaan perusahaan, sehingga dimiliki untuk memeperoleh keuntungan (laba), oleh karena itu variabel non debt tax shields tidak berpengaruh terhadap struktur modal dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan. dilakukan dengan menggunakan laba ditahan dari pada penggunaan hutang. 4. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Hasil penelitian perusahaanStruktur Modal Perusahaan perusahaan manufaktur di Indonesia Variabel struktur aktiva menunjukkan pertumbuhan rendah. memunyai pengaruh positif dan Pertumbuhan aktiva pada tahun 2001 mengalami penurunan pertumbuhan siginifikan terhadap struktur modal (negatif). Rata-rata proporsi hutang perusahaan. Hasil penelitian sesuai dengan hipotesis (H4), yang jangka pendek lebih lebih besar dari ~anjang memprediksi variabel struktur aktiva hutang jangka mempunyai pengaruh positif dan mengindikasikan, bahwa aktiva siginifikan terhadap struktur modal perusahaan yang biayai dari hutang perusahaan. Hasil penelitian sesuai didominasi hutang jangka pendek, sesuai dengan penelitian Myers (1977), dengan penelitian Jensen, Solberg and Zorm (19921, Chen (1999), Bevan&Danbolt (2001). Pertumbuhan Bevan&Danbolt (2001). Myer and Majluf laba tidak cukup besar ( tahun 2000 dan (1984), menyatakan bahwa struktur 2001 mengalami pertumbuhan laba aktiva mempengaruhi sumber negatif). Oleh karena itu, variabel
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya 313
Jurnal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 terhadap struktur modal perusahaan. pertumbuhan perusahaan mempunyai Hasil penelitian ini sesuai dengan pengaruh positif dan tidak signifikan prediksi hipotesis (H7), yang terhadap struktur modal perusahaan. memprediksi variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif dan 6. Pengaruh Keunikan Terhadap signifikan terhadap struktur modal Struktur Modal Perusahaan perusahaan. Perusahaan yang besar Variabel keunikan berpengaruh akan dengan mudah melakukan akses positif dan signi fikan terhadap struktur kepasar modal dan lebih cepat untuk modal perusahaan. Hasil penelitian memperoleh dana, dengan demikian tidak sesuai dengan prediksi hipotesis maka perusahaan dengan ukuran (size) (H6), yang memprediksi variabel yang lebih besar diperkirakan keunikan berpengaruh negatif dan mempunyai kesempatan untuk signifikan terhadap struktur modal melakukan hutang dalam dibandingkan perusahaan. dengan perusahaan yang kecil. Aktiva Masil penelitian tidak sesuai Hasil penelitian ini didukung oleh dengan hasil penelitian yang dilakukan penelitian Moh'd A. (1998), Bevan oleh Jensen, Solberg and Zorn (1992), (2001), Frank and Goyal(2003), Sudarma Bhatala (1994), Moh'd (1998), Chen (2004) yang menyatakan bahwa ukuran (1999) yang memprediksi ada pengaruh perusahan (size) mempunyai pengaruh negatif terhadap struktur modal. posisif terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Titman (1988), menyatakan bahwa perusahaan 8. Pengaruh Risiko Bisnis Terhadap yang unik mempunyai pengaruh negatif Struktur Modal Perusahaan terhadap struktur modal, akan tetapi Variabel risiko bisnis tidak bagi perusahaan yang belum unik berpengaruh secara signifikan terhadap mempunyai positif terhadap struktur struktur modal perusahaan. Hasil modal perusahaan. penelitian tidak sesuai dengan prediksi Perusahaan manufaktur di hipotesis (H8), yang memprediksi Indonesia yang diteliti masih dalam variabel risiko bisnis berpengaruh taraf pemulihan dan penataan kembali negatif dan siginifikan terhadap setelah terjadi dampak krisis tahun 1997, struktur modal perusahaan. Penelitian tersebut sehingga perusahaan ini tidak sesuai dengan penelitian yang merupakan perusahaan belum unik dan dilakukan oleh Bathala (1994), Chen perusahaan memilih pendanaan dari (1999), Ooi(1999) bahwa risiko bisnis hutang jangka pendek dan bukan dari berpengaruh negatif dan signifikan hutang jangka panjang, sesuai dengan terhadap struktur modal perusahaan. hasil penelitian Titman (1988). Oleh Temuan penelitian ini karena itu variabel keunikan yang perusahanmenunjukkan bahwa, diproxi dari biaya penelitian dan perusahaan manufaktur di Indonesia pengembangan serta biaya penjualan belum mempunyai risiko bisnis yang mempunyai pengaruh positif dan tinggi. Beta saham sebagai proxi dari signifikan terhadap struktur modal. risiko bisnis merupakan penilaian dari investor atau pemegang saham dalam 7. Pengaruh Ukuran Perusahaan melakukan penilaian terhadap harga Terhadap Struktur Modal saham. Risiko bisnis perusahaan Perusahaan manufaktur di Indonesia berpengaruh Variabel ukuran perusahaan positif terhadap struktur modal signifikan berpengaruh positif dan
314 Program Pascasarjana Universitas Brawijaya
Variabel-variabel tax shield ... Djumahir mengindikasikan bahwa harga saham Indonesia sesuai dengan Pecking Order perusahaan tersebut selama tahun Theory Myers (1984), yaitu sumber peneltian tidak menunjukkan fluktuasi internal (laba ditahan) sebagai pilihan yang cukup berarti atau relatif stabil. pendanaan pertama, selanjutnya Perusahaan dengan risiko bisius rendah melakukan pendanaan dari hutang. dimungkinkan untuk menarik hutang, dan data empiris menunjukkan bahwa 10. Pengaruh Piutang Dagang perusahaan manufaktur yang diteliti Terhadap Struktur Modal Perusahaan lebih menyukai hutang jangka pendek dari pada hutang jangka panjang Oleh Variabel piutang dagang signifikan karena itu risiko bisnis mempunyai berpengaruh positif dan pengaruh positif terhadap penggunaan terhadap struktur modal perusahaan. hutang dalam ha1 ini struktur modal Hasil penelitian sesuai dengan prediksi akan tetapi pengaruh tersebut tidak hipotesis (HlO), yang memprediksi signifikan. variabel piutang dagang berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur 9. Pengaruh Profitabilitas Terhadap modal perusahaan, sesuai dengan Struktur Modal Perusahaan Weston dan Copeland (1997). Temuan Variabel profitabilitas dengan penelitian mengindikasikan bahwa koefisien regresi negatif berpengaruh berdasarkan kondisi piutang dagang dari perusahaan-perusahaan terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian sesuai dengan prediksi manufaktur tersebut diatas yaitu jumlah piutang, banya'k menggunakan piutang hipotesis (H9), yang memprediksi variabel profitabilitas berpengaruh dagang sebagai jaminan dalam negatif dan signifikan terhadap struktur mendapatkan pinjaman jangka pendek, modal perusahaan. sehingga meningktkan struktur modal Hasil penelitian sesuai dengan perusahaan. Oleh karena itu, variabel penelitian yang diakukan oleh Myers piutang dagang mempunyai pengaruh (1984), Jensen, Solberg and Zorn (1992), positif dan signifikan terhadap struktur Moh'd (1998), Chen (1999), Bevan modal. (2001), Frank and Goyal (2003) menyatakan bahwa, profitabilitas 11. Pengaruh Persediaan Terhadap mempunyai pengaruh negatif dan Struktur Modal Perusahaan signifikan terhadap struktur modal Variabel persediaan signifikan perusahaan. berpengaruh positif dan Perusahaan manufaktur yang terhadap struktur modal perusahaan. diteliti mempunyai saldo laba sebagai Hasil penelitian tidak sesuai dengan (Hll), yang sumber dana internal dan sumber dana prediksi hipotesis internal1 tersebut belum cukup untuk memprediksi variabel persediaan membiayai kebutuhan dana berpengaruh positif dan signifikan perusahaan. Kenaikan hutang terutama terhadap struktur modal perusahaan, hasil penelitian tidak dudukung oleh hutang jangka pendek mengindikasikan bahwa perusahaan mengpnakan Weston dan Copeland (1997), Hasil hutang sebagai sumber dana eksternal penelitian menunjukkan, bahwa untuk membiayai investasinya. Hal ini persediaan pada perusahaan mengindikasikan bahwa kebijakan mananufaktur terdiri dari persediaan pendanan perusahaan manufaktur di bahan baku, persediaan dalam proses,
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya 315
Jurnal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 persediaan barang jadi dan persediaan membentuk perusahaan manufaktur menjadi unik, maka dilakukan lain-lain (yaitu persediaan dalam macam pesanan). Tidak setiap penelitian dan pengembangan serta persediaan dabat digunakan sebagai promosi penjualan produk yang jaminan. Oleh karena itu variabel dihasilkan, sehingga perusahaan persediaan tidak berpengaruh terahdap tersebut mempunyai daya saing struktur modal. lainnya. terhadap perusahaan Proporsi hutang jangka pendek lebih Secara keseluruhan terdapat enam besar dari hutang jangka panjang mengindikasikan bahwa dalam varaibel secara signifikan berpengaruh pemenuhan kebutuhan dana terhadap struktur modal. Akan tetapi terdapat beberapa penemuan secara banyak perusahaan lebih menggunakan hutang jangka spesifik berbeda dengan penemuan pendek, dengan tujuan mengurangi peneliti sebelumya yaitu: a. Varabel debt tax shield berpengaruh risiko dari hutang. positif terhadap struktur modal, c. Variabel piutang penelitian ini sesuai dengan temuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Pada Modigliani dan Miller (1963), Moh'd (1998), Welch (2002), dan yang peneliti sebelumnya belum membedakan adalah kenaikan memasukkan variabel piutang d q a n g sebagai varaibel penentu hutang didominasi oleh hutang struktur modal. Piutang dagang jangka pendek dibandingkan dengan dapat digunakan sebagai jaminan hutang jangka panjang dengan untuk mendapaikan hutang jangka tujuan untuk menghindari risiko. pendek, oleh karena itu piutang Salah satu penyebabnya adalah dagang mempunyai pengaruh positif kenaikan beban bunga dan hutang terhadap struktur modal. secara nominal dalam rupiah sebagai akibat dari naiknya nilai kurs mata Pengaruh Struktur Modal Terhadap uang asing. Walaupun jumlah Nilai Perusahaan. hutang dalam valuta asing tidak Variabel struktur modal telalu besar yaitu sebesar 13% dari berpengaruh positif dan rata-rata seluruh hutang jika dinilai signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil dengan nominal rupiah. penelitian sesuai dengan prediksi b. Variabel keunikan bepengaruh positif dan siginifikan terhadap hipotesis (HlZ), yang memprediksi variabel struktur modal berpengaruh struktur modal. Penelitian ini tidak positif dan signifikan terhadap nilai sesuai dengan hasil penelitian Jensen, perusahaan. Hasil penelitian sesuai Solberg and Zom (1992), Bhatala dengan Miller (1961), Modigliani & (1994), Moh'd (1998), Chen (1999), yang memprediksi keunikan Miller (1963) dan Husnan (1994). Sesuai berpengaruh negatif dan signifikan dengan tradeoff theory, perusahaan manufaktur di Indonesia mempunyai terhadap struktur modal. struktur modal belum optimal dan Perusahaan manufaktur yang diteliti perusahaan tidak dalam keadaan risiko termasuk perusahaan yang sedang bisnis yang tinggi, sehingga melakukan pemulihan setelah dimungkinkan untuk menarik hutang. mengalami dampak krisis tahun 1988 Oleh karena itu maka variabel struktur ar tinya perusahaan-perusahaan tersebut belum unik. Untuk
Variabel-variabel tax shield ... Djumahir positif dan variabel pengurang pajak bukan modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. dari hutang (non-debt tax shield) terhadap tidak berpengaruh KESIMPULAN DAN struktur modal perusahaan. Hasil KETERBATASAN PENELITIAN uji secara parsial untuk variabel non Kesimpulan. debt tax shield tidak berpengaruh 1. Pengurang pajak penghasilan (Tax terhadap kebijakan struktur modal. shields), sebagai salah satu dari Makna dari hasil penelitian ini beberapa pertimbangan dalam menjelaskan bahwa secara empirik menentukan kebijakan struktur pengurang pajak penghasilan bukan modal. Tax shileds sebagai insetif dari hutang (nun debf tax shields) dalam menentukan pemilihan yaitu amortisasi dan depresiasi pendanaan hutang atau ekuitas. bukan merupakan salah satu faktor Pengurang pajak pengahasilan penentu dalam kebijakan struktur terdiri dari debt tax shields dan non modal, karena perusahaan debt tax shields. Secara empirik manufaktur di Indonesia yang inflow dari variabel pengurang pajak dari mempunyai cash hutang (debt tax shields) amortisasi dan depresiasi tidak berpengaruh terhadap struktur cukup untuk mendanai aktivitas modal perusahaan. Hasil uji secara perusahaan, sehingga non debt tax parsial untuk variabel debt tax shields shields tidak dipertimbangkan berpengaruh terhadap kebijakan dalam menentukan struktur modal. 2. Faktor penentu struktur modal struktur modal. Makna dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa bukan pengurang pajak (non tax secara empirik pengurang pajak shields), teridiri dari variabel penghasilan dari hutang (debt tax struktur aktiva, pertumbuhan shields) di Indonesia merupakan perusahaan, keunikan, ukuran salah faktor yang dipertimbangkan perusahaan, risiko bisnis, dalam menetukan struktur modal. profitabilitas, piutang dagang dan Temuan penelitian ini persediaan. Hasil analisis secara banyak parsial untuk masing-masing mengindikasikan perusahaan di Indonesia dalam variabel tersebut adalah sebagai memenuhi kebutuhan dananya berikut. Variabel struktur aktiva berasal dari hutang, sehingga beban bunga hutang meningkat dan laba secara empirik berpengaruh positif kena pajak semakin kecil yang pada dan signifikan terhadap struktur ini akhimya perusahaan memperoleh modal. Temuan pengurangan pajak penghasilan, mengindikasikan bahwa semakin hasil penelitian ini sesuai dengan besar aktiva tetap perusahaan teori struktur modal Modigliani & semakin besar jaminnan yang akan Miller (1963), yang menyatakan diberikan untuk pendanaan dari bahwa penghematan pajak menjadi hutang sehinga meningkatkan struktur modal perusahaan. pertimbangan dalam keputusan pendanaan. Sedangkan pengurang Secara empirik variabel pajak lainnya yaitu variabel noq debt pertumbuhan perusahaan tidak tax shields (pengurang pajak bukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. dari hutang). Secara empirik
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya 317
Jurnal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 untuk memperoleh hutang. Temuan Temuan ini mengindikasikan ini mengindikasikan bahwa bahwa perusahaan menufaktur semakin besar ukuran perusahaan yang diteliti secara rata-rata tidak yang dinilai dari jumlah aktiva mengalami pertumbuhan aktiva semakin besar jaminan pendanaan yang berarti, ha1 tersebut hutang, dan akan meningkatkan mengindikasikan bahwa struktur modal perusahaan. pengelolaan aset perusahaan belum Variabel risiko bisnis secara maksimal sehingga mempengaruhi empirik berpengaruh positif dan tehadap laba yang diperoleh. tidak signifikan terhadap struktur Selama tahun penelitian, rata-rata modal. Risiko bisnis dikukur dari pertumbuhan laba tidak beta saham, merupakan volatilitas menunjukkan angka yang cukup naik turunnya pendapatan saham berarti yaitu pada 2000 dan 2001 tidak berpengaruh terhadap mengalami penurunan. Laba yang struktur modal. Temuan ini diperoleh tidak cukup untuk mengindikasikan bahwa membiayai kebutuhan dana perusahaan manufaktur di perusahaan, dan untuk memenuhi Indonesia dalam menentukan sebagian dari kebutuhan dana dan kebijakan hutang tidak untuk menghindari risiko, maka memperhitungkan naik turunnya perusahaan mengambil dana dari pendapatan sahain dan beta sahan hutang jangka pendek, oleh ksrena merupakan pengaruh tidak itu variabel pertumbuhan stn~ktur modal. langsung terhadap pen~sahaan tidak berpengaruh .. ~ a r i a b e profitabilitas l secara terhadap struktur modal. empirik berpengaruh negatif dan secara Variabel keunikan signifikan terhadap struktur modal. ernpirik berpengaruh positif dan Temuan ini mengindikasikan bahwa signifikan terhadap struktur modal. makin besar laba perusahaan makin Temuan ini mengindikasikan bahwa kecil pendanaan dari hutang, laba perusahaan manufaktur yang go public di Indonesia belum unik, yang besar akan memperbesar jumlah laba ditahan yang sehingga perlu mengadakan merupakan sumberdana internal penelitian & pengembangan dan sehingga mengurangi pendanaan melakukan promosi penjudan. dari hutang sesuai dengan Pecking Ui~tuk menghindari asimetri Order Theory Myers (1984). Oleh informasi maka untuk memenuhi karena itu perusahaan manufaktur kebuh~han dana peneli tian dan di Indonesia dalam menentukan pengembangan diambil dari dana kebijakan hutang, hutang jangka pendek, mempertimbangkan profitabilitas. betambahnya hutang jangka Variabel piutang dagang pendek akan menit~gkatkan secara empirik berpengaruh positif strukh~rmodal perusahaan. dan signifikan terhadap struktur Vaiiabel ukuran pen~sahaan modal. Temuan ini secara empirik berpengaruh positif mengindikasikan bahwa dan signifikan terhadap stmktur perusahaan menufaktur di modal. Perusahaan manufaktur di Indonesia menggunakan piutang Indonesia menggunakan jaminan dagang sebagai jaminan untuk berupa aktiva tetap berwujud, memperoleh hutang jangka pendek piutang dagang dan persediaan
318 Program Pascasarjana Universitas Brawijaya
Variabel-variabel tax shield ... Dj umahir sampel dengan karakteristik industri (Weston dan Copeland, 1997), yang sama, sehingga memberikan sehingga meningkatkan struktur gambaran hasil sesuai dengan jenis modal perusahaan. industri yang diteliti. Variabel Persediaan secara 2. Variabel yang mempengaruhi nilai empirik berpengaruh positif dan perusahaan tidak hanya struktur tidak signifikan terhadap struktur modal. modal. Temuan ini 3. Deperlukan pangkajian untuk bahwa mengindikasikan menggunakan persamaan simultan perusahaan manufaktur di yang mempengaruhi struktur modal Indonesia tidak mempertimbangkan persediaan untuk menentukan DAFTAR PUSTAKA. kebijakan hutang, karena banyak ragam persediaan dan tidak semua Adedeji, Abimbola, 1998, Does The persediaan dalam perusahaan Pecking Order Hypothesis manufaktur dapat dijadikan sebagai Explain The Dividen Pay Out jaminan hutang jangka pendek. Ratios Of Firms In The UK, 3. Variabel struktur modal Journal of Business 6 berpengaruh positif dan signifikan Accounting, 23(9) &(lo). terhadap nilai perusahaan. Hal ini Barclay, Michael J. and Clifford W.Smith menunjukkan bahwa struktur Jr., 1999. "The Capital Strucutre modal merupakan faktor penentu Puzlle: Another Look at the nilai perusahaan. Semakin besar Evidence". Journal of Applied struktur modal semakin tinggi nilai perusahaan, sesuai dengan teori Corporate Finance 12, no.l:pp.& Modigliani & Miller (1963) yang 20. Bathala T Chenchuramalah, Moon P. menyatakan bahwa penggunaan hutang akan meningkatkan nilai Kenneth, and Rao p. Ramesh, 1994. Managerial Ownership, perusahaan. Kenaikan hutang akan Debt Policy, and the Impact of meningkatkan nilai perusahaan Institutional Holdings: An mengindi kasikan bahwa Paper Agency Perpective, penggunaan hutang berada pada batas belum optimal, dan Financial Management, Autumn, 23,3. penggunaan hutang akan Beavan Alan A and Jo Danbolt, 2001. menurunkan nilai perusahaan jika manfaat hutang lebih kecil dari Testing for Onconsistencies in The Estimation of UK Capital biaya karena hutang yailu biaya kebangkrutan (Weston Bringham, Structure Determinants, Working 1993). Paper. Chen R Carl, Steinir L. Thomas, 1999, Keterbatasan Penelitian Managerial Owneship and 1. Penelitian ini menggunakan sampel Agency Conflicts: A Nonlinear perusahaan manufaktur dengan Simultaneous Eguation Analysis tingkat risiko masing-masing of Managerial Ownership, Risk perusahaan yang berbeda. Oleh Taking, Debt Policy, and meminimal karena itu untuk Dividend Policy, The Financial Review, 34,119-136 perbedaann risiko, bagi peneliti selanjutnya diperlukan penggunaan
Program Pascasa rjana Universitas Brawijaya 319
Jumal Wacana, Vol. 8 No. 3, Desember 2005, Hal: 302-321 Perusahaan Go Public Di Pasar DeAngelo, Harry and Ronald W. Modal Indonesia Selama Masa Masulis, 1980, Optimal Capital Krisis 1999-2001, Disertasi, Structure Under Corpotare and Program Pascasa j a n a Personal Taxation, Journal of Universitas Brawijaya Malang. Financial Economic 8:pp.3-29. Jensen, Mickael C., 1986, Agency Costs Demirguc-Kunt A & Maksimovic V, of Free Cash Flow, Corporate 1999. Institutions, financial Finance and Takeovers, markets, and firm debt maturity, American Ecnomic Review Journal of Financial Economics, 76zpp.323-339 54,295-336. Jensen M & Meckling W, 1976 Theory of Financial Diamond D W, 1984. the firm: managerial behavior, intermediation and delegated agency cost, and ownership monitoring, Review of Economic structure, Journal of Financial Studies, 51,393-414. Economics, 4,305-360. Ferry and Jones, 1979, Determinant of Jensen R. Gerald, Solberg P. Donald, and Financial Structure a New Zorn S. Thomas, 1992, Methodological Approach, Simultaneous Determinan of Journal of Finance, VoXXXIV, Onsider Ownership, Debt, and No.3, June 1979. Dividend Policies, Journal of Fisher, Heinkel & Zechner, 1989 Financial and Quantitative Dynamic capital structure choice: Analysis, Vol. 27. theory and tests, Journal of . . . Jones P. Charles, 1997, Investment Finance,44,19-40. Analysis and Management, Six Frank and Goyal, 2003, Testing the Edition, Notth Carolina State Pecking Order Theory of Capital University, New York. Structure, Journal of Finance Jorgensen Jan.J.and Terra Paulo R,S., Economics 67,271 - 248 2003, Determinan Capital Graham, John R, 1966, Debt and the Structure in Latin America: The Marginal Tax Rate, Journal of Role of Firm-Specific and Macro Finance Economics 41:pp.41-73 Economic Factors, Working Graham John R. and Harvey Campbell Paper. R, 2001, The Theory and Practice Kuncoro Mudrajad, 2001, Manajemen of Corporate Finance: Evidence Keuangan Znternasional, Edisi from Field, Journal of Financial Kedua Cetakan Pertama, BPFEEconomics 61. Yogyakarta. Grossman S J, 1976. On the efficiency of , Metode Riset Untuk Bisnis competitive stock market where & Bisnis, Penerbit Erlangga, trades have diverse information, Jakarta Journal of Finance, 31,572-585. Mahmoud Moh'd at.A, Perry G. Larry, Gujarati Damodar, 1992, Essentials of Rimbey N. James, 1998, The Econometrics, Mc Graw-Hill, Inc Impact of Ownwrship Structure Harries M & Raviv, 1991. The theory of On Corporate Debt Policy: a capital structure, Journal of Cross-Sectional Time-Series Finance, 46,297-355. Analysis, The Financial Review, Indahwat, 2003, Analisis Pengaruh 33/85-98 Leverage Dan Kebijakan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan
320 Program Pascasa j a n a Universitas Brawijaya
Variabel-variabel tax shield ... Djumahir Singarimbun M.,dan Effendi S, 1995, Miller, Merton H., 1977. Debt and Taxes, Journal of Finance 32, no.2: "Metode Penelitian Sumey", LP3ES, Jakarta. pp.261-275. Modigliani F & Miller M H., 1958. The Sudarma Made (2004)) Pengaruh cost of capital corporation Struktur Kepemilikan Saham, Faktor Intern dan Faktor Ekstern finance, and the theory of investment, American Econpmic terhadap Struktur Modal dan Disertasi, Review, 48,261-297. Nilai Perusahaan, Myer,~,.1977, Deerminant of corporate Program Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. borrowing, Journal of Financial Aconomics 5.147-176. Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Myer, S C & Majluf, N S., 1984. Bisnis, CV Alfabeta, Bandung. Corporate financeing and Titiman S & Weeles R., 1988, The investment decisions when forms determinants of capital structure have information that investors choice, Journal of Finance, 43,ldo not have, Journal of Financial 19. Welch Ivo, 2002, The Real Deteminant of Economics, 13,187-221. Ooi Joseph, 1999, The Determinant of Capital Structure, Yale ICF Working Paper No. 02-03 Capital Structure, Evidence on UK Property Companies, Weston, J Fred, dan Bringham, F. Academic Papaers. Eugine, 1993, Essential of ulf Management Finance, The Dryden 'Press, a Advision Holt, Rinehart and Wiston, Inc. Rajan R G & Zingales L, 1995. What do Weston J F & Copeland Thomas E, 1996, we know about capital structure? Some evidence from Managerial Finance, Edisi 9, The international data, Journal of Dryden Press J, Davis G C & Leatham D. J., 2001. Yang Finance, 50,1421-1460. Sartono Agus R., 2001, Manajemen Impact of interest rate swaps on Keuangan Internasional, BPFEforporate capital structure an empirical investigation, Applied Yogyakarta, Cetakan Pertama. Financial Economics, 11,75-81.
Program Pascasarjana Universitas Brawijaya 321