Toleransi Dalam Kehidupan...h...185
TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN Oleh: Nelhayati, S.Pd.I Guru MIN Gadur Kec. Enam Lingkung Abtrak Toleransi dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi “kelompok” yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi baik dari kaum liberal maupun konservatif. Jadi toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Kata Kunci: Toleransi PEMBAHASAN A. Pengertian Toleransi Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian secara luas yaitu suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi secara bahasa bermakna sifat atau sikap menenggang
(menghargai,
membiarkan,
membolehkan)
Toleransi Dalam Kehidupan...h...186
pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dsb) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Toleransi (Arab: as-samahah) adalah konsep modern untuk menggambarkan sikap saling menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik, maupun agama. Karena itu toleransi merupakan konsep agung dan mulia yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agamaagama, termasuk agama Islam. Sedangkan pengertian toleransi sebagai istilah budaya, sosial dan politik adalah simbol kompromi beberapa kekuatan yang saling tarik-menarik atau saling berkonfrontasi untuk kemudian bahu-membahu membela kepentingan bersama, menjaganya dan memperjuangkannya. Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok - kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Manusia diciptakan Allah SWT bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal diantara sesama. Perbedaan diantara manusia adalah sunnatullah yang harus selalu dipupuk untuk kemaslahatan bersama. Perbedaan tidak melahirkan dan menebarkan kebencian dan permusuhan. “Hai
Toleransi Dalam Kehidupan...h...187
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal “. (QS. Al Hujurat; 13). Ayat diatas menjelaskan bahwa manusia ini diciptakaan bersuku dan berbangsa agar kita saling, mengenal, seperti kata pepatah “tak tau maka tak kenal, tak kenal maka tak sayang”. Makna pepatah itu adalah mengajarkan manusia untuk saling mengenal antara satu dan yang lain agar terjalin dan terciptanya suatu hubungan dalam memperat silaturrahmi antar sesama manusia.
Dengan
adanya
silaturrahmi
kita
bisa saling
membantu, saling tolong menolong, dan saling bekerja sama karena itu dibutuhkan sikap toleransi. B. Karakteristik Toleransi Toleransi menurut Syekh Salim bin Hilali memiliki karakteristik sebagai berikut, antara lain: 1. Kerelaan hati karena kemuliaan dan kedermawanan 2. Kelapangan dada karena kebersihan dan ketaqwaan 3. Kelemah lembutan karena kemudahan 4. Muka yang ceria karena kegembiraan 5. Rendah diri dihadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan 6. Mudah dalam berhubungan sosial (mu'amalah) tanpa penipuan dan kelalaian 7. Menggampangkan dalam berda'wah ke jalan Allah tanpa basa basi
Toleransi Dalam Kehidupan...h...188
8. Terikat dan tunduk kepada agama Allah Subhanahu wa Ta'ala tanpa ada rasa keberatan. C. Toleransi Antar Umat Beragama Toleransi beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak memaksa
mereka
mengikuti
agamanya
dan
tidak
mencampuri urusan agama masing-masing. Umat Islam diperbolehkan bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam aspek ekonomi, sosial dan urusan duniawi lainnya. Dalam sejarah pun, Nabi Muhammad SAW telah memberi teladan
mengenai
bagaimana
hidup
bersama
dalam
keberagaman. Perlu disadari bahwa hidup dan kehidupan dunia senantiasa bersifat majemuk, tidak mungkin setiap orang akan memilki pandangan yang sama terhadap suatu masalah termasuk dalam hal beragama. Agama Islam mengakui bahwa
keimanan
seseorang
terkait
dengan
hidayah
(petunjuk dari Allah) SWT, bukan hasil rekayasa manusia. Kita hanya bertugas untuk berdakwah menyampaikan kebenaran ajaran Allah yang mampu dilakukan, dengan menggunakan “Qaulan Balig” atau hingga menjangkau lubuk hati secara bijaksana, mengenai hasilnya kita serahkan kepada Allah SWT. Kemudian kepada saudara yang tidak seiman tetap ada kewajiban yang mesti ditunaikan dan dijaga, yaitu kehormatannya, harta bendanya serta hak-hak privasinya
Toleransi Dalam Kehidupan...h...189
sepanjang
mereka
tidak
mengganggu
aqidah
dan
pelaksanaan ibadah kita. Mereka berhak untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, indah dan aman bagi setiap anggota masyarakat di lingkungannya. Negara kita berpenduduk jutaan jiwa dengan memeluk berbagai agama, sebagaimana terjadi hampir disetiap negara, ada yang beragama Islam, Kristen Protestan, katholik, Budha, Hindu, dan lain-lainnya. Kepada pemeluk suatu agama dipersilahkan masing-masing untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya itu secara khidmat dan khusyuk dan bagi pemeluk agama yang lain tidak mengganggunya
atau
mencampurinya,
juga
jangan
memaksakan keyakinannya kepada orang lain. Dalam pergaulan hidup antar umat beragama ini, Allah telah memberikan tuntunan kepada umat Islam dengan firmannya. Artinya : “1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”(QS Al - Kafirun : 1-6) Surat Al Kafirun atar 1 : 6 diatas menjadi pedoman pokok bagi umat Islam dalam rangka membina toleransi antar umat beragama, sejak zaman nabi Muhammad SAW, hingga akhir zaman. Adapun sebab-sebab turunnya surat ini adalah
Toleransi Dalam Kehidupan...h...190
lantaran pemuka Quraisy diantaranya Walid bin Mughirah, Ash bin Waa’il, Aswad bin Abdul Muthalib, dan Umayah bin Khalaf datang menemui Rasullah SAW mengajak kompromi dalam beragama, satu tahun beribadah bersama mereka,
tahun
berikutnya gantian mereka mengikuti ibadah agama Islam. Seperti diketahui bahwa sebelum tawaran tersebut telah mereka gunakan berbagai kekerasan dan intimidasi untuk mencegah dakwah Islamiyah yang dilakukan nabi, ternyata hasilnya nihil , maka cara itu dicoba tawarkan kepada beliau. Ternyata tawaran itu ditolak oleh Allah dan rasulnya karena beberapa hal sebagai berikut : 1. Mereka tidak menyembah tuhan yang kita sembah, mereka
menyembah
tuhan
yang
membutuhkan
pembantu. 2. Sifat-sifat tuhan yang mereka sembah berbeda dengan sifat-sifat tuhan yang kita sembah 3. Cara beribadahnya pun berbeda jauh dengan cara kita beribadah. Karenanya Allah mengancam orang - orang kafir dengan firmannya : Artinya : “Katakanlah: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati. “ (QS Al Baqarah : 139) Satu hal yang juga perlu mendapatkan perhatian dan kehati-hatian serta kewaspadaan, terutama oleh para pemuka
Toleransi Dalam Kehidupan...h...191
tiap-tiap pemuka agama, yaitu dalam rangka memperingati hari-hari besar agama, hendaklah hanya melibatkan pemeluk agama yang bersangkutan saja, jangan sampai pemeluk agama lain ikut dilibatkan. Hal yang demikian bertentangan dengan semangat kerukunan umat beragama itu sendiri. Jadi, misalnya peringatan maulid nabi Muhammad SAW, natal, waisak, nyepi dan sebagainya, semua peringatan-peringatan itu hanya diikuti oleh pemeluk agama yang bersangkutan saja agar tidak menimbulkan keresahan hidup berdampingan, tidak campur aduk satu sama lain. Dengan demikian, yang harus rukun itu umat beragamanya dalam rangka hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bukan ajaran agamanya. Hubungan toleransi diantara kaum muslimin dengan orang-orang kafir sebagaimana yang dituntunkan oleh Allah Ta’ala sebagai berikut : 1.
Kaum muslimin walaupun sebagai penguasa dilarang memaksa orang-orang kafir untuk masuk islam. Firman Allah Ta’ala : “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat”. (Al - Baqarah : 256)
2.
Kaum muslimin harus tetap berbuat adil walaupun terhadap orang-orang kafir dan dilarang menzhalimi hak mereka. “Dan janganlah sekali - kali kebencianmu kepada suatu kaum karena mereka menghalang - halangi kamu dari masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan
Toleransi Dalam Kehidupan...h...192
kebaikan dan taqwa dan jangan tolong - menolong dalam berbuat dosa dan kemaksiatan dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”(Al - Maidah: 2) 3.
Orang-orang kafir yang tidak menyatakan permusuhan terang-terangan kepada kaum muslimin, dibolehkan kaum muslimin hidup rukun dan damai bermasyarakat, berbangsa dengan mereka.
D. Prinsip Bertoleransi Umat Berbeda Agama Ada beberapa prinsip yang tidak boleh diabaikan sedikitpun oleh umat islam dalam bertoleransi dengan penganut agama lain yaitu : 1.
Kebenaran itu hanya ada pada Islam dan selain Islam adalah bathil. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya agama yang diridhoi disisi Allah hanyalah islam”.(AlImran: 19).
Artinya: “Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali - kali tidak akan diterima (agama itu) dari padanya, dan diakhirat termasuk orang - orang yang rugi”. (Ali - Imran : 85) 2. Kebenaran yang telah diturunkan oleh Allah didunia ini adalah pasti dan tidak ada keraguan sedikitpun kepadanya. Dan kebenaran itu hanya ada di agama Allah Ta’ala, sebagaimana firman Allah Ta’ala : Artinya:“Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka janganlah engkau termasuk kalangan orang yang bimbang”. (Al - Baqarah : 147)
Toleransi Dalam Kehidupan...h...193
3.
Kebenaran Islam telah sempurna sehingga tidak bersandar
kepada
apapun
yang
selainnya
untuk
kepastiaan kebenarannya, sebagaimana firman Allah Ta’ala : Artinya:“Pada hari ini Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan Aku lengkapi nikmatku atas kalian dan Aku ridhoi islam sebagai agama kalian”. (Al - Maidah : 3) 4.
Kaum mu’minin derajat kemuliaannya dan kehormatannya lebih tinggi daripada orang-orang kafir (non - muslim) dan lebih tinggi pula daripada orangorang yang munafik (ahlul bid’ah), sebagaimana firman Allah Ta’ala : Artinya:“Maka janganlah kalian bersikap lemah dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang - orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang - orang yang beriman”. (Al - Imran : 139)
5.
Kaum muslimin dilarang ridho atau bahkan ikut serta dalam segala bentuk peribadatan dan keyakinan orangorang kafir dan musyrikin hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah Ta’ala dalam firman Nya : Artinya:“Katakanlah : wahai orang-orang kafir, aku tidak menyembah apa yang kamu sembah dan kalian tidak menyembah apa yang aku sembah dan aku tidak menyembah apa yang kalian sembah dan kalian tidak menyembah apa yang aku sembah bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku”. (Al - Kafirun : 1 - 6)
6.
Kaum muslimin jangan lupa bahwa orang kafir dari kalangan ahlul kitab dan musyrikin menyimpan dihati mereka kebencian tradisional terhadap kaum muslimin,
Toleransi Dalam Kehidupan...h...194
khususnya
bila
kaum
muslimin
mengamalkan
agamanya. Oleh karena itu kaum muslimin jangan minder (merasa rendah diri) menampakkan prinsip agamanya
diantara
mereka
dan
jangan
sampai
mempertimbangkan ketersinggungan perasaan orangorang kafir ketika menjalankan dan mengatakan prinsip agamanya.
Demikian
pula
keadaan
orang-orang
munafik (Ahlul Bid’ah) Firman Allah : Artinya:“Orang-orang yahudi dan nashrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.(Al Baqarah: 120) . 7. Kaum muslimin dilarang menyatakan kasih sayang dengan orang-orang kafir dan munafik yang terangterangan menyatakan kebenciannya kepada islam dan muslimin. Allah berfirman : Artinya: “Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekali pun orang-orang itu bapak-bapak atau anakanak, saudara-saudara, keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanaman keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari padanya. Dan dimasukannya mereka kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai mereka
Toleransi Dalam Kehidupan...h...195
kekal didalamnya. Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmatnya). Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah lah itulah golongan yang beruntung”. (Al - Mujadilah : 22) Tujuh prinsip tersebut menjadi dasar hubungan toleransi antar kaum muslimin dengan orang kafir. Agar dengan dipahami dan dipegang erat-erat ketujuh prinsip tersebut, kaum muslimin akan selamat dari upaya pendangkalan dan pengkebirian keimanan mereka kepada agamanya. E. Pengamalan
Toleransi
dalam
Berbagai
Aspek
Kehidupan Dalam Kehidupan di Masyarakat Alasan mengapa terjadi peristiwa seperti tawuran antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau pertikaian antar agama dan antar etnis dan lain
sebagainya
disebabkan
karena
cerminan
dari
kurangnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu: a. Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama b. Tidak membeda-bedakan seseorang atau kelompok karena agamanya
Toleransi Dalam Kehidupan...h...196
c. Menghargai
kepercayaan
mereka
dengan
tidak
mengganggunya d. Menerima dengan lapang dada terhadap perbedaanperbedaan yang ada di kehidupan ini
Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan kehidupan masyarakat bangsa. Didalamnya terdapat kehidupan berbagai macam pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Demikian pula didalamnya terdapat berbagai kehidupan antar suku bangsa yang berbeda. Namun demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini terceraiberai, akan tetapi justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa dan Negara Indonesia. Oleh karena itu kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara agar tidak terjadi disintegrasi bangsa. Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain: a.
Merasa senasib sepenanggungan.
b.
Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.
c.
Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.
d.
Membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.
e.
Menghindari Terjadinya Perpecahan.
f.
Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Toleransi Dalam Kehidupan...h...197
F. Kesimpulan Toleransi juga dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap kelompok kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Bertoleransi kepada sesama manusia merupakan salah satu adab mulia Islam. Islam menghargai pluralitas atau keanekaragaman yang ada dalam masyarakat. Pluralitas adalah kenyataan yang ada dalam masyarakat kita. Hal ini berbeda dengan pluralisme yang menyamakan semua perbedaan yang ada. Menghargai keanekaragaman yang ada merupakan kewajiban seorang muslim. Hal ini telah dipraktikkan oleh Rasulullah di Madinah saat beliau dengan indah berhubungan dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani. Tentu saja selama pihak lain juga memiliki sikap saling menghargai.
Toleransi Dalam Kehidupan...h...198
DAFTAR RUJUKAN Abdullah, M. Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Islam. Jakarta : AMZAH Ahmadi, Abu, Noor Salimi. 2008. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara http://anthemdot.blogspot.com/2012/02/mengembangkan-sikaptoleransi.html https://ultimatesammy.wordpress.com/2013/03/23/pengertiansikap-dan-perilaku-toleransi/ http://www.annaba-center.com/kajian/toleransi-antar-umatberagama-dalam-pandangan-islam