TOKSIKOLOGI PESTISIDA
Pokok Bahasan :
Apa itu Pestisida ? Jenis Pestisida Jalur Paparan Dosis Toksikokinetik dan Toksikodimaik Pemeriksaan Laboratorium Kasus Keracunan Pestisida Pencegahan Paparan dan Keracunan Pestisida
2
PENGERTIAN Asal kata Pest
Organisme Pengganggu
cide
cida = Pembunuh
(hama, patogen, gulma) Pestisida adalah bahan kimia yang biasa digunakan untuk membasmi serangga, tikus dan gulma (tanaman liar). Namun pestisida dapat meracuni dan membasmi mahluk hidup lainnya, termasuk serangga dan tanaman yang berguna, binatang dan manusia. Pestisida dapat menyebar jauh dari tempat pestisida itu digunakan yang dapat mencemari air, tanah dan lingkungan lainnya.
DEFINISI : MENURUT THE U.S. FEDERAL ENVIRONMENTAL PESTICIDE CONTROL ACT a. Semua zat/campuran zat yang khusus untuk mengendalikan, mencegah atau menolak gangguan dari serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteri atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya b. Semua zat/campuran zat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman
Keuntungan dan Risiko Pestisida Keuntungan Perlindungan Tanaman Pelestarian Bahan/Makanan Kontrol Penyakit
Risiko Racun bagi manusia Berdampak pada lingkungan dan ekosistem (pencemaran. Residu) Membunuh organisme non-target
Jenis Pestisida Insektisida Merupakan pestisida yang berfungsi sebagai pembasmi serangga Herbisida Merupakan pestisida yang berfungsi sebagai pembasmi tanaman pengganggu Fungisida Merupakan pestisida yang berfungsi sebagai pembasmi golongan fungi/jamur/cendawan Rodenstisida Merupakan pestisida yang berfungsi sebagai pembasmi Hewan pengerat Fumigan Gas mudah menguap yang dapat membunuh hama
Klasifikasi Pestisida Insektisida Organoklorin Organofosfat Karbamat Piretroid
Rodentisida Warfarin Indanodion
Herbisida Bipiridil Klorofenoksi Glifosat Asetanilid Triazin Fumigan (aluminium, zinc, magnesium) fosfit Metil bromida (Hidrogen, kalium) sianida
Fungisida Tiokarbamat Ditiokarbamat Garam Kupri Tiabendazole Triazole Dikarboksimida Dinitrofenol Senyawa organotin
7
PESTISIDA
PESTISIDA YANG BANYAK TERSIMPAN DI RUMAH :
PESTISIDA JUGA TERDAPAT PADA MAKANAN :
Beberapa Pestisida Persisten dan Biokonsentrasi Persistent Organics Pollutans (POPs) : pencemar organik yang persisten Kelarutan air rendah
Pestisida :
Bertahan dalam lingkungan (sulit terurai)
Dichloro-diphenyltrichloroethane (DDT)
Terakumulasi dalam rantai makanan (bioakumulasi)
Aldrin
Lipofilik (larut lemak)
Dieldrin
Terangkut melalui udara, air dan spesies berpindah
Chlordane
Berkonsentrasi pada hewan laut
Mirex
Dapat menghasilkan efek toksik
Endrin
Heptachlor, Toxaphene 11
TOKSIKOKINETIK Absorbsi Kulit, menelan, menghirup, mata, injeksi, transplasenta
Distribusi Pestisida larut lemak disimpan di jaringan adiposa
Biotransformasi Metabolit inaktif, atau Metabolit yang lebih aktif
Ekskresi Melalui urin Melalui feses Melalui air susu (ASI) 12
Paparan Kulit Kasus yang paling banyak terjadi.
Kontak tidak disengaja, karena tidak menggunakan APD, pakaian yang terkontaminasi, penggunaan medis: kutu kepala Langkah yang dilakukan : Cuci dengan air dan sabun Lepaskan pakaian yg terkontaminasi
Paparan Melalui Mulut Apabila wadah/makanan tercemar/residu pestisida sengaja menelan /tertelan Menyusui Langkah yang dilakukan : Bilas mulut dengan air Jangan memaksakan muntah jika : Korban tidak sadar Mengalami kejang Pestisida korosif Label menngatakan tidak menyebebkan muntah
Paparan Melalui Pernafasaan • Pestisida terhirup saat penyemprotan. • Pestisida dapat merusak hidung, mulut, tenggorokan dan paru-paru bila terhirup debu/uap dalam pestisida
Langkah yang dilakukan : Pindahkan ke udara segar
Melonggarkan pakaian ketat melakukan pernapasan buatan jika diperlukan
Paparan Melalui Mata Mata juga dapat dengan mudah menyerap pestisida. Paparan melalui mata dapat menyebabkan kebutaan sementara atau permanen. Langkah yang dilakukan : Cuci mata dengan air bersih pada aliran air yang pelan selama ±15 menit
Bawa ke Dokter jika ada rasa sakit dan kemerahan pada mata
Distribusi Diserap melalui kulit, diangkut dalam darah ke ginjal (disaring atau diangkut dalam urin), atau tetap dalam darah. Terhirup, menyerap ke dalam darah melalui jaringan paru-paru, ke jantung sebelum diangkut ke ginjal. Tertelan menyerap di lambung atau di usus. Kemudian diserap ke dalam darah yang mengalir melalui hati. Di hati, terjadi biotransformasi. Metabolit inaktif di bawa ke ginjal untuk diekskresi, metabolit aktif masuk ke darah kembali. Setelah dari usus kecil ke usus besar dan dikeluarkan melalui feses 17
Metabolisme Metabolisme pestisida jenis
AKTIF
organofosfat akan menjadi :
DAPs
Oksida aktif Metabolit inaktif : yang
DAPs
spesifik (ME) dan non spesifik (dialkylphosphates, DAPs) DAPs merupakan biomarker paparan
ME
pestisida Organofosfat 18
Mekanisme Keracunan Akut Iritasi (sebagian besar pestisida) Alergi (fungisida) Penghambatan enzim kolinesterase (organofosfat dan karbamat) Kerusakan oksidatif (paraquat) Penghambatan neurotransmisi (organoklorin) Kalsium (Ca2 +) perubahan homeostasis inhibisi GABA Uncoupling fosforilasi oksidatif (glifosat)
19
Signs and Symptoms in Adults Exercise: Body Mapping
Eye • Miosis • Blurring
CNS • • • • • • • • • •
Fatigue Dizziness Headache Tremors Ataxia Seizures LOC Coma Insomnia Mental Δ
Lungs Tightness Wheezing Cough Rhinorrhea
GI Abd. cramps Nausea Vomiting Diarrhea
Glands Drooling
Muscle
Heart
Weakness Cramps Tachy Fasciculations
Sweating
Brady
Tearing
BP ↓ BP
Paparan Jangka Panjang (kronis) Pertumbuhan dan perkembangan abnormal (genotoksik) Gangguan perkembangan perilaku / fungsi syaraf
(neurotoksin) Gangguan endokrin (hormon) Kanker (karsinogenik) Peningkatan kerentanan terhadap infeksi (imunotoksik) 22
Paparan saat kehamilan Paparan pestisida sebelum atau selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko: Infertilitas (spermatotoksin) Kematian bayi Aborsi spontan / keguguran Lahir prematur Retardasi pertumbuhan janin Malformasi kongenital (cacat lahir) Kanker anak usia dini Sumber : WHO, 2008 23
DIAGNOSIS Sejarah paparan
Ketersediaan pestisida di rumah Apakah baru-baru ini digunakan Bermain dengan wadah pestisida (anak-anak) Bagaimana cara pestisida memasuki tubuh Seberapa sering paparan dengan pestisida)
Tanda dan gejala (pemeriksaan klinik)
Mungkin salah didiagnosis
Tes laboratorium 24
Keracunan Akut
25
Keracunan Akut
26
Keracunan Akut
27
INSEKTISIDA 1. Insektisida Organoklor Contoh : DDT, Metoksiklor, Klordan, Aldrin, Mireks,
Lindan, Heptaklor 2. Insektisida Organofosfat Contoh : Diklorvos, Malation, Parathion
3. Insektisida Karbamat Contoh : Karbaril, Metiokarb 4. Insektisida Pyrethroid Contoh : Transflutrin, Alletrin
28
INSEKTISIDA ORGANOKLORIN Mengandung gugus klor dan merupakan insektisida yang relatif stabil dan kurang reaktif Pestisida ini masih banyak digunakan meskipun beberapa diantaranya telah dilarang penggunaannya ( mis.eldrin ). Larut lemak, terdeposit di jaringan adiposa, konsentrasi di otak sedikit. Eliminasi 1% perhari Gejala : gangguan ssp, bingung, pusing, tremor, kejang, kegagalan respirasi, kerusakan hati dan ginjal Efek kronik : Cancer, gangguan endokrin, infertilitas,
30
INSEKTISIDA ORGANOFOSFAT Insektisida yang paling toksik
Menghambat kerja enzim kolinesterase Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetilkolin meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada sistem saraf pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh
Efeknya reversible Dimonitor dengan melakukan tes kolinesterase dalam darah
INSEKTISIDA KARBAMAT Mekanisme kerja sama seperti organofosfat, menghambat enzim kolinesterase Efeknya reversibel.
Kalau timbul gejala, gejala itu tidak bertahan lama dan cepat kembali normal. Pada umumnya, pestisida kelompok ini dapat bertahan
dalam tubuh antara 1 sampai 24 jam sehingga cepat diekskresikan.
Sifat Umum Golongan Insektisida ORGANOKLORIN
ORGANOFOSFAT
Kelarutan dalam air rendah
Larut dalam air
Lipofiltas tinggi
Tidak bioakumulasi
Bioakumulatif dalam tubuh individu
Hampir tidak bersifat persisten dalam lngkungan
Persisten dalam lngkungan
Tidak mengalami biomagnifikasi
Dapat mengalami biomagnifikasi dalam rantai makanan
33
34
35
36
KOLINESTERASE Kolinesterase (ChE) merupakan enzim yang paling penting sebagai katalis dalam hidrolisis neurotransmiter asetilkolin, yang memainkan peran penting dalam memori dan kognisi. Neurotransmiter
merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskan informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor
Mekanisme Kerja ACh dan AChE
Cholinesterase
39
Inhibitor Cholinesterase
40
Pestisida apa yang dapat menghambat kerja enzim kolinesterase ? Insektisida golongan Organofosfat
Insektisida golongan Karbamat
41
42
43
Efek Penghambatan Enzim Kolinesterase Efek akbibat paparan berlebih : Sakit kepala/pusing
Kebingungan Hilang ingatan Mengigau Kejang Depresi pusat pernapasan
Koma
44
Efek Penghambatan Enzim Kolinesterase Kematian dari penghambatan enzim kolinesterase adalah karena :
Gagal napas Peningkatan sekresi
Peningkatan penyempitan otot polos bronkial Kelumpuhan otot pernapasan Penurunan pernafasan 45
Diagnosa Inhibitor ChE
Analisis Enzim Kolinesterase Dua jenis. RBC dan Plasma (atau serum) Jumlah Tiap individu berbeda Baseline jarang tersedia sehingga recheck setelah beberapa minggu. Pemulihan: RBC → penggantian RBC Plasma → lebih cepat sekitar 1,2% per hari Jangan simpan sampel RBC atau serum dalam suhu ruang 46
Metode Pemeriksaan CHE
1. Tintometer
2. Rapid (fotometrik)
3. Enzimatik colorimetric 4. ELISA 47
Faktor yang dapat mempengaruhi Hasil rendah palsu pada pasien dengan Faktor genetik Gangguang fungsi hati
Obat-obat tertentu
48
Hasil tes yang juga dapat terpengaruh : Hiperglikemia
Hiperamilasemia Leukositosis Proteinuria/glukosuria
Blood pH (asidosis) ↑ CK ↓ Lipid dan trigliserida serta potasium serum Peningkatan dan penurunan disebabkan adanya Efek nikotinik pada medula adrenal karena pelepasan katekolamin 49
PETUNJUK BAGI PENGGUNAAN PESTISIDA 1. Selalu menyimpan pestisida dalam wadah asli yang berlabel. 2. Jangan menggunakan mulut untuk meniup
lubang pada alat semprot. 3. Jangan makan, minum atau merokok pada
tempat penyemprotan dan sebelum mencuci tangan. 4. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai
PETUNJUK BAGI PENGGUNAAN PESTISIDA DI RUMAH 1. Sebelum nenggunakan bacalah label kemasan 2. Simpan pestisida diwadah yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak 3. Jangan disimpan berdekatan dengan bahan makanan. 4. Simpan diwadah aslinya, jangan disimpan di wadah makanan 5. Jangan makan, minum atau merokok pada tempat penyemprotan dan sebelum mencuci tangan. Jangan gunakan racun tikus dengan tangan terbuka, gunakan sendok/cuci tangan 6. Gunakan pestisida semprotan kurang lebih 1 jam sbelum tidur
TERIMA KASIH
53
ADA 2 TIPE KOLINESTERASE Asetilkolinesterase
Butirilkolinesterase
(AChE, EC 3.1.1.7)
(BChE, EC 3.1.1.8)
Ditemukan di sinapsis saraf dan sel darah merah Substrat : Asetilkolin (ACh)
Ditemukan di hati dan serum/plasma
Substrat : > Asetilkolin (ACh) > Khususnya obat-obatan Suksinilkolin, mivakurium, prokain, tetrakain, kokain, dan heroin
55
56
CONTOH KASUS : Dr. Therestia tahun 1993, ia menemukan kandungan Organoklorin dalam tubuh ikan
sebanyak 0,0792 ppm di Lembang dan 0,020 ppm di Pengalengan.
58
59
Hasil Rendah Palsu Pada : RBC Kolinesterase Antimalarial drugs (Clark 2002) Oral contraceptives (Clark 2002) Some anemias (Tareg et al. 2001)
Serum Kolinesterase Acute infections (Tareg et al. 2001) Benzalkonium salts (Reigart and Roberts 1999) Carbon disulfide (Reigart and Roberts 1999) Chronic debilitating disease (Clark 2002) Ciguatoxins (Reigart and 60 Roberts 1999)
Serum Kolinesterase Cocaine (Clark 2002) Codeine (Clark 2002) Dermatomyositis (Reigart and Roberts 1999) Genetic deficiency (3% of individuals) (Tareg et al. 2001; Clark 2002) Hepatic parenchymal disease (Clark 2002) Malnutrition (Clark 2002) Morphine (Clark 2002) Pregnancy (Tareg et al. 2001)
Oral contraceptives (Tareg et al. 2001) Organic mercury compounds (Reigart and Roberts 1999) Solanines (Reigart and Roberts 1999) Some anemias (Tareg et al. 2001; Clark 2002) Succinylcholine (Clark 2002) Use of gray-top blood collection tubes or those containing fluoride (Clark 61 2002)
Normal - ambang batas
75%Keracunan ringan - biasanya tidak ada gejala
Keracunan sedang - beberapa gejala50% 25% Keracunan berat - biasanya terkena sakit kepala, pusing, mual dan muntah dan lain-lain 0% Akut - dapat menyebabkan kematian (tidak aktif)
www.themegallery.com
Company Logo