Enam Tepat Penggunaan Pestisida & Teknik Penyemprotan Pestisida

INDONESIA

Peranan CropLife Indonesia

Dalam Meminimalkan PemalsuanPestisida Pestisida Enam Tepat Penggunaan & Teknik Penyemprotan Pestisida Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia

19 Juni 2012

INDONESIA


Sekilas Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida

CropLife Indonesia Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia

19 Juni 2012

Representing the Plant Science Industry

CropLife International INDONESIA



A Regional Network INDONESIA



INDONESIA

Anggota CropLife Indonesia


Stewardship

INDONESIA

Aktifitas CropLife Indonesia

Komitmen Anggota CropLife kepada Code of Conduct FAO/WHO

Stewardship adalah : • suatu tanggung jawab etika dalam pengelolaan pestisida dari saat ditemukan, digunakan sampai pemusnahan. • pengelolaan secara efektif suatu pestisida untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan resiko dalam penggunaan.

INDONESIA


6 Tepat Penggunaan Pestisida Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida

Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia

19 Juni 2012


Penggunaan Pestisida INDONESIA

Dalam konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida harus berdasarkan “Enam Tepat”. 1. 2.

3. 4.

5. 6.

Tepat Sasaran : Pestisida yang digunakan harus berdasarkan jenis OPT yang menyerang Tanaman. Tepat Mutu : Mutu pestisida ditentukan oleh bahan yang telah teruji. Pestisida tersebut harus terdaftar, tidak kadaluarsa, dan kemasannya tidak rusak. Tepat Jenis : Setiap jenis pestisida hanya diperuntukan bagi OPT tertentu. Informasi tersebut tertera pada label kemasan pestisida. Tepat Waktu : Penggunaan pestisida berdasarkan konsepsi PHT harus berdasarkan hasil pemantauan atau pengamatan rutin (monitoring/scouting). Tepat Dosis/Konsentrasi : Daya racun pestisida terhadap jasad sasarand ditentukan oleh dosis atau konsentrasi formulasi pestisida. Tepat Cara Penggunaan : Beberapa cara penggunaan pestisida ialah pencelupan, pengasapan, pemercikan, penyuntikan, pengolesan, penaburan, , penyiraman dan penyemprotan.


INDONESIA

•

• • • • • •

Penyebab-penyebab Kegagalan Penggunaan Pestisida (1)

Ukuran Butiran Semprot : yang ideal 150 mikron (20-30 butiran/cm2). Ukuran butiran semprot yang terlalu kecil akan mudah terbawa angin, sedangkan ukuran butiran semprot yang terlalu besar akan menyebabkan luruhnya butiran semprot. Volume Semprot : Terlalu sedikit  penyemprotan tidak merata ; Terlalu banyak  pemborosan. Kecepatan Jalan : Kecepatan ideal adalah 600 m/jam. Terlalu cepat  Penyemprotan tidak merata ; Terlalu Lambat  pemborosan. Arah Nozzle/spuyer tidak tepat pada jasad sasaran. Suhu Udara dua jam setelah penyemprotan harus stabil atau menurun. Suhu udara yang cenderung naik akan mempercepat penguapan butiran semprot. Kelembaban Udara pada saat penyemprotan yang ideal < 80% : Apabila >80% akan menghambat laju penetrasi butiran semprot  menurunkan konsentrasi formulasi pestisida. Kecepatan angin : Kecepatan angin yang ideal antara 4-6 km/jam dengan indikator bendera membentuk sudut 45 derajat.


INDONESIA

•

Penyebab-penyebab Kegagalan Penggunaan Pestisida (2)

Pestisida yang digunakan dibawah standar. Ini terjadi di beberapa daerah, seperti di kita Indonesia. Formulasi yang kurang baik, diencerkan atau dipekatkan, dipalsukan atau kadaluwarsa.

• OPT telah kebal terhadap pestisida. • Aplikasi pestisida yang bersifat sistemik gagal karena tanaman dalam keadaan stress, sehingga pestisida tidak terserap kedalam tanaman. Ini terjadi untuk insektisida, fungisida dan herbisida.

INDONESIA


Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida Pengenalan

Teknik Penyemprotan Pestisida Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia

19 Juni 2012


INDONESIA


INDONESIA

Efisiensi Penyemprotan

Panut Djojo Soemarto, 2011


INDONESIA

Proses Penyemprotan


INDONESIA

Penilaian Penyemprotan

1.Ukuran Butiran Semprot (droplet Size) 2.Liputan (coverage) : Jumlah droplet/cm²

3.Distribusi (distribution) 4.Volume Semprot (Spray Volume) 5.Recovery (%)


INDONESIA

Ukuran Butiran Semprot (Droplet Size)


INDONESIA

Pentingnya Ukuran Butiran Semprot


INDONESIA

Spektrum Butiran Semprot (Droplet Spectrum)


Ukuran Butiran Semprot INDONESIA


INDONESIA

Klasifikasi Butiran Semprot (ASAE S-572)


Klasifikasi Ukuran Butiran INDONESIA


Pengaruh Ukuran Droplet INDONESIA

terhadap Kematian OPT


Pengaruh Ukuran Droplet INDONESIA

terhadap Kematian OPT


Mengapa Makin Halus Droplet INDONESIA

Semakin Efektif


Ukuran Butiran Semprot INDONESIA

Dan Kepentingannya


Ukuran Droplet INDONESIA

Dan Liputan


INDONESIA

Perbandingan Liputan dari Berbagai Ukuran Droplet


Perbandingan Ukuran Droplet INDONESIA

dan Kutu Daun


Faktor-faktor yang Mempengaruhi INDONESIA

Ukuran Butir Semprot


Pengaruh Tekanan INDONESIA

terhadap Butiran Semprot


Kelemahan Droplet INDONESIA

Yang Terlampau Halus


Kelemahan Droplet INDONESIA

Yang Terlampau Kasar


INDONESIA

Rekomendasi Ukuran Droplet


Klasifikasi Butiran Semprot INDONESIA

(ASAE S-572)


Jenis-Jenis Nozzle INDONESIA

dan Penggunaannya


INDONESIA

Spuyer/Nozzle Kerucut Nozzle Kerucut Penuh

Nozzle Kerucut Berlubang


INDONESIA

Nozzle Kipas Kipas Kosong

Kipas Penuh


INDONESIA

Nozzle Bentur


INDONESIA

Liputan (Coverage)


Liputan (Coverage) INDONESIA


Liputan (Coverage) Minimal INDONESIA


Perbandingan Dua Macam INDONESIA

Liputan (Coverage)


Perbandingan Tiga Macam INDONESIA

Liputan (Coverage)


INDONESIA

Liputan yang Sangat Bagus


INDONESIA

Liputan yang Sangat Bagus


INDONESIA

Liputan yang Berlebihan


INDONESIA

Liputan yang Berlebihan


INDONESIA

Menghitung Droplet


Hal-hal yang Mempengaruhi Liputan INDONESIA


INDONESIA


Distribusi Semprotan INDONESIA

(Spray Distribution)


INDONESIA

Distribusi Horizontal


INDONESIA

Untuk Mendapatkan Distribusi Horizontal yang Baik


Penyemprotan Sistematis INDONESIA


Penyemprotan Sistematis INDONESIA


Distribusi Vertikal (Penetrasi) INDONESIA


Penyemprotan Top  Down INDONESIA


Penyemprotan Top  Down INDONESIA


Pola Umum Distribusi Vertikal INDONESIA


Untuk Mendapatkan Distribusi Vertikal yang Baik

INDONESIA

600 m/jam


INDONESIA



INDONESIA


INDONESIA


Terima Kasih

Dalam Meminimalkan Pemalsuan Pestisida

Deddy Djuniadi Executive Director CropLife Indonesia

19 Juni 2012

Enam Tepat Penggunaan Pestisida & Teknik Penyemprotan Pestisida

Recommend Documents